FAKTOR MOTIVASI DI DALAM PENINGKATAN SEMANGAT KERJA GURU DI SLA MARTOBA DAN DOSEN DI PERGURUAN TINGGI ADVENT SURYA NUSANTARA PEMATANGSIANTAR
|
|
- Siska Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 FAKTOR MOTIVASI DI DALAM PENINGKATAN SEMANGAT KERJA GURU DI SLA MARTOBA DAN DOSEN DI PERGURUAN TINGGI ADVENT SURYA NUSANTARA PEMATANGSIANTAR DRS. YUSUF SIREGAR, MBA (STIE SURYA NUSANTARA, PEMATANGSIANTAR) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui factor-faktor motivasi yang dapat meningkatkan semangat kerja guru dan dosen di SLA Martoba dan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara Pematangsiantar. Populasi penelitian ini adalah para guru dan dosen di SLA dan PTASN sebanyak 30 orang, sedangkan sampel berjumlah 20 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian ini terlebih dulu diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reabilitas. Teknik analisa data yang digunakan adalah dengan menjumlahkan skor, dan juga menghitung nilai deviasi standar. Hasil penelitian kurang mendukung teori motivasi Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki. Tetapi lebih dekat kepada teori Alderfer yang tidak menyusun kebutuhan ke dalam hierarki. Guruguru dan dosen memandang faktor-faktor yang penting untuk mendorong semangat kerja adalah: pertumbuhan karir (nilai skor 18,6; dev. St = 1,3), hubungan yang akrab (nilai skor 18,5; dev. St = 1,9 ), dan uang/gaji (nilai skor 18,1; dev. St =1,8). Kata Kunci : Semangat kerja, motivasi, hubungan yang akrab, pertumbuhan karir
2 PENDAHULUAN Motivasi adalah salah satu dari sedemikian banyak faktor yang dapat mempengaruhi prestasi kerja dan produktivitas seseorang. Pekerja yang mempunyai motivasi di dalam dirinya akan bekerja lebih rajin dan lebih produktif daripada pekerja yang tidak ada motivasi. Motivasi perlu dipelihara di dalam lingkungan kerja, agar terus menerus menyala di dalam diri pekerja/guru/dosen. Ini sama dengan arang yang menyala di perapian. Bila arang yang menyala itu dipisahkan dari tumpukan bara, tidak lama akan mati dan dingin (Stephen Robin 1991:689). Walaupun semua orang telah mengetahui bahwa motivasi itu penting untuk membuat pekerja akan bekerja lebih giat, namun hanya sedikit pemimpin yang mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat memotivasi bawahannya/ anggotanya. Hal ini juga berlaku di SLA Martoba dan Perguruan Tinggi Advent Surya Nusantara (PTASN). Kalau kita perhatikan ada guru/ dosen yang selalu berusaha meningkatkan pelayanannya, tetapi ada juga yang kurang berusaha meningkatkan pelayanan pengajaran, ada juga yang mengutamakan tujuan pribadi terlebih dulu. Hal ini menyebabkan kegiatan belajar mengajar menjadi lemah, mahasiswa tidak dapat mencapai prestasinya yang maksimal, keributan dan bahkan mahasiswa bolos dari kelas pada waktu kegiatan belajar mengajar terjadi, Perumusan Masalah Untuk dapat memotivasi karyawan dengan efektif, harus diketahui apa kebutuhannya yang belum terpuaskan. Orang-orang pada umumnya akan berusaha lebih keras untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpuaskan itu. Oleh karena itu penulis ingin mendapat jawaban dari pertanyaan yang dirumuskan sebagai berikut: Apa saja faktor-faktor motivasi yang penting untuk meningkatkan semangat kerja guru/dosen SLA/PTASN? Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang dianggap penting oleh dosen untuk meningkatkan semangat kerja dan produktivitas di PTASN. Tujuan penelitian adalah untuk menyusun faktor-faktor yang dapat miningkatkan semangat kerja dan produktivitas di PTASN. Kegunaan Penelitian Penelitian ini berguna bagi fungsionaris di PTASN, untuk membangun lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif agar tujuan pendidikan Kristen Advent yaitu pertumbuhan yang selaras dan seimbang antara mental, jasmani, rohani dan sosial dapat tercapai. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Penelitian hanya dilakukan pada guru-guru dan dosen di kampus SLA-PTASN Pematangsiantar, dan hanya dibatasi pada motivasi teori kebutuhan. METODOLOGI Penelitian ini bersifat riset deskriptif. Marzuki (1997:8) mengatakan riset deskriptif hanya akan melukiskan keadaan objek atau persoalannya dan tidak dimaksudkan untuk mengambil/menarik kesimpulan yang berlaku umum. 1. Kuesioner Penelitian ini menggunakan kuesioner yang terdiri dari 12 item. Kuesioner ini diambil dari exercise 7 Stephen Robins. Setelah diterjemahkan kuesioner ini diuji coba kepada tiga orang guru dan satu dosen, untuk mendapat saran perbaikan. Setelah kuesioner direvisi, diberikan kepada guru dan dosen di SLA/PTASN untuk diisi. Pertanyaan pada kuesioner dibagi sebagai berikut: Growth needs pertanyaan nomor: 2, 5, 8, 11. Relatedness needs pertanyaan nomor: 1, 4, 7, 10.
3 Existence needs pertanyaan nomor: 3, 6, 9, Analisa Data Stephen Robin (1991:689) menuliskan: Add the scores for each need set (for example, the summation of your scores on item 2, 5, 8, and 11 represent your growth need total), if you consider all four items within a need category to be very important, you would obtain the maximum total of twenty points a low score may imply that a need is unimportant to you or that it is substantially satisfied. Diterjemahkan sebagai berikut: jumlahkan skor dari setiap kebutuhan ( sebagai contoh, penjumlahan dari skor anda pada item 2, 5, 8, dan 11 merupakan total kebutuhan pertumbuhan), jika menurut pertimbangan anda keempat item dari kategori pertumbuhan menjadi sangat penting, anda akan mendapat total maksimum dua puluh poin skor yang rendah berarti bahwa kebutuhan itu tidak penting kepadamu atau kebutuhan itu telah terpenuhi. 3. Sumber Data Untuk menghemat dana dan waktu penelitian, maka sumber data hanyalah dari sampel yang diambil dari guru dan dosen. Sampel diambil secara acak, tidak dipilih guru/dosen yang akan dijadikan objek. Tujuannya agar penelitian ini dapat menggambarkan keadaan yang diteliti secara objektif. Penelitian ini melibatkan 15 guru dan lima dosen SLA/PTASN. Tetapi kuesioner yang kembali dan dapat dianalisis hanya 18 lembar. 4. Etika Guru/dosen yang terlibat di dalam penelitian ini tidak disebutkan namanya. Seluruh informasi yang dikumpulkan di dalam penelitian ini dilaporkan sebagai sekumpulan data. Setiap orang yang terlibat di dalam penelitian ini diberitahu tentang tujuan penelitian ini. TINJAUAN PUSTAKA Pada tinjauan teoritis ini penulis akan menguraikan pengertian motivasi, proses motivasi, teori motivasi Maslow, dan teori motivasi ERG. Pengertian Motivasi Banyak orang cepat bosan dan letih bila melaksanakan kerjanya, tetapi bila bermain olah raga di lapangan tidak merasa bosan dan lelah, walaupun telah bermain selama beberapa jam. Demikian juga bila membaca buku pelajaran hanya beberapa saat telah mengantuk, tetapi bila membaca novel/komik dan menonton tv dapat bertahan berjam-jam seharian. Perbedaan sikap ini dapat kita pahami bila kita mengerti teori motivasi. Motivasi didefinisikan oleh Sthepen Robin (1991:192) sebagai: The willingness to exert high levels of effort toward organizational goals, conditioned by the effort ability to satisfy some individual need. Diterjemahkan motivasi adalah kemauan untuk mengerahkan usaha sepenuhnya ke arah tujuan organisasi, disyarati oleh kemampuan usaha untuk memuaskan beberapa kebutuhan individu. Hani Handoko (2003:252) menuliskan: Motivasi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Stoner (1996:134) mendefinisikan, Motivasi adalah karakteristik psikologis manusia yang memberi kontribusi pada tingkat komitmen seseorang. Ini termasuk faktor-faktor yang menyebabkan, menyalurkan, dan mempertahankan tingkah laku manusia dalam arah tekad tertentu. Basu Swasta (1995:119) mengatakan bahwa motivasi ada dua, yaitu: Motivasi positif yaitu proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu. Motivasi negatif yaitu proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut-nakuti, atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa. G.R. Terry & Leslie W. Rue (1999:168) mengatakan: Motivasi dapat didefinisikan sebagai membuat seseorang menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, karena orang itu ingin melakukannya. Menurut Richrad L. Draft (2000:91), Motivasi mengacu pada dorongan, baik dari dalam atau dari luar diri seseorang yang memunculkan antusiasme dan kegigihan untuk
4 melakukan tindakan tertentu. Dari definisi definisi di atas dapat dibuat kesimpulan bahwa motivasi adalah faktor-faktor yang dapat mengerahkan usaha sepenuhnya ke arah tujuan organisasi. Proses Motivasi Stephen Robin (1991:192) menggambarkan proses motivasi sebagai berikut: Unsatisfied U need Tension Drive Search behavior Satisfied need Reduction of tension Langkah-langkah di atas dijabarkan sebagai berikut: Motivasi diawali dengan kebutuhan yang tidak terpuaskan, kebutuhan yang tidak terpuaskan menciptakan ketegangan yang menggerakkan untuk bertindak, ini menimbulkan pencarian perilaku untuk mendapatkan tujuan tertentu, yang jika dapat dicapai akan memuaskan kebutuhan dan akan menurunkan ketegangan. Teori Motivasi Maslow Teori motivasi yang paling dikenal orang adalah teori motivasi yang dikembangkan oleh Abraham Maslow. Teori ini dikenal dengan hierarki kebutuhan. Abraham Maslow mengatakan di dalam diri setiap orang ada tingkatan-tingkatan kebutuhan. Stephen Robin (1993:193) these needs are: Physiological-includes hunger, thirst, shelter, sex, and other bodily needs Safety- include security and protection from physical and emotional harm. Social- includes affection, belongingness, acceptance, and friendship Esteem- includes internal esteem factors such as selfrespect, autonomy, and achievement, and external esteem factors such as status, recognition and attention. Self actualization- is represented by the drive to become what one is capable of becoming; include growth, achieving ones potential and self-fulfillment. Terjemahannya kebutuhan-kebutuhan itu adalah: Fisik meliputi lapar, haus, perumahan, sex, dan kebutuhan tubuh yang lain. Keamanan meliputi perlindungan dan rasa aman dari ancaman fisik dan emosi. Sosial meliputi cinta, merasa memiliki, diterima dalam pergaulan, dan persahabatan. Penghargaan meliputi penghargaan dari dalam seperti menghargai diri sendiri, kekuasaan, dan pencapaian prestasi, dan penghargaan dari luar seperti status, pengakuan dan perhatian orang lain. Perwujutan diri ditunjukkan oleh dorongan untuk menjadi orang yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; termasuk pertumbuhan untuk memenuhi dorongan pemuasan kebutuhan pribadinya. Stoner (1996:139): Menurut Maslow, individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan yang paling menonjol, atau paling kuat, bagi mereka pada waktu tertentu. Kemenonjolan dari kebutuhan ini tergantung pada situasi saat ini dan pengalaman mutakhir. Dimulai dengan kebutuhan fisik, yang paling mendasar, setiap kebutuhan harus dipuaskan sebelum individu tersebut mempunyai keinginan untuk memuaskan kebutuhan dari tingkat yang lebih tinggi. Hani Handoko (2003:252) menulis: Teori Maslow ini harus dipandang sebagai pedoman umum bagi manajer, karena konsepnya relative dan bukan merupakan penjelasan mutlak tentang semua perilaku manusia. Teori Motivasi ERG dan Persamaannya dengan Teori Maslow Stephen Robin (1991:199) menuliskan: Alderfer argues that there are three groups of core needs- existence, relatedness, and growthhence the label: ERG theori. The existence group is concerned with providing our basic material existence requirement. They include the items that Maslow consider as physiological and safety needs. The relatedness group is the desire we have for maintaining important Interpersonal relationship. They align with Maslow s social need and the external of Maslow s esteem classification.
5 The growth needs- an intrinsic desire for personal development. They include the intrinsic component from Maslow s esteem category and the characteristics include under self actualization. Terjemahannya, Alderfer mengatakan ada tiga kelompok kebutuhan dasar yaitu existence/keberadaan, relatednes/perhubungan, dan growth/ pertumbuhan jadi disingkat ERG teori. Kelompok kebutuhan akan keberadaan meliputi hal-hal yang dipertimbangkan Maslow sebagai kebutuhan fisik dan keamanan. Kebutuhan berhubungan adalah keinginan kita untuk memelihara pentingnya persahabatan secara pribadi. Itu sama dengan kebutuhan sosial dan penghargaan dari luar dalam teori Maslow. Kebutuhan pertumbuhan adalah keinginan dasar untuk pertumbuhan pribadi. Itu termasuk komponen dasar dari kategori penghargaan dan di dalam karakteristik perwujutan diri teori Maslow. Perbedaan Teori Maslow dengan ERG dari Alderfer Stephen Robin (1991:200) mengatakan, the ERG theory demonstrate that: More than one need may be operative at the same time and if the gratification of a higher level need is stifled, the desire to satisfy a lower-level need increase. Terjemahannya, teori ERG menyatakan: Lebih dari satu kebutuhan yang mungkin dirasakan pada saat yang sama. jika kepuasan dari kebutuhan tingkat atas terhambat, keinginan untuk memuaskan kebutuhan tingkat bawah bertambah) Stoner (1996:142) menuliskan: Alderfer menekankan bahwa kalau kebutuhan yang lebih tinggi mengalami kekecewaan, kebutuhan yang lebih rendah akan kembali, walaupun sudah terpuaskan. Maslow sebaliknya merasa bahwa suatu kebutuhan, setelah terpenuhi, kehilangan kekuatan untuk memotivasi tingkah laku. Kalau Maslow memandang orang bergerak secara tetap menapaki hierarki kebutuhan, Alderfer memandang orang bergerak naik turun pada hierarki kebutuhan dari waktu ke waktu dan dari situasi ke situasi. Analisa Data Dari kuesioner yang dibagikan diperoleh hasil sebagai berikut: Physiological & Safety Needs/Existence Needs. Skor rata-rata 18,1; dengan deviasi standar (s)=1,8. Nilai skor 18,1 sudah mendekati 20 yang menyatakan bahwa existency needs (uang/gaji) ini sangat penting. Karena kebutuhan ini tergolong sangat penting, berarti kebutuhan ini belum terpuaskan. Social dan Esteen Needs/Relatedness Needs Skor rata-rata 18,5, deviasi st (s) = 1,9. Nilai skor rata-rata 18,5 ini mendekati 20, menyatakan bahwa kebutuhan perhubungan ini penting. Self Actualization Needs, Growth Needs. Skor rata-rata 18,61, deviasi st (s) = 1,3. Skor rata-rata 18,61 lebih mendekati 20, menyatakan bahwa kebutuhan pertumbuhan dipandang oleh dosen dan guru sangat penting.. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari analisis data diatas, dapatlah disimpulkan beberapa hal sehubungan dengan factor motivasi di dalam peningkatan semangat kerja guru di SLA Martoba dan dosen di PTASN, yaitu: Hasil penelitian kurang mendukung pendapat Maslow yang menyatakan bahwa kebutuhan manusia tersusun menurut hierarki. Tetapi lebih dekat kepada teori Alderfer yang tidak menyusun kebutuhan ke dalam hierarki.
6 Guru-guru dan dosen memandang faktor-faktor yang penting untuk mendorong semangat kerja adalah: pertumbuhan karir (nilai skor 18,6; s = 1,3), hubungan yang akrab (nilai skor 18,5; s = 1,9 ), dan uang/gaji (nilai skor 18,1; s =1,8). Di antara motivator-motivator yang tersebut di atas, pertumbuhan karier adalah kebutuhan yang dirasakan oleh guru-guru dan dosen sangat belum terpuaskan, dinyatakan oleh nilai skor tertinggi 18,6 dengan s=1,3. Oleh sebab itu dapat menjadi alat motivasi yang lebih efektif. Saran Untuk meningkatkan semangat kerja dosen di PTASN, ada beberapa hal yang perlu dilakukan, yaitu: Untuk mengubah perilaku ke arah yang lebih produktif, guru-guru dan dosen dapat dimotivasi dengan menggunakan uang, atau, menjalin hubungan yang akrab atasan dengan bawahan, atau, menawarkan pertumbuhan karier bagi guru atau dosen yang berprestasi sesuai dengan standar peraturan. Daftar Pustaka Draft R. L. (2000). Manajemen. Ed. 5. Jakarta: Erlangga Handoko H. T. (2003). Manajemen. Ed. 2. Yogyakarta: BPFE Marzuki (1995). Metode Riset. Yogyakarta: BPFE-UII. Robbins S. (1991). Organizational Behavior. New Jersey: Prentice Hall, Incs., Englewood Cliffs. Stoner J. A. F. & Freeman G. (1996). Manajemen. Ed. 6. Jakarta: P.T. Prenhalindo. Swasta B. & Sukotjo I. (1995). Pengantar Bisnis Modern. Ed. 3. Yogyakarta: Liberti Tambunan E. H. (2000). Bunga Rampai Sebad Pendidikan Advent di Indonesia Jakarta: Departemen Pendidikan GMAHK. Terry G. R. & Rue W. L (1999). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
NEEDS DRIVES INCENTIVES
Motivasi kerja merupakan proses yang menyebabkan seseorang berperilaku dengan cara tertentu dalam rangka memenuhi kebutuhan yang sangat individu untuk bertahan hidup, keamanan, kehormatan, pencapaian,
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Motivasi 2.1.1 Pengertian Motivasi Salah satu aspek memanfaatkan pegawai ialah pemberian motivasi (daya perangsang) kepada pegawai, dengan istilah popular sekarang pemberian
Lebih terperinciPokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi
BAB 9 MOTIVASI Pokok-pokok bahasan: Definisi Motivasi Motivasi dan Kinerja Perkembangan Teori Motivasi 1. Teori Isi (Content theory) 2. Teori Proses (Process theory) 3. Teori Penguatan (Reinforcement theory)
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG)
PENGARUH MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR AREA PELAYANAN DAN JARINGAN MALANG) Alfarez Fajar Sandhria Kusdi Rahardjo Hamidah Nayati Utami Fakultas
Lebih terperinciDasar Manajemen dan Kepemimpinan
MODUL PERKULIAHAN Dasar Manajemen dan Kepemimpinan Fungsi Pengarahan Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat 06 Fungsi Pengarahan A. Motivasi Kemampuan
Lebih terperinciKonsep Dasar Motivasi. (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini)
Konsep Dasar Motivasi (Perilaku Keorganisasian, Dr. M.M. Nilam Widyarini) Motif Alasan yang disadari oleh indv untuk bertingkah laku pada suatu tujuan Motivasi Suatu proses dimana kebutuhan2 mendorong
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PDAM TIRTA PERWITASARI DI KABUPATEN PURWOREJO
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KARYAWAN PDAM TIRTA PERWITASARI DI KABUPATEN PURWOREJO Oleh: Arief fajarwati ariffajarwati@yahoo.com Ridwan Baraba barabaridwan@gmail.com Esti Margiyanti Utami
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (SDM) yang mendukungnya. Dunia perbankan seakan-akan sedang diuji
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang sangat peka dalam perkembangannya saat ini. Sebagai lembaga yang bersifat pelayanan, perbankan sangat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Terbentuknya persepsi positif pekerja terhadap organisasi, secara teoritis merupakan determinan penting terbentuknya motivasi kerja yang tinggi. Para pekerja adalah manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagaimana dimaklumi bahwa perkembangan teknologi dan globalisasi sangat mempengaruhi dalam setiap kegiatan dunia usaha saat ini. Hal ini menyebabkan perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi setiap perusahaan berupaya untuk menunjukkan keunggulan-keunggulannya agar dapat bertahan dalam persaingan bisnis yang semakin ketat.
Lebih terperinciMOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN
MOTIVASI KONTEN TEORI/ TEORI KEPUASAN PENGERTIAN Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya bergerak Istilah lain yang dipergunakan secara bergantian dengan istilah motivasi antara lain: desire
Lebih terperinciTEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI
PERILAKU ORGANISASI TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI Manager yang berhasil adalah yang mampu menggerakkan bawahannya dengan menciptakan motivasi yang tepat bagi bawahannya PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI TEORI
Lebih terperinciMOTIVASI. Pengertian Motivasi Definisi Motivasi Dimensi Motivasi Teori Motivasi. 1
MOTIVASI Pengertian Motivasi Definisi Motivasi Dimensi Motivasi Teori Motivasi http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id 1 Pengertian Motivasi Salah satu tantangan yg dihadapi oleh Pimpinan/Leader dalam
Lebih terperinciRiset Per iila il k O u rgan isas
Riset Perilaku Organisasi i Perilaku organisasi merupakan telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang-orang bertindak dalam organisasi 3 unsur perilaku organisasi: Orang Struktur Teknologi
Lebih terperinciAdalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan.
Definisi Motivasi Adalah proses yang menghasilkan intensitas, arah dan ketekunan individu dalam usaha untuk mencapai tujuan. Elemen Kunci : 1. Intensitas : Seberapa keras usaha seseorang 2. Arah : Tujuan
Lebih terperinciMOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS. Minggu ke tujuh
MOTIVASI, PENGELOLAAN INDIVIDU DAN KELOMPOK DALAM ORGANISASI BISNIS Minggu ke tujuh MOTIVASI Dalam melaksanakan fungsi penggerakan (actuating) seorang manajer harus memotivasi para bawahannya agar mau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen proyek kontruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksananakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Proyek konstruksi juga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum 2.1.1. Kinerja karyawan Kinerja dalam organisasi merupakan jawaban dari berhasil atau tidaknya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Wirawan (2009) menyatakan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Tujuan Motivasi. proses sebagai langkah awal seseorang melakukan tindakan akibat
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Motivasi 2.1.1.1 Pengertian dan Tujuan Motivasi Istilah motivasi berasal dari bahasa latin, yakni movere, yang berarti dorongan atau menggerakkan. Menurut
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka perlu dikaji teori tentang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sesuai dengan permasalahan yang diteliti, maka perlu dikaji teori tentang produktivitas dan motivasi pada industri konstruksi, definisi motivasi, teori motivasi kerja, teori hirarki
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 Konsep - Konsep Motivasi Dasar SN 322023 PERILAKU ORGANISASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa definisi motivasi dari beberapa ahli : 1. Menurut George R. Terry. Ph. D (1977)
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Motivasi Motivasi dalam pekerjaan memegang peranan penting yang erat kaitannya dengan keberhasilan akan sesuatu pekerjaan yang sedang dikerjakan. Berikut ini beberapa
Lebih terperinciORGANIZATIONAL BEHAVIOR. Motivasi Sumber Daya Manusia
ORGANIZATIONAL BEHAVIOR Motivasi Sumber Daya Manusia Faktor Penentu Kinerja (Griffin) Motivasi (Motivation) Kemampuan (Ability) Lingkungan Pekerjaan (Work Environment) Pengertian Motivasi Motivation is
Lebih terperinciIntroduction to. Chapter 11. Managing Employees. MultiMedia by Stephen M. Peters South-Western College Publishing
Introduction to Chapter 11 Managing Employees Learning Objectives Uraikan teori motivasi. Jelaskan bagaimana perusahaan dapat tingkatkan kepuasan kerja dan tingkatkan motivasi. Motivation and Performance
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktifitas di dalam suatu perusahaan selalu diarahkan untuk mencapai tujuan yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Motivasi Kerja 1.1 Definisi Motivasi Kerja Motivasi berasal dari bahasa latin movere yang artinya menggerakkan (Steers & Porter, 1975 dalam Wijono, 2010). Motivasi juga sering
Lebih terperinciMEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN. Muniya Alteza
MEMOTIVASI, MEMUASKAN DAN MEMIMPIN KARYAWAN Muniya Alteza Motivasi: Konsep Dasar Kontrak psikologis organisasi dengan karyawan: Sejumlah harapan yang diyakini karyawan terkait dengan kontribusi yang mereka
Lebih terperinciMOTIVASI. Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Internal Kegiatan yang dapat diamati Kepuasan Eksternal. Motivasi. Hambatan pencapai Tujuan Mengurangi Tekanan
Harrison Papande Siregar Tugas Resumé Mata Kuliah Perilaku Organisasi MOTIVASI Di dalam manajemen, kepemimpinan, atau perilaku organisasi, barangkali tidak ada isu paling terkenal selain motivasi. Hal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian motivasi Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan atau organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset perusahaan yang paling penting dibanding dengan aset-aset lain karena SDM merupakan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penilaian Kinerja 2.1.1.1 Pengertian Penilaian Kinerja Menurut Veithzal Rivai (2004:309) mendefinisikan penilaian kinerja
Lebih terperinciTEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI
TEORI MOTIVASI & TEKNIK MEMOTIVASI Manager yang berhasil adalah yang mampu menggerakkan bawahannya dengan menciptakan motivasi yang tepat bagi bawahannya PEMBAGIAN TEORI MOTIVASI TEORI ISI (Content Theory)
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN
PENGEMBANGAN KARIER SEBAGAI MOTIVATOR KERJA KARYAWAN Laksmi Sito Dwi Irvianti 1 ABSTRACT Regarding the importance of employee s work motivation and how it affects the productivity and the performance of
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. untuk melakukan atau bertindak sesuatu. Keberadaan pegawai tentunya
BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pengertian Motivasi Kerja Motivasi adalah proses seseorang untuk mendorong mereka melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Sedangkan motivasi kerja adalah keinginan yang timbul
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan
BAB II URAIAN TEORITIS A. PENELITIAN TERDAHULU Menurut Febya (2008) Motivasi dapat diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatankegiatan tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini perusahaan selalu ingin menjadikan terbaik
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini perusahaan selalu ingin menjadikan terbaik berbagai bidang dalam menerapkan sistem dan keunggulan yang ada di setiap perusahaannya.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Manajemen merupakan inti dari organisasi, oleh karena itu penulis menganggap perlu untuk mengemukakan pengertian manajemen, manajemen dari kata to manage
Lebih terperinciUniversitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Hana_kyu MOTIF DAN MOTIVASI
Hana_kyu Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang MOTIF DAN MOTIVASI A. Devinisi Motif dan Motivasi Devinisi Motif menurut beberapa sumber 1. Sherif& Sherif ( 1956) menyebutkan motif sebagai
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Proyek Konstruksi Suatu proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek. Selain itu, proyek konstruksi
Lebih terperinciKELOMPOK 3. Mia Resmiati Novi Febriyanti
KELOMPOK 3 Mia Resmiati 2108022 Novi Febriyanti 2108025 Integrasi Integrasi adalah pembauran hingga menjadi kasatuan yang utuh atau bulat. Memiliki pemahaman dan keinginan untuk menyesuaikan diri dengan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Pengertian Motivasi
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Sedarmayanti (2010) mengatakan bahwa Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yaitu suatu kebijakan dan praktik menentukan aspek "manusia"
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam hidupnya. Keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi seseorang
BAB II LANDASAN TEORI A. Motivasi Setiap manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda- beda di dalam hidupnya. Keinginan dan kebutuhan inilah yang memotivasi seseorang untuk mengerjakan sesuatu.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. karyawannya untuk melakukan jenis-jenis perilaku tertentu. Perilaku seseorang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Motivasi 2.1.1. Pengertian Seperti halnya karyawan mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang diharapkan akan dipenuhi oleh perusahaan, perusahaan juga mengharapkan karyawannya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi pada dasarnya adalah proses untuk mencoba mempengaruhi seseorang untuk melakukan sesuatu untuksuatutujuan. Dengan kata lain, motivasi adalah dorongan
Lebih terperinciMOTIVASI KERJA. Imam Gunawan
MOTIVASI KERJA Imam Gunawan PENDAHULUAN The Motivational Process: An Initial Model VI Need deficiencies reassessed by the employee I still want the promotion. I ve got to try another approach. V Rewards
Lebih terperinciHAKEKAT MOTIVASI KERJA WIDYAISWARA
HAKEKAT MOTIVASI KERJA WIDYAISWARA Oleh : Rahmat Domu, S.Pd. M.Si Widyaiswara Muda BDK Manado Motivasi merupakan pendorong untuk keberhasilan seseorang. Ternyata dari hasil penelitian diketahui bahwa penyebabnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini pengelolaan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam agenda bisnis. Para pemimpin perusahaan yang berhasil adalah mereka yang mampu
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA.1
16 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan karyawan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam sebuah perusahaan karena menjadi penentu jalannya perusahaan. Sumber daya manusia perlu dikelola secara
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN
BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia sebagai salah satu unsur dalam organisasi dapat diartikan sebagai manusia yang bekerja
Lebih terperinciMOTIVASI (DEFINISI) mempertahankan dan menyalurkan. (dorongan) yang berada di dalam diri
MOTIVASI (DEFINISI) Suatu variabel perantara yang digunakan untuk menerangkan faktor-faktor dalam diri individu, yang dapat membangkitkan, mempertahankan dan menyalurkan tingkah laku ke arah suatu tujuan
Lebih terperinciHerzberg s Motivation-Hygiene Theory
TEORI MOTIVASI : TEORI DUA FAKTOR Herzberg s Motivation-Hygiene Theory Tugas Mata Kuliah: ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA DOSEN KELOMPOK : PROF. Dr. Ir. Aida Vitayala Hubies : II E49 1. FAJAR FIRMAN
Lebih terperinciRobbins and Judge Organization Behavior 15 Edition
Robbins and Judge Organization Behavior 15 Edition The material used in producing this presentation derived from the book. Several examples added to enrich the student s understanding Please acknowledge
Lebih terperinciPENGANTAR KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MASLOW. 02/02/2016
PENGANTAR SEKITAR TAHUN 1950, ABRAHAM MASLOW (PSIKOLOG DARI AMERIKA) MENGEMBANGKAN TEORI TENTANG KEBUTUHAN DASAR MANUSIA YANG DIKENAL DENGAN ISTILAH HIERARKI KEBUTUHAN DASAR MANUSIA MASLOW. 1 HIERARKI
Lebih terperinciKONSEP DASAR MOTIVASI. Oleh : Desy Herma Fauza, SE., MM
KONSEP DASAR MOTIVASI Oleh : Desy Herma Fauza, SE., MM 1 Faktor Penentu Kinerja (Griffin) Motivasi (Motivation) Kemampuan (Ability) Lingkungan Pekerjaan (Work Environment) Pengertian Motivasi Motivation
Lebih terperinciGambar 1. Maslow s Hierarchy of Human Needs (http://webspace.ship.edu/cgboer/maslow.html)
HIERARKI DARI KEBUTUHAN MANUSIA MENURUT MASLOW Abraham Maslow dikenal sebagai pelopor aliran psikologi humanistik. Maslow percaya bahwa manusia tergerak untuk memahami dan menerima dirinya. Salah satu
Lebih terperinciTEORI MASLOW. presented by : M Anang Firmansyah
TEORI MASLOW presented by : M Anang Firmansyah Human needs arrange himself in Hierarchies 5 Set of goals : Organisasi 1. Kebutuhan Fisik - Gaji 2. Kebutuhan Rasa Aman - Jaminan pensiun 3. Social needs
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam menjalankan roda aktivitasnya, suatu perusahaan maupun organisasi tidak lepas dari kebutuhan akan sumber daya. Sumber daya manusia (SDM)
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Profil Uang Uang adalah salah satu aspek yang sangat penting dalam kehidupan seharihari. Menurut Rubenstein (dalam Elias dan Farag, 2010) di Amerika Serikat, keberhasilan seseorang
Lebih terperinciBisma, Vol 1, No. 7, Nopember 2016 FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK
FAKTOR-FAKTOR MOTIVASI KERJA PADA PD JAYA HARDWARE DI PONTIANAK Lily Indriani Email: lily.indriani99@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah
Lebih terperinciPSIKOLOGI SDM MOTIVASI INDIVIDU. Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA.
PSIKOLOGI SDM Modul ke: MOTIVASI INDIVIDU www.mercubuana.ac.id Drs. Agung Sigit Santoso, M.Si., Psi. FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MERCU BUANA TUJUAN PEMBELAJARAN Tujuan Instruksional Umum :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya pertumbuhan jumlah penduduk di Indonesia merupakan salah satu sumber daya yang berharga. Apabila sebagian besar jumlah penduduk ini merupakan penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Indonesia semakin memasuki era globalisasi, dimana teknologi dan informasi semakin cepat berkembang. Hal ini mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1. Kepemimpinan 2.1.1. Definisi Kepemimpinan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain, melalui komunikasi baik langsung maupun tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan lain dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.A Kinerja Seseorang akan mendambakan penghargaan terhadap hasil pekerjaanya dan mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan kinerja perlu dilakukan seobyektif mungkin karena akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) Pengertian Sumber Daya manusia
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ( MSDM ) 2.1.1 Pengertian Sumber Daya manusia Sumber Daya manusia merupakan satu satunya sumber daya yang memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek konstruksi merupakan suatu rangkaian kegiatan yang hanya satu kali dilaksanakan dan umumnya berjangka waktu pendek dengan sumber daya tertentu untuk
Lebih terperinciSchool of Communication Inspiring Creative Innovation. Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5
Penempatan School of Communication Pegawai & Business Inspiring Creative Innovation Perilaku Organisasi (Organizational Behavior) Pertemuan ke-5 Konsep - Konsep Motivasi Dasar PERILAKU ORGANISASI 2 Definisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Motivasi Motivasi berasal dari kata Latin movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan yang konkrit bagi pengadaan barang dan jasa pada suatu badan usaha dan perusahaan. Proses produksi merupakan bagian terpenting
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen 2.1.1.1 Definisi Manajemen Menurut Terry (2006), manajemen adalah sebuah proses yang melibatkan pengarahan suatu
Lebih terperinciTEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN
TEORI MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA MEMBANTU PEMIMPIN TRANSAKSIONAL MEMIMPIN SUMBERDAYA MANUSIA MELALUI PROSES PERTUKARAN Oleh : Drs. Arrizal, M.Si Dosen Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan dunia yang semakin global dan ketat, perusahaan dituntut untuk mengelola usahanya dengan baik sehingga perusahaan mampu bersaing dengan
Lebih terperinciMotivasi. Hendra Wijayanto
Motivasi Hendra Wijayanto Definisi Motivation is All those inner striving conditions variously described as wishes, desires, needs, drives and the like Kesiapan khusus seseorang untuk melakukan atau melanjutkan
Lebih terperinciHUMAN RELATIONS APPROACHES
HUMAN RELATIONS APPROACHES Louisa Christine Hartanto / 1423011026 Shiella Abelia Himdojo / 1423011030 Rury Ossida Mayasari / 1423011031 Daniel Teddy / 1423011022 Angelina Permatasari / 1423011037 Teori
Lebih terperinciTEORI MOTIVASI PENDAHULUAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN MASLOW. The Motivational Process: An Initial Model. Need deficiencies
PENDAHULUAN TEORI MOTIVASI The Motivational Process: An Initial Model VI Need deficiencies reassessed by the employee I still want the promotion. I ve got to try another approach. V Rewards of punishments
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Pengertian Manajemen Sumber Daya. perusahaan, karyawan, dan masyarakat.
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Berdasarkan pendapat Hasibuan (2002:10), manajemen
Lebih terperinciMotivasi dan Kepemimpinan
Motivasi dan Kepemimpinan Manajemen Industri Ponco WP PTI FT UNY 2014 (Diambil dari beberapa sumber) Pentingnya motivasi Salah satu faktor penting yang mempengaruhi Kinerja karyawan adalah motivasi. Motivasi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa:
1 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Merujuk pada rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Dari semua skor rata-rata sub variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jangka panjang. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk lebih aktif
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang.
Lebih terperinciSTUDI ASOSIATIF TENTANG MOTIVASI KERJA KARYAWAN STMIK AMIKOM PURWOKERTO. Oleh : Yusmedi Nurfaizal (STMIK AMIKOM Purwokerto) ABSTRAK
STUDI ASOSIATIF TENTANG MOTIVASI KERJA KARYAWAN STMIK AMIKOM PURWOKERTO Oleh : Yusmedi Nurfaizal (STMIK AMIKOM Purwokerto) ABSTRAK Penelitian ini berjudul Studi Asosiatif Tentang Motivasi Kerja Karyawan
Lebih terperinciMEMAHAMI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA. Oleh Wahyudi (IP, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak)
MEMAHAMI MOTIVASI BERPRESTASI SISWA Oleh Wahyudi (IP, FKIP, Universitas Tanjungpura, Pontianak) Abstrak: Pencapaian prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain; kelengkapan sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan manusia kebutuhan konsumen merupakan dasar bagi semua pemasaran modern. Kebutuhan merupakan intisari dari konsep pemasaran. Kunci bagi kelangsungan hidup perusahaan,
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR
ANALISIS PENGARUH FAKTOR-FAKTOR EKSTERNAL DAN INTERNAL TERHADAP MOTIVASI BERPRESTASI PEGAWAI PADA DINAS PERTAMBANGAN PEMDA KABUPATEN BOGOR Oleh ASTRID WIANGGA DEWI H24103086 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS
Lebih terperinci1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5.
1. PENGERTIAN 2. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 3. TEORI-TEORI YANG BERKAITAN DENGAN MOTIVASI 4. BAGAIMANA MENJADI TERMOTIVASI? 5. MOTIVASI, KEPUASAN KERJA, DAN KINERJA 6. TERTAWA ITU SEHAT, MARI TERTAWA
Lebih terperinciModul ke: MOTIVASI SUKSES. 12Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Aldizar, LSQ, MA. Program Studi Akuntansi
Modul ke: 12Fakultas Addys EKONOMI DAN BISNIS MOTIVASI SUKSES Aldizar, LSQ, MA Program Studi Akuntansi Pengertian Motivasi Motivasi adalah sesuatu yang menyebabkan orang melakukan sesuatu atau dorongan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Kompensasi Veithzal Rivai dan Ella Jauvani Sagala (2009) kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada organisasi.
Lebih terperinciPENGUKURAN TINGKAT MOTIVASI DAN DEMOTIVASI PEKERJA KONSTRUKSI PADA SUATU PROYEK DI SURABAYA
PENGUKURAN TINGKAT MOTIVASI DAN DEMOTIVASI PEKERJA KONSTRUKSI PADA SUATU PROYEK DI SURABAYA William Liedianto 1 dan Andi 2 ABSTRAK : Performa kerja seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor. Salah satu
Lebih terperinciMotivasi : proses yg berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu, ke arah pencapaian sasaran.
Motivasi Oleh : Rino A Nugroho rinoan@gmail.com Definisi Motivasi : proses yg berperan pada intensitas, arah, dan lamanya berlangsung upaya individu, ke arah pencapaian sasaran. Forces acting on an employee
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, sejalan dengan persaingan di dunia kerja semakin ketat maka tuntutan di dunia kerja pun semakin bertambah. Hal ini ditambah dengan jumlah lapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi telah muncul sebagai fenomena baru yang telah dilahirkan oleh kemajuan zaman. Hal ini membawa dampak yang cukup besar bagi dunia industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan seorang manajer di tempat kerjanya adalah melakukan penyeliaan terhadap para karyawannya dengan intensif. Tujuannya, agar karyawan bekerja dan berkinerja
Lebih terperinciMotivasi dalam Organisasi
Motivasi dalam Organisasi Motivasi berasal dari kata latin movere yang berarti dorongan atau daya penggerak. Motivasi ini diberikan kepada manusia, khususnya kepada para bawahan atau pengikut. Adapun kerja
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung
84 BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan 1. Secara Deskriptif a) Lingkungan kerja pada SMA Kecamatan Medan Tembung adalah cenderung sedang. b) Motivasi Kerja guru pada SMA Kecamatan Medan Tembung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihasilkan tetapi yang tidak kalah penting dalam mendorong hal-hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah organisasi dikatakan berjalan dengan baik, tidak hanya dilihat dari sisi seberapa besar nilai saham perusahaan tersebut, seberapa banyak produk yang dihasilkan
Lebih terperinciPENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM
1 PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE, MOTIVASI KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP LOYALITAS KARYAWAN PO SUMBER ALAM Gigih Budi Pramuktiarto Email: gigihpramuktiarto@yahoo.co.id Esti Margiyanti Utami, S.E.,
Lebih terperinci