BAB III PROFIL DAN KARAKTERISTIK WISATAWAN OBYEK TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PROFIL DAN KARAKTERISTIK WISATAWAN OBYEK TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR"

Transkripsi

1 31 BAB III PROFIL DAN KARAKTERISTIK WISATAWAN OBYEK TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR A. Sejarah Singkat Tentang Waduk Gajah Mungkur dan Taman Wisata Sendang Asri Kabupaten Wonogiri memiliki sebuah ikon yang tekenal yaitu bendungan serbaguna Wonogiri atau lebih dikenal sebagai Waduk Gajah Mungkur. Waduk ini merupakan waduk terbesar se-asia Tenggara yang dibangun dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir Sungai Bengawan Solo. Waduk Gajah Mungkur dibangun pada tahun 1976 sampai dengan tahun 1981 pada pemerintahan Presiden Soeharto, Waduk ini berlokasi 7 Km arah selatan Wonogiri tepat dibagian hilir pertemuan kali Keduang. Luas daerah genangan lebih dari ha dan luas daerah ysng dibebaskan adalah 90 km 2 yang terdiri dari 51 desa di 7 kecamatan. Pengerjaan pembangunan Waduk Gajah Mungkur dilakukan secara swakelola dengan bantuan konsultan Nippon yang bernama Koei Co. (Sumber: m.html. 25 April, Jam WIB) Pada saat pembebasan daerah genangan ini mengorbankan kepala keluarga yang terdiri dari ± jiwa yang secara sukarala melakukan Progam Bedhol Desa dengan bertransmigrasi ke Sumatra Barat, Jambi, Bengkulu, dan Sumatra Selatan. Secara tidak langsung pembangunan waduk ini berdampak pada sektor yang lain yaitu antara lain sektor perikanan dan sektor pariwisata. Maka dari pada itu pemerintah mempunyai gagasan untuk membangun tempat pariwisata,

2 32 kemudian ide itu mulai teralokasi pada pembangunan Obyek Wisata Sendang Asri yang dibangun sekitar tahun Obyek wisata ini dibuat setelah selesainya pembangunan Waduk Gajah Mungkur. (Sumber: wawancara dengan ketua UPT obyek wisata Sendang Asri Bapak Agus Tri Hari Mulyanto) Sektor pariwisata ini yang kian tahun kian di kembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat untuk berpariwisata di Kabupaten Wonogiri khususnya yaitu di kawasan Waduk Gajah Mungkur. Obyek wisata yang dibangun di Waduk Gajah Mungkur ini diberi nama Obyek Taman wisata Sendang Asri. Obyek Taman wisata Sendang Asri mempunyai kelebihan-kelebihan tersendiri, obyek wisata ini di lengkapi oleh pemandangan jajaran Gunung Seribu yang indah dan keelokan nuansa alami Waduk Gajah Mungkur yang bisa secara langsung dinikmati di obyek ini. Dalam tahun ini pemerintah juga merencanakan untuk membangun water boom di obyek wisata tersebut, hal itu menjadikan obyek wisata Sedang Asri yang berada di Waduk Gajah Mungkur semakin diminati oleh wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. B. Fasilitas-fasilitas Taman Wisata Sendang Asri Gajah Mungkur Obyek wisata Sendang Asri adalah salah satu obyek wisata terlengkap yang dimiliki oleh Kabupaten Wonogiri, obyek wisata ini mempunyai banyak fasilitas-fasilitas yang dapat memanjakan wisatawan yang datang dan berkunjung. Berikut ini adalah fasilitas-fasilitas yang tersedia di obyek wisata Sendang Asri sesuai dengan letaknya:

3 33 1. Utara a. Dermaga Di dermaga kecil ini tersedia banyak perahu-perahu wisata, perahu wisata ini di fungsikan sebagai alat angkut yang bertujuan untuk memabawa para wisatawan untuk berputar-putar mengelilingi Waduk Gajah Mungkur sesuai dengan rute yang sudah di tentukan. b. Tempat duduk Tempat duduk yang berada disekitar pinggir Waduk Gajah Mungkur ini adalah salah satu fasilitas yang diberikan kepada wisatawan untuk dapat melihat dan menikmati secara langsung pemandangan Waduk Gajah Mungkur dan jajaran Pegunungan Seribu yang tampak sangat indah bila dilihat dari tempat duduk tersebut. 2. Selatan a. Kolam Renang kolam renang ini terdapat di dekat pintu masuk utama dengan luas 9 x 13 M dalam 150 Cm untuk dewasa dan kedalaman 60 Cm untuk anak-anak, kondisi kolam renang ini selalu bersih dengan ruang bilas atau ruang ganti pakaian yang cukup dan dilengkapi dengan taman yang asri. b. Kereta Kelinci Kereta Kelinci adalah sebuah alat transportasi hiburan yang biasanya di peruntukkan bagi anak kecil utuk memutari obyek wisata Sendang Asri. Fasilitas wisata Kereta Kelinci ini membantu para wisatawan yang membawa anak kecil untuk melihat-lihat disekitar obyek wisata tanpa harus berjalan kaki. Tidak jarang juga wisata Kereta kelinci ini dinikmati oleh para

4 34 remaja dan para orang dewasa untuk berputar-putar melihat keindahan di sekitar obyek wisata Sendang Asri. 3. Timur a. Panggung Hiburan Di obyek wisata Sendang Asri juga terdapat sebuah panggung hiburan yang biasanya dipakai bila ada event-event tertentu seperti Lebaran, hari jadi Waduk Gajah Mungkur dan pertunjukan musik dangdut atau campursari di akhir pekan. Panggung hiburan ini merupakan salah satu bentuk fasilitas yang melengkapi obyek wisata tersebut dan juga bisa dikatakan sebagai sebuah sarana untuk memberikan suasana yang lain kepada wisatawan dengan adanya hiburan kesenian adat dan musik. 4. Barat a. Kantor UPT Obyek Wisata Sendang Asri Kantor ini adalah Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Sendang Asri dimana di kantor ini wisatawan bisa mendapatkan banyak informasi tentang obyek wisata Sendang Asri dan sejarah terjadinya obyek wisata tersebut. b. Show Room Show Room adalah suatu tempat yang menjual hasil kesenian-kesenian khas Wonogiri, ditempat ini wisatawan dapat membeli kerajinan-kerajinan khas Wonogiri, seperti berbagai macam hiasan yang terbuat dari kayu. c. Area Tempat Bermain Sendang Asri juga memiliki tempat bermain anak, seperti: kereta putar, play ground, dan ayunan. Dengan adanya tempat bermain anak ini tidak hanya remaja dan orang dewasa yang dapat menikmati keindahan obyek wisata

5 35 Sendang Asri tetapi anak-anak pun bisa dengan leluasa menikmati obyek wisata ini dengan fasilitas yang sudah diberikan. d. Taman Satwa Taman satwa yang dimiliki oleh Sendang Asri memiliki banyak koleksi hewan, seperti: rusa, ayam kate, biawak, monyet, burung merak, gajah, dan masih banyak lagi. Taman satwa ini memperlengkap fasilitas yang dimiliki Sendang Asri dalam pelayanannya kepada para wisatawan yang juga merupakan nilai tambah terhadap kualitas obyek wisata Sendang Asri. e. Wisata Naik Gajah Tiga ekor gajah mewarnai obyek wisata ini, dengan adanya wisata ini membuktikan bahwa obyek wisata Sendang Asri merupakan obyek wisata yang terlengkap di Wonogiri dan paling diminati ketika wisatawan berkunjung ke Wonogiri. Biasanya di akhir pekan gajah-gajah ini berfungsi untuk dinaiki oleh wisatawan untuk berputar-putar di sekitar kandang, tentunya wisata ini sangat diminati karena tidak di setiap tempat wisata ada wisata seperti ini. (Sumber: hasil survey obyek wisata Sendang Asri 2011)

6 36 C. Jumlah Kunjungan di Taman Wisata Sendang Asri Kedatangan para wisatawan erat kaitannya dipengaruhi oleh faktor ekonomi, politik, alam, keinginan, dan keamanan. Begitu pun juga dengan kunjungan wisatawan ke obyek wisata taman Sendang Asri. Kunjungan wisatawan ke obyek wisata taman Sendang Asri setiap tahun ke tahun selalu ramai di kunjungi oleh wisatawan, hal itu dapat dilihat dari data kunjungan dan pemasukkan yang di buat oleh UPT Sendang Asri yang bisa menjadi acuan kerja bagi pihak pengelola obyek wisata. Acuan kerja tersebut mendatangkan tujuan yang positif bagi pihak pengelola untuk lebih meningkatkan mutu pelayanannya kepada wisatawan sehingga wisatawan akan lebih nyaman dan lebih tertarik untuk mengunjunginya lagi obyek wisata tersebut. Acuan-acuan tersebut bisa menitik beratkan pada perawatan obyek wisata baik itu kebersihan, kenyamanan, keamanan, dan mungkin juga mengadakan kegiatan budaya di setiap hari-hari tertentu. Dibawah ini adalah daftar jumlah kunjungan wisatawan pada bulan januari 2010 sampai Februari 2011 di Taman Wisata Sendang Asri.

7 37 Tabel 3 KUNJUNGAN WISATAWAN DAN PENDAPATAN RETREBUSI SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR TAHUN 2010 NO BULAN JUMLAH WISATAWAN PENDAPATAN 1. Januari Rp Februari Rp Maret Rp April Rp Mei Rp Juni Rp Juli Rp Agustus Rp September Rp Oktomber Rp November Rp Desember Rp Sumber: UPT Sendang Asri Gajah Mungkur

8 38 Pada bulan September Wisatawan yang datang berjumlah orang, angka nominal tersebut adalah angka wisatawan yang terbanyak yang berkunjung ke obyek wisata Sendang Asri pada kurun waktu tahun Hal itu disebabkan karena di bulan September umat Islam sedang merayakan Hari Raya Idul Fitri dimana di obyek wisata Sendang Asri membuat acara yang dinamakan Gebyar Gajah Mungkur, dengan adanya acara tersebut dan daya tarik wisata Sendang Asri telah mampu untuk menarik lebih banyak minat para wisatawan untuk datang ke obyek wisata Sendang Asri. Dalam acara Gebyar Gajah Mungkur terdapat acara yang sangat menarik yaitu arak-arakan ketupat yang dibuat sangat besar dengan orang-orang yang memakai baju kesenia adat Jawa yang mengusung tandu ketupat itu mengelilingi obyek wisata Sendang Asri. Sebagian besar masyarakat Wonogiri adalah berprofesi sebagai perantau di kota lain, dengan adanya Hari Raya Idul Fitri membuat masyarakat Wonogiri yang merantau pulang ke kota asal mereka dan melakukan liburannya di obyek wisata Sendang Asri. Pada bulan Maret kunjungan wisatawan sebanyak orang dan pada masa ini kunjungan wisatawan menurun, hal itu disebabkan karna pada masa ini tidak ada acara-acara kesenian budaya yang diselenggarakan dan di bulan ini para pelajar SMP dan SMA akan mengadakan ujian negara. Dapat disimpulkan pada bulan ini para wisatawan pelajar dan dewasa yang berperan sebagai orang tua pelajar cenderung tidak ingin mengadakan kunjungan wisata dan lebih menginginkan untuk mempersiapkan ujian negara dengan sebaik mungkin.

9 39 Tabel 4 KUNJUNGAN WISATAWAN DAN PENDAPATAN RETREBUSI SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR TAHUN 2011 NO BULAN JUMLAH WISATAWAN PENDAPATAN 1 Januari Rp Februari Rp Pada tahun 2011 ini UPT Sendang Asri baru membuat data kunjungan wisatawan dan pemasukannya hanya dua bulan, yaitu bulan Januari dan Februari karena data kunjungan bulan Maret dan April baru dalam proses pembuatan. Dapat dilihat dari data kunjungan di atas bahwa kunjungan wisatawan pada bulan Januari lebih banyak dari pada kunjungan wisatawan pada bulan Februari, hal itu di karenakan pada bulan Januari adalah bulan pertama pada tahun yang baru yaitu tahun Faktor tersebut yang mempengaruhi wisatawan untuk melakukan perjalanan wisatanya pada liburan tahun baru dengan berbagai tujuan wisata, seperti: rekreasi, melihat hal-hal baru, liburan, dan lain sebagainya. Pada bulan Februari kunjungan wisatawan hanya orang penurunan ini dikarenakan pada bulan ini tidak ada event khusus yang mampu membuat wisatawan tertarik berkunjung secara masal. D. Karakteristik dan Profil Wisatawan di Taman Wisata Sendang Asri Penelitian yang dilakukan penulis di Obyek Taman Wisata Sendang Asri untuk mengetahui tentang profil dan karakteristik wisatawan menggunakan cara

10 40 survey dan menyebarkan angket kuisioner sebanyak 100 lembar untuk 100 responden. Sedangkan karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah karakteristik perjalanan wisata, karakteristik sosio-demografis, karaktertik geografis, karakteristik psikologis, dan harapan-harapan yang ingin dikemukakan setelah berkunjung di Obyek Wisata Taman Sendang Asri. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Sendang Asri, diperoleh data sebagai berikut: 1. Karakter Perjalanan Wisata a. Lama Waktu Perjalanan Tabel 5 No Lama Perjalanan Jumlah Responden Prosentase (%) hari % hari hari hari hari - Jumlah % Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Wisatawan yang melakukan perjalanan wisatanya pada table di atas 100% menempuh jangkuan hari mulai dari 1 sampai 3 hari, hal itu dikarenakan jarak dari asal mula wisatawan dan daerah tujuan wisata relatif tidak begitu jauh dan dengan cepat dapat ditempuh dengan menggunakan transportasi bus atau kendaraan pribadi. b. Jarak Yang Ditempuh

11 41 Tabel 6 No Jarak Yang Ditempuh Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Dalam Kota (lokal) 18 18% 2. Luar Kota (satu provinsi) 49 49% 3. Luar Kota (luar provinsi) 33 33% 4. Luar Negeri - - Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Mengenali daerah asal wisatawan sangat membantu untuk mempelajari tentang adat istiadat, kebiasaan, pola kunjungan, dan kebiasaan-kebiasaan lain dari wisatawan itu sendiri. Dari data di atas dapat dilihat bahwa kunjungan wisatawan yang datang ke Sendang Asri mayoritas di lakukan oleh wisatawan yang bertempat tinggal di luar kota (satu provinsi) dengan 49% kota-kota itu di antaranya adalah: Sukoharjo, Solo, Klaten, Madiun, dan Yogyakarta. Pada urutan ke dua yaitu kota Bandung mendapatkan 33% perolehan prosentasinya, dan Wonogiri pada urutan ke tiga dengan 18%. Dari data di atas menyimpulkan bahwa kunjungan-kunjungan wisatawan dari luar Kota Wonogiri sangat besar untuk berkunjung ke obyek wisata Sendang Asri, prosentase total wisatawan dari luar Kota Wonogiri adalah 82% dari 100% kunjungan wisata dari hasil lembar kuisioner. Para responden yang juga wisatawan merasakan hal yang baru dan menyenangkan ketika berkunjung pada obyek wisata Sendang Asri, mereka juga menuturkan bahwa mereka menyukai obyek wisata alam ini karena pemandangannya yang indah dan fasilitas penunjang obyek wisata yang memadai untuk sebuah kunjungan wisata.

12 42 c. Waktu Melakukan Perjalanan Tabel 7 No Waktu Melakukan Perjalanan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Hari Biasa Akhir Pekan/Minggu 67 67% 3. Hari Libur/Raya Liburan Sekolah 33% 33% Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Para wisatawan saat menghendaki ingin melakukan perjalanan wisata pasti melihat hari dimana mereka akan melakukan perjalanan tersebut. Ada banyak alternatif hari yang bisa diambil dalam melakukan kunjungan wisata, diantaranya adalah: hari biasa, akhir pekan, hari libur atau liburan sekolah. Dari data diatas menunjukkan para wisatawan Sendang Asri yang melakukan perjalanannya paling banyak adalah pada akhir pekan yaitu dengan prosentase 67% dan wisatawan dari Bandung yang kebetulan datang di Sendang Asri pada saat penulis mengadakan observasi mengambil kunjungan wisatanya pada hari liburan sekolah dengan prosentase 33%.

13 43 d. Akomodasi Yang Digunakan Tabel 8 No Akomodasi Yang Digunakan Jumlah Responden Prosentase (%) Komersial (hotel berbintang/non bintang) Non Komersial (rumah sudara/teman/keluarga) 77 77% 23 23% Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Akomodasi adalah salah satu penunjang dalam komponen perjalanan wisata, tanpa adanya sarana akomodasi wisatawan tidak bisa beristirahat pada saat mengunjungi obyek wisata dalam waktu yang lama. Wisatawan yang menggunakan sarana akomodasi komersial yang berupa hotel berbintang atau tidak berbintang berjumlah 77 responden dan mendapat prosentase 77%. Mereka memilih sarana akomodasi komersial karena mereka tidak mempunyai saudara atau keluarga di sekitar obyek wisata Sendang Asri dan mereka merasa nyaman dengan akomodasi komersial seperti hotel karena mutu kualitas pelayanannya yang mampu membuat nyaman wisatawan. Ada 23% responden yang menginap di rumah saudara, teman atau keluarga, mereka memilih akomodasi non komersial karena memiliki saudara di dekat obyek wisata Sendang Asri dan mereka juga berkata kalau memilih akomodasi non komersial dapat menekan pengeluaran mereka saat menghabiskan liburan.

14 44 f. Mode Transportasi Tabel 9 No Teman Perjalanan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Sendiri Keluarga 23 23% 3. Teman Sekolah 49 49% 4. Teman Kantor 28 28% Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Di zaman yang maju ini ada banyak pilihan transportasi yang bisa digunakan seseorang dalam proses perpindahanijya dari satu tempat kc tempat lain, begitu pula dcngan wisatawan yang ingin melakukan wisata mereka mempunyai hak untuk mcrniiih moda transportasi yang ingin mereka pakai untuk berkunjung ke suatu tempat wisata, Ada empat moda transportasi pada table diatas dan piiihan yang paiing banyak yattu sebanyak 100 responden atau semua wisatawan memakai moda transportasi darat yang berupa kendaraan pribadi, kendaraan uinum atau kendaraan carter. Aiasan wisatawan tnemiiih moda transpotasi darat adalah lebih murah dan kendaraan bisa digimakan sesuai dengan tujuan yang mereka kehendaki. Wisatawan tidak ada yang memiiih mcnggunakan transportasi udara seperi pesawai ierbang karena mixta trasiiortasi ini matiai menurut mereka dan di Wonogiri sendiri tidak di mungkinkan pesawat untuk mendarat karena di kota ini tidak terdapat bandara.

15 45 f. Teman perjalanan No Teman perjalanan Tabel 10 Jumlah responden Prosentase (%) 1 Sendiri Keluarga 23 23% 3 Teman sekolah 49 49% 4 Teman kantor 28 28% Sumber : pembagian lembar kuisioner 2011 Ciri khas yang perlu untuk diperhatikan dari wisatawan adalah "dengan siapa wisatawan berkunjung?" apakah wisatawan berkunjung sendiri, teman, atau berkunjung dengan keluarga, Dari penelitian yang seiama ini dilihat mengungkapkan bahwa wisatawan cenderung untuk mengajak orang yang dekat padanya untuk di ajak berkunjung ke obyek wisata yang wisatawan itu kehendaki, Dalam penyebaran pertanyaan kuisioner ditemukan kunjungan terbesar wisatawan adalah bersama dengan teman sekolahnya, dalam prosentase tersebut wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata bersama dengan teman sekolah sebanyak 49% dan terbesar ke dua adalah bersama dengan teman kantor sebanyak 28%, Sebanyak 23 wisatawan atau 23% wisatawan berkunjungan bersama dengan keluarganya, wisatawan yang berkunjung bersama dengan keluarga mengungkapkan alasan mereka bahwa berwisata bersama dengan keluarga lebih membuat mereka dekat dengan anggota keluarga yang lain.

16 46 g. Pengorganisasian Perjalanan Tabel 11 No Pengorganisasian Perjalanan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Sendiri 28 28% 2. Keluarga 23 23% 3. Sekolah 49 49% 4. Kantor Biro Perjalanan Wisata - - Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Langkah awal sebelum melakukan perjalanan wisata adalah menentukan obyek wisata mana yang akan di tuju dan juga menentukan rate mana yang akan dilewati, akomodasi apa yang akan dipakai, dan memikirkan komponen-komponen penunjang perjalanan wisata lainnya, semua itu dilakukan supaya wisatawan bisa merasakan nyaman dalam perjalanan wisatanya. Dalam table di atas ada lima pengorganisasian perjalanan wisata, diantaranya adalah: sendiri, keluarga, sekolah, kantor, dan biro perjalanan wisata. Sesuai dengan hasil kuisioner pengorganisasian terbanyak dilakukan oleh sekolah sebanyak 49%, sekolah sering dalam mengorganisasi sebuah perjalanan wisata untuk para murid-muridnya dalam rangka study lour yang biasanya dilakukan pada waktu liburan sekolah. Pilihan terbesar ke dua yaitu perjalanan wisata yang di susun secara sendiri sebanyak 28%, dan terakhir yang dipilih adalah perorganisasian oleh keluarga sebanyak 23%.

17 47 2. Karakteristik Sosio-demografis a. Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Laki - laki 46 46% 2. Wanita 54 54% Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Semua manusia memerlukan sebuah kegiatan wisata banc ltu laki-laki maupun perempuan. berdasarkan lembar kuisioner yang telah disebarkan kepada responden di dapat data di atas bahwa wisatawan Laki-laki dengan jumlah 46 responden dan wanita berjumlah 54 responden. Tidak terlalu besar perbanding antara wisatawan laki-laki dan wanita. Table di atas menunjukkan bahwa obyek wisata Sendang Asri diminati baik laki-laki maupun perempuan.

18 48 b. Umur Tabel 13 No Umur Jumlah Responden Prosentase (%) % % % % 5. > % Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Pembagian wisatawan berdasarkan umur memberikan petunjuk kepada pengelola wisata dalam memberikan pelayanan yang baik kepada wisatawan yang berkunjung ke sebuah obyek wisata maupun sarana wisata lainnya. Sebagian besar peminat obyek wisata Sendang Asri adalah remaja dan dewasa berusia tahun yang berjumlah 42%. Pada urutan ke dua peminat obyek wisata ini adalah wisatawan dewasa yang berusia tahun yang berjumlah 25 responden dan mendapatkan prosentase 25% dalam daftar kusioner.

19 49 c. Tingkat Pendidikan Tabel 14 No Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Tidak tamat SD - 2. SD 17 17% 3. SMP 14 14% 4. SMA 49 49% 5. Diploma 14 14% 6. Sarjana (SI) 6 6% 7. Pasca Sarjana (S2, S3) - - Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Tingkat pendidikan secara tidak langsung mempengaruhi kunjungan wisatawan ke sebuah obyek wisata, karena hal tersebut mempengaruhi pola pikir setiap orang yang berbeda-beda sesuai dengan tingkat pendidikan setiap orang. Dari data kuisioner diatas menunjukkan bahwa kunjungan terbesar adalah wisatawan yang berpendidikan SD,SMP,SMA, dan Diploma dengan prosentase total 94%. Obyek wisata Sendang Asri terasa cocok dengan wisatawan yang memiliki latar belakang pendidikan seperti diatas karena obyek ini disamping mempunyai keindahan yang indah tapi juga memiliki unsur yang mendidik dengan adanya Show Room yang menjual kesenian daerah dan pertunjukkan kesenian yang diadakan di setiap tahunnya, sehingga para wisatawan bisa sekaligus untuk belajar tentang sesuatu di obyek tersebut. Wisatawan yang berpendidikan Sarjana mendapat prosentase sebanyak 6% dari data kuisioner yang diperoleh dari hasil survey.

20 50 d. Kegiatan Tabel 15 No Kegiatan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Pelajar dan Mahasiswa 49 49% 2. Pegawai Negeri 23 23% 3. Karyawan/i 6 6% 4. Wiraswasta 22 22% 5. Tidak bekerja - - Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Pekerjaan adalah salah satu upaya manusia untuk mendapatkan kesejahteraan hidup. Dalam tabel diatas ada beberapa kriteria kegiatan pekerjaan para wisatawan yang mendominasi kunjungan wisatanya di obyek wisata Sendang Asri. Terlihat yang cukup besar disana adalah golongan pelajar atau mahasiswa sebanyak 49% yang biasanya berkunjung untuk melakukan observasi tentang obyek tersebut atau hanya sedang bertamanya saja. Sisanya dari data kusioner menyebutkan profesi wisatawan adalah pegawai negeri. karyawan/i, dan wiraswasta.

21 51 e. Status Perkawinan Tabel 16 No Status Perkawinan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Belum Menikah 73 73% 2. Menikah Cerai - - Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Status perkawinan seseorang mempengaruhi kunjungan wisatanya, semisal seorang yang sudah berkeluarga tidak sebebas melakukan perjalanan wisatanya dibandingkan dengan seorang yang belum menikah. Karena wisatawan yang mendominasi obyek wisata dari hasil lembar kuisioner yang diperoleh adalah wisatawan pelajar maupun mahasiswa menyatakan bahwa sebanyak 73 responden belum menikah dan sisanya 27 reponden mengungkapkan bahwa mereka sudah menikah.

22 52 3. Karakteristik Geografis a. Daerah Asal Wisatawan Tabel 17 No Asal Kota Jumlah Reponden Prosentase (%) 1. Bandung 33 33% 2. Wonogiri 18 18% 3. Sukoharjo 10 10% 4. Solo 16 16% 5. Klaten 4 4% 6. Madiun 5 5% 7. Yogyakarta 14 14% Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Karakteristik geografis membagi wisatawan sesuai dengan tempat wisatawan itu tinggal. Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan daerah asal wisatawan merupakan hal yang mempunyai pengaruh cukup besar pada jumlah kunjungan wisata. Dari hasil yang diambil dari pembagian lembar kuisioner kepada wisatawan diketahui bahwa ada banyak wisatawan berasal dari luar kota Wonogiri, yaitu dari Sukoharjo, Klaten, Bandung, madiun, dan Solo. Pengunjung paling banyak sesuai dengan data kuisioner adalah wisatawan yang datang dari kota Bandung dengan prosentase 33%, wisatawan ini adalah pelajar SMA yang menggunakan waktu libur sekolah untuk melakukan study tour di obyek wisata Sendang Asri.

23 53 4. Karakteristik Psikografis a. Bentuk Pariwisata Yang Diminati Tabel 18 No Bentuk Wisata Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Wisata budaya 45 45% 2. Wisata alam 37 37% 3. Wisata kuliner 6 6% 4. Wisata belanja 12 12% Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011 Karakteristik wisatawan membagi-bagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life style, dan karakter personal. Dari data kuisioner di atas mayoritas responden lebih menyukai wisata budaya dengan jumlah responden 45%, karena alasan mereka adalah dapat belajar serta dapat mengetahui tentang adat istiadat maupun budaya suatu tempat tertentu yang mereka belum mengetahuinya. Bangsa ini kaya akan kebudayaannya, maka itu adalah nilai tambah bagi Bangsa Indonesia untuk lebih bisa memperbaiki pariwisatanya untuk mendatangkan jumlah wisatawan yang lebih banyak lagi. Wisata alam menjadi alternatif ke dua terbesar yang dipilih oleh 37 responden dengan prosentase 37% dan sisanya wisatawan memilih wisata kuliner dan wisata belanja yang menjadi minat wisatawan.

24 54 b. Tujuan Wisatawan Berkunjung No Tujuan Jumlah Responden Prosentase (%) 1. Rekreasi 21 21% 2. Penelitian 47 47% 3. Melihat hal-hal baru 15 15% 4. Bisnis Sekedar mengisi waktu 17 17% Jumlah Sumber : Pembagian lembar kuisioner 2011 Ada beberapa sebab mengapa wisatawan melakukan wisatanya, tujuan-tujuan wisata tersebut dibagi dalam tabel di atas. Responden yang memilih paling banyak adalah dengan tujuan wisata penelitian sebanyak 47 responden. Tujuan terbanyak ke dua adalah untuk melakukan rekreasi, responden yang memilih untuk tujuan rekreasi sebanyak 21 responden, sisanya memilih tujuan wisata melihat hal-hal baru dan sekedar mengisi waktu. c. Respon Terhadap Fasilitas dan Kebersihan Di Sendang Asri Tabel 20 No Respon Wisatawan Jumlah Prosentase 1. Diperhatikan 43 43% 2. Kurang diperhatikan 57 57% 3. Tidak diperhatikan - - Sumber: Pembagian lembar kuisioner 2011

25 55 Kebersihan adalah hal yang dibutuhkan para wisatawan untuk mau berkunjung ke sebuah obyek wisata, jika tenpat wisata dianggap kurang bersih dan kurang nyaman berakibat pada turunnya kunjungan para wisatawan ke sebuah obyek wisata. Responden yang mengatakan bahwa obyek wisata Sendang Asri diperhatikan adalah 43 responden dengan prosentase 43%. Pada kunjungan penulis untuk menyebarkan lembar kuisioner penulis juga banyak menanggapi keluhan pada obyek wisata ini karena kurang bersihnya obyek wisata ini, dan para wisatawan ini menyarankan untuk memperbaiki kebersihan obyek wisata Sendang Asri agar setiap wisatawan yang berkunjung dapat lebih bisa menikmati kunjungannya di obyek wisata yang sangat berpotensi ini, Keluhan kurangnya perhatian kepada tempat wisata tersebut adalah sebanyak 57 responden atau 57% dari hasil prosentase kuisioner. d. Harapan-harapan Yang Diinginkan Oleh Wisatawan Harapan-harapan responden yang juga wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Sendang Asri diantara lain adalah untuk lebih meningkatkan lagi pengelolaan tempat wisata ini, mereka mengakui bahwa tempat ini adalah salah satu potensi obyek wisata yang dimiliki Wonogiri yang terbaik. Reponden juga mengharapkan keamanan dan kebersihan tempat wisata ini lebih dimaksimalkan lagi. Di sisi yang lain wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Sendang Asri juga mengemukakan bahwa di obyek wisata ini tidak dijual makanan-makanan daerah khas dari Kota Wonogiri, semisal: kacang mete, emping, cabuk rambak, dan pindang. Para wisatawan memberi saran kepada pihak pengelola obyek wisata Sendang Asri untuk memberikan tempat-tempat khusus untuk berjualan makanan khas dari Wonogiri tersebut. Ditambah satu lagi harapan dari wisatawan adalah adanya lebih banyak lagi penjual barang-barang kesenian daerah yang ada di obyek wisata ini, hal itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Propinsi Lampung merupakan wilayah yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan Propinsi

Lebih terperinci

PROFIL WISATAWAN TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI

PROFIL WISATAWAN TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI PROFIL WISATAWAN TAMAN WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR WONOGIRI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia, JABODETABEK adalah wilayah dengan kepadatan penduduk yang tinggi dibandingkan beberapa wilayah lainnya di Pulau Jawa. Tingkat kehidupan Jakarta dan sekitarnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik

Lebih terperinci

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah

BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU. A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu. Kota Sukoharjo. Secara geografis sebagian besar merupakan wilayah BAB III POTENSI OBYEK WISATA BATU SERIBU A. Lokasi Obyek Wisata Batu Seribu Obyek Wisata Batu Seribu terletak di Desa Gentan Kecamatan Bulu Kabupaten Sukoharjo. Letaknya sekitar 20 KM sebelah selatan Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perjalanan pariwisata sudah dikenal sejak zaman dahulu. Awal mula penjelajahan dilakukan oleh para pemerintah swasta, pejabat dan orang yang memiliki banyak

Lebih terperinci

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D

ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR. Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D ANALISIS BIAYA DAN PENDAPATAN OBYEK WISATA SENDANG ASRI WADUK GAJAH MUNGKUR KABUPATEN WONOGIRI TUGAS AKHIR Oleh: BEKTI PRIHASTUTI L2D 301 320 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS

VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS VII. PROSES KEPUTUSAN KONSUMEN BERKUNJUNG KE OBJEK WISATA AGRO GUNUNG MAS Keputusan pengunjung untuk melakukan pembelian jasa dilakukan dengan mempertimbangkan terlebih dahulu kemudian memutuskan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR

VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR VI. KARAKTERISTIK RESPONDEN WISATA AGRO GUNUNG MAS PUNCAK BOGOR 6.1 Karakteristik Pengunjung Karakteristik pengunjung dalam penelitian ini dilihat dari jenis kelamin, lokasi dan tempat tinggal, status

Lebih terperinci

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG

VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG VI KARAKTERISTIK RESPONDEN PENGUNJUNG TAMAN REKREASI KAMPOENG WISATA CINANGNENG Pengunjung yang berwisata di TRKWC memiliki latar belakang sosial dan ekonomi yang berbeda-beda. Latar belakang atau karakteristik

Lebih terperinci

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kekayaan sumber daya alam Indonesia yang memiliki keanekaragaman budaya yang dimiliki oleh setiap daerah merupakan modal penting untuk meningkatkan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Hasil pembahasan dari gambaran sebaran dan pengujian hipotesis mengenai

BAB V PENUTUP. Hasil pembahasan dari gambaran sebaran dan pengujian hipotesis mengenai BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Hasil pembahasan dari gambaran sebaran dan pengujian hipotesis mengenai Motivasi dan Perilaku perjalanan wisata berdasarkan Karakteristik sosio demografi Wisnus dapat disimpulkan

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara) GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN 6.1. Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) Pengunjung yang datang ke Hutan Wisata Punti Kayu Palembang, berasal dari daerah dalam dan luar Kota Palembang (wisatawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Obyek wisata adalah sebuah tempat pokok untuk berwisata atau darma wisata (kamus bahasa indonesia). Jadi Obyek Wisata adalah, sebuah tempat untuk rekreasi atau bisa

Lebih terperinci

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebun Binatang Surabaya merupakan salah satu destinasi wisata kota yang paling

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pariwisata merupakan kegiatan melakukan perjalanan dengan mendapatkan kenikmatan, mencari kepuasan, mengetahui sesuatu, memperbaiki

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung

VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR. dari 67 orang laki-laki dan 33 orang perempuan. Pengunjung TWA Gunung VI. KARAKTERISTIK PENGUNJUNG TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR 6.1 Karakteristik Responden Penentuan karakteristik pengunjung TWA Gunung Pancar diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner dari 100

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai sumber penerimaan devisa, membuka lapangan kerja sekaligus kesempatan berusaha. Hal ini didukung dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan bentuk industri pariwisata yang belakangan ini menjadi tujuan dari sebagian kecil masyarakat. Pengembangan industri pariwisata mempunyai peranan penting

Lebih terperinci

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan 5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa

Lebih terperinci

PROFIL WISATAWAN OBYEK WISATA UMBUL PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH

PROFIL WISATAWAN OBYEK WISATA UMBUL PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH PROFIL WISATAWAN OBYEK WISATA UMBUL PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Ahlimadya Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Berkembangnya pariwisata pada suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi beberapa Negara, terlebih lagi bagi Negara berkembang seperti

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Fasilitas Terhadap Kepuasan Wisatawan Di Cikole Jayagiri Resort Bandung BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pariwisata merupakan sektor industri yang sangat berkembang pesat di negara kita, selain itu pariwisata adalah salah satu sektor yang meningkatkan taraf perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri Pariwisata merupakan salah satu sektor jasa yang menjadi unggulan di tiap-tiap wilayah di dunia. Industri Pariwisata, dewasa ini merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang mempunyai berbagai ragam kebudayaan dan sumber daya alam yang merupakan modal utama untuk meningkatkan taraf hidup bangsa melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 6.1 Kesimpulan. 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan 1. Rendahnya tingkat kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kulon Progo dapat dipengaruhi oleh; (1) daya tarik produk-produk wisata yang dimilik; (2) biaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon

BAB I PENDAHULUAN. Wisatawan. Tabel 1.1 Jumlah Pengunjung Taman Nasional Ujung Kulon BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Secara administratif, Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten dengan luas wilayah 122.956 Ha, yang terdiri atas 78.619 Ha daratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1-1 Jumlah Wisatawan Mancanegara dan Domestik di Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Bandung merupakan ibukota provinsi Jawa Barat, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Indonesia. Berdasarkan letak geografisnya, Kota Bandung berada pada

Lebih terperinci

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan

MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang. meningkatkan jumlah pengunjung/wisatawan MAKASSAR merupakan salah satu kota yang mengalami perkembangan pesat dalam berbagai bidang EKONOMI SOSIAL POLITIK INDUSTRI PARIWISATA BUDAYA mengalami perkembangan mengikuti kemajuan zaman meningkatkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar

KATA PENGANTAR. Kata Pengantar Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Obyek wisata adalah sesuatu yang ada didaerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik agar orang-orang mau berkunjung. Obyek wisata dapat berupa bangunan seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan sektor pariwisata Indonesia saat ini mulai tumbuh kembali, setelah sekian lama bangsa Indonesia diguncang krisis yang berkepanjangan. Pemerintah

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan

I. PENDAHULUAN. obyek wisata yang apabila dikelola dengan baik akan menjadi aset daerah bahkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alam dan keindahan alamnya. Keindahaan alam yang terdapat di Indonesia sangat berpotensi menjadi obyek wisata yang

Lebih terperinci

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG

BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG BAB 4. TINJAUAN UMUM KAWASAN KAMBANG IWAK PALEMBANG 4.1 Sejarah Kawasan Kambang Iwak Palembang Menurut Ir. Ari Siswanto, MCRP, pengamat perkotaan dari Program Studi Teknik Arsitektur Universitas Sriwijaya,

Lebih terperinci

LATAR BELAKANG MASALAH

LATAR BELAKANG MASALAH 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta merupakan salah satu daerah tujuan wisata dunia yang banyak digemari oleh para wisatawan baik lokal maupun mancanegara setelah Bali di Indonesia,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D

TUGAS AKHIR. Disusun Oleh: Nama : Heru Sudrajat NIM : D TUGAS AKHIR PERBAIKAN LAYANAN PENGUNJUNG PADA OBYEK WISATA TAMAN SATWA TARU JURUG (TSTJ) SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya?

Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Dimana saja tempat yang bisa dikunjungi di surabaya? Tempat rekreasi di surabaya, tempat wisata dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan waktu liburan bersama keluarga, ada beberapa catatan tempat wisata

Lebih terperinci

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2)

Kata Pengantar KATA PENGANTAR Nesparnas 2014 (Buku 2) Kata Pengantar KATA PENGANTAR Buku 2 Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) ini disusun untuk melengkapi buku 1 Nesparnas, terutama dalam hal penyajian data yang lebih lengkap dan terperinci. Tersedianya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAN WONOGIRI A. SEJARAH UPT PENGELOLA OBYEK WISATA SENDANG ASRI

BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAN WONOGIRI A. SEJARAH UPT PENGELOLA OBYEK WISATA SENDANG ASRI 23 BAB II GAMBARAN UMUM KEPARIWISATAN WONOGIRI A. SEJARAH UPT PENGELOLA OBYEK WISATA SENDANG ASRI Obyek wisata Sendang Asri dibangun sekitar tahun 1980 an. Pembangunan waduk ini bertujuan salah satunya

Lebih terperinci

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG

BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG BAB 4 TOLERANSI PENGUNJUNG DAN WISATAWAN TERHADAP KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai temuan yang telah dilakukan pada seluruh sampel yang telah disebarkan kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berbagai organisasi internasional antara lain PBB, Bank Dunia dan World Tourism Organization (WTO), telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Indonesia adalah salah satu tujuan wisata yang cukup diminati oleh wisatawan mancanegara, bukan saja karena Indonesia memiliki kekayaan alam yang banyak,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada awalnya kebun binatang Medan didirikan dilahan seluas 3, 1 ha di jalan brigjen katamso pada tanggal 17 agustus 1968, namun dengan dikeluarkannya surat dari

Lebih terperinci

EKSISTENSI OBYEK WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Sendang Kabupaten Wonogiri)

EKSISTENSI OBYEK WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Sendang Kabupaten Wonogiri) EKSISTENSI OBYEK WISATA WADUK GAJAH MUNGKUR DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT (Studi Kasus Di Desa Sendang Kabupaten Wonogiri) Yunitasari Dr. Zaini Rohmad, M.Pd Drs. Slamet Subagyo, M.Pd ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100

BAB I PENDAHULUAN. Danau Toba merupakan sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan banyaknya objek wisata yang tersebar di banyak kota dan kabupatennya. Salah satunya

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki

1. PENDAHULUAN. Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan (nusantara) yang terdiri dari 17.508 pulau Suprihan (Supriharyono, 2002:1). Setiap kepulauan di Indonesia memiliki karakteristik

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih

Lebih terperinci

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk

BAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung

BAB I PENDAHULUAN. yang murah untuk mencari oleh oleh dan menjadi tujuan utama bagi pengunjung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu kota besar yang memiliki banyak potensi untuk dikembangkan adalah kota Yogyakarta. Dengan jumlah penduduk yang cukup padat dan banyaknya aset wisata yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Yoeti (1993 :109) bahwa pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota. GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang

BAB I PENDAHULUAN. Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota. GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wonogiri, sebuah Kabupaten yang dikenal dengan sebutan kota GAPLEK dan merupakan salah satu Kabupaten di Indonesia yang mempunyai keindahan alam yang pantas untuk diperhitungkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pemilihan Project BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Pemilihan Project Pada zaman sekarang ini, manusia selalu memperoleh tekanan untuk bertahan hidup. Tekanan untuk bertahan hidup ini mendorong manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman

BAB I PENDAHULUAN. Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Negara Jerman adalah negara maju. Sebagai negara maju, negara Jerman memiliki beberapa bidang yang dijadikan sebagai kegiatan penggerak perekonomiannya, yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi masyarakat Lampung sebagai wisatawan khususnya yang menginginkan tempat wisata dengan berbagai

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009)

I. PENDAHULUAN. Keterangan : * Angka sementara ** Angka sangat sementara Sumber : [BPS] Badan Pusat Statistik (2009) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pariwisata menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang penting, dimana dalam perekonomian suatu Negara, apabila dikembangkan secara terencana dan terpadu, peran pariwisata

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat

DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan. 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat I. Daftar Pertanyaan Kuesioner DAFTAR PERTANYAAN (ANGKET) I.Keterangan 1. Daftar pertanyaan (angket) ini disusun untuk digunakan sebagai alat mengumpulkan data, fakta dan informasi sebagai bahan penulisan

Lebih terperinci

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh

Lebih terperinci

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh: STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR Oleh: WINARSIH L2D 099 461 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 24 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1 Sejarah Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang.

Lebih terperinci

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA

2015 STRATEGI PENGEMBANGKAN FASILITAS DIJATILUHUR WATER WORLD(JWW) KAB.PURWAKARTA BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Purwakarta merupakan salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki beragam daya tarik wisata baik wisata alam dan wisata budaya yang dapat menarik wisatawan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang terbentang dari sabang sampai marauke, mulai dari tempat wisata dan obyek wisata yang kaya akan keindahan

Lebih terperinci

Lampiran I. Kuisioner Pengunjung

Lampiran I. Kuisioner Pengunjung 82 Lampiran I Kuisioner Pengunjung No. Responden : Nama Responden : Petunjuk Pengisian Berikan tanda silang (X) pada bebera pertanyaan dibawah ini. Jawaban boleh lebih dari satu. 1. Apa jenis kelamin anda?

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian

BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS. Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian BAB II LANDASAN KONSEP DAN TEORI ANALISIS 2.1 Penelitian Sebelumnya Tinjauan hasil penelitian sebelumnya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kajian terhadap hasil-hasil penelitian sebelumnya yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota

BAB 1 PENDAHULUAN. Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi geografis kota Magelang berada pada jalur transportasi kota Yogyakarta dan kota Semarang Di Kabupaten Magelang, terdapat objek wisata Kalibening yang ikut dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar produsen untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen serta. pelayanan kepada konsumen dengan sebaik-baiknya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, produk atau jasa yang bersaing dalam satu pasar semakin banyak dan beragam akibat keterbukaan pasar. Sehingga terjadilah persaingan antar produsen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia terletak diantara dua benua, yaitu Australia dan Asia, serta diantara dua samudera (Samudera Pasifik dan Samudera Hindia). Sebagai Negara kepulauan,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN. penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian yang telah dibahas oleh peneliti pada bab-bab sebelumnya mengenai pengembangan pariwisata berbasis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Yogyakarta merupakan kota budaya yang dipadu dengan unsur tradisional yang masih kental. Tidak mengherankan bahwa Yogyakarta merupakan salah satu tujuan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG

BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG BAB V ANALISIS PEMASARAN PARIWISATA LAMPUNG 5.1 ANALISIS MARKETING MIX PARIWISATA LAMPUNG Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, maka di indentifikasi kekuatan dan kelemahan pariwisata Lampung berdasarkan

Lebih terperinci

DEFINISI- DEFINISI A-1

DEFINISI- DEFINISI A-1 DEFINISI- DEFINISI Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari

Lebih terperinci

PROFIL WISATAWAN DI MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013

PROFIL WISATAWAN DI MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 PROFIL WISATAWAN DI MUSEUM MANUSIA PURBA SANGIRAN KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2013 LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diperhatikan dalam kancah npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat dijadikan

Lebih terperinci

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya

Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya BAB III Statistik tabel Pariwisata Yogyakarta dan Perkembangannya Potensi pariwisata di Indonesia sangat tinggi, dari Aceh hingga Papua dengan semua macam obyek pariwisata, industri pariwisata Indonesia

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek,

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN. 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang. Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek, V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 Kondisi Umum Kawasan Muaro Silokek Durian Gadang Kawasan Musiduga terletak di Kanagarian Muaro, Kanagarian Silokek, Kanagarian Durian Gadang, Kecamatan Sijunjung, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan keindahan alam dan beraneka ragam budaya. Masyarakat Indonesia dengan segala hasil budayanya dalam kehidupan bermasyarakat,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter.

V. GAMBARAN UMUM Bujur Timur dan antara Lintang Selatan. Batas wilayah. 19 sampai dengan 162 meter. V. GAMBARAN UMUM 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Objek Wisata dan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Kabupaten Pesawaran. Kabupaten Pesawaran sendiri merupakan kabupaten yang baru terbentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang sangat luas dan terdiri dari lima pulau besar dan belasan ribu pulau kecil. Letak antara satu pulau dengan pulau lainnya

Lebih terperinci

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih.

Batu City Tour. Jatim Park 1 dikelilingi hawa pegunungan yang segar, banyak permainan dan hiburan yang dapat dipilih. Batu City Tour Jatim Park 1 yang berada di Kota Wisata Batu, Malang ini memiliki aneka wahana menarik untuk Anda nikmati. Inilah tempat wisata Malang yang mengusung konsep taman bermain dan belajar. Jatim

Lebih terperinci

perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat

perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang 1.1. Pengertian Pariwisata Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ketempat lain bersifat sementara dilakukan perorangan ataupun kelompok

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan perekonomian Indonesia yang semakin membaik ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Peningkatan pertumbuhan ekonomi salah satunya didorong oleh

Lebih terperinci

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN DI KAWASAN OBYEK WISATA TELAGA SARANGAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Upaya kepariwisataan sangat di tingkatkan di suatu Negara untuk menunjang devisa Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sektor pariwisata merupakan sektor yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan

Lebih terperinci

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI

KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI KIAT HEMAT REKREASI RAMAI-RAMAI Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 771/XV Tahun ini, pemerintah kita menetapkan libur Hari Raya yang lumayan panjang. Kalau biasanya libur resmi lebaran hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta

BAB I PENDAHULUAN ,05 Juta ,23 Juta ,75 Juta ,31 Juta ,23 Juta JUTA BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi saat ini yaitu masyarakat Indonesia menunjukkan minat yang semakin besar dalam menjelajah sektor pariwisata global. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. yang ingin menyegarkan pikiran setelah bekerja dan memanfaatkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pariwisata dapat didefinisikan suatu perjalanan dari suatu tempat menuju tempat lain yang bersifat sementara, biasanya dilakukan oleh orangorang yang ingin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba

BAB I PENDAHULUAN. persaingan yang sengit. Hal tersebut mengakibatkan para produsen berlombalomba BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah menimbulkan persaingan yang ketat untuk produk dan jasa yang dihasilkan oleh setiap perusahaan. Agar sebuah perusahaan mampu terus eksis,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam rangka percepatan pembangunan daerah, salah satu sektor yang menjadi andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata. Pariwisata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pariwisata merupakan salah satu industri yang saat ini sedang berkembang didunia, hal ini dirasakan pula di Indonesia. Dibuktikan dengan pariwisata menjadi urutan ketiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Khususnya di Provinsi Jawa Barat, terdapat banyak objek wisata yang dapat dikunjungi. Salah satu objek wisata yang memiliki daya tarik dengan panorama alam yang indah

Lebih terperinci

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA) KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA) 1. Latar Belakang Perjalanan wisatawan senantiasa membutuhkan keanekaragaman produk wisata yang dapat memberikan pilihan atau alternatif untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan salah satu kota di Indonesia yang terus berkembang baik dalam segi kehidupan masyarakatnya maupun segi tata ruangnya. Kota Yogyakarta pernah

Lebih terperinci