BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN. Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun"

Transkripsi

1 BAB V HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN 1.1. Hasil Penelitian Gambaran Responden Responden dalam penelitian ini adalah para Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yang berjumlah 78 orang. Adapun stratifikasi responden di ambil dari unit-unit kerja kedeputian dari yang menduduki jabatan eselon II, eselon III, eselon IV, serta pegawai yang tidak menduduki jabatan struktural. Pada penelitian mengenai gambaran responden ini dibatasi pada 7 (tujuh) karakteristik, yaitu: jabatan responden, lamanya responden menduduki jabatan saat ini, pendidikan formal responden, diklat struktural yang pernah diikuti responden, masa kerja responden, jenis kelamin responden, serta usia responden Jabatan Responden Prosentase penyebaran responden berdasarkan stratifikasi jabatan/eselom pegawai disesuaikan dengan proporsi jabatan/eselon dan jumlah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI, mulai dari pejabat eselon II, eselon II, eselon IV, sampai dengan pegawai pelaksana yang tidak menduduki jabatan struktural (non eselon). 85

2 86 Data mengenai jabatan responden diperlukan dalam penelitian, karena jabatan sangat terkait dengan kompetensi kepemimpinan transformasional, motivasi berprestasi, serta pelaksanaan tugas dan fungsi yang merupakan perwujudan kinerja dari responden. Adapun jumlah responden berdasarkan tingkat jabatan/eselon dapat dilihat pada Tabel 5.1. Tabel 5.1. Tingkat Eselon/Jabatan Responden No. Eselon/Jabatan Jumlah Proporsi (%) 1. II 5 6,4 2. III 12 15,4 3. IV 15 19,2 4. Pegawai (Non Eselon) Total Sumber: Data Primer, Berdasarkan data pada Tabel 5.1. di atas dapat diketahui bahwa karakteristik responden menurut tingkat jabaran/eselon yang paling dominan adalah pegawai yang tidak menduduki jabatan struktural (non eselon) yaitu sebesar 59 %. Sedangkan tingakatan yang lainnya, yaitu pejabat eselon IV sebanyak 19,2%; pejabat eselon III sebanyak, 15,4%; dan pejabat eselon II sebanyak 6,4%.

3 Lamanya Responden Menduduki Jabatan Saat Ini Pada Tabel 5.2. dapat diketahui data tentang lamanya responden menduduki jabatan saat ini. Tabel 5.2. Lamanya Responden Menduduki Jabatan Saat Ini No. Lamanya Menduduki Proporsi Jumlah Jabatan Saat Ini (%) 1. Kurang dari 1 tahun 2 2, s.d 3 tahun s.d 6 tahun 28 35, s.d 9 tahun 6 7, tahun ke atas 10 12,8 Total Sumber: Data Primer, Tabel 5.2. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden telah menduduki jabatannya yang sekarang selama 1-3 tahun yaitu sebanyak 41%, diikuti dengan jumlah responden yang menduduki jabatannya yang sekarang selama 4-6 tahun yaitu sebanyak 35,9%; jumlah responden yang menduduki jabatannya yang sekarang selama lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 12,8%; jumlah responden yang menduduki jabatannya yang sekarang selama 7-9 tahun yaitu sebanyak 7,7%; dan yang paling minoritas adalah responden yang menduduki jabatannya yang sekarang kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 2,6%. Melihat gambaran tersebut, maka perlu dipertimbangkan oleh Sekretariat Wakil Presiden RI untuk kembali kebijakan mutasi dan promosi pegawai,

4 88 mengingat sekitar 12,8% pegawai yang telah cukup lama menduduki jabatannya yaitu selama lebih dari 10 tahun akan membuat pegawai tersebut kurang berkembang dan mengalami kejenuhan di dalam bidang tugasnya dann hal ini berpengaruh terhadap motivasi dan kinerja pegawai yang bersangkutan Pendidikan Formal Responden Pada Tabel 5.3. dapat diketahui data tentang tingkat pendidikan formal responden. Tabel 5.3. Tingkat Pendidikan Formal Responden No. Tingkat Pendidikan Formal Jumlah Proporsi (%) 1. SLTA/Sederajat 16 20,5 2. Diploma III (D-III) 5 6,4 3. Sarjana (S-1) 42 53,8 4. Magister (S-2) Doktor (S-3) 1 1,3 Total Sumber: Data Primer, Tabel 5.3. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden berpendidikan sarjana yaitu sebanyak 53,8%; diikuti dengan responden dengan tingkat pendidikan SLTA/sederajat yaitu sebanyak 20,5%; jumlah responden dengan tingkat pendidikan Magister (S-2) yaitu sebanyak 18%; selanjutnya responden dengan tingkat pendidikan Diploma III (D-3), dan hanya sebanyak 1,3% responden yang telah mengenyam pendidikan Program Doktor (S-3).

5 89 Data pada Tabel 5.3. juga menunjukkan bahwa sebagian besar responden sudah mengenyam pendidikan tinggi mulai dari S-1 sampai dengan S-3 yaitu sebanyak 73,1%, sehingga dapat dikatakan responden cukup matang dan memahami dalam pengisian angket sehingga diharapkan dapat memberikan tanggapan yang benar dan obyektif terhadap seluruh butir pernyataan Tingkat Diklat Struktural Yang Pernah Diikuti Responden Pada Tabel 5.4. dapat diketahui data tentang tingkat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Struktural yang pernah diikuti responden. Adapun urutan masing-masing Diklat Struktural tersebut menunjukkan tingkatan secara berjenjang. Sebagai contoh, seseorang yang pernah mengikuti Diklat Kepemimpinan (PIM) I sudah dipastikan pernah mengikuti Diklat PIM II, PIM III, dan PIM IV. Tabel 5.4. Tingkat Diklat Struktural Yang Pernah Diikuti Responden No. Tingkat Diklat Struktural Yang Proporsi Jumlah Pernah Diikuti (%) 1. Diklat PIM I 1 1,3 2. Diklat PIM II 6 7,7 3. Diklat PIM III 16 20,5 4. Diklat PIM IV 14 17,9 5. Belum Pernah 41 52,6 Total Sumber: Data Primer, 2010.

6 90 Berdasarkan data pada Tabel 5.4. di atas terlihat bahwa mayoritas responden belum pernah mengikuti Diklat Struktural yaitu 52,6%. Hal ini tentunya relevan dengan data pada Tabel 5.1. tentang tingkat jabatan/eselon responden yang menunjukkan bahwa sebagian responden tidak memiliki jabatan struktural (non eselon). Dimana Diklat Struktural Kepemimpinan (Diklat PIM) merupakan salah satu pra syarat seseorang untuk menduduki suatu jabatan atau tingkat eselon tertentu. Setelah angka 52,6% yang menunjukkan data tentang mayoritas responden yang belum pernah mengikuti Diklat Struktural, selanjutnya diikuti dengan jumlah responden yang mengikuti Diklat PIM III sebanyak 20,5%; Diklat PIM IV sebanyak 17,9%; Diklat PIM II sebanyak 7,7%, dan hanya 1,3% yang pernah mengikuti Diklat PIM I. Data tentang tingkat Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Struktural yang pernah diikuti responden sangat diperlukan dalam penelitian ini karena Diklat Struktural Kepemimpinan (Diklat PIM) yang pernah diikuti respoden dapat mempengaruhi kompetensi kepemimpinan transformasional responden Masa Kerja Responden Data mengenai masa kerja responden sangat diperlukan dalam penelitian ini, karena masa kerja responden tentunya berpengaruh terhadap pengetahuan dan pemahaman responden terhadap kondisi yang berkembang di dalam organisasi Sekretariat Wakil Presiden RI. Pada Tabel 5.5. dapat diketahui data tentang masa kerja responden.

7 91 Tabel 5.5. Masa Kerja Responden No. Masa Kerja Responden Jumlah Proporsi (%) 1. 1 s.d 5 tahun 24 30, s.d 10 tahun 6 7, s.d 15 tahun 14 17, s.d 20 tahun 9 11, s.d 25 tahun 11 14, tahun keatas 14 17,9 Total Sumber: Data Primer, Dilihat dari masa kerja responden di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI, mayoritas responden yaitu sebanyak 30,8% memiliki masa kerja 1-5 tahun, selanjutnya 17,9% masing-masing memiliki masa kerja tahun dan masa kerja di atas 26 tahun, sebanyak 14,1% responden memiliki masa kerja selama tahun, sebanyak 11,5 responden memiliki masa kerja tahun, dan sebanyak 7,7% responden yang memiliki masa kerja di Sekretariat Wakil Presiden RI selama 6-10 tahun Jenis Kelamin Responden Pegawai Sekretariat Wakil Presiden RI lebih didominanasi pegawai lakilaki di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI, namun perbedaan jumlahnya tidak terlalu timpang, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 5.6.

8 92 Tabel 5.6. Jenis Kelamin Responden No. Jenis Kelamin Jumlah Proporsi (%) 1. Laki-laki 48 61,5 2. Perempuan 30 38,5 Sumber: Data Primer, Total Pada Tabel 5.6. dapat diketahui data tentang jenis kelamin responden. menunjukkan bahwa sebanyak 61,5% responden adalah laki-laki, dan sebanyak 38,5% adalah perempuan Usia Responden Pada Tabel 5.7. dapat diketahui data tentang jenis kelamin responden. Tabel 5.7. Usia Responden No. Usia Jumlah Proporsi (%) 1. Dibawah 30 tahun 14 17, sampai 40 tahun 28 35, sampai 50 tahun 18 23,1 4. Diatas 50 tahun 18 23,1 Total Sumber: Data Primer, 2010.

9 93 Tabel 5.7. di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden yaitu sebanyak 58,9% berusia antara 30 sampai dengan 50, 17,9% berusia di atas 50 tahun sebanyak 23,1%, dan berusia di bawah 30 tahun sebanyak 17,9%. Dari data tersebut kira perlu dipertimbangkan bagi Sekretariat Wakil Presiden RI dalam hal regenerasi dan rekruitmen pegawai, mengingat usia pegawai yang lebih dari 50 tahun atau bias dikatakan mendekati masa pensiun sebanyak 23,1% Variabel Kepemimpinan Transformasional Para Pejabat. Untuk lebih memudahkan dalam analisa tentang gambaran variabel kepemimpinan transformasional pejabat di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI, pada bagian selanjunya digambarkan variabel kepemimpinan transformasional para pejabat secara umum atau keseluruhan, serta gambaran variabel kepemimpinan transformasional para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI berdasarkan unit kerja kedeputian Variabel Kepemimpinan Transformasional Para Pejabat Secara Umum. Variabel Kepemimpinan Transformasional terdiri dari 4 dimensi, yaitu: 1) dimensi pengaruh ideal (Idealized Influence), 2) dimensi motivasi inspirasi (Inspirational Motivation), 3) dimensi stimulasi intelektual (Intellectual Stimulation), dan 4) dimensi konsiderasi individu (Individualized Consideration).

10 94 Adapun keempat dimensi tersebut dioperasionalisasikan menjadi 23 indikator, yang selanjutnya dijadikan 23 butir pernyataan pada kuesioner penelitian. a. Dimensi Pengaruh Ideal Terdapat 6 indikator pada dimensi pengaruh ideal ini yang selanjutnya dijadikan 6 butir pernyataan pada kuesioner, yaitu: Keteladanan pejabat (role models), Kapabilitas pejabat (extraordinary capabilities), Ketekunan pejabat (persistence), Konsistensi pejabat (consistence), Kepercayaanpejabat (trust), dan Keberanian pejabat mengambil risiko (take risks). Tabel 5.8. Tanggapan Responden tentang Pengaruh Ideal No. Pernyataan F % SS S TS STS Total 1. Setiap pemikiran, sikap, dan perilaku atasan sehari-hari menunjukkan F ketauladanan bagi pegawai. % 35,9 53,8 10, Atasan saya memiliki kemampuan yang F sesuai dengan persyaratan jabatannya. % 23,1 62,8 12,8 1, Atasan saya senantiasa bekerja dengan tekun untuk menyelesaikan masalah, baik F masalah ringan maupun masalah yang berat yang dihadapi dalam pekerjaan. % 21,8 60,2 16,7 1, Atasan saya menunjukkan sikap konsisten dan memegang teguh atas apa yang F diputuskannya. % 10,3 60,2 25,6 3, Kepercayaan saya kepada atasan dalam melaksanakan amanah jabatannya sangat F tinggi. % 9 73,1 17, Atasan saya berani mengambil risiko dalam pengambilan keputusan yang sulit F dalam waktu yang singkat. % 7,7 56,4 33,3 2,6 100 Bobot Skor Total Bobot Skor 1383 Kategori Baik Sumber: Data Primer, 2010.

11 95 Berdasarkan Tabel 5.8. di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 6 x 78 = 468 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 6 x 78 = 1872 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 1404 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 1404 : 4 = 351 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 1383 STB TB B SB

12 96 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi pengaruh ideal sebesar 1.383, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa responden menilai Pengaruh Ideal para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI termasuk ke dalam kategori Baik. Apabila dilihat skor per indikator, maka skor indikator tertinggi yaitu sebesar 254 adalah keteladanan pejabat (role models), dimana sebanyak 53,8% responden menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa setiap pemikiran, sikap, dan perilaku atasan sehari-hari menunjukkan ketauladanan bagi pegawai, sebesar 35,9% menyatakan sangat setuju, hanya 10,3% yang menyatakan tidak setuju, bahkan tak satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan skor indikator terendah pada dimensi pengaruh ideal ini adalah indikator keberanian pejabat mengambil risiko (take risks) yaitu sebesar 210, dimana sebanyak 56,4% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya berani mengambil risiko dalam pengambilan keputusan yang sulit dalam waktu yang singkat, selanjutnya sebanyak 33,3% yang menyatakan tidak setuju, 7,7% responden menyatakan sangat setuju, dan sebanyak 2,6% responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

13 97 b. Dimensi Motivasi Inspirasi Terdapat 6 indikator pada dimensi motivasi inspirasi ini yang selanjutnya dijadikan 6 butir pernyataan pada kuesioner, yaitu: pemotivasian pejabat terhadap bawahan dan rekan kerja, penginspirasian pejabat terhadap rekan kerja maupun bawahan, menumbuhkan semangat tim, antusiasme pejabat (enthusiasm), optimisme pejabat (optimism), dan perlibatan pengikut mencapai visi yang menarik (envisioning attractive future states). Tabel 5.9. Tanggapan Responden tentang Motivasi Inspirasi No. Pernyataan 1. Setiap tugas yang saya kerjakan, baik tugas pokok, tugas tambahan, tugas lainlain, maupun tugas berkala selalu mendapat perhatian dan motivasi dari atasan. F % SS S TS STS Total F % 16,7 69,2 11,5 2, Bimbingan dan arahan atasan senantiasa menginspirasi rekan kerja maupun F bawahan sehingga mendukung kelancaran dalam melaksanakan tugas. % 12,8 71,8 14,1 1, Atasan saya secara terus-menerus mendorong bawahan agar bersinergi dalam F menyelesaikan tugas secara efektif dan efisien. % 9 69,2 21, Atasan saya senantiasa antusias dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan F upaya-upaya menyelesaikan tugas dan permasalahannya. % 6,4 69,2 23,1 1, Tindakan atasan saya dalam kegiatan F sehari-hari menunjukkan sikap optimis. % 9 67,9 21,8 1, Atasan saya senantiasa melibatkan penuh para bawahan dalam mencapai visi F organisasi. % 6,4 71,8 21, Bobot Skor Total Bobot Skor 1351 Kategori Baik Sumber: Data Primer, 2010.

14 98 Berdasarkan Tabel 5.9. di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 6 x 78 = 468 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 6 x 78 = 1872 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 1404 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 1404 : 4 = 351 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 1351 STB TB B SB

15 99 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi pengaruh ideal sebesar 1.351, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa responden menilai Motivasi Inspirasi para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI termasuk ke dalam kategori Baik. Apabila dilihat skor per indikator, maka skor indikator tertinggi yaitu sebesar 234 adalah pemotivasian pejabat terhadap bawahan dan rekan kerja, dimana sebanyak 69,2% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa setiap tugas yang dikerjakannya, baik tugas pokok, tugas tambahan, tugas lainlain, maupun tugas berkala selalu mendapat perhatian dan motivasi dari atasan, selanjutnya sebanyak 16,7% menyatakan sangat setuju, 11,5% menyatakan tidak setuju, dan hanya sebesar 2,6% responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan skor indikator terendah sebesar 219 adalah menumbuhkan semangat tim, antusiasme pejabat (enthusiasm). c. Dimensi Stimulasi Intelektual Terdapat 4 indikator pada dimensi motivasi inspirasi ini yang selanjutnya dijadikan 4 butir pernyataan pada kuesioner, yaitu: penggunaan pendekatanpendekatan baru (New approach), inovasi pejabat dan penggunaan teknologi baru,

16 100 mendorong adanya kritik public (Public critism), dan penggunaan keputusan berdasarkan intuisi dan logika. Adapun gambaran perbandingan skor antara satu indikator dengan indikator lainnya pada dimensi stimulasi intelektual dapat dilihat pada Tabel mengenai Tanggapan Responden tentang Stimulasi Intelektual. No. Tabel Tanggapan Responden tentang Stimulasi Intelektual Pernyataan 1. Atasan saya sering menggunakan pendekatan-pendekatan baru yang berkembang di masyarakat dan melakukan terobosan-terobosan baru dalam memecahkan masalah yang timbul dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. F % SS S TS STS Total F % 10,3 60,2 28,2 1,3 100 Bobot Skor 2. Atasan saya sangat mendukung penerapan aplikasi-aplikasi teknologi baru yang F sedang berkembang dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya. % 11,5 62,8 24,4 1, Atasan saya terbuka tehadap kritik dari bawahan atas setiap keputusan yang F dibuatnya. % 10,3 60,2 28,2 1, Pengambilan keputusan berdasarkan keseimbangan antara prosedur yang ada F dan dinamika yang berkembang dalam memahami kehendak aspirasi bawahan. % 5,1 71,8 21,8 1, Total Bobot Skor 877 Kategori Sumber: Data Primer, Baik Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 4 x 78 = 312

17 101 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 4 x 78 = 1248 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 936 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 936 : 4 = 234 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 877 STB TB B SB Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi stimulasi intelektual sebesar 877, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian

18 102 bahwa responden menilai stimulasi intelektual para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI termasuk ke dalam kategori Baik. Apabila dilihat skor per indikator, maka skor indikator tertinggi yaitu sebesar 222 adalah inovasi pejabat dan penggunaan teknologi baru, dimana sebesar 62,8% menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya sangat mendukung penerapan aplikasi-aplikasi teknologi baru yang sedang berkembang dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya, bahkan 11,5% yang menyatakan sangat setuju, dan hanya 24,4% dan 1,3% masing-masing menyatakan tidak setuju, dan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan skor indikator terendah sebesar 218 adalah indikator penggunaan pendekatan-pendekatan baru (New approach), serta indikator penggunaan keputusan berdasarkan intuisi dan logika. d. Dimensi Konsiderasi Individu Terdapat 7 indikator pada dimensi konsiderasi individu ini yang selanjutnya dijadikan 7 butir pernyataan pada kuesioner, yaitu: komunikasi dua arah (two way exchange communication), menjadi pelatih (coach) pegawai, penerapan manajemen dengan berkeliling (management by walking around), menerima adanya perbedaan kebutuhan dan keinginan dari masing-masing bawahan sebagai seorang individu (acceptance og individual defferences), mengidentifikasi kemampuan pegawai, memberi kesempatan belajar pegawai, serta mendengarkan dengan efektif (listen effectively).

19 103 Adapun gambaran perbandingan skor antara satu indikator dengan indikator lainnya pada dimensi stimulasi intelektual dapat dilihat pada Tabel mengenai Tanggapan Responden tentang Stimulasi Intelektual. Tabel Tanggapan Responden tentang Konsiderasi Individu No. Pernyataan F % SS S TS STS Total 1. Atasan saya sering melakukan komunikasi dengan pegawai untuk memelihara dan F meningkatkan keharmonisan organisasi. % 24,3 66, Atasan saya selain berperan sebagai pimpinan organisasi juga berperan sebagai F pelatih atau mentor bagi bawahan dalam meningkatkan kinerja. % 10,2 74,4 15, Atasan saya selalu mengecek langsung ke unit-unit kerja terkait terhadap proses kerja F yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan. % 5,1 65,4 29, Atasan saya menerima dengan baik latar belakang perbedaan kebutuhan dan F keinginan bawahan sebagai individu. % 11,5 70, Atasan saya dapat membedakan pengetahuan dan kemampuan bawahan F masing-masing dalam melaksanakan tugas. % 10,2 71, Atasan saya senantiasa memberikan kesempatan kepada bawahan untuk belajar F ke jenjang pendidikan atau pelatihan yang lebih tinggi. % 33,3 61,5 5, Dalam situasi atau kondisi apapun dan dimanapun atasan saya aktif mendengarkan masukan bawahan, baik berupa keluhan maupun usulan dan saran perbaikan kinerja. F % 10, , Bobot Skor Total Bobot Skor 1629 Kategori Sumber: Data Primer, Baik

20 104 Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 7 x 78 = 546 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 7 x 78 = 2184 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 1638 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 1638 : 4 = 409,5 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 1629 STB TB SB B , ,5 2184

21 105 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi konsiderasi individu sebesar 1.629, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa responden menilai konsiderasi individu para pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI termasuk ke dalam kategori Baik. Apabila dilihat skor per indikator, maka skor indikator tertinggi yaitu sebesar 256 adalah memberi kesempatan belajar pegawai, dimana sebanyak 61,5% responden menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya senantiasa memberikan kesempatan kepada bawahan untuk belajar ke jenjang pendidikan atau pelatihan yang lebih tinggi, bahkan sebesar 33,3% responden menyatakan sangat setuju, hanya 5,1% responden yang menyatakan tidak setuju, bahkan tak satupun responden yang menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut. Sedangkan skor indikator terendah sebesar 215 adalah indikator penerapan manajemen dengan berkeliling (management by walking around). Walaupun cukup banyak responden yang menyatakan setuju yaitu sebesar 65,4% responden yang menyatakan setuju terhadap pernyataan bahwa atasannya selalu mengecek langsung ke unit-unit kerja terkait terhadap proses kerja yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan, namun jumlah responden yang menyatakan tidak setuju pun cukup banyak yaitu sebesar 29,5%,

22 106 dan hanya 5,1% responden yang menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. e. Variabel Kepemimpinan Transformasional Secara Simultan Pada bagian sebelumnya telah dijelaskan tentang gambaran variabel kepemimpinan transformasional secara parsial berdasarkan masing-masing dimensi, baik dimensi pengaruh idea), dimensi motivasi inspirasi, dimensi stimulasi intelektual, maupun dimensi konsiderasi individu. Selanjutnya penulis menggambarkan variabel kepemimpinan transformasional pejabat di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI secara simultan. Untuk lebih memudahkan pengkategorian, penulis melakukan akumulasi skor jawaban responden untuk variabel kepemimpinan transformasional separti yang ditampilkan pada Tabel Tabel Akumulasi Skor Jawaban Responden Untuk Variabel Kepemimpinan Transformasional No. Dimensi Jumlah Pernyataan Skor 1. Idealized influence (pengaruh ideal) Inspirational motivation (motivasi inspirasi) Intellectual stimulation (stimulasi intelektual) Individualized consideration (konsiderasi individu) Total Bobot Skor Sumber: Data Primer, 2010.

23 107 Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 78 = 1794 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 78 = 7176 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 5382 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 5382 : 4 = 1345,5 Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan sebagai berikut: Skor Minimum Skor Maksimum 5240 STB TB B SB , ,5 7176

24 108 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Variabel Kepemimpinan Transformasional Para Pejabat Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian. Pada Tabel berikut ditampilkan skor total jawaban responden untuk variabel kepemimpinan transformasional berdasarkan unit kerja kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI. Tabel Skor Jawaban Responden Untuk Variabel Kepemimpinan Transformasional Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian No. Kedeputian Jumlah Responden Skor 1. Kedeputian Politik Kedeputian Ekonomi Kedeputian Kesra Kedeputian Dukwas Kedeputian Administrasi Total Sumber: Data Primer, Berdasarkan data pada Tabel di atas selanjutnya dilakukan pengkategorian untuk variabel kepemimpinan transformasional berdasarkan unit kerja kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yaitu Kedeputian

25 109 Politik, Kedeputian Ekonomi, Kedeputian Kesejahteraan Rakyat, Kedeputian Dukungan Pengawasan, dan Kedeputian Administrasi. a. Variabel Kepemimpinan Transformasional Pada Kedeputian Politik. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Politik sebesar 559, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 8 = 184 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 8 = 736 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 552 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 552 : 4 = 138 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan

26 110 Skor Minimum Skor Maksimum 559 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Politik sebesar 559, angka ini masuk dalam kategori Baik. b. Variabel Kepemimpinan Transformasional Pada Kedeputian Ekonomi. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Ekonomi sebesar 483, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 7 = 161

27 111 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 4 = 644 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 483 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 480 : 4 = 120,75 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 483 STB TB SB B ,75 402,5 523, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Ekonomi sebesar 483, angka ini masuk dalam kategori Baik.

28 112 c. Variabel Kepemimpinan Transformasional Pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 456, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 7 = 161 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 4 = 644 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 483 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 480 : 4 = 120,75 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan

29 113 Skor Minimum Skor Maksimum 456 STB TB B SB ,75 402,5 523, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 456, angka ini masuk dalam kategori Baik. d. Variabel Kepemimpinan Transformasional Pada Kedeputian Dukungan Pengawasan Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 479, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 7

30 114 = 161 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 4 = 644 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 483 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 480 : 4 = 120,75 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 479 STB TB B SB ,75 402,5 523, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik

31 115 Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 479, angka ini masuk dalam kategori Baik. e. Variabel Kepemimpinan Transformasional Pada Kedeputian Administrasi Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Politik sebesar 3262, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 23 x 49 = 1127 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 49 = 4508 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 3381 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 3381 : 4 = 845,25

32 116 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 3262 STB TB B SB , ,5 3662, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kepemimpinan transformasional pada Kedeputian Politik sebesar 3262, angka ini masuk dalam kategori Baik Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai. Untuk lebih memudahkan dalam analisa tentang gambaran variabel motivasi berprestasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI, pada bagian selanjunya penulis menggambarkan variabel tersebut berdasarkan gambaran variabel motivasi berprestasi pegawai secara umum atau

33 117 keseluruhan, serta gambaran variabel motivasi berprestasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI berdasarkan unit kerja kedeputian Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Secara Umum. Variabel motivasi berprestasi terbagi ke dalam 5 indikator yang merupakan karakteristik dari seseorang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi yang meliputi: 1) Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi, 2) Memiliki program kerja berdasarkan rencana dan tujuan yang realistik serta berjuang untuk merealisasikannya, 3) Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan dan berani mengambil risiko yang dihadapinya, 4) Melakukan pekerjaan yang berarti dan menyelesaikannya dengan hasil yang memuaskan, serta 5) Mempunyai keinginan menjadi orang terkemuka yang menguasai bidang tertentu. Dari kelima karakteristik yang menjadi indikator variabel motivasi berprestasi tersebut, selanjutnya diuraikan menjadi 17 butir pernyataan pada kuesioner penelitian. Adapun gambaran perbandingan skor antara tanggapan responden terhadap satu pernyataan terhadap pernyataan lainnya dapat dilihat pada Tabel mengenai Tanggapan Responden tentang Motivasi berprestasi.

34 118 Tabel Tanggapan Responden tentang Motivasi Berprestasi No. Pernyataan F Bobot SS S TS STS Total % Skor 1. Saya bertanggungjawab secara pribadi untuk F menyelesaikan pekerjaan yang telah menjadi tugas saya. % 59 51,3 2, Saya bertanggung jawab atas hasil setiap F pekerjaan yang telah saya kerjakan. % 51,3 47,4 1, Saya bertanggung jawab terhadap pencapaian F tujuan organisasi secara umum. % 20, , Saya memiliki tujuan yang realistik dalam F pelaksanaan program kerja. % 23,1 71,8 5, Saya selalu berhasil merealisaskan program F kerja sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. % 6, , Saya memiliki pengetahuan dan kemampuan F yang memadai untuk mengambil keputusan berdasarkan kewenangan saya. % 11,5 74,4 14, Saya tidak selalu tergantung kepada pimpinan F di dalam mengambil keputusan yang menjadi kewenangan saya. % 20,5 53,8 24,4 1, Saya berusaha menjadi bagian dalam F pengambilan keputusan organisasi. % 16, , Saya menyadari bahwa selalu ada risiko dari setiap pengambilan keputusan, dan saya berani F menanggung risiko atas segala keputusan yang saya ambil. % 23,1 73,1 3, Saya merasa bahwa keberhasilan organisasi F salah satunya karena kontribusi pekerjaan saya. % 15,4 71,8 12, Saya selalu berusaha meningkatkan kreativitas F saya untuk mencapai keberhasilan dalam bekerja. % 26,9 70,5 2, Saya berani bersaing dengan siapaun tentang F kualitas hasil pekerjaan saya. % 23,1 64,1 12, Saya senantiasa berupaya menjadi teladan bagi F pegawai lain berkaitan dengan kemampuan kerja saya. % 16,7 73,1 10, Saya senantiasa berusaha untuk menguasai F bidang keahlian dan pekerjaan tertentu yang tidak dikuasai oleh pegawai lain. % 18 82,1 12, Saya memiliki perencanaan karier pribadi F sesuai dengan kemampuan saya. % 23 74,4 2, Dengan kemampuan yang saya miliki, saya merasa yakin akan dapat mencapai suatu posisi F jabatan yang lebih tinggi sesuai rencana karier saya. % 14,1 69,2 16, Saya memiliki keyakinan akan menempati F posisi dalam manajemen puncak pada organisasi saya. % 15,4 53,8 29,5 1, Total Bobot Skor 4111 Kategori Sumber: Data Primer, Baik

35 119 Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 78 = 1326 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 7 x 78 = 5304 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 3978 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 3978 : 4 = 994,5 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 4111 STB TB SB B , ,5 5304

36 120 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari variabel motivasi berprestasi sebesar 4.111, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa motivasi berprestasi para Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI termasuk ke dalam kategori Baik Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Berdasarkan Unit Kerja. Berdasarkan kategori motivasi berprestasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI selanjutnya dapat dirinci mengenai gambaran tentang motivasi berprestasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI berdasarkan unit kerja kedeputian masing-masing. Adapun gambaran perbandingan skor antara tanggapan responden tentang motivasi berprestasi berdasarkan unit kerja kedeputian masing-masing dapat dilihat pada Tabel mengenai Skor Tanggapan Responden tentang Motivasi Berprestasi Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI.

37 121 Tabel Skor Tanggapan Responden tentang Motivasi Berprestasi Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian No. Unit Kerja Kedeputian Jumlah Responden Skor 1. Kedeputian Politik Kedeputian Ekonomi Kedeputian Kesra Kedeputian Dukwas Kedeputian Administrasi Total Sumber: Data Primer, Berdasarkan data pada Tabel di atas selanjutnya dilakukan pengkategorian untuk variabel motivasi berprestasi berdasarkan unit kerja kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yaitu Kedeputian Politik, Kedeputian Ekonomi, Kedeputian Kesejahteraan Rakyat, Kedeputian Dukungan Pengawasan, dan Kedeputian Administrasi. a. Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Pada Kedeputian Politik. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Politik sebesar 428, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut:

38 122 Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 8 = 136 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 17 x 8 = 544 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 408 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 408 : 4 = 102 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 428 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik

39 123 Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Politik sebesar 428, angka ini masuk dalam kategori Baik. b. Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Pada Kedeputian Ekonomi. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Ekonomi sebesar 383, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 7 = 119 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 17 x 7 = 476 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 357 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 357 : 4 = 89,25

40 124 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 383 STB TB SB B ,25 297,5 386, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Ekonomi sebesar 383, angka ini masuk dalam kategori Baik. c. Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 358, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 7

41 125 = 119 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 17 x 7 = 476 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 357 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 357 : 4 = 89,25 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 358 STB TB SB B ,25 297,5 386, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik

42 126 Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 358, angka ini masuk dalam kategori Baik. d. Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Pada Kedeputian Dukungan Pengawasan. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 377, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 7 = 119 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 17 x 7 = 476 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 357 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 357 : 4 = 89,25

43 127 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 377 STB TB SB B ,25 297,5 386, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 377, angka ini masuk dalam kategori Baik. e. Variabel Motivasi Berprestasi Pegawai Pada Kedeputian Administrasi. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Administrasi sebesar 2565, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 17 x 49 = 833

44 128 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 17 x 49 = 3332 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 2499 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 2499 : 4 = 624,75 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 2565 STB TB SB B , ,5 2707, Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel motivasi berprestasi pada Kedeputian Administrasi sebesar 2565, angka ini masuk dalam kategori Baik.

45 Variabel Kinerja Pegawai. Untuk lebih memudahkan dalam analisa tentang gambaran variabel Kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan sekretariat Wakil Presiden RI, pada bagian selanjunya penulis menggambarkan variabel tersebut berdasarkan gambaran variabel kinerja pegawai secara umum atau keseluruhan, serta gambaran variabel kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI berdasarkan unit kerja kedeputian Variabel Kinerja Pegawai Secara Umum. Variabel Kinerja Pegawai terdiri dari 2 dimensi, yaitu: dimensi kuantitatif dan dimensi kualitatif. Adapun kedua dimensi tersebut dioperasionalisasikan menjadi 8 indikator yang terdiri dari 3 aspek kuantitatif dan sisanya 5 aspek kualitatif. Dari kedelapan indikator tersebut selanjutnya dijadikan 20 butir pernyataan pada kuesioner penelitian. a. Dimensi Aspek Kuantitatif Terdapat 3 indikator pada dimensi aspek kuantitatif ini yaitu: 1) Proses pekerjaan dan kondisi pekerjaan, 2) Waktu yang dipergunakan atau lamanya melaksanakan pekerjaan, serta 3) Jumlah dan jenis pemberian pelayanan dalam bekerja. Dari ketiga indikator tersebut selanjutnya dioperasionalisasikan kedalam 8 butir pernyataan.

46 130 Adapun gambaran perbandingan skor antara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya pada dimensi kinerja aspek kuantitatif ini dapat dilihat pada Tabel mengenai Tanggapan Responden tentang Aspek Kuantitatif Kinerja. No. Tabel Tanggapan Responden tentang Aspek Kuantitatif Kinerja Pernyataan 1. Saya melaksanakan seluruh proses pekerjaan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. 2. Setiap hari saya senatiasa menciptakan suasana dan kondisi kerja yang kondusif di F % SS S TS STS Total F % 43,6 55,1 1, F tempat kerja. % 39,7 60, Saya senantiasa membangun sinergi dan berkoordinasi secara efektif dengan semua F pihak sehingga dapat menyelesaikan seluruh tugas saya. % 34,6 62,8 2, Saya senantiasa tepat waktu sesuai target F yang ditetapkan dalam menyelesaikan pekerjaan. % 30,8 55,1 14, Saya senantiasa membuat jadwal kerja harian, mingguan, maupun bulanan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan secara tertib dan teratur. F % 14, , Saya tidak pernah terlambat masuk kerja F dan tidak pernah pulang lebih awal dari ketentuan jam kerja. % 15,4 53,8 30, Seluruh tugas dapat saya selesaikan F dengan baik dan memuaskan sesuai dengan target yang telah ditetapkan. % 16,7 75,6 7, Tanpa disuruh oleh atasan, saya kerjakan F seluruh tugas yang menjadi tanggung jawab saya. % 33,3 62,8 3, Bobot Skor Total Bobot Skor 1989 Kategori Sumber: Data Primer, Baik Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut:

47 131 Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 8 x 78 = 624 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 8 x 78 = 2496 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 1872 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 1872 : 4 = 468 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 1989 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik

48 132 B SB : Baik : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi kinerja aspek kuantitatif sebesar 1.989, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa Kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI dari aspek kuantitatif termasuk ke dalam kategori Baik. b. Dimensi Aspek Kualitatif Terdapat 5 indikator pada dimensi aspek kualitatif ini yaitu: 1) Ketepatan kerja dan kualitas pekerjaan, 2)Tingkat kemampuan dalam bekerja, 3)Kemampuan menganalisis data/informasi, 4)Kemampuan/kegagalan menggunakan peralatan kerja, 5)Kemampuan mengevaluasi. Dari ketiga indikator tersebut selanjutnya dioperasionalisasikan kedalam 12 butir pernyataan. Adapun gambaran perbandingan skor antara satu pernyataan dengan pernyataan lainnya pada dimensi kinerja aspek kualitatif ini dapat dilihat pada Tabel mengenai Tanggapan Responden tentang Aspek Kualitatif Kinerja.

49 133 No Tabel Tanggapan Responden tentang Aspek Kualitatif Kinerja Pernyataan Saya mampu mencapai standar kualitas pekerjaan dengan memberikan hasil terbaik di dalam menyelesaikan pekerjaan sesuai kebutuhan organisasi dan harapan atasan. Saya selalu memperhatikan aspek kerapihan dan kebersihan atas hasil kerja F % SS S TS STS Total F % 24,4 69,2 6, F yang saya selesaikan. % 35,9 62,8 1, Hampir tidak ada pengetahuan dan F keterampilan yang berkaitan dengan tugas saya yang belum saya kuasai. % 6,4 53,8 35,9 3,9 100 Saya memiliki kemampuan yang tinggi F untuk menyusun program kerja sehingga dapat memperlancar pekerjaan saya. % 9 65,4 25, Kemampuan saya dalam bekerja sering mendapat pujian dari atasan maupun rekan F kerja. % 6,4 64,1 28,2 1,3 100 Saya dapat mengikuti dan memahami berbagai informasi dan dinamika yang berkembang pada organisasi tempat saya bekerja. F % 15,4 79,5 5, Saya dalam bekerja tidak perlu setiap saat F diawasi dan dikendalikan oleh atasan saya. % 34,6 65, Saya dapat beradaptasi dengan mudah F terhadap perkembangan teknologi serta sarana dan prasarana kerja yang baru. % 25,6 68 6, Saya memiliki kepedulian yang tinggi F untuk memelihara peralatan kerja sebaik mungkin. % 42,3 56,4 1, Saya selalu dapat memperbaiki sendiri F peralatan kerja saya yang rusak. % 3,8 44,9 50 1, Saya senantiasa berpartisipasi dalam F menjaga kebersihan dan kerapihan ruang kerja. % 28,2 71, Saya biasa mengevaluasi dan mengoreksi F kesalahan atasan sepanjang untuk kepentingan organisasi. % 7,7 61,5 30, Bobot Skor Total Bobot Skor Kategori Sumber: Data Primer, Baik

50 134 Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 12 x 78 = 936 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 12 x 78 = 3744 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 2808 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 2808 : 4 = 702 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 2836 STB TB SB B

51 135 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari jumlah total skor yang diperoleh dari dimensi kinerja aspek kualitatif sebesar 2.836, angka ini masuk dalam kategori Baik. Dengan demikian bahwa Kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI dari aspek kualitatif termasuk ke dalam kategori Baik. c. Variabel Kinerja Secara Simultan. Tabel Akumulasi Skor Jawaban Responden Untuk Variabel Kinerja No. Dimensi Jumlah Pernyataan Skor 1. Aspek Kuantitatif Aspek Kualitatif Total Bobot Skor Sumber: Data Primer, Berdasarkan Tabel di atas, maka penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 78 = 1560

52 136 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 23 x 78 = 6240 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 4680 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 4680 : 4 = 1170 Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan sebagai berikut: Skor Minimum Skor Maksimum 4825 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik

53 Variabel Kinerja Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian. Berdasarkan kategori pada variabel kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI selanjutnya dapat dirinci mengenai gambaran tentang motivasi berprestasi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI berdasarkan unit kerja kedeputian masing-masing. Adapun gambaran perbandingan skor antara tanggapan responden tentang variabel kinerja berdasarkan unit kerja kedeputian masing-masing dapat dilihat pada Tabel tentang Skor Tanggapan Responden tentang Motivasi Berprestasi Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden. Tabel Skor Tanggapan Responden tentang Kinerja Pegawai Berdasarkan Unit Kerja Kedeputian No. Kedeputian Jumlah Responden Skor 1. Kedeputian Politik Kedeputian Ekonomi Kedeputian Kesra Kedeputian Dukwas Kedeputian Administrasi Total Sumber: Data Primer, Berdasarkan data pada Tabel di atas selanjutnya dilakukan pengkategorian untuk variabel kinerja berdasarkan unit kerja kedeputian di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI yaitu Kedeputian Politik, Kedeputian

54 138 Ekonomi, Kedeputian Kesejahteraan Rakyat, Kedeputian Dukungan Pengawasan, dan Kedeputian Administrasi. a. Variabel Kinerja Pegawai Pada Kedeputian Politik. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Politik sebesar 514, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 8 = 160 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 20 x 8 = 640 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 480 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 480 : 4 = 120 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan

55 139 Skor Minimum Skor Maksimum 514 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Politik sebesar 514, angka ini masuk dalam kategori Baik. b. Variabel Kinerja Pegawai Pada Kedeputian Ekonomi. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Ekonomi sebesar 442, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 7 = 140 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 20 x 7

56 140 = 560 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 420 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 420 : 4 = 105 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 442 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Ekonomi sebesar 442, angka ini masuk dalam kategori Baik.

57 141 c. Variabel Kinerja Pegawai Pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 413, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 7 = 140 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 20 x 7 = 560 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 420 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 420 : 4 = 105 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan

58 142 Skor Minimum Skor Maksimum 413 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Kesejahteraan Rakyat sebesar 413, angka ini masuk dalam kategori Baik. d. Variabel Kinerja Pegawai Pada Kedeputian Dukungan Pengawasan. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 412, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 7 = 140 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 20 x 7 = 560

59 143 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 420 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 420 : 4 = 105 sebagai berikut: Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan Skor Minimum Skor Maksimum 412 STB TB SB B Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Dukungan Pengawasan sebesar 412, angka ini masuk dalam kategori Baik.

60 144 e. Variabel Kinerja Pegawai Pada Kedeputian Administrasi. Berdasarkan Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Administrasi sebesar 2964, selanjutnya penulis melakukan pengkategorian sebagai berikut: Nilai Indeks Minimum = Skor Minimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 1 x 20 x 49 = 980 Nilai Indeks Maksimum =Skor Maksimum x Jmlh Pernyataan x Jmlh Responden = 4 x 20 x 49 = 3920 Interval = Nilai Indeks Maksimum Nilai Indeks Minimum = = 2940 Jarak Interval = Interval : Jenjang (4) = 2940 : 4 = 735 Berdasarkan perhitungan di atas, maka intervalnya dapat digambarkan sebagai berikut: Skor Minimum Skor Maksimum 2964 STB TB SB B

61 145 Keterangan: STB : Sangat Tidak Baik TB : Tidak Baik B : Baik SB : Sangat Baik Dilihat dari Tabel di atas bahwa diketahui bahwa skor total untuk variabel kinerja pegawai pada Kedeputian Administrasi sebesar 2964, angka ini masuk dalam kategori Baik Pengaruh Kepemimpinan Transformasional dan Motivasi Berprestasi Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI. Untuk melakukan analisis pengaruh kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI dilakukan analisis regresi linear ganda serta analisis Koefisien Determinasi. Selain itu juga penulis melakukan Uji Penyimpangan Asumsi Klasik Analisis Regresi Ganda a. Uji Hipotesis Simultan (Uji F) Uji F (uji koefisien regresi secara bersama-sama) untuk menguji signifikasi pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel dependen. Adapaun dalam penelitian ini adalah untuk menguji signifikasi pengaruh kompetensi kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi terhadap

62 146 kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI. Dalam hal ini pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05. Hipotesis yang akan diuji adalah: H 0 :Kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. H a : Kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Statistik uji yang dipakai adalah F. Dengan menggunakan SPSS versi 17.0, diperoleh nilai statistik F sebagai berikut: Tabel Output ANOVA ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression a Residual Total a. Predictors: (Constant), Motivasi_Berprestasi, Kepemimpinan_Transformasional b. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai Berdasarkan output di atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 224,518. Nilai ini kemudian akan dibandingkan dengan nilai F pada Tabel distribusi F. Untuk α=5%, df1=k=2, dan df2 (n-k-1)= = 75, diperoleh nilai F Tabel sebesar 3,119. Kriteria uji: Tolak H 0 jika F hitung > F Tabel, dan Terima H 0 jika F hitung F Tabel

63 147 Gambar 5.1. Kurva Uji-F Daerah Penolakan H 0 Daerah Penerimaan H0 F Tabel = 3,119 F hitung = 224,518 Berdasarkan data dan kurva di atas dapat disimpulkan bahwa F hitung (224,518) > F Tabel (3,119) dan signifikasi < 0,05 (0,000 < 0,05), maka H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI. b. Uji Hipotesis Parsial (Uji t) Uji t (uji koefisien regresi secara parsial) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial kepemimpinan transformasional dan motivasi berprestasi berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Sekretariat Wakil Presiden RI. Dalam hal ini pengujian menggunakan tingkat signifikasi 0,05 dan 1 sisi.

64 148 Hipotesis yang akan diuji adalah: 1. H o1 : Kepemimpinan transformasional tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. H a1 : Kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja pegawai. 2. H o1 : Motivasi berprestasi tidak berpengaruh terhadap kinerja pegawai. H a1 : Motivasi berprestasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Statistik uji yang digunakan adalah t. Dengan menggunakan SPSS versi 17.0, diperoleh nilai statistik t sebagai berikut: Tabel Output Coefficients Coefficients a Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) Kepemimpinan_Transfor masional Motivasi_Berprestasi a. Dependent Variable: Kinerja_Pegawai Berdasarkan output di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel kepemimpinan transformasional (X 1 ) sebesar 6,693, sedangkan t hitung untuk variabel motivasi berprestasi (X 2 ) sebesar 10,302. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai t pada tabel distribusi t. Untuk α=5%/, df (derajat

65 149 kebebasan) n-k-1 atau = 75 untuk pengujian satu pihak diperoleh nilai t tabel sebesar 1,665. Kriteria uji: Tolak H 0 jika t hitung > t tabel, dan Terima H 0 jika t hitung t tabel Berdasarkan kriteria di atas, maka: 1) Pengujian Variabel (X 1 ) t hitung (6,693) > t tabel (1,665), maka H 0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Kepemimpinan Transformasional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai. Gambar 5.2. Kurva Uji-t untuk Variabel X 1 Daerah Penerimaan Daerah Penolakan H0 H0 0 t Tabel = t hitung = 6,693 2) Pengujian Variabel (X 2 ) t hitung (10,302) > t tabel (1,665), maka H 0 ditolak. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Motivasi Berprestasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai.

66 150 Gambar 5.3. Kurva Uji-t untuk Variabel X 2 Daerah Penerimaan Daerah Penolakan H0 H0 0 t Tabel = t hitung = 10,302 c. Persamaan Regresi Linear Dalam penelitian ini yang memiliki dua variabel independen, maka menggunakan persamaan regresi untuk dua prediktor Yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Keterangan: Y = Variabel Kinerja Pegawai X 1 X 2 a = Variabel Kompetensi Kepemimpinan Transformasional = Variabel motivasi berprestasi = konstanta regresi b, bn = koefisien arah regresi Berdasarkan nilai-nilai pada output yang ada selanjutnya dapat dibentuk persamaan regresi linear sebagai berikut:

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN A. Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2013:2) metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. B. Subyek dan Obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. : Gaya Kepemimpinan Transformasional. B. Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel Bebas : Gaya Kepemimpinan Transformasional Variabel Tergantung : Kepuasan Kerja B. Definisi Operasional 1. Kepuasan Kerja a. Secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. 2. Variabel Terikat (Dependent Variabel Y) : Kinerja. maka dikemukakan definisi operasional sebagai berikut : 59 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan hipotesis pada bagian sebelumnya, variabel penelitian dapat dikelompokkan sebagai berikut : 1. Variabel Bebas (Independent Variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA

LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA 90 LAMPIRAN 1 DATA MENTAH DAN HASIL UJI COBA 91 HASIL UJI RELIABILITAS DAN DAYA DISKRIMINASI AITEM GAMBARAN PERSEPSI TERHADAP KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL Reliability Scale: ALL AITEM Case Processing

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Sesuai dengan tujuannya yaitu untuk menguji pengaruh perilaku kepemimpinan transformasional dan iklim psikologis pada kinerja karyawan, maka berdasarkan pada hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Baitul Mal Wat Tamwil (BMT) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kepuasan kerja pegawai banyak dipengaruhi sikap pimpinan dalam kepemimpinannya. Pembahasan tentang kepuasan kerja karyawan tidak bisa dilepaskan dari kenyataan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical atau angka yang diperoleh BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik.

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap bentuk usaha baik profit maupun nonprofit memerlukan seorang pemimpin agar tujuan yang akan dicapai dapat terlaksana dengan baik. Kebijaksanaan dan keputusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kantor PLN Limboto Gorontalo, Jln. jendral sudirman kelurahan kayu bulan, peneliti mengadakan penelitian kurang lebih selama 2 bulan di Kantor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manajemen sumber daya manusia pada dasarnya, merupakan langkahlangkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Tempat yang dipilih sebagai objek penelitian adalah PT Komatsu Indonesia yang merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri alat

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN 56 KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pekerjaannya. Manusia sebagai tenaga kerja haruslah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia mempunyai peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuannya. Sumber daya manusia terdiri dari orang-orang yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PENELITIAN SEBELUMNYA. No Peneliti Fokus Penelitian Hasil

LAMPIRAN 1 PENELITIAN SEBELUMNYA. No Peneliti Fokus Penelitian Hasil 107 LAMPIRAN 1 PENELITIAN SEBELUMNYA No Peneliti Fokus Penelitian Hasil 1 Baird et al. 2 Tung et al.(2011) Tingkat efektifitas sistem pengelolaan pada ukuran pemda yang berbeda Pengaruh ukuran multidimensi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT

BAB III METODE PENELITIAN. Utama Bandung. Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah karyawan PT BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penelitian ini membahas mengenai pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap kinerja karyawan pada PT Askes (Persero) Cabang Utama Bandung. Subjek

Lebih terperinci

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ)

Instrumen Kepemimpinan Transformasional. (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ) Lampiran 1 Instrumen Kepemimpinan Transformasional (Multifactor Leadership Questionnaire-MLQ) Pernyataan-pernyataan dalam kuisioner merupaan pernyataan deskriptif yang memberikan gamabaran seorang pemimpin.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya

BAB I PENDAHULUAN. pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepemimpinan bukan sesuatu yang mudah. Meskipun beberapa pemimpin seakan-akan dapat mengelola tanpa susah payah, pada dasarnya jalan seorang pemimpin senantiasa penuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN. terpenting dalam sebuah perusahaan, yang dapat mendorong perkembangan ilmu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada dasarnya setiap perusahaan yang didirikan mempunyai harapan bahwa di kemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari

Lebih terperinci

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan)

KUESIONER. Responden. ( Mohon dibubuhi dengan stempel Perusahaan) KUESIONER Kuesioner ini disusun untuk memperoleh data-data yang diperlukan untuk penelitian mengenai Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Penghargaan Terhadap Kinerja Manajerial Dengan Gender

Lebih terperinci

BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA

BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA BAB IV KESESUAIAN ANTARA KEMATANGAN KARYAWAN DENGAN GAYA KEPEMIMPINAN PADA SUB DIREKTORAT SDM PT X KANTOR PUSAT JAKARTA Setelah melakukan penyebaran kuesioner kepada 52 orang responden karyawan tetap pada

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya 5.1 Kesimpulan BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan uraian-uraian teori, hasil penelitian, dan pengujian analisis regresi linier berganda yang dilaksanakan mengenai pengaruh pelaksanaan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang

BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang 133 BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI 6. 1 Kesimpulan Kepemimpinan merupakan hubungan antara pemimpin dengan bawahannya yang mempunyai tujuan yang sama dalam mencapai perubahan yang sebenarnya.

Lebih terperinci

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik

BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik BABV SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan basil analisis data dan pengujian hipotesis, maka ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Komitmen guru IPA SMP Negeri Kabupaten Batu Bara cenderung

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENATAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN UNIT UTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik. Hal ini bila kita teliti dengan lebih seksama penyebabnya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini kita dapat mencermati berbagai macam organisasi, baik swasta maupun pemerintahan yang gagal atau tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),

Lebih terperinci

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Kepada Yth Bapak / Ibu / Saudara(i) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Magister Manajemen, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang sedang melakukan penelitian tesis

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang di BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. KESIMPULAN 1. Kepemimpinan Transformasional Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa gambaran kepemimpinan transformasional kepala bidang

Lebih terperinci

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing

BAB 1 PENDAHULUAN. persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini kita hidup di era globalisasi, suatu era yang membuat persaingan bisnis di dunia semakin terbuka. Setiap perusahaan harus bersaing secara terbuka

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong,

V. HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, 64 V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa Talang Bojong, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa Talang Bojong serta Tokoh Masyarakat Desa Talang

Lebih terperinci

Kerjasama Bapak/Ibu amat dihargai dan diucapkan jutaan terima kasih.

Kerjasama Bapak/Ibu amat dihargai dan diucapkan jutaan terima kasih. 53 KUESIONER HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP GURU TERHADAP MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN KINERJA GURU SMK NEGERI SE KOTA SAMARINDA Pendahuluan : Tujuan kajian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan 11 karyawan perempuan. Masa kerja karyawan adalah minimal 6 bulan Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Subjek Responden adalah karyawan tetap di PT. Bahtera Wiraniaga Internusa yang berpusat di Jakarta TImur yang berjumlah 55 orang. Terdiri dari 44 karyawan lakilaki

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA

KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA KUESIONER HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI KARYAWAN BEKERJA DI RSIA BUNDA SEJAHTERA I. Petunjuk Pengisian Kuesioner Kuesioner dibawah ini memuat sejumlah pernyataan. Silakan tunjukkan

Lebih terperinci

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional.

D. Statistik Deskriptif. Tabel 5 Statistik Deskriptif Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional Gaya Kepemimpinan Transformasional. 65 D. Statistik Deskriptif Statistik deskritif menunjukkan gambaran umum kecenderungan sampel yang diobservasi. Jawaban dari responden secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6. Pada Tabel 5 berikut

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA

KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL KEPALA SEKOLAH DASAR SE-KECAMATAN KRATON YOGYAKARTA ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA

SELAMAT MENGERJAKAN TERIMA KASIH ATAS PARTISIPASI ANDA KUESIONER PENELITIAN PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini adalah beberapa pernyataan yang akan anda jawab. Sebelum anda menjawab, ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan yaitu : 1. Isilah identitas anda

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN

KUESIONER PENELITIAN Lampiran 1 : Kuesioner PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA KUESIONER PENELITIAN Dengan Hormat, Dalam rangka menyelesaikan studi akhir di PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan

BAB I PENDAHULUAN. dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Instansi pemerintah merupakan suatu organisasi yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu. Aktivitas di dalam instansi pemerintahan selalu diarahkan untuk

Lebih terperinci

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012

ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 SALINAN ALIK PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 23 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sebelum diberikan pembelajaran dengan metode cooperative learning tipe STAD, langkah awal yang dilakukan adalah menguji instrument yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Maksud dan Tujuan... 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan telah diselesaikannya penyusunan Laporan Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara di STPP Medan periode semester

Lebih terperinci

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia

Kepemimpinan Kyai..., Elly Nurmaningtyas Fajarwati, Program Pascasarjana UI, Universitas Indonesia 128 Lampiran 1. Transkrip Pertanyaan Wawancara A. Informan : Bapak Wahrodi 1. Apakah jabatan bapak di Pondok Pesantren Maslakul Huda? Dari sejak kapan bergabung? 2. Bagaimanana sejarah berdirinya pesantren

Lebih terperinci

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1)

SS = Sangat Setuju (Skor 4) S = Setuju (Skor3) TS = Tidak Setuju (skor 2) STS = Sangat Tidak Setuju (Skor 1) 98 Lampiran 6 : Kuesioner Penelitian Pengaruh Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, dan Motivasi kerja Terhadap Disiplin kerja PNS di Puskesmas Kecamatan Setiabudi Bersamaan dengan kuesioner ini saya

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara. Sumber : Dokumentasi Bagian Sumber Daya Manusia, PTPN III 2013

DAFTAR LAMPIRAN. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara. Sumber : Dokumentasi Bagian Sumber Daya Manusia, PTPN III 2013 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran X. Struktur Organisasi PT Perkebunan Nusantara Sumber : Dokumentasi Bagian Sumber Daya Manusia, PTPN III 2013 Lampiran XI. Bagan Rekapitulasi Tenaga Kerja PT Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana,

BAB 1 PENDAHULUAN. muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah khalifah yang menjadi penguasa dan pengelola di muka bumi, manusia juga merupakan makhluk yang penuh dengan rencana, namun sebagai seorang manusia tentu

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Kuesioner

LAMPIRAN 1. Kuesioner L1 LAMPIRAN 1 Kuesioner KUESIONER PENGARUH STRES KERJA DAN MOTIVASI TERHADAP PERILAKU KARYAWAN SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN Telah mendapat persetujuan mentor untuk diedarkan. Nama Mentor

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Pelatihan Divisi Sumber Daya Manusia (SDM) PT. INTI (Persero) 4.1.1 Bentuk-bentuk Pelatihan Bentuk-bentuk pelatihan kerja yang dilaksanakan di Divisi Sumber

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH 15 TAHUN 1994 TENTANG PENGANGKATAN PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM JABATAN STRUKTURAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pembinaan Pegawai Negeri Sipil

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Perilaku Inovatif Kerja 1. Definisi Perilaku Inovatif Kerja West dan Farr (dalam West, 2006) mengatakan inovasi bisa diartikan sebagai pengenalan dan pengaplikasian ide, proses,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Subyek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang dimaksudkan

Lebih terperinci

Kata kunci: Motivasi Kerja, Pengembangan Karier, Kinerja Karyawan.

Kata kunci: Motivasi Kerja, Pengembangan Karier, Kinerja Karyawan. ABSTRAK Motivasi dan pengembangan karier mempunyai pengaruh yang melekat dengan aktivitas dalam menjalankan tugas dan fungsinya sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembangan kinerja karyawan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Jumlah keseluruhan pegawai BPSDM Hukum dan HAM adalah 121 orang yang bekerja di Sekretariat, Pusat Pengembangan Kepemimpinan dan Manajemen,

Lebih terperinci

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas kesediaan Bapak/Ibu dalam pengisian kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih. Kepada Yth.Bapak/Ibu Di tempat Dengan Hormat, Sehubungan dengan tugas akhir skripsi yang sedang saya tempuh saat ini sebagai salah satu syarat ujian sidang sarjana S1 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN. A. Pertanyaan Umum 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Umur : Thn 4. Jenis Kelamin : L / P (*) 5. Masa Kerja : Thn Bln

KUESIONER PENELITIAN. A. Pertanyaan Umum 1. Nama KAP : 2. Nama : 3. Umur : Thn 4. Jenis Kelamin : L / P (*) 5. Masa Kerja : Thn Bln 54 KUESIONER PENELITIAN Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian dan pilihan. Pada tipe isian, isilah pada tempat yang telah disediakan dengan singkat dan jelas. Sedangkan pada tipe pilihan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Dalam pengumpulan data peneliti menyebarkan angket atau kuesioner sebanyak 143 lembar sesuai dengan jumlah guru yang ada di UPT Dinas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Sumber Daya Manusia Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan bidang strategi dari organisasi. Manajemen sumber daya

Lebih terperinci

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju

Kuesioner berdasarkan kepemimpinan periode yang lalu. No. Pernyataan Setuju Tidak Setuju 68 Lampiran 1 : Kuesioner Pra Survei Analisis Perbedaaan Kepuasan Kerja Karyawan Ditinjau Dari Gaya Kepemimpinan Transformasional dan Transaksional Pada PT. Fantasi Utama Nusantara Hillpark Sibolangit

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Komitmen organisasional Lamba dan Choudary (2013) menyebutkan bahwa komitmen adalah semacam ikatan antara karyawan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit

BAB III METODE PENELITIAN. kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja perawat di Rumah Sakit BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan pendekatan penelitian kuantitatif untuk mengkaji pengaruh gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kementerian Kesehatan mulai melaksanakan reformasi birokrasi pada tahun 2011. Tujuan dari reformasi birokrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan adalah menciptakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan, oleh karena itu perusahaan perlu mengelola Sumber. perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perusahaan potensi Sumber Daya Manusia pada dasarnya merupakan salah satu modal dan memegang peran yang paling penting dalam mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Gambaran Umum Perusahaan CV Suburi Putra Mandiri adalah perusahaan yang bergerak dalam perdagangan dan pemasangan baja ringan. Perusahaan tersebut berdiri tahun 2. Perusahaan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA C:\Users\nanta.f.com\Desktop\upload SKP\PANDUAN PENYUSUNAN 0_letter.doc I. PENDAHULUAN A. UMUM. Berdasarkan pasal ayat () Undang-undang Nomor Tahun 999 tentang Perubahan Atas Undang-undang

Lebih terperinci

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat

BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN. Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat BAB V. KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Sebagai jawaban atasrumusan pertanyaan dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis regresi untuk

Lebih terperinci

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO

PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO PENGARUH KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT DAN LIRIS DI SUKOHARJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN 5.1 Simpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan dari bab sebelumnya, maka diperoleh simpulan sebagai berikut ini. 1. Penggunaan gaya kepemimpinan

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL

PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA KEPALA BADAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen sumber daya manusia sangat penting bagi perusahaan dalam mengelola dan memanfaatkan sumber daya manusia yang dimiliki sehingga dapat meningkatkan produktivitas

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL - 1 - KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2006 TENTANG POLA KARIER PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN BADAN PERTANAHAN NASIONAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini

BAB I PENDAHULUAN. akan terjadi di hari esok, segalanya serba tak menentu, akan tetapi kondisi ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Belakangan ini, lingkunagn bisnis mengalami perubahan yang sangat cepat. Globalisasi, libealisasi perdagangan, dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas

Lebih terperinci

PENGADILAN TINGGI MANADO

PENGADILAN TINGGI MANADO PENGADILAN TINGGI MANADO Jalan Sam Ratulangi No. 2 Manado 95 Telp. (43) 86249 Fax. (43) 8629 Website : www.pt-manado.go.id Email : ptmanadomari@gmail.com SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PENGADILAN Disusun Oleh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian eksplanatif. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi (2002: 1): Penelitian eksplanatif adalah suatu jenis

Lebih terperinci

LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN

LAMPIRAN KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN L 1 LAMPIRAN Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH PENGEMBANGAN KAPASITAS, PEMBERDAYAAN KARYAWAN DAN PROMOSI KARYAWAN TERHADAP RETENSI KARYAWAN Kepada Yth, Bapak/Ibu/Saudara/i Saya adalah mahasiswi S1-Management,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif korelasional. Menurut Nazir (2003:54) metode deskriptif yaitu suatu

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 86 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. dan berkembangnya dunia usaha, organisasi atau perusahaan berusaha untuk lebih BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Suatu organisasi baik instansi pemerintah maupun swasta dalam kegiatannya membutuhkan tenaga kerja yang ahli pada bidangnya. Semakin maju dan berkembangnya

Lebih terperinci

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran

Perpustakaan Unika Lampiran - Lampiran Lampiran - Lampiran KUESIONER PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN (Diadopsi dari Milani, 1975 dalam Megasari, 2005 ) Bapak/Ibu dimohon menjawab enam pertanyaan dibawah ini, dengan cara memberi tanda ( X )

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

KUESIONER UNTUK WP PENGUKURAN KINERJA KPP PRATAMA JAKARTA TEBET BERDASARKAN KONSEP BALANCED SCORECARD

KUESIONER UNTUK WP PENGUKURAN KINERJA KPP PRATAMA JAKARTA TEBET BERDASARKAN KONSEP BALANCED SCORECARD 105 LAMPIRAN 1 KUESIONER UNTUK WP PENGUKURAN KINERJA KPP PRATAMA JAKARTA TEBET BERDASARKAN KONSEP BALANCED SCORECARD Kepada : Wajib Pajak KPP Pratama Jakarta Tebet Hal : Permonohonan Pengisian Angket Lampiran

Lebih terperinci

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

I K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL LAPORAN I K M SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah mengelola BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Memahami pentingnya keberadaan sumber daya manusia di era global, saat ini salah satu upaya harus dicapai oleh lembaga adalah meningkatkan kualitas SDM.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. instrumen harus memenuhi persyaratan utama, yaitu valid dan reliabel Uji Angket Pengukur Dimensi Kepemimpinan. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Instrumen. Instrumen pengukur seluruh variabel pada penelitian ini menggunakan kuesioner atau angket, disampaikan kepada responden untuk dapat memberikan pernyataan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di

BAB 1 PENDAHULUAN. sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan saat ini berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu, sehingga pendidikan saat ini sudah sangat jauh berbeda dengan pendidikan di masa lalu.

Lebih terperinci

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW

BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW 60 BAB III HASIL TEMUAN PENELITIAN PENGARUH KOMPETENSI KOMUNIKASI MENTOR, MOTIVASI MAHASISWA DAN MODEL PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEBERHASILAN PMW Bab ini menguraikan hasil temuan penelitian mengenai

Lebih terperinci

GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti *

GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti * GAMBARAN GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DI PT BANK X (STUDI DESKRIPTIF) Octarina Arista Ningrum, Unika Prihatsanti * Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro octawirastowo@gmail.com, Unika_prihatsanti@undip.ac.id

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 366/Kpts/OT.220/9/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN INDEKS PENERAPAN NILAINILAI DASAR BUDAYA KERJA APARATUR NEGARA LINGKUP DEPARTEMEN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil tempat penelitian di Kantor Walikota Jakarta Barat khususnya di instansi Kepegawaian. Adapun

Lebih terperinci

LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER I TAHUN 2014

LAPORAN PENGUKURAN BBPP KUPANG KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN SEMESTER I TAHUN 2014 KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN LAPORAN PENGUKURAN INDEK PENERAPAN NILAI BUDAYA KERJA (IPNBK) SEMESTER I TAHUN 2014 BBPP KUPANG BALAI BESAR PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh strategi harga dan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang PT. Pos Indonesia Cabang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB II KAJIAN TEORITIS BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Kinerja Guru 2.1.1 Pengertian Kinerja Guru Kinerja atau performance merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN

DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN DAFTAR PERTANYAAN (KUESIONER) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA PADA PEGAWAI BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH KOTA MEDAN Petunjuk pengisian : 1) Isilah data diri sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN PENUNJANG OPERASIONAL KINERJA DAN UANG KINERJA PADA BELANJA LANGSUNG WALIKOTA SURABAYA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah adalah suatu hal yang fundamental di dalam suatu organisasi. Kepemimipinan dilaksanakan untuk membangkitkan, melibatkan dan memotivasi pengikutnya (Bass & Avolio,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai 100 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh budaya organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan Bank CIMB Niaga, maka berikut ini

Lebih terperinci

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG UNIT KERJA PRESIDEN BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang:

Lebih terperinci