Gambar 3 Penetapan Responden menggunakan snowball sampling technique.

Transkripsi

1 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di desa-desa yang berbatasan langsung dengan Koridor Halimun Salak yang termasuk Kabupaten Sukabumi, yaitu Kampung Sukagalih Desa Cipeuteuy (Kecamatan Kabandungan), sedangkan di Kabupaten Bogor yaitu Kampung Garehong Desa Purwabakti (Kecamatan Pamijahan) (Lampiran 1). Waktu penelitian dilakukan selama dua bulan dari bulan Juli sampai Agustus Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini, adalah : panduan wawancara, kamera, dan perangkat komputer. 3.3 Penentuan Lokasi Contoh dan Penetapan Responden Lokasi contoh ditentukan berdasarkan kedekatan jaraknya dengan Koridor Halimun Salak. Penetapan responden dilakukan dengan metode snowball sampling technique (Gambar 3). Adapun desa yang dipilih berjumlah dua desa, yaitu Desa Cipeuteuy (Kecamatan Kabandungan) dan Desa Purwabakti (Kecamatan Pamijahan). Total responden yang diambil sebanyak 60 orang dengan jumlah responden pada masing-masing desa, yaitu sebanyak 30 orang. Pertimbangan pemilihan desa-desa tersebut, antara lain: (1) Desa tersebut sangat dekat jaraknya dengan Koridor Halimun Salak dan (2) Karena peneliti memiliki keterbatasan dalam waktu dan biaya. Gambar 3 Penetapan Responden menggunakan snowball sampling technique.

2 3.4 Metode Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer dikumpulkan melalui teknik wawancara dengan responden yang telah ditentukan dengan berpedoman pada suatu daftar pertanyaan (kuisioner) yang telah disusun sesuai dengan tujuan penelitian, serta melalui pengamatan di lapangan (observasi). Adapun data sekunder diperoleh dari Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan instansi pemerintah desa. Jenis dan data yang diambil dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1 Jenis dan Sumber Data yang Diambil dalam Penelitian No. Data Jenis Data Sumber Data Teknik Pengambilan Data 1. Kondisi umum lokasi penelitian 2. Rencana dan pelaksanaan Koridor Halimun Salak 3. Data monografi Desa Cipeuteuy dan Desa Purwabakti 4. Kondisi karakteristik Masyarakat Desa Cipeuteuy dan Desa Purwabakti 5. Tingkat pemanfaatan sumberdaya tumbuhan oleh masyarakat 6. Persepsi masyarakat terhadap keberadaan Koridor Halimun Salak 7. Persepsi masyarakat terhadap rencana dan pelaksanaan restorasi Koridor Halimun Salak Sekunder Sekunder dan primer Sekunder Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak dan masyarakat Kantor Desa Cipeuteuy dan Desa Purwabakti Penelusuran dokumen Penelusuran dokumen dan Wawancara Penelusuran dokumen

3 Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data primer adalah daftar pertanyaan/kuisioner (Lampiran 2) yang akan dijawab oleh responden terdiri dari: 1) Pertanyaan umum, yaitu identitas responden meliputi nama, umur, jumlah anggota keluarga, pendidikan formal, mata pencaharian, pendapatan, dan luas lahan yang dimiliki. 2) Pertanyaan khusus, yaitu pertanyaan yang diarahkan agar dapat menjawab mengenai rencana persepsi masyarakat. 3) Pertanyaan tambahan, yaitu tanggapan dan harapan responden dalam rencana restorasi Koridor Halimun Salak. Untuk mengukur variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian ini, maka masing-masing variabel terlebih dahulu ditentukan indikator/parameter dan cara pengukurannya untuk keperluan pengumpulan dan analisa datanya yaitu : 1) Umur adalah umur responden pada saat dilakukan penelitian yang dinilai berdasarkan selang umur : Umur tahun (nilai 1) Umur tahun (nilai 2) Umur tahun (nilai 3) 2) Jumlah anggota keluarga adalah jumlah anggota yang dimiliki responden meliputi, ayah, ibu, dan anak. Jumlah anggota rumah tanggga responden ini dikategorikan menjadi 3 selang kelas yang masing-masing diberi nilai sebagai berikut : 2-3 orang (nilai 1) 4-5 orang (nilai 2) 6-7 orang (nilai 3) 3) Pendidikan adalah tingkat pendidikan responden yang diukur dengan cara memberi nilai pada setiap tingkat pendidikan. Tidak sekolah-tamat SD (nilai 1) SMP-tamat SMP (nilai 2) SMA-tamat SMA (nilai 3) 4) Mata pencaharian adalah pekerjaan dari responden yang diukur dengan cara memberi nilai pada setiap jenis pekerjaan, yaitu :

4 Buruh-ojek-pedagang kecil (nilai 1) Petani (nilai 2) Karyawan (nilai 3) 5) Pendapatan diukur berdasarkan pendapatan per kapita per tahun yaitu total penghasilan seluruh anggota keluarga responden selama satu tahun dibagi dengan jumlah anggota keluarga. Pendapatan ini dikategorikan menjadi 3 selang kelas yang masing-masing diberi nilai sebagai berikut : Rp Rp (nilai 1) Rp Rp (nilai 2) Rp Rp (nilai 3) 6) Luas lahan kepemilikan adalah luas lahan milik responden, meliputi sawah, kebun/ladang, dan pekarangan < 0,25 ha (nilai 1) 0,25ha-0,5 ha (nilai 2) > 0,5 ha (nilai 3) 3.5 Metode Pengolahan Data dan Analisis Data Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan dalam bentuk penyajian secara deskriptif. Penyajian secara deskriptif digunakan untuk menjelaskan tanggapan yang diberikan berdasarkan nilai persentase jumlah responden. Nilai persentase tersebut diperoleh dengan cara membagi jumlah responden berdasarkan tanggapannya dengan jumlah keseluruhan responden. Tanggapan responden kemudian dibandingkan dengan hasil wawancara dan studi literatur. Untuk mengetahui tingkat persepsi responden, tanggapan yang diberikan selanjutnya diberikan nilai (score) Analisis Data Analisis Data Karakteristik Responden Data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap responden berupa karakteristik responden sekitar Koridor Halimun Salak yang ditabulasikan dan dijelaskan secara deskriptif.

5 Analisis Data Kegiatan Pemanfaatan Sumberdaya Tumbuhan di Koridor Halimun Salak oleh Masyarakat sekitar Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap responden berupa kegiatan pemanfaatan sumberdaya tumbuhan di koridor Halimun Salak ditabulasikan dan diberi skor yang selanjutnya dijelaskan secara deskriptif. Nilai akhir skor tersebut akan menentukan tingkat kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam di Koridor Halimun Salak oleh masyarakat sekitar yang diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu : rendah (0-8) dengan nilai 1, sedang (9-17) dengan nilai 2, dan tinggi (18-27) dengan nilai 3 (Lampiran 3). Panjang selang interval untuk tiap kelas ini ditentukan dengan rumus: P= N m ax - N m in Σn Keterangan : P Nmax Nmin n = Panjang selang interval tiap kelas = Nilai skor maksimum = Nilai skor minimum = Jumlah kelas Analisis Data Persepsi Masyarakat sekitar terhadap Keberadaan Koridor Halimun Salak Data yang diperoleh dan hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap responden berupa persepsi masyarakat terhadap keberadaan koridor Halimun Salak ditabulasikan dan diberi skor yang selanjutnya dijelaskan secara deskriptif. Nilai akhir skor tersebut akan menentukan tingkat persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan Koridor Halimun Salak yang diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu rendah (4-7) dengan nilai 1, sedang (8-11) dengan nilai 2, dan tinggi (12-15) dengan nilai 3 (Lampiran 4) Analisis Data Persepsi Masyarakat terhadap Rencana dan Pelaksanaan Restorasi Koridor Halimun Salak Data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan menggunakan kuisioner terhadap responden berupa kegiatan pemanfaatan sumberdaya alam di koridor Halimun Salak ditabulasikan dan diberi diberi skor yang selanjutnya dijelaskan

6 secara deskriptif. Nilai akhir tersebut akan menentukan tingkat persepsi masyarakat terhadap rencana restorasi Koridor Halimun Salak yang diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu: rendah (5-21) dengan nilai 1, sedang (22-38) dengan nilai 2, dan tinggi (39-55) dengan nilai 3 (Lampiran 5). Adapun tingkat persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan restorasi Koridor Halimun Salak diklasifikasikan menjadi tiga kelas, yaitu : rendah (2-4) dengan nilai 1, sedang (5-7) dengan nilai 2, dan tinggi (8-10) dengan nilai 3 (Lampiran 6). Untuk mengukur keeratan hubungan antara karakteristik responden dan tingkat pemanfaatan tumbuhan terhadap tingkat persepsi maka digunakan analisis Spearmen. Besarnya nilai koefisien korelasi pada 0 (tidak ada korelasi sama sekali) dan 1 (korelasi sempurna). Tanda (negatif) pada output menunjukkan adanya arah yang berlawanan, sedangkan tanda + (positif) menunjukkan adanya arah yang sama (Santoso 2001 dalam Gunawan 2004). Untuk signifikansinya digunakan hipotesis sebagai berikut : Ho : Tidak ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau nilai koefisien 0. H1 : Ada hubungan (korelasi) antara dua variabel atau nilai koefisien korelasi tidak 0. Dasar pengambilan keputusan untuk pengujian ini adalah berdasarkan probabilitas sebagai berikut : 1. Jika probabilitas > 0,05, maka Ho diterima. 2. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak. Adapun proses penghitungan secara statistik dilakukan dengan menggunakan software SPSS (Statistical Product and Service Solutions) versi 13.0.