ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) Oleh LINDA DWI ROSWITASARI H DEPERTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

2 ABSTRACT LINDA DWI ROSWITASARI. H An analysis of factors influencing consumers attitude towards a decision of buying of Ultra Milk s liquid milk (A study case of a student of bachelor degree of Bogor Institute of Agriculture).under a guidance ofedward H. SIREGAR Indonesian people s growing awareness of the impotance of liquid milk as a product for maintaining health, brings about an opportunity of marketing a product of liquid milk. A liquid milk industry is in fact dominated by popular players, among other things, Ultra Milk. Therefore, to maintain its market, Ultra Milk is supposed to know the factors influencing the making of the desicion of buying liquid milk. The consumers who have become a research target is a student of bachelor degree of Bogor Institute of Agriculture who has bought some liquid milk of Ultra Milk. This research is intended to as follows : (1) to identify the characteristic of the costumers of Ultra Milk, (2) to identify a process of deciding to buy Ultra Milk, (3) to analyze the factors influencing the customers decision to buy Ultra Milk, (4) to analyze customers attitude towards the attributes owned by Ultra Milk. The data used in this research are primary and secondary. The primary data are taken from the spreading of questionaires and the secondary data are taken from a library study, information on the internet, and a study of references. Secondary data are taken frombook s study, internet and literature s study.the technique to take samples used in this research is a quota sampling. The means of analyzing are the descriptive analysis, the factor analysis and a model of MultiattributeFishbein analysis with the help of SPSS software version 17 and Microsoft Excel. The results of the research show that the majority of the customers of Ultra Milk s liquid milk are the female university students (62%), aged 21 years old (46%), their origins of Jakarta, Bogor, Tangerang and Bekasi (41%). Their average monthly expenses are from 500,001 rupiahs to 1,000,000 rupiahs ( 67%). The process to decide on buying the customers of Ultra Milk s liquid milk goes through 5 phases namely, recognizing the need, searching for the information, evaluating the alternatives, buying and evaluating the. Referring to the factor analysis, there are 3 factors which are seen, among other things, the factors of individual characteristic, the knowledge of a product and a personality, and the source of information. Referring to the analysis of multiattributefishbein, the customers put emphasis on the halal of a product, the quality of product and the security of a consuming process while buying liquid milk. The customers see Ultra Milk s liquid milk from the quality of a product, the halal of a product and the security of a consuming process. Referring to the Fishbein score of , it is concluded that the product of Ultra Milk s liquid milk is considered as a good category.

3 RINGKASAN LINDA DWI ROSWITASARI. H Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor). Di Bawah Bimbingan EDWARD H. SIREGAR Tumbuhnya kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya susu cair sebagai produk untuk menjaga kesehatan, membuat terbukanya peluang dalam memasarkan produk susu cair. Industri susu cair ternyata telah dikuasai oleh pemain yang tidak asing lagi, salah satunya adalah Ultra Milk. Oleh karena itu, untuk mempertahankan pangsa pasarnya Ultra Milk perlu mengetahui faktorfaktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian susu cair. Konsumen yang menjadi target penelitian yaitu mahasiswa Strata 1 IPB yang telah melakukan pembelian susu cair Ultra Milk. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengidentifikasi karakteristik konsumen Ultra Milk, (2) Mengidentifikasi proses keputusan pembelian Ultra Milk, (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian Ultra Milk, (4) Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki Ultra Milk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner dan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet dan studi literatur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah quota sampling. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Deskriptif, Analisis Faktor dan Model Analisis Multiatribut Fishbein dengan bantuan software SPSS versi 17 dan Microsoft Excel. Hasil penelitian memperlihatkan mayoritas konsumen susu cair Ultra Milk adalah mahasiswa perempuan (62%), berusia 21 tahun (46%), asal daerah Jabodetabek (41%), dengan pengeluaran rata-rata per bulan Rp Rp (67%). Adapun proses pengambilan keputusan pembelian konsumen susu cair Ultra Milk melalui lima tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi pasca pembelian. Berdasarkan analisis faktor, terdapat tiga faktor yang terbentuk, antara lain faktor karakteristik individu, faktor pengetahuan tentang produk dan kepribadian, dan yang terakhir adalah faktor sumber informasi. Berdasarkan analisis multiatribut Fishbein, atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian susu cair adalah kehalalan produk, kualitas produk dan keamanan mengkonsumsi sedangkan atribut yang dipercaya konsumen melekat pada susu cair Ultra Milk adalah kualitas produk, kehalalan produk, keamanan mengkonsumsi. Berdasarkan hasil skor Fishbein yang diperoleh sebesar 258,68 dapat dikatakan produk susu cair Ultra Milk termasuk dalam kategori baik.

4 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor Oleh LINDA DWI ROSWITASARI H DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012

5 Judul Skripsi Nama NIM : Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalamkeputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) : Linda Dwi Roswitasari : H Menyetujui, Dosen Pembimbing (Drs. Edward H. Siregar, SE, MM) NIP : Mengetahui, Ketua Departemen (Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc) NIP : Tanggal Lulus : ii

6 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 29 September 1990 di Sumedang, Jawa Barat, merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Sarifin Satriadi dan Ibu Rosmala. Peneliti menempuh pendidikan formal pada Sekolah Dasar Negeri Polisi 1 Bogor tahun 1996 dan lulus pada tahun Penulis kemudian melanjutkan lagi ke jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Bogor lulus pada tahun 2005 dan menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bogor pada tahun Pada tahun 2008, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur SNMPTN (Seleksi Negara Masuk Perguruan Tinggi Negeri), diterima di Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Pada masa perkuliahan, aktif dalam berbagai kegiatan kepanitian di Departemen Manajemen dan dan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Penulis juga bergabung dalam Himpunan ProfesiCentre of Management (COM@) tahun dan Coast Tari FEM. iii

7 KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa dipanjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-nya kepada penulis dalam menyusun penelitian ini. Shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga, sahabat serta para pengikutnya hingga akhir zaman. Segala kesempatan, kemudahan dan kelancaran yang telah diberikan Allah SWT sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan maupun keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan adanya penelitian berikutnya sebagai penyempurna skripsi ini. Bogor, April 2012 Penulis iv

8 UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Orang tua saya Sarifin Satriadi dan Rosmala, yang selalu mencurahkan kasih sayang, dukungan serta do a yang tiada henti bagi anaknya. 2. Drs. Edward H. Siregar, SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, saran, inspirasi, pengarahan dan semangat dalam penyusunan skripsi ini. 3. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM IPB. 4. Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, Spt, MM dan Dr. Ir Jono M. Munandar M.sc selaku dosen penguji sidang yang bersedia meluangkan waktunya menjadi dosen penguji sidang dan memberikan bimbingan, serta saran dalam penulisan skripsi ini. 5. Seluruh staf pengajar dan karyawan/i Departemen Manajemen, FEM IPB yang telah membantu memfasilitasi segala keperluan kuliah dan birokrasi yang harus diselesaikan penulis. 6. Ray Rahadian Rayendratama yang selalu menemani, membantu, menasihati dan memberi dukungan serta doa. 7. Sahabat-sahabatku tersayang Girisa Hartiwi, Yuviani Kusumawardhani, Annisa Nadia, Chalida Putri, Regita Van Empel, dan Hana Khairunisa yang telah mendukung dan memberikan semangat. 8. Teman kosan Pondok Nuansa Sakinah 2: Latifah Hanum Nasution, Darina Putri, Kurnia Nuraeni, Miftahurrohmah, Zola dan Liza Amini, terimakasih atas hiburan dan semangatnya selama ini. 9. Teman teman satu bimbingan Annisa Bunga Kharisma dan Ira Agustina yang selalu menemani dalam suka dan duka selama proses pengerjaan skripsi, terimakasih atas kerjasamanya. 10. Teman teman Com@ telah banyak memberi pengalaman dan pelajaran hidup yang luar biasa. v

9 11. Teman teman Manajemen 45 serta FEM atas segala dukungan dan semangat untuk penulis, terima kasih atas semua kenangan indah selama tiga tahun yang tak terlupakan. 12. Seluruh responden yang sudah membantu penulis untuk mendapatkan data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Terakhir pada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung selama perkuliahan dan penyusunan skripsi.semoga segala kebaikan dan keiklasan mereka semua mendapatkan balasan dari Allah SWT. vi

10 DAFTAR ISI RINGKASAN vii Halaman RIWAYAT HIDUP... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LAMPIRAN... xi I. PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Ruang Lingkup Penelitian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA Susu UHT Konsumen Konsumen Individu Konsumen Organisasi Perilaku Konsumen Proses Pengambilan Keputusan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen Pengaruh Lingkungan Perbedaan Individu Proses Psikologi Konsep Produk Definisi Produk Klasifikasi Produk Atribut Produk Penelitian Terdahulu III. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data Pengolahan dan Analisis Data Analisis Kualitatif Analisis Kuantitatif... 22

11 3.4.3 Analisis Deskriptif Analisis Faktor Model Analisis Fishbein IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Struktur Organisasi Perusahaan Produk Analisis Data Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Uji Validitas Kuesioner Uji Reliabilitas Kuesioner Karakteristik Responden Jenis Kelamin Usia Asal Daerah Pengeluaran Proses Pengambilan Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Proses Pembelian Pasca Pembelian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Susu Cair Ultra Milk Analisis Tingkat Kepentingan (e i ) Analisis Tingkat Kepercayaan (b i ) Analisis Sikap Konsumen Implikasi Manajerial KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN viii

12 DAFTAR TABEL No. Halaman 1. Market Share susu Cair Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Sampel mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Komposisi karyawan menurut penempatan Komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan Tahap-tahap proses keputusan untuk membeli susu cair Ultra Milk Ringkasan nilai MSA Nilai communalities Pembagian variabel-variabel ke dalam faktor-faktor Peringkat tingkat kepentingan (e i ) atribut konsumen susu cair Ultra Milk Peringkat skor kepercayaan (b i ) atribut konsumen susu cair Ultra Milk Hasil analisis sikap multriatribut Fishbein terhadap konsumen ix

13 DAFTAR GAMBAR No. Halaman 1. Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktorfaktor yang mempengaruhinya Hierarki kebutuhan maslow Bagan aliran kerangka pemikiran Struktur organisasi PT Ultrajaya Karakteristik mahasiswa berdasarkan jenis kelamin Karakteristik mahasiswa berdasarkan usia Karakteristik mahasiswa berdasarkan jenis asal daerah Karakteristik mahasiswa berdasarkan pengeluaran Motivasi Utama konsumen membeli Ultra Milk Manfaat yang dicari konsumen dari Ultra Milk Pengalaman konsumen melihat promosi Ultra Milk Sumber Informasi tentang Ultra Milk Fokus perhatian saat mendapatkan informasi Ultra Milk Pengaruh promosi terhadap pembelian Pertimbangan awal memutuskan membeli Ultra Milk Pengkonsumsian susu cair selain Ultra Milk Alasan menggunakan merek lain Orang yang paling mempengaruhi pembelian Cara memutuskan pembelian Ultra Milk Tempat pembelian Ultra Milk Tingkat kepuasan konsumen Ultra Milk Tindakan jika Ultra Milk tidak tersedia Tindakan jika harga Ultra Milk naik Pendapat konsumen mengenai harga Ultra Milk x

14 DAFTAR LAMPIRAN No. Halaman 1. Kuesioner penelitian Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan Hasil uji validitas dan reliabilitas evaluasi kepercayaan Hasil uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor Analisis faktor Anti images matrices Communalities Total variance explained Component matrix (a) Rotated component matrix (a) Component transformation matrix Component plot in rotated space xi

15 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam dunia bisnis tidaklah mudah untuk dihadapi.perusahaan perlu menciptakan dan mempertahankan loyalitas pelanggan agar mampu mencapai tujuan perusahaan. Agar tujuan tersebut tercapai, maka setiap perusahaan harus berusaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan konsumen dengan kualitas dan harga yang terjangkau. Dengan demikian, setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya dan mengenali secara dini apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun masa yang akan datang. Hal ini harus dilakukan oleh perusahaan agar dapat mengikuti perubahan yang terus-menerus. Salah satu hal yang dapat dilakukan perusahaan adalah merancang bauran pemasaran yang tepat. Persaingan antar perusahaan juga terjadi pada industri susu. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat Indonesia mengenai pentingnya kesehatan, hal ini berimplikasi pada tingginya permintaan konsumen terhadap produk-produk yang memiliki nilai kandungan gizi tinggi seperti produk susu cair dalam kemasan. Susu sebagai salah satu hasil komoditas penting perternakan merupakan bahan makanan yang menjadi sumber gizi atau protein hewani (Baga et al, 2011). Selain itu susu dikenal sebagai minuman penguat tulang dan gigi karena kandungan kalsium yang dimilikinya. Tetapi sebenarnya banyak kandungan nutrisi yang terkandung, misalnya fosfor, zinc, vitamin A, vitamin D, vitamin B 12, vitamin B 2, asam amino dan asam pantotenat. Tentu kandungan nutrisi ini bermanfaat untuk menunjang kesehatan tubuh 1 Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah dibanding negara-negara ASEAN. Konsumsi susu oleh masyarakat Indonesia tahun lalu lebih rendah dibanding Vietnam sebesar 2,95 kilogram per kapita, Malaysia 8,06 kilogram per kapita, dan Thailand yang tertinggi 1

16 2 sebesar 15,64 kilogram per kapita. Namun jumlah konsumsisusu untuk masyarakat Indonesia beranjak naik dari tahun ke tahun. Konsumsi susu pada tahun 2010 mencapai 2,57 kilogram per kapita, naik dibanding 2006 sebesar 2,27 kilogram per kapita 2. Hasil riset tersebut menunjukan bahwa pangsa susu nasional masih sangat besar dan berpotensial untuk dimasuki. Hal ini membuat banyaknya produsen yang berlomba-lomba untuk bersaing di Industri susu, salah satunya susu cair. Industri susu cair ternyata telah dikuasai oleh pemain-pemain yang sudah tidak asing lagi. PT Ultrajaya menguasai 60% pangsa pasar susu Ultra high temperature (UHT) di Indonesia, diikuti oleh PT Frisian Flag yang menguasai yang menguasai sebesar 30% dan sisanya 10% dikuasai oleh kompetitor lainnya 3. Berdasarkan data yang diperoleh, PT Ultrajaya merupakan perusahaan dengan pangsa pasar terbesar dalam industri susu dengan teknologi UHT. Tabel 1. Market share susu cair No Nama Perusahaan Pangsa Pasar Susu Cair (%) 1 PT Ultrajaya Tbk 60 2 PT Frisian Flag 30 3 Lainnya 10 Sumber: Kontan (2010) PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company, Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-asia 2 Tertinggi -di-asean. [17 Desember 2011] 3 [19 Desember 2011]

17 3 Tenggara.PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company didirikan pada tahun Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga memproduksi jus dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. PT Ultrajaya kini berfokus dalam menggarap susu UHT sehingga dapat menguasai pangsa pasar susu UHT Indonesia. Hal ini cukup membanggakan pihak PT Ultra Jaya, namun persaingan dalam industri susu cair makin meningkat. Jumlah produsen susu dan minuman yang menggarap pasar susu UHT terus bertambah. Mereka berupaya memperbesar pasar dengan memperkenalkan produk yang unik untuk membidik target mereka 4. Selain manfaat yang besar susu cair dalam kemasan ini juga praktis diminum dan mudah dibawa kemana saja yang membuat susu jenis ini dipilih oleh masyarakat, terutama mahasiswa. Mahasiswa yang tidak ingin repot menyeduh susu terlebih dahulu, lebih memilih untuk mengkonsumsi susu siap minum dalam kemasan. Apalagi ada varian rasa yang dapat dipilih oleh mahasiswa selera. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penelitian ini berusaha mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian susu cair dalam kemasan merek Ultra Milk. 1.2.Perumusan Masalah Persaingan yang semakin ketat pada industri susu cair, mendorong Ultra Milk untuk mengetahui apa yang diinginkan konsumen terhadap produknya. Mahasiswa selaku salah satu konsumen potensial dari Ultra Milk menyukai susu cair dalam kemasan karena praktis dan mudah dibawa kemana saja. Mengacu pada permasalahan diatas, dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik konsumen Ultra Milk? 2. Bagaimana proses keputusan pembelian Ultra Milk? 4 giat-produksi. [22 April 2012]

18 4 3. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi pengambilan keputusankonsumen dalam pembelian Ultra Milk? 4. Bagaimanakah sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki Ultra Milk? 1.3.Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi karakteristik konsumen Ultra Milk. 2. Mengidentifikasi proses keputusan pembelian Ultra Milk. 3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian Ultra Milk. 4. Menganalisis sikap konsumen terhadap atribut-atribut yang dimiliki Ultra Milk. 1.4.Manfaat Penelitian 1. Bagi perusahaan Dapat memberikan gambaran dan informasi yang berguna bagi perusahaan dalam melakukan kebijakan dan strategi pemasaran yang berkaitan dengan keputusan pembelian Ultra Milk. 2. Bagi Peneliti Lain Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut terutama berhubungan dengan kepuasan konsumen. 1.5.Ruang Lingkup Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian ini, maka penelitian ini hanya difokuskan pada mahasiswa Strata1 IPB semester 3-8 yang pernah mengkonsumsi Ultra Milk. Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dibatasi pada susu cair Ultra Milk siap minum dalam kemasan karton.

