BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Gambaran Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Negara adalah Bank Tabungan milik Negara, yang didirikan dengan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Gambaran Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Negara adalah Bank Tabungan milik Negara, yang didirikan dengan"

Transkripsi

1 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Gambaran Umum PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Sejarah BTN Menurut Suyatno Thomas dkk (1993:10) Bank Tabungan Negara adalah Bank Tabungan milik Negara, yang didirikan dengan UU No.20 Tahun Bank ini berasal dari Postspaarbank, yang didirikan dengan Postspaarbank Ordonantie (Staatslad 1993 No 653) yang diubah beberapa kali, terakhir dengan UU No 9 Tahun 1950 nama Postspaarbank diganti dengan Bank Tabungan Pos. Karena dalam beberapa hal UU No 9 Tahun 1950 tidak sesuai lagi dengan keadaan, maka Undang-undang ini diperbaharui dengan UU No. 36 Tahun Selanjutnya, dengan UU No 4 Peraturan Pemerintah Tahun 1963 nama Bank Tabungan Pos diganti dengan nama Bank Tabungan Negara. Kemudian dengan UU No. 2 Tahun 1964 dasar Hukum pendirian Bank Tabungan Negara dipebaharui lagi agar sesuai dengan keadaan. Berdasarkan penetapan Presiden No. 17 Tahun 1965, Bank Tabungan Negara dilebur kedalam Bank Tunggal Bank Negara Indonesia dan menjalankan usahanya dengan nama BNI Unit V. Selanjutnya Berdasarkan UU No 14 tahun 1967 dan UU No. 13 Tahun 1968 BNI Unit V dipisahkan kembali dari bank tunggal dan dengan 48

2 UU No 20/1968 didirkanlah sebuah bank tabungan milik negara dengan nama Bank Tabungan Negara, disingkat BTN. Bank BTN mencatatkan saham perdana pada 17 Desember 2009 di Bursa Efek Indonesia, dan menjadi bank pertama di Indonesia yang melakukan sekuritisasi aset melalui pencatatan transaksi Kontrak Investasi Kolektif Efek Beragun Aset (KIK-EBA). Pada tahun BTN Pemegang market share KPR terbesar di Indonesia. Kontributor utama dalam program perumahan rakyat yang ditunjukkan dengan penyalur KPR FLPP tertinggi, Bank RTY Annual Report Award tahun 2010, Best Investor Service Provider dari Global Banking & Finance Review tahun 2011, Bank yang Berpredikat Sangat Bagus Atas Kinerja Keuangan Tahun 2011, Best Disclosure and Tranparency dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) 2012, Corporate Image 2012 dari Bloomberg Businessweek Indonesia, dan Frontier Consulting Group PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, kini telah memiliki cabang diseluruh antero Indonesia, salah satunya adalah BTN Surakarta. BTN yang berlokasi di Surakarta pertama kali berdiri tahun 1990 yang merupakan pecahan dari kantor cabang Yogyakarta karena dengan pertimbangan bahwa Surakarta memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Pada tahun tersebut BTN Surakarta telah mengalami perpindahan selama 3x. Pertama kali didirikan di 49

3 JL Slamet Riyadi No 228 Dengan status lokasi sewa. Pada tahun 1993 pindah di Ruko Beteng Plaza Blok A11-12 di Jl Kapten Mulyadi dengan status sewa hingga tahun Pada tahun 1997 BTN Surakarta Memiliki Gedung sendiri yaitu di JL Slamet Riyadi No 208 Surakarta. Kepindahan kantor tersebut pada bulan Desember dan langsung digunakan hingga sekarang. BTN Surakarta memiliki Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi diseluruh Karisidenan Surakarta salah satunya yaitu di BTN KCP Sukoharjo Bidang Usaha Bank BTN a. KPR dan Perbankan Komersial Produk Kredit terbagi menjadi KPR Bersubsidi, KPR Non Subsidi, Kredit Perumahan lainnya dan Kredit Konsumer. Produk Simpanan juga terbagi menjadi tiga, yaitu Giro, Tabungan, dan Deposito. b. Perumahan dan Perbankan Komersial Produk Kredit terbagi menjadi tiga yaitu kredit konstruksi, kredit mikro & usaha kecil menengah, serta kredit korporasi lainnya. Produk simpanan terbagi menjadi dua, yaitu giro dan deposito. c. Perbankan Syariah Produk Pembiayaan terbagi menjadi Pembiayaan Konsumer Syariah dan Pembiayaan Komersial Syariah. Produk 50

4 Pendanaan terbagi menjadi Giro Syariah, Tabungan Syariah, dan Deposito Syariah Visi & Misi a. Visi Menjadi Bank yang Terkemuka dalam Pembiayaan Perumahan b. Misi Memberikan pelayanan yang unggul dalam pembiayaan perumahan dan industri yang terkait, pembiayaan konsumsi, serta usaha kecil dan menengah. Meningkatkan keunggulan kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini. Menyiapkan dan mengembangkan human capital yang berkualitas, profesional dan memiliki integritas tinggi. Melaksanakan manajemen perbankan sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan good corporate governance untuk meningkatkan nilai tambah bagi pemegang saham. Mempedulikan kepentingan masyarakat dan lingkungannya Nilai-Nilai dan Budaya Perusahaan Nilai nilai dan budaya PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Adalah sebagai berikut: 51

5 a. Nilai-Nilai Perusahaan Pelayanan Prima Memberikan pelayanan yang melebihi harapan pelanggan (internal dan eksternal). InOvasi Senantiasa mengembangkan gagasan baru dan penyempurnaan berkelanjutan yang memberi nilai tambah bagi perusahaan. KeteLAdanan Keteladanan Mulai dari diri sendiri menjadi suri tauladan dalam berperilaku yang mencerminkan Nilai-Nilai Budaya Kerja Bank BTN bagi insan Bank BTN dan pihak-pihak yang terkait. PRofesionalisme Kompeten di bidangnya dan senantiasa mengembangkan diri sehingga menghasilkan kinerja terbaik serta memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan seluruh insan Bank BTN. Integritas Konsisten antara pikiran, perkataan, dan tindakan sesuai dengan ketentuan perusahaan, kode etik profesi, serta prinsi - prinsip kebenaran yang terpuji. KerjasaMA 52

6 Membangun hubungan yang tulus dan terbuka dengan sesama insan Bank BTN dan pihak lain, yang dilandasi sikap saling percaya dan menghargai untuk mencapai tujuan bersama. b. Budaya Perusahaan Ramah, sopan, dan bersahabat Peduli, proaktif, dan cepat tanggap Berinisiatif melakukan penyempurnaan Berorientasi menciptakan nilai tambah Menjadi contoh dalam berperilaku baik dan benar Memotivasi penerapan nilai-nilai budaya kerja Kompeten dan bertanggung jawab Bekerja cerdas dan tuntas Konsisten dan disiplin Jujur dan berdedikasi Tulus dan terbuka Saling percaya dan menghargai Produk Lending / Kredit PT. BTN (Persero) Tbk. Produk Lending / Kredit yang dibiayai oleh PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, adalah sebagai berikut: a. Kredit Konsumer KPR BTN Sejahtera FLPP 53

7 KPR BTN Platinum Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) BTN Kredit Agunan Rumah (KAR BTN) Kredit Ringan BTN (Kring BTN) Kredit Ruko BTN Kredit Bangun Rumah BTN (KBR BTN) Kredit Swadana BTN PRR-KB BTN Jamsostek PUMP-KB Jamsostek Tambahan Bantuan Uang Muka (TBUM Bapertarum) Tambahan Sebagian Biaya Membangun (TBM Bapertarum) b. Kredit Komersial Kredit Yasa Griya / Kredit Konstruksi Kredit Modal Kerja - Kontraktor (KMK - Kontraktor) Kredit Modal Kerja Industri Terkait dengan Perumahan Kredit Investasi (KI) Kredit Investasi (KI Industri Terkait dengan Perumahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Non Cash Loan : Garansi Bank 54

8 3.1.6 Struktur Organisasi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo. SUB BRANCH MANAGER SUJONO TELLER GILANG WIJANARKO CUSTOMER SERVICE DIAN KUSUMA LOAN SERVICE DEDI ISTIANTO Gambar 3.1 Struktur Organisasi BTN KCP Sukoharjo Keterangan: a. Sub Branch Manager Mengatur dan melaksanakan seluruh kewenangan pimpinan pusat di dalam kantor cabang pembantu. Bertanggung jawab atas segala kegiatan di dalam kantor cabang pembantu. Mengusahakan pengembangan dana dan kredit. Mengotorisasi kredit, deposito dan tabungan serta seluruh produk yang ada yang diajukan oleh nasabah. b. Teller Mengatur dan mengamankan uang tunai serta surat-surat berharga yang dititipkan. 55

9 Memegang dan mengamankan kunci kontrol terhadap uang tunai dan surat-surat berharga yang menjadi tanggung jawabnya. Bertanggung jawab terhadap transaksi nasabah meliputi tabungan, giro, deposito, transfer pemindah bukuan, kliring, RTGS, pembayaran jasa, dll Bertanggung jawab atas selisih dana yang di entri dengan dana yang ada. Bertanggung jawab Menyusun laporan berkenaan dengan pengeluaran kas. c. Customer Service Bertanggung jawab memberikan pelayanan terbaik dan informasi Produk Bank secara detail kepada nasabah Bertanggung jawab atas pelayanan administrasi Tabungan, Giro, Deposito dll. bertanggung jawab melakukan pengawasan / pemantauan saldo rekening dan transaksi nasabah yang mencurigakan. Bertanggung jawab melakukan administrasi Consumer Information File (CIF) Bertanggung jawab melakukan pendebetan buku tabungan d. Loan Service Bertanggung jawab memberikan pelayanan terbaik dan informasi kredit kepada nasabah 56

10 Bertanggung jawab dalam pengumpulan kelengkapan berkas berkas permohonan kredit oleh nasabah Bertanggung jawab dalam entry data setiap nasabah kredit Bertanggung jawab dalam proses kredit. 3.2 Gambaran Umum Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah produk andalan yang dimiliki Bank Tabungan Negara (BTN) salah satunya di kantor cabang Sukoharjo. Visi dan misi dari Bank Tabungan Negara itu sendiripun memprioritaskan sebagai bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan, Jadi tidak dianggap remeh lagi tentang pelayanan produk ini. Bank Tabungan Negara memiliki berbagai macam produk tentang Kredit Pemilikan Rumah yaitu: KPR BTN Sejahtera FLPP KPR BTN Sejahtera FLPP merupakan komitmen BTN dalam melaksanakan program subsidi pemerintah untuk menyediakan pembiayaan pemilikan rumah tinggal dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) bagi seluruh masyarakat Indonesia. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yaitu suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit, 57

11 terdiri atas KPR Sejahtera Tapak untuk pembelian rumah Tapak dan KPR Sejahtera Susun untuk pembelian Rumah Susun. Ketentuan Dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP bank BTN sebagai berikut: a. Agunan : Sertifikat dan IMB atas nama penjual b. Maksimal Kredit : 90% dari taksasi agunan c. Jangka waktu maksimal 20 Tahun d. Pemohon belum punya rumah e. Pemohon belum pernah mendapatkan subsidi perumahan f. Mempunyai NPWP g. Harga jual rumah maksimal Rp Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP bank BTN sebagai berikut: a. Bagi karyawan / pegawai berpenghasilan tetap Mengisi form KGU, Surat Kuasa Potong Gaji Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Identitas Kerja (Kartu Pegawai, Surat Kerja, Nomor Induk Pegawai, Slip Gaji, Keterangan Instansi) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir 58

12 b. Bagi wiraswasta / pegawai berpenghasilan tidak tetap Mengisi form Permohonan KGU Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir SIUP/TDP/NPWP Akta Pendirian perusahaan / Anggaran Dasar Perusahaan Neraca / Laba rugi/ Kwitansi Penjualan SPT Tahunan / Surat Keterangan Penghasilan Tidak Tetap Minimal dari Kepala Desa KPR BTN Platinum Bank BTN Sebagai Bank yang terkemuka dalam pembiayaan perumahan, dengan bangga BTN mempersembahkan KPR BTN Platinum sebagai solusi bagi Keluarga Indonesia untuk memiliki rumah idaman KPR BTN Platinum adalah kredit pemilikan rumah dari Bank BTN untuk keperluan pembelian rumah dari developer ataupun non developer, baik untuk pembelian rumah baru atau second, pembelian rumah belum jadi (indent) maupun take over kredit dari Bank lain. Ketentuan Dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum bank BTN sebagai berikut: 59

13 a. Agunan : Sertifikat dan IMB atas nama penjual b. Maksimal Kredit : 80% dari taksasi agunan c. Jangka waktu maksimal 25 Tahun d. Penjual perorangan dilampiri denah lokasi Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Platinum bank BTN sebagai berikut: a. Bagi karyawan / pegawai berpenghasilan tetap Mengisi form KGU, Surat Kuasa Potong Gaji Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Identitas Kerja (Kartu Pegawai, Surat Kerja, Nomor Induk Pegawai, Slip Gaji, Keterangan Instansi) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir b. Bagi wiraswasta / pegawai berpenghasilan tidak tetap Mengisi form Permohonan KGU Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir SIUP/TDP/NPWP Akta Pendirian perusahaan / Anggaran Dasar Perusahaan 60

14 Neraca / Laba rugi/ Kwitansi Penjualan SPT Tahunan / Surat Keterangan Penghasilan Tidak Tetap Minimal dari Kepala Desa Kredit Agunan Rumah Kredit Agunan Rumah (KAR BTN) adalah fasilitas kredit dari Bank BTN yang dapat Anda gunakan untuk berbagai kebutuhan konsumtif dengan menjaminkan rumah tinggal/apartemen/ruko/rukan milik Anda. Ketentuan Dalam pemberian Kredit Agunan Rumah sebagai berikut: a. Agunan : Sertifikat dan IMB atas nama penjual b. Maksimal Kredit : 70% dari taksasi agunan c. Jangka waktu maksimal 10 Tahun d. Dilampiri denah lokasi agunan Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan Kredit Agunan Rumah bank BTN sebagai berikut: a. Bagi karyawan / pegawai berpenghasilan tetap Mengisi form KGU, Surat Kuasa Potong Gaji Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Identitas Kerja (Kartu Pegawai, Surat Kerja, Nomor Induk Pegawai, Slip Gaji, Keterangan Instansi) 61

15 Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir b. Bagi wiraswasta / pegawai berpenghasilan tidak tetap Mengisi form Permohonan KGU Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir SIUP/TDP/NPWP Akta Pendirian perusahaan / Anggaran Dasar Perusahaan Neraca / Laba rugi/ Kwitansi Penjualan SPT Tahunan / Surat Keterangan Penghasilan Tidak Tetap Minimal dari Kepala Desa Kredit Bangun Rumah Kredit Bangun Rumah BTN (KBR BTN) adalah fasilitas kredit bagi Anda yang ingin membangun rumah diatas tanah milik sendiri. Ketentuan Dalam pemberian Kredit Bangun Rumah bank BTN sebagai berikut: a. Agunan : Sertifikat dan IMB atas nama penjual b. Maksimal Kredit : 70% dari taksasi agunan c. Jangka waktu maksimal 10 Tahun d. Dilampiri denah lokasi agunan 62

16 e. RAB (Rencana Anggaran Biaya) Membangun f. Rencana Gambar Rumah Sedangkan persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan Kredit Bangun Rumah bank BTN sebagai berikut: a. Bagi karyawan / pegawai berpenghasilan tetap Mengisi form KGU, Surat Kuasa Potong Gaji Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Identitas Kerja (Kartu Pegawai, Surat Kerja, Nomor Induk Pegawai, Slip Gaji, Keterangan Instansi) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir b. Bagi wiraswasta / pegawai berpenghasilan tidak tetap Mengisi form Permohonan KGU Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir SIUP/TDP/NPWP Akta Pendirian perusahaan / Anggaran Dasar Perusahaan Neraca / Laba rugi/ Kwitansi Penjualan SPT Tahunan / Surat Keterangan Penghasilan Tidak Tetap Minimal dari Kepala Desa. 63

17 3.3 Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN Tentang Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN KPR Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit. Bank BTN menyalurkan FLPP ini melalui dua produk, yakni KPR BTN Sejahtera Tapak (untuk pembelian rumah tapak/landed house) dan KPR BTN Sejahtera Susun (untuk pembelian rumah susun). Produk ini ditujukan bagi MBR yang memenuhi kriteria, yaitu: a. Untuk pembelian rumah pertama (belum pernah memiliki rumah); b. Belum pernah menerima subsidi; c. Memiliki NPWP dan SPT/Surat Pernyataan Penghasilan; dan d. Memiliki penghasilan pokok maksimal Rp3,5 juta/bulan untuk KPR BTN Sejahtera Tapak dan Rp5,5 juta per bulan untuk KPR BTN Sejahtera Susun Bank BTN merupakan pemimpin pasar dan fokus pada pembiayaan perumahan sejak tahun Bank BTN sangat dominan pada pasar KPR Subsidi dengan pangsa pasar 98% dari total realisasi Program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) pada tahun ( 64

18 3.3.2 Ketentuan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN Ketentuan Dalam pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP bank BTN sebagai berikut: a. Agunan : Sertifikat dan IMB atas nama penjual b. Maksimal Kredit : 90% dari taksasi agunan c. Jangka waktu maksimal 20 Tahun d. Pemohon belum punya rumah e. Pemohon belum pernah mendapatkan subsidi perumahan f. Mempunyai NPWP g. Harga jual rumah maksimal Rp Tabel 3.1 Ketentuan Tentang Harga Rumah, Uang Muka dan Maksimal KPR BTN No Wilayah Maksimal Harga Rumah Minimal Uang Muka Maksimal Nilai KPR 1 Wilayah I: Sumatera 10% Jawa selain Rp ,- Harga Rp ,- Jabodetabek Rumah Sulawesi 2 Wilayah II: Rp ,- 10% Rp ,- Harga 65 Selanjutnya

19 Kalimantan Rumah Maluku NTB NTT 3 Wilayah III: 12,5% Papua Harga Rp ,- Rp ,- Papua Barat Rumah 4 Wilayah Khusus: 10% Jabodetabek Rp ,- Harga Rp ,- Batam Rumah Bali Sumber : (Rabu 09 April 2014 / 18:43) Syarat Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN Persyaratan yang harus dipenuhi dalam pengajuan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP bank BTN sebagai berikut: a. Bagi karyawan / pegawai berpenghasilan tetap Mengisi form KGU, Surat Kuasa Potong Gaji Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Foto 3x4 Suami dan Istri Fotocopy Identitas Kerja (Kartu Pegawai, Surat Kerja, Nomor Induk Pegawai, Slip Gaji, Keterangan Instansi) 66

20 Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir b. Bagi wiraswasta / pegawai berpenghasilan tidak tetap Mengisi form Permohonan KGU Fotocopy Identitas diri (KTP, Kartu Keluarga, Surat Nikah) Foto 3x4 Suami dan istri Fotocopy Tabungan Batara / Tabungan Lainnya 3 bulan terakhir SIUP/TDP/NPWP Akta Pendirian perusahaan / Anggaran Dasar Perusahaan Neraca / Laba rugi/ Kwitansi Penjualan SPT Tahunan / Surat Keterangan Penghasilan Tidak Tetap Minimal dari Kepala Desa Keunggulan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN a. Suku bunga 7,25 % fixed sepanjang jangka waktu kredit b. Proses cepat dan mudah c. Uang muka dan biaya proses sangat ringan d. Cicilan sangat ringan e. Jangka waktu sangat flexible s.d. 15 tahun f. Perlindungan asuransi jiwa dan asuransi kebakaran g. Memiliki jaringan kerjasama yang luas dengan developer di seluruh wilayah indonesia 67

21 3.3.5 Biaya Biaya Dalam Proses Kredit Dalam pelaksanaannya Kredit KPR BTN Sejahtera FLPP membutuhkan Biaya-biaya tambahan. Biaya-biaya yang dikenakan kepada pemohon adalah sebagai berikut: a. Provisi Biaya Provisi adalah sebesar 0,5 % dari Maksimal Kredit b. Biaya Administrasi Biaya admin adalah Rp ,- c. Biaya Notaris Biaya notaris adalah sebesar Rp ,- d. Biaya Asuransi Biaya asuransi jiwa dan kebakaran dari askrindo sesuai dengan besaran pinjaman. e. Biaya Akte Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Biaya APHT tergantung pada pinjaman 3.4 Prosedur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Pihak yang terkait dalam pelaksanaan kredit Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP merupakan kredit dalam hal pengadaan rumah yang melibatkan berbagai orang dalam pelaksanaannya yaitu sebagai berikut: 68

22 a. Pemohon Kredit Pemohon Kredit adalah pihak yang membutuhkan dana dan megajukan kredit kepada BTN Sukoharjo. Pihak dari pemohon kredit yang harus ada dalam permohonan kredit adalah: Suami / istri Suami atau istri maksudnya yaitu apabila yang menjadi pemohon kredit adalah suami maka istri harus menjadi pihak kedua dalam permohonan kredit jadi apabila pihak pemohon pertama tidak dapat membayar dengan alasan tertentu atau pemohon pertama meninggal maka kewajiban angsuran menjadi kewajiban pihak kedua yaitu istri. Begitu pula sebaliknya apabila istri sebagai pemohon kredit dan menjadi pemohon pertama maka suami menjadi pemohon kedua dengan alasan apabila nantinya istri meninggal dunia maka kewajiban atas kredit jatuh kepada suami. Permohonan kredit yang melibatkan suami istri juga untuk mengetahui apakah pasangan yang mengajukan kredit tersebut sudah memiliki kredit di Bank lain atau belum. Data tersebut sebagai acuan dalam pemberian plafon kredit dan sebagai penentu dalam analisa kredit yang nantinya dapat dicairkan atau tidak Keluarga dekat Data untuk keluarga dekat yaitu apabila pemohon kredit belum menikah maka data yang diperlukan yaitu data 69

23 keluarga dekat. Fungsinya yaitu sama keluarga dekat sebagai pemohon kedua yang apabila nantinya pemohon pertama meninggal atau susah dihubungi maka kewajiban atas angsuran kredit tersebut berpindah tangan kepada keluarga dekat yang statusnya sebagai pihak kedua. b. Pemberi Kredit Pemberi kredit adalah pihak bank yang bertugas memberikan kredit kepada pemohon kredit. Pihak pihak yang terkait dalam pemberian kredit yaitu: Loan Service Loan service adalah pihak yang bertugas untuk menginformasikan kepada pemohon kredit tentang syaratsyarat yang dibutuhkan, menjelaskan tentang angsuran, biaya biaya yang diperlukan dan informasi lainnya tentang kredit tersebut. Loan service selain bertugas seperti yang dijelaskan diatas tugas lainnya yang terpenting yaitu loan service harus mengumpulkan data-data tentang pemohon kredit dengan lengkap dan valid. Analis Analis adalah pihak yang bertugas menganalisa nilai pinjaman berdasarkan perhitungan biaya gaji yang dibagi tiga hasilnya sebagai keputusan sederhana kemampuan membayar pemohon kredit. Setelah dianalisa maka analis harus 70

24 memutuskan berapa nilai pinjaman yang harus diberikan kepada pemohon kredit. Tugas analis juga untuk menganalisa jaminan yang diagunkan. Loan Admin Loan admin adalah pihak yang bertugas untuk mengecek rumah yang akan dibeli oleh pemohon kredit apakah sudah jadi atau belum. Hal tersebut berfungsi untuk melanjutkan proses kredit apabila rumah tersebut sudah jadi. Pemutus Kredit Pemutus kredit adalah pihak yang bertugas mengecek hasil analisis dan hasil pengumpulan data oleh loan service. Setelah melakukan pengecekan makan pemutus kredit harus memutuskan apakah data tersebut sudah sangat menguatkan bahwa pemohon kredit berhak diberikan kredit atau tidak. c. Notaris Notaris adalah pihak yang bertugas mengesahkan akta-akta notariel dalam permohonan kredit yaitu akta jual beli, surat pengakuan hutang, pengesahan perjanjian kredit dll. d. Developer Developer adalah pemilik rumah pertama yang bekerjasama dengan bank dalam penjualan rumah tersebut. 71

25 3.4.2 Prosedur Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP BTN KCP Sukoharjo Prosedur pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera FLPP dijelaskan dengan alur sebagai berikut: Gambar 3.2 Alur Pemberian Kredit Pemilikan Rumah KPR Sejahtera FLPP BTN KCP Sukohajo 72

26 Keterangan: a. Nasabah datang ke bank Langkah pertama yaitu Nasabah yang sudah memiliki target rumah mana yang akan dibeli dan sudah membicarakannya dengan developer datang ke bank dan bertemu dengan Loan Service untuk mendapatkan informasi tentang pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP. b. Penjelasan informasi oleh Loan Service Langkah kedua Loan Service akan menjelaskan tentang Pembiayaan kredit Pemilikan Rumah (KPR) sejahtera. Sebagai pegawai yang bertugas dalam pemberian kredit maka Loan Service akan menjelaskan tentang apa syarat dan ketentuan yang harus dipenuhi oleh pemohon kredit, memberikan simulasi perhitungan angsuran (perhitungan bunga + pokok). c. Nasabah melengkapi berkas pengajuan KPR Langkah yang ketiga yaitu nasabah yang berkas berkasnya belum lengkap datang kembali kebank dan melengkapi berkas berkas tersebut sesuai dengan syarat dan ketentuan yang sudah ditetapkan bank. Dalam tahap ini pihak pemohon kredit harus membayar Uang Muka kepada Developer Minimal 10% dari harga rumah yang akan dibeli. Setelah lengkap maka diserahkan ke pihak bank untuk proses selanjutnya. 73

27 d. Wawancara Langkah keempat yaitu setelah berkas berkas administrasi telah dipenuhi maka pihak dari bank yaitu Loan Service akan melakukan wawancara dengan pemohon kredit. Hal hal yang ditanyakan dalam wawancara sesuai denga 5C dan 7P. Hal hal yang biasanya ditanyakan dalam wawancara dengan nasabah berpenghasilan tidak tetap yaitu: Tentang data Informasi Pemohon meliputi Nama, TTL, Jumlah tanggungan, Pendidikan terakhir, Status tempat tinggal sekarang. Informasi pekerjaan untuk nasabah swasta/wirausaha meliputi omset/jumlah penjualan, margin usaha, biaya opeasional, orientasi pemasaran, status kepemilikan usaha. Informasi tentang pekerjaan pasangan meliputi jenis Pekerjaan, pangkat/jabatan, masa kerja, aksesibilitas dari rumah (KPR) ke tempat kerja Informasi tentang penghasilan meliputi penghasilan pemohon, penghasilan tambahan, penghasilan pasangan, biaya hidup, kemampuan mengansur Informasi permohonan kredit meliputi lokasi agunan, harga jual / nilai agunan, maksimal kredit, peruntukan perkiraan kredit, jangka waktu, suku bunga, perhitungan bunga, angsuran, biaya proses, syarat lainnya, rencana pembayaran. 74

28 Informasi data penghasilan dan pengeluaran per bulan meliputi penghasilan utama pemohon, penghasilan tambahan pemohon, penghasilan utama pasangan, penghasilan tambahan pasangan, biaya rumah tangga, angsuran lainnya Data kredit / pembayaran yang dimohon meliputi tipe produk, harga jual/taksasi/rab Rumah, uang muka / dana sendiri, nilai kredit / pembayaran yang diajukan, sistem pembayaran. Data agunan meliputi alamat agunan, status kepemilikan, no setifikat, atas nama, no IMB, nama pengembang, nama proyek perumahan, nama penjualan. Data pinjaman lain meliputi nama bank, jenis produk, plafon, outstanding. Data kekayaan lain pemohon/pasangan misal tabungan, deposito, giro, rumah atas nama, kendaraan atas nama, nilai rumah, nilai kendaraan. Hasil dari wawancara tersebut kemudian ditulis dalam lembar wawancara yang didalamnya terdapat surat pernyataan persetujuan dari pemohon kredit. Kemudian ditanda tangani suami dan istri diatas materai. e. BI Checking Langkah kelima adalah BI Checking, pada langkah ini bank melakukan pengecekan apakah nasabah tersebut sebelumnya telah memiliki kredit di Bank lain atau tidak. Jika tidak maka nasabah tersebut lolos pada tahap ini, tetapi jika nasabah sebelumnya telah 75

29 memiliki kredit di bank lain baka bank harus melakukan pengecekan berapa hutang di bank lain itu, berapa lama jangka waktunya, berapa pembayaran angsurannya, dan berapa sisa angsurannya. Apabila setelah diperhitungkan oleh bank nasabah tersebut masih memiliki kemampuan untuk membayar kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang akan diambilnya maka bank akan mempertimbangkannya untuk lolos dalam tahap BI Checking dan lanjut ke tahap selanjutnya. Tetapi apabila nasabah tersebut sudah tidak memiliki kemampuan untuk kredit lagi bmaka bank akan menolak pengajuan kredit oleh nasabah terbut dan bank akan mengeluarkan Surat Penolakan untuk nasabah tersebut. f. OTS Langkah ke enam adalah OTS (On The Spot). Pada langkah ini pihak bank akan melakukan peninjauan langsung dengan mendatangi tempat tinggal nasabah tersebut, tempat dimana dia bekerja, ke lokasi rumah yang akan dibeli. Apakah memenuhi kriteria atau tidak dan apakah sesuai dengan hasil dari wawancara tersebut. Peninjauan ini guna untuk memastikan dan mencegah adanya kredit macet dikemudian hari. g. DUP Langkah ke tujuh adalah DUP (Daftar usulan Pemohon). Pada tahap ini pihak bank membuat daftar kelengkapan mengenai calon debitur dari hasil wawancara dan on the spot (OTS) untuk masyarakat berbenghasilan tidak tetap sedangkan untuk 76

30 masyarakat penghasilan tetap bisa langsung membuat DUP. Tahap ini dilakukan guna mencegah adanya kredit macet dikemudian hari. h. KPK Langkah ke delapan adalah KPK (Komisi Pemutus Kredit). Pada tahap ini pihak Loan Service akan menyerahkan berkas berkas wawancara sampai dengan DUP kepada KPK (Komisi Pemutus Kredit) untuk melakukan penilaian apakah kredit tersebut dapat diberikan atau tidak. Apabila kredit tersebut ditolak maka pihak bank akan menerbitkan Surat Penolakan. Sedangkan apabila kredit tersebut disetujui maka Nasabah Dapat Lanjut ke tahap berikutnya. i. SP3K Tahap ke sembilan adalah SP3K (Surat Penegasan Persetujuan Penyediaan Kredit). Pada tahap ini untuk nasabah yang telah disetujui oleh KPK dalam pemberian kredit maka pihak bank akan menerbitkan SP3K sebagai bukti bahwa kredit nasabah tersebut telah disetujui oleh bank. j. Taksasi Agunan Langkah kesepuluh adalah taksasi agunan. Pada tahap ini pihak bank dan pihak debitur harus menunggu hinga rumah yang akan dibeli tersebut selesai pembangunnannya. Jangka waktu taksasi Bangunan yaitu 1-6 bulan. Sedangkan untuk mentaksasi Bangunan tersebut hanya dibutuhkan waktu 1 hari, pihak bank akan datang 77

31 untuk menengok rumah tersebut apakah bangunan dan harga jualnya sesuai dengan persyaratan kredit yang diajukan. k. Realisasi Kredit Langkah kesebelas adalah Realisasi kredit. Pada tahap ini bank melakukan pengecekan apakah rumah tersebut sudah selesai pembangunnannya atau belum, apabila belum maka harus menunggu hingga rumah tersebut selesai sedangkan apabila sudah maka bank akan melakukan Realisasi kredit sesuai dengan kesepakanan kredit yang diajukan nasabah. l. Akad Langkah kesebelas adalah Akad. Pihak pihak yang harus ada pada tahap ini adalah pihak bank selaku pemberi kredit, nasabah selaku pemohon kredit, developer selaku pemilik/pembuat rumah dan notaris selaku pihak yang mengesahkan. Pada tahap ini bank melakukan realisasi kredit yang diajukan nasabah dengan Akad yaitu penandatanganan AJB (Akta Jual Beli), penandatanganan surat perjanjian dan pemindah tanganan antara pihak developer kepada nasabah. Pihak bank mencairkan kredit langsung kepada pihak developer. Setelah terjadinya Akad maka nasabah harus memenuhi kewajibannya kepada bank dengan menyerahkan Sertipikat rumah kepada pihak bank dan pada saat itu juga pemohon kredit sudah terikat perjanjian kredit dengan bank yang harus memenuhi kewajiban membayar angsuran yang telah 78

32 disepakati setiap bulannya selama waktu kredit yang telah disepakati. m. Arsip Langkah yang terakhir adalah customer loan mengarsipkan filefile nasabah yang kreditnya sudah terealisasi kedalam map secara urut agar nantinya mudah untuk pengambilan data Pembayaran Angsuran Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, memiliki dua prosedur dalam pembayaran angsuran yaitu dengan Potong gaji bagi nasabah berpenghasilan tetap dan Autodebet pembayaran bagi nasabah berpenghasilan tidak tetap. Serta ada 3 metode dalam pembayaran angsuran yaitu dengan membayar angsuran perbulan sampai akhir jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, membayar angsuran dengan pelunasan setengah setengah sebelum jatuh tempo, dan pembayaran angsuran dengan melunasi keseluruhan sebelum jatuh tempo. Nasabah berpenghasilan tidak tetap dalam pembayaran angsurannya yaitu dengan cara datang langsung ke kantor BTN terdekat kemudian membayarnya dengan menabung uang direkening tabungannya sesuai dengan jumlah angsuran atau bisa lebih dari itu sebelum tanggal pembayaran. Kemudian pada saat tanggal pembayaran pihak bank akan langsung melakukan cut off pada tabungan nasabah tersebut seuai dengan jumlah angsuran setiap 79

33 bulannya. Sedangkan untuk nasabah Penghasilan tetap pembayaran angsurannya dengan memotong gaji setiap bulannya dimana ia bekerja. Apabila nasabah ingin melunasi sisa kreditnya sebelum jatuh tempo maka nasabah harus membayar biaya pinalti sebesar 1% dari sisa angsurannya. Cara pembayarannya sesuai dengan yang dijelaskan diatas tetapi terlebih dahulu harus menemui customer loan untuk memberitahu bahwa nasabah tersebut akan melunasi hutangnya agar pihak bank melakukan cut off sesuai dengan sisa angsuran yang akan dilunasinya beserta pinalti Prosedur Setelah Kredit Lunas Metode dalam pembayaran angsuran yaitu dengan membayar angsuran perbulan sampai akhir jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, membayar angsurang dengan pelunasan setengah setengah sebelum jatuh tempo, dan pembayaran angsuran dengan melunasi keseluruhan sebelum jatuh tempo. Setelah kredit tersebut lunas maka langkah selanjutnya yaitu pengambilan Jaminan dengan Ketentuan: a. Apabila diambil oleh debitur yang bersangkutan maka syarat syarat yang harus dibawa yaitu: Kartu Identitas diri (KTP, KK) Bukti Pelunasan 80

34 b. Apabila pengambilan diwakilkan oleh orang lain maka syarat syarat yang harus dibawa yaitu: Kartu identitas diri Bukti Pelunasan Surat kuasa yang telah disahkan oleh notaris c. Apabila debitur sudah meninggal maka dalam pengambilan syarat syarat yang dibawa yaitu Surat Keterangan Meninggal Surat Keterangan Siapa saja ahli warisnya dan siapa yang mendapat kuasa waris yang diterbitkan oleh Kelurahan dan Kecamatan dan ditanda tangani oleh seluruh ahli warisnya. Misalnya: Bapak X meninggalkan 4 ahli waris yaitu Istri dan 3 anak. Dari keempat ahli waris tersebut harus ada perundingan dan kesepakatan siapa yang menjadi ahli waris tersebut yang akan mengambil jaminan di bank. Apabila sudah ada kesepakatan maka pihak Kelurahan dan kecamatan akan menerbitkan Surat Kuasa Ahli waris yang ditandatangani oleh keempat ahli waris yang ditinggalkan tersebut. d. Apabila syarat syarat tersebut telah terpenuhi maka langkah selanjutnya yaitu nasabah/orang yang mewakilkan/ahli waris datang ke Bank BTN Kantor Cabang Solo, karena semua berkas berkas jaminan jaminan Kredit disimpan di BTN Kantor Cabang Solo. 81

35 e. Setelah penyerahan berkas Persyaratan pengambilan jaminan maka pihak bank akan melakukan verifikasi terlebih dahulu. Waktu untuk melakukan verifikasi yaitu 1 hari. Verifikasi dilakukan untuk meyakini bahwa persyaratan tersebut benar adanya. f. Setelah H+1 Verifikasi maka pihak debitur/orang yang mewakilkan/ahli waris datang kembali ke bank BTN kantor cabang Solo. g. Selanjutnya Pihak bank akan menerbitkan Surat Berita Acara Serah Terima dan menyerahkan jaminan tersebut kepada yang bersangkutan. 3.5 Perhitungan Angsuran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo dalam memberikan Pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP menggunakan perhitungan bunga dengan metode anuitas yaitu dimana pokok yang dibayarkan setiap bulannya semakin meningkat akan tetapi bunga yang dibayarkan semakin menurun setiap bulannya. Perhitungan bunga dengan metode Anuitas ini dirasa bank BTN cocok dalam pemberian kredit dengan jangka panjang, beda dengan flat yang lebih cocok untuk kredit jangka pendek. Meskipun total bunga dan pokok yang dibayarkan sama setiap bulannya tetapi metode perhitungan bunga dengan metode bunga flat 82

36 memiliki komposisi dimana bunga dan pokok yang dibayarkan sama setiap bulannya. Adapun simulasi perhitungan bunganya adalah sebagai berikut: Zakia akan mengajukan pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP sebesar Rp ,- dengan jangka waktu 3 tahun. Saat ini bunga yang dibebankan untuk pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP adalah 7,25%. a. Apabila perhitungan angsuran dengan metode Perhitungan Anuitas Kredit = Rp Jangka Waktu = 3 Tahun / 36 Bulan Bunga = 7,25% / 0,0725 Maka perhitungannya adalah sebagai berikut: 83

37 84

38 Selanjutnya untuk angsuran bulanan sama nilainya yaitu Rp , sedangkan untuk komposisi dari angsuran yaitu angsuran pokok, angsuran bunga, dan sisa hutang dihitung seperti yang telah dijelaskan diatas sampai dengan hutang tersebut lunas yaitu pada bulan ke 36 85

39 Berdasarkan perhitungan diatas apabila ditampilkan kedalam tabel yaitu sebagai berikut: Tabel 3.2 Perhitungan Angsuran Dengan Metode Bunga Anuitas Angsuran ke: BUNGA POKOK /BLN JUMLAH ANGSURAN SISA HUTANG Selanjutnya

40 JUMLAH Sumber : Bank Tabungan Negara KCP Sukoharjo (data diolah) b. Sedangkan perhitungan angsuran dengan metode perhitungan bunga flat a. Kredit = Rp b. Jangka Waktu = 3 Tahun / 36 Bulan 87

41 c. Bunga = 7,25% / 0,0725 Maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Karena dengan metode flat maka perhitungan dari angsuran pertama hingga hutang lunas yaitu bulan ke 36 perhitungan angsuran pokok, angsuran bunga dan total angsuran sama. Sedangkan untuk sisa 88

42 kredit menyesuaikan sisa kredit sebelumnya dan pokoknyapun tetap sama. Berdasarkan perhitungan diatas apabila ditampilkan kedalam tabel yaitu sebagai berikut: Tabel 3.3 Perhitungan Angsuran Dengan Metode Bunga Flat ANGSURAN ANGSURAN ANGSURAN TOTAL SISA KE: POKOK BUNGA ANGSURAN KREDIT Selanjutnya 89

43 JUMLAH Sumber : Bank Tabungan Negara KCP Sukoharjo (data diolah) Dari perhitungan angsuran dengan metode anuitas dan dengan metode flat dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut: 90

44 a. Untuk perhitungan angsuran kredit sebesar Rp ,- jangka waktu 36 bulan dengan metode bunga anuitas total angsuran bunga yang dibayarkan selama 36 bulan adalah Rp ,- dan total angsuran pokok + bunganya adalah Rp ,-. Sedangkan dengan metode bunga flat total bunga yang dibayarkan selama 36 bulan adalah Rp dan total angsuran pokok + bunganya adalah Rp ,-. Dari perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa angsuran kredit dengan metode bunga anuitas lebih menguntungkan untuk nasabah di banding dengan metode bunga flat. b. Sedangkan apabila kredit tersebut dibayar sebelum jatuh tempo misalnya setelah nasabah mengangsur selama 24 bulan kemudian akan melunasi seluruh sisa dari kreditnya maka perhitungannya adalah sebagai berikut: Metode perhitungan bunga Anuitas Sisa angsuran pokok pada bulan ke 25 Rp Angsuran Bunga bulan ke 25 Rp Biaya Pinalti 1% x Rp Rp Total yang harus dibayarkan Rp Metode Perhitungan Bunga Flat Sisa angsuran pokok pada bulan ke 25 Rp Angsuran Bunga (7,25% x Rp ) Rp Biaya Pinalti tergantung bank misal 1% x Rp Total yang harus dibayarkan Rp Melihat secara sekilas perhitungan tersebut memang pada saat pelunasan sebelum jatuh tempo metode flat lebih sedikit 91

45 dibandingkan dengan pelunasan dengan metode anuitas. Tetapi apabila dihitung kembali berapa jumlah bunga yang nasabah bayarkan dari angsuran pertama hingga pada saat pelunasan angsuran yaitu sebagai berikut Total bunga yang dibayarkan dengan metode bunga anuitas adalah angsuran bunga ke 1-24 Rp angsuran bunga ke 25 Rp = Rp , Sedangkan dengan metode bunga flat total bunga yang dibayarkan yaitu angsuran bunga ke 1-24 Rp bunga pelunasan Rp = Rp Dari perhitungan tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa apabila kredit dilunasi sebelum jatuh tempo bunga yang dibayarkan dengan metode Bunga Anuitas lebih sedikit dibandingkan dengan Metode Bunga Flat. Jadi lebih menguntungkan dengan menggunakan bunga Anuitas. Persamaan dan Perbedaan metode perhitungan bunga antara bunga Anuitas dan bunga Flat dijelaskan dalam tabel Sebagai berikut: Tabel 3.4 Persamaan dan Perbedaan Metode Perhitungan Bunga Anuitas dan Bunga Flat NO Keterangan Anuitas Flat 1 Bunga Bunga yang dibayarkan Bunga yang dibayarkan setiap bulannya setiap bulannya sama semakin menurun meskipun pokoknya sesuai dengan sisa berkurang. Selanjutnya 92

46 2 Pokok yang pokok kreditnya Pokok yang dibayarkan Pokok yang dibayarkan dibayarkan setiap bulannya setiap bulannya sama. bertambah sesuai dengan sisa pokok dan jumlah bunga yang dibayarkan. 3 Angsuran Angsuran yang Angsuran yang dibayarkan yaitu dibayarkan yaitu komposisi pokok+bunga bulannya antara setiap sama komposisi pokok+bunga setiap bulannya sama. meskipun pokok dan bunga yang dibayarkan berbeda 4 Pelunasan Pada saat pelunasan Pada saat pelunasan angsuran sebelum jatuh tempo sebelum jatuh tempo angsuran dihitung maka angsuran dihitun berdasarkan sisa kredit + besarnya angsuran bunga saat itu + biaya pinalti 1% dari sisa berdasar total sisa kredit + bunga (sisa kredit x bunga /12) + biaya pinalti sesuai dengan ketentuan kredit. masing masing bank. 93

47 3.6 Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo dapat dijelaskan dalam tabel tabel sebagai berikut: Tabel 3.5 Perkembangan Realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera Bulan Realisasi FLPP PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Oktober 2010 Maret 2014 Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah) Keterangan = Program FLPP baru diterapkan Bulan Oktober 2010 = April Desember 2014 Data Belum Tersedia 94

48 Tabel 3.6 Perkembangan Jumlah Debitur Realisasi Kredit Pemilikan Rumah Bulan Realisasi (KPR) Sejahtera FLPP PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Oktober 2010 Maret 2014 Tahun Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah) Keterangan = Program FLPP Dilaksanakan Bulan Oktober = April Desember 2014 Data Belum Tersedia. Dari kedua tabel diatas dapat diketahui bahwa: a. Pada Tahun 2010 Program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Dilaksanakan Pada bulan Oktober. Program Ini sudah sangat diminati oleh nasabah. Terbukti realisasi Kredit Bulan Oktober Hingga Bulan Desember dengan total Rp yaitu 25 Debitur b. Pada Tahun 2011 setiap bulannya dapat membiayai debitur meskipun jumlahnya tidak pasti ada kenaikan tetapi ada juga penurunan. Pencapaian 95

49 BTN di Tahun 2011 ini sangat signifikan dibanding tahun 2010 peningkatanya mencapai 88% yaitu total realisasi kredit Rp dengan jumlah debitur 234. c. Pada Tahun 2012 bulan Januari hingga Juli mengalami perhentian penyaluran kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP, dikarenakan pada awal Tahun Pemerintah mengubah kebijakan pembiayaan rumah Subsidi yaitu dari bunga yang sebelumnya 8,25 menjadi 7,25. Kebijakan tersebut memang sangat berpengaruh dengan pembiayaan KPR Subsidi tetapi pada bulan Agustus bank sudah mulai dapat menyalurkan kredit kembali yaitu Rp , dengan jumlah debitur 9 orang, bulan September Rp , yaitu 3 orang debitur, bulan Oktober bank tidak menyalurkan pembiayaan dikarenakan tidak ada nasabah yang mengajukan pembiayaan pada bulan November Rp yaitu 5 orang debitur dan pada bulan Desember Rp yaitu 2 debitur sehingga total pembiayaan yang disalurkan oleh BTN pada Tahun 2012 adalah Rp dengan total debitur yaitu 19 orang debitur menurun 91% dari Tahun d. Pada tahun 2013 Bank Tabungan Negara sudah mulai normal kembali dalam pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP yaitu pada bulan Januari September dapat membiayai 31 debitur dengan total Rp dan bulan Oktober bank tidak melakukan pembiayaan karane tidak ada nasabah yang mengajukan pembiayaan sedangkan bulan November dan Desember dapat membiayai 17 debitur sebesar Rp Naik 74% dari tahun

50 e. Pada Januari Desember 2014 PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo telah Membiayai 19 Debitur yaitu dengan total Rp Tabel 3.7 Data Debitur Berdasarkan Besaran Plafon Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Tahun 2013 Keterangan Jumlah Plafon Bulan < s/d s/d Jumlah Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November 3 3 Desember TOTAL Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah) Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada tahun 2013 pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP untuk plafon Kurang dari Rp hanya ada 4 Debitur, untuk Plafon Rp s/d Rp 97

51 ada 10 Debitur, sedangkan untuk Plafon Rp s/d Rp adalah 17 debitur. Jadi kebanyakan debitur hanya mampu membayar Uang muka % saja dan sisanya dengan mengajukan pembiayaan di bank. Tabel 3.8 Data Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP berdasarkan Pekerjaan Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Tahun 2013 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November PNS Keteranga Pekerjaan Wirausaha / Swasta Wiraswasta Polri Jumlah Desember Total Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah) 98

52 Dari tabel diatas Dapat diketahui bahwa selama tahun 2013 pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP yang dibiayai PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, KCP Sukoharjo didominasi oleh Karyawan Swasta yaitu 39 Orang dan sisanya yaitu PNS, Wirausaha/Wiraswasta dan Polri. Tabel 3.9 Data Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Berdasarkan Penghasilan Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Tahun 2013 Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember < s/d Keterangan Penghasilan > s/d s/d > Jumlah Total Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah)

53 Dari data diatas dapat diketahui bahwa Debitur yang mengajukan Kedit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP didominasi oleh Debitur Berpenghasilan Rp s/d Rp Sisanya yaitu Debitur yang berpenghasilan Rp s/d Rp dan Rp s/d Rp untuk Debitur yang berpenghasilan >Rp tidak ada dikarenakan Maksimal Penghasilan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP adalah Rp ,- Tabel 3.10 Data Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP Berdasarkan Daerah Tempat Tinggal Pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Kantor Cabang Pembantu Sukoharjo Tahun 2013 Keterangan Wilayah Bulan SKH SOLO WNG BYL SRGN KRA JKT Jatim Jumlah Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember TOTAL Sumber: BTN KCP Sukoharjo (data diolah) 100

54 Keterangan: a. SKH : Sukoharjo b. Solo : Solo c. WNG : Wonogiri d. BYL : Boyolali e. SRG : Sragen f. KRA : Karanganyar g. JKT : Jakarta h. Jatim : Jawa Timur Meliputi Pacitan dan Trenggalek Dari tabel diatas dapat diketahu bahwa pada tahun 2013 Debitur Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP berasal Dari daerah Sukoharjo Itu sendiri yaitu 16 Orang, Solo 15 Orang, Wonogiri 11 orang dan sisanya yaitu Boyolali, karanganyar, Sragen dan Daerah Jawa Timur. Karena Bank yang membiayai perumahan berlokasi disukoharjo dan lokasi perumahan yang akan mereka beli yaitu di daerah Sukoharjo dan Wonogiri. Jadi Debitur pun juga berasal dari dekat Lokasi Perumahan Tersebut. 101

BAB IV PENUTUP. ditujukan bagi MBR yang memenuhi kriteria, yaitu Untuk pembelian rumah

BAB IV PENUTUP. ditujukan bagi MBR yang memenuhi kriteria, yaitu Untuk pembelian rumah BAB IV PENUTUP 4.1 KESIMPULAN Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah, cicilan ringan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha Bentuk Usaha. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merupakan badan usaha milik negara yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO

LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN. Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SURAT IJIN PENELITIAN Dari PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk. KANTOR CABANG PONOROGO LAMPIRAN 2 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA PT. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya

BAB I PENDAHULUAN. sama pemerintah jepang membekukan Postspaar Bank dan menggantinya BAB I PENDAHULUAN Bentuk Usaha 1.1 Sejarah Perusahaan Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, dimulai pada tahun 1897 dengan mendirikan perseroan yang di beri nama Postspaar Bank, lalu pada tahun yang sama

Lebih terperinci

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH BTN SUBSIDI (RUMAH SEJAHTERA TAPAK FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk.

SISTEM PERHITUNGAN BUNGA KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH BTN SUBSIDI (RUMAH SEJAHTERA TAPAK FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. SISTEM PERHITUNGAN BUNGA KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH BTN SUBSIDI (RUMAH SEJAHTERA TAPAK FLPP) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) Tbk. CABANG BOGOR Anisa Usnul Fatimah dan Widhi Ariyo Bimo Universitas

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Nama : Aulia Kurniasari NPM : 51213499 Program Studi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil kajian penulis selama kegiatan Kuliah Kerja Praktek berlangsung, baik hasil kajian dari data primer yang merupakan hasil wawancara, maupun dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Mekanisme Pelaksanaan Produk Pembiayaan KPR pada Bank Jateng Syariah Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah suatu fasilitas kredit yang diberikan oleh perbankan kepada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki

BAB 1 PENDAHULUAN. Visi & Misi PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk: Mengembangkan human capital yang berkualitas dan memiliki BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Bank Tabungan Negara (Persero) tbk adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas. Sejak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. didirikannya Postspaarbank di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1897.

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. didirikannya Postspaarbank di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1897. 22 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Berdirinya Bank Tabungan Negara Menurut www.wikipedia.com sejarah Bank BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di Batavia

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA

ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA ANALISIS PEMBERIAN KREDIT AGUNAN RUMAH PADA BANK TABUNGAN NEGARA Nama : GITA FALINI NPM : 24214583 Kelas : 3EB30 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Silvia Avira, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Kredit

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Nurul Fiqih Budianti NPM : 56213721 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti, MM. LATAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. sejak tahun 1897 dengan nama Postspaarbank. Di era kemerdekaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha Pemerintah Republik Indonesia mengubah nama Postspaarbank BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal

BAB IV PEMBAHASAN. pembiayaan untuk beragam keperluan, baik produktif (investasi dan modal BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pembiayan BSM Oto di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Batusangkar Perbankan syariah menjalankan fungsi yang sama dengan perbankan konvensional, yaitu sebagai lembaga intermediasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya yang beralamat BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Bidang pelaksanaan kuliah kerja praktek, penulis ditempatkan dibagian Konsumer-unit pemasaran di Kantor Cabang Bank BJB Tasikmalaya

Lebih terperinci

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM :

: MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : PROSEDUR KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO)Tbk CABANG BEKASI Nama : MARINA RUMONDANG P. TAMPUBOLON NPM : 46209934 Kelas : 3DA04 Dosen Pembimbing : Toto Sugiharto, PhD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS BAB IV HASIL PENELITIAN A. Prosedur Pengikatan Jaminan Pada Pembiayaan Murabahah di BPRS SURIYAH Kc Kudus Sebagai lembaga keuangan syariah aktivitas yang tidak kalah penting adalah melakkukan penyaluran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-Undang Perbankan Pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha. panjang di industri perbankan di Indonesia. Bank BTN telah berdiri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN memiliki sejarah yang sangat panjang

Lebih terperinci

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG

BAB IV. PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG BAB IV PELAKSANAAN PEMBIAYAAN GRIYA ib HASANAH PADA PT. BANK BNI SYARIAH CABANG PADANG A. Prosedur pembiayaan Griya ib Hasanah Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Padang. 1. Gambaran Produk pembiayaan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mengelompokan bank terbagi dua kategori berdasarkan fungsinya yaitu bank

PENDAHULUAN. mengelompokan bank terbagi dua kategori berdasarkan fungsinya yaitu bank PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intansi perbankan merupakan lembaga keuangan yang memiliki tugas sebagai media penukaran uang, penyimpanan dan peminjaman dana (Kasmir, 2005 : 7). Menurut Undang Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. 1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara

BAB III PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. 1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum PT. Bank Tabungan Negara (persero) Tbk. 1. Sejarah Singkat Bank Tabungan Negara PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., atau yang lebih dikenal dengan nama Bank BTN

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk.

BAB III PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. BAB III PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. a. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Tbk. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program 101 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan KPR BTN Sejahtera FLPP adalah kredit pemilikan rumah program kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat dengan suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang

Lebih terperinci

ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI

ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI ANALISIS KREDIT AGUNAN RUMAH BTN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN RENOVASI RUMAH PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG BEKASI Nama : Erna Nur Elihidayah NPM : 52213949 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan

Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan KPR Keluarga Bersama Jadi Ringan Dengan Bersama, Cicilan KPR Jadi Ringan Semua tabungan anggota keluarga Anda bisa membantu meringankan bunga KPR. Jutaan Keluarga. Satu Bank. PERMATAKPR KELUARGA Beban

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari

BAB V KESIMPULAN. bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari BAB V KESIMPULAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal. Selain itu dari hasil penelitian terkait dengan prosedur pemberian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA. prosedur juga dapat memudahkan para pekerja dalam menyelesaikan suatu BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Prosedur Prosedur merupakan rangkaian atau langkah-langkah yang dilaksanakan untuk menyelesaikan kegiatan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan yang diharapkan

Lebih terperinci

Program Pinjaman Dana Tunai

Program Pinjaman Dana Tunai Program Pinjaman Dana Tunai Bekerja sama dengan bank : BANK MANDIRI, BANK CIMB & BANK BRI PINJAMAN DANA TUNAI MELALUI BANK MANDIRI Persyaratan dan Ketentuan yang berlaku : a) WNI berdomisili di Indonesia

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan serangkaian penelitian yang telah dijelaskan di dalam bab-bab sebelumnya, maka dapat menyimpulkan beberapa hal. Selain itu juga memberikan saran untuk Bank BTN Cabang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dikenal dengan istilah Pembiayaan Pemilikan Rumah (PPR) dan KPR 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan maraknya bank syariah, kini perbankan mempunyai dua opsi untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR), yaitu KPR syariah dari bank syariah yang dikenal dengan istilah Pembiayaan

Lebih terperinci

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit

INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA. Pemberian Kredit L1 INTERNAL CONTROL QUESTIONNAIRES PADA PENGENDALIAN INTERN ATAS PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERERASI PATRA Pemberian Kredit No Pertanyaan Ya Tidak Keterangan 1 Apakah koperasi memiliki standar operasional

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI

PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/ 38 /DPNP tanggal 31 Desember 2010 PEDOMAN PENYUSUNAN STANDARD OPERATING PROCEDURE ADMINISTRASI KREDIT PEMILIKAN RUMAH DALAM RANGKA SEKURITISASI Lampiran Surat

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA digilib.uns.ac.id BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Sejarah PD. Bank Perkreditan Rakyat BKK Boyolali Perusahaan Daerah BPR BKK Boyolali Kota Kabupaten Boyolali merupakan hasil dari merger 18 PD.BPR BKK se Kabupaten

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBERIAN KPR BTN SEJAHTERA FLPP PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : SISKA PRASTYAWATI NIM : 2012110283 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Bank Mandiri Syariah KCP Ngaliyan merupakan salah satu bentuk bank di Indonesia yang bertugas sebagai lembaga intermedasi. Salah satu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha 99 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian atau pengamatan mengenai Prosedur Pemberian Kredit Usaha Rakyat Di Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Surabaya Bukit Darmo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

BAB I PENDAHULUAN. Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga. Rumah merupakan kebutuhan dasar dan mempunyai fungsi yang sangat

Lebih terperinci

PROSES PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI DAN PENGELOLAANNYA PADA BANK BTN CABANG BOGOR. (Studi Kasus PT. Bank Tabungan Negara Cabang Bogor)

PROSES PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI DAN PENGELOLAANNYA PADA BANK BTN CABANG BOGOR. (Studi Kasus PT. Bank Tabungan Negara Cabang Bogor) PROSES PEMBERIAN KREDIT GRIYA MULTI DAN PENGELOLAANNYA PADA BANK BTN CABANG BOGOR (Studi Kasus PT. Bank Tabungan Negara Cabang Bogor) Nursana Rizki Amelia dan Hendri Maulana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Lebih terperinci

PROSEDUR KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

PROSEDUR KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI PROSEDUR KREDIT KEPEMILIKAN RUMAH SUBSIDI DAN NON SUBSIDI PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Rizky Anisa NPM : 57213956 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Sri Setya Handayani

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN. KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan Kerja Praktek di PD.BPR BKK TAMAN KAB.PEMALANG penulis ditempatkan pada Bagian Kredit pada aspek penyaluran kredit,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah:

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat dalam bentuk tabungan. Visi dan Misi Bank Tabungan Negara (Persero) Adapun Misi bank BTN adalah: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Bank Tabungan Negara adalah sebuah perusahaan persero dengan dikeluarkannya PP No. 24 Tahun 1992 tanggal 29 April 1992 yang

Lebih terperinci

Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga.

Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga. Seunik Pribadi Anda Pilih produk PermataKPR yang sesuai dengan kebutuhan dan nikmati berbagai keuntungan PermataKPR bagi Anda dan Keluarga. PermataKPR Jaminan proses KPR 5 hari kerja mewujudkan rumah idaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang.

BAB II LANDASAN TEORI. lembaga keuangan yang kegiatannya adalah dalam bidang jual beli uang. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sumber Dana Bank Sumber dana bank merupakan usaha bank dalam menghimpun dana untuk membiayai kegiatan operasinya. Hal ini sesuai dengan fungsi bank dalam lembaga keuangan yang

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran

2015, No Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 108, Tambahan Lembaran No.1685, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN PU-PR. BLU. Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan. Angsuran Kredit/Pembiayaan. Skema. Selisih. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri.

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok. menanyakan langsung kepada pihak warung mikro itu sendiri. BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Jaminan Fidusia di Bank Syariah Mandiri KCP Solok Langkah-langkah pengajuan pembiayaan kepada bank adalah sebagai berikut : 1. Nasabah datang ke Bank untuk mencari

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 128 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki

BAB IV PEMBAHASAN. A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah. Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki BAB IV PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Pembiayaan Dana Berputar (PDB) pada Bank Syariah Mandiri KC Lubuk Sikaping Dalam menyalurkan dana pembiayaan, Bank Syariah Mandiri memiliki prosedur pembiayaan yang meliputi

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Ifham Solihin Ini Lho, Bank Syariah!, PT. Karya Kita, Bandung.

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad Ifham Solihin Ini Lho, Bank Syariah!, PT. Karya Kita, Bandung. 80 DAFTAR PUSTAKA Ahmad Ifham Solihin. 2008. Ini Lho, Bank Syariah!, PT. Karya Kita, Bandung. AS Mahmoeddin. 2001. Apakah Kredit Bank Itu?, Gunung Agung, Jakarta. BNI 46. 2003. Pedoman Kebijakan dan Prosedur

Lebih terperinci

PermataKPR Bijak Biarkan Uang Anda yang Bekerja

PermataKPR Bijak Biarkan Uang Anda yang Bekerja PermataKPR Bijak Biarkan Uang Anda yang Bekerja Nikmati Hidup Nyaman Tanpa Beban Nikmati bunga KPR hingga 0% dengan menambah saldo tabungan Anda. KPR pun bisa lunas lebih cepat dan Anda tetap fleksibel

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Sejarah PT.Bank Bukopin tbk PT. Bank Bukopin, tbk yang sejak berdirinya tanggal 10 Juli 1970 menfokuskan diri pada segmen UMKMK, saat ini telah tumbuh dan berkembang menjadi

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA TAPAK DI PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO) KANTOR CABANG GRESIK RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : HILUS ANDRI KRISTIANDIKA NIM : 2012110002 SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id 35 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN Didalam suatu lembaga keuangan baik negeri maupun swasta yang menyediakan berbagai macam produk layanan kredit, prosedur pemberian kredit sangatlah

Lebih terperinci

Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Perlukah? Disampaikan pada Kajian Rutin Mingguan Lisensi UIN Jakarta Selasa, 6 Mei 2014

Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Perlukah? Disampaikan pada Kajian Rutin Mingguan Lisensi UIN Jakarta Selasa, 6 Mei 2014 Akuisisi BTN oleh Bank Mandiri. Perlukah? Disampaikan pada Kajian Rutin Mingguan Lisensi UIN Jakarta Selasa, 6 Mei 2014 Introduction Nama : Hasbi Siraj TTL : Bogor, 16 Februari 1993 Alamat : Kp. Jati,

Lebih terperinci

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG

VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG VI. MEKANISME PENYALURAN KREDIT BNI TUNAS USAHA (BTU) PADA UKC CABANG KARAWANG Latar belakang diluncurkannya fasilitas kredit BNI Tunas Usaha (BTU) adalah Inpres Presiden No. 6 Tahun 2007 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/16/PBI/2016 TENTANG RASIO LOAN TO VALUE UNTUK KREDIT PROPERTI, RASIO FINANCING TO VALUE UNTUK PEMBIAYAAN PROPERTI, DAN UANG MUKA UNTUK KREDIT ATAU PEMBIAYAAN KENDARAAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.715, 2010 KEMENTERIAN NEGARA PERUMAHAN RAKYAT. KPR Bersubsidi. KPR Sarusuna Bersubsidi. Perubahan. PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA i PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH DI PT BANK TABUNGAN NEGARA KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Diploma

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 KESIMPULAN Untuk mengajukan Kredit Pemilikan Rumah pada Bank BTN, nasabah harus memenuhi sejumlah persyaratan yang telah ditentukan oleh Bank BTN, adapun kesimpulan dari

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain : sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang benar.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain : sesuai dengan prosedur pemberian kredit yang benar. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 1.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Selama penulis melaksanakan kerja praktek, penulis ditempatkan pada bagian Loan Service. Tugas tugas yang dilaksanakan antara lain

Lebih terperinci

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 04 TAHUN 2012

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : YENI RAHMA MEI SAPUTRI NIM : 2012110486 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897

BAB II. PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN. Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no. 27 tanggal 16 Oktober 1897 BAB II PT BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO), Tbk CABANG MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, pemerintah Hindia belanda melakukan Koninkljik Besluit no.

Lebih terperinci

DAFTAR WAWANCARA Jawab

DAFTAR WAWANCARA Jawab 89 DAFTAR WAWANCARA 1. Bagaimana Hak dan Kewajiban Para Pihak dalam Pemberian Kredit dengan Jaminan Hak Tanggungan pada Bank Prekreditan Rakyat Jawab a. Bagi pihak pemberi kredit/kreditur (bank) Pemberian

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk.

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Singkat PT BANK TABUNGAN NEGARA (Persero) Tbk. Dengan maksud mendidik masyarakat agar gemar menabung, Pemerintah Hindia Belanda melalui Koninklijk Besluit Nomor

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari hasil penelitian mengenai motivasi debitur terhadap atribut produk dalam keputusan pembelian produk KPR Bank Commonwealth dapat disimpulkan sebagai berikut. Motivasi

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok

BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS. Terbatas. Berdasarkan Undang-undang 13 Tahun 1962 tentang ketentuan Pokok BAB II PROFIL PT.BANK SUMUT CAPEM MANDALA BY PASS A. Sejarah Singkat PT. Bank SUMUT Bank pembangunan Daerah Sumatera Utara didirikan pada tanggal 04 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli Nomor 22 dalam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah

BAB IV PEMBAHASAN. Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan. Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah BAB IV PEMBAHASAN A. Kriteria Pembiayaan Griya BSM 1. Manfaat Angsuran ringan dan tetap hingga jatuh tempo pembiayaan Bisa untuk membeli rumah baru, bekas dan renovasi rumah Jangka waktu pembiayaan hingga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat PT. Bank Jabar Banten Cabang Utama Bandung Berdasarkan Peraturan No. 33 tahun 1960 tentang Peraturan Perusahaan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SISTEM

BAB IV ANALISIS SISTEM BAB IV ANALISIS SISTEM 4.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pembiayaan Pensiunan pada Bank Mandiri Syariah Kantor Cabang Bukittinggi. 1 Pembiayaan pensiunan adalah pembiayaan yang diberikan kepada pensiunan dalam rangka memberi kesempatan

Lebih terperinci

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A.

BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. BAB IV MEKANISME DAN ANALISIS PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA SEKTOR PERTANIAN A. Mekanisme Pembiayaan Murabahah 1. Prosedur Pembiayaan Murabahah Dalam melaksanakan fungsinya sebagai lembaga keuangan mikro syariah,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah

BAB IV PEMBAHASAN. A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah BAB IV PEMBAHASAN A. Proses Pemberian Pembiayaan Oleh Account Officer Kepada Nasabah Saat memberikan pembiayaan, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah Kantor Cabang Pembantu Payakumbuh menggunakan prinsip

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh. multiguna untuk biaya umroh yang diserahkan kepada nasabah diharapkan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Akad Ijarah Multiguna Untuk Biaya Umroh Penerapan akad ijarah pada pembiayaan multiguna untuk biaya umroh di Bank Syariah Mandiri KCP Katamso dilakukan dengan menjelaskan

Lebih terperinci

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG

-1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG -1- MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN PERUMAHAN MELALUI KREDIT/PEMBIAYAAN PEMILIKAN RUMAH SEJAHTERA DENGAN

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dengan melihat uraian diatas maka penulis menyusun laporan kerja praktek dan menuangkannya dengan judul PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT

Lebih terperinci

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR

TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR TANYA-JAWAB SEPUTAR KUR [ Senin, 25 Februari 2013 09:41:20 Oleh : Administrasi] TANYA JAWAB TENTANG KUR 1. Apakah Kredit Usaha Rakyat itu? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan Modal Kerja

Lebih terperinci

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh:

Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah. (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Analisis Sistem Pengendalian Intern atas Pemberian Kredit Pemilikan Rumah (Studi Kasus pada PT. Bank Central Asia, Tbk Cabang Tulungagung) Oleh: Rizka Maulidhia Enanto (0610233175) Dosen Pembimbing: Lutfi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya.

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan. kemasyarakat serta memberikan jasa bank lainnya. 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bank 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2010:11) Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dan menyalurkannya kembali dana tersebut kemasyarakat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pembiayaan KPR Sejahtera pada Bank BRISyariah Cabang Padang KPR Sejahtera ib adalah produk pembiayaan kepemilikan rumah yang diterbitkan Bank BRISyariah untuk

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor

BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS. A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor BAB III PEMBAHASAN DAN ANALISIS A. Karakteristik Pembiayaan Produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang 1. Pengertian Pembiayaan produk Flexi ib Hasanah BNI Syariah Kantor Cabang Semarang

Lebih terperinci

Program Pinjaman Dana Tunai

Program Pinjaman Dana Tunai Program Pinjaman Dana Tunai Bekerja sama dengan bank : BANK MANDIRI & BANK CIMB PINJAMAN DANA TUNAI MELALUI BANK MANDIRI Persyaratan dan Ketentuan yang berlaku : a) WNI berdomisili di Indonesia b) Usia

Lebih terperinci

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT

PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT PERANAN BPR UNTUK MASYARAKAT A. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Perkreditan Rakyat atau BPR memiliki sejarah yang panjang didalam timeline industri perbankan di Indonesia. Awalnya BPR dibentuk

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI Nomor : 17 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN Dalam

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Ritel Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Kredit Usaha Rakyat (KUR) Ritel Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap per bulan PT. Bank Tabungan Pensiunan

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan dan Saran 47 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan dari bab sebelumnya, mengenai Studi Tentang Analisis Keuangan untuk Menilai Kelayakan Pemberian Kredit

Lebih terperinci

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang

BAB III SYARI AH CABANG SEMARANG. A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang. 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang 1 BAB III PENENTUAN UJROH PADA PEMBIAYAAN HAJI DI BNI SYARI AH CABANG SEMARANG A. Profil Bank BNI Syari ah Cabang Semarang 1. Sejarah Singkat BNI Syari ah Cabang Semarang BNI Syari ah cabang semarang adalah

Lebih terperinci

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro

Ringkasan Informasi Produk/Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro /Layanan Kredit Usaha Rakyat (KUR) - Mikro Nama Jenis Nama Penerbit Data Ringkas Manfaat Risiko Persyaratan dan Tata Cara Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro Kredit dengan angsuran (pokok dan bunga) tetap

Lebih terperinci

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan

BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA. bank negara Indonesia merupakan bank pertama yang didirikan dan BAB III IMPLEMENTASI GADAI DI PT. BANK BNI SYARIAH CABANG DHARMAWANGSA SURABAYA A. Latar Belakang Berdirinya BNI Syariah 1. Sejarah berdirinya BNI Syariah BNI (Bank Negara Indonesia) berdiri sejak tahun

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan.

BAB IV PEMBAHASAN. prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan. 1. Tahap permohonan dan pengajuan persyaratan. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedur Pemberian Pembiayaan Griya Menurut Ibuk Silvany selaku Area Consumer Banking Manager, prosedur pembiayaan griya di BSM Kantor Area Padang dapat diuraikan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pengajuan Pembiayaan Murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang Dalam proses pengajuan pembiayaan murabahah di PT BPRS PNM Binama Semarang, terdapat beberapa

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 48 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Berdirinya Unit Usaha Syariah BNI Tempaan krisis moneter tahun 1997 membuktikan ketangguhan system perbankan syariah. Prinsip syariah dengan 3 (tiga) pilarnya yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah.

BAB IV PEMBAHASAN. A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank. a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. BAB IV PEMBAHASAN A. Prosedural deposito sebagai jaminan pembiayaan pada PT. Bank Syariah Mandiri KC Pariaman Manfaat deposito yaitu: a. Dana aman dan terjamin dikelola secara syariah. b. Bagi hasil yang

Lebih terperinci

PT. : : : ABSTRAK

PT. : : : ABSTRAK Judul : Prosedur Pembukaan dan Pencairan Deposito Rupiah pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali Kantor Cabang Utama Denpasar Nama : Deya Rahmania Nim : 1406013044 ABSTRAK Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan,

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (KPR) BTN PLATINUM PADA PT BANK TABUNGAN NEGARA (BTN) KANTOR CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : DIAH RETNO SAYEKTI 2013111074 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI

Lebih terperinci

Produk KPR Syariah. Lain-lain

Produk KPR Syariah. Lain-lain KPR SYARIAH Pengertian KPR (Kredit Pemilikan Rumah) adalah kredit yang digunakan untuk membeli rumah atau untuk kebutuhan konsumtif lainnya dengan jaminan/agunan berupa Rumah. Walaupun penggunaannya mirip,

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/10/PBI/2015 TENTANG RASIO LOAN TO VALUE ATAU RASIO FINANCING TO VALUE UNTUK KREDIT ATAU PEMBIAYAAN PROPERTI DAN UANG MUKA UNTUK KREDIT ATAU PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR

Lebih terperinci