PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN. Supervisor : Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN. Supervisor : Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D."

Transkripsi

1 PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT RETNO AULIA VINARTI Supervisor : Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D.

2 Latar Belakang Dari pengembangan penelitian sebelumnya menggunakan dua ukuran akurasi, yaitu galat dan profit didapatkan kesimpulan Nilai GALAT yang minimum TIDAK menjadikan jaminan untuk mendapatkan PROFIT yang maksimum

3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan peramalan nilai tukar mata uang asing semula hanya memperhatikan salah satu perspektif (profit atau galat) sebagai tolak ukur, kini menjadi dua perspektif tolak ukur (profit dan galat).

4 Asaad, 2008 Output : bobot + bias JSR minimalisasi galat Modifikasi JSR Output : bobot + bias JSR maksimalisasi keuntungan Montana, 1992 Output : calon kromosom induk JSR minimalisasi galat JSR dengan fungsi kinerja minimalisasi galat Mengenkripsi bobot + bias sebagai kromosom induk (JSR galat) JSR dengan fungsi kinerja maksimalisasi nilai keuntungan Mengenkripsi bobot + bias sebagai kromosom induk (JSR nilai keuntungan) Output : calon kromosom induk JSR maksimalisasi keuntungan Output : kromosom induk Tahap pemilihan (selecting) Output : kromosom anak Faharani, 2008 Tahap Mutasi + Crossover Output : kromosom anak yang memiliki keuntungan tinggi dan galat rendah Tahap evaluasi Tidak Memuaskan? Lai, 2007 Output : hasil peramalan Mencari hasil peramalan dengan rumus backpropagation

5 Modifikasi JSR Implementasi Rumus Profit sebagai berikut

6 Modifikasi JSR Data yang digunakan adalah sebagai berikut Data yang digunakan harus dinormalisasikan terlebih Data yang digunakan harus dinormalisasikan terlebih dahulu, untuk memenuhi fungsi aktivasi JSR logsig.

7 Modifikasi JSR Grafik perbandingan profit yang didapatkan

8 Modifikasi JSR Grafik perbandingan galat yang didapatkan

9 Permasalahan Bagaimana mengombinasikan fungsi kinerja minimalisasi galat dan maksimalisasi profit? Paper Montana, 1992 menjelaskan mengenai cara memilih bobot dan bias JST yang optimal menggunakan Algoritma Genetika. Sehingga muncul ide bahwa untuk mengombinasikan kedua fungsi kinerja dapat digunakan Algoritma Genetika, dengan harapan akan menghasilkan generasi baru yang memiliki profit maksimal dan galat minimal.

10 Arsitektur JSR (Yu, 2009; Asaad, 2008) NORM CLOSE NORM OPEN NORM HIGH NORM LOW NORM INF NORM STOCKS1 NORM STOCKS2 H1 H2 H3 H4 Ypred

11 Enkripsi Bobot Bias (Montana, 1992)

12 Tahap Selecting Bobot Bias Fungsi Kinerja Maksimalisasi Profit JSR Bobot Bias Fungsi Kinerja Minimalisasi Galat JSR Fitness Test

13 Tahap Selecting Fitness Kromosom 6 Kromosom 1 Peluang= 1/Fitness Kromosom 5 Kromosom 2 Peluang Kumulatif Kromosom 4 Kromosom 3 Random Number

14 Tahap Mutasi dan Crossover Proses Mutasi Proses Crossover

15 Tahap Evaluasi Generasi baru Fungsi Evaluasi Profit Galat

16 Dekripsi Bobot Bias (Montana, 1992)

17 Perhitungan dg Rumus Backpropagation Merubah nilai bobot dan bias menjadi hasil prediksi t q ( ) p w0 j + wij yt i et y a + a f + = 0 j= 1 j i= 1 Denormalisasi y norm y min Δ(max min) = akt y akt = y norm. Δ(max min) + min 0-1 min-max

18 Uji coba kebenaran / validasi Hasil uji coba dengan fungsi maksimalisasi profit Nilai Tukar Mata Uang Galat Rate Stdev Rate USD/JPY EUR/USD GBP/USD Hasil uji coba dengan fungsi minimalisasi error Nilai Tukar Mata Uang Galat Rate Stdev Rate USD/JPY EUR/USD GBP/USD

