Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto)"

Transkripsi

1 Bahan Ajar Hidrosfer (Sugiharyanto) A. Pengertian Hidrosfer Lapisan air yang menyelubungi bumi disebet dengan hidrosfer. Air yang menyelubungi bumi dapat berupa air permukaan bumi, yang ada di bawah permukaan bumi dan yang ada di atas permukaan bumi. Air yang ada di permukaan bumi dapat berupa air sungai, air danau, air telaga dan air rawa. Air yang ada di bawah pemukaan bumi dapat berupa air tanah preatis, air tanah artesis dan kelembaban tanah. Sedang air yang ada di atas permukaan tanah berupa air meteorit (awan dan air hujan). Jumlah air yang ada di bumi ini relatif tetap, namun sebarannya yang berubahubah. Keterdapatan air di bumi berkisar antara 1,3 1,4 milyard km3. Air tersebut terdiri atas air laut (97,5 %), salju dan es (1,75 %), berupa air tawar 0,73 % dan berupa air meteorit (0,001 %). Air di bumi yang jumlahnya tetap ini senantiasa bergerak dalam suatu lingkaran peredaran yang disebut siklus hidrologi / siklus air atau juga disebut dengan daur hidrologi. Siklus hidrologi dapat dibedakan menjadi: 1. Siklus pendek Air laut menguap, mengalami kondensasi lalu membentuk awan di atas permukaan air laut, dan kemudian terjadi hujan di atas permukaan air laut 2. Siklus sedang: Air di laut dan darat menguap kemudian mengalami kondensasi dan membentuk awan. Akibat konveksi atau adveksi maka terjadilah hujan di daratan. Air kemudian meresap ke dalam tanah dan mengalir di permukaan tanah melewati sungai yang akhirnya ke laut. 3. Siklus Panjang Air laut menguap menjadi gas, membentuk kristal-kristal es di atas permukaan air laut. Kemudian dibawa angin ke daratan (pegunungan tinggi), jatuh sebagai salju, membentuk gletser, mencair lalu sebagian meresap ke dalam tanah dan sebagian masuk ke aliran sungai lalu kembali ke laut. [Type text] Page 1

2 Gambar 26. Siklus Hidrologi Sumber: Ilmu yang yang mempelajari tentang hidrosfer adalah hidrologi dan oseanografi. Hidrologi mempelajari tentang perairan darat, sedangkan oseanogafi mempelajari tentang perairan laut. B. PERAIRAN DARAT Perairan darat merupakan semua bentuk perairan yang terdapat di darat. Ilmu yang mempelajari perairan disebut hidrologi. Pada dasarnya hidrologi dapat dibagi menjadi beberapa cabang ilmu, yaitu: 1. Potamologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang mengalir di permukaan tanah. 2. Limnologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang menggenang di permukaan tanah (danau). 3. Geomorfologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang air yang terdapat di bawah tanah. 4. Kriologi, yaitu cabang hidrologi yang mempelajari tentang salju dan es. [Type text] Page 2

3 5. Hidrometeorologi, yaitu ilmu yang merupakan jembatan antara meteorologi dengan hidrologi. Dalam ilmu ini dipelajari faktor-faktor meteorologi yang berpengaruh terhadap kondisi hidrologi. Menurut jenisnya perairan darat digolongkan beberapa bagian, seperti berikut: 1. Sungai Sungai adalah saluran alami yang berfungsi mengalirkan air hujan, air tanah maupun air salju yang mencair ke danau atau ke laut. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut potamologi. Di Indonesia banyak terdapat sungai, baik yang berukuran besar maupuan berukuran kecil. Klasifikasi dari berbagai sungai adalah sebagai berikut: Gambar 27 sungai Sumber : mages?=sungai a. Jenis-jenis sungai 1) Berdasarkan sumber airnya a) Sungai hujan, yaitu sungai yang sumber airnya dari air hujan. b) Sungai mata air, yaitu sungai yang sumber mata airnya berasal dari mata air. c) Sungai gletser, yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari es, salju, atau gletser mencair. d) Sungai campuran, yaitu sungai yang airnya bersumber dari campuran dua atau tiga sumber air di atas. 2) Berdasarkan debit air atau kontinuitas aliran a) Sungai ephemeral, yaitu sungai yang mengalir pada saat terjadinya hujan dan beberapa saat setelah hujan selesai. [Type text] Page 3

4 b) Sungai intermiten, yaitu sungai yang mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim kemarau kering. Sungai seperti ini disebut sebagai sungai episodik. c). Sungai perenial, yaitu sungai sepanjang tahun mengalirkan airnya, tipe sungai ini dapat dibedakan menjadi : (1) Sungai periodik, yaitu sungai yang pada musim hujan airnya banyak sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. (2) Sungai permanen, yaitu sungai yang pada musim penghujan dan musim kemarau debit airnya hampir sama. 3) Berdasarkan arah aliran airnya a) Sungai konsekuen, yaitu sungai yang arah alirannya sesuai dengan kemiringan struktur geologisnya. b) Sungai sub-sekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya tegak lurus dengan sungai konsekuen. c) Sungai obsekuen, yaitu sungai yang arah aliran airnya berlawanan dengan sungai konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen. d) Sungai resekuen, yaitu sungai yang aliran airnya sesuai dengan sungai konsekuen dan menuju sungai sub-sekuen. e) Sungai insekuen, yaitu sungai yang arah alirannya tidak teratur. 4) Berdasarkan stuktur geologinya a) Sungai antesenden, yaitu sungai yang mampu mempertahankan alirannya, meskipun terjadi pengangkatan secara perlahan. b) Sungai reverse, yaitu sungai yang tidak mampu mengimbangi pengangkatan sehingga terjadi perubahan arah aliran. c) Sungai superposed, yaitu sungai yang mengalir pada suatu daratan paneplain sehingga struktur batuan di dataran tersebut tersingkap. b. Pola aliran sungai Pola aliran sungai di permukaan bumi dipengaruhi oleh struktur geologi dan morfologi lahannya. Bentuk pola aliran yang umum terjadi antara lain: 1) Pola radial Pola radial dapat dibedakan menjadi pola radial memusat dan pola radial menyebar. Pola radial memusat terjadi di daerah yang berupa basin, sedangkan pola radial menyebar terjadi di daerah yang berbentuk kubah (dome). [Type text] Page 4

5 2) Pola dendritik Pola dendritik merupakan pola yang tidak teratur. Arah-arah sungai bermuara ke induk sungai dengan sudut lancip dan tumpul. Pola seperti ini berkembang pada daerah yang berupa dataran rendah. 3) Pola trellis Pola aliran trellis terdapat pada daerah lipatan. Aliran dari anak-anak sungai sejajar dengan sungai induk tetapi alirannya bertemu dan membentuk sudut siku-siku. 4) Pola rectangular Pola aliran rectangular terjadi pada daerah patahan. Anak-anak sungai yang menuju induk sungai membentuk sudut siku-siku. Radial Gambar 28. Pola Aliran Sungai (sumber: c. Profil sungai Profil memanjang sungai dapat dibedakan menjadi: 1) Sungai hulu Sungai di bagian hulu mempunyai lembah berbentuk V. Hal ini disebabkan adanya lereng yang terjal sehingga arus air cepat. Akibatnya erosi vertikal [Type text] Page 5

6 berjalan cepat. Di daerah ini belum terjadi sedimentasi, sehingga air di daerah ini masih jernih. 2) Sungai bagian tengah Sungai di bagian tengah mempunyai lembah berbentuk U. Di bagian ini erosi vertikal mulai mengecil dan erosi melebar (horizontal) menjadi lebih besar. Sedimentasi sudah mulai terjadi namun materialnya masih agak kasar, sudah terjadi aliran sungai yang berkelok (meander). 3) Sungai bagian hilir Sungai di bagian bawah atau hilir berbentuk U (U melebar). Gejala erosi vertikal sudah tidak ada, namun erosi horizontal masih dapat berlangsung. Ciri profil sungai di daerah hilir ini antara lain: a) Terdapat meander b) Endapan berupa material halus c) Sering berbentuk delta d) Sering terdapat tanggul alam d. Manfaat sungai Sungai mempunyai berbagai manfaat bagi kehidupan manusia, antara lain: 1) Sebagai bahan baku air domestik 2) Sebagai sumber air irigasi 3) Tempat olah raga (arum jeram) 4) Tempat budidaya perikanan darat 5) Tempat rekreasi 6) Sarana transportasi 7) Pembangkit tenaga listrik 2. Danau Danau adalah tubuh air dalam jumlah besar yang menempati basin di wilayah daratan. Suatu genangan dapat dikatakan danau jika paling tidak memiliki tiga kriteria: a. Permukaan air cukup luas sehingga menimbulkan gelombang. b. Air cukup dalam sehingga terdapat strata suhu pada kedalaman air tersebut. c. Vegetasi yang mengapung tidak cukup untuk menutupi seluruh permukaan danau. [Type text] Page 6

7 Gambar 29. Danau Sumber: Danau dapat terjadi dari berbagai sebab seperti: a. Danau Glasial Danau glasial dapat terjadi sebagai akibat adanya erosi dan pengendapan yang diakibatkan oleh aktivitas gletser di lereng-lereng bukit atau pegunungan. Hasil erosi yang berupa basin di lereng tersebut jika terisi oleh air hujan atau salju yang mencair maka akan terbentuk genangan yang disebut danau gletser. b. Danau Vulkanik Danau vulkanik merupakan danau yang terbentuk sebagai akibat aktivitas vukanik. Adanya gunung yang puncaknya meletus maka hasil letusannya akan menyumbat lubang kepundan. Jika terjadi hujan maka akan terbentuk genangan di atas kepundan tersebut. Danau seperti ini disebut danau crater (Danau Poso, Danau Kerinci). c. Danau Tektonik Danau tektonik merupakan danau yang terjadi sebagai akibat dari gerakan lempeng tektonik. Gerakan lempeng tektonik ini dapat menyebabkan terjadinya patahan sehingga terbentuk lembah (slenk), kemudian terisi oleh air hujan dan membentuk suatu genangan yang disebut sebagai danau (Danau Sinkarak, Danau Towuti). d. Danau Tektovulkanik Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya kegiatan tektonik dan vulkanik. Adanya kegiatan tektonik memacu kegiatan vulkanik sehingga terjadi patahan dan gunung berapi. Bekas gunung berapi tersebut menjadi [Type text] Page 7

8 suatu basin yang kemudian terisi air hujan sehingga terbentuk danau (Danau Toba). e. Danau Karst Danau ini terbentuk sebagai akibat dari adanya proses solusi atau pelarutan kapur oleh air sehingga terbentuk suatu dolin. Jika dolin ini terisi oleh air hujan maka akan terbentuk danau karst. Proses solusi kapur juga akan menyebabkan terjadinya subsiden atau runtuhan sehingga terbentuk suatu basin yang jika terisi oleh air hujan akan terbentuk suatu genangan yang disebut danau. f. Danau Aliran Danau aliran terjadi sebagai akibat pemotongan meander sehingga terbentuk sisa aliran yang tertinggal. Jika sisa aliran tersebut terisi air maka terbentuk danau 0xbow. Selain itu juga dapat terjadi sebagai akibat adanya sedimentasi yang besar sehingga sedimen tersebut menutup muara anak sungai dan terbentuk genangan di muara anak sungai tersebut yang disebut danau lateral. Jika genangan air ini terjadi di daerah delta maka terbentuk danau delta. g. Danau Laguna Danau ini terjadi akibat kombinasi kerja antara angin dan ombak yang menyebabkan terjadinya tanggul-tanggul pasir di sepanjang pantai dan kemudian membentuk suatu laguna. h. Danau Buatan (Waduk) Danau ini terjadi sebagai akibat dari adanya pembendungan sungai yang dilakukan oleh manusia (Waduk Saguling, Waduk Gajah Mungkur, Waduk Kedungombo, dsb). Manfaat dari danau antara lain: a. Pengendali banjir b. Bahan baku air domestik c. Tempat budidaya perikanan darat d. Tempat rekreasi e. Sumber air irigasi f. Tempat olah raga air g. Pembangkit tenaga listrik [Type text] Page 8

9 3. Rawa Rawa adalah suatu daerah yang datar atau sedikit cekung yang tergenang oleh air, baik berasal dari air hujan, air tanah, maupun aliran permukaan yang mengumpul. a. Ciri-ciri rawa Ciri-ciri rawa antara lain: 1) Airnya bersifat asam 2) Warna air kemerahan 3) Kurang baik untuk irigasi 4) Pada dasar rawa banyak terdapat gambut 5) Airnya dangkal 6) Vegetasi dapat menutup seluruh permukaan rawa 7) Air tanahnya sangat dangkal b. Macam-macam rawa 1) Rawa yang airnya tidak mengalami pergantian (airnya tidak mengalir) 2) Rawa yang dipengaruhi oleh aliran air, sehingga terjadi pergantian air Sebagai contoh rawa pasang surut. c. Manfaat dari rawa antara lain: 1) Pengendali banjir 2) Tempat budidaya ikan 3) Budidaya hutan bakau 4. Air Tanah Air tanah adalah air yang terdapat di bawah permukaan tanah yang dibatasi oleh satu atau dua lapisan tanah atau batuan yang kedap air. Lebih dari 98% air yang terdapat di daratan adalah air tanah. Pada saat ini air tanah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia. Air tanah ini terdapat pada lapisan tanah yang disebut akifer (aquifer). a. Macam-macam Akifer(Aquifer) Akifer dapat dibedakan menjadi: 1) Akifer bebas, yaitu akifer yang terletak di atas di lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan unconfined aquifer. 2) Akifer tertekan, yaitu akifer yang terletak di antara dua lapisan yang kedap air. Akifer ini sering disebut dengan confined aquifer. [Type text] Page 9

10 3) Akifer menggantung, yaitu akifer yang berada di atas akifer bebas dan berukuran kecil. Akifer ini sering disebut dengan perched aquifer. Gambar 30 Macam-Macam Aquifer Sumber:: co.id/images? b. Macam-macam Air Tanah Air tanah dapat dibedakan menjadi: 1) Air preatis, yaitu air tanah yang terletak pada akifer bebas, contoh air sumur penduduk. 2) Air artesis, yaitu air yang terletak pada akifer tertekan. Jika dibuat sumur bor maka disebut sumur artesis. c. Manfaat dari air tanah antara lain : 1) Sebagai sumber air minum (domestik) 2) Sebagai sumber air irigasi 3) Sebagai sumber air industri C Perairan Laut Pernahkah kalian berwisata dengan teman atau keluarga ke daerah pantai? Dari daerah pantai kalian dapat melihat hamparan air yang sangat luas dan seolah-olah tidak ada batasnya. Air yang kalian lihat tersebut adalah air laut. Bagian permukaan bumi yang cekung dan tertutup oleh air yang mempunyai kadar garam tinggi disebut dengan laut. Ilmu yangmempelajari perairan laut disebut oseanografi. Oseanografi dibagi menjadi beberapa cabang yaitu : 1. Fisika Oseanografi Ilmu ini mempelajari hubungan antara sifat-sifat fisika yang terjadi dalam lautan sendiri dan terjadi antara lautan dan atmosfer dan daratan. Hal ini termasuk [Type text] Page 10

11 kejadian-kejadian pokok seperti terjadi tenaga penggerak pasang dan gelombang, iklim dan sistem-sistem arus yang terdapat di lautan. 2. Geologi Oseanografi Ilmu geologi penting artinya bagi kita dalam mempelajari asal lautan yang telah berubah lebih dari berjuta-juta tahun yang lalu. Termasuk didalamnya tentang lapisan kerak bumi, gunung berapi, dan terjadinya bumi. 3. Kimia Oseanografi Ilmu ini berhubungan dengan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di dalam dan di dasar laut dan juga menganalisa sifat-sifat dari air laut itu sendiri. 4. Biologi Oseanografi Cabang oseanografi ini sering dinamakan sebagi Biologi Laut. Di sini dipelajari semua organisme-organisme yang hidup di lautan, termasuk hewan-hewan yang berukuran kecil (plankton) dan juga hewan-hewan yang berukuran besar dan tumbuh-tumbuhan air. 1. Klasifikasi Perairan Laut Perairan laut dapat dibedakan menjadi : a. Berdasarkan luas dan bentuknya 1) Teluk Merupakan bagian laut yang menjorok (masuk) kedaratan (Teluk Benggala, Teluk Meksiko, Teluk Tomini dll). 2) Selat Laut yang relatif sempit dan terletak di antara dua pulau disebut dengan selat (Selat Karimata, Selat Malaka). 3) Laut Merupakan perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relatif lebih luas dibadingkan dengan selat (Laut Jawa, Laut Tengah, Laut Merah dan laut lainnya). 4) Samudera Merupakan laut yang sangat luas dan terletak di antara benua-benua ( Samudera Hindia, Samudera Atlantik, Samudera Pasifik dll). b. Berdasarkan proses terjadinya 1) Laut trangresi [Type text] Page 11

12 Merupakan laut yang terjadi karena ada genangan air laut terhadap daratan pada waktu berakhirnya jaman es (Laut Jawa, Laut Arafuru, Laut Cina Selatan). 2) Laut regresi Merupakan laut yang menyempit, yang terjadi pada jaman es karena penurunan permukaan air laut sebagi akibat dari adanya penurunan suhu yang bekisar 4-5 C. 3) Laut ingresi Merupakan laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerakan menurun.( Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Maluku). c. Berdasarkan letaknya a) Laut Tepi Laut tepi merupakan laut yang teretak di tepi benua seakan akan terpisah oleh daratan pulau atau jazirah. Contohnya adalah Laut Cina Salatan yang dipisahkan oleh kepulauan Indonesia dan Filipina. b) Laut Pertengahan Laut pertengahan merupakan laut yang terletak di antara benuabenua. Contohnya Laut Tengah ( Laut Maditeran) di Benua Eropa, Benua Afrika dan Benua Asia. Laut Es Utara di Benua Asia dan Benua Amerika, dan laut-laut yang berada di Indonesia. c) Laut Pedalaman Laut pedalaman merupakan laut yang terletak di tengah-tengah benua yang dikelilingi oleh daratan. Contohnya Laut Kaspia, Laut Hitam, Laut Mati. Laut ini sebenarnya merpakan danau yang sangat luas. d. Menurut kedalamanya Berdasarkan kedalamannya, perairan laut dapat dibedakan menjadi : [Type text] Page 12

13 1) Zona litoral Gambar 31. Zone Laut Menurut Kedalamannya Sumber: Zona littoral atau zona pesisir laut yang terletak di antara garis pasang dan garis surut. Jadi kedalamanya 0 m (nol meter). Pada zone ini tampak ada bebrapa jenis binatang tetapi bukan ikan, misalnya undur-undur dan jingking (kepiting darat). 2) Zona neritik Zona neritik merupakan laut yang terletak pada kedalaman 0 m (nol meter)-isobath 200 m. Contohnya Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Malaka dan Laut Arafuru. Ciri zona neritis adalah a. Sinar matahari masih menembus dasar laut. b. Kedalamanya 200 m. c. Bagian paling banyak terdapat ikan dan tumbuhan laut. 3) Zona Bathyal Zona Bathyal merupakan laut yang terletak pada kedalaman atau isobath 200 m m. Secar geologis merupakn batas antara daratan dan perairan. Ciri zona bathyal adalah : a. Kedalaman antara 200 m m. [Type text] Page 13

14 b. Sinar matahari tidak ada lagi. c. Tumbuh-tumbuhan jumlahnya terbatas. 4) Zona Abysal Zona Abysal merupakan laut yang terletak pada kedalaman atau isobath lebih dari 1000 m sampai 6000 m. Ciri zone abysal 1). Kedalaman antara 1000 m m. 2). Sinar matahari tidak ada lagi. 3). Suhu sangat rendah sudah mencapai titk beku air. 4). Tumbuh-tumbuhan tidak ada lagi dan jumlah binatang menjadi terbatas. 2. Gerakan Air Laut Air laut mengalami berbagai gerakan seperti pasang surut, gelombang dan arus. a. Pasang surut Dalam satu hari selama 24 jam permukaan air laut mengalami perubahan yang disebut pasang surut air laut dan sering disingkat dengan pasut. Faktor utam yang mempengaruhi pasang surut dalah posisi bulan dan posisi matahari. Pada saat posisi bulan dan matahari sejajar maka pasang kan menjadi maksimum sedangkan pasang minimum terjadi pada saat pasang perbani. b. Gelombang Gelombang merupakan gerakan air laut naik turun atau secara vertikal. Air laut yang bergerak tidak mengalami perpindahan tempat secara horizontal. Gerakan ini akan menjalar ketempat lain seperti tali yang digerakan naik-turun. Gelombang mempunyai dimensi seperti panjang, tinggi, kecepatan, periode, frekuensi dan arah datangnya gelombang. Gelombang laut terjadi karena beberapa faktor seperti : 1. Karena gerakan lempeng tektonik Adanya gerakan lempeng tektonik dapat menyebabkan gempa tektonik. Akibat dari gempa tektonik ini dapat menyebabkan Tsunami. 2. Karena aktivitas vulkanik [Type text] Page 14

15 Adanya gunung meletus di dasar laut akan menyebabkan gelombang besar(tsunami). Sebagai contoh saat Gunung Krakatau yang meletus di Selat Sunda pad atahun Karena aktivitas angin Semakin kencang angin bertiup maka semakin besar pula gelombang terjadi. c. Arus Laut Arus laut merupakan pergerakan massa air laut secara teratur dari suatu tempat ketempat yang lain. Sebagian besar air laut bergerak denga arah horisontal dan sebagian kecil yang pergerakanya vertikal (upwelling). Arus laut terjadi karena beberapa faktor : 1) Karena tiupan angin Tiupan angin laut yang menerpa permukaan air laut, akan menimbulkan arus laut. Gerakan air laut ini akan sesuai dengan arah gerakan angain. 2) Karena perbedaan kadar garam Air laut memiliki kadar garam tinggi memiliki massa jenis yang lebih besar dari pada air laut yang memiliki kadar garam lebih rendah. Oleh karena itu bila ada dua laut yang berdekatan dan mempunyai kadar garam yang berbeda maka bagian dasar laut akan terjadi aliran air dari laut yang berkadar garam tinggi ketempat yang berkedar garam rendah. Sebaliknya dibagian permukaan akan terjadi aliran laut yang berkadar garam rendah menuju kelaut yang berkadargaram tinggi. 3) Karena perbedaan suhu Air laut yang memiliki masa jenis yang lebih besar dari pada masa air yang lebih panas, dengan demikian banyak dijumpai arus dasar laut yang bergerak kearah kutub kearah ekuator. Jika arus ini menumbuk daratan maka arah aliranya berubah menuju arah permukaan yang disebut dengan upwelling d. Batas Landas Kontinen, Laut Teritorial, dan Zone Ekonomi Ekslusif Indonesia merupakan negara kepulauan dengan luas wilayah ± 9,8 juta km 2. Luas wilayah daratan berkisar 1,9 juta km 2, sedangkan luas wilayah laut berkisar 7,9 km 2. Perairan laut yang sangat luas merupakan potensi yang sangat baik untuk kegiatan pengembangan ekonomi. [Type text] Page 15

16 Kekayaan yang ada di dalam laut jika dikembangkan secara maksimal dapat menjadi sumber devisa yang penting bagi negara. Pada masa penjajahan Belanda luas wilayah laut Indonesia sangat sempit, karena hanya dihtung 3 mil dari garis pantai. Pada tanggal 13 Desember 1957, melalui deklarasi Juanda Pemerintah Indonesia memperjuangkan batas perairan laut sejauh 12 mil. Pemerintah Indonesia memperjuangkan batas wilayah perairan laut ini pada sidang umum PBB. Deklarasi Juanda kemudian menjadi gagasan dikembangkannya wawasan nusantara yang memandang Kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan. Pada akhirnya PBB menyetujui dan disahkan pada konvensi hukum laut internasional di Jamaika pada tahun Batas wilayah Indonesia yang disepakati PBB merupakan batas landas kontinen, batas laut teritorial, dan zone ekonomi ekslusif (ZEE). 1) Batas Landas Kontinen Garis batas yang merupakan kelanjutan dari kontinen (benua) disebut dengan batas landas kontinen. Batas yang berlaku saat ini adalah 200 mil diukur dari garis dasar ke arah laut. Batas landas kontinen wilayah Indonesia dirancang mencapai 350 mil dari garis dasar. Garis dasar merupakan garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung terluar pulau. Jika terdapat dua negara atau lebih yang menguaai lautan diatas landas kontinen yang sama maka diadakan persetujuan dari kedua belah pihak. Sebagai contoh batas landas kontinen di Selat Malaka dan Laut China Selatan antara Indonesia dengan Malaysia yang disepakati pada tanggal 27 Oktober 1969 di Kuala Lumpur dan berlaku tanggal 7 November Sebuah negara mempunyai wewenang atau hak penuh untuk mengelola sumberdaya alam yang terdapat di atas landas kontinen atau di bawah dasar laut. Kewajiban suatu negara dalam wilayah landas kontinen adalah tidak mengganggu lalulintas pelayaran damai. [Type text] Page 16

17 2) Batas Laut Teritorial Batas laut teritorial diukur sejauh 12 mil dari garis dasar ke arah laut bebas. Jika dua buah negara menguasai satu wilayah laut yang di atas batas laut teritorial yang sama, maka batas wilayah tersebut disepakati oleh kedua negara yang bersangkutan. Biasanya garis batas ditarik sama jauhnya dari garis dasar. Suatu negara mempunyai kewenangan penuh untuk mengelola wilayah teritorial. Namun demikian suatu negara diharuskan menyediakan jalur lalulintas. 3) Zone Ekonomi Eksklusif Wilayah laut sejauh 200 mil dari garis dasar ke arah laut bebas disebut dengan zone ekonomi eksklusif. Jika dua negara yang berdekatan mempunyai wilayah ZEE yang berhimpitan maka batasnya ditetapkan berdasarkan persetujuan dari kedua Negara tersebut. Pada ZEE suatu negara mempunyai kewenangan mengelola sumberdaya alam baik yang ada di atas, maupun di bawah dasar laut. Pada zone ini negara-negara asing bebas untuk melakukan pelayara, penerbangan, pemasangan kabel dan pipa sesuai dengan prinsip hukum internasional. D. Manfaat Air Bagi Kehidupan Air mempunyai peranan yang sangat penting bagi makhluk hidup. Atanpa adanya air maka tidak akan terdapat kehidupan di muka bumi ini. Apa yang terjadi jika kalian tidak minum? Apa yang terjadi jika tanaman tidak diairi? Nah tentunya kalian sudah tahu jawabannya. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup sehingga air mempunyai banyak dampak yang positif bagi kehidupan. Namun demikian kadangkadang air juga dapat menyebabkan kerugian bagi makhluk hidup. Dampak positif dan negatif dari adanya air dapat berupa: 1. Untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia, hewan, dan tumbuhtumbuhan. 2. Sebagai habitat dari berbagai jenis hewan maupun tumbuhan air. 3. Sebagai sarana transportasi air. 4. Air yang ada di atmosfer dapat mengurangi radiasi matahari yang sampai [Type text] Page 17

18 ke permukaan bumi 5. Dapat menyebabkan kesuburan tanah 6. Dapat mempercepat proses pembentukan tanah. 7. Dapat menyebabkan berbagai reaksi kimia di dalam tanah. 8. Dapat menyebabkan erosi 9. Dapat menyebabkan tanah longsor 10. Dapat menyebabkan banjir Tugas Buatlah rangkuman materi tenang hidrosfer! 2. Buatlah tulisan mengenai manfaat perairan dan laut bagi kehidupan secara rinci! D.Latihan Pilihlah satu jawaban yang paling benar 1. Ilmu yang mempelajari tentang sungai disebut. (A) potamologi (B) limnologi (C) geohidrologi (D) kriologi 2. Sungai yang hanya mengalir pada saat musim penghujan disebut. (A) sungai periodik (B) sungai episodik (C) sungai permanent (D) sungai perennial 3. Sungai yang arah alirannya tegak lurus dengan sungai konsekuen disebut. (A) sungai obsekuen (B) sungai subsekuen (C) sungai resekuen (D) sungai insekuen 4. Danau Singkarak merupakan contoh danau... (A) Danau Vulkanik (B) Danau Tektonik (C) Danau Karst (D) Danau Aliran 5. Air tanah yang sering dimanfaatkan oleh penduduk berupa... (A) air tanah menggantung (B) air tanah bebas [Type text] Page 18

19 (C) air tanah dalam (D) air tanah artesis 6. Danau Toba merupakan danau... (A) vulakanik (B) tektonik (C) seismik (D) tektovulkanik 7. Formasi tanah yang mampu menampug dan meloloskan air disebut... (A) aquifer (B) aquiclude (C) aquifuge (D) aquitat 8. Kemampuan tanah meloloskan air disebut dengan... (A) porositas (B) permeabilitas (C) fiskositas (D) infiltrasi 9. Zone laut yang mempunyai kedalaman antara m disebut zone... (A) litoral (B) neritik (C) bathyal (D) abhysal 10. Laut yang terletak di tengah-tengah benua disebut... (A) laut tepi (B) laut pertengahan (C) laut pedalaman (D) laut dangkal A. Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas 1. Jelaskan yang dimaksud dengan perairan darat 2. Jelaskan jenis-jenis perairan darat 3. bagaimanakah proses terbentuk danau oxbow? 4. Apa perbedaan antara air tanah preatis dengan air tanah artesis? 5. Jelaskan manfaat dari air sungai, danau dan air tanah [Type text] Page 19

20 DAFTAR BACAAN Chay Asdak Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Karta Saputra AG Teknologi Konservasi Tanah dan Air. Jakarta: Bina Aksara. Linsley K Aplied Hydrology. New York: Mc Graw Hill Book Company. Sitanala Arsyad Konservasi Tanah dan Air. Bogor: Penerbit IPB. Strahler, Arthur Physical Geography. New York: John Wiley and Son Inc. Yusman Hestiyanto Geografi 1. Jakarta: Yudhistira. [Type text] Page 20

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI

HIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari

Lebih terperinci

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :

HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : Siklus pendek : Air laut uap air embun awan hujan laut darat Siklus sedang : Air laut uap air embun

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau.

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2. air freatik. air artesis. air fotic. air payau. 1. Air tanah dalam yang memancar disebut... SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.2 air freatik air artesis air fotic air payau air permukaan Kunci Jawaban : B Air

Lebih terperinci

score of correct answ er total score

score of correct answ er total score SMA KRI STEN TRI TUNGGAL JL. SEMARANG I NDAH BLOK F NO. 1 SEMARANG TELP. ( 024) 7606100, 7610634 FAX. 7626017 Total Score : Score= 100 score of correct answ er total score COMPETENCE ASSESSMENT (CA) Subject

Lebih terperinci

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER

BAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.

Lebih terperinci

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest.

Pembahasan Video :http://stream.primemobile.co.id:1935/testvod/_definst_/smil:semester 2/SMA/KELAS 10/GEOGRAFI/BAB 6/GEO smil/manifest. 1. Perhatikan gambar berikut! SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL BAB 6 Proses infiltrasi pada siklus air adalah nomor... 1 2 3 4 5 Kunci Jawaban : D Proses-proses

Lebih terperinci

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.

Lebih terperinci

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.

Lebih terperinci

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2

K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 K I S I - K I S I U L A N G A N G E O G R A F I P r i s k a a n d r i n a / X i i s 2 1. P E N G E R T I A N H I D R O S F E R Lapisan air yang menutupi sekitar 71% muka bumi, dapat ditemukan dalam bentuk

Lebih terperinci

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami aktivitas aliran sungai. 2. Memahami jenis

Lebih terperinci

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami

Lebih terperinci

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila

Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila AIR PERMUKAAN Oleh Listumbinang Halengkara, S.Si.,M.Sc. Prodi Pendidikan Geografi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Unila 2 0 1 3 Air permukaan adalah bagian dari air hujan yang tidak mengalami infiltrasi (peresapan),

Lebih terperinci

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR

BAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR www.bimbinganalumniui.com 1. Berdasarkan proses terjadinya Laut Banda adalah laut a. Transgresi b. Regresi c. Ingresi d. Tepi e. Pedalaman 2. Karena faktor tenaga endogen, dasar laut yang mengalami penurunan

Lebih terperinci

07. Bentangalam Fluvial

07. Bentangalam Fluvial TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi

Lebih terperinci

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II

POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II K-13 Geografi K e l a s XI POTENSI GEOGRAFIS INDONESIA II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami batas wilayah. 2. Memahami laut dangkal,

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.4 1. Berdasarkan letaknya laut-laut yang berada di Indonesia merupakan contoh laut jenis... transgresi pedalaman pertengahan regresi

Lebih terperinci

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami jenis sungai berdasarkan formasi batuan dan

Lebih terperinci

Assalamualaikum Wr. Wb.

Assalamualaikum Wr. Wb. Assalamualaikum Wr. Wb. bumi Oleh Alinatul Khusna Litosfer Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa batuan padat. Litosfer tersusun atas dua lapisan yaitu kerak dan selubung yang tebalnya

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1. tetap SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.1 1. Keberadaan air yang terdapat di permukaan bumi jumlahnya... tetap semakin berkurang semakin bertambah selalu berubah-ubah

Lebih terperinci

GEOHIDROLOGI PENGUATAN KOMPETENSI GURU PEMBINA OSN SE-ACEH 2014 BIDANG ILMU KEBUMIAN

GEOHIDROLOGI PENGUATAN KOMPETENSI GURU PEMBINA OSN SE-ACEH 2014 BIDANG ILMU KEBUMIAN GEOHIDROLOGI PENGUATAN KOMPETENSI GURU PEMBINA OSN SE-ACEH 2014 BIDANG ILMU KEBUMIAN Pengertian o Potamologi Air permukaan o o o Limnologi Air menggenang (danau, waduk) Kriologi Es dan salju Geohidrologi

Lebih terperinci

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)

Stadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS) Stadia Sungai Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata sungai. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata stream dan river.

Lebih terperinci

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran

BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer. Kompetensi Dasar. Tujuan Pembelajaran BAB 6 Hubungan Manusia dan Lingkungan Akibat Dinamika Hidrosfer Kompetensi Dasar N N Menganalisis hubungan antara manusia dengan lingkungan sebagai akibat dari dinamika hidrosfera. Menyajikan hasil analisis

Lebih terperinci

B. DANAU. c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba.

B. DANAU. c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba. e. Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak

Lebih terperinci

ANALISA BENTANG ALAM

ANALISA BENTANG ALAM ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5% BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan sumber kehidupan pokok untuk semua makhluk hidup tanpa terkecuali, dengan demikian keberadaannya sangat vital dipermukaan bumi ini. Terdapat kira-kira

Lebih terperinci

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER

HIDROSFER GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam siklus hidrosfer, air mengalami:

Lebih terperinci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci

BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER PETA KONSEP. Kata Kunci BAB IX GEJALA-GEJALA DI ATMOSFER DAN HIDROSFER Setelah memelajari bab ini, diharapkan kamu memiliki Kemampuan mendeskripsikan gejala-gejala yang terjadi pada atmosfer dan hidrosfer serta pengaruhnya terhadap

Lebih terperinci

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air.

BAB I SIKLUS HIDROLOGI. Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. BAB I SIKLUS HIDROLOGI A. Pendahuluan Ceritakan proses terjadinya hujan! Dalam bab ini akan dipelajari, pengertian dasar hidrologi, siklus hidrologi, sirkulasi air dan neraca air. Tujuan yang ingin dicapai

Lebih terperinci

UJIAN MASUK BERSAMA (UMB) Mata Pelajaran : Geografi Tanggal : 07 Juni 2009 Kode Soal : 130 www.onlineschools.name 48. Perbedaan yang mendasar antara cuaca dan iklim ditentukan oleh A. temperatur udara

Lebih terperinci

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr

Hidrosfer GEO 1 A. PENDAHULUAN B. SIKLUS HIDROSFER HIDROSFER. run-off. materi78.co.nr materi78.co.nr Hidrosfer A. PENDAHULUAN Hidrosfer adalah keseluruhan sistem air di permukaan bumi yang mencapai 70%. Hidrosfer di bumi mengalami siklus, sehingga jumlahnya selalu tetap. B. SIKLUS Dalam

Lebih terperinci

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK

PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320 28 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak dan Luas Kepulauan Krakatau terletak di Selat Sunda, yaitu antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Luas daratannya sekitar 3.090 ha terdiri dari Pulau Sertung

Lebih terperinci

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi.

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh perairan samudra yang merupakan reservoar utama di bumi. Sekitar 396.000 kilometer kubik air masuk ke udara setiap tahun. Bagian yang terbesar sekitar 333.000 kilometer kubik naik dari samudera. Tetapi sebanyak 62.000 kilometer kubik ditarik dari darat, menguap

Lebih terperinci

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU

REKAYASA HIDROLOGI SELASA SABTU SELASA 11.20 13.00 SABTU 12.00 13.30 MATERI 2 PENGENALAN HIDROLOGI DATA METEOROLOGI PRESIPITASI (HUJAN) EVAPORASI DAN TRANSPIRASI INFILTRASI DAN PERKOLASI AIR TANAH (GROUND WATER) HIDROMETRI ALIRAN PERMUKAAN

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

MATA KULIAH: PENGELOLAAN LAHAN PASUT DAN LEBAK SUB POKOK BAHASAN: KARAKTERISTIK LAHAN PASUT DAN LEBAK DARI SEGI ASPEK HIDROLOGI.

MATA KULIAH: PENGELOLAAN LAHAN PASUT DAN LEBAK SUB POKOK BAHASAN: KARAKTERISTIK LAHAN PASUT DAN LEBAK DARI SEGI ASPEK HIDROLOGI. MATA KULIAH: PENGELOLAAN LAHAN PASUT DAN LEBAK SUB POKOK BAHASAN: KARAKTERISTIK LAHAN PASUT DAN LEBAK DARI SEGI ASPEK HIDROLOGI Oleh: Ir. MUHAMMAD MAHBUB, MP PS Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNLAM LAHAN

Lebih terperinci

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi

Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi Daur Siklus Hidrologi Siklus hidrologi adalah perputaran air dengan perubahan berbagai bentuk dan kembali pada bentuk awal. Hal ini menunjukkan bahwa volume

Lebih terperinci

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG

BAB 3 GEOLOGI SEMARANG BAB 3 GEOLOGI SEMARANG 3.1 Geomorfologi Daerah Semarang bagian utara, dekat pantai, didominasi oleh dataran aluvial pantai yang tersebar dengan arah barat timur dengan ketinggian antara 1 hingga 5 meter.

Lebih terperinci

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi

Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir. 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi Samudera Samudera adalah kumpulan air yang sangat banyak, menutupi hampir 71 persen Bumi dan memisahkan benua. Jutaan tahun yang lalu ketika Bumi mendingin, uap air di atmosfer mengembun membentuk air.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas / Semester Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Alokasi Waktu : SMP Negeri 40 Bandung : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) : VII J / 2

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut

OSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN

RENCANA PEMBELAJARAN RENCANA PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kompetensi Dasar : Sakib Arsalan S.Pd : SMA ISLAM AL AZHAR 1 JAKARTA : GEOGRAFI : 1.7 Membedakan morfologi laut dan pesisir serta ciri-cirinya Standar Kompetensi

Lebih terperinci

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...)

Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Oleh : PUSPITAHATI,STP,MP Dosen Fakultas Pertanian UNSRI (2002 s/d sekarang) Mahasiswa S3 PascaSarjana UNSRI (2013 s/d...) Disampaikan pada PELATIHAN PENGELOLAAN DAS (25 November 2013) KERJASAMA : FORUM

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961):

Sungai berdasarkan keberadaan airnya dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu (Reid, 1961): 44 II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi Sungai Aspek ekologi adalah aspek yang merupakan kondisi seimbang yang unik dan memegang peranan penting dalam konservasi dan tata guna lahan serta pengembangan untuk

Lebih terperinci

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan

1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan 1. Lapisan ionosfer memiliki peranan sangat penting, yaitu: A. Penyerap utama radiasi ultraviolet B. Memantulkan gelombang radio yang dipancarkan dan menahan sebagian radiasi matahari C. Melepas molekul

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisa Hidrologi Analisis hidrologi merupakan salah satu bagian dari keseluruhan rangkaian dalam perencanaan bangunan air seperti sistem drainase, tanggul penahan banjir dan

Lebih terperinci

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara

Geografi. Kelas X ATMOSFER III KTSP & K-13. G. Kelembapan Udara. 1. Asal Uap Air. 2. Macam-Macam Kelembapan Udara KTSP & K-13 Kelas Geografi ATMOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami kelembapan udara. 2. Memahami curah hujan dan kondisi

Lebih terperinci

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR

BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan

Lebih terperinci

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN

BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian

Lebih terperinci

Panduan identifikasi dan penetapan batas sempadan sungai untuk area konservasi

Panduan identifikasi dan penetapan batas sempadan sungai untuk area konservasi Panduan identifikasi dan penetapan batas sempadan sungai untuk area konservasi Oleh : Idung Risdiyanto Institut Pertanian Bogor Bogor, Oktober 2012 Panduan identifikasi dan penetapan batas sempadan sungai

Lebih terperinci

Gerakan air laut yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari adalah nomor

Gerakan air laut yang dapat dimanfaatkan dalam kegiatan sehari-hari adalah nomor SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 6. DINAMIKA HIDROSFERLATIHAN SOAL 6.5 1. Bagi para nelayan yang menggunakan kapal modern, informasi tentang gerakan air laut terutama digunakan untuk... mendeteksi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Siklus Hidrologi Pengertian dan pengetahuan tentang rangkaian peristiwa yang terjadi dengan air mulai dari air jatuh ke permukaan bumi hingga menguap ke udara dan kemudian jatuh

Lebih terperinci

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Karakteristik Air Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017 Fakta Tentang Air Air menutupi sekitar 70% permukaan bumi dengan volume sekitar 1.368 juta km

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pantai 2.1.1. Pengertian Pantai Pengertian pantai berbeda dengan pesisir. Tidak sedikit yang mengira bahwa kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, karena banyak

Lebih terperinci

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)

DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi

Lebih terperinci

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.

Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran

Lebih terperinci

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran

HIDROSFER VI. Tujuan Pembelajaran KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER VI Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami kedalaman laut dan salinitas air laut. 2.

Lebih terperinci

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi

Seisme/ Gempa Bumi. Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Seisme/ Gempa Bumi Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang disebabkan kekuatan dari dalam bumi Berdasarkan peta diatas maka gempa bumi tektonik di Indonesia diakibatkan oleh pergeseran tiga lempeng besar

Lebih terperinci

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.

BAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi. Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan

Lebih terperinci

Sifat fisika air. Air O. Rumus molekul kg/m 3, liquid 917 kg/m 3, solid. Kerapatan pada fasa. 100 C ( K) (212ºF) 0 0 C pada 1 atm

Sifat fisika air. Air O. Rumus molekul kg/m 3, liquid 917 kg/m 3, solid. Kerapatan pada fasa. 100 C ( K) (212ºF) 0 0 C pada 1 atm Sifat fisika air Rumus molekul Massa molar Volume molar Kerapatan pada fasa Titik Leleh Titik didih Titik Beku Titik triple Kalor jenis Air H 2 O 18.02 g/mol 55,5 mol/ L 1000 kg/m 3, liquid 917 kg/m 3,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses

TINJAUAN PUSTAKA. akuifer di daratan atau daerah pantai. Dengan pengertian lain, yaitu proses TINJAUAN PUSTAKA Intrusi Air Laut Intrusi atau penyusupan air asin ke dalam akuifer di daratan pada dasarnya adalah proses masuknya air laut di bawah permukaan tanah melalui akuifer di daratan atau daerah

Lebih terperinci

PERAIRAN DARAT DAN LAUT

PERAIRAN DARAT DAN LAUT Judul PERAIRAN DARAT DAN LAUT Mata Pelajaran : Geografi Kelas : I (Satu) Nomor Modul : Geo.I.08 Penulis: Drs. Waldopo, M.Pd. Penyunting Materi: Drs. Eko Tri Rahardjo, M.Pd. Penyunting Media: Dra. Asih

Lebih terperinci

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI

BENTUK-BENTUK MUKA BUMI BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP

Lebih terperinci

BAB II MULTIMEDIA DAN HASIL BELAJAR A. Multimedia 1. Pengertian Multimedia Multmedia dalam pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak

BAB II MULTIMEDIA DAN HASIL BELAJAR A. Multimedia 1. Pengertian Multimedia Multmedia dalam pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak BAB II MULTIMEDIA DAN HASIL BELAJAR A. Multimedia 1. Pengertian Multimedia Multmedia dalam pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan banyak indera dan organ tubuh selama pembelajaran berlangsung

Lebih terperinci

OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA ( ) KADEK AGUS ARIADI ( ) KETUT GENEP DARMAYASA ( ) KELAS : IV B

OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA ( ) KADEK AGUS ARIADI ( ) KETUT GENEP DARMAYASA ( ) KELAS : IV B IPBA HIDROSFER OLEH KELOMPOK 2: I KOMANG JANUARIASA (1113021007) KADEK AGUS ARIADI (1113021014) KETUT GENEP DARMAYASA (1113021018) KELAS : IV B JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI

PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI PERTEMUAN II SIKLUS HIDROLOGI SIKLUS HIDROLOGI Siklus Hidrologi adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfir ke bumi dan kembali ke atmosfir melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi

Lebih terperinci

BAB I BENTUK MUKA BUMI

BAB I BENTUK MUKA BUMI BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme

Lebih terperinci

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd

Landforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Landforms of Fluvial Processes Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Proses Fluvial Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai

Lebih terperinci

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi

DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR. Riza Rahman Hakim, S.Pi DAERAH PERAIRAN YANG SUBUR Riza Rahman Hakim, S.Pi Ciri-ciri daerah perairan yang subur 1. Daerah konvergensi - Daerah perairan tempat pertemuan dua masa air berupa pertemuan dua arus yang kuat. - Perbedaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.

BAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng pasifik. Pertemuan tiga

Lebih terperinci

Wilayah Perairan Indonesia

Wilayah Perairan Indonesia Modul 1 Wilayah Perairan Indonesia Dr. Ir. Sugeng Hari Wisudo, M.Si. M PENDAHULUAN odul 1 ini menyajikan materi mengenai pengertian dan klasifikasi wilayah perairan, penentuan batas-batasnya, dan kewenangan

Lebih terperinci

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd

PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd PENGANTAR GEOGRAFI Oleh: Djunijanto, S.Pd SMA N 3 UNGGULAN TENGGARONG PEMERINTAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA 2009 GEOGRAFI Pengetahuan mengenai persamaan dan perbedaan gejala alam dan kehidupan dimuka

Lebih terperinci

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile

Dalam pengembangannya, geodinamika dapat berguna untuk : a. Mengetahui model deformasi material geologi termasuk brittle atau ductile Geodinamika bumi 9. GEODINAMIKA Geodinamika adalah cabang ilmu geofisika yang menjelaskan mengenai dinamika bumi. Ilmu matematika, fisika dan kimia digunakan dalam geodinamika berguna untuk memahami arus

Lebih terperinci

BAB 3. Pembentukan Lautan

BAB 3. Pembentukan Lautan BAB 3. Pembentukan Lautan A. Pendahuluan Modul ini membahas tentang teori dan analisa asal-usul lautan yang meliputi hipotesa pelepasan lempeng, teori undasi dan teori tektonik lempeng. Selain itu dalam

Lebih terperinci

ACARA IV POLA PENGALIRAN

ACARA IV POLA PENGALIRAN ACARA IV POLA PENGALIRAN 4.1 Maksud dan Tujuan Maksud acara pola pengaliran adalah: 1. Mengenalkan macam-macam jenis pola pengaliran dasar dan ubahannya. 2. Mengenalkan cara analisis pola pengaliran pada

Lebih terperinci

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *)

SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI. Dian Savitri *) SIMULASI SEBARAN SEDIMEN TERHADAP KETINGGIAN GELOMBANG DAN SUDUT DATANG GELOMBANG PECAH DI PESISIR PANTAI Dian Savitri *) Abstrak Gerakan air di daerah pesisir pantai merupakan kombinasi dari gelombang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung

II. TINJAUAN PUSTAKA. Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung II. TINJAUAN PUSTAKA A. Geologi Umum Sekitar Daerah Penelitian Daerah penelitian termasuk dalam lembar Kotaagung yang terletak di ujung selatan Sumatra, yang mana bagian selatan di batasi oleh Kabupaten

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah

Lebih terperinci

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993).

tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian (Sri Harto, 1993). batas topografi yang berarti ditetapkan berdasarkan aliran air permukaan. Batas ini tidak ditetapkan air bawah tanah, karena permukaan air tanah selalu berubah sesuai dengan musim dan tingkat pemakaian

Lebih terperinci

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan

KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai

Lebih terperinci

Ringkasan Materi Pelajaran

Ringkasan Materi Pelajaran Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan

Lebih terperinci

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer

Kita awali fenomena geosfer dari yang pertama: Atmosfer Geosfer merupakan satu istilah yang tidak pernah lepas dari ilmu geografi, karena pada dasarnya geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang terjadinya gejala-gejala maupun fenomena geosfer berdasarkan

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE

PENGENALAN. Irman Sonjaya, SE PENGENALAN Irman Sonjaya, SE PENGERTIAN Gempa bumi adalah suatu gangguan dalam bumi jauh di bawah permukaan yang dapat menimbulkan korban jiwa dan harta benda di permukaan. Gempa bumi datangnya sekonyong-konyong

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 )

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 2. Lokasi Kabupaten Pidie. Gambar 1. Siklus Hidrologi (Sjarief R dan Robert J, 2005 ) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Siklus Hidrologi Pada umumnya ketersediaan air terpenuhi dari hujan. Hujan merupakan hasil dari proses penguapan. Proses-proses yang terjadi pada peralihan uap air dari laut ke

Lebih terperinci

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu

PEMANASAN BUMI BAB. Suhu dan Perpindahan Panas. Skala Suhu BAB 2 PEMANASAN BUMI S alah satu kemampuan bahasa pemrograman adalah untuk melakukan kontrol struktur perulangan. Hal ini disebabkan di dalam komputasi numerik, proses perulangan sering digunakan terutama

Lebih terperinci

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR

RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR RADIASI MATAHARI DAN TEMPERATUR Gerakan Bumi Rotasi, perputaran bumi pada porosnya Menghasilkan perubahan waktu, siang dan malam Revolusi, gerakan bumi mengelilingi matahari Kecepatan 18,5 mil/dt Waktu:

Lebih terperinci

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya

5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya 5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan

Lebih terperinci

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI

BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI BAB II FAKTOR PENENTU KEPEKAAN TANAH TERHADAP LONGSOR DAN EROSI Pengetahuan tentang faktor penentu kepekaan tanah terhadap longsor dan erosi akan memperkaya wawasan dan memperkuat landasan dari pengambil

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM MODUL ONLINE 21.2 DAMPAK LETAK GEOGRAFIS, LETAK ASTRONOMIS DAN LETAK GEOLOGI INDONESIA PENDALAMAN MATERI LETAK (ASTRONOMIS DAN GEOGRAFIS) SERTA DAMPAKNYA BAGI KEHIDUPAN SOSIAL; EKONOMI; IKLIM DAN MUSIM

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN 1 LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN DAN SOSIALISASI PEMBUATAN SUMUR RESAPAN UNTUK MASYARAKAT PERDESAAN DI KECAMATAN NGAGLIK BAGIAN UTARA KABUPATEN SLEMAN Oleh: Suhadi Purwantoro,

Lebih terperinci

1.Tidak Menggunakan Sandal 2.Tidak Menggunakan Kaos Oblong 3.Mengikuti Mata Kuliah ini minimal 80% kehadiran 4.Datang tepat waktu 5.

1.Tidak Menggunakan Sandal 2.Tidak Menggunakan Kaos Oblong 3.Mengikuti Mata Kuliah ini minimal 80% kehadiran 4.Datang tepat waktu 5. TEKNIK HIDROLOGI PERATURAN MATA KULIAH 1.Tidak Menggunakan Sandal 2.Tidak Menggunakan Kaos Oblong 3.Mengikuti Mata Kuliah ini minimal 80% kehadiran 4.Datang tepat waktu 5.Berlaku sopan PENILAIAN MATA KULIAH

Lebih terperinci

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /

Geologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P / BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah

Lebih terperinci

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi)

Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi) Kajian Hidro-Oseanografi untuk Deteksi Proses-Proses Dinamika Pantai (Abrasi dan Sedimentasi) Mario P. Suhana * * Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor Email: msdciyoo@gmail.com

Lebih terperinci