19 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu UHT Susu cair segar UHT (Ultra High Temperature) dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk membunuh seluruh mikroba, sehingga memiliki mutu yang sangat baik 5. Secara kesuluruhan faktor utama penentu mutu susu UHT adalah bahan baku, proses pengolahan dan pengemasannya. Bahan baku susu UHT cair segar adalah susu segar yang memiliki mutu tinggi terutama dalam komposisi gizi. Hal ini didukung oleh perlakuan pra panen hingga pasca panen yang terintegrasi. Pakan sapi harus diatur agar bermutu baik dan mengandung zat-zat gizi yang memadai, bebas dari antibiotika dan bahan-bahan toksis lainnya. Dengan demikian, sapi perah akan menghasilkan susu dengan komposisi gizi yang baik. Mutu susu segar juga harus didukung oleh cara pemerahan yang benar termasuk di dalamnya adalah pencegahan kontaminasi fisik dan mikrobiologis dengan sanitasi alat pemerah dan sanitasi pekerja. Susu segar yang baru diperah harus diberi perlakuan dingin termasuk transportasi susu menuju pabrik. Pengolahan di pabrik untuk mengkonversi susu segar menjadi susu UHT juga harus dilakukan dengan sanitasi yang maksimum yaitu dengan menggunakan alat-alat yang steril dan meminimumkan kontak dengan tangan. Seluruh proses dilakukan secara aseptik. Susu UHT dikemas secara higienis dengan menggunakan kemasan aseptik multilapis berteknologi canggih. Kemasan multilapis ini kedap udara sehingga bakteri pun tak dapat masuk ke dalamnya. Karena bebas bakteri perusak minuman, maka susu UHT pun tetap segar dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu kemasan multilapis susu UHT ini juga kedap cahaya sehingga cahaya ultra violet tak akan mampu menembusnya dengan terlindungnya dari sinar ultra violet maka kesegaran susu UHT pun akan tetap terjaga. Setiap kemasan aseptik 5 [23 Maret 2012]

20 6 multilapis susu UHT disterilisasi satu per satu secara otomatis sebelum diisi dengan susu. Proses tersebut secara otomatis dilakukan hampir tanpa adanya campur tanganmanusia sehingga menjamin produk yang sangat higienis dan memenuhi standar kesehatan internasional. Dengan demikian teknologi UHT dan kemasan aseptik multilapis menjamin susu UHT bebas bakteri dan tahan lama tidak membutuhkan bahan pengawet dan tak perlu disimpan di lemari pendingin hingga 10 bulan setelah diproduksi Konsumen Menurut Sumarwan (2004), konsumen dibedakan dalam dua jenis konsumen, yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu dan konsumen organisasi mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi Konsumen Individu Konsumen individu membeli barang dan jasa untuk digunakan sendiri dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya.dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian digunakan langsung oleh individu dan sering disebut sebagai pemakai akhir atau konsumen akhir.konsumen individu langsung mempengaruhi kemajuan dan kemunduran perusahaan. Produk sebaik apapun tidak akan ada artinya bagi perusahaan jika ia tidak dibeli oleh konsumen individu Konsumen Organisasi Konsumen organisasi meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintahan, dan lembaga lainnya. Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan dan jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya Perilaku Konsumen Perilaku konsumen didefinisikan oleh Engel, Blackweel dan Miniard (1994) sebagai tindakan langsung yang terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk keputusan yang

21 7 mendahului dan menyusul tindakan itu. The American Marketing Association (Setiadi, 2008) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai berikut: Perilaku konsumen merupakan interaksi dinamis antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungannya dimana manusia melakukan kegiatan pertukaran dalam hidup mereka (American Marketing Association). Dari definisi tersebut diatas terdapat 3 (tiga) ide penting, yaitu : 1. Perilaku konsumen adalah dinamis Perilaku konsumen dikatakan dinamis karena perilaku seseorang konsumen, grup konsumen, ataupun masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu. Sifat yang dinamis tersebut menyebabkan pengembangan strategi pemasaran menjadi sangat menantang. 2. Perilaku konsumen melibatkan interaksi Dalam perilaku konsumen terdapat interaksi antara pemikiran, perasaan dan tindakan manusia serta lingkungan. Perusahaan akan dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen apabila perusahaan dapat memahami bagaimana interaksi tersebut mempengaruhi konsumen. 3. Perilaku konsumen melibatkan pertukaran. Perilaku konsumen melibatkan pertukan antar manusia. Dengan kata lain seseorang memberikan sesuatu untuk orang lain dan menerima sesuatu sebagai gantinya. Elemen penting dari perilaku konsumen adalah proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan mempergunakan barang-barang dan jasa ekonomis. Dalam pengambilan keputusan ada tiga faktor yang ikut membentuk dan mempengaruhi perilaku konsumen (Engel et al, 1994). Faktor-faktor tersebut adalah pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses psikologi. Ketiganya mempengaruhi proses keputusan yang akan menghasilkan suatu keputusan pembelian. Faktor yang membentuk dan mempengaruhi perilaku konsumen dapat dilihat pada Gambar 1.

22 8 Pengaruh Lingkungan Perbedaan Individu Proses Keputusan Pengenalan Kebutuhan Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Pembelian dan Kepuasan Proses Psikologi Strategi Pemasaran Gambar 1.Model perilaku pengambilan keputusan konsumen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Engel et al, 1994). 2.4.Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Kotler dan Amstrong (2008) menjelaskan mengenai proses keputusan pembelian oleh konsumen yang terdiri dari lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan tingkah laku pasca pembelian. Namun dalam pembelian rutin, konsumen sering kali melompati atau membalik beberapa tahap ini. Berikut ini adalah tahapantahapan pengambilan keputusan menurut Kotler dan Amstrong (2008): a. Pengenalan kebutuhan. Proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan dimana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. b. Pencarian informasi. Konsumen mencari informasi yang disimpan dalam ingatan (pencarian internal) atau mendapatkan informasi yang relevan dengan keputusan dari lingkungan (pencarian eksternal). Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhannya. Kemudian konsumen akan berfokus pada produk dan merek yang sangat dikenalnya. Lalu ia akan membaginya kedalam tiga kumpulan kategori produk, yaitu dipertimbangkan, netral, dan tidak diterima. Jika pemecahannya tidak

23 9 diperoleh melalui pencarian internal, maka proses pencarian difokuskan pada stimuli eksternal yang relevan dalam menyelesaikan masalah (pencarian eksternal). Pencarian informasi ditentukan oleh situasi, produk, pengecer dan karakteristik konsumen (pengetahuan, keterlibatan, kepercayaan dan sikap, serta karakteristik demografi). c. Evaluasi alternatif. Konsumen mengevaluasi pilihan berkenaan dengan manfaat yang diharapkan dan menyempitkan pilihan hingga alternatif yang dipilih. d. Pembelian. Konsumen memperoleh alternatif yang dipilih atau pengganti yang diterima bila perlu. Konsumen melakukan pembelian yang nyata berdasarkan alternatif yang telah dipilih. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, keputusan membeli atau tidak, waktu pembelian, dimana dan bagaimana cara pembayarannya. e. Tingkah laku pasca pembelian. Proses pengambilan keputusan tidak berhenti pada proses mengkonsumsi saja melainkan berlanjut ke evaluasi produk yang dikonsumsi, yang mengarah pada respon puas atau tidak puas. Setelah melakukan pembelian, konsumen mengevaluasi apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan segera sesudah digunakan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Engel et al (1994) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk dalam proses yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Proses pengambilan keputusan pembelian pada konsumen dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu faktor pengaruh lingkungan, perbedaan dan pengaruh individual, dan pengaruh psikologi Pengaruh lingkungan Konsumen hidup dalam lingkungan yang kompleks. Perilaku proses keputusan mereka dipengaruhi oleh budaya, kelas sosial, pengaruh pribadi, keluarga dan situasi:

24 10 a. Budaya Budaya mengacu pada nilai, gagasan, artefak, dan simbolsimbol lain yang bermakna yang membantu individu berkomunikasi, melakukan penafsiran dan evaluasi sebagai anggota masyarakat. Standar suatu budaya belum tentu sama dengan di tempat lain. Pemasar seharusnya mengetahui bahwa pemasaran merupakan saluran tempat makna budaya ditransfer ke barang konsumen. b. Kelas Sosial Kelas sosial adalah pembagian di dalam masyarakat yang terdiri dari individu-individu yang berbagi nilai, minat dan perilaku yang sama. Mereka dibedakan oleh perbedaan status sosioekonomi yang berjajar dari yang rendah hingga yang tinggi. Status kelas sosial kerap menghasilkan bentuk-bentuk perilaku konsumen yang berbeda. c. Pengaruh pribadi Sebagai konsumen, perilakunya kerap dipengaruhi mereka yang berhubungan erat dengannya. Kita mungkin berespon terhadap tekanan yang dirasakan untuk menyesuaikan diri dengan norma dan harapan yang diberikan orang lain. d. Keluarga Keluarga telah menjadi fokus penelitian di bidang penelitian konsumen sejak dahulu. Keluarga kerap menjadi unit pengambilan keputusan utama, tentu saja dengan pola peranan dan fungsi yang kompleks dan bervariasi. e. Situasi Jelas bahwa perilaku berubah ketika situasi berubah. Kadang perubahan ini tak menentu dan tidak dapat diramalkan. Namun perubahan tersebut dapat diramalkan melalui penelitian dan dimanfaatkan dalam strategi pemasaran.

25 Perbedaan Individu Beranjak dari faktor lingkungan luar ke faktor internal yang menggerakan dan mempengaruhi perilaku. Perbedaan ini memasukan lima cara penting di mana konsumen mungkin berbeda, yaitu sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap dan kepribadian, gaya hidup, dan demografi yang dijabarkan sebagai berikut: a. Sumber Daya Konsumen Setiap orang membawa tiga sumber daya kedalam setiap situasi keputusan yaitu waktu, uang dan perhatian.umumnya terdapat keterbatasan yang jelas pada ketesediaan masing-masing, sehingga memerlukan semacam alokasi yang cermat. Misalnya saja seorang individu memiliki pekerjaan yang sibuk dengan pendapatan tinggi, maka ia akan memiliki keterbatasan masalah waktu dan perhatian. b. Motivasi dan Keterlibatan Perilaku yang termotivasi diprakarsai oleh pengaktifan kebutuhan.kebutuhan diaktifkan ketika ada ketidakcocokan yang memadai antara keadaan aktual dan keadaan yang diinginkan. Hal ini menimbulkan dorongan untuk memenuhi keinginan tersebut yang disebut motivasi. Kehadiran atau ketidakhadiran mempengaruhi perilaku proses keputusan. Keterlibatan juga merupakan pemotivasi yang utama dalam pembelian. c. Pengetahuan Pengetahuan didefinisikan secara sederhana sebagai informasi yang disimpan di dalam ingatan. Pengetahuan konsumen mencakup susunan luas informasi, ketersediaan, dan karakteristik produk dan jasa, di mana dan kapan untuk membeli dan bagaimana menggunakan produk.

26 12 Kebutuhan aktualisasi diri Kebutuhan akan penghargaan Kebutuhan sosial Kebutuhan Keselamatan Kebutuhan fisiologi d. Sikap Gambar 2. Hierarki kebutuhan menurut Maslow (Kotler dan Amstrong, 2008) Sikap diartikan sebagai suatu evaluasi menyeluruh yang memungkinkan orang berespon dengan cara menguntungkan atau tidak menguntungkan secara konsisten berkenaan dengan objek atau alternatif yang diberikan. Bila semua yang lain sama, orang biasanya berperilaku dengan cara yang konsisten dengan sikap dan maksud mereka. e. Kepribadian, Gaya Hidup dan Demografi Di dalam perilaku konsumen, kepribadian didefinisikan sebagai respon yang konsisten terhadap stimulus lingkungan. Keadaan organisasi dalam diri individu, yang diacu sebagai kepribadian, mengadakan persiapan untuk pengalaman yang berhubungan secara rapi dan koheren. Dalam implikasinya, strategi

27 13 pemasaran harus berfokus pada pencocokan kepribadian konsumen dengan kepribadian produk. Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menggunakan uang dan waktunya. Gaya hidup seseorang biasanya tidak permanen dan cepat berubah sesuai dengan pengaruh lingkungan sekitarnya. Demografi adalah mendeskripsikan pangsa pasar konsumen dalam istilah seperti usia, pendapatan dan pendidikan. Bila disertai dengan penelitian psikografik, demografi dapat memberikan keterangan mengenai sifat dan komposisi pasar Proses Psikologi Pengolahan Informasi manusia, pembelajaran, dan perubahan sikap semua merupakan minat utama dari penelitian konsumen. Sesungguhnya disinilah beberapa dari sumbangan terbesar telah dibuat untuk memahami perilaku konsumen. a. Pengolahan Informasi Komunikasi adalah kegiatan pemasaran inti. Oleh karena itu, penelitian konsumen sudah lama berkepentingan dengan penemuan bagaimana orang menerima, pengolah, dan mengerti komunikasi pemasaran. b. Pembelajaran Siapa saja yang berusaha mempengaruhi konsumen sebenarnya sedang mencoba menghasilkan pembelajaran, yaitu proses dimana pengalaman menyebabkan perubahan dalam pengetahuan, sikap dan perilaku. c. Perubahan Sikap dan Perilaku Perubahan sikap dan perilaku adalah sasaran pemasaran yang lazim. Proses ini mencerminkan pengaruh psikologis dasar yang menjadi subjek dari beberapa penelitian.

28 Konsep Produk Definisi Produk Produk menurut Kotler dan Amstrong (2008) adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk menarik perhatian, akuisisi, penggunaan, atau konsumsi yang dapat memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan. Menurut Kotler (2005) ada lima tingkatan produk, yaitu manfaat inti, produk dasar, produk yang diharapkan, produk yang ditingkatkan dan calon produk. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah : a. Manfaat inti yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. b. Produk dasar yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra. c. Produk yang diharapkan yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. d. Produk yang ditingkatkan yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. e. Calon produk yaitu segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang Klasifikasi Produk Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2005) produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu: 1. Berdasarkan aspek daya tahan dan wujud produk dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu : a) Barang tidak tahan lama Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

29 15 pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng dan sebagainya. b) Barang tahan lama Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. c) Jasa Produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis.contohnya mencakup pemotongan rambut dan perbaikan barang. 2. Berdasarkan tujuan konsumsi yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produk itu dikonsumsi, maka produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: a) Barang konsumsi Barang konsumsi merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut. b) Barang industri Barang industri merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk mendapatkan suatu manfaat tertentu.b iasanya hasil pemrosesan dari barang industri diperjual belikan kembali Atribut Produk Atribut produk menurut Tjiptono (1997) adalah unsur-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut produk meliputi merek, kemasan, pemberian label, pelayanan pelengkap dan jaminan garansi yang dijabarkan sebagai berikut:

30 16 1. Merek Merek merupakan nama, istilah, tanda, simbol/lambang, desain, warna, gerak atau kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas dan diferensiasi terhadap produk pesaing. 2. Kemasan Pengemasan (packaging) merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan wadah (container) atau pembungkus (wrapper) untuk suatu produk. 3. Pemberian label Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Sebuah label bisa merupakan bagian dari kemasan, atau bisa pula merupakan etiket (tanda pengenal) yang dicantumkan pada produk. 4. Layanan Pelengkap Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsur jasa atau layanan, baik itu jasa sebagai inti (jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Produk inti umumnya sangat bervariasi antara tipe bisnis yang satu dengan yang lain, tetapi layanan pelengkapnya memiliki kesamaan. 5. Jaminan (garansi) Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas produknya kepada konsumen, dimana konsumen akan diberi ganti rugi bila produk ternyata tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan Penelitian Terdahulu Rauf (2010) melakukan penelitian mengenai analisis pengambilan keputusan dan preferensi konsumen terhadap Restoran Gurih 7, Bogor. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa atribut yang paling dipentingkan dalam faktor Reliability adalah keterampilan pramusaji

31 17 dalam memberikan pelayanan yang cepat dan tepat. Pada faktor Responsiveness, atribut kecepatan pramusaji dalam melayani konsumen dan menanggapi keluhan mempunyai nilai kepentingan sama besar. Pada faktor Assurance yang paling dipentingkan adalah keramahan dan kesopanan pramusaji dalam melayani konsumen. Faktor Tangible yang paling dipentingkan adalah penataan interior dan eksterior restauran, serta faktor Emphaty yang paling dipentingkan adalah upaya restauran memenuhi kebutuhan konsumen. Erika (2010) melakukan penelitian mengenai analisis perilaku konsumen dalam keputusan pembelian frozen yoghurt, studi kasus gerai frozen yoghurt Sour Sally Mall Senayan City. Berdasarkan penelitian didapatkan hasil analisis faktor bahwa enam faktor yang mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian frozen yoghurt. Berdasarkan hasil analisis multiatribut Fishbein, atribut yang dipentingkan konsumen dalam pembelian frozen yoghurt adalah kebersihan, rasa, dan kehalalan. Atribut yang dipercaya konsumen melekat pada frozen yoghurt Sour Sally adalah rasa, kebersihan dan kehalalan. Berdasarkan hasil skor Fishbein yang diperoleh yaitu sebesar 16,273 dapat dikatan produk frozen yoghurt Sour Sally termasuk kategori baik.

32 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan turut berimplikasi pada naiknya permintaan akan produk-produk yang dinilai memiliki gizi tinggi,salah satunya susu cair. Hal ini menyebabkan timbulnya persaingan antar pelaku usaha, sehingga diperlukannya mempelajari apa yang dibutuhkan dan diharapkan konsumen. Salah satu merek susu cair yang menguasai pangsa pasar Industri susu cair di Indonesia adalah Ultra Milk. PTUltrajaya selaku produsen dari Ultra Milk menyadari akan perkembangan susu cair dalam kemasan sehingga munculnya persaingan yang ketat dari produsen lain. Dalam rangka meningkatkan pangsa pasar yang tersedia, maka manajemen harus mengetahui secara mendalam mengenai perilaku konsumen yang akan menjadi sasarannya termasuk didalamnya karakteristik konsumen, proses pengambilan keputusan pembelian konsumen, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian konsumen, serta sikap konsumen Ultra Milk. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, analisis faktor dan analisis multiatribut Fishbein. Analisis deskriptif digunakan untuk mengkaji karakteristik konsumen pada Ultra Milk yang meliputi, jenis kelamin, pengeluaran, asal daerah dan lain-lain. Analisis faktor digunakan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian. Analisis Fishbein digunakan untuk mengidentifikasi bagaimana konsumen merangkai kepercayaan terhadap atribut suatu produk sehingga membentuk sikap tentang berbagai objek. Hasil dari ketiga analisis ini akan menghasilkan Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Dalam Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk. Bagan aliran kerangka pemikiran secara lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.

33 19 Kesadaran masyarakat akan pentingnya susu Persaingan yang semakin ketat pada Industri susu cair Studi perilaku konsumen Ultra Milk Karakteristik Konsumen dan Proses Keputusan Pembelian Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Sikap Konsumen Terhadap Atribut Analisis Deskriptif Analisis Faktor Analisis Multiatribut Fishbein Kepercayaan Evaluasi Kinerja atribut-atribut produk Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk Rekomendasi Bagi Perusahaan Gambar 3.Kerangka pemikiran

34 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor, Darmaga. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu pada bulan Desember 2011 sampai Maret Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Data primer merupakan data yang dikumpulkan dan disusun bagi penelitian yang dilakukan. Data tersebut diperoleh dengan cara mengamati langsung di lapangan, penyebaran kuesioner, dan wawancara dengan pihak terkait. Sedangkan data sekunder diperoleh melalui bahan buku pustaka, buku-buku, literatur-literatur yang isinya terkait dengan penelitian ini. Pengambilan contoh sampel dilakukan dengan quota sampling, dimana sampel dibagi berdasarkan fakultas yang ada. Populasi dari sampel adalah jumlah mahasiswa S1. Populasi mahasiswa S1 IPB per Desember 2011 terlihat pada Tabel 2. Pertama penentuan jumlah sampel dilakukan berdasarkan rumus slovin (Umar, 2010), yaitu:.... (1) Keterangan: n = jumlah sampel N = jumlah populasi e = Tingkat kesalahan yang digunakan 10% Berdasarkan rumus Slovin didapat jumlah responden sebanyak 100 responden.

35 21 Tabel 2.Populasi mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Fakultas Laki- laki (orang) Perempuan (orang) Jumlah (orang) Pertanian Kedokteran Hewan Perikanan dan Ilmu kelautan Peternakan Kehutanan Teknologi Pertanian Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Ekonomi dan Manajemen Ekologi Manusia Jumlah Sumber: Direktorat AJMP-IPB (2011) Selanjutnya dilakukan pembagian jumlah responden dari setiap fakultas yang ada agar respondennya terwakili. FAPERTA : FKH : FPIK : FAPET : FAHUTAN : FATETA : FMIPA : FEM : FEMA : Berdasarkan hasil perhitungan quota sampling maka didapat jumlah mahasiswa yang akan dijadikan responden untuk tiap fakultas.hasil dapat dilihat pada Tabel 3.

36 22 Tabel 3.Sampel mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Fakultas Jumlah Responden (orang) Pertanian 12 Kedokteran Hewan 5 Perikanan dan Ilmu kelautan 10 Peternakan 7 Kehutanan 11 Teknologi Pertanian 12 Matematika dan Ilmu pengetahuan Alam 19 Ekonomi dan Manajemen 15 Ekologi Manusia 9 Jumlah 100 Sumber : Data olahan (2012) 3.4.Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1Analisis Kualitatif Analisis kualitatif merupakan bentuk analisis yang berdasarkan dari data yang dinyatakan dalam bentuk uraian. Analisis kualitatif ini digunakan untuk membahas dan menerangkan hasil penelitian dalam bentuk kalimat Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif merupakan analisis yang digunakan terhadap data yang berwujud angka angka dan cara pembahasannya. Dalam penelitian ini menggunakan program SPSS for Windows ver Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya (Wijaya, 2009). Suatu kuesioner dikatakan sah jika pertanyaan pada kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dapat dilakukan dengan membandingkan nilai r-hitung dengan r-tabel untuk degree offreedom (df)=n-k, dalam hal ini adalah jumlah sampel dan k

37 23 adalah jumlah konstruk. tersebut dikatakan valid. Dimana: Jika r-hitung > r-tabel, maka pertanyaan r xy Keterangan: r xy = Korelasi antara X dan Y X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor total semua pertanyaan dari setiap responden n = Jumlah responden 2. Reliabilitas... (2) Pengujian reliabilitas adalah berkaitan dengan masalah adanya kepercayaan terhadap instrument (Wijaya, 2009). Suatu instrument dapat memiliki tingkat kepercayaan tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrument tersebut menunjukan hasil yang tetap. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai α > 0,60. Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran yang konsisten (Umar, 2010). Uji reliabilitas alat untuk penelitian kali ini menggunakan teknik Spearman-Brown dan metode Cronbach. Rumus dari Spearmen-Brown, yaitu: (3) Tetapi terlebih dahulu dihitung korelasi antara belahan ganjilgenap dengan rumus:.....(4) [ ] Metode Cronbach digunakan untuk mencari reliabilitas instrument yang skornya merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7. Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut (Umar, 2010):

38 24 Keterangan: r II k ( )( ). (5) = Reliabilitas instrument = banyak butir pertanyaan = varian total = jumlah varian butir Jumlah varian butir dicari dulu dengan cara mencari nilai varian tiap butir kemudian jumlahkan, (Umar, 2010) seperti yang dipaparkan berikut ini :...(6) Keterangan: n = jumlah responden X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) Analisis Deskriptif Analisis Deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik konsumen dan mengetahui keputusan pembelian Ultra Milk. Dilakukan secara deskriptif melalui perhitungan persentase jawaban responden dalam bentuk tabulasi sederhana. Persentase tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :.....(7) Keterangan : P = Persentase responden yang memilih kategori tertentu fi = Jumlah responden yang memilih kategori tertentu fi =Total Jawaban Analisis Faktor Analisis faktor menganalisis interaksi antarvariabel, semua valiabel berstatus sama. Analisis faktor dapat digunakan untuk mengidentifikasi struktur hubungan antar variabel maupun antar responden (Simamora, 2005). Dalam penelitian ini data tentang faktor-

39 25 faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian Ultra Milk akan dianalisis dengan metode ekstraksi Principal Component Analysis (PCA). Untuk keperluan perhitungan dipergunakan bantuan Software Excell dan SPSS for windows 17, Model Analisis MultiatributFishbein Sikap dan perilaku konsumen juga merupakan bagian dari konsep perilaku konsumen yang lain. Untuk mengukur sikap dan perilaku konsumen dapat dilakukan dengan model multiatribut. Salah satu model sikap yang terkenal adalah model sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap obyek tertentu. Model tersebut menggambarkan bahwa sikap konsumen terhadap suatu produk atau merek produk ditentukan oleh dua hal, yaitu kepercayaan terhadap atribut yang dimiliki produk atau merek (komponen b i ), dan evaluasi pentingnya atribut dari produk tersebut (komponen e i ) (Sumarwan, 2011). Model ini digambarkan oleh formula berikut.. (8) Keterangan: A o = Sikap terhadap suatu objek b i = Kekuatan kepercayaan bahwa ojek tersebut memiliki atribut i e i = Evaluasi terhadap atribut i N = Jumlah atribut yang dimiliki objek Model ini secara singkat menyatakan bahwa sikap seorang konsumen terhadap suatu objek ditentukan oleh sikapnya terhadap berbagai atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Model ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap konsumen terhadap berbagai merek dari suatu produk. Model Fisbein mengemukakan tiga konsep utama, yaitu sebagai berikut: 1. Atribut Atribut adalah karakteristik dari objek sikap (Ao). Salient belief adalah kepercayaan konsumen bahwa produk memiliki berbagai atribut, sering disebut sebagai attribute-object beliefs.

40 26 2. Kepercayaan Kepercayaan adalah kekuatan kepercayaan bahwa suatu produk memiliki atribut tertentu. Konsumen akan mengungkapkan kepercayaan terhadap berbagai atribut yang dimiliki suatu merek dan produk yang dievaluasinya, langkah ini digambarkan oleh bi yang mengukur kepercayaan konsumen terhadap atribut yang dimiliki oleh masing-masing merek. 3. Evaluasi Atribut Evaluasi atribut menggambarkan pentingnya suatu atribut bagi konsumen. Konsumen akan mengidentifikasi atribut-atribut atau karakteristik yang dimiliki oleh objek yang akan dievaluasi. Komponen ei mengukur evaluasi kepentingan atribut-atribut yang dimiliki oleh objek tersebut. Konsumen belum memperhatikan merek dari suatu produk ketika mengevaluasi tingkat kepentingan tersebut.

41 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum PT Ultra Jaya Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Ultra Jaya.PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,Tbk merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi minuman yang bermarkas di Padalarang, Kab. Bandung, Indonesia 6. Beralamat di Jln. Raya Cimareme 131, Padalarang, Kab. Bandung. Perusahaan ini awalnya merupakan industri rumah tangga yang didirikan pada tahun 1958, kemudian menjadi suatu entitas perseroan terbatas pada tahun Perusahaan ini merupakan pioner di bidang industri minuman dalam kemasan di Indonesia, dan sekarang memiliki mesin pemroses minuman tercanggih se-asia Tenggara. PT Ultrajaya Milk, Tbk. menggunakan sistem komputerisasi yang sudah terintegrasi, yaitu SAP, sejak tahun Bahkan perusahaan ini merupakan salah satu rujukan implementor SAP yang dinilai cukup sukses di dalam mengadopsi hampir semua modul SAP. PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company didirikan pada tahun Pada awalnya perusahaan yg berawal dari sebuah rumah di Jln. Tamblong Dalam, Bandung, ini hanya memproduksi susu. Namun seiring perkembangannya, dia juga memproduksi juice dalam kemasan bermerek Buavita dan Gogo serta memproduksi Teh Kotak, Sari Asem Asli dan Sari Kacang Ijo. Sejak tahun 2008 merek Buavita dan Gogo dibeli oleh PT Unilever Indonesia, Tbk. Perseroan ini memiliki visi menjadi perusahaan industri makanan dan minuman yang terbaik dan terbesar di Indonesia, dengan senantiasa mengutamakan kepuasan konsumen, dan menjungjung tinggi kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan.untuk mencapai visi tersebut, perusahaan memiliki misi yaitu menjalankan usaha yang dilandasi dengan kepekaan yang tinggi untuk senantiasa berorientasi kepada pasar atau konsumen, dan kepekaan serta 6 [19 Desember 2011]

42 28 kepedulian untuk senantiasa memperhatikan lingkungan yang dilakukan secara optimal agar dapat memberikan nilai tambah sebagai wujud pertanggung jawaban kepada pemegang saham Struktur Organisasi Perusahaan Gambar 4. Struktur organisasi PT Ultrajaya Tbk PT Ultrajaya memiliki stuktur organisasi yang cukup kompleks, mengingat perusahaan ini merupakan perseroan yang besar dan memiliki unit usaha yang cukup banyak. Berdasarkan akta risalah Rapat Umum Pemegang Saham no. 12 tanggal 29 Juni 2004 dari Ny. Fani Andayani, S.H., Notaris di Cimahi, Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang saat ini menjabat ditetapkan untuk masa jabatan sampai dengan Rapat Umum Pemegang Saham tahun 2009, dan pada tanggal 31 Desember 2007 komposisinya adalah: 1. Dewan Komisaris: Tn. Supiandi Prawirawidjaja - Presiden Komisaris Tn. drh. Endang Suharya - Komisaris Independen Tn. Soeharsono Sagir, S.E. Komisaris

43 Produk 2. Direksi: Tn. Sabana Prawirawidjaja - Presiden Direktur Tn. Samudera Prawirawidjaja - Direktur Tn. Ir. Jutianto Isnandar Direktur Berikut merupakan informasi yang menunjukan komposisi karyawan PT Ultrajaya menurut penempatan dan jenjang pendidikan.informasi ini dapat dilihat pada Tabel 4 dan Tabel 5. Tabel 4. Komposisi karyawan menurut penempatan Divisi / Division Jumlah (orang) Sales & Distribution 530 Marketing 12 Plant / Manufacturing 488 Personnel & General Affairs 93 Finance & Accounting 23 I.T. 13 Engineering 43 Internal Audit 14 Management 23 Sumber: Annual Report(2008) Tabel 5.Komposisi karyawan menurut jenjang pendidikan Pendidikan / Education Jumlah (orang) S-1 dan S-2 / Undergraduate and Master degrees 202 D-1, D-2 dan D-3 / Bachelor 123 SMA dan sederajat / Senior highschool 745 SMP dan sederajat / Junior highschool 120 SD dan sederajat / Primary school 49 Sumber: Annual Report (2008) Susu cair Ultra Milk merupakan susu segar berkualitas tinggi mengandung manfaat alami dan seimbang dari protein, karbohidrat, vitamin, mineral seperti Kalsium, Magnesium, Fosfor, dan dicampur dengan gula dan bahan baku lainnya seperti bubuk coklat, sari buah stroberi atau bubuk kopi. sehingga menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap. Susu Ultra Milk

44 30 diproses melalui proses Ultra High Temperature (UHT) dengan suhu 140 o C selama 4 detik. Hal ini dilakukan untuk membunuh bakteri yang berbahaya bagi tubuh dengan meminimalisasi kerusakan gizi yang terkandung. Setelah diproses secara UHT, lalu susu dikemas dengan kemasan aseptik 6 lapis yang menjaga susu tetap awet selama 10 bulan tanpa bahan pengawet Analisis Data Validitas dan Reabilitas Kuesioner Uji Validitas Kuesioner Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu instrumen alat ukur telah menjalankan fungsi ukurnya (Wijaya, 2009). Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya diukur dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment dan hasilnya dibandingkan dengan nilai angka tabel korelasi nilai r. Sebagai penelitian awal, kuesioner disebarkan sebanyak 30 kuesioner kepada responden. Setelah dilakukan uji validitas, didapatkan 45 pertanyaan sahih. Artinya seluruh pertanyaan tersebut memenuhi syarat sah untuk diolah lebih lanjut (r hitung > r tabel, dimana r tabel= 0,361 untuk n= 30 pada α = 5%). Hasil perhitungan uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 2,3 dan Uji Reliabilitas Kuesioner Uji reliabilitas adalah suatu uji untuk mengukur kepercayaan terhadap instrumen. Suatu instrumen dapat memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi (konsisten) jika hasil dari pengujian instrumen tersebut menunjukan hasil yang tetap (Wijaya, 2009). Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach s Alpha. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai 0,9026 untuk variabel kekuatan kepentingan, nilai 0,8879 untuk evaluasi kepercayaan dan 0,8586 untuk faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Karakteristik Responden Pertanyaan untuk karakteristik responden meliputi nama, no telepon, jenis kelamin, usia, departemen/angkatan, daerah asal dan pengeluaran

45 31 responden. Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa S1 IPB dari semester 3 hingga semester 8 yang pernah meminum susu cair Ultra Milk Jenis Kelamin Karakteristik konsumen susu cair Ultra Milk berdasarkan jenis kelamin adalah mayoritas berjenis kelamin perempuan sebanyak 62% dan selebihnya berjenis kelamin laki-laki sebanyak 38%. Hal ini menjelaskan bahwa perempuan lebih banyak mengkonsumsi susu cair Ultra Milk dibandingkan laki-laki. Konsumen dengan jenis kelamin perempuan cenderung lebih memperhatikan asupan gizi yang masuk ke dalam tubuh dibandingkan laki-laki. Karakteristik konsumen susu cair Ultra Milk berdasarkan jenis kelamin ditunjukkan pada Gambar 5. 38% 62% Perempuan Laki-laki Gambar 5. Karakteristik mahasiswa berdasarkan jenis kelamin Usia Karakteristik konsumen susu cair Ultra Milk berdasarkan usia kepada 100 mahasiswa adalah 46% berusia 21 tahun, 27% mahasiswa berusia 20 tahun, 14% mahasiswa berusia 19 tahun, 12% mahasiswa berusia 22 tahun dan 1% mahasiswa berusia 18 tahun. Usia yang paling banyak adalah 44% mahasiswa berusia 21 tahun, hal ini dikarenakan oleh penyebaran kuesioner terhadap mahasiswa yang ratarata berkisar 18 tahun - 22 tahun, seperti dimuat pada Gambar 6.

46 32 12% 1% 14% 46% 27% Gambar 6. Karakteristik mahasiswa berdasarkan usia Asal Daerah Karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi susu cair Ultra Milk berdasarkan asal daerah adalah mayoritas berasal dari Jabodetabek sebesar 41% dan minoritas berasal dari Yogyakarta, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Irian jaya sebesar 0% atau tidak ada sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen dengan daerah asal Jabodetabek lebih banyak mengkonsumsi susu cair dibandingkan daerah lain. Karakteristik konsumen yang didapatkan berdasarkan asal daerah ditunjukkan pada Gambar 7. 28% Jabodetabek 41% Jawa Tengah Jawa Barat 1% Jawa Timur 20% 10% Sumatera Gambar 7. Karakteristik mahasiswa berdasarkan jenis asal daerah Pengeluaran Karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi susu cair Ultra Milk berdasarkan pengeluaran rata-rata per bulan adalah mayoritas memiliki pengeluaran sebesar Rp Rp sebesar 67% dan minoritas memiliki pengeluaran sebesar > Rp sebesar

47 33 3%. Hasil tersebut dapat menginformasikan bahwa sebagian besar konsumen mahasiswa memiliki pengeluaran yang tidak terlalu besar, dapat dikaitkan dengan pendapatan konsumen mahasiswa yang umumnya masih terbatas. Karakteristik konsumen yang didapatkan berdasarkan pengeluaran ditunjukan Gambar8. 5% 3% 7% < Rp % 67% Rp Rp Rp Rp Rp Rp >Rp Gambar 8. Karakteristik mahasiswa berdasarkan pengeluaran 4.5. Proses Pengambilan Keputusan Pembelian terjadi apabila seseorang merasakan sesuatu untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam proses tersebut terdapat langkah-langkah yang umumnya dilakukan seseorang jika ingin memutuskan membeli sesuatu. Proses keputusan pembelian itu meliputi lima tahap, antara lain: (a) pengenalan kebutuhan, (b) pencarian informasi, (c) evaluasi alternatif, (d) keputusan pembelian, (e) pasca pembelian. Data mengenai proses pengambilan keputusan diperoleh dari konsumen yang melakukan pembelian susu cair Ultra Milk pada mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor Pengenalan Kebutuhan Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal. Faktor-faktor seperti motivasi dan manfaat akan mempengaruhi tindakan untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi

48 34 utama konsumen dalam pembelian susu cair Ultra Milk dapat dilihat pada Gambar 9. 3% 3% 12% 39% Menjaga kesehatan Pengganti sarapan Coba-coba 43% Dorongan iklan/promosi Rasa produk Gambar 9. Motivasi utama konsumen membeli Ultra Milk Berdasarkan hasil penelitian, motivasi utama konsumen dalam membeli susu cair Ultra Milk adalah sebagai pengganti sarapan sebesar 43%. Untuk motivasi kedua terbanyak adalah untuk menjaga menjaga kesehatan sebesar 39%. Sedangkan motivasi paling sedikit adalah karena dorongan iklan/promosi sebesar 3% dan saran dari teman sebesar 0%. Hasil tersebut menunjukan bahwa motivasi konsumen dalam mengkonsumsi susu cair Ultra Milk belum didasarkan keinginan menjaga kesehatan, tetapi lebih sebagai pengganti sarapan. 19% 2% Tubuh yang sehat Menjadi gaya hidup Menunjukan status sosial 79% Gambar 10. Manfaat yang dicari konsumen dari Ultra Milk

49 35 Hasil penelitian mengenai manfaat yang dicari dalam mengkonsumsi susu cair Ultra Milk ditunjukkan pada Gambar 10. Sebanyak 79% konsumen berpendapat bahwa produk susu cair Ultra Milk dikonsumsi agar mendapatkan tubuh yang sehat. Manfaat lainnya adalah menjadi gaya hidup sebesar 19% dan menunjukkan status sosial sebesar 2%. Dapat dikatakan susu cair Ultra Milk dikonsumsi untuk membuat tubuh menjadi sehat Pencarian Informasi Langkah selanjutnya setelah mengenali kebutuhan adalah pencarian informasi. Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari informasi lebih banyak. Informasi yang dicari meliputi berbagai produk dan merek yang dianggap bisa memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhannya. Pencarian informasi ini diharapkan akan memberi pengetahuan tentang produk secara lengkap sehingga dapat menghasilkan keputusan yang tepat pula. Tahap pencarian pada susu cair Ultra Milk dapat diidentifikasi dengan melihat pengalaman melihat promosi, sumber informasi mengenai produk, fokus perhatian pada informasi dan pengaruh promosi produk terhadap pembelian. 4% Ya Tidak Gambar 11. Pengalaman konsumen melihat promosi Ultra MIlk Dari hasil penelitian yang ditunjukkan Gambar 11, sebanyak 96% konsumen pernah melihat promosi mengenai susu cair Ultra Milk sedangkan sebanyak 4% konsumen mengaku belum pernah melihat promosi susu cair Ultra Milk. Hal ini menunjukkan informasi 96%

50 36 mengenai susu cair Ultra Milk mudah untuk didapatkan oleh konsumen sehingga sebagian besar konsumen susu cair Ultra Milk pernah melihat promosinya. 2% 9% 8% 3% 3% Internet TV Radio Keluarga Teman 75% Lainnya Gambar 12. Sumber informasi tentang Ultra Milk Mayoritas konsumen memperoleh informasi tentang susu cair Ultra Milk melalui Televisi dan yang kedua melalui teman sebanyak 9%. Minoritas konsumen memperoleh informasi mengenai susu cair Ultra Milk melalui radio sebesar 2% dan brosur sebesar 0%. Hal ini bisa dilihat pada Gambar % 1% 1% 1% 11% harga rasa kualitas manfaat rekomendasi 30% 43% kepopuleran lainnya Gambar 13. Fokus perhatian saat mendapatkan informasi Ultra Milk Bila dilihat dari Gambar 13, sebanyak 43% konsumen mengaku bahwa yang menjadi fokus perhatian pada saat menerima informasi mengenai susu cair Ultra Milk adalah rasa, kedua terbanyak memilih kualitas produk sebesar 30%. Sedangkan minoritas memilih

51 37 rekomendasi, kepopuleran dan lainnya sebagai fokus utama saat mendapatkan informasi. Hal ini menunjukan bahwa hal yang menjadi perhatian konsumen saat menerima promosi susu cair Ultra Milk adalah rasa yang beragam. 27% 44% Tidak terpengaruh Tertarik membeli Tertarik mencoba 29% Gambar 14. Pengaruh promosi terhadap pembelian Selanjutnya mengenai pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian susu cair Ultra Milk akan ditunjukan pada Gambar 14. Sebanyak 44% konsumen mengaku bahwa promosi tidak berdampak kepada keputusan pembelian, 29% konsumen tertarik untuk membeli dan 27% konsumen tertarik untuk mencoba Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif terjadi ketika konsumen telah cukup banyak mendapatkan informasi tentang suatu produk. Setelah konsumen mengumpulkan informasi tentang jawaban alternatif terhadap suatu kebutuhan yang dikenali, maka konsumen mengevaluasi pilihan serta menyempitkan pilihan pada alternatif yang diinginkan. Gambar 15 akan menunjukkan hal yang menjadi pertimbangan dalam membeli susu cair Ultra Milk. Terlihat pada Gambar 15 sebanyak 53% konsumen susu cair Ultra Milk menyatakan bahwa rasa adalah pertimbangan awal dalam memutuskan untuk membeli. Terbesar ke dua adalah kualitas produk dengan persentase sebesar 23%.

52 38 23% 10% 1% 13% harga rasa kualitas manfaat 53% kepopuleran Gambar 15. Pertimbangan awal memutuskan membeli Ultra Milk Pertanyaan selanjutnya mengenai pengkonsumsian susu cair lain selain merek Ultra Milk sebanyak 79% konsumen menjawab ya dan 21% konsumen menjawab tidak yang dapat dilihat pada Gambar 16. Hal ini menunjukkan konsumen loyal pada susu Ultra Milk lebih sedikit dibandingan yang tidak loyal. 21% 79% Ya Tidak Gambar 16. Pengkonsumsian susu cair selain Ultra Milk Dari konsumen yang mengkonsumsi produk susu cair lain selain merek Ultra Milk menjawab bahwa alasan mereka adalah karena rasa sebanyak 35% dan harga sebanyak 26 %. Alasan paling sedikit yaitu 4% adalah kepopuleran merek lain. Untuk selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 17.

53 39 11% 4% 3% 10% 26% harga rasa kualitas manfaat 11% rekomendasi kepopuleran 35% lainnya Gambar 17. Alasan menggunakan merek lain Proses Pembelian Tahap berikutnya dalam proses keputusan pembelian adalah proses pembelian. Setelah konsumen memiliki berbagai alternatif mengenai produk yang dibutuhkan maka keputusan pembelian dapat dilakukan. Pada proses pengambilan keputusan, konsumen mengambil keputusan mengenai siapa yang paling mempengaruhi dalam pembelian, bagaimana cara memutuskan pembelian dan dimana melakukan pembelian. 13% 12% 75% Diri sendiri Keluarga Teman Gambar 18. Orang yang paling mempengaruhi pembelian

54 40 Dari Gambar 18 dapat diketahui bahwa orang yang paling mempengaruhi dalam pembelian susu Cair Ultra Milk adalah diri sendiri sebesar 75%. Selanjutnya konsumen yang menjawab keluarga berpengaruh sebesar 13 % dan teman sebesar 12%. Dapat dilihat dorongan diri internal lebih besar daripada dorongan eksternal dalam melakukan pembelian susu cair Ultra Milk Terlihat pada Gambar 19 bahwa sebanyak 50% konsumen melakukan pembelian susu cair Ultra Milk tergantung situasi saat itu artinya konsumen sudah ingin membeli susu cair tetapi belum mengetahui merek apa yang akan dibeli. Sebanyak 36% konsumen melakukan pembelian dengan tidak pernah direncanakan atau mendadak artinya niat membeli muncul ketika melihat produk susu cair Ultra Milk dan 14% konsumen melakukan pembelian secara terencana sebelumnya. 50% 14% Selalu direncanakan Tidak pernah direncanakan Tergantung situasi 36% Gambar 19. Cara memutuskan pembelian Ultra Milk Berdasarkan penelitian yang dilakukan diketahui bahwa tempat pembelian susu cair paling banyak adah di supermarket sebesar 55%, disusul warung sebanyak 40%, rumah makan 3%, lainnya 2% dan yang terakhir adalah di tempat rekreasi sebesar 0% atau dapat dikatakan tidak ada yang dapat dilihat pada Gambar 20. Hasil tersebut memperlihatkan bahwa tempat yang paling sering digunakan untuk membeli susu cair Ultra Milk adalah supermarket. Ultra Milk dapat

55 41 menggiatkan promosi di supermarket agar konsumen lebih tertarik dalam pembelian. 3% 2% 40% 55% Warung Supermarket Rumah makan Lainnya Gambar 20. Tempat pembelian Ultra Milk Pasca Pembelian Evaluasi alternatif tidak hanya terjadi sebelum pembelian, tetapi juga akan tetap berlaku setelah terjadi proses pembelian. Pemakaian produk memberikan informasi baru mengenai produk yang akan dibandingkan dengan kepercayaan dan sikap yang ada. Konsumen akan mengevaluasi hasil yang diperoleh apakah sesuai atau tidak dengan harapan mereka. Kepuasan atau ketidakpuasan adalah hasil dari tahap pasca pembelian ini. Gambar 21 menunjukan tingkat kepuasan konsumen susu cair Ultra Milk. 4% Ya Tidak Gambar 21.Tingkat kepuasan konsumen Ultra Milk Dilihat dari Gambar 21 terlihat bahwa dari 100 konsumen sebanyak 96% konsumen menyatakan puas dengan produk susu cair Ultra Milk dan hanya 4% konsumen yang menyatakan tidak puas dengan susu cair Ultra Milk. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar 96%

56 42 konsumen merasa puas setelah proses pembelian yang mereka lakukan. Kepuasan yang dirasakan oleh konsumen diharapkan akan membentuk sikap positif terhadap susu cair Ultra Milk dan memberikan dorongan untuk melakukan pembelian berkelanjutan. 24% Beralih ke produk lain Tidak melakukan pembelian 76% Gambar 22. Tindakan jika Ultra Milk tidak tersedia Berdasarkan hasil penelitian yang ditunjukkan pada Gambar 22 mayoritas konsumen (76%) akan membeli susu cair merek lain jika tidak tersedia susu cair Ultra Milk ditempat mereka membeli. Konsumen yang tidak akan melakukan pembelian susu cair selain Ultra Milk sebesar 24%. 4% 35% Tetap membeli Beralih ke produk lain 61% Tidak melakukan pembelian Gambar 23. Tindakan jika harga Ultra Milk naik Gambar 23 menunjukan data mengenai tindakan yang akan diambil jika harga susu cair Ultra Milk mengalami kenaikan. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas konsumen mengatakan akan tetap membeli susu cair Ultra Milk (60%). Sebanyak 35 % konsumen

57 43 akan beralih ke produk lain jika terjadi kenaikan harga susu cair Ultra Milk dan 4% yang menyatakan tidak akan membeli susu cair Ultra Milk jika terjadi kenaikan harga. 46% 54% Ya Tidak Gambar 24. Pendapat konsumen mengenai harga Ultra Milk Sebanyak 54% konsumen menyatakan bahwa harga dari susu cair Ultra Milk tidak mahal dan sebagian lain menyatakan bahwa harga susu cair Ultra Milk relatif mahal. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 24.

58 44 Tabel 6.Tahap-tahap proses keputusan untuk membeli susu cair Ultra Milk Tahap-Tahap Proses Keputusan Untuk Membeli Susu Keterangan Cair Ultra Milk Pengenalan Kebutuhan 1. Alasan/motivasi apa yang membuat anda memilih untuk mengkonsumsi susu cair Ultra Milk? 2. Apa saja manfaat yang anda dapat setelah mengkonsumsi susu cair Ultra Milk? Pencarian Informasi 3. Apakah Anda pernah melihat iklan/promosi mengenai susu cairultra Milk? 4. Darimana anda memperoleh informasi tentang produk susu cair Ultra Milk? 5. Berdasarkan Informasi yang anda terima, apa yang menjadi fokus perhatian anda? 6. Apa pengaruh promosi bagi anda dalam pembelian produk susu cair Ultra Milk? Evaluasi Alternatif 7. Hal apa yang menjadi pertimbangan anda dalam membeli dan mengkonsumsi susu cair Ultra Milk? Pengganti sarapan Tubuh yang sehat Ya TV Rasa Tidak terpengaruh Rasa 8. Apakah anda mengkonsumsi produk susu cair lain, selain Ultra Milk? Ya 9. Jika Ya, mengapa? Rasa Proses Pembelian 10.Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli susu cair Ultra Milk? 11. Bagaimana Anda akan memutuskan untuk pembelian susu cair Ultra Milk? 12. Dimana biasanya Anda membeli produk susu cair Ultra Milk? 13. Apakah Anda merasa puas dengan susu cair Ultra Milk? 14. JikaUltra Milk tidak tersedia, apa yang akan anda lakukan? 15. Apabila harga susu cair Ultra Milk akan mengalami kenaikan, apa yang anda lakukan? 16. Apakah menurut Anda susu cair Ultra Milk tersebut relatif mahal harganya? Sumber : Data olahan (2012) Diri sendiri Tergantung situasi Supermarket Ya Beralih ke produk lain Tetap membeli Tidak

59 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Susu Cair Ultra Milk Analisis faktor merupakan salah satu bentuk analisis multivariat yang dapat menganalisis tentang saling ketergantungan dari beberapa variabel secara simultan. Tujuan dari analisis faktor adalah menyederhanakan dari bentuk hubungan antara beberapa variabel yang diteliti menjadi faktor-faktor yang lebih kecil tetapi tetap mencerminkan variabel awalnya. Analisis faktor tergolong metode interdependence dimana semua variabel berstatus sama. Pada penelitian ini jumlah variabel yang akan dianalisis sebanyak 10 atribut. Variabel yang akan dianalisis antara lain status sebagai mahasiswa, saran dari teman, saran dan kebiasaan keluarga, besar pengeluaran, ukuran netto produk, kemudahan menemui produk, pengetahuan mengenai atribut produk, kepribadian, iklan dan pengalaman mengkonsumsi merek lain. Untuk mengetahui apakah analisis faktor layak untuk dilakukan atau tidak, uji statistik yang digunakan adalah KMO and Bartlett s Test. Apabila indeks KMO tinggi (berkisar antara 0,5 sampai1,0) analisis faktor layak dilakukan. Sebaliknya, jika nilai KMO di bawah 0,5 analisis faktor tidak layak dilakukan (Simamora, 2005). Hasil dari uji KMO-MSA yang didapatkan dalam penelitian ini adalah sebesar 0,687 dan Bartlett s Test dengan angka chi-squared sebesar 234,948 dengan signifikansi 0,000 (Lampiran 5). Berdasarkan hasil yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa analisis faktor layak dilakukan dan antarvariabel terdapat korelasi. Tabel 7 menunjukan ringkasan nilai MSA yang dimiliki setiap variabel yang diteliti. Dari hasil yang diperoleh dapat dilihat bahwa nilai MSA yang dimiliki oleh masing-masing variabel dalam penelitian ini lebih besar dari 0,5 sehingga semua variabel dapat digunakan dalam analisis faktor. Jika variabel memiliki nilai MSA lebih kecil dari 0,5 maka variabel yang memiliki nilai paling kecil harus dikeluarkan terlebih dahulu kemudian dilakukan pengolahan ulang tanpa memasukan variabel tersebut hingga tidak terdapat variabel dengan nilai MSA kurang dari 0,5. Hasil perhitungan MSA

60 46 ditunjukan pada Tabel anti-image matrices (Lampiran 6) pada output antiimage correlation. Tabel 7. Ringkasan nilai MSA No Variabel Nilai MSA 1 Status sebagai mahasiswa Saran dari teman Saran dan kebiasaan keluarga Besar pengeluaran Ukuran netto produk Kemudahan menemui produk Pengetahuan mengenai atribut produk Kepribadian Iklan Pengalaman mengkonsumsi merek lain Sumber: Data olahan (2012) Langkah selanjutnya dalam analisis faktor adalah melakukan ekstraksi terhadap variabel-variabel yang ada sehingga terbentuk satu atau lebih faktor yang lebih sedikit dari variabel yang ada. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah principal component analysis (PCA) dimana dalam proses ini akan menghasilkan nilai communalities. Angka-angka dalam matriks PCA menyatakan korelasi parsial antarvariabel, yaitu korelasi yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Pada Tabel communalities (Lampiran 7), nilai extraction yang terbentuk menunjukan besarnya persentase varian suatu variabel yang dapat dijelaskan dari faktor yang terbentuk dan dapat menunjukan seberapa pengaruh variabel tersebut terhadap keputusan pembelian konsumen. Variabel saran dari teman misalnya, nilai extraction yang terbentuk adalah 0,796 artinya 79,6% varian dari variabel tersebut dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk dan merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Variabel yang memiliki nilai communalities terbesar kedua adalah pengetahuan mengenai atribut produk, 76,1 % varian dari variabel dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Tabel 8 menunjukan nilai communalities setiap variabel yang telah diurutkan dari nilai yang terbesar hingga nilai terkecil.

61 47 Tabel 8.Nilai communalities No Variabel Communalities 1 Saran dari teman Pengetahuan mengenai atribut produk Besar pengeluaran Saran dan kebiasaan keluarga Ukuran netto produk Status sebagai mahasiswa Kemudahan menemui produk Iklan Kepribadian Pengalaman mengkonsumsi merek lain Sumber: Data olahan (2012) Tabel Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui berapa banyak faktor yang terbentuk (Lampiran 8). Faktor yang terbentuk harus memiliki nilai eigenvalues 1. Nilai eigenvalues menunjukan kepentingan relatif masing-masing faktor dalam menghitung ragam seluruh peubah yang dianalisis. Berdasarkan output total variance dapat diketahui bahwa jumlah faktor yang terbentuk ada tiga faktor, yaitu faktor pertama yang mempunyai eigenvalue= 3,283, faktor kedua dengan nilai eigenvalue= 1,340 dan faktor ketiga dengan nilai eigenvalue= 1,121. Faktor-faktor yang terbentuk ini memiliki nilai total percentage of variance sebesar 57,442% yang berarti 57,442% dari seluruh variabel dapat dijelaskan oleh tiga faktor yang terbentuk. Tabel Component Matrix digunakan untuk mendistribusikan peubahpeubah yang telah diekstrak kedalam factor loading (Lampiran9). Tabel Rotated Component Matrix yang menunjukan distribusi 10 variabel yang memiliki factor loaded > 0,4 telah diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk (Lampiran 10). Peubah yang memiliki factor loaded < 0,4 dianggap memiliki kontribusi lemah terhadap faktor yang terbentuk, sehingga harus direduksi dari faktor yang dibentuknya.component Transformaton Matrix menunjukan bahwa peubah yang telah secara tepat ditunjukan oleh faktor terbentuk (Lampiran 11). Grafik scree plot bertujuan untuk memudahkan dalam melihat pola penurunan eigenvalues.

62 48 Tabel 9. Pembagian variabel-variabel ke dalam faktor-faktor Faktor Karakteristik Individu Status sebagai mahasiswa Besar pengeluaran Ukuran netto produk Pengalaman mengkonsumsi merek lain Sumber: Data olahan (2012) Faktor Pengetahuan tentang Produk dan Kepribadian Kemudahan menemui produk Pengetahuan mengenai atribut produk Kepribadian Iklan Faktor Sumber Informasi Saran dari teman Saran dari keluarga Penamaan terhadap faktor-faktor yang terbentuk dalam analisis faktor dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu nama faktor yang mewakili namanama variabel yang membentuk faktor tersebut dan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki nilai factor loaded tertinggi. Pada penelitian ini, pemberian nama faktor-faktor yang terbentuk berdasarkan variabel-variabel yang memiliki factor loaded tertinggi. Faktor pertama yang terbentuk dinamakan faktor karakteristik individu dimana variabel penciri memiliki factor loading tertinggi adalah besar pengeluaran. Variabel lainnya yang memiliki nilai factor loading cukup tinggi adalah ukuran netto produk dan yang selanjutnya adalah status sebagai mahasiswa. Besarnya pengeluaran memiliki pengaruh kuat terhadap keputusan konsumen dalam pembelian susu cair Ultra Milk. Konsumen yang cenderung meminum susu cair Ultra Milk sebagai pengganti sarapan akan cenderung mengalihkan pilihannya kepada produk atau merek lain yang lebih murah ketika pengeluaran mereka semakin besar. Faktor kedua yang terbentuk terdiri dari variabel penciri seperti kemudahan mendapatkan produk, pengetahuan mengenai atribut produk, kepribadian, dan iklan. Faktor ini dinamakan faktor pengetahuan tentang produk dan kepribadian. Pengetahuan mengenai atribut produk yang memiliki factor loading tertinggi mempengaruhi individu untuk melakukan pembelian jika atribut yang melekat pada produk sesuai dengan yang diinginkan individu tersebut.

