Sidang Tugas Akhir. Business Continuity Plan. Dosen Penguji Tony Dwi S. S.T., M.T., Ph.D. Annisah H., S.Kom., M.Sc. Anindita Alisia Amanda
|
|
- Ari Kartawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Sidang Tugas Akhir Senin, 16 Juni 2014 BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara Teknologi dan Sistem Informasi l Business Continuity Plan Dosen Pembimbing Dr. Apol Pribadi S., S.T., M.T. Manajemen Risiko Teknologi Informasi di Perbankan Dosen Penguji Tony Dwi S. S.T., M.T., Ph.D. Annisah H., S.Kom., M.Sc. Peneli; : Anindita Alisia Amanda
2 Business Continuity Plan Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
3 INDUSTRI 5 dari 10 Perusahaan Terbesar adalah PERBANKAN (Forbes,2013) FOKUS LATAR BELAKANG OPTIMALISASI LAYANAN NASABAH The Impacts of ICTs on Banks (MaOhew K.Luka dan Ibikunle, 2013) 400 Responden 78% Responden lebih memilih pergi ke ATM dibandingkan dengan Teller 65% Responden menikmav layanan bank via SMS 85.4% Responden setuju bahwa ICT membantu kinerja perbankan lebih efekvf dan efisien BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara 3
4 Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/15/PBI/2007 ISO 31000:2009 PBI Pasal 1(8) & Pasal 8 (2F) BCP 16 Kantor Cabang, 32 Kantor Kas, 1 Payment Point, Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Purwokerto, Cilacap, Pekalongan. Belum Memiliki Total aset 931 M (Juli,2011) 1 st di Jawa Tengah Manajemen & 4 th di Indonesia Risiko TI Investasi IT & Business Continuity Planning (BCP) Real Time Online Systems IBM AS-400 i-series Manajemen Risiko TI (IT Risk Profile) ISO 31000:2009 BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara BCP 4
5 RUMUSAN MASALAH? BATASAN MASALAH Bagaimana menghasilkan identifikasi risiko teknologi informasi pada BPR Bank Surya Yudha? Bagaimana menghasilkan penilaian risiko teknologi informasi yang sesuai dengan ISO 31000:2009 pada BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara? Fungsional Bisnis: TSI Pembukuan Kredit Operasional Personalia BPR Surya Yudha Banjarnegara. Fokus : Analisis Risiko Teknologi Informasi Fokus Bisnis KriVs dan Risiko Nilai TerVnggi di sevap Fungsional Bisnis Bagaimana menghasilkan kerangka Business Continuity Planning (BCP) yang sesuai dengan kebutuhan Bagian Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara? Manajemen risiko (ISO 31000,2009) BCMS () Bank of Japan Dutch Financial Sector
6 TUJUAN PENELITIAN Menghasilkan identifikasi risiko teknologi informasi pada BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara. Menghasilkan penilaian risiko teknologi informasi sesuai dengan ISO 31000:2009 di BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara. Menghasilkan kerangka Business Continuity Planning (BCP) yang sesuai dengan kebutuhan Bagian Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara. MANFAAT PENELITIAN Perusahaan mendapatkan informasi mengenai risiko teknologi informasi yang mungkin muncul pada Bagian Teknologi dan Sistem Informasi (TSI) BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara. Perusahaan mendapatkan suatu acuan dalam bentuk Business Continuity Planning (BCP) untuk melakukan continuous improvement yang akan meningkatkan performa BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara. Implementasi ilmu manajemen risiko berdasarkan ISO 31000:2009 dan penemuan model Business Continuity Planning yang tepat untuk Bank Perkreditan Rakyat. 6
7 Tinjauan Pustaka Risiko Risiko Teknologi Informasi Manajemen Risiko Manajemen Risiko Teknologi Informasi ISO 31000:2009 Metode FMEA Business Continuity Management Systems (BCMS) Business Continuity Planning (BCP) Disaster Recovery Plan (DRP) Kerangka Bank of Japan Kerangka Dutch Financial Sector 7 Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
8 METODOLOGI PENELITIAN 8
9 PROFIL PERUSAHAAN Lokasi: Rejasa, Banjarnegara Berdiri: 12 April 1992 Jenis Usaha: Perbankan Status: Perseroan Terbatas Kantor: 1 Kantor Pusat, 16 Cabang, 32 Kas, 1 Payment Point Prestasi: Peringkat 1 Jawa Tengah dan 3 se- Indonesia (Infobank, 2011) Best Informa;on Technology Award (Asia Pacific Conference and Exhibi;on JCC Jakarta tahun 2010). Tabungan (Surya, Tabunganku, ATM Tabungan Surya) Tabungan Arisan Surya Deposito Kredit (Modal Kerja, Investasi, Agunan Deposito, Motor, Pegawai) BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
10 PROFIL PERUSAHAAN Fungsional & Proses Bisnis yang terlibat TSI Penyedia dan pemelihara layanan teknologi informasi dan sistem informasi yang ada di perusahaan. Proses EOD, Input Tabel Parameter, Modul User AS- 400, LAPBUL, SID, DRC, Perawatan dan Pengelolaan Perangkat Jaringan, Pengelolaan dan Perawatan Perangkat lunak dan keras OPERASIONAL Proses yang terkait secara langsung dengan produk bank seper; pembukaan rekening bank, tabungan, kredit dan deposito, sebagai bentuk pelayanan kepada nasabah. Input Data Nasabah, Tarik Tunai, Setoran Tunai, Pembukaan Tabungan, Deposito dan realisasi Kredit, Pembayaran Angsuran. PEMBUKUAN Bagian yang terkait dengan neraca keuangan bank dan segala bentuk ak;vitas pembukuan yang ada di bank. Pemindahbukuan rekening internal, pemindahbukuan mul; jurnal, pos$ng backdate, Pembentukan PPAP, Amor;sasi, Neraca, LAPBUL. KREDIT Bagian kredit adalah bagian yang mengelola pelayanan dan pemantauan kredit kepada para debitur. PERSONALIA Bertugas untuk mengurus sumber daya manusia yang terlibat dalam ak;vitas dan proses bisnis bank secara internal. Informasi Kolektabilitas NPL, SubModul LAPBUL, SID. HRD (Data Karyawan, Salary Systems (Upload Gaji ke AS- 400) BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
11 FORMULASI KERANGKA KERJA BCP 1. KEBUTUHAN PERUSAHAAN BCP yang dibuat harus mencakup risiko di bidang teknologi informasi di perusahaan. BCP yang dibuat harus dapat mengurangi risiko yang ;mbul dari implementasi teknologi informasi. BCP yang dibuat dapat digunakan dalam waktu jangka panjang. BCP yang dibuat harus memperha;kan aspek kemudahan dan kesederhanaan desain. BCP yang dibuat harus dapat sesuai dengan teknologi yang sudah diterapkan. BCP yang dibuat harus melibatkan perusahaan, dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) secara utuh. BCP yang dibuat harus memperha;kan keberlanjutan operasional bisnis perusahaan. BCP yang dibuat untuk perbankan, harus dapat mengatasi kebutuhan sistem keamanan yang ;nggi di perusahaan. BCP yang dibuat harus dapat mendukung tata kelola teknologi informasi yang diterapkan di perusahaan (prosedur di DRC, DRP dan Con$ngency Plan). BCP yang dibuat harus dinamis, yaitu dapat mengiku; perkembangan dunia teknologi informasi.
12 2. SINTESIS KERANGKA BCP (ACUAN) Bank of Japan Dutch Financial Sector BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
13 3. KESESUAIAN KERANGKA BCP DENGAN KEBUTUHAN FASE KEBUTUHAN PERUSAHAAN KERANGKA BCP BCP yang dibuat harus melibatkan perusahaan, dalam hal Sumber Daya Manusia (SDM) secara utuh. Profil Perusahaan SDM (Karyawan dan Pimpinan) yang terlibat PLAN DO CHECK ACT BCP yang dibuat harus dapat mendukung tata kelola teknologi informasi yang diterapkan di perusahaan BCP yang dibuat harus dapat sesuai dengan teknologi yang sudah diterapkan. BCP yang dibuat harus mencakup risiko di bidang teknologi informasi di perusahaan. BCP yang dibuat harus dapat mengurangi risiko yang timbul dari implementasi teknologi informasi. BCP yang dibuat harus memperhatikan keberlanjutan operasional bisnis perusahaan. BCP yang dibuat untuk perbankan, harus dapat mengatasi kebutuhan sistem keamanan yang tinggi di perusahaan. BCP yang dibuat dapat digunakan dalam waktu jangka panjang. BCP yang dibuat harus dinamis, yaitu dapat mengikuti perkembangan dunia teknologi informasi. Tata Kelola Teknologi Informasi Perangkat Sumber Daya Analisis Dampak Bisnis Manajemen Risiko Penilaian Risiko Perlakuan Risiko (Mitigasi) Prosedur Keberlanjutan Bisnis Prosedur Keamanan Informasi Peninjauan Manajemen Internal Audit Peningkatan secara terus menerus (Continuous Improvement) BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
14 HASIL KERANGKA BCP BPR BANK SURYA YUDHA BANJARNEGARA FASE SUB-FASE ACUAN PLAN (PERENCANAAN) Profil Perusahaan Ruang Lingkup BCP Tujuan BCP Sumber Daya Tata Cara Komunikasi Tata Kelola TI Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector DO (PENGERJAAN) Analisis Dampak Bisnis Manajemen Risiko Strategi Keberlanjutan Bisnis Prosedur Keberlanjutan Bisnis Pelatihan dan Pengujian Bank of Japan Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector Bank of Japan Dutch Financial Sector CHECK (PEMERIKSAAN) Audit Internal TI Bagian Audit Internal TI Perusahaan Peninjauan Manajemen ACT (TINDAKAN) Peningkatan Secara Terus- Menerus BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
15 PLAN 1. Profil Perusahaan 1.1 Perusahaan 1.2 Kebutuhan Perusahaan 2. Ruang Lingkup BCP 2.1 Ruang Lingkup BCP secara umum 2.2 Fungsional dan Proses Bisnis yang terlibat 2.3 Pihak yang terlibat dalam BCP 4. Sumber Daya 4.1 Sumber Daya Manusia 4.2 Perangkat (Keras, lunak, dokumentasi) file://localhost/users/aninditaamanda/ Desktop/SIDANG AKHIR ANINDITA/ DK_ _V4.docx BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara 3. Tujuan BCP 1. Menghasilkan dokumen BCP (Business Con$nuity Plan) yang selaras dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. 2. Menghasilkan dokumen BCP yang dapat diimplementasikan secara menyeluruh oleh pihak- pihak yang memiliki ketergantungan terhadap teknologi dan sistem informasi. 3. Meminimalisasi risiko teknologi informasi (ancaman alam, internal dan eksternal) yang dapat muncul ke;ka terjadi gangguan yang dapat menghambat proses operasional bisnis. 4. Memas;kan ketersediaan (availability), integritas (integrity) serta ;ngkat kehandalan (reliability) layanan informasi di bank, untuk menjaga citra perusahaan di mata nasabah. 5. Meningkatkan kesadaran seluruh pihak di perusahaan akan pengembangan teknologi dan sistem informasi, serta pen;ngnya pengelolaan risiko teknologi informasi di perusahaan.
16 KESIMPULAN KESIMPULAN PERTAMA Peneli;an ini telah menjawab ke;ga rumusan masalah peneli;an dan tujuan peneli;an yaitu: 1. Menghasilkan iden;fikasi risiko teknologi informasi untuk BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara 2. Menghasilkan penilaian risiko teknologi informasi yang sesuai dengan ISO 31000:2009 di BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara 3. Menghasilkan Kerangka BCP BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara yang sesuai dengan kebutuhan serta keinginan perusahaan terkait keberlanjutan bisnis. KESIMPULAN KEDUA Business Con5nuity Plan (BCP) adalah sesuatu yang unik. Perlu dilakukan penyesuaian dengan kebutuhan perusahaan. KESIMPULAN KETIGA Kerangka BCP dengan proses pendekatan mundur memerlukan sebuah fase peningkatan secara terus- menerus (con$nuous improvement) yang kuat dan dilakukan secara periodik. BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
17 SARAN KEBERLANJUTAN PENELITIAN Peningkatan secara terus- menerus (con5nuous improvement) menjadi sangat pen;ng untuk dilakukan demi kualitas dari keberlanjutan peneli;an ini. PENELITIAN SELANJUTNYA Lakukan langkah- langkah penyusunan BCP ini di BPR (Bank Perkreditan Rakyat) lainnya. BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
18 TERIMA KASIH! ! BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
19 Iden;fikasi Proses Bisnis dan Nilai Dampak FUNGSIONAL BISNIS PEMBUKUAN OPERASIONAL PE\RSONALIA PROSES BISNIS Posting Backdate Input Data Nasabah HRD (Data Karyawan) DESKRIPSI PROSES BISNIS Melakukan pengembalian tanggal pada sistem kepada tanggal pada akhir bulan sebelumnya, setelah menghitung taksiran pajak pada awal bulan selanjutnya. Sistem digunakan untuk melakukan input, menyimpan dan menampilkan data nasabah. Sistem yang digunakan untuk melakukan input data pribadi karyawan dan dapat menampilkan data pribadi karyawan ketika dibutuhkan. (Data: identitas pribadi, data keluarga, pendidikan, data asuransi, NPWP, mutasi, promosi, rotasi, Foto diri) NILAI DAMPAK ANALISIS DAMPAK BISNIS Es;mated Down;me BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
20 Risk Register Evaluasi Risiko FUNGSIONAL BISNIS Pembukuan OPERASIONA L PROSES BISNIS Posting Backdate DESKRIPSI PROSES BISNIS Melakukan pengembalian tanggal pada sistem kepada tanggal pada akhir bulan sebelumnya, setelah menghitung taksiran pajak pada awal bulan selanjutnya. Sistem digunakan untuk Input Data melakukan Nasabah input, menyimpan dan menampilkan data nasabah. NILAI RIS IDENTIFIKASI DAMPAK K ID RISIKO 7 5 PB0 6 OP0 4 OP0 5 Sistem tidak dapat melakukan posting backdate Kegagalan sistem pada modul input data nasabah Kesalahan input data nasabah oleh pengguna sistem. PENYEBAB DAMPAK L I RS D RPN - Koneksi jaringan internet yang bermasalah / terputus. - Koneksi jaringan internet terputus. - Terjadi kelumpuhan sistem dari pusat (server down). - Penggunaan sistem yang tidak sesuai dengan SOP. - Kurangnya informasi dan edukasi mengenai input data nasabah oleh pengguna sistem. - Tidak bisa melakukan koreksi pada neraca akhir bulan sebelumnya. - Mengganggu optimalisasi laporan keuangan Penurunan kualitas pelayanan bank kepada nasabah. - Nasabah tidak dapat membuka rekening baru. - Nasabah tidak dapat melakukan realisasi kredit Informasi data nasabah yang tidak sebenarnya Risk ID PR04 PR03 OP05 PB06 OP04 Identifikasi Risiko Ketidakpedulian karyawan perusahaan terhadap teknologi dan sistem informasi beserta prosedur yang diterapkan (minimum IT awareness) Kesalahan penggunaan sistem oleh karyawan perusahaan Kesalahan input data nasabah oleh pengguna sistem. Sistem tidak dapat melakukan posting backdate Kegagalan sistem pada modul input data nasabah Risk Assessment L I RS D RPN Level Risiko Risk Responses High Avoid High Mitigate High Avoid Medium Avoid Medium Avoid PERSONALIA HRD (Data Karyawan ) Sistem yang digunakan untuk melakukan input data pribadi karyawan dan dapat menampilkan data pribadi karyawan ketika 4 PR0 3 Kesalahan penggunaan sistem oleh karyawan perusahaan Kurangnya edukasi dan penyebaran informasi mengenai penggunaan sistem dan teknologi informasi. - Operasional bank terhambat - Penyalahguna an wewenang sistem
21 Aksi Mi;gasi Risk ID PR04 PR03 OP05 PB06 OP04 Identifikasi Risiko Ketidakpedulian karyawan perusahaan terhadap teknologi dan sistem informasi beserta prosedur yang diterapkan (minimum IT awareness) Kesalahan penggunaan sistem oleh karyawan perusahaan Kesalahan input data nasabah oleh pengguna sistem. Sistem tidak dapat melakukan posting backdate Kegagalan sistem pada modul input data nasabah Level Risiko High High High Medium Medium Risk Responses Avoid Mitigate Avoid Avoid Avoid Aksi Mitigasi 1. Mengadakan pendidikan pengembangan teknologi informasi di perusahaan untuk seluruh karyawan. 2. Membuat regulasi yang mengatur peran karyawan terhadap perkembangan teknologi di perusahaan. 3. Mengadakan pelatihan penggunaan sistem yang efektif dan efisien untuk para karyawan. 4. Melakukan pengembangan aplikasi dengan melibatkan pengguna (karyawan perusahaan). 1. Mengadakan pelatihan penggunaan sistem yang efektif dan efisien untuk para karyawan. 2. Mengadakan pengujian sistem (user testing) kepada pengguna yang akan menggunakan sistem. 3. Membuat regulasi yang mengatur peran karyawan terhadap perkembangan teknologi di perusahaan. 4. Mengadakan pemantauan dan evaluasi performa karyawan secara berkala. 1. Membuat pedoman (user manual book) untuk penggunaan sistem input data nasabah. 2. Melakukan sosialisasi dan pembimbingan terhadap pengguna yang akan melakukan input data nasabah ke dalam sistem. 3. Mengatur konsekuesi bagi pengguna (karyawan) yang sering melakukan kesalahan secara individu maupun cabang. 1. Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap sistem ketika akan melakukan posting back date. 2. Melakukan penyederhanaan proses sehingga tidak dibutuhkan transaksi backdate. Mempersiapkan metode alternatif secara manual untuk dapat melakukan input data nasabah. Pemilihan Risiko : Risiko per Fungsional Bisnis dan Fokus Risiko Risk ID PR0 4 Identifikasi Risiko Ketidakpedulia n karyawan perusahaan terhadap teknologi dan sistem informasi beserta prosedur yang diterapkan (minimum IT awareness) Level Risik o High BAGIAN PERSONALIA Aksi Mitigasi 1. Mengadakan pendidikan pengembanga n teknologi informasi di perusahaan untuk seluruh karyawan. 2. Membuat regulasi yang mengatur peran karyawan terhadap perkembanga n teknologi di perusahaan. 3. Mengadakan pelatihan penggunaan sistem yang efektif dan efisien untuk para karyawan. 4. Melakukan pengembanga n aplikasi dengan melibatkan pengguna (karyawan perusahaan). Tindak Lanjut 1. Regulasi Pendidikan Perkembanga n Teknologi Informasi di Perbankan 2. Regulasi Forum ITSC 3. Regulasi SDLC (UAT) Alasan Hal ini dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan kepedulian karyawan terhadap perkembanga n teknologi informasi di perusahaan. Hal ini dapat menunjang perusahaan untuk mengatur peran setiap karyawan terhadap perkembanga n teknologi di perusahaan. Hal ini dapat menunjang pengadaan pelatihan penggunaan sistem yang efektif dan efisien untuk para pengguna, serta secara langsung akan melibatkan pengguna dalam pengembanga n aplikasi. Status Belum Ada Belum Ada Sudah Ada BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
22 Dagar Usulan Regulasi Fungsional Bisnis Teknologi dan Sistem Informasi Operasional Pembukuan Kredit Personalia Usulan Regulasi 1. Regulasi Hak otoritas pengguna sistem. (User ID) 2. Regulasi Pemantauan dan Evaluasi Keamanan Sistem 3. Regulasi Penanganan Serangan Penyalahgunaan Sistem dan Penghitungan Nilai Status Sudah Ada Belum Ada Belum Ada 1. Regulasi Penarikan uang bagian operasional. Sudah Ada 2. Regulasi Pemantauan dan Evaluasi Transaksi (Akhir Hari) Sudah Ada 3. Regulasi Penanganan Kesalahan Penarikan Uang yang Tidak Sesuai Sudah Ada (Selisih) 4. Regulasi Titipan Sore Belum Ada 1. Regulasi Pemantauan dan Evaluasi Neraca Sudah Ada 2. Regulasi Back-up Data Sudah Ada 3. Regulasi Penanganan Kesalahan Penghitungan Materai Belum Ada 1. Regulasi Penanganan Status NPL yang tidak sesuai Belum Ada 2. Regulasi Administrasi Agunan Sudah Ada 3. Regulasi Administrasi Kredit Sudah Ada 1. Regulasi Pendidikan Perkembangan Teknologi Informasi di Perbankan Belum Ada 2. Regulasi Forum ITSC Belum Ada 3. Regulasi SDLC (UAT) Sudah Ada FUNGSIONAL JUDUL DOKUMEN NO. BISNIS KEBIJAKAN DOKUMEN STATUS Teknologi dan Kebijakan Keamanan Sistem Informasi Informasi K-TSI-001!! Operasional Kebijakan Titipan Sore K-OPS-001!! Pembukuan Kebijakan Pemantauan Materai K-PBK-OO1!! Kredit Kebijakan Penanganan Status NPL K-KR-001!! Kebijakan Pendidikan Teknologi Informasi K-PRS-001!! Personalia Kebijakan Komite Pengarah Teknologi K-PRS-002 Informasi (ITSC)!! FUNGSIONAL BISNIS Teknologi dan Sistem Informasi Operasional Pembukuan Kredit Personalia JUDUL DOKUMEN PROSEDUR Prosedur Penanganan Serangan Penyalahgunaan Sistem dan Penghitungan Nilai Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Keamanan Sistem Prosedur Pemantauan Titipan Sore Prosedur Penanganan Selisih Titipan Sore Prosedur Penanganan Kesalahan Penghitungan Materai Prosedur Pemantauan Status NPL Prosedur Penanganan Ketidaksesuaian Status NPL Prosedur Pendidikan Perkembangan Teknologi Informasi di Perbankan Prosedur Mekanisme Forum Komite Pengarah Teknologi Informasi (ITSC) NO. DOKUMEN P-TSI-001 P-TSI-002 P-OPS-001 P-OPS-002 P-PBK-001 P-KR-001 P-KR-002 P-PR-001 P-PR-002 LAMPIRAN Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E
23 Pengujian dan Pela;han SKENARIO PENGUJIAN BCP Hari/Tanggal Rabu, 21 Mei 2014 Tempat Bagian Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara Pelaku Pembagian Peran Skenario 1. Peneliti 2. Karyawan TSI 3. Pimpinan TSI 1. Peneliti: sebagai pengamat dan dokumentator dari pengujian BCP. 2. Karyawan TSI : Sebagai penyerang sistem Core Banking AS Pimpinan Bagian TSI: Sebagai pihak yang menangani serangan. 1. Karyawan TSI mencoba untuk masuk ke dalam sistem Core Banking AS-400 melalui jaringan. 2. Pimpinan TSI melakukan pemantauan keamanan sistem dengan menggunakan skenario yang terdapat pada Prosedur Pemantauan dan Evaluasi Keamanan Sistem. 3. Pimpinan TSI mencoba menangani adanya serangan yang muncul dengan menggunakan Prosedur Penanganan Serangan Penyalahgunaan Sistem dan Penghitungan Nilai. 4. Peneliti mendokumentasikan hasil pengujian BCP. Audit Internal FUNGSIONAL BISNIS Teknologi dan Sistem Informasi Operasional Pembukuan Kredit Personalia JUDUL DOKUMEN FORMULIR AUDIT Formulir Audit Internal TI (Bagian)-Penanganan Serangan Penyalahgunaan Sistem dan Penghitungan Nilai Formulir Audit Internal TI (Perusahaan)-Pemantauan dan Evaluasi Keamanan Sistem Formulir Audit Internal TI (Bagian)- Pemantauan Titipan Sore Formulir Audit Internal TI (Bagian)- Penanganan Selisih Titipan Sore Formulir Audit Internal TI (Bagian)-Penanganan Kesalahan Penghitungan Materai Formulir Audit Internal (Bagian) Pemantauan Status NPL Formulir Audit Internal TI (Bagian)-Penanganan Ketidaksesuaian Status NPL Formulir Audit Internal (Bagian) -Pendidikan Perkembangan Teknologi Informasi di Perbankan Formulir Audit Internal TI (Bagian)-Pelaksanaan Komite Pengarah Teknologi Informasi (ITSC) di BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara NO. DOKUMEN FAI-TSI-001 FAI-TSI-002 FAI-OPS- 001 FAI-OPS- 002 FAI-PBK- 001 FAI-KR-001 FAI-KR-002 FAI-PRS- 001 FAI-PRS- 002 LAMPIRAN Lampiran A Lampiran B Lampiran C Lampiran D Lampiran E BCP Teknologi dan Sistem Informasi BPR Bank Surya Yudha Banjarnegara
Kata kunci Business Continuity Plan (BCP), ISO 22301:2012, Bank of Japan, Dutch Financial Sector, risiko, teknologi informasi.
1 KONSEP PENYUSUNAN KERANGKA KERJA BUSINESS CONTINUITY PLAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI Anindita Alisia Amanda dan Apol Pribadi S. Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Institut Teknologi
Lebih terperinciKONSEP PENYUSUNAN KERANGKA KERJA BUSINESS CONTINUITY PLAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI
Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 22 September 2014 KONSEP PENYUSUNAN KERANGKA KERJA BUSINESS CONTINUITY PLAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI Anindita Alisia Amanda 1), Apol Pribadi Subriadi
Lebih terperinci- 1 - UMUM. Mengingat
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan
Lebih terperinciPASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciFORMULIR PELAPORAN DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lampiran 2 FORMULIR PELAPORAN DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI 1 DAFTAR ISI Lampiran 2.1 Laporan Penggunaan Teknologi Informasi Lampiran 2.1.1 Lampiran 2.1.2 Lampiran 2.1.3 Lampiran
Lebih terperinciNo. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)
No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Struktur Organisasi Bank yang menunjukkan posisi Organisasi Teknologi Informasi.
LAMPIRAN MANAJEMEN 1. Struktur Organisasi Bank yang menunjukkan posisi Organisasi Teknologi Informasi. 2. Struktur Organisasi khusus satuan kerja Teknologi Informasi 3. IT Steering Committee (ITSC) a.
Lebih terperinciPROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM.
PROPOSAL PENERAPAN SISTEM INFORMASI JASA KEUANGAN & PERBANKAN BEST CORE BANKING SYSTEM www.bestapplication.web.id PADA LEMBAGA-LEMBAGA JASA KEUANGAN & PERBANKAN DI INDONESIA TENTANG BEST CORE BANKING SYSTEM
Lebih terperinciBAB III ANALISIS METODOLOGI
BAB III ANALISIS METODOLOGI Pada bagian ini akan dibahas analisis metodologi pembangunan BCP. Proses analisis dilakukan dengan membandingkan beberapa metodologi pembangunan yang terdapat dalam literatur
Lebih terperinci- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 12 /POJK.03/2016 TENTANG KEGIATAN USAHA DAN WILAYAH JARINGAN KANTOR BANK PERKREDITAN RAKYAT BERDASARKAN MODAL
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan, dapat ditarik simpulan bahwa sistem pengolahan data elektronik yang diterapkan oleh Bank BCA Cabang
Lebih terperinciPENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014
PENILAIAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BANK SYARIAH BUKOPIN SEMESTER I TAHUN 2014 PERINGKAT DEFINISI PERINGKAT INDIVIDUAL Peringkat Komposit 2 Penerapan good corporate governance di PT Bank Syariah Bukopin
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR No. SID :... No. Sub Rekg. Efek :... No. CIF :... No. Rekening :... Cabang :... Nama :... Pekerjaan :... Jabatan :... Dalam hal ini
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.34, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Modal. BPR. Jaringan Kantor. Kegiatan Usaha. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5849) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciAlikasi Situ BPR Online
Alikasi Situ BPR Online Aplikasi SBO, yaitu aplikasi utama untuk menopang operasional lembaga keuangan dan perbankan mikro (micro finance institution) yang bergerak dalam kegiatan usaha simpan pinjam (tabungan,
Lebih terperinciKONSEP DASAR APLIKASI PERBANKAN
HOME DAFTAR ISI A1 KONSEP DASAR APLIKASI PERBANKAN Sasaran : 1. Memahami hubungan antar sistem pada aplikasi perbankan 2. Menjelaskan karakteristik Financial Information System 3. Memahami contoh aplikasi
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF : : :
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 (a). Ringkasan Eksekutif - Rencana dan Langkah-Langkah Strategis (b). Ringkasan Eksekutif - Indikator Keuangan BPR dengan modal inti
Lebih terperinciUsulan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Pasal Ayat Batang Tubuh Penjelasan
BAB I KETENTUAN UMUM 1 Dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini yang dimaksud dengan: 1 Bank Perkreditan Rakyat yang selanjutnya disingkat BPR adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
Lebih terperinciFRAUD PERBANKAN & RISIKO
FRAUD PERBANKAN & RISIKO BAGI BANK HOD PENYEBAB UTAMA FRAUD INTERNAL FAKTOR PELANGGARAN PROSEDUR PELANGGARAN KEWENANGAN LACK OF KNOWLEDGE LACK OF COMPL. CULTURE LACK OF CONTROL INISIATIF SENDIRI KARENA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Dasar Sistem dan Prosedur 1. Pengertian Sistem Pada dasarnya sistem merupakan suatu prosedur yang saling berhubungan, yang dibuat menurut pola secara terpadu untuk membentuk
Lebih terperinciBAB II. PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan. dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di
BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT. BTPN Tbk Medan A. Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958
Lebih terperinciMANAGEMENT SOLUTION IT MANAGEMENT CONSULT TING IT MANAGEMENT CONSULTING PT. MULTIMEDIA SOLUSI PRIMA
PT. MULTIMEDIA SOLUSI PRIMA E-ANGGARAN E-ANGGARAN E-ANGGARAN Perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dan telekomunikasi (ICT), telah memberikan dukungan yang signifikan bagi kemajuan dunia
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH UMUM Kegiatan usaha Bank senantiasa dihadapkan pada risiko-risiko
Lebih terperinciBAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA
BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI DAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA Untuk memenuhi solusi yang dijelaskan pada bab 3, perlu adanya rencana implementasi dan perkiraan kebutuhan sumber daya agar solusi tersebut dapat
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
No. 9/30/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum Sehubungan dengan
Lebih terperinciBAB III PROFIL PERUSAHAAN
BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi
Lebih terperinciPOIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO. Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS
Final Matriks Rancangan Surat Edaran OJK Tentang Rencana Bisnis BPR dan BPRS POIN ISI SURAT EDARAAN USULAN PERBARINDO I. KETENTUAN UMUM 1 Dalam rangka mencapai tujuan usaha yang berpedoman kepada visi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdasarkan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia yaitu Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Berdirinya Bank Sumut Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 1 Tahun 1995 adalah merupakan tonggak awal berdirinya Bank Pembangunan Daerah (BPD) diseluruh Indonesia.
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)
LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. PERSYARATAN DOKUMEN PERIZINAN UANG ELEKTRONIK BAGI LEMBAGA SELAIN
Lebih terperinciMatriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx
NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan
Lebih terperinciAUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X
AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X Bayu Endrasasana 1) dan Hari Ginardi 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya mobilitas fasilitas elektronik dan on-line menyebabkan setiap
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan penggunaan teknologi informasi sekarang ini menuntut fasilitas yang serba elektronik dan on-line. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas elektronik dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kas Bayar, Teras BRI dan Teras Mobile yang tersebar diseluruh Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. merupakan salah satu bank milik pemerintah yang memiliki jaringan terluas dan terbesar di Indonesia. Bank yang awalnya bernama
Lebih terperinci2 d. bahwa melalui layanan keuangan tanpa kantor (branchless banking) tersedia produk-produk keuangan yang dapat dijangkau, sederhana, mudah dipahami,
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.350, 2014 KEUANGAN. OJK. Layanan. Tanpa Kantor. Keuangan Inklusif. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5628) PERATURAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciAUDIT SISTEM APLIKASI
HOME DAFTAR ISI A4 AUDIT SISTEM APLIKASI Sasaran : 1. Memahami pedoman umum audit untuk sistem aplikasi 2. Memahami kebijaksanaan umum dalam pelaksanaan audit untuk sistem aplikasi 3. Memahami pendekatan
Lebih terperinciRANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
RANCANGAN POJK TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR XX/POJK.03/2018 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR) Astanajapura didirikan dengan nama Bank Karya Produksi Desa (BKPD) Kecamatan Astanajapura
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinamisnya perkembangan bisnis perbankan di Indonesia memicu tingkat persaingan antar bank semakin tinggi, baik dalam inovasi produk, standar pelayanan, perkembangan
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan
BAB II PROFIL PERUSAHAAN / INSTANSI A. Sejarah Ringkas Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang didirikan berdasarkan Syari ah. Bank ini didirikan karena masih banyak terdapat umat islam yang belum
Lebih terperinciPERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR)
PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT MENGGUNAKAN METODE WARD DAN PEPPARD (STUDI KASUS BANK BPR JAWA TIMUR) Erwin Sutomo 1, *), Teguh Bharata Adji 2) dan Sujoko Sumaryono
Lebih terperinciTAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I No.5861 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 53) PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR No. SID :... No. Sub Rekg. Efek :... No. CIF :... No. Rekening :... Cabang :... Nama :... Pekerjaan :... Jabatan :... Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
Lebih terperinciPEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)
PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB
Lebih terperinciSTANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH - 2 - DAFTAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Memasuki tahun 2011 persaingan bisnis di berbagai industri, termasuk di industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak perusahaan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO
Kebijakan KEBIJAKAN DAN KERANGKA MANAJEMEN RISIKO Dalam menjalankan fungsi, Bank membentuk tata kelola manajemen risiko yang sehat, Satuan Kerja yang Independen, merumuskan tingkat risiko yang akan diambil
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Suatu himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur dan memiliki pola kerja yang tetap dan telah ditentukan untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih terperinciI. UMUM II. PASAL...
PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 19 /PBI/2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM I. UMUM Dalam rangka mendukung tujuan
Lebih terperinciAkuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G
Akuntansi Modal Bank K E L O M P O K 4 : H A F I L I A P O N G G O H O N G S U S A N T I A S S A S A R W I N D A S A R I R I K I K U M A U N A N G Materi: 2 1 2 3 Klasifikasi Modal Bank Rasio Kecukupan
Lebih terperinciSistem Pembayaran Non Tunai
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani
Lebih terperinciKETERANGAN Uraian Ya Tidak Dasar Hukum Keterangan 1. Apakah surat permohonan perizinan telah sesuai dengan format yang ditetapkan?
Checklist Permohonan Izin Usaha Penyelenggara Nama Perusahaan : PT XXX (Nama dan Alamat Sistem Elektronik Penyelenggara) Surat : Permohonan Tanggal Surat : Permohonan Deskripsi Singkat : Tentang Jenis
Lebih terperinciLangkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk
L1 Langkah langkah FRAP Daftar Risiko Risk Risiko Tipe Prioritas Awal # 1 Kerusakan Database dikarenakan kegagalan INT B hardware 2 Staff internal sengaja memodifikasi data untuk INT C keuntungan kelompok
Lebih terperinciRancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum ( )
NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pendahuluan sampai dengan pembahasan mengenai Pengaruh Atribut Produk Tabungan Tandamata Terhadap Keputusan Menabung Nasabah
Lebih terperinciANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK DKI CABANG WALIKOTA JAKARTA BARAT
ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK DKI CABANG WALIKOTA JAKARTA BARAT Nama : Fuddy Ade Hermawan NPM / Kelas : 4EB24 / 22210896 Pembimbing
Lebih terperinciPENERAPAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI STANDAR ISO PADA PT. BPR KARYABHAKTI UGAHARI, TANJUNG MORAWA
PENERAPAN KEAMANAN SISTEM INFORMASI STANDAR ISO 27001 PADA PT. BPR KARYABHAKTI UGAHARI, TANJUNG MORAWA Oleh : Mahdianta Pandia, S.Kom., M.Kom. Dosen STMIK-Kristen, Neumann Indonesia, Medan Abstrak Penulisan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR APLIKASI PERBANKAN
BAB I KONSEP DASAR APLIKASI PERBANKAN 1.1 PENDAHULUAN Pengelolaan data dan informasi bank, selain keakuratan dan kecepatan, harus mempertimbangkan aspek keamanan. Aspek tersebut sangat penting mengingat
Lebih terperinciBAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan
BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun
Lebih terperinciKETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR
KETENTUAN DAN SYARAT KHUSUS REKENING MANDIRI TABUNGAN BISNIS INVESTOR No. SID :... No. Sub Rekg. Efek :... No. CIF :... No. Rekening :... Cabang :... Nama :... Pekerjaan :... Jabatan :... Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
BAB II PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI 2.1 Sejarah Ringkas BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di
Lebih terperinciekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X ekonomi BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan produk bank
Lebih terperinciSURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Otoritas Jasa
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI LEMBAGA
digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten
Lebih terperinci2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara
No.351, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN. OJK. Bank Perkreditan Rakyat. Modal. Kepemilikan. Pengurus. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5629) PERATURAN
Lebih terperinciPress Conference. Laporan Keuangan unadited Juni PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk
Press Conference Laporan Keuangan unadited Juni 2012 PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk 1 Daftar Isi 1 Ikhtisar Kinerja 4-7 Neraca 5 Laporan Laba Rugi 6 Rasio Keuangan 7 2 Jaringan Kantor 8-9 3
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.53, 2016 KEUANGAN OJK. Bank. Manajemen Risiko. Penerapan. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5861). PERATURAN OTORITAS
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 20/POJK.03/2014 TENTANG BANK PERKREDITAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Manajemen. Manajemen Risiko
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Manajemen Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Manajemen Tim Penyusun Ramlan Ginting Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani Anggayasti Hayu Anindita Tresna Kholilah Pusat Riset
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang serba elektronik dan online. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan penggunaan teknologi informasi sekarang ini menuntut fasilitas yang serba elektronik dan online. Banyak hal yang ditawarkan dari fasilitas elektronik dan online.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan pengendalian intern bagian penggajian dan pengupahan dalam menunjang efektivitas pembayaran gaji
Lebih terperinciNo.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money)
No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik
Lebih terperinciNo Restrukturisasi Perbankan, Peraturan Lembaga Penjamin Simpanan tentang Penanganan Permasalahan Solvabilitas Bank Sistemik, Peraturan Lembaga
TAMBAHAN BERITA NEGARA R.I No.18 LPS. Program Restrukturisasi Perbankan. Pengelolaan, Penatausahaan, serta Pencatatan Aset dan Kewajiban. (Penjelasan Atas Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
Lebih terperinciLAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN
LAMPIRAN IX SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10 /SEOJK.05/2016 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DAN LAPORAN HASIL PENILAIAN SENDIRI PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lebih terperinci- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.
- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 56 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/ 25 /PBI/2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 5/8/PBI/2003 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran
Lebih terperinciRancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh BPR dan BPRS
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor.../POJK.03/2016 Standar Penyelenggaraan Teknologi Informasi oleh Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Menimbang: a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017
Yth. 1. Direksi Bank Perkreditan Rakyat; dan 2. Direksi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.03/2017 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 2 SKEMA PROSES BISNIS
BAB 2 SKEMA PROSES BISNIS 2.1. Pendahuluan Kegiatan PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk pada umumnya sama dengan Bank Umum dan sesuai dengan ketentuan Undang Undang No.10 tahun 1998, yaitu menghimpun dana dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari, sebuah perusahaan besar tidak akan pernah bisa terlepas dari peranan teknologi informasi dan komunikasi. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan bisnis (business continuity) merupakan sebuah hal yang sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan bisnis (business continuity) merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam sebuah bank. Untuk itu pada tanggal 30 November 2007 Bank Indonesia selaku
Lebih terperinciABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT.
ABSTRAK PERANAN PENGENDALIAN INTERNAL DALAM MENUNJANG KEEFEKTIFAN PENGELOLAAN SISTEM MANAJEMEN RISIKO PERKREDITAN DI PT. BPR KERTAMULIA Melindungi modal bank merupakan langkah yang paling konservatif yang
Lebih terperinciII. PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI
Yth. 1. Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi; dan 2. Pengguna Layanan Pinjam Meminjam Uang Berbasis Teknologi Informasi, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi perhatian manajemen puncak lembaga-lembaga keuangan di dunia (Mc. Peningkatan perhatian tersebut dipicu oleh adanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen risiko operasional merupakan salah satu topik yang telah menjadi perhatian manajemen puncak lembaga-lembaga keuangan di dunia (Mc Kinsey and Co.,2009). Peningkatan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. SEJARAH SINGKAT BANK MANDIRI Bank Mandiri berdiri pada tanggal 2 Oktober 1998 sebagai bagian dari program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh Pemerintah
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /POJK.03/2017 TENTANG PENETAPAN STATUS DAN TINDAK LANJUT PENGAWASAN BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi
BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat PT. BPR Multi Paramindo Abadi PT. BPR Multi Paramindo Abadi (PT. BPR MPA) didirikan pada tanggal 11 Maret 1992
Lebih terperinciPenerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA
Penerapan ISO 27001:2013 Sistem Manajemen Keamanan Informasi DCN & DCO GSIT BCA 5 Desember 2017 Agenda Overview ISO 27001:2013 Latar Belakang Penerapan SMKI Penerapan & Strategi Implementasi SMKI Manfaat
Lebih terperinciPRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN
LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /SEOJK.03/2017 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN - 1 - A. CONTOH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan dunia bisnis juga mengalami perkembangan kearah pencapaian luar biasa yang diperoleh perusahaan seperti perusahaan
Lebih terperinciSolusi Perbankan Modern yang Berkualitas dan Terjangkau untuk BPR, BPRS, Koperasi dan BMT
Solusi Perbankan Modern yang Berkualitas dan Terjangkau untuk BPR, BPRS, Koperasi dan BMT www.telkomsigma.co.id 2 DAFTAR ISI SATU Dukung BPR dan Koperasi SATU Merupakan Solusi Perbankan yang Berkualitas
Lebih terperinciSALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT
Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT Sehubungan dengan berlakunya Peraturan
Lebih terperinciBAB II PROFIL PERUSAHAAN. Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Dalam rangka memperluas segmen pasar (market development) BNI, maka manajemen BNI memutuskan menggarap pasar bank syariah sebagai salah satu upaya untuk memperkuat
Lebih terperinciABSTRAK. Rizal Tantyo Suhendro, Universitas Ciputra, UC Town, Surabaya,, 60219
112 Perancangan Panduan Kerja Audit Sistem Untuk Industri Perbankan Pada Bagian Peminjaman Dana Berbasis COBIT 4.1 Dengan Domain Delivery And Support Dan Monitor And Evaluate Rizal Tantyo Suhendro, Universitas
Lebih terperinciekonomi Kelas X SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN K-13 A. Pengertian Sistem Pembayaran Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X ekonomi SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Mendeskripsikan sistem pembayaran
Lebih terperinci