Analisis Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT. Askes Cabang Pekanbaru. Abtract

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT. Askes Cabang Pekanbaru. Abtract"

Transkripsi

1 Analisis Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT. Askes Cabang Pekanbaru Abtract Nama : Tommy Suryadi Putra tommy.nextteam@gmail.com Hp : Nama Pembimbing : Dra. Endang Sulistyaningsih This research is motivated by a not optimal education and training of employees held by PT. Health insurance (Persero), it is seen from the services provided by employees of PT. Limited health insurance to the public. This study aims to determine the benefits of education and training of employees at PT. Branch askes Pekanbaru. The study site is located in the PT Askes (Persero) Branch Pekanbaru is located at Jalan Jend. Sudirman No.. 3 Pekanbaru. Subjects were those who knew or completeness of the information nor the object of research. The main data collection techniques or the use of primary interviews / interview. The results prove that the benefits derived from education and training PT. Health Insurance can be obtained with a more competent employee in performing his job duties and obligations. PT. Health Insurance also gave birth to a qualified employee as well as increased performance are positive so make a real contribution to the continuation of PT. Health Insurance and generate priority of customer service so as to materialize the motto "Customer Service Beyond Expectations". Keywords : Education and Training, Askes A. PENDAHULUAN PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya. Profil singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan akan diuraikan berikut ini. Pada tahun 1968 Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 Tahun Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A. Siwabessy) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional. Pada tahun 1984 untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. 1

2 Dengan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1984, status badan penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti. Kemudian pada tahun 1991, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Disamping itu, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela. Pada tahun 1992 Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero) dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada Pemerintah dapat dinegosiasikan untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri. Pada tahun 2005, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Sejak 1 januari 2005 PT Askes (persero) mendapat penugasan dari Pemerintah dalam pengelolan Program Pemeliharaan Kesehatan bagi masyarakat miskin (Askeskin) Program Askeskin untuk tahun 2006, target kepesertaaannya adalah 60 juta jiwa. Pada tahun 2008 Pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas). PT Askes (Persero) berdasarkan Surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tata lakasana pelayanan dan tata laksana organisasi dan manajemen. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undang-undang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT Askes (Persero) mendirikan anak perusahan yang akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri anak perusahaan PT Askes (Persero) dengan nama PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT AJII. Kemudian yang terbaru yaitu pada tanggal 20 Maret 2009 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep-38/KM.10/2009 PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT Askes (Persero) telah memperoleh ijin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya ijin operasional ini maka PT Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi masyarakat. PT Askes (Persero) memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya agar dapat mencapai sasaran yang ingin dicapai. Visi PT Askes Persero yaitu Menjadi specialist asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan dan market leader di Indonesia. Specialist berarti : 1. Hanya melakukan usaha dalam bidang asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan. 2. Menyelenggarakan usaha asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan secara profesional dan memberikan pelayanan yang bermutu bagi pelanggan. 2

3 Market Leader berarti : Dapat menguasai pangsa pasar 20% dari potensi pasar dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Di dalam visi ini tercakup nilai-nilai (values), yaitu keyakinan atas asas kepercayaan apa yang dipakai sebagai landasan perusahaan; misi (mission), yaitu tugas dan aspirasi yang diemban oleh perusahaan; serta cita-cita (goals), yaitu untuk apa dan kemana tujuan perusahaan. Sedangkan misi PT Askes (Persero) yaitu turut membantu pemerintah dibidang kesehatan dengan : 1. Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang bersifat sosial berdasarkan managed care untuk kemamfaatan maksimum bagi peserta wajib 2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat komersial bagi masyarakat berpenghasilan tetap, terutama kelompok menengah ke atas, berdasarkan managed care dan indemnity untuk kemamfaatan bagi stakeholders. 3. Mengelola hanya pogram Asuransi Kesehatan. Membawa dan mengoperasikan perusahaan sebagai Sang Spesialis yang artinya sama dengan Profesionalisme dalam asuransi kesehatan. Menjadikan PT ASKES (Persero) sebagai Pusat Unggulan dalam SDM dan Sistem. PT Askes (Persero) yang berkedudukan di Jakarta didirikan dengan Akte Notaris Muhani Salim, SH., Nomor 104 Tanggal 20 Agustus 1992 yang telah beberapa kali diubah terakhir dengan Akte Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH., Nomor 37 Tanggal 19 Agustus 2008 yang mempunyai maksud dan tujuan serta kegiatan sebagai berikut. Maksud dan tujuan PT Askes (Persero) ialah turut melaksanakan dan menunjang kebijakan dan program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang asuransi sosial melalui penyelenggaraan asuransi/jaminan kesehatan bagi pegawai negeri sipil, penerima pensiun, veteran, perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan masyarakat lainnya, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, guna meningkatkan nilai manfaat bagi peserta dan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, PT Askes (Persero) dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut : 1. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif) bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun, Veteran dan Perintis Kemerdekanaan beserta Keluarganya. 2. Menyelenggarakan asuransi kesehatan bagi Pegawai dan Penerima Pensiun Badan Usaha dan Badan lainnya. 3. Menyelenggarakan jaminan kesehatan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Sosial Nasional. 4. Melakukan kegiatan investasi dengan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan 3

4 Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dan juga meningkatkan kemampuan pegawainya dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari maka PT. Askes Cabang Pekanbaru melaksanakan program pendidikan dan pelatihan pegawai Kantor Cabang PT. Askes Cabang Pekanbaru. Saat ini, persaingan perusahaan-perusahaan sejenis baik kecil, menengah, maupun besar mengakibatkan semakin ketatnya persaingan di antara perusahaan tersebut, termasuk perusahaan asuransi. Untuk mengantisipasi situasi yang demikian, pimpinan perusahaan harus selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia agar perusahaan yang dipimpinnya mampu mengantarkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang diharapkan sebelumnya, dan paling terpenting kinerja karyawan meningkat. Kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti, sarana dan prasarana, proses kerja atau metode kerja, kemampuan sumber daya manusia dan gairah kerja/motivasi sumber daya manusia. Kinerja yang tinggi dapat tercermin dari adanya peningkatan kualitas tenaga kerja, peningkatan produktivitas, adanya penurunan absensi karyawan dan juga penurunan perputaran tenaga kerja (labour turn over). Kualitas tenaga kerja dapat dilihat dari peningkatan keterlibatan kerja, peningkatan kepuasan kerja, penurunan stress, penurunan jumlah kecelakaan kerja dan jumlah karyawan yang sakit. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Di sisi lain pembinaan para karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai asset utama perusahaan. Proses belajar harus menjadi budaya perusahaan sehingga keterampilan para karyawan dapat dipelihara, bahkan dapat ditingkatkan. Untuk mendapatkan kualitas tenaga kerja yang baik antara lain adalah melalui pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia adalah menentukan bentuk pelatihan dan pengembangan yang sesuai untuk karyawan dan mampu menempatkannya dalam lingkungan kerja yang produktif dan memberikan balas jasa atau gaji (rewards) atas prestasi kerja. Sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan suatu organisasi dan hendaklah dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dimaksudkan sebagai usaha untuk meningkatkan kemampuan teoritis, konseptual dan moral dari karyawan. Pada sisi lain pelatihan dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan pekerjaan dari karyawan agar setiap pekerjaan yang dibebankan pada dirinya dapat diselesaikan dengan efektif dan efisien. Pendidikan dan pelatihan juga penting bagi para karyawan. Melalui pelatihan ini para karyawan bisa terbantu mengerjakan pekerjaan yang ada, dapat pula meningkatkan prestasi kerja karyawan. Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mempelajari pengetahuan dan keahlian tertentu, serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Biasanya, seorang karyawan yang ditugaskan untuk memegang jabatan tertentu telah memiliki pendidikan yang cukup, namun untuk dapat mengerjakan pekerjaannya menjadi lebih baik masih diperlukan pendidikan atau pelatihan khusus. Suatu perusahaan tidak dapat menjalankan aktivitasnya secara efektif dan efisien dalam 4

5 rangka pencapaian tujuannnya tanpa didukung oleh tenaga kerja yang memadai. Maka perusahaan perlu membuat perencanaan serta analisa jabatan guna mendapatkan tenaga kerja yang cakap sehingga prinsip the right man in the right place dalam menempatkan karyawan pada posisi yang tepat akan dapat terwujud. Pendidikan dan pelatihan merupakan dua hal yang hampir sama, hanya ruang lingkupnya saja yang membedakan gerak kedua kegiatan tersebut. Pendidikan merupakan tugas untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian atau sikap para tenaga kerja, sehingga mereka dapat lebih baik menyesuaikan dengan lingkungan kerja mereka serta merupakan usaha untuk mengembangkan kemampuan berpikir dari seorang tenaga kerja. Dasar kebijakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai PT. Askes (Persero) adalah: a. Edaran Direksi No. 41/ED/1104 Tanggal 29 November 2004 tentang penunjukkan pelaksanaan Diklat dan Teknis b. Edaran Direksi No. 49/ED/1104 Tanggal 21 Desember 2004 tentang penunjukkan Pelaksanaan Diklat Daerah c. Earan Direksi No. 64/ED/105 Tanggal 26 Oktober 2005 tentang pelaksanaan Diklat Teknis di Kantor Pusat dan Daerah. Program pendidikan dan pelatihan ini bagi pegawai Kantor Cabang PT. Askes Cabang Pekanbaru untuk peningkatan kemampuan dan ketrampilan pegawai, serta mengadakan koordinasi dengan Divisi Pendidikandan latihan di Kantor Pusat. Berikut ini dapat dirinci mengenai tujuan utama yang diharapkan dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru adalah: 1) Meningkatkan mutu pelayanan 2) Sosialisasi visi/misi perusahaan serta budaya perusahaan 3) Sosialisasi program/kebijakan baru 4) Umpan balik pelaksanaan program 5) Cek dan ricek anggaran terkait program 6) Penyelesaian atau pengelolaan permasalahan di daerah terkait dengan kebijakan atau aturan baru. 7) Dan peningkatan pengetahuan lainnya yang terkait langsung ataupun tidak langsung dengan pelayanan, anggaran dan penyelesaian permasalahan. Jenis pelatihan dan pendidikan yang telah dilakukan oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru dibagi menjadi 2 yaitu: a) Pelatihan penjenjangan (berhubungan dengan karir) b) Pelatihan teknis (berhubungan dengan keterampilan kerja) Tabel 1.1 Data Peseta Pelatihan Penjenjangan PT. ASKES (Persero) Cabang Pekanbaru dalam Periode No. Nama Diklat Jumlah Peserta Diklat Manajer Madya 4 2 Diklat Manajer Muda 8 3 Diklat Manajer Pratama Diklat Dasar Diklat Kubik Diklat 4DX Diklat Purnabhakti Jumlah Sumber data : PT. ASKES (Persero) Cabang Pekanbaru 5

6 Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa jumlah peserta pelatihan penjenjangan yang paling banyak di ikuti adalah Diklat Dasar sebanyak 55 peserta pada tahun 2011, karena diklat dasar merupakan diklat awal yang wajib diikuti setiap pegawai pada PT. ASKES (persero) cabang Pekanbaru. Pada diklat dasar seluruh pegawai diarahkan dan diberikan materi penguasaan budaya serta visi misi perusahaan.disini terlihat diklat dasar merupakan diklat yang paling penting karena setipa pegawai agar dapat mengerjakan pekerjaannya sesuai dengan budaya serta visi misi perusahaan. Dan jika dilihat secara umum dapat di ketahui bahwa terjadi peningkatan drastis yaitu pada tahun 2011 total peserta terbanyak yang diikuti di setiap Diklat yang diadakan yaitu total keseluruhan 90 peserta, hal ini menunjukan bahwa setiap pendidikan dan pelatihan yang diadakan sangat penting untuk diikuti oleh pegawai agar pekerjaan yang dilakukan benar-benar dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan diklat yang diikuti. Tabel 1.2 Data Peserta Pelatihan Teknis PT. ASKES (Persero) Cabang Pekanbaru dalam Periode No. Nama Diklat Jumlah Peserta Pelatihan Monevdal Pelkes 25 2 Pelatihan Verifikasi Pelatihan Front Liner Service Exellence Pelatihan INA CBG s 8 6 Pelatihan Keuangan Pelatihan Kasir 8 8 Percepatan Transaksi Keuangan 17 9 Pelatihan Perpajakan Pelatihan ISO/ SMM Toward Eksekutif (M/GM) / Potensial Review Toward Eksekutif (asmen) 13 Pelatihan ESQ Pelatihan Perkantoran 15 Pelatihan Pengelolaan Barang dan Jasa (sertifikasi) 16 Workshop SMKP-BK Competitive Selling Skill Pelatihan SIM Online 3 19 Pelatihan Enrich Program 2 20 Seni Bicara ILT SS (internasional Toward Social Security) Pamjaki AAMAI Program MMMR-UGM 2 25 CLDI 3 Jumlah Sumber data : PT. ASKES (Persero) Cabang Pekanbaru 20 6

7 Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah peserta pelatihan teknis yang paling banyak di ikuti adalah program Pamjaki sebanyak 130 peserta pada tahun 2010, karena program Pamjaki merupakan program yang diikuti setiap pegawai pada PT. ASKES (persero) cabang Pekanbaru untuk mendapatkan sertifikasi keahlian asuransi kesehatan. Pada program Pamjaki ini seluruh pegawai diarahkan agar memiliki sertifikasi keahlian asuransi kesehatan demi menunjang dan membantu pekerjaan di perusahaan. Hal ini penting dilakukan demi penguatan kualitas pegawai dalam menghadapi persaingan global program asuransi kesehatan. Berdasarkan 25 jenis diklat yang diadakan PT. ASKES (persero) cabang Pekanbaru, terdapat 4 diklat yang langsung berhubungan dengan masyarakat, yaitu pelatihan front liner, service exellence, pelatihan kasir, dan seni bicara. Data yang diperoleh dari tahun 2007 hingga tahun 2011 menunjukkan bahwa: 1) Pelaksanaan pelatihan front liner pada tahun 2007 dan 2008 tidak diselenggarakan, pada tahun 2009 ada 30 karyawan yang diikutkan diklat tersebut, begitu juga pada tahun Namun pada tahun 2011 mengalami penurunan menjadi 6 karyawan. 2) Pelaksanaan pelatihan service excellent pada tahun 2007 mengikutkan 20 karyawan, dan meningkat pada tahun 2008 dengan 25 karyawan, tetapi mengalami penurunan dengan tidak dilaksanakannya diklat ini dari tahun 2009 hingga tahun ) Pelaksanaan pelatihan kasir baru dilaksanakan pada tahun 2011 dengan peserta 8 karyawan. Pada tahun 2007 hingga tahun 2010 tidak diklat ini ditiadakan 4) Diklat seni bicara hanya dilaksanakan pada tahun 2007 dengan peserta 15 karyawan, dan pada tahun 2008 hingga tahun 2011 ditiadakan Berdasarkan data tersebut, diketahui tidak setiap tahun diklat tersebut dilaksanakan pada tiap tahunnya. Hal ini bertolak belakang dengan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan SDM PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru sebagai berikut: Pendidikan dan Pelatihan di PT. ASKES (Persero) cabang Pekanbaru dilakukan kontinu setiap tahunnya. Dimana peserta diklat merupakan pegawai-pegawai yang dipilih oleh perusahaan. Diklat penting dilakukan dan harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan pegawai serta memahami visi misi dan buadaya perusahaan. Dalam pelaksanaan diklat ada beberapa kendala seperti dibatasinya jumlah peserta dan waktu nya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekurangan pegawai di unit kerja, apalagi di bidang pelayanan disaat mereka mengikuti diklat pasti akan meninggalkan perkerjaanya sementara waktu. (Sumber: hasil wawancara dengan SDM PT.ASKES (Persero) cabang Pekanbaru) Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa PT. ASKES (persero) cabang Pekanbaru sudah melakukan progam pendidikan dan pelatihan dengan baik, namun pada kenyataanya masih ada beberapa kendala seperti jumlah pegawai yang mengikuti diklat sangat banyak dan waktu pelaksanaan diklat yang lumayan lama. Hal ini menunjukan pegawai yang mengikuti diklat akan meninggalkan pekerjaannya sementara waktu, dan bisa saja mempengaruhi 7

8 pekerjaannya di perusahaan. Lebih lanjut hasil wawancaranya adalah sebagai berikut: Pelatihan yang diadakan PT. ASKES (Persero) cabang Pekanbaru berorientasi pada pekerjaan para pegawainya. Setelah pelatihan dilaksanakan, khusus untuk pegawai baru diberikan 17 hari kerja dengan pembagian waktu per tiga hari atau disesuaikan, dan saya sendiri selain frontliner juga bertugas sebagai observasi, dan ketika pelaksanaan diklat sedang berjalan, pekerjaan pegawai yang mengikuti diklat untuk sementara dilimpahkan ke pengganti yang biasanya staf di kantor bersangkutan. Dan di setiap divisi memiliki tugas masing-masing. (Sumber: wawancara dengan Front Liner PT. ASKES (Persero) cabang Pekanbaru) Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat dilihat bahwa dalam pelaksanaan diklat PT. ASKES (persero) cabang Pekanbaru, para pegawai yang mengikuti diklat pekerjaannya di perusahaan digantikan pegawai lain/ staf kantor. Setelah mengikuti diklat awal, para pegawai diberikan 17 hari kerja untuk mengaplikasikan kemampuan dan keahlian yang didapatkan pada saat training. Hal ini menunjukkan pegawai yang menggantikan pekerjaan peserta diklat, biasanya kemampuannya tidak lebih baik daripada yang menggantikannya. Kemudian 17 hari kerja yang diterapkan setelah pegawai melakukan diklat, biasanya ditujukan agar kompetensi pegawai terlihat dan dapat ditentukan posisi yang tepat setelah 17 hari kerja. Dari uraian di atas dapat dilihat jenis pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru dengan para peserta yang merupakan pegawai yang ditunjuk oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru untuk mengikutinya, namun permasalahan yang ditemui sehubungan dengan pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru adalah: 1. Terbatasnya jumlah peserta dan waktu pelaksanaan diklat, untuk menghindari kekurangan pegawai di unit kerja, terutama dibagian pelayanan, karena pegawai yang mengikuti diklat pasti akan meninggalkan pekerjaannya untuk sementara waktu. 2. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru terhadap para pegawai yang ditunjuk untuk mengikutinya tidak secara merta meningkatkan kemampuan pegawai tersebut dalam bekerja dan menerapkan hasil pendidikan dan pelatihan yang diikuti pegawai dalam pelaksanaan tugas yang menjadi tanggung jawab pegawai. 3. Materi diklat yang diselenggarakan terkadang tidak sesuai dengan penunjukan kapasitas peserta atau pegawai yang ditunjuk untuk mengikuti diklat tersebut. Melalui beberapa permasalahan tersebut, tujuan utama yang diharapkan dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan bagi pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru belum sepenuhnya tercapai. Sehingga permasalahan yang sering timbul di masyarakat adalah ketidakpuasan masyarakat umum dan PNS golongan rendah dalam menerima pelayanan kesehatan yang diberikan oleh PT. Askes (Persero) Cabang Pekanbaru. Ketidakpuasan diketahui dari kurangnya dana 8

9 yang dikucurkan, serta lambatnya dana yang akan dikucurkan, padahal rata-rata mereka tidak pernah telat membayar premi setiap bulannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang terlihat pada PT. Askes Cabang Pekanbaru, maka penulis tertarik untuk mengangkat permasalahan ini dalam suatu penelitian mengenai pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan yang nantinya penulis tuangkan dalam bentuk proposal dengan judul: "Analisis Manfaat Pendidikan dan Pelatihan Karyawan pada PT. Askes Cabang Pekanbaru" B. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian ini adalah berlokasi di PT Askes (Persero) Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jalan Jend. Sudirman No. 3 Pekanbaru. Subjek penelitian adalah pihak yang mengetahui atau memberikan informasi maupun kelengkapan mengenai objek penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan informan melalui key informan.informan kunci dalam penelitian ini adalah staff bidang sumber daya manusia dan front liner.sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disebutkan diatas, maka data yang diperlukan, antara lain: Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari informan yang menjadi objek penelitian berupa informasi yang relevan dengan masalah-masalah yang sudah dirumuskan dalam penelitian. data yang diperoleh langsung yang menjadi objekpenelitian berupa informasi yang relevan dan masalah-masalah yang sudah di rumuskan dalam penelitian. Data Skunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumentasi untuk melengkapi data primer yang didapatkan, seperti laporan-laporan, literatur-literatur dan lampiran data-data lain yang dipublikasikan yang mana dapat mendukung dan menjelaskan masalah penelitian. Teknik Pengumpulan Data dalam penelitian ini meliputi: a. Interview Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara Tanya jawab secara langsung kepada informan yang berhubungan dengan penelitiandimana pewawancara menggunakan pertanyaan berstruktur dan tidak berstruktur. b. Observasi Yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan secara langsung terhadap objek yang diteliti. c. Studi Kepustakaan Yaitu mengadakan studi terhadap sejumlah literature yang ada kaitannya dengan judul penelitian. Metode analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa deskriptif kualitatif yaitu analisa data yang memberikan gambaran yang jelas terperinci berdasarkan kenyataan yang ditemukan dilapangan melalui hasil wawancara yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Pengkajian secara deskriptif yaitu kata lain penjabarannya dilakukan menggambarkan atau menjelaskan masalah yang ada atau berusaha menggambarkan secara terperinci berdasarkan kenyataan dilapangan serta memberikan jawaban atas permasalahan yang dikemukakan. Setelah data diperlukan dalam penelitiaan ini terkumpul, data tersebut kemudian dikelompokkan menrut jenis dan kegunaannya serta ditambahkan dengan keterangan yang sifatnya mendukung dan menjelaskan hasil penelitian. Kemudian data dianalisa dengan cara memberikan gambaran secara 9

10 umum mengenai variable yang diteliti dan disajikan dengan uraian dan penjelasan dengan berdasarkan data hasil penelitian. C. HASIL DAN PEMBAHASAN Melalui hasil wawancara tersebut diketahui bahwa tujuan pendidikan dan pelatihan karyawan pada PT. ASKES Cabang Pekanbaru adalah untuk memperbaiki kinerja dan keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi, mengurangi waktu belajar bagi karyawan baru untuk menjadi kompeten dalam bekerja, membantu memecahkan permasalahan operasional, mempersiapkan karyawan promosi, dan diharapkan motivasi kerja karyawan akan semakin meningkat menjadi lebih baik dibandingkan sebelumnya. Perubahan yang terjadi adalah terdapat perubahan yang signifikan ke arah yang positif. Sebagai contoh dapat dilihat ketika karyawan memberikan pelayanan terhadap customer dalam mengurus pencetakan kartu baru, pengajuan klaim, pindah PPK yang awalnya membutuhkan waktu beberapa menit, sekarang lebih cepat dan lebih singkat waktu dalam memberikan pelayanan dengan hasil yang optimal dan memberikan kepuasan kepada customer. Selain itu, terdapat peningkatan kinerja karyawan setelah mendapatkan pendidikan dan pelatihan, hal ini membawa pengaruh positif kepada karyawan. Meskipun tidak mutlak terjadi peningkatan kinerja secara menyeluruh, dan terjadi peningkatan efisiensi kerja meskipun tidak terlalu menonjol. Ini dapat dilihat dari ketetapan waktu serta kesigapan karyawan dalam menangani setiap masalah pekerjaan, dan karyawan memiliki metode tersendiri dalam upaya mengefisiensikan kerja dengan hasil yang optimal. Manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan PT. ASKES dapat memperoleh karyawan dengan lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pekerjaannya. PT. ASKES juga melahirkan karyawan yang berkualitas serta peningkatan kinerja yang positif sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap kelangsungan PT. ASKES dan menghasilkan pelayanan yang mengutamakan dari pelanggan sehingga terwujud moto Melayani Pelanggan Melampaui Harapan. Manfaat yang dikatakan responden tersebut meliputi dua hal, yaitu peningkatan kinerja dan kualitas kerja karyawan serta pelayanan yang diberikan karyawan. Pernyataan mengenai kinerja dan kualitas kerja karyawan mungkin benar walau tidak signifikan, tetapi untuk pelayanan masih diragukan. Karena berdasarkan 4 pelatihan yang langsung berhubungan dengan masyarakat sebagaimana dikemukakan pada latar belakang, salah satunya adalah pelayanan atau service excellent diselenggarakan pada tahun 2007 yang mengikutkan 20 karyawan, dan meningkat pada tahun 2008 dengan 25 karyawan, tetapi mengalami penurunan dengan tidak dilaksanakannya diklat ini dari tahun 2009 hingga tahun Jika PT. ASKES Persero Cabang Pekanbaru mengadakan pendidikan dan pelatihan dengan manfaat meningkatkan kinerja dalam rangkan memperoleh karyawan yang kompeten dan menghasilkan pelayanan yang mengutamakan dari pelanggan sehingga terwujud moto Melayani Pelanggan Melampaui Harapan, seharusnya diklat service excellent tetap diselenggarakan hingga tahun Karena pendidikan dan pelatihan yang diadakan di PT. ASKES Persero Cabang Pekanbaru memang dilaksanakan pada tiap tahun. Hal ini sesuai hasil wawancara 10

11 dengan SDM PT. ASKES (Persero) cabang Pekanbaru yang mengatakan bahwa pendidikan dan pelatihan di PT. ASKES (Persero) cabang Pekanbaru dilakukan kontinu setiap tahunnya. D. PENUTUP Kesimpulan Melalui hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa manfaat yang diperoleh dari pendidikan dan pelatihan PT. ASKES dapat memperoleh karyawan dengan lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas dan kewajiban pekerjaannya. PT. ASKES juga melahirkan karyawan yang berkualitas serta peningkatan kinerja yang positif sehingga memberikan kontribusi nyata terhadap kelangsungan PT. ASKES dan menghasilkan pelayanan yang mengutamakan dari pelanggan sehingga terwujud moto Melayani Pelanggan Melampaui Harapan. Saran Melalui hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1) Pendidikan dan pelatihan memiliki manfaat yang positif bagi perusahan atau organisasi, tetapi sebaiknya harus ada peninjauan atau evaluasi oleh pihak SDM setelah diadakannya pelatihan dan pendidikan 2) Sabaiknya peninjauan bukan hanya di bidang pekerjaan saja, tetapi juga pada pelayanan yang diberikan karyawan ke costumer atau masyarakat 3) Sebaiknya pihak-pihak terkait mendengarkan dan menanggulangi keluhan-keluhan costumer atau masyarakat. E. DAFTAR PUSTAKA Fathoni, Abdurrahmat Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Asdi Mahasatya. Filippo, Edwin B Personel Manajemen, Terjemahan Moch. Mas'ud, Edisi Revisi. Yogyakarta: FE UGM. Gomez, Faustino Cardoso Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: ANDI. Handoko Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan, Malayu SP Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Milkovich, Robert Manajemen Sumber Daya Manusia, Terjemahan P. Sirait. Jakarta: Salemba Empat. 11

12 Moekijat Manajemen Tenaga Kerja dan Hubungan Kerja. Bandung: Pionir. Mondy, R wayne Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Moenir Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Notoatmodjo, Soekidjo Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Raymond Manajemen Sumberdaya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta: Salemba. Randall, Schuller and Jackson, Susan Manajemen Sumber Daya Manusia Menghadapi Abad ke-21. Jakarta: Erlangga. Schuler dan Jackson Personnel and Human Resource Management. New York: West Publishing Company. Siagian, Sondang P Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Simanjuntak, Payaman J Pengantar Ekonomi SDM. Jakarta: FE UI. Simamora, Henry Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN. Sofyandi Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graham Ilmu. Sugiyono Metode Penelitian Adiministrasi. Bandung: Alfabeta Sutrisna, Edy Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana. Thoha, Ahmad Pemahaman Praktis Sumber Daya Manusia. Bandung: Mandar Maju. 12

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Askes (Persero) PT. Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada di PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dan bidang yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis sistem yang berjalan 3.1.1. Gambaran umum PT.ASKES (Persero) 3.1.1.1. Sejarah Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Askes (Persero) Program asuransi kesehatan bagi pegawai negeri dan penerima pensiunan sudah dimulai sejak jaman Kolonial Belanda tahun 1934. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan straatregiling nomor 1 yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan straatregiling nomor 1 yang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa, yaitu asuransi kesehatan. Program Asuransi kesehatan

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian PT. Askes Gorontalo adalah badan usaha milik Negara yang bertugas khusus dibidang pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang, dimana Indonesia memiliki prioritas dan arah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

Deby Pratama Putra. Keywords: Effectiveness, Administration, Utilization SIMPEG

Deby Pratama Putra. Keywords: Effectiveness, Administration, Utilization SIMPEG EFEKTIVITAS SISTEM ADMINISTRASI MELALUI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG): STUDI DI BADAN KEPEGAWAIAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DAERAH KABUPATEN KAPUAS Deby Pratama Putra ABSTRACT This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu

BAB I PENDAHULUAN. dalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mampu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumberdaya manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan sangat penting. Tenaga kerja memiliki potensi yang besar untuk menjalankan aktivitas

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. DESKRIPSI UMUM 1. Keadaaan Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau jawa bagian tengah,

Lebih terperinci

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan Geladi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Disusun oleh : Yunita Prabowo (1106130148) SI 37 06 Telkom University Kudus 2015 Lembar Pengesahan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Askes (Persero ) PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

Lebih terperinci

PENTINGNYA AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Agus Triyono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri

PENTINGNYA AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN. Agus Triyono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri PENTINGNYA AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN Agus Triyono Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Kadiri PT. Wonojati Wijoyo Kediri adalah perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang ingin unggul dalam kompetisi pasti menyadari bahwa karyawan yang berkualitas lah yang diperlukan dalam perusahaan. Salah satu ciri karyawan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Setelah mengemukakan latar belakang penelitian yang diantaranya memuat rumusan masalah dan ruang lingkup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan kelangsungan hidup anggota organisasi dan masyarakat. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan faktor yang penting untuk menunjang keberhasilan suatu organisasi. Salah satu tugas organisasi yang penting adalah mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam menghadapi era globalisasi saat ini maka diperlukan suatu organisasi yang dapat membantu perusahaan untuk dapat bersaing dengan pesaing baik dari dalam negeri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan Manajemen Sumber Daya Manusia saaat ini didorong oleh kemajuan peradaban, pendidikan, ilmu pengetahuan dan tuntunan daya saing produksi barang dan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan dunia usaha semakin berkembang pesat, setiap organisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat mengelola usahanya dengan baik sehingga mampu bersaing

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA

Daftar Pustaka. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Daftar Pustaka Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : ALFABETA Hani Handoko. 1997. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. Cetakan Kesebelas. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Lebih terperinci

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado

Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Pelaksanaan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pada Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Di Kota Manado Oliviani Y. Mokodaser 090813272 Abstrak Pengembangan Sumber Daya Manusia bagi Aparatur Pemerintah adalah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah.

BAB I. PENDAHULUAN. karyawan mulai dari pimpinan puncak hingga ke lapisan paling bawah. BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sumberdaya manusia merupakan aset yang tidak ternilai, sehingga pengembangannya sangat diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Strategi pengembangan sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan BAB I PENDAHULUAN I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha I.1.1 Bentuk Usaha BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Pelabuhan Indonesia III PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) pada awal berdirinya adalah sebuah Perusahaan Negara yang pendiriannya dituangkan dalam PP

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN

PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.1 JAN-JUNI 2015 ISSN : 2089-8592 PENGARUH PENGEMBANGAN KARIR DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI YAYASAN LEMBAGA PERS DAN PENDAPAT UMUM PANTAGON SUARA RAKYAT MEDAN Ismail

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Ringkas BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan

Lebih terperinci

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) Gian Gumilar Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan jasa asuransi di Indonesia, terutama di era globalisasi saat ini mangalami petumbuhan yang sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Liqa Yasifa, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Organisasi merupakan tempat berkumpulnya orang-orang yang didalamnya terdapat sejumlah kegiatan sekelompok orang yang bekerja sama dengan tata cara yang diatur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Banyak para ahli berusaha untuk memberikan pengertian tentang manajemen, walaupun definisi yang dikemukakan mereka berbeda satu sama lainnya, namun pada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagi banyak organisasi, karyawan yang berbakat merupakan landasan keunggulan dalam bersaing. Organisasi tersebut melakukan persaingan yang berdasarkan pada ide-ide

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah saatnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengembangan Pegawai 2.1.1 Pengertian Pengembangan Pegawai Pengembangan pegawai dirasa semakin penting manfaatnya karena tuntutan pekerjaan atau jabatan akibat kemajuan ilmu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Peran Manajemen Sumber Daya Manusia sangat penting bagi suatu organisasi, sebesar atau sekecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja lapangan merupakan salah satu wahana dalam mempraktekan ilmu yang telah di dapat selama duduk di bangku kuliah dalam bentuk teori maupun praktek. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1

PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR. A s m a w i y a h 1 PENGARUH MOTIVASI DAN KEDISIPLINAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA RESTORAN A&W MALL TRANS STUDIO MAKASSAR A s m a w i y a h 1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan kedisiplinan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan a. Dalam pelaksanaan

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract

ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract ANALISIS PELAKSANAAN PENILAIAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO)TBK CABANG BENGKALIS. Abstract Penulis Pembimbing Alamat email : Een Erlina : Dr. Meyzi Heriyanto, S. Sos, M. Si :

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN. ke tempat kerja lain. Akan tetapi mutasi tidak selamanya sama dengan BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG MUTASI JABATAN A. Pengertian Mutasi Kata mutasi atau pemindahan oleh sebagian masyarakat sudah dikenal, baik dalam lingkungan maupun di luar lingkungan perusahaan (pemerintahan).

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Fungsi Manajemen 2.1.1 Pengertian Manajemen Organisasi merupakan suatu sistem sosial yang terdiri dari berbagai individu yang memiliki berbagai tingkah laku,

Lebih terperinci

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1

Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 Nova Yanti Maleha, SE, M.Si 19/09/2016 1 DESKRIPSI MATA KULIAH Dalam mata kuliah ini dibahas mengenai pemanfaatan SDM dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi perusahaan. Pembahasan difokuskan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

BAB II LANDASAN TEORITIS. organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan. BAB II LANDASAN TEORITIS 2.1 Pemberdayaan Pegawai Setiap instansi memerlukan tenaga kerja dalam menjalankan tugas dan fungsi organisasi untuk mencapai sasaran dan tujuan sebagaimana yang telah direncanakan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk

PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk PERANAN MOTIVASI DALAM RANGKA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT.BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO)Tbk Ferdinand Nababan Universitas UPI YAI Jakarta Jl. Diponegoro No.74, Jakarta ferdinandn@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu. sendiri, yakni sektor-sektor industri, pertanian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu. sendiri, yakni sektor-sektor industri, pertanian, tenaga kerja, A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada saat ini pembangunan nasional menunjuk pada kebutuhan pembangunan sesuai dengan sektor-sektor yang perlu dibangun itu sendiri, yakni sektor-sektor industri,

Lebih terperinci

Marita Ahdiyana, M. Si

Marita Ahdiyana, M. Si Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi ini komunikasi merupakan sesuatu yang menjadi bagian dari kehidupan manusia yang dilakukan sehari-hari untuk berinteraksi dan bersosialisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini menuntut perusahaan dalam segala bidang, baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun yang menghasilkan barang untuk bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia (SDM) adalah sumber daya terpenting di setiap perusahaan karena memegang banyak peranan dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Apabila

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi.

BAB I PENDAHULUAN. karyawan merupakan kebutuhan yang tidak dapat dihindari lagi. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Organisasi yang ada di era globalisasi saat ini harus bersaing untuk dapat bertahan di dalam bisnisnya, baik itu organisasi besar atau organisasi kecil. Organisasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan hal yang sangat erat kaitannya dengan aktivitas perusahaan. Karena sumber daya manusia merupakan unsur yang paling dominan menentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan era globalisasi saat ini telah menjadi tantangan global yang tidak dapat dihindari baik dari sektor swasta maupun pemerintah. Pada sektor pemerintahan,

Lebih terperinci

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI

REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI 7 REKRUTMEN DAN PENEMPATAN PEGAWAI Andrizul dan Yoserizal FISIP Universitas Riau, Kampus Bina Widya Km. 12,5 Simpang Baru Panam, Pekanbaru 28293 Abstract: Employee Recruitment and Placement. This study

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Masalah sumber daya manusia sangat sering dihadapi oleh perusahaan dan juga merupakan masalah perusahaan yang paling penting. Bennet N.B. Silalahi dalam

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta

DAFTAR PUSTAKA. B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta 83 DAFTAR PUSTAKA B. Werther William dan Davis Keith. (1995). Human Resources and Personal Management. Jakarta Handoko, T. Hani, (2008). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia (Cetakan Ke-enam belas),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mempunyai berbagai macam tujuan. Aktivitas suatu perusahaan dalam pencapaian tujuan tersebut diperlukan pengelolaan

Lebih terperinci

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN

PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA PT. PLN (Persero) UPJ AMBUNTEN BAMBANG HERMANTO (bambang.hermanto@gmail.com) Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Wiraraja Sumenep

Lebih terperinci

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN

I. PENGANTAR II. DATA RESPONDEN No:... SURVEY KARYAWAN PT. XXX PERIODE TAHUN YYYY I. PENGANTAR Kami konsultan yang ditunjuk oleh PT. XXX sedang melakukan survey tentang Human Resources Index yang berkaitan dengan kepuasan karyawan. Sehubungan

Lebih terperinci

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA

KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KERTANEGARA ejournal Administrasi Negara, 4 (2), 2016 : 3977-3987 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright 2016 KORELASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN PENGEMBANGAN KARIER PEGAWAI DI KANTOR CAMAT LOA

Lebih terperinci

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan

DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN. BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan DETERMINAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. X MEDAN BAGUS HANDOKO Dosen Fakultas Ekonomi STIE Harapan Medan baguscipta@gmail.com ABSTRAK This research aimed to find out the correlation between motivation

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Telah kita ketahui bersama bahwa manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam kegiatan suatu organisasi, karena manusia sebagai perencana,

Lebih terperinci

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA

PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA PENGARUH PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT. INSANI BARAPERKASA DI SAMARINDA Raudatul Jannah, Titin Ruliana 2, Adi Suroso 3 Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perusahaan mempunyai tanggung jawab moral untuk meningkatkan keunggulan diantara para pesaingnya. Keunggulan yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah

SKRIPSI. Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Oleh : Vivi Anaviyah PENGARUH PELATIHAN PEGAWAI DAN PROMOSI JABATAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BAGIAN TATA USAHA PUSAT SUMBER DAYA AIR TANAH DAN GEOLOGI LINGKUNGAN BANDUNG SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Penyusunan skripsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat

BAB I PENDAHULUAN. seseorang dalam suatu bidang pekerjaan banyak ditentukan oleh tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset berharga yang perlu dipertahankan oleh perusahaan, karena sumber daya manusia menjadi penentu keefektifan suatu perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja mempunyai peranan penting dalam organisasi karena sumber daya manusia ini mempunyai peran sangat srategis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Persaingan antara satu perusahaan dengan perusahaan lain semakin ketat, maka dari itu setiap perusahaan harus melakukan evaluasi terhadap tenaga kerja yaitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah

BAB I PENDAHULUAN. berbagai prosedur untuk menjadi seorang pegawai ataupun karyawan di sebuah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dlihat dari fenomena yang ada, jumlah pencari kerja di Indonesia lebih banyak dibanding dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia. Lulusan mahasiswa dari Perguruan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Telkom Akses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil PT. Telkom Akses PT. Telkom Akses (PTTA) merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) yang sahamnya dimiliki sepenuhnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ekonomi saat ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sudah maju pesat, ditandai dengan semakin berkembangnya segala kegiatan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN SISTEM INFORMASI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENDUKUNG PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Noerlina Jurusan komputer Akuntansi, Fakultas Ilmu Komputer, Binus University Jl. KH. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai

BAB I PENDAHULUAN. manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan karena manusia mampu menciptakan berbagai macam inovasi dan merupakan komponen utama

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

TESIS. Oleh. Henry Haris NIM P

TESIS. Oleh. Henry Haris NIM P PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP KUALITAS LAYANAN DI PT. ASURANSI JASINDO (PERSERO) KANTOR CABANG KORPORASI DAN RITEL BANDUNG TESIS Diajukan Kepada Program Studi Magister Manajemen

Lebih terperinci

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di perusahaan PT. Jasaraharja Putra kota gorontalo maka data dan informasi yang diperoleh sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik

BAB I PENDAHULUAN. disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang

Lebih terperinci

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero) BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero) DASAR HUKUM 1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN 1 DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS

BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS BAB II TINJAUAN UMUM DAN TINJAUAN TEORITIS 1.1 Tinjauan Umum 1.1.1 Sejarah Singkat PT. Jamsostek Di Indonesia embrio Jaminan Sosial Tenaga Kerja dalam bentuk programprogram spesifik mulai diperkenalkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung

BAB I PENDAHULUAN. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bandung adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) yang berada di bawah dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi

BAB 1 PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matahari Departemen Store cabang Bandung Indah Plaza adalah bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. Matahari Departemen Store cabang Bandung Indah Plaza adalah bisnis yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Matahari Departemen Store cabang Bandung Indah Plaza adalah bisnis yang menjual barang dan jasa pada konsumennya untuk kegunaan pribadi, keluarga. Sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan

BAB I PENDAHULUAN. orang yang terbagi menjadi karyawan direktorat, non- direktorat, proyek dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Pos Indonesia (Persero) Bandung adalah salah satu Badan Usaha Milik Nergara (BUMN) yang bergerak di bidang pos yang memberikan pelayanan jasa dengan

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI DAN MUTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG MALANG

PENGARUH PROMOSI DAN MUTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG MALANG PENGARUH PROMOSI DAN MUTASI KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA PT. TASPEN PERSERO CABANG MALANG Muhammad Haikal Misbahuddin Azzuhri Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya hai.5415@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan selama kurang lebih tujuh bulan, yaitu mulai bulan November 2009 sampai dengan Mei 2010. 2. Tempat

Lebih terperinci

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti

KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA. Oleh: Muslikhah Dwihartanti KEPUASAN KERJA DAN PENINGKATAN PRESTASI KERJA Oleh: Muslikhah Dwihartanti Abstrak Sebuah perusahaan tentu memiliki tujuan yang telah ditetapkan dan ingin diwujudkan melalui kegiatan operasional. Upaya

Lebih terperinci

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA

PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA PENGARUH INSENTIF DAN PROMOSI TERHADAP PRESTASI KERJA (Studi Pada Karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Unit Pelayanan dan Jaringan Kabupaten sampang) Dhanang Bayu Pratama Bambang Swasto Sunuharyo

Lebih terperinci

PENGARUH MUTASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN ROKAN HULU

PENGARUH MUTASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN ROKAN HULU PENGARUH MUTASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN ROKAN HULU Nurhayani Hasibuan 1 1 Fakultas Ekonomi Universitas Pasir Pengaraian 19 Agustus 2013 Nuryaniyani_78@yahoo.com

Lebih terperinci

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain

PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR. Mohamad Jain PENGARUH ROTASI JABATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DINAS PENDAPATAN KABUPATEN KUTAI TIMUR Mohamad Jain Fakultas Ekonomi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda Email : moh.jain07@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja

Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja Hubungan Penempatan Pegawai dengan Prestasi Kerja Melihat formasi pemain klub Real Madrid, mungkin banyak komentar di benak setiap orang khususnya yang memahami dan mengamati dunia sepak bola. Ronaldo

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang siap untuk berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif dalam meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini diperlukan dukungan karyawan yang cakap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 ayat 9 UU No. 13 Tahun 2003 Ketenagakerjaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perubahan di segala bidang terus berkembang pesat, dan kita harus mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan itu, terutama dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah

BAB I PENDAHULUAN. dinamika organisasi. Perusahaan yang menyadari bahwa sumber daya manusia adalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu unsur yang penting dalam perusahaan, unsur sumber daya manusia merupakan kekuatan sentral yang menggerakkan dinamika organisasi.

Lebih terperinci