INVENTARISASI Aspek Fisik Sejarah P.T. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Produk yang dihasilkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "INVENTARISASI Aspek Fisik Sejarah P.T. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Produk yang dihasilkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills"

Transkripsi

1 39 INVENTARISASI Aspek Fisik Sejarah P.T. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mill adalah anak perusashaan dari Sinar Mas Group yang merupakan salah satu perusahaan kertas swasta nasional besar yang menggunakan bahan baku bubur kertas (Pulp). PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini mulai berproduksi pada tahun 1977 dengan status perusahan adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), tetapi mulai tahun 1994 statusnya berubah menjadi Penanaman Modal Asing (PMA). Seiring dengan kemajuan dan perkembangan teknologi, kini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills bergabung dengan Sinar Mas Group dibawah payung APP ( Asia Pulp and Paper). Dalam proses produksinya, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills membutuhkan supply steam (uap) dan energi yang berasal dari power plant gas dan batubara. Oleh karena itu, supply steam dan energi tersebut dihasilkan dari Power plant PT. Dian Swantatika Sentosa (PT. DSS) yang merupakan sister company PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills dibawah payung sinar mas group. PT. DSS merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang power plant atau pembangkit tenaga uap. PT. DSS dibentuk untuk memenuhi kebutuhan uap dalam proses pembuatan kertas. Pada tahun 1996, PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 1 mendirikan satu perusahaan lagi yang diberi nama PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills 2. PT. Pindo Deli Pulp and Paper 2 merupakan pengembangan usaha dalam Sinar Mas Grup untuk meningkatkan persaingan dengan pabrik kertas yang lain. Produk yang dihasilkan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan salah satu penghasil kertas terbesar di Indonesia. Produk yang dihasilkan meliputi kertas printing dan kertas non printing. Jenis kertas yang diproduksi sangat bervariasi mulai dari HVS paper, Art Paper, Art Board, Uncoated Paper dan Cast Coated Paper dan Cast Coated Board. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills terkenal dengan produk

2 40 andalannya yaitu Top Quality Paper dengan merk dagang Bola Dunia. Produk dari PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills digunakan di sekolah-sekolah, perkantoran dan perusahan. Kini PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills tidak hanya memproduksi kertas saja, tetapi juga memproduksi tissue dengan merk Paseo, Nice dan Jolly serta corrugated sheet/box. Kebijakan Lingkungan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Kepedulian perusahaan terhadap masalah lingkungan membuahkan hasil dengan memperoleh sertifikat ISO dari SGS Yarsley International Sertification Service United Kingdom pada tahun 2003 untuk PT.Pindo Deli Pulp and Paper Mills berdasarkan hasil audit Sistem Manajemen Lingkungan yang mereka lakukan pada tahun Selain itu PT. PIndo Deli Pulp and Paper Mills juga telah mendapat Ecolabel Europe serta standar nasional dan untuk produk tissue telah mendapat label halal. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills juga telah mendapatkan PROPER (Program Penilaian Kinerja Perusahaan) peringkat BIRU karena telah mampu menjalankan persyaratan minimum dalam pengelolaan lingkungan. PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan PROPER HIJAU. Oleh karena itu, pengelolaan terhadap lingkungan harus lebih ditingkatkan. Proses Produksi Kertas PT PDPPM adalah perusahaan yang memiliki kegiatan utama sebagai perusahaan pembuat kertas. Kegiatan tersebut menggunakan bahan dasar berupa selulosa. Pulp merupakan bahan baku utama dalam pembuatan kertas. Pulp merupakan kumpulan dari serat selulosa yang dihasilkan dari tumbuhan yang telah mengalami proses pengolahan. Bahan dasar pembuatan pulp pada umumnya adalah kayu. Bahan baku lain yang juga biasa digunakan adalah bahan baku non kayu dan serat bekas. Pulp yang digunakan dalam proses kegiatan ada dua macam yaitu Needle Bleached Kraft Pulp (NBKP) dan Leaft Bleached Kraft Pulp (LBKP). NBKP merupakan pulp dengan serat panjang (softwood) yang berasal dari jenis pohon

3 41 berdaun jarum. Sedangkan (LBKP) merupakan pulp dengan serat pendek diperoleh dari jenis kayu berdaun lebar (hardwood). Pada proses pembuatan kertas, tidak hanya NBKP saja yang digunakan meskipun NBKP memiliki beberapa keunggulan, namun NBKP juga biasa digunakan bersamaan dengan pulp serat pendek LBKP. Tujuannya antara lain untuk memperbaiki formasi dan kekuatan lembaran kertas yang dihasilkan serta menekan biaya produksi karena serat panjang memiliki harga yang relatif mahal dibandingkan dengan serat pendek. Pada pembuatan kertas, bahan baku yang digunakan tidak hanya pulp namun juga air dan bahan kimia. Air sangat dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak yaitu ± 90%. Pemberian zat-zat kimia yang diberikan memiliki pengaruh pada sifat fisik kertas yang dihasilkan. Zat zat kimia yang digunakan seperti PAC, Kalsium Karbonat, dan lain-lain. Proses Pembuatan Kertas Industri pulp dan kertas mengubah bahan baku serat menjadi pulp, kertas dan kardus. Urutan proses pembuatannya adalah persiapan bahan baku, pembuatan pulp (secara kimia, semi kima, mekanik atau limbah kertas), pemutihan, pengambilan kembali bahan kimia, pengeringan pulp dan pembuatan kertas. Skema diagram prosesnya terlihat pada Gambar 18. Proses yang membutuhkan energi paling tinggi adalah proses pembuatan pulp dan proses pengeringan kertas. Gambar 18. Diagram alir proses pembuatan kertas

4 42 Tahapan utama dan proses sederhana dalam pembuatan pulp dan kertas adalah sebagai berikut : Pembuatan pulp pada Pulper: Dalam tanki pencampur, pulp dicampur dengan air menjadi slurry. Slurry kemudian dibersihkan lebih lanjut dan dikirimkan ke mesin kertas. Bahan baku dimasukkan kedalam PULPER untuk defiberization dan mempercepat beating serta fibrillation dikarenakan pemekaran serat. Cleaner: Proses pemutihan untuk tipe pulp Kraft dilakukan dalam beberapa menara dimana pulp dicampur dengan berbagai bahan kimia, kemudian bahan kimia diambil kembali dan pulp dicuci. Pemurnian: Pulp dilewatkan plat yang berputar pada alat pemurnian bentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi lebih lentur. Tingkat pemurnian pada proses ini mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan. Pembentukan: Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan pewarnaan untuk menghasilkan spesifikasi kertas yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan kehalusan permukaan kertas; pada saat pewarnaan ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada saringan berjalan. Pengepresan: Lembaran kertas kering dihasilkan dengan cara mengepres lembaran diantara silinder pada calendar stack. Pengeringan: Sebagian besar air yang terkandung didalam lembaran kertas dikeringkan dengan melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air. Calender Stack: Tahap akhir dari proses pembuatan kertas dilakukan pada Calendar Stack, yang terdiri dari beberapa pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas. Pope Reel: Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi lembaran, dirapikan kemudian dikemas. Dari keseluruhan proses yang terjadi, partikulat debu dihasilkan dari proses penggunaan bahan bakar batu bara yang digunakan pada tahapan proses

5 43 pembuatan kertas tersebut. Bahan bakar batu bara yang digunakan tersebut merupakan pembangkit energi utama dalam proses pembuatan kertas. Polutan debu yang dihasilkan berasal dari cerobong asap pembangkit listrik (Power Plant) batu bara. Wilayah Administrasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills berlokasi di Desa Kuta Mekar Btb. 6-9 Ciampel Karawang, Jawa Barat, Indonesia, dengan luas 450 hektar. Secara geografis P.T Pindo Deli Pulp and Paper Mills sebelah barat dibatasi oleh jalan tol, sebelah timur dibatasi oleh kali citarum, sebelah utara dibatasi oleh kali Citarum, dan sebelah selatan di batasi oleh desa Kuta Pohasi. Keterangan mengenai wilayah administrasi PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, akan dijelaskan pada Gambar 19. Gambar 19. Wilayah administrasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Topografi Tapak pabrik kertas PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan dataran rendah yang dipergunakan sebagai area produksi dengan ketinggian 0-5 m d.p.l. Sebagian kecil tapak di PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan daerah berbukit. Daerah berbukit ini terletak di depan area main office. Daerah

6 44 berbukit ini rawan terhadap longsor, sehingga ditanami berbagai tanaman seperti Kayu Putih (Eucalyptus sp.) serta berbagai tanaman perdu. Geologi Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, sebagian besar lokasi pabrik terletak pada satuan batuan endapan aluvium sungai yang terdapat di sepanjang sungai Citarum. Tebal endapan umumnya kurang dari 3 m, endapan ini terdiri dari lempung, liat, pasir, kerikil dan kerakal. Endapan masih bersifat lepas, permeabilitasnya berkisar dari rendah sampai tinggi. Endapan ini peka terhadap erosi dan rawan longsor namun perataan tanah tidak menunjukkan tanda-tanda erosi dan longsor. Selain itu, wilayah pabrik merupakan struktur batuan sedimen yang dibentuk oleh bahan bahan lepas terutama aluvium vulkanik. Aluvial adalah tanah yang dibentuk dari lumpur sungai yang mengendap di dataran rendah yang memiliki sifat tanah yang subur dan cocok untuk lahan pertanian. Tanah Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills, tanah yang berada di kawasan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills merupakan tanah latosol dan tanah aluvial sebab PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills berada di sepanjang sungai Citarum. Tanah latosol mempunyai karakteristik yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan tergolong jenis tanah yang subur dengan ketebalan solum berkisar antara 1,5-5 meter, kepekaan terhadap erosi tergolong kecil sampai sedang, mengandung cukup unsur hara, udara dan air tanah serta keadaan tanah yang granular merangsang drainase yang baik. Tanah aluvial merupakan tanah yang dominan di lokasi tapak yang mempunyai sifat drainase yang kurang baik, peka terhadap erosi namun memiliki kesuburan dan produktivitas yang tinggi jika drainase tanah diperbaiki. Tanah aluvial yang terdapat di sekitar aliran Sungai Citarum telah ditumbuhi rumput dan pohon-pohon secara alami dan merupakan kawasan konservasi. Namun, pada area

7 45 ini masih sering terjadi longsor sehingga perlu diadakan perencanaan yang baik untuk menanggulangi longsor tersebut. Iklim Data iklim diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan oleh perusahaan tersebut setiap satu semester (6 bulan) sekali dari tahun 2008 hingga tahun 2009, dimana rata-rata suhu tahunan di kawasan industri ini adalah C, dengan kelembaban udara rata-rata sebesar 72 %. Kecepatan angin rata-rata sebesar 1,9 m/dt. Arah angin yang dominan sepanjang tahun adalah arah utara-selatan. Dengan Curah hujan tahunan berkisar antara mm/tahun. Hidrologi Kawasan Industri PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills terletak pada wilayah aliran Sungai Citarum. Kebutuhan air untuk kawasan industri dapat dicukupi dari aliran Sungai Citarum tersebut. Debit air Sungai Citarum dengan beberapa sungai di sekitarnya adalah 12,3 m 3 /detik (Sumber data analisis tahunan PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills, Karawang, Jawa Barat). Debit air tersebut bersumber dari beberapa sungai seperti pembangunan waduk atau bendungan di sungai Cisadane, Cibeet, Ciherang, Cilamaya, Ciasem, dan Cipunegara. Bahan pencemar/polutan Bahan pencemar yang dihasilkan industri kertas adalah debu dan pencemaran suara yang berupa kebisingan. Selain debu dan kebisingan, industri kertas juga menghasilkan pencemaran terhadap udara berupa gas SO2, NO2 dan CO, limbah cair, dan sampah. Keterangan mengenai kadar debu dan kebisingan, akan dijelaskan pada Tabel 3.

8 46 Tabel 3. Hasil Pengamatan Kadar Debu dan Kebisingan Disetiap Unit dalam Kawasan Industri. No Sumber/lokasi Kadar Debu Nilai Ambang Batas Kadar Debu Kebisingan Nilai Ambang Batas Kebisingan 1 Main Office 82,7µg/m µg/m 3 52,9dB(A) 70 db(a) 2 Mess karyawan 74,7 µg/m µg/m 3 49,9 db(a) 45 db(a) 3 Sebelah barat PM µg/m µg/m 3 51,3 db(a) 70 db(a) 4 Dumping sludge WWT 115,7 µg/m µg/m 3 55,2 db(a) 70 db(a) 5 Area penduduk BTB 6 62 µg/m µg/m 3 58,5 db(a) 45 db(a) 6 Area sebelah timur 59,9 µg/m µg/m 3 64 db(a) 70 db(a) workshop pallet 7 Area depan gudang 53,5 µg/m µg/m 3 65,4 db(a) 70 db(a) garam CSP 8 Area tanah kosong 82,3 µg/m µg/m 3 59,5 db(a) 70 db(a) sebelah utara PLN/GI 9 Area samping filling 59,5 µg/m µg/m 3 60,6 db(a) 70 db(a) station CSP 10 HRSG µg/m µg/m Auxilary Boiler ,5 µg/m µg/m Burner PM ,5 µg/m µg/m Power Plant Batu Bara µg/m µg/m HRSG µg/m µg/m Sumber analisis tahunan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Dari tabel tersebut diperolah informasi bahwa kadar debu paling banyak yaitu pada power plant batu bara. Sehingga untuk analisis metode gravimetri, dilakukan di area power plant batu bara. Sedangkan kadar debu terendah terdapat pada area depan gudang garam CSP. Untuk kebisingan tertinggi terdapat pada area depan gudang garam CSP. Sedangkan kebisingan terendah terdapat mess karyawan. Limbah Cair Implikasi dari pemakaian air oleh kegiatan industri adalah meningkatnya volume air kotor. Air kotor tersebut merupakan dampak dari penjernihan kertas dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Tidak hanya itu, air kotor tersebut juga meninggalkan bau yang kurang sedap. Volume air kotor tersebut akan diolah terlebih dahulu di Waste Water Treatment sebelum akhirnya dibuang ke Sungai Citarum atau diolah lebih lanjut di Fresh Water Treatment yang nantinya dapat dipergunakan kembali untuk keperluan industri.

9 47 Sampah Kegiatan industri akan menghasilkan sampah terutama karena kegiatan manusia yang menggunakan tapak. Sampah yang dihasilkan mencakup sampah organik dan non organik. Sampah-sampah yang sekiranya dapat didaur ulang, dipergunakan kembali untuk kegiatan industri. Sampah-sampah tersebut berupa sampah kertas atau kardus. Unit/bagian Kawasan Industri PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini terbagi ke dalam beberapa bagian/unit-unit kawasan industri (Gambar 20) yaitu: a. Power Plant Power plant merupakan pembangkit listrik dan uap untuk menggerakkan paper mesin. Power plant ini terbagi menjadi dua bagian yaitu power plant yang menggunakan bahan bakar gas, dan power plant yang menggunakan bahan bakar batu bara. Power Plant yang berbahan bakar gas memiliki polusi yang lebih sedikit dibandingkan dengan power plant batubara. b. Caustic Soda Caustic Soda merupakan tempat penyimpanan garam yang digunakan sebagai bahan untuk pemutihan kertas. c. Pengolahan Air Limbah (Waste Water Treatment) Pengolahan air limbah merupakan tempat untuk mengolah air limbah bekas pengolahan pabrik yang kemudian dijadikan air yang memenuhi nilai ambang batas sehingga dapat dibuang ke sungai dan tidak mencemari lingkungan sungai. d. Pengolahan Air Bersih (Fresh Water Treatment) Pengolahan air bersih merupakan tempat untuk mengolah air yang bersumber dari WWT menjadi air yang siap untuk digunakan kembali dalam kegiatan industri. e. Unit Pembuatan Kertas Unit pembuatan kertas merupakan unit-unit pembuatan kertas yang terdiri dari pabrik-pabrik pembuatan kertas. f. Gudang Ruang Konperting

10 48 Gudang ruang konperting merupakan gudang yang berisi hasil-hasil dari pembuatan kertas. Sumber PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Gambar 20. Unit-unit dalam kawasan Industri PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Fasilitas Fasilitas pendukung yang terdapat pada PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah: Pos jaga Pos jaga masing-masing terletak di pintu masuk ke lokasi pabrik/plant. Setiap kendaraan yang akan masuk ke lokasi pabrik akan diberikan kartu pengenal yang dikembalikan lagi ketika akan keluar. Tempat Parkir Tempat parkir terletak di setiap area pabrik dengan atap seng sebagai peneduh. Tidak terdapat pembatas jalur hijau peneduh di area parkir. Tempat parkir terdapat di area selamat datang yang merupakan tempat parkir bagi kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Kemudian, tempat parkir di area pabrik merupakan tempat parkir bagi kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Untuk kendaraan roda empat seperti truk, diparkir di bawah pohon

11 49 yang rindang. Belum terdapat tempat parkir khusus untuk kendaraan roda empat yang lebih besar seperti truk. Rambu-rambu lalu lintas Rambu-rambu lalu lintas yang ada antara lain kaca cembung pada ketinggian 2,5 yang diletakkan pada tikungan yang tajam, papan penunjuk arah, zebra cross dan pagar pembatas jalan yang tidak permanen. Pagar-pagar pembatas jalan ini mempunyai ketinggian 0,5 m dengan panjang 1 m. Pagar yang tidak permanen dipakai untuk membatasi jalur kendaraan dua arah. Anjungan Tunai Mandiri Anjungan tunai mandiri terletak di dekat masjid dan kantin. Anjungan tunai mandiri ini hanya terdapat satu unit saja, sehingga menyulitkan karyawan untuk melakukan transaksi tunai. Geust House dan perumahan karyawan Geust house dan perumahan karyawan terletak di area selamat datang di depan kawasan pabrik. Perumahan karyawan ini terbagi menjadi dua yaitu untuk karyawan yang belum berkeluarga dan karyawan yang telah berkeluarga. Untuk karyawan yang belum berkeluarga menempati tempat seperti asrama atau mess karyawan. Sedangkan karyawan yang telah berkeluarga menempati perumahan karyawan yang terletak di sebelah asrama atau mess karyawan tersebut (Gambar 21). Gambar 21. Perumahan karyawan Poliklinik Poliklinik dibangun dengan tujuan untuk menjaga kesehatan masyarakat pada umumnya dan karyawan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills pada

12 50 khususnya. Poliklinik tersebut juga bekerja sama dengan beberapa rumah sakit sebagai rujukan lain bagi para karyawan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills (Gambar 22). Gambar 22. Poliklinik Foresty Division Salah satu divisi yang menangani masalah-masalah penghijauan dan lanskap di kawasan pabrik dan juga di kawasan sekitar pabrik. Divisi ini dikepalai oleh seorang kepala departemen yang membawahi 9 orang (Gambar 23). Corporate Affair Division Mill Forestry Support and Admin Plantation Nursery Infrastruktur dan Logistik Gambar 23. Struktur Organisasi Forestry Division Corporate Affair Division merupakan pimpinan tertinggi yang ada pada divisi forestry. Sedangkan mill forestry merupakan pimpinan kedua yang

13 51 mengkoordinasi seluruh kegiatan lapangan divisi foresty. Kemudian support and admin merupakan penanggung jawab administrasi dari divisi forestry. Plantation merupakan unit dari divisi forestry yang bertanggung jawab menangani masalah penanaman di kawasan industri. Sedangkan nursery merupakan unit dari divisi forestry yang bertanggung jawab menangani masalah pembibitan tanaman yang akan ditanam di kawasan industri, serta infrastruktur dan logistik merupakan unit dari divisi forestry yang bertanggung jawab menangani masalah infrastruktur yang ada di kawasan industri. Tempat Sampah Limbah/sampah yang terdapat di Pindo Deli Pulp and Paper terbagi menjadi dua yaitu limbah/sampah yang berasal dari kegiatan industri dan limbah/sampah yang tidak berasal dari kegiatan industri. Limbah/sampah yang berasal dari kegiatan industri dimanfaatkan kembali untuk didaur-ulang sehingga bias dimanfaatkan kembali untuk kegiatan industri. Sedangkan untuk limbah/sampah yang tidak berasal dari kegiatan industri dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA). Jaringan Utilitas Listrik Sumber listrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills adalah power plant gas dan power plant batu bara. Selain itu juga, terdapat generator PLN sebagai pembangkit listrik cadangan. Listrik untuk keperluan plant dialirkan melalui kabel-kabel di bawah tanah. Untuk power plant gas dan batu bara, PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang menghasilkan 85 MW untuk mensupply energi listrik ke seluruh unit pabrik/plant. Telepon Jaringan telepon yang diterapkan adalah sistem bawah tanah dan setiap kantor memiliki jumlah extention telepon sama dengan jumlah sekretaris dan kepala bagian dengan menggunakan sistem satu nomor induk.

14 52 Air Bersih Penyediaan air bersih untuk keperluan PT Pindo Deli Pulp and Paper mills menggunakan air sungai Citarum dan juga air dari hasil pengolahan pada fresh water treatment. Drainase Sistem pengaliran air kotor dari perumahan maupun kantor dilengkapi dengan septik tank dan air hujan dialirkan melalui selokan-selokan (Gambar 24) dan bermuara di Sungai Citarum sedangkan air yang digunakan untuk keperluan produksi kertas sebelum dibuang ke sungai Citarum terlebih dahulu diolah di waste water treatment. Gambar 24. Drainase Jalan Lebar jalan (row) dalam lokasi pabrik bervariasi antara 8 m untuk jalur kecil samapi 20 m untuk jalur kolektor dan jalan arteri. Selokan yang terdapat di tepi jalan mempunyai kedalaman berkisar 0,5-1 m dengan lebar 0,5-1 m. Trotoar untuk pejalan kaki hanya berada pada beberapa lokasi seperti di sekitar main office. Lebar trotoar sekitar 1 m. Panjang jalan keseluruhan yaitu 1000 m. (Gambar 25).

15 53 Gambar 25. Jalan Utama di Area Pabrik Aspek Sosial Jumlah Pegawai Pengguna tapak PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills antara lain karyawan pabrik, kontraktor, karyawan perusahaan jasa angkutan dan tamu perusahaan. Karyawan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang berjumlah sekitar orang baik karyawan tetap, karyawan kontrak, maupun karyawan outsourcing menggunakan tapak hanya pada area operasionalnya saja kecuali bagi staf divisi pemeliharaan kawasan pabrik pada saat pemantauan. Lokasi pabrik PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills digunakan setiap hari oleh seluruh karyawan dengan pergantian pekerja setiap 8 jam sedangkan untuk staf divisi pemeliharaan hanya berada di lokasi pada jam kerja ( ). Sebagian besar karyawan berasal dari sekitar pabrik atau pendatang yang menetap di sekitar pabrik, Bekasi dan Jakarta. Aspek Ekonomi Kegiatan PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills ini baik untuk proses produksi, distribusi, pemeliharaan sarana dan prasarana maupun untuk pengelolaan lingkungan selalu tersedia dana. Dana tersebut berasal dari pendapatan industri. Secara ekonomi, keberadaan industri ini meningkatkan perekonomian daerah tersebut dan membuka lapangan pekerjaan.

16 54 Vegetasi dan Satwa Vegetasi yang ada bervariasi mulai dari pohon, semak, perdu/herba dan rumput atau tanaman penutup tanah. Jenis-jenis vegetasi yang dominan pada tapak antara lain kayu putih (Eucalyptus sp.), akasia (Acacia mangium). Vegetasi tersebut banyak terdapat di depan area main office (area bukit). Vegetasi yang terdapat di area selamat datang yaitu trembesi (Samanea saman). Vegetasi yang lain seperti dadap merah yang terdapat di depan main office. Untuk area main office sendiri terdapat vegetasi teh-tehan (Acallypha macrophyla) yang dibentuk topiari, serta tanaman soka (Ixora sp.). Di area pabrik/plant banyak ditanami vegetasi Kayu putih (Eucalyptus sp.) serta tanjung (Mimusoph elengi). (Gambar 26). Gambar 26. Vegetasi di kawasan industri PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills

ANALISIS DAN SINTESIS

ANALISIS DAN SINTESIS 55 ANALISIS DAN SINTESIS Lokasi Lokasi PT Pindo Deli Pulp and Paper Mills yang terlalu dekat dengan pemukiman penduduk dikhawatirkan dapat berakibat buruk bagi masyarakat di sekitar kawasan industri PT

Lebih terperinci

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas

Pengolahan Limbah Pabrik Kertas A. Latar Belakang Pengolahan Limbah Pabrik Kertas Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan

Lebih terperinci

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt

PERENCANAAN Tata Hijau Penyangga Green Belt 68 PERENCANAAN Perencanaan ruang terbuka hijau di kawasan industri mencakup perencanaan tata hijau, rencana sirkulasi, dan rencana fasilitas. Perencanaan tata hijau mencakup tata hijau penyangga (green

Lebih terperinci

Peta PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Sumber: Gambar 3. Lokasi Penelitian

Peta PT. Pindo Deli Pulp and Paper Mills Karawang Sumber:  Gambar 3. Lokasi Penelitian 25 METODOLOGI Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama 6 bulan, berlangsung dari bulan Maret 2010 sampai bulan Agustus 2010. Penelitian ini mengambil tempat di Kawasan Industri PT Pindo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. manusia adalah salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah organisasi atau perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui usaha kooperatif

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang ditujukan untuk kesejahteraan manusia, pada dasarnya menimbulkan suatu dampak yang positif maupun negatif. Pembangunan yang tidak berwawasan lingkungan dapat

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 18 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Administratif Kawasan permukiman skala besar Bumi Serpong Damai (BSD City) secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Serpong

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan produsen kertas terbesar di Jawa Barat berada dibawah naungan Sinar Mas Group yang memiliki dua pabrik, PT.

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES

II. DESKRIPSI PROSES II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses pembuatan pulp adalah pemisahan lignin untuk memperoleh serat (selulosa) dari bahan berserat. Oleh karena itu selulosa harus bersih dari lignin supaya

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi

IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Administrasi IV. KONDISI UMUM 4.1 Kondisi Fisik 4.1.1 Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 6 o 49 58 hingga 6 o 58 38 Lintang Selatan dan 107 o 32 32 hingga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PERENCANAAN II. 1. Umum Ujung Berung Regency merupakan perumahan dengan fasilitas hunian, fasilitas sosial dan umum, area komersil dan taman rekreasi. Proyek pembangunan perumahan

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Pindo Deli Pulp and Paper merupakan salah satu perusahaan penghasil kertas terbesar di Indonesia. PT. Pindo Deli Pulp and Paper

Lebih terperinci

JENIS DAN KOMPONEN SPALD

JENIS DAN KOMPONEN SPALD LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04/PRT/M/2017 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK JENIS DAN KOMPONEN SPALD A. KLASIFIKASI SISTEM PENGELOLAAN

Lebih terperinci

POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR

POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR POLA PERSEBARAN KUALITAS UDARA AMBIENT KAWASAN PERMUKIMAN DI SEKITAR INDUSTRI CILEGON SEBAGAI ACUAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA CILEGON TUGAS AKHIR Oleh : WAHYU WARDANI L2D 098 471 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011

4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011 4.1 Konsentrasi NO 2 Tahun 2011 Pada pengujian periode I nilai NO 2 lebih tinggi dibandingkan dengan periode II dan III (Gambar 4.1). Tinggi atau rendahnya konsentrasi NO 2 sangat dipengaruhi oleh berbagai

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa

TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PT. Harjohn Timber Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Harjhon Timber adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Pratama

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur,

BAB V KONSEP. mengasah keterampilan yaitu mengambil dari prinsip-prinsip Eko Arsitektur, BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Bagi Anak Putus Sekolah sebagai tempat menerima pendidikan dan mengasah keterampilan yaitu mengambil

Lebih terperinci

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP

PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG

PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG Konservasi Lahan Sub DAS Lesti Erni Yulianti PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG Erni Yulianti Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super "Solusi Quipper" F. JENIS TANAH DI INDONESIA

geografi Kelas X PEDOSFER II KTSP & K-13 Super Solusi Quipper F. JENIS TANAH DI INDONESIA KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini kamu diharapkan memiliki kemampuan untuk memahami jenis tanah dan sifat fisik tanah di Indonesia. F. JENIS TANAH

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA TAPAK

BAB IV ANALISA TAPAK BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah

Lebih terperinci

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis dan kamera digital. Dalam pengolahan data menggunakan software AutoCAD, Adobe Photoshop, dan ArcView 3.2 serta menggunakan hardware

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar BAB V KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan yang digunakan dalam perancangan kembali pasar tradisional di Kabupaten Jember menggunakan konsep extending tradisional. Pada bab-bab sebelumnya telah dijelaskan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora

Lebih terperinci

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL

ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL ABSTRAKSI DOKUMEN AMDAL PEMRAKARSA NAMA DOKUMEN PT. ASIATIC PERSADA Kegiatan Perkebunan Kelapa Sawit dan Pabrik Pengolahannya NO. PERSETUJUAN & TANGGAL Komisi Penilai AMDAL Propinsi Jambi Nomor:274/2003,

Lebih terperinci

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam

TATA LETAK PABRIK. A. Lokasi Pabrik. Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam VII. TATA LETAK PABRIK A. Lokasi Pabrik Penentuan lokasi pabrik adalah salah satu hal yang terpenting dalam mendirikan suatu pabrik. Lokasi pabrik akan berpengaruh secara langsung terhadap kelangsungan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 22 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Inventarisasi Tahap inventarisasi merupakan tahap yang dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang mendukung dan dibutuhkan pada perencanaan jalur hijau jalan ini. Berdasarkan

Lebih terperinci

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 10 SUMBERDAYA LAHAN Sumberdaya Lahan Lahan dapat didefinisikan sebagai suatu ruang di permukaan bumi yang secara alamiah dibatasi oleh sifat-sifat fisik serta bentuk

Lebih terperinci

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3

TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 TL-2271 Sanitasi Berbasis Masyarakat Minggu 3 Rizka Firdausi Pertiwi, S.T., M.T. Rumah Bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Perumahan Kelompok rumah

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Filosofi Konsep Dasar BAB IV KONSEP PERANCANGAN Student Housing Kaku / Vertikal Arsitektur Hijau Humanis dan Ramah Lingkungan Interaksi dan Terpusat Berinteraksi Diagram 6. Filosof konsep dasar Kehidupan

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM

PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM TATA CARA PEMBANGUNAN IPLT SISTEM KOLAM BAB I DESKRIPSI 1.1 Ruang lingkup Tatacara ini meliputi ketentuan-ketentuan, cara pengerjaan bangunan utama

Lebih terperinci

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES

THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN DESKRIPSI PROSES THE VIET TRI PAPER DESKRIPSI PERUSAHAAN THE VIET TRI PAPER, sebuah perusahaan negara, didirikan pada tahun 1961 dan berlokasi di propinsi Phu Tho. Viet Tri berada pada peringkat empat dalam hal kapasitas

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun Hutan Kota

IV. GAMBARAN UMUM. Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun Hutan Kota 23 IV. GAMBARAN UMUM A. Status Hukum Kawasan Kawasan Hutan Kota Srengseng ditetapkan berdasarkan surat keputusan Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun 1995. Hutan Kota Srengseng dalam surat keputusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara

I. PENDAHULUAN. Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sampah masih merupakan masalah bagi masyarakat karena perbandingan antara jumlah sampah yang dihasilkan dengan sampah yang diolah tidak seimbang. Sampah merupakan

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK

TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK TUGAS SANITASI MASYARAKAT TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK Disusun Oleh : KELOMPOK Andre Barudi Hasbi Pradana Sahid Akbar Adi Gadang Giolding Hotma L L2J008005 L2J008014 L2J008053 L2J008078

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM. Gambar 3. Peta Lokasi PT. RAPP (Sumber: metroterkini.com dan google map)

IV. KONDISI UMUM. Gambar 3. Peta Lokasi PT. RAPP (Sumber: metroterkini.com dan google map) 19 IV. KONDISI UMUM 4.1 Profil Umum PT. Riau Andalan Pulp and Paper PT. Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) adalah bagian dari Asia Pasific Resources International Holdings Limitied (APRIL) Group, perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

SANITASI DAN KEAMANAN

SANITASI DAN KEAMANAN SANITASI DAN KEAMANAN Sanitasi adalah.. pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi, bahan bahan baku, peralatan dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah, kerusakan hasil olah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007).

BAB I PENDAHULUAN. sungai maupun pencemaran udara (Sunu, 2001). dan dapat menjadi media penyebaran penyakit (Agusnar, 2007). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berkembangnya sektor industri dan pemanfaatan teknologinya tercipta produk-produk untuk dapat mencapai sasaran peningkatan kualitas lingkungan hidup. Dengan peralatan

Lebih terperinci

BAB. Kesehatan Lingkungan

BAB. Kesehatan Lingkungan BAB 4 Kesehatan Lingkungan Pada Minggu pagi yang cerah, Siti beserta seluruh anggota keluarganya bekerja bakti membersihkan rumah dan lingkungan sekitar. Ibu bertugas menyapu rumah, ayah memotong rumput,

Lebih terperinci

KESESUAIAN LOKASI PERUMAHAN

KESESUAIAN LOKASI PERUMAHAN KESESUAIAN LOKASI PERUMAHAN Kesesuaian lokasi perumahan di Wilayah Gedebage Kota Bandung didasarkan pada hasil evaluasi. Evaluasi kesesuaian lahan adalah suatu evaluasi yang akan memberikan gambaran tingkat

Lebih terperinci

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala

Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK

MATA KULIAH PERENCANAAN TAPAK HANDOUT PERKULIAHAN MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU PROF. Dr. H. MAMAN HILMAN, MPd, MT. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan sektor industri terus dipacu pertumbuhan dan pengembangannya dalam upaya memberikan kontribusi positif pada pengembangan ekonomi skala nasional dan daerah.

Lebih terperinci

Public Expose. Desember 2013

Public Expose. Desember 2013 Public Expose Desember 2013 Ikhtisar Didirikan tahun 1987 Terdaftar di BEI tahun 1994 Produsen kertas industri non-integrasi terbesar di Indonesia Kapasitas produksi 1,2 juta ton per tahun Sekitar 90%

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah

Lebih terperinci

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah 2013 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Profil Daerah 1. Letak Geografis Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu kabupaten di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Luas wilayah Kabupaten Karanganyar ± 77.378,64 ha terletak antara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Survei Dari survei menggunakan metode wawancara yang telah dilakukan di Desa Karanganyar Kecamatan Karanganyar RT 01,02,03 yang disebutkan dalam data dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tujuan Pembangunan Nasional adalah meningkatkan kinerja perekonomian agar mampu menciptakan lapangan kerja dan pemerataan kesejahteraan bagi seluruh rakyat

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI

BAB II DESKRIPSI DAERAH STUDI BAB II 2.1. Tinjauan Umum Sungai Beringin merupakan salah satu sungai yang mengalir di wilayah Semarang Barat, mulai dari Kecamatan Mijen dan Kecamatan Ngaliyan dan bermuara di Kecamatan Tugu (mengalir

Lebih terperinci

Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk

Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk Kertas adalah barang ciptaan manusia berwujud lembaranlembaran tipis yang dapat dirobek, digulung, dilipat, direkat, dicoret. Kertas dibuat untuk memenuhi kebutuhan hidup yang sangat beragam. Selain untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kertas adalah salah satu penemuan paling penting sepanjang masa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang

Lebih terperinci

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH

geografi Kelas X PEDOSFER I KTSP & K-13 A. PROSES PEMBENTUKAN TANAH KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami proses dan faktor pembentukan tanah. 2. Memahami profil,

Lebih terperinci

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar

Standart Kompetensi Kompetensi Dasar POLUSI Standart Kompetensi : Memahami polusi dan dampaknya pada manusia dan lingkungan Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi jenis polusi pada lingkungan kerja 2. Polusi Air Polusi Air Terjadinya polusi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 56 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan hasil inventarisasi maka dari faktor-faktor yang mewakili kondisi tapak dianalisis sehingga diketahui permasalahan yang ada kemudian dicari solusinya sebagai

Lebih terperinci

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro BAB III DATA LOKASI 3.1 Data Makro 3.1.1 Data Kawasan wilayah Kabupaten Sleman yaitu : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang (Provinsi Jawa Tengah) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten

Lebih terperinci

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012)

Gambar 5.1. Zoning Ruang (sumber:konsep perancangan.2012) BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar mengambil dari prinsip tema yang telah dipertajam sehingga mendapatkan sebuah konsep dasar yaitu save the land surface. Save the land surface mempunyai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tebu Tebu ( Saccharum officinarum L.) merupakan tanaman penting sebagai penghasil gula dan lebih dari setengah produksi gula berasal dari tanaman tebu (Sartono, 1995).

Lebih terperinci

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS)

PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) PENGAMBILAN DAN PENGUKURAN CONTOH TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH BERDASARKAN SNI 19-3964-1994 (STUDI KASUS: KAMPUS UNMUS) Dina Pasa Lolo, Theresia Widi Asih Cahyanti e-mail : rdyn_qyuthabiez@yahoo.com ;

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kertas Kertas merupakan lembaran yang terdiri dari serat-serat selulosa yang saling menempel dan menjalin. Linberg (2000) dalam Dewi (2006) mendefinisikan kertas sebagai produk

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani dan Morfologi Tanaman Gladiol Gladiol (Gladiolus hybridus) berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang sesuai dengan bentuk daunnya yang meruncing dan memanjang.

Lebih terperinci

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang

VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK. dan dapat memberikan keuntungan-keuntungan lain. Beberapa hal yang VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK A. Lokasi Pabrik Lokasi pabrik sangat mempengaruhi kemajuan dan kelangsungan dari suatu industri. Penentuan lokasi pabrik yang tepat dapat menekan biaya produksi dan dapat

Lebih terperinci

Efisiensi PLTU batubara

Efisiensi PLTU batubara Efisiensi PLTU batubara Ariesma Julianto 105100200111051 Vagga Satria Rizky 105100207111003 Sumber energi di Indonesia ditandai dengan keterbatasan cadangan minyak bumi, cadangan gas alam yang mencukupi

Lebih terperinci

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran

MITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting

BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Pengembangan Pembangkit Listrik Mini Hidro (PLTMH) merupakan salah satu prioritas pembangunan yang dilaksanakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi) 101 KUESIONER PENELITIAN IDENTIFIKASI RISIKO DALAM ASPEK PRASARANA LINGKUNGAN PERUMAHAN YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA BIAYA DEVELOPER

Lebih terperinci

Lapas Kelas I A Kedungpane

Lapas Kelas I A Kedungpane BAB V PROGRAM PERANCANGAN DAN PERENCANAAN LEMBAGA PEMASYARAKATAN WANITA 5.1. Tapak Terpilih Lokasi tapak dipilih berdasarkan rencana pembangunan lapas wanita oleh Kemenkumham Kanwil Jawa Tengah, yaitu

Lebih terperinci

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN

TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah OLEH: RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 19 3.1 Luas dan Lokasi BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Kabupaten Humbang Hasundutan mempunyai luas wilayah seluas 2.335,33 km 2 (atau 233.533 ha). Terletak pada 2 o l'-2 o 28' Lintang Utara dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan

PENDAHULUAN. Tabel 1 Lokasi, jenis industri dan limbah yang mungkin dihasilkan 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Batam sebagai salah satu daerah industri yang cukup strategis, membuat keberadaan industri berkembang cukup pesat. Perkembangan industri ini di dominasi oleh industri berat

Lebih terperinci

PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN INDUSTRI PT PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS KARAWANG JAWA BARAT. Nining Irianti A

PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN INDUSTRI PT PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS KARAWANG JAWA BARAT. Nining Irianti A PERENCANAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KAWASAN INDUSTRI PT PINDO DELI PULP AND PAPER MILLS KARAWANG JAWA BARAT Nining Irianti A44060217 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Sleman 3.1.1 Kondisi Geografis Secara Geografis Kabupaten Sleman terletak diantara 110 33 00 dan 110 13 00 Bujur Timur, 7 34

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian dan pembahasan sebelumnya, maka didapatkan hasil kesimpulan dan rekomendasi sebagai berikut: A. KESIMPULAN Perkembangan kegiatan pariwisata menimbulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang

Lebih terperinci

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan.

b. Dampak Pencemaran oleh Nitrogen Oksida Gas Nitrogen Oksida memiliki 2 sifat yang berbeda dan keduanya sangat berbahaya bagi kesehatan. 1. Sejarah Perkembangan Timbulnya Pencemaran Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan

BAB VI HASIL RANCANGAN. produksi gula untuk mempermudah proses produksi. Ditambah dengan BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Revitalisasi Kawasan Pabrik Gula Krebet ini dibagi menjadi 3 yaitu bangunan primer, sekunder dan penunjang yang kemudian membentuk zoning sesuai fungsi,

Lebih terperinci

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya.

Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Sarana lingkungan adalah fasilitas penunjang yang berfungsi untuk penyelenggaraan dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan budaya. Prasarana lingkungan adalah kelengkapan dasar fisik lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH

BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH BAB V KONSEP DESAIN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT PENGOMPOSAN SAMPAH 5.1. Konsep Umum Konsep desain perencanaan dan perancangan Pusat Pengomposan Sampah (PPS) Kota Yogyakarta ini menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN SRAGEN TAHUN 2011-2031 I. UMUM 1. Faktor yang melatarbelakangi disusunnya Rencana Tata Ruang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit

TINJAUAN PUSTAKA. Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit TINJAUAN PUSTAKA Faktor Lingkungan Tumbuh Kelapa Sawit Tanaman kelapa sawit semula merupakan tanaman yang tumbuh liar di hutan-hutan maupun daerah semak belukar tetapi kemudian dibudidayakan. Sebagai tanaman

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH

BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya,

BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, BAB III LANDASAN TEORI A. Hidrologi Menurut Triatmodjo (2008), Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifatsifatnya dan hubungan

Lebih terperinci

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015

TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015 TASIKMALAYA 14 DESEMBER 2015 SIDIK CEPAT PEMILIHAN JENIS POHON HUTAN RAKYAT BAGI PETANI PRODUKTIFITAS TANAMAN SANGAT DIPENGARUHI OLEH FAKTOR KESESUAIAN JENIS DENGAN TEMPAT TUMBUHNYA, BANYAK PETANI YANG

Lebih terperinci

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup

Geografi PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I. K e l a s. xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013. A. Kerusakan Lingkungan Hidup xxxxxxxxxx Kurikulum 2006/2013 Geografi K e l a s XI PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN PEMBANGUN BERKELANJUTAN I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Komponen terbesar dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping

TINJAUAN PUSTAKA. Komponen terbesar dalam limbah padat tersebut adalah selulosa, disamping TINJAUAN PUSTAKA Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Salah satu jenis limbah padat industri kelapa sawit adalah tandan kosong kelapa sawit (TKKS). Tempurung kelapa sawit termasuk juga limbah padat hasil

Lebih terperinci

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu PENDAHULUAN Latar Belakang Energi merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia dan saat ini konsumsi meningkat. Namun cadangan bahan bakar konvesional yang tidak dapat diperbahurui makin menipis dan akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Lingkungan Hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan dan mahluk termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik

I. PENDAHULUAN. Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pola pemukiman penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik daerahnya, kondisi fisik yang dimaksud yaitu topografi wilayah. Pengaruh kondisi fisik ini

Lebih terperinci

BAB III METODE & DATA PENELITIAN

BAB III METODE & DATA PENELITIAN BAB III METODE & DATA PENELITIAN 3.1 Distribusi Jaringan Tegangan Rendah Pada dasarnya memilih kontruksi jaringan diharapkan memiliki harga yang efisien dan handal. Distribusi jaringan tegangan rendah

Lebih terperinci