Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy"

Transkripsi

1 Bab 4 Aplikasi Model Garman-Kohlhagen dalam Bentuk Fuzzy 4.1 Penyajian Data Data Nilai Tukar Valuta Asing Nilai tukar EUR/USD Berikut akan ditampilkan data dari nilai tukar EUR/USD, GBP/USD, dan USD/JPY yang diambil dari SIG Trader 4. Data yang didapatkan merupakan data per bulan yang diambil dari tanggal 1 Juni 2001 sampai 1 Juni Data untuk masing-masing nilai tukar valuta asing ditampilkan pada Gambar 4.1, Gambar 4.2, dan Gambar Interest Rate Interest rate untuk masing-masing negara bisa didapat dari website. [7] Data yang didapat berupa nilai maksimum dan minimum dari interest rate masingmasing negara, yang akan diolah pada proses fuzzi kasi. Didapat juga data interest rate pada bulan Juni 2001 dan Juni Pada Tabel 4.1 ditampilkan 30

2 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY31 Gambar 4.1: Data Nilai Tukar EUR/USD data mengenai interest rate dari masing-masing negara. Tabel 4.1: Tabel Interest Rate Masing-Masing Negara dari Juni 2001-Juni Data Nilai Opsi Valuta Asing, Volatility, dan Strike Price Untuk mendapatkan data nilai opsi valuta asing, perlu diperhatikan setiap hari. Karena data history mengenai hal tersebut tidak tersedia. Data volatility didapat dari website [6], dimana nilai volatility berbeda untuk setiap Exp. Date, nilai K, dan nilai opsi dari masing-masing valuta asing. Berikut salah satu data nilai opsi valuta asing, volatility, dan strike price yang ditampilkan pada Tabel 4.2.

3 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY32 Gambar 4.2: Data Nilai Tukar GBP/USD 4.2 Fuzzi kasi Data Pertama-tama untuk fuzzi kasi data nilai tukar valuta asing, menggunakan metode average-based (basis rata-rata) untuk menentukan panjang interval nya. Pada Tabel 4.3, didapat panjang interval untuk masing-masing nilai tukar valuta asing Sehingga, ketika didapat data baru untuk nilai tukar valuta asing, lakukan fuzzi kasi pada data tersebut. Caranya yaitu dibuat interval, dengan data baru tersebut sebagai pusat dari interval, yang panjang intervalnya sesuai tabel di atas. Interval tersebut akan menjadi fuzzy input yang akan diolah kemudian. Kemudian untuk fuzzi kasi data interest rate, menggunakan Toolbox Membership Function Editor pada Matlab 7.8. Dengan mengambil data terkecil dan terbesar dari interest rate masing-masing negara, didapat 9 himpunan fuzzy triangular seperti pada Gambar 4.4, Gambar 4.5, Gambar 4.6, dan Gambar 4.7 Setelah didapat himpunan fuzzy untuk masing-masing interest rate, kemudian hubungkan data interest rate yang baru dengan masing-masing fungsi keanggotaan di atas. Jika data baru ini masuk ke dalam 2 himpunan fuzzy

4 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY33 Gambar 4.3: Data Nilai Tukar USD/JPY yang berbeda, maka dihitung fungsi keanggotaan data tersebut di masingmasing himpunan fuzzy. Fuzzy input diambil berdasarkan nilai dari fungsi keanggotaan terbesar. Fuzzy input ini akan diolah pada proses selanjutnya. Fuzzi kasi data volatility dari nilai opsi valuta asing (C), harus dilakukan untuk setiap waktu jatuh tempo, setiap nilai tukar valuta asing, dan setiap hari. Karena data yang didapat dari website [6] ini hanya bisa mengakses data sekarang dan ke depan. Data history mengenai volatility ini tidak disediakan. Fuzzi kasi yang dilakukan yaitu dengan metode average-based (basis rata-rata). Salah satu data volatility pada tanggal 9 Juni 2011 yang telah difuzzi kasi dapat dilihat pada Tabel 4.4 Cara memfuzzi kasi data volatility ini, hampir sama dengan yang dilakukan pada nilai tukar valuta asing. Yaitu membuat interval yang panjangnya telah ditentukan, dimana data baru dari volatility merupakan pusat pada interval tersebut. Interval itu yang kemudian akan menjadi fuzzy input pada pengolahan selanjutnya.

5 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY34 Tabel 4.2: Tabel Data USD/JPY pada 10 Juni 2011 Tabel 4.3: Tabel Panjang Interval Nilai Tukar Valuta Asing Nilai Tukar Valuta Asing Panjang Interval EUR/USD 0.01 GBP/USD 0.01 USD/JPY Perhitungan Selanjutnya akan diaplikasikan model Garman-Kohlhagen dalam bentuk fuzzy dengan bantuan Matlab 7.8. Di dalam program yang dibuat, disertakan pula perhitungan untuk model Garman-Kohlhagen tanpa fuzzy. Sehingga dapat dibandingkan nilai dari hasil perhitungan masing-masing model. Data opsi valuta asing sekarang dan data fuzzi kasi yang telah diperoleh, dapat diinput ke dalam program yang akan menghasilkan nilai dari perhitungan Garman- Kohlhagen tanpa fuzzy dan nilai dari perhitungan Garman-Kohlhagen dalam bentuk fuzzy. Nilai yang dihasilkan oleh perhitungan Garman-Kohlhagen dalam bentuk fuzzy berupa interval yang memiliki nilai = 0:9; = 0:95; dan = 0:99. Setelah semua data diinput ke dalam program, masing-masing hasil dari perhitungan Garman-Kohlhagen dalam bentuk fuzzy, hasil perhi-

