BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
|
|
- Hartanti Sucianty Muljana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 4.1. Visi BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan (Pasal 1 ayat (12) UU No. 25 Tahun 2004). Visi harus menggambarkan bagaimana wujud akhir yang diinginkan oleh suatu organisasi pada akhir periode perencanaan. Visi memegang peranan penting dalam menentukan ke mana arah yang akan dituju oleh suatu organisasi pada masa mendatang. Visi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat Tahun , tidak terlepas dari Visi Kabupaten Lombok Barat yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun , yaitu : TERWUJUDNYA MASYARAKAT LOMBOK BARAT YANG MAJU, MANDIRI DAN BERMARTABAT DILANDASI NILAI-NILAI PATUT, PATUH, PACU Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan skabupaten Lombok Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Barat dan ditindaklajuti dengan Peraturan Bupati Lombok Barat Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat. Peran Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat diarahkan untuk mendukung pencapaian visi dan misi Bupati Lombok Barat pada urusan kependudukan khususnya keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan. Seiring dengan upaya tersebut dan berpijak pada kedudukan, tugas pokok dan fungsinya serta isu strategis yang dihadapi dalam urusan KB dan PP dalam kurun waktu 5 tahun yaitu dan mengacu kepada Visi RPJMD Kabupaten Lombok Barat Tahun , maka dalam upaya meningkatkan kinerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat menetapkan Visi sebagai berikut : Terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Menuju Lombok Barat Bangkit yang Maju Mandiri dan Bermartabat dengan dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju Ada tiga kata kunci dalam visi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Lombok Barat , tersebut, yaitu: Kata Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera : mengandung pengertian keluirarga yang terdiri dari dua anak dan sepasang ibu bapak yang berada dalam kondisi baik dalam arti mampu mengayomi dan memenuhi kebutuhan anggota keluarga (pangan, sandang, papan)
2 Kata Maju Mandiri dan bermartabat : program dan kegiatan yang ada pada BKBPP dihajatkan untuk mempercepat kemajuan, kemandirian dan bermartabat bagi masyarakat Lombok Barat sesuai dengan RPJM Kab. Lobar Misi kata Nilai-nilai Patut, Patuh, Patju : mengandung makna semua program berlandaskan nilai kepatuhan, kepatutan dan sikap patju. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi (Pasal 1 ayat (13) UU No. 25 Tahun 2004). Misi merupakan pernyataan secara luas dan komprehensif tentang tujuan suatu daerah/organisasi yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang akan diberikan atau dilaksanakan, kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi, kelompok masyarakat yang dilayani, serta nilai-nilai yang dapat diperoleh. Berkaitan dengan perumusan Misi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat , maka perlu diperhatikan relevansi dan dukungannya terhadap pencapaian Misi Daerah Kabupaten Lombok Barat Tahun sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Barat Tahun Dalam rangka mendukung pencapaian misi daerah serta untuk mencapai Visi Terwujudnya Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera Menuju Lombok Barat Bangkit yang Maju Mandiri dan Bermartabat dengan dilandasi Nilai-Nilai Patut Patuh Patju maka Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat menetapkan Misi sebagai berikut: 1. Meningkatkan kesertaan keluarga dalam Program KB 2. Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi keluarga 3. Meningkatkan kemitraan serta mengembangkan partisipasi masyarakat melalui promosi dan KIE 4. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pelayanan Publik 5. Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak 6. Meningkatkan serta mengembangkan ketersediaan data dan informasi mikro keluarga yang akurat dan akuntabel 4.3. TUJUAN DAN SASARAN Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi suatu organisasi, yaitu sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu suatu perencanaan. Sedangkan Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi, yaitu hasil yang akan