63 49 Faktor ketiga dinamakan sebagai faktor sumber informasi. Faktor ini terdiri dari variabel penciri saran dari teman dan saran dari keluarga. Perilaku pengambilan keputusan dapat terjadi ketika individu mendapatkan informasi mengenai suatu produk dari orang terdekatnya. Individu ini dapat dipengaruhi pola pikir terhadap suatu produk ketika adanya perpindahan informasi dari teman atau keluarga kepada individu tersebut Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Susu Cair Ultra Milk Analisis Tingkat Kepentingan (e i ) Sikap yang terbentuk terhadap suatu produk akan mempengaruhi perilaku atau tindakan dari orang tersebut. Metode analisis sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis sikap multiatribut Fishbein. Model sikap Fishbein ini berfokus pada prediksi sikap yang dibentuk seseorang terhadap atribut obyek tertentu. Dalam hal ini atribut yang diteliti adalah atribut-atribut yang melekat pada susu cair Ultra Milk. Berdasarkan data primer yang didapatkan dari kuesioner kepada 100 orang responden dapat diketahui penilaian konsumen terhadap atribut dalam bentuk skor evaluasi kepentingan (e 1 ) dan skor kepercayan (b i ), sehingga pada akhirnya akan diketahui sikap konsumen (A o ) terhadap atribut-atribut susu cair Ultra Milk. Atribut-atribut yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah 15 atribut yaitu harga produk yang terjangkau, brand image merek, tingkat kemudahan mengingat merek, keamanan kemasan produk, kemasan yang menarik, ukuran kemasan, kualitas produk, komposisi/ kandungan nutrisi produk, kehalalan produk, keamanan mengkonsumsi, promosi yang diberikan, kemudahan mendapatkan produk, variasi rasa produk dan kesesuaian rasa & aroma. Evaluasi tingkat kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan rentang 1= sangat tidak penting, 2=tidak penting, 3=netral, 4=penting, dan 5=sangat penting. Hasil evaluasi tingkat kepentingan akan menunjukan atributatribut mana saja yang dinilai penting oleh konsumen dalam pembelian produk susu cair Ultra Milk. Semakin tinggi skor evaluasi suatu atribut

64 50 maka semakin penting juga atribut tersebut dimata konsumen. Tabel 10 menunjukan hasil evaluasi tingkat kepentingan (e i ) terhadap atributatribut susu cair Ultra Milk. Dari Tabel 10 dapat diketahui bahwa atribut kehalalan produk memiliki skor e 1 tertinggi (4,67), hal ini menunjukkan bahwa kehalalan produk merupakan atribut yang paling penting dan diinginkan oleh konsumen. Atribut penting lainnya adalah kualitas produk (4,56) dan keamanan produk (4,65), sedangkan perolehan skor terkecil oleh atribut promosi yang diberikan (3,47). Dapat dikatakan dalam proses pembelian susu cair Ultra Milk, konsumen tidak terlalu mementingkan promosi yang diberikan tetapi lebih melihat dari segi kehalalan produk, kualitas produk dan keamanan produk susu cair Ultra Milk itu sendiri. Tabel 10. Peringkat tingkat kepentingan (e i ) atribut konsumen susu cair Ultra Milk No Atribut Sumber: Data olahan (2012) Frekuensi pada setiap nilai skala Skor evalu asi (e i ) Kehalalan produk Kualitas produk Keamanan mengkonsumsi Komposisi/ kandungan nutrisi produk Keamanan kemasan produk Kesesuaian rasa & aroma Harga produk yang terjangkau Variasi rasa produk Fleksibel untuk semua kalangan Ukuran Kemasan Kemudahan mendapatkan produk Kemasan yang menarik Brand image merek Tingkat kemudahan mengingat merek Promosi yang diberikan

65 Analisis Tingkat Kepercayaan (b i ) Dalam penelitian ini, diketahui pula skor rataan kepercayaan (b i ) terhadap atribut-atribut susu cair Ultra Milk dengan melakukan analisis tingkat kepercayaan. Hasil yang didapatkan pada skor kepercayaan akan menunjukan seberapa besar konsumen mempercayai bahwa suatu atribut melekat pada produk/objek tertentu. Skor tingkat kepercayaan setiap atribut didapatkan dari rataan perkalian antara frekuensi dan skala Likert. Pada Tabel 11 menunjukan perolehan skor hasil tingkat kepercayaan konsumen terhadap atribut- atribut yang melekat pada produk susu cair Ultra Milk. Tabel 11. Peringkat skor kepercayaan (b i ) atribut konsumen susu cair Ultra Milk No Atribut Frekuensi pada setiap nilai skala skor keperc ayaan (b i ) 1 Kualitas produk Kehalalan produk Keamanan mengkonsumsi Komposisi/ kandungan nutrisi produk 5 Keamanan kemasan produk Variasi rasa produk Kesesuaian rasa & aroma Fleksibel untuk semua kalangan 9 Ukuran Kemasan Brand image merek Kemudahan mendapatkan produk 12 Harga produk yang terjangkau 13 Kemasan yang menarik Tingkat kemudahan mengingat merek 15 Promosi yang diberikan Sumber: Data olahan (2012) Pada Tabel 11 dapat kita ketahui bahwa atribut yang paling dipercaya konsumen melekat pada produk susu cair Ultra Milk adalah atribut kualitas produk dengan nilai 4,59. Pada hasil evaluasi tingkat

66 52 kepentingan (e i ) yang telah dijelaskan sebelumnya, atribut kualitas produk menempati urutan kedua dengan skor 4,65. Dapat dilihat bahwa pada kenyataannya konsumen menganggap bahwa kualitas produk susu cair Ultra Milk lebih baik jika dibandingan dari yang diharapkan konsumen. Atribut kehalalan produk menempati urutan kedua pada tingkat kepercayaan (b i ) dengan skor sebesar 4,55 berbeda dengan hasil yang diperoleh pada hasil evaluasi tingkat kepentingan (e i ) dimana atribut kehalalan produk menempati urutan pertama (4,67). Atribut keamanan mengkonsumsi menempati urut ketiga dengan skor 4,55 sama dengan hasil yang didapat pada evaluasi tingkat kepentingan sebelumnya. Sedangkan perolehan nilai terkecil (3,63) diperoleh atribut promosi yang diberikan yang menunjukan kepercayaan yang rendah Analisis Sikap Konsumen Analisis sikap konsumen terhadap susu cair Ultra Milk didapatkan setelah skor kepercayaan (b i ) dikalikan dengan skor evaluasi (e i ) yang sesuai menurut masing-masing atribut. Nilai sikap secara keseluruhan akan didapatkan dengan menjumlahkan nilai sikap pada masing-masing atribut. Tabel 12 memperlihatkan hasil secara lengkap analisis sikap multiatribut Fishbein terhadap susu cair Ultra Milk yang diurutkan dari yang terbesar. Sikap konsumen (A o ) secara keseluruhan adalah 258,68. Nilai keseluruhan sikap yang didapatkan akan digunakan untuk mengetahui skala penilaian sikap konsumen terhadap atribut-atribut Ultra Milk. Kategori sikap konsumen terhadap atribut-atribut produk susu cair Ultra Milk dapat diketahui dengan menetapkan skala interval terlebih dahulu. Langkah pertama perhitungan skala interval adalah menghitung skor maksimum dan minimum sikap. Skor maksimum diperoleh dari (skor evaluasi maksimum x skor kepercayaan maksimum x jumlah atribut), maka skor maksimumnya adalah 375 (5 x 5 x 15). Sedangkan skor minimum diperoleh dari jumlah atribut, yaitu 15. Dengan menetapkan skala interval maka akan dapat diketahui kategori sikap konsumen susu cair Ultra Milk berikut:

67 : Sangat tidak baik : Tidak baik : Biasa saja : Baik : Sangat baik Skala Interval = = 82 Tabel 12. Hasil analisis sikap multriatribut Fishbein terhadap konsumen No Atribut Skor Evaluasi Kepentingan (ei) Skor Sikap Ao bi Ao(eixbi) 1 Kualitas produk Kehalalan produk Keamanan mengkonsumsi Komposisi/ kandungan nutrisi produk Keamanan kemasan produk Kesesuaian rasa & aroma Variasi rasa produk Harga produk yang terjangkau Fleksibel untuk semua kalangan Ukuran Kemasan Kemudahan mendapatkan produk Brand image merek Kemasan yang menarik Tingkat kemudahan mengingat merek Promosi yang diberikan Sumber: Data olahan (2012) ei x bi Berdasarkan kategori sikap konsumen tersebut dapat diketahui bahwa sikap konsumen terhadap susu cair Ultra Milk memiliki nilai 258,68 berada di interval Hal ini menunjukan bahwa produk susu cair Ultra Milk dinilai baik oleh konsumennya, diantaranya

68 54 kualitas produk, kehalalan produk dan keamanan mengkonsumsi dari susu cair Ultra Milk Implikasi Manajerial Strategi pemasaran utama paling tidak terdiri dari tiga langkah utama yaitu : segmentasi, targeting dan positioning pasar (STP). Strategi tersebut dapat ditentukan apabila perusahaan mengetahui karakteristik konsumennya. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa karakteristik mahasiswa yang mengkonsumsi Ultra Milk didominasi oleh wanita, umur 21 tahun, besar pengeluaran Rp Rp dan berasal dari daerah Jabodetabek. Segmentasi susu Ultra Milk sebaiknya berdasarkan demografi profesi dan usia yaitu mahasiswa berumur 21 tahun. Adapun targeting Ultra Milk adalah mahasiswa yang memperhatikan kesehatan tubuhnya, dan positioning produk sebagai susu cair penjaga kesehatan. Hal ini dapat diketahui dari hasil penelitian bahwa motivasi sebagian besar mahasiswa dalam mengkonsumsi susu cair Ultra Milk adalah sebagai pengganti sarapan dan menjaga kesehatan untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Hasil penelitian dapat dikaitkan dengan bauran pemasaran yaitu: produk, harga, tempat, dan promosi. Apabila dilihat dari sisi produk, konsumen menyatakan bahwa mereka telah puas dengan produk susu cair Ultra Milk. Atribut kualitas produk, kehalalan produk, dan keamanan mengkonsumsi telah mendapatkan nilai yang baik dimata konsumen. Atributatribut tersebut sebaiknya tetap dijaga agar tetap dinilai baik oleh konsumen. Selain itu manajer perlu mengetahui rasa dari Ultra Milk yang diinginkan oleh konsumen, karena mayoritas konsumen yang mengkonsumsi susu cair merek lain beralasan bahwa rasa dari produk merek lain mempengaruhi keputusan pembelian. Dari sisi promosi, dilihat pada analisis multiatribut Fishbein bahwa atribut promosi ternyata tidak dipentingkan oleh konsumen dan dinilai tidak melekat pada susu cair Ultra Milk. Selain itu diketahui bahwa mayoritas konsumen telah melihat promosi yang dilakukan Ultra Milk terutama melalui televisi dengan fokus utama konsumen setelah melihat promosi tersebut

69 55 adalah rasa dari Ultra Milk, namun promosi tersebut ternyata tidak berdampak pada keputusan pembelian Ultra Milk. Hal ini dapat diakibatkan karena merek Ultra Milk telah dikenal luas oleh masyarakat sehingga promosi lewat televisi yang dilakukan oleh Ultra Milk tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Ultra Milk perlu tetap memuaskan keinginan-keinginan dari konsumennya sehingga konsumen yang puas dapat menginformasikan produk ke orang sekitarnya, terutama teman. Hasil analisis faktor menunjukan bahwa saran teman memiliki pengaruh paling kuat pada keputusan pembelian. Selain itu juga dapat dilakukan promosi yang Ultra Milk yang berkaitan dengan pertemanan, karena konsumen mahasiswa dengan umur rata-rata 21 tahun lebih sering berinteraksi dengan teman-temannya. Promosi yang dapat dilakukan misalnya saja melakukan lomba yang berhubungan dengan kegiatan anak muda, mensponsori kegiatan yang berhubungan dengan hobi mahasiswa, membuat kompetisi mengajak orang lain untuk meminum susu cair Ultra Milk dan memanfaatkan jejaring pertemanan seperti Facebook dan Twitter untuk media promosi yag sedang marak digunakan oleh mahasiswa untuk lebih mempromosikan atribut-atribut yang ada dalam Ultra Milk. Harga produk juga dianggap belum memenuhi keinginan konsumen, dapat terlihat bahwa atribut harga memiliki nilai yang cukup kecil dibandingkan atribut lain dan masih banyak konsumen yang beranggapan harga susu Ultra Milk mahal. Konsumen mahasiswa yang mayoritas memiliki pengeluaran Rp Rp per bulan menunjukan konsumen berstatus mahasiswa memiliki pengeluaran yang tidak begitu banyak, hal ini dapat disebabkan karena faktor pendapatan mahasiswa yang umumnya masih terbatas. Padahal apabila dilihat dari hasil analisis faktor, besarnya pengeluaran sangat mempengaruhi keputusan pembelian produk. Perusahaan seharusnya menyadari hal ini sehingga adanya efisiensi dan efektivitas mulai dari pendatangan bahan baku hingga produk didistribusikan ke tangan konsumen agar harga produk dapat ditekan. Dapat dilihat pada hasil penelitian bahwa ketersediaan produk sangat penting bagi konsumen, apabila Ultra Milk tidak tersedia maka konsumen

70 56 akan beralih ke produk lain. Selain itu banyak konsumen yang membeli susu cair belum mengetahui akan membeli merek apa dan baru memutuskan ditempat pembelian. Sebaiknya manajer lebih memperhatikan ketersediaan Ultra Milk agar konsumen tertarik untuk membeli dan tidak beralih ke produk lain. Pendistribusian produk diseluruh daerah di Indonesia juga perlu diperhatikan agar penjualan Ultra Milk tidak hanya terpusat di daerah Jabodetabek saja.

71 57 KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan a. Karakteristik konsumen susu cair Ultra Milk dalam penelitian ini sebagian besar konsumen berjenis kelamin perempuan (62%) dan berusia 21 tahun (46%), dengan mayoritas konsumen berasal dari daerah Jabodetabek (41%) dan sebagian besar memilliki pengeluaran rata-rata per bulan sebesar Rp Rp (67%). b. Proses pengambilan keputusan pembelian produk 1) Pada tahap pengenalan kebutuhan diketahui bahwa alasan/motivasi dalam membeli susu cair sebagai pengganti sarapan. Manfaat yang dicari konsumen adalah untuk membuat tubuh menjadi sehat 2) Pada proses pencarian informasi diketahui bahwa mayoritas konsumen pernah melihat iklan/promosi mengenai susu cair Ultra Milk dan media yang digunakan adalah TV. Informasi yang menjadi fokus perhatian konsumen adalah rasa. Mayoritas konsumen tidak terpengaruh terhadap promosi yang diberikan. 3) Pada proses evaluasi alternatif yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli dan mengkonsumsi susu cair Ultra milk adalah rasa. Namun mayoritas dari konsumen juga mengkonsumsi produk lain karena faktor rasa dari merek lain. 4) Pada proses pembelian sebagian besar konsumen merasa puas terhadap susu cair Ultra Milk. Menurut mayoritas konsumen, harga dari susu cair Ultra Milk tidaklah mahal. Apabila susu cair Ultra Milk tidak tersedia, maka konsumen akan beralih ke produk lain. Sedangkan apabila susu cair Ultra Milk mengalami kenaikan harga konsumen akan tetap membeli. c. Keputusan pembelian susu cair Ultra Milk dipengaruhi oleh tiga faktor utama. Faktor pertama adalah faktor karakteristik individu (3,283). Faktor kedua adalah faktor pengetahuan tentang produk dan kepribadian (1,340) dan faktor terakhir adalah faktor sumber informasi (1,121).

72 58 d. Pada analisis sikap konsumen, atribut kehalalan produk, kualitas produk dan keamanan mengkonsumsi menjadi pertimbangan yang paling penting dalam proses keputusan pembelian susu cair Ultra Milk sedangkan atribut yang paling tidak dipentingkan adalah promosi yang diberikan. Hal ini menunjukan konsumen sudah tidak terlalu memperhatikan promosi yang diberikan karena merek Ultra Milk yang sudah dipercaya konsumen. Hasil pengukuran kepercayaan menunjukan konsumen percaya bahwa susu cair Ultra Milk memiliki atribut kualitas produk, kehalalan produk dan keamanan mengkonsumsi. Berdasakan skor Fishbein yang diperoleh dapat dikatakan susu cair Ultra Milk disukai dan dinilai baik oleh konsumen. 2. Saran a. Berdasarkan hasil penelitian, dapat dilihat bahwa harga produk yang terjangkau menjadi atribut yang dipentingkan konsumen namun pada evaluasi kepercayaan, atribut tersebut dirasakan kurang memuaskan. Sebaiknya PT Ultrajaya memperhatikan aspek ini dengan cara mengefektifkan dan mengefisiensikan proses mulai dari pendatangan bahan baku hingga proses distribusi sehingga harga produk dapat ditekan. b. Ketersediaan produk sangat penting bagi konsumen, apabila Ultra Milk tidak tersedia maka konsumen akan beralih ke produk lain. Sebaiknya manajer lebih memperhatikan ketersediaan Ultra Milk agar konsumen tertarik untuk membeli dan tidak beralih ke produk lain. Pendistribusian produk diseluruh daerah di Indonesia juga perlu diperhatikan agar penjualan Ultra Milk tidak hanya terpusat di daerah Jabodetabek saja. a. Banyaknya pesaing produk susu cair, maka produk susu cair Ultra Milk perlu menjaga kepuasan konsumen dan meningkatkan promosi agar merek Ultra Milk tetap melekat di benak konsumen. Promosi dapat menggunakan perlombaan berkaitan dengan aktivitas anak muda maupun menggunakan jejaring sosial yang marak digunakan seperti Facebook dan Twitter.

73 59 DAFTAR PUSTAKA Baga L.M,A. Farianti, dan S. Jahroh.2011.Kewirausahaan dan Daya saing Agribisnis. IPB Press, Bogor. Engel, J.F, R.D. Blackwell, dan P.W. Miniard Consumer Behaviour 6 th jilid 1 (Terjemahan). Binarupa Aksara, Jakarta. Kotler, P Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas Jilid 2 (Terjemahan). Indeks, Jakarta. Kotler,P dan G. Amstrong Dasar Dasar Pemasaran, Edisi Kedua belas, jilid 1. Indeks, Jakarta. Putrinanda, E. 2010, Analisis Perilaku Konsumen dalam Keputusan Pembelian Frozen Yoghurt (Studi Kasus Gerai Frozen Yoghurt Sour Sally Mall Senayan City).Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Bogor Setiadi, N.J.2008.Perilaku Konsumen:Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran.Kencana, Jakarta. Simamora, B.2005.Analisis Multivariat Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sumarwan, U Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. PT Ghalia Indonesia, Bogor Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran (Edisi kedua). PT Ghalia Indonesia, Bogor. Rauf, R Analisis Pengambilan Keputusan dan Preferensi Konsumen Terhadap Restoran Gurih 7, Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB. Bogor Tjiptono, F Strategi Pemasaran (Edisi kedua).andi, Yogyakarta. Umar, H Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Wijaya, T.2009.Analisis Data Penelitian Menggunakan SPSS. Universiras Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta.

74 LAMPIRAN 59

75 60 Lampiran1. Kuesioner penelitian No Kuesioner : Dengan Hormat, Selamat Pagi/Siang/Sore/Malam KUESIONER PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor) Saya, Linda Dwi Roswitasari. Pada saat ini saya adalah mahasiswa Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor yang sedang melakukan penelitian mengenai PENELITIAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU CAIR ULTRA MILK (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor) Penelitian ini adalah bagian dari proses pembuatan karya akhir studi atau skripsi yang saya tempuh sekarang. Hasil penelitian ini akan digunakan untuk tujuan akademis dan setiap jawaban yang Saudara/I berikan akan dijamin kerahasiaannya. Saya mohon kesediaan Saudara/I untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap-lengkapnya dan sejujur-jujurnya berdasarkan pengamatan dan pengalamannya selama ini. Atas perhatian dan bantuannya untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih banyak. I. Screening 1. Apakah Anda pernah mengkonsumsi susu cairultra Milk? a. Ya (Lanjutkan ke pertanyaan berikutnya) b. Tidak ( Stop, abaikan semua pertanyaan selanjutnya) II.Profil Responden IDENTITAS RESPONDEN Nama Responden : No HP : Jenis Kelamin : L/P (coret yang tidak perlu) Fakultas /Departemen /Angkatan : Umur : Asal : a. Jabodetabek f. Sumatera k.irian Jaya b. Jawa Tengah g. Kalimantan c. Jawa Barat h. Bali d. Jawa Timur i. Nusa Tenggara e. Yogyakarta j. Sulawesi Pengeluaran setiap bulan : a. < Rp (Pilih yang sesuai) b. Rp Rp c. Rp Rp d. Rp RP e. > Rp

76 61 Lanjutan Lampiran1. Kuesioner penelitian III. Proses Keputusan Pembelian A. Pengenalan Kebutuhan 1. Alasan apa yang membuat anda memilih untuk mengkonsumsi susu cair Ultra Milk? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Menjaga kesehatan e. Dorongan iklan/promosi b. Pengganti sarapan f. Lainnya, sebutkan. c. Coba-coba d. Saran teman 2. Apa saja manfaat yang anda dapat setelah mengkonsumsi susu cairultra Milk? a. Tubuh yang sehat b. Menjadi gaya hidup c. Menunjukan status social B. Pencarian Informasi 3. Apakah Anda pernah melihat iklan/promosi mengenai susu cairultra Milk? a. Ya b. Tidak 4. Darimana anda memperoleh informasi tentang produk susu cairultra Milk? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Internet d. Keluarga b. TV e. Teman c. Radio f. Lainnya, sebutkan... d. Brosur 5. Berdasarkan Informasi yang anda terima, apa yang menjadi fokus perhatian anda? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Harga e. Rekomendasi b. Rasa f. Kepopuleran c. Kualitas g. Lainnya, sebutkan. d. Manfaat 6. Apa pengaruh promosi bagi anda dalam pembelian produk susu cairultra Milk? a. Tidak terpengaruh b. Tertarik membeli c. Tertarik mencoba C. Evaluasi Alternatif 7. Hal apa yang menjadi pertimbangan anda dalam membeli dan mengkonsumsi susu cairultra Milk? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Harga e. Rekomendasi b. Rasa f. Kepopuleran c. Kualitas g. Lainnya, sebutkan. d. Manfaat 8. Apakah anda mengkonsumsi produk susu cair lain, selainultra Milk? a. Ya b. Tidak 9. Jika Ya, mengapa? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Harga e. Rekomendasi b. Rasa f. Kepopuleran c. Kualitas g. Lainnya, sebutkan. d. Manfaat

77 62 Lanjutan Lampiran1. Kuesioner penelitian D. Proses Pembelian 10. Siapakah yang mempengaruhi anda untuk membeli susu cairultra Milk? a. Diri sendiri c. Teman b. Keluarga 11. Bagaimana Anda akan memutuskan untuk pembelian susu cairultra Milk? a. Selalu direncanakan terlebih dahulu b. Tidak pernah direncanakan c. Tergantung situasi 12. Dimana biasanya Anda membeli produk susu cairultra Milk? (Jawaban bisa lebih dari satu) a. Warung b. Supermarket c. Rumah Makan (Café) d. Tempat Rekreasi e. Lainnya, sebutkan... E. Pasca Pembelian 13. Apakah Anda merasa puas dengan susu cairultra Milk? a. Ya b. Tidak 14. Jika Ultra Milk tidak tersedia, apa yang akan anda lakukan? a. Beralih ke produk lain b. Tidak melakukan pembelian 15. Apabila harga susu cairultra Milk akan mengalami kenaikan, apa yang anda lakukan? a. Tetap membeli b. Beralih ke produk lain c. Tidak melakukan pembelian 16. Apakah menurut Anda susu cairultra Milk tersebut relatif mahal harganya? a. Ya b. Tidak IV. Pengukuran Sikap a. Kekuatan Kepentingan Seberapa penting pengaruh variabel-variabel dibawah ini Anda pertimbangkan dalam proses keputusan pembelian susu cairultra Milk. Petunjuk pengisian :Mohon isi pernyataan berikut dengan tanda ( ) sesuai dengan jawaban Anda Sangat Tidak Penting Tidak Penting Netral Penting Sangat Penting

78 63 Lanjutan Lampiran1. Kuesioner penelitian No Atribut 1 Harga produk yang terjangkau (1) STP (2) TP Tingkat Kepentingan (3) (4) (5) N P SP 2 Brand image merek 3 Tingkat kemudahan mengingat merek 4 Keamanan kemasan produk 5 Kemasan yang menarik 6 Ukuran Kemasan 7 Kualitas produk 8 Komposisi/ kandungan nutrisi produk 9 Kehalalan produk 10 Keamanan mengkonsumsi 11 Promosi yang diberikan 12 Kemudahan mendapatkan produk 13 Variasi rasa produk 14 Kesesuaian rasa & aroma 15 Fleksibel untuk semua kalangan a. Evaluasi Kepercayaan Dibawah ini merupakan atribut-atribut yang terdapat pada susu cairultra Milk. Seberapa baikah variabel-variabel dibawah ini ada dalam produk susu cair Ultra Milk? Petunjuk pengisian :Mohon isi pernyataan berikut dengan tanda ( ) sesuai dengan jawaban Anda Sangat Tidak Baik Tidak Baik Netral Baik Sangat Baik

79 64 Lanjutan Lampiran1. Kuesioner penelitian No Atribut 1 Harga produk yang terjangkau (1) STB Evaluasi Kepercayaan (2) (3) (4) TB N B (5) SB 2 Brand image merek 3 Tingkat kemudahan mengingat merek 4 Keamanan kemasan produk 5 Kemasan yang menarik 6 Ukuran Kemasan 7 Kualitas produk 8 Komposisi/ kandungan nutrisi produk 9 Kehalalan produk 10 Keamanan mengkonsumsi 11 Promosi yang diberikan 12 Kemudahan mendapatkan produk 13 Variasi rasa produk 14 Kesesuaian rasa & aroma 15 Fleksibel untuk semua kalangan V. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Dibawah ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian susu cair Ultra Milk. Menurut pendapat anda sejauh mana faktorfaktor di bawah ini mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk. Petunjuk : Isilah/berilah tanda ( ) pada kolom yang sesuai dengan pilihan Anda berdasarkan keterangan pilihan berikut : Sangat Setuji Tidak Setuju Netral Setuju Sangat Setuju

80 65 Lanjutan Lampiran1. Kuesioner penelitian No Faktor-faktor yang mempengaruhi Status sebagai mahasiswa mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Saran dari teman/sahabat mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Saran dan kebiasaan keluarga mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Besar pengeluaran per bulan mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Ukuran Netto produk mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Kemudahan dalam menemui produk mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Pengetahuan mengenai atribut produk mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Kepribadian mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Iklan susu cair Ultra Milk mempengaruhi Anda dalam pembelian Pengalaman mengkonsumsi susu cair lain mempengaruhi Anda dalam pembelian susu cair Ultra Milk Alternatif Jawaban TERIMA KASIH ATAS BANTUAN DAN KERJASAMA ANDA

81 66 Lampiran 2. Hasil uji validitas dan reliabilitas tingkat kepentingan a. Uji validitas No Atribut r-hitung r-tabel Validitas 1 Harga produk yang Valid terjangkau 2 Brand image merek Valid 3 Tingkat kemudahan Valid mengingat merek 4 Keamanan kemasan produk Valid 5 Kemasan yang Valid menarik 6 Ukuran Kemasan Valid 7 Kualitas produk Valid 8 Komposisi/ Valid kandungan nutrisi produk 9 Kehalalan produk Valid 10 Keamanan mengkonsumsi Valid 11 Promosi yang Valid diberikan 12 Kemudahan Valid mendapatkan produk 13 Variasi rasa produk Valid 14 Kesesuaian rasa & aroma Valid 15 Fleksibel untuk Valid semua kalangan b. Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

82 67 Lampiran 3. Hasil uji validitas dan reabilitas evaluasi kepercayaan a. Uji Validitas No Atribut r-hitung r-tabel Validitas 1 Harga produk yang Valid terjangkau 2 Brand image merek Valid 3 Tingkat kemudahan Valid mengingat merek 4 Keamanan kemasan produk Valid 5 Kemasan yang Valid menarik 6 Ukuran Kemasan Valid 7 Kualitas produk Valid 8 Komposisi/ Valid kandungan nutrisi produk 9 Kehalalan produk Valid 10 Keamanan mengkonsumsi Valid 11 Promosi yang Valid diberikan 12 Kemudahan Valid mendapatkan produk 13 Variasi rasa produk Valid 14 Kesesuaian rasa & aroma Valid 15 Fleksibel untuk Valid semua kalangan b. Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

83 68 Lampiran 4. Hasil uji validitas dan reliabilitas faktor-faktor a. Uji Validitas No Atribut r-hitung r-tabel Validitas 1 Status sebagai Valid mahasiswa 2 Saran dari teman Valid 3 Saran dan kebiasaan Valid keluarga 4 Besar pengeluaran Valid 5 Ukuran netto produk Valid 6 Kemudahan menemui Valid produk 7 Pengetahuan Valid mengenai atribut produk 8 Kepribadian Valid 9 Iklan Valid 10 Pengalaman mengkonsumsi merek lain Valid b. Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

84 69 Lampiran 5. Hasil analisis faktor KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Test of Sphericity.687 Approx. Chi-Square df 45 Sig..000

85 70 Lampiran 6. Anti-image matrices Anti-image Matrices Status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman Anti-image Covariance status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman Anti-image Correlation status.680 a teman a keluarga a pengeluaran a

86 71 Lanjutan Lampiran 6. Anti-image matrices Anti-image Matrices status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman ukuran a kemudahan a pengetahuan a kepribadian a iklan a pengalaman a kepribadian iklan pengalaman a. Measures of Sampling Adequacy(MSA) 71

87 72 Lampiran 7. Communalities Communalities Initial Extraction status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman Extraction Method: Principal Component Analysis.

88 73 Lampiran 8. Total variance explained Total Variance Explained Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings Compone % of Cumulative % of Cumulative % of Cumulativ nt Total Variance % Total Variance % Total Variance e % Extraction Method: Principal Component Analysis.