6 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY35 Gambar 4.4: Interest Rate EUR Gambar 4.5: Interest Rate GBP tungan Garman-Kohlhagen tanpa fuzzy, dan data nilai opsi valuta asing yang didapat dari website [6] itu diplot dalam satu gra k. Dari gra k tersebut akan terlihat jelas perbandingan dari masing-masing data. 4.4 Hasil Perhitungan Telah disingung sebelumnya bahwa akan ada 3 hasil perhitungan, dengan salah satu hasil perhitungan berupa interval yang memiliki nilai = 0:9; = 0:95; dan = 0:99. Pada Tabel 4.5 terdapat data dari hasil perhitungan GBP/USD dengan data yang diambil pada tanggal 9 Juni 2011 dan pada Tabel 4.6 terda-

7 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY36 Gambar 4.6: Interest Rate JPY Gambar 4.7: Interest Rate USD pat data hasil perhitungan USD/JPY dengan data yang diambil pada tanggal 10 Juni 011 Setelah didapat semua data untuk setiap hari, kemudian akan di plot hasilnya ke dalam satu gra k. Berikut adalah salah satu gra k yang diplot dari hasil perhitungan dengan nilai K = 1:625 untuk waktu jatuh tempo yang 6 bulan, dengan kata lain T = 6=12. Harga nilai tukar GBP/USD pada tanggal 9 Juni 2011 bernilai sekitar S = 1:6374, setelah difuzzi kasi didapat himpunan fuzzy untuk S dengan panjang interval 0:01 yaitu S ~ = (1:6324; 1:6374; 1:6424). Interest rate asing disini adalah interest rate USD, sedangkan interest rate

8 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY37 Tabel 4.4: Tabel Panjang Interval Volatility pada 9 Juni 2011 Exp. Data EUR/USD GBP/USD USD/JPY 1 bulan bulan bulan Tabel 4.5: Tabel Hasil Perhitungan GBP/USD pada 9 Juni 2011 domestiknya adalah interest rate GBP. Nilai dari r F sekitar 0:0025 sedangkan nilai dari r D sekitar 0:005. Himpunan fuzzy untuk r F dan r D, didapat dari hasil kehubungan antara data dengan fungsi keanggotaan di tiap himpunan fuzzy. Himpunan fuzzy ~r F = ( 0:00375; 0:0025; 0:00875) dan himpunan fuzzy ~r D = ( 0:001694; 0:005039; 0:01169). Kemudian data volatility pada hari yang sama dan nilai K yang sama bernilai sekitar 0:0956. Setelah difuzzi- kasi didapat himpunan fuzzy untuk dengan panjang interval 0:001 yaitu ~ = (0:0951; 0:0956; 0:0961). Setelah semua data didapat, kemudian input ke dalam program. Kemudian akan menghasilkan hasil berupa nilai Garman- Kohlhagen tanpa fuzzy, yaitu 5:1482, sedangkan nilai opsi valuta asing yang didapat dari website bernilai C = 5:15. Selanjutnya nilai opsi valuta asing dari perhitungan Garman-Kohlhagen dalambentuk fuzzy menghasilkan ( C) ~ 0:99 = [4:9581; 5:3416], ( C) ~ 0:95 = [4:1908; 6:1087], dan ( C) ~ 0:9 = [3:2317; 7:0674 _ ]. Terus lakukan perhitungan tersebut setiap hari, hingga mendapatkan data per hari dari hasil perhitungan. Pada Gambar 4.8 akan ditampilkan hasil plot data

9 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY38 Tabel 4.6: Tabel Hasil Perhitungan USD/JPY pada 9 Juni 2011 dari hasil perhitungan dari tanggal 9 Juni 2011 hingga 15 Juni Gambar 4.8: Gra k GBP/USD dan USD/JPY Selanjutnya, akan ditunjukkan salah satu gra k yang diplot dari hasil perhitungan USD/JPY. Diketahui nilai K = 93:5 dengan waktu jatuh tempo 1 bulan, dengan kata lain T = 1=12. Harga nilai tukar USD/JPY pada tanggal 10 Juni 2011 bernilai sekitar S = 80:19, setelah difuzzi kasi didapat himpunan fuzzy untuk S dengan panjang interval 1 yaitu S ~ = (79:69; 80:19; 80:69).