19 Hasil Uji Coba kinerja GA pada USD/JPY Kromosom induk MAPE MAPE Profit Minimalisasi Galat Keuntungan Minimalisasi Galat MAPE Maksimalisasi Keuntungan Keuntungan Maksimalisasi Keuntungan

20 Hasil Uji Coba kinerja GA pada EUR/USD Kromosom induk MAPE MAPE Profit Minimalisasi Galat Keuntungan Minimalisasi Galat MAPE Maksimalisasi Keuntungan Keuntungan Maksimalisasi Keuntungan

21 Hasil Uji Coba kinerja GA pada GBP/USD Kromosom induk MAPE MAPE Profit Minimalisasi Galat Keuntungan Minimalisasi Galat MAPE Maksimalisasi Keuntungan Keuntungan Maksimalisasi Keuntungan

22 Uji Coba kinerja GA Fakta uji coba Pada mata uang USD/JPY > 8 dan 10 kromosom Pada mata uang EUR/USD > 8 dan 12 kromosom Pada mata uang GBP/USD > 8 dan 10 kromosom Kesimpulan Jumlah kromosom paling baik untuk ketiga mata uang tersebut adalah 8 kromosom

23 Uji Coba dg metode peramalan lain Hasil uji coba dengan pasangan mata uang USD/JPY JST ES OPE Forex Keuntungan Galat Hasil uji coba dengan pasangan mata uang EUR/USD JST ES OPE Forex Keuntungan Galat

24 Uji Coba dg metode peramalan lain Hasil uji coba dengan pasangan mata uang GBP/USD JST ES OPE Forex Keuntungan Galat

25 Uji Coba untuk berbagai kondisi yang akan datang Hasil uji coba untuk pasangan mata uang USD/JPY

26 Uji Coba untuk berbagai kondisi yang akan datang Hasil uji coba untuk pasangan mata uang EUR/USD

27 Uji Coba untuk berbagai kondisi yang akan datang Hasil uji coba untuk pasangan mata uang GBP/USD

28 Uji Coba untuk berbagai kondisi yang akan datang Kesimpulan hasil uji coba : Saat kondisi masa yang akan datang diperkirakan optimis, maka tindakan jual beli yang disarankan adalah menjual Saat kondisi masa yang akan datang diperkirakan pesimis, maka tindakan jual bli beli yang disarankan adalah dlhmembeli bli

29 Kesimpulan Dari hasil uji coba kebenaran atau validasi, dapat disimpulkan bahwa model fungsi kinerja yang dibangun pada JSR telah valid. Dari hasil uji coba kinerja dan keandalan, dapat disimpulkan bahwa kinerja terbaik program OPE Forex dapat dipenuhi dengan menggunakan jumlah calon kromosom induk sebesar 8. Dari hasil uji cobaperbandingan dengan metode peramalan JST dan ES, disimpulkan bahwa OPE Forex superior. Dari hasil uji coba berbagai kondisi masa depan, dapat disimpulkani bh bahwa OPE Forex dapat digunakan secara praktis dengan tiga kemungkinan yang akan terjadi di masa depan yaitu optimistic, most likely dan pessimistic.

30 Saran Prosedur sekuensial yang dilakukan cukup banyak sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk menjalankan OPE - Forex Automatisasi dari potongan program OPE-Forex, agar menjadi mudah untuk digunakan oleh orang awam, baik dari segi tampilan muka atau dari segi kustomisasi. Teori sampling (6-4-2) yang digunakan hanya menggunakan satu referensi. Penggunaan algoritma sampling lainnya, salah satunya adalah Algoritma Sampling yang dibangun oleh Yu, Lean (2009), agar mengetahui bagaimana variasi dari dampak pembagian data history yyang dimiliki.

31 Saran Program OPE Forex ini baru diujicobakan pada 3 pasang mata uang asing yang paling sering dijual belikan di dunia, oleh karena itu hasil yang dikeluarkan oleh OPE Forex mengenai jumlah kromosom paling optimal yaitu 8, hanya berlaku untuk 3 pasang mata uang asing yaitu USD/JPY, EUR/USD dan GBP/USD saja. Penelitian berikutnya juga dapat dilakukan untuk menambahkan automatisasi untuk pencarian jumlah kromosom pada GA yang paling optimal, sehingga tidak perlu dilakukan pencarian manual dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel lagi.

Pengembangan Aplikasi Peramalan Nilai Tukar Mata Uang Asing Terintegrasi Berbasis Web Menggunakan Jaringan Saraf Rekuren Dan Algoritma Genetika

Pengembangan Aplikasi Peramalan Nilai Tukar Mata Uang Asing Terintegrasi Berbasis Web Menggunakan Jaringan Saraf Rekuren Dan Algoritma Genetika Pengembangan Aplikasi Peramalan Nilai Tukar Mata Uang Asing Terintegrasi Berbasis Web Menggunakan Jaringan Saraf Rekuren Dan Algoritma Genetika M. Akmalul 'Ulya, Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D 2,

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT Retno Aulia Vinarti, Arif Djunaidy Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation

Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation 1 Prediksi Pergerakan Harga Harian Nilai Tukar Rupiah (IDR) Terhadap Dollar Amerika (USD) Menggunakan Metode Jaringan Saraf Tiruan Backpropagation Reza Subintara Teknik Informatika, Ilmu Komputer, Universitas

Lebih terperinci

3.2.3 Resiko, Keuntungan dan Kerugian Forex Metode Prediksi dalam Forex MetaTrader 4 sebagai Platform Trading dalam Forex...

3.2.3 Resiko, Keuntungan dan Kerugian Forex Metode Prediksi dalam Forex MetaTrader 4 sebagai Platform Trading dalam Forex... DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR PERSAMAAN... xv DAFTAR LAMPIRAN...

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT Retno Aulia Vinarti, Arif Djunaidy Jurusan Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017.

BAB III PEMBAHASAN. harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. BAB III PEMBAHASAN Data yang digunakan dalam bab ini diasumsikan sebagai data perkiraan harga minyak mentah di Indonesia dari bulan Januari 2007 sampai Juni 2017. Dengan demikian dapat disusun model Fuzzy

Lebih terperinci

PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA INDUSTRI BAHAN KIMIA MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA PENCARIAN TABU

PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA INDUSTRI BAHAN KIMIA MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA PENCARIAN TABU PRESENTASI TUGAS AKHIR KS091336 PENJADWALAN DAN PENENTUAN RUTE KENDARAAN PADA INDUSTRI BAHAN KIMIA MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA PENCARIAN TABU Oleh : Maya Sagita W. 5208

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Studi Literatur Studi ini dilakukan dengan cara mencari dan membaca berbagai literatur serta karya-karya penelitian mengenai topik penelitian yang sudah

Lebih terperinci

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA

PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK PERAMALAN MENGGUNAKAN METODE ANN DENGAN MEMANFAATKAN LIBRARY ENCOG JAVA Nama : Resa Alfarisi NRP : 5207100100 Jurusan : Sistem informasi FTIF ITS Dosen Pembimbing 1 : Wiwik Anggraeni

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan X merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang memproduksi berbagai macam produk berbahan baku besi dan stainless steel. Produk yang dihasilkan seperti cabinet, trolley, pagar, tangki

Lebih terperinci

OPTIMASI FUZZY BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA

OPTIMASI FUZZY BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA OPTIMASI FUZZY BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK DENGAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA TUGAS AKHIR SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

2/6/2011. Data deret waktu. Metode : ARIMA. Tahapan : (1) identifikasi model, (2) estimasi model dan (3) validasi model.

2/6/2011. Data deret waktu. Metode : ARIMA. Tahapan : (1) identifikasi model, (2) estimasi model dan (3) validasi model. Data deret waktu Metode : ARIMA Tahapan : () identifikasi model, (2) estimasi model dan (3) validasi model. Jimmy Ludin 30920725 DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dra. Susanti Linuwih, M.Stat., Ph.D Dr. Drs. Brodjol

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Data Yang Digunakan Dalam melakukan penelitian ini, penulis membutuhkan data input dalam proses jaringan saraf tiruan backpropagation. Data tersebut akan digunakan sebagai

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN METODE BACKPROPAGATION UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM Ayu Trimulya 1, Syaifurrahman 2, Fatma Agus Setyaningsih 3 1,3 Jurusan Sistem Komputer, Fakultas MIPA Universitas

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 19 3. METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Kerangka pemikiran pada penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan alir seperti pada Gambar 8. Gambar 8 Diagram Alir Penelitian Pengumpulan Data

Lebih terperinci

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM)

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) ANALISIS DAN IMPLEMENTASI GABUNGAN ALGORITMA GENETIKA DAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION (STUDY KASUS PERAMALAN SAHAM) Hanura Ian Pratowo¹, Retno Novi Dayawati², Agung Toto Wibowo³ ¹Teknik Informatika,,

Lebih terperinci

TAHUN AKADEMIK 2016/2017. : PENGANTAR INTELEGENSI BUATAN : Betha Nurina Sari, M.Kom. : Open Book via Google Form (90 Menit)

TAHUN AKADEMIK 2016/2017. : PENGANTAR INTELEGENSI BUATAN : Betha Nurina Sari, M.Kom. : Open Book via Google Form (90 Menit) IFT 501 PANITIA UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG Jl. H.S. Ronggowaluyo Telukjambe Telp. (0267) 641177 Ex 307 Fax (0267) 641367 Karawang 41361 TAHUN

Lebih terperinci

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya

Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya Penggunaan Algoritma Genetik dengan Pemodelan Dua Tingkat dalam Permasalahan Penjadwalan Perawat pada Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum XYZ Surabaya Oleh: Anisa Ulya 5206 100 101 Dosen pembimbing 1:

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Analisis merupakan proses penguraian konsep ke dalam bagian-bagian yang lebih sederhana, sehingga struktur logisnya menjadi jelas. Metode untuk menguji, menilai, dan

Lebih terperinci

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN Studi Pustaka Pembentukan Data

8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Perumusan Masalah METODE PENELITIAN  Studi Pustaka Pembentukan Data Gambar 4 Proses Swap Mutation. 8. Evaluasi Solusi dan Kriteria Berhenti Proses evaluasi solusi ini akan mengevaluasi setiap populasi dengan menghitung nilai fitness setiap kromosom sampai terpenuhi kriteria

Lebih terperinci

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita

Aplikasi yang dibuat adalah aplikasi untuk menghitung. prediksi jumlah dalam hal ini diambil studi kasus data balita BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisa dan Kebutuhan Sistem Analisa sistem merupakan penjabaran deskripsi dari sistem yang akan dibangun kali ini. Sistem berfungsi untuk membantu menganalisis

Lebih terperinci

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2

PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA. Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 PREDIKSI TINGKAT INFLASI DI INDONESIA BERBASIS JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA Rita Rismala 1, Said Al Faraby 2 1,2 Prodi S1 Informatika, Fakultas Informatika, Universitas Telkom 1 ritaris@telkomuniversity.ac.id,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 menggambarkan desain penelitian peramalan volume penumpang kereta api di pulau Jawa-Sumatera dengan metode Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation.

Lebih terperinci

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX

T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX T 11 Aplikasi Model Backpropagation Neural Network Untuk Perkiraan Produksi Tebu Pada PT. Perkebunan Nusantara IX Oleh: Intan Widya Kusuma Program Studi Matematika, FMIPA Universitas Negeri yogyakarta

Lebih terperinci

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika

BAB III. METODOLOGI. kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika BAB III. METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Teknik informatika yang memiliki andil yang cukup besar dalam berbagai kegiatan manusia membuat penelitian dengan domain teknik informatika merupakan hal yang menarik

Lebih terperinci

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi,

lalu menghitung sinyal keluarannya menggunakan fungsi aktivasi, LAMPIRAN 15 Lampiran 1 Algoritme Jaringan Syaraf Tiruan Propagasi Balik Standar Langkah 0: Inisialisasi bobot (bobot awal dengan nilai random yang paling kecil). Langkah 1: Menentukan maksimum epoch, target

Lebih terperinci

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN

1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 14 1 BAB III 2. 3 METODE PENELITIAN 3.1 Sumber data Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data pengeluaran beban listrik harian sepanjang tahun 2008 sampai dengan tahun 2015 yang didapat dari

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA Alda Raharja - 5206 100 008! Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom! Retno

Lebih terperinci

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK

SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK SKRIPSI HYBRIDRADIAL BASIS FUNCTION(RBF) DENGAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING UNTUK PREDIKSI KONSUMSI LISTRIK LUTHFI HIDAYATI PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION

PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION PREDIKSI PENDAPATAN ASLI DAERAH KALIMANTAN BARAT MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dwi Marisa Midyanti Sistem Komputer Universitas Tanjungpura Pontianak Jl Prof.Dr.Hadari Nawawi, Pontianak

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Data Untuk Analisis Jaringan Syaraf Tahapan pertama sebelum merancang model jaringan syaraf tiruan adalah menyiapkan data. Secara garis besar tahapan-tahapan dalam

Lebih terperinci

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm Jurnal Telematika, vol.9 no.1, Institut Teknologi Harapan Bangsa, Bandung ISSN: 1858-251 Penjadwalan Job Shop pada Empat Mesin Identik dengan Menggunakan Metode Shortest Processing Time dan Genetic Algorithm

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 27 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI 3.1 Analisis Pada subbab ini akan diuraikan tentang analisis kebutuhan untuk menyelesaikan masalah jalur terpendek yang dirancang dengan menggunakan algoritma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jaringan Syaraf Tiruan (artificial neural network), atau disingkat JST menurut Hermawan (2006, hlm.37) adalah sistem komputasi dimana arsitektur dan operasi

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan teknologi yang semakin pesat ini banyak sekali perubahan perkembangan yang telah terjadi untuk membantu kehidupan masyarakat. Dalam perkembangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka berpikir Perubahan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing tidak dapat dihindari. Untuk mengatasi perubahan yang tidak pasti ini diperlukan suatu prediksi.

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK TRAVELING SALESMAN PROBLEM DENGAN MENGGUNAKAN METODE ORDER CROSSOVER DAN INSERTION MUTATION Samuel Lukas 1, Toni Anwar 1, Willi Yuliani 2 1) Dosen Teknik Informatika,

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN

IV HASIL DAN PEMBAHASAN tersembunyi berkisar dari sampai dengan 4 neuron. 5. Pemilihan laju pembelajaran dan momentum Pemilihan laju pembelajaran dan momentum mempunyai peranan yang penting untuk struktur jaringan yang akan dibangun.

Lebih terperinci

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika

Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika 1 Rancang Bangun Aplikasi Prediksi Jumlah Penumpang Kereta Api Menggunakan Algoritma Genetika Annisti Nurul Fajriyah Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya

Lebih terperinci

Pengenalan Hand Gesture Dinamis Menggunakan JST Metode Pembelajaran Backpropagation

Pengenalan Hand Gesture Dinamis Menggunakan JST Metode Pembelajaran Backpropagation Pengenalan Hand Gesture Dinamis Menggunakan JST Metode Pembelajaran Backpropagation SEMINASIK FMIPA UGM 2013 Yuan Lukito, Agus Harjoko yuanlukito@gmail.com, aharjoko@ugm.ac.id Hand Gesture Gerakan anggota

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM

BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 17 BAB IV PERANCANGAN & IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Desain. yang digunakan adalah jaringan recurrent tipe Elman dengan 2 lapisan tersembunyi. Masukan terdiri dari data : wind, SOI, SST dan OLR dan target adalah

Lebih terperinci

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG

PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) Vol. 3, No. 2, Juni 2016, hlm. 83-87 PREDIKSI DISTRIBUSI AIR PDAM MENGGUNAKAN METODE JARINGAN SYARAF TIRUAN BACKPROPAGATION DI PDAM KOTA MALANG Daneswara

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 34 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Pengenalan pola (pattern recognition) adalah proses klasifikasi dari suatu objek atau pola menjadi beberapa kategori atau kelas, yang mana bertujuan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Kerta Laksana adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan mesin, dimana pesanan pada perusahaan ini bersifat Job Order. Dalam menjadwalkan pesanan yang diterima, perusahaan

Lebih terperinci

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM

ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM ERWIEN TJIPTA WIJAYA, ST.,M.KOM DEFINISI ALGEN adalah algoritma yang memanfaatkan proses seleksi alamiah yang dikenal dengan evolusi Dalam evolusi, individu terus menerus mengalami perubahan gen untuk

Lebih terperinci

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang)

ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) ANALISIS JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH RESERVASI KAMAR HOTEL DENGAN METODE BACKPROPAGATION (Studi Kasus Hotel Grand Zuri Padang) 1 Musli Yanto, 2 Sarjon Defit, 3 Gunadi Widi Nurcahyo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Peramalan merupakan upaya memperkirakan apa yang terjadi pada masa mendatang berdasarkan data pada masa lalu, berbasis pada metode ilmiah dan kualitatif yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian

BAB III. Metode Penelitian BAB III Metode Penelitian 3.1 Diagram Alir Penelitian Secara umum diagram alir algoritma genetika dalam penelitian ini terlihat pada Gambar 3.1. pada Algoritma genetik memberikan suatu pilihan bagi penentuan

Lebih terperinci

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION

PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION PERANCANGAN PARAMETER TERBAIK UNTUK PREDIKSI PRODUKSI BAN GT3 MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN RESILIENT PROPAGATION Fitrisia, Adiwijaya, dan Andrian Rakhmatsyah Program Studi S1 Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 31 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data (Data gathering). Pengumpulan data harus mampu mendeskripsikan data yang ada, serta memiliki kontribusi terhadap pengetahuan. Data yang tidak lengkap perlu

Lebih terperinci

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG)

MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) MEMPREDIKSI KECERDASAN SISWA MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BERBASIS ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS DI LP3I COURSE CENTER PADANG) R. Ayu Mahessya, S.Kom, M.Kom, Fakultas Ilmu Komputer Universitas

Lebih terperinci

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat sekarang ini memberikan dampak yang besar terhadap kinerja manusia khususnya dalam bekerja. Segala sesuatu yang dahulu

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Gambar 3.1 Desain Penelitian METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Studi Literatur: Permalan Time Series, Harga Minyak Bumi, Jaringan Syaraf Tiruan, Backpropagation Pengumpulan Data Harga Minyak Bumi di Indonesia Perancangan

Lebih terperinci

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation

Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation 65 Perbaikan Metode Prakiraan Cuaca Bandara Abdulrahman Saleh dengan Algoritma Neural Network Backpropagation Risty Jayanti Yuniar, Didik Rahadi S. dan Onny Setyawati Abstrak - Kecepatan angin dan curah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk

BAB 4 IMPLEMENTASI. minimum 2 Giga Hertz dan memory RAM minimum 256 MB, sedangkan untuk 74 BAB 4 IMPLEMENTASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Sarana Untuk menjalankan training dalam program peramalan ini diperlukan spesifikasi Hardware dengan prosesor minimum setingkat Intel Pentium IV dengan kecepatan

Lebih terperinci

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN :

VOL. 01 NO. 02 [JURNAL ILMIAH BINARY] ISSN : PENERAPAN JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI AIR MINUM MENGGUNAKAN ALGORITMA BACKPROPAGATION (STUDI KASUS : PDAM TIRTA BUKIT SULAP KOTA LUBUKLINGGAU) Robi Yanto STMIK Bina Nusantara

Lebih terperinci

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika

Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika IJCCS, Vol.9, No.1, January 2015, pp. 77~88 ISSN: 1978-1520 77 Penentuan Arsitektur Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation (Bobot Awal dan Bias Awal) Menggunakan Algoritma Genetika Christian Dwi Suhendra*

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 44 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. ARIMA DENGAN SPSS Dalam riset ini digunakan nilai penutupan harian dari saham ANTM pada bulan november 2007 sampai desember 2007. Gambar 1: Data Close Saham Nov Dec 07

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu

BAB I PENDAHULUAN. sejumlah aktivitas kuliah dan batasan mata kuliah ke dalam slot ruang dan waktu 18 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penjadwalan merupakan kegiatan administrasi utama di berbagai institusi. Masalah penjadwalan merupakan masalah penugasan sejumlah kegiatan dalam periode

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR

IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI NILAI KURS JUAL SGD-IDR Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia 205 STMIK AMIKOM Yogyakarta, 6-8 Februari 205 IMPLEMENTASI JARINGAN SYARAF TIRUAN MULTI LAYER FEEDFORWARD DENGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION SEBAGAI ESTIMASI

Lebih terperinci

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation

Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan Metode Genetic-Based Backpropagation Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 4, April 2017, hlm. 341-351 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Jumlah Pengangguran Terbuka di Indonesia menggunakan

Lebih terperinci

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga ABSTRAK. viii Muhammad Arif Santoso, 2015. Peramalan Penjualan Produk Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Metode Extreme Learning Machine. Skripsi ini dibawah bimbingan Auli Damayanti,S.Si, M.Si dan Dr. Herry Suprajitno,

Lebih terperinci

Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy

Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy Bab 4 Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy 4.1 Penyajian Data 4.1.1 Data Nilai Tukar Valuta Asing Nilai tukar EUR/USD Berikut akan ditampilkan data dari nilai tukar EUR/USD, GBP/USD, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Perumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah pemilihan lokasi usaha yang tepat merupakan salah satu faktor penunjang suksesnya suatu usaha. Dalam pemilihan lokasi usaha yang tepat diperlukan pertimbangan

Lebih terperinci

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK

APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK APLIKASI JARINGAN SYARAF TIRUAN UNTUK MEMPREDIKSI VOLUME PEMAKAIAN AIR BERSIH DI KOTA PONTIANAK [1] Meishytah Eka Aprilianti, [2] Dedi Triyanto, [3] Ilhamsyah [1] [2] [3] Jurusan Sistem Komputer, Fakultas

Lebih terperinci

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation

4.1. Pengumpulan data Gambar 4.1. Contoh Peng b untuk Mean imputation 4.1. Pengumpulan data Data trafik jaringan yang diunduh dari http://www.cacti.mipa.uns.ac.id:90 dapat diklasifikasikan berdasar download rata-rata, download maksimum, download minimum, upload rata-rata,

Lebih terperinci

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK PREDIKSI CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN MENGGUNAKAN METODE BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK Yudhi Andrian 1, Erlinda Ningsih 2 1 Dosen Teknik Informatika, STMIK Potensi Utama 2 Mahasiswa Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

Bab IV Simulasi dan Pembahasan

Bab IV Simulasi dan Pembahasan Bab IV Simulasi dan Pembahasan IV.1 Gambaran Umum Simulasi Untuk menganalisis program pemodelan network flow analysis yang telah dirancang maka perlu dilakukan simulasi program tersebut. Dalam penelitian

Lebih terperinci

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika

Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika Peramalan Kebutuhan Beban Sistem Tenaga Listrik Menggunakan Algoritma Genetika M. Syafrizal, Luh Kesuma Wardhani, M. Irsyad Jurusan Teknik Informatika - Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM.

SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Strata Satu Jurusan Informatika. Disusun Oleh: WINA ISTI RETNANI NIM. PERBANDINGAN ALGORITMA BACKPROPAGATION LEVENBERG MARQUARDT (LM) DENGAN BACKPROPAGATION GRADIENT DESCENT ADAPTIVE GAIN (BPGD/AG) DALAM PREDIKSI JUMLAH PENGANGGURAN DI PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1 Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan masyarakat akan perkiraan cuaca terutama curah hujan ini menjadi sangat penting untuk merencanakan segala aktifivitas mereka. Curah hujan juga memiliki

Lebih terperinci

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation

Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko Pengembangan Aplikasi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dengan Jaringan Syaraf Tiruan Backpropagation Erlangga, Sukmawati Nur Endah dan Eko Adi Sarwoko

Lebih terperinci

Meilinda Ayundyahrini Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendie A. K, MT Nurlita Gamayanti, ST., MT

Meilinda Ayundyahrini Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendie A. K, MT Nurlita Gamayanti, ST., MT Meilinda Ayundyahrini Pembimbing: Ir. Rusdhianto Effendie A. K, MT Nurlita Gamayanti, ST., MT Teknik Sistem Pengaturan JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN

OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN OPTIMISASI PENEMPATAN TURBIN ANGIN DI AREA LAHAN ANGIN MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIKA Azimatul Khulaifah 2209 105 040 Bidang Studi Sistem Tenaga Jurusan Teknik Elektro FTI ITS Dosen Pembimbing : Dosen

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MINIMASI GALAT PADA METODE PERAMALAN ARIMA

IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MINIMASI GALAT PADA METODE PERAMALAN ARIMA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 IMPLEMENTASI ALGORITMA GENETIKA UNTUK MINIMASI GALAT PADA METODE PERAMALAN ARIMA Muhammad Abdurrahman Baraja (1), Wiwik Anggraeni (2) (1,

Lebih terperinci

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari

Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari Jurnal Informatika Mulawarman Vol 5 No. 1 Februari 2010 50 Penerapan Jaringan Syaraf Tiruan Untuk Memprediksi Jumlah Pengangguran di Provinsi Kalimantan Timur Dengan Menggunakan Algoritma Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir merupakan salah satu bencana yang sering melanda beberapa daerah di Indonesia khususnya pada daerah dataran rendah seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Padang

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian

BAB III PEMBAHASAN. menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian BAB III PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembentukan portofolio optimum menggunakan model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD) dan penyelesaian model Fuzzy Mean Absolute Deviation (FMAD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan prediksi semakin meningkat pada era globalisasi saat ini sejalan dengan keinginan masyarakat khususnya pelaku bisnis untuk memberikan tanggapan

Lebih terperinci

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)*

Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* Prediksi Curah Hujan Di Kota Pontianak Menggunakan Parameter Cuaca Sebagai Prediktor Pada Skala Bulanan, Dasarian Dan Harian Asri Rachmawati 1)* 1)Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak Badan Meteorologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dilingkungan Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB

MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB MEMBANGUN TOOLBOX ALGORITMA EVOLUSI FUZZY UNTUK MATLAB Syafiul Muzid 1, Sri Kusumadewi 2 1 Sekolah Pascasarjana Magister Ilmu Komputer, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta e-mail: aakzid@yahoo.com 2 Jurusan

Lebih terperinci

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika

Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural Network Dengan Algoritme Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 8, Agustus 2018, hlm. 2317-2322 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Harga Emas Batang Menggunakan Feed Forward Neural

Lebih terperinci

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika

Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation dan Algoritma Genetika Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 1, No. 11, November 2017, hlm. 1443-1450 http://j-ptiik.ub.ac.id Prediksi Waktu Panen Tebu Menggunakan Gabungan Metode Backpropagation

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi merupakan suatu rangkaian tindakan menanamkan sejumlah dana dengan tujuan mendapatkan nilai tambah berupa keuntungan dimasa yang akan datang. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. 5 Mulai HASIL DAN PEMBAHASAN Kromosom P = rand [0,1] Ya P < Pm R = random Gen(r) dimutasi Selesai Tidak Gambar 7 Diagram alur proses mutasi. Hasil populasi baru yang terbentuk akan dievaluasi kembali dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perangkat keras komputer berkembang dengan pesat setiap tahunnya selalu sudah ditemukan teknologi yang lebih baru. Meskipun demikian masih banyak hal yang belum dapat

Lebih terperinci

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati

KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION. Dhita Azzahra Pancorowati KLASIFIKASI POLA HURUF VOKAL DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN BACKPROPAGATION Dhita Azzahra Pancorowati 1110100053 Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi

Lebih terperinci

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan

Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Supiyati, Syamsul Bahri dan Iwan Erdi Abstract: Penelitian mengenai prediksi jangka pendek debit aliran irigasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka. Penelitian serupa mengenai penjadwalan matakuliah pernah dilakukan oleh penelliti yang sebelumnya dengan metode yang berbeda-neda. Berikut

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2

ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2 Vol. 7, No. 2, Desember 2012 ESTIMASI PARAMETER MODEL HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK PADA HASIL PENGUKURAN MEAN SEA LEVEL SATELIT ALTIMETRI JASON 2 Novi Mara KODE ARTIKEL : 117-2-12

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada penelitian machine learning banyak sekali diperbincangkan tentang perilaku belajar mesin (komputer) agar mampu belajar dan berpikir cerdas layaknya manusia yang

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 18 METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Penelitian Sistem pengenalan roda kendaraan pada penelitian ini tampak pada Gambar 10, secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tahapan utama yaitu, tahapan pelatihan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Fuzzy Local Binary Pattern (FLBP) Fuzzifikasi pada pendekatan LBP meliputi transformasi variabel input menjadi variabel fuzzy, berdasarkan pada sekumpulan fuzzy rule. Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pada bab ini akan dipaparkan skema umum penelitian yang dilakukan untuk mempermudah dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini terdapat dua tahapan

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation

Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Jurnal Teknik Industri, Vol.1, No.2, Juni 2013, pp.174-179 ISSN 2302-495X Peramalan Jumlah Permintaan Produksi Menggunakan Metode Jaringan Syaraf Tiruan (JST) Backpropagation Mira Febrina 1, Faula Arina

Lebih terperinci

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA)

Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Algoritma Evolusi Real-Coded GA (RCGA) Imam Cholissodin imam.cholissodin@gmail.com Pokok Bahasan 1. Siklus RCGA 2. Alternatif Operator Reproduksi pada Pengkodean Real 3. Alternatif Operator Seleksi 4.

Lebih terperinci