BAB I PENDAHULUAN. saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program. Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap
|
|
- Widyawati Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat akan pelayanan kesehatan yang baik, sudah saatnya untuk diupayakan mempercepat pengembangan program asuransi kesehatan. Hal ini untuk dapat mengantisipasi kecenderungan peningkatan biaya pelayanan kesehatan agar tetap dapat terjangkau oleh sebagian besar masyarakat. Pengalaman berbagai Negara menunjukkan bahwa peranan pemerintah sangat besar dalam perkembangan program asuransi kesehatan di suatu Negara. Selain Amerika Serikat sebagian besar Negara memperkenalkan konsep Asuransi Kesehatan Sosial secara bertahap bagi berbagai kelompok masyarakat. Korea Selatan (misalnya) melalui Dekrit Presiden (1976) yang secara bertahap mewajibkan perusahaan dengan tenaga kerja 500, kemudian 250, kemudian 100, kemudian 25 dan akhirnya seluruh penduduk ikut dalam program asuransi kesehatan (sosial) Sulastomo (2007 : 216). Salah satu aspek kesehatan yang akan banyak berpengaruh dalam pengembangan pelayanan kesehatan adalah sistem penyelenggaraan jaminan pelayanan kesehatan yang hendak diterapkan disuatu Negara. Di Negara-negara sosialis, Negara memikul beban hampir seluruh aspek biaya kesehatan, pemberantasan penyakit menular, kesehatan lingkungan, perawatan rumah sakit dan lain-lain. Dibanyak Negara lain pemerintah memikul sebagian biaya kesehatan, sedangkan masyarakat/perusahaan-perusahaan swasta diwajibkan
2 2 untuk memikul sebagian biaya perawatan kesehatan sehari-hari karyawannya. Perbedaan ini ditentukan oleh sistem ekonomi yang dikembangkan oleh masingmasing Negara. Di Negara-negara maju lainnya mereka mengembangkan sistem yang dikenal dengan sistem asuransi kesehatan. Pemerintah/perusahaanperusahaan swasta dan perorangan menanggung beban dalam persentase tertentu dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan (Sulastomo, 2007:241). Undang-undang Pokok Kesehatan RI (2009) mengatakan bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia. Dalam pengertian ini dijelaskan bahwa kesehatan adalah salah satu aspek yang paling menentukan kesejahteraan masyarakat. Selain itu pada tahun 1968, Pemerintah RI dengan S.K. Presiden No. 230/1968 telah memutuskan sistem jaminan pelayanan kesehatan pegawai negeri/pensiun berdasar asuransi. Dalam surat keputusan sebelumnya (S.K. 122/1960), pegawai negeri diwajibkan untuk memberikan iuran perawatan kesehatan sebesar 5 % gaji pokok. Hal ini menujukkan bahwa pegawai negeri ikut memikul biaya kesehatan disamping biaya-biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah. Atas dasar ini pemerintah telah membentuk Badan penyelenggaraan Dana pemeliharaan kesehatan pegawai Negeri/pensiun dan keluarganya. Seiring berjalannya waktu, badan penyelenggara dana pemeliharaan kesehatan di Indonesia berubah-ubah status dari Badan penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK) menjadi Perusahaan Umun Husada Bhakti (PHB). Seperti dalam sejarah PT.ASKES (persero) di website resminya dijelaskan mengapa PHB ini berubah menjadi perseroan terbatas ( Dikarenakan
3 3 Perum Husada Bhakti pun belum cukup fleksibel untuk dapat melakukan pengembangan sistem pelayanan dan pembiayaannya, karena semakin berkembangnya teknologi kedokteran, makin luasnya penyebaran fasilitas kesehatan dan tingginya inflasi alat dan bahan untuk kesehatan yang jauh melebihi inflasi bahan lainnya. Kesemuanya itu tidak sejalan dengan pendanaan yang relatif terbatas, maka melalui Peraturan Pemerintah nomor 6 tahun 1992 dibentuklah PT (Persero) Asuransi Kesehatan Indonesia atau PT.ASKES (persero) untuk menyelenggarakan program jaminan pemeliharaan kesehatan dan asuransi kesehatan yang mencakup peserta wajib yang bersifat sosial, dan peserta sukarela yang bersifat komersial. Sampai sekarang PT.ASKES (persero) telah mampu bertahan dan lolos dari gangguan krisis moneter yang menimpa Indonesia sejak tahun 1997 dan kini semakin berani mengembangkan dirinya berdasarkan pengalamannya selama ini dengan melakukan pengembangan produknya untuk menjangkau peserta komersial dari Badan-badan usaha swasta. Tabel 1.1 Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (Persero) No Tahun PNS PP Sipil PP ABRI VET & PKRI TOTAL Sumber : Laporan Jumlah Kepesertaan PT.ASKES (persero)
4 4 Melihat jumlah peserta yang sangat banyak jumlahnya tersebut maka PT.ASKES (persero) harus sudah menata perusahaan sehingga dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain. PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik melalui motto perusahaan Ramah, Tanggap, dan Informatif (RTI), didukung oleh Sumber daya manusia yang terlatih, pelaksanaan ISO sejak tahun 1998 dan Informasi Teknologi (IT) yang baik. Semenjak diberlakukan ISO PT. Askes (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya senantiasa meningkatkan pelayanan salah satunya dengan melaksanakan evaluasi kepuasan pelanggan melalui survey pihak ke tiga yang dilakukan pihak LPPM (lembaga pendidikan dan pengembangan manajemen) Cikini, Jakarta Pusat. Survey tersebut dapat dilihat pada tabel 1.2 Tabel 1.2 Tingkat kepuasan peserta askes terhadap pelayanan secara keseluruhan. No Tahun Tingkat kepuasan % % % Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES (persero) 2010 Secara keseluruhan jika dilihat dari tabel 1.2 PT.ASKES memang sudah cukup baik dalam melaksanakan pelayanannya. Namun demikian dari hasil survey pendahuluan selama peneliti menyebarkan angket survey pendahuluan di PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya pada bulan Nopember 2010 dari 20 responden yang diberikan angket masih ada 30 % yang mengatakan tidak puas dengan pelayanan di PT.Askes karena prosedur yang berbelit, kesalahan
5 5 identitas di kartu dan lain-lain. Dengan demikian PT.Askes (Persero) harus mendapat kepercayaan dari masyarakat agar dapat bertahan. Kepercayaan tersebut diperoleh jika masyarakat menganggap perusahaan memiliki citra yang baik, anggapan ini berkaitan dengan persepsi masyarakat terhadap perusahaan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sutojo (2004 : 8) bahwa citra perusahan yang baik akan mendukung keberhasilan suatu perusahaan diantaranya untuk memasarkan produk-produknya dan meningkatkan jumlah konsumennya. Citra perusahaan dipandang sebagai salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi efektifitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak jika citra dipandang sebagai salah satu aset terpenting yang dimiliki oleh perusahaan atau organisasi. Setiap perusahaan memiliki citra yang disadari atau tidak telah melekat pada perusahaan tersebut. Tidak sedikit barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan begitu kuat citranya di benak konsumennya. Dowling (2002 : 4) mengemukakan bahwa citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat yang dimiliki perusahaan dan dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan dan layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi persepsi peserta terhadap citra perusahaan itu sendiri. Citra perusahaan tidak bisa direkayasa artinya citra tidak datang dengan sendirinya melainkan dibentuk oleh masyarakat dari upaya komunikasi dan keterbukaan perusahaan dalam usaha membangun citra positif yang diharapkan. Upaya membangun citra tidak bisa dilakukan pada saat tertentu saja tetapi merupakan suatu proses yang panjang. Citra merupakan
6 6 semua persepsi atas obyek yang dibentuk oleh konsumen dengan cara memproses informasi dari berbagai sumber sepanjang waktu Gambar 1.1 Indeks Penilaian Reputasi Perusahaan Sebagai Good Corporate Governance (perusahaan publik terpercaya) Sumber : Laporan Tahunan PT.ASKES 2011 dan BPKP 2011 Penilaian citra PT.Askes (persero) berdasarkan GCG (good corporate governance) Nilai GCG Askes masih bergerak secara fluktuatif dari tahun ke tahun, masih ada ketidakstabilan pada citra perusahaan di PT.ASKES (persero). Seperti yang tertera pada grafik nilai GCG dari 5 tahun terakhir yang di dapatkan oleh PT.Askes (persero) dapat disimpulkan bahwa hal ini adalah masalah bagi PT.ASKES yang harus diselesaikan untuk menstabilkan citranya. Penulis tidak hanya mendapatkan data sekunder yang berasal dari data perusahaan, akan tetapi data primer juga. Data primer ini didapatkan dari hasil pengisian angket/kuesioner yang disebarkan di kantor PT.ASKES (persero)
7 7 cabang Tasikmalaya untuk mendapatkan data survey pendahuluan tentang citra PT.ASKES (persero). Dibawah ini adalah data hasil dari survey pendahuluan yang didapatkan dari penyebaran kuesioner yang telah diisi oleh para peserta askes yang datang ke customer service. CITRA PT.ASKES (PERSERO) BERDASARKAN SURVEY PRA PENELITIAN Sangat Buruk 3% Sangat Baik 14% Buruk 39% Baik 44% Gambar 1.2 Citra PT.ASKES (persero) Berdasarkan Survey Pra Penelitian Sumber : Pra Penelitian November 2011 CPR PT.ASKES masih belum maksimal dalam pembentukan citranya masih ada 3% peserta askes yang memiliki anggapan bahwa citra dari perusahaan ini masih dikatakan sangat buruk. Sebenarnya banyak yang memiliki anggapan baik dan sangat baik sekitar 44% beranggapan citranya baik dan 14% sangat baik tapi itu juga masih belum optimal karena masih ada 39% yang memiliki anggapan citra perusahaan PT.Askes (persero) buruk. Dari data survey pendahuluan tersebut dapat dilihat ini adalah satu masalah yang dimiliki PT.Askes. Corporate Public Relations bukan hanya sekedar kegiatan ekonomi untuk menciptakan profit demi kelangsungan bisnisnya, melainkan sebuah tujuan jangka panjang untuk membentuk hubungan antara perusahaan dengan masyarakat
8 8 maupun konsumen untuk menciptakan sebuah citra yang baik bagi perusahaan di waktu yang akan datang (Wibisono 2007:78). CPR juga tidak hanya membentuk hubungan eksternal saja melainkan membentuk hubungan yang baik dengan publik internal juga seperti stakeholders, karyawan, dan lain-lain. Corporate Public Relations di PT. Askes (Persero) dikenal dengan nama kemitraan yang bertujuan memuaskan publik internal dan eksternal serta bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat menghancurkan perusahaan. Pelaksanaan CPR dapat berjalan dengan baik jika ditunjang oleh program-program kerja tepat sasaran. Sebaik apapun pihak perusahaan berusaha untuk menciptakan citra yang baik kepada konsumennya, jika tidak didukung oleh keramahan, kepedulian karyawan perusahaan terhadap para konsumen maka tidak akan mengubah persepsi mereka terhadap perusahaan tersebut. Sebaliknya apa bila konsumen telah mempunyai kesan yang positif terhadap perusahaan maka akan memberikan itikad baik, rasa simpati, pengakuan, penerimaan dan dukungan kepada pihak perusahaan sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan itu sendiri. Berdasarkan uraian permasalahan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang Corporate Public Relations serta pengaruhnya terhadap Citra Perusahaan survei terhadap persepsi peserta PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya.
9 9 1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan diatas, penulis mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi PT.Askes (Persero) adalah ketidakstabilan citra perusahaan yang dipersepsikan oleh masyarakat. Hal ini ditunjukan dengan pergerakan yang fluktuatif pada indeks good corporate governance, beberapa tingkat ketidakpuasan, dan survey pra penelitian yang masih memiliki persepsi negatif pada perusahaan dari masyrakat. Corporate Public Relations PT.Askes (persero) dilakukan untuk meningkatkan citra perusahaannya. Kegiatan utama dari CPR ini adalah sangat sensitif yaitu menjaga kepuasan stakeholders termasuk pemegang saham dan pemerintah. CPR juga memiliki tugas yang lebih berat lagi yaitu bertanggung jawab terhadap pencegahan dan pemecahan krisis yang dapat mematikan perusahaan. Oleh karena itu penelitian ini berusaha mengkaji Corporate Public Relations PT.Askes (persero) dengan tujuan untuk meningkatkan citra perusahaan Rumusan Masalah Berdasarkan uraian yang disampaikan dalam latar belakang penelitian dan identifikasi masalah di atas, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : a. Bagaimana gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor cabang Tasikmalaya menurut peserta Askes.
10 10 b. Bagaimana gambaran Citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya menurut peserta Askes. c. Seberapa besar pengaruh CPR terhadap citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya. 1.3 Tujuan Penelitian a. Untuk memperoleh gambaran CPR pada PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya. b. Untuk memperoleh gambaran citra PT.ASKES (Persero) Kantor cabang Tasikmalaya. c. Untuk memperoleh temuan besarnya pengaruh CPR terhadap citra PT.ASKES (Persero) Kantor Cabang Tasikmalaya. 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengembangan ilmu manajemen khususnya manajemen pemasaran mengenai corporate public relations dan citra perusahaan pada industri jasa asuransi serta bermanfaat untuk memberikan gambaran dan pengetahuan yang lebih luas kepada peneliti-peneliti berikutnya dan kepada masyarakat umum yang membutuhkannya. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam program peningkatan kinerja jasa asuransi khususnya PT.Askes (Persero) melalui CPR seperti dalam hal awareness, knowledge, interest, relationship, preference, prefered action dan advocacy dalam upaya
11 11 peningkatan citra Askes. Sumbangan informasi tersebut berguna bagi kebijakan PT.Askes (Persero) dalam menyusun program kerja corporate public relations (CPR)
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. strategi untuk mempertahankan citra perusahaan sehingga konsumen akan loyal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha dewasa ini, banyak masalah-masalah yang dihadapi oleh perusahaan di Indonesia. Salah satunya dikarenakan dampak adanya perdagangan bebas yang sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan dikembangkan. Citra pada dasarnya merupakan salah satu harapan yang ingin dicapai perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini berkaitan dengan rendahnya tingkat kepuasan peserta BPJS Kesehatan. Sejak dikeluarkannya UU Badan Penyedia
Lebih terperinciGambar 1.1 Logo BPJS Kesehatan Sumber: Humas BPJS Kesehatan (2010)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Kesehatan adalah instansi atau badan yang bergerak di bidang jasa asuransi kesehatan untuk seluruh masyarakat Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Pelayanan publik merupakan tanggungjawab pemerintah dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah, baik itu di pusat, di daerah, dan dilingkungan Badan Usaha Milik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus terpusat pada customer atau nasabahnya. membangkitkan ketertarikan masyarakat/customer maupun nasabah.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perusahaan-perusahaan menghadapi persaingan bisnis khususnya di bidang jasa sangatlah ketat. Dengan berhasil atau sekedar bertahan, perusahaan
Lebih terperinci1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya orientasi pasar dan liberalisasi jasa kesehatan sebagai akibat globalisasi, rumah sakit sebagai organisasi yang bergerak di bidang jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki sumber daya alam yang berlimpah, yang kemudian dimanfaatkan oleh banyak perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari hasil tambang batubara. Keberadaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations,
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Community relations pada dasarnya merupakan salah satu bentuk dari kegiatan public relations. Dalam pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjadi responden adalah peserta askes kantor cabang Tasikmalaya. Oleh karena
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini meneliti tentang Corporate Public Relations (CPR) serta pengaruhnya terhadap Citra PT.Askes (persero). Pada penelitian ini, objek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan pertumbuhan ekonomi lingkungan sekitar perusahaan yang sehat dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini pembangunan suatu negara bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi setiap orang dapat berperan untuk mewujudkan kesejahteraan sosial dan peningkatan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Customer Relationship Management (CRM) CRM bukanlah konsep yang dapat diterima atau tidak. CRM bukan pula konsep yang baru ditemukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan persaingan dalam dunia bisnis menjadi semakin kompetitif. Persaingan bisnis ini diakibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambaran Umum Objek Penelitian
BAB I PENDAHULUAN Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Profil Perusahaan BPJS Ketenagakerjaan BPJS ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) merupakan program pemerintah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu agenda pembangunan nasional adalah menciptakan tata pemerintahan yang baik (good governance). Menurut Thoha dalam Jurnal Pendayagunaan Aparatur Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis ekonomi yang terjadi di berbagai pelosok dunia termasuk di Amerika Serikat dan khususnya di Indonesia, dipercaya merupakan akibat dari tidak diterapkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak dan produktif. Kesehatan adalah hak dasar setiap individu dan semua warga Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jasa atau pelayanan yang mereka jual. Dahulu kualitas pelayanan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kemajuan ekonomi global membawa dampak persaingan pada industri jasa, sehingga mau tidak mau perusahaan jasa harus memperhatikan kualitas jasa atau pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Sejak krisis ekonomi tahun 1997 pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik atau lebih dikenal dengan Good Corporate Governance (GCG) menjadi isu yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu bentuk pelayanan publik yang dilaksanakan oleh pemerintah adalah pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat. Reformasi di bidang kesehatan dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang didirikan pasti memiliki visi utama masing-masing untuk dicapai, tidak terlepas dari apapun jenis perusahaan tersebut. Visi dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Telekomunikasi saat ini menjadi komoditas yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi komunikasi yang sangat pesat dewasa ini membawa dampak yang sangat besar pula bagi kehidupan masyarakat. Telekomunikasi saat ini menjadi
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. publik. Pelayanan publik ini salah satunya meliputi kesehatan. (1)
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik menyatakan bahwa negara berkewajiban melayani setiap warga negara dan penduduk untuk
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. Askes (Persero) PT. Askes (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk menyelenggarakan jaminan pemeliharaan
Lebih terperinciDAFTAR LAMPIRAN HALAMAN
DAFTAR LAMPIRAN HALAMAN LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN...81 KUESIONER PENELITIAN 82 Lampiran 1 DATA PERSEPSI PASIEN...84 Lampiran 2 DATA PERSEPSI PASIEN ATAS ATRIBUT UTAMA 92 Lampiran 3 DATA PERSEPSI MANAJEMEN..97
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. usaha. Teknologi informasi dan telekomunikasi yang berkembang dalam hitungan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kemajuan teknologi dan perubahan dunia yang begitu pesat telah membuat produsen dan para penjual berpikir keras agar mampu bertahan dalam persaingan usaha. Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja. hidup perusahaan. Robin & Coutler (2005) menjelaskan bahwa kinerja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja digunakan perusahaan sebagai alat pantau dari suatu rencana. Perusahaan dapat melakukan pantauan dan evaluasi pada kinerja organisasi untuk memberikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang setiap saat dapat dialami oleh setiap manusia, sehingga mengakibatkan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia tentu saja akan menghadapi resiko sakit yang memerlukan obat dan perawatan dalam menjalani kehidupannya. Resiko gangguan kesehatan inilah yang setiap saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia menghasilkan persaingan di masing-masing bidang yang dijalani. Bidang-bidang jasa inilah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanpa adanya perusahaan sebagai lapangan pekerjaan. Dengan demikian maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karyawan merupakan aset paling berharga yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Perusahaan dan karyawan pada hakekatnya saling membutuhkan, karena tanpa adanya sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap penduduk diberikan kesempatan untuk terlibat dengan proses pembangunan ekonomi Negara/ daerah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. profesional agar tidak tergeser oleh pesaing di sektor serupa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Globalisasi menjadikan kebutuhan masyarakat semakin kompleks dan beragam serta mendorong pola pikir masyarakat untuk lebih kritis dan selektif dalam memilih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengaduan yang ditujukan kepada para dokter, rumah sakit, dan. pelayanan-pelayanan kesehatan lainnya (Kilisan, 2003:1).
BAB I PENDAHULUAN 1 1. Latar Belakang Masalah Kilisan mengatakan bahwa Persaingan antara perusahaan baik itu perusahaan swasta maupun perusahaan pemerintah kini semakin ketat. Masyarakat berkembang seiring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. investasi maupun modal kerja. Perkembangan yang pesat tersebut
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara digerakkan antara lain oleh sektor riil dan jasa, dimana untuk berkembang dibutuhkan suntikan dana sebagai investasi maupun modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah sakit merupakan fasilitas layanan publik yang sangat penting bagi masyarakat. Dalam prakteknya rumah sakit digunakan sebagai tempat untuk perawatan pasien
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas pelayanan, kualitas produk, birokrasi, fasilitas, dan biaya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam, baik dipasar domestik maupun dipasar global. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan diantaranya adalah milik swasta. 1. dari 6 buah puskesmas, 22 BKIA, 96 dokter praktik dan 3 Rumah Bersalin.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam sepuluh tahun terakhir bisnis rumah sakit swasta di Indonesia telah berkembang sangat pesat. Di kota kota besar hingga ke pelosok daerah bermunculan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PELANGGAN PADA PT. ASKES (PERSERO) KANTOR REGIONAL V JAWA BARAT
KUESIONER PENELITIAN PERANAN ATRIBUT PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENJADI PELANGGAN PADA PT. ASKES (PERSERO) KANTOR REGIONAL V JAWA BARAT Responden yang terhormat, Dalam rangka penyusunan skripsi mengenai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. salah satu alasanya karena masyrakat telah menyadari pentingnya suatu bank. serta menjamurnya bank-bank swasta di Indonesia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan saat ini sudah tidak asing lagi dimata masyarakat luas, salah satu alasanya karena masyrakat telah menyadari pentingnya suatu bank. Hal ini bisa dilihat
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI ABSTRAK. i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR...ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian...... 1 1.2. Identifikasi Masalah....
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat diketahui kelemahan dan kekurangan jasa pelayanan kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada era sekarang ini semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, akan mengakibatkan tuntutan peningkatan pelayanan kesehatan. Salah satu mengantisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era persaingan bisnis saat ini, sebuah perusahaan dituntut untuk mampu memiliki langkahlangkah inovatif yang mampu memberi daya saing dengan kompetitor. Selain
Lebih terperinciLAMPIRAN. 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan
L1 LAMPIRAN 1. Wawancara 1. Sejak kapan PT.ASKES didirikan? Awalnya pada tahun 1968 PT.Askes dibentuk dengan nama Badan Penyelenggara Dana Pemeliharaan Kesehatan (BPDPK), dimana oleh Menteri Kesehatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah penduduk. Seiring dengan pesatnya daya beli masyarakat dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan bisnis kuliner di Indonesia saat berkembang sangat pesat seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi masyarakat dan bertambahnya jumlah penduduk.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunikasi, yang menjadi unsur pokok dalam aktivitas Public Relations (PR).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan jaman, komunikasi mengalami perkembangan pesat. Baik bentuk maupun media komunikasi sekarang ini menjadi lebih kompleks dan global. Perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan lajunya perkembangan teknologi dewasa ini, listrik merupakan satu-satunya sarana penerangan yang sangat besar peranannya di dalam masa pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pilihan kartu simcard yang ditawarkan oleh penyedia jaringan telekomunikasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era persaingan bisnis telekomunikasi seluler yang semakin ketat, semua operator seluler dituntut untuk memberikan yang terbaik bagi pelanggan. Perubahanperubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan bisnis dan perekonomian yang semakin melejit pesat, maka tak heran banyak perusahaan yang menawarkan bermacam produk, diantaranya produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan rumah sakit di Indonesia saat ini telah semakin membaik, hal ini dikarenakan telah terjadi beberapa perubahan mendasar. Pada awal perkembangannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam era globalisasi, semua bidang industri saling bersaing untuk memperebutkan pasar. Tingginya tingkat persaingan dalam suatu industri mendorong perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025 yaitu menjadi negara maju pada tahun 2025. Namun Pemerintah juga sepenuhnya menyadari bahwa kualitas sumber
Lebih terperinciKUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI
KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI AKTA KELAHIRAN DI KANTOR DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PEMERINTAH KOTA SURABAYA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Ilmu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rumah sakit sebagai institusi yang bergerak di bidang pelayanan kasehatan mengalami perubahan, pada awal perkembangannya, rumah sakit lembaga yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latarbelakang Masalah Brand bukanlah sekedar nama atau simbol. Tetapi lebih kepada aset perusahaan yang bersifat intangible. Banyak brand mengeluarkan produk yang sama tetapi pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra adalah kesan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman seseorang tentang suatu hal. Bagi perusahaan, citra diartikan sebagai persepsi masyarakat terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperincikesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi bisnis sekarang ini, lingkungan bisnis telah berubah semakin cepat dan dinamis. Lembaga atau organiasi mempunyai tantangan yang lebih besar,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah. perekonomian negara. Upaya Pemerintah terhadap pengembangan UMKM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekarang ini Pemerintah Indonesia sangat gencar untuk meningkatkan perekonomian melalui pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun
17 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Saat ini banyak muncul industri-industri yang menawarkan serta memasarkan sarana jasa pengiriman. Bisnis jasa pengiriman di dalam negeri beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciI K M LAPORAN SEMESTER I DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL
LAPORAN I K M SEMESTER I PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN Komplek Perkantoran II Pemerintah Kabupaten Bantul Jalan Lingkar Timur Manding Bantul 55711 Telp / Fax
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan maupun ketidak puasan pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap hal ini.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian nasional yang belum stabil sekarang ini membawa dampak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi perekonomian nasional yang belum stabil sekarang ini membawa dampak terjadinya beberapa perubahan dalam kehidupan masyarakat. Perubahan tersebut terutama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PN Taspen memperoleh kantor sendiri di Jl. Merdeka no 64 Bandung.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembentukan program Tabungan Hari Tua pegawai negeri ditetapkan dalam peraturan pemerintah No.9 tahun 1963 tentang pembelanjaan pegawai negeri dan peraturan pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan sekarang ini, perusahaan tidak lagi berhadapan pada tanggung jawab pada aspek keuntungan secara ekonomis saja, yaitu nilai perusahaan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan fungsi bisnis untuk mengenali kebutuhan konsumen dan menentukan target market yang dituju serta merancang produk dan program yang tepat untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. tingkat pengembalian investasi yang tinggi kepada pemegang saham
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan adalah sebuah organisasi yang didirikan oleh individu atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Penelitian Terdahulu. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Penelitian Terdahulu Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi Fajar Indah dalam skripsinya yang menjadikan PT Istana Argo Kencana sebagai bahan acuan penelitiannya
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan seringkali melatar belakangi perusahaan untuk menghalalkan segala cara untuk menekan biaya serendah-rendahnya dan meraih keuntungan yang
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Pepelayanan Parasuraman et al. (1988) menyatakan bahwa kualitas pelayanan didasarkan pada perbandingan antara apa yang seharusnya ditawarkan dan apa yang disediakan.
Lebih terperinci70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 70BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Otonomi daerah di Indonesia yang dimulai pada tahun 1988 dengan didasarkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA
LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN MUDA ANALISIS SERVICE QUALITY UNTUK MENGUKUR TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA LAYANAN TIK DI UNIVERSITAS SILIWANGI Tahun Ke-1 dari Rencana 1 Tahun OLEH Eka Wahyu Hidayat, S.T.,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia pada era sebelum tahun 1980, faktor pelayanan pada pelanggan masih kurang mendapat perhatian dari perusahaan. Fakta ini merupakan pendapat dari Kasmir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan multimedia. Didalamnya terdapat portal, website, radio-online,
Lebih terperinciINDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017
INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA LAYANAN) LPPM TAHUN 2017 LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYRAKAT UNIVERSITAS BRAWIJAYA LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (PENGGUNA JASA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam persaingan dunia bisnis saat ini sebuah perusahaan tidak hanya cukup dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau pemberian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai perusahaan listrik ternama di Indonesia, PT PLN (Persero) Distribusi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten disingkat DJBB adalah perusahaan milik negara yang bergerak di bidang kelistrikan, dengan wilayah operasional
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bangsa. Hal ini disebabkan melalui jasa pendidikan, akan dapat dihasilkan sumber
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyediaan sarana jasa pendidikan mulai dari tingkat dasar, tingkat menengah dan tingkat perguruan tinggi merupakan komponen penting dalam pembangunan suatu bangsa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga perusahaan luar negeri
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat,
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan transportasi darat yang semakin pesat, sarana transportasi tidak bisa dipisahkan dan selalu dibutuhkan manusia. Salah satunya alat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan merupakan suatu lingkup dimana orang melakukan kegiatan usaha demi mendatangkan keuntungan atau laba. Selain mencari keuntungan, perusahaan juga
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketidakpuasan Konsumen pada responden mahasiswa STIE Ekuitas berada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi Public Relations Hubungan Masyarakat atau Public Relations saat ini sangat populer di Indonesia, banyaknya jumlah perusahaan swasta maupun instansi pemerintahan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi
1.5 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian nasional selain badan usaha swasta, rumah tangga dan koperasi. Kebersamaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah perusahaan merupakan suatu organisasi bisnis yang meraih reward dan keberhasilan. Namun keberhasilan tidak diperoleh dengan sendirinya. Keberhasilan hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dikendalikan oleh sistem yang dinamis dalam melakukan kegiatan operasionalnya untuk mempertahankan keberadaan dan menjalankan fungsinya. Selain mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua. pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan-perubahan yang terjadi di masyarakat menuntut semua pihak, baik individu, kelompok, maupun perusahaan menyesuaikan diri. Perubahan-perubahan yang dimaksud
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mewujudkan tujuan perusahaan yaitu mengembangkan usahanya agar. memperoleh laba yang maksimal dan mencapai kepuasan dari konsumennya
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemasaran merupakan salah satu kegiatan operasional yang penting dalam suatu perusahaan untuk memperoleh atau meningkatkan nilai penjualan dalam rangka mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat karena terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya kesehatan ditujukan untuk peningkatan kualitas pelayanan, pemerataan dan jangkauan pelayanan kesehatan. Mutu pelayanan kesehatan masyarakat perlu terus ditingkatkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era ini, industri sepeda motor menjadi salah satu jenis usaha yang sedang mengalami pertumbuhan. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan penjualan pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penulisan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Kemajuan arus informasi dan teknologi telah mendorong semakin maju dan berkembangnya dunia bisnis jasa pada akhir-akhir ini, khususnya asuransi. Hal ini telah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi,
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini membahas mengenai sejarah, lokasi, visi & misi, struktur organisasi, tugas dan tanggung jawab yang ada di PT Askes (persero) Regional VII Surabaya dan bidang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian populer. Good Corporate Governance merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. listrik di seluruh Indonesia (rasio electricity). Jakarta sebagai ibukota negara, pusat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT PLN (Persero) merupakan salah satu perusahaan perseroan milik negara yang bergerak dibidang ketenagalistrikan, dan bergerak dalam sektor pembangkitan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan publik oleh Aparatur Pemerintah masih banyak dijumpai kekurangan-kekurangan sehingga belum dapat memenuhi harapan masyarakat. Hal ini ditandai dengan masih adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan perusahaan jasa ini cukup signifikan di banding tahun lalu, pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin stabilnya perekonomian Indonesia di bidang bisnis perusahaan jasa membuat Indonesia semakin terhindar dari krisis global yang melanda dunia. Perkembangan
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LEMBAGA
BAB IV DESKRIPSI LEMBAGA A. Lokasi, Dasar Hukum Perusahaan dan Etika Kerja 1. Lokasi Distribusi listrik di kawasan Surakarta yang menjadi wilayah PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Tengah dan DIY, dalam
Lebih terperinci