10 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY39 Interest rate asing disini adalah interest rate JPY, sedangkan interest rate domestiknya adalah interest rate USD. Nilai dari r F sekitar 0 sedangkan nilai dari r D sekitar 0:0025. Himpunan fuzzy untuk r F dan r D, didapat dari hasil kehubungan antara data dengan fungsi keanggotaan di tiap himpunan fuzzy. Himpunan fuzzy ~r F = ( 0:000625; 0; 0:000625) dan himpunan fuzzy ~r D = ( 0:00375; 0:0025; 0:00875). Kemudian data volatility pada hari yang sama dan nilai K yang sama bernilai sekitar 0:2629. Setelah difuzzi kasi didapat himpunan fuzzy untuk dengan panjang interval 0:02 yaitu ~ = (0:2529; 0:2629; 0:2729). Setelah semua data didapat, kemudian input ke dalam program. Kemudian akan menghasilkan hasil berupa nilai Garman-Kohlhagen tanpa fuzzy, yaitu 0:0527, sedangkan nilai opsi valuta asing yang didapat dari website bernilai C = 0:08. Selanjutnya nilai opsi valuta asing dari perhitungan Garman-Kohlhagen dalambentuk fuzzy menghasilkan ( C) ~ 0:99 = [0:0509; 0:0545], ( C) ~ 0:95 = [0:0438; 0:0617], dan ( C) ~ 0:9 = [0:0348; 0:0707 _ ]. Terus lakukan perhitungan tersebut setiap hari, hingga mendapatkan data per hari dari hasil perhitungan. Pada Gambar 4.8 akan ditampilkan hasil plot data dari hasil perhitungan dari tanggal 9 Juni 2011 hingga 15 Juni Untuk melihat seluruh data hasil perhitungan, dapat dilihat pada Lampiran A. Sedangkan, untuk melihat seluruh gra k dari hasi perhitungan dapat dilihat pada Lampiran B. 4.5 Analisis Numerik Setelah melakukan pengumpulan data, kemudian memfuzzi kasi data hingga mendapatkan hasil akhir berupa plot data, dapat dilihat pada Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 gra k dari hasil perhitungan GBP/USD dan USD/JPY. Pada Gambar 4.8, dapat dilihat bahwa nilai C dari website berada di sekitar interval tutup 0.95 atau bahkan 0.99 dari perhitungan fuzzy. Begitu juga nilai dari perhitungan Garman-Kohlhagen berada disekitar nilai C yang sebenarnya. Tetapi pada Gambar 4.8, gra k USD/JPY menunjukkan bahwa nilai C berada di luar interval tutup 0.95 bahkan di luar interval tutup 0.9 dari perhitungan fuzzy.

11 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY40 Begitu juga nilai dari perhitungan Garman-Kohlhagen berada sedikit jauh dari nilai C sebenarnya. Dari seluruh perhitungan Garman-Kohlhagen, ada beberapa yang hasilnya tidak mendekati nilai C sebenarnya. Sebagai parameter keberhasilannya, dicari selisih nilai antara hasil dari perhitungan Garman-Kohlhagen dengan masing-masing nilai C sebenarnya. Untuk selanjutnya disebut galat. Kemudian dicari nilai error terkecil untuk menentukan perhitungan Garman- Kohlhagen itu berhasil atau tidak. Untuk selanjutnya disebut epsilon. Kemudian ditentukan nilai epsilon untuk masing-masing nilai valuta asing. Epsilon untuk nilai valuta asing dapat dilihat pada Tabel 4.7. Dengan demikian dapat ditentukan perhitungan Garman-Kohlhagen untuk masing-masing nilai C itu dikatakan gagal jika galat > epsilon. Begitu juga sebaliknya, perhitungan Garman-Kohlhagen untuk masing-masing niai C dikatakan berhasil jika galat 6 epsilon. Setelah dihitung seluruh hasil perhitungan Garman- Kohlhagen dengan menggunakan data sebenarnya, diketahui bahwa terdapat 63 perhitungan Garman-Kohlhagen yang gagal dari 260 perhitungan. Dalam kasus tugas akhir ini, perhitungan Garman-Kohlhagen dengan besar persentase keberhasilan sekitar 76%, dapat mengaproksimasi nilai C yang sebenarnya. Tabel 4.7: Tabel Epsilon untuk Masing-masing Niliai Valuta Asing Untuk perhitungan fuzzy dengan = 0:9; = 0:95; dan = 0:99, dapat dilihat pada gra k bahwa terdapat nilai C yang berada di luar interval tutup 0.99 atau bahkan di luar interval tutup 0.9. Sesuai yang dikatakan pada Proposisi 1, bahwa ~C (c) = sup [1 ( C) ~ (c)]. Dari sini, dapatapat diketahui persentase dari derajat keanggotaan nilai C di ( C) ~ dengan = 2[0;1] 0:9; = 0:95; dan = 0:99. Dalam data hasil perhitungan, didapat interval = 0:9; = 0:95; dan = 0:99 untuk tiap-tiap nilai C dengan waktu jatuh tempo dan nilai K yang telah ditentukan. Pada setiap nilai K, terdapat 6 nilai C. Dengan menggunakan Proposisi 1, dapat ditentukan pada interval

12 BAB 4. APLIKASI MODEL GARMAN-KOHLHAGEN DALAM BENTUK FUZZY41 mana masing-masing nilai C tersebut berada. Maka untuk menentukan interval keseluruhan pada masing-masing nilai K, penulis mencari nilai minimum dari nilai derajat keanggotaan masing-masing C tersebut. Kemudian ditentukan nilai minimum tersebut sebagai interval tertutup ( C) ~ dengan batas kiri dan batas kanan ( C) ~ L dan ( C) ~ U, untuk seluruh nilai C pada masa jatuh tempo dan nilai K yang telah ditentukan. Data mengenai nilai ( C) ~ L dan ( C) ~ U untuk masing-masing nilai C, dapat dilihat pada Lampiran A. Contoh, perhatikan Gambar 5.2 pada Lampiran A disana diketahui Exp. Date 3 bulan dan nilai K = 1:42. Terdapat 6 nilai C yang didapat dari data per hari. Disana diketahui derajat keanggotaan untuk masing-masing nilai C. Didapat nilai minimum dari masing-masing nilai derajat keanggotaan. Yaitu = 0:95, sehingga interval tertutup untuk gra k tersebut adalah ( C) ~ 0:95. Dengan menggunakan metode tersebut, didapat persentase dari derajat keanggotaan nilai C di masing-masing interval = 0:9; = 0:95; dan = 0:99. Dari 45 gra k yang ada, didapat 28 gra k yang menunjukkan nilai-nilai C berada di interval Sehingga persentase untuk = 0:99 sekitar sebesar 62%. Dari 45 gra k yang ada, didapat 40 gra k yang menunjukkan nilai-nilai C berada di interval Sehingga besar persentase untuk = 0:95 sekitar 89%. Dan 5 gra k lainnya berada di luar interval dengan = 0:95 atau bahkan = 0:9. Dalam kasus tugas akhir ini, perhitungan Garman-Kohlhagen dalam bentuk fuzzy dengan besar persentase sekitar 62%, menunjukkan nilai C berada dalam interval dengan derajat keanggotaan = 0:99. Sedangkan perhitungan Garman- Kohlhagen dalam bentuk fuzzy dengan besar persentase sekitar 89%, menunjukkan nilai C berada dalam interval dengan derajat keanggotaan = 0:95. Hal ini menunjukkan bahwa, para investor dapat membeli suatu opsi valuta asing dengan nilai yang berada di sekitar interval tutup 0.95 dari perhitungan fuzzy. Tentu saja jika investor tersebut lebih nyaman atau merasa lebih aman untuk mengambil interval tutup 0.95 sebagai pedoman dalam mengambil keputusan daripada mengambil resiko dengan memilih interval tutup 0.99 yang relatif rentan terhadap perubahan nilai opsi valuta asing.