3 dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik, terinci, dapat diukur dan dapat dicapai, serta dalam kurun waktu yang lebih pendek dari tujuan. Tujuan dan Sasaran yang akan dicapai oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat berdasarkan rumusan Misi adalah sebagai berikut: 1. Misi 1 : Meningkatkan kesertan kelurga dalam program KB dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi memiliki tujuan untuk menurunkan angka kelahiran pada PUS di wilayah Kabupaten Lombok Barat. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut: Pada tahun 2009 target yang akan ikut KB atau menjadi akseptor KB baru adalah sejumlah akseptor, sedangkan 2010 diharapakan peningkatan target akseptor baru dan pembinaan terhadap akseptor aktif. Meningkatkan eksistensi dan peran PIK KRR di tingkat sekolah menengah atas baik yang berada di naungan Depdiknas maupun Depag. 2. Misi 2 : Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi keluarga, dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi ini terkandung tujuan untuk meningkatkan ketahanan keluarga, sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : Meningkatnya jumlah kelompok Bina Keluarga dan Usaha Ekonomis Produktif. Sasaran 2009 berjumlah 125 kelompok UPPKS yang diharapkan mampu menggerakkan keluarga kearah ketahanan ekonomi keluarga, sedangkan sasaran sampai Tahun 2014 berjumlah 88 BKB dan 264 kelompok UPPKS. 3. Misi 3 : Meningkatkan kemitraan serta mengembangkan partisipasi masyarakat melalui promosi dan KIE, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi memiliki tujuan untuk Meningkatnya pemahaman, kesadaran dan kemandirian masyarakat tentang Program KB dan PP. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : Meningkatnya frekuensi pelayanan penyuluhan dan pembinaan melalui media promosi dan KIE kepada masyarakat, keluarga, Toga, Toma, LSM, Ponpes, PPKBD, Sub PPKBD dan Kader. Pada tahun 2009 promosi KIE dilakukan sebanyak 12 kali, sedangkan pada tahun 2014 diharapkan mencapai 252 kali Promosi sehingga masyarakat Lombok Barat yang menjadi sasaran program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan dapat terlayani 4. Misi 4 : Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pelayanan Publik, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi memiliki tujuan untuk Meningkatnya status, posisi dan kondisi
4 perempuan agar dapat mencapai kemajuan yang setara dengan pria. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : Kelompok perempuan usia sekolah baik dari tingkat usia dinisampai perguruan tinggi Kelompok perempuan kepala keluarga yang ada di wilayah Kabupaten Lobar. 5. Misi 5 : Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam perlindungan terhadap anak dan perempuan, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi memiliki tujuan untuk Terjaminnya perlindungan terhadap anak dan perempuan. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : Menurunkan angka kekerasan terhadap anak dan perempuan Pengarusutamaan gender dalam setiap program pada KB dan PP serta SKPD lainnya. 6. Misi 6 : Meningkatkan serta mengembangkan ketersediaan data dan informasi mikro keluarga yang akurat dan akuntabel, dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi memiliki tujuan untuk Tersedianya data dan informasi yang akurat dan akuntabel untuk bahan perencanaan, dan evaluasi Program KB dan PP. Sedangkan sasaran yang akan dicapai adalah sebagai berikut : 4.4. STRATEGI Meningkatkan produktifitas program melalui ketersediaan data perencanaan dan evaluasi sehingga efektifitas dan efisiensi program KB dan PP serta pemenuhan kebutuhan user terpenuhi secara optimal. Strategi pada dasarnya lebih bersifat grand design (agenda), sebagai suatu cara atau pola yang dirancang untuk merespon isu strategis yang dihadapi dan/atau untuk mencapai visi, misi, tujuan dan sasaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan maka diperlukan strategi sebagai suatu cara atau pola untuk mewujudkan tujuan atas misi yang ditetapkan. Strategi yang perlu dilaksanakan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat mengacu pada grand strategi yang ada, diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB dan PP 2. Menata kembali pengelolaan program KB dan PP 3. Memperkuat SDM operasional program KB dan PP 4. Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB dan PP
