TINGKAT TOLERANSI BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI PADA KONDISI SALINITAS DI LAHAN RAWA PASANG SURUT
|
|
- Glenna Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 J. Agrivigor 10(2): , Januari-April 2011; ISSN TINGKAT TOLERANSI BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI PADA KONDISI SALINITAS DI LAHAN RAWA PASANG SURUT The level tolerance of some rice promising lines under salinity condition at tidal swamp land Fadjry Djufry 1, Sudarsono 2 dan Martina S Lestari 2 bptp_sulsel@yahoo.com 1. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Selatan Jl. P.Kemerdekaan Km.17.5 Sudiang, Makassar Tlp , Fax Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Jl. Yahim Sentani No. 49 Jayapura Papua Tlp: Diterima: 10 Februari 2011 Disetujui: 2 April 2011 ABSTRAK Suatu genotype sebelum dilepas menjadi varietas unggul baru memerlukan uji adaptasi pada berbagai kondisi lingkungan untuk menentukan daya hasil dan stabilitasnya. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Merauke mulai bulan Mei-November Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari 17 galur harapan padi toleran salinitas yaitu IR72049-B-R , IR78788-B-B AJY1, IR B AJY2, IR77664-B AJY1, IR74099-AC7, IR79879-B-P-2-2, IR B-29-2B-1-1, IR72593-B , IR R (FL478), BW267-3, IR B- 15, IR B-22-3, CSR-90IR-2, IR B AJY2, IR R-28-1, IR72046-B-R , IR B AJY4, dan 3 varietas pembanding yaitu Ciherang, Lambur dan IR- 29. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, padi galur BW267-3 dan varietas Ciherang tidak mampu tumbuh dan berkembang pada kondisi lahan salinitas tinggi. Produksi gabah kering giling (GKG) tertinggi dicapai oleh galur IR B AJY4 (6,60 tha -1 ), tidak berbeda nyata dengan galur IR B AJY2(6,44 t ha -1 ) dan varietas IR-29 (6,43 t ha -1 ). Kata Kunci : Toleransi, padi, salinitas dan lahan pasang surut ABSTRACT A genotype before being released into new varieties require multilocation test to determine the yield and stability. The experiment was conducted in Merauke district starting in May- November Research using randomized block design (RAK) with three replications. Treatments consisted of 17 promising lines of salinity tolerant rice IR72049-BR , IR78788-BB AJY1, IR B AJY2, IR77664-B AJY1, IR AC7, IR79879-BP-2-2, IR B-29-2B-1-1, IR72593-B , IR R (FL 478), BW267-3, IR B-15, IR B-22-3, CSR-90IR-2, IR B AJY2, IR R-28-1, IR72046-BR , IR B AJY4, and 3 varieties of Ciherang, Lambur and IR-29. The results showed that, paddy strains BW267-3 and varieties Ciherang not able to grow and develop in conditions of high salinity. The highest production achieved by strains IR B AJY4 (6,60t ha -1 ), not significantly different from the strains of IR B AJY2 (6,44 t ha -1 ) and varieties IR-29 (6,43 t ha -1 ). Keywords : Tolerance, rice, salinity, and tidal swamp land PENDAHULUAN Optimalisasi pemanfaatan lahanlahan sub optimal seperti lahan kering, lahan rawa dan lahan salin ke depan akan mendapat perhatian utama untuk dikembangkan dalam rangka peningkat- 196
2 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari an produktivitas padi secara berkelanjutan. Hal ini disebabkan semakin terbatas lahan produktif akibat konversi lahan pertanian ke non pertanian. Potensi pemanfaatan lahan sub optimal khususnya lahan pasang surut yang bersalinitas tinggi di luar pulau Jawa sangat besar. Dilain pihak tingkat cekam-an abiotik pertanaman pada lahan salinitas juga makin besar. Menurut Gregoria, et al. (1997) bahwa saat ini salinitas merupakan faktor pembatas kedua yang terbesar di dunia setelah kekeringan terhadap peningkatan produktivitas di berbagai negara. Hambatan pertumbuhan di lahan tersebut meningkat pada kondisi air pasang dan musim kemarau, dan disertai oleh rendahnya kelarutan hara esensial sehingga terjadi kekahatan hara (Utama et al., 2009). Lahan salin adalah lahan rawa yang terkena pengaruh penyusupan air laut atau bersifat payau, yang dapat termasuk lahan potensial, lahan sulfat masam, atau lahan gambut. Penyusupan air laut ini paling tidak selama 3 bulan dalam setahun dengan kadar natrium (Na) dalam larutan tanah 8-15%. Ciri-ciri lahan salin adalah ph < 8.5, dan didominasi oleh garam-garam Na,Ca, dan Mg dalam bentuk klorida maupun sulfat yang menyebabkan rendahnya ketersediaan N, P, Mn, Cu, Zn, dan Fe dalam tanah, tekanan osmotik tinggi, lemahnya pergerakan air dan udara, serta rendahnya aktivitas mikroba tanah. Salinitas menyebabkan perubahan morfologi, fisiologi, biokomia dan anatomi pada tanaman (Tester dan Davenport, 2003; Flowers, 2004). Merauke salah satu kabupaten di Papua yang memiliki lahan rawa yang cukup luas. Luas lahan rawa sekitar 850 ha tersebar pada tiga ke-camatan (Distan Merauke, 2010). Lahan rawa di Merauke tergolong lahan rawa pasang surut yang mendapat pengaruh salinitas dengan adanya intrusi air laut. Pemanfaatan lahan pasang surut mulai dibuka pada tahun 2006 untuk tanaman pangan khususnya padi dan palawija. Namun demikian pemanfaatan lahan pasang surut tersebut masih menghadapi berbagai kendala, sehingga masin belum mencapai hasil yang optimal. Kendala tersebut diantaranya adalah tingkat kesuburan tanah rendah dengan keragaman yang tinggi kemasaman tanah yang tinggi, potensi racun hara (besi dan Alminium), kondisi air tanah, laju degradasi kualitas lahan yang sangat cepat, dan penerapan teknologi yang belum sesuai kondisi spesifik lokasi serta sosial budaya setempat (Adimihardja et al., 1999; Sutikno dan Rina, 2002). Teknologi produksi padi yang diterapkan oleh petani di lahan rawa pasang surut yang ada di Kabupaten Merauke masih sangat sederhana dengan menggunakan varietas seadanya sehingga sangat rentan terhadap penyimpangan iklim.pemanfaatan lahan rawa lebak untuk pertanian juga masih relatif rendah, pertanaman padi umumnya sekali setahun. Produktivitas padi yang dicapai juga masih rendah, yaitu 2-3t ha -1 GKP (Distan Papua, 2010). Rendahnya produktivitas padi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya karena penggunaan varietas lokal. Umumnya petani masih menanam varietas lokal karena belum tersedianya varietas unggul pada lokasi tersebut. Selain itu juga disebabkan oleh tingkat penerapan inovasi teknologi yang masih rendah. Sementara hasil-hasil penelitian 197