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III DATA DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan meliputi data kontrak Option PT XYZ, data pembayaran premi atas kontrak Option tersebut, tingkat suku bunga Dolar

Lebih terperinci

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN

PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN BAB IV PEMANFAATAN SIMULASI MONTE CARLO PADA OPSI KEUANGAN. Program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi Keuangan. Berikut adalah tampilan dari program GUI Simulasi Monte Carlo untuk Menilai Opsi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Kegiatan peramalan mempunyai peranan yang sangat penting bagi perusahaan untuk memprediksi masa yang akan datang. Dalam hal ini perusahaan ingin memprediksi kenaikan harga mata uang asing terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP ( ( ) )

BAB V PENUTUP ( ( ) ) BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penentuan harga opsi Asia menggunakan rata-rata Aritmatik melalui Simulasi Monte Carlo dapat dinyatakan sebagai berikut. ( ( ) ) ( ( ) ) dimana merupakan harga opsi Call Asia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Opsi Opsi adalah suatu hak (bukan kewajiban) untuk pembeli opsi untuk membeli atau menjual aset kepada penjual opsi pada harga tertentu dan dalam jangka waktu yang telah ditentukan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembeli opsi untuk menjual atau membeli suatu sekuritas tertentu pada waktu dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kontrak Opsi Kontrak opsi merupakan suatu perjanjian atau kontrak antara penjual opsi dengan pembeli opsi, penjual opsi memberikan hak dan bukan kewajiban kepada pembeli opsi

Lebih terperinci

3. Selanjutnya akan muncul tampilan utama dari Aplikasi Metatrader 4 seperti gambar di bawah ini :

3. Selanjutnya akan muncul tampilan utama dari Aplikasi Metatrader 4 seperti gambar di bawah ini : LAMPIRAN Tutorial menggunakan aplikasi Metatrader 4 : 1. Download aplikasi dari http://www.metatrader4.com dan lakukan proses instalasi software metatrader 4, setelah itu isikan proses registrasi demo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau

BAB I PENDAHULUAN. yang menyebabkan adanya Foreign Exchange (Forex) dimana satu orang atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada perkembangan jaman yang terjadi sekarang ini, banyak perusahaan yang sudah menjalani bisnis sampai ke negara asing. Hal ini menyebabkan adanya perdagangan antar

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR GAMBAR. viii. DAFTAR TABEL. x. DAFTAR LAMPIRAN.. xi. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah..

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR i. DAFTAR ISI. iv. DAFTAR GAMBAR. viii. DAFTAR TABEL. x. DAFTAR LAMPIRAN.. xi. 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah.. DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI. iv DAFTAR GAMBAR. viii DAFTAR TABEL. x DAFTAR LAMPIRAN.. xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah.. 1 1.1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1. Disposition Effect Disposition effect pertama kali diungkapkan oleh Shefrin & Statman (1985) yang merupakan pengembangan dari prospect theory menurut Kahneman & Travesky (1979),

Lebih terperinci

Pelajaran 2. Peristilahan. mfxacademy.com

Pelajaran 2. Peristilahan. mfxacademy.com Pelajaran 2 Peristilahan DAFTAR ISI NILAI VALUTA KONTRAK-KONTRAK POSISI UNTUK BELI DAN JUAL 2 Sepasang valuta adalah alat keuangan yang tolong menilai valuta pertama dengan harga valuta lain. Nilai adalah

Lebih terperinci

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM

BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM BAB IV PENDUGAAN VOLATILITAS INDEKS HARGA SAHAM 4.1 Indeks Harga Saham Saham merupakan salah satu investasi yang menjanjikan bagi investor pada saat ini. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup baik,

Lebih terperinci

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan

Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan FOREX I. Konsep Trading Forex Trading forex merupakan suatu pertukaran mata uang diseluruh dunia melalui hubungan jaringan elektronik. Forex sendiri merupakan singkatan dari Foreign exchange yang merujuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997.

BAB I PENDAHULUAN. 1. Nilai tukar tetap, antara 1970 sampai dengan Nilai tukar mata uang mengambang, antara 1978 sampai dengan 1997. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank Indonesia adalah satu-satunya penerbit mata uang Rupiah dan bertanggung jawab dalam mempertahankan stabilitas Rupiah. Sejak tahun 1970, Indonesia telah

Lebih terperinci

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik

HASIL EMPIRIS. Tabel 4.1 Hasil Penilaian Numerik 31 IV HASIL EMPIRIS 4.1 Penilaian Numerik Untuk melihat bagaimana model bekerja, dapat disimulasikan harga saham dan membandingkan beberapa hasil numerik dari beberapa model yang dibangun sebelumnya. Di

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB V IMPLEMENTASI SIMULASI MONTE CARLO UNTUK PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA 5.1 Harga Saham ( ( )) Seperti yang telah diketahui sebelumnya bahwa opsi Amerika dapat dieksekusi kapan saja saat dimulainya kontrak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 HIMPUNAN CRIPS Himpunan adalah suatu kumpulan objek-objek yang mempunyai kesamaan sifat tertentu. Suatu himpunan harus terdefinisi secara tegas, artinya untuk setiap objek selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun

BAB I PENDAHULUAN. hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia investasi tampaknya tengah mengalami perkembangan, hal ini tidak hanya ditunjukkan oleh meningkatnya jumlah modal yang diinvestasikan ataupun semakin bertambahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tentu saja akan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tentu saja akan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam kehidupan sehari-hari, kita sebagai manusia tentu saja akan melakukan transaksi berupa uang guna untuk memenuhi kebutuhan hidup secara rutin. Terkadang

Lebih terperinci

APA ITU MARGIN. 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi. Lot

APA ITU MARGIN. 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi. Lot 1.X. Lot, Leverage, Laba dan Rugi Lot Forex spot diperdagangkan dalam jumlah tertentu yang disebut lot. Ukuran standar untuk lot adalah 100.000 unit. Ada juga mini, mikro, dan lot ukuran nano yaitu masing-masing

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

T R A D I N G R U L E S FOREX SECARA ELEKTRONIK DAN ONLINE TRADING

T R A D I N G R U L E S FOREX SECARA ELEKTRONIK DAN ONLINE TRADING PEMBUKAAN ACCOUNT (REKENING) Aplikasi Penerimaan Nasabah Secara Elektronik dan Online T R A D I N G R U L E S FOREX SECARA ELEKTRONIK DAN ONLINE TRADING Untuk keperluan pembukaan rekening, maka nasabah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL. Algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing pada tugas

BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL. Algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing pada tugas BAB IV IMPLEMENTASI DAN HASIL 4. IMPLEMENTASI Algoritma memetika untuk memprediksi kurs valuta asing pada tugas akhir ini diimplementasikan menggunakan MATLAB 7.. dan dijalankan pada Personal Computer

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara, karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... Halaman xv xvi xvii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan Penelitian... 4 1.4. Manfaat Penelitian...

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon

BAB IV PEMBAHASAN. BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian, yaitu klasifikasi logika. A. Identifikasi Data Cadangan Hidrokarbon BAB IV PEMBAHASAN BAB IV berisi pembahasan tahapan penelitian yaitu klasifikasi logika fuzzy hasil pembahasan analisis pengujian model fuzzy dan visualisasi model fuzzy pada perhitungan cadangan hidrokarbon

Lebih terperinci

OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN FUZZY REAL OPTION

OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN FUZZY REAL OPTION OPTIMALISASI WAKTU INVESTASI DENGAN FUZZY REAL OPTION Sudradjat 1, Elis Hertini 2, Andine Astiany 3 1,2,3 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21 Jatinangor 1 adjat03@yahoo.com,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era teknologi dan informasi perkembangan berita semakin pesat dimana berbagai pihak yang membutuhkan informasi dapat mengakses informasi tersebut dengan mudah

Lebih terperinci

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ

SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ SPK PENENTUAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTORAN XYZ P.A Teknik Informatika Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Kampus 3 UAD, Jl. Prof. Soepomo rochmahdyah@yahoo.com Abstrak Perkembangan teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Forex (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan valuta asing

BAB I PENDAHULUAN. Forex (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan valuta asing BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Forex (Foreign Exchange) atau yang lebih dikenal dengan valuta asing (Valas) adalah perdagangan nilai mata uang asing dari berbagai negara. Mata uang memegang

Lebih terperinci

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES

PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES PERAMALAN PERSENTASE PERUBAHAN DATA INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN FUZZY TIME SERIES Endah Puspitasari 1, Lilik Linawati 2, Hanna Arini Parhusip 3 1,2,3 Progam Studi Matematika Fakultas Sains

Lebih terperinci

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management

Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Asset Liabilities Management (ALMA) Foreign Exchange Management Foreign Exchange Management Poundsterling Exchange of currencies on a specified date Counterparty B Counterparty A US Dollar Trading Hours

Lebih terperinci

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand)

= Euro (mata uang Eropa) = Sterling atau Cable (mata uang Inggris) = Aussie Dollar (mata uang Australia) = Kiwi (mata uang New Zealand) APA ITU FOREX? Forex (Foreign Exchange) yaitu perdagangan mata uang asing atau biasa disebut dengan Valas (Valuta Asing) Yang akan kita perkenalkan disini adalah jenis SPOT FOREX Modern Yang diperdagangkan

Lebih terperinci

Open Account Jika anda ingin membuka Real Account maka Anda dapat menghubungi Ibu. Donna pada line telepon atau

Open Account Jika anda ingin membuka Real Account maka Anda dapat menghubungi Ibu. Donna pada line telepon atau Berikut adalah Trading Regulation dari Forex.com, Platform Online Forex Trading dari Gain Capital Inc. Spesifikasi Kontrak Spesifikasi Kontrak untuk Forex Online Trading. minimal $ 250 dan Spread sebesar

Lebih terperinci

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN. Supervisor : Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D.

PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN. Supervisor : Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D. PERAMALAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF REKUREN YANG MEMPERHITUNGKAN NILAI KEUNTUNGAN SEBAGAI PARAMETER PENGUBAH BOBOT RETNO AULIA VINARTI 5109 202 008 Supervisor : Prof. Ir. Arif

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 83 /PMK. 06/2005 TENTANG TAMBAHAN TINGKAT SUKU BUNGA PENERUSAN PINJAMAN LUAR NEGERI PEMERINTAH YANG DITERUSKAN KEPADA DAERAH

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 53 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pembahasan pada bab ini menjelaskan mengenai hasil pengumpulan data, hasil analisis data, pembahasan dan hasil perancangan layar. Setelah hasil perancangan layar juga terdapat

Lebih terperinci

Solusi MATLAB. Double Click salah satu kotak input sehingga muncul Membership Function Editor. Pada Membership Function Editor:

Solusi MATLAB. Double Click salah satu kotak input sehingga muncul Membership Function Editor. Pada Membership Function Editor: PRAKTIKUM 2 Studi Kasus 2: Metode Sugeno Suatu perusahaan mampu memproduksi rata-rata 50.000 unit barang per hari, dan dalam 3 bulan terakhir permintaan tertinggi sebesar 75.000 unit. Barang yang tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi

BAB I PENDAHULUAN. utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian global uang merupakan alat transaksi manusia paling utama untuk memperoleh suatu keinginan, dengan uang tersebutlah suatu transaksi bisa

Lebih terperinci

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan

PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT. 1. Pendahuluan PERAMALAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN FUZZY TIME SERIES TERBOBOT Dennis Frisca Ayudya, Dewi Retno Sari Saputro, Santoso Budi Wiyono Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Indeks harga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Permintaan, Persediaan dan Produksi 2.1.1 Permintaan Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga,

BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS. harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, BAB III METODE UNTUK MENAKSIR VOLATILITAS 3.1. Pendahuluan Dalam menentukan harga opsi call dan opsi put dibutuhkan parameter harga saham, waktu jatuh tempo, waktu sekarang, suku bunga, strike price, dan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12.

BAB 5 PENUTUP. moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005: :12. BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan menganalisis mekanisme transmisi kebijakan moneter melalui jalur harga aset finansial di Indonesia periode 2005:07 2014:12. Empat sistem persamaan

Lebih terperinci

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET)

Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0. Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) Matakuliah : F 0344 / PASAR UANG DAN PASAR MODAL Tahun : Semester Genap 2004 / 2005 Versi : 0 / 0 Pertemuan 5 PASAR KEUANGAN (FINANCIAL MARKET) 1 Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan

Lebih terperinci

PT INDOSUKSES FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG

PT INDOSUKSES FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG PT INDOSUKSES FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG Forex Trade Table Items Remarks Trade Codes EUR GBP AUD JPY CHF Spreads 3 points Contract Size 100.000 Trading Hours Monday : 05.30-04.30

Lebih terperinci

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN

ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN ANALISIS PERBANDINGAN LOGIKA FUZZY DENGAN REGRESI BERGANDA SEBAGAI ALAT PERAMALAN SUPRIYONO Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir BATAN Jl. Babarsari Kotak Pos 6101/YKBB Yogyakarta. Email : masprie_sttn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III APLIKASI MODEL

BAB III APLIKASI MODEL BAB III APLIKASI MODEL 3.1 Data Data yang akan digunakan untuk membangun yield curve adalah data yang diterbitkan secara mingguan oleh Danareksa Research Institute di situs Danareksa di bagian Debt Research

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pasar valuta asing telah mengalami perkembangan yang tak terduga selama beberapa dekade terakhir, dunia bergerak ke konsep "desa global" dan telah menjadi salah satu pasar

Lebih terperinci

SISTEM VALIDASI. Header dan Content

SISTEM VALIDASI. Header dan Content Petunjuk Teknis SISTEM VALIDASI Header dan Content Form 101 Pasar Uang Antar Bank Pagi/Sore/Valas/Luar Negeri Record Header Apabila tidak ada transaksi, maka hanya record header saja yang wajib berisi,

Lebih terperinci

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu :

Ada 5 GUI tools yang dapat dipergunakan untuk membangun, mengedit, dan mengobservasi sistem penalaran, yaitu : BAB V FUZZY LOGIC MATLAB TOOLBOX Agar dapat mengunakan fungsi-fungsi logika fuzzy yang ada paad Matlab, maka harus diinstallkan terlebih dahulu TOOLBOX FUZZY. Toolbox. Fuzzy Logic Toolbox adalah fasilitas

Lebih terperinci

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY

PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY PERAMALAN CADANGAN DEVISA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE GRUP VARIASI FUZZY oleh MARISA RAMDHAYANTI M0110054 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Tingkat kesehatan bank dapat diketahui dengan melihat peringkat komposit bank tersebut. Menurut peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit

BAB IV PEMBAHASAN. A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai. Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit BAB IV PEMBAHASAN A. Aplikasi Fuzzy Logic untuk Menilai Kolektibilitas Anggota Sebagai Pertimbangan Pengambilan Keputusan Pemberian Kredit Aplikasi fuzzy logic untuk pengambilan keputusan pemberian kredit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas teori penunjang yang berhubungan dengan penerapan metode average-based fuzzy time series pada sistem peramalan jumlah penjualan distributor telur. 2.1 Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas perancangan serta penerapan pengendalian berbasis logika fuzzy pada sistem Fuzzy Logic Sebagai Kendali Pendingin Ruangan Menggunakan MATLAB. Dan simulasi

Lebih terperinci

Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi

Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi Bab 3 Pertemuaan Minggu 4 Sifat-sifat Harga Opsi 1 Tujuan Pembelajaran Setelah menyelesaikan perkuliahan minggu ini, mahasiswa bisa : Menjelaskan tentang Batas atas dan bawah harga Opsi Call (Beli) Batas

Lebih terperinci

PT AGRODANA FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG Effective : Juli 2013

PT AGRODANA FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG Effective : Juli 2013 PT AGRODANA FUTURES Trading Rules ONLINE (MT4) Forex, Cross Rate, LLG Effective : Juli 2013 Forex Trade Table Items Remarks Trade Codes EUR GBP AUD JPY CHF Spreads 3 points Contract Size 100.000 Monday

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lia Saputri, 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Foreign Exchange (forex) saat ini berkembang pesat sebagai salah satu model investasi yang menggiurkan, karena forex trading memiliki tingkat pengembalian yang tinggi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN PROSES BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Implementasi sistem secara keseluruhan akan merancang sebuah sistem yang memprediksikan harga emas dengan menggunakan metode Automatic Clustering

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi

Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi Jurnal Gradien Vol.3 No.2 Juli 2007 : 247-251 Penggunaan Metode Logika Fuzzy Untuk Memprediksi Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Tingkat Kebisingan Lalu Lintas, Lebar Jalan Dan Faktor Koreksi Syamsul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia dalam melakukan aktifitasnya sehari-hari. Peralatan rumah tangga maupun industri hampir semuanya

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang September 27, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik September 27, 2013 1 / 12 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA

BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA BAB III PENILAIAN OPSI PUT AMERIKA Pada bab ini akan disajikan rumusan mengenai penilaian opsi put Amerika. Pada bagian pertama diberikan beberapa asumsi untuk penilaian opsi Amerika. Bentuk nilai intrinsik

Lebih terperinci

DENIA FADILA RUSMAN

DENIA FADILA RUSMAN Sidang Tugas Akhir INVENTORY CONTROL SYSTEM UNTUK MENENTUKAN ORDER QUANTITY DAN REORDER POINT BAHAN BAKU POKOK TRANSFORMER MENGGUNAKAN METODE FUZZY (STUDI KASUS : PT BAMBANG DJAJA SURABAYA) DENIA FADILA

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri.

BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) PMDK adalah salah satu program penerimaan mahasiswa baru yang diselenggarakan oleh suatu perguruan tinggi secara mandiri. Sesuai dengan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF

PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/ 45 /DPD tanggal 15 September 2005 PETUNJUK PENGISIAN LAPORAN TRANSAKSI DERIVATIF Laporan Transaksi Derivatif yang wajib disampaikan kepada Bank Indonesia adalah

Lebih terperinci

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA

DASAR-DASAR ANALISIS MATEMATIKA (Bekal untuk Para Sarjana dan Magister Matematika) Dosen FMIPA - ITB E-mail: hgunawan@math.itb.ac.id. November 19, 2007 Secara geometris, f kontinu di suatu titik berarti bahwa grafiknya tidak terputus

Lebih terperinci

BAB V HASIL SIMULASI

BAB V HASIL SIMULASI 46 BAB V HASIL SIMULASI Pada bab ini akan disajikan beberapa hasil pendekatan numerik harga opsi put Amerika menggunakan metode beda hingga. Algoritma yang disusun di bawah ini untuk menentukan harga opsi

Lebih terperinci

Manajemen Keuangan Internasional

Manajemen Keuangan Internasional Modul ke: Manajemen Keuangan Internasional Derivatif Valuta Asing Fakultas Ekonomi dan Bisnis Basharat Ahmad, SE, MM Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Kontrak Forward Valas

Lebih terperinci

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang

KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK. Iqbal Kharisudin. Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang KOEFISIEN DETERMINASI REGRESI FUZZY SIMETRIS UNTUK PEMILIHAN MODEL TERBAIK S-33 Iqbal Kharisudin Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Semarang Email: iqbal_kh@staff.unnes.ac.id Abstrak: Dalam analisis

Lebih terperinci

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER

ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER ABSTRAK SIMULASI MONTE CARLO DALAM PENENTUAN HARGA OPSI BARRIER Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.com Opsi yang

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (SRV) DI SEKITAR EX-DIVIDEND DATE PADA BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Radita Sari Anggraeni 10208985 Latar Belakang Masalah Sebagai pasar yang sedang

Lebih terperinci

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar :

Akar-Akar Persamaan. Definisi akar : Akar-Akar Persamaan Definisi akar : Suatu akar dari persamaan f(x) = 0 adalah suatu nilai dari x yang bilamana nilai tersebut dimasukkan dalam persamaan memberikan identitas 0 = 0 pada fungsi f(x) X 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial adalah suatu persamaan diantara derivatif-derivatif yang dispesifikasikan pada suatu fungsi yang tidak diketahui nilainya dan diketahui jumlah

Lebih terperinci

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL

ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL ABSTRAK PENENTUAN HARGA OPSI EROPA DENGAN MODEL BINOMIAL Djaffar Lessy, Dosen Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, IAIN Ambon 081343357498, E-mail: Djefles79@yahoo.om Banyak model telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang harus dipenuhi setiap harinya. Beras memiliki peranan penting dalam kelangsungan hidup manusia. Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SISTEM CERDAS PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI NILAI TUKAR VALUTA ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR

SISTEM CERDAS PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI NILAI TUKAR VALUTA ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR SISTEM CERDAS PENDUKUNG KEPUTUSAN PREDIKSI NILAI TUKAR VALUTA ASING MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN DAN ALGORITMA GENETIKA TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Kurs valuta asing yang disebut juga sebagai nilai tukar merupakan suatu nilai yang menunjukkan harga dari mata uang tersebut jika dipertukarkan dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu instrumen derivatif yang mempunyai potensi untuk dikembangkan adalah opsi. Opsi adalah suatu kontrak antara dua pihak, salah satu pihak (sebagai pembeli) mempunyai hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset yang dimilikinya. Investor dapat melakukan investasi pada beragam aset finansial, salah satunya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam bisnis telah menjadi sangat kompetitif. Persaingan yang ada tidak hanya dari domestik, tetapi juga dari Negara

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan

BAB II LANDASAN TEORI. papernya yang monumental Fuzzy Set (Nasution, 2012). Dengan BAB II LANDASAN TEORI 2.. Logika Fuzzy Fuzzy set pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi Zadeh, 965 orang Iran yang menjadi guru besar di University of California at Berkeley dalam papernya yang monumental

Lebih terperinci

LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK

LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK LOGIKA FUZZY DALAM TEKNIK PERAMALAN SECARA STATISTIK Deddy Barnabas Lasfeto Abstrak : Selama ini, metode peramalan secara konvensional yang digunakan adalah analisis regresi. Oleh karena itu, dicoba untuk

Lebih terperinci

DUNIA INVESTASI FOREX

DUNIA INVESTASI FOREX NAMA : Andi Rahmad Saputro NIM : 10.11.4356 Kelas : S1 TI 2K Abstrak DUNIA INVESTASI FOREX Dunia Investasi a. Investasi Investasi adalah menanamkan suatu modal pada instrument tertentu dengan harapan akan

Lebih terperinci

Modul Praktikum Analisis Numerik

Modul Praktikum Analisis Numerik Modul Praktikum Analisis Numerik (Versi Beta 1.2) Mohammad Jamhuri UIN Malang December 2, 2013 Mohammad Jamhuri (UIN Malang) Modul Praktikum Analisis Numerik December 2, 2013 1 / 18 Praktikum 1: Deret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data

BAB I PENDAHULUAN. Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam statistika, sebuah penaksir adalah sebuah fungsi dari sample data observasi yang digunakan untuk menaksir parameter populasi yang tidak diketahui. Ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Beras merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang sangat penting dalam kelangsungan hidupnya. Untuk memenuhi kebutuhan beras, setiap manusia mempunyai cara-cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita ketahui di setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda antara negara yang satu dengan negara yang lain, sehingga dalam melakukan suatu

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PERNYATAAN ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan, penelitian ini lebih bersifat penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbankan, penelitian ini lebih bersifat penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Dalam mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi penyaluran kredit perbankan, penelitian ini lebih bersifat penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang

BAB I PENDAHULUAN. Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Opsi merupakan suatu kontrak/perjanjian antara writer dan holder yang memberikan hak, bukan kewajiban, kepada holder untuk membeli atau menjual suatu aset

Lebih terperinci

- 1 - PENJELASAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/ 34 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA OLEH BANK INDONESIA

- 1 - PENJELASAN PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/ 34 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA OLEH BANK INDONESIA - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 10/ 34 /PBI/2008 TENTANG TRANSAKSI PEMBELIAN WESEL EKSPOR BERJANGKA OLEH BANK INDONESIA I. UMUM Krisis keuangan global yang terjadi saat ini telah memberikan

Lebih terperinci

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic.

Fuzzy Logic. Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Fuzzy Systems Fuzzy Logic Untuk merepresentasikan masalah yang mengandung ketidakpastian ke dalam suatu bahasa formal yang dipahami komputer digunakan fuzzy logic. Masalah: Pemberian beasiswa Misalkan

Lebih terperinci

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa

03/08/2015. Sistem Bilangan Riil. Simbol-Simbol dalam Matematikaa 0/08/015 Sistem Bilangan Riil Simbol-Simbol dalam Matematikaa 1 0/08/015 Simbol-Simbol dalam Matematikaa Simbol-Simbol dalam Matematikaa 4 0/08/015 Simbol-Simbol dalam Matematikaa 5 Sistem bilangan N :

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan.

II. LANDASAN TEORI. Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. II. LANDASAN TEORI Pada bagian ini akan diuraikan beberapa definisi dan teori penunjang yang akan digunakan di dalam pembahasan. 2.1 Istilah Ekonomi dan Keuangan Definisi 1 (Investasi) Dalam keuangan,

Lebih terperinci

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR

BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR BAB III REGRESI PADA DATA SIRKULAR Variabel dalam suatu regresi secara umum terdiri atas variabel bebas (independent variable dan variabel terikat (dependent variable. Jenis data pada variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR,

BAB IV PEMBAHASAN. Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Analisa Harga Saham BBCA Sebelum melakukan analisis dengan penerapan simulasi Monte Carlo dan VaR, penulis akan menganalisa pergerakan harga saham BBCA. Data yang diperlukan dalam

Lebih terperinci

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY

FUZZY LOGIC CONTROL 1. LOGIKA FUZZY 1. LOGIKA FUZZY Logika fuzzy adalah suatu cara tepat untuk memetakan suatu ruang input ke dalam suatu ruang output. Teknik ini menggunakan teori matematis himpunan fuzzy. Logika fuzzy berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan

BAB V PENUTUP. likuiditas (CR) dan financial leverage (DR) terhadap profitabilitas pada perusahaan BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Penelitian ini untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh kredit bermasalah (NPF), faktor ekonomi makro (INF, INT, Nilai Tukar), likuiditas (CR) dan

Lebih terperinci