KEBIJAKAN PRIVITATISASI BUMN DI INDONESIA ( Analisis Wacana Krisis Versus Upaya Stabilisasi Perekononian Indonesia Tahun )
|
|
- Suharto Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEBIJAKAN PRIVITATISASI BUMN DI INDONESIA ( Analisis Wacana Krisis Versus Upaya Stabilisasi Perekononian Indonesia Tahun ) HASIL PENELITIAN Oleh: Syamsul Ma'arif, S.IP Drs. Noverman Duadji., M. Si Dibiayai Dana Hibah Kompetitif Program Semique Unila II Tahun Anggaran 2004 Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fisip Universitas Lampung FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG TAH U N 2004
2 HALAMAN PENGESAHAN 1. a. Judul Penelitian KEBIJAKAN PRIVITATISASI BUMN DI INDONESIA (Analisis Wacana Krisis Versus Upaya Stabilisasi Perekonomian Indonesia Tabun b. c. Bidang Ilmu : Kategori Penelitian : 2. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap dan Gelar : b. Jenis Kelamin : c. Golongan/Pangkat/NIP d. Jabatan Fungsional : e. Fakultas/Jurusan : f. Pusat Penelitian : 3. Jumlah Anggota Peneliti : 1 Orang ) Sosial. Pemecahan masalah pembangunan. Syamsul Ma'arif, S.IP Laki-Laki Penata Muda (III/a)/ Asisten Ahli Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Administrasi Negara. Lembaga Penelitian Universitas Lampung. 4. Nama Anggota Peneliti Drs. Noverman Duadji., M. Si 5. Lokasi Penelitian : Indonesia 6. Kerjasama dengan Institusi Lain 7. Lama Penelitian 8. Biaya yang disetujui 6 bulan. Rp ,- (Empat Juta Rupiah) Bandar Lampung, 24 November 2004 Mengetahui/Menyetu jui: Dekan FIS1(P ers i itas Lampuypg Ketua Peneliti Samsyul Ma'arif, S.IP Nip DOKUMENTACi :T" MN1 4 K ' Ll lsi T ;' V L ~yi [f
3 ABSTRAK Eksistensi perusahaan negara sesungguhnya merupakan suatu bentuk campur tangan negara dalam perokonomian nasional. Bahkan pembangunan ekonomi suatu negara tak dapat berjalan baik jika tidak melibatkan perusahaan negara. Hal ini, utamanya di negara-negara berkembang, perlu dilakukan mengingat posisi modal pihak swasta masih sangat terbatas sehingga belum bisa menjangkau seluruh sektor usaha. Kendapipun demikian, dalam perjalanannya, monoploli negara melalui BUMN pada hampir semua sektor ekonomi nasional belum mampu memberikan kontribusi yang optimal bagi peningkatan tarap kehidupan rakyat, bahkan terkadang dituduh melakukan tindakar: inefisien pengelolaan sumberdaya, tidak kompetitif dan semakin membebani APBN. Dengan kata lain, BUMN tidak dapat menjalankan fungsi sosialnya, tetapi lebih `privat' dari sektor privat pada umumnya. Atas kondisi diatas memunculkan wacana dari beberapa elemen organisasi publik untuk menyelamatkan kinerja BUMN melalui kebijakan privatisasi. Kebijakan ini juga bukan merupakan solusi yang vakum akan dampak negatif, banyak juga kelemahannya yang terkadang menjadi instrumen marjinalisasi sektor swasta kepada anggota masyarakat lainnya. Disisi lain, privatisasi tumbuh dan berkembang dalam idiologi negara kapitalis, terutama negara-negara industri eropa yang menekankan pada kompetisi pasar bebas. Oleh karenanya, topik ini menjadi menarik untuk dikaji dengan 3 permasalahan pokok yang dirumuskan. Pertama, Bagaimana proses timbulnya kebijakan privatisasi BUMN sejak ? Kedua, Bagaimana pelaksanaan privatisasi BUMN sejak ? Ketiga, Implikasi apakah yang timbul sebagai akibat privatisasi BUMN ? Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk menjawab ketiga pertanyaan pokok riset diatas dengan kontribusi penelitian yang hendak dicapai adalah pemecahan masalah pembangunan. Jenis metode penelitian yang digunakan terkategori metode kualitatif dengan derivatif analisis wacana kebijakan privatisasi BUMN. Dari data penelitian dan basil analisis dapat disimpulkan bahwa munculnya kebijakan privatisasi BUMN lebih disebabkan oleh tuntutan sektor privat atas lernahnya akses ekonomi mereka karena monopoli negara dan inefisiensi pengelolaan BUMN serta pengaruh kebijakan ekonomi global yang menekankan pasar bebas sebagai instrumen negara maju untuk mendapatkan akses pasar dan peluang berkompetisi serta terhindar dari belenggu struktural negara-negara berkembang selama ini. Implementasi kebijakan privatisasi BUMN juga berimplikasi pada berkurangnya peran negara pada sektor ekonomi dan melemahnya eksistensi BUMN tidak lagi seperti yang dikehendaki pasal 33 UUD'45; dan terjadinya peralihan asset negara (modal dan sumber daya) kepada sektor privat. Lebih khusus lagi, berimplikasi pada: a) Timbul Ketidakpastian Hukum berupa inkonsistensi landasan yuridis; b) Inkorporasi Sistem Ekonomi Indonesia kedalam Jaringan Kapitalisme Internasional sehingga negara tidak mampu lagi memproteksi kepentingan nasionalnya; c) Bias Pelayanan Publik yang semakin memerlukan biaya besar dan hanya bisa dinikmati kelompok alit saja; d) Berkurang Potensi Sumber Pendapatan Negara akibat pelepasan asset negara kepada pihak swasta, baik domestik maupun korporasi internasional (MNC). Atas temuan riset itu, maka tim riset membuat solusi teoritik sebagai wacana baru untuk diperdebatkan, yaitu: a) perlunya revitalisasi peran populis negara di masa mendatang; b) pentingnya revitalisasi kebijakan privatisasi BUMN yang sudah diimplementasikan untuk melindungi kepentingan nasional; c) pemberdayaan manajemen BUMN yang terhindar dari kepentingan politis rezim yang berkuasa (pemerintah) untuk meningkatkan kinerja BUMN; dan d) pelibatan publik dalam proses penentuan BUMN dan model privatisasinya.
4
5
6
7
8
9
10
11
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEBSITE BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN RAJABASA, KOTA BANDAR LAMPUNG
LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PEMASARAN BERBASIS WEBSITE BAGI USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KECAMATAN RAJABASA, KOTA BANDAR LAMPUNG Oleh : Sigit Prasetyo, S.A.B NIP. 198111042003121003 Drs.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setelah beberapa tahun kemudian atau di tahun 1970-an, fakta
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berawal dari tahun 1959, pemerintah Indonesia dengan konfrontasi politiknya mulai mengambil alih perusahaan-perusahaan milik Belanda. Namun yang terjadi setelah mengambil
Lebih terperinciMateri 7 Bisnis, Politik dan Perekonomian. Marheni Eka Saputri ST., MBA
Materi 7 Bisnis, Politik dan Perekonomian Marheni Eka Saputri ST., MBA Contents 1 Bisnis dan Politik 2 Bisnis dan Perekonomian Bisnis dan Politik Politik: hal-hal yang berkenaan dengan masalah kenegaraan
Lebih terperinciRESTRUKTURISASI & PRIVATISASI BUMN RASIONALITAS EKONOMI DAN KEPENTINGAN POLITIK
BAB XII RESTRUKTURISASI & PRIVATISASI BUMN RASIONALITAS EKONOMI DAN KEPENTINGAN POLITIK Oleh Dewi Triwahyuni KONSEP & LATAR BELAKANG BUMN DEFINSI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah Badan usaha yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan laju pertumbuhan yang dibentuk dari berbagai macam sektor ekonomi yang secara tidak langsung menggambarkan pertumbuhan ekonomi yang terjadi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam ekonomi, pemerintah merupakan agen, dimana peran pemerintah adalah menghasilkan barang publik. Barang publik harus dihasilkan pemerintah, terutama karena tidak
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR UNGGULAN FAKULTAS
LAPORAN AKHIR UNGGULAN FAKULTAS PERIODE BULAN MEI S.D. NOVEMBER TAHUN ANGGARAN 2015 ANALISIS TERHADAP KESIAPAN REGULASI DAN PERBANKAN INDONESIA DALAM TRANSAKSI LINDUNG NILAI MATA UANG ( CURRENCY HEDGING)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Permasalahan Perseroan terbatas merupakan suatu badan hukum yang berbeda dengan negara sebagai badan hukum. Jika perseroan terbatas menjalankan fungsi privat dalam kegiatan
Lebih terperinciBAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN)
BAB IX KONTROVERSI PENANAMAN MODAL ASING (PMA) & UTANG LUAR NEGERI (ULN) 1997 INDONESIA KRISIS EKONOMI Kondisi krisis diperburuk oleh praktek-praktek ekonomi yang tidak sesuai /tidak mengindahkan tata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Program privatisasi pertama kali dikenalkan di Inggris pada masa
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Program privatisasi pertama kali dikenalkan di Inggris pada masa pemerintahan Margareth Thatcher di tahun 1979, dan hingga saat ini privatisasi berkembang menjadi sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan cara pembangunan infrastruktur sebagai pendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menjalankan pembangunan ekonomi, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dikerjakan oleh Indonesia. Untuk mencapai sasaran pembangunan yang berkelanjutan ditetapkan
Lebih terperinciperkembangan investasi di Indonesia, baik investasi dalam negeri maupun investasi asing, termasuk investasi oleh ekonomi rakyat. Sementara itu, pada
ix B Tinjauan Mata Kuliah uku Materi Pokok (BMP) ini dimaksudkan sebagai bahan rujukan utama dari materi mata kuliah Perekonomian Indonesia yang ditawarkan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Terbuka. Mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan salah satunya untuk pembangunan nasional. Perubahan yang semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Structural Adjustment Programs (SAPs) adalah sebuah program pemberian pinjaman yang dicanangkan oleh IMF. SAPs pada mulanya dirumuskan untuk membendung bencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dilihat dari pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi merupakan cerminan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah suatu proses kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan adanya pertambahan penduduk disertai dengan perubahan
Lebih terperinciPENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN MELALUI PENERAPAN STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI MUTU PRODUK PANGAN OLAHAN
LAPORAN PENELITIAN HIBAH REVITALISASI KURIKULUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS JEMBER PENINGKATAN PERLINDUNGAN KONSUMEN MELALUI PENERAPAN STANDARDISASI DAN SERTIFIKASI MUTU PRODUK PANGAN OLAHAN Oleh : Dr.
Lebih terperinciABSTRAK ANALISIS KONTRIBUSI LABA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII TERHADAP PENERIMAAN NEGARA. Oleh YOLANDA AGUSTINA GINTING
Yolanda Agustina Ginting http://epserv.fe.unila.ac.id ABSTRAK ANALISIS KONTRIBUSI LABA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII TERHADAP PENERIMAAN NEGARA Oleh YOLANDA AGUSTINA GINTING Memajukan kesejahteraan bagi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam mengelola potensi sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah upaya untuk meningkatkan kapasitas pemerintahan daerah dalam mengelola potensi
Lebih terperinciEKONOMI PUBLIK JUNAEDI
EKONOMI PUBLIK JUNAEDI Contents 1 PENDAHULUAN 2 PERAN PEMERINTAH 3 KEGAGALAN PASAR 4 RUMAH TANGGA PEMERINTAH PENDAHULUAN Ekonomi Publik Definisi: studi tentang kebijakan ekonomi, dengan penekanan khusus
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI
vii Tinjauan Mata Kuliah A. RELEVANSI Melihat kondisi perekonomian saat ini, modul ini diharapkan dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan sistem ekonomi nasional. Terjadinya privatisasi Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. tangganya sendiri. Dalam pelaksanaan urusan ini membutuhkan banyak. sumber daya dan kemampuan, diantaranya diperlukan kemampuan
Bab I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah daerah harus dapat mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Dalam pelaksanaan urusan ini membutuhkan banyak sumber daya dan kemampuan, diantaranya
Lebih terperinciKRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA
KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA Definisi Krisis ekonomi : Suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara mengalami penurunan akibat krisis keuangan Krisis keuangan/ moneter
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek rent seeking (mencari rente) merupakan tindakan setiap kelompok kepentingan yang berupaya mendapatkan keuntungan ekonomi yang sebesarbesarnya dengan upaya yang
Lebih terperinciBAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI
BAB 4 RENCANA ANGGARAN PEMBANGUNAN SANITASI 4.1 Rekapitulasi Kebutuhan biaya untuk sanitasi hingga tahun 2018 di Kota Metro adalah sebesar Rp. 75.814.000.000,- Dari besaran pendanaan di atas, pendanaan
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN Nama Peneliti dan Anggota:
LAPORAN PENELITIAN PEMETAAN DAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIKAN TAHUN ANGGARAN 2011 PENGEMBANGAN MODEL PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DI SMA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN JAWA TENGAH BAGIAN SELATAN
Lebih terperinciPeran Pemerintah dalam Perekonomian
Peran Pemerintah dalam Perekonomian 1. Sistem ekonomi atau Politik Negara 2. Pasar dan peran Pemerintah 3. Jenis Sistem Ekonomi 4. Peran Pemerintah 5. Sumber Penerimaan Negara week-2 ekmakro08-ittelkom-mna
Lebih terperinciNEOLIBERALISME DAN EKONOMI POLITIK INDONESIA STUDI KASUS: PENERAPAN KEBIJAKAN PRIVATISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA
SKRIPSI NEOLIBERALISME DAN EKONOMI POLITIK INDONESIA STUDI KASUS: PENERAPAN KEBIJAKAN PRIVATISASI PENDIDIKAN DI INDONESIA D I S U S U N OLEH JONY RAIMON PURBA 030906026 DOSEN PEMBACA : INDRA KESUMA, Msi
Lebih terperinciTATA CARA USUL PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM RANGKA PUBLIKASI INTERNASIONAL
TATA CARA USUL PENELITIAN HIBAH KOMPETITIF PENELITIAN KERJASAMA INTERNASIONAL DALAM RANGKA PUBLIKASI INTERNASIONAL a. Sampul Muka Sampul muka warna sampul Hijau Muda. Format selengkapnya seperti contoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tidaknya negara dalam mewujudkan tujuan dan cita-cita negara serta menciptakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan keuangan negara merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi kehidupan perekonomian suatu negara, karena berkaitan erat dengan mampu dan tidaknya negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi
1.5 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional selain badan usaha swasta, rumah tangga dan koperasi. Kebersamaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seberapa besar keinginan masyarakat Indonesia untuk terbang? Kutipan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seberapa besar keinginan masyarakat Indonesia untuk terbang? Kutipan berikut adalah sebuah pertanyaan yang tampak sederhana terhadap kondisi masyarakat Indonesia
Lebih terperinciRestrukturisasi dan privatisasi BUMN. Sistem Ekonomi Indonesia
Restrukturisasi dan privatisasi BUMN Sistem Ekonomi Indonesia Pelopor atau perintis karena swasta tidak tertarik untuk menggelutinya Pengelola bidang-bidang usaha yang strategis dan pelaksana pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin dahsyat dengan datangnya kapitalis dunia. P. Berger dalam meramalkan, dalam era
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini challenge globalisasi meruntuhkan filosofi bangsa Indonesia terutama dalam bidang ekonomi. Hal ini telah diramalkan oleh P. Berger bahwa badai globalisasi
Lebih terperinciVII. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG
VII. ANALISIS DAYA SAING USAHATANI JAGUNG 7.1. Profitabilitas Privat dan Sosial Analisis finansial dan ekonomi usahatani jagung memberikan gambaran umum dan sederhana mengenai tingkat kelayakan usahatani
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya
177 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada Bab V merupakan kesimpulan dari pembahasan bab sebelumnya tentang Kebijakan Pemerintah Orde Baru dalam Privatisasi BUMN Ditinjau dari Peranan IMF Antara Tahun 1967-1998.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. demi stabilitas keamanan dan ketertiban, sehingga tidak ada lagi larangan. tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yang mencakup:
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (untuk selanjutnya disebut dengan UUD 1945) secara tegas menyebutkan negara Indonesia adalah
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS)
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PERKULIAHAN SEMESTER (RPKPS) Kode / Nama Mata Kuliah : B12.3409 / Revisi ke : 2 Satuan Kredit Semester : 2 (dua) SKS Tgl revisi : Agustus 2014 Jml Jam kuliah dalam seminggu : 100
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. global, tidak terkecuali Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Pertumbuhan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Krisis yang terjadi pada tahun 2008 berdampak besar bagi perekonomian global, tidak terkecuali Indonesia ikut merasakan dampak tersebut. Pertumbuhan ekonomi Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang
149 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Saat ini Yunani sedang mengalami Krisis Ekonomi akibat akumulasi hutang yang membengkak. Secara ekonomi, sebelum bergabung dengan Eurozone pemerintah Yunani
Lebih terperinciPANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL PENELITIAN MANDIRI UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS KATOLIK DARMA CENDIKA PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROGRAM HIBAH KOMPETISI INTERNAL PENELITIAN MANDIRI 2011 2012 I. Latar Belakang Lembaga Penelitian
Lebih terperinciA. JUDUL PENELITIAN: KUPAS TUNTAS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA/ DOMESTIC VALIANCE
A. JUDUL PENELITIAN: KUPAS TUNTAS KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM RUMAH TANGGA/DOMESTIC VALIANCE (Studi Kasus Perempuan-Perempuan Yang Mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga Di Bandung) B. BIDANG ILMU
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan pinjaman luar negeri merupakan sesuatu yang wajar untuk negaranegara yang sedang berkembang seperti Indonesia. Keterbukaan Indonesia terhadap modal asing baik
Lebih terperinciKAJIAN PETA ADMINISTRASI KABUPATEN BARU (PESISIR BARAT) PROVINSI LAMPUNG
1 USUL PENELITIAN DIPA BLU KAJIAN PETA ADMINISTRASI KABUPATEN BARU (PESISIR BARAT) PROVINSI LAMPUNG Oleh: 1. CITRA DEWI, S.T.,M.ENG. (KETUA) 2. ARMIJON, S.T., M.T. (ANGGOTA) 3. ROMI FADLY, S.T., M.ENG.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian dunia mengakibatkan perkembangan ekonomi Indonesia semakin terintegrasi sebagai konsekuensi dari sistem perekonomian terbuka yang berhubungan
Lebih terperinciKomUNIKASI SINgKAT: BAgAImANA NASIB ENERgI TERBARUKAN DI INDoNESIA PASCA TURUNNyA harga minyak DUNIA?
KomUNIKASI SINgKAT: BAgAImANA NASIB ENERgI TERBARUKAN DI INDoNESIA PASCA TURUNNyA harga minyak DUNIA? verina J. Wargadalam Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan
Lebih terperinciKebijakan Proteksi Impor yang Salah Sasaran Luqmannul Hakim
Kebijakan Proteksi Impor yang Salah Sasaran Luqmannul Hakim Dapatkah manusia bertahan hidup tanpa pangan? Rasanya mustahil. Pangan selalu menjadi kebutuhan hidup dasar yang harus dipenuhi oleh setiap orang
Lebih terperinciHIBAH DANA PENGABDIAN UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2016
HIBAH DANA PENGABDIAN UNIVERSITAS RIAU TAHUN 2016 A. Ketentuan Umum 1. Kegiatan pengabdian bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat dalam upaya penciptaan nilai tambah dari sisi sosial dan ekonomi masyarakat,
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA
LAPORAN PENELITIAN DOSEN MUDA N o. in4entar;s: UNIVEPSITASLAMPVNG OKUMENTASI LEMRAGA PkNFtiTIAN 2009 I s ' -:-.,racer Laporan penelitian ANALISIS TIPS STRATEGI DAN PENGARUHNYA TERHADAP KESUKSESAN USAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Privatisasi merupakan fenomena negara-negara di dunia, privatisasi juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Privatisasi merupakan fenomena negara-negara di dunia, privatisasi juga menjadi fenomena di Indonesia. Fenomena privatisasi diawali ketika terjadinya kriris pada tahun
Lebih terperinciANALISIS YURIDIS SITA UMUM ASET BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA
ANALISIS YURIDIS SITA UMUM ASET BADAN USAHA MILIK NEGARA TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2004 TENTANG PERBENDAHARAAN NEGARA Rizal Widiya Priangga Email: rizalwidiya@gmail.com Mahasiswa FH Universitas
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PENELITIAN DANA RUTIN TAHUN 2005
LAPORAN HASIL PENELITIAN DANA RUTIN TAHUN 2005 TINGKAT KESIAPAN KERJA MAHASISWA PROGRAM D3 TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA Oleh: Drs. Radjulaini,
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Periode RPJMD Kabupaten Temanggung Tahun 2008-2013 beserta semua capaian kinerjanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bergulirnya wacana otonomi daerah di Indonesia berdasarkan UU No. 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi stimulan berbagai daerah untuk mengembangkan daerah
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN KELAUTAN PASCA PEMILU 2009 DAN WOC
PUSAT KAJIAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERADABAN MARITIM ARAH KEBIJAKAN KELAUTAN PASCA PEMILU 2009 DAN WOC LAPORAN HASIL SEMENTARA SURVEY Suhana (Kepala Riset dan Kebijakan) 5/2/2009 LAUT UNTUK KESEJAHTERAAN
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN PUSTAKAWAN
LAPORAN PENELITIAN PUSTAKAWAN ANALISIS KEBUTUHAN PUSTAKAWAN PADA UPT PERPUSTAKAAN ISI YOGYAKARTA Oleh Bandono, SIP. NIP. 19671231 198903 1 012 Dibiayai DIPA ISI Yogyakarta Tahun Anggaran 2014 Nomor: DIPA-023.04.2.506315/2014,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan kemajuan dalam bidang teknologi komputer dan informasi dewasa ini, sistem informasi akuntansi telah berkembang menjadi sistem informasi akuntansi yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Adanya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah serta Undang-
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adanya Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah serta Undang- Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2008 Kondisi ekonomi makro pada triwulan IV-2008 dan selama tahun 2008 diperkirakan akan mengalami tekanan akibat perekonomian dunia yang lesu dan krisis keuangan global.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan yang sering dihadapi dalam perencanaan pembangunan adalah adanya ketimpangan dan ketidakmerataan. Salah satu penyebabnya adalah penyebaran investasi yang
Lebih terperinciLAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN IC DIGITAL GERBANG DENGAN KOMPUTER
LAPORAN PENELITIAN RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN IC DIGITAL GERBANG DENGAN KOMPUTER Oleh : Moh. Iqbal, ST Endang Supriyati, S.Kom Dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas Muria
Lebih terperinciPANDUAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FIB UI TAHUN 2016
PANDUAN PENULISAN PROPOSAL HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT FIB UI TAHUN 2016 Dasar Pemikiran Penyelenggaraan Program Salah satu dharma Perguruan Tinggi selain pendidikan dan penelitian adalah kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Pakto 88), menjadi 240 bank pada tahun Sedangkan Bank
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I : Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 Dan 2008... 83 Lampiran II : Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian Bank CIMB Niaga Tahun 2006, 2007 dan 2008... 93 Lampiran
Lebih terperinciMendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia
E. PAGU ANGGARAN BERDASARKAN PROGRAM No. Program Sasaran Program Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Iklim Usaha Kondusif 1. Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi Mendukung terciptanya kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini jumlah perkara tindak pidana korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini jumlah perkara tindak pidana korupsi yang melibatkan Badan Usaha Milik Negara berbentuk Persero (selanjutnya disebut BUMN Persero) sering terjadi. Perkara
Lebih terperinciAnalisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI
Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan era globalisasi yang terjadi saat ini telah berdampak pada perubahan lingkungan yang menyebabkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia industri. Makin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan potensi pajak yang ada dapat dipungut secara optimal. Langkah-langkah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah selalu berupaya untuk meningkatkan tax ratio secara bertahap dengan memperhatikan kondisi ekonomi Indonesia dan ekonomi dunia. Peningkatan secara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu masyarakat adil dan makmur yang materiil dan spirituil berdasarkan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sasaran dari pembangunan nasional pada dasarnya bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang materiil dan spirituil berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakat mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada, dengan menjalin pola-pola kemitraan
Lebih terperinciMANUAL PROSEDUR. Pengajuan Peralatan Laboratorium Komputer
MANUAL PROSEDUR Pengajuan Peralatan Laboratorium Komputer FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013 MANUAL PROSEDUR 001100 06034 Pengajuan Peralatan Laboratorium Komputer
Lebih terperinciA. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah negara hukum. Hal ini sesuai dengan yang tercantum dalam Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang selanjutnya disebut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penting dalam perekonomian nasional. Ditinjau dari kontribusinya terhadap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian sampai saat ini masih mempunyai peranan yang cukup penting dalam perekonomian nasional. Ditinjau dari kontribusinya terhadap pendapatan nasional, sektor
Lebih terperinciPENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG
PENJELASAN A T A S UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2000 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 UMUM Anggaran
Lebih terperinciDALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA PANITIA KHUSUS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SISTEM NASIONAL ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI KE PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM DALAM RANGKA PEMBAHASAN RANCANGAN UNDANG-UNDANG
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan benteng penyelamat Ekonomi Indonesia dari krisis global. Saat ini UMKM telah melibatkan 96% tenaga kerja
Lebih terperinciPEREKONOMIAN INDONESIA
PEREKONOMIAN INDONESIA Modul ke: Cecep Winata FEB Fakultas Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIA Periode Reformasi Masa Orde Baru Orde Reformasi -Sejarah Perekonomian
Lebih terperinciKUNJUNGAN PRESIDEN ABDURRAHMAN WAHID KE CHINA SKRIPSI
KUNJUNGAN PRESIDEN ABDURRAHMAN WAHID KE CHINA SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (S1) dan mencapai
Lebih terperinciPERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA
PERNYATAAN SIKAP PERHIMPUNAN RAKYAT PEKERJA Nomor: 374/PS/KP-PRP/e/VIII/11 Tolak UU SJSN, RUU BPJS, dan Jamkesmas sebagai Solusi Jaminan Sosial bagi Rakyat! Tingkatkan Pajak Progresif bagi Korporasi sebagai
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. membangun infrastruktur dan fasilitas pelayanan umum. pasar yang tidak sempurna, serta eksternalitas dari kegiatan ekonomi.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan yang dilakukan oleh setiap pemerintahan terutama ditujukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, pemerataan distribusi pendapatan, membuka kesempatan kerja,
Lebih terperinciPedoman Pelaksanaan Pengabdian Dosen FISIP Undip Tahun 2014
Pedoman Pelaksanaan Pengabdian Dosen FISIP Undip Tahun 2014 UNIT PENGEMBANGAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (UP3) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2014 PEDOMAN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mempunyai surplus tabungan (saving surplus unit) kepada unit ekonomi yang mempunyai
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah dan dan jangka panjang. Bertemunya pihak yang memerlukan modal jangka panjang dengan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE
BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE 2014-2015 A. Analisis Fundamental Nilai Tukar Rupiah 1. Faktor Ekonomi Faktor Ekonomi yaitu hal-hal yang
Lebih terperinciKEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT
Bagian I 51 BAB IV KEBIJAKAN OTONOMI DALAM MANAJEMEN RUMAH SAKIT 4.1 Globalisasi dan Otonomi Rumah Sakit Di Indonesia problem keuangan menyebabkan kemampuan pemerintah pusat untuk membiayai pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perekonomian tiga sektor, campur tangan pemerintah tidak dapat dihindarkan. Hal ini disebabkan karena pemerintah merupakan salah satu pelaku ekonomi (rumah tangga
Lebih terperinciPANDUAN PENELITIAN UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG
PANDUAN PENELITIAN UNGGULAN UNIVERSITAS LAMPUNG UNIVERSITAS LAMPUNG KATA PENGANTAR Buku Panduan Penelitian Unggulan Unila ini merupakan pengembangan dari panduan penelitian hibah kompetitif penelitian
Lebih terperinciMANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI. Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011
MANAJEMEN PENDIDIKAN TINGGI: TANTANGAN DAN STRATEGI Dwi Esti Andriani, M. Pd., MEdSt/AP FIP UNY/2011 Perubahan Lingkungan Eksternal PT Perubahan demografis (peningkatan mobilitas/imigrasi) berdampak pada
Lebih terperinciB. Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Tahun 2013
EVALUASI RENDAHNYA REALISASI PENDAPATAN NEGARA TAHUN 2013 Abstrak Penerimaan Negara merupakan pemasukan yang diperoleh Negara dan digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintah. Penerimaan pajak memberikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah tidak bisa berjalan sendiri karena dibutuhkan biaya yang sangat besar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan disegala bidang harus terus dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan masyarakat adil dan makmur. Untuk melaksanakan pembangunan, pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan Perusahaan Perseroan (Persero) di Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberadaan Perusahaan Perseroan (Persero) di Indonesia merupakan suatu fenomena yang tidak dapat dipungkiri. Perusahaan Perseroan sebagai salah satu bentuk
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH STRATEGIS NASIONAL SUMBER DANA DIPA PTN TAHUN 21012
Desentralisasi dan Otonomi Daerah LAPORAN AKHIR PENELITIAN HIBAH STRATEGIS NASIONAL SUMBER DANA DIPA PTN TAHUN 21012 POLA INTERAKSI STAKEHOLDERS DAN STRATEGI KEBIJAKAN PUBLIK YANG DELIBERATIF UNTUK PENGELOLAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kondisi anggaran pendapatan belanja negara (APBN) selalu mengalami budget
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara sedang berkembang yang tengah menuju tahap kemapanan ekonomi, Indonesia membutuhkan anggaran belanja dalam jumlah besar untuk membiayai berbagai program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
Lebih terperinciWulansari Budiastuti, S.T., M.Si.
Modul ke: Fakultas FIKOM Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si. Program Studi Periklanan dan Komunikasi Pemasaran. www.mercubuana.ac.id Materi Pembelajaran Sistem ekonomi demokrasi pancasila Kajian ilmiah tentang
Lebih terperinciSURVEI PERSEPSI PASAR
1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan I 29 Perlambatan pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-29 dan selama tahun 29 diperkirakan masih akan berlanjut sebagaimana kondisi perekonomian dunia yang belum menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era perdagangan bebas saat ini telah meningkatkan interaksi antara Negara berbagai bidang, termasuk di dalam perdagangan internasional. Pemenuhan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pesat di Indonesia. Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998, bank didefinisikan. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Industri perbankan merupakan salah satu industri dengan pertumbuhan yang pesat di Indonesia. Dalam Undang-Undang No.10 Tahun 1998, bank didefinisikan sebagai
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH
Menimbang Mengingat SALINAN PERATURAN REKTOR INSTITUT PERTANIAN BOGOR Nomor : 04/I3/KU/2010 Tentang MEKANISME PEMBAYARAN BIAYA PELAKSANAAN KEGIATAN PROGRAM HIBAH KOMPETISI BERBASIS INSTITUSI INSTITUT PERTANIAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMPANG NOMOR : 7 TAHUN 2007 TENTANG PENYERTAAN MODAL DAERAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2007 PADA PERUSAHAAN DAERAH APOTIK TRUNOJOYO SAMPANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat pada umumnya dikehidupan sehari-hari sangat akrab dengan keberadaan organisasi sektor publik di sekitar lingkungannya. Adapun institusi pemerintah
Lebih terperinci