3 Tingkat toleransi beberapa galur harapan padi pada kondisi salinitas yang telah dilakukan oleh BPTP Papua menunjukkan produktivitas padi di Kabupaten Merauke dapat mencapai 4,2 5, 4 t ha -1 GKP (Rauf et al., 2007). Pengujian daya hasil meliputi tiga tahap pengujian, yaitu uji daya hasil pendahuluan (UDHP), uji daya hasil lanjutan (UDHL), dan uji multi lokasi (UML). Tahap uji daya hasil pendahuluan membutuhkan galur dalam jumlah yang besar agar peluang untuk memperoleh galur yang hasilnya tinggi cukup besar pula. Tahap uji daya hasil lanjutan umumnya galur yang diuji berjumlah galur, termasuk varietas unggul pembanding. Jumlah lokasi sekurangkurangnya empat lokasi, selama 2 4 musim. Selanjutnya, dilakukan uji multi lokasi terhadap 5 10 galur harapan dengan tujuan mengetahui daya adaptasi dari galur-galur harapan yang akan dilepas sebagai varietas baru (Sumarno, 2007). Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan tanaman yang memiliki keunggulan pada kondisi lingkungan yang luas adalah dengan melakukan uji adaptasi. Uji multilokasi umumnya digunakan untuk mengevaluasi tanaman pada suatu hamparan yang luas yang merupakan target untuk lingkungan pertumbuhan tanaman (Berger et al., 2007). Uji multilokasi genotype baru sering menampilkan perbedaan hasil yang berubah-ubah dari satu lokasi dengan lokasi lainnya. Suatu genotype memberikan hasil tertinggi di lokasi tertentu namun belum tentu di lokasi lainnya. Terdapatnya perbedaan antara rata-rata hasil dengan potensi hasil disebabkan karena adanya kerentanan terhadap berbagai cekaman biotik dan abiotik (Shah et al., 2005). Stabilitas hasil diukur berdasarkan variasi hasil dari berbagai kondisi lingkungan (Cleveland, 2001). Menurut Sulistyowati et al. (2010) bahwa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi cekaman salinitas pada lahan-lahan pertanaman padi adalah dengan mengembangkan va-rietasvarietas padi yang tahan terhadap cekaman lingkungan salinitas. Sangakkara (2001) mengemukakan tiga hal yang dapat dilakukan yaitu: (1) perbaikan pengelolaan tanaman, (2) seleksi dan perakitan varietas yang mampu beradaptasi pada kondisi cekaman, dan (3) bioteknologi untuk rekayasa verietas tahan salinitas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui tingkat toleransi beberapa galur harapan padi terhadap cekaman salinitas, dan mendapatkan galur harapan yang berdaya hasil tinggi pada kondisi lingkungan salinitas di Provinsi Papua. BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada musim kemarau selama 8 bulan mulai bulan Mei sampainovember Penelitian dilaksanakan di daerah pengembangan utama padi di Desa Kuprik, Kecamatan Semangga, Kabupaten Merauke. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan terdiri dari 17 galur harapan padi toleran salinitas yaitu IR72049-B-R , IR78788-B-B AJY1, IR B AJY2, IR77664-B AJY1, IR AC7, IR79879-B-P-2-2, IR B-29-2B- 1-1, IR72593-B , IR R (FL478), BW267-3, IR B-15, IR B-22-3, CSR-90IR-2, IR
4 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari 3B AJY2, IR R-28-1, IR B-R , IR B AJY4, dan 3 varietas pembanding yaitu Ciherang, Lambur dan IR-29. Kegiatan ini dilaksanakan secara on farm dengan rakitan-rakitan teknologi spesifik lokal. Komponen teknologi yang diterapkan disajikan pada Tabel 1. Cakupan analisis Analisis yang digunakan adalah fasilitas uji: analisis varians, uji beda, analisis regresi dan analisis kuantifatif. Cakupan analisis meliputi analisis data pertumbuhan dan produktivitas tanaman, cita rasa, dan tanggapan petani melalui organoleptik. Varietas galur yang dianggap stabil berarti lebih tahan terhadap perubahan lingkungan atau daya adaptasinya tinggi. Pengamatan dan pengukuran Data yang dikumpulkan meliputi : 1. Pengukuran tingkat salinitas lahan. Dilakukan pada saat pindah tanam, primordial bunga dan fase pembungaan. 2. Toleransi galur terhadap cekaman salinitas pada fase vegetatif. Diamati satu bulan setelah pindah tanam. Penilaian mengacu pada SES (IRRI, 1996) sebagai berikut : Tabel 1. Komponen teknologi yang diterapkan pada Padi Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Pengolahan tanah Varietas/Galur Sempurna, dibuat saluran drainase 17 Galur harapan padi yaitu IR72049-B-R , IR78788-B-B AJY1, IR B AJY2, IR77664-B AJY1, IR74099-AC7, IR79879-B-P-2-2, IR B-29-2B-1-1, IR72593-B , IR R (FL478), BW267-3, IR B-15, IR B-22-3, CSR-90IR-2, IR B AJY2, IR R-28-1, IR72046-B-R , IR B AJY4,dan 3 varietas pendamping yaitu Ciherang, Lambur dan IR-29. Kebutuhan benih kgha -1 Pembibitan/pesemaian Pesemaian basah Jumlah tanaman/benih per 1-2 tan/lubang lubang tanam Jarak tanam Tegel 20cm x 20 cm Pemupukan Urea: 250kgha -1 SP36: 100kgha -1 KCl : 100kgha -1 (Pupuk Nitrogen berdasarkan BWD) Pengairan Intermitten Penyiangan Pengendalian gulma terpadu Pengendalian Pengendalian hama terpadu hama/penyakit Panen dan Pascapanen Tepat waktu dan prosessing dengan alat dan mesin 199
5 J. Agrivigor 10(2): , Januari-April 2011; ISSN Tabel 2. Metode mengukur toleransi galur terhadap cekaman salinitas pada fase vegetatif Nilai Gejala 1 Pertumbuhan normal, tidak ada gejala keracunan pada daun Pertumbuhan normal, tetapi ujung daun atau beberapa daun memutih dan 3 menggulung. Pertumbuhan daun terhambat, sebagian besar daun menggulung, hanya beberapa 5 memanjang. Pertumbuhan terhenti, sebagian besar daun mengering, beberapa rumpun tanaman 7 mati. 9 Hampir semua tanaman mati 1. Tingkat toleransi galur terhadap cekaman salinitas pada fase generatif. Nilai Tingkat toleransi terhadap cekaman Kerusakan Daun Bendera 1 Sangat toleran Tidak ada gejala 2 Toleran 1 10% 5 Agak toleran 11 25% 7 Peka 26 50% 9 Sangat peka % 3. Tinggi tanaman. Diukur dari permukaan tanah sampai ujung malai paling tinggi, dilakukan terhadap 10 (sepuluh) rumpun tanaman per plot yang dipilih secara acak. 4. Jumlah anakan. Jumlah anakan yang dimiliki oleh sebagian besar tanaman, dilakukan terhadap 10 (sepuluh) rumpun tanaman per plot secara acak 5. Bentuk rumpun Kompak atau berserak 6. Umur berbunga 50%. Dihitung jumlah hari mulai dari sebar benih sampai 50% dari rumpun berbunga. 7. PACP (Phenotypic acceptability at Maturity) Skoring yang mencerminkan penerimaan penampilan varietas oleh petani dimana percobaan dilakukan. 8. SP Fert (Fertilisasi malai) Dihitung jumlah gabah hampa dan gabah isi per rumpun contoh dilakukan terhadap 4 (empat) rumpun tanaman tanaman per plot yang dipilih secara acak. 9. Bobot butir gabah (g) Timbang butir gabah isi dan ukur kadar airnya segera setelah penimbangan tersebut. 10. Hama dan Penyakit Skoring keberadaan hama dan penyakit pada saat galur diuji sesuai dengan scoring SES (IRRI, 1996). 200
6 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari 11. Hasil per plot Hitung jumlah rumpun terpanen pada saat panen, kemudian dirontok, ditampi dan ditimbang hasil gabah bersih per plot pada kadar air 14%. 12. Jumlah rumpun tanaman per petak saat panen 13. Pengukuran kadar salinitas air tiap 7 hari. HASIL DAN PEMBAHASAN Daya kecambah setiap galur dan varietas padi yang toleran pada kondisi lahan salinitas di kabupaten Mereuke menunjukkan daya kecambah yang berbeda (Tabel 3). Daya kecambah benih padi toleren salinitas sebagian besar (14 galur) menunjukkan kemampuan berkecambah yang baik atau 100% benih berkecambah, 1 galur dan 1 varietas berdaya kecambah 75% serta 3 galur dan 1 varietas mempunyai daya kecambah yang kurang baik atau hanya 35-25%. Hal ini diduga karena kemampuan daya kecambah benih kurang toleran pada kondisi lahan salinitas, dan sesuai dengan hasil analisis air pada saat persemaian menunjukkan kadar sanilitas yang cukup tinggi (1 promil) yang tergolong dalam air payau dan melebihi kadar maksimum (0,5 promil) untuk air bukan payau. Setelah 10 hari benih disebar, terdapat beberapa beberapa galur yang menunjukkan pertumbuhan yang tidak normal yaitu galur BW267-3 tidak tumbuh, galur IR B AJY4 dan varietas Ciherang menunjukkan pertumbuhan yang kurang bagus. Kondisi bibit padi setelah 10 hari dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 3. Daya kecambah benih setelah perendaman padi. Genotipe Daya Kecambah (%) IR72049-B-R IR78788-B-B AJY1 100 IR B AJY2 100 IR77664-B AJY1 100 IR74099-AC7 100 IR79879-B-P IR B-29-2B IR72593-B IR R (FL478) 100 BW IR B IR B CSR-90IR-2 95 IR B AJY2 100 IR R IR72046-B-R IR B AJY4 35 Ciherang 25 Lambur 95 IR
7 Tingkat toleransi beberapa galur harapan padi pada kondisi salinitas Tabel 4.Keadaan bibit padi pada umur 10 hari setelah semai Genotipe IR72049-B-R IR78788-B-B AJY1 IR B AJY2 IR77664-B AJY1 IR74099-AC7 IR79879-B-P-2-2 IR B-29-2B-1-1 IR72593-B IR R (FL478) BW267-3 IR B-15 IR B-22-3 CSR-90IR-2 IR B AJY2 IR R-28-1 IR72046-B-R IR B AJY4 Ciherang Lambur IR29 Kondisi Bibit di persemaian baik Sedang Sedang Sedang Tidak tumbuh Kurang Kurang Sedang Sangat kurang Sangat kurang Kurang Sedang Bibit padi pada umur 10 hari menunjukkan pertumbuhan yang ber-beda setiap galur dan varietas. Galur dan varietas padi yang mempunyai daya kecambah rendah mempunyai partumbuhan bibit yang kurang baik bahkan tidak tumbuh. Terlihat pada galur BW tidak tumbuh dan galur IR B AJY4 dan varietas Ciherang pertumbuhannya kurang baik. Kondisi bibit di persemaian yang tergolong sangat kurang sampai kurang menunjukkan jumlah bibit yang rendah atau sedikit, sehingga penanaman dilakukan hanya 1 bibit lubang -1. Hal ini disebabkan karena benih yang ber-kecambah dan tumbuh jumlahnya menurun karena kemampuan bibit beradaptasi pada kondisi lahan salinitas tinggi. Dobermann and Fairhurst (2000) mengemukakan bahwa padi relatif lebih toleran terhadap salinitas saat perkecambahan, tapi tanaman bisa dipengaruhi saat pindah tanam, bibit masih muda, dan pembungaan. Toleransi tanaman terhadap cekaman salinitas setiap fase pertumbuhan tanaman tidak menunjukkan adanya gejala pertumbuhan tidak normal hal ini dapat dilihat dari hasil skoring toleransi pada Tabel
8 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari Tabel 5. Skoring toleransi terhadap cekaman salinitas pada fase vegetatif dan generatif. Fase Tanaman Genotipe Vegetatif Generatif IR72049-B-R IR78788-B-B AJY1 0 0 IR B AJY2 0 0 IR77664-B AJY1 0 0 IR74099-AC7 0 0 IR79879-B-P IR B-29-2B IR72593-B IR R (FL478) 0 0 IR B IR B CSR-90IR IR B AJY2 0 0 IR R IR72046-B-R IR B AJY4 0 0 Ciherang - *) - *) Lambur 0 0 IR Tabel 6. Rata-rata tinggi tanaman menjelang panen dan jumlah malai Galur/Veriatas Tinggi Tanaman Maksimum (cm) Jumlah malai IR72049-B-R a 14,5 bcdef IR78788-B-B AJY a 11,4 g IR B AJY a 13,4 cdefg IR77664-B AJY d 19,0 a IR74099-AC cd 12,2 efg IR79879-B-P bc 12,9 defg IR B-29-2B b 14,8 bcde IR72593-B cd 11,7 g IR R (FL478) bc 12,2 efg IR B bc 13,7 cdefg IR B b 12,7 defg CSR-90IR a 16,4 b IR B AJY a 12,0 fg IR R b 14,6 bcdef IR72046-B-R bc 15,3 bcd IR B AJY b 12,5 efg Ciherang - - Lambur b 13,4 cdefg IR d 15,7 bc Keterangan:Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 95%. 203
9 Tingkat toleransi beberapa galur harapan padi pada kondisi salinitas Tabel 7. Rata-rata panjang malai, jumlah gabah dan persentase gabah isi. Galur/Veriatas Panjang Malai (cm) Jumlah Gabah/malai (butir) Gabah Isi (%). IR72049-B-R ,0 abcd 139,3 ab 72,2 abcde IR78788-B-B AJY1 26,3 a 131,5 abc 69,2 abcdef IR B AJY2 26,7 a 92,2 e 67,9 abcdef IR77664-B AJY1 22,5 cd 121,4 abcde 65,3 cdef IR74099-AC7 22,7 cd 111,1 bcde 84,1 a IR79879-B-P ,2 bc 125,9 abcd 74,2 abcd IR B-29-2B ,2 abc 91,7 e 72,5 abcde IR72593-B ,1 bc 119,0 abcde 78,6 abcd IR R (FL478) 22,3 d 147,7 a 74,8 abcd BW IR B-15 24,9 abcd 106,5 cde 66,8 bcdef IR B ,0 bcd 104,3 cde 80,4 abc CSR-90IR-2 25,4 abc 112,6 bcde 56,7 ef IR B AJY2 25,8 ab 113,4 bcde 63,0 def IR R ,1 abcd 138,8 ab 37,8 g IR72046-B-R ,9 abcd 103,2 cde 83,4 a IR B AJY4 24,5 abcd 112,5 bcde 81,9 ab Ciherang Lambur 23,2 bcd 138,0 ab 53,5 ef IR-29 22,7 cd 98,7 de 72,9 abcd Keterangan:Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 95%. Kemampuan galur IR B AJY4 dan galur IR B AJY2menghasilkan produksi yang tinggi menunjukkan bahwa kedua galur tersebut memiliki kemampuan ber-adaptasi yang lebih baik pada kondisi cekaman salinitas tinggi dari pada galur dan varietas lainnya. Produksi yang dicapai galur IR B AJY4 dan galur IR B AJY2 sudah lebih tinggi dari hasil yang diperoleh pada pengujian varietas terhadap salinitas pada tahun sebelumnya. Hasil uji adaptasi beberapa varietas unggul padi toleran salinitas di kabupaten Merauke menunjukkan bahwa pro-duktivitas tertinggi dicapai pada varietas Indragiri 4,53 t ha -1 GKP dan Batanghari 4,30 t ha -1 GKP (Arifuddin et al., 2009) 204
10 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari Tabel 8. Rata-rata berat 1000 butir gabah dan produktivitas. Galur/Veriatas Berat 1000 butir gabah (g) Produksi GKG (t ha -1 ) IR72049-B-R ,0 d 3.85 de IR78788-B-B AJY1 24,7 abcd 5,83 abc IR B AJY2 28,7 a 6,25 ab IR77664-B AJY1 21,3 cd 6,14 ab IR74099-AC7 22,0 bcd 5,62 abcd IR79879-B-P ,7 abc 5,56 abcd IR B-29-2B ,7 abcd 4,90 abcde IR72593-B ,0 bcd 3.90 de IR R (FL478) 25,3 abcd 4,56 bcde IR B-15 22,0 bcd 5,93 ab IR B ,0 bcd 4,12 cde CSR-90IR-2 26,0 abcd 6,25 ab IR B AJY2 28,0 ab 6,44 a IR R ,7 abcd 3,14 e IR72046-B-R ,7 cd 6,31 ab IR B AJY4 24,7 abcd 6,60 a Ciherang - - Lambur 24,7 abcd 6,14 ab IR-29 22,0 bcd 6,43 a Keterangan: Angka-angka pada kolom yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada uji DMRT 95%. KESIMPULAN Tanaman padi Galur BW267-3 dan varietas Ciherang tidak mampu tumbuh dan berkembang pada lahan-lahan dengan cekaman salinitas tinggi. Produksi Gabah Kering Giling (GKG) tertinggi dihasilkan oleh galur IR B AJY4 (6,60 t ha -1 ), tidak berbeda nyata dengang galur IR B AJY2 (6,44 t ha -1 ) dan Varietas IR-29 (6,43 t ha -1 ) dan terendah pada galur IR R-28-1(3,14 t ha -1 ). Galur padi IR B AJY4 dan galur IR B AJY2 berpeluang untuk dilepas menjadi varietas padi unggul baru yang toleran terhadap cekaman salinitas. DAFTAR PUSTAKA Admihardja, A, A. Bambang, K. Sudarman dan D.A. Suriadikarta, Prespektif pengembangan pertanian di lahan rawa. Pros, Temu Pakar dan Lokakarya Nasional Desiminasi dan Optimasi Pemanfaatan Sumber Daya Lahan Rawa. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.pp. 42,51. Alihamsyah T., M. Sarwani, dan I. Ar- Riza Lahan pasang surut sebagai sumber pertumbuhan produksi padi masa depan. Dalam B. Suprihatno et al (ed.). Kebijakan Perberasan dan Inovasi Teknologi Padi. Buku 2. Hal: Puslitbangtan Tanaman Pangan Bogor. 205
11 Tingkat toleransi beberapa galur harapan padi pada kondisi salinitas Arifuddin K., A.W. Rauf, dan Lestari Uji Ketahanan beberapa Varietas Padi terhadap Salinitas di Kabupaten Merauke. Laporan Hasil Penelitian BPTP Papua. 30 Hal. Tidak Dipublikasi Berger, J. D., J. Speijers, R. L. Sapra, and U. C Sood Genotype by environment interaction and chickpea improvement. In: Chickpea Breeding and Management. S.S. Yadav, R.J. Redden, W. Chen, B. Sharma (ed.), CAB International, pp Cleveland, D.A Is plant breeding science objective truth or social construction: The case of yield stability. Agriculture and Human Value 18: Distan Merauke Laporan Tahunan. Dinas Pertanian tanaman Pangan Dati II Merauke.70 Hal. Distan Papua Laporan Tahunan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Tk. I Provinsi Papua.100 Hal. Gregoria, G.B., D. Senadhira, R. D. Mendoza Screening rice for salinity tolerance, IRRI Discussion paper Series No. 22. International Rice Research Institute, Los Banos. Laguna, Philippines. Flowers, T.J Improving crop salt tolerance. Journal of Experimental Botany. 55(396): Moradi, F, A.M. Ismail, J. Egdane, G.B. Gregori Salinity tolerance of rice during reproductive development and association with tolerance at the seedling stage. Indian J. Plant Physiol. 8: Nejad, G.M., R.K. Singh, A. Arzani, A. M. Rezaie, H. Sabouri, G.B. Gregoria Evaluation of salinity tolerance in rice genotypes. International Journal of Plant Production 4 (3): Rauf A.W., F. Djufri, A. Kasim, P. Laksono Penerapan PTT Padi, Jagung, dan Kedelai pada Ekosistem Lahan Rawa dan Kering yang dapat meningkatkan Produktivitas padi > 6 t ha-1, Kedelai 2 t ha-1 dan jagung > 5 t ha-1. Laporan Hasil Penelitian BPTP Papua. 30 hal. Sangakkara, U.R Plant Stress Factors: Their Impact on Productivity of Cropping Systems. In J. Nosberger, H. H. Geiger, and P.C. Struik (ed.). Crop Science: Progress and Prospects. CAB International Publ. Wellingford. P Shah, T.M., M. Hassan, M.A. Haq, B.M. Atta, S. S. Alam, and H. Ali, Evaluation of Cicer species for resistance to Ascochyta Blight. Pak. J. Bot. 37(2): Singh, K. B., and G. Bejiga Analysis of stability forsome characters in kabuli chickpea.euphytica 49: Sulistyowati, E., S. Sumartini, Abdurrakhman Toleransi 60 aksesi kapas terhadap cekaman salinitas pada fase vegetatif. Jurnal Littri. 16: Sumarno dan A.G. Manshuri Persyaratan tumbuh dan wilayah produksi kedelai di Indonseia, hal Dalam Sumarno, Suyamto, A. Widjono, Hermanto, H. Kasi (ed.). Kedelai, Teknik Produksi dan Pengembangan. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. 206
12 Fadjry Djufry, Sudarsono dan Martina S Lestari Sutikno, H., dan Y. Rina, Kondisi sosial ekonomi petani lahan pasang surut. Dalam. Ar-Riza, Sarwani dan Alihamsyah (ed.). Monograf. Pengelolaan Air dan Tanah di Lahan Pasang Surut. Badan Penelitian dan Pengembangan Petanian. Balai Penelitian Tanaman Pangan Lahan Rawa,Banjarbaru. Tester, M, and R. Davenport Na tolerance and Na transport in higher plants. Annuals Botany. 91: Utama, M. Z. H., W. Haryoko, R. Munir, Sunadi Penapisan varietas padi toleran salinitas pada lahan rawa di Kabupaten Pesisir Selatan. J. Agron. Indonesia 37(2):
PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DI PAPUA. Fadjry Djufry dan Arifuddin Kasim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua
PENGUJIAN GALUR-GALUR HARAPAN JAGUNG TOLERAN KEKERINGAN DI PAPUA Fadjry Djufry dan Arifuddin Kasim Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua ABSTRAK Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mendapatkan
Lebih terperinciPENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA
Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian, 2013 PENAMPILAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN RAWA LEBAK DI KABUPATEN MERAUKE PAPUA Fadjry Djufry Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciSELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO
SELEKSI POTENSI HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI GOGO DI DESA SIDOMULYO KABUPATEN KULON PROGO Sutardi, Kristamtini dan Setyorini Widyayanti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Yogyakarta ABSTRAK Luas
Lebih terperinciADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU ABSTRAK
ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADA LAHAN RAWA PASANG SURUT DI PROVINSI BENGKULU Nurmegawati dan Wahyu Wibawa Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu Jl Irian km 6,5 Kota Bengkulu ABSTRAK Pemanfaatan
Lebih terperinciEvaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali
Evaluasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah di Bali Rubiyo 1, Suprapto 1, dan Aan Darajat 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Bali 2 Balai Penelitian Tanaman Padi, Sukamandi ABSTRACT Superior variety
Lebih terperinciUJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI
UJI DAYA HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK DANGIN UMAH GIANYAR BALI AANB. Kamandalu dan S.A.N. Aryawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali ABSTRAK Uji daya hasil beberapa galur harapan
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI >4 TON/HA GKP DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA Fadjry D. 1,, Arifuddin
Lebih terperinciProduktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak. Bambang Kustianto
Produktivitas Galur Harapan Padi di Lahan Pasang Surut dan Rawa Lebak Bambang Kustianto Balai Besar Penelitian Tanaman Padi Jl. Raya 9 Sukamandi, Subang, Jawa Barat ABSTRACT. Productivity of Rice Promising
Lebih terperinciPENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI
PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI 0784: Fadjry D. dkk. PG-29 PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI YANG ADAPTIF PADA LAHAN SAWAH
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2011 Maret 2012. Persemaian dilakukan di rumah kaca Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian,
Lebih terperinciSTUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN. The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production
47 STUDI TINGGI PEMOTONGAN PANEN TANAMAN UTAMA TERHADAP PRODUKSI RATUN The Study of Cutting Height on Main Crop to Rice Ratoon Production ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tinggi pemotongan
Lebih terperinciPENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU ABSTRAK
PENAMPILAN DELAPAN GALUR PADI DI LAHAN LEBAK TENGAHAN PADA MUSIM KEMARAU Izhar Khairullah, Sutami, R. Humairie, dan M. Imberan Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra) ABSTRAK Budidaya padi di
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR
KERAGAAN BEBERAPA GALUR HARAPAN PADI SAWAH UMUR SANGAT GENJAH DI NUSA TENGGARA TIMUR Charles Y. Bora 1 dan Buang Abdullah 1.Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Timur. Balai Besar Penelitian
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat. Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian dilakukan di lahan sawah Desa Parakan, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor dan di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas
Lebih terperinciPENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL
99 PENGARUH JARAK TANAM TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effect of Plant Spacing on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian yang bertujuan mempelajari pengaruh jarak tanam terhadap
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dimulai dari April 2009 sampai Agustus 2009. Penelitian lapang dilakukan di lahan sawah Desa Tanjung Rasa, Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Bogor,
Lebih terperinciKAJIAN FISIOLOGI KOMPETISI ANTARA TANAMAN PADI SAWAH DENGAN GULMA Echinochloa crus-galli
KAJIAN FISIOLOGI KOMPETISI ANTARA TANAMAN PADI SAWAH DENGAN GULMA Echinochloa crus-galli ABSTRAK Tiap varietas padi memiliki pertumbuhan dan produksi serta kemampuan kompetisi yang berbeda terhadap gulma
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN. Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo
26 BAB V HASIL PENELITIAN 5.1 Adaptasi Galur Harapan Padi Gogo Hasil analisis statistika menunjukkan adaptasi galur harapan padi gogo berpengaruh nyata terhadap elevasi daun umur 60 hst, tinggi tanaman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Kajian Teoritis 2.1.1. Sawah Tadah Hujan Lahan sawah tadah hujan merupakan lahan sawah yang dalam setahunnya minimal ditanami satu kali tanaman padi dengan pengairannya sangat
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005
PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN Malang, 13 Desember 2005 BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN BALAI BESAR PENGKAJIAN
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Aksesi gulma E. crus-galli dari beberapa habitat padi sawah di Jawa Barat diduga memiliki potensi yang berbeda
Lebih terperinciAgros Vol. 15 No.1, Januari 2013: ISSN
Agros Vol. 15 No.1, Januari 2013: 214-221 ISSN 1411-0172 ABSTRACT KERAGAAN GALUR HARAPAN KACANG TANAH DI LAHAN KERING KABUPATEN MALUKU TENGAH VARIABILITY PROMISING LINES PEANUT ON THE DRY LAND IN CENTRAL
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Lahan penelitian yang digunakan merupakan lahan yang selalu digunakan untuk pertanaman tanaman padi. Lahan penelitian dibagi menjadi tiga ulangan berdasarkan ketersediaan
Lebih terperinciKERAGAAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU ABSTRAK
KERAGAAN GALUR HARAPAN PADI SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN KAMPAR, PROVINSI RIAU Nurhayati 1), Rizqi Sari Anggraini 1), dan Tri Wahyuni 2) 1) Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Riau 2) Balai Pengkajian
Lebih terperinciUJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA
J. Agrotan 1(1) : 99-109, Maret 2015, ISSN : 2442-9015 UJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU PADI RAWA PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA Adaptability Test on New High Yielding
Lebih terperinciTHE INFLUENCE OF N, P, K FERTILIZER, AZOLLA (Azolla pinnata) AND PISTIA (Pistia stratiotes) ON THE GROWTH AND YIELD OF RICE (Oryza sativa)
JURNAL PRODUKSI TANAMAN Vol. 1 No. 3 JULI-2013 ISSN : 2338-3976 PENGARUH PUPUK N, P, K, AZOLLA (Azolla pinnata) DAN KAYU APU (Pistia stratiotes) PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI SAWAH (Oryza sativa) THE
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Alat dan Bahan Metode Penelitian
10 BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan IPB Cikarawang, Dramaga, Bogor. Sejarah lahan sebelumnya digunakan untuk budidaya padi konvensional, dilanjutkan dua musim
Lebih terperinciKAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO
KAJIAN PADI VARIETAS UNGGUL BARU DENGAN CARA TANAM SISTEM JAJAR LEGOWO Yati Haryati dan Agus Nurawan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat Jl. Kayuambon No. 80 Lembang, Bandung Email : dotyhry@yahoo.com
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT
KERAGAAN BEBERAPA GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA DI LAHAN SAWAH NUSA TENGGARA BARAT Baiq Tri Ratna Erawati 1), Awaludin Hipi 1) dan Andi Takdir M. 2) 1)Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB 2)Balai Penelitian
Lebih terperinciKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU ABSTRAK
KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN KOMPONEN HASIL EMPAT VARIETAS UNGGUL BARU PADI INPARA DI BENGKULU Yartiwi, Yahumri dan Andi Ishak Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu Jl. Irian km. 6,5 Kota Bengkulu
Lebih terperinciPENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PRODUKTIVITAS PADI VARIETAS INPARI 17 Khairatun Napisah dan Rina D. Ningsih Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat No. 4 Banjarbaru,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Kondisi Umum Percobaan ini dilakukan mulai bulan Oktober 2007 hingga Februari 2008. Selama berlangsungnya percobaan, curah hujan berkisar antara 236 mm sampai dengan 377 mm.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
17 HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Kandungan Hara Tanah Analisis kandungan hara tanah pada awal percobaan maupun setelah percobaan dilakukan untuk mengetahui ph tanah, kandungan C-Organik, N total, kandungan
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3. 1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober 2009 sampai dengan Juli 2010. Penelitian terdiri dari percobaan lapangan dan analisis tanah dan tanaman
Lebih terperinciPENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL
117 PENGARUH PENGELOLAAN HARA NITROGEN TERHADAP HASIL PADI VARIETAS UNGGUL Effects of Nitrogen Management on Yield of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 KAJIAN TEORITIS 2.1.1 Karakteristik Lahan Sawah Bukaan Baru Pada dasarnya lahan sawah membutuhkan pengolahan yang khusus dan sangat berbeda dengan lahan usaha tani pada lahan
Lebih terperinciBudidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati
Budidaya Padi Organik dengan Waktu Aplikasi Pupuk Kandang yang Berbeda dan Pemberian Pupuk Hayati Rice Organic Cultivation with Different Times of Manure Application and Biological Fertilizer Application
Lebih terperinciPENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI
PENGARUH AKSESI DAN KEPADATAN POPULASI GULMA Echinochloa crus-galli TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI ABSTRAK Penelitian bertujuan untuk mempelajari pengaruh aksesi dan tingkat populasi gulma E. crus-galli
Lebih terperinciKARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI PADI VARIETAS UNGGUL
35 KARAKTER MORFOLOGI DAN AGRONOMI PADI VARIETAS UNGGUL Morphological and Agronomy Characters Of Various Types of Rice Cultivars Abstrak Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari karakter morfologi dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK
AgroinovasI PENGEMBANGAN VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI LAHAN RAWA LEBAK Lahan rawa lebak merupakan salahsatu sumberdaya yang potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan pertanian tanaman pangan di Provinsi
Lebih terperinciKomponen PTT Komponen teknologi yang telah diintroduksikan dalam pengembangan usahatani padi melalui pendekatan PTT padi rawa terdiri dari:
AgroinovasI Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) Padi Rawa Meningkatkan Produktivitas Dan Pendapatan Petani Di Lampung, selain lahan sawah beririgasi teknis dan irigasi sederhana, lahan rawa juga cukup potensial
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu. Bahan dan Alat
10 BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Percobaan dilakukan di lahan sawah Desa Situgede, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor dengan jenis tanah latosol. Lokasi sawah berada pada ketinggian tempat 230 meter
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Penapisan ketahanan 300 galur padi secara hidroponik 750 ppm Fe. Galur terpilih. Galur terpilih
BAHAN DAN METODE Ruang Lingkup Penelitian Penelitian tentang penapisan galur-galur padi (Oryza sativa L.) populasi RIL F7 hasil persilangan varietas IR64 dan Hawara Bunar terhadap cekaman besi ini dilakukan
Lebih terperinciKeragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat
Keragaan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi pada Lahan Sawah di Kalimantan Barat Agus Subekti 1 dan Lelya Pramudyani 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Barat 2 Balai Pengkajian Teknologi
Lebih terperinciUJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN
UJI GENOTIPE JAGUNG HIBRIDA UMUR GENJAH TOLERAN LAHAN MASAM DI KALIMANTAN SELATAN Suwardi Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Panyipatan, Kabupaten Tanah Laut,
Lebih terperinciKAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN. Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo
KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH DI LAHAN PASANG SURUT KABUPATEN SERUYAN Astri Anto, Sandis Wahyu Prasetiyo Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Tengah Jl. G.
Lebih terperinciLampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC
LAMPIRAN 38 38 Lampiran 1 Pengaruh perlakuan terhadap pertambahan tinggi tanaman kedelai dan nilai AUHPGC Perlakuan Laju pertambahan tinggi (cm) kedelai pada minggu ke- a 1 2 3 4 5 6 7 AUHPGC (cmhari)
Lebih terperinciBAHAN METODE PENELITIAN
BAHAN METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di lahan penelitian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan, dengan ketinggian tempat ± 25 m dpl, dilaksanakan pada
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Awal Tanah Gambut
20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Awal Tanah Gambut Hasil analisis tanah gambut sebelum percobaan disajikan pada Tabel Lampiran 1. Hasil analisis didapatkan bahwa tanah gambut dalam dari Kumpeh
Lebih terperinciJumlah Hari Hujan Gerimis Gerimis-deras Total September. Rata-rata Suhu ( o C) Oktober '13 23,79 13,25 18, November
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah pengamatan selintas dan utama. 4.1. Pengamatan Selintas Pengamatan selintas merupakan pengamatan yang hasilnya tidak diuji
Lebih terperinciKERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI
KERAGAAN GENETIK GALUR MUTAN HARAPAN PADI SAWAH DI SUBAK GUAMA, DESA SELANBAWAK, KECAMATAN MARGA, BALI S.A.N. Aryawati, A.A.N.B. Kamandalu, dan I.G.K. Dana Arsana Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)
Lebih terperinciKAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 KAJIAN APLIKASI PEMBERIAN KOMBINASI PUPUK ORGANIK DAN AN- ORGANIK TERHADAP PRODUKSI PADI SAWAH Gatot Kustiono 1), Jajuk Herawati 2), dan Indarwati
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah
20 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh Electric Furnace Slag, Silica Gel dan Unsur terhadap Sifat Kimia Tanah Pengaplikasian Electric furnace slag (EF) slag pada tanah gambut yang berasal dari Jambi
Lebih terperinciKeragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan
Keragaan Beberapa VUB Padi Sawah di Lahan Pasang Surut Mendukung Swasembada Pangan Suparman dan Vidya Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Tengah Jl. G. Obos Km. 5 Palangka Raya E-mail : arman.litbang@gmail.com
Lebih terperinciKERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DI PAPUA
KERAGAAN VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI DI PAPUA Rohimah H.S Lestari, Arifuddin Kasim, dan Syafruddin Kadir Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua rohimahhsl@gmail.com ABSTRAK Kedelai merupakan salah
Lebih terperinciVI. UBI KAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 41
VI. UBI KAYU 6.1. Perbaikan Genetik Sejatinya komoditas ubi kayu memiliki peran cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Pada level harga ubi kayu Rp750/kg, maka dengan produksi 25,5 juta ton (tahun
Lebih terperinciSISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO
ISBN : 978-602-1276-01-3 SISTEM TANAM PADI JAJAR LEGOWO BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) JAMBI BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Beras merupakan komoditas strategis yang berperan penting dalam perekonomian dan ketahanan pangan nasional, dan menjadi basis utama dalam revitalisasi pertanian. Sejalan dengan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan
10 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Percobaan Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Babakan Sawah Baru, Darmaga Bogor pada bulan Januari 2009 hingga Mei 2009. Curah hujan rata-rata dari bulan Januari
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR PADI TAHAN TUNGRO DI KABUPATEN BANJAR Khairatun Napisah dan Muhammad Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Selatan Jl. Panglima Batur Barat 4
Lebih terperinciAPLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG. M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia
APLIKASI PUPUK UREA PADA TANAMAN JAGUNG M. Akil Balai Penelitian Tanaman Serealia Abstrak. Dalam budi daya jagung perlu memperhatikan cara aplikasi pupuk urea yang efisien sehingga pupuk yang diberikan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Perkecambahan Benih Penanaman benih pepaya dilakukan pada tray semai dengan campuran media tanam yang berbeda sesuai dengan perlakuan. Kondisi kecambah pertama muncul tidak seragam,
Lebih terperinciPENAMPILAN BEBERAPA VARIEATAS INBRIDA PADI RAWA PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI MANOKWARI PAPUA BARAT
Abdul Wahid Rauf et.al.: Penampilan Beberapa Varietas.. PENAMPILAN BEBERAPA VARIEATAS INBRIDA PADI RAWA PADA LAHAN SAWAH BUKAAN BARU DI MANOKWARI PAPUA BARAT Abdul Wahid Rauf, Atekan dan Muhammad Arif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Desa Semawung, Kec. Andong, Boyolali (lahan milik Bapak Sunardi). Penelitian dilaksanakan selama 5 bulan, dimulai bulan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum
16 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Keadaan tanaman cabai selama di persemaian secara umum tergolong cukup baik. Serangan hama dan penyakit pada tanaman di semaian tidak terlalu banyak. Hanya ada beberapa
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1. Kondisi Lahan 4. 1. 1. Sifat Kimia Tanah yang digunakan Tanah pada lahan penelitian termasuk jenis tanah Latosol pada sistem PPT sedangkan pada sistem Taksonomi, Tanah tersebut
Lebih terperinciLampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007)
Lampiran 1. Deskripsi padi varietas Ciherang (Supriatno et al., 2007) Asal persilangan : IR 18349-53-1-3-1-3/IR 19661-131-3-1//IR 19661-131-3-1///IR 64////IR 64 Umur tanaman : 116-125 hari Bentuk tanaman
Lebih terperinciUJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH
Seminar Nasional : Reformasi Pertanian Terintegrasi Menuju Kedaulatan Pangan UJI ADAPTASI BEBERAPA PADI HIBRIDA DI LAHAN SAWAH IRIGASI BARITO TIMUR, KALIMANTAN TENGAH Asmarhansyah 1) dan N. Yuliani 2)
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI. Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS PADI GOGO DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BATANGHARI Mildaerizanti, Desi Hernita, Salwati dan B.Murdolelono BPTP JAMBI BPTP NTT ABSTRAK Tingginya tingkat pertumbuhan penduduk yang tidak
Lebih terperinciPENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM. Yosefina Mangera 1) ABSTRACK
Agricola, Vol 4 (1), Maret 2014, 49-57 p-issn : 2088-1673., e-issn 2354-7731 PENGARUH KERAPATAN TANAMAN DAN KOMBINASI PUPUK NITROGEN ANORGANIK DAN NITROGEN KOMPOS TERHADAP PRODUKSI GANDUM Yosefina Mangera
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE. Bahan dan Alat
18 BAHAN DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di kebun percobaan Institut Pertanian Bogor, Sawah Baru Babakan Darmaga, selama 4 bulan, dari bulan Mei-September 2010. Bahan dan Alat Bahan-bahan
Lebih terperinciSeminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2005
PERTUMBUHAN DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN SORGUM ( (L) Moench DAN (Piper) Stafp) YANG MENDAPATKAN KOMBINASI PEMUPUKAN N, P, K DAN CA (The Use Combined Fertilizers of N, P, K and Ca on Growth and Productivity
Lebih terperinciKERAGAAN 12 VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) DAN VARIETAS UNGGUL HIBRIDA (VUH) DALAM USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KEC
Seminar Nasional : Kedaulatan Pangan dan Energi Juni, 2012 KERAGAAN 12 VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) DAN VARIETAS UNGGUL HIBRIDA (VUH) DALAM USAHA PENINGKATAN PRODUKSI PADI DI KEC. DOKO KABUPATEN BLITAR PADA
Lebih terperinciKERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG
KERAGAAN BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI PENANGKARAN SEBAGAI BENIH SUMBER DI LAMPUNG Rr. Ernawati Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung Jl. Z.A. Pagar Alam No. 1ª Bandar lampung E-mail: ernawati
Lebih terperinciCiparay Kabupaten Bandung. Ketinggian tempat ±600 m diatas permukaan laut. dengan jenis tanah Inceptisol (Lampiran 1) dan tipe curah hujan D 3 menurut
III. BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Percobaan Penelitian dilaksanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjajaran Unit
Lebih terperinciPENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA
PENGAMATAN PERCOBAAN BAHAN ORGANIK TERHADAP TANAMAN PADI DI RUMAH KACA HUSIN KADERI Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa (Balittra), Banjarbaru Jl. Kebun Karet, Loktabat Banjarbaru RINGKASAN Percobaan
Lebih terperinciPENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS
PENGARUH PEMUPUKAN N, P, K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI (Oryza sativa L.) KEPRAS A. Setiawan, J. Moenandir dan A. Nugroho Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang 65145 ABSTRACT Experiments to
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU
PETUNJUK TEKNIS PENGKAJIAN VARIETAS UNGGUL PADI RAWA PADA 2 TIPE LAHAN RAWA SPESIFIK BENGKULU BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN BENGKULU BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN BADAN
Lebih terperinciJurnal online Pertanian Tropik Pasca Sarjana FP USU Vol.1, No.1. Juni 2013
47 KAJIAN ADAPTASI BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI SAWAH BERBASIS PENDEKATAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU DI DATARAN TINGGI TAPANULI UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA Novia Chairuman 1*) 1) Balai Pengkajian
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Hasil-Hasil PPM IPB 2016 Hal : ISBN :
Hal : 112 122 ISBN : 978-602-8853-29-3 ADAPTASI VUB PADI GOGO PADA AGROEKOSISTEM LAHAN KERING DATARAN RENDAH DI KALIMANTAN TIMUR (Upland Rice NV Adaptation Agro-Ecosystem of Lowland Dry Land in East Kalimantan)
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Agustus 2010. Penelitian dilakukan di lahan percobaan NOSC (Nagrak Organic S.R.I. Center) Desa Cijujung,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Upaya peningkatan produksi ubi kayu seringkali terhambat karena bibit bermutu kurang tersedia atau tingginya biaya pembelian bibit karena untuk suatu luasan lahan, bibit yang dibutuhkan
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK. Oleh:
PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI PADI SAWAH PADA BEBERAPA VARIETAS DAN PEMBERIAN PUPUK NPK SKRIPSI Oleh: CAROLINA SIMANJUNTAK 100301156 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian
BAHAN DAN METODE 10 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor dan Rumah Kaca Instalasi
Lebih terperinciPOTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Agros Vol.17 No.1, Januari 2015: 132-138 ISSN 1411-0172 POTENSI PENGEMBANGAN PADI SAWAH VARIETAS UNGGUL BARU DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT POTENTIALLY DEVELOPMENT OF RICE NEW SUPERIOR VARIETIES IN WEST
Lebih terperinciVI. UBIKAYU. Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 23
VI. UBIKAYU 6.1. Perbaikan Genetik Kebutuhan ubikayu semakin meningkat sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan berkembangnya berbagai industri berbahan baku ubikayu, sehingga diperlukan teknologi
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan
III. BAHAN DAN METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di lokasi : 1) Desa Banjarrejo, Kecamatan Batanghari, Kabupaten Lampung Timur, dengan ketinggian 60 m dpl, jenis tanah Podsolik
Lebih terperinciPENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN
PENAMPILAN GALUR-GALUR JAGUNG BERSARI BEBAS DI LAHAN KERING KALIMANTAN SELATAN Sumanto, L. Pramudiani dan M. Yasin Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalinatan Selatan ABSTRAK Kegiatan dilaksanakan di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Padi merupakan tanaman pangan yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian penduduk Indonesia. Peningkatan jumlah penduduk dan tingkat pendapatan masyarakat
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG. Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia
EFEKTIFITAS PUPUK HAYATI ECOFERT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAGUNG Syafruddin Balai Penelitian Tanaman Serealia ABSTRAK Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah di Bontonompo Gowa-Sulsel yang
Lebih terperinciPENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA BERBAGAI UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA BERBAGAI UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) THE EFFECT OF WEED CONTROL IN VARIOUS SEEDLING AGE ON THE GROWTH AND YIELD OF PADDY
Lebih terperinciKERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING
Jurnal Dinamika Pertanian Volume XXIX Nomor 3 Desember 2014 (231-236) ISSN 0215-2525 KERAGAAN PRODUKSI DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADA SL PTT DI KABUPATEN KUANSING Performance of Production
Lebih terperinciPENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT
PENGARUH SISTIM TANAM MENUJU IP PADI 400 TERHADAP PERKEMBANGAN HAMA PENYAKIT Handoko Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur ABSTRAK Lahan sawah intensif produktif terus mengalami alih fungsi,
Lebih terperinciPENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI
PENGARUH PENGOLAHAN TANAH DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL KEDELAI Fitri Handayani 1, Nurbani 1, dan Ita Yustina 2 1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Timur; 2 Balai Pengkajian
Lebih terperinciV. KACANG HIJAU. 36 Laporan Tahun 2015 Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi
V. KACANG HIJAU 5.1. Perbaikan Genetik Kacang hijau banyak diusahakan pada musim kemarau baik di lahan sawah irigasi maupun tadah hujan. Pada musim kemarau ketersediaan air biasanya sangat terbatas dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan di desa Kleseleon, kecamatan Weliman, kabupaten Malaka, proinsi Nusa Tenggara Timur pada lahan sawah bukaan baru yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi
3 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi dan Fisiologi Tanaman Padi Pertumbuhan tanaman padi dibagi kedalam tiga fase: (1) vegetatif (awal pertumbuhan sampai pembentukan bakal malai/primordial); (2) reproduktif (primordial
Lebih terperinciRESPON GENOTIPE PADI TERHADAP CEKAMAN RENDAMAN STAGNAN DAN PRODUKTIVITASNYA PADA LINGKUNGAN TUMBUH BERBEDA
49 RESPON GENOTIPE PADI TERHADAP CEKAMAN RENDAMAN STAGNAN DAN PRODUKTIVITASNYA PADA LINGKUNGAN TUMBUH BERBEDA ABSTRACT Rice genotypes responses to stagnant flooding stress and its productivity under different
Lebih terperinciAplikasi Pupuk Kandang dan Pupuk SP-36 Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala
Aplikasi Kandang dan Untuk Meningkatkan Unsur Hara P Dan Pertumbuhan Tanaman Jagung (Zea mays L.) di Tanah Inceptisol Kwala Bekala Application of Farmyard Manure and SP-36 Fertilizer on Phosphorus Availability
Lebih terperinciPengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari
Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi Pada Sistem Pola Tumpang Sari The Effect of Peanut (Arachis hypogaea L.) and Corn (Zea mays
Lebih terperinci