METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "METODE KAJIAN. Proses dan Metode Kajian"

Transkripsi

1 23 METODE KAJIAN Proses dan Metode Kajian Tahap Proses Kajian. Kegiatan Kajian dilaksanakan melalui tiga tahap. Tahap pertama, Praktek Lapangan I dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 26 Desember 2006 sampai 14 Januari Kegiatannya adalah pemetaan sosial. Kegiatan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang komprehensif tentang situasi kependudukan, sistem sosial, struktur komunitas, organisasi, sumber dan potensi lokal dan masalahmasalah sosial yang ada di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur, Pemerintah Kota Langsa. Tahap kedua, Praktek Lapangan II dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh pada tanggal 13 April sampai 8 Mei Kegiatannya adalah mengenali dan mengevaluasi program-program atau kegiatan pengembangan yang telah dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh tersebut. Tahap ketiga, ialah pelaksanaan kajian perencanaan program pengembangan (Revitalisasi peran ) di Gampong Telaga Tujuh hingga laporan penulisan kajian, yang dilaksanakan pada tanggal 03 September sampai tanggal 23 September Serangkaian kegiatan tersebut dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, dan semua tahap kegiatan merupakan satu kesatuan yang saling berkaitan dan saling melengkapi, artinya bahwa data yang diperoleh pada tahap pertama dan kedua dipadukan data tahap kegiatan pengkajian yang selanjutnya digunakan untuk menulis laporan kajian ini. Secara rinci jadwal pelaksanaan kajian pengembangan dapat dilihat pada Tabel 1:

2 24 Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat 2006 TAHUN No JENIS KEGIATAN BULAN 1. Praktek Lapangan I 2. Praktek Lapangan II 3 Persiapan Kolokium 4. Penyusunan Provosal 5. Kajian Lapangan 6. Penyusunan KIA 7. Seminar dan Ujian 8. Penggandaan Laporan Jenis dan Teknik Pengumpulan Data Jenis Data. Data yang digunakan dalam kajian lapangan ini adalah berupa data primer dan data sekunder. Data primer ialah data yang diperoleh dari sumber data responden atau informan diskusi kelompok dan juga dari hasil pengamatan langsung oleh pengkaji. Data sekunder ialah data yang diperoleh dari data statistik, literatur dan laporan-laporan dari instansi terkait serta data pendukung dari Gampong Telaga Tujuh, misalnya: data monografi Gampong, laporan Tahunan Gampong, data potensi Gampong, data dari buku administrasi para kepala dusun serta data dari dokumen lainnya yang dibutuhkan oleh pengkaji dalam kegiatan kajian. Perolehan data yang berupa data primer dari responden adalah data dari para Nelayan,, Sekretaris, dan Pawang Laôt, terutama tentang peran masing-masing dalam. Perolehan data dari informan adalah data dari para tokoh formal dan informal yang dapat digunakan sebagai pendukung data dari responden. Tokoh formal antara lain adalah; Kepala Gampong, Kepala Dusun, Perangkat Gampong, dan juga dari Pejabat instansi terkait tingkat Pemerintah Kota dan Kecamatan. Tokoh informal yang dijadikan sumber data antara lain para tokoh, tokoh agama, tokoh adat dan warga yang dianggap mampu memberikan data yang berkaitan kajian.

3 25 Penetapan sumber data informan didasari atas pertimbangan penguasaannya terhadap materi kajian, ialah: 1. Kegiatan peran dalam pengembangan. 2. Kegiatan kemitraan oleh pemilik modal Nelayan. 3. Program dan kebijakan yang berkaitan pesisir. Pengumpulan Data. Untuk mendukung prosedur analisis data, dalam pengumpulan data pengkaji menggunakan metode triangulasi. Metode triangulasi adalah tehnik pengumpulan data memadukan berbagai tehnik-tehnik metode pengumpulan data. Dimana dalam penelitian ini digunakan kegiatan diskusi kelompok, observasi dan wawancara. Untuk memperoleh data, baik berupa data primer maupun data sekunder, dilakukan menggunakan tehnik: 1. Wawancara Teknik wawancara adalah suatu cara perolehan data yang berkaitan permasalahan kajian melalui kegiatan tatap muka yang dilakukan oleh pengkaji tineliti (responden dan informan). Pertanyaan yang diajukan tidak harus terstruktur tetapi terpusat pada topik kajian. Wawancara disini bersifat mendalam adalah suatu proses temu muka berulang antara peneliti dan subyek tineliti, melalui cara ini pengkaji hendak memahami pandangan subyek tineliti tentang hidupnya, pengalamannya, permasalahan yang dihadapi dalam usahanya, harapan-harapan serta situasi dan kondisi sosial yang ada dilingkungannya. Sasaran wawancara dalam kajian adalah 15 orang responden nelayan, (ketua), Sekretaris, dan Pawang jhareng 4 satu orang, Pawang Kawe 5 satu orang dan Pawang Pukat 6 satu orang. Sedangkan untuk informan yang diwawancara adalah pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Langsa, pegawai Syahbandar Kuala Langsa, Kepala Gampong Telaga Tujuh, dan Tokoh. 2. Observasi Langsung (direct observation) Teknik pengumpulan data primer ini dilakukan juga secara pengamatan langsung. Pengumpulan data direct observation (pengamatan langsung) tidak 4 Pawang jhareng artinya orang yang ahli penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring. 5 Pawang Kawe artinya orang yang ahli penangkapan ikan menggunakan alat tangkap pancing. 6 Pawang Pukat artinya orang yang ahli penangkapan ikan menggunakan alat tangkap jaring lingkar.

4 26 menggunakan instrumen apapun kecuali alat komonikasi/dokumentasi. Teknis ini dilakukan khusus, jika ada indikasi data yang sulit terungkap atau kurang memuaskan dari hasil wawancara mendalam. Moleong (1977) mengemukakan alasannya bahwa tampaknya pengalaman langsung bersama objek penelitian atau pandangan mata merupakan alat yang ampuh untuk mengetes/menguji suatu kebenaran. Jika suatu data yang diperoleh melalui intrumen lain kurang meyakinkan, bisa saja peneliti menanyakannya kepada subjek, tetapi kebanyakan informasi justru kurang terfokus dan kurang akurat, maka untuk meyakinkan tentang keabsahan data tersebut, jalan yang lebih efektif dapat ditempuh cara mengamati sendiri berarti melihat langsung peristiwanya. Pengamatan langsung dilakukan oleh peneliti dalam menyingkap pola tabiat tingkah laku dan kelakuan sehari-hari nelayan, pengurus, dan memonitoring keberadaan pemanfaatan dan kerusakan sumberdaya alam. 3. Observasi Peran Serta Pengamatan berperan serta (penulis nelayan pesisir) dilakukan guna mengungkapkan secara pandangan mata terhadap peran dan terhadap kegiatan yang telah dan sedang dikerjakan di gampong tersebut. Pengamatan peran serta dalam penyelesai kasus perselisihan penangkapan ikan di laut antara nelayan, laporan nelayan tetang aktifitas kegiatan dilaut, kegiatan jual beli hasil tangkapan nelayan tradisional oleh sekretaris, dan kegiatan usaha pengolahan ikan (UPI) oleh nelayan di Gampong Telaga Tujuh. Namun diamati juga terhadap kegiatan lain yang berkaitan peran Panglima Laôt. 4. Focus Group Discussion (FGD) Kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dilaksanakan oleh pengkaji dalam rangka untuk mendapatkan gambaran data yang lebih akurat dan untuk menyusun rencana program kegiatan yang tepat guna mengatasi masalah yang ada berdasarkan data yang telah didapatkan sebelumnya. Menurut Sumardjo dan Saharudin (2006), Focus Group Discussion (FGD) merupakan suatu forum yang dibentuk untuk saling membagi informasi dan pengalaman

5 27 di antara para peserta diskusi dalam satu kelompok untuk membahas satu masalah khusus yang telah terdefinisikan sebelumnya. Dalam FGD peneliti berperan ganda yaitu sebagai fasilisator diskusi dan pengamat jalannya diskusi dalam menyusun program aksi yang di inginkan oleh gampong Telaga Tujuh. Di ikut sertakan dalam Focus Group Discussion (FGD) yaitu; Nelayan,, Sekretaris, Pawang Laôt,Tokoh Masyarakat, dan Dinas Kelautan dam Perikanan. 5. Participatory Rural Appraisal (PRA) yaitu pengkajian peran dalam pengembangan nelayan di Gampong Telaga Tujuh. Dalam hal ini pengkaji menggunakan metode dimaksud adalah suatu kegiatan bersama-sama antara dan peneliti dalam pemetaan suatu wilayah untuk mengindentifikasi masalah, potensi, dan kebutuhan dalam upaya pengembangan gampong Telaga Tujuh, sehingga bisa membuat perencanaan program baik. Data skunder yang dibutuhkan yaitu peta gampong, data potensi gampong, dokumen, dan lain- lainnya yang dibutuhkan untuk analisis peneliti. 6. Studi Dokumentasi Kegiatan pengumpulan data dari teknik studi dokumentasi yaitu; data pendukung yang ada di kantor Gampong Telaga Tujuh, dokumen/laporan Tahunan Gampong, dokumen/laporan, kepala dusun, laporan dan data yang bersumber dari instansi terkait baik yang ada di tingkat Pemerintah Kota maupun Kecamatan. Pengolahan dan Analisis Data. Berbagai data yang telah terkumpul, dikerjakan, diolah dan dimanfaatkan sedemikian rupa dalam rangka untuk menjawab persoalan-persoalan yang diajukan dalam kajian lapangan. Teknik pengolahan data tersebut adalah menggunakan tabulasi data, sedangkan teknik menganalisisnya adalah menggunakan analisis data kualitatif. Menurut Miles dan Huberman (1992) dalam Sitorus dan Agusta (2005), analisa data kualitatif meliputi: 1. Reduksi data, adalah proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transpormasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.

6 28 2. Penyajian data, adalah sekumpulan data informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. 3. Kesimpulan, adalah proses menemukan makna data yang bertujuan untuk memahami tafsiran dalam konteknya masalah secara keseluruhan. Secara rinci tentang tujuan kajian, data yang diperlukan dan cara pengumpulan data kajian lapangan di Gampong Telaga Tujuh dapat dilihat pada Tabel 2: Tabel 2, Kelengkapan Metode No Tujuan Kajian Aspek Parameter Sumber Data Instrumen Mengkaji peran melakukan pemetaan sosial di Gampong Telaga Tujuh dan menelaah tatanan yang berlaku sehubungan peran. A. Pemetaan Sosial: 1. Letak geografis Gampong Telaga Tujuh. 2. Mata pencaharian penduduk Gampong Telaga Tujuh. 3. Kehidupan rumah tangga 4. Struktur komunitas B. Peran Panglima Laôt : 1. Peran memelihara dan mengawasi hukum adat dan istiadat. 2. Peran mengkoordinir penangkapan ikan di laut. 3. Peran menyelesaikan perselisihan antara sesama anggota nelayan atau kelompok. ] 4. Peran penyelenggarakan upacara adat laôt. Luas wilayah dan batasan wilayah. Jenis mata pencaharian. Kegiatan yang dijalankan oleh Proses intraksi dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan nelayan [[[ Pola hubungan pemerintah. nelayan Panglima Laôt, tokoh, nelayan, Pawang Laôt, Pemerintah. Dokumen peran Panglima Laôt /adat Laôt dan Pemerintah 1. Wawancara, observasi dan studi dokumentasi. 2. Laporan PL I dan catatan harian.

7 29 Tabel 2 (Lanjutan). 5. Peran menjaga pohon-pohon ditepi pantai, dan sebagainya jangan ditebang. pesisir, termasuk tokoh yang ada didalamnya. Palingma Laôt pesisir dan Pemerintah. 2. Mengevaluasi programprogram pengembangan yang berhubungan pengembangan peran 6. Peran sebagai penghubung antara nelayan pemerintah dan Pawang Laôt Pawang Laôt lainnya. 1. Program penanggulangan kemiskinan untuk nelayan di pesisir oleh Dinas terkait dalam pengadaan kapal penangkapan ikan tidak sesuai kebutuhan ( tidak dilibatkan dalam indentivikasi kebutuhan) Kerjasama yang sinergi antara, Pemerintah, lokal. Bentuk bantuan. Ketepatan sasaran. Kebutuhan Keterlibatan dalam program. Keuchik, tokoh, Nelayan, Panglima Laôt, Pemerintah, kelompok penerima bantuan 1. Wawancara, observasi dan studi dokumentasi. 2.Laporan PL II. 3. Menyusun program pengembangan peran Panglima Laôt di kalangan nelayan 2. Program BRR NAD- Nias dalam usaha pengolahan ikan (UPI) hanya 2 kelompok sedangkan yang membutuhkan 10 kelompok. tidak dilibatkan dalam indentivikasi kebutuhan. 1. Pemelihara dan Pengawas ketentuanketentuan hukum adat dan istiadat. 2. Mengkoordinir setiap usaha penangkapan ikan di laut. Bentuk bantuan. Ketepatan sasaran. Kebutuhan Keterlibatan dalam program. nelayan Pola hubungan Pemerintah Pemerintah, Juragan (Ureung poe hareukat), Pedagang Perantara (Toke Bangku). Panglima Laôt FGD

8 30 Tabel 2 (Lanjutan). 3. Menyelesaikan perselisihan /sengketaan yang terjadi di antara sesama anggota nelayan atau kelompoknya. 4. Memutuskan dan menyelenggarakan upacara adat laôt. 5. Menjaga/mengawasi agar pohonpohon di tepi pantai jangan ditebang. 6. Merupakan badan penghubung antara nelayan Pemerintah dan Pawang Laôt Pawang Laôt lainnya. nelayan pesisir, termasuk tokoh yang ada didalamnya. pesisir dan Pemerintah. Kerjasama yang sinergi antara, Pemerintah, lokal. Metode Penyusunan Program Sebagai upaya Pengembangan Masyarakat nelayan di Gampong Telaga Tujuh, pengkaji menggunakan metode Participatory Rural Apparisal (PRA) untuk penyusunan program kegiatan. Metode ini dipakai oleh pengkaji guna menganalisis masalah, potensi, kebutuhan, situasi dan kondisi sosial yang ada di Gampong Telaga Tujuh yang dominan penduduknya bermata pencaharian Nelayan. Data yang diperoleh, dianalisis bersama partisipan dan secara bersama-sama pula mencari pemecahan masalah yang dihadapi oleh Masyarakat Disini pengkaji bertindak sebagai fasilitator program, sehingga peran dan tanggung jawabnya seperti mengumpulkan data, memfasilitasi diskusi kelompok maupun kegiatan lain dalam rangka bersamasama menyusun program yang tepat. Dengan demikian dalam kegiatan diskusi kelompok tersebut, pengkaji bukan sebagai orang penggagas program.

9 31 Serangkaian kegiatan yang dapat dilakukan oleh pengkaji berkaitan fungsinya sebagai fasilitator adalah: 1. Melakukan identifikasi data tentang masalah komunitas, potensi dan sumbersumber lokal dan kebutuhan melalui teknik observasi, wawancara, diskusi kelompok dan studi dokumentasi untuk dijadikan materi dalam diskusi kelompok ataupun FGD. 2. Memfasilitasi terlaksananya diskusi kelompok dan diskusi terfokus (FGD) untuk bersama-sama para tokoh baik formal maupun informal, stakeholders yang terkait, dan juga nelayan; untuk menyusun rencana program yang sesuai permasalahan dan potensi yang ada, sehingga program adalah benar-benar murni kesepakatan dan hasil dari bawah. 3. Bersama-sama secara luas, melakukan evaluasi rencana program yang telah disusun, guna diketahui secara bersama-sama kemungkinan adanya hambatan maupun dukungan terhadap program yang telah disepakati bersama. Untuk mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, pengkaji memandang perlu melakukan penggalian aspirasi dari berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholders) yang ada, dan itu dimungkinkan menjadi faktor keberhasilan program melalui analisis keterkaitan stakeholders rencana program kegiatan. Hal lain yang perlu dilakukan pengkaji adalah pemahaman didalam mengidentifikasi permasalahan dan prioritas program melalui teknik pohon masalah. Dengan demikian diharapkan program yang tersusun untuk nelayan adalah sesuai kepentingan lokal khususnya

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian

METODOLOGI KAJIAN Tempat dan Waktu Kajian Lokasi penelitian METODOLOGI KAJIAN 3.1. Tempat dan Waktu Kajian 3. 1.1. Lokasi penelitian Lokasi penelitian yang dipilih adalah Gampong Keude Simpang Jalan Kecamatan Seunuddon Kabupaten Aceh Utara (lihat lampiran 1). Komunitas

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

BAB. III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian BAB. III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Menurut Yin (2002) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Batas-Batas Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian 3.1.1. Batas-Batas Kajian Kajian pengembangan aktifitas usaha kecil ini adalah dengan memberdayakan kekuatan sumber daya lokal sebagai potensi dalam proses pengembangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN

BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 25 BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Kampung Saporkren, Distrik Waigeo Selatan, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat (lampiran satu). Penentuan lokasi penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

METODOLOGI KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian III. METODOLOGI KAJIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Kajian Kajian Lapangan dilaksanakan di Desa Mambalan Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat Propinsi NTB, yang dimulai sejak Praktek Lapangan I (dilaksanakan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan

III. METODOLOGI Lokasi dan Waktu Kajian Lapangan III. METODOLOGI 3.1. Metode Kajian Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah metode kualitatif 3). Penggunaan pendekatan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara lengkap dan mendetail tentang

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Kajian Tipe kajian dalam rancangan ini adalah Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan, dan lain-lain); penilaian dan perumusan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian

III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian 3.2. Aras Kajian 3.3. Strategi Kajian 34 III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Kajian ini menggunakan tindak eksplanatif. Tindak eksplanatif adalah suatu kajian yang menggali informasi dengan mengamati interaksi dalam masyarakat. Interaksi yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan budaya, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian sebagai suatu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam

Lebih terperinci

BAB III METODE KAJIAN

BAB III METODE KAJIAN BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi

Lebih terperinci

PETA SOSIAL KOMUNITAS

PETA SOSIAL KOMUNITAS 32 PETA SOSIAL KOMUNITAS Pada kegiatan Praktek Lapangan satu yang telah dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, Pengkaji telah melaksanakan pemetaan sosial dan

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian

III. METODE KAJIAN Metode dan Strategi Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Untuk menghasilkan penelitian yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai yaitu menjawab permasalahan, maka metodologi yang penulis gunakan yaitu dengan

Lebih terperinci

REVITALISASI PERAN KELEMBAGAAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN A. J U F R I

REVITALISASI PERAN KELEMBAGAAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN A. J U F R I REVITALISASI PERAN KELEMBAGAAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN (Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam) A. J U F R I SEKOLAH

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini meneliti tentang fenomena perilaku menyimpang di kalangan pelajar SMA Negeri 8 Surakarta, dengan mengambil lokasi

Lebih terperinci

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian

METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Tipe Kajian METODOLOGI Pendekatan dan Strategi Kajian Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan strategi studi kasus. Studi kasus merupakan pilihan yang relevan untuk mengkaji suatu komunitas, karena karakter

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten IV. METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 29 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif dilakukan untuk menelusuri lebih jauh alur sejarah desa, pola pemanfaatan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian

METODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan

Lebih terperinci

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu

METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Lokasi dan Waktu METODE KAJIAN Sifat dan Tipe Kajian Komunitas Rancangan penelitian yang dilakukan dalam melakukan kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2005) penelitian kualitatif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan budaya daerah, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan budaya daerah, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan budaya daerah, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung

METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode deskriptif adalah studi untuk menemukan fakta dengan interpretasi yang tepat dengan cara

Lebih terperinci

(3) Penulis mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengenal wilayah serta

(3) Penulis mempunyai pengalaman yang cukup dalam mengenal wilayah serta BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Kajian ivieiode kajian yang digullakan adaiah kajian komuniias ekspianasi, yaiiu pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek... C'nc:-i"::)l v...,...,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Berupa metode deskriftif eksploratif dan jenis penilitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penelitian deskriftif eksploratif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian

BAB III METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian BAB III METODE DAN METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji penelitian ini menggunakan pendekatan budaya, yaitu pendekatan dengan cara melihat obyek pengkajian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mendalam tentang strategi yang dirumuskan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung

BAB III METODE PENELTIAN. variabel (Kriyantono, 2006:69). Hal ini berarti bahwa peneliti terjun langsung BAB III METODE PENELTIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang akan digunakan adalah tipe dekriptif kualitatif, yaitu tipe penelitian yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual, dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 14 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2015 sampai 03 Maret 2016, bertempat di Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data

III. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Aceh Barat secara geografis terletak pada 04 0 06 04 0 47 LU dan 95 0 52 96 0 30 BT. Wilayah Kabupaten Aceh Barat memiliki batas administrasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan metode kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan metode wawancara mendalam dan alur sejarah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3

DAFTAR ISI. I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3 C. Manfaat... 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x INTISARI... xii ABSTRACT... xiii I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 3

Lebih terperinci

EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT

EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT 47 EVALUASI KEGIATAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT Pada kegiatan Praktek Lapangan II yang telah dilaksanakan di Gampong Telaga Tujuh Kecamatan Langsa Timur Pemerintah Kota Langsa, pengkaji telah mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,

BAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti akan meneliti bagaimana model bisnis yang diguanakan oleh TalkFusion

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti akan meneliti bagaimana model bisnis yang diguanakan oleh TalkFusion BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tata cara memperoleh data sesuai dengan tujuan dan kegunaannya. sesuai latar belakang yang telah disebutkan, maka diketahui peneliti akan meneliti bagaimana

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Palur, Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo. Dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Lokasi penelitian mudah

Lebih terperinci

METODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian

METODOLOGI KAJIAN. Metode dan Strategi Kajian METODOLOGI KAJIAN Metode dan Strategi Kajian Metode kajian yang digunakan dalam kajian pengembangan ini adalah metode penelitian kualitatif dalam bentuk studi kasus. Menurut Stake (1994) dan Yin (1996):

Lebih terperinci

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita

31 kegiatan yang menyebabkan kerusakan di hulu DAS dan juga melihat bagaimana pemangku kepentingan tersebut melakukan upaya penyelamatan hulu DAS Cita 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penentuan tempat dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data untuk memperoleh pemahaman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat

BAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar

BAB III METODE PENELITIAN. Boyolali yang terletak di jantung Kota Boyolali merupakan salah satu pasar BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Kabupaten Boyolali khususnya di Pasar Kota Boyolali. Alasan pemilihan tempat penelitian yaitu Pasar Kota Boyolali yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan organisasi yang terkait dalam proses implementasi kebijakan sertifikasi guru

BAB III METODE PENELITIAN. dan organisasi yang terkait dalam proses implementasi kebijakan sertifikasi guru BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini berkaitan dengan implementasi kebijakan sertifikasi guru di Kabupaten Poso. Objek penelitian akan meliputi seluruh proses, individu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena

BAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial

Lebih terperinci

ANALISIS KEGIATAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN

ANALISIS KEGIATAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN 55 ANALISIS KEGIATAN PANGLIMA LAÔT DALAM PENGEMBANGAN MASYARAKAT NELAYAN Macam-Macam Peran Kelembagaan Panglima Laôt Panglima Laôt adalah seorang pemimpin nelayan yang secara hukum adat Laôt bertugas mengkoordinasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu 36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu metode penelitian. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif untuk menjelaskan mengenai efektivitas program peningkatan kualitas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. dikarenakan beberapa hal sebagai berikut. kawasan prioritas dalam hal pengelolaan sampah. memilih tempat tersebut. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi penelitian berada di Dusun Nglinggo, Desa Burun, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Adapun pemilihan lokasi tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian maka, lokasi atau tempat penelitian harus di utarakan demi menjaga keabsahan data. Yang menjadi lokasi dalam penelitian

Lebih terperinci

ANALYSIS THE MODEL OF MANAGEMENT OCEAN IN TELUK PAMBANG VILLAGE OF BENGKALIS DISTRICT, RIAU PROVINCE (SOSIOLOGY AND INSTITUTION ANALYSIS)

ANALYSIS THE MODEL OF MANAGEMENT OCEAN IN TELUK PAMBANG VILLAGE OF BENGKALIS DISTRICT, RIAU PROVINCE (SOSIOLOGY AND INSTITUTION ANALYSIS) Prosiding Seminar Antrabangsa Ke-4 Ekologi, Habitat Manusia & Perubahan Persekitaran di Alam Melayu 75 ANALYSIS THE MODEL OF MANAGEMENT OCEAN IN TELUK PAMBANG VILLAGE OF BENGKALIS DISTRICT, RIAU PROVINCE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang.

BAB III METODE PENELITIAN. Modinan masih melestarikan tradisi Suran Mbah Demang. BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Dusun Modinan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping. Pemilihan tempat ini karena masyarakat di Dusun Modinan masih melestarikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact

BAB III METODE PENELITIAN. sebagaimana adanya sehingga bersifat sekedar untuk mengungkapkan fakta (fact BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini terbatas pada usaha mengungkapkan suatu masalah atau keadaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program

BAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan permasalahan yang sudah dikemukakan pada bab sebelumnya yaitu mengevaluasi pelaksanaan program pengembangan Desa

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis.

METODE PENELITIAN. lazim dipakai dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenoligis. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan Pada penelitian ini penulis menggunakan penelitian kualitatif. Oleh karena itu tehnik pengumpulan data banyak menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 40 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di Pantai Depok yang letaknya masih satu kompleks dengan Pantai Parangtritis dan Pantai Parangkusumo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dan penelitian ini bersifat kualitatif, yaitu suatu penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif, dimana pendekatan yang dilakukan bersifat Deskriptif yaitu untuk mengetahui dan menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif menurut Sukmadinata (2010: 72) adalah suatu bentuk penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif menurut Sukmadinata (2010: 72) adalah suatu bentuk penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Penelitian deskriptif menurut Sukmadinata (2010: 72) adalah suatu bentuk penelitian

Lebih terperinci

QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM,

QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, QANUN ACEH NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA ADAT BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM, Menimbang : a. bahwa lembaga adat yang berkembang dalam

Lebih terperinci

1. BAB III 2. METODE PENELITIAN

1. BAB III 2. METODE PENELITIAN 1. BAB III 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Menurut Bogdan dan Guba Penelitian kualitatif atau naturalistic inquiry adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau fenomena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian ini berupaya menggambarkan

Lebih terperinci

Oleh Maria Chatarina Adharti Sri Susriyamtini ; Suci Paresti ; Maria Listiyanti ; Sapto Aji Wirantho ; Budi Santosa

Oleh Maria Chatarina Adharti Sri Susriyamtini ; Suci Paresti ; Maria Listiyanti ; Sapto Aji Wirantho ; Budi Santosa PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN LAPANGAN PADA PENGEMBANGAN MODEL KURIKULUM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR BERBASIS EKONOMI PRODUKTIF Oleh Maria Chatarina Adharti Sri Susriyamtini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Wimmer dan Dominick menyebut pendekatan sebagai paradigma, yaitu seperangkat teori, prosedur, dan asumsi yang diyakini tentang bagaimana peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah secara kualitatif, Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun.

BAB III METODE PENELITIAN. baru saja diadakan pemilihan kepala dusun atau biasa disebut Dukuh, disini. menjabat yakni pada usia dukuh 65 tahun. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian mengenai pola interaksi masyarakat pasca pemilihan dukuh di dusun Nogosari, Desa Sidokarto, kecamatan Godean, Kabupaten Sleman Yogyakarta. Alasan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di TNW Kabupaten Merauke Provinsi Papua (Lampiran 1). Kegiatan penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan, diawali

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya

Lebih terperinci

BAB III Metodologi Penelitian

BAB III Metodologi Penelitian BAB III Metodologi Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha menemukan pengetahuaan ilmiah, yang dimana penelitian tersebut merupakan aktifitas yang menggunakan kekuatan pikiran dan aktifitas observasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dengan

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dengan III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis adalah deskriptif dengan metodelogi penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan adalah untuk mencari temuan-temuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pada dasarnya penelitian yang dipilih dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran yang mendalam

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.13/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN PROGRAMA PENYULUHAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian

METODE KAJIAN. Tipe Dan Aras Kajian. Tipe Kajian METODE KAJIAN Tipe Dan Aras Kajian Tipe Kajian Tipe kajian dalam kajian ini adalah tipe evaluasi sumatif. Evaluasi sumatif yaitu menentukan efektivitas tindakan dan intervensi manusia (program, kebijakan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Desain Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Keberhasilan dari suatu penelitian, salah satunya ditentukan oleh pendekatan penelitian yang digunakan. Pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti melakukan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti melakukan penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Latar Penelitian Latar pada penelitian ini adalah lokasi yang dituju. Adapun lokasi penelitiannya adalah di PAUD Mekar Indah Desa Poowo Barat Kabupaten Bone Bolango. Peneliti

Lebih terperinci

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id

PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL. SP6102 March 2007 itb ac id PROSES UMUM PENERAPAN PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL PROSES UMUM PENERAPAN PRA PERSIAPAN LANGKAH-LANGKAH PENERAPAN SETELAH PENERAPAN TEKNIK- TEKNIK PRA PEMANFAATAN HASIL PENERAPAN TEKNIK- TEKNIK PRA PROSES

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah merupakan sebuah konsep teoritik yang membahas mengenai beberapa metode yang digunakan dalam penelitian. Beberapa hal yang berhubungan dengan metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: jenis dan pendekatan penelitian, tempat dan waktu penelitian, prosedur penelitian, subjek penelitian, instrumen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menentukan konsep utama dari permasalahan sehingga masalah-masalah dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Batasan Masalah Pembahasan Batasan Masalah dalam penelitian ini bertujuan untuk membatasi pembahasan pada pokok permasalahan penelitian saja. Ruang lingkup menentukan konsep

Lebih terperinci

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Untuk mengungkapkan realitas yang ada, maka seseorang dapat menggunakan berbagai jenis metodologi penelitian. Dalam penelitian ini, penulis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang

BAB III METODE PENELITIAN. Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan di Kota Pontianak dan faktor-faktor yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dalam membahas fenomena yang terjadi dalam proses implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI KAJIAN

BAB III METODOLOGI KAJIAN BAB III METODOLOGI KAJIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Dalam menjalankan upaya penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya, maka Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) membutuhkan suatu kerangka pelaksanaan program

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, karena mengungkap data yang sedang berlangsung. Data yang terkumpul

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian a. Pendekatan kualitatif Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tcmpat Penelitian Penelitian ini akan diiaksanakan di Desa Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, pada bulan April sampai November 2009. 3.2 Alat dan Bahan. ^ Alat

Lebih terperinci