bahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGABSTRAKSI TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013
|
|
- Ivan Tan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGABSTRAKSI TEKS ANEKDOT SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 10. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusian, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Kompetensi Dasar 10.1 Memproduksi dan mengabstraksi teks anekdot. Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami konsep dasar memproduksi dan mengabstraksi teks anekdot. 2. Memproduksi teks anekdot. 3. Mengabstraksi teks anekdot.
2 A. Memproduksi Teks Anekdot 1. Pengertian Memproduksi Teks Anekdot Produksi adalah proses mengeluarkan hasil atau ada yang dihasilkan (KBBI). Memproduksi teks anekdot berarti menulis teks anekdot atau menghasilkan teks anekdot. Hal-hal yang harus dipahami sebelum membuat teks anekdot adalah sebagai berikut. a. Pada dasarnya memproduksi teks anekdot sama dengan menulis sebuah cerita. Teks anekdot dapat berbentuk narasi dan dialog (seperti drama). Akan tetapi, tidak sepanjang cerpen dan drama. b. Teks anekdot merupakan cerita fiksi singkat yang lucu, konyol, atau menjengkelkan. Terkadang teks anekdot juga tidak mesti lucu, tetapi menarik karena di dalamnya terdapat kritikan tidak langsung berupa sindiran kepada orang tertentu. c. Struktur teks anekdot adalah abstraksi orientasi krisis reaksi koda. Abstraksi dan koda bersifat opsional: boleh ada dan boleh tidak. d. Teks anekdot memiliki unsur kebahasaan, seperti ada partisipan, latar, alur, majas (personifikasi, ironi, dan retoris), dan kalimat langsung. 2. Langkah-Langkah Menulis Teks Anekdot a. Menentukan Tema dan Pesan Tema adalah ide cerita yang akan dibuat teks. Dalam langkah pertama ini, kita menentukan tema yang menggelitik, lucu, konyol, atau jengkel. Namun, di dalamnya, terdapat hikmah atau pelajaran berupa sindiran. b. Menentukan Tujuan Tujuan membuat teks anekdot adalah memberikan pesan dalam bentuk kritik berupa sindiran secara tidak langsung kepada orang dengan unsur humor, kejengkelan, atau kekonyolan. c. Mengumpulkan Bahan Bahan dapat diperoleh dari buku, majalah, koran, internet, observasi lapangan, dan imajinasi atau daya khayal. d. Menyusun Kerangka Teks Dari tema yang telah ditentukan, buatlah sub-sub tema yang akan dijadikan kerangka sesuai dengan alur cerita yang telah ditentukan berdasarkan struktur teks anekdot sebagai berikut. 1) Abstraksi adalah bagian awal dari teks yang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi. Biasanya, bagian ini menunjukkan hal unik yang terdapat di dalam teks, bersifat opsional. 2
3 2) Orientasi adalah bagian yang menunjukkan latar belakang sebuah peristiwa terjadi atau bagian yang menunjukkan awal kejadian. 3) Krisis adalah bagian ketika terjadi masalah yang tidak biasa yang terjadi pada si penulis atau orang yang diceritakan. 4) Reaksi adalah bagian yang berisi cara penulis atau orang yang ditulis menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis tadi. 5) Koda adalah bagian akhir dari cerita. Dalam koda, bisa juga berisi simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Koda bersifat opsional. e. Mengembangkan Kerangka Teks Langkah selanjutnya adalah mengembangkan kerangka teks yang telah dibuat menjadi teks anekdot yang lengkap. f. Mengendapkan Tulisan Beberapa Saat Pengendapan ini bertujuan untuk memberi jeda sebelum diedit. Setelah itu, bacalah kembali. Apakah masih ada yang harus diperbaiki atau sudah sesuai dengan harapan. g. Menyunting Teks Menyunting teks, yaitu mengoreksi teks yang sudah dibuat. Koreksi teks berdasarkan kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa. Penulis menulis ulang teks yang sudah disunting lalu berilah judul yang menarik pembaca. 3. Contoh Memproduksi Teks Anekdot a. Langkah-langkah memproduksi teks anekdot politik 1) Tema: jawaban pejabat yang menjengkelkan. 2) Tujuan: mengkritik staf terdekat yang membantu pejabat dalam mengambil keputusan. 3) Bahan: mencari referensi tentang Sri Ratu Inggris dan cara mengambil keputusan. Bahan-bahan dapat diambil dari buku, majalah, artikel, atau anekdot seputar politik. 4) Menyusun kerangka teks a) Abstraksi: pejabat melakukan kunjungan kenegaraan. b) Orientasi: pejabat tertarik kepada kepemimpinan monarki Inggris. c) Krisis: Cara Sri Ratu mempertahankan rasa hormat rakyat. Pendapat orang-orang yang pintar di sekililing Sri Ratu. Pertanyaan ujian kepada David. 3
4 Perdana Menteri Inggris menjawab dengan tepat pertanyaan Ratu. Pejabat pulang ke tanah air. d) Reaksi: Pejabat meniru pertanyaan Ratu Inggris kepada stafnya. Staf ahli meminta waktu untuk menjawab pertanyaan pejabat. Staf ahli menelepon ajudan meminta jawaban pertanyaan pejabat. Ajudan memberi jawaban dengan tepat. Staf ahli salah menangkap maksud jawaban ajudan dan jawaban menjadi salah. Pejabat ngeloyor lagi ke kamar tidur. e) Koda: pejabat berharap jawaban itu semua cuma mimpi buruk. 5) Mengembangkan kerangka teks menjadi teks lengkap. 6) Menyunting teks dengan mengoreksi teks yang sudah dibuat tentang kesesuaian isi dengan topik, kaidah, dan bahasa. Setelah itu, memberi judul Pejabat Meniru Cara Ratu. b. Hasil Memproduksi Teks Anekdot Pejabat Meniru Cara Ratu Pada suatu waktu, pejabat RI melakukan kunjungan kenegaraan ke Inggris, beliau pun diterima secara resmi oleh Ratu Inggris dalam acara jamuan minum teh. Pejabat mempunyai ketertarikan terhadap kepemimpinan monarki Inggris yang sangat dihormati rakyatnya, beliau pun bertanya pada Sri Ratu. Pejabat : "Jika boleh saya bertanya kepada Paduka Ratu, bagaimana caranya Anda bisa mempertahankan rasa hormat rakyat Anda terhadap monarki Yang Mulia?" Sri Ratu : "Itu mudah saja Tuan Pejabat, dalam mengambil keputusan, monarki selalu dikelilingi orang-orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya." (Karena Pejabat masih terlihat kebingungan, Ratu meletakan gelas tehnya dan berkata lagi). Sri Ratu : "Anda masih bingung? Ini saya coba demonstrasikan." (Ratu mengambil telepon dan menelepon Downing Street untuk menghubungi perdana menteri). 4
5 Sri Ratu : "Halo David, saya ingin mengajukan pertanyaan ujian untuk Anda." PM Inggris : "Keinginan Yang Mulia adalah perintah bagi saya, silakan Paduka!" Sri Ratu : "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu?" PM Inggris : "Anak itu adalah saya Yang Mulia" Sri Ratu : "Bagus, pintar kamu!" (Ratu meletakkan telepon dan memandang pejabat melihat reaksinya, Pejabat RI mengerti dan terlihat manggut-manggut). Sepulangnya ke tanah air, pejabat langsung mencoba cara Ratu mengetes kepintaran orang-orang yang dia mintai pendapat. Beliau pun dengan segera mengumpulkan para staf khusus dan staf ahli di kediamannya, bertanyalah pejabat. Pejabat : "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu?" Ruangan pun bergemuruh oleh celotehan para staf pejabat. Setelah sekian lama berunding, tak dicapai kesepakatan jawaban. Salah seorang staf ahli memberanikan diri berkata. Staf Ahli : "Pak Pejabat, bolehkah kami meminta waktu tambahan untuk merundingkan jawabannya?" Pejabat : "Silakan, saya tinggal tidur dulu. Besok pagi kalian harus mendapatkan jawaban yang bisa memuaskan saya, selamat malam!" Karena takut ini merupakan pertanyaan jebakan dan jawabannya salah, seorang staf pejabat memutuskan untuk menelepon orang kepercayaan pejabat, yaitu ajudannya. Setelah dijelaskan pertanyaan pejabat oleh staf, ajudan dengan nada marah karena tidurnya terganggu menjawab dengan ketus. Ajudan : "Jika anak itu bukan kakak aku dan bukan pula adikku, anak itu jelas adalah aku!! (Brak, telepon pun dibanting ajudan. Para staf terlihat sangat puas mendapat jawaban). 5
6 Bangun dari tidur Pejabat mendatangi mereka dan bertanya. Pejabat : "Bagaimana, dilihat dari muka kalian tampaknya sudah punya jawabannya?" Salah seorang staf Pejabat : "Sudah Pak, anak itu adalah Pak Ajudan!" Mendapat jawaban seperti itu tanpa berkata apa pun pejabat ngeloyor lagi ke kamar tidur sambil berharap ini semua hanya mimpi buruk. Sumber: tamao-feryzawa.blog dengan pengubahan B. Mengabstraksi Teks Anekdot 1. Pengertian Mengabstraksi Teks Anekdot Dalam KBBI, disebutkan abstrak adalah ikhtisar (karangan, laporan, dan sebagainya), ringkasan, atau inti. Abstrak adalah hasil tulisan ringkas dari beberapa uraian. Mengabstraksi adalah proses menghasilkan abstrak (ringkasan). Uraian-uraian pokok yang ada dalam teks disusun menjadi sebuah teks baru yang ringkas, tetapi masih memperlihatkan sosok teks aslinya. Isi abstrak sudah meliputi seluruh bagian yang ada dalam teks. Mengabstraksi teks anekdot berarti meringkas teks anekdot menjadi lebih pendek dari teks aslinya, tetapi masih memperlihatkan sosok aslinya. Ada dua cara mengabstraksi atau meringkas adalah sebagai berikut. a. Merangkum hasilnya adalah rangkuman, yaitu cara mengabstraksi dengan mengurutkan setiap pokok-pokok pikiran kemudian disusun tanpa mengubah struktur tetap teks aslinya. b. Ikhtisar hasilnya adalah ikhtisar, yaitu mengabstraksi dengan menyusun pikiranpikiran pokok lalu pikiran-pikiran pokok tersebut dirangkai dengan cara tidak berurutan. Penulis ikhtisar bebas mengombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti. Ketika mengabstraksi, kita harus mengetahui pokok-pokok penting teks anekdot. Pokok-pokok penting tersebut, yaitu partisipan, inti peristiwa dari setiap bagian (abstraksiorientasi-krisis-reaksi-koda), latar, kelucuan, kejengkelan, kekonyolan, dan hikmah. Pokokpokok penting tersebut harus terdapat dalam hasil mengabstraksi yang kita buat. 6
7 2. Langkah-Langkah Mengabstraksi Teks Anekdot Langkah-langkah mengabstraksi teks anekdot sebagai berikut. a. Membaca teks anekdot. b. Menentukan pokok-pokok teks anekdot. 1) Partisipan yang ada di teks harus terdapat dalam ringkasan. 2) Gagasan-gagasan pokok pada setiap bagian struktur teks anekdot. c. Mendata latar tempat, waktu, dan suasana kejadian. d. Memutuskan kandungan cerita: kelucuan, kejengkelan, atau kekonyolan. e. Memuat hikmah atau pesan yang ada di teks anekdot. f. Merangkai pokok-pokok anekdot dengan cara rangkuman atau ikhtisar. 3. Mengabstraksi Teks Anekdot Pejabat Meniru Cara Ratu Langkah-langkah mengabstraksi sebagai berikut. a. Membaca kesuluruhan teks anekdot Pejabat Meniru Cara Ratu Mengetes Kepintaran. b. Mendata partisipan: Sri Ratu Inggris, David (Perdana Menteri Inggris), Pejabat RI, Staf Pejabat (staf khusus dan staf ahli), dan ajudan. c. Gagasan pokok pada setiap peristiwa sesuai dengan yang ada pada bagian struktur teks. 1) Abstraksi: Pejabat RI melakukan kunjungan kenegaraan. 2) Orientasi: Pejabat tertarik kepada kepemimpinan monarki Inggris. 3) Krisis: Cara Sri Ratu mempertahankan rasa hormat rakyat. Pendapat orang-orang yang pintar di sekeliling Sri Ratu. Pertanyaan ujian kepada David. Perdana Menteri Inggris menjawab dengan tepat pertanyaan Ratu. Pejabat pulang ke tanah air. 4) Reaksi: Pejabat RI meniru Sri Ratu kepada stafnya. Staf ahli meminta waktu untuk menjawab pertanyaan pejabat. Staf ahli menelepon ajudan meminta jawaban pertanyaan pejabat. Ajudan memberi jawaban dengan tepat. Staf ahli memberi jawabannya, yaitu Pak Ajudan. Pejabat ngeloyor lagi ke kamar tidur. 7
8 5) Koda: Pejabat berharap jawaban itu semua cuma mimpi buruk. d. Latar tempat di Kerajaan Inggris dan kediaman pejabat. Latar waktu saat malam hari dan pagi hari. Latar suasana membingungkan dan menjengkelkan. e. Hikmah atau pesan yang ada di teks anekdot. f. Mengabstraksi teks berdasarkan pokok-pokok penting tersebut. 4. Hasil Mengabstraksi Teks Anekdot Pejabat Meniru Cara Ratu Pejabat Meniru Cara Ratu Terjadi dialog antara Pejabat RI dengan Sri Ratu saat kunjungan bisnis ke Inggris. Pejabat itu bertanya kepada Sri Ratu cara mempertahankan rasa hormat rakyat terhadapnya. Jawaban Sri Ratu adalah karena dalam mengambil keputusan, dikelilingi orang-orang yang pintar untuk bisa dimintai pendapatnya. Pejabat masih terlihat kebingungan. Ratu mendemonstrasikan dengan menelepon David, perdana menterinya untuk menjawab pertanyaan ujian. Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu?" David pun menjawab, "Anak itu adalah saya yang mulia." Sepulangnya ke tanah air, pejabat langsung mencoba cara Ratu. Para staf khusus dan staf ahli di kediamannya dikumpulkan dan bertanyalah pejabat, "Ayahmu punya anak, ibumu punya anak. Anak itu bukan kakakmu dan bukan pula adikmu, siapakah anak itu?" salah satu staf ahli meminta waktu tambahan untuk merundingkan jawabannya. Pejabat pun pergi tidur. Staf ahli langsung menelepon ajudan untuk meminta jawaban atas pertanyaan pejabat. Dengan nada marah, ajudan menjawab, Jika anak itu bukan kakak aku dan bukan pula adikku, anak itu jelas adalah aku!" Bangun dari tidur, pejabat mendatangi kumpulan staf-nya dan meminta jawabannya. Kata salah seorang staf pejabat, "Sudah, Pak, anak itu adalah Pak Ajudan!" Mendapat jawaban seperti itu, tanpa berkata apa pun pejabat ngeloyor lagi ke kamar tidur sambil berharap ini semua hanya mimpi buruk. 8
9 LATIHAN SOAL Bacalah teks anekdot di bawah ini dengan cermat untuk menjawab soal nomor 1 3. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan Banjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia. Salah satu wilayah yang rajin adalah ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin, menjadi berita utama di berbagai media berita. Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memprihatinkannya kondisi area yang terkena banjir. Namun, dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda karena kebanyakan orang tidak mengukur dengan satuan sentimeter, meter, dan inchi. Akan tetapi, menggunakan ukuran sendiri dengan ukuran mata kaki, dengkul, betis, pinggang, bahkan dada. Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya. Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran sentimeter. (Sumber: eduspensa.com) 1. Teks anekdot di atas adalah hasil memproduksi dengan ide cerita atau tema yang diambil, yaitu. A. Jakarta sering kebanjiran B. ukuran tinggi banjir di Jakarta C. jurnalis kesulitan melaporkan berita banjir D. jurnalis menggunakan ukuran banjir yang dipahami orang kebanyakan E. Jakarta menjadi berita utama media massa 2. Bagian abstraksi teks anekdot tersebut dikembangkan dari gagasan pokok. A. banyak yang meliput banjir di Jakarta B. jurnalis mengalami kesulitan C. ukuran banjir kebanyakan orang Jakarta memakai badan 9
10 D. banjir kerap kali melanda Kota Jakarta E. jurnalis melaporkan ketinggian banjir dengan satuan sentimeter 3. Kelucuan yang terdapat pada teks anekdot tersebut adalah. A. Jurnalis memberikan laporan berita banjir dengan menggunakan satuan sedengkul, sepinggang, dan sedada orang dewasa. B. Jurnalis sambil berendam banjir melaporkan hasil liputannya. C. Jurnalis tetap melaporkan ketinggian banjir dengan satuan sentimeter sesuai dengan pemikirannya. D. Jurnalis membawa alat pengukur banjir dan mengukurnya sendiri. E. Sambil memain-mainkan air banjir saat melaporkan berita. Bacalah dengan cermat penggalan teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor 4 dan 5. Nelayan : "Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan meledak." Napi : "Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?" Nelayan : "Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!" 4. Hasil produksi teks anekdot tersebut harus disunting. Penyuntingan yang tepat di bawah ini, kecuali. A. 3 ekor ikan seharusnya dua ekor ikan dan 2 mayat seharusnya dua mayat B. membom seharusnya mengebom C. menggunakan tanda baca koma (,) setelah wah D. mengganti bom kecil kemudian menjadi bom kecil lalu E. menggunakan tanda baca titik (.) setelah kata meledak 5. Pesan yang penulis maksud dalam penggalan teks anekdot tersebut adalah. A. Nelayan seharusnya tidak menggunakan bom untuk mendapatkan ikan. B. Keputusan pengadilan bagi nelayan yang mengebom untuk dapat ikan terlalu lama. C. Ikan yang berhasil dibom hanya tiga ekor padahal dapat mencelakakan manusia. D. Bom atau detonator digunakan untuk kepentingan nelayan mendapatkan ikan jika tidak membahayakan orang lain. E. Bom dapat membunuh orang ada baiknya nelayan gunakan buat menangkap ikan. 10
11 6. Apabila kita memproduksi teks anekdot, hal yang terpenting perlu kita dahulukan adalah. A. Menulis judul semenarik mungkin karena judul sebagai daya pikat bagi pembaca. B. Membuat kerangka teks sesuai dengan alur dan struktur teks anekdot agar jalinan peristiwa menjadi enak dibaca. C. Menentukan tema dengan unsur lucu, jengkel, atau konyol serta pesan yang ingin disampaikan pembaca karena itulah yang menjadi ciri khas teks anekdot. D. Membuat hal-hal lucu saja yang akan kita masukkan ke dalam teks anekdot karena tujuan teks aneldot sekadar membuat orang tertawa. E. Mencari bahan-bahan atau referensi dengan sering membaca buku-buku humor dan sering berimajinasi. 7. Di bawah ini berhubungan dengan perihal mengabstraksi teks anekdot, kecuali. A. Mengabstraksi teks anekdot, yaitu meringkas teks anekdot menjadi lebih pendek dari teks aslinya dan masih memperlihatkan sosok aslinya. B. Ada dua cara mengabstraksi teks anekdot, yaitu merangkum dan ikhtisar. C. Hanya unsur lucu saja yang kita masukkan ke dalam abstraksi, sedangkan unsur sindiran ditiadakan. D. Partisipan yang ada pada teks anekdot yang akan diabstraksi jangan sampai satu pun yang tertinggal. E. Latar harus termuat di dalam abstraksi. Bacalah teks anekdot berikut untuk menjawab soal nomor Politisi Blusukan Banjir Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan. Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut. Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu, semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas. Darman pingsan! (Sumber: 11
12 8. Inti dari teks anekdot tersebut adalah. A. Para politisi yang blusukan dan niatnya tidak ikhlas akan mendapat bencana: hanyut terbawa banjir. B. Darman dapat diselamatkan oleh regu penolong saat terseret banjir cukup jauh. C. Politisi blusukan banjir semuanya pingsan. D. Politisi memberikan sumbangan kepada korban banjir dengan harapan di sorot media. E. Tulisan doa di posko banjir Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas. 9. Apabila kita ingin mengabstraksi teks anekdot tersebut harus semua partisipan masuk ke dalam ringkasan. Partisipan yang tidak terdapat pada teks tersebut adalah. A. Darman B. wartawan C. regu penolong D. masyarakat E. polisi 10. Peristiwa penting pada malam Jumat, sejumlah politisi melakukan blusukan ke daerahdaerah banjir. Mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir. Tidak ketinggalan, Darman juga meninjau salah satu daerah yang menjadi korban banjir. Ia menebar senyum dan menjadi pusat perhatian warga. Akan tetapi, Darman sial. Ia terperosok ke selokan dan terseret oleh banjir. Darman ditolong oleh regu penyelamat. Lalu, ia dibawa ke tempat yang aman. Darman pingsan setelah melihat ada tulisan Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas yang menempel di dinding. Ringkasan di atas merupakan hasil mengabstraksi teks anekdot Politisi Blusukan Banjir. Berikut ini pernyataan yang tidak menggambarkan perbedaan di antara hasil abstraksi dan teks aslinya adalah. A. sejumlah politisi melakukan blusukan ke daerah-daerah banjir seharusnya paling banyak ditemukan politisi B. mereka membawa sembako untuk dibagi-bagikan kepada korban banjir seharusnya bingkisan C. Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas seharusnya Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tidak ikhlas D. lalu, ia dibawa ke tempat yang aman seharusnya dia dibawa ke posko kesehatan E. setelah melihat ada tulisan seharusnya doa tertulis di dinding 12
Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan
Contoh Anekdot Mencari Contoh Teks Anekdot Layanan Publik 1 Anekdot Hukum Hukuman Penjara Seumur Hidup Untuk Pencuri Ikan Sesudah di adili di pengadilan, seorang napi muda akhirnya djebloskan ke dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas SMA Negeri 2 Bandung yang beralamat di Jalan Cihampelas No.173
Lebih terperincibahasa indonesia Kelas X TEKS ANEKDOT K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013
K-13 Kelas X bahasa indonesia TEKS ANEKDOT SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 1. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan kegiatan yang melibatkan aktivitas siswa dan guru, di dalam aktivitas tersebut terdapat banyak penerapan komponen pembelajaran seperti
Lebih terperinciKritik dan Humor dalam Layanan Publik
PELAJARAN IV Kritik dan Humor dalam Layanan Publik Sumber: Dokumemtasi Kemdikbud Gambar 4.1 Menahan gelak tawa 97 Pelajaran ini merupakan proses pembelajaran bahasa Indonesia berbasis teks anekdot. Pembelajaran
Lebih terperinciBab 5. Pengalamanku. M e n u U t a m a. Peta Konsep. M e n u T a m b a h a n. Pengalamanku. Memahami cerita dan teks drama. Bertelepon dan bercerita
Bab 5 Pengalamanku M e n u U t a m a Peta Konsep Pengalamanku dibahas Memahami cerita dan teks drama Bertelepon dan bercerita Memahami teks Menulis paragraf dan puisi fokus fokus fokus fokus Menanggapi
Lebih terperinciINSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
LAMPIRAN INSTRUMEN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT DI KELAS X SMA NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Bidang Studi Kelas/Semester Waktu : Bahasa Indonesia : X/Ganjil : 4 x 45 menit No Instrumen
Lebih terperinciBuku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/ :41:24
Buku BI 3 (12 des).indd 1 16/12/2014 11:41:24 2 Buku BI 3 (12 des).indd 2 16/12/2014 11:41:25 Bintang berkunjung ke rumah Tante Menik, adik ibunya. Tante Menik seorang wartawati. Rumah Tante Menik kecil,
Lebih terperinciSILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)
SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB) Satuan Pendidikan : SMA Kelas : X Kompetensi Inti : KI 1 : KI 2 : KI 3 : KI 4 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati
Lebih terperinciInformasi 107. Bab 10. Informasi
Informasi 107 Bab 10 Informasi Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan percakapan teks drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami;
Lebih terperinciBelajar Memahami Drama
8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya
Lebih terperinciSoal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2
Soal UTS Bahasa Indonesia Kelas VI Semester 2 www.juraganles.com I. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar! 1. Bacalah penggalan pidato berikut! Hadirin yang
Lebih terperinciKD Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca
KD 16.1. Menulis naskah drama berdasarkan cerpen yang sudah dibaca 1. Cerpen adalah kisah yang memberi kesan tunggal yang dominan tentang dalam satu latar dan satu situasi dramatis. 2. Drama adalah ragam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. situasi misalnya acara OB (Office Boy) yang tayang di RCTI dan Tetangga Masa
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan media untuk menyampaikan informasi berupa berita, pesan, atau hiburan dalam bentuk lisan maupun tulis. Di dalam menggunakan bahasa, setiap
Lebih terperincibahasa indonesia Kelas X MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI K-13 SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013
K-13 Kelas X bahasa indonesia MEMPRODUKSI DAN MENGANALISIS TEKS NEGOSIASI SEMESTER 2, KELAS X SMA/MA/SMK/MAK KURIKULUM 2013 Standar Kompetensi 13. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG
UKBM BIN-3.6/4.6/1/6 BAHASA INDONESIA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 6 MALANG UNIT KEGIATAN BELAJAR BIN 3.6/4.6/1/6 MENDAUR TEKS ANEKDOT Kompetensi Dasar 3.6
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah faktor yang kompleks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tulisan. Pada semua jenjang pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia merupakan sarana untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa baik lisan maupun tulisan. Pada semua jenjang pendidikan, bahasa Indonesia
Lebih terperinciKeluarga 117. Bab 11. Keluarga
Keluarga 117 Bab 11 Keluarga Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menirukan dialog drama yang dibacakan guru; 2) menceritakan peristiwa yang pernah dialami; 3) membaca
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang
Lebih terperinciKISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP Indikator/ Materi Soal
KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER SDN BALEWANGI 01 TP. 2013-2014 Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Bentuk Bobot STI Kelas / Semester : V / I Pilhan Ganda 15 1 15 Isian 10 2 20 soal/ waktu : 30/90 menit
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)
KOMPETENSI INTI DAN SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK) MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN JAKARTA,
Lebih terperinci3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK
3. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK KELAS: X Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan.
Lebih terperinci1.6 Kompetensi DasarBahasa Inggris KELAS: X KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI INTI. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Indonesia pada masa Orde Baru dan menyajikannya dalam bentuk laporan tertulis. 4.6 Melakukan penelitian sederhana tentang kehidupan politik dan ekonomi bangsa Indonesia pada masa awal Reformasi dan menyajikannya
Lebih terperinciPeristiwa 75. Bab 7. Peristiwa
Peristiwa 75 Bab 7 Peristiwa Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) menanggapi cerita pengalaman teman. 2) melakukan percakapan melalui telepon. 3) membaca teks dengan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. problematika yang dialaminya dalam kehidupan. Problematika dapat timbul
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan hasil dialog manusia dengan problematika yang dialaminya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia mengandung keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan menyimak, membaca, berbicara, menulis dan satu sama
Lebih terperinci2016 PENGEMBANGAN MULTIMEDIA TUTORIAL BERBASIS GENIUS LEARNING PADA PEMBELAJARAN MENULIS TEKS ANEKDOT
Instrumen observasi Sekolah Guru yang diamati Kelas yang diamati Tanggal Observasi :.. :.. :.. :.. No Aspek yang diamati 1. Perangkat Pembelajaran 2. Proses Pembelajaran (Guru) Indikator a. Identitas RPP
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Pelajaran 7 Sekolah : SD dan MI Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V/2 Standar Kompetensi : Mendengarkan 5. Memahami cerita tentang suatu peristiwa
Lebih terperinciMoto Kurikulum Semangat Implementasi Kurikulum 2013
Moto Kurikulum 2013 Bahasa Indonesia penghela dan pembawa pengetahuan Semangat Implementasi Kurikulum 2013 Selama proses pembelajaran teks berlangsung, guru berkewajiban membuat siswa terpukau dan gemar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. kondisi ini sangat menguntungkan bagi guru dan anak didik. dipahami, digunakan oleh siswa dengan baik.
1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Teknik Penyajian Pelajaran Penggunaan teknik yang tepat dan bervariasi akan dapat dijadikan sebagai alat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Peserta didik lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan menganalisis diajarkan dengan tujuan agar siswa mampu menganalisis dengan baik dan benar, oleh karena itu menganalisis disebut kegiatan produktif
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA SMA Negeri 1 Wonogiri Mata Pelajaran/Tema : Bahasa Indonesia/ Kelas/Semester Waktu : XI / Ganjil : 1 x Pertemuan (2 x 45 menit) Hari : Kamis, 23 Desember
Lebih terperinciPROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2
PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2 1 PROGRAM SEMESTER TAHUN PELAJARAN 20 / 20 MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia KELAS / SEMESTER : V (Lima) / 2 (dua) Standar Kompetensi
Lebih terperinciHemat Energi. Belajar Apa di Pelajaran 8? Menjelaskan isi drama dan memerankan drama melalui kegiatan mendengarkan
8 Hemat Energi Bertelepon dan bermain drama hampir sama. Dalam dua kegiatan tersebut terdapat percakapan. Tahukah kamu bagaimana berbicara di telepon? Apa pula yang dinamakan drama itu? Belajar Apa di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada jiwa pembaca. Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang
Lebih terperinciBerlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu
Bab 1 Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu M e n u U t a m a Peta Konsep Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu dibahas Memahami petunjuk dan cerita anak Bercerita dan menanggapi Memahami teks Menulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia, yang dinamakan komunikasi. Dalam berkomunikasi setiap orang menggunakan bahasa karena proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. membutuhkan bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi atau berinteraksi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Interaksi sosial memainkan peran dalam masyarakat individu atau kelompok. Interaksi diperlukan untuk berkomunikasi satu sama lain. Selain itu, masyarakat membutuhkan
Lebih terperinci2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI
2014/05/31 06:19 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan, Artikel Penyuluhan AYO MENULIS DENGAN HATI KEBUMEN (30/5/2014) www.pusluh.kkp.go.id Menulis dengan Hati???? Mengapa??? Semua jika dilakukan dengan hati
Lebih terperinciLiburan 63. Bab 6. Liburan
Liburan 63 Bab 6 Liburan Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) mengomentari tokoh cerita Gara-gara Tape Recorder ; 2) memberikan tanggapan dan saran tehadap suatu masalah;
Lebih terperinci2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs
2. KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SMP/MTs KELAS: VII Tujuan kurikulum mencakup empat kompetensi, yaitu (1) kompetensi sikap spiritual, (2) sikap sosial, (3) pengetahuan, dan (4) keterampilan. Kompetensi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterampilan menulis merupakan salah satu kompetensi harus dikuasai oleh siswa. Sekilas kompetensi menulis itu tampak mudah tapi jika diteliti lebih dalam lagi kompentensi
Lebih terperinciSEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA KELAS IV SEMESTER 1 SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) PROGRAM TAHUNAN Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Satuan Pendidikan : Tahun Pelajaran : Kelas : IV Smt
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3
1. Bacalah dengan seksama penggalan novel berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.3 Ketika pulang, pikirannya melayang membayangkan kejadian yang
Lebih terperinciSILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung
KELAS X SEMESTER 1 SILABUS Nama Sekolah : SMA / MA... Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung 1.1 Menanggapi siaran
Lebih terperinciRAGAM TULISAN KREATIF. Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom
RAGAM TULISAN KREATIF C Muhamad Husni Mubarok, S.Pd., M.IKom HAKIKAT MENULIS Menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa. Menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
Lebih terperinciTugas 5 Membuat Dialog Berbentuk Teks "Anekdot Hukum Peradilan"
(a)...................................................................................................... (b)......................................................................................................
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media massa saat ini tidak bisa lepas oleh kehidupan manusia dan telah menjadi konsumsi sehari-hari. Televisi bagian dari media massa elektronik telah mengambil
Lebih terperinciBahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK. Kelas XI Semester 1. Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri
Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 1 Penulis: Editor: Ika Setiyaningsih Meita Sandra Santhi Apriyanto Dwi Santoso Ika Yuliana Putri DISKLAIMER Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai
Lebih terperinciproses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan.
I. Jawablah pertanyaan berdasarkan teks prosedur kompleks di bawah ini. proses penyambungan. Setelah proses penyambungan berhasil maka internet siap digunakan. Cara Menyambungkan Komputer dengan Internet
Lebih terperinciSMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 7. TEKS ANEKDOTLatihan Soal 7.4. lucu. ada partisipan. konyol
SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INDONESIA IPA BAB 7. TEKS ANEKDOTLatihan Soal 7.4 1. Sewaktu kecil aku memang sedikit nakal. Kira-kira waktu aku duduk di bangku SD, sewaktu pulang sekolah, aku dan sepupuku
Lebih terperinciKOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KELAS: X KOMPETENSI INTI DAN BAHASA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA )/MADRASAH ALIYAH (MA)/ SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk sosial, dorongan untuk berkomunikasi muncul dari keinginan manusia untuk dapat berinteraksi
Lebih terperinci48. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK
48. KOMPETENSI INTI DAN SENI BUDAYA SMA/MA/SMK/MAK KELAS: X A. SENI RUPA 3. memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciMengajarkan Budi Pekerti
4 Mengajarkan Budi Pekerti Sukakah kamu membaca cerita dan dongeng? Banyak cerita dan dongeng anak-anak yang dapat kamu baca. Dalam sebuah cerita, terdapat pelajaran. Belajarlah dari isi cerita dan dongeng.
Lebih terperinciKEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME
KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONGOMEME Agung Gede Suputra Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Negeri Gorontalo Anggota
Lebih terperinciBAB II PEMBELAJARAN, MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT, MEDIA KOMIKA, DAN MODEL FLEMING
BAB II PEMBELAJARAN, MEMPRODUKSI TEKS ANEKDOT, MEDIA KOMIKA, DAN MODEL FLEMING 2.1 Kedudukan Pembelajaran Memproduksi Teks Anekdot dalam Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMK Kelas X Kurikulum
Lebih terperinciPelajaran 10 MENGUBAH ROH PERTIKAIAN Sikap Pita Biru 08 Maret 2014
Pelajaran 10 MENGUBAH ROH PERTIKAIAN Sikap Pita Biru 08 Maret 2014 Sikap pita biru (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Seorang guru memutuskan untuk
Lebih terperinciMemelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.
Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat. Bagaimana jika kelasmu kotor? Sampah berserakan di manamana? Tentu kalian tidak senang! Dalam menerima pelajaran
Lebih terperinciPeristiwa di Sekitarku
6 Peristiwa di Sekitarku Tidak ada satu pun peristiwa yang terjadi berlalu begitu saja. Peristiwa itu tetap menjadi bahan renungan untuk dipahami agar kamu lebih baik lagi dalam mencari ilmu pada masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan kebudayaan
Lebih terperinciSOAL ULANGAN HARIAN. Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan
SOAL ULANGAN HARIAN Hari / Tanggal :Senin, 03-09 - 2012 Kelas / semester :VI (Enam ) Waktu :35 menit Standart Kompetensi : - Memahami teks dan cerita anak yang dibacakan No Soal soal Isilah titik-titik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa yang bersifat estetik (dalam arti seni), hasilnya
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.6
1. Bacalah kutipan cerpen berikut! SMA/MA IPS kelas 11 - BAHASA INDONESIA IPS BAB 1. MEMAHAMI CERPEN DAN NOVELLatihan Soal 1.6 (1) Pagi itu mbok salimah menangis keras. (2) Harta yang dikumpulkan berpuluh
Lebih terperinciSuatu hari. Fara, kamu ibu ikutkan ke olimpiade Ipa ya! Seru Bu Guru yang membuat Fara kaget sekaligus senang.
Cerpen mu Komunitas Penulis Cerpen Indonesia, Kumpulan Cerpen Karya Anak Bangsa Home 100 Cerpen Terbaru Cerpen Pilihan Cerpen of The Month Top Authors Film Cerpenmu Kirim Cerpen Kontak Kami Penyesalan
Lebih terperinciAdakah ada yang Akan Mendoakan Kita?
Adakah ada yang Akan Mendoakan Kita? Oleh, FizRahman.com Seorang pengarah yang berjaya, jatuh di kamar mandi dan akhirnya stroke. Sudah 7 malam dirawat di RS di ruang ICU.. Di saat orang-orang terlelap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti baik dan sastra (dari bahasa Sansekerta) berarti tulisan atau karangan. Dari pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian
Lebih terperinci: Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan
Tema : Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub tema 1 : Perkembangbiakan dan Daur Hidup Hewan Tanggal : (24/7/17-28/7/17) Rangkuman materi : Sosial PKN : Hak dan Kewajiban Setiap anggota keluarga memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan tersebut akan mendapatkan informasi ataupun pengalaman
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan cara, perbuatan atau proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Interaksi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Media adalah salah satu cara yang dilakukan masyarakat untuk mengutarakan pendapat. Adanya media ini masyarakat bisa memberikan informasi kepada khalayak umum.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan di Indonesia sedang gencar-gencarnya dibenahi. Salah satunya yaitu pembaharuan sistem kurikulum guna meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Lebih terperinciJENIS DAN TEMA TEKS DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMI KELAS X SERTA RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI KURIKULUM 2013
JENIS DAN TEMA TEKS DALAM BUKU SISWA BAHASA INDONESIA EKSPRESI DIRI DAN AKADEMI KELAS X SERTA RELEVANSINYA DENGAN KOMPETENSI KURIKULUM 2013 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI / Genap Alokasi Waktu : 2 x 45 menit A. KOMPETENSI INTI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran
Lebih terperinci2015 PENERAPAN METODE HYPNO-NLP (NEURO LINGUISTIC PROGRAMMING) DALAM MENGONVERSI TEKS ANEKDOT MENJADI TEKS PUISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, pemerintah mulai melakukan berbagai usaha untuk menyelamatkan Indonesia dari ketertinggalan. Sistem dari berbagai bidang
Lebih terperinciSILABUS. Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks. Materi Pembelajaran.
SILABUS Nama Sekolah : SMA Negeri 78 Jakarta Mata Pelajaan : Bahasa Indonesia 2 (IND 2) Beban Belajar : 4 sks Aspek Standar : Mendengarkan : 1. Memahami informasi melalui tuturan Dasar 1.1. Menyimpulkan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan
KATA PENGANTAR Assalamu alaikum wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan rahmatnya kita bisa membuat makalah ini dengan tepat waktu. Semoga makalah ini bermanfaat
Lebih terperinciSILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :... : Kelas / Semester : V / 2 SILABUS PEMBELAJARAN Dasar Alokasi Waktu 5. Mendengarkan Memehami tentang suatu peristiwa dan pendek anak yang disampaikan secara lisan 5.1 Menang-gapi tentang
Lebih terperinciLEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN. Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi
75 Lampiran 1 LEMBAR PERMOHONAN MENJADI PARTISIPAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Nama : Veny C Pelamonia NIM : 462012021 Adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Program Studi Keperawatan Universitas
Lebih terperinciBAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE
BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE Komunikasi menjadi bagian terpenting dalam kehidupan manusia, setiap hari manusia menghabiskan sebagian besar
Lebih terperinciMEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK USIA DINI
MEMBANGUN KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK USIA DINI Ns. Sri Puji Lestari, M.Kep, Sp.Kep.J SEMINAR NASIONAL UPGRADE & SHARING PENDIDIKAN SEKSUALITAS PADA ANAK USIA DINI 13 JANUARI 2018, STIKes Karya Husada
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015
DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Jenjang Pendidikan : SMP Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kurikulum : KTSP 2006 Jumlah Soal : 50 Butir
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2. Pengenalan. Klimaks. Komplikasi. Penyelesaian
SMP kelas 9 - BAHASA INDONESIA BAB 4. Ketrampilan BersastraLatihan Soal 4.2 1. Bacalah kutipan cepen berikut! Pagi hari ini adalah hari pertama di Kota Yogyakarta buat seorang Revanda. Dia dan keluarganya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterampilan berbahasa adalah kemampuan dan kecekatan menggunakan bahasa yang meliputi mendengar atau menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan termasuk salah satu dasar pengembangan karakter seseorang. Karakter merupakan sifat alami jiwa manusia yang telah melekat sejak lahir (Wibowo, 2013:
Lebih terperinci(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b)
(Matius 28:18-20, Kisah 1:8b) Kita tidak diminta Tuhan Yesus datang ke gereja dengan konsep 4 D. Apa maksudnya? 4 D itu adalah Datang, Duduk, Diam, Dengar, tetapi kita perlu 4 P, apa itu? Pikirkan baik-baik,
Lebih terperinci1. Bagaimana Mordekhai dan orang-orang Yahudi menerima berita itu?
Ester Bagian ke-2 Pengantar Dalam bagian pertama dari pelajaran ini, kita telah belajar bagaimana Ester menjadi ratu dari penguasa tertinggi pada jaman ini dan bagaimana perbuatan satu orang jahat hampir
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
235 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Negeri 1 Pahoman Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : V / Ganjil Waktu : 3 x 3 (1 x pertemuan) Siklus : 1 (satu) Pertemuan : 1 (satu)
Lebih terperinciANALISIS PRAGMATIK PADA SUMBER BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA JENJANG SMA KELAS X DALAM TEKS ANEKDOT DI KURIKULUM 2013
ANALISIS PRAGMATIK PADA SUMBER BAHAN AJAR BAHASA INDONESIA JENJANG SMA KELAS X DALAM TEKS ANEKDOT DI KURIKULUM 2013 Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Lebih terperinciPersahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36
Sahabat, kata yang sering kita dengar. Apakah kalian tahu arti dari sahabat? Semua pendapat orang tentang sahabat berbeda-beda. Menurutku sahabat adalah teman yang selalu ada saat kita sedang senang maupun
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. 5. Produser : Putut Widjanarko, Avesina Soebil, Nadjmi Zen. 6. Penulis Naskah : Oka Aurora dan Ahmad Al Habsyi
digilib.uns.ac.id BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Film 1. Judul : Ada Surga di Rumahmu 2. Genre : Drama, Religi, Keluarga 3. Durasi : 106 menit 4. Sutradara : Aditya Gumay 5. Produser : Putut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat menghasilkan insan yang produktif, kreatif, dan inovatif. Hal ini dimungkinkan karena kurikulum ini berbasis
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia umumnya mempunyai bidang keahlian untuk menunjang kelangsungan hidupnya. Keahlian itu sangat ditekankan pada arah dan tujuan pembentukan emosional. Seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karikatur adalah sebuah gambar atau penggambaran suatu objek konkret yang dengan cara melebih-lebihkan ciri khas objek tersebut. Karikatur sendiri berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan kognitif yang diperlukan, tetapi menekankan perkembangan karakter.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah. Pengajaran bahasa Indonesia haruslah berisi usaha-usaha
Lebih terperinciSOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17)
SOLUSI PR ONLINE IX SMP MATA UJIAN : BAHASA INDONESIA (KODE : P17) 1. Jawaban: C Makna kata yang tercetak miring secara berurutan adalah sinematografi: teknik perfilman, piawai: cakap dan terampil, artistik:
Lebih terperinciRencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Pertemuan Ke- : 1, 2, 3, 4 Alokasi Waktu : 4 40 menit Standar Kompetensi : Memahami pembacaan puisi Kompetensi Dasar : Menanggapi cara pembacaan puisi 1. mengungkapkan isi puisi 2. menangkap isi puisi
Lebih terperinciKelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Mendengarkan
Kelas Tema Materi Waktu P1 Diri sendiri Juli Membedakan berbagai bunyi bahasa Memperkenalkan diri sendiri dengan kalimat sederhana dengan bahasa yang santun nyaring suku kata dengan lafal Menyalin berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia yang berupa karya bahasa. Dari zaman ke zaman sudah banyak orang menciptakan
Lebih terperinci