BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di"

Transkripsi

1 BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 3.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian PT. Askes Gorontalo adalah badan usaha milik Negara yang bertugas khusus dibidang pelayanan jasa asuransi kesehatan, kantor ini tergabung dalam Regional X, beralamatkan di Jl. Nani Wartabone No. 58 Gorontalo. Didirikan sejak tahun 1968, sejak didirikan kantor ini masih berada dinaungan provinsi Sulawesi utara. Setelah Gorontalo berdiri menjadi provinsi sendiri maka selang beberapa waktu kantor ini menjadi PT. Askes Cabang untuk provinsi Gorontalo. Memiliki luas tanah tiga ratus meter persegi dengan luas bangunan dua ratus lima belas meter persegi, mempunyai dua lantai utama dengan sebelas ruangan kerja diantaranya, ruangan manajer, asisten manajer, bagian keuangan dan administrasi, kasie hubungan kemitraan dan eksternal, kasie pelayanan kesehatan, kasie hubungan pelanggan dan pemasaran, ruangan pertemuan/meeting, ruangan pelayanan utama, dua ruangan arsip dan satu ruangan musholah. PT. Askes Cabang Gorontalo memiliki sebelas karyawan/pegawai tetap dan enam tenaga kontrak. PT. Askes Gorontalo memiliki hari kerja dari senin sampai jum at dengan jam kerja dari pukul delapan pagi sampai pukul lima sore. PT. Askes Gorontalo sudah cukup lama berada di Gorontalo dengan jumlah peserta yang sangat banyak, berusaha semaksimal mungkin melayani pesertanya dengan program-program unggulan yang telah banyak membantu dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat.

2 3.2. Sejarah Berdirinya PT. Askes (Persero) PT.Askes (Persero) Merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya. Sejarah singkat penyelenggaraan program Asuransi Kesehatan pertama pada tahun 1968 dimana Pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan Penerima Pensiun dan ABRI beserta anggota keluarganya bedasarkan Keputusan Presiden Nomor 230 tahun Menteri Kesehatan membentuk Badan Khusus di lingkungan Departemen Kesehatan RI yaitu Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) dimana oleh Menteri Kesehatan RI pada waktu itu (Prof. Dr. G.A Siwabess) dinyatakan sebagai embrio Asuransi Kesehatan Nasional. Selanjutnya pada tahun 1984 untuk lebih meningkatkan program jaminan pemeliharaan kesehatan bagi peserta dan agar dapat dikelola secara profesional. Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1984 tentang Pemeliharaan Kesehatan bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun (PNS, ABRI dan Pejabat Negara) beserta anggota keluarganya. Melalui Peraturan pemerintah Nomor 22 Tahun 1984, status Badan Penyelenggara diubah menjadi Perusahaan Umum Husada Bhakti. Kemudian pada Tahun 1991 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1991, kepesertaan program jaminan pemeliharaan kesehatan yang dikelola Perum Husada Bhakti ditambah dengan Veteran dan Perintis Kemerdekaan beserta anggota keluarganya. Di samping itu, perusahaan diijinkan memperluas jangkauan kepesertaannya ke badan usaha dan badan lainnya sebagai peserta sukarela. Pada Tahun 1992 kembali mengalami perubahan yaitu dengan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1992 status Perum diubah menjadi Perusahaan Perseroan (PT Persero)

3 dengan pertimbangan fleksibilitas pengelolaan keuangan, kontribusi kepada pemerintah dapat dinegosiasi untuk kepentingan pelayanan kepada peserta dan manajemen lebih mandiri. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1241/Menkes/XI/2004 pada Tahun 2005, PT Askes (Persero) ditunjuk sebagai penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM). PT. Askes (Persero) mendapat penugasan untuk mengelola kepesertaan serta pelayanan kesehatan dasar dan rujukan. Kemudian pada Tahun 2008, pemerintah mengubah nama Program Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Miskin (PJKMM) menjadi Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (JamKesMas). PT. Askes (Persero) berdasarkan surat Menteri Kesehatan RI Nomor 112/Menkes/II/2008 mendapat penugasan untuk melaksanakan Manajemen Kepesertaan Program Jamkesmas yang meliputi tatalaksana kepesertaan, tatalaksana pelayanan dan tatalaksana organisasi dan manajemen. Sebagai tindak lanjut atas diberlakukannya Undangundang Nomor 40/2004 tentang SJSN PT. Askes (Persero) pada 6 Oktober 2008 PT. Askes (Persero) mendirikan anak perusahaan yang akan mengelola Kepesertaan Askes Komersial. Berdasarkan Akta Notaris Nomor 2 Tahun 2008 berdiri anak perusahaan PT. Askes (Persero) dengan nama PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia yang dikenal juga dengan sebutan PT. AJII. Terakhir pada tanggal 20 Maret 2009 Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor Kep.38/KM.10/2009 PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia selaku anak perusahaan dari PT. Askes (Persero) telah memperoleh izin operasionalnya. Dengan dikeluarkannya izin operasional ini maka PT. Asuransi Jiwa Inhealth Indonesia dapat mulai menyelenggarakan Asuransi Kesehatan. Perusahaan ini didirikan sejak Tahun 1968, sejak didirikan kantor ini masih berada di naungan Provinsi Sulawesi Utara. Setelah Gorontalo berdiri menjadi Provinsi sendiri maka selang beberapa waktu kantor ini menjadi cabang untuk Provinsi Gorontalo, perusahaan ini

4 bertugas dalam pembuatan kartu asuransi kesehatan. Adapun alasan penulis memilih PT. Askes Cabang Gorontalo sebagai tempat penelitian karena keberadaan PT. Askes Cabang Gorontalo yang sudah cukup lama berada di Gorontalo dan sangat membantu dalam pemeliharaan jaminan kesehatan masyarakat. PT. Askes Cabang Gorontalo mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: 1) Visi: Menjadi Specialist asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan dan Market Leader di Indonesia. Specialist berarti hanya melakukan usaha dalam bidang asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan dan juga menyelenggarakan usaha asuransi kesehatan dan jaminan pemeliharaan kesehatan secara professional dan memberikan pelayanan yang bermutu bagi pelanggan. Sementara Leader artinya dapat menguasai pasar 20% dari potensi dalam kurun waktu 5 tahun. 2) Misi: Turut membantu pemerintah di bidang kesehatan dengan: a. Menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan yang bersifat social berdasarkan managed care untuk kemanfaatan maksimum bagi peserta wajib. b. Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat komersial bagi masyarakat berpenghasilan tetap, terutama kelompok menengah ke atas, berdasarkan managed care dan indemnity untuk kemanfaatan bagi stakeholders.

5 3.3.Tugas Fungsi, Aktifitas PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Tugas, Fungsi PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Adapun tugas utama dari PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo adalah: Menyelenggarakan asuransi kesehatan yang bersifat menyeluruh (komperhensif) bagi seluruh masyarakat yang masuk dalam daftar penerima Askes sesuai dengan prosedur yang berlaku Sementara itu, fungsi utama PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo adalah sebagai: 1) Pengendalian biaya 2) Pelayanan kesehatan 3) Pelayanan informasi 4) Pelaksanaan hubungan kemitraan dengan rumah sakit, maupun perusahaan swasta Aktivitas PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Aktivitas yang dilakukan oleh instansi PT. Askes Cabang Gorontalo yakni sebagai salah satu perusahaan yang memberikan jaminan kesehatan secara menyeluruh kepada Pegawai Negeri Sipil, penerima pensiun, veteran dan perintis kemerdekaan beserta keluarganya, dan bagi masyarakat yang telah membayar iuran atau iurannya telah dibayar oleh pemerintah sesuai dengan prinsip penyelenggaraan Sistem Jaminan Nasional. PT. Askes memberikan kartu Askes, Jamkesda, dan Jamkesmas kepada para peserta sebagai media masyarakat dalam melakukan pengobatan di Puskesmas, Dokter-dokter, dan Rumah Sakit. PT. Askes juga menyediakan layanan rujukan ke Rumah Sakit luar daerah dengan meminta terlebih dahulu rujukan dari Rumah Sakit yang ada di Gorontalo jika tidak tersedia obat atau fasilitas yang memadai mengenai sakit yang diderita oleh peserta. PT. Askes Cabang Gorontalo mendapat iuran setiap bulan dari para Pegawai Negeri Sipil yang ada di Gorontalo sebesar 10% dari gaji pokok, ditambah dengan tunjangan 2 anak,

6 istri atau suami (jika istri atau suami termasuk dalam tunjangan peserta). Dana tersebut kemudian dianggap sebagai jaminan jika dikemudian hari peserta Askes memerlukan pengobatan baik di Rumah Sakit, Dokter-dokter, dan Puskesmas. Hal ini sangat membantu para peserta Askes, karena dapat meringankan beban pembayaran dan memudahkan peserta Askes untuk melakukan pengobatan baik di tingkat Kota, maupun Kabupaten 3.4.Struktur Organisasi PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Siagian (2004:6) menjelaskan bahwa Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang/sekelompok orang yang disebut bawahan. Struktur organisasi merupakan bagan yang menentukan dan menyusun aktivitasaktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi, serta menunjukkan hubungan wewenang antara para pimpinan dan bawahan. Struktur organisasi bukan merupakan tujuan dari suatu organisasi akan tetapi hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Mengorganisasi merupakan suatu tindakan menstrukturisasi individu-individu yang produktif yang tujuannya adalah untuk mempermudah melaksanakan tugas, koordinasi, membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil serta dapat mempermudah pimpinan dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen, misalnya pengawasan. Melalui struktur organisasi dapat diperoleh gambaran mengenai tugas dan fungsi organisasi. Adapun bagan organisasi PT. Askes Cabang Gorontalo adalah sebagai berikut:

7 GAMBAR 1 STRUKUTUR ORGANISASI PT. ASKES (PERSERO) CABANG GORONTALO PT. ASKES (PERSERO) CABANG PT. ASKES (PERSERO) KAB/KOTA Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan Seksi Hubungan Kemitraan dan Eksternal Seksi Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan Seksi Keuangan dan Umum ASKES Center Sumber Data: PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo

8 Adapun aktivitas yang dilakukan pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo sesuai dengan tugasnya masing-masing adalah: 1) Tugas Kepala Cabang: a) Memastikan terselesaikannya penanganan keluhan pelanggan b) Memastikan terlaksanakannya kepemilikan kartu oleh setiap peserta c) Memastikan efektivitas dan efisiensi biaya d) Memastikan terselenggarakannya pelayanan RJTP pada dokter e) Memastikan kegiatan Unitnya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan f) Memastikan Unitnya compley dengan semua system manajemen yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan Unit Kerjanya g) Memastikan terimplemtasikannya SIM PT. Askes (Persero) h) Memastikan terpenuhinya kepuasan karyawan dalam bekerja 2) Tugas Kepala Askes Limboto dan Boalemo: a) Memastikan tersedianya RKA PT. Askes (Persero) Kabupaten b) Memastikan tercapainya peningkatan kepuasan pelanggan c) Memastikan tercapainya target PJKMU d) Memastikan tercapainya target IWP e) Memastikan terselesaikannya penanganan keluhan pelanggan f) Memastikan terlaksanakannya kepemilikan kartu oleh setiap peserta g) Memastikan kegiatan unitnya berjalan sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran yang telah ditetapkan h) Memastikan unitnya comply dengan semua system manajemen yang diterapkan perusahaan dan relevan dengan unit kerjanya 3) Tugas Seksi Jaminan Pelayanan Kesehatan

9 a) Melaksanakan pengendalian biaya kesehatan b) Memastikan kebenaran penyelesaian klaim c) Melaksanakan pemberian pelayanan kesehatan kepada peserta d) Memeriksa peresepan obat sesuai dengan DPHO e) Mengontrol ketersediaan obat di apotik 4) Tugas Seksi Hubungan Kemitraan dan Eksternal a) Melaksanakan kerja sama dengan pemerintah terkait dengan kesehatan masyarakat b) Melaksanakan sosialisasi c) Melaksanakan kegiatan eksternal (senam, kegiatan-kegiatan kerohanian, seminar, dll) d) Melaksanakan kerja sama dengan pihak Rumah Sakit 5) Tugas Seksi Kepesertaan dan Pelayanan Pelanggan a) Melayani pengurusan kartu Askes, PJKMU, JamKesMas b) Melaksanakan pembayaran klaim oleh pihak Rumah Sakit c) Menangani keluhan peserta 6) Tugas Seksi Keuangan dan Umum a) Menyusun RKA (Rencana Kerja dan Anggaran) seksi keuangan administrasi b) Menyusun prosedur kerja c) Membina SDM dan mengelola SDS d) Melakukan penagihan e) Melakukan penerimaan uang f) Melakukan pembayaran (operasional dan rutin) g) Melakukan pembayaran (klaim) h) Membuat laporan keuangan i) Membuat laporan inventarisasi kekayaan dan kewajiban j) Membuat laporan aktiva tetap

10 k) Membuat laporan pajak l) Menerima, menyimpan, dan mendistribusi barang dan dokumen m) Melakukan administrasi perkantoran (persuratan dan pemusnahan arsip) n) Membuat laporan P3 Waskat laporan Realisasi P3 Waskat o) Membuat usulan calon mitra binaan p) Membuat laporan PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) q) Monitoring dan membuat laporan SSBP (Surat Setoran Bukan Pajak) r) Pembuatan PKS (Perjanjian Kerja Sama) dengan PPK (Pemberi Pelayanan Kesehatan) dan BU (Badan Usaha) s) Menetapkan dan melakukan penilaian hasil kerja pegawai t) Membuat konsep laporan manajemen 3.5.Keadaan Pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Pegawai atau karyawan adalah pelaksana pekerjaan pada suatu organisasi. Dengan adanya pegawai maka suatu organisasi dapat mencapai tujuan dengan baik. PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo sebagai lokasi penelitian tentunya memiliki jumlah pegawai yang cukup dan memiliki latar belakang yang berbeda-beda seperti pendidikan, jenis kelamin, maupun jabatan. Adapun identitas dari pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo dapat dilihat pada tabel dibawah ini: TABEL 1 Keadaan Pegawai Tetap PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo Berdasarkan Nama, Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Jabatan No Nama Pendidikan Jenis Kelamin L/P Jabatan 1 Irfan Humaidi Agama L Kacab

11 2 Rahmat M. Ritonga Ekonomi L Kepala Keuangan dan Administrasi 3 Yusuf Biya SMA L Kepala Askes Boalemo, Pohuwato 4 Nyong Beni Mandagi Kesehatan Masyarakat L Kepala Askes Kabupaten Gorontalo 5 Dr. K. Hendro Kusumo Kedokteran L Kasie Pelayanan Kesehatan 6 Tjiang Kumala Mira Apoteker P Kasie Hubungan Kemitraan dan Eksternal 7 Christina Kojongian Kesehatan Masyarakat P Kasie Kepesertaan dan Pelanggan 8 Endah Suhartini SMA P Pelaksana 9 Olivia Mokoginta Kedokteran P Pelaksana 10 Sri Wahyuni, S.Kom Komputer P Bendahara 11 Reza B. Moh. SE Ekonomi Sumber Data: PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo L Pembukuan Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa keadaan pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo didominasi pendidikan sarjana yaitu sebanyak 9 orang, dan pendidikan SMA hanya 2 orang. Namun uniknya salah satu pegawai yang berpendidikan SMA mampu menjabat sebagai kepala PT. Askes (Persero) Unit Boalemo dan Pohuwato, hal ini disebabkan pengalaman dan keterampilan yang dimiliki oleh pegawai tersebut.

12 Tabel 2 Keadaan Pegawai Tenaga Waktu Tertentu PT. Askes (Persero)Cabang Gorontalo Berdasarkan Nama, Pendidikan, Jenis Kelamin, dan Jabatan No Nama Pendidikan Jenis Kelamin L/P Jabatan 1 Rianty Umar D3 Informatika P Pelaksana 2 Selvi Hasan Akuntansi P Pelaksana 3 Wiwien Riany 4 Libriany Lapalalangi Keperawatan Keperawatan P P Pelaksana Pelaksana 5 Nurhayati Mohi Farmasi P Pelaksana 6 Cindy Kaluku Farmasi P Pelaksana Sumber Data: PT Askes (Persero) Cabang Gorontalo Tabel 2 di atas menunjukkan bahwa hamper seluruh pegawai kontrak atau tenaga waktu tertentu juga didominasi oleh sarjana yang dibuktikan dengan hanya satu orang pegawai kontrak yang berpendidikan DIII. Dari kedua tabel di atas sangatlah jelas bahwa pendidikan pegawai PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo baik pegawai tetap maupun pegawai kontrak (Tenaga Waktu Tertentu) latar belakang pendidikan yang dimiliki cukup baik yaitu didominasi oleh pendidikan sarjana. 3.6.Deskripsi Hasil Penelitian Sistem Pelayanan Jasa pada Kantor PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan karena masih terdapat permasalahan yang timbul. Contoh: sistem ditinjau dari segi fisik fasilitas penunjang seperti komputer masih sangat minim sehingga kurangnya media untuk menginput data peserta. Dari segi non fisik seperti sebagian pegawai kurang komunikatif sehingga memperlambat proses pelayanan kepada peserta yang datang sehingga banyak yang mengeluh karena terlalu lama menunggu antrian. Hal ini inilah yang perlu diperhatikan oleh Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo

13 untuk menambah personilnya di bagian pelayanan yang lebih berpengalaman dalam bagian pelayanan tersebut, agar menghindari keluhan-keluhan ataupun hal-hal yang tidak disenangi oleh peserta. Kendala-kendala yang dihadapi oleh PT. Askes (Persero) Cabang Gorontalo sesuai yang diamati oleh peneliti dari hasil observasi dan wawancara di lapangan adalah banyak masyarakat yang sangat mengharapkan kepuasan dalam pelayanan. Namun hal ini masih belum terdapat pada kantor PT. Askes, karena pelayanan mereka belum memuaskan. karena minimnya pegawai Askes terutama pada bagian pelayanan, sehingga dapat memperlambat proses pelayanan kepada peserta sehingga masih banyak yang mengeluh terlalu lama menunggu antrian. Untuk mengatasi masalah ini, pimpinan hendaknya menambah jumlah personil pegawai dengan keterampilan dan kecakapan serta pengalaman yang lebih untuk dapat bekerja maksimal maupun menangani setiap keluhan yang ada. 3.7.Pembahasan Sistem Pelayanan PT. Askes Cabang Gorontalo Dalam pelaksanaannya pada kantor PT. Askes Cabang Gorontalo hubungannya dengan sistem pelayanan salah satunya pembuatan kartu peserta Askes. Adapun pelayanan kepesertaan terdapat dua jenis kepesertaan yang merupakan program PT. Askes yakni peserta Askes sosial dalam hal ini pesertanya adalah Pegawai Negeri Sipil, TNI/POLRI, Pensiunan/Veteran beserta keluarganya. Kedua adalah peserta Jamkesmas dan Jamkesda dalam hal ini pesertanya adalah Masyarakat yang terdaftar di daerahnya masing-masing. PT. Askes saat ini telah memberikan kemudahan kepada masyarakat yang ingin mengurus kartu Askes tersebut yakni dengan dua cara: 1. Peserta datang langsung di Kantor PT. Askes Cabang Gorontalo untuk registrasi. Sebelum pesertadatang kebagian pelayanan, petugas keamanan yang berada di Kantor PT.

14 Askes akan memberikan Formulir yaitu dengan mengisi Data Induk Daftar Isian Registrasi melampirkan pasfoto terbaru masing-masing 1 (satu) lembar ukuran 3x4 cm, kecuali bagi anak usia balita serta menunjukkan persyaratan: a. Asli/Fotocopy Surat Keputusan sebagai Pegawai Negeri Sipil/ Pensiunan/ Petikan Gelar Kehormatan Veteran/ Perintis Kemerdekaan/ Pegawai Tidak Tetap. b. Fotocopy Daftar Gaji terakhir yang dilegalisir bagi PNS dan Surat Tanda Bukti Penerima Pensiun (STBPP bagi penerima pensiun. c. Fotocopy Surat Nikah, Akte Kelahiran Anak/ Keterangan Lahir, Surat Keputusan Pengadilan Negeri untuk Anak Angkat. d. Surat Keterangan dari Sekolah/ Perguruan Tinggi (bagi anak berusia lebih dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. e. Asli/Fotocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) f. Surat Pernyataan/ Keterangan Melaksanakan Tugas Perorangan (SPMT) bagi Pegawai Tidak Tetap (PTT). Setelah lengkap semua persyaratannya s maka peserta akan dipersilahkan untuk kebagian pelayanan. Peserta memperlihatkan semua dokumen-dokumen pesrsyaratan sesuai yang diminta oleh PT. Askes baik yang asli maupun fotocopy. Selanjutnya data peserta akan diinput ke dalam data kepesertaan sehari kemudian kartu peserta sudah dapat dijemput. 2. Untuk memberikan kemudahan bagi peserta dalam melakukan pendaftaran dan pembuatan Kartu Askes maka peserta bisa registrasi langsung lewat internet pada Website PT. Askes (Persero). Adapun prosedur registrasi melalui internet yaitu ada empat tahap: a. Daftar lewat web kemudian pilih menu Pendaftaran. Dalam hal ini peserta mengisi biodata sesuai yang diminta oleh PT. Askes Cabang Gorontalo.

15 b. Sehari setelah melakukan pendaftaran, tunggu sampai petugas Askes akan menghubungi anda, sementara menunggu petugas menghubungi anda mulailah menyiapkan dokumen-dokumen pendukung seperti Fotocopy KTP, SK, Akte Kelahiran, Surat Nikah, Daftar Gaji, dll. c. Setelah petugas Askes menghubungi anda untuk datang ke Kantor Askes, maka peserta membawa dokumen-dokumen pendukung (asli dan fotocopy) d. Petugas akan mencocokkan dokumen-dokumen tersebut dengan data-data sesuai yang anda isi melalui internet dengan dokumen aslinya, maka kartu Askes sudah dapat diambil Masalah Yang sering dihadapi dalam Sistem Pelayanan Dari hasil pengamatan pada Kantor PT. Askes Cabang Gorontalo tentang pelayanannya para pegawai telah melakukan pelayanan semaksimal mungkin, namun dalam melakukan pelayanannya para pegawai masih mengalami permasalahan, diantaraya: 1. Sering terjadi gangguan koneksi internet hal ini dapat menyebabkan lambatnya proses penginputan data peserta sehingga menjadi keluhan peserta kepada pihak Askes tersebut. 2. Kurangnya pegawai khusus dibidang pelayanan sehingga tidak mampu melayani banyaknya jumlah peserta yang datang untuk mendapatkan layanan sesuai kebutuhan mereka, hal inilah yang membuat para pegawai dibagian pelayanannya harus lebih ekstra cepat agar peserta tidak mengeluh karena menunggu antrian yang lebih lama.

16 Upaya Yang dilakukan dalam mengatasi masalah Sistem Pelayanan Melihat masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Askes maka perlua dilakukan tindakan untuk mengatasi masalah tersebut seperti: 1. Lebih meningkatkan kapasitas sistem jaringan internet yang ada dengan cara menambah kecepatan konektivitas sesuai dengan kebutuhan dalam proses pelayanan dalam menginput data peserta sehingga dalam melakukan penginputan data peserta lebih cepat diproses. 2. Melihat banyaknya peserta yang dilayani sehingga tidak seimbang dengan jumlah pegawai yang berada pada bagian pelayanan tersbut sehingga dilakukan penambahan jumlah pegawai untuk melayani peserta sehingga dapat terlayani peserta yang datang tanpa menunggu lama untuk antrian.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Askes (Persero) PT. Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada di PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dan bidang yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan straatregiling nomor 1 yang

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1934, berdasarkan straatregiling nomor 1 yang BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) adalah suatu badan usaha milik negara yang bergerak di bidang jasa, yaitu asuransi kesehatan. Program Asuransi kesehatan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional.

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. asuransi kesehatan. Penulis ditempatkan pada bagian operasional. BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis memilih untuk melakukan kerja praktek di PT Askes (Persero) Regional V Bandung yang bergerak

Lebih terperinci

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus

Laporan Geladi. BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan Geladi BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Disusun oleh : Yunita Prabowo (1106130148) SI 37 06 Telkom University Kudus 2015 Lembar Pengesahan BPJS Kesehatan Kantor Cabang Utama Kudus Laporan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tentu saja akan menghadapi resiko sakit yang memerlukan obat dan perawatan dalam menjalani kehidupannya. Resiko gangguan kesehatan inilah yang setiap saat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bagi Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran, Perintis BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Askes (Persero ) PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan

Lebih terperinci

Marita Ahdiyana, M. Si

Marita Ahdiyana, M. Si Marita Ahdiyana, M. Si Pentingnya jaminan Kesehatan Isu jaminan kesehatan menjadi isu yang sangat krusial mengingat adanya fenomena jatuh miskin lagi (jamila), dan sakit sedikit menjadi miskin (sadikin)

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha

LAMPIRAN 1. Universitas Kristen Maranatha 87 LAMPIRAN 1 88 LAMPIRAN 2 Bandung, Juli 2009 Hal : Permohonan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu Dengan hormat, Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah Program Sarjana Kedokteran pada Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan Program Jaminan Sosial di Indonesia berlandaskan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem

BAB III PEMBAHASAN. yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di. Indonesia menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem digilib.uns.ac.id BAB III PEMBAHASAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1. Sejarah Perusahaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha. I.1.1 Bentuk Usaha. BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan BAB I PENDAHULUAN I.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha I.1.1 Bentuk Usaha BPJS Kesehatan sebagai Badan Pelaksanaan merupakan badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal.

I. PENDAHULUAN. kegiatan di bidang kesehatan. Sesuai dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 23. yang sama dalam memperoleh derajat kesehatan yang optimal. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hukum memegang peran penting dalam berbagai segi kehidupan bermasyarakat dan bernegara seperti dalam bidang kesehatan. Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN BAB II DESKRIPSI UMUM OBJEK PENELITIAN A. DESKRIPSI UMUM 1. Keadaaan Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu dari 34 provinsi di wilayah Indonesia dan terletak di pulau jawa bagian tengah,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang.

BAB I PENDAHULUAN. Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelayanan kesehatan yang baik merupakan kebutuhan bagi setiap orang. Semua orang ingin dilayani dan mendapatkan kedudukan yang sama dalam pelayanan kesehatan. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Praktek kerja lapangan merupakan salah satu wahana dalam mempraktekan ilmu yang telah di dapat selama duduk di bangku kuliah dalam bentuk teori maupun praktek. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan jasa asuransi di Indonesia, terutama di era globalisasi saat ini mangalami petumbuhan yang sangat pesat, hal ini terbukti dengan banyaknya

Lebih terperinci

Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan

Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan Lowongan Kerja BUMN BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan atau dahulu disebut PT Asuransi Kesehatan (Askes) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 48 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis sistem yang berjalan 3.1.1. Gambaran umum PT.ASKES (Persero) 3.1.1.1. Sejarah Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satu mengantisipasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Berdasarkan staategeling nomor 1 yang ditetapkan tanggal 19 Desember 1934 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT Askes (Persero) Program asuransi kesehatan bagi pegawai negeri dan penerima pensiunan sudah dimulai sejak jaman Kolonial Belanda tahun 1934. Berdasarkan

Lebih terperinci

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL

INSTITUT PERTANIAN BOGOR DIREKTORAT SUMBERDAYA MANUSIA PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMBUATAN ASURANSI SOSIAL 1. TUJUAN Tujuan Prosedur Operasional Baku (POB) ini adalah untuk menjelaskan prosedur dalam memberikan pelayanan dalam membuat Kartu Peserta Askes Sosial kepada CPNS dan PNS serta anggota keluarganya

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA CILEGON

BERITA DAERAH KOTA CILEGON BERITA DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2012 NOMOR : 29 PERATURAN WALIKOTA CILEGON NOMOR 29 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi gelar Sarjana Hukum

Lebih terperinci

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN 7 BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN A. Sejarah Singkat PT Taspen adalah suatu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang asuransi yang meliputi, Tabungan Hari Tua (THT) dan

Lebih terperinci

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS,

BUPATI SAMBAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SAMBAS, BUPATI SAMBAS PERATURAN BUPATI SAMBAS NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA ASKES SOSIAL BAGI PELAYANAN KESEHATAN PESERTA PT. ASKES (PERSERO) DAN ANGGOTA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Asuransi Menurut Undang-undang No.2/1992 tentang asuransi, asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

Lebih terperinci

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA Nama NPM : 46211491 Kelas : Rufidayanti Istiqomah : 3DA02 Pembimbing : Dr. Emmy Indrayani

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)

Gambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. asuransi sehingga masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu kebijakan pemerintah bidang kesehatan yang terintegrasi dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

Lebih terperinci

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN BULANAN PENGELOLAAN PROGRAM JAMINAN KESEHATAN BAGI BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN - 1 - BAB I PENJELASAN

Lebih terperinci

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN

BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN BAB II BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Ringkas BPJS Kesehatan BPJS Kesehatan mulai beroperasi menyelenggarakan Program Jaminan Kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014 dan merupakan

Lebih terperinci

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan.

DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH. mutupelayanankesehatan. DANA KAPITASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA MILIK PEMERINTAH DAERAH mutupelayanankesehatan.net I. PENDAHULUAN Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan Klinik Geo Medika merupakan sebuah fasilitas layanan kesehatan milik swasta. Pada awal pendiriannya Klinik Geo Medika memberikan layanan kesehatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan dicanangkan pertama kali oleh pemerintah Indonesia pada tahun 2004 sebagai bagian dari kewajiban pemerintah yang dimanfaatkan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap

BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah saatnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah memiliki peranan yang sangat penting untuk menyediakan layanan publik yang prima bagi masyarakatnya sesuai yang telah diamanatkan dalam Undang-Undang. Dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini dalam perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat menuntut suatu pelayanan yang sempurna. Kemajuan teknologi informasi juga sangat membantu

Lebih terperinci

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR : 126 TAHUN 2002 TENTANG PERSENTASE NILAI RUPIAH KOMPONEN KAPITASI RAWAT JALAN TINGKAT PERTAMA DAN TATA CARA PEMBAYARANNYA BAGI PESERTA ASKES PADA PUSKESMAS,

Lebih terperinci

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor

BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN. menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan Undang-undang Nomor BAB III BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN A. Sejarah Berdirinya BPJS Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS merupakan lembaga yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM JAMINAN KESEHATAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa setiap orang berhak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kebijakan pemerintah memberikan dana pelayanan kesehatan, yang secara implisit merupakan pemahaman pemerintah atas tanggung jawab kepentingan umum. Sebagai negara berkembang,

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM PEMBIAYAAN DAN PENGGUNAAN DANA PROGRAM ASURANSI KESEHATAN PADA PUSKESMAS DAN JARINGANNYA

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan

LAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI

PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI 0 PEMERINTAH KOTA BUKITTINGGI PERATURAN DAERAH KOTA BUKITTINGGI NOMOR : 2 TAHUN 2010 TENTANG TARIF DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS BAGI PESERTA PT ASKES (PERSERO) DAN KELUARGANYA DENGAN

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456). LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456). UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2004 TENTANG SISTEM JAMINAN SOSIAL

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.90, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Dana Belanja Pensiun. PT Taspen (PERSERO). Perhitungan. Tata Cara. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24/PMK.02/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan. Kesehatan merupakan hak bagi setiap

Lebih terperinci

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK

DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK DAFTAR ISI 1. PENETAPAN PERATURAN POKOK 2. BAB I : KETENTUAN UMUM a. Pasal 1 : Pengertian b. Pasal 2 : Maksud dan tujuan c. Pasal 3 : Lingkup peraturan pokok kepegawaian di GKJW Jemaat Waru. d. Pasal 4

Lebih terperinci

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN BAGI PENDUDUK KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 54 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN. Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana ( ) SI PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI LAPORAN GELADI BPJS KESEHATAN CABANG BALIKPAPAN Disusun oleh: Yehezkiel Dwisandi Sabana (1106134209) SI-37-03 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 LEMBAR

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-E TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan 3.2 Prinsip Prinsip Jaminan Kesehatan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Jaminan Kesehatan Jaminan kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan

BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA. dibantu oleh beberapa orang apoteker yang memenuhi persyaratan peraturan BAB II LANDASAN TEORI A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Instalasi Farmasi Rumah Sakit Instalasi Farmasi Rumah Sakit adalah suatu departemen atau unit atau bagian di suatu rumah sakit yang berada di bawah pimpinan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KELAS B DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Peraturan perawatan,tunjangan cacat dan uang duka. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) : Peraturan perawatan,tunjangan cacat dan uang duka. : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran : SMK Negeri 1 TUREN : Administrasi Kepegawaian Kelas / Semester : XI / 2 Materi Pokok Alokasi Waktu : Peraturan perawatan,tunjangan cacat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja

BAB I PENDAHULUAN. karyawan yang berkualitas adalah karyawan tersebut memiliki motivasi kerja BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian Perusahaan yang ingin unggul dalam kompetisi pasti menyadari bahwa karyawan yang berkualitas lah yang diperlukan dalam perusahaan. Salah satu ciri karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, dan aspek-aspek lainnya. Aspek-aspek ini saling berkaitan satu dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbicara tentang kesejahteraan sosial sudah pasti berkaitan dengan seluruh aspek kehidupan masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan,

Lebih terperinci

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

2016 ANALISIS KINERJA RUMAH SAKIT RUJUKAN BPJS KESEHATAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan merupakan faktor penting bagi kita semua. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap penduduk diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi Negara/ daerah

Lebih terperinci

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial

BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan. Oleh: Novijan Janis. Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan Kesehatan Oleh: Novijan Janis Kepala Subbidang Analisis Risiko Ekonomi, Keuangan, dan Sosial Email: janis912@gmail.com Pendahuluan Pemerintah telah mencanangkan

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem yang sedang berjalan adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun,

BAB I PENDAHULUAN. termasuk ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Swadaya Masyarakat. SJSN. mencakup beberapa jaminan seperti kesehatan, kematian, pensiun, BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Tahun 2003 pemerintah menyiapkan rancangan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) 1. Rancangan SJSN disosialisasikan ke berbagai pihak termasuk ke Perguruan Tinggi dan

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas

1 BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Untuk itu pemerintah memiliki upaya upaya peningkatan kualitas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah salah satu negara berkembang, dimana Indonesia memiliki prioritas dan arah pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan

Lebih terperinci

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero)

DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero) DR. UMBU M. MARISI, MPH PT ASKES (Persero) AGENDA KESIAPAN SEBAGAI BPJS TANTANGAN 2 2 PERJALANAN PANJANG ASKES Menkes 1966-1978 Prof Dr GA Siwabessy Cita-cita: Asuransi kesehatan bagi rakyat semesta BPDPK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan khusus kepada penduduk miskin, anak-anak, dan para lanjut usia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional, pelayanan kesehatan baik oleh pemerintah maupun masyarakat harus diselengarakan secara

Lebih terperinci

DALAM SISTEM. Yulita Hendrartini

DALAM SISTEM. Yulita Hendrartini PERAN STAKEHOLDER DALAM SISTEM JAMINAN KESEHATAN Yulita Hendrartini PRINSIP PENYELENGGARAAN ASKESKIN PROGRAM DISELENGGARAKAN DENGAN PRINSIP NIRLABA DAN DANA AMANAH DISELENGGARAKAN SECARA SERENTAK DI SELURUH

Lebih terperinci

PT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak

PT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak PT ASKES (PERSERO) MENUJU BPJS KESEHATAN TAHUN 2014 OCTOVIANUS RAMBA Kepala PT. Askes (Persero) Cabang Pontianak Agenda 1. Perjalanan Panjang Askes 2. Amanah UU No.24 tahun 2011 3. Garis Besar Roadmap

Lebih terperinci

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN

RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN Interview guide RESPON MASYARAKAT TERHADAP JAMKESMAS SEBAGAI UPAYA PELAYANAN KESEHATAN A. Profil informan Nama ; Umur : Jenis kelamin : Pendidikan : Pekerjaan : Penghasilan perbulan : B. Pengetahuan dan

Lebih terperinci

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI BKN,BKD dan INSTANSI VERTIKAL Propinsi/Kabupaten/Kota se-jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. 1 Surakarta, 08 Nopember 2011 SOSIALISASI KETASPENAN PROSEDUR

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 19-M TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL MENENGAH (UMKM) WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai

Lebih terperinci

CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK

CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK CARA MEMBUAT KARTU BPJS TAMBAHAN ANAK Saya mau membuat kartu ASKES, sekarang namanya kartu BPJS buat anak bungsu saya, yaitu anak ke-3. Berikut saya sajikan tentang cara membuat kartu BPJS tambahan anak.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN

LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN LAPORAN AKHIR GELADI 2015 BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN KANTOR CABANG UTAMA PALEMBANG UNIT KEPESERTAAN Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat mata kuliah Geladi Program Studi S1 Teknik

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014

1 BAB I PENDAHULUAN. Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah dilaksanakan sejak 1 Januari 2014 berdasarkan amanat Undang-Undang Dasar 1945 dan Undang-Undang No. 40 tahun 2004 tentang Sistem

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. dan pemerintah, serta pelaksanaan dari perencanaan tersebut. Objek dalam

BAB 5 PENUTUP. dan pemerintah, serta pelaksanaan dari perencanaan tersebut. Objek dalam BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme penyusunan perencanaan, pengelolaan dana jaminan kesehatan yang berasal dari masyarakat dan pemerintah, serta pelaksanaan

Lebih terperinci

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero)

BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero) BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN TRANSFORMASI PT. ASKES (PERSERO) PT. Askes (Persero) DASAR HUKUM 1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN 1 DASAR HUKUM Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Penerima Pensiun (PNS dan ABRI) beserta anggota keluarganya berdasarkan BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah PT. Askes (Persero) Pada tahun 1968 pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan yang secara jelas mengatur pemeliharaan kesehatan bagi Pegawai Negeri dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan laba yang maksimum dalam rangka mempertinggi tingkat BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Setiap perusahaan atau badan usaha pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan adalah untuk mendapatkan laba yang maksimum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan diakui oleh segenap bangsa-bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Terbukti dengan semakin banyaknya berdiri asuransi-asuransi yang

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Terbukti dengan semakin banyaknya berdiri asuransi-asuransi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek Perkembangan usaha asuransi dewasa ini telah membuktikan kemajuan yang cukup pesat. Terbukti dengan semakin banyaknya berdiri asuransi-asuransi yang memberikan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan dengan menggunakan mekanisme asuransi kesehatan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 218/PMK. 02/2010 TENTANG TATA CARA PERHITUNGAN, PENYEDIAAN, PENCAIRAN, DAN PERTANGGUNGJAWABAN DANA BELANJA PENSIUN YANG DILAKSANAKAN OLEH PT TASPEN (PERSERO) DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV SLAMET RIYADI SURAKARTA TINJAUAN PROSEDUR PENDAFTARAN PASIEN RAWAT JALAN JAMKESMAS DI RUMAH SAKIT TK IV. 04. 04. 04 SLAMET RIYADI SURAKARTA Puji Retnowati, Antik Pujihastuti, Rohmadi, APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.co.id

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 48 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN PELAYANAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN KOTA SURABAYA YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional

Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional MENTERI Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional Peluncuran Peta jalan Jaminan Kesehatan Nasional 2012-2019 Jakarta, 29 November 2012 1 MENTERI SISTEMATIKA 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terlebih lagi jika terjadi hal yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. terlebih lagi jika terjadi hal yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi merupakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Keselamatan dalam melakukan aktifitas merupakan hal yang penting, terlebih lagi jika terjadi hal yang tidak terduga sebelumnya. Asuransi merupakan pemberian

Lebih terperinci

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI DHARMASRAYA PERATURAN BUPATI DHARMASRAYA NOMOR : 7 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN DANA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI KABUPATEN DHARMASRAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA Diubah dengan Perwal Nomor 93Tahun 2012 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 29 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS PENDAPATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kepuasan 1. Pengertian Kepuasan Pasien Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa dari seseorang yang mendapat kesan dari membandingkan hasil pelayanan kinerja dengan harapan-harapannya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, adalah badan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) a. Pengertian Badan Usaha Milik Negara Pengertian Badan Usaha Milik Negara dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan

BAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN KESEHATAN BAGI MASYARAKAT MISKIN YANG DIBIAYAI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 23 TAHUN : 2008 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 73 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DENGAN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada pembahasan bab lima ini akan disampaikan kesimpulan mengenai penjabaran dari bab satu sampai dengan bab empat dan berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci