Re typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 1 -

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Re typed by Suwarno, S.Si SMA Negeri 2 Kotawarimgin Timur - 1 -"

Transkripsi

1 HIDROSFER A. Perairan Darat 1. Proses Siklus Air Siklus air disebut juga siklus hidrologi/sirkulasi air yaitu peredaran air dari laut, udara dan setelah jatuh di darat kembali lagi ke laut lagi. Siklus air dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut : 1) Siklus kecil, yaitu air laut menguap menjadi gas, mengkondensasi menjadi awan dan hujan lalu jatuh ke laut. 2) Siklus sedang, yaitu air laut menguap, menjadi gas, mengkondensasi dan dibawa angin, membentuk awan di atas daratan, jatuh sebagai hujan, lalu masuk ke tanah, selokan sungai dan laut lagi. 3) Siklus besar, yaitu air laut menguap menjadi gas (sublimasi), menjadi kristal-kristal es diatas laut, dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser (lapisan ses yang mencair), masuk ke sungai lalu kembali ke laut

2 Terjadinya siklus air tersebut, meliputi proses-proses sebagai berikut : 1) Evaporasi, yaitu penguapan dari benda-benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi gas. Penguapan di bumi 80 % berasal dari penguapan air laut. Penguapan di daratan hanya 20 %, penyebab kecilnya penguapan di daratn karena : Banyak tanah yang kering Pengaruh musim Banyak permukaan bui yang tumbuh-tumbuhannya sedikit. 2) Transpirasi, yaitu proses pelepasan uap air dari tumbuh-tumbuhan melalui mulut daun (stomata). 3) Evapotranspirasi, yaitu gabungan dari evaporasi dan transpirasi. 4) Condensasi, yaitu proses perubahan wujud uap air sebagai hasil pendinginan, menjadi titiktitik air. 5) Adveksi, yaitu transportasi uap air pada pergerakan horisontal seperti dalam transportasi panas dan uap air dari satu lokasi yang lain oleh gerakan mendatar. 6) Presipitasi (hujan), yaitu segala bentuk curahan dari atmosfer kebumi yang meliputi hujan air, hujan es, hujan batu dan hujan salju. Presipitasi yang jatuh ke tanah sebagian dialirkan lewat sungai dan diserap tanah di bumi yang banyak mengalami presipitasi yaitu sepanjang elevator yang mengalami daerah konvergensi antar tropik. 7) Run off (aliran permukaan), yaitu pergerakan aliran air di permmukaan tanah melalui sungai dan nak sungai. 8) Infiltrasi, yaitu perembesan atau pergerakan air ke dalam tanah melalui tanah

3 2. Sungai Jenis sungai menurut sumber airnya ada tiga macam yaitu sungai hujan, sungai campuran dan sungai gletser. 1) sungai hujan Sungai hujan adalah sungai yang mendapatkan air dari hujan. Di Indonesia sebagian besar sungai-sungainya adalah sungai hujan karena Indonesia negara tropis yang banyak turun hujan. 2) sungai gletser Sungai gletser yaitu aliran sungai es di daerah kutub dan di daerah gunung yan bersalju, tingginyakurang lebih m. 3) sungai campuran Salju di pegununan yang tinggi mencair dan mengalir menjadi satu aliran dengan mata air hujanyan merupakan satu aliran sungai disebut sungai campuran. Misalnya sungai Mamberamo dan sungai Digul. Jenis sungai menurut alirannya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu : 1) Aliran Permanen Aliran permanen yaitu aliran sungai yang tetap sepanjang tahun. Hal ini disebabkan sebagai berikut : (1) hujan yang turun sepanjang tahun di daerah hulu (2) hutan yang masih lebat di daerah hulu (3) mata airnya berasal dari salju abadi. Contoh : sungai-sungai di Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya 2) Aliran Periodik Aliran periodik yaitu aliran sungai yan tidak tetap sepanjang tahun. Aliran periodik ini pada musimkemarau kering dan pada musim penghujan kadang-kadang banjir. Contoh sungai-sungai di Jawa dan Nusa Tenggara. Adanya banjir tersebut dipengaruhi juga oleh hal-hal sebagai berikut : (1) lebat dan lamanya turun hujan di daerah aliran sungai (2) morfologi daerah/bentuk permukaan tanah (3) lebat dan tidaknya tumbuh-tubuhan di daerah tersebut (4) ada atau tidaknya daun-daun sebagai akumulasi air. Tipe-tipe Sungai 1) Sungai konsekuen longitudinal, ialah sungai yang alirannya sejajar dengan antiklinal. 2) Sungai konsekuen lateral, ialah sungai yang alirannya menuruni lereng-lereng asli dari permukaan tanah seperti dome block mountain atau dataran yang baru terangkat. 3) Sungai subsekuen (strike river), ialah sungai yang tegak lrus dengan sungai konsekuen. 4) Sungai insekuen, ialah sungai yan gterjadinya tidak ditentukan oleh sebab-sebab yang - 3 -

4 nyata. Sungai ini mengalirnya tidak mengikuti batuan atau lereng, tetapi mengalir dengan arah yan tidak tentu, sehingga terjadi pola aliran yang dendritik (menyebar). 5) Sungai resekuen, ialah sungai yang mengalir mengikuti batuan, tetapi arahnya sesuai dengan sungai konsekuen yang asli. 6) Sungai obsekuen, ialah sungai yang mempunyai arah aliran berlawanan dengan sungai konsekuen. 7) Sungai gabungan (compound river), ialah sungai yang membawa air dari daerah yang berlawanan geomorfologinya. 8) Sungai komposit, ialah sungai yang mengangkut air dari daerah yang berlainan struktur geologinya. 9) Sungai anteseden, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya dapat mengimbangi pengangkatan daerah. 10) Sungai reserved, ialah sungai yang kekuatan erosi ke dalamya tidak mampu mengimbangi pengangkatan daerah, sehingga arah alran sungai ini berbelok menuju ke tempat lain yang lebih rendah. 11) Sungai anaklinal, ialah sungai yang mengalir pada permukaa yang secara lambat terangkat dan arah pengangkatan itu berlawanan dengan arah arus sungai. 12) Sungai superimposed, ialah sungai yang mengalir pada lapisan sedimen yang datar yang menutupi lapisan batuan bawahnya. Pola aliran sungai 1) Pola dendritik, pola aliran sungai yang anak-anak sungainya bermuara pada sungai induk secara tidak teratur. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan induk ada yang berbentuk sudut lancip dan tumpul. Pola aliran ini terdapat di daerah yang batuannya homogen dan lerengnya tidak begitu terjal. 2) Pola trelis, pola aliran sungai yang sungai-sungai induknya hampir sejajar dan anak-anak sungainya juga hampir sejajar. Anak-anak sungai ini hampir membentuk sudut 90 0 dengan sungai induknya. 3) Pola rectanguler, pola aliran sungai yang terdapat di daerah yang terstruktur patahan. Aliran air pada pola ini membentuk sudut siku-siku. 4) Pola radial sentrifugal, suatu pola aliran sungai yang arahnya menyebar. Pola aliran ini terdapat di kerucut gunung berapi atau dome yang berstadium muda. Pola aliran ini umumnya menuruni lereng-lereng pegununungan. 5) Pola radial sentripetal, pola aliran sungai yang arah alirannya menuju pusat. Pola aliran ini terdapat di daerah cekungan. 6) Pola paralel, pola aliran sungai yang arah alirannya hampir sejajar antara sungai yang satu dengan yang lain. Tempat pertemuan anak-anak sungai dengan sungai induknya berbentuk sudut lancip. Pola aliran ini terdapat di daerah perbukitan dengan lereng yang terjal

5 Arti pentingnya sungai bagi kehidupan 1) Irigasi/pengairan sawah 2) Penangkapan ikan air tawar 3) Pembangkit tenaga listrik 4) Hubungan lalu lintas 5) Olah raga 3. Danau Danau adalah suatu kumpulan air dalam cekungan tertentu yang biasanya berbentuk mangkok. Danau mendapatkan air dari curah hujan, sungai-sungai yang bermuara disitu, mata air maupun air tanah. Terjadinya danau, sebagai berikut : 1) Gerakan tenaga tektonik Danau yang terjadi karena adanya tenaga tektonik yang menyebabkan terjadinya bentuk permukaan bumi rebih rendah daripada daerah sekitarnya,air yang masuk ke tempat itu tergenang maka terjadilah danau. Contohnya : danau laut tawar, danau Maninjau, danau Singkarak, danau Tempe, danau Towuti, danau Poso dan danau Tondano. 2) Danau Vulkanik Danau yang terbentuk dari lubang kepundan yang terisi air. Contoh : danau Grati, Telaga Menjer, danau Kalimutu, danau Segara Anakan, danau Batur, danau Kawah Ijen, danau kawah Kelud, danau Sarangan, danau Kerinci, danau Tangkuban Prahu, danau Rinjani. 3) Danau Tektovulkanik Danau yang terjadi setelah kawah gunung menjadi danau, gunung api aktif kembali dan aktifitasnya bersamaan dengan peristiwa tektonik. Contoh : danau Toba. 4) Danau Tapal kuda Danau yang terjadi karena meander yang terputus. 5) Danau Gletser Terbentuknya danau karena adanya erosi gletser. Contoh : danau Michigan dan danau Superior. 6) Danau Doline/Karst Danau yang terjadi di daerah karst. Danau doline ini terjadi karena adanya lapisan geluh lempung (lapisan yang tidak tembus air) yang menutup dasar dan pipa karst sehingga air hujan yang jatuh ke tempat itu tidak dapat meresap, setelah terisi oleh air hujan akan menjadi danau. Contoh : danau doline di Pegunungan Sewu, Yogyakarta. 7) Danau Bendungan/Waduk Danau yang dibuat oleh manusia. Manfaat waduk adalah sebagai berikut : - 5 -

6 a) pencegahan banjir di musim hujan b) pencegahan kekeringan di musim kemarau c) usaha pengairan d) usaha pembangkit tenaga listrik e) usaha perikanan darat f) sarana olah raga air g) tempat rekreasi Rusaknya suatu danau disebabkan oleh berbagai faktor : a) adanya gerakan tektonik (pengangkatan) dari dasar danau atau akibat tektonik, yang dapat merubah arah aliran sungai yang masuk ke danau. b) Rusaknya tanggul dan pintu air pada danau buatan yang menyebabkan waduk menjadi jebol. c) Terisi endapan-endapan hasil erosi sungai yang mengalir ke danau, sehingga danau cepat menjadi dangkal. d) Terjadinya penguapan yang yang lebih sbesar daripada jumlah air yang mengalir ke dalam danau, sehingga airnya menjadi kering. Manfaat danau dalam kehidupan : a) Danau yang luas dapat mempengaruhi iklim setempat, karena dapat mengurangi temperatur musim panas dan musim dingin. b) Pada daearah-daerah tertentu danau merupakan pusat-pusat kehidupan dan kehidupan manusia. Misalnya dengan mendirikan perkampungan, tanah pertanian, ataupun perindustrian di sekitar danau. c) Danau berguna sebagai tempat-tempat rekreasi, kolam renang, perikanan dan pelayaran. d) Danau berguna bagi kepentingan transportasi, untuk pengadaan air, untuk sarana perkembangan dibidang pertanian dan perikanan. Upaya pelestarian danau : a) kelestarian hutan dan penghijauan daerah disekitar sungai yang menuju ke suatu danau. b) Pencegahan masuknya polutan, misalnya polutan yang berasal dari pabrik ke aliran sungai yang menuju danau sehingga tidak terjadi pencemaran danau. c) Pembinaan masyarakat yang menangkap ikan di danau agar tidak menggunakan bahan peledak dan racun. d) Pembinaan masyarakat yang tinggal di sekitar sungai yang menuju ke danau agar tidak membuang sampah ke sungai. e) Pembinaan masyarakat di sekitar danau agar menjaga kelestarian lingkungan hidup. 4. Rawa Rawa adalah tanah basah yang sering digenangi air karena kekurangan drainase atau letaknya rendah. Ciri khas sebuah rawa adalah tidak adanya pohon-pohon dan semak-semak, tetapi ditumbuhi oleh tumbuh-tumbuhan yang batangnya lunak atau rumput-rumputan. Pada lapisan gambut rawa tebal terkadang tumbuh tanaman seperti pohon gelam dan rumput rawa. Warna air rawa merah dan tidak bisa digunakan untuk minum maupun mengairi tanaman. Di Indonesia rawa terdapat di daerah muara aliran sungai Mahakam(Kalimantan), sungai Mamberamo(Papua), sungai Komering dan sungai Musi(Sumatra). Rawa terjadi karena : Mengikuti perluasan daratan akibat sedimentasi akuatis Erosi laut atau abrasi Perkembangan pembentukan delta Kenaikan air laut pada zaman es Macam-macam rawa : Rawa tergenang yaitu rawa yang airnya selalu tergenang dan dasar rawa merupakan lapisan gambut yang tebal. Rawa pasang surut yaitu rawa yang airnya dipengaruhi oleh pasang siurut air laut. Manfaat rawa : Untuk pembiakan udang Untuk perikanan darat maupun laut Untuk persawahan pasang surut Pertumbuhan hutan bakau di daerah rawa, baik sekali sebagai bahan kayu bakar. Rawa pantai dengan nipah dan rumbia yang tumbuh didalamnya digunakan sebagai penghasil bahan atap Daerah rata dapat dijadikan tempat pemukiman dengan rumah-rumah bertiang tinggi dan - 6 -

7 perahu sebagai alat angkutannya 5. Air tanah Air tanah adalah air yang berada di lapisan kulit bumi dalam jumlah besar atau kecil yang terletak pada lapisan yang berpori atau pada lubang gua, khususnya di daerah topografi karst(kapur). Berdasarkan kedalamannya : Air tanah Freatik, yaitu air tanah di permukaan. Misalnya air tanah di sumur yan berada di atas lapisan tidak tembus air (impermeable) Air tanah dalam, air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah. Misalnya air yang dikeluarkan melalui sumur artesis atau sumur pompa. Lapisan Kedap dan Lapisan Tak Kedap Air yang meresap ke dalam tanah, besar kecilnya tergantung pada jenis lapisan tanahnya. Berdasarkan hal tersebut terdapat dua jenis lapisan tanah yang utama, yaitu : a) Lapisan Kedap atau tak tembus air (impermeable) Pada lapisan kedap, kadar porinya kecil sehingga daya serapnya juga kecil. Contoh lapisan kedap ialah geluh, napal dan lempung. Daerah yang lapisan tanahnya kedap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : (1) permukaan tanahnya mudah terkikis (2) daerahnya mudah dilanda banjir (3) kandungan air tanahnya kecil (4) jaringan-jaringan sungai di daerah itu banyak b) Lapisan Tak Kedap atau Tembus air (permeable) Pada lapisan tak kedap, kadar pori air cukup besar, sehingga daya serap untuk melakukan air cukup besar. AIr hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan yang kedap air yaitu pasir, padas, kerikil dan kapur. Asal Air Tanah Ada dua macam air tanah, sebagai berikut : a) Air tanah yan berasal dari atmosfer/curahan, disebut meteoric water. b) Air tanah yang berasal dari dalam bumi (1) Connate water (air tanah subur) yaitu air tanah yan tersimpan dalam batuan sedimen (2) Juvenil water yaitu air tanah yang naik dari magma bila gasnya dibebaskan melalui mata air panas. Kenampakan akibat air tanah (1) Mata air yaitu air yang keluar dari tanah (2) Geyser yaitu semburan dari dalam tanah yang menyemprot ke atas tanah. Geyser dapat terjadi jika di dekat tanah terdapqat gas. (3) Air Artesis/artosis yaitu cekungan dan lapisan batu-batuan yang dapat menahan air dibawah tanah seingga dapat berkumpul sebagai cadangan air. Jika tempat letaknya lebih rendah dari cekungan air mempunyai lubang (retakan) maka air dapat keluar dari sumur yang disebut - 7 -

8 sumur artesis. Ciri-ciri air artesis sebagai berikut : (a) bagian atas dan bagian bawah lapisan yang mengandung air dibatasi oleh lapisan yang kedap. (b) Letak lapisan yang mengandung air berada pada daerah sinklinal dari suatu formasi daerah lipatan (c) Air artesis dapat memancar jika tekanan pada sinklinal cukup kuat, sebaliknya akan mengalir naik jika tekanan pada sinklinal tidak cukup kuat. Manfaat air tanah dalam kehidupan : (a) makin banyak air tanah debet air dalam tanah akan bertambah (b) air tanah mempengaruhi kontinuitas debet air sungai (c) air tanah mempengaruhi sumber air pada sentral PLTA (d) air tanah sebagai persediaan air minum penduduk dan irigasi (e) air tanah berpengaruh terhadap kelangsungan tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia (f) air tanah dapat menimbulkan kenampakan lain seperti air tanah geyser, air artesis dan travertin 6. DAS (Daerah Aliran Sungai) Daerah aliran sungai adalah wilayah tampungan air yang masuk ke dalam wilayah air sungai. Batas wilayah DAS diukur dengan cara menghubungkan titik-titik tertinggi diantara wilayah aliran sungai yang satu dengan yang lain. Faktor-faktor yang mempengaruhi DAS adalah : 1) iklim dan jenis batuan yang dilalui DAS 2) banyak sedikitnya air yang jatuh ke alur pada waktu hujan. Cepat atau lambatnya air hujan terkumpul di alur sanggat tergantung pada bentuk lereng DAS. 3) Daerah aliran sungai sekarang banyak dipengaruhi oleh budi daya manusia bahkan dapat diperluas menjadi aliran primer, sekunder dan tertier dan lain-lain. Dalam hubungannya dengan DAS, aliran sungai dapat dibedakan menjadi tiga macam aliran : 1) Aliran hulu dengan tanda-tanda sebagai berikut : a) derajat terjun (verhang) besar, verhang adalah antara jarak tegak (terjun) dan jarak mendatar di dua tempat pada sungai. b) Terdapat kegiatan erosi kebelakang(erosi tegak) c) Lembahnya berbentuk V, bahkan kadang-kadang terjadi canyon (lembah yang dalam dan curam) d) Banyak tedapat jeram, riam dan pusaran-pusaran e) Dapat mengangkut semua hasil rombakan akibat erosi f) Proses pembentukan lembah muda terus berjalan - 8 -

9 2) Aliran tengah dengan tanda-tanda sebagai berikut : a) verhang semakin kecil b) terdapat kegiatan erosi sisi/samping c) lembahnya berbentuk U, sehingga menjadi lebar d) terdapat keseimbangan antara penorehan dan pengendapan e) bahan-bahan rombakan yang besar diendapkan, yan kecil masih tetap terangkut f) terdapat kegiatan proses pembentukan meander 3) Aliran hilir dengan tanda-tanda sebagai berikut : a) verhang kecil b) tidak ada kegiatan erosi c) pengendapan bahan-bahan yang diangkut berlangsung terus, terutama lumpur d) merupakan tempat pembentukan delta, nehrung (gosong pasir), atau danau-danau pantai. Beberapa istilah yang banyak berhubungan dengan daerah aliran sungai, sebagai berikut : 1) Alur sungai merupakan bagian dari muka bumi yan selalu berisi air 2) Perkolasi merupakan aliran air di dalam tanah dari lapisan tanah yang tinggi ke lapisan tanah yang lebih rendah 3) Pinggir basah alur (wet surface) adalah bagian dari pinggir alur sungai di bawah permukaan air. 4) Pinggir kering alur merupakan bagian alur sungai diatas permukaan air. Usaha Menjaga Pelestarian Daerah Aliran Sungai (DAS) Kelestarian sungai ditentukan juga oleh kelestarian DAS. Daerah aliran sungai yang gundul mengakibatkan erosi tanah. Akibat erosi akan menjadi dangkal. Sungai-sungai yang dangkal maka daya tampungnya air akan berkurang, akibatnya apabila hujan sungai menjadi banjir. Apabila kemarau sungai akan kering. Karena manfaat sungai begitu penting maka DAS harus dipelihara antara lain dengan menjaga hutan di DAS agar tidak gundul. B. Perairan Laut 1. Menurut terjadinya 1) Laut Transgresi atau laut meluas Laut transgresi yaitu laut yang terjadi karena perubahan permukaan air laut positif, baik yang disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut itu sendiri atau karena turunnya daratan perlahan-lahan, sebab sebagian dari daratan digenangi air. Laut jenis ini pada umumnya terjadi pada akhir zaman glasial. Contoh : Laut Utara dan Laut Jawa. 2) Laut Ingresi atau laut tanah turun Laut Ingresi adalah laut yang terjadi adanya tanah longsor (patah) atau karena melipatnya kulit bumi. Biasanya laut ingresi ini sangat dalam, misalnya : Laut Banda (7.400 m) dan Laut Jepang (4.000m) 3) Laut Regresi Laut Regresi adalah laut yang makin menyempit, terjadi karena adanya sungai-sungai yang banyak mengangkat lumpur bermuara ke laut itu, misalnya laut Jawa. 2. Menurut letaknya 1) Laut Tepi Laut Tepi yaitu bagian laut yan terletak di pinggir benua serta terhalang oleh gugusan pulau atau jazirah. Contoh : Laut Bearing, yang terhalang oleh Kepulauan Alenton Laut Utara, yang terhalang oleh Kepulauan Inggris Laut Ochotsk, yang terhalang oleh jazirah Kamsyatka dan Kepulauan Kurillen Laut Cina Selatan yang terhalang oleh Filipina dan Kepulauan Indonesia Laut Jepang yang terhalang oleh Kepulauan Jepang 2) Laut Pertengahan atau Laut Tengah Laut Pertengahan yaitu bagian lautan dalam yang terletak antara dua benua, yang memiliki gejala-gejala gunung apida mempunyai gugusan pulau-pulau. Contoh : Laut pertengahan Australia-Asia, dengan gugusan kepulauan Indonesia Laut Karibia dengan gugusan pulau-pulau Antilen Besar Laut Tengah dengan gugusan pulau-pulau Yunani Laut Es Utara dengan gugusan kepulauan Spitsbergen

10 3) Laut Pedalaman Laut Pedalaman yaitu bagian dari lautan yang hampir seluruhnya dikelilingi oleh daratan. Contoh : Laut Baltik, Laut Kaspia dan Laut Hitam. 3. Menurut kedalamannya 1) Zone Litoral atau Jalur Pasang Yaitu bagian cekungan lautan yang terletak diantara pasang naik dan pasang surut yang biasa disebut zone pesisir. 2) Zone Epineritik Yaitu bagian cekungan lautan diantara garis-garis surut dan tempat paling dalam yang masih dapat dicapai oleh sinar matahari (pada umumnya sampai sedalam 50m), endapannya binatang karang. 3) Zone Neritik Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara m. Endapannya lumpur biru dan binatang karang. 4) Zone Batyal o Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya antara m. Endapannya kulit karang tepi. o Merupakan lereng benua o Sinar matahari tidak dapt menmbus zone ini o Sulit ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhan 5) Zone Abisal o Yaitu bagian cekungan lautan yang dalamnya lebih dari m o Suhu rendah tekanan udara tinggi o Matahari tidak dapat masuk dalam zone ini o Tida ditemukan kehidupan binatang dan tumbuhan Kerang-kerang pteropoda : m. Kerang-kerang globigerina : m. Kerang-kerang radiolaria : m. 4. Morfologi Dasar Laut 1) Paparan benua (Continental Shelf) Shelf adalah dasar laut yang kedalamnnya kurang dari 200 m dan merupakan bagian dari benua (kontinen). Adapun Plat atau dangkalan adalah dasar laut yang kedalamannya kurang dari 20 m. Contoh : Dangkalan laut Utara, Dangkalan Sahul, dan Dangkalan Sunda. 2) Lereng benua (Continental Slope) Lereng benua merupakan wilayah dasar laut yang terletak di tepi paparan benua dengan kemiringan lereng sekitar 5 0 dan dengan kedalaman antara meter dibawah permukaan laut. 3) Palung Laut (Trench/trog) Palung laut adalah dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut yang terjadi karena peristiwa tektogenesa, patahan maupun lipatan. Contoh : Palung laut Filipina/Mindanao ( m) di Philipina, Palung laut Sunda/laut Jawa (7.450 m) dan palung laut Jepang (9.435 m). 4) Lubuk laut (Basin) Lubuk laut merupakan dasar laut yang dalam dan berbentuk oval menyerupai baskom yan luas. Contoh : Cekungan laut Timur. 5) Punggung laut (Ridge) dan Rise Ridge dan Rise adalah suatu bentukan di dasar laut yang hampir serupa dengan gunung atau pegunungan di daratan Pada prinsipnya, tidak ada perbedaan antara Ridge dengan Rise, hanya lereng Ridge lebih terjal daripada Rise. 6) Seamount dan Guyot Guyot merupakan gunung yang muncul dari dasar laut dalam dan tidak dapat mencapai permukaan. Guyot yang mempunyai lereng curam dan berpuncak runcing disebut Seamount

11 5. Gerakan Air Laut 1) Arus laut Arus laut merupakan aliran air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap dan teratur. Arus ini dibagi menjadi tiga yaitu : a. arus laut menurut letaknya arus laut bawah merupakan arus laut yang bergerak dibawah permukaan air laut arus laut atas merupakan arus laut yang bergerak dpermukaan laut. b. arus laut berdasarkan suhunya arus laut panas terjadi apabila suhu arus laut lebih panas daripada suhu air laut sekitarnya. Arus laut dingin terjadi apabila suhu arus laut lebih dingin dari laut disekitarnya. c. arus laut berdasarkan terjadinya arus laut terjadi karena perbedaan kadar garam atau berat jenis air laut. Arus laut terjadi karena adanya angin. Arus laut terjadi karena perbedaan niveau (beda tinggi muka air laut) Arus laut terjadi karena pengaruh daratan/benua. Arus laut terjadi karena pasang naik dan pasang surut

12 SAMUDERA PACIFIK SAMUDERA ATLANTIK SAMUDERA HINDIA UTARA PANAS Arus Kathulistiwa Utara Arus Kurosyio Arus Khatulistiwa Utara Arus Teluk/Gulfstream Arus Musim Barat Daya Arus Musim Timur Laut DINGIN Arus Kalifornia Arus Oyasyio Arus Greenland Timur Arus Labrador Arus Canari SELATAN PANAS Arus Selatan Khatulistiwa Arus Khatulistiwa Selatan Arus Brazilia Arus Khatulistiwa Selatan Arus Maskarena Arus Agulhas DINGIN Arus Humboldt/Arus Peru Arus Australia Timur Arus Angin Barat Arus Benguela Arus Angin Barat Arus Angin Barat 2) Gelombang laut Gelombang laut adalah alunan permukaan air laut yang umumnya ditimbulkan oleh tiupan angin diatas laut. Selain karena tiupan angin gelombang dapat terjadi karena adanya dislokasi (pergeseran) dasar laut. Gelombang-gelombang laut sebagai berikut : a. gelombang pemecah pantai b. gelombang tsunami di Laut Cina Selatan c. badai siklon yang menyebabkan adanya gelombang tsunami d. gelombang oleh gempa laut dan gempa vulkanik 3) Pasang Naik dan Pasang Surut Gerakan pasang surut air laut merupakan naik turunnya air laut secara teratur dan berulangulang. Pasang surut air laut terjadi akibat pengaruh gravitasi (gaya tarik menarik) antara Bumi dan Bulan, Bumi dan Matahari, atau Bulan dengan Matahari. 6. Sifat Air Laut 1) Suhu Suhu atau temperatur air laut disuatu tempat ditentukan oleh besar kecilnya pemanasan sinar matahari (faktor utama), letak lintang geografis, dan keadaan angin (fungsinya dapat membawa udara panas dan udara dingin di laut) Contoh : Pada daerah lintang pertengahan suhu permukaan air laut berkisar 5 o C 18 o C.sedangkan di laut tropika mencapai 30 o C. Panas matahari menembus air laut sampai kedalaman 50 m. Air laut yang bergerak dan mengkilap dapat berfungsi sebagai cermin yang memantulkan sinar matahari. 2) Salinitas Salinitas air laut merpakan kadar garam airlaut. Kadar garam air laut adalah banyaknya garam (dalam satuan gram) yang terdapat dalam 1 liter air laut. Garam laut berasal dari hasil pelapukan daratan yang dibawa air sungai ke laut. Pada umumnya salinitas air alut memiliki kadar gaaram 33% - 37%. Untuk air laut dalam saliniitasnya mencapai 34,5% - 35%. Perubahan kadar garamdi laut tidak besar. Hal tersebut disebabkan oleh kecilnya penguapan bila dibandingkan banyaknya air laut tersebut. Besar kecilnya kadar garaam ditentukan faktorfaktor berikut : a. banyak sedikitnya air yang berasal dari gletser b. besar kecilnya curah hujan c. Besar kecilnya penguapan d. Besar kecilnya atau banyak sedikitnya sungai yang bermuara 3) Warna

13 Warna air laut tergantung kepada zat-zat organik maupun anorganik yang ada di laut. Warna laut terdiri dari beberapa macam dan beberapa sebab,berikut : a. laut berwarna biru, hal ini disebabkan oleh sinar matahari yang bergelombang pendek (sinar biru) dipantulkan lebih banyak dari sinar lain. b. Laut berwarna kuning, karena dasar laut terdapat lumpur kuning c. Laut berwarna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai yang memantulkan warna hijau yang berasal dari plankton-plankton dalam jumlah besar. d. Laut berwarna putih, karena permukaan laut selalu tertutup es. e. Laut berwarna ungu, karena adanya organisme kecil yang mengeluarkan sinar-sinar fosfor. f. Laut berwarna hitam, karena dasar lautnya terdapat lumpur hitam. g. Laut merah, karena terdapat binatang-binatang kecil berwarna merah yang terapungapung. 7. Organisme di Perairan laut 1) Bentos, ialah binatang binatang laut yang hidupnya di dasar laut. Bentos ini dapat pula dibagi menjadi dua, yaitu : (a) bentos sesial, yang hidupnya terikat pada suatu tempat, misalnya; tiram, koral, jenis-jenis brochipoda dan sebagainya. (b) bentos vagil, yang bergerak di dasar laut, misalnya landak laut, siput laut dan sebagainya. 2) Pelagos, ialah organisme yang hidupnya tak tergantung pada dasar laut dan umumnya menjadi penghunii lapisan air bagian atas. Pelagos dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu : (a) Nekton, ialah golongan organisme yang mempunyai alat badan sendiri untuk bergerak sehingga dapat tinggal di daerah tertentu yang menyediakan banyak makanan atau tempat-tempat yang keadaannya baik bagi mereka. (b) Plankton, ialah golongan organisme yang tidak mempunyai alat-alat badan sendiri untuk bergerak. Gerakan mereka tergantung pada arus yang yan disebabkan oleh angin atau perbedaaan suhu. Contoh ; jenis-jenis binatang bersel satu seperti ladiora foraminifera dan tumbuh-tumbuhan yang bersel banyak yang kecil seperti sebangsa udang kecil-kecil. 8. Manfaat laut bagi kehidupan 1) Laut sebagai Prasarana Transportasi 2) Laut merupakan sumber makanan 3) Sebagai areal perikanan 4) Sebagai lahan pertanian laut (revolusi hijau) 5) Sebagai Pembangkit tenaga Listrik 6) Sebagai tempat Rekreasi dan Olahraga 7) Sebagai Pengatur Iklim 8) Sebagai pertahanan dan keamanan 9. Klasifikasi batas perairan laut di Indonesia 1) Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial Indonesia berada apda jarak 12 mil ke arah lautan bebas. Batas 12 mil ini diambil dari batas pulau terluar wilayah Indonesia. Seluruh perairan yang menghubungkan pulau-pulau di wilayah Indonesia adalah mutlak dikuasai pemerintah Republik Indonesia. Pada wilayah ini, Indonesia berhak memanfaatkan segala kekayaan alam yang ada di dalamnya maupun ruang atasnya. 2) Batas Laut Kontinental Adalah dasar lautan, yang dari segi morfologi maupun geologi, merupakan kelanjutan dari benuanya. Lautan yang berada diatasnya berupa laut dangkal dengan kedalaman sampai 20 meter. Pada wilayah ini segala kekayaan alam yang terdapat di dalamnya adalah milik pemerintah. Untuk menentukan batas landas kontinen Indonesia dengan negara tetangga, maka dilakukan dengan perjanjian dan kerjasama baik bilateral maupun multilateral. 3) Batas Zone Ekonomi Eksklusif (ZEE) Merupakan wilayah laut yang diukur sjauh 200 mil dari garis dasar pulau-pulau terluar. Dalam wilayah ini Indonesia berhak mengeksplorasi, mengeksploitasi dan melestarikan segala sumber daya yang ada di dalamnya

14 - 14 -

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.

Lebih terperinci

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : Siklus pendek : Air laut uap air embun awan hujan laut darat Siklus sedang : Air laut uap air embun

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.

Lebih terperinci

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami aktivitas aliran sungai. 2. Memahami jenis

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest. 1. Perhatikan gambar berikut! SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL BAB 6 Proses infiltrasi pada siklus air adalah nomor... 1 2 3 4 5 Kunci Jawaban : D Proses-proses

Lebih terperinci

score of correct answ er total score

score of correct answ er total score SMA KRI STEN TRI TUNGGAL JL. SEMARANG I NDAH BLOK F NO. 1 SEMARANG TELP. ( 024) 7606100, 7610634 FAX. 7626017 Total Score : Score= 100 score of correct answ er total score COMPETENCE ASSESSMENT (CA) Subject

Lebih terperinci

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1 1. Keberadaan air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya... tetap semakin berkurang semakin bertambah selalu berubah-ubah

Lebih terperinci

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr materi78.co.nr Hidrosfer A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam

Lebih terperinci

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam siklus hidrosfer, air mengalami:

Lebih terperinci

B. DANAU. c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba.

B. DANAU. c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba. e. Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau. 1. Air tanah dalam yang memancar disebut... SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2 air freatik air artesis air fotic air payau air permukaan Kunci Jawaban : B Air

Lebih terperinci

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila AIR PERMUKAAN Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 2 0 1 3 Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan),

Lebih terperinci

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami jenis sungai berdasarkan formasi batuan dan

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 1. Berdasarkan letaknya laut-laut yang berada di Indonesia merupakan contoh laut jenis... transgresi pedalaman pertengahan regresi

Lebih terperinci

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 1. P E N G E R T I A N H I D R O S F E R Lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi, dapat ditemukan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR www.bimbinganalumniui.com 1. Berdasarkan proses terjadinya Laut Banda adalah laut a. Transgresi b. Regresi c. Ingresi d. Tepi e. Pedalaman 2. Karena faktor tenaga endogen, dasar laut yang mengalami penurunan

Lebih terperinci

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kedalaman laut dan salinitas air laut. 2.

Lebih terperinci

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer Kompetensi Dasar N N Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera. Menyajikan hasil analisis

Lebih terperinci

07. Bentangalam Fluvial

07. Bentangalam Fluvial TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi

Lebih terperinci

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi

Lebih terperinci

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS) Stadia Sungai Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata sungai. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata stream dan river.

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut

Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR BAB I

KATA PENGANTAR BAB I KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Geomorfologi Dasar ini dengan judul Air Tanah /

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Landforms of Fluvial Processes Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Proses Fluvial Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai

Lebih terperinci

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi.

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi. Sekitar 396.000 kilometer kubik air masuk ke udara setiap tahun. Bagian yang terbesar sekitar 333.000 kilometer kubik naik dari samudera. Tetapi sebanyak 62.000 kilometer kubik ditarik dari darat, menguap

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG BAB 3 GEOLOGI SEMARANG 3.1 Geomorfologi Daerah Semarang bagian utara, dekat pantai, didominasi oleh dataran aluvial pantai yang tersebar dengan arah barat timur dengan ketinggian antara 1 hingga 5 meter.

Lebih terperinci

1. Alur Siklus Geohidrologi. dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi

1. Alur Siklus Geohidrologi. dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi 1. Alur Siklus Geohidrologi Hidrogeologi dalam bahasa Inggris tertulis hydrogeology. Bila merujuk dari struktur bahasa Inggris, maka tulisan hydrogeology dapat diurai menjadi (Toth, 1990) : Hydro à merupakan

Lebih terperinci

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok

Lebih terperinci

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. BAB I SIKLUS HIDROLOGI A. Pendahuluan Ceritakan proses terjadinya hujan! Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. Tujuan yang ingin dicapai

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Geografi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 www.onlineschools.name 48. Perbedaan yang mendasar antara cuaca dan iklim ditentukan oleh A. temperatur udara

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat sifatnya dan hubungan dengan lingkungannya terutama

Lebih terperinci

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993).

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993). batas topografi yang berarti ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4

SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI II-1 BAB II 2.1 Kondisi Alam 2.1.1 Topografi Morfologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali secara umum di bagian hulu adalah daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan dibeberapa

Lebih terperinci

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA .1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali daerah yang,mengalami longsoran tanah yang tersebar di daerah-daerah pegunngan di Indonesia. Gerakan tanah atau biasa di sebut tanah longsor

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : SMP Negeri 40 Bandung : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VII J / 2

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi. Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan

Lebih terperinci

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya 5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan

Lebih terperinci

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat!

UJI KOMPETENSI SEMESTER I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! UJI KOMPETENSI SEMESTER I Latihan 1 Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d yang merupakan jawaban paling tepat! 1. Bencana alam yang banyak disebabkan oleh perbuatan manusia yang tidak bertanggung

Lebih terperinci

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU SELASA 11.20 13.00 SABTU 12.00 13.30 MATERI 2 PENGENALAN HIDROLOGI DATA METEOROLOGI PRESIPITASI (HUJAN) EVAPORASI DAN TRANSPIRASI INFILTRASI DAN PERKOLASI AIR TANAH (GROUND WATER) HIDROMETRI ALIRAN PERMUKAAN

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.3 1. Untuk menambah air tanah, usaha yang perlu dilakukan adalah... membuat sumur resapan penggalian sungai-sungai purba tidak

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian

TINJAUAN PUSTAKA. secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian TINJAUAN PUSTAKA Daerah Aliran Sungai Sungai merupakan jaringan alur-alur pada permukaan bumi yang terbentuk secara alamiah. Mulai dari bentuk kecil di bagian hulu sampai besar di bagian hilir. Air hujan

Lebih terperinci

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A.

Pelatihan-osn.com C. Siklus Wilson D. Palung samudera C. Campuran B. Salinitas air laut C. Rendah C. Menerima banyak cahaya matahari A. Bidang Studi Kode Berkas : GEOGRAFI : GEO-L01 (solusi) 1. B. Terjadinya efek Ekman menyebabkan massa air umumnya bergerak menjauhi daratan ke arah barat sehingga menyebabkan terjadinya upwelling di Cape

Lebih terperinci

OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA ( ) KADEK AGUS ARIADI ( ) KETUT GENEP DARMAYASA ( ) KELAS : IV B

OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA ( ) KADEK AGUS ARIADI ( ) KETUT GENEP DARMAYASA ( ) KELAS : IV B IPBA HIDROSFER OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA (1113021007) KADEK AGUS ARIADI (1113021014) KETUT GENEP DARMAYASA (1113021018) KELAS : IV B JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS

FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS FAKTOR-FAKTOR PEMBENTUK IKLIM INDONESIA. PERAIRAN LAUT INDONESIA TOPOGRAFI LETAK ASTRONOMIS LETAK GEOGRAFIS IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut (Triatmodjo, 2008:1).Hidrologi merupakan ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya. Penerapan ilmu hidrologi

Lebih terperinci

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis

Faktor-faktor Pembentuk Iklim Indonesia. Perairan laut Indonesia Topografi Letak astronomis Letak geografis IKLIM INDONESIA Pengertian Iklim Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun dan meliputi wilayah yang luas. Secara garis besar Iklim dapat terbentuk karena adanya: a. Rotasi dan revolusi

Lebih terperinci

PERAIRAN DARAT DAN LAUT

PERAIRAN DARAT DAN LAUT Judul PERAIRAN DARAT DAN LAUT Mata Pelajaran : Geografi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Geo.I.08 Penulis: Drs. Waldopo, M.Pd. Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra. Asih

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses TINJAUAN PUSTAKA Intrusi Air Laut Intrusi atau penyusupan air asin ke dalam akuifer di daratan pada dasarnya adalah proses masuknya air laut di bawah permukaan tanah melalui akuifer di daratan atau daerah

Lebih terperinci

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.

Lebih terperinci

Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto)

Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto) Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto) A. Pengertian Hidrosfer Lapisan air yang menyelubungi bumi disebet dengan hidrosfer. Air yang menyelubungi bumi dapat berupa air permukaan bumi, yang ada di bawah permukaan

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Dasar : Sakib Arsalan S.Pd : SMA ISLAM AL AZHAR 1 JAKARTA : GEOGRAFI : 1.7 Membedakan morfologi laut dan pesisir serta ciri-cirinya Standar Kompetensi

Lebih terperinci

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi

ROMMY ANDHIKA LAKSONO. Agroklimatologi ROMMY ANDHIKA LAKSONO Agroklimatologi Gambar : Pembagian daerah iklim matahari A. Iklim Matahari Iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pembagiannya

Lebih terperinci

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia

Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia Dampak Kegiatan Manusia Terhadap Perubahan Siklus Air Yang Memicu Kelangkaan Air Dunia Paul Rizky Mayori Tangke* Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung Jalan Ganesha

Lebih terperinci

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar!

ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4. I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! ULANGAN KENAIKAN KELAS IPA KELAS 4 I. Berilah tanda silang (x) pada huruf A,B,C dan D pada jawaban yang benar! 1. Perhatikan gambar di bawah ini! Gaya yang dilakukan pada lomba seperti pada gambar di atas

Lebih terperinci

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE

TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE DRAINASE PERKOTAAN TUJUAN PEKERJAAN DRAINASE Sistem drainase perkotaan : adalah prasarana perkotaan yang terdiri dari kumpulan sistem saluran, yang berfungsi mengeringkan lahan dari banjir / genangan akibat

Lebih terperinci

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2

APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH. Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2 APLIKASI PJ UNTUK PENGGUNAAN TANAH Ratna Saraswati Kuliah Aplikasi SIG 2 Prosedur analisis citra untuk penggunaan tanah 1. Pra-pengolahan data atau pengolahan awal yang merupakan restorasi citra 2. Pemotongan

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn

Geografi. Kelas X ATMOSFER VII KTSP & K Iklim Junghuhn KTSP & K-13 Kelas X Geografi ATMOSFER VII Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami iklim Junghuhn dan iklim Schmidt Ferguson. 2. Memahami

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Hidrologi. Menurut Triatmodjo (2008) Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifatsifatnya

Lebih terperinci

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM TENAGA EKSOGEN Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak permukaan bumi. Tenaga perusak tersebut dapat berupa air, angin, organisme, sinar matahari, dan lain sebagainya.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gambaran Umum Daerah Irigasi Ular Kabupaten Serdang Bedagai

TINJAUAN PUSTAKA. Gambaran Umum Daerah Irigasi Ular Kabupaten Serdang Bedagai TINJAUAN PUSTAKA Gambaran Umum Daerah Irigasi Ular Kabupaten Serdang Bedagai Kabupaten Deli Serdang memiliki iklim tropis yang kondisi iklimnya hampir sama dengan kabupaten Serdang Bedagai. Pengamatan

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah

PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH. A.Pembentukan Tanah PEMBENTUKAN TANAH DAN PERSEBARAN JENIS TANAH A.Pembentukan Tanah Pada mulanya, permukaan bumi tidaklah berupa tanah seperti sekarang ini. Permukaan bumi di awal terbentuknya hanyalah berupa batuan-batuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi yang beragam, dari daratan sampai pegunungan serta lautan. Keragaman ini dipengaruhi

Lebih terperinci

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Disampaikan pada PELATIHAN PENGELOLAAN DAS (25 November 2013) KERJASAMA : FORUM

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifatsifatnya dan hubungan

Lebih terperinci

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN Berdasarkan pengamatan awal, daerah penelitian secara umum dicirikan oleh perbedaan tinggi dan ralief yang tercermin dalam kerapatan dan bentuk penyebaran kontur pada

Lebih terperinci

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN

JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN JENJANG KELAS MATA PELAJARAN TOPIK BAHASAN SD III (TIGA) ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) LINGKUNGAN ALAM DAN BUATAN A. Ketampakan Lingkungan Alam dan Buatan Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar

Lebih terperinci

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961): 44 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi Sungai Aspek ekologi adalah aspek yang merupakan kondisi seimbang yang unik dan memegang peranan penting dalam konservasi dan tata guna lahan serta pengembangan untuk

Lebih terperinci

KONDISI UMUM BANJARMASIN

KONDISI UMUM BANJARMASIN KONDISI UMUM BANJARMASIN Fisik Geografis Kota Banjarmasin merupakan salah satu kota dari 11 kota dan kabupaten yang berada dalam wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kota Banjarmasin secara astronomis

Lebih terperinci

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II

Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II Paket Latihan Ulangan IPA Kelas 3 SD Semester II LATIHAN 1 Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang tepat! 1. Gerak adalah.. 2. Apel yang telah masak dari pohon dapat mengalami gerak. 3. Lapangan

Lebih terperinci

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI.

MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. MACAM-MACAM LETAK GEOGRAFI. Macam-macam Letak Geografi Untuk mengetahui dengan baik keadaan geografis suatu tempat atau daerah, terlebih dahulu perlu kita ketahui letak tempat atau daerah tersebut di permukaan

Lebih terperinci

BAB 10: GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM

BAB 10: GEOGRAFI SUMBER DAYA ALAM www.bimbinganalumniui.com 1. Sumber daya alam a. Segala macam benda yang ada di alam b. Semua kekayaan alam yang daoat berkembang c. Kekayaan alam yang berupa benda mati d. Semua kekayaan alam yang daoat

Lebih terperinci