BAB III TINJAUAN UMUM SMA NEGERI 1 SARIWANGI. dari H. Lili Sutarli (Alm), setelah menerima surat hibah yayasan mulai mendirikan

Transkripsi

1 BAB III TINJAUAN UMUM SMA NEGERI 1 SARIWANGI 3.1 Profil SMA Negeri 1 Sariwangi Sejarah SMA Negeri 1 Sariwangi Pada tanggal 05 februari 2002 Yayasan H. Zaenal Mansur mendapatkan surat hibah dari H. Lili Sutarli (Alm), setelah menerima surat hibah yayasan mulai mendirikan bangunan, pada tanggal 15 juni Yayasan H. Zaenal Mansur mengajukan Proposal Permohonan Izin Operasional Sekolah Menengah Atas di Kp. Cipaku Ds. Sukamulih Kec. Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya. Setelah mengusulkan Proposal Permohonan Izin Operasional, Yayasan H. Zaenal Mansur segera merekrut guru-guru dan staf tata usaha yang siap untuk mengajar di lembaga dengan nama yaitu Sekolah Menengah Atas Perintis Cipaku (SMA Perintis Cipaku) berstatus swasta, dengan Nomor Izin Operasional: 0116/21.3-Disdikbud/Dikmen Pada tanggal 20 juli 2002, yayasan sudah mendapat para pengajar dan staf tata usaha yang siap bekerja. Setelah Dewan siap maka pada Tahun Pelajaran dibukalah penerimaan siswa baru. Perjalanan tiga tahun selesai dilaluinya dan untuk pertama kalinya, pada Tahun Pelajaran SMA Perintis Cipaku menghasilkan lulusan angkatan pertama. Perjalanan selanjutnya, pada tanggal 25 juni 2005 Yayasan H. Zaenal Mansur menghibahkan seluruh aset SMA Perintis Cipaku kepada Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk dijadikan salah satu SMA Negeri di Kabupaten Tasikmalaya. 32

2 33 Berdasarkan SK Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Nomor : 421.3/3090/Disdik/2005 tanggal 22 november 2005 SMA Perintis Cipaku diganti namanya menjadi Kelas Jauh SMA Negeri 1 Singaparna (persiapan SMA Negeri Sariwangi). Pada tanggal 4 juli 2006, berdasarkan Surat Keputusan Bupati No /Kep.131 A Disdik/2006 Kelas Jauh SMA Negeri 1 Singaparna berubah status menjadi SMA Negeri Sariwangi sampai sekarang Tempat dan Kedudukan SMA Negeri 1 Sariwangi terletak di Jl. Cipaku Desa Sukamulih Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Sariwangi Visi, Misi dan Tujuan SMA Negeri 1 Sariwangi adalah: 1) Visi a. Dengan Berlandaskan Ilmu, Iman dan Taqwa, membentuk Insan Yang berkualitas Dan Berdaya Saing Di Era Globalisasi Tahun b. Dengan memiliki Keterampilan dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi diharapkan Siswa-Siswi SMAN Sariwangi dapat memanfaatkan Teknologi Komputer untuk menghadapi Era globalisasi di tahun ) Misi Menjadikan siswa-siswi SMA N 1 Sariwangi memiliki kemampuan dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi Khususnya dalam bidang Komputer untuk dapat bersaing dengan lulusan sekolah lainnya di wilayah Kabupaten Tasikmalaya Pada tahun 2012.

3 34 3) Tujuan a. Siswa siswi SMA N 1 Sariwangi diharapkan dapat mengenal dan menggunakan komputer sebagai suatu sarana dalam mempermudah berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan perkantoran. b. Siswa siswi diharapkan mampu menggunakan dan mengolah informasi dengan menggunakan komputer. c. Siswa siswi diharapkan setelah lulus dari SMA N 1 Sariwangi mendapatkan sertifikat keahlian di bidang komputer. d. Siswa siswi diharapkan setelah lulus dari SMA N 1 Sariwangi mampu mempergunakan komputer untuk mendapatkan Informasi dan komunikasi. e. Setelah lulus Siswa siswi SMA N 1 Sariwangi memiliki daya saing tinggi baik dalam melanjutkan pendidikan atau dalam mendapatkan pekerjaan. f. Siswa siswi SMA N 1 Sariwangi memiliki daya saing tinggi dan prestasi yang tinggi khususnya dalam bidang komputer baik di tingkat kabupaten, Provinsi dan Nasional. 3.2 Struktur Organisasi Struktur organisasi SMA Negeri 1 Sariwangi pada saat penulis melakukan kerja praktik, yaitu pada periode , adalah sebagai berikut: Kepala Sekolah Wakasek Kesiswaan Wakasek Kurikulum Wakasek Sarana Wakasek Humas : Drs. H. Bakhtiar Khobir, M.Si. : Nurul Fuad Amin, S.Pd. : Drs. Rudi Riswandi : Agus Priadi, S.Pd. : H. Maman, S.Pd.

4 35 Sedangkan pada bagian tata usaha, susunan pengurusnya adalah sebagai berikut: Koordinator Tata Usaha Administrasi Keuangan Administrasi Kesiswaan Administrasi Perlengkapan Administrasi Ketatausahaan Tata Laksana : Rudi Hendrawan : Mamah Sumartini, SE. : Susi Rahmayati : Didin Hasanudin : Nurhayati : Agus 3.3 Deskripsi Kerja Penerimaan dana sumbangan DSPB dan DSPT mulai dari pendataan, pengolahan hingga pelaporan merupakan tanggung jawab petugas tata usaha bagian Administrasi Keuangan. Dalam prosesnya, ada beberapa prosedur yang harus dipenuhi oleh petugas. Penerimaan dana sumbangan tersebut harus terdata dan dicatat dalam dokumen-dokumen yang sudah ditentukan. Dokumen-dokumen tersebut terdiri dari Buku Pengawasan Penerimaan Sumbangan Siswa Baru (DSPT), Buku Pengawasan Penerimaan Sumbangan Siswa Bulanan (DSPB) dan Buku Daftar Tunggakan. Buku Pengawasan Penerimaan Sumbangan Siswa Baru (DSPT) adalah buku untuk mencatat data penerimaaan dana sumbangan yang biasa disebut uang bangunan. Buku ini dibuat pada saat siswa baru masuk sebagai murid di sekolah tersebut, dan terus dipakai hingga siswa tersebut keluar atau lulus. Untuk membayar uang bangunan atau DSPT, siswa biasanya membayar dengan cara di cicil, Oleh karena itu buku ini berisi data besarnya biaya yang harus dibayar, cicilan yang sudah dibayarkan oleh siswa, tanggal pembayaran dan sisa yang harus dibayar. Berikut ini adalah contoh form buku pengawasan penerimaan sumbangan siswa baru.

5 36 Gambar 3.1 Contoh buku pengawasan penerimaan DSPT Buku Pengawasan Penerimaan Sumbangan Siswa Bulanan (DSPB) adalah buku untuk mencatat data penerimaan sumbangan siswa bulanan. Buku ini dibuat setiap awal tahun ajaran. Berikut ini adalah contoh form buku pengawasan penerimaan sumbangan siswa bulanan.

6 37 Gambar 3.2 Contoh buku pengawasan penerimaan DSPB Didalam buku tersebut terdapat data kelas, nama-nama siswa serta pembayaran pada setiap bulannya. Buku Daftar Tunggakan adalah buku untuk mencatat pembayaran tunggakan baik itu tunggakan DSPB maupun tunggakan DSPT. Setiap pembayaran yang dilakukan diluar masa administrasinya disebut dengan pembayaran tunggakan. Misalnya siswa kelas dua

7 38 yang membayar dana DSPB maka pembayaran tersebut akan dicatat pada buku daftar tunggakan karena menurut aturan seharusnya siswa sudah melunasi pembayaran DSPT saat masih duduk di kelas satu. Atau misalnya siswa kelas dua yang masih memiliki tunggakan DSPB saat dia duduk di kelas satu. Jika siswa tersebut membayar tunggakan tersebut maka datanya akan dimasukan ke buku daftar tunggakan. Berikut ini adalah contoh form buku daftar tunggakan siswa. Gambar 3.3 Contoh buku Daftar Tunggakan Siswa

8 39 Selain ketiga dokumen diatas, dalam proses pengolahan data penerimaan DSPB dan DSPT terdapat pula dokumen yang dijadikan sebagai laporan yang nantinya diserahkan kepada Kepala Sekolah yaitu Rekapitulasi Penerimaan DSPB dan DSPT. Didalam laporan tersebut hanya dicantumkan jumlah dana DSPB dan DSPT yang diterima serta jumlah dana tunggakan DSPB dan DSPT yang diterima setiap bulannya dalam kurun waktu satu tahun. Dokumen tersebut ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan petugas Bendahara Sekolah. Berikut adalah contoh laporan Rekapitulasi Penerimaan DSPB & DSPT. Gambar 3.4 Contoh laporan Rekapitulasi Penerimaan DSPB & DSPT