5 5. Meningkatkan pembiayaan program KB dan PP Dari grand strategi di atas kami elaborasi menjadi strategi-strategi operasional yang berlaku bagi setiap program yang ada. Startegi opersional yang dimaksud adalah sebagai berikut: a. Prinsip Integrasi. Prinsip strategis integrasi ini dimaksudkan agar pelaksanaan program KB dan PP tidak terpisahkan dengan program pembangunan lainnya seperti Pembangunan dibidang Pendidikan, Kesehatan, Agama, Sosial dan Ekonomi.Strategi integrai ini meliputi : 1. Integrasi Konsep Keluarga berencana dalam kesehatan reproduksi dan hak hak reproduksi, keselarasan dan keadilan gender. Strategi ini adalah dimakskudkan agar dalam pelaksanaan program KB Nasional mengutamakan pelayanan kepada pasangan usia subur dengan memperhatikan segi segi kesehatan reproduksi dan hak hak reproduksi, disamping kesetaraan dan keadilan jender juga harus menjadi perhatian agar kesetaraan antara laki laki dan perempuan seimbang dalam pembangunan keluarga sejahtera. 2. Integrasi kegiatan pemberdayaan keluarga, dengan pelayanan Keluarga Berencana. Intergasi ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan bagi keluarga dalam mewujudkan fungsi keluarga yang meliputi fungsi Agama, cinta kasih, perlindungan, pendidikan, Sosoial budaya, Ekonomi dan lingkungan. 3. Integrasi program penguatan lini lapangan dan akurasi data dengan program- program pengembangan institusi pelayanan masyarakat lainnya. Integrasi ini dimaksudkan untuk memberikan kemudahan dalam pengembangan kegiatan advokasi dan KIE dan meberikan peran yang lebih besar kepada institusi masyarakat pedesaan. 4. Integrasi program Kesehatan Reproduksi Remaja dengan program KB dan Kesehatan Reproduksi. Integrasi ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para remaja agar dapat mengakses pelayanan kesehatan reproduksi dalam upaya untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi para remaja yang harus dibina dan dimulai sejak usia dini. 5. Integrasi program penguatan jaringan dan kelembagaan KB dengan pengembangan Institusi pelayanan masyarakat lainnya.
6 Integrasi ini dimaksudkan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap pelayanan yang dibutuhkannya. Hal ini dapat dilakukan melaui jaringan pelayanan lintas sektor, swasta, LSOM, serta program Advokasi dan KIE. b. Prinsip Desentralisasi. Strategi ini dimaksudkan untuk memberikan peluang dan kesempatan kepada daerah tingkat II dalam mengeola Program KB sesuai dengan aspirasi, situasi dan kondisi sosial budaya yang hidup dan berkembang didaerah setempat. 1. Dukungan infrastruktur lintas sektor. Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk mengoptimalkan pendayagunaan infrastruktur yang ada didaerah serta penyediaan data dan informasi keluarga berbasis pengelolaan data dan informasi di tingkat Kabupaten / Kota 2. Pendelegasian Wewenang dan operasional dengan pendekatan wilayah paripurna. Strategi ini bertujuan untuk memberikan kesempatan dan peluang seluas luasnya kepada Kabupaten / Kota dalam mengembangkan program dan kegiatan operasional KB secara optimal sesuai dengan kondisi dan potensi serta kebutuhan daerah 3. Penegasan jenis dan peningkatan kewenangan. Dalam strategi ini mengandung dua makna pokok yaitu : - Agar dalam pelaksanaan program KB Nasional dapat berjalan sejajar dengan prinsip pelaksanaan otonomi daerah. - Berupaya untuk meningkatakan kualits sumber daya manusia secara merata di daerah agar mampu menerima pelimpahan kewenangan dalam pengelolaan program KB secara bertanggung jawab dengan mengembangkan manajemen kepemimpinan dan kemampuan memunculkan inovasi baru yang dapat meningkatkan kualitas pembangunan program KB Nasional di Daerah. 4. Mekanisme pengendalian program yang handal. Dalam strategi ini dimaksudkan untuk memberikan jaminan dalam pelaksanaan program sesuai arah dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana melalui upaya pengendalian oleh unit pengawasan fungsional dan masyarakat sesuai dengan aturan yang jelas, tegas dan trasnsparan sehingga kinerja para pengelola program dapat dipertanggung jawabkan.
7 c. Prinsip Pemberdayaan Dalam prinsip pemberdayaan ini ada beberapa strategi yang dapat dikembangkan dalam upaya untuk mengoptimalkan potensi yang ada dalam masyarakat, sehingga dapat memberikan dukungan pelaksanaan program secara berdayaguna dan berhasil guna. Strategi tersebut mencakup : 1. Peningkatan kualitas kepemimpinan. Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya agar pengelola dan pelaksana program memiliki kemampuan dan keterampilan dalam setiap pengambilan keputusan, sehingga dapat menjadi inovator, dinamisator dan fasilitator dalam penyelenggaraan program yang efektif dan efisien dan mengurangi rentang birokrasi dalam penyelesaian suatu masalah atau dalam pengambilan keputusan. 2. Peningkatan kapasitas pengelola dan pelaksana program KB Nasional. Strategi ini dimaksudkan untuk memfasilitasi upaya peningkatan kemampuan bagi para pengelola dan pelaksana program melalui pendidikan dan pelatihan sehingga memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat. 3. Pemberdayaan Institusi Masyarakat dalam program KB Nasional dan pemberdayaan keluarga. Dalam srtategi ini bertujuan untuk menambah kemampuan institusi masyarakat dalam rangka alih serta tugas dan fungsi penyelenggaraan program KB Nasional kepada masyarakat secara mandiri, sehingga dapat memberikan kemudahan, penguasaan, partisipasi dan kepuasan peserta atas pelayanan yang berkualitas dan berlanjut. 4. Pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu dalam rangka meningkatkan kemandirian. Strategi ini dimaksudkan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga, sehingga memiliki ketahanan dalam upaya pemenuhan kebutuhan individu serta dapat berperan serta secara aktif dalam membantu memberikan pelayanan.
8 5. Pemberdayaan Perempuan dalam operasional Program KB Nasional. Upaya ini dimaksudkan untuk mewujudkan keadilan dan kesetaraan jender dalam rangka pemenuhan hak hak reproduksi, sehingga kaum perempuan mampu menggunakan hak haknya dalam memperoleh pelayanan KB serta mampu berpartisipasi dalam memperluas akses pelayanan serta berperan aktif dalam pembangunan yang berkualitas. 6. Pemantapan Jaringan Kerja Program KB Nasional. Srtategi ini dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi dan kinerja jaringan pelayanan program yang berupa sarana dan prasarana, sumber daya dan institusi secara terpadu, sehingga memberikan hasil yang optimal dan berdampak meningkatan kualitas hidup masyarakat, keluarga dan individu. d. Prinsip Kemitraan Dalam strategi kemitraan ini dimaksudkan untuk mengembangkan kerjasama yang berdasarkan pada kesetaraan, saling menguntungkan, serta saling menghargai diantara para pihak yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tujuan yang telah disepakati bersama. Strategi ini meliputi : 1. Koordinasi dalam rangka kemitraan yang tulus dan setara kepada semua institusi penyelenggara program baik Pemerintah, LSOM dan masyarakat dengan memanfaatkan potensi masing masing institusi secara optimal, sehingga keberhasilan pelaksanaan program merupakan hasil kerja bersama. 2. Peran Serta Aktif Masyarakat. Strategi ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa kesadaran dan rasa tanggung jawab masyarakat dalam pelaksanaan program KB Nasional, sesuai dengan kemapuan dan potensi yang dimiliki pada setiap wilayah garapan program. e. Prinsip Segmentasi Sasaran. Dalam srtategi ini dimaksudkan untuk memberikan perhatian yang terfokus terhadap sasaran program, sehingga pelaksanaannya dapat dilakukan secara optimal, efektif dan efisien. Strategi ini meliputi :
9 1. Keberpihakan pada keluarga rentan / miskin. Strategi ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dan masyarakat miskin yang membutuhkan pelayanan yang mudah dicapai, sehingga dapat mencipatakan kondisi yang bercirikan kesetaraan dalam pemenuhan kebutuhannya. 2. Perhatian terhadap segmen Khusus. Strategi ini bertujuan untuk memberikan perhatian dalam rangka pelayanan kepada masyarkat berdasarkan kondisi wilayah secara demografis, geografis, sosiologis, budaya dan ekonomi sulit dalam penyediaan akses pelayanan sehingga memiliki kesempatan yang sama dengan kelompok masyarakat lainnya dalam pemenuhan kebutuhan melalui pelayanan program yang optimal sesuai dengan ciri ciri kelompok masyarakat yang ada pada setiap wilayah garapan. 3. Data dan Informasi keluarga. Data srtategi ini bertujuan untuk menyediakan data dan informasi keluarga yang berkualitas, akurat dan berkelanjutan yang dapat dijadikan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan maupun penentuan strategi lain dalam penajaman sasaran penggarapan program secara terpadu secara tepat guna, berhasil dan berdaya guna, serta penilaian dan akuntabilitas program KB Nasional yang handal dan berkualitas KEBIJAKAN 4. Partisipasi Pria dalam rangka kesetaraan dan keadilan jender. Dalam strategi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pria agar dapat menerima ide dan gagasan serta bersedia berpartisipasi dalam program KB dan Kesehatan reproduksi sehingga mereka dapat ikut bertanggung jawab pada setiap usaha pemberdayaan keluarga yang didasarkan pada kesetaraan dan keadilan jender. Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh suatu organisasi untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/indikasi kegiatan guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan strategi, sasaran, tujuan, serta misi dan visi. Arah Kebijakan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat adalah sebagai berikut: 1. Kesertaan keluarga dalam Program KB 2. Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi Keluarga
10 3. Meningkatkan kemitraan serta mengembangkan partisipasi masyarakat melalui promosi dan KIE 4. Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pelayanan Publik 5. Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam perlindungan terhadap anak dan perempuan 6. Meningkatkan serta mengembangkan ketersediaan data dan informasi mikro keluarga yang akurat dan akuntabel Berikut adalah keterkaitan Misi, Strategi dan Kebijakan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Table 4.1 Strategi dan Kebijakan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat Misi Strategi Kebijakan No Uraian No Uraian No Uraian 1 Meningkatkan kesertaan keluarga dalam program KB 1.1 Menggerakkan dan memberdayakan seluruh masyarakat dalam program KB dan PP Mendorong kesertaan keluarga dalam program KB dan PP
11 Misi Strategi Kebijakan No Uraian No Uraian No Uraian 2 Meningkatkan ketahanan dan pemberdayaan ekonomi keluarga 2.1 -Menata kembali pengelolaan program KB dan PP -Memperkuat SDM operasional program KB dan PP -Meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan KB dan PP -Meningkatkan pembiayaan program KB dan PP Meningkatnya usaha ekonomi produktif sehingga tercipta ketahanan dan pemberdayaan ekonomi Keluarga 3 Meningkatkan kemitraan serta mengembangkan partisipasi masyarakat melalui promosi dan KIE Menggerakkan masyarakat ikut program KBPP melalui promosi dan KIE 4 Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan dalam pelayanan Publik Menggerakkan kaum perempuan dalam meningkatkan kualitas hidup dan perannya dalam pelayanan Publik 5 Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam perlindungan terhadap perempuan dan anak Meningkatkan peran serta keluarga dan masyarakat dalam perlindungan terhadap anak dan perempuan
12 Misi Strategi Kebijakan No Uraian No Uraian No Uraian 6 Meningkatkan serta mengembangkan ketersediaan data dan informasi mikro keluarga yang akurat dan akuntabel Menyiapkan Hardware, software, dan life ware dalam mengembangkan ketersediaan data dan informasi mikro keluarga yang akurat dan akuntabel
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Posisi geografis
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA
Lebih terperinciMEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1
BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciBADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG
BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.
DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciO. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR, Menimbang : Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciBIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
O BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAHAN KABUPATEN OKU 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan
Lebih terperinciRENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI
RENCANA AKSI TAHUN 2018 DP2KBP3A KABUPATEN KEDIRI No. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET TW 1 TW 2 TW 3 TW 4 1. Meningkatnya partisipasi 1. Persentase Peserta KB Aktif MKJP - - - 25,60% masyarakat
Lebih terperinciSUB BIDANG SUB SUB BIDANG RINCIAN URUSAN DAERAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
- 55-12. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi Pria, Penanggulangan Masalah Kesehatan Reproduksi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tahun 1970, Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat luas dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Semenjak dicanangkan Program Keluarga Berencana Nasional pada awal tahun 1970, Program Keluarga Berencana telah diterima oleh masyarakat luas dan telah memberikan hasil
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA No. Program / Kegiiatan Sasaran Indikator Kinerja TARGET KINERJA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciBAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB IV TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN IV.1. Tujuan 1. Menguatkan akses pelayanan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera yang merata dan berkualitas 2. Peningkatan pembinaan peserta KB
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
27 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 25 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN
Lebih terperinciLatar Belakang Semua Keluarga Ikut KB
Latar Belakang Penyuluh KB mempunyai tugas sebagai penggerak keluarga/masyarakat dalam program KB visi program Semua Keluarga Ikut KB Perlu dilakukan KIE yang efektif para pengambil keputusan Pelaksanaan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH Menimbang : a. Mengingat : 1. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
Lebih terperinciWALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,
WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 41 TAHUN TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD 4.1.1 VISI Mengacu pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, pada pasal 1 ayat (12) dinyatakan bahwa visi adalah rumusan
Lebih terperinciBUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinci1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi
O. BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG URAIAN 1 2 3 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciBUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG
DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah
Lebih terperinciRUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009
RUMUSAN RAPAT KERJA DAERAH PROGRAM KB NASIONAL PROPINSI SULAWESI BARAT TAHUN 2009 Rapat Kerja Daerah Program KB Nasional (RAKERDA) Provinsi Sulawesi Barat tahun 2009 diselenggarakan tanggal 18 Maret 2009
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 358 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA SUB BIDANG SUB SUB BIDANG PEMERINTAH 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH
SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan
Lebih terperinciVISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL
PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL NOMOR : 28/HK-010/B5/2007 TENTANG VISI, MISI DAN GRAND STRATEGI BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL KEPALA BADAN KOORDINASI KELUARGA
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan kondisi sosial, ekonomi dan budaya, Kota Medan tumbuh dan berkembang menjadi salah satu kota metropolitan baru di Indonesia, serta menjadi
Lebih terperinciPERENCANAAN KINERJA BAB. A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja
BAB II PERENCANAAN KINERJA A. Instrumen untuk mendukung pengelolaan kinerja Pemerintah Kabupaten Gunungkidul dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik senantiasa melaksanakan perbaikan
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 274 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi 1. Kebijakan dan Pelaksanaan Jaminan dan Pelayanan
Lebih terperinciDinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk PEMERINTAH KOTA TANGERANG
RENJA 2017 Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) I. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah Struktur Organisasi Perangkat
Lebih terperinciPROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM
2015 PROFIL BPPKB KABUPATEN KARANGASEM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Karangasem PROFIL BPPKB. KABUPATEN KARANGASEM I. GAMBARAN UMUM Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG PEMBANGUNAN DESA DAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERDESAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Sejarah Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan terbentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan desentralisasi dilaksanakan dalam bentuk pemberian kewenangan Pemerintah
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG
RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperincidalam Pulap:
dalam PERAN LATBANG DALAM MENCAPAI SASARAN GRAND STRATEGI PERUBAHAN LINGSTRA MISI VISI GRAND STRATEGI MISSION CENTER INISIATIF STRATEGI BIDANG KB/KR DAN KS/PK PROGRAM DAN KEGIATAN PENCAPAIAN SASARAN SERVICE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperincijtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt
jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
Lebih terperinciL. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA
- 57 - L. PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA 1. Pelayanan Keluarga Berencana (KB) dan Kesehatan Reproduksi Jaminan dan Pelayanan KB, Peningkatan Partisipasi
Lebih terperinciMenjadi Lembaga yang mantap dalam pembangunan kependudukan untuk mewujudkan Penduduk Tumbuh Seimbang menuju Keluarga Sejahtera
BAB IV. VISI, MISI DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD 4.1.1. Visi Visi merupakan pandangan kedepan menyangkut kemana dan bagaimana sebuah Instansi harus dibawa dan diarahkan agar
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Badan Koordinasi Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKKBPP) Kota Bandar Lampung 1. Profil BKKBPP Kota Bandar Lampung Upaya pemerintah dalam
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Maksud & Tujuan Penyusunan Lakip Sesuai dengan ketentuan yang berlaku bahwa setiap penyelenggaraan dari tugas, fungsi dan kewenangan suatu organisasi perlu di ukur dan di evaluasi
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-undang
Lebih terperinciKESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN SDGs. Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS)
KESIAPAN KABUPATEN MAROS MELAKSANAKAN Ir. H. M. HATTA RAHMAN, MM (BUPATI MAROS) LATAR BELAKANG KONDISI KABUPATEN MAROS PASCA MDGs (RPJMD PERIODE 2010 2015) DATA CAPAIAN INDIKATOR MDGs TAHUN 2010 2015 MENUNJUKAN
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN,STRATEGI DAN KEBIJAKAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN Berdasarkan latar belakang dan landasan pemikiran telah dikemukakan di depan, maka untuk memberikan gambaran tentang
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 53 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA BADAN KEPENDUDUKAN, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciTabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep
Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciSALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN DAN PEMBANGUNAN KELUARGAA
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 15 29 December 2016 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA Jl. Teuku Umar No.55 Magetan - 63351 Telepon/Fax. 0351 895114 Website : http//magetankab.go.id e-mail : bppkb@magetankab.go.id.
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang disusun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
LAMPIRAN II PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR : 52 TAHUN 2012 TANGGAL : 16 Oktober 2012 PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI
Lebih terperinciBAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH
BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Sasaran Pokok dan Arah Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tujuan akhir pelaksanaan pembangunan jangka panjang daerah di Kabupaten Lombok Tengah
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN REFRESHING PROGRAM KB BAGI PENYULUH KB
KURIKULUM PELATIHAN REFRESHING PROGRAM KB BAGI PENYULUH KB I. RASIONAL Program KB berubah seiring dengan penyerahan kewenangan Program KB ke Pemerintah Daerah, perubahan terjadi dalam beberapa sector termasuk
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DI BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG
TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG No Nama Jabatan Tugas Pokok Fungsi Uraian Tugas Ket. 1 Kepala Dinas Kepala Dinas Pengendalian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bottom-up learning.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik (otonomi daerah) membawa konsekuensi terjadinya perubahan paradigma perencanaan pembangunan, dari
Lebih terperinciRENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 208 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan : 2. 02 Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar Pemberdayaan Perempuan
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi
Lebih terperinciBUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen
Lebih terperinciPRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS
PRESENTASI PROGRAM TAHUN 2007 SEKTOR PENGUATAN KELUARGA SEJAHTERA DIREKTORAT PERAN PEREMPUAN DAN ANAK BRR NAD NIAS DASAR HUKUM DASAR HUKUM 1. UU R.I. No. 10 tahun 1992 ttg. Perkembangan Kependudukan dan
Lebih terperinciBUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciRENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016
RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016 Pembangunan yang dilaksanakan di daerah pada hakikatnya harus dapat dinikmati dan dirasakan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategi, merupakan satu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN TULUNGAGUNG RENCANA KERJA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (RENJA - SKPD) TAHUN ANGGARAN 06 Organisasi / SKPD :..0. -BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA
Lebih terperinciBAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF V.1 Rencana Program V.1.1. Rencana Program Keluarga Berencana : 1. Program Keluarga Berencana Program ini bertujuan
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012
1 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI PROVINSI SULAWESI SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN 2014
LAMPIRAN III : PERATURAN DAERAH NOMOR TANGGAL : : 21 TAHUN 2013 30 DESEMBER 2013 PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBI RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH,ORGANISASI, PENDAPATAN,BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Peningkatan
Lebih terperinci