BAB I PENDAHULUAN. salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat
|
|
- Suparman Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persoalan peace building atau pembangunan damai pasca konflik menjadi salah satu isu utama dalam hubungan internasional. Persoalan ini menjadi sangat signifikan dikarenakan peace building dianggap sebagai sebuah metode untuk mengatasi dampak buruk dari suatu konflik. Meskipun pasca berakhirnya perang dingin terjadi penurunan kuantitas interstate conflict, hal tersebut tidak serta merta membuat dunia menjadi lebih damai (UNDP, 2002). Justru pasca berakhirnya perang dingin muncul fenomena konflik baru yang dikenal dengan sebutan intrastate conflict. Data menunjukkan dari tahun jumlah konflik mencapai 63 kasus, dari jumlah tersebut 54 kasus merupakan intrastate conflict dan hanya 9 kasus yang tergolong interstate conflict (Dzuverovic, 2012). Banyaknya kasus intrastate conflict lebih disebabkan karena mudahnya sentimen primordial untuk disulut. Sentimen primordial yang biasanya menyulut intrastate conflict seperti persoalan agama, etnis, dan budaya. Sentimen primordial tersebut disulut dengan cara membangkitkan ethnic sentiment terhadap kelompok lain. Pada banyak kasus, intrastate conflict cenderung melibatkan relasi antara kelompok mayoritas dengan kelompok minoritas, sehingga tidak mengherankan intrastate conflict identik dengan minority separatism (Cook, 2003). Temuan dari Brian Bearly (2008) menyebutkan bahwa Asia merupakan benua dengan jumlah kelompok separatis terbanyak yaitu 22 kelompok separatis. Banyaknya jumlah separatisme
2 2 tentu menimbulkan beragam dampak sosial. Guna mengurangi dampak sosial pasca konflik PBB telah banyak mengirim misi perdamaian. Tercatat telah ada 19 misi peace building yang dilakukan oleh PBB ke negara-negara post-conflict selama selang waktu (Zurcher, 2013). Salah satu negara post-conflict yang pernah menjalani misi peace building adalah Sri Lanka. Gambar 1.1. Peta Sri Lanka (Sumber: Sri Lanka adalah sebuah negara pulau yang terletak di sebelah selatan India. Negara ini memiliki dua etnis besar yaitu etnis Sinhala dan Tamil (Swearer, 1991). Mayoritas etnis Sinhala adalah penganut Agama Buddha Theravada dan etnis Tamil mayoritas menganut Agama Hindu (Cheetham, Pratt, dan Thomas, 2013). Etnis Sinhala adalah etnis yang memegang kendali atas pemerintahan Sri Lanka yang berpusat di Kolombo, sementara etnis Tamil mayoritas mendiami Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. Semenjak Sri Lanka merdeka dari Inggris tahun 1948, Pemerintah Sri Lanka banyak menerapkan kebijakan diskriminatif terhadap etnis Tamil (Wilson, 2000). Kebijakan diskriminatif yang diterapkan oleh Pemerintah Sri Lanka inilah yang pada akhirnya memicu konflik dengan etnis Tamil.
3 3 Kebijakan diskriminatif yang dinilai menjadi awal mula perpecahan antara etnis Tamil dengan etnis Sinhala adalah diberlakukannya Sinhala Only Act (Penggunaan Bahasa Sinhala) yang dikeluarkan oleh Pemerintahan Solomon Bandarnaike tahun 1956 (Sukarjaputra, 2010). Kebijakan itu disusul dengan kebijakan lainnya seperti pelarangan penggunaan Bahasa Tamil, dihilangkannya kewarganegaraan sebagian besar orang-orang Tamil, dan pelarangan buku dan film yang berbahasa Tamil. Hal tersebut mengakibatkan kemarahan orang-orang Tamil yang berujung pada terbentuknya aksi-aksi solidaritas yang dilakukan warga Tamil guna melawan Pemerintah Sri Lanka. Aksi-aksi solidaritas ini akhirnya berkembang dan berubah menjadi aksi yang lebih teroganisir dalam bentuk-bentuk kelompok militan. Puncaknya terjadi pada tahun 1976 dengan terbentuk organisasi yang bernama Macan Pembebasan Tamil Eelam/Liberation Tigers of Tamil Eelam (LTTE) atau yang lebih dikenal di dunia internasional dengan sebutan Macan Tamil (Tamil Tigers). Tujuan didirikannya Macan Tamil adalah untuk membentuk negara merdeka di Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka (Sukarjaputra, 2010). Dalam mewujudkan tujuannya itu, Macan Tamil melakukan beragam aksi, mulai dari bom bunuh diri, penyanderaan, hingga konflik terbuka dengan tentara Pemerintah Sri Lanka. Beragam upaya damai telah dilakukan untuk mengakhiri konflik ini. Namun, semua upaya yang dilakukan selalu berakhir dengan jalan buntu. Pada tahun 2009, tentara Sri Lanka memutuskan untuk melakukan serangan besarbesaran ke markas Macan Tamil yang berpusat di wilayah Hutan Mullaitivitu. Hasilnya pimpinan Macan Tamil, Velupillai Prabhakaran tewas dalam operasi
4 4 tersebut (Sukarjaputra, 2010). Tewasnya Prabhakaran merupakan sebuah akhir dari konflik panjang yang berlangsung selama kurang lebih 30 tahun antara Macan Tamil dan Pemerintah Sri Lanka. Pasca berakhirnya konflik bersenjata di Sri Lanka, dampak sosial saat konflik tidak serta merta hilang. Salah satu persoalan yang mendapat sorotan adalah masalah kemiskinan dikalangan etnis Tamil yang mayoritas bermukim di wilayah Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. Data dari Remnant dan Cader (2008) menunjukkan pendapatan rumah tangga rata-rata per bulan pada tahun 2002 untuk Provinsi Utara dan Timur adalah Rs (US$ 2,04/hari) dan Rs (US$ 1,91/hari), sangat jauh dari rata-rata pendapatan nasional yang mencapai Rs per bulan (US$ 3,20/hari). Lima puluh persen rumah tangga di Provinsi Utara dan Timur menerima kurang dari Rs per bulan (US$ 1,46/hari) dan Rs per bulan (US$ 1,37). Guna mengatasi persoalan kemiskinan tersebut, banyak lembaga internasional yang fokus pada program peace building berdiri di Sri Lanka. Salah satu lembaga yang melakukan program peace building di Sri Lanka adalah United Nations Development Programme (UNDP). UNDP merupakan salah satu badan PBB yang bermarkas besar di New York, Amerika Serikat. Di Sri Lanka UNDP meluncurkan program socio-economic recovery sebagai bagian dari program transformasi pasca konflik. Sasaran utama dari program socio-economic recovery ini adalah etnis Tamil yang bermukim di wilayah Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. Etnis Tamil yang mayoritas bermukim di wilayah tersebut memiliki tingkat
5 5 perekonomian yang jauh lebih rendah daripada etnis Sinhala. Jika kesenjangan sosial antara etnis Tamil dan Sinhala dibiarkan, maka bukan tidak mungkin konflik yang sama dapat muncul lagi. Maka peran dari UNDP dalam hal ini sangat penting mengingat menjadi salah satu sarana dalam mewujudkan terjadinya positive peace (keadaan dimana keadilan, dialog dan kerjasama terjadi). Selama program ini dilaksanakan dari tahun banyak kemajuan yang telah dicapai. Kemajuan-kemajuan tersebut antara lain, seperti dibangunnya beragam infrastuktur-infrastruktur dasar dan penyaluran kredit usaha guna membantu penduduk Tamil yang miskin. Usaha-usaha yang dilakukan oleh UNDP membuat penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh terkait dengan peran yang dilakukannya dalam proses penanggulangan kemiskinan pasca konflik di wilayah Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah Bagaimana peran dari United Nations Development Programme (UNDP) dalam menanggulangi kemiskinan etnis Tamil di Sri Lanka sebagai bagian dari program peace building? 1.3. Batasan Masalah Fokus dari penelitian ini adalah penanggulangan kemiskinan yang dilakukan oleh UNDP. Lokasi dalam penelitian ini adalah Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. Dipilihnya kedua wilayah ini selain dikarenakan populasi etnis
6 6 Tamil paling besar berada di wilayah ini, juga dikarenakan penduduk di kedua wilayah inilah yang paling parah terkena dampak konflik. Jangka waktu dalam penelitian ini adalah (5 tahun) dari tahun Jangka waktu ini dipilih karena UNDP Country Programme Action Plan (CPAP) yang merupakan pogram socio economic-recovery juga berlangsung pada tahun ini Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peran yang dilakukan oleh UNDP dalam menanggulangi kemiskinan etnis Tamil di Sri Lanka. Pelaksanaan dari program pengentasan kemiskinan tersebut dikaitkan dengan aspek peace building Manfaat Penelitian Manfaat teoritis Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah bertambahnya pengetahuan, khususnya mengenai masalah konflik etnis, peace building, penanggulangan kemiskinan, dan intergovernmental organization Manfaat praktis Manfaat praktis dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai media informasi dan pertimbangan ilmiah bagi pihak-pihak yang berkepentingan, khususnya pihak-pihak yang tengah berupaya dalam melakukan program peace building di Sri Lanka.
7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam laporan penelitian ini terdiri dari lima bab, adapun sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab 1: Dalam bab ini penulis akan menguraikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB 2: Dalam bab ini penulis akan menjelaskan tinjauan pustaka, kerangka konsep, dan teori yang digunakan untuk menganalisis masalah yang ada. BAB 3: Dalam bab ini penulis akan menjelaskan metodologi yang dipakai dalam penelitian ini. Penelitian ini dari 6 sub-bab yaitu jenis penelitian, sumber data, unit analisis, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, dan teknik penyajian data. BAB 4: Dalam bab ini penulis akan menguraikan gambaran umum terkait penelitian yang dilakukan dan menjelaskan hasil temuan dan analisis. Gambaran umum dalam penelitian ini ada dua yaitu kemiskinan di Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka dan faktor-faktor yang memicu kemiskinan tersebut. Sementara itu, dalam sub bab hasil temuan dan analisis penulis akan mendeskripsikan tentang peran-peran yang telah dilakukan oleh UNDP dalam menanggulangi kemiskinan etnis Tamil di Provinsi Utara dan Timur Sri Lanka. BAB 5: Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran.
BAB I PENDAHULUAN. adalah kawasan yang memiliki jumlah perang sipil yang cukup banyak. Bahkan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Konflik atau perang sipil merupakan salah satu fenomena yang terjadi di negara-negara yang memiliki tatanan pemerintahan yang belum stabil. Afrika adalah kawasan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. SIMPULAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai simpulan dan rekomendasi terhadap penelitian yang berjudul Dampak Sinhala Only Act Solomon Bandaranaike Terhadap Etnis
Lebih terperinciPERAN DARI UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN ETNIS TAMIL DI SRI LANKA
PERAN DARI UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) DALAM MENANGGULANGI KEMISKINAN ETNIS TAMIL DI SRI LANKA I Putu Agung Wira Sudewa, Ni Wayan Rainy Priadarsini, A.A. Bagus Surya Widya Nudraha, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berakhirnya Perang Dingin menyebabkan munculnya perubahan mendasar pada bentuk konflik yang terjadi. Konflik antar negara (inter-state conflict) yang banyak terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perang etnis menurut Paul R. Kimmel dipandang lebih berbahaya dibandingkan perang antar negara karena terdapat sentimen primordial yang dirasakan oleh pihak yang bertikai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. peacebuilding. Tulisan-tulisan terebut antara lain Aid, Conflict, and Peacebuilding
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini lebih mengacu pada tulisan-tulisan yang berkaitan dengan peran organisasi internasional dalam peacebuilding.
Lebih terperinci2015 DAMPAK SINHALA ONLY ACT SOLOMON BANDARANAIKE TERHADAP ETNIS TAMIL DI CEYLON
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 1796 sampai dengan tahun 1948 Ceylon merupakan negara jajahan Bangsa Inggris. Pada saat pemerintah kolonial Inggris berkuasa di Ceylon, pemerintah Inggris
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pecahnya Uni Soviet telah meninggalkan berbagai permasalahan dibekas wilayahnya. Konflik etnis merupakan salah satu permasalahan yang masih terjadi pasca jatuhnya
Lebih terperinciKEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME. Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA
KEGAGALAN INTERNATIONAL CRIMINAL COURT (ICC) DALAM PENYELESAIAN KONFLIK SUDAN RESUME Disusun oleh : PETRUS CORNELIS DEPA 151060046 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara merupakan salah satu subjek hukum internasional. Sebagai subjek hukum internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu, salah satunya
Lebih terperinci"Indonesia Bisa Jadi Masalah Baru Bagi Asia"
H T T P : / / U S. A N A L I S I S. V I V A N E W S. C O M / N E W S / R E A D / 2 8 4 0 2 5 - I N D O N E S I A - B I S A - J A D I - M A S A L A H - B A R U - B A G I - A S I A "Indonesia Bisa Jadi Masalah
Lebih terperinci2 dunia. Kerjasama yang terjalin diantara negara-negara menjadikan status antar negara adalah partner bukan musuh sehingga keinginan untuk saling bers
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi telah menjadi fenomena yang terjadi secara global yang cukup mempengaruhi tatanan dunia hubungan internasional dewasa ini. Globalisasi merupakan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali dikenal sebagai daerah dengan ragam budaya masyarakatnya yang unik. Bali dipandang sebagai daerah yang multikultur dan multibudaya. Kota dari provinsi Bali adalah
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pertanyaan penelitian pada Bab I penelitian ini dan dihubungkan dengan kerangka pemikiran yang ada, maka kesimpulan yang diambil dari penelitian ini
Lebih terperinciBAB III DINAMIKA KONDISI PARIWISATA SRI LANKA
BAB III DINAMIKA KONDISI PARIWISATA SRI LANKA A. Kondisi Pariwisata Sri Lanka Sebelum Konflik Etnis Pariwisata di Sri Lanka sudah ada bahkan sebelum negara ini merdeka pada tahun 1948. (Hospitality.lk,
Lebih terperinci4.2 Respon Uni Eropa dan Amerika Terhadap Konflik Rusia dan Ukraina Dampak Sanksi Ekonomi Terhadap Pariwisata Rusia
iv DAFTAR ISI DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... vii DAFTAR SINGKATAN... viii ABSTRAK... ix ABSTRACT... x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Batasan
Lebih terperinciPeranan hamas dalam konflik palestina israel tahun
Peranan hamas dalam konflik palestina israel tahun 1967 1972 Oleh: Ida Fitrianingrum K4400026 BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian seperti yang diuraikan pada
Lebih terperincinegara-negara di Afrika Barat memiliki pemerintahan yang lemah karena mereka sebenarnya tidak memiliki kesiapan politik, sosial, dan ekonomi untuk
BAB IV KESIMPULAN Sejak berakhirnya Perang Dingin isu-isu keamanan non-tradisional telah menjadi masalah utama dalam sistem politik internasional. Isu-isu keamanan tradisional memang masih menjadi masalah
Lebih terperinciKEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI
KEBIJAKAN PEMERINTAH FILIPINA DALAM MENANGANI GERAKAN SEPARATIS MORO DI MINDANAO RESUME SKRIPSI Disusun Oleh: TRI SARWINI 151070012 JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Lebih terperinci2015 PERANAN SOUTH WEST AFRICA PEOPLE ORGANIZATION (SWAPO) DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN NAMIBIA
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Namibia merupakan negara mandat dari Afrika Selatan setelah Perang Dunia I. Sebelumnya, Namibia merupakan negara jajahan Jerman. Menurut Soeratman (2012,
Lebih terperinciBAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara
BAB II PENGATURAN PEKERJA RUMAHANMENURUT KONVENSI ILO N0. 177 A. Konvensi Sebagai Produk ILO dan daya Ikatnya Bagi Negara-negara Anggota Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) merupakan organisasi perdamaian
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Islam, telah membawa pengaruh dala etnis dan agama yang dianut.
BAB V KESIMPULAN Yugoslavia merupakan sebuah negara yang pernah ada di daerah Balkan, di sebelah tenggara Eropa. Yugoslavia telah menoreh sejarah panjang yang telah menjadi tempat perebutan pengaruh antara
Lebih terperinciDIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Gd. Nusantara I Lt. 2 Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Pusat - 10270 c 5715409 d 5715245 m infosingkat@gmail.com BIDANG HUBUNGAN INTERNASIONAL KAJIAN SINGKAT TERHADAP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendekatan pembangunan manusia telah menjadi tolak ukur pembangunan. pembangunan, yaitu United Nations Development Programme (UNDP)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia (SDM) adalah kekayaan suatu negara yang dijadikan sebagai modal dasar pembangunan. Pembangunan bertujuan untuk menciptakan lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu di daerah Preah Vihear yang terletak di Pegunungan Dangrek. Di
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Thailand dan Kamboja merupakan dua negara yang memiliki letak geografis berdekatan dan terletak dalam satu kawasan yakni di kawasan Asia Tenggara. Kedua negara ini
Lebih terperinciKemiskinan sangat identik dengan beberapa variabel berikut ini:
BAB V Kemiskinan sangat identik dengan beberapa variabel berikut ini: Kepemilikan modal Kepemilikan lahan Sumber daya manusia Kekurangan gizi Pendidikan Pelayanan kesehatan Perndapatan perkapita Minimnya
Lebih terperinciPIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA. New York, 23 September 2003
PIDATO PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG MAJELIS UMUM KE-58 PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA New York, 23 September 2003 Yang Mulia Ketua Sidang Umum, Para Yang Mulia Ketua Perwakilan Negara-negara Anggota,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Apriliyah S. Napitupulu, Pengaruh Indikator Komposit Indeks
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Internasional yang bergerak untuk tujuan kemanusiaan. Pertama kali didirikan untuk
BAB V KESIMPULAN Islamic Relief Worldwide merupakan salah satu organisasi Islam Internasional yang bergerak untuk tujuan kemanusiaan. Pertama kali didirikan untuk merespon kelaparan yang terjadi di Afrika
Lebih terperinciBAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Kasus separatisme di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) yang mengancam integritas Negara Kesatuan
Lebih terperinciTelah terjadi penