BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan bisnis (business continuity) merupakan sebuah hal yang sangat
|
|
- Susanti Budiono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangsungan bisnis (business continuity) merupakan sebuah hal yang sangat penting dalam sebuah bank. Untuk itu pada tanggal 30 November 2007 Bank Indonesia selaku Bank Sentral di Indonesia mengaluarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor : 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Menejemen Resiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum terkait Business Continuity Plan. Yang mewajibkan agar bank-bank di Indonsia harus memastikan Business Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recover Plan (DRP) dapat dilaksanakan secara efektif. Tujuan dibuatnya peraturan ini mengingat pentingnya penyediaan sistem Teknologi Informasi pengganti serta prosedur pengganti dalam upaya menjaga kelangsungan operasional bank-bank di Indonesia akibat terjadinya gangguan dan/atau kerusakan pada perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, komunikasi, aplikasi maupun sarana pendukung Teknologi Informasi, karena keadaan tidak normal dan/atau keadaan darurat. Apabila kita bayangkan jika di Indonesia terjadi keadaan yang tidak normal/darurat akibat gangguan alam seperti gempa bumi, banjir, kebakaran atau gangguan keamanan seperti huru-hara, kerusuhan, dan lain-lain. Dan keadaan tersebut menimpa pusat data (Data center) dari bank-bank yang ada di Indonesia maka dipastikan aktifitas perbankan dapat terhenti secara keseluruhan (ATM, sms banking, internet banking, kliring, RTGS, dll). Untuk itu kehadiran Disaster Recovery Center (DRC) sangat diperlukan. Disaster Recovery Center (DRC) adalah fasilitas pengganti pada saat Pusat
2 Data (Data center) mengalami gangguan atau tidak dapat berfungsi antara lain karena tidak adanya aliran listrik ke ruang komputer, kebakaran, ledakan atau kerusakan pada komputer, yang digunakan sementara waktu selama dilakukannya pemulihan pusat data bank untuk menjaga kelangsungan kegiatan usaha. (Business Continuity). Beberapa fakta yang terjadi di Indonesia seperti Tsunami di Aceh, Tsunami di Pangandaran, gempa Bengkulu, gempa bumi di Yogyakarta, kebakaran di kantor pusat Pertamina, banjir yang hampir terjadi setiap tahun di Jakarta, kebakaran di pasar Tanah Abang, ledakan dihotel JW Marriot, Bali, Kedubes Australia, kerusuhan tahun 1998, dll. Dari data yang dikumpulkan terdapat 700 gangguan (accident) di Jakarta sejak tahun Efek dari kejadian diatas dapat berakibat pada : Revenue, Market Share, Customer Loyalty, Reputation and Brand Equity, Competitiveness, Productivity, Security, Goodwill dan Trust. Dalam tabel dibawah ini kita dapat melihat berapa kerugian yang didapat apabila terjadi downtime dalam berbagai perusahaan. Tabel 1.1 High Cost Of Downtime, sumber Meta Group
3 Tabel 1.2 Total cost of worst incident on average, sumber : information security breaches survey 2004 Berdasarkan Data yang diperoleh oleh Tim Sharing Vision, vision.biz, di Indonesia pada saat server down, untuk menghidupkan kembali server dibutuhkan dana sekitar Rp. 25 juta. Sedangkan kerugian yang mungkin dialami oleh perbankan pada saat server down adalah sekitar Rp. 300 jt/down. Berdasarkan Data yang diperoleh oleh Tim Sharing Vision, vision.biz, di Indonesia pada saat server down, untuk menghidupkan kembali server dibutuhkan dana sekitar Rp. 25 juta. Sedangkan kerugian yang mungkin dialami oleh perbankan pada saat server down adalah sekitar Rp. 300 jt/down. Mengingat pentingnya hal-hal tersebut dan aktifitas bisnis di Indonesia terutama perbankan, yang saat ini memegang peranan penting bagi aktifitas bisnis yang lain serta ketergantungan kepada IT yang semaikin meningkat, maka perlulah dilakukan upaya agar kegiatan bisnis dapat berjalan selalu meskipun terjadi masalah/gangguan yaitu dengan menerapkan Business Continuity Plan antara lain dengan membangun DRC (Disaster Recover Center).
4 1.2 Perumusan Masalah Mengingat pentingnya data-data yang dimiliki oleh Bank Victoria International, yang mana data tersebut tidak boleh hilang (confidencial) atau berubah (non-volatile) maka perlu dipikirkan beberapa hal sebagai berikut : Bagaimana mengantisipasi apabila terjadi disaster, kerusakan data, sistem, infrastruktur jaringan, komunikasi, yang penyebabnya dari eksternal atau internal sehingga menyebabkan data center tidak dapat berfungsi lagi. Proses dan apa saja yang dibutuhkan dalam merancang BCP di bank Victoria. Bagaimana implementasi teknologi BCP yang didalamnya meliputi pemulihan (recovery) apabila terjadi disaster sehingga proses kelangsungan bisnis tetap berjalan. 1.3 Tujuan dan Manfaat Tujuan dalam case study ini adalah : Agar Bank-bank di Indonesia dipersiapkan untuk menjaga kemungkinan adanya bencana alam seperti gempa bumi, banjir ataupun ancaman bom di pusat data (data center) Bank-bank di Indonesia dipersiapkan untuk menjaga kelangsungan operasional Bank apabila terjadi kegagalan sistem baik Hardware, Software, maupun perangkat jaringan di pusat data (Data center)
5 Untuk meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan Bank kepada nasabah melalui perkembangan Teknologi Informasi. Manfaat dalam case study ini adalah : Bagi ilmu pengetahuan, case study ini dapat memberikan gambaran bagaimana bank membentuk business continuity plan yang yang sesuai dengan peraturan yang dibuat oleh Bank Indonesia. Bagi saya (mahasiswa), selain sebagai syarat mutlak untuk lulus menjadi sarjana pada program studi strata-2 Magister Manajemen, Case study ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan kami tentang bagaimana merancang business continuity plan untuk memaksimalisasi nilai suatu perusahaan. 1.4 Ruang Lingkup Adapun ruang lingkup yang dibahas dalam topik ini adalah mengenai : 1. Prosedur pembuatan Business Continuity Plan (BCP) melalui sesuai dangan peraturan Bank Indonesia. (PBI Nomor : 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Menejemen Resiko dalam penggunaan teknologi informasi oleh bank umum terkait Business Continuity Plan. 2. Implementasi teknologi BCP dan strategi pemulihan yang dilakukan oleh Bank Victoria. Dalam hal ini menggunakan jasa Sigma Cipta Caraka selaku perusahaan yang sudah berpengalaman dalam penyediaan Service Disaster Recovery.
BAB I PENDAHULUAN. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, bank diharapkan memiliki Business
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan operasional perbankan tidak dapat terhindar dari adanya gangguan/kerusakan yang disebabkan oleh alam maupun manusia misalnya terjadi gempa bumi, bom, kebakaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi informasi dimana layanan yang diberikan kepada para nasabah tidak hanya layanan yang bersifat konvensional,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan YME karena atas kasih dan karunia-nya
iv KATA PENGANTAR Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan YME karena atas kasih dan karunia-nya maka penulisan kajian ini dapat terselesaikan pada waktunya. Kajian yang bertemakan Businnes Continuity
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan sangat erat kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI),
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan sangat erat kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI), Penggunaan TI di sektor perbankan saat ini merupakan suatu keharusan, terlebih dengan meningkatkan
Lebih terperinciANALISIS BUSINESS CONTINUITY PLAN (BCP) PADA UNIT PENYELENGGARAAN KLIRING - KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMATERA UTARA DAN ACEH)
ANALISIS BUSINESS CONTINUITY PLAN (BCP) PADA UNIT PENYELENGGARAAN KLIRING - KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMATERA UTARA DAN ACEH) GELADIKARYA Oleh: Zulham Yahya 097007091 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
No. 9/30/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum Sehubungan dengan
Lebih terperinci- 1 - UMUM. Mengingat
- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM UMUM Dalam rangka meningkatkan efisiensi kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam era globalisasi ini, Teknologi Informasi (TI) sangat diperlukan dan sangat penting bagi perusahaan-perusahaan yang ingin menjadi market leader. Perkembangan teknologi
Lebih terperinci- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang:
Lebih terperinciPERANCANGAN DISASTER RECOVERY CENTER (DRC) BERDASARKAN ISO (STUDI KASUS: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung)
PERANCANGAN DISASTER RECOVERY CENTER (DRC) BERDASARKAN ISO 24762 (STUDI KASUS: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung) TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan
Lebih terperinciBusiness Continuity Plan & Disaster Recovery Plan. Abdul Aziz
Business Continuity Plan & Disaster Recovery Plan Abdul Aziz Email : abdulazizprakasa@ymail.com BCP Rencana bisnis yang berkesinambungan DRP Rencana pemulihan dari kemungkinan kerusakankerusakan yang terjadi
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Struktur Organisasi Bank yang menunjukkan posisi Organisasi Teknologi Informasi.
LAMPIRAN MANAJEMEN 1. Struktur Organisasi Bank yang menunjukkan posisi Organisasi Teknologi Informasi. 2. Struktur Organisasi khusus satuan kerja Teknologi Informasi 3. IT Steering Committee (ITSC) a.
Lebih terperinciICT Continuity with Confidence
Bulletin No. 2/2015 www.reksis.com ICT Continuity with Confidence Bulletin Reksis Consulting Penanggung jawab Haldi Z. Panjaitan Pengantar Redaksi Kegagalan infrastruktur Information Computer Technology
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi makin dirasakan dalam segala aspek bisnis dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi makin dirasakan dalam segala aspek bisnis dan operasional perusahaan. Berbagai macam teknologi diadopsi oleh perusahaan dengan tujuan menyokong
Lebih terperinciPEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)
PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI) Julia Carolina Daud OUTLINE BAB I PENDAHULUAN BAB II DASAR TEORI BAB
Lebih terperinciNo. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)
No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April
Lebih terperinciBusiness Continuity Management Sistem Pembayaran
Business Continuity Management 1. PENDAHULUAN Business Continuity Management - (BCM-SP) merupakan proses pengelolaan secara menyeluruh dalam rangka identifikasi potensi kondisi darurat yang berdampak kepada
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung kelancaran sistem pembayaran diperlukan
Lebih terperinci-2- Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 66, Tambahan Lembaran
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.76, 2016 PERBANKAN. BI. Kliring Berjadwal. Transfer Dana. Penyelenggaraan. Perubahan (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5876) PERATURAN
Lebih terperinciNo. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA
1 No. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Sistem Bank Indonesia Government Electronic Banking Sehubungan
Lebih terperinciTabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja...
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Tentang Perberdaan pengetahuan Responden Mengenai Emergency Preparedness Berdasarkan Masa Kerja... BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecepatan perubahan skala dan perkembangan
Lebih terperinciPASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.
PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH I. UMUM Peran
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/5/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN BISNIS(BUSINESS CONTINUITY PLAN) TANTRI HIDAYATI SINAGA STT HARAPAN MEDAN
PERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN BISNIS(BUSINESS CONTINUITY PLAN) TANTRI HIDAYATI SINAGA STT HARAPAN MEDAN PENGERTIAN BUSINESS CONTINUITY PLAN Perencanaan Keberlangsungan Bisnis (Business Continuity Plan/BCP)
Lebih terperinciLAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)
LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) I. PERSYARATAN DOKUMEN PERIZINAN UANG ELEKTRONIK BAGI LEMBAGA SELAIN
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Berdasarkan wawancara dengan IT Operation Bank XYZ yang. bertangggung jawab atas Call Center, pembuatan DRC Call Center adalah sebuah
BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Konfigurasi Infrastruktur Berdasarkan wawancara dengan IT Operation Bank XYZ yang bertangggung jawab atas Call Center, pembuatan DRC Call Center adalah sebuah tuntutan bisnis
Lebih terperinci74% Perusahaan Pernah
1 74% Perusahaan Pernah Mengalami Bencana yang Berakibat Gangguan pada Operasi Bisnis 2 Apakah perusahaan pernah mengalami disaster (gangguan/bencana) yang mengganggu beroperasinya bisnis perusahaan? Tidak
Lebih terperinciSistem Pembayaran Non Tunai
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce
FREQUENTLY ASKED QUESTION Product E Commerce 1. Bagaimana keamanan transaksi e commerce Asuransi Bintang? Sangat aman, karena Bintang telah bekerja sama dengan Acquiring Bank, Payment Gateway dan di support
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan, Bencana. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Disaster Recovery Plan adalah salah satu cabang ilmu manajemen resiko sistem informasi terapan yaitu Business Continuity Plan. Disaster Recovery Plan merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Australia and New Zealand Banking Group Limited (XYZ Grup) didirikan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Australia and New Zealand Banking Group Limited (XYZ Grup) didirikan pada tahun 1835 dan saat ini merupakan salah satu perusahaan terbesar di Australia dan Selandia
Lebih terperinciTINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta )
TINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta ) Armadyah Amborowati, S.Kom STMIK AMIKOM Yogyakarta armagauthama@yahoo.com Abstraksi Saat ini, penggunaan Teknologi
Lebih terperinciPENGANTAR DATA CENTER
Modul ke: 01 Hariesa Fakultas FASILKOM PENGANTAR DATA CENTER B.P, ST, MM Program Studi Sistem Informasi Pokok Bahasan Deskripsi pusat data. Pemilihan lokasi, layout dan setting gedung pusat data. Data
Lebih terperinci- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/5/PBI/2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/9/PBI/2015 TENTANG PENYELENGGARAAN TRANSFER DANA DAN KLIRING BERJADWAL OLEH BANK INDONESIA DENGAN
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini telah menciptakan jenis-jenis dan peluang-peluang bisnis yang baru, diantaranya transaksi-transaksi bisnis makin banyak
Lebih terperinciLampiran SE No. 6/ 14 /DASP tanggal 31 Maret 2004 Lampiran 1 PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR TERTULIS PESERTA SISTEM BI-RTGS
Lampiran 1 PEDOMAN PENYUSUNAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR TERTULIS PESERTA SISTEM BI-RTGS DIREKTORAT AKUNTING DAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA 2004 ---------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci :Merjer, Akuisisi, Free cash flow, DRC
ABSTRAK Pada saat suatu perusahaan akan mengakuisisi perusahaan lain, sebagai telah diatur,perusahaan tersebut wajib untuk melakukan pengumuman merjer dan akuisisi di surat kabar nasional. Studi kasus
Lebih terperinciDAFTAR ISTILAH. Bank Indonesia Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang berlaku.
DAFTAR ISTILAH Anjungan Tunai Mandiri (ATM) kegiatan Kas yang dilakukan secara elektronis untuk memudahkan nasabah dalam rangka menarik atau menyetor dana secara tunai, pemindahbukuan, dan memperoleh informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Disater Recovery Center (DRC) adalah fasilitas Back-up data dan sistem
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Disater Recovery Center (DRC) adalah fasilitas Back-up data dan sistem yang ditempatkan diluar kawasan dimana data/sistem tersebut dioperasikan. Tujuan utama dibangunnya
Lebih terperinciPedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan Layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi
LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-60/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELATIHAN DAN UJI COBA KELANGSUNGAN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Pedoman Pelatihan dan Uji coba Kelangsungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak pada dunia perbankan secara elektronik. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang semakin modern saat ini, teknologi informasi bukan sesuatu yang asing lagi. Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah mempengaruhi aktifitas ekonomi
Lebih terperinciNo. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N
No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sejalan dengan perkembangan di bidang teknologi informasi dan komunikasi, jasa pelayanan transaksi perbankan juga berkembang pesat. Guna meningkatkan pelayanan terhadap
Lebih terperinciFORMULIR PELAPORAN DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI
Lampiran 2 FORMULIR PELAPORAN DAN PERMOHONAN PERSETUJUAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI 1 DAFTAR ISI Lampiran 2.1 Laporan Penggunaan Teknologi Informasi Lampiran 2.1.1 Lampiran 2.1.2 Lampiran 2.1.3 Lampiran
Lebih terperinciKeamanan dan Kontrol Sistem Informasi
YFA D3/IT/MIS/E1/1106 Manajemen Sistem Informasi Keamanan dan Kontrol Sistem Informasi Jurusan Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Telkom Keamanan Sistem Informasi Keamanan merupakan faktor penting
Lebih terperinciOTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 75 /POJK.03/2016 TENTANG STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada akhir tahun 2008 terjadi krisis kepercayaan terhadap industri keuangan, hal ini tentu berdampak juga pada perekonomian Indonesia yang ditandai dengan perlambatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi perilaku masyarakat modern, seiring dengan pandangan bahwa teknologi akan semakin memudahkan kehidupan manusia.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Disaster Recovery Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster Recovery yang digunakan dalam tesis ini. 2.1.1 Bencana (Disaster) Menurut buku Disaster
Lebih terperinciUNIVERSITAS INDONESIA
UNIVERSITAS INDONESIA KAJIAN DISASTER RECOVERY CENTER CALL CENTER PADA INDUSTRI PERBANKAN: STUDI KASUS BANK XYZ DOLLY IRHAM 0606025840 PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS ILMU KOMPUTER
Lebih terperinciNo. 17/36/DPM Jakarta, 16 November SURAT EDARAN Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA - ELECTRONIC TRADING PLATFORM DI INDONESIA
No. 17/36/DPM Jakarta, 16 November 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA - ELECTRONIC TRADING PLATFORM DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Sistem Bank Indonesia - Electronic Trading
Lebih terperinciPRESS RELEASE Akhir Tahun 2008
PRESS RELEASE Akhir Tahun 2008 Jakarta, 30 Desember 2008. Sebagai Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian di pasar modal Indonesia yang menjadi tempat penyimpanan aset milik pelaku pasar modal, PT Kustodian
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebutuhan akan sistem yang dinamis dan scalable mendorong banyak perusahaan menerapkan berbagai teknologi informasi. Segala jenis industri berlomba untuk memaksimalkan
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PIHAK BANK ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM E-TRANSACTION DI BIDANG PERBANKAN
PERTANGGUNGJAWABAN PIHAK BANK ATAS PERBUATAN MELAWAN HUKUM DALAM E-TRANSACTION DI BIDANG PERBANKAN I. PERMASALAHAN YANG DIHADAPI - Ppertanggungjawaban pihak bank atas perbuatan melawan hukum dalam E-transaction
Lebih terperinci: POB-SJSK-009 PROSEDUR OPERASIONAL BAKU Tanggal Berlaku : 1/01/2013 Backup & Recovery Nomor Revisi : 02
1. TUJUAN 1.1. Menetapkan standard backup dan recovery 1.2. Menetapkan prosedur backup 1.3. Menetapkan prosedur recovery 1.4. Menetapkan prosedur penanggulangan keadaan darurat 2. RUANG LINGKUP 2.1. Prosedur
Lebih terperinciPemboman World Trade Center 1993; perusahaan kecil yang tidak dapat kembali online dan. mereka akhirnya tutup dalam waktu satu tahun
1 Pemboman World Trade Center 1993; perusahaan kecil yang tidak dapat kembali online dan memulihkan data dalam lima hari, 90% dari mereka akhirnya tutup dalam waktu satu tahun Sumber: Study of a group
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: ancaman, aset, DISKOMINFO Bandung, keamanan, kontrol. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Sebagai dinas yang memiliki peranan penting di bidang komunikasi, informatika dan hubungan masyarakat di kota Bandung, DISKOMINFO memiliki aset-aset sistem informasi yang dapat menunjang tugas
Lebih terperinciBAB III ANALISA DAN PERANCANGAN JARINGAN Proses menganalisa sistem merupakan langkah awal yang harus dilakukan dalam membangun sebuah system. Analisa system adalah proses menguraikan beberapa informasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Subijanto Dj, Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan Latar Belakang Pendirian Perusahaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di PT. Sigma Cipta Caraka dengan lokasi kantor pusat data (Datacenter), gedung German Center, lantai 5, Jalan Kapten Subijanto Dj,
Lebih terperinciTEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto
TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Titien S. Sukamto AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY Audit terhadap fasilitas pengolahan TI, biasanya merujuk pada Data Center, yang merupakan inti dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era digital seperti sekarang ini, data-data sudah jarang sekali tersimpan dalam bentuk kertas. Data-data tersimpan dalam media seperti hard disk, cd atau dvd,
Lebih terperinci2 1. Perluasan akses kepesertaan yang tidak terbatas pada Bank Umum Saat ini kepesertaan SKNBI terbatas pada Bank Umum sehingga transfer dana melalui
TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PERBANKAN. BI. Transfer Dana. Kliring. Berjadwal. Penyelenggaraan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 122). PENJELASAN ATAS PERATURAN
Lebih terperinciMatriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx
NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Sistem Informasi Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang berinteraksi dan bertujuan untuk menghasilkan informasi. Menurut Lauden sistem informasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis yang semakin ketat dalam merebut pasar mengharuskan perusahaan atau organisasi melakukan berbagai inovasi baru dalam merebut hati para konsumen dan
Lebih terperinciRancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum ( )
NOMOR.../POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM Menimbang: a. bahwa perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan oleh bank untuk meningkatkan
Lebih terperinciKESIAPAN MENGHADAPI BENCANA DALAM RANGKA PRESERVASI ARSIP-ARSIP KONVENSIONAL (KERTAS) Oleh : Euis Shariasih
KESIAPAN MENGHADAPI BENCANA DALAM RANGKA PRESERVASI ARSIP-ARSIP KONVENSIONAL (KERTAS) Oleh : Euis Shariasih I. Pendahuluan Indonesia merupakan Negara tropis yang berbentuk untaian kepulauan sehingga disebut
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 7/59/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Perihal : Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu -----------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciContoh : Isi pesan/ , membuka data yang bukan haknya, menjual data
1. Etika dalam sistem informasi PRIVASI menyangkut hak individu untuk mempertahankan informasi pribadi dari pengaksesan oleh orang lain yang memang tidak diberi izin untuk melakukannya Contoh : Isi pesan/email,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi, perkembangan dunia bisnis juga mengalami perkembangan kearah pencapaian luar biasa yang diperoleh perusahaan seperti perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik utama: (1) konsumen memegang kendali, (2) persaingan tajam, (3)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dinamika kehidupan masyarakat dewasa ini, telah melahirkan pola pemikiran baru dalam berbagai bidang seiring dengan perkembangan zaman (Bank Indonesia, 2015). Perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan uang, penyaluran kredit dan juga perantara dalam lalu lintas pembayaran. Era sekarang ini perbankan memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara maupun arah proses transaksi finansial. Pengguna internet telah memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi, dan telekomunikasi, seperti website melalui internet atau teknologi lain yang terkait, telah mampu mengubah cara maupun arah
Lebih terperinciDisaster Recovery Planning
Disaster Recovery Planning Disaster recovery planning adalah suatu pernyataan yang menyeluruh mengenai tindakan konsisten yang harus diambil sebelum, selama, dan setelah suatu peristiwa yang mengganggu
Lebih terperinciNo. 1/ 8 /DASP Jakarta, 24 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA
No. 1/ 8 /DASP Jakarta, 24 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Rencana Penanggulangan Segera Atas Penyelenggaraan Kliring Lokal Dalam Keadaan Darurat. -------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil pembahasan dan analisa terhadap permasalahan yang dihadapi oleh BNI Call yaitu apakah strategi yang dijalankan sudah sesuai/ cocok (fit) dengan kekuatan
Lebih terperinciRisk Assesment dalam Perancangan Business Continuity Plan Studi Kasus : LPSE DIY
Assesment dalam Perancangan Business Continuity Plan Studi Kasus : DIY Mohamad Zainuri 1, Lukito Edi Nugroho 2, Widyawan 3 Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi,Fakultas Teknik UGM 1 zainuri.cio14@mail.ugm.ac.id
Lebih terperinciPentingnya Analisa Dampak Bisnis/ Business Impact Analysis (BIA) Bagi Organisasi
Pentingnya Analisa Dampak Bisnis/ Business Impact Analysis (BIA) Bagi Organisasi Kusuma Wardani manis.dani88@gmail.com http://kusumawardani2008.blogspot.com Lisensi Dokumen: Copyright 2003-2007 IlmuKomputer.Com
Lebih terperinciABSTRAK. Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia yang telah mencapai user (perkiraan kumulatif sampai akhir tahun 2007) yang pada awal
ABSTRAK Pertumbuhan pengguna Internet di Indonesia yang telah mencapai 25.000.000 user (perkiraan kumulatif sampai akhir tahun 2007) yang pada awal perkembanganya pada tahun 1998 hanya 512.000 user. Dapat
Lebih terperinciEVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom
EVALUASI KEAMANAN SISTEM INFORMASI Gentisya Tri Mardiani, S.Kom Pendahuluan Kriteria dalam masalah keamanan yang harus diperhatikan: 1. Akses kontrol sistem yang digunakan 2. Telekomunikasi dan jaringan
Lebih terperinciPENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH.
Media Informatika Vol. 14 No. 2 (2015) PENYELARASAN STRATEGI SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN STRATEGI BISNIS PADA PERUSAHAAN TAMBANG BATUBARA DAN BANK PEMERINTAH Hartanto Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perlindungan hukum..., Pramita Dyah Hapsari, FH UI, 2011.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan teknologi yang semakin canggih telah banyak membantu dalam kehidupan sehari-hari. Saat ini produk perbankan telah berkembang dengan pesat.
Lebih terperinciSTUDI KELAYAKAN DISASTER RECOVERY PLAN PADA INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS WIDYATAMA)
STUDI KELAYAKAN DISASTER RECOVERY PLAN PADA INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS WIDYATAMA) Nilla Rachmaningrum 1), Falahah 2) 1,2) Program Studi Teknik Informatika
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI 4.1 Latar Belakang Dalam melakukan manajemen risiko pada PT Saga Machie, penulis mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dunia bisnis telekomunikasi telepon seluler semakin berkembang pesat di Indonesia. Hal ini mendorong perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi telepon
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Disaster Recovery Plan
ABSTRAK Penelitian ini memuat tentang implementasi disaster recovery plan di IT Center pada PT.Medco Power Indonesia dengan menggunakan template disaster recovery karangan dari Paul Kirvan, CISA, CISSP,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini, penggunaan teknologi informasi telah menjadi suatu hal yang wajib untuk melakukan berbagai kegiatan, salah satunya kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Memasuki tahun 2011 persaingan bisnis di berbagai industri, termasuk di industri keuangan, semakin sengit dan meruncing. Dalam bersaing, banyak perusahaan
Lebih terperinciRISK ASSESSMENT DAN BUSINESS IMPACT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DISASTER RECOVERY PLAN (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA)
RISK ASSESSMENT DAN BUSINESS IMPACT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DISASTER RECOVERY PLAN (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA) Mardhiya Hayaty 1), Abidarin Rosidi 2), M.Rudyanto Arief 3) Magister
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGOLAHAN DATA DAN ANALISIS Bisnis Perusahaan PT Bank Victoria International, Tbk didirikan pada 28 Oktober 1992. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan menghimpun dana masyarakat yang kemudian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini :
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN 3.1 Kerangka Pikir Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini : Gambar 3.1 Bagan Kerangka Pikir Dari pernyataann awal bahwa pengembangan disaster recovery
Lebih terperinciSERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI
SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI PT. ABCDEFGH INDONESIA Tahun 2016 Nama Dokumen : Service Level Agreement Layanan TI Nomor Dokumen : SLATI/VI/ABCDEFGHI Versi Dokumen : 2.1 Dipersiapkan
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. sependapat dalam buku Bunga Rampai Hukum Ekonomi Dan Hukum
1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sangat besar dalam perekonomian, dimana peranan Bank adalah sebagai penyimpan dana dan penyalur dana. Peran
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Pendidikan Kabupaten Brebes, maka efektivitas untuk 5 (lima) unsur SPIP pada
BAB 5 PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil wawancara yang dilengkapi dengan hasil observasi dan dokumen terkait Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasabahnya. Banyak sekali strategi-strategi perbankan yang di tonjolkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Persaingan bisnis perbankan di Indonesia yang semakin tajam ini menuntut setiap bank agar mampu mempertahankan dan menjaga loyalitas nasabahnya. Banyak sekali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan salah satu bisnis yang bergerak di bidang jasa, sehingga hal utama yang perlu diperhatikan adalah kepercayaan dan kepuasan nasabah.
Lebih terperinci^^8 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA
^^8 MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 8078 K/lO/MEM/2016 TENTANG PENUGASAN KEPADA PT PERTAMINA (PERSERO)
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran
Lebih terperinci