V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan PT ADEI Crumb Rubber Industry PT ADEI Crumb Rubber Indusry adalah perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang industri pengolahan karet dan eksportir karet remah. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1954, dengan akta notaris berdasarkan Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Perusahaan ini pada awal berdirinya bernama ADEI Trading Company Limited yang didirikan pada tanggal 20 Pebruari 1954, kemudian pada tanggal 15 Mei 1954 terjadi perubahan anggaran dasar sehingga perusahaan berubah nama menjadi NV ADEI Trading Company Limited. Pada tanggal 4 Mei 1979 perusahaan berubah nama lagi menjadi PT ADEI Crumb Factory. Selanjutnya pada tahun 1994 perusahaan berubah nama menjadi PT ADEI Plantation and Industry, dimana perusahaan ingin membuka perkebunan di provinsi Riau namun tidak terealisasi karena ditinjau tidak memberikan hasil yang baik. Perkembangan zaman menyebabkan perusahaan berubah nama lagi menjadi PT ADEI Crumb Rubber Industry pada tahun 1997 sampai sekarang. PT ADEI Crumb Rubber Indusry berkedudukan di Jalan. Ahmad Yani No. 82 Medan sebagai kantor administrasi perusahaan dan pabrik pengolahan berlokasi di Jalan Imam Bonjol, Kel. Satria, Kec, Padang Hilir, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Luas lahan yang dimiliki ± 10 Ha. PT ADEI CRI mengekspor produksinya ke negara Korea, China, Jerman, dan negara-negara lainnya. 5.2 Visi dan Misi PT ADEI CRI belum memiliki visi secara tertulis sejak berdiri sampai saat ini. Hasil wawancara yang saya lakukan, tereksplisit pernyataan visi yaitu menjadi perusahaan yang terdepan baik di bidang ekonomi, lingkungan hidup dan pasar karet dunia. Misi perusahaan PT ADEI yaitu menciptakan produk sesuai dengan keinginan pelanggan dengan tetap memperhatikan lingkungan hidup sekitar serta memperhatikan kesejahteraan karyawan. Tujuan PT ADEI CRI adalah menciptakan produk yang berkualitas dan seefesien mungkin untuk memperoleh keuntungan. Upaya perusahaan memperhatikan lingkungan hidup yang terkandung dalam misi perusahaan dibuktikan PT ADEI dengan meraih

2 peringkat biru minus dari Kementerian Lingkungan Hidup pada tahun Hal ini mengandung makna bahwa PT ADEI merupakan perusahaan yang telah melakukan upaya pengelolaan lingkungan, walaupun ada beberapa upaya yang belum mencapai hasil yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan. 5.3 Struktur Organisasi Organisasi dapat diartikan sebagai suatu lembaga ataupun kelompok fungsional yang terdiri dari sekelompok orang yang mau bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Struktur organisasi itu sendiri menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian, posisi-posisi maupun orang-orang yang menunjukkan kedudukan yang berbeda-beda dalam suatu organisasi perusahaan. Tujuan organisasi akan lebih mudah dicapai dengan adanya suatu kerja sama yang tersusun rapi di dalam suatu struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi akan terlihat pembagian tugas dan tanggung jawab untuk memudahkan dalam menuntun, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dicanangkan terlebih dahulu. Adapun bentuk organisasi yang digunakan oleh PT ADEI Crumb Rubber Industry adalah tipe organisasi garis dan fungsional, dimana pimpinan tertinggi dipegang oleh direktur. Struktur fungsional mengelompokkan tugas dan aktivitas berdasarkan fungsi bisnis. Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya direktur dibantu oleh direktur produksi dan wakil manajemen yang didukung oleh bagianbagian lain yang tidak kalah penting. Struktur organisasi PT ADEI Crumb Rubber Industry dapat dilihat pada Lampiran 1. Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian dari struktur organisasi tersebut sebagai berikut: 1. Direktur Direktur adalah pimpinan tertinggi dari setiap bagian yang menjalankan kegiatan usaha perusahaan. Secara garis besarnya, tugas dan tanggung jawabnya antara lain : 47

3 a. Bertanggung jawab penuh atas semua kegiatan perusahaan, misalnya tanggung jawab pada dewan komisaris, pemegang saham, keselamatan kerja dan ketentraman karyawan. b. Menentukan arah dan kebijaksanaan perusahaan serta menetapkan rencana dan tata kerja sesuai dengan apa yang telah digariskan oleh dewan komisaris. c. Mengawasi jalannya operasi perusahaan, keuangan, dan perkembangan perusahaan dan menerima pertanggungjawaban atas pekerjaan bawahan. 2. Direktur produksi Penerapan sistem mutu dan mengesahkan pedoman mutu. Menerapkan kebijakan mutu dan sasaran mutu.. Menetapkan uraian tanggung jawab dan wewenang. Meninjau sistem secara berkala. Menetapkan dan menyediakan sumber daya dan prasarana yang dibutuhkan. Menetapkan persyaratan sumber daya manusia. 3. Wakil manajemen Mengesahkan dokumen eksternal. Melaksanakan komunikasi internal. Melakukan tinjauan manajemen. Melakukan pengendalian dokumen dan data. Memenuhi kebutuhan pelatihan. Melaksanakan audit internal. Memantau kepuasan pelanggan. Meninjau tindakan koreksi dan pencegahan yang diterapkan. 4. Manajer pabrik. Merencanakan dan mengawasi pekerjaan bagian-bagian yang dibawahinya. Melaksanakan pembelian bahan baku atas dasar persetujuan direktur. Menerima tugas-tugas khusus yang diberikan oleh direktur. Ikut serta dalam penyusunan anggaran. Menentukan kadar getah sesuai dengan standar yang berlaku. 48

