BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya beraneka macam bahasa daerah yaitu kurang lebih 746 bahasa daerah.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. tumbuhnya beraneka macam bahasa daerah yaitu kurang lebih 746 bahasa daerah."

Transkripsi

1 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk saling berinteraksi antara yang satu dengan yang lain. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat untuk berinteraksi, bekerja sama dan mengidentifikasi dirinya masingmasing. Keberadaan bahasa di Indonesia sangat beragam yang menyebabkan tumbuhnya beraneka macam bahasa daerah yaitu kurang lebih 746 bahasa daerah. Beragamnya bahasa itu disebabkan oleh banyaknya pulau yaitu pulau di Indonesia (Depdiknas, 2009). Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa daerah di Indonesia, yang memiliki jumlah penutur yang cukup besar yaitu 75,5 juta orang (Wedhawati, 2006: 1). Bahasa Jawa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari bergantung pada lokasi (tempat) mereka tinggal (letak geografis). Pada perbedaan lokasi (tempat) dan batasan-batasan dengan alam inilah yang akhirnya membedakan penggunaan dialek bahasa Jawa antara daerah yang satu dengan yang lain. Dialek itu mempunyai ciri-ciri tersendiri. Disatu pihak ciri-ciri itu menandai kehadirannya sebagai suatu dialek. Disisi lain ciri-ciri itu membedakannya dengan dialek lain. Pada dasarnya di dalam dialek terdapat perbedaan-perbedaan yang sangat mendasar, baik dari segi bunyi, pembentukan kata, dan makna. Secara umum dialek dibagi menjadi dua yaitu dialek geografi dan dialek sosial. Dalam penelitian yang peneliti lakukan, peneliti lebih menekankan pada dialek geografis, yaitu variasi bahasa yang ditentukan oleh wilayah pemakaian. Variasi dialek 1

2 2 dalam penelitian ini yaitu variasi dialek Pemalang dengan dialek Banyumas. Dialek Pemalang merupakan dialek yang digunakan oleh seluruh penduduk Kabupaten Pemalang. Dialek yang digunakan oleh penduduk Pemalang ialah bahasa Jawa ngoko dan krama, tetapi bahasa Jawa yang sering digunakan yaitu bahasa ngoko. Kabupaten Pemalang memiliki 14 kecamatan yaitu Ulujami, Comal, Petarukan, Taman, Pemalang, Ampelgading, Randudongkal, Bantarbolang, Bodeh, Warungpring, Moga, Belik, Watukumpul, dan Pulosari. Dari 14 kecamatan di Kabupaten Pemalang, peneliti akan membatasi penelitian yang akan dilakukan yaitu di Kecamatan Pulosari, tepatnya di Desa Pulosari. Desa Pulosari ini terletak di paling ujung perbatasan antara Kabupaten Pemalang dengan Kabupaten Purbalingga. Desa Pulosari terletak di lereng Gunung Slamet yang masih terpencil, dengan kehidupan sosial penduduk yang masih rendah. Rendahnya kehidupan sosial penduduk tersebut disebabkan oleh kurangnnya pendidikan yang mereka tempuh. Dari data monografi Desa Pulosari dapat diketahui bahwa jumlah lulusan pendidikan yang ditempuh oleh penduduk Desa Pulosari mulai dari taman kanakkanak sampai dengan sarjana, yaitu Taman Kanak-Kanak 6%, lulusan SD 63%, lulusan SMP 23%, lulusan SMA/SLTA 4%, lulusan akademi (D1-D3) 0,9%, lulusan sarjana (S1-S2) 0,8%, dan selain itu juga lulusan pondok pesantren 0,1%. Berdasarkan data monografi di atas dapat dilihat bahwa jumlah lulusan pendidikan terbanyak di Desa Pulosari Kabupaten Pemalang terdapat pada lulusan SD 63%. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Pulosari ini masih cukup rendah. Rendahnya tingkat pendidikan di Desa Pulosari Kabupaten Pemalang menyebabkan penduduk Desa Pulosari hanya menghabiskan waktu dirumah dan bekerja sebagi petani sehingga mereka jarang untuk pergi dari desanya.

3 3 Dialek Banyumas digunakan oleh penduduk Banyumas. Selain digunakan oleh penduduk Banyumas dialek Banyumas juga digunakan oleh penduduk Kabupaten Purbalingga. Kabupaten Purbalingga memiliki 15 kecamatan yaitu Kecamatan Kemangkon, Bukateja, Kaligondang, Kejobong, Purbalingga, Bojongsari, Kalimanah, Padamara. Karangreja, Bobotsari, Karang Anyar, Karangmoncol, Rembang, Mrebet, dan sebagian Kecamatan Kutasari. Dari 15 kecamatan di Kabupaten Purbalingga, peneliti akan membatasi penelitian yang akan dilakukan yaitu di Kecamatan Karangreja karena Kecamatan Karangreja terletak pada dataran tinggi pegunungan bagian utara, selain itu juga Kecamatan Karangreja merupakan kecamatan perbatasan dari bagian utara. Di Kecamatan Karangreja terdiri atas Desa Gondang, Desa Tlahab Kidul, Desa Karangreja, Desa Siwarak, Desa Tanah Lor, Desa Katabawa, dan Desa Serang. Dalam penelitian ini peneliti memfokuskan penelitian di Desa Serang, karena Desa Serang termasuk wilayah perbatasan antara Kabupaten Purbalingga dengan Kabupaten Pemalang. Selain itu juga ada pertimbangan yang peneliti lakukan, mulai dari letak geografis dan kehidupan sosialnya. Desa Serang terletak di lereng Gunung Slamet yang masih terpencil, dengan kehidupan sosial penduduk yang masih rendah. Rendahnya kehidupan sosial penduduk tersebut disebabkan kurangnya pendidikan yang mereka tempuh. Dari data monografi Desa Serang dapat diketahui bahwa jumlah lulusan pendidikan yang ditempuh oleh penduduk Desa Serang yaitu tidak pernah sekolah usia 7-45 tahun 8,5%, pernah sekolah SD tetapi tidak lulus 14%, lulusan SD 62%, lulusan SMP/SLTA 9%, lulusan SMA/SLTA 3%, lulusan akademi (D1-D3) 0,6%, lulusan sarjana (S1-S2) 0,4%. Pada data monografi yang peneliti dapatkan dapat diketahui bahwa lulusan

4 4 pendidikan terbanyak di Desa Serang terdapat pada lulusan SD 62%. Hal itu menunjukkan bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Serang masih cukup rendah. Hal tersebut menyebabkan penduduk desa Serang jarang berpergian dari desanya dan menghabiskan waktu untuk bekerja di kebun, sehingga dialek yang digunakan di Desa Serang masih asli dan belum tercampur dialek lain. Dialek yang digunakan oleh penduduk Desa Serang adalah dialek Banyumasan. Dalam penelitian ini peneliti akan meneliti mengenai dialek perbatasan antara Desa Pulosari, Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang dengan Desa Serang Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga. Dari pengalaman peneliti selama ini bahwa dari kedua desa perbatasan tersebut memiliki perbedaan dialek antara satu dengan dialek yang lain.walaupun kedua desa perbatasan hanya dibatasi dengan tugu dan kebun milik warga setempat, tetapi ada saja perbedaan-perbedaan yang mencolok. Perbedaan-perbedaan itulah yang akan peneliti bahas dalam penelitian yang akan peneliti lakukan saat ini. Perbedaan itu dapat dilihat dari perbedaan semantis dan morfologis. Berikut merupakan klasifikasi perbedaan secara morfologis seperti halnya penambahan afiks ater-ater dan imbuhan bebarengan di Desa Pulosari. Di Desa Pulosari terdapat kosakata ngundhang [ŋunḑaŋ]. Kosakata ngundhang [unḑaŋ] berasal dari kosaka dasar undang [unḑaŋ] yang mengalami ater-ater A-[ng-] di awal kata menjadi ngundhang [ŋunḑaŋ]. Kosakata ngundhang [unḑaŋ] di Desa Pulosari Kabupaten Pemalang berarti memanggil. Selanjutnya di Desa Pulosari juga terdapat imbuhan bebarengan. Imbuhan bebarengan yang terdapat di Desa Pulosari imbuhan bebarengan renggang yang terdapat pada kosakata nguculi benang [ŋuculi bənaŋ]. Kosakata nguculi [ŋuculi] berasal dari kosakata dasar ucul. Kemudian kosakata dasar

5 5 ucul mengalami imbuhan bebarengan renggang A-[ng--i] menjadi nguculi benang [ŋucul bənaŋ] yang berarti melepaskan jahitan. Adapun di Desa Serang terdapat penambahan afiks ater-ater dan panambang. Penambahan afiks ater-ater di Desa Serang terdapat pada kosakata nyeluk [ńəlu?]. Kosakata nyeluk [ńəlu?] berasal dari kosakata dasar celuk [cəlu?] yang mengalami ater-ater A-[ny-] di awal kata menjadi nyeluk [ńəlu?]. Kosakata nyeluk [ńəlu?] di Desa Serang berarti memanggil. Kemudian penambahan afiks panambang di Desa Serang terdapat pada kosakata dhedheli [ḑԑḑԑli]. Kosakata dhedheli [ḑԑḑԑli] berasal dari kosakata dasar dhedhel [ḑԑḑԑl] mengalami panambang [i-] di akhir kata menjadi dhedheli [ḑԑḑԑli]. dhedheli [ḑԑḑԑli] di Desa Serang berarti melepaskan jahitan. Perbedaan secara semantis itu tampak terlihat seperti halnya pada Dialek Pemalang kosakata dasar sengit berarti benci, sedangkan pada dialek Banyumas kosakata dasar wadeh benci. Pada kosakata kedua desa tersebut terdapat perbedaan nama akan tetapi maknanya sama yang di sebut dengan sinonim. Selanjutnya tulang rahang di Desa Pulosari disebut dengan tenggorokan. sedangkan tulang rahang di Desa Serang disebut dengan uwang. Kedua kosakata tersebut memiliki makna yang sama, walaupun namanya berbeda. Kemudian untuk nama yang sama, akan tetapi maknanya berbeda terdapat pada kosakata wetan. Wetan di Desa Pulosari memiliki arti selatan, sedangkan wetan di Desa Serang berarti timur. Kedua kosakata tersebut memiliki nama yang sama wetan, akan tetapi maknanya berbeda. Masih banyak lagi kosakata dialek Pemalang dan dialek Banyumas yang terjadi di Desa Pulosari Kecamatan Pulosari Kabupaten Pemalang dan Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga.

6 6 B. Rumusan Masalah Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah perbedaan proses morfologis kosakata dialek Pemalang Desa Pulosari dengan kosakata dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga? 2. Bagaimanakah perbedaan struktur leksikal semantis kosakata dialek Pemalang Desa Pulosari dengan kosakata dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: 1. Perbedaan morfologis kosakata dialek Pemalang Desa Pulosari dengan kosakata dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga 2. Perbedaan struktur leksikal semantis kosakata dialek Pemalang Desa Pulosari dengan kosakata dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga. 3. Manfaat Penelitian Penelitian yang dilakukan ini diharapkan bukan saja sebagai pelaksanaan skripsi, tetapi juga diharapkan dapat bermanfaat secara teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis a. Penelitian ini memberikan acuan tambahan dalam meningkatkan analisis suatu bahasa dengan berbagai sudut permasalahan. b. Penelitian ini memperjelas adanya perbedaan dialek bahasa Jawa perbatasan antara Kabupaten Pemalang dengan Kabupaten Purbalingga. c. Penelitian ini dapat menambah pemahaman khusus tentang masalah dialektologi.

7 7 2. Manfaat Praktis a. Bagi masyarakat, penelitian ini bermanfaat untuk dapat membedakan dan menggunakandialek bahasa Jawa Desa Pulosari dan Desa Serang. b. Penelitian ini dapat dijadikan pijakan untuk penelitian selanjutnya.

PENGUMUMAN Nomor : 004/PAN/SE2016/06/2017

PENGUMUMAN Nomor : 004/PAN/SE2016/06/2017 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PEMALANG PENGUMUMAN mor : 004/PAN/SE2016/06/2017 Berdasarkan hasil wawancara Seleksi Calon Pe SE2016 Lanjutan BPS Kabupaten Pemalang dari tanggal 19 s.d. 22 Juni 2017 dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki jumlah penutur yang cukup besar, bahkan dapat dikatakan paling

BAB I PENDAHULUAN. Jawa memiliki jumlah penutur yang cukup besar, bahkan dapat dikatakan paling 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang terdapat di Indonesia. Sebagai salah satu bahasa daerah, bahasa Jawa memiliki

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Purbalingga terdiri dari 18 (delapan belas) kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Jawa merupakan salah satu dari empat ratus bahasa daerah dan dialek yang terdapat di Indonesia. Sebagai salah satu bahasa daerah, bahasa Jawa memiliki

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2009 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2009 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 65 TAHUN 2009 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN PEMALANG DENGAN KABUPATEN PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Pemalang, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang. Drs. Dardjo Tahir

Sekapur Sirih. Pemalang, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Pemalang. Drs. Dardjo Tahir Sekapur Sirih Sebagai pengemban amanat Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik dan sejalan dengan rekomendasi Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengenai Sensus Penduduk dan Perumahan Tahun 2010

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PAGU PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR WILAYAH KECAMATAN DI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAYANAN KURIR DAN LEAD TIME CABANG SEMARANG

LAYANAN KURIR DAN LEAD TIME CABANG SEMARANG Semarang Banjarnegara Susukan Jawa Tengah J&T 3 Semarang Batang Bandar Jawa Tengah J&T 3 Semarang Batang Batang Jawa Tengah J&T 3 Semarang Batang Bawang Jawa Tengah J&T 3 Semarang Batang Blado Jawa Tengah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satu ciri pembeda utama antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Selain

BAB I PENDAHULUAN. satu ciri pembeda utama antara manusia dengan makhluk hidup lainnya. Selain BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia mempergunakan bahasa sebagai sarana komunikasi dalam hidup ini. Bahasa merupakan sebuah lambang dalam berkomunikasi. Bahasa menjadi salah satu ciri pembeda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri makanan dan minuman. Menurut Maria (2009), Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. industri makanan dan minuman. Menurut Maria (2009), Indonesia sebagai negara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tebu merupakan salah satu tanaman komoditas penting yang memiliki tingkat ketahanan tanaman dan nilai ekonomi yang tinggi. Di masa kejayaan tempo dulu sekitar tahun

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 BAB VI PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN 6.1. Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Jumlah entitas akuntansi tahun 2014 sebanyak 172 SKPD, bertambah 1 SKPD dibandingkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pula bahasa Jawa juga mengalami perkembangan. Dari bahasa Jawa kuno

BAB I PENDAHULUAN. pula bahasa Jawa juga mengalami perkembangan. Dari bahasa Jawa kuno BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa selalu mengalami perubahan dan perkembangan. Demikian pula bahasa Jawa juga mengalami perkembangan. Dari bahasa Jawa kuno berkembang menjadi bahasa Jawa tengahan,

Lebih terperinci

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN PEMALANG PEMENUHAN KEKURANGAN TRIWULAN 3 & 4 TAHUN 2015

DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) KABUPATEN PEMALANG PEMENUHAN KEKURANGAN TRIWULAN 3 & 4 TAHUN 2015 DATA PENCAIRAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PEMENUHAN KEKURANGAN TRIWULAN 3 & 4 TAHUN 2015 SD/SDLB NO NAMA SEKOLAH KECAMATAN NAMA REKENING (BUKAN NAMA PRIBADI) NOMOR REKENING NAMA BANK 1 SD N

Lebih terperinci

SUBEDJO, A.Md. Purbalingga, 07/09/ D3 - - Jawa Tengah Purbalingga Kemangkon Karangkemiri Anggota

SUBEDJO, A.Md. Purbalingga, 07/09/ D3 - - Jawa Tengah Purbalingga Kemangkon Karangkemiri Anggota No Anggota Nama Tempat, Tgl Lahir DATABASE ANGGOTA PERHIPTANI KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 Jns Kel Penyuluh Jabatan di Pendidikan L P Terakhir PNS THL Swa Provinsi Kabupaten Kecamatan Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

LUAS LAHAN MENURUT PENGGUNAANNYA KABUPATEN PURBALINGGA 2014 No. Katalog BPS : 3311004.3303 No. Publikasi : 33033.1502 Ukuran Buku : 15 cm X 21 cm Jumlah Halaman : 19 halaman Naskah / Olah Data : Rachmat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan

BAB II LANDASAN TEORI. Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan Penelitian mengenai Perbedaan Dialek Pemalang Desa Pulosari dengan Dialek Banyumas Desa Serang-Purbalingga Tahun 2016 (Kajian Proses Morfologis dan Struktur

Lebih terperinci

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah Kajian Hasil Inventarisasi LP2B Kabupaten Pemalang Provinsi Jawa tengah Sub Direktorat Basis Data Lahan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1997 SERI D NO. 12

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1997 SERI D NO. 12 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 1997 SERI D NO. 12 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA NOMOR 17 TAHUN 1993 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH

Lebih terperinci

PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU : ANALISIS KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN, DAN KECUKUPAN GURU DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH

PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU : ANALISIS KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN, DAN KECUKUPAN GURU DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH P 85 PENATAAN DAN PEMERATAAN GURU : ANALISIS KEBUTUHAN, KETERSEDIAAN, DAN KECUKUPAN GURU DI KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH Wiwik Wijayanti dan Mada Sutapa wiwikashari@gmail.com> Dosen Administrasi Pendidikan

Lebih terperinci

LAPORAN KESIAPSIAGAAN STATUS SIAGA GUNUNG SLAMET DI PROVINSI JAWA TENGAH

LAPORAN KESIAPSIAGAAN STATUS SIAGA GUNUNG SLAMET DI PROVINSI JAWA TENGAH LAPORAN KESIAPSIAGAAN STATUS SIAGA GUNUNG SLAMET DI PROVINSI JAWA TENGAH PUSAT PENANGGULANGAN KRISIS DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA MEI 29 I. Pendahuluan Gunung Slamet merupakan sebuah gunung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan bahasa, terdapat aturan-aturan pemakaian bahasa yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahasa merupakan sarana untuk berkomunikasi antar sesama. Melalui bahasa manusia dapat mengekspresikan ide dan gagasan yang ada di dalam pikiran. Di dunia ini terdapat

Lebih terperinci

PENELITIAN AIR TANAH DI WADUK PUNTUK SURUH KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH

PENELITIAN AIR TANAH DI WADUK PUNTUK SURUH KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH J. Tek. Ling. Vol. 10 No. 1 Hal. 77-84 Jakarta, Januari 2009 ISSN 1441-318X PENELITIAN AIR TANAH DI WADUK PUNTUK SURUH KECAMATAN PENGADEGAN KABUPATEN PURBALINGGA JAWA TENGAH Wahyu Garinas Peneliti di Pusat

Lebih terperinci

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA

PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA PERAN SEKOLAH LAPANG PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (SL- PTT) DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI DI KABUPATEN PURBALINGGA M. Eti Wulanjari dan Seno Basuki Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Tengah

Lebih terperinci

KAJIAN POTENSI WILAYAH UNTUK PERENCANAAN LOKASI PUSAT INDUSTRI KECIL-MENENGAH DI KABUPATEN PURBALINGGA. Oleh: Siti Hadiyati Nur Hafida 1 dan Nurhadi 2

KAJIAN POTENSI WILAYAH UNTUK PERENCANAAN LOKASI PUSAT INDUSTRI KECIL-MENENGAH DI KABUPATEN PURBALINGGA. Oleh: Siti Hadiyati Nur Hafida 1 dan Nurhadi 2 Geomedia Volume 14 Nomor 2 November 2016 KAJIAN POTENSI WILAYAH UNTUK PERENCANAAN LOKASI PUSAT INDUSTRI KECIL-MENENGAH DI KABUPATEN PURBALINGGA Oleh: Siti Hadiyati Nur Hafida 1 dan Nurhadi 2 1 Mahasiswa

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Dalam APBD Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2014, jumlah anggaran Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp ,00; sedangkan jumlah

Dalam APBD Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2014, jumlah anggaran Pendapatan Daerah direncanakan sebesar Rp ,00; sedangkan jumlah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ruang dapat diartikan sebagai wujud fisik lingkungan yang mempunyai dimensi geografis, terdiri dari daratan, lautan dan udara serta segala sumber daya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh

BAB I PENDAHULUAN. alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu dari unsur kebudayaan yang juga sebagai alat komunikasi. Bahasa dijadikan sebagai ciri atau identitas diri oleh masyarakat, dan juga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Seperti pendapat Kridalaksana (1982: 17) bahwa bahasa (language) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi utama dalam kehidupan sosial. Dengan bahasa anggota masyarakat menyampaikan pikiran untuk melakukan kontak sosial.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium

BAB I PENDAHULUAN. paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium 75 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang menyerang paru yang disebabkan oleh kuman dari kelompok Mycobacterium yaitu Mycobacterium Tuberculosis. TB Paru

Lebih terperinci

BUPATI PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PEMALANG TAHUN 2011-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK)

HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) HASIL DAN PEMBAHASAN Perubahan Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) Analisis dengan indeks perkembangan wilayah merupakan modifikasi dari analisis skalogram. Analisis skalogram untuk menentukan hirarki

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 0173.0303/C5.6/TP/T2/2014 TENTANG PENERIMA TUNJANGAN PROFESI BAGI GURU PEGAWAI NEGERI SIPIL DAERAH

Lebih terperinci

Disusun Oleh : Khaoli Maulinda NIM : E

Disusun Oleh : Khaoli Maulinda NIM : E ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN KABUPATENPEMALANG TAHUN 2008 DAN TAHUN 2013 PUBLIKASI ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Disusun Oleh

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Tentang Kabupaten Purbalingga Kabupaten Purbalingga, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Ibukotanya adalah Purbalingga. Kabupaten ini berbatasan dengan

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PURBALINGGA EMAS

OPTIMALISASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PURBALINGGA EMAS OPTIMALISASI PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM RANGKA MENCIPTAKAN PURBALINGGA EMAS DASAR HUKUM 1. Pasal 79 A Pengurusan dan penerbitan Dokumen Kependudukan tidak dipungut biaya 2. Pasal 94 Setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman bahasa merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak

BAB 1 PENDAHULUAN. Keanekaragaman bahasa merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keanekaragaman bahasa merupakan kekayaan bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Bahasa dalam suatu masyarakat digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN DESA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN DESA SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PENETAPAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk di Wilayah BARLINGMASCAKEB Tahun 2009

Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk di Wilayah BARLINGMASCAKEB Tahun 2009 LAMPIRAN 223 Lampiran 1 Jumlah Penduduk, Kepadatan Penduduk dan Pertumbuhan Penduduk di Wilayah BARLINGMASCAKEB Tahun 2009 Kabupaten No. Kecamatan Jumlah Penduduk Luas Wilayah (km2) Kepadatan (jiwa/ km2)

Lebih terperinci

Lampiran Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/SR.130/I/2006 Tgl. 3 Jan

Lampiran Keputusan Menteri Pertanian No. 01/Kpts/SR.130/I/2006 Tgl. 3 Jan Jawa Tengah 1. Adiwerna 250 75* 50 230 75* 0 200 25* 30 Tegal 2. Balapulang 250 50 50 230 50 0 200 0 30 3. Bojong 250 50 50 230 50 0 200 0 30 4. Bumijawa 250 50 50 230 50 0 200 0 30 5. Dukuhturi 250 50

Lebih terperinci

file:///c:/documents and Settings/Intel_xp/My Documents/RADIUS.html PAPEMALANG

file:///c:/documents and Settings/Intel_xp/My Documents/RADIUS.html PAPEMALANG 1 of 7 01/10/2014 3:21 PM PAPEMALANG No. Kecamatan Kelurahan Radius Biaya 1. AMPELGADING Kelurahan AMPELGADING Radius 2 Rp. 60.000,- 2. AMPELGADING Kelurahan BANGLARANGAN Radius 2 Rp. 60.000,- 3. AMPELGADING

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pemalang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pemalang Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Pemalang Tahun 203 sebanyak 34.23 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Pemalang Tahun 203 sebanyak 6 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Purbalingga 2.1.2 Kondisi Geografis Kabupaten Purbalingga Wilayah Kabupaten Purbalingga secara geografis terletak diantara 7 10 dan 7 29 LS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Bahasa bervariasi karena anggota masyarakat penutur itu pun beragam. Banyak faktor yang

Lebih terperinci

POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN TANAMAN BUAH-BUAHAN

POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN TANAMAN BUAH-BUAHAN POTENSI DAN KESESUAIAN LAHAN UNTUK MENGEMBANGKAN TANAMAN BUAH-BUAHAN PENDAHULUAN Jawa Tengah memiliki beberapa buah unggulan yang cukup layak untuk dikembangkan antara lain manggis, durian, jeruk, mangga,

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km,

V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Jarak dari Kecamatan Megamendung ke Desa Megamendung adalah 8 km, V. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Desa Megamendung Desa Megamendung merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Secara geografis, Desa

Lebih terperinci

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN

DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KEPUTUSAN KEPALA DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN PEMALANG Nomor : 900/55/II/2012 Tentang PENETAPAN RENCANA UMUM PENGADAAN BARANG/JASA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum

BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum BAB I PENDAHULUAN A. Dasar Hukum Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun 2016 ini disusun berdasarkan pada : 1. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerah-daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dalam bagian ini diuraikan (1) latar belakang, (2) masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) struktur organisasi penulisan. Adapun uraiannya sebagai berikut. 1.1

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh: Faefsi Maelani

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan. Disusun oleh: Faefsi Maelani PERBEDAAN DIALEK PEMALANG DESA PULOSARI DENGAN DIALEK BANYUMAS DESA SERANG -PURBALINGGA TAHUN 2016 (KAJIAN PROSES MORFOLOGIS DAN STRUKTUR LEKSIKAL SEMANTIS) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial.

BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG. melakukan berbagai bidang termasuk bidang sosial. 18 BAB II KONDISI DESA BELIK KECAMATAN BELIK KABUPATEN PEMALANG A. Keadaan Geografis 1. Letak, Batas, dan Luas Wilayah Letak geografis yaitu letak suatu wilayah atau tempat dipermukaan bumi yang berkenaan

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PROGRAM SUBSIDI BUNGA KEPADA USAHA MIKRO DAN KECIL (UMK) KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN LAMPIRAN IV INDIKASI PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 0-0 NO. PROGRAM UTAMA LOKASI BESARAN SUMBER DANA A LEGALISASI RAPERDA RTRW KABUPATEN PURBALINGGA Sekretaris

Lebih terperinci

kffi Pukul : WIB s/d selesai Tempat : Hotel Regina Pemalang Jalan Raya Pantura N0.10 Petarukan, Pemalang

kffi Pukul : WIB s/d selesai Tempat : Hotel Regina Pemalang Jalan Raya Pantura N0.10 Petarukan, Pemalang KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN PEMALANG PENGUMUMAN N 0M0R : 1 88/PP, 05, 3-Pu 13327 IKPU -KablV2017 TENTANG PENETAPAN CALON ANGGOTA PANITIA PEMILIHAN KECAMATAN (PPK)TERPILIH PEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Kabupaten Pemalang Kabupaten Pemalang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Jawa Tengah. Wilayah Kabupaten Pemalang terdiri atas 14 (empat belas) kecamatan dan 222

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 95 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERTANIAN KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1263, 2013 KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Batas Daearah. Kabupaten. Banyumas. Pemalang. Purbalingga. Jawa Tengah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makhluk hidup yang paling sempurna derajatnya adalah manusia, manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Makhluk hidup yang paling sempurna derajatnya adalah manusia, manusia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Makhluk hidup yang paling sempurna derajatnya adalah manusia, manusia lahir sudah dibekali akal yang makhluk hidup lain tidak memilikinya serta manusia dibekali

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Keadaan topografi dan letak wilayah Desa Kebonagung merupakan salah satu dari 8 (delapan) desa yang terdapat di Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul,

Lebih terperinci

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN JAWA TENGAH

DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI KEPULAUAN JAWA TENGAH DATA DASAR PROVINSI KEPULAUAN JAWA TENGAH KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI JAWA TENGAH KAB/KOTA

Lebih terperinci

LEAD TIME LAYANAN PAS-IDM SEMARANG

LEAD TIME LAYANAN PAS-IDM SEMARANG Semarang Jawa Tengah Banjarnegara Banjarnegara 5 Semarang Jawa Tengah Banjarnegara Batur 5 Semarang Jawa Tengah Banjarnegara Bawang 5 Semarang Jawa Tengah Banjarnegara Karangkobar 5 Semarang Jawa Tengah

Lebih terperinci

SK JABATAN TMT JABATAN ESL SKPD Drs MUHAMMAD FATHURROHMAN M. Si TAHUN /03/2014 CAMAT BOBOTSARI 31 KECAMATAN

SK JABATAN TMT JABATAN ESL SKPD Drs MUHAMMAD FATHURROHMAN M. Si TAHUN /03/2014 CAMAT BOBOTSARI 31 KECAMATAN NO NIP NAMA SK JABATAN TMT JABATAN ESL SKPD 419 196710071993031005 Drs MUHAMMAD FATHURROHMAN M. Si 821.2-001 TAHUN 2014 01/03/2014 CAMAT BOBOTSARI 31 KECAMATAN BOBOTSARI 420 197707011996031001 - JULI ATMADI

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon dalam bidang fonologi, morfologi, dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon dalam bidang fonologi, morfologi, dan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian mengenai penggunaan bahasa Jawa dialek Cirebon di Kecamatan Kejaksan Kota Cirebon dalam bidang fonologi, morfologi, dan leksikal dengan memanfaatkan tinjauan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 5.2. PENJELASAN POS-POS NERACA 5.2.1. POSISI KEUANGAN SECARA UMUM Secara ringkas, posisi keuangan Pemerintah Kabupaten Purbalingga per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut. 2012 2013 2014 Aset Lancar

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 05 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011 2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN KARANGREJA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN PURBALINGGA JL. LET.JEND S. PARMAN NO.48 PURBALINGGA 53317 ( (0281) 891179 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KARANGREJA 2015 BADAN PUSAT

Lebih terperinci

JUMLAH ANGGARAN Rp. NILAI KONTRAK Rp. PELAKSANA. 1 Pemeliharaan Berkala Jalan Beji - Pekalongan BAGI HASIL Kec. Bojongsari

JUMLAH ANGGARAN Rp. NILAI KONTRAK Rp. PELAKSANA. 1 Pemeliharaan Berkala Jalan Beji - Pekalongan BAGI HASIL Kec. Bojongsari LAPORAN AN BELANJA LANGSUNG ( BELANJA MODAL BELANJA OPERASI & PEMELIHARAAN ) KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2014 YANG DILAKSANAKAN OLEH PENYEDIA BARANG / JASA NO. A 1 Pemeliharaan Berkala Jalan Beji - Pekalongan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Administrasi Kependudukan (SIAK) dan data lintas sector terkait lainnya.

KATA PENGANTAR. Administrasi Kependudukan (SIAK) dan data lintas sector terkait lainnya. KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahuwata ala, yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua, sehingga Penyusunan Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri dari pemukiman 50 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kondisi Geografis Desa Gunung Batin Udik Luas wilayah Desa Gunung Batin Udik Kecamatan Terusan Nunyai Kabupaten Lampung Tengah adalah 3,802 ha² yang terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa sangat penting digunakan oleh masyarakat di suatu daerah tertentu untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat lainnya. Anggota masyarakat

Lebih terperinci

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) Geo Image 3 (1) (2014) Geo Image (Spatial-Ecological-Regional) http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/geoimage ANALISIS KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN PEMALANG Rakhman Sofyan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH Tahun Anggaran : 2016 Formulir RKA SKPD 2.2.1 Urusan Pemerintahan : 2.03 Urusan Pilihan Energi dan Sumberdaya Mineral

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2011 2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA, Menimbang

Lebih terperinci

DAFTAR KEGIATAN APBD AWAL DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA

DAFTAR KEGIATAN APBD AWAL DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA DAFTAR KEGIATAN APBD AWAL DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA NO KEGIATAN SUMBER DANA JUMLAH ANGGARAN Rp. 1. SEKRETARIAT Program Penguatan Kelembagaan Peragkat Daerah 2.767.727.000 1 1 Penyediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Purbalingga adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa tengah. Ibukotanya adalah Purbalingga. Kabupaten Purbalingga memiliki luas wilayah 77.764 Ha dan berpenduduk 848.952

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Kabupaten di Wilayah BARLINGMASCAKEB Wilayah BARLINGMASCAKEB terdiri atas Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal.

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. dalam bidang fonologi (vokal dan konsonan) dan leksikal. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan seperti berikut ini. 1. Variasi kedaerahan bahasa Jawa yang

Lebih terperinci

Katalaog BPS :

Katalaog BPS : Katalaog BPS : 1101002.3303.050 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KALIGONDANG 2015 STATISTIK DAERAH KECAMATAN KALIGONDANG 2015 Nomor Publikasi : 33035.15.06 Katalog BPS : 1101002.3303.050 Ukuran Publikasi : 17,6

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Partisipasi 1 Masyarakat dalam Pengurangan..., Andhip Whenda Polisa, 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. Partisipasi 1 Masyarakat dalam Pengurangan..., Andhip Whenda Polisa, 2015 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kabupaten Cilacap adalah kabupaten dengan wilayah administrasi yang terluas di Provinsi Jawa Tengah. Luas Kabupaten Cilacap ± 6,94 % dari luas Provinsi Jawa Tengah

Lebih terperinci

DATA ALOKASI RKAS BOS SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2017 /2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH

DATA ALOKASI RKAS BOS SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2017 /2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH DATA ALOKASI RKAS BOS SMA NEGERI TAHUN PELAJARAN 2017 /2018 DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI JAWA TENGAH DATA CUT OFF PER TANGGAL 30 APRIL 2017 NO 1 SMAN 1 BANJARNEGARA 20303987 Kab. Banjarnegara

Lebih terperinci

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( DPA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2016 BELANJA LANGSUNG NO DPA SKPD : 2.03 01 08 20 22 5 2 URUSAN PEMERINTAHAN : 2.03

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI LOKASI STRATEGIS UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN PURBALINGGA. Identification of Strategic Location for Purbalingga s Industrial Area

IDENTIFIKASI LOKASI STRATEGIS UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN PURBALINGGA. Identification of Strategic Location for Purbalingga s Industrial Area IDENTIFIKASI LOKASI STRATEGIS UNTUK KAWASAN INDUSTRI DI KABUPATEN PURBALINGGA Identification of Strategic Location for Purbalingga s Industrial Area Probo Hardini, Yanto, dan Yanuar Haryanto Program Studi

Lebih terperinci

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK)

BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) BAHASA JAWA DI KABUPATEN PURBALINGGA (KAJIAN GEOGRAFI DIALEK) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam aktivitas di sekolah, di

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk dalam aktivitas di sekolah, di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa Mentawai merupakan bahasa yang digunakan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Bahasa Mentawai digunakan untuk berkomunikasi dalam aktivitas

Lebih terperinci

POIN POIN PENEGASAN BUPATI PEMALANG. pada acara PEMBEKALAN BAGI CALON KEPALA DESA

POIN POIN PENEGASAN BUPATI PEMALANG. pada acara PEMBEKALAN BAGI CALON KEPALA DESA BUPATI PEMALANG POIN POIN PENEGASAN BUPATI PEMALANG pada acara PEMBEKALAN BAGI CALON KEPALA DESA Senin, 27 Oktober 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb Ysh. Komandan Kodim 0711 / Pemalang; Ysh. Kapolres Pemalang;

Lebih terperinci

DAFTAR ALOKASI BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

DAFTAR ALOKASI BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 DAFTAR ALOKASI BELANJA HIBAH DAN BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017 JUMLAH (Rp.) NO NAMA PENERIMA SELISIH SKPD TERKAIT AWAL PERUBAHAN 1 2 3 4 5 6 BELANJA 63,556,919,000

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada

BAB I PENDAHULUAN. Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia lebih banyak melakukan komunikasi lisan daripada komunikasi tulisan oleh sebab itu, komunikasi lisan dianggap lebih penting dibandingkan komunikasi dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat primer dalam

Lebih terperinci

Sementara itu sejalan dengan diterapkannya otonomi daerah, maka

Sementara itu sejalan dengan diterapkannya otonomi daerah, maka Lampiran I Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor : 06 Tahun 2011 Tanggal : 29 September 2011 BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pembangunan merupakan suatu proses perubahan struktural yang dilakukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI

PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI PERBEDAAN KOSAKATA BAHASA JAWA DI KABUPATEN NGAWI DAN BAHASA JAWA DI KABUPATEN MAGETAN (SUATU TINJAUAN DIALEKTOLOGI) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG SEKRETARIAT DAERAH Pemalang, 15 Agustus 2017 Nomor : 050 / 2252 /Dinpermasdes. Kepada Yth. : Sifat : Segera Kepala Desa Lampiran : 1 (satu) Bendel Se Kabupaten Pemalang Perihal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Sasaran Metodologi Ruang Lingkup Wilayah 2

DAFTAR ISI. BAB I Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Sasaran Metodologi Ruang Lingkup Wilayah 2 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Tujuan 2 1.3 Sasaran 2 1.4 Metodologi 2 1.5 Ruang Lingkup Wilayah 2 BAB II Inventarisasi Data Wilayah, Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan 3 2.1

Lebih terperinci

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kab. Majalengka, Purbalingga, Gunung Kidul, Madiun, Gowa, Aceh Tamiang, Ngawi dan Donggala

Kajian. Hasil Inventarisasi LP2B. Kab. Majalengka, Purbalingga, Gunung Kidul, Madiun, Gowa, Aceh Tamiang, Ngawi dan Donggala Kajian Hasil Inventarisasi LP2B Kab. Majalengka, Purbalingga, Gunung Kidul, Madiun, Gowa, Aceh Tamiang, Ngawi dan Donggala Sub Direktorat Basis Data Lahan Direktorat Perluasan dan Pengelolaan Lahan Direktorat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengucapan bunyi bahasa sebagai alat interaksi penting bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pengucapan inilah bisa jadi saling memahami antara manusia yang

Lebih terperinci

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA di DESA LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG

PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA di DESA LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG PERAN PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA di DESA LODAYA KECAMATAN RANDUDONGKAL KABUPATEN PEMALANG Khayrul Fiker D2B606023, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dan mengidentifikasikan diri dalam suatu masyarakat. Berbagai status sosial dan budaya dalam masyarakat sangat memengaruhi perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia untuk menyampaikan pendapat, ide, gagasan, maupun perasaan. Bahasa sebagai satu-satunya alat komunikasi terbaik

Lebih terperinci

Nama Sekolah Peminatan Daya Tampung

Nama Sekolah Peminatan Daya Tampung SMAN 1 BATUR KAB. BANJARNEGARA MIPA 49 SMAN 1 BATUR KAB. BANJARNEGARA IPS 40 SMAN 1 KARANGKOBAR KAB. BANJARNEGARA MIPA 73 SMAN 1 KARANGKOBAR KAB. BANJARNEGARA IPS 20 SMAN 1 PURWANEGARA KAB. BANJARNEGARA

Lebih terperinci

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012

LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012 LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN (LKPJ) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2012 PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA

Lebih terperinci

DAFTAR KEGIATAN APBD PERUBAHAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA

DAFTAR KEGIATAN APBD PERUBAHAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA DAFTAR APBD PERUBAHAN DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PURBALINGGA 1. SEKRETARIAT Program Penguatan Kelembagaan Peragkat Daerah 2.788.627.000 2.781.127.000 1 1 Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran 630.200.000

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pendukungnya. Dalam perubahan masyarakat Indonesia telah terjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat pendukungnya. Dalam perubahan masyarakat Indonesia telah terjadi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan bahasa sangat penting untuk manusia. Bahasa juga mencerminkan identitas suatu negara. Masalah kebahasaan di Indonesia tidak terlepas dari kehidupan

Lebih terperinci