HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian Saat ini Holycow! Steakhouse by Chef Afit menjadi rujukan banyak orang ketika menginginkan hidangan steak wagyu dengan harga yang relatif murah. Tempatnya sederhana, seperti layaknya warung- warung lainnya. Deretan meja- kursi rapat mengisi ruangan. Namun demikian, pengunjung rela antre mengular untuk mendapatkan giliran makan. Ramai hampir setiap saat. Holycow! memilih segmen orang- orang dengan gaya hidup yang tepat dengan karakternya Sejarah Perusahaan Holycow! Steakhouse by Chef Afit adalah sebuah warung makan khusus menjual hidangan steak. Berawal dari kegemaran Afit Dwi Purwanto memasak dan makan steak. Pertama kali Afit jatuh hati pada steak jenis wagyu di sebuah restoran di hotel berbintang dengan harga yang Rp ,- per porsi. Saat itu belum banyak yang tahu tentang wagyu. Biasanya, steak hanya terdapat di restoran mewah saja. Demi keinginannya mencoba lagi, Afit mencoba- coba meracik bumbu olahan steak untuk dinikmatinya sendiri. Kemudian 48

2 pada saat acara keluarga, Afit mencoba membuat steak untuk dihidangkan kepada keluarga dan koleganya. Alhasil, semua suka dan memuji kreasi Afit dalam mengolah daging sapi yang lezat. Dukungan ini menjadi motivasi bagi Afit untuk membuka warung. Karena sebelumnya, mantan karyawan stasiun televisi swasta ini memang sudah berencana untuk membuka usaha sendiri. Dengan niat mencari nafkah di bidang yang sesuai dengan passion. Pada tahun 2010 ide ini direalisasikan dan jadilah warung steak dengan nama awal Steakhotel by Holycow!. Bertempat di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, warung steak ini dibuka dengan modal minimalis, seadanya. Resep murni berasal dari keluarga. Status kepemilikan berada di dua pihak yang salah satu pihaknya adalah Afit sebagai juru masak (chef) dan istrinya, Lucy Wiryono yang menangani bagian komunikasi pemasaran. Afit sebagai pencipta resep Holycow! Steakhouse dan mengurusi segala teknis yang menyangkut urusan dapur tentu saja harus fokus pada masakan yang disajikan. Jadi, saya sebagai partnernya juga harus memikirkan semua gimmick marketing, hubungan dengan media sampai urusan public relation, bahkan 49

3 sampai melatih kemampuan public speaking karyawan Holycow! Steakhouse, papar Lucy kepada MarketPlus. 39 Usaha warung steak ini memang benar- benar sederhana. Tempatnya pun berbagi dengan bengkel mobil. Siang hari untuk bengkel, malamnya warung steak. Meski demikian, pengunjung tetap ramai mengunjungi setiap harinya. Kebanyakan dari mereka dalah kelompok orang dari kelas menengah yang terkena terpaan iklan Holycow! melalui media sosial Twitter dan Facebook. Dengan teknik pemasaran yang organik, ringan dan menyenangkan, warung steak ini sering dijadikan tempat kopdar (kopi darat) oleh komunitas- komunitas berbasis media sosial. Ini merupakan efek dari penggunaan media sosial sebagai media pemasarannya. Di samping tidak membutuhkan biaya tinggi, media pemasaran secara online terbukti ampuh untuk meraih brand awareness dalam waktu yang relatif singkat. Nama Holycow! Steakhouse by Chef Afit ini baru muncul ke pasar pada bulan Mei Pemisahan status kepemilikan memaksa Afit dan Lucy menarik diri dari Steakhotel by Holycow! dan melanjutkan usaha warungnya sendiri dan mengganti nama warungnya menjadi Holycow! Steakhouse by Chef Afit dengan nama resmi PT. Holycow! Danadipa Indonesia. 39 Agus, 2012 Lucy & Afit: Bisnis Holy Dua Sejoli. Market+ Magazine 50

4 Ruang Lingkup Usaha Menu utama yang ditawarkan adalah daging sapi bakar atau steak wagyu, yaitu daging dari sapi khas Jepang yang mendapatkan perlakuan khusus. Daging- daging ini meliputi Wagyu Sirloin, Wagyu Rib Eye, Wagyu Short Rib Boneless, Bergyu Steak, Australian Sirloin, Australian Tenderloin, dan US Prime Rib Bone. Selain menu andalan steak wagyu, Holycow juga menyediakan tiramisu Misu secara cuma- cuma kepada para pelanggannya hanya dengan mention melalui Twitter. Misu ini merupakan pihak ketiga penyedia tiramisu yang berkolaborasi dengan Holycow! Visi dan Misi Perusahaan Seperti cerita sejarah, Holycow! Steakhouse by Chef Afit tidak memiliki visi dan misi khusus. Pemilik restoran dan sekaligus juru masak, Afit, hanya berkeinginan untuk membuka usaha sendiri. Beliau menyadari bahwa usaha yang mudah dikembangkan adalah yang sesuai dengan minat dan kemampuan pengusahanya. Dalam benak Afit dan Lucy hanya berkeinginan untuk menurunkan kasta wagyu ke kalangan menengah. Maka tercetuslah tagline Wagyu for everyone, wagyu untuk semua kalangan. 51

5 4.2. Hasil Penelitian Setelah melakukan penelitian mendalam, penulis berhasil mendapatkan data- data pendukung, baik secara akademis maupun dari narasumber yang bersangkutan langsung dengan subyek penelitian. Dalam bukunya yang berjudul Strategic Brand Management: Building, Measuring, and Managing Brand Equity (3rd Edition), Kevin Lane Keller mengungkapkan teori tentang proses strategi branding yaitu Strategic Brand Management, yang kemudian dijadikan acuan untuk mengupas tahapan rebranding Holycow! Steakhouse by Chef Afit selama tahun Identifikasi dan Penguatan Brand Positioning Pasca pecah kongsi pada 10 Mei 2012, hal yang menjadi pekerjaan utama bagi Afit Dwi Purwanto dan Lucy Wiryono adalah membedakan warungnya dengan milik eks- partner mereka. Setelah sebelumnya menjadi satu- satunya warung steak yang menjual wagyu di Jakarta (bahkan di Indonesia), kini mereka memiliki pesaing tunggal, yaitu eks- partner mereka sendiri. Hal pertama yang mereka lakukan adalah mengkomunikasikan bentuk baru warung steak mereka. Pemisahan status kepemilikan ini dipublikasikan melalui blog pribadi milik Lucy Wiryono dan disebarkan dengan menggunakan akun Twitter pribadi pemiliknya, Lucy dan Afit Dalam blog pribadinya, Lucy menuliskan, 52

6 Outlet yang berlokasi di Jl. Bhakti no 15, Senopati berubah nama menjadi Holycow! Steakhouse by Chef Afit berada di bawah kepemilikan Afit Dwi Purwanto dan Lucy Wiryono, di bawah naungan PT. Holycow! Danadipa Indonesia. 40 Dan dalam wawancara melalui , Lucy menambahkan, Holycow! adalah yang pertama menjual wagyu steak dengan harga terjangkau. Konsep 'wagyu for everyone' inilah yang menjadi ciri khas Holycow! karena memang sebelum Holycow! muncul, orang harus datang ke hotel atau restoran mewah untuk bisa menikmati keistimewaan wagyu steak, tentunya dengan harga yang relatif tinggi pula. Konsep inilah yang membuat Holycow! berbeda dengan yang lain. Ditambah dengan cara promosi kami yang dilakukan lewat social media, juga dengan memberikan banyak promo yang mudah, tidak banyak syarat dan masa berlakunya tidak ada batasnya. Hal yang menarik dari pernyataan di atas, adalah pencantuman nama Chef Afit ke dalam nama brand. Dalam nama barunya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit sudah langsung melakukan positioining pada brand- nya. Bahwa hanya di outlet inilah (Camp Senopati) Chef Afit memasak steak untuk para pelanggannya. Hal ini sekaligus menjadi faktor diferensiasi, membedakan dari pesaing terdekatnya yang berada di Radio Dalam. Sejak awal berdiri, Holycow! Steakhouse by Chef Afit sudah menentukan positioning- nya sebagai penyedia wagyu untuk kalangan menengah. Lebih khusunya ditujukan bagi mereka yang aktif di media sosial dan bertempat tinggal di Jakarta. Pasca pecah kongsi, Holycow! Steakhouse by Chef Afit masih mempertahankan pangsa 40 Lucy Wiryono, 2012 Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Blog pribadi Lucy Wiryono 53

7 pasarnya untuk konsumen nettizen atau orang- orang yang aktif di media sosial berbasis internet. Kemudian, ditinjau dari pemilihan nama, kata holycow sangat mudah dilafalkan meskipun tidak perlu fasih sesuai dengan grammar. Cukup dengan holiko saja, orang sudah mengetahui konteks apa yang dimaksud. Kata holiko atau Holycow kini berasosiasi dengan daging steak, Lucy Wiryono, Afit Dwi Purwanto dan seru atau keseruan. Bentuk warung yang disajikan Holycow! Steakhouse by Chef Afit menghapus jarak jarak produk mewah dengan konsumen tingkat menengah. Dalam wawancara, Afit mengatakan, Kami sengaja tidak pakai pendingin ruangan (AC). Tempat kami tidak terlalu besar. Daya tampung tiap camp sekitar 60 kursi. Karena selalu ramai, jadi pelanggan biasanya berbagi meja dengan pelanggan lain. Dalam pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa Holycow! Steakhouse by Chef Afit sengaja mempertahankan konsep warung untuk menyajikan produknya (wagyu) yang sebelumnya dikenal dengan makanan mewah. Untuk menyantap menu semewah wagyu, tidak perlu pergi ke restoran atau hotel berbintang. Antrian yang tercipta di halaman dan sempitnya ruangan bukan menjadi masalah. Justru dari situlah tercipa keakraban antar- pelanggan, karena berdesakan mereka saling berbincang bahkan berkenalan. 54

8 Istilah camp yang merupakan akronim dari carnivores meeting point untuk warungnya dan sebutan carnivores bagi pelanggannya sengaja diciptakan dalam rangka mendapatkan diferensiasi Perencanaan dan Implementasi Program Pemasaran Mengenai perancanaan program pemasaran, Lucy Wiryono, yang bertindak sebagai pemasar Holycow! Steakhouse by Chef Afit mengatakan, "Program marketing yang berlaku setiap hari ada 3: FREE MISU utk yg di twitter, FREE steak untuk yang ulang tahun & FREE 1st drink untuk ibu hamil. Ketiga promo ini dijalankan sejak Holycow! buka pertama kali di tahun 2010 sampai sekarang. Selain itu ada juga program pemasaran lainnya yang tematik seperti PEMILGO atau #THRdiCAMP. Holycow! juga beberapa kali berkolaborasi dengan beberapa komunitas, seperti Indonesia Berkebun atau dengan Akademi Berbagi. Dalam implementasi program pemasaran tersebut, pihak pemasar membaurkan brand Holycow! Steakhouse by Chef Afit dengan pelanggannya dengan harapan dapat meraih ekuitas yang tinggi dengan memanfaatkan waktu yang singkat. Implementasinya adalah sebagai berikut; 1. Pemilihan brand element Seperti brand- brand pada umumnya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit menggunakan elemen- elemen seperti nama, logo, simbol, karakter dan slogan untuk memperkuat brand- nya. Pencantuman 55

9 nama Chef Afit ke dalam brand merupakan penegasan merekalah yang memiliki resep asli masakan. Dari awal, sudah beredar cerita bahwa Holycow! adalah wujud dari angan- angan Afit yang gemar memasak untuk keluarga dan kerabatnya dan ingin membuka usaha sendiri. Sejak Mei 2010, Holycow! Steakhouse by Chef Afit menggunakan logo baru yang tidak jauh berbeda dengan logo lama dengan masih mempertahankan warna merah, putih dan karakter sapi sebagai simbol. Ini dimaksudkan supaya tidak terlalu mengejutkan konsumen. Perubahan demi perubahan dilakukan secara bertahap. Dengan demikian secara tidak langsung para pelanggan setia turut mengikuti perkembangan warung steak ini sehingga terbentuk pengalaman- pengalaman unik bagi masing- masing pelanggan. 2. Integrasi brand ke dalam program dan aktivitas pemasaran Kontribusi terbesar dari proses rebranding datang dari program dan aktivitas pemasaran. Konsep program pemasaran oleh Holycow! Steakhouse by Chef Afit terbagi menjadi dua; pertama adalah program promosi pemasaran reguler. Yaitu program yang berlaku setiap harinya di Camp manapun. Promo reguler tersebut antara lain; 56

10 Gratis wagyu bagi yang berulang tahun Program promosi reguler yang hanya dengan menunjukkan tanda pengenal resmi kepada kru, pelanggan dipersilakan memilih wagyu untuk disantap. Gratis. Gratis tiramisu WeMisu Satu cup tiramisu WeMisu berhak didapatkan setelah me- mention via Twitter ketika berada di Camp. Gratis first drink bagi yang sedang hamil Pelanggan tidak perlu melakukan apa- apa. Cukup datang ke Camp, kru Holycow! Steakhouse by Chef Afit akan langsung memberikan minuman setelah melihat kondisi perut pelanggannya. Berikutnya, program pemasaran tematik. Tematik di sini maksudnya, program promosi pemasaran yang diselenggarakan sesuai dengan tema musim atau event tertentu. Promosi tersebut antara lain; THR di Camp Menjelang Lebaran 2012, Holycow! menggelar program tematik dengan memberikan bingkisan THR (diambil dari istilah 57

11 umum; Tunjangan Hari Raya) berupa Samsung Galaxy Note bagi pelanggan dengan cara adu banyak mengumpulkan bendera kecil yang tertancap di daging steak yang tersaji. Mengamati respon pelanggan salah satu pelanggan loyal seperti Ranum Esha Kharisma Holycow! Steakhouse by Chef Afit pantas merasa terkejut. Bersama teman- temannya di Akademi Berbagi, Ranum paling tidak mengunjungi Camp Senopati sekali dalam sehari, ketika buka puasa atau bahkan pada saat sahur. Holycow! sendiri tidak membatasi pengumpulan bendera tersebut harus berasal dari steak yang dipesannya oleh pelanggan sendiri. Memanfaatkan celah tersebut, Ranum dkk meminta ijin dari pelanggan lain untuk sudi memberikan benderanya untuk Ranum. Dari sinilah tercetus gerakan spontan #BenderaUntukRanum yang disosialisasikan melalui Twitter. Bulan Puasa sekarang udah ngga boleh lagi bakar- bakaran petasan. Ya udah, rame- ramenya di sini aja, jawab Ranum sederhana ketika ditanya motivasi mengadakan gerakan ini. Berbagai cara dilakukan oleh Ranum dkk untuk mengumpulkan bendera, seperti memohon kru Holycow! untuk mengumpulkan bendera dari sisa- sisa pelanggan pada waktu siang yang mungkin terbuang di tempat sampah. Walaupun sedemikian hingar- bingar gerakan #BenderaUntukRanum di lini masa Twitter, Ranum gagal 58

12 meraih Samsung Galaxy Note karena ada pihak lain yang memiliki koleksi bendera lebih banyak. Kampanye kita memang ngajak orang ngumpulin bendera. Memang bener kita dapet, tapi ada yang lebih banyak. Walaupun gagal dapet GNote (Galaxy Note) yang penting seru, Demikian kata Ranum beberapa saat setelah pengumuman pemenang. Pemilgo Perubahan demi perubahan dilakukan oleh Holycow! Steakhouse by Chef Afit dalam rangka membedakan diri dari pesaingnya, yang tidak lain adalah mantan rekannya. Program tematik berikutnya adalah kontes pemilihan logo baru Holycow!. Pemilgo merupakan akronim dari pemilihan logo, sebuah program dengan konsep duplikasi Pemilu (Pemilihan Umum) yang sudah jamak dilakukan oleh birokrasi negara maupun daerah. Pemilgo memiliki empat kandidat desainer grafis yang dipilih sendiri oleh pihak Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Mereka adalah Pinot W. Ichwandardi Andira Pramanta Yodi van Derwoosen dan Glenn Marsalim Masing- masing kandidat akan membuat rancangan logo masing- masing yang kemudian akan dipilih oleh siapapun melalui Twitter. Seperti halnya Pemilu, keempat kandidat desainer 59

13 dipersilakan untuk mengkampanyekan logonya masing- masing dengan cara sekreatif mungkin. Dalam kampanyenya, salah satu kandidat, Glen Marsalim menjelaskan alasannya menggunakan lingkaran sebagai latar belakang icon sapi dan tulisan, Lingkaran ini melambangkan koin. Koin sendiri merupakan lambang kemakmuran bagi orang Cina, Glenn kemudian menambahkan, Tidak cuma logo yang saya buat. Saya bikin gambar sapi yang badannya dibagi- bagi seperti wilayah propinsi pada peta. Pembagian wilayah ini adalah bagian- bagian daging tertentu yang dijadikan bahan steak. Selama ini mungkin ada orang yang belum tahu daging sirloin itu bagian mana, tenderloin bagian mana. Ini berguna untuk mengedukasi konsumen. Tidak berhenti di situ, Glenn Marsalim merancang logo yang tematik, dapat berubah- ubah sesuai tema yang sedang tren saat ini berdasarkan musim atau hari raya agama. Misalnya, pada saat Bulan Puasa, sapi pada logo dirancang mengenakan peci. Menjelang Natal, sapi berganti asesoris topi Sinterklas dan sebagainya. Dengan ini diharapkan dapan dapat menjangkau pelanggan lebih luas lagi, Demikian yang dikatakan Glenn Marsalim mengacu pada customizable calon logo baru Holycow! Steakhouse by Chef Afit rancangannya. 60

14 Menilik dari tiap kontestan, masing- masing merupakan orang- orang yang memang keunikan karakteristik baik secara hasil karya maupun personal. Kredibilitas merekapun sudah diakui oleh banyak orang melalui hasil karya mereka yang tersaji di dunia maya. Salah satu keunikan di antara empat kontestan, ada yang berdomisili di luar Jakarta, bahkan luar Indonesia. Sudah beberapa tahun Pinot W. Ichwandardi tinggal di Kuwait dan sama sekali belum mengetahui tentang Holycow!. Ngga masalah belum tahu Holycow, bisa saja riset kecil- kecilan lewat Twitter atau Google. Justru ngga tahu itu bisa jadi ada insight baru buat kami, kata Lucy Wiryono ketika ditanya mengenai pemilihan Pinot sebagai salah satu kandidat perancang logo. Kampanye pergantian logo Holycow! ini secara kebetulan bertepatan dengan acara terbesar di Indonesia yang melibatkan nettizen atau pengguna internet/media sosial yaitu Social Media Festival yang digelar pada bulan September Kesempatan ini dimanfaatkan Holycow! untuk membuka booth pemilihan logo. Puluhan ribu pengunjung dari berbagai macam komunitas turut meriahkan acara yang disebut- sebut sebagai hari rayanya para nettizen itu. Man Vs Meat 61

15 Lomba makan steak yang digagas oleh pelanggan Holycow! sendiri. Pihak pengelola mendukung dengan menyediakan Big Bite, sajian steak 400 gram dan voucher makan sebagai hadiah pemenang. 41 Keterlibatan Lucy dan Afit dalam komunitas berbasis media sosial Twitter seperti Indonesia Berkebun turut membantu terciptanya brand awareness. Mereka berdua termasuk penggiat komunitas yang mengkampanyekan penghijauan ini. Komunitas serupa yang pernah terlibat dengan Holycow! Steakhouse by Chef Afit adalah Akademi Berbagi. Lucy Wiryono tiga kali diundang sebagai pembicara. Pertama, membawakan materi Mengembangkan Bisnis Melalui Media Sosial bertempat di Grand Indonesia. Kedua, membawakan materi Public Speaking pada saat Local Leaders Day atau temu relawan se- Indonesia di Bogor, April Terakhir, beliau memberikan materi Enterpreneurship di kelas reguler Akademi Berbagi, di Universitas Moestopo, Jakarta. Melalui program promosi pemasaran. Secara personal, sebagai pemilik usaha, Lucy Wiryono memiliki network yang cukup luas, terutama di dunia online. Banyak orang- 41 Odilia Winneka, Februari 2013 Man vs Meat Meriahkan Pembukaan Camp Baru Holycow! Steakhouse. Detik Food. URL: 62

16 orang berpengaruh termasuk di dalamnya selebtwit mem- follow akun pribadinya. Di mana masing- masing orang tersebut memiliki massanya sendiri. Sehingga buzz yang disebarkan melalui beberapa orang, dapat menjangkau orang lebih banyak lagi. 3. Pemanfaatan asosiasi sekunder Meskipun secara non- verbal sudah berbeda, namun secara verbal kedua warung ini susah dibedakan karena masih sama- sama menggunakan Holycow! pada nama warung mereka. Dalam perbincangan sehari- hari konsumen tidak mungkin menyebutkan nama lengkap masing- masing warung. Maka untuk membedakannya konsumen menyebut Holycow Senopati untuk warung milik Afit dan Lucy, dan Holycow Radal untuk eks- partner mereka. Faktor geografis digunakan untuk menguatkan identitas brand Pengukuran dan Pemaknaan Performa Merek (Brand Performance) Tahap ini merupakan tahap evaluasi terhadap brand positioning yang telah dibangun melalui serangkain program pemasaran yang telah dilaksanakan. Dari tiap aktivitas pemasaran, baik yang reguler maupun tematik, terdapat beberapa hal penting untuk dicatat dalam rangka memenuhi daftar brand equity dari perusahaan atau brand. 63

17 Dalam wawancara, Lucy Wiryono memaparkan, Sebetulnya fokus Holycow! awalnya adalah untuk membangun brand Holycow! itu sendiri. Sampai sekarang pun kami masih terus melakukannya. Di tahun 2012 kamipun sempat melakukan perubahan logo melalui sebuah campaign bertajuk Pemilgo, di situlah kami secara tidak sengaja bisa melihat bahwa ternyata sudah sangat banyak yang kenal dengan brand Holycow! Keterlibatan konsumen Holycow! Steakhouse by Chef Afit dalam program pemasaran membuahkan hasil loyalitas bagi beberapa konsumen. Ketika salah seorang konsumen tersebut merupakan bagian dari sebuah komunitas tertentu, maka anggota komunitas lain akan dengan mudah terpengaruh. Melalui media online, pola hubungan tiap- tiap orang dalam komunitas dapat terbaca dengan mudah. Siapa biasa terhubung dengan siapa, siapa yang paling berpengaruh di komunitas satu, atau siapa yang paling aktif di komunitas lain. Seperti pada contoh yang terjadi pada program THR di Camp yang diramaikan oleh Ranum bersama teman- temannya dari komunitas Akademi Berbagi dan kampanye calon logo oleh para kandidat desainer. Jika barometer loyalitas konsumen adalah menyarankan sebuah produk atau brand tertentu kepada pihak lain setelah merasa puas mengkonsumsi produk atau brand tersebut, maka Holycow! Steakhouse by Chef Afit sudah mendapatkan daftar nama panjang mengisi kolom pelanggan loyal. 64

18 Pengembangan dan Pemeliharaan Ekuitas Merek (Brand Equity) Demi meningkatkan pelayanan, Holycow! Steakhouse by Chef Afit terus berupaya meningkatkan kualitas produk, di samping tetap melakukan berbagai kegiatan pemasaran. Dalam wawancara melalui , Lucy Wiryono mengatakan, Dengan melakukan kegiatan marketing dan promosi yang terus menerus, tapi tentunya disertai dengan beragam inovasi supaya tidak membosankan. Memberikan kualitas makanan dan pelayanan yang baik tetap menjadi fokus utama. Karena Holycow! adalah brand makanan, jelas itulah hal yang harus jadi perhatian utama. Brand equity Holycow! Steakhouse by Chef Afit tercipta dari serangkaian kegiatan pemasaran promosi penjualan reguler dan program pemasaran tematik yang dilakukan secara bertahap. Berawal dari penggantian nama dan logo pasca pecah kongsi dan pergantian logo tahap berikutnya dengan melibatkan konsumen sebagai penentu terpilihnya logo baru. Selain kegiatan pemasaran, dalam rangka meningkatkan kualitas produknya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit mengirimkan juru masak andalannya, Afit Dwi Purwanto ke Jepang guna studi banding tentang daging steak. Pengetahuan dan pengalaman bertambah sepulangnya dari Jepang. Salah satu metode pemeliharaan brand equity yang unik yang dilakukan oleh Holycow! Steakhouse by Chef Afit adalah dengan 65

19 mendengarkan suara konsumen mereka. Seperti pada kasus tercetusnya istilah ngolikaw yang didapat dari salah satu konsumen ketika menyebut aktivitas makan di Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Karena terkesan unik, Afit kemudian menetapkan istilah tersebut dan menggunakannya sebagai materi komunikasi di Twitter. Ngolikaw ini sangat Indonesia dan akan tetap kami pertahankan. Saya sudah meminta ijin kepada pencetus kata tersebut. Demikian ujar Afit Dwi Purwanto pada saat ditemui penulis di Camp Senopati pada bulan September 2012 lalu Analisis dan Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan melalui hasil wawancara mendalam dengan narasumber Holycow! Steakhouse by Chef Afit, yaitu Afit Dwi Purwanto selaku pemilik/juru masak dan Lucy Wiryono selaku pemasar, Glenn Marsalim selaku pemenang kontes pemilihan logo baru Holycow! Steakhouse by Chef Afit, Ranum Esha Kharisma selaku perwakilan konsumen, serta pengumpulan data dan dokumen- dokumen yang mendukung penelitian serta terlibat langsung dalam program pemasran, maka maka penulis akan menjelaskan secara terperinci permasalahan yang menjadi objek penelitian dan menganalisis semua data yang diperoleh sesuai dengan fakta yang sebenarnya secara keseluruhan mengenai penerapan strategi rebranding yang dilakukan oleh Holycow! 66

20 Steakhouse by Chef Afit. Setiap organisasi atau perusahaan yang ingin berhasil dalam rebranding, harus terlebih dahulu mengetahui segmentasi dan target pasar yang akan dituju serta memahami media dan bagaimana cara menjangkau konsumennya. Hal ini berfungsi sebagai panduan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Strategi ditentukan berdasarkan kondisi, baik internal maupun eksternal, yaitu suatu studi terperinci mengenai kondisi pasar yang dihadapi perusahaan beserta kondisi perusahaan beserta kondisi brand saat itu. Analisis yang cermat terhadap pasar dapat mengetahui kebiasaan perilaku konsumen, dan menentukan cara bagaimana berkomunikasi dan mempertahankannya. Holycow! Steakhouse by Chef Afit lahir dan tumbuh berkembang di era media sosial, dengan jeli memanfaatkannya untuk berkomunikasi dengan pelanggannya. Konflik di dalam tubuh Steakhotel by Holycow yang berakhir dengan perpecahan tidak diartikan sebagai konflik bagi pelanggan. Pihak manajemen berhasil menceritakannya dengan apik, seolah pihak pemasar atau pemilik usaha adalah teman bagi para pelanggan. Dari penelitian dapat diketaui bahwa keberhasilan rebranding Holycow! dapat diraih dalam beberapa tahapan. Dimulai ketika Steakhotel by Holycow secara hukum dinyatakan pecah kongsi, pihak manajemen mengumumkannya kepada publik dan pelanggannya melalui blog pribadi pemilik usaha, Lucy Wiryono waktu itu Holycow belum memiliki situs 67

21 resmi. Dengan bantuan luasnya network pemilik usaha, informasi ini dapat cepat menyebar ke berbagai pihak dan mendapatkan simpati dari para pelanggannya. Dalam publikasinya, pihak manajemen yang diwakili oleh Lucy Wiryono mengatakan bahwa warung mereka yang dulu bernama Steakhotel by Holycow yang berlokasi di Jalan Radio Dalam dan Jalan Senopati, Jakarta Selatan, adalah beda. Dan kini pihak Lucy dan Afit hanya mengelola warung yang berlokasi di Jalan Senopati dengan nama baru Holycow! Steakhouse by Chef Afit, di bawah naungan PT. Holycow! Danadipa Indonesia. Dengan demikian, warung steak wagyu yang awalnya adalah satu- satunya di Jakarta kini memiliki pesaing langsung yang notabene adalah mantan rekan kerja mereka. Pencantuman nama Afit selaku juru masak tunggal pada nama usaha baru, tak ayal jika mengakibatkan pelanggan setianya berbondong- bondong menjauhi Radio Dalam dan ramai- ramai berkumpul di Senopati. Kata holycow masih tetap digunakan untuk menamai warung dengan warna dasar putih- merah dan penggunaan karakter sapi yang tidak jauh beda dengan logo lama. Hal ini sengaja dipertahankan untuk menjaga asosiasi merek yang sudah terbentuk di benak konsumen. Sejumlah program promosi pemasaran digelontorkan, beberapa di antaranya adalah program baru dan masih mempertahankan beberapa program promosi andalan, seperti pemberian kado berupa wagyu kepada para pelanggannya yang sedang berulang tahun. Apapun bentuk promosinya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit tetap bertahan pada konsep 68

22 pemasaran yang organik. Tidak bertele- tele, sederhana, tanpa syarat yang memberatkan pelanggan. Sederhana dari sisi imbalan dan cara ikut serta. Untuk menjangkau konsumennya yang mayoritas berasal dari golongan kelas menengah, pihak Holycow! Steakhouse by Chef Afit memilih media sosial Twitter dan Facebook untuk berkomunikasi. Media sosial memudahkan interaksi dengan konsumen maupun calon konsumen. Karena basisnya adalah conversation, maka jamak terjadi perbincangan dua arah antara konsumen dengan pihak manajemen secara langsung. Bentuk promosi penjualannya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit memiliki dua macam. Pertama, yaitu promosi yang berlaku setiap hari. Seperti pemberian gratis tiramisu WeMisu kepada pelanggan yang melalui Twitter ketika sedang berada di salah satu Camp. Secara tidak disadari, persyaratan ini turut membantu publikasi. Paling tidak, hal ini mengatakan bahwa sedang ada pelanggan yang menyantap daging steak di Holycow!. Yang perlu dicermati adalah siapa orang yang berkicau. Jika orang tersebut memiliki pengikut ribuan atau bahkan puluhan ribu, maka sejumlah pengikut tersebut menerima terpaan informasi atau buzz secara spontan. Itu baru satu orang. Belum lagi jika ratusan orang melakukan hal yang sama, maka akan lebih banyak lagi orang atau pengikut yang terkena terpaan buzz Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Menariknya, para pelanggan dengan suka relanya melakukan itu hanya dengan imbalan sebuah tiramisu. Efek sama didapatkan dari bentuk promosi yang lainnya, seperti gratis first drink untuk ibu hamil. 69

23 Keterlibatan konsumen dalam program promosi merupakan salah satu kekuatan Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Seperti yang dilakukan Ranum Esha Kharisma bersama teman- temannya dari komunitas Akademi Berbagi membuat gerakan spontan Bendera Untuk Ranum demi untuk mengumpulkan bendera Holycow! dalam rangka kampanye THR di Camp selama Bulan Puasa Menurut pengakuan, mereka melakukan gerakan tersebut atas inisiatif sendiri tanpa permintaan pihak manajemen. Ranum melakukan atas kehendak sendiri, sedangkan teman- temannya memberi dukungan juga karena inisiatif masing- masing sebagai bentuk solidaritas persahabatan. Hal seperti ini dinilai oleh pihak manajemen sebagai timbal balik penghargaan dari konsumen atas pelayanan yang diberikan melalui program- program pemasaran. Demikian pula halnya yang terjadi pada saat Holycow! Steakhouse by Chef Afit menjadi tuan rumah dengan mendonasikan rooftop gedungnya untuk acara Tanam Serentak oleh komunitas Indonesia Berkebun. Para penggiat gerakan bercocok tanam berbondong- bondong mengunjungi Camp Senopati. Hal sesederhana ini mampu menghasilkan efek viral ketika melibatkan komunitas. Secara otomatis nama Holycow! Steakhouse by Chef Afit disebut- sebut oleh setiap kampanye gerakan sosial Indonesia Berkebun tersebut. Setali tiga uang dengan ketika pencanangan program penggantian logo, Pemilgo. Pihak perusahaan melibatkan pelanggan dalam perubahan. Awareness, knowledge bahkan hingga tahap loyality diraih sekaligus hanya 70

24 dalam satu program perusahaan, dalam hal ini adalah program pergantian logo Pemilgo. Bagi yang belum mengetahui dapat menjadi tahu, yang sudah tahu mendapatkan pengetahuan lebih dalam. Dan bahkan beberapa pelanggan tetap mematok pilihannya kepada Holycow! Steakhouse by Chef Afit karena cara perusahaan berkomunikasi dengan pelanggannya terasa begitu akrab dan tanpa jarak. Pelanggan merasa didengar suaranya oleh pihak manajemen perusahaan. Manapun logo yang nantinya akan digunakan sebagai logo baru Holycow! Steakhouse by Chef Afit adalah keputusan konsumen. Pihak internal menyerahkan sepenuhnya kepada khalayak. Sedikit menilik ke makna kata memilih, setiap orang akan terpancing untuk menggunakan selera dan analisanya berdasarkan frame of reference dan field of experience masing- masing. Butiran- butiran ide yang dijaring dari pelanggannya, dijadikan Holycow! Steakhouse by Chef Afit sebagai bahan pondasi kekuatan brand. Sejumlah program pemasaran tersebut dirangkai dalam bentuk yang sederhana dan menyenangkan. Sederhana secara pengeluaran dan imbalan atau hadiah yang diberikan kepada pelanggan. Iklannya semua hanya menggunakan media sosial yang dapat menghilangkan anggaran belanja media (media buying) karena dapat dilakukan sendiri. Sedangkan yang dimaksud organik di sini adalah tidak ada syarat- syarat yang sekiranya dapat memberatkan konsumennya. Misalnya, pemberian steak wagyu secara gratis kepada konsumen yang sedang berulang tahun hanya dengan menunjukkan tanda pengenal resmi. 71

25 Serangkaian bentuk komunikasi yang dijalin dengan pelanggannya, Holycow! Steakhouse by Chef Afit tidak mengkomunikasikan keunggulan fitur- fitur produknya ke khalayak. Hal ini sengaja dilakukan karena pihak manajemen menyadari bahwa masih ada yang lebih baik dari daging steak hasil produksi mereka. Namun pihak manajemen Holycow! Steakhouse by Chef Afit lebih mengutamakan untuk mengkomunikasikan value yang akan didapatkan oleh konsumen setelah mengkonsumsi produk mereka. Tidak semata keunggulan fitur daging steak yang didapat, namun juga penghargaan memanusiakan konsumennya. Inilah kunci dari strategi pemasaran mereka. Holycow! Steakhouse by Chef Afit bukanlah yang terbaik di pasar, akan tetapi justru konsumen yang akan merasa lebih baik jika menggunakan produk Holycow! Steakhouse by Chef Afit. Jika Holycow! Steakhouse by Chef Afit adalah seekor sapi, maka konsumen mereka adalah gembalanya. Pertumbuhan perusahaan sudah bukan lagi menjadi tanggung jawab pihak manajemen atau pemilik saja. 72

BAB I PENDAHULUAN. bukan juga tergantung bakat. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. bukan juga tergantung bakat. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mengelola usaha atau bisnis memang bukan perkara yang mudah, tetapi bukan juga tergantung bakat. Banyak faktor yang mempengaruhi, seperti perubahan teknologi dan persaingan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Akun pemilik dan istri dari Chef Afit yang merupakan founder dari Steak Holycow,

BAB III OBJEK PENELITIAN. 3.1 Gambaran Umum Akun pemilik dan istri dari Chef Afit yang merupakan founder dari Steak Holycow, BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Akun Twitter @SteakHolycow Melihat perkembangan dan penggunaan jejaring sosial twitter yang semakin banyak digunakan oleh masyarakat, Lucy Wiryono, sebagai salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana relevansi keduanya, dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1 Suasana Little White Cafe BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Little White Cafe yang berlokasi di Jl. Lodaya No. 11A Bandung adalah rumah tinggal yang beralih fungsi menjadi cafe sejak 2011 didirikan oleh Bapak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bisnis usaha kuliner di Indonesia semakin hari semakin diminati dengan melihat semakin banyaknya masyarakat yang gemar memburu beberapa aneka menu makanan baik makanan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Harsono Suwardi (Prisgunanto, 2014) menyatakan bahwa dasar dari pemasaran adalah komunikasi. Pemasaran bisa menjadi begitu kuat jika dipadukan dengan komunikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri kuliner semakin pesat di Indonesia. Menurut Tjahjono Haryono sebagai ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) cabang Jawa

Lebih terperinci

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan

6 Kiat Sukses Melakukan Promosi di Bulan Ramadhan i i DAFTAR ISI Hal. 2 Perilaku Konsumen selama Bulan Ramadhan Hal. 6 Kapan Waktu yang Tepat Melakukan Promosi Online? Hal. 8 Bagaimana Cara Membuat Konten Promosi Ramadhan? Hal. 12 Apa Saja yang Bisa Dipromosikan?

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan

BAB IV PENUTUP. 1.1 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang diadakan di PT Semen Indonesia (Persero), Tbk serta analisis peneliti terkait dengan strategi komunikasi pemasaran terpadu Semen Indonesia dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumen dapat mengenal suatu produk atau jasa melalui merek. Melalui merek konsumen dapat membedakan antara produk dan jasa yang satu dengan yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara. 1 Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, informasi mengenai berbagai hal bisa kita dapatkan dengan mudah dan cepat. Berkomunikasi adalah cara yang digunakan manusia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. No. 7B Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Usaha ini dirintis mulai dari awal tahun BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN I. Gambaran Umum Perusahaan A. Sejarah Singkat Berdirinya Uncle s Kitchen Uncle s Kitchen adalah salah satu restoran yang terletak di Jl. Lempongsari No. 7B Ngaglik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. dirilis oleh majalah Marketeers (Marketeers, 27 Oktober 2011) yang. di Indonesia memberikan gambaran mengenai trend penggunaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penggunaan internet di Indonesia berkembang terus dari tahun ke tahun seiring dengan perbaikan infrastruktur yang dibangun. Hasil riset memperlihatkan bahwa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Manajemen adalah bekerja untuk orang lain untuk menyelesaikan tugas tugas yang membantu pencapaian sasaran organisasi seefisien mungkin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. teknologi baru untuk memuaskan kebutuhan. Untuk dapat beradaptasi dengan perubahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan global yang begitu cepat terjadi di masa sekarang disebabkan oleh bertambah tingginya tingkat pendidikan masyarakat, tingkat pendapatan, arus informasi serta

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor

BAB 1 PENDAHULUAN. harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi, perdagangan bebas menjadi suatu fenomena yang harus dihadapi dengan kesiapan yang matang dari berbagai faktor-faktor prooduksi yang dimiliki perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat. Saat ini, tercatat ada sekitar 800. distro di sejumlah kota di Indonesia 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis distribution store atau distro di beberapa kota besar di Indonesia terus membaik. Di Jakarta, misalnya, bisnis penjualan fashion dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet

BAB I PENDAHULUAN Sumber : BPS di internet BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia mode di Indonesia pada saat ini mengalami kemajuan yang pesat dapat dilihat dengan cara memberikan keuntungan bagi industri dibandingkan dengan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Teknologi Informasi (TI) pada abad 21 dan reformasi sosial politik memberi perubahaan besar pada industri media masa di Indonesia. Fungsi media masa sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran kini tak lagi sekedar sarana promosi. Didalamnya mencakup upaya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Merek adalah nama, istilah, simbol atau kombinasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

BAB 1 LATAR BELAKANG

BAB 1 LATAR BELAKANG BAB 1 LATAR BELAKANG 1.1 Latar Belakang Pemilihan Usaha Semakin bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia mengakibatkan peningkatan kebutuhan akan konsumsi makanan yang harus di sediakan, makanan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Website sangat membantu pekerjaan Public Relations menjadi lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1. Konteks Penelitian Website merupakan halaman situs sistem informasi yang dapat diakses dengan cepat yang didasari dari adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Website

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen

HASIL DAN PEMBAHASAN. Karakteristik Konsumen HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Konsumen Karakteristik konsumen RM Wong Solo yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, dan penerimaan per bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan Industri telekomunikasi di dunia sudah semakin maju dan semakin dibutuhkan adanya, termasuk di Indonesia sendiri industri tersebut sudah seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendahuluan Pada awalnya pusat perbelanjaan di Indonesia yang di kenal adalah Sarinah. Sarinah yaitu pusat perbelanjaan dan perkantoran modern yang pertama kali dibangun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan

BAB I PENDAHULUAN. manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pangan bukan lagi produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata. Pangan saat ini menjadi sebuah gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pangan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi

BAB V PENUTUP. telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa hal yang dijadikan fokus. penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi bagaimana strategi BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berbagai data dan fakta diperoleh dari lapangan dan disesuaikan dengan teori yang menjadi dasar penelitian. Dengan demikian telah ditarik kesimpulan mengenai beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai

BAB I PENDAHULUAN. memberatkan bagi perusahaan yang akan menjual produknya di negaranya. Sesuai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan bisnis sekarang di era Ekonomi Global sangat ketat. Hal ini terjadi dikarenakan negara-negara didunia tidak lagi menerapkan aturan yang memberatkan bagi perusahaan

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Gambaran Umum Restoran Ayam Goreng Fatmawati Restoran Ayam Goreng Fatmawati pertama kali didirikan pada tahun 1986 di Jl. Sawojajar, Bogor oleh ibu Hj. Fatmawati.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein.

BAB I PENDAHULUAN. dalam makanan terdapat komposisi seperti karbohidrat, lemak dan protein. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Makanan merupakan hal yang wajib dipenuhi oleh setiap orang. Makanan menjadi sumber energi untuk melakukan segala aktivitas, karena dalam makanan terdapat komposisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. bisnis untuk bisa tetap eksis di bidang usahanya. Secara umum tujuan dari pelaku BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi saat ini ketatnya persaingan pasar dan tingginya pertumbuhan jumlah bisnis di Indonesia setiap tahun tentu menuntut para pelaku bisnis

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi

BAB V PENUTUP. konsumen sasaran, menentukan peranan periklanan dan bauran promosi, menunjukkan tujuan dan besarnya anggaran promosi, memilih strategi 95 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pemasaran merupakan sekumpulan rancangan kegiatan yang berkaitan untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan pengembangan, mendistribusikan, mempromosikan, serta menetapkan harga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan baik produk atau jasa memiliki tujuan untuk terus hidup dan berkembang dari tahun ke tahun. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan

BAB V PEMBAHASAN. tamu sangatlah ditentukan oleh siapakah yang melayani tamu tersebut. Penampilan BAB V PEMBAHASAN 5.1 Pelayanan Hotel Baltika Bandung Hotel yang baik secara umum dapat kita nilai dari kenyamanan, kebersihan, dan kualitas pelayanan dari hotel tersebut. Dalam memberikan pelayanan terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Pariwisata dan makanan merupakan duet ideal, manakala ekses dari kegiatan pariwisata selalu membutuhkan makanan, sesuai dengan fitrah manusia atau wisatawan yang selalu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tempat wisata merupakan salah satu tempat yang biasa dimanfaatkan masyarakat untuk melepas penat ketika mereka lelah dalam belajar maupun bekerja. Dimana ketika melakukan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan

BAB V ANALISA. terbanyak dalam segmen ini adalah sebagai wiraswasta dengan pendapatan BAB V ANALISA 5.1 Analisis Segmentasi Segmentasi berdasarkan variabel demografi dengan analisis klaster pada bab sebelumnya terbentuk 3 klaster, berdasarkan variabel gaya hidup juga terbentuk 3 klaster,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Televisi Langganan Berbayar 7 Tahun Kebelakang BRAND JUMLAH SALURAN TAHUN BERDIRI. AORA 62 8 Agustus 2008 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia persaingan di industri televisi langganan berbayar sangat kompetitif, terbukti dengan bertumbuhnya semakin banyak brand televisi langganan berbayar.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking)

BAB 1 PENDAHULUAN. namun juga di negara berkembang salah satunya Indonesia. internet. Internet (singkatan dari interconnected networking) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi saat ini sangat pesat. Dunia telah memasuki era globalisasi dimana teknologi informasi dan komunikasi memegang peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Interaksi yang terbentuk oleh adanya komunikasi, dapat menciptakan terbinanya hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia kuliner di beberapa tahun belakangan ini seperti restaurant dan café kini semakin pesat. Banyak sekali cafe dan restaurant asing berjamuran di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan salah satu kota tujuan utama pariwisata dan pendidikan. Dua aspek inilah yang sekarang menjadi konsentrasi pembangunan yang diinisiasi

Lebih terperinci

BAB V PROTOTYPE. Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat

BAB V PROTOTYPE. Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat BAB V PROTOTYPE Menurut Soegard, prototyping adalah metode yang digunakan oleh pembuat desain untuk memperoleh umpan balik dari konsumen untuk desain kedepannya. Langkah kedua dalam pembuatan sebuah produk

Lebih terperinci

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling

1. Marketing Communication 2. Pentingnya Marketing Communication 3. Periklanan Personal Selling 1. Marketing Communication Komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang

BAB I PENDAHULUAN. memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini tingkat persaingan antar industri mie instant semakin ketat dalam memasarkan produknya. Hal ini di sebabkan oleh banyaknya industri baru yang bermunculan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan menjelaskan mengenai simpulan dari penelitian dan saran yang diberikan atas penelitian pengaruh Ekuitas Merek terhadap Loyalitas pelanggan pada produk Samsung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi sekarang ini, kita sudah tidak asing lagi dengan yang namanya internet. Internet merupakan sarana untuk mendapatkan berbagai macam informasi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Menurut Galler (dalam Sinaga, 2003: 16), perubahan pada

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Menurut Galler (dalam Sinaga, 2003: 16), perubahan pada BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu dan teknologi, serta keadaan ekonomi yang semakin membaik dapat menyebabkan perubahan pada pola konsumsi dan cara makan masyarakat. Menurut Galler

Lebih terperinci

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Sejarah dan Perkembangan Strawberry Cafe Strawberry Cafe beroperasi pertama kali pada tahun 2004 yang berlokasi di Tanjung Duren, Jakarta Barat. Restoran ini merupakan

Lebih terperinci

BAB V Penutup KESIMPULAN

BAB V Penutup KESIMPULAN BAB V Penutup A. KESIMPULAN Berdasarkan data temuan dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka kesimpulan penelitian ini adalah: Sebuah brand tidak bisa hanya mengandalkan nama besar semata, tetapi juga

Lebih terperinci

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1 BAB I RINGKASAN EKSEKUTIF 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Trendstop merupakan sebuah unit usaha yang bergerak dibidang fashion, khususnya fashion pria.berawal dari hobi dan minat pemilik dibidang fashion

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id).

BAB I PENDAHULUAN. tinggi setelah tahun lalu tumbuh sebesar 9 % (www.kemenperin.go.id). BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Industri makanan dan minuman memiliki prospek pasar yang masih cerah seiring pertumbuhan ekonomi, karena dukungan sumber bahan baku dan populasi masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand

BAB I PENDAHULUAN. brand awareness. Brand awareness berkaitan erat dengan kuat lemahnya keunikan brand BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam upaya menyukseskan strategi branding sebuah produk, konsumen perlu diyakinkan bahwa brand tersebut memiliki keunikan yang berarti dibandingkan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan.

BAB I PENDAHULUAN. produk-produk makanan yang dijual di pusat-pusat penjualan produk makanan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bervariasi saat ini sudah semakin meningkat. Hal ini terlihat dari semakin banyaknya produk-produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal

BAB I PENDAHULUAN. konsep makanan siap saji (fast food) dan restoran atau rumah makan. Hal BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini dunia usaha dalam bidang kuliner di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Baik usaha baru, usaha yang sudah ada kemudian melakukan ekspansi, maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen

BAB I PENDAHULUAN. untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minat untuk mengunjungi suatu tempat didasari dari rencana konsumen untuk melakukan pembelian atas produk ataupun jasa tertentu. Minat konsumen untuk berkunjung ke

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Selain dari kebutuhan primer dan sekunder yang pada awalnya wajib untuk dipenuhi oleh setiap manusia, saat ini mulai muncul lagi kebutuhan hidup lain yang harus

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Merek dalam marketing didefinisikan sebagai pencitraan yang dibangun oleh perusahaan dalam rangka menyampaikan pesan dan membentuk persepsi di benak pelanggan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Latar Belakang Umum Pada era globalisasi saat ini, bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah untuk dijalankan. Perusahaan bersaing untuk menarik konsumen dengan

Lebih terperinci

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA

MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA MENGELOLA KOMUNIKASI MASSA 1 2 IKLAN.. Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar. Tugas departemen iklan adalah mengajukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dalam era globalisasi sekarang ini, Public Relations (PR) atau yang sering disebut dengan humas merupakan bagian yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Aktivitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi

BAB 1 PENDAHULUAN. dsb. Oleh karena itu para perusahaan berlomba-lomba membuat produk. Wafer merupakan makanan ringan atau snack yang dapat dikonsumsi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Adanya persaingan dalam dunia bisnis yang tinggi menuntut suatu perusahaan untuk lebih kreatif dan memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan perusahaan lain

Lebih terperinci

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina

PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang.

BAB I PENDAHULUAN. pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, terjangkau terutama bagi masyarakat berpenghasilan sedang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Aktivitas konsumen terdiri dari tiga kegiatan, yaitu: berbelanja, melakukan pembelian dan mengkonsumsi. Untuk memenuhi ketiga aktivitas tersebut, konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak jaman dahulu kala, hal itu dikarenakan Negara Indonesia merupakan salah satu penghasil teh terbaik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia

BAB I PENDAHULUAN. pelemahan neraca posisi transaksi berjalan. Meskipun demikian, Bank Dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, krisis global yang sedang melanda berbagai negara membuat Indonesia terkena dampaknya. Sebelumnya, Bank Dunia membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. mendunia dan tidak berbatas atau tak mengenal batas wilayah. Globalisasi adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Era Globalisasi saat ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam dan semakin berkembang. Globalisasi adalah suatu proses tatanan sosial yang mendunia dan tidak

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK

PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK DISUSUN OLEH : GINA ANGGITA PUTERI KINASIH 10.11.3909 S1 TI 2E STMIK AMIKOM Yogyakarta T.A. 2010-2011 ABSTRAK ABSTRAK Karya ilmiah ini berjudul

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang

BAB I PENDAHULUAN. percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rambut merupakan mahkota yang paling berharga, bahkan rasa percaya diri seorang wanita maupun pria akan timbul dengan rambut yang sehat dan indah. Hal ini senada

Lebih terperinci

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu

BAB I PEND AHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu BAB I PEND AHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jika berbicara tentang Aceh tentunya salah satu khas dan terkenal yaitu cita rasa kopinya. Kopi tradisional Aceh memiliki cita rasa yang khas dengan aroma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, semua hal telah mengalami perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah alat komunikasi. ICT (Information and Communication Technologies)

Lebih terperinci

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14

adalah sebesar 1,628 milyar US dollar (naik 15% dari tahun sebelumnya), untuk beriklan di koran sebesar 501 juta US dollar (naik 8,5%), di internet 14 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasaran produk merupakan aktivitas yang terus berjalan, berevolusi dan berkembang menjadi lebih efektif, lebih cepat dan lebih massal. Kita melihat berbagai ai macam

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Dengan berkembangnya berbagai brand atau merek dagang yang banyak di jumpai di berbagai acara event, bazar maupun festival, banyaknya brand produk sejenis yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri jasa sangatlah pesat di negara-negara maju begitu pula, perkembangan dan peranan industri jasa yang semakin pesat, didorong oleh kemajuan dalam

Lebih terperinci

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN

BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN BAB VII PERUMUSAN STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Berdasarkan hasil data dan mengenai karakteristik konsumen, analisis tingkat kepuasan konsumen terhadap mutu atribut dan pelayanan, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan pokok manusia terbagi menjadi 3 bagian yaitu sandang, pangan dan papan. Manusia memiliki kebutuhan akan pangan yang terdiri dari makanan dan minuman, semata-mata

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi dewasa ini banyak perusahaan atau instansi yang berkembang, baik itu perusahaan jasa maupun manufaktur, tidak terkecuali untuk bisnis jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini semakin mengarah pada persaingan ketat khususnya untuk perusahaan sejenis. Oleh karena itu, keadaan ini akan mengakibatkan perusahaan

Lebih terperinci

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan bagian penting dari sebuah perusahaan, karena dengan adanya pemasaran perusahaan dapat memperkenalkan produk mereka kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dengan sampel mahasiswa Fakultas Ekonomi, peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan pengujian yang telah

Lebih terperinci

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014)

Sumber: Twitter Warunk UpNormal (2014) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Warunk UpNormal adalah cafe yang menjual atau menyajikan menu-menu yang disajikan oleh warung kopi (warkop) seperti, indomie, roti bakar, susu segar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi yang penuh persaingan, konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan akan produk dengan kualitas dan harga yang hampir sama. Hal ini diakibatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. memiliki personal branding, setidaknya untuk lingkungan terdekatnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Brand tidak hanya milik suatu perusahaan atau produk saja. Di luar sana banyak sekali yang membutuhkannya, termasuk dalam kehidupan pribadi seseorang pun sering disadarkan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KONSUMEN 5.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Pia Apple Pie didirikan pada tanggal 28 September 1999 oleh tiga orang wanita yang telah lama bersahabat yaitu Dr. Baby

Lebih terperinci

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran

2.1 Strategi Komunikasi Pemasaran BAB II KERANGKA KONSEP DAN TEORI Teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep konsep yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Suatu teori adalah suatu

Lebih terperinci

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya)

PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE (Manfaat, Keuntungan & Cara Kerjanya) PEMASARAN ONLINE FOR X SMK Copyriht by : Rio Widyatmoko,A.Md.Kom MANFAAT PEMASARAN ONLINE MANFAAT PEMASARAN ONLINE a. Melakukan perubahan dengan cepat.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan dari penelitian strategi public relations PT Indonesia Media Televisi untuk membentuk brand positioning Big TV sebagai berikut : 1. Big TV menjangkau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis semakin lama semakin ketat, karena itu diperlukan upaya-upaya dari perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Seperti halnya dengan dunia industri komunikasi massa yang terus 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Majunya perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh terhadap perkembangan dunia informasi dan komunikasi saat ini. Seperti halnya

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. pembahasan penelitian maka berikut adalah simpulan dan saran, antara lain : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Setelah pengumpulan data kemudian analisa terhadap data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dengan narasumber dari PT. XL Axiata Tbk, khususnya divisi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Industri Telekomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Industri Telekomunikasi Persaingan industri telekomunikasi, beberapa tahun terakhir semakin ketat. Hal ini terbukti dari budget belanja iklan industri

Lebih terperinci

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN

BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN BAB VI KESADARTAHUAN DAN PREFERENSI RESPONDEN PADA IKLAN PRODUK SIRUP MARJAN 6.1 Kesadartahuan (Awareness) Responden pada Iklan Marjan 6.1.1 Acara Televisi yang Sering Menayangkan Iklan Marjan Iklan memiliki

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan taraf hidup dan gaya hidup masyarakat yang sangat beragam sekarang ini, membuat perusahaan harus dapat menciptakan produk yang kreatif serta inovatif

Lebih terperinci