4 Manajer pabrik dibantu oleh bagian-bagian lain dalam melaksanakan tugasnya yang berada di lokasi pabrik yaitu : a. Kepala produksi Kepala produksi bertanggung jawab untuk merencanakan produksi serta pelaksanaan proses produksi, dan merencanakan persediaan bahan baku, bahan penolong, bahan bakar, serta pengawasan terhadap pemakaian mesin-mesin produksi. Departemen ini membawahi beberapa bagian, yaitu : - Bagian gilingan, terdapat seorang kepala dan wakil kepala bagian yang membawahi 90 orang karyawan. Bagian ini bertugas untuk melakukan proses pengolahan awal produksi. - Bagian dryer, di dalamnya terdapat seorang kepala dan wakil kepala bagian yang membawahi 90 orang karyawan. Bagian ini bertugas untuk melakukan proses pengolahan akhir produksi. - Kepala gudang ekspor, bertanggung jawab atas pemasukan, penyimpanan serta mengamankan harta benda perusahaan seperti bahan baku, bahan penolong, bahan bakar dan barang jadi serta harta benda lainnya yang menjadi milik perusahaan dan membuat laporan persediaan dan laporan pemakaian bahan. b. Bagian bengkel bertugas untuk melakukan perbaikan mesin-mesin yang dipergunakan dalam proses produksi, mengadakan perawatan terhadap mesinmesin yang dipergunakan dan membuat permintaan pembelian atas alat-alat yang diperlukan. c. Bagian pembelian bertugas untuk melakukan pembelian bahan-bahan yang dibutuhkan perusahaan seperti peralatan pabrik yang digunakan secara rutin di pabrik, memelihara dan mengawasi mesin-mesin serta meneliti pasar bahan baku untuk memperoleh bahan baku dengan harga rendah namun berkualitas. d. Bagian penerimaan bertugas untuk melakukan kegiatan penerimaan bahan baku. e. Bagian laboratorium bertugas untuk meneliti hasil produk akhir melalui sampel mengenai mutu yang telah ditetapkan. Mutu harus sesuai dengan SIR 20 dan bertugas untuk membuat laporan Certificate of Quality. Bagian laboratorium berhak menolak hasil barang jadi jika tidak sesuai dengan standar yang telah 49

5 ditetapkan. Bagian laboratorium memiliki seorang kepala bagian dan 15 orang karyawan. 5. Manajer penjualan Melaksanakan tinjauan yang berkaitan dengan persyaratan pelanggan. Mengadakan komunikasi dengan pelanggan. Memasarkan hasil produksi perusahaan. Memonitor pasaran internasional terhadap komoditi sejenis. Membuat faktur-faktur yang berhubungan dengan penjualan seperti invoice, weight note, meminta bill of landing dari perusahaan pelayaran, letter of credit dari bank serta Certificate of Quality dari pabrik. Mengadakan penagihan atas rekening penjualan. Menyusun laporan atas penyelidikan keadaan pasar. Mengawasi dan mengurus pengangkutan barang jadi dari pabrik ke gudang pelabuhan Belawan sampai barang diangkut oleh kapal. 6. Bagian keuangan, bertugas mengelola uang kas perusahaan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, baik berupa penerimaan maupun pengeluaran kas atau transaksi perusahaan berdasarkan bukti yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang, menyimpan uang kas dan membuat kaporan perincian uang kas. 7. Bagian akuntansi, bertangggung jawab atas keadaan keuangan perusahaan seperti : mengawasi penerimaan dan pengeluaran keuangan dan melaksanakan perhitungan pajak, membantu direktur dalam merencanakan penggunaan dana dan bertanggung jawab di dalam membuat neraca dan daftar laba rugi kepada direktur serta membuat laporan secara periodik yang berhubungan dengan nota keuangan seperti rincian kreditur, debitur dan laporan lain yang dianggap perlu. 8. Bagian administrasi umum bertugas untuk melaksanakan pencatatan dan pembukuan atau transaksi yang terjadi di perusahaan dan melakukan perhitungan harga pokok produksi. 50

6 5.4 Sumber Daya Perusahaan Faktor faktor produksi merupakan sumberdaya mendasar yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. PT ADEI CRI memiliki sumber daya yang terdiri dari sumber daya modal, sumberdaya manusia, sumber daya fisik atau lahan, dan sumber daya informasi. Keberhasilan perusahaan merupakan keberhasilan keterkaitan antar masing-masing sumber daya Sumber Daya Modal PT ADEI Crumb Rubber Industry memerlukan modal untuk melanjutkan usaha dan menutupi biaya-biaya yang dikeluarkan. Beban biaya yang dikeluarkan meliputi biaya administrasi umum dan kantor, biaya gaji karyawan, biaya produksi, biaya pemeliharaan dan lain-lain. Penerimaan berasal dari penjualan produk SIR 20. Sumber modal perusahaan berasal dari pemegang saham perusahaan. Pemegang saham mayoritas PT ADEI adalah keluarga Luhur dan Teuku M.Hanafiah. Modal dari luar perusahaan berasal dari peminjaman pada lembaga keuangan, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dana. Peminjaman modal tersebut dilakukan jika perusahaan mengalami penurunan permintaan barang yang mengakibatkan penerimaan perusahaan menurun. Hal ini baru saja terjadi pada akhir tahun 2008 lalu. PT ADEI dalam menjalankan usahanya memulai tahun buku pada bulan Januari dan berakhir pada bulan Desember, di mana perusahaan memulai kegiatan anggaran pada awal bulan November, sehingga pada akhir tahun anggaran telah selesai disusun. Penyusunan anggaran yang diutamakan yaitu penyusunan anggaran penjualan, anggaran produksi, anggaran bahan baku, anggaran upah langsung dan biaya overhead pabrik. Anggaran disusun perusahaan berdasarkan atas pengalaman dari tahun yang lalu berdasarkan permintaan dari pembeli atau langganan. Anggaran ini disusun oleh direktur produksi dibantu oleh manajer pabrik, manajer penjualan, bagian keuangan dan akuntansi. Setelah anggaran selesai disusun, maka anggaran tersebut diserahkan kepada direktur untuk diperiksa, diperbaiki yang perlu dan disahkan. 51

7 5.4.2 Sumber Daya Manusia Tenaga kerja merupakan orang-orang yang bekerja dan sering juga disebut sumber daya manusia. Tenaga kerja mencakup kontribusi orang-orang baik secara fisik maupun mental ketika mereka melakukan produksi. PT ADEI CRI memiliki tenaga kerja dengan berbagai kualifikasi untuk fungsi dan bagian yang berbeda. Rasio tenaga kerja berjenis kelamin pria dan wanita adalah 3 : 1. Mayoritas tenaga kerja yang bekerja adalah pria. Perekrutan tenaga kerja bagian produksi tidak memiliki klasifikasi berupa lulusan maupun tingkat pendidikan dan standarisasi khusus. Yang dibutuhkan adalah kemauan untuk tekun, bertanggungjawab, serta kerja keras. Perekrutan tenaga kerja terdiri dari proses wawancara dengan membawa ijazah terakhir yang dimiliki. Tenaga kerja yang dimiliki PT ADEI CRI secara keseluruhan adalah tamatan SMA, hanya tingkat manajer yang memiliki kualifikasi lulusan Sarjana Strata 1. Karyawan mendapatkan upah diatas UMR. Selain itu, pekerja juga diikutkan dalam program jamsostek, diberikan tunjangan beras ditambah dengan fasilitas perumahan serta dibangun sebuah musholla di kompleks pabrik dan lainnya demi peningkatan kesejahteraan pekerja. Untuk keseluruhan di perusahaan terdapat 400 orang tenaga kerja yang berarti jumlah pekerja dan keluarga yang tergantung penghidupannya kepada perusahaan berjumlah ± orang. Berdasarkan sifat hubungan kerja antara karyawan dengan perusahaan, karyawan di PT ADEI CRI dibedakan menjadi karyawan tetap, karyawan honor dan karyawan tidak tetap. Karyawan tetap adalah karyawan yang bekerja untuk perusahaan untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. Keseluruhan karyawan tetap berada di kantor pusat di Medan dan yang berada di pabrik pengolahan. Karyawan honor adalah karyawan yang upahnya diberikan berdasarkan perjanjian yang telah disepakati bersama. Karyawan honor yaitu penasehat hukum dan petugas sipil atau militer. Karyawan tidak tetap adalah karyawan yang bekerja untuk perusahaan untuk jangka waktu yang telah ditentukan. Karyawan ini terdiri dari karyawan harian lepas, karyawan harian musiman dan karyawan borongan. Karyawan tidak tetap biasanya bekerja apabila perusahaan harus memenuhi 52

8 pesanan dalam waktu yang singkat. Karyawan tidak tetap akan memperoleh upah berdasarkan dengan kuantitas pekerjaan yang dilakukan. Karyawan PT ADEI CRI bagian pengolahan dibagi dalam dua shift dengan memiliki rata-rata jam kerja tujuh jam per hari. Shift pertama dimulai pada pukul WIB dan shift kedua dimulai pada pukul WIB. Selain karyawan tetap menerima gaji pokok, perusahaan juga memberikan tunjangantunjangan lain, antara lain : a. Tunjangan transportasi Tunjangan ini diberikan apabila karyawan melakukan perjalanan dinas dengan biaya perusahaan. b. Tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru Setiap tahun perusahaan selalu memberikan tunjangan Hari Raya dan Tahun Baru kepada tenaga kerja yang sudah memiliki masa kerja minimal satu tahun yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan perusahaan. Bagi pekerja yang masa kerjanya kurang dari satu tahun tetapi lebih dari tiga bulan masa kerja, maka akan mendapatkan tunjangan yang proporsional dengan masa kerjanya. Pemberian tunjangan ini biasanya diserahkan kepada pihak perusahaan dua minggu sebelum dari Hari Raya dan Tahun Baru tersebut. c. Tunjangan Perawatan Apabila salah seorang karyawan yang terdaftar dalam perusahaan menderita sakit yang memerlukan pengobatan intensif, maka perusahaan akan memberikan bantuan pengobatan yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dengan ketentuan sebagai berikut : - Biaya pengobatan akan dibantu pihak perusahaan apabila karyawan tersebut berobat ke rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan. - Dalam keadaan mendesak atau darurat, karyawan diperkenankan berobat ke dokter luar yang terdekat dengan catatan karyawan tersebut harus melaporkan kepada pimpinan perusahaan yang dibuktikan dengan surat keterangan dari dokter yang berwenang. d. Tunjangan Kematian Bukan Kecelakaan. Apabila karyawan sebagai kepala keluarga meninggal dunia karena bekerja maka pihak perusahaan akan memberikan sumbangan pada ahli warisnya 53

9 sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan perusahaan, dimana jumlahnya berdasarkan pada Per.Men.No.04/MEN/1986 serta upah dalam bulan berjalan Sumber Daya Fisik Sumber daya fisik merupakan hal-hal yang berwujud yang digunakan perusahaan dalam melaksanakan dan memudahkan kegiatan usaha. Sumber daya fisik merupakan sumber daya alam, bahan baku, fasilitas perkantoran dan produksi, perlengkapan, komputer serta peralatan lainnya. Sumber daya fisik yang dimiliki PT ADEI diantaranya pabrik, perumahan karyawan dan lahan milik sendiri seluas ± 10 Ha. Dalam kegiatan pembukuan dan pencatatan karyawan menggunakan mesin tik dan sistem komputerisasi. Semakin berkembangnya usaha maka memerlukan sumber daya fisik yang lebih untuk tetap dapat mengikuti perkembangan usaha dan teknologi. Keadaan alam, ketersediaan sumber air yang kontinu dan adanya iklim yang sesuai merupakan faktor pendukung berjalannya usaha PT ADEI CRI Sumber Daya Informasi Dalam mendukung kegiatan usahanya, PT ADEI CRI menggunakan sumber informasi baik dalam memperoleh informasi tentang jumlah permintaan, isu-isu yang mempengaruhi dan berpengaruh terhadap usaha, keadaan harga pasar, prediksi harga waktu mendatang dan adanya peraturan peraturan baru dalam bidang industri karet dan tenaga kerja. Oleh karena itu, PT ADEI CRI tergabung dalam organisasi Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (GAPKINDO) Wilayah Sumatera Utara. Selain itu, perusahaan juga menggunakan internet dalam mengakses informasi-informasi yang dibutuhkan dalam kegiatan usaha. 5.5 Produksi dan Operasi Proses produksi merupakan interaksi antara bahan baku, tenaga kerja langsung dan bahan-bahan penolong yang digunakan. Dengan adanya interaksi antara unsur-unsur produksi tersebut maka dihasilkan hasil atau out put. Pengaturan yang baik terhadap interaksi dari unsur-unsur tersebut dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efesiensi dari proses produksi. Proses 54

10 produksi yang dilakukan PT ADEI CRI menghasilkan output berupa crumb rubber dengan mutu Standar Indonesian Rubber (SIR) mutu SIR-20. Perusahaan mengolah berbagai jenis getah seperti getah slabs, getah lumps, getah lumps cincang, getah paret dan jenis getah lainnya yang akan dijadikan karet kering yang sesuai dengan SIR 10 dan SIR 20. Dalam proses produksinya, perusahaan dapat juga menghasilkan karet kering yang sesuai dengan SIR 10. Karet kering ini tidak dapat diproduksi dalam jumlah besar karena bahan baku untuk jenis karet ini sukar didapatkan. Berdasarkan pengalaman dari seluruh bahan mentah yang diolah di pabrik, barang jadi yang dapat diproduksi sesuai dengan SIR 10 sangat sedikit. Oleh karena itu, PT ADEI CRI memfokuskan memproduksi SIR 20 selama lima tahun belakangan ini. Pada awal produksinya, proses pengolahan getah hanya dalam bentuk remilling yaitu dalam bentuk pengolahan tradisional yang hasilnya masih dalam bentuk crown crepe yaitu berupa lembaran karet kering. Pada masa itu perusahaan belum mampu memenuhi permintaan crown crepe dari berbagai negara. Pada tahapan proses remilling memerlukan waktu hingga satu bulan sedangkan permintaan dari konsumen pada saat itu sangat tinggi sehingga perusahaan tidak mampu memenuhi permintaan yang ada di pasaran. Pada saat itu kemampuan produksi hanya berkisar sampai ton per bulan. Keadaan ini berlangsung hingga tahun Akibat adanya kemajuan teknik dalam pengolahan karet, negara konsumen tidak lagi mengimpor karet dalam bentuk crown crepe. Negara konsumen menuntut hasil produksi dalam keadaan yang baik. Hasil produksi ini disebut dengan crumb rubber. Karena hal ini perusahaan bertekad untuk meningkatkan produksinya dengan melakukan konversi pabrik remilling menjadi crumb rubber yaitu mengolah cara pengolahan karet menjadi crumb rubber. Perubahan ini baru dapat terlaksana pada tahun Dalam proses crumb rubber ini, perusahaan memiliki mesin penghancur getah sebanyak tiga unit. Dengan adanya ketiga unit mesin yang dimiliki, perusahaan dapat menghasilkan ton karet kering tiap bulan tetapi hasil ini belum dapat memenuhi semua permintaan yang datang dari berbagai negara. Hal ini dikarenakan permintaan yang semakin meningkat dari negara-negara 55

11 konsumen dari waktu ke waktu. Dengan adanya kesempatan untuk memasuki pasar internasional, maka perusahaan menambah satu lagi unit mesin penghancur getah. Ternyata dengan adanya penambahan, volume produksi dapat meningkat menjadi sampai ton per bulan, hingga tahun 1998 perusahaan telah memiliki lima unit mesin penghancur, dua unit mesin cincang, 18 unit mesin penggiling serta dua unit mesin pengering. Dengan demikian volume produksi telah mencapai ton per tahun sehingga hampir seluruh permintaan dari negara-negara pengimpor sudah dapat terpenuhi. Dalam proses pengolahan bahan baku menjadi barang jadi, PT ADEI CRI melakukan proses pabrikasi yang diolah di dalam pabrik steril dengan menggunakan mesin pengolahan. Pada prinsipnya standar proses pengolahan bahan olah karet (bokar) terdiri dari urutan penerimaan bahan olah, penyimpanan bahan olah, pencacahan dan pencampuran, penggilingan, penjemuran, perajangan, pengeringan, penimbangan dan pengempaan, pengujian produk jadi, pengemasan, penyimpanan produk jadi dan penyerahan. Skema proses pengolahan bahan olah karet dapat dilihat pada Lampiran 3. Tahapan pengolahan bahan dalam proses produksi akan dijelaskan dibawah ini. I. Pembersihan Pada tahap pembersihan semua bahan baku yaitu lumbs/slabs yang dibeli melalui pedagang perantara terlebih dahulu disortir, dengan tujuan untuk memisahkan sampah-sampah yang tercampur di dalam bahan baku yang dibeli dengan menggunakan mesin pembersih yaitu mesin giling palu (hammermill). Mesin ini dapat membuang ± 95 persen dari kandungan kotoran semula. Persentase penghilangan kotoran yang cukup tinggi ini dapat terjadi karena kebanyakan bahan baku mengandung kotoran permukaan dan kotoran terdispersi tak merata. Setelah dilakukan penyortiran, karet tersebut dimasukkan ke mesin pemecah karet hingga berbentuk butiran. Kemudian karet tersebut dialirkan melalui ban berjalan dan dimasukkan ke dalam mesin Granulator sambil disiram air, dengan maksud agar karet lebih bersih. Selanjutnya karet tersebut dialirkan ke bak penampungan dan dari sini, karet dihisap kemudian dimasukkan ke mesin prebreaker yang bertujuan untuk memperoleh karet yang bersih dari kotoran sebelum dilakukan pengilingan. 56

12 II. Penggilingan Untuk memperoleh keseragaman, maka dilakukan pencampuran secara makro (macro blending) yaitu sejumlah bahan olah berbentuk cacahan dicampur. Kemudian akan disusul dengan pencampuran secara mikro (micro blending) pada gilingan krep. Pencampuran dilakukan untuk menggabungkan bahan olah yang mempunyai nilai PRI yang tinggi dan yang rendah. Hasil penggilingan akan berbentuk selendang atau lembaran panjang dengan ketebalan antara 8-10 mm. Pencampuran secara mikro pada gilingan krep memberi keuntungan yaitu memperbaiki keseragaman dan penyingkatan waktu pengeringan. Kerugiannya yaitu kenaikan biaya pengolahan karena rendahnya kapasitas kerja dari gilingan krep dan tingginya kebutuhan tenaga kerja. III. Penjemuran Hasil dari penggilingan yang berupa lembaran akan dijemur (pengeringan gantung) dengan cara mengantung lembaran basah dari gilingan krep di dalam kamar pengeringan selama 8-14 hari. Secara teknis, sistem pengeringan gantung memberikan keuntungan yaitu nilai PRI dan PO (Plasticity Original) dapat dipertahankan. Setelah melalui penjemuran, lembaran-lembaran karet tersebut akan dicincang halus hingga berbentuk butiran atau remah. Ini dinamakan dengan proses peranjangan. Lalu getah hasil ranjangan harus diisi merata di setiap talang. Peranjangan dilakukan oleh mesin shredder yang mempunyai satu gilingan pemotong dan satu pisau statis. Ukuran pecahan getah setelah diranjang harus di bawah 8 mm. Pisau ranjang harus diasah secara berkala untuk menghindari hasil ranjangan yang kasar. Hal ini juga dimaksudkan agar bintik putih (white spot) tidak timbul pada karet setelah melalui pengeringan pada dryer nantinya. IV. Pengeringan Untuk bahan olah karet rakyat (bokar), pengeringan adalah pekerjaan sangat penting. Remah bahan olah karet rakyat jika dikeringkan diatas 100º C selama lebih dari dua jam akan menghasilkan suatu produk yang rendah PRI-nya. Oleh karena itu, pada waktu proses pengeringan di dryer harus benar-benar dikontrol atau dikendalikan dengan tepat. Butiran-butiran yang telah diisi di talang akan dimasukkan ke dalam dryer untuk dimasak hingga matang dengan suhu dan waktu tertentu. Di dalam dryer ada tiga tahap yaitu tahap pengeringan, 57

13 tahap pemasakkan atau pengapian dan yang terakhir tahap pendingan. Dengan demikian diharapkan karet sudah menjadi matang setelah keluar dari dryer. V. Pengempaan Karet-karet yang sudah matang tersebut akan ditimbang dan dipress (pengempaan) hingga berbentuk bal-bal. Berat bal yang diinginkan adalah 35 ± 0,05 kg dengan ketinggian kurang dari 7 inchi. Ini dilakukan untuk menghindari kantong bal koyak karena bal mengembang. Untuk mengempa karet hingga berbentuk bal digunakan mesin twin chamber. Sebelum proses pengempaan dipastikan semua karet dalam keadaan cukup dingin (sebaiknya di bawah 45ºC). Setiap bal diperiksa secara visual oleh pengawas untuk mengetahui apakah karet terkontaminasi benda asing atau mengandung white spot dengan mengambil satu bal dari setiap 6 bal untuk dipotong dan diperiksa. Setiap bal yang ditemukan mengandung white spot harus dipisahkan dan diambil tindakan segera untuk diidentifikasi penyebabnya supaya hal yang serupa tidak terjadi lagi. Hal ini bertujuan agar kualitas produk tetap terjaga. VI. Pengujian Pengambilan sampel untuk pengujian produk dilakukan segera sesudah pengempaan dan harus dilakukan secara teratur. Walaupun fabrikasi sudah baik dan konsisten, pengambilan sampel tetap dilakukan oleh bagian laboratorium. Pengambilan sampel dilakukan dengan mengerat dua sudut yang berhadapan diagonal kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik yang telah diberi label. Selanjutnya kantong plastik tersebut siap dikirim ke laboratorium untuk diuji meliputi pengujian penetapan kadar kotoran, penetapan kadar abu, penetapan kadar zat menguap, penetapan PRI, pengujian warna, uji pengerasan dalam penyimpanan yang dipercepat (ASHT), penentuan kadar nitrogen dan pengujian Viskositas Mooney. Hasil pengujian ini dicatat untuk membuat laporan Certificate of Quality (Lampiran 4). Hasilnya akan dikirim ke kantor pusat di Medan untuk diperiksa ulang sebelum dikirim kepada pembeli. Persyaratan untuk setiap jenis uji dan karakteristik SIR 20 sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI no ) dan juga seperti yang telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia No. 184/Kp/VI/88, tanggal 25 Juni 1998, yang dapat dilihat pada Tabel

14 Tabel 10. Skema Persyaratan Standar Indonesian Rubber (SIR) Jenis Mutu 20 No Jenis Uji/Karakteristik Satuan 1 Kadar Kotoran (b/b) Maks 0,20 2 Kadar Abu (b/b) Maks 1,00 3 Kadar Zat Menguap (b/b) Maks 0,80 4 PRI (Plasticity Retention Index) Min 50 5 Po Min 30 6 Nitrogen (b/b) Maks 0,60 7 kemantapan Viskositas (ASHT) - 8 Viskositas Mooney ML (1+4)100ºC - 9 Warna Skala Lovibond - 10 Pemasakan (cure) - 11 Warna Lambang Merah 12 Warna Plastik Pembungkus Bandela Transparan 13 Warna Pita Plastik Putih Susu/transparan 14 Tebal Plastik Pita Bandela 0,03 ± 0,01 15 Titik Leleh Plastik Pembungkus Bandela Maks 108 Sumber : PT ADEI Crumb Rubber Industry (2010) VII. Pengemasan Setiap bal kembali ditimbang untuk memastikan berat bal sesuai sebelum dimasukkan ke dalam peti. Setiap bal juga harus melewati sensor metal detector guna mendeteksi apakah di dalam bal terkandung bahan logam atau tidak. Setelah melalui serangkaian prosedur setiap bal lalu akan dikemas. Pengemasan terdiri dari pengemasan dalam (bandela) dengan plastik jenis polietilen transparan dan pengemasan luar dengan menggunakan pallet metal (metal box). Pallet metal ini dikirim dan disediakan oleh pembeli. Setiap pengemasan diberi penandaan, penandaan pengemasan dalam berisi lambang SIR berwarna merah sesuai mutunya yaitu SIR 20 tepat ditengah, tanda pengenal produsen yaitu SCZ, berat netto, nama produsen, tanda SNI dan tanda lain sesuai dengan permintaan dan kesepakatan dengan pembeli. Selain seperti penandaan pada pengemasan dalam, untuk pengemasan luar terdapat informasi negara tujuan dan dicantumkan tulisan Produce of Indonesia. Setelah melalui proses pengemasan dan penandaan, produk pun sudah siap untuk disimpan di gudang pabrik. Produk akan segera dikirim apabila sudah mendapatkan instruksi pengiriman dari pembeli. Pengiriman akan dilakukan jika Letter of Credit telah ditangan perusahaan. 59

15 Secara garis besar, peralatan-peralatan yang digunakan dalam proses pengolahan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Peralatan Pengolahan Karet Alam Olahan SIR 20 pada PT ADEI CRI No. Nama Alat Kegunaan 1. Slab cutter menghancurkan bongkahan-bongkahan karet. 2. Tangki air membantu pembersihan dari kotoran yang melekat pada permukaan bahan olah. 3. Tangki penampungan menampung karet yang sudah terpisah dari kotoran dan air yang kotor. 4. Prebreaker menghancurkan karet alam menjadi lebih kecil. 5. Tangki pencampur tempat pencampuran bahan olah yang dilengkapi dengan pengaduk supaya diperoleh keseragaman. 6. Hammermill menghancurkan karet menjadi ukuran yang lebih kecil sekaligus melepaskan kotoran dari karet. 7. Mesin giling menggiling pecehan-pecahan karet agar menyatu krep berbentuk lembaran panjang. 8. Air drying shed tempat untuk mengeringkan atau menjemur lembaran karet. 9. Shredder mencincang halus lembaran karet hingga berbentuk butiran atau remah. 10. Trolley sebagai tempat untuk mengisi butiran-butiran karet sebelum dimasukkan ke dalam dryer. 11. Dryer mengeringkan dan memasak butiran karet dalam trolley hingga matang. 12. Pelletiser mengiling ulang karet yang keluar dari dryer hingga seragam. 13. Cooling box sebagai tempat untuk mendinginkan karet yang luar dari pelletiser. 14. Weighting scale menimbang karet yang telah matang. 15. Twin chamber mengempa karet hingga berbentuk bal. 16. Metal detector medeteksi apabila ada kontaminasi logam dalam bal karet. 17. Forming box sebagai tempat pembetukkan 30 atau 36 bal dalam satu unit kemasan Shrink Wrap. Sumber : PT ADEI Crumb Rubber Industry (2010) 60

16 5.6 Pemasaran Pemasaran merupakan proses mendefinisikan, mengantisipasi, menciptakan, serta memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Pemasaran juga merupakan sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang yang dapat memuaskan kebutuhan pada pembeli yang ada maupun pada pembeli potensial. Pemsaran dan produksi merupakan fungsi pokok bagi perusahaan. PT ADEI berusaha memproduksi dan memasarkan produk untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Pemasaran terkait dengan bauran pemasaran yang terdiri dari product (produk), price (harga), place (distribusi) dan promotion (promosi). Berikut ini merupakan penjelasan mengenai masingmasing bauran pemasaran di PT ADEI CRI, yaitu : Product (produk) Perusahaan mengolah berbagai jenis getah seperti getah slabs dan atau getah lumps yang akan dijadikan karet kering yang sesuai dengan SIR 20. Produk yang dihasilkan perusahaan memiliki kualitas yang sangat baik karena telah memenuhi standarisasi yang telah ditetapkan pasar dan juga pelanggan. Sebagai buktinya, produk yang dihasilkan oleh PT ADEI telah mendapatkan SNI dari pemerintah. Sebagai persyaratan dari konsumen, PT ADEI harus memiliki sertifikat dari lembaga terpercaya maka PT ADEI CRI telah memiliki tim audit tetap dari Yogya Quality Assurance (YOQA) dan tim audit pemerintah yang diwakili oleh Lembaga Sertifikasi Produk Pusat Standarisasi. Salah satu hal penting yang dilakukan oleh PT ADEI untuk membangun loyalitas pelanggan adalah dengan membangun citra/image baik perusahaan melalui mengutamakan kualitas produk Price (harga) Pemberlakuan harga yang ditetapkan PT ADEI merupakan pemberlakuan harga berdasarkan harga pasar yang berlaku. Perubahan harga yang terjadi sesuai juga dengan harga pasar yang berlaku. Penetapan harga diberlakukan kepada semua pelanggan tanpa melihat kuantitas kontrak yang telah ditandatangi oleh pelanggan. Sistem pembayaran yang ditetapkan adalah pembayaran di depan. 61

17 Jika pelanggan telah melakukan pembayaran maka pengiriman barang akan segera dilakukan Place (distribusi) Dalam memasarkan produk, PT ADEI menggunakan saluran pemasaran langsung. Konsumen utama PT ADEI adalah produsen ban. Konsumen terbesar PT ADEI CRI yaitu produsen pabrik ban yang berasal dari negara China, Jerman, Prancis,Yugoslavia, Kanada dan Amerika Serikat. Konsumen tersebut melakukan kunjungan rutin setahun sekali ke pabrik pengolahan PT ADEI CRI. Konsumen sendiri yang mendatangi PT ADEI CRI untuk melihat langsung proses pengolahan yang dilakukan. Setelah itu, konsumen akan melakukan transaksi dan kesepakatan penjualan melalui telepon dan surat Promotion (promosi) Promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk kepada khalayak banyak. Hasil produksi PT ADEI sudah mempunyai pasar tertentu, sampai saat ini PT ADEI CRI tidak melakukan promosi secara khusus. Pada awal berdirinya, PT ADEI melakukan pemasaran dengan menjadi anggota Kamar Dagang Indonesia. Namun seiring berjalannya waktu, semakin banyak berdirinya organisasi usaha karet lainnya, perusahaaan juga menjadi anggota organisasi lain seperti GAPKINDO (Gabungan Pengusaha Karet Indonesia) wilayah Sumatera utara. Manfaat langsung yang diperoleh PT ADEI CRI adalah dikenal oleh pengusaha dalam dan luar negeri dalam dunia industri karet. Yang paling terutama bagi PT ADEI CRI adalah kepuasaan pelanggan, yang diharapkan akan menjadi promosi tersendiri bagi pelanggan. 62

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER

DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN DRYER L A M P I R A N Lampiran 1. Struktur Organisasi PT ADEI Crumb Rubber Industry DIREKTUR DIREKTUR PRODUKSI WAKIL MANAJEMEN AKUNTANSI MANAJER PENJUALAN MANAJER PABRIK KEUANGAN ADMINISTRASI UMUM BENGKEL PEMBELIAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dan keistimewaan dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. BATANGHARI TEBING PRATAMA adalah anak perusahaan dari PT. BATANGHARI & GROUP yang beralamat di Menara Kuningan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Sunan Rubber berdiri pada tahun 1949 dengan nama NV Sunan Rubber Handel Matchapply (NV Sunan Rubber Trading Company Limited). Pada awal pendiriannya,

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Y\A. Sejarah Berdirinya Perusahaan P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri berbentuk Firma (Fa) yang bemama Fa. Cakrawala, yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU. PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal

BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU. PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal BAB II GAMBARAN UMUM PT. RIAU CRUMB RUBBER FACTORY PEKANBARU A. Sejarah PT. Riau Crumb Rubber Factory PT. Riau Crumb Rubber Factory (RICRY) merupakan Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) yang bergerak

Lebih terperinci

Mulai. Studi pustaka. Pengumpulan d. Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab. - Po - PRI. Apakah control chart. terkendali?

Mulai. Studi pustaka. Pengumpulan d. Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab. - Po - PRI. Apakah control chart. terkendali? Lampiran 1. Bagan alir penelitian Mulai Studi pustaka Pengumpulan d Penyusunan control chart Xbar-R dengan Minitab - Po - PRI Ya Apakah control chart terkendali? Tidak Menetapkan spesifikasi konsumen Penelusuran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perdagangan Internasional Suatu Negara membutuhkan negara lain dan saling menjalin hubungan perdagangan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Hubungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung Sukarami No.63, Pekanbaru, Riau. Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory

Lebih terperinci

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris

BAB III OBYEK PENELITIAN. Perubahan akta terakhir dengan akta No. 13 yang dibuat diihadapan notaris BAB III OBYEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT PARINDO PERMAI didirikan dengan akta notaris No. 52, tertanggal 24 Desember 1980 dengan akta yang dibuat dihadapan Notaris Hobropoerwanto, SH.,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik khususnya pada hasil perkebunan.

I. PENDAHULUAN. menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik khususnya pada hasil perkebunan. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian di Indonesia masih menjadi primadona untuk membangun perekonomian negara. Kinerja ekspor komoditas pertanian menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK. maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Air Minum dalam Kemasan Ketika perkembangan zaman semakin menuntut segalanya harus lebih praktis, maka para pengusaha AMDK berusaha mengemas tempat untuk air agar konsumen

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut :

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut : BAB III PROSES PRODUKSI III.1 Pengolahan Crumb Rubber Flow process pabrik pengolahan Crumb Rubber Gunung Para kapasitas 30.000 kg kering per hari adalah sebagai berikut : III.1.1. Penerimaan coumpound

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA

BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA BAB III OBJEK PENELITIAN PT. GROOVY MUSTIKA SEJAHTERA III.1 Gambaran Umum Perusahaan III.1.1 Riwayat PT.Groovy Mustika Sejahtera PT.Groovy Mustika Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periode ini. Beberapa bukti maupun catatan telah memperkuat bahwa karet alam

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. periode ini. Beberapa bukti maupun catatan telah memperkuat bahwa karet alam BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah Karet Alam Karet alam pertama kali ditemukan oleh Christopher Columbus pada tahun 1493 ketika melihat seorang anak penduduk asli pulau Haiti sedang bermain bola berwarna

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Karet alam (natural rubber, Hevea braziliensis), merupakan komoditas perkebunan tradisional sekaligus komoditas ekspor yang berperan penting sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN

Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku. pada perusahaan j rot galery. di Klaten. Oleh : Riasti F BAB I PENDAHULUAN Evaluasi sistem dan prosedur pembelian bahan baku pada perusahaan j rot galery di Klaten Oleh : Riasti F.3302181 BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Berdirinya Perusahaan Perusahaan J ROT GALERY adalah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Batanghari Tebing Pratama adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang pengolahan bokar (bahan olahan karet) menjadi karet remah

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Organisasi PT PANCAYASA PRIMATANGGUH berdiri pada awal tahun 1990 oleh Budi Arifandi, Yohanes Kaliman dan Soegiarto Simon. PT PANCAYASA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT.Bridgestone Sumatra Rubber Estate merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan dan pengolahan karet. Hasil perkebunan berupa

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Lampiran I : Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT. Sinar Makmur 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditas

BAB 1 PENDAHULUAN. sehari-hari. Banyak penduduk yang hidup dengan mengandalkan komoditas 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman karet memiliki peranan yang besar dalam kehidupan perekonomian Indonesia, Karena, banyak terdapat kegunaan dari tanaman ini, contohnya tanaman menghasilkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perdagangan merupakan proses pembelian dan penjualan barang yang dilakukan pada suatu tempat. Perdagangan telah dilakukan oleh orang-orang terdahulu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00

Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 LAMPIRAN I Stasiun Kerja I II Tabel 1. Rating Factor Operator Operator Faktor Kelas Lambang Nilai Total Rating Factor Keterampilan Average D 0,00 1 Usaha Average D 0,00 Kondisi Kerja Average D 0,00 0,00

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Profile Perusahaan PT. Tatalogam Lestari, yang berproduksi pertama kali pada tahun 1994, adalah produsen genteng metal terbesar di Indonesia dan sudah mampu berbicara

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB)

GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) V GAMBARAN UMUM KEBUN UNIT KONSERVASI BUDIDAYA BIOFARMAKA (UKBB) 5.1 Sejarah Perusahaan Pusat Studi Biofarmaka merupakan suatu lembaga yang meneliti dan mengembangkan tanaman biofarmaka. Pusat Studi Biofarmaka

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PT. MAHOGANY LESTARI 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasional perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dibidang jasa industri vulkanisir ban, yang bahan bakunya BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Sejahtera Panca Jaya Pekanbaru adalah perusahaan swasta yang didirikan pada tanggal 2 Januari 2001, yang berlokasi di Jalan Tuanku Tambusai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dewasa ini, persaingan dalam dunia industri di negara kita semakin ketat. Rata-rata pertumbuhan perekonomian di beberapa negara industri

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad)

BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI. Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) BAB II TINJAUAN UMUM INDUSTRI FARMASI 2.1 Perkembangan Lafi Ditkesad Lembaga Farmasi Direktorat Kesehatan Angkatan Darat (Lafi Ditkesad) merupakan lembaga yang telah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di dalam dunia industri, kualitas merupakan faktor dasar yang mempengaruhi pilihan konsumen untuk berbagai jenis produk yang berkembang pesat dewasa ini. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang suatu negara sulit untuk dapat memenuhi seluruh kebutuhannya sendiri tanpa kerjasama dengan negara lain. Dengan kemajuan teknologi yang sangat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT ALENATEX PT ALENATEX didirikan pada tahun 1982 dengan akta notaris tgl 29 Mei 1979 No.124 yang berlokasi di Jalan Moh. Toha No.147 Km 6,1 Bandung,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak

Lebih terperinci

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Kabupaten Lampung Selatan adalah pabrik pengolahan karet remah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan

BAB III OBJEK PENELITIAN. Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tanggal 6 Januari 2002 PT Prima Auto Mandiri didirikan di Tebet dengan Akta Pendirian Nomor 12 yang dibuat oleh notaris Monica, SH. PT Prima

Lebih terperinci

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Struktur Organisasi Suatu organisasi merupakan satu wadah kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu harus mempunyai struktur organisasi yang menyatakan berbagai fungsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan PT. Carsurindo Siperkasa merupakan perusahaan pengolah kayu yang berlokasi di jalan Sumbawa 2 KIM II Mabar Belawan. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan PT Anugrah Plastindo Lestari adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan pada tanggal 01 Desember 1994 dengan nomor akte pendirian 02-2185.HT.01.01.

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT. Agung Sumatera Samudera Abadi PT. Agung Sumatera Samudera Abadi secara legalitas berdiri pada tanggal 25 Januari 1997 sesuai dengan akta pendirian perseroan

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini. sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini. sesuai dengan standar dan spesifikasi yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap industri pada umumnya berusaha menjaga agar produk yang dihasilkan mampu memenuhi keinginan dan kepuasan konsumen. Hal ini mendorong perusahaan untuk

Lebih terperinci

I. U M U M. TATA CARA PANEN.

I. U M U M. TATA CARA PANEN. LAMPIRAN : PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 17/Permentan/OT.140/2/2010 TANGGAL : 5 Pebruari 2010 TENTANG : PEDOMAN PENETAPAN HARGA PEMBELIAN TANDA BUAH SEGAR (TBS) KELAPA SAWIT PRODUKSI PEKEBUN TATA

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BUKU I PRAKTIKUM AKUNTANSI BIAYA D-3 AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA INFORMASI UMUM PERUSAHAAN KEBIJAKAN AKUNTANSI KODE AKUN PENJELASAN AKUN INSTRUKSI UNTUK KALANGAN SENDIRI & TIDAK DIPERJUALBELIKAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Kasa Husada Wira Jatim Gambar 2.1 Foto Perusahaan PT Kasa Husada Wira Jatim yang berlokasi di jalan Kalimas Barat 17-19, Surabaya merupakan sebuah

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI

BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI BAB II CV. MORAWA TIMBER INDUSTRI A. Sejarah Singkat CV. Morawa Timber Industri merupakan perusahaan penanaman Modal dalam negeri yang bergerak di bidang industri kayu untuk mengolah kayu bulat menjadi

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak

BAB I PENDAHULUAN. untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti saat ini, emansipasi wanita bukanlah hal asing untuk didengar. Kesejajaran kedudukan antara wanita dengan pria sudah tidak menjadi kendala

Lebih terperinci

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN BAB VIII ORGANISASI PERUSAHAAN A. Bentuk Perusahaan Salah satu tujuan utama didirikannya sebuah pabrik adalah untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Untuk mencapai tujuan dan efisiensi perusahaan yang

Lebih terperinci

Analisa Biaya Pemasaran

Analisa Biaya Pemasaran Analisa Biaya Pemasaran Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan jumlah produk dapat dihasilkan secara besar-besaran dan dapat menekan biaya produksi satuan serendah mungkin. Permasalahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut data Bank Dunia tahun 2015, Indonesia merupakan negara kedua penghasil karet alami terbesar di dunia. Jenis karet alam yang dihasilkan Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas perkebunan terdiri dari tanaman tahunan atau tanaman keras (perennial crops) dan tanaman setahun/semusim (seasonal crops). Tanaman keras utama adalah kelapa

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1983 TENTANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI BARANG DAN JASA DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH SEBAGAIMANA

Lebih terperinci

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY

VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY VII PERUMUSAN STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS KARET ALAM OLAHAN PT ADEI CRUMB RUBBER INDUSTRY 7.1. Tahapan Masukan Tahapan masukan terdiri dari matriks EFE (External Factors Evaluation) dan IFE (Internal

Lebih terperinci

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang

BAB III. Objek Penelitian. PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang BAB III Objek Penelitian III.1. Sejarah singkat Perusahaan PT. Rackindo Setara Perkasa merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang furniture / meubel. Kegiatan utama dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan perkembangan dunia saat ini, kehidupan manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, teknologi, industri, kesehatan, dan bidang lainnya

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN BAB 3 OBJEK DAN DESIGN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat Pada tahun 1995, permintaan ekspor pakaian jadi (garment) khususnya kemeja ke negara timur tengah semakin bertambah dan keadaan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI

USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI IbM USAHA MIKRO GULA MERAH TEBU DI DESA MANGUNREJO KECAMATAN NGADILUWIH DAN DESA CENDONO KECAMATAN KANDAT KABUPATEN KEDIRI Nining Purnamaningsih1) Djunaidi2) 1Fakultas Ekonomi Universitas Kadiri Niningpurnamingsih@gmail.com)

Lebih terperinci

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II BAHAN RUJUKAN BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1 Akuntansi Biaya Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan tipe akuntansi tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN

DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA MANAJER UMUM MANAJER PERSONALIA MANAJER KEUANGAN MANAJER MANAJER MANAJER PENJUALAN MANAJER PEMASARAN PEMBELIAN Struktur Organisasi Perusahaan Setiap perusahaan mempunyai struktur organisasi tersendiri. Struktur organisasi merupakan suatu rangkaian hubungan antara individu dengan individu, dan individu dengan kelompok.

Lebih terperinci

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN

LAMPIRAN PENELITIAN. Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN LAMPIRAN PENELITIAN Dengan Judul : ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN ANALYSIS) DALAM MENCIPTAKAN KEUNGGULAN KOMPETITIF PADA PENGRAJIN BATIK MUKTI RAHAYU DIKABUPATEN MAGETAN LAMPIRAN 1 FORMULA WAWANCARA

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN.

LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 20 LAMPIRAN 1 URAIAN TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB UNTUK MASING MASING JABATAN DI PT. KARYA DELI STEELINDO MEDAN. 1. Direktur Direktur merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan sekaligus pemilik

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Kuala Pangan adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri pengolahan pangan dengan produk utama mie kering, bihun, dan bumbu

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan CV Danmas Cushion merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mebel,yang tepatnya

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 15 TAHUN 2016 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGOLAHAN, PEMASARAN DAN PENGAWASAN BAHAN OLAH KARET BERSIH YANG DIPERDAGANGKAN DI PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci