LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016"

Transkripsi

1 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya

2 KATA PENGANTAR Puji Syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur telah dapat diselesaikan. Laporan Kinerja merupakan laporan tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam mencapai tujuan atau sasaran strategisnya. Dengan adanya Laporan Kinerja, diharapkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur dapat menjadi Instansi Pemerintah yang Akuntabel, sehingga dapat menyelenggarakan tugas, pokok dan fungsinya secara efisien, efektif, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Kepada seluruh rekan rekan yang terkait langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, disampaikan terima kasih. Surabaya, 24 Pebruari 2017 KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KEPENDUDUKAN PROVINSI JAWA TIMUR Dra. LIES IDAWATI, MM Pembina Utama Madya NIP i

3 EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF ) Mekanisme Penyusunan Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja. Sistematika penyajian Laporan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur berpedoman pada Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Setiap Program dan kegiatan Penyelenggara Negara harus dapat dipertanggung jawabkan kinerja atau hasil akhir kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku (TAP MPR XI/1998 & UU No.28 Tahun 1999). Mekanisme Pengukuran Prioritas kebijakan pembangunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur adalah Peningkatan Kualitas Kehidupan dan Peran Perempuan di Semua Bidang, Perlindungan Perempuan dan Anak dan Terjaminnya Kesetaraan Gender. ii

4 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016 telah menetapkan 3 (tiga) tujuan dan 4 (empat) sasaran strategis, Keempat sasaran strategis tersebut selanjutnya diukur dengan mengaplikasikan 9 (sembilan) indikator kinerja. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator tersebut dapat diilustrasikan dalam tabel berikut : NO SASARAN 1 Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki 2 Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 3 Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 4 Meningkatnya jumlah pasangan usia subur yang mengikuti progam KB INDIKATOR KINERJA NO URAIAN TARGET REALISASI % 1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 3 Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 4 Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW dan Wanita Harapan Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 5 Persentase penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dan trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 6 Indeks Kepuasan Masyarakat 7 Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 8 Persentase Kab/Kota Layak Anak di Jawa Timur 9 Persentase Cakupan KB Aktif 69,00 91,77 133% 71,02 68,64 96,65% 18% 43,52% 241,77% 20% 18,67% 93,35% 100 % 100 % 100% 85,50 85,50 100% 12,5% 26,08% 208,64% 8% 18,42% 230,25% 65% 76,84% 118,21% iii

5 Ringkasan Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur : Ikthtisar pencapaian sasaran tahun 2016 sebagaimana yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur yang mendukung kebijakan strategis Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan kebijakan strategis Pemerintah Pusat yaitu Pengarustamaan Gender dan Anak. Pencapaian kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur didukung program/kegiatan prioritas yaitu : 1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan; 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarustamaan Gender dan Anak; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan; 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan; 5. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU; 6. Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera. Pemanfaatan Laporan Kinerja untuk : - Bahan evaluasi akuntabilitas kinerja bagi pihak yang membutuhkan; - Penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang; - Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang; - Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan; iv

6 KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I DAFTAR ISI : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Landasan Hukum Tujuan Gambaran Umum SKPD Hal i ii BAB II : PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis dan Rencana Kinerja Tahun Visi Misi Tujuan Sasaran Program Kegiatan Perjanjian Kinerja Tahun BAB III BAB IV : AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Capaian Kinerja Organisasi Realisasi Anggaran Penghargaan : PENUTUP 4.1 Kesimpulan Permasalahan/Kendala Saran/Rekomendasi/Pemecahan 63 LAMPIRAN - LAMPIRAN 1. Matriks Rencana Strategis Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan Indikator Kinerja Utama (IKU) 4. Pengukuran Kinerja Foto Penghargaan Nasional

7 1.1. LATAR BELAKANG Pengarusutamaan gender merupakan Salah satu strategi pokok pembangunan Provinsi Jawa Timur Tahun Pengarusutamaan gender merupakan strategi untuk mencapai keadilan dan kesetaraan gender melalui kebijakan dan program yang memperhatikan pengalaman, aspirasi, kebutuhan dan permasalahan perempuan dan laki-laki ke dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi, seluruh kebijakan dan program di berbagai bidang kehidupan dan pembangunan. Pengarusutamaan gender ditujukan agar semua program pembangunan dapat dilaksanakan dengan mempertimbangkan kesempatan dan akses perempuan terhadap program pembangunan, dengan adanya kendali dan manfaat untuk perempuan. Keberhasilan pencapaian pembangunan tidak hanya diukur dari pencapaian pembangunan ekonomi semata, tetapi juga dilihat dari pembangunan sumber daya manusianya. Pembangunan kualitas hidup manusia merupakan upaya terus-menerus yang dilakukan pemerintah dalam rangka mencapai kehidupan yang lebih baik. Upaya pembangunan ini ditujukan untuk kepentingan seluruh penduduk tanpa membedakan jenis kelamin tertentu. Namun demikian tidak dapat dipungkiri, pada pelaksanaannya masih terdapat kelompok penduduk yang tertinggal dalam pencapaian kualitas hidup. Ketertinggalan ini disebabkan oleh berbagai persoalan pelik yang seringkali saling berkaitan satu dengan lainnya. Persoalan yang paling penting yang menghalangi upaya peningkatan kualitas hidup yang setara adalah pendekatan pembangunan yang mengabaikan isu tentang kesetaraan dan keadilan gender. Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, 1

8 khususnya dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana, maka dipandang perlu dibentuk Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Jawa Timur yang salah satunya adalah Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Sesuai dengan Perda Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur dan Pergub No. 109 Tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur. Hal ini terkait dengan diberlakukannya Undang-Undang 32 Tahun 2004, yang salah satu misinya menitik beratkan pada peningkatan peran Provinsi dalam menjalankan tugas-tugas pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota serta mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronkan dan mensinergikan bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana. Mengingat betapa pentingnya kesetaraan gender dalam pembangunan khususnya di Jawa Timur, maka dituntut kepedulian konkret lebih besar dengan menempatkannya sebagai salah satu bidang program dengan tujuan kian mempercepat terciptanya kesetaraan gender dalam seluruh sendi kehidupan masyarakat Jawa Timur, tidak terbatas dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi kebijakan, program dan proyek pembangunan LANDASAN HUKUM 1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 pasal 28 I ayat (2) menegaskan bahwa setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif; 2. Undang-Undang Dasar RI Nomor 7 tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi mengenai penghapusan segala bentuk diskriminasi terhadap wanita; 2

9 3. Undang-Undang Dasar Nomor 30 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia (HAM) pada pasal 3 disebutkan bahwa "... Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat... " 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak; 5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilu terutama pada bagian keterwakilan perempuan 30 % di parlemen; 6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Otonomi Daerah pada pasal 26 disebutkan bahwa " Tugas Wakil Kepala Daerah adalah... melaksanakan pemberdayaan perempuan...; 7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekeasan Dalam Rumah Tangga; 8. Tap MPR RI Nomor 4 / MPR / 1999 tentang GBHN 1999, dijelaskan bahwar bidang sosial dan budaya, kedudukan dan peranan perempuan terdiri dari : - Meningkatkan kedudukan dan peran perempuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara melalui kebijakan nasional yang diemban oleh lembaga yang mampu memperjuangkan Kesetaraan dan Keadilan Gender ( KKG ). - Meningkatkan kualitas peran dan kemandirian organisasi perempuan dengan tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan, serta nilai historis perjuangan perempuan dalam melanjutkan usaha pemberdayaan perempuan serta kesejahteraan keluarga dan masyarakat. 9. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 10. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender dalam Pembangunan Nasional; 11. Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014 tentang Gerakan Nasional Anti Kejahatan Seksual Terhadap Anak; 12. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2001 tentang Komite Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; 3

10 13. Keputusan Presiden Nomor 59 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk Untuk Anak; 14. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Exploitasi Seksual Komersial Anak; 15. Keputusan Presiden Nomor 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi Nasional Penghapusan Perdagangan (Trafiking perempuan dan anak); 16. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 132 Tahun 2003 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender Dalam Pembangunan di Daerah; 17. Peraturan Bersama Tiga Menteri : Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17/Men-PP/Dep.II/VII/2005, Nomor 1/PB/2005 tanggal 18 Juli 2005 tentang Percepatan Pemberantasan Buta Aksara Perempuan; 18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah pada pasal 22 ayat 5 disebutkan bahwa Perempuan urusan Pemerintahan yang diwadahi dalam bentuk Badan,... Terdiri dari... Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kesepakatan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Menteri Kesehatan dan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan tanggal 12 Maret 2002 tentang Gerakan Sayang Ibu; 20. Kesepakatan Bersama antara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan, Menteri Kesehatan, dan Menteri Sosial Nomor : 75/HUK/2002 perihal : Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak; 21. Komitmen Sentani dalam memerangi HIV / AIDS di Indonesia antara Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan RI dengan Gubernur 7 (Tujuh) Daerah tanggal 19 Juni tahun 2004; 22. Nota Kesepahaman antara Departemen Sosial RI, Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan, Departemen Komunikasi dan Informasi RI dengan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan Plan Indonesia Nomor 4

11 : K. Tel. 232/HK 840/UTP cc/06 dan Nomor : 206/Plan/CO/CD/VII/ Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 16 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Perlindungan Perempuan dan Anak korban kekerasan. 24. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur ; 25. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor : 01 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Jawa TimurTahun ; 26. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor : 109 Tahun 2008, tanggal 25 Agustus 2008 tentang Uraian Tugas Sekretaris, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang. Susunan struktur organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana TUJUAN 1. Memberikan informasi kinerja yang terukur kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah dan seharusnya dicapai; 2. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan kinerjanya GAMBARAN UMUM SKPD Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur yang merupakan pemekaran dari Bidang Pemberdayaan Perempuan pada Badan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi Jawa Timur Berdasarkan Perda No. 10 Tahun Bidang Pemberdayaan Perempuan Bapemas Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 3 ( tiga ) Sub Bidang yaitu Sub Bidang Kesetaraan Gender, Sub Bidang Peran Perempuan dan Sub Bidang Kesejahteraan Keluarga. 5

12 Sedangkan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah No.10 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Jawa Timur yang mempunyai kedudukan merupakan unsur pendukung Gubernur dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan ditindaklanjuti dengan Peraturan Gubernur No.109 tahun 2008 tentang Uraian Tugas Sekretariat, Bidang, Sub Bagian dan Sub Bidang Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur. Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Provinsi Jawa Timur di Jl. Ngagel Jaya Tengah 102 Surabaya, Kelurahan Baratajaya, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. STRUKTUR ORGANISASI STRUKTUR BPPKB KEPALA BADAN Kelompok Jabatan Fungsional Sekretariat Sub Bag TU Sub Bag Penyusunan Program Sub Bag Keuangan Bidang Perlindungan Perempuan & Anak Bidang Kelembagaan PUG & PUA Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan Bidang Keluarga Berencana Sub Bidang Perlindungan Perempuan Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masy Sub Bidang Peningkatan Kesejaht. Kel. Sub Bidang Pengendalian Pertumb Pendd. Sub Bidang Perlindungan Anak Kesi Sub Bidang Data & Informasi Sub Bidang Peranserta Perempuan Sub Bidang Sarana & Prasarana. 6

13 PELAKSANA TUGAS POKOK DAN FUNGSI Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan Daerah yang bersifat spesifik yaitu dibidang Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan fungsi : 1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. 4. Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Gubernur. SEKRETARIS 1. Tugas Pokok : Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan Administarasi Umum, Kepegawaian, Perlengkapan, Penyusunan Program dan Keuangan. 2. Fungsi : a. Pengelolaan dan pelayanan administrasi umum; b. Pengelolaan administrasi kepegawaian; c. Pengelolaan administrasi keuangan; d. Pengelolaan administrasi perlengkapan; e. Pengelolaan urusan rumah tangga; f. Pelaksanaan koordinasi penyusunan program, anggaran dan perundang-undangan; g. Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas bidang; h. Pengelolaan kearsipan dan perpustakaan badan; i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi organisasi dan tata laksana; j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala badan. 3. Susunan organisasi di Sekretariat terdiri atas : 1. Sub Bagian Tata Usaha, yang mempunyai tugas : 7

14 Melaksanakan penerimaan, pendistribusian dan pengiriman surat-surat, penggandaan naskah-naskah dinas, kearsipan dinas; Menyelenggarakan urusan rumah tangga dan keprotokolan; Melaksanakan tugas di bidang hubungan masyarakat; Mempersiapkan seluruh rencana kebutuhan kepegawaian mulai penempatan formasi, pengusulan dalam jabatan usulan pensiun, peninjauan masa kerja, pemberian penghargaan, kenaikan pangkat, DP-3, DUK, Sumpah / Janji Pegawai, Gaji Berkala, kesejahteraan, mutasi dan pemberhentian pegawai, diktat, ujian dinas, izin belajar, pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai, menyusun standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional dan menyelenggarakan tata usaha kepegawaian lainnya; Melakukan penyusunan kebutuhan perlengkapan, pengadaan dan perawatan peralatan kantor, pengamanan, usulan penghapusan aset serta menyusun laporan pertanggungjawaban atas barang-barang inventaris; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 2. Sub Bagian Penyusunan Program, yang mempunyai tugas : Menghimpun data dan menyiapkan bahan koordinasi penyusunan program; Melaksanakan pengolahan data; Melaksanakan perencanaan program; Menyiapkan bahan penataan kelembagaan, ketatalaksanaan dan perundang-undangan; Menghimpun data dan menyiapkan bahan penyusunan program anggaran; Melaksanakan monitoring dan evaluasi; Melaksanakan penyusunan laporan; Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. 3. Sub Bagian Keuangan, yang mempunyai tugas : 8

15 Melaksanakan pengelolaan keuangan termasuk pembayaran gaji pegawai Melaksanakan pengadministrasian dan pembukuan keuangan Menyusun laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan pengelolaan keuangan Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris. BIDANG PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN ANAK 1. Tugas Pokok : a. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan program dan kegiatan Perlindungan Perempuan dan Anak. 2. Fungsi a. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis di Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak; b. Melaksanakan koordinasi jaringan perlindungan perempuan dan anak; c. Menyusun pedoman teknis pelaksanaan program perlindungan perempuan dan anak d. Melaksanakan dan memfasilitasi perlindungan perempuan dan anak pada pusat pelayanan terpadu (PPT) korban kekerasan pada perempuan dan anak; e. Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan perlindungan perempuan dan anak; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak terdiri atas : 1. Sub Bidang Perlindungan Perempuan, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan kebijakan dalam rangka perlindungan perempuan dari tindak kekerasan - Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dibidang perlindungan perempuan - Menyiapkan bahan upaya pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan 9

16 - Menyiapkan bahan fasilitasi perlindungan perempuan - Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2. Sub Bidang Perlindungan Anak, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman pelaksanaan perlindungan anak; - Menyiapkan bahan koordinasi dan kerjasama dibidang perlindungan anak; - Menyiapkan bahan upaya pencegahan dan penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap anak; - Menyiapkan bahan pencegahan terhadap pornografi dan pornoaksi terhadap anak; - Menyiapkan bahan fasilitasi perlindungan anak; - Menyiapkan bahan program peningkatan partisipasi anak; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Bidang. BIDANG KELEMBAGAAN PENGARUSTAMAAN GENDER DAN PENGARUSTAMAAN ANAK 1. Tugas Pokok: a. Merencanakan, melaksanakan dan mengkoordinasikan program dan kegiatan Pengarustamaan Gender (PUG) Dan Pengarustamaan Anak (PUA). 2. Fungsi : a. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis di bidang PUG dan PUA; b. Melaksanakan koordinasi di bidang PUG dan PUA; c. Melaksanakan penyiapan pedoman teknis dan program PUG dan PUA; d. Melaksanakan pengembangan informasi dan edukasi tentang PUG dan PUA; e. Melaksanakan fasilitasi jaringan PUG dan PUA; f. Melaksanakan pelestarian nilai-nilai sosial budaya yang responsive Gender; 10

17 g. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi PUG dan PUA; h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3. Bidang Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Pengarusutamaan Anak, terdiri atas : 1. Sub Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan koordinasi dan kemitraan dengan jaringan pemberdayaan perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman teknis pemberdayaan perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan pengembangan dan penguatan lembaga pemberdayaan perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan fasilitasi jaringan pemberdayaan perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan pelaksanaan pelestarian nilai-nilai sosial budaya yang responsif gender; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala Bidang. 2. Sub Bidang Data dan Informasi, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan penyusunan data base dan informasi perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pendataan dan informasi tentang perempuan dan anak; - Menyiapkan bahan pengembangan data base tentang komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pemberdayaan perempuan, perlindungan dan kesejahteraan anak; - Melaksanakan monitoring dan evaluasi terhadap pemberdayaan perempuan dan anak; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 11

18 BIDANG PENINGKATAN KUALITAS HIDUP PEREMPUAN 1. Tugas Pokok: a. Melaksanakan koordinasi program dan kegiatan kualitas hidup dan peran perempuan. 2. Fungsi : a. Melaksanakan perumusan kebijakan teknis di bidang kualitas hidup perempuan, kesejahteraan keluarga dan peran perempuan di bidang pembangunan; b. Melaksanakan koordinasi di bidang bidang kualitas hidup perempuan; c. Menyiapkan dan melaksanakan program kualitas hidup perempuan; d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan peningkatan kualitas hidup perempuan; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3. Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan, terdiri atas : 1. Sub Bidang Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait di bidang kesehatan, pendidikan, dan ketenagakerjaan; - Menyiapkan bahan pedoman pelaksanaan peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan dan ketenagakerjaan perempuan; - Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam rangka penanggulangan HIV/AIDS, NAPZA; - Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberdayaan perempuan dalam rangka pelaksanaan penguatan kelembagaan di bidang pendidikan kesehatan dan ketenagakerjaan; - Menyiapkan bahan pemberian bimbingan, motivasi dan petunjuk dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2. Sub Bidang Peranserta Perempuan, yang mempunyai tugas : 12

19 - Menyiapkan bahan koordinasi dengan instansi/lembaga terkait dalam rangka peningkatan peran perempuan di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, hukum dan lingkungan hidup; - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan pelaksanaan dalam rangka peningkatan peran serta perempuan di bidang ekonomi, sosial budaya, politik, hukum dan lingkungan hidup; - Menyiapkan bahan analisis dan kajian peran serta perempuan; - Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan produktivitas ekonomi perempuan; - Menyiapkan bahan pelaksanaan peningkatan peran perempuan dalam pengambilan keputusan; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. BIDANG KELUARGA BERENCANA 1. Tugas Pokok: a. Merencanakan, melaksanakan dan koordinasi program dan kegiatan di Bidang Keluarga Berencana. 2. Fungsi : a. Melaksanakan perumusan kebijakan di Bidang Keluarga Berencana; b. Melaksanakan dan memfasilitasi program kegiatan Keluarga Berencana; c. Melaksanakan dan memfasilitasi sarana, prasarana Keluarga Berencana; d. Melaksanakan sosialisai pengendalian pertumbuhan; e. Melaksanakan pengendalian, evaluasi dan pelaporan tentang Keluarga Berencana ; f. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan. 3. Bidang Keluarga Berencana, terdiri atas : 1. Sub Bidang Pengendalian Pertumbuhan Penduduk, yang mempunyai tugas : 13

20 - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan fasilitasi pengendalian pertumbuhan penduduk; - Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi program dan kegiatan pengendalian pertumbuhan penduduk; - Menyiapkan bahan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pengendalian pertumbuhan penduduk; - Menyiapkan bahan sosialisasi pengendalian pertumbuhan penduduk; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 2. Sub Bidang Sarana dan Prasarana, yang mempunyai tugas : - Menyiapkan bahan penyusunan pedoman dan fasilitasi di bidang sarana dan prasarana keluarga berencana; - Menyiapkan bahan pelaksanaan koordinasi pengkajian kebutuhan di bidang sarana dan prasarana keluarga berencana; - Menyiapkan bahan pelaksanaan pembinaan dan supervisi di bidang sarana dan prasarana keluarga berencana; - Menyiapkan bahan pelaksanaan monitoring, pemantauan, evaluasi pelaksanaan pengembangan di bidang sarana dan prasarana keluarga berencana; - Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang. 14

21 KONDISI KEPEGAWAIAN Jumlah Personil Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 sebanyak 78 orang yang terdiri dari : No. Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jenis Pendidikan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Jenis Pendidikan Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. S 3 Orang S 2 Orang S 1 Orang D 3 Orang SLTA Orang SLTP Orang Jumlah Orang Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur No. Golongan Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. IV / d Orang IV / c Orang IV / b Orang IV / a Orang III / d Orang III / c Orang

22 No. Golongan Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah 7. III / b Orang III / a Orang II / d Orang II / c Orang II / b Orang II / a Orang Tenaga Kontrak Orang Jumlah Orang Klasifikasi Pegawai Berdasarkan Jabatan di Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur No. Jabatan Satuan Laki-Laki Perempuan Jumlah 1. Eselon II Orang Eselon III Orang Eselon IV Orang Staf Orang Jumlah Orang

23 ISU-ISU STRATEGIS Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat dalam jangka panjang. Berdasarkan gambaran umum kondisi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga berencana Provinsi Jawa Timur terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirangkum sebagai berikut : 1. Belum Optimalnya penerapan piranti hukum, piranti analisis dan dukungan politik terhadap kesetaraan gender di semua sektor pembangunan; 2. Masih lemahnya kelembagaan dan jaringan pengarusutamaan gender dan banyaknya peraturan perundangan yang bias gender; 3. Belum optimalnya kapasitas SDM, penyediaan data terpilah, kecukupan anggaran untuk pemberdayaan perempuan, serta belum digunakannya instrument analisis responsive gender kedalam Perencanaan, Penganggaran, penyusunan kebijakan dan pelaksanaan program kegiatan berbagai institusi yang menangani pemberdayaan perempuan; 4. Meningkatnya berbagai tindak Kekerasan dan perdagangan terhadap Perempuan Dan Anak dari tahun ke tahun; 5. Belum optimalnya penanganan perlindungan perempuan dan anak dari berbagai perlakuan yang salah, tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan diskriminasi; 6. Belum terpenuhinya jaminan penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar perempuan dan anak; 7. Terbatasnya Akses Sumber Daya dan Peran Serta Perempuan dalam Pembangunan; 17

24 8. Masih rendahnya Kualitas Hidup dan Peran Perempuan untuk mewujudkan serta mengembangkan keluarga sehat, sejahtera dan bahagia dalam pembangunan; 9. Rendahnya tingkat kesadaran untuk menjadi akseptor KB; 10. Pembinaan dan peningkatan kemandirian keluarga berencana belum optimal; 11. Budaya & Agama tertentu yang tidak menyetujui tentang penggunaan kontrasepsi. SISTEMATIKA LAPORAN Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) ini memberikan penjelasan mengenai pertanggung jawaban kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur dalam mencapai tujuan/sasaran strategis selama tahun Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur berpedoman Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN, pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BAB II PERENCANAAN KINERJA, pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan 18

25 hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini; 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir; 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi; 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusiyang telah dilakukan; 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya; 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. BAB IV PENUTUP, pada bab ini diuraikan kesimpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. LAMPIRAN, mencantumkan Matriks Rencana Strategis , Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2016 dan 2017, Indikator Kinerja Utama (IKU), Dokumen Pengukuran Kinerja , serta Foto Penghargaan Nasional yang diterima. 19

26 2.1. RENCANA STRATEGI DAN RENCANA KINERJA VISI Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak serta Keluarga Kecil Sejahtera. MISI 1. Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender di berbagai Bidang Pembangunan; 2. Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak; 3. Meningkatnya Kualitas Pelaksanaan program Keluarga Berencana yang Responsif Gender. TUJUAN Tujuan adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisis strategis. Adapun Tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Menurunnya Kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara perempuan dan laki-laki; 2. Meningkatnya Perlindungan Perempuan dan Anak dari berbagai perlakuan yang salah, tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan diskriminasi; 3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana yang responsive gender. 20

27 SASARAN Sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan oleh Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ( ), dapat dirumuskan yaitu : 1. Sasaran-1 adalah Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki. 2. Sasaran-2 adalah Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak. 3. Sasaran-3 adalah Meningkatnya Kabupaten/Kota Layak Anak. 4. Sasaran-4 adalah Meningkatnya jumlah pasangan usia subur yang mengikuti progam KB. PROGRAM DAN KEGIATAN Berbagai program dan kegiatan yang mendukung Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur adalah sebagai berikut : 1. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan, terdiri 2 kegiatan yaitu : 1. Pelaksanaan Pemahaman tentang PUG dan PUHA kepada Stakeholder; 2. Pelaksanaan Gerakan anti kejahatan seksual terhadap anak. 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak, terdiri dari 3 kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender, dengan sub kegiatan : a. Penyusunan Buku Statistik Gender, Profil Anak, dan Indeks Pembangunan Manusia Berbasis Gender; b. Sosialisasi Data Terpilah; c. Penyusunan Data dan Informasi mengenai Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; 21

28 2. Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Anak (PUA), dengan sub kegiatan : a. Implementasi Keluarga Bina Setara di Kab/Kota; b. Pertemuan Koordinasi Kelembagaan PUG dan PUHA; c. Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Anak bagi SKPD Provinsi Jawa Timur; d. Evaluasi Pelaksanaan PUG dan PUHA Provinsi dan Kab/Kota se Jawa Timur; 3. Kegiatan Pemetaan Potensi Organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam PUG dan PUHA, dengan sub kegiatan : a. Workshop Pemetaan Potensi Organisasi dan Lembaga Masyarakat yang berperan dalam PUG dan PUHA; 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan terdiri dari 3 kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Berbagai Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang, dengan sub kegiatan : a. Sosialisasi dan Advokasi tentang Perlindungan Perempuan bagi Korban Pasca TKW b. Validasi Data Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di 38 Kab/Kota c. Pertemuan Lintas Sektor terkait terhadap pelayanan dan Kinerja P2TP2A 2. Kegiatan Pelaksanaan Tumbuh Kembang Anak, dengan sub kegiatan : a. Forum Anak Provinsi Jawa Timur b. Peringatan Hari Anak Provinsi Jawa Timur c. Lokakarya Capaian Indikator Kab/Kota Layak Anak 3. Pelaksanaan Kecamatan Sayang Ibu (KSI). 4. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan, terdiri dari 4 kegiatan yaitu : 22

29 1. Kegiatan Bimbingan manajemen Usaha bagi Perempuan dalam mengelola Usaha; 2. Kegiatan Pembinaan tentang keluarga TKW; 3. Kegiatan Pelaksanaan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS); 4. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Perempuan; 5. Program Pelayanan Kontrasepsi terdiri dari 1 kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pelaksanaan Peran serta Mitra Kerja dalam Pengembangan Program Keluarga Berencana 6. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR, terdiri dari 1 kegiatan yaitu : 1. Kegiatan Pembinaan Forum Pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah 7. Program pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU, terdiri dari 1 kegiatan yaitu : 1. Pengkajian Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu- PADU, melalui Orientasi Kader Taman Posyandu Tentang Perlindungan Anak. 8. Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, terdiri dari 1 kegiatan yaitu : 1. Pembinaan Keluarga Berencana dengan Sub Kegiatan : a. Pelatihan Pelayanan KIE KB Berbasis Masyarakat bagi PKB/PLKB/Kader Dasawisma; b. Validasi Data KB/Kesehatan Reproduksi; c. Lomba KB Award; d. Orientasi Aplikasi Penghitungan Indikator KB bagi SKPD Kab/Kota; e. Sinkronisasi Program KB 23

30 Tabel 2.1 Matriks Hubungan Antara Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran VISI MISI TUJUAN INDIKATOR KINERJA TUJUAN Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Perempuan dan Anak, serta Keluarga Kecil Sejahtera 1 Meningkatnya Kesetaraan dan Keadilan Gender di berbagai Bidang Pembangunan 1 Menurunnya kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara perempuan dan laki-laki SASARAN 1. IPG 1 Meningkatnya Peran serta Perempuan agar dapat Menurunkan Kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara Perempuan dan Laki-laki INDIKATOR KINERJA SASARAN 1 Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2 Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 3 Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 4 Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 2 Meningkatnya Perlindungan terhadap Perempuan dan Anak 2 Meningkatnya perlindungan perempuan dan anak dari berbagai perlakuan yang salah, tindak kekerasan, eksploitasi, perdagangan dan diskriminasi 1. Rasio KDRT 2 Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 1 Persentase pengaduan korban tindak kekerasan dan trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) 2 Indek Kepuasan Masyarakat 3 Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 3 Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 1 Persentase Kab/Kota Layak Anak di Jawa Timur 3 Meningkatnya kualitas pelaksanaan program Keluarga Berencana yang responive gender 3 Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program Keluarga Berencana yang responsive gender 1. Rasio Akseptor KB 4 Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang Mengikuti Program KB 1 Persentase Cakupan KB Aktif 24

31 2.2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Rencana Kinerja Tahunan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 yang telah dibuat untuk melaksanakan kegiatan, program dan sasaran di tahun 2016 menjadi tumpuan bagi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur untuk mewujudkan kinerja Output ataupun Outcome yang ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 berdasarkan pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Perjanjian Kinerja dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil dalam rentang waktu satu tahun. Perjanjian Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dijadikan acuan untuk mengukur Kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 dan melaporkannnya dalam LKjIP. Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur telah membuat Perjanjian Kinerja Tahun 2016, sebagai berikut : 25

32 Tabel 2.2 Matriks Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Sasaran Strategis 1. Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran ( Rp ) 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 3. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 69,00 1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak : 71,02 - Kegiatan Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender 18% - Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Anak (PUA) - Kegiatan Pemetaan Potensi Organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam PUG dan PUHA , , , ,- 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW dan Wanita Harapan Binaan BPPKB Prov Jatim yang sudah mandiri 20% 2. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan - Kegiatan Bimbingan manajemen Usaha bagi Perempuan dalam mengelola Usaha - Kegiatan Pembinaan tentang keluarga TKW - Kegiatan Pelaksanaan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) - Kegiatan Pembinaan organisasi perempuan dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan , , , , ,- 26

33 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran ( Rp ) 2. Meningkatnya kualitas penanganan dan pelayanan kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 3. Meningkatnya Kabupaten/Kot a Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti program KB 1. Persentase penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dan trafiking yang Diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indek Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kabupaten/Kota Layak Anak di Jawa Timur 1. Persentase Cakupan KB aktif 100% 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan : Kegiatan Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Berbagai Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang 12,5% - Kegiatan Pelaksanaan Tumbuh Kembang Anak - Kegiatan Pelaksanaan Kecamatan Sayang Ibu (KSI) 8% 4. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan : - Kegiatan Pelaksanaan Pemahaman tentang PUG dan PUHA kepada stakeholder - Kegiatan Pelaksanaan Gerakan anti kejahatan seksual terhadap anak 65% 5. Program Pelayanan Kontrasepsi : - Kegiatan Pelaksanaan Peran serta Mitra Kerja dalam Pengembangan Program Keluarga Berencana , , , , , , , , ,- 27

34 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program/Kegiatan Anggaran ( Rp ) 6. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR : - Kegiatan Pembinaan forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah 7. Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu- PADU : - Kegiatan Pengkajian pengembangan model operasional BKB- Posyandu-PADU 8. Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera : - Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana , , , , , ,- 28

35 3.1 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Pada bab ini disajikan capaian kinerja untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis sesuai dengan hasil pengukuran kinerja Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut, dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 No. Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian Strategis Kinerja Meningkatnya Peran serta Perempuan agar dapat Menurunkan Kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara Perempuan dan Laki-laki 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG 3. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 69,00 91,77* 133% 71,02 68,64* 96,65% 18% 43,52% 241,77% 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 20% 18,67% 93,35% 29

36 No. Sasaran Strategis 2. Meningkatnya Kualitas Penanganan berbagai Kasus Kekerasan dan Trafiking terhadap Perempuan dan Anak 3. Meningkatnya Kabupaten/Kota Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB Indikator Kinerja 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kab/Kota Layak Anak di Jawa Timur 1. Persentase Cakupan KB Aktif Target Realisasi Capaian 100 % 100% 100% 85,50 85,50 100% 12.5% 26,08% 208,64% 8% 18,42% 230,25% 65% 76,84% 118,22% Catatan : *) Realisasi IPG dan IDG tahun 2016 adalah Capaian estimasi dari rata-rata capaian periodik tahun 2011 s/d Membandingkan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Tahun lalu dan Beberapa Tahun Terakhir Sasaran Strategis Realisasi Indikator Target Th 2014 Th 2015 Th 2016 Kinerja (n-2) (n-1) (n) Meningkatnya 1. Indeks 69,00 90,83 91,07 91,77* peran serta Pembangunan perempuan Gender (IPG) agar dapat 2. Indeks 71, ,41 68,64* menurunkan kesenjangan pencapaian Pemberdayaan Gender (IDG) 3. Persentase 18% 12,95 % 19.54% 43,52% pembangunan antara perempuan dan laki-laki Anggaran Responsif Gender (ARG) 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan 20% (75 peserta) 15.22% (15 Orang) 9.24 % (17 Orang) 18,67% (14 Orang) 30

37 Sasaran Strategis Realisasi Indikator Target Th 2014 Th 2015 Th 2016 Kinerja (n-2) (n-1) (n) Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 2. Meningkatnya 1. Persentase 100% 100% 100% 100% Kualitas Penanganan berbagai Kasus Kekerasan dan Trafiking terhadap Perempuan dan Anak penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 85,50 84,68 85,00 85,50 3. Meningkatnya Kabupaten/Kota Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Program KB 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kabupaten/Kota Layak Anak di Jawa Timur 1.Persentase Cakupan Aktif KB 12,5% -16.2% (581 kasus) 8% 18,42 (7 Kab/Kota) % (621 kasus) 18,42% (7 Kab/Kota) 26,08% (462 kasus) 18,42% (7 Kab/Kota) 65% 63% 75,70% 76,84% 31

38 3. Membandingkan Realisasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan Beberapa Tahun Terakhir No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian Tahun Strategis Kinerja Tahun 2016 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun (%) Meningkatnya Peran serta Perempuan agar dapat Menurunkan 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 69,00 67,85 90,83 91,07 91,77 = 91,77 x 100% 69,00 = 133% Kesenjangan Pencapaian Pembangunan 2. Indeks Pemberdayaan 71,02 70, ,41 68,64 = 68,64 x 100% antara Gender (IDG) 71,02 Perempuan dan Laki-laki = 96,65% 3. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 18% - 12,95 % 19,54 % 43,52 % =43,52 x 100% 18 = 241,77% 2 Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 20% ( dari 75 peserta ) 100% 100% (jumlah korban yang ditangani sebanyak 399 orang) - 15,22 % (15 orang) 100% (jumla h korban yang ditanga ni sebany ak 349 orang) 9,24% ( 17 orang ) 100% 100% (jumlah korban yang ditanga ni sebanya k 625 orang) 18,67 % (14 orang) 100% 100% (jumla h korban yang ditanga ni sebany ak 462 orang) = 18,67 x 100% 20 = 93,35% = 100 x 100% 100 = 100% 2. Indeks Kepuasan Masyarakat ,38 84,68 85,00 = 85,50 X 100% 85,50 = 100% 32

39 No Sasaran Indikator Target Realisasi Capaian Tahun Strategis Kinerja Tahun 2016 Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun (%) Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 12,5% - 10% (581 kasus) -6,88% (naik 40 kasus) 26,08 % (turun 163 kasus) = 26,08 X 100% 12,5 = 208,64% 3 Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 1. Persentase Kab/Kota Layak Anak 8% - 18% 18,42% 18,42 % =18,42 X 100% 8 = 230,25% 4 Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB 1.Persentase Cakupan KB Aktif 65% - 63% 75.70% 76,84 % = 76,84 X = 118,21% Tabel 3.3 Perbandingan Capaian Kinerja s.d akhir periode RENSTRA No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target akhir RENSTRA Realisasi Tingkat Kemajuan Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat Menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 1. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 2. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 3. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 70,83 91,77 129,56% ,64 94,17% 30% 43,52% 145,07% 35% 18,67% 53,34% 33

40 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target akhir RENSTRA Realisasi Tingkat Kemajuan Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 3. Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kab/Kota Layak Anak 1. Persentase Cakupan KB Aktif 100% 100% 100% 87,00 85,50 98,27% 25% 26,08% 104,32% 8% 18,42% 230,25% 68% 76,84% 118,21% Tabel 3.4 Perbandingan Capaian Kinerja dengan Capaian Nasional tahun 2016 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Th Realisasi Nasional Ket (+/-) 1. Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat Menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberdayaa n Gender (IDG) 91,77 91,03 ( Realisasi Nasional Th ) 68,64 70,83 ( Realisasi Nasional Th ) (+)0,74 (-)2,19 34

41 Sasaran Strategis Indikator Kinerja Realisasi Th Realisasi Nasional Ket (+/-) 1. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB 1. Persentase Cakupan Aktif KB 76,84% 74,80% (Realisasi Nasional Th. 2016) (+)2,04 4. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan dan Solusi Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Peran serta Perempuan agar dapat Menurunkan Kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara Perempuan dan Laki-laki. 1. Capaian Indikator Indeks Pembangunan Gender (IPG) pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 69,00 dan estimasi sementara sebesar 91,77, tingkat capaian sebesar 133%. Data IPG yang digunakan adalah data estimasi dari BPPKB Provinsi Jawa Timur tahun 2016, karena untuk data tahun 2016 dari BPS masih dalam tahap pengumpulan data dan akan dipublikasikan pada akhir tahun IPG tahun 2016 sebesar 91,77 lebih tinggi 0,70 poin dari tahun 2015 sebesar 91,07. Peningkatan ini disebabkan dari dimensi kesehatan untuk komponen Angka Harapan Hidup perempuan lebih besar dibanding dengan laki-laki yaitu 72,67 tahun pada perempuan dan 68,69 tahun pada laki-laki, dari dimensi pendidikan (komponen Harapan lama sekolah perempuan lebih rendah yaitu 12,60 tahun dibanding laki-laki yaitu 12,72 tahun dan Rata-rata lama sekolah perempuan lebih rendah yaitu 6,57 tahun dibanding lakilaki yaitu 7,75 tahun), dari dimensi ekonomi (komponen pengeluaran perkapita perempuan lebih rendah dibanding laki-laki yaitu 9,26 juta dibanding laki-laki yaitu 14,58 juta). Metode penghitungan IPG mengalami perubahan dengan menggunakan metode baru. Komponen pendukung IPG sama dengan komponen pendukung IPM, yaitu meliputi dimensi kesehatan yang digambarkan dari Angka Harapan Hidup, Pengetahuan yang digambarkan dari harapan 35

42 lama sekolah dan rata-rata lama sekolah, serta ekonomi yang digambarkan oleh pengeluaran perkapita. Pada metode baru Angka IPG berdiri sendiri, semakin besar/mendekati nilai 100 maka capaian pembangunan gender semakin baik. Nilai 100 memberikan gambaran bahwa hasil pembangunan antara laki-laki dengan perempuan sudah setara. Sebaliknya jika angka IPG semakin jauh dengan nilai 100, maka semakin terjadi ketimpangan pembangunan antara laki-laki dengan perempuan. Angka 100 dijadikan patokan untuk menginterpretasikan angka IPG karena angka tersebut merupakan nilai rasio paling sempurna. Karena metode yang baru angka IPG merupakan Rasio dari angka IPM Perempuan terhadap Angka IPM laki-laki. IPG = IPM p / IPM l 2. Capaian Indikator Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 71,02 dan estimasi sementara dari BPPKB Provinsi Jawa Timur tahun 2016 sebesar 68,64, tingkat capaian sebesar 96,65%. Data tahun 2016 dari BPS masih dalam tahap pengumpulan data akan dipublikasikan pada akhir tahun IDG Tahun 2016 sebesar 68,64 lebih tinggi 0,23 poin dari tahun 2015 sebesar 68,41. Peningkatan ini disebabkan oleh peranan perempuan dalam memberikan pendapatan kerja rata-rata sebesar 35,17. Ada kenaikan sebesar 0.34 poin dari tahun Capaian Indikator Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 20% dan realisasinya sebesar 43,52%, tingkat capaian sebesar 217,60%. Jumlah anggaran yang sudah Responsif Gender s/d Triwulan IV tahun 2016 = Rp ,. Jumlah Belanja Langsung pada APBD Provinsi Jatim tahun 2016 = Rp ,-. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) Tahun 2016 sebesar 43,52% lebih tinggi 23,98 poin dari Tahun 2015 sebesar 19,54%. Peningkatan ini disebabkan karena seluruh SKPD telah melakukan analisa Dokumen Responsif Gender. 36

43 4. Capaian Indikator Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 20%. Dari 75 orang peserta binaan BPPKB, yang sudah mandiri sebanyak 14 orang atau 18,67%, sehingga tingkat capaian sebesar 93,35%. Kriteria yang sudah mandiri adalah rata-rata penghasilan/laba bersih per bulan lebih besar atau sama dengan Rp ,-. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri tahun 2016 sebesar 18,67% lebih tinggi 9,43 poin dari tahun 2015 sebesar 9,24%. Sasaran 1 : Meningkatnya Peran serta Perempuan agar dapat Menurunkan Kesenjangan Pencapaian Pembangunan antara perempuan dan laki-laki didukung oleh 2 program yaitu : a) Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak dengan Pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 97,95%. Dengan target indikator kinerja: Prosentase Kabupaten/Kota yang memiliki Peraturan Perundangan yang mendukung Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Anak (PUA) dengan target sebesar 15% dan telah terealisasi sebesar 50% dengan tingkat capaian 333% ; Prosentase Kab/Kota yang membentuk Kelompok Kerja Pengarusutamaan Gender (Pokja-PUG) dengan target sebesar 15% dan telah terealisasi sebesar 11% dengan tingkat capaian 73,33%. b) Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan dengan Pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 98,54%. Dengan target indikator kinerja Persentase Partisipasi Perempuan di dalam Lembaga Pemerintah sebesar 20% dan telah terealisasi sebesar 14% dengan tingkat capaian 70%. 37

44 Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak : 1. Capaian Indikator Persentase penyelesaian Pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan dan trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 100%, terealisasi sebesar 100%, sehingga capaian sebesar 100%, jumlah pengaduan tindak kekerasan dan trafiking yang ditangani Tahun 2016 sebanyak 462 kasus atau 100%. Jumlah tersebut mengalami penurunan 163 kasus jika dibandingkan dengan tahun Capaian Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2016 ditargetkan sebesar 85,5, terealisasi sebesar 85,5, sehingga capaian sebesar 100%. Indikator Indeks Kepuasan Masyarakat tahun 2016 sebesar 85,50 lebih tinggi 0,50 poin dari tahun 2015 sebesar 85,00. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan pada Unsur Pelayanan No. 8, yaitu Keadilan mendapatkan pelayanan, yang pada Tahun 2015 Nilai Unsur Pelayanannya sebesar 3,29 dan pada tahun 2016 meningkat menjadi 3, Capaian Indikator Persentase penurunan kasus tindak kekerasan dan trafiking di Jawa Timur pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 12,50%, tercapai sebesar 26,08%, sehingga capaian sebesar 208,64%. Hal ini disebabkan karena kasus kekerasan terhadap perempuan tahun 2016 sebanyak 462 kasus mengalami penurunan sebanyak 163 kasus dari tahun 2015 sebanyak 625 kasus. Penurunan kasus kekerasan disebabkan karena Pemerintah Provinsi Jawa Timur telah berhasil dalam upaya Pencegahan dan Perlindungan Perempuan dan Anak dari berbagai tindak kekerasan dan Trafficking melalui Sosialisasi Upaya Pencegahan dan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan dan Trafficking di Kabupaten/Kota. Sasaran 2 : Meningkatnya Kualitas Penanganan berbagai Kasus Kekerasan dan Trafiking terhadap Perempuan dan Anak didukung oleh 1 program yaitu : a) Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dengan anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 98,74%. Dengan target indikator kinerja Persentase Penanganan Korban 38

45 KDRT, Non KDRT dan Trafiking yang melaporkan dan dilayani oleh Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) sebesar 100% dan terealisasi sebesar 100% dengan tingkat capaian 100%. Sasaran Strategis 3 : Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 1. Capaian Indikator Persentase Kab/Kota Layak Anak di Jawa Timur pada Tahun 2016 target sebesar 8%, terealisasi 18,42% (7 Kab/Kota), sehingga capaian sebesar 230,25%. Sampai dengan saat ini Jumlah Kab/Kota Layak Anak di Jawa timur sebanyak 14 Kab/Kota. Sasaran 3 : Meningkatnya jumlah Kab/Kota Layak Anak didukung oleh 1 program yaitu : a) Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan dengan anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 98,35%. Dengan target indikator kinerja Jumlah Peraturan Perundangundangan Perlindungan Perempuan dan Anak yang diterbitkan Kab/Kota sebesar 2% terealisasi sebesar 3%. Sasaran Strategis 4 : Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Program KB 1. Capaian Indikator Persentase Cakupan KB Aktif pada tahun 2016 ditargetkan sebesar 65%. Jumlah Akseptor KB Aktif tahun 2016 sebesar dibandingkan dengan jumlah PUS tahun 2016 sebesar sehingga Persentase Cakupan KB Aktif tahun 2016 sebesar 76,84% atau tingkat capaian sebesar 118,21%. Cakupan KB Aktif tahun 2016 sebesar 76,84% lebih tinggi 1,14 poin dari tahun 2015 sebesar 75,70%. Sasaran 4 : Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Program KB didukung oleh 4 program yaitu : a) Program Pelayanan Kontrasepsi dengan pagu anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 97,77%. Dengan target indikator kinerja Jumlah akseptor baru sebesar 500 Akseptor, terealisasi 0 Akseptor atau 0%. Hal ini dikarenakan Pada tahun 2016 BPPKB Prov. Jatim tidak mengalokasikan bantuan keuangan pengadaan alat konrasepsi dikarenakan 39

46 sesuai Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 untuk pengadaan alat kontrasepsi langsung ditangani Pusat. b) Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR dengan pagu anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp atau 99,95%. Dengan target indikator kinerja Jumlah Pelayanan Informasi dan Konseling (PIK) Remaja Tahap Tegar sebesar 100%, terealisasi sebesar 100%, tingkat capaian 100%. c) Program Pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU dengan pagu anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp atau 99,46%. Dengan target indikator kinerja Jumlah Kader Taman Posyandu yang dilatih tentang Perlindungan Anak sebanyak 500 kelompok dan telah terealisasi sebesar 350 kelompok atau 70%. d) Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dengan pagu anggaran Rp ,-. terealisasi sebesar Rp ,- atau 97,30%. Dengan target indikator kinerja Cakupan KB Aktif sebesar 65% dan telah terealisasi sebesar 76,84% atau 118,22%. Program dan Kegiatan 1. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak terdiri dari 3 kegiatan yaitu : Kegiatan Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender dengan pagu anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 97,35%. Dengan target kinerja : Jumlah buku yang disusun tentang Statistik Gender, Profil Anak, dan Indeks Pembangunan Manusia Berbasis Gender sebanyak 1 buku dan terealisasi sebanyak 1 buku atau 100%; Jumlah Peserta Sosialisasi Data Terpilah sebanyak 76 orang dan terealisasi sebanyak 65 orang atau 85,53%. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya kopetensi SDM pengelolaan data gender dan anak SKPD Provinsi Jatim tentang data terpilah; Jumlah Data dan Informasi mengenai Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebanyak 12 dokumen dan terealisasi sebanyak 12 40

47 dokumen atau 100%. Hasil yang diperoleh yaitu terpublikasinya data dan informasi tentang Program dan Kegiatan BPPKB Provinsi Jawa Timur pada masyarakat. Kegiatan Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Anak (PUA) dengan pagu anggaran Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- atau 98,45%. Dengan target kinerja : Jumlah Peserta Implementasi Keluarga Bina Setara di Kab/Kota sebanyak 40 orang dan terealisasi sebanyak 40 orang atau 100%. Hasil kegiatan tersebut yaitu meningkatnya peran dan tanggung jawab serta fungsi sebagai anggota keluarga dan masyarakat, agar mampu menjalankan perannya dengan optimal dalam keluarga dan di masyarakat serta membentuk hubungan yang setara diantara anggota keluarga dan sebagai anggota masyarakat; Jumlah Peserta Pertemuan Koordinasi Kelembagaan PUG dan PUHA Tahun 2016 sebanyak 114 orang dan terealisasi sebanyak 70 orang atau 61,40%. Hasil yang diperoleh yaitu terwujudnya Sinergitas Program Kegiatan Pembangunan Gender dan Anak Provinsi dengan Kabupaten/Kota se Jawa Timur dalam rangka untuk optimalisasi pelaksanaan pembangunan Pengarusutamaan Gender (PUG) dan Pengarusutamaan Hak Anak (PUHA) dalam upaya mewujudkan Kesetaran dan Keadilan Gender, Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak di Jawa Timur menjadi lebih baik. Persentase Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Anak di Provinsi dan di 38 Kab/Kota sebesar 10% dan terealisasi sebesar 26% atau 260%. Persentase Kab/Kota yang dipetakan Capaian Pelaksanaan PUG dan PUHA sebanyak 10% dan terealisasi sebanyak 47% atau 470%. Hasil kegiatan tersebut yaitu terintegrasinya isu dan permasalahan gender dan anak ke dalam dokumen perencanaan dan penganggaran di semua sektor pembangunan di Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur. 41

48 Jumlah Peserta Percepatan Pelaksanaan Pengarusutamaan Gender dan Anak bagi SKPD Provinsi Jawa Timur sebanyak 72 orang dan terealisasi sebanyak 63 orang atau 87,5%. Jumlah Peserta Evaluasi Pelaksanaan PUG dan PUHA Provinsi dan Kab/Kota se Jawa Timur sebanyak 400 orang dan terealisasi sebanyak 400 orang atau 100%. Kegiatan Pemetaan Potensi Organisasi dan lembaga masyarakat yang berperan dalam PUG dan PUHA dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 96,13%. Dengan target kinerja : Jumlah Peserta Pemetaan Potensi Organisasi dan Lembaga Masyarakat yang berperan dalam PUG dan PUHA sebanyak 76 orang dan terealisasi sebanyak 35 orang atau 46,05%. Hasil yang diperoleh yaitu mendorong para pemangku kepentingan di Kabupaten/Kota dan Lembaga Masyarakat se Jawa Timur untuk optimalisasi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan gender dan anak di semua sektor sesuai dengan tugas pokok dan kewenangan dalam upaya menjawab semua permasalahan gender dan anak; 2. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender dalam Pembangunan 4 kegiatan yaitu : Kegiatan Bimbingan Manajemen Usaha bagi Perempuan dalam mengelola Usaha dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 98,10%. Dengan target kinerja : - Jumlah peserta pembinaan organisasi perempuan dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan sebanyak 75 orang terealisasi sebanyak 75 orang atau 100%, terdiri dari perempuan kepala keluarga (PEKKA) dan perempuan korban KDRT, Trafiking. Hasil yang diperoleh yaitu peserta dapat memanfaatkan potensi diri dan sumberdaya yang ada disekitarnya serta mendorong tumbuh dan berkembangnya kulitas usaha perempuan secara mandiri. Kegiatan Pembinaan tentang keluarga TKW dengan anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,50%. Dengan target kinerja jumlah keluarga TKW yang dibina sebanyak 75 orang 42

49 terealisasi sebanyak 74 orang atau 98,67% terdiri dari keluarga tenaga kerja perempuan. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya pemahaman keluarga TKW tentang pemanfaatan dan pengelolaan kiriman uang dari TKW. Kegiatan Pelaksanaan Peranan Wanita menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) dengan anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 98,77%. Dengan target kinerja : - Persentase Desa/Kelurahan yang mewakili 38 Kab/Kota yang mengikuti Evaluasi Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) sebesar 15% terealisasi sebesar 73,68% (sebanyak 28 Kab/Kota mengikuti Evaluasi P2WKSS) atau 491,2%. Hasil yang diperoleh yaitu meningkatnya peran perempuan dalam upaya menciptakan lingkungan desa/kelurahan sehat sejahtera melalui berbagai bidang pembangunan antara lain kesehatan, pendidikan, ekonomi, hukum dan HAM, pertanian dan lain-lain serta memberikan penghargaan kepada para pelaksana program terpadu P2WKSS untuk mendorong dan meningkatkan semangat pembangunan di daerah. Dalam pelaksanaan Evaluasi P2WKSS Tahun 2016 diperoleh hasil: - Terbaik I dari Kab. Pacitan - Terbaik II dari Kota Madiun - Terbaik III dari Kab. Jombang - Jumlah Peserta dari Desa/Kelurahan yang mewakili 38 Kab/Kota yang mengikuti Fasilitasi P2WKSS sebanyak 38 orang terealisasi sebanyak 37 orang atau 97,37%. Kegiatan Pembinaan Organisasi Perempuan dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Perempuan dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 97,96%. Dengan target kinerja jumlah peserta pembinaan organisasi perempuan dalam rangka pemberdayaan ekonomi perempuan sebanyak 82 orang dan terealisasi sebanyak 45 orang atau 54,88%, terdiri dari Organisasi Perempuan Kabupaten/Kota se Jawa Timur dan Organisasi Perempuan Provinsi Jawa Timur. 43

50 3. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan Perempuan 2 kegiatan yaitu : Kegiatan Pelaksanaan Pemahaman tentang PUG dan PUHA kepada Stakeholder dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 95,64%. Dengan target kinerja : - Jumlah peserta peningkatan pemahaman tentang PUG dan PUHA kepada Stakeholder sebanyak 62 orang dan terealisasi sebanyak 62 orang atau 100%. Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong Kabupaten/Kota yang belum mengikuti evaluasi KLA untuk mengikuti evaluasi berikutnya; Kegiatan Pelaksanaan Gerakan anti kejahatan seksual terhadap anak dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,09%. Dengan target kinerja : - Jumlah peserta sosialisasi, koordinasi dan advokasi pencegahan dan pemberantasan kejahatan seksual terhadap anak sebanyak orang terealisasi sebanyak orang atau 100%. Peserta terdiri dari orang di Alon-Alon Kota Pasuruan yang dihadiri oleh SKPD terkait, Siswa SMP, SMA/SMK, Pramuka, Guru, Orang Tua, Tokoh Agama/Masyarakat. Hasil yang diperoleh yaitu peserta memahami tentang pencegahan kejahatan seksual terhadap anak. 4. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 4 kegiatan yaitu : Kegiatan Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak dari Berbagai Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang dengan anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,51%. Dengan target kinerja : - Jumlah Korban Pasca TKW yang mengikuti Sosialisasi dan Advokasi tentang Perlindungan Perempuan sebanyak 80 orang dan terealisasi sebanyak 62 orang atau 77,50%. Kegiatan ini diikuti oleh SKPD terkait di lingkungan Provinsi Jawa Timur, LSM Peduli Perempuan dan Anak di wilayah kota Surabaya, unsur serikat pekerja/buruh; - Jumlah Peserta Validasi Data Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di 38 Kab/Kota sebanyak 76 orang dan terealisasi 56 orang 44

51 atau 73,68%. Hasil yang diperoleh adalah terbentuknya data terpilah yang up to date terlebih data tentang korban kekerasan terhadap perempuan dan anak baik di lingkup Kabupaten / Kota maupun Provinsi Jawa Timur; - Jumlah Peserta Lintas Sektor terkait terhadap pelayanan dan Kinerja P2TP2A sebanyak 70 orang dan terealisasi sebanyak 54 orang atau 77,14%. Hasil dari kegiatan ini peserta dapat meningkatkan pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan dan trafficking dan dapat memberikan perlindungan perempuan dan anak yang diperuntukkan bagi seluruh perempuan dan anak korban diskriminasi dan kekerasan; Kegiatan Pelaksanaan Tumbuh Kembang Anak dengan pagu anggaran Rp ,-. Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,42%. Dengan target kinerja : - Jumlah peserta Forum Anak Provinsi Jawa Timur sebanyak 116 orang dan terealisasi sebanyak 111 orang atau 95,69%. Hasil yang diperoleh yaitu 37 Kab/Kota membentuk forum anak, Terpilihnya 10 duta anak, dan tersusunnya Suara Anak Provinsi Jawa Timur; - Jumlah peserta Peringatan Hari Anak Provinsi Jawa Timur sebanyak 400 orang dan terealisasi sebanyak 400 orang atau 100%. Hasil yang diperoleh yaitu peningkatan terhadap Kab/Kota dalam berkomitmen membentuk Kab/Kota Layak Anak; - Jumlah peserta Lokakarya Capaian Indikator Kab/Kota Layak Anak sebanyak 76 orang dan terealisasi sebanyak 56 orang atau 73,68%. Hasil yang diperoleh yaitu para peserta berkomitmen menuju Kab/Kota Layak Anak. Kegiatan Pelaksanaan Kecamatan Sayang Ibu (KSI) dengan pagu anggaran Rp ,-. Realisasi sebesar Rp ,- atau 94,08%. Dengan target kinerja : - Jumlah Peserta dari 38 Kab/Kota yang mengikuti Fasilitasi Pelaksanaan Kecamatan Sayang Ibu (KSI) sebanyak 38 orang dan terealisasi sebanyak 34 orang atau 89,47%. Hasil yang diperoleh yaitu tersosialisasinya tentang apa dan bagaimana pelaksanaan KSI di daerah 45

52 sehingga bertambah jumlah Kecamatan yang melaksanakan Program Kecamatan Sayang Ibu. Melalui tahapan Evaluasi Administrasi Presentasi oleh Camat dari kunjungan lapangan diperoleh hasil : - Terbaik I Kab. Malang - Terbaik II Kota Madiun - Terbaik III Kab. Lumajang 5. Program Pelayanan Kontrasepsi terdiri dari 1 kegiatan yaitu : Kegiatan Pelaksanaan Peranserta Mitra Kerja dalam Pengembangan Program Keluarga Berencana dengan pagu anggaran Rp ,-. Realisasi sebesar Rp ,- atau 97,77%. Dengan target kinerja : - Jumlah Organisasi Mitra Kerja yang mendapat Orientasi Program Pelayanan KB sebanyak 35 lembaga dan terealisasi sebanyak 35 lembaga atau 100%. Kehadiran SKPD KB, Perusahaan dan Perwakilan Dasa Wisma Kab/Kota sangat mendukung rintisan KB perusahaan dimana klinik KB di perusahaan menjadi mati suri di era BPJS. Penempatan PLKB di luar perusahaan untuk menggerakkan pegawai perusahaan sangat potensial; 6. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR terdiri dari 1 kegiatan yaitu : Kegiatan Pembinaan forum pelayanan KKR bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah dengan pagu anggaran Rp ,-. Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,95%. Dengan target kinerja : - Jumlah Fasilitasi Forum KRR bagi Kelompok Remaja dan Kelompok Sebaya di Luar Sekolah Fasilitasi Forum Pelayanan KRR Bagi Kelompok Remaja dan Kelompok Sebaya di Luar Sekolah dilaksanakan sebanyak 1 kali. Dengan hasil remaja akan mampu menyampaikan kondisi dan situasi masalah KRR agar peserta dapat memahami dan termotivasi untuk melaksanakan program program yang ada di KRR; 46

53 7. Program pengembangan Model Operasional BKB-Posyandu-PADU terdiri dari 2 kegiatan yaitu : Kegiatan Pengkajian pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU dengan pagu anggaran Rp ,- Realisasi sebesar Rp ,- atau 99,46%. Dengan target kinerja : - Jumlah Peserta Orientasi Kader Taman Posyandu tentang Perlindungan Anak (5 angkatan) sebanyak 375 orang dan terealisasi sebanyak 375 orang atau 100%, terdiri dari kader BKB, kader PKK perwakilan dari masing-masing Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Hasil yang diperoleh yaitu para kader BKB mampu memberikan dorongan dan motivasi kepada para kader BKB lainnya di daerah, untuk lebih meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam rangka pemberdayaan keluarga, pola pengasuhan yang benar dan tepat terhadap tumbuh kembang anak balita dan usia dini, termasuk memberikan perlindungan dan pemenuhan hak-hak dasar anak; 8. Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera terdiri dari 1 kegiatan yaitu : Kegiatan Pembinaan Keluarga Berencana dengan pagu anggaran Rp ,-. Realisasi sebesar Rp ,- atau 97,30%. Dengan target kinerja : - Jumlah PKB/PLKB/Kader Dasawisma yang terlatih dalam Pelayanan KIE KB Berbasis Masyarakat sebanyak 200 orang dan terealisasi sebanyak 200 orang atau 100%. Dengan hasil meningkatkan pengetahuan masyarakat khususnya kader dasawisma sehingga dapat menggerakkan masyarakat ber KB melalui permainan simulasi KB, monopoli penurunan AKI, dan lembar balik alat bantu pengambilan keputusan ber KB berbasis masyarakat. - Jumlah Validasi Data KB/Kesehatan Reproduksi sebanyak 15 kali dan terealisasi sebanyak 15 kali atau 100%. Kegiatan diikuti oleh 38 Kab/Kota guna memfasilitasi Kab/Kota untuk membuat pemetaan KB per Kecamatan berbasis IT (statplanet) sehingga dapat memonitor langsung 47

54 kinerja lapangan karena dapat menampilkan grafik capaian, angka real dan indikator yang dapat diakses lebih mudah; - Jumlah pelaksanaan Lomba KB Award sebanyak 1 kali dan terealisasi sebanyak 1 kali atau 100%. Dalam pelaksanaan Lomba KB Award Tahun 2016 diperoleh terbaik 1 s/d 3 yaitu : 1. Kab. Pacitan 2. Kab. Ponorogo 3. Kab. Ngawi - Jumlah peserta Sinkronisasi Program KB sebanyak 76 orang dan terealisasi sebanyak 76 orang atau 100%. Peserta dari kegiatan ini berasal dari SKPD KB dan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-jawa Timur serta lintas sektor. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatnya keikutsertaan KB Aktif 76,84%. Permasalahan dan Solusi : Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa ada beberapa indikator kinerja yang mengalami keberhasilan atau kegagalan. Adapun hal-hal yang utama menjadi penyebab antara lain : Permasalahan : 1) Kurangnya komitmen pimpinan SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota Jawa Timur dalam menyusun data gender dan anak karena pemegang kebijakan belum menempatan data gender dan anak sebagai komponen penting untuk mendukung dalam mengambil kebijakan pembangunan yang dimulai dari perencanaan, penganggaran, pemantauan dan evaluasi atas program dan kegiatan. 2) Kurangnya wawasan, penetahuan, kecakapan dan keterampilan perempuan dalam mengelola dan mengembangakan usaha. 3) Banyaknya Anak usia remaja yang terpengaruh dengan IT yang tidak diimbangi dengan pemahaman yang benar, sehingga berdampak buruk terjadinya kejahatan seksual, tindak kekerasan dan perdagangan orang, perilaku seks bebas, penggunaan narkoba dan kasus perkawinan usia muda. 48

55 4) Banyaknya orang tua balita yang belum memahami pola asuh anak yang benar termasuk tentang perlindungan dan pemenuhan kebutuhan anak. 5) Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Korban Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak di 38 Kab/Kota belum semuanya berfungsi secara optimal. Penyebabnya adalah : (1) Minimnya sarana dan prasarana pelayanan korban, (2) SDM pengelola PPT banyak yang belum dilatih, (3) Alokasi anggaran terhadap penanganan kasus kekerasan dan trafiking di Kabupaten/Kota masih minim. 6) Lemahnya koordinasi lintas program dalam mewujudkan KB yang responsive Gender 7) Masih banyak usia remaja (sekolah) di Jawa Timur yang belum mendapatkan fasilitasi pengembangan kualitas diri melalui wadah/forum PIK R dan BKR Upaya Pemecahan Masalah 1) Provinsi melakukan sosialisasi dan bintek penyelenggaraan Sistem Data Gender dan Anak bagi SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota se Jawa Timur, melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi bagi SKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai upaya tersedianya data gender dan anak. 2) Memberikan bimbingan manajemen dan tambahan pengeahuan, wawasan, kecapakan bagi perempuan dalam meningkatkan usahanya. 3) Bersama-sama dengan Swadaya Masyarakat melakukan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan tentang Perlindungan Anak, KDRT, TPPO dan Pornogafi secara rutin kepada lingkungan sekolah baik di tingkat SMU dan SLTP dan juga melakukan advokasi/pendampingan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan Trafiking. 4) Memberikan pemahaman kepada remaja untuk mencegah pergaulan bebas dan free sex, penyalahgunaan narkoba serta mencegah pernikahan dini. 5) Mengadakan Rapat Koordinasi penanganan korban kepada P2TP2A Kabupaten/Kota agar bisa tersinergi dalam layanan korban serta meningkatkan instensitas pertemuan antar P2TP2A dengan para Jejaring. 6) Menggugah kesadaran dan komitmen stakedolder 38 Kab/Kota di Jawa Timur sebagai upaya revitalisasi program KB di Jawa Timur. 49

56 7) Perlunya pengembangan fasilitasi untuk meningkatkan kualitas diri remaja di jawa Timur melalui wadah (Forum) pembentukan PIK R dan BKR dengan melibatkan unsur pendidikan (sekolah formal/madarasah), lembaga Agama (pondok pesantren) dan kelompok masyarakat umum. 5. Analisis Penggunaan Sumber Daya Anggaran Sebagai upaya mewujudkan kinerja yang baik, tentunya harus didukung anggaran yang memadai serta dapat dipertanggungjawabkan penggunaannya. Tabel 3.5 Alokasi Persasaran Pembangunan No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran (Belanja Langsung) 1. Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat Menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki 2. Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberdayan Gender (IDG) 2. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 3. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) ,- 10, ,- 7, ,- 13,96 50

57 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Anggaran % Anggaran (Belanja Langsung) 3. Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Program KB Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1.Persentase Kab/Kota Layak Anak 1. Persentase Cakupan KB Aktif ,- 3, ,- 12,73 Tabel 3.6 Perbandingan Pencapaian Kinerja dan Anggaran Sasaran Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat Menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan Indikator 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberday aan Gender (IDG) 3. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang sudah mandiri 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan Kinerja Anggaran Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian 69,00 91,77 133% , ,- 97,95 71,02 68,64 96,65% 18% 43,52% 241,77% 20% 18,67% 93,35% , ,- 98, % 100 % 100% , ,- 98,74 51

58 Sasaran trafiking terhadap perempuan dan anak Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB Indikator dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kab/Kota Layak Anak 1. Persentase Cakupan KB Aktif Kinerja Anggaran Target Realisasi Capaian Alokasi Realisasi Capaian 85,50 85,50 100% 12,5% 26,08% 208,64% 8% 18,42% 230,25% , ,- 98,35 65% 76,84% 118,22% , ,- 97,99 Tabel 3.7 Efisiensi Penggunaan Sumber Daya No Sasaran Indikator Ssaran 1. Meningkatnya peran serta perempuan agar dapat Menurunkan kesenjangan pencapaian pembangunan antara perempuan dan laki-laki 1. Indeks Pembangunan Gender (IPG) 2. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 3. Persentase Anggaran Responsif Gender (ARG) 4. Persentase Perempuan Kepala Keluarga, Perempuan Korban KDRT, Trafiking, Keluarga TKW Binaan BPPKB Prov. Jatim yang % Capaian Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi ,95 35,05 96,65 97,95 (-)1,30 241,77 97,95 143,82 93,35 98,54 (-)5,19 52

59 No Sasaran Indikator Ssaran 2. Meningkatnya kualitas penanganan berbagai kasus kekerasan dan trafiking terhadap perempuan dan anak 3. Meningkatnya Kab/Kota Layak Anak 4. Meningkatnya Jumlah Pasangan Usia Subur yang mengikuti Progam KB sudah mandiri 1. Persentase penyelesaian pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak dari tindak Kekerasan dan Trafiking yang diselesaikan Pusat Pelayanan Terpadu (PPT) Prov. Jatim 2. Indeks Kepuasan Masyarakat 3. Persentase Penurunan Kasus Tindak Kekerasan dan Trafiking di Jawa Timur 1. Persentase Kab/Kota Layak Anak 1. Persentase Cakupan KB Aktif % Capaian Kinerja % Penyerapan Anggaran Tingkat Efisiensi ,74 1, ,74 1,26 208,64 98,74 109,9 230,25 98,35 131,9 118,22 97,99 20,23 53

60 3.2 REALISASI ANGGARAN Realisasi keuangan secara umum pada tahun 2016 adalah sebagai berikut : No Uraian Angaran Realisasi % I 1. II III IV V , , BELANJA DAERAH 94, BELANJA TIDAK LANGSUNG , ,- 93,32 Belanja Pegawai , ,- 93, , BELANJA LANGSUNG ,- 95,91 - Program Pelayanan , ,- 96,89 Administrasi Perkantoran Pelaksanaan Administrasi , ,- 96,89 Perkantoran Program Peningkatan Sarana , ,- 82,68 dan Prasarana Aparatur Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan , ,- 79,45 Prasarana Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan , ,- 90,72 Prasarana Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan , ,- 97,87 Pemerintah Daerah Koordinasi dan Konsultasi , ,- 98,76 Kelembagaan Pemerintah Daerah Peningkatan Kapasitas Sumber , ,- 97,72 Daya Aparatur Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi , ,- 98,10 Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan Penyusunan Dokumen , ,- 98,71 Perencanaan Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program , ,- 98,02 dan Anggaran Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan , ,- 97,78 Sistem Informasi Data Program Keserasian Kebijakan Peningkatan , ,- 98,35 Kualitas Anak dan Perempuan Pelaksanaan Pemahaman tentang PUG dan PUHA kepada , ,- 95,64 Stakeholder Pelaksanaan Gerakan anti , ,- 99,09 kejahatan seksual terhadap anak 54

61 No Uraian Angaran Realisasi % Program Penguatan Kelembagaan VI Pengarusutamaan Gender dan Anak Pengembangan Sistem Pendataan 11. Dinamika Gender Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarustamaan Gender 12. (PUG) dan Pengarustamaan Anak (PUA) Pemetaan Potensi Organisasi dan 13. Lembaga Masyarakat yang Berperan dalam PUG dan PUHA Program Peningkatan VII Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Pelaksanaan Perlindungan Perempuan dan Anak dari 14. Berbagai Tindak Kekerasan dan Perdagangan Orang Pelaksanaan Tumbuh Kembang 15. Anak Pelaksanaan Kecamatan Sayang 16. Ibu (KSI) Program Peningkatan Peran VIII Serta dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan Kegiatan bimbingan manajemen 17. usaha bagi perempuan dalam mengelola usaha Pembinaan tentang Keluarga 18. TKW Pelaksanaan Peranan Wanita 19. Menuju Keluarga Sehat Sejahtera (P2WKSS) Pembinaan Organisasi perempuan 20. dalam rangka pemberdayaan Ekonomi Perempuan Program Pelayanan IX Kontrasepsi Pelaksanaan Peran serta Mitra 21. Kerja dalam Pengembangan Program Keluarga Berencana Program Pengembangan X Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Pembinaan forum pelayanan KKR 22. bagi kelompok remaja dan kelompok sebaya diluar sekolah , ,- 97, , ,- 97, , ,- 98, , ,- 96, , ,- 98, , ,- 99, , ,- 99, , ,- 94, , ,- 98, , ,- 98, , ,- 99, , ,- 98, , ,- 97, , ,- 97, , ,- 97, , ,- 99, , ,- 99,95 55

62 No Uraian Angaran Realisasi % XI 23. XII Program Pengembangan Model Operasional BKB- Posyandu-PADU Pengkajian pengembangan model operasional BKB-Posyandu-PADU Program Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera , ,- 99, , ,- 99, , ,- 97, Pembinaan Keluarga Berencana , ,- 97,30 JUMLAH BELANJA DAERAH , , - 94,75 Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2016 sesuai dengan rencana kerja sebagaimana yang telah dituangkan dalam DPA-SKPD mendapatkan alokasi dana APBD anggaran sebesar Rp ,-, alokasi dana bantuan hibah sebesar Rp ,- serta alokasi dana dekonsentrasi yang berasal dari dana APBN sebesar Rp ,- Dengan rincian sebagai berikut : a. Rincian Anggaran pada DPA dan DPPA BPPKB Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 adalah sebesar Rp ,-,- terdiri untuk : 1. Belanja Tidak Langsung ( Belanja Pegawai) Rp ,- 2. Belanja Langsung Rp ,- b. Rincian Anggaran Program BPPKB Prov. Jatim untuk Bantuan Hibah (Anggaran di DPA PPKD Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Prov. Jatim) sebesar Rp ,- berupa : - Bantuan Hibah Pada Pusat Pelayanan Terpadu Prov. Jawa Timur sebesar Rp ,- dialokasikan untuk : pelayanan medis, hokum, psiko sosial, advokasi diklit, humas, rumah tangga dan honorarium/gaji. c. Rincian Anggaran Dana Dekonsentrasi tahun 2016 adalah sebesar Rp ,- alokasi dana tersebut di bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak untuk pelaksanaan 1 (satu) program yaitu Program Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang didukung oleh 5 (lima) kegiatan, antara lain : 1. Pendampingan dan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: TOF Aplikasi E- Kekerasan berskala Nasional 56

63 3. Penyusunan Standart Operasional dan Prosedur (SOP) Koordinasi Lembaga Layanan dalam Penanganan 4. Fasilitasi Anggota SATGAS PPA Ke Daerah 5. Advokasi dan Sosialisasi Program PP dan PA Sampai dengan akhir Bulan Desember 2016 realisasi anggaran pada Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur terdiri dari alokasi : 1. Realisasi dana APBD sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (94,77%) terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,- (5,3%). Sisa anggaran tersebut terdiri dari : - Pada Belanja Tidak Langsung terdapa sisa anggaran karena adanya pegawai yang memasuki masa pensiun. - Pada Belanja Langsung terdapat sisa anggaran karena adanya efeisensi pembelanjaan pada belanja listrik, air dan telepon, serta perjalanan dinas. Effisiensi kegiatan terkait monitoring dan evaluasi untuk pelaksanaannya berjalan satu rangkaian kegiatan tidak terpisah, sehingga anggaran lebih effisien. 2. Realisasi untuk Dana Dekonsentrasi tahun 2016 di bidang Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak dari alokasi sebesar Rp ,- terealisasi sebesar Rp ,- (98,47%) terdapat sisa anggaran sebesar Rp ,- (1,53%). Sisa anggaran tersebut pada progam Program Partisipasi Lembaga Masyarakat dalam Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak terkait dengan jumlah kehadiran peserta dari Kabupaten/Kota pada saat pelaksanaan kegiatan tidak seluruhnya hadir sesuai dengan target yang ditetapkan, sehingga terdapat sisa untuk belanja paket meeting dan perjalanan dinas kegiatan tersebut. 3. Pencapaian alokasi belanja hibah fungsi Pemberdayaan Perempuan untuk biaya operasional penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan anak di Pusat Pelayanan Terpadu Provinsi Jawa Timur Tahun 2016 (yang anggarannya 57

64 di BPKAD Prov. Jatim) sebesar Rp ,- telah terealisasi seluruhnya sebesar Rp ,- (100%). 3.3 PENGHARGAAN a. Pada tahun 2016 Provinsi Jawa Timur menerima penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yaitu Anugerah Parahita Ekapraya Kategori Mentor b. Pada Tahun 2016 sebanyak 19 (sembilan belas) Kabupaten/Kota di Jawa Timur menerima penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Kab/Kota, antara lain : 58

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA TAHUN 2014 BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya KATA PENGANTAR IKHTISAR EKSEKUTIF DAFTAR ISI BAB I DAFTAR ISI

Lebih terperinci

BAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR

BAB V TABEL 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran BAB V TABEL.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KEBUTUHAN PENDANAAN BPPKB PROVINSI JAWA TIMUR Kinerja

Lebih terperinci

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender

3. Meningkatnya Partisipasi Masyarakat terhadap Program keluarga Berencana yang responsive gender MATRIK RENSTRA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2014-2019 VISI : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender, Pemberdayaan, dan Anak, serta Keluarga Kecil Sejahtera

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN BAB I. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategi Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Jawa Timur 2014-2019 merupakan penjabaran dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur Tahun 2014 2019 ini adalah Perubahan dari Rencana Strategi Badan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Instansi Visi Misi Tujuan Tugas Fungsi : Badan dan Prov. : Terwujudnya Kesetaraan dan Keadilan Gender,, Perlindungan, serta Kecil Sejahtera. : 1. Meningkatnya Kesetaraan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun

BAB I PENDAHULUAN. LKjIP Dinas, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak Tahun BAB I PENDAHULUAN Kedudukan Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Jombang telah diatur dalam Peraturan Bupati Jombang Nomor 44 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

Lebih terperinci

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114

Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp Fax Kode Pos : 25114 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LAKIP) BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI SUMATERA BARAT Jalan Rasuna Said No. 74 Padang Sumatera Barat Telp. 0751-7053781

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Peningkatan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR. Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR. Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI JAWA TIMUR Jl. Ngagel Jaya Tengah No. 102 Surabaya KATA PENGANTAR Dalam rangka meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN BUPATI TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG. BAB I KETENTUAN UMUM BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Lebih terperinci

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG DRAFT PER TGL 11 SEPT 2008 BUPATI PURWAKARTA PERATURAN BUPATI PURWAKARTA NOMOR : 53 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PERLINDUNGAN IBU DAN ANAK BUPATI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKJ IP) Disusun Oleh : Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Provinsi Kalimantan Timur Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Prov. Kaltim

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG 1 SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 47 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN,

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK,

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Tugas : Melaksanakan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan di bidang pemberdayaan perempuan

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

MEMUTUSKAN BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG 1.1. LATAR BELAKANG BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana) Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban Renstra kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja. Rambu-rambu

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015 BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 118 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN UMUM PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 60 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 106 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SUB BIDANG BADAN PENANAMAN MODAL PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah

Lebih terperinci

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA TANGERANG

PEMERINTAH KOTA TANGERANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diberikan kewajiban untuk menyusun Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH

BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH BAB II PROFIL BADAN KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN PEREMBPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN ACEH TENGAH A. Gambaran Umum Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR : 19-W TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun

Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tahun 217-221 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK KABUPATEN MAROS DAFTAR ISI Daftar Isi... i BAB I Pendahuluan... 1 1.1 Latar belakang...

Lebih terperinci

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

-1- BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG -1- BHINNEKA TU L NGGA IKA BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI GROBOGAN NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI, URAIAN TUGAS JABATAN DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, KELUARGA BERENCANA DAN KETAHANAN PANGAN WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUKUMBA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK UTARA, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUNINGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI TOLITOLI PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 30 TAHUN 2015 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TOLITOLI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1 BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 39 TAHUN 2014 TENTANG PANDUAN TEKNIS PENGARUSUTAMAAN GENDER DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEREMPUAN, DAN KELUARGA BERENCANA KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH PROVINSI LAMPUNG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR LAMPUNG, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR Tahun 2015 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PROVINSI JAWA TIMUR Ringkasan Eksekutif Akuntabilitas Kinerja Pemerintah merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 23 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN BULUNGAN BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG

RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN KABUPATEN JOMBANG RENCANA STRATEGIS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2014-2018 KABUPATEN JOMBANG Rencana Strategis 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 BAB I... 4 PENDAHULUAN... 4 1.1. Latar Belakang...

Lebih terperinci

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 100 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT BADAN KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK KELUARGA BERENCANA PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Pe No.927, 2011 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengarusutamaan Gender. Daerah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH 1 BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN BINTAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DIDAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BINTAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROPINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 71 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMERINTAHAN DESA KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN

Lebih terperinci

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI. 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Isu-isu strategis adalah kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau dikedepankan

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG KEPUTUSAN KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN TULANG BAWANG NOMOR : 900/ /SK/III.08/TB/I/2016 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN

PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN 1 PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARIMUN NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARIMUN, Menimbang

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA KOTA PROBOLINGGO NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KABUPATEN BLITAR 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG TUGAS, FUNGSI, URAIAN TUGAS DAN TATA KERJA UNSUR-UNSUR ORGANISASI DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN 5.1. PROGRAM Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi sebagai upaya untuk mengimplementasikan strategi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MINAHASA TENGGARA LKIP LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2017 DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Jl. Raya Ratahan Belang Kel. Wawali Pasan Lingk. V Kec. Ratahan 95695

Lebih terperinci

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

B A B I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya tata Instansi Pemerintah yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance dan Clean Governance) merupakan syarat bagi setiap pemerintahan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kantor Pemberdayaan Perempuan Kabupaten mempunyai peranan dan fungsi penting serta strategis dalam rangka melayani masyarakat Kabupaten Badung di bidang Kesetaraan Gender,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1; TAHUN 2014 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 1;" TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KOTA MOJOKERTO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERDAYAAN LEMBAGA MASYARAKAT DI BIDANG PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

Lebih terperinci

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang

FUNGSI a. pelaksanaan penyusunan rencana dan program kerja kesekretariatan ; b. pelaksanaan pelayanan kesekretariatan yang No Jabatan Tugas : Kepala Dinas memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintahan di bidang Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak berdasarkan asas otonomi daerah dan tugas

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 17 TAHUN 2009 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BULUNGAN, Menimbang : a.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1

GUBERNUR JAWA TIMUR. Dok. Informasi Hukum-JDIH Biro Hukum Setda Prop Jatim /2008 1 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR

Lebih terperinci

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH 1 BUPATI SOPPENG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SOPPENG NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SOPPENG,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA URAIAN TUGAS DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN SIJUNJUNG No Nama Jabatan Tugas Pokok Fungsi Uraian Tugas Ket. 1 Kepala Dinas Kepala Dinas Pengendalian

Lebih terperinci

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SALINAN BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS SOSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le

Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58 Tambahan Le WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN RENCANA KERJA SATUAN KERJA PEMERINTAH DAERAH BERPERSPEKTIF GENDER KOTA PAREPARE WALIKOTA PAREPARE

Lebih terperinci

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN

DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, KEPENDUDUKAN, DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI BANTEN PROFIL Perangkat Daerah PENGANTAR Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, seiring

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung.

DAFTAR ISI. 1. Rencana Program Dan Kegiatan SKPD Kabupaten Sijunjung Tahun 2015 Pembiayaan APBD Kabupaten Sijunjung. DAFTAR ISI DAFTAR ISI RENCANA KERJA PROGRAM/KEGIATAN (RENJA) DAN KELUARGA BERENCANA TAHUN 2015 KANTOR PEMBERDAYAAN PEREMPUAN BAB.I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 I. Ruang lingkup pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak meliputi antara lain

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 5 TAHUN 2015 23 Oktober 2015 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH

BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH SALINAN BUPATI TOLITOLI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN BUPATI TOLITOLI NOMOR 69 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 21 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA PROVINSI RIAU DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK, KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

Lebih terperinci

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 35 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PERJANJIAN KINERJA, PELAPORAN KINERJA DAN TATA CARA REVIU ATAS LAPORAN KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR p BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELUARGA BERENCANA, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN

Lebih terperinci

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 28 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN APBD PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN ANGGARAN 2017 SKPD KEPALA SKPD BENDAHARA PENGELUARAN BULAN : DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK, PENGENDALIAN PENDUDUK

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur

BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN. 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur BAB IV GAMBARAN UMUM DAN LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Kedudukan Tugas Pokok Dan Fungsi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Badan Kepegawaian Daerah (BKD) merupakan unsur pendukung tugas Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2015 TENTANG BENTUK-BENTUK PERLINDUNGAN PEREMPUAN DAN MEKANISME PENGARUSUTAMAAN GENDER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 17 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN SALINAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT, PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA BAPERMAS KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB II PERENCANAAN KINERJA Pada Tahun 2016 Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Keluarga

Lebih terperinci