89 74 Lampiran 9. Component matrix Component Matrix a Component status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman Extraction Method: Principal Component Analysis.

90 75 Lampiran 10. Rotated component matrix a. 3 components extracted. Rotated Component Matrix a Component status teman keluarga pengeluaran ukuran kemudahan pengetahuan kepribadian iklan pengalaman Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 iterations.

91 76 Lampiran 11. Component transformation matrix Component Transformation Matrix Compo nent Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

92 Lampiran 12.Component plot in rotated space 77

II. TINJAUAN PUSTAKA Susu UHT

II. TINJAUAN PUSTAKA Susu UHT 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Susu UHT Susu cair segar UHT (Ultra High Temperature) dibuat dari susu cair segar yang diolah menggunakan pemanasan dengan suhu tinggi dan dalam waktu yang sangat singkat untuk

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya kesehatan turut berimplikasi pada naiknya permintaan akan produk-produk yang dinilai memiliki gizi tinggi,salah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Smartphone

II. TINJAUAN PUSTAKA Smartphone 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Smartphone Alat yang dikategorikan sebagai telepon pintar (smartphone) menggunakan sistem operasi yang berbeda. Dalam hal fitur, kebanyakan telepon pintar mendukung sepenuhnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 22 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Meningkatnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat akan pentingnya teknologi berdampak pada peningkatan penggunaan alat komunikasi. Masyarakat cenderung

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 39 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan gaya hidup sehat dan masuknya trend mengkonsumsi frozen yoghurt sejak tahun 2008 di Indonesia

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Pasar konsumen terdiri dari seluruh individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang dan jasa untuk keperluan pribadi. Konsumen itu sendiri terdiri

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Menurut Syamsir (2011), salah satu industri pengolahan minuman yang memiliki prospek yang semakin baik adalah industri yoghurt. Hal ini terkait nilai tambah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 24 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Saat ini diprediksi lebih dari 1 miliar lebih unit ponsel yang beredar secara global. Dari angka itu jumlah pemakai Nokia menguasai 36,4% market share ponsel

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang

Lebih terperinci

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN BAB III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Definisi Konsumen Sumarwan (2004) menyatakan bahwa konsumen terdiri dari dua yaitu konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi ini, perkembangan dunia usaha di Indonesia yang semakin ketat membuat perusahaan perlu meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda sehingga harus tetap bugar secara fisik dan mental untuk bisa menghadapinya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Peningkatan taraf hidup masyarakat dan perkembangan zaman telah mempengaruhi banyak hal, salah satunya gaya hidup dan kebutuhan yang semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang Masalah Konsumsi susu cair di Indonesia berpotensi terus tumbuh ditopang urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan (duniaindustri.com,

Lebih terperinci

Oleh ELLA RAHMANIA H

Oleh ELLA RAHMANIA H ANALISIS PERILAKU DAN KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP PERFORMANCE RESTORAN PASTEL & PIZZA RIJSTTAFEL DI KOTA BOGOR SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Departemen Manajemen

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. KERANGKA PEMIKIRAN Teori Penelitian Terdahulu Analisis Pendapat Responden menggunakan Multi Atribut Fishbein Atribut-atribut Produk Yang Dipertimbangkan Responden Sikap Responden

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Gambaran Umum PT Ultra Jaya 4.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Ultra Jaya.PT Ultrajaya Milk Industry and Trading Company,Tbk merupakan perusahaan multinasional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kondisi perekonomian suatu negara akan mengubah pola pikir masyarakat. Demikian pula yang terjadi di Indonesia, masyarakat menentukan sendiri barang dan kualitas

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR. Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN SUSU UHT MEREK REAL GOOD DI KOTA BOGOR Oleh : YUSTIKA MUHARASTRI A14104120 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ANALISIS KEPUASAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat konsumen akan semakin terbuka dalam menerima segala informasi. Dalam proses memperoleh informasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan di bidang bisnis merupakan kegiatan yang komplek dan beresiko tinggi, oleh karena itu diperlukan informasi yang lengkap, akurat, dan up to date untuk

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis BAB III KERANGKA PEMIKIRAN Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku masyarakat khususnya vegetarianisme yang berada di Kota Bogor dalam pembelian produk yang akan

Lebih terperinci

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA

ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA ANALISIS EKUITAS MEREK SUSU CAIR ULTRA HIGH TEMPERATURE MEREK ULTRA MILK DI FOODMART PLAZA EKALOKASARI BOGOR SKRIPSI LISA PAHADA PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

KERANGKA PENDEKATAN TEORI. mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk II. KERANGKA PENDEKATAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan yang semakin ketat, membuat setiap perusahaan harus memiliki suatu keunggulan bersaing agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumen 2.2. Karakteristik Konsumen 2.3. Perilaku Konsumen

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumen 2.2. Karakteristik Konsumen 2.3. Perilaku Konsumen II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsumen Konsumen (pelanggan) adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk dikonsumsi pribadi (Kotler, 2000). Konsumen dapat dibedakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian adalah : Beberapa tahap akan saya gunakan untuk melakukan di dalam penelitian ini Tahap pertama : Penentuan data yang akan dipakai adalah data primer,

Lebih terperinci

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN DALAM PEMILIHAN MINUMAN BERENERGI PADA MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran

Pengaruh brand image IM3terhadap keputusan pembelian simcard Gambar 7. Kerangka pemikiran 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar yang mereka hadapi. Perusahaan yang ketat dalam pasar operator seluler

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran adalah proses untuk merencanakan dan melaksanakan perancangan, penetapan harga, promosi, dan distribusi dari ide, barang, dan layanan untuk menimbulkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 LANDASAN BERFIKIR Persaingan antar perusahaan untuk mendapatkan konsumen semakin ketat. Oleh karena itu, setiap perusahaan harus menempatkan kepuasan sebagai tujuan utama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3. 1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dari lima bauran promosi, yaitu promosi penjualan, penjualan pribadi (personal selling), iklan (advertising), hubungan masyarakat (public relation),

Lebih terperinci

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR

PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR PERSEPSI DAN SIKAP KONSUMEN TERHADAP KEAMANAN PANGAN SUSU FORMULA DENGAN ADANYA ISU BAKTERI Enterobacter sakazakii DI KECAMATAN TANAH SAREAL BOGOR SKRIPSI INTAN AISYAH NASUTION H34066065 DEPARTEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

BAB II LITERATUR REVIEW

BAB II LITERATUR REVIEW BAB II LITERATUR REVIEW 2.1 Produk Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk perhatian, akuisisi, penggunaan dan konsumsi yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan (Kotler dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi.

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif. Selain itu, Indonesia merupakan negara dengan pasar potensial. dengan kemasan, rasa, dan harga yang bervariasi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern sekarang ini, Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang dan memiliki penduduk cukup besar serta bersifat konsumtif. Selain

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H

ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR. Oleh DEVI FITRIYANA H ANALISIS PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP OBJEK WISATA PEMANCINGAN FISHING VALLEY BOGOR Oleh DEVI FITRIYANA H24066045 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Definisi Konsumen Konsumen adalah seseorang yang terlibat secara langsung dalam kegiatan dan penggunaan dari suatu produk dalam rangka memenuhi tujuan penggunaan, kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal.

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada perilaku konsumennya (Tjiptono, 2002). konsumen ada dua hal yaitu faktor internal dan eksternal. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan produk saat ini merupakan sebuah dampak dari semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia. Dengan dasar tersebut, maka setiap perusahaan harus memahami

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Memahami keinginan konsumen dan mempelajari perilaku konsumen sangat penting untuk diperhatikan oleh perusahaan untuk mengetahui bagaimana perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Peluang Pasar Pengertian peluang pasar menurut Kotler (2008) adalah suatu bidang kebutuhan pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan. Sedangkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor)

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE BLACKBERRY (Studi Kasus Mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor) Oleh RAY RAHADIAN RAYENDRATAMA H24080041 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus IPB Dramaga. Waktu penelitian pada bulan September-Oktober 2009. Penentuan lokasi penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu 1. Baros (2007) melakukan penelitian yang berjudul Pengaruh atribut produk terhadap terbentuknya citra merek (Brand Image) di PT. Radio Kidung Indah Selaras

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON. Oleh ROSMIA MEGAWATI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PT BANK BUKOPIN KANTOR CABANG CILEGON Oleh ROSMIA MEGAWATI H24077033 PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS DEPARTEMEN MANAJEMEN

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK. Oleh : EVA PUSPITASARI H ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP MUTU PRODUK DAN JASA PELAYANAN DI RESTORAN BURGER & GRILL - DEPOK Oleh : EVA PUSPITASARI H24053915 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci : Manajemen Mutu Terpadu, Prevention Cost, Appraisal Cost, Internal failure,external Failure. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT.Ultrajaya merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di tahun 2004, diantara lebih dari 5 produsen yang memproduksi minuman UHT, PT. Ultrajaya masih

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT JASA BIMBINGAN BELAJAR PRIMAGAMA (STUDI KASUS BIMBEL PRIMAGAMA, BOGOR) Oleh RENOVA H24102034 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Konsumen dan Perilaku Konsumen Konsumen adalah orang yang melakukan tindakan menghabiskan nilai barang dan jasa setelah mengeluarkan sejumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis Penelitian ini dilakukan untuk melihat perilaku konsumen yang melakukan aktivitas pembelian di DKI Jakarta khususnya. Aktivitas pembelian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terika BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Riana (2008)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan

BAB I PENDAHULUAN. pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Yang (2008), produk merupakan apapun yang dapat ditawarkan ke pasar yang dapat memuaskan keinginan maupun kebutuhan. Produk dapat dibedakan menjadi dua tipe,

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Pengertian Konsumsi dan Konsumen Konsumsi berasal dari bahasa Belanda consumptie. Pengertian konsumsi secara tersirat dikemukakan oleh Holbrook

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Banyaknya perusahaan jasa pengiriman, menyebabkan persaingan diantara perusahaan tersebut semakin meningkat. Hal ini didasari semakin dibutuhkan jasa

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN FRESTEA (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN FRESTEA (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor) i ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN FRESTEA (Studi Kasus Mahasiswa Strata 1 Institut Pertanian Bogor) RINDA CIPTA YUNIVA DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan tubuh yang memiliki dua bentuk yaitu padat dan cair. Pangan merupakan istilah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. TAHAPAN PENELITIAN Penelitian dibagi menjadi lima tahap, yaitu (1) penyusunan kuesioner, (2) pembuatan kuesioner online, (3) uji coba kuesioner, (4) pengumpulan data, dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Para pelaku industri telekomunikasi tak terelakan lagi akan menghadapi tantangan bisnis yang semakin ketat pada saat ini dan tahun-tahun mendatang. Menurut

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 45 V. GAMBARAN UMUM PENELITIAN 5.1 PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk Secara administratif PT Ultrajaya Milk Industry berlokasi di Jalan Raya Cimareme 131, Kecamatan Padalarang, Kabupaten

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H

ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H ANALISIS PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati) Oleh WAHYU ANDI WIBOWO H24104083 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT

Lebih terperinci

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI

ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI ANALISIS SIKAP KONSUMEN TERHADAP PONSEL NOKIA DI KOTA JAMBI (THE ANALYIS OF CONSUMER ATTITUDE ON CELLULER PHONE IN JAMBI CITY) 2) Oleh: Tri Rahayu Aguswindi 2) Lulus dari Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen,

Lebih terperinci

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H

ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI. Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT SIM CARD MEREK SIMPATI DAN MENTARI (KASUS MAHASISWA STRATA SATU INSTITUT PERTANIAN BOGOR) Oleh FEBRIANTO KURNIAWAN H24102107 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa pada pasar yang telah ada, juga harus mampu merebut daerah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini semakin diyakini bahwa setiap kemajuan usaha selalu membawa masalah-masalah dan kesempatan bagi perusahaan. Dengan semakin besarnya perusahaan maka semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor Pertanian memiliki peranan yang cukup penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Salah satu peranan sektor pertanian adalah sebagai penyedia pangan. Menurut Husodo

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dilihat dari bertambahnya jumlah penduduk dan semakin berkembangnya aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari kebutuhan dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN Lingkup Penelitian Pada bab ini akan dibahas metodologi yang digunakan dalam penelitian ini. Metodologi tersebut mencakup konteks riset, data dan sumber data, lokasi penelitian,

Lebih terperinci

"4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA. DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor)

4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA. DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor) "4 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN WANITA BEKERJA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SUSU LOWmON FAT (Studi Kasus di Pasar Swalayan Hero Bogor) PROGRAM STUD1 SOSIAL EKONOMI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner 24 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Dan Sumber Data Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : 3.1.1 Data Primer Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian Indonesia saat ini semakin kompleks, seiring dengan munculnya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara atau yang biasa disebut dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air panas BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sejarah dan Definisi Mie Instan Mie instan adalah sejenis produk makanan berbentuk pasta yang berbahan baku utamanya adalah tepung terigu, yang diolah dengan merebus dalam air

Lebih terperinci

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H

ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR. Oleh ELIS SUSANTI H ANALISIS STRES KERJA KARYAWAN PADA PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk CABANG BOGOR Oleh ELIS SUSANTI H24104069 s DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008 ABSTRAK

Lebih terperinci

III.METODOLOGI PENELITIAN

III.METODOLOGI PENELITIAN 28 III.METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang memiliki tujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Tujuan perusahaan tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan ekonomi dalam era globalisasi menuntut setiap perusahaan baik yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa mampu bersaing dengan perusahaan

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK Maria, 2008, Pengaruh Brand Image Produk Minuman Susu UHT Ultra Terhadap Volume Penjualan. Pada PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk. Studi ini dilatar belakangi oleh meningkatnya

Lebih terperinci

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH

HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH HUBUNGAN KARAKTERISTIK INDIVIDU DENGAN SIKAP KARYAWAN DALAM USAHA PETERNAKAN SAPI PERAH (Kasus Perusahaan Peternakan Rian Puspita Jaya Jakarta Selatan) SKRIPSI EVA SUSANTI PROGRAM STUDI SOSIAL EKONOMI

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H

FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS PADA PT X BOGOR. Oleh RESTY LHARANSIA H FAKTOR-FAKTOR PENENTU EFEKTIVITAS SISTEM PENILAIAN KOMPETENSI 360 DERAJAT PADA PT X BOGOR Oleh RESTY LHARANSIA H24051549 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUTT PERTANIAN BOGOR 2009

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Kepuasan pengguna yang menjadi tujuan dari perusahaan dituangkan dalam strategi dan rencana kerja yang diimplementasikan dalam kegiatan pemasaran dan pelayanan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor

III. METODOLOGI PENELITIAN. Keadaan Internal Kebun Raya Bogor 29 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Keadaan Internal Kebun Raya Bogor A. Geografi B. Demografi C. Perilaku D. Psikografi Analisis Deskriptif Analisis Cluster berdasarkan AIO Segmentasi

Lebih terperinci

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR ANALISIS TINGKAT KEPUASAN DAN LOYALITAS KONSUMEN TERHADAP MINUMAN TEH SIAP MINUM (READY TO DRINK) MEREK TEH BOTOL SOSRO DI JAKARTA TIMUR Oleh : NOVA RESKI SEPTINA K A14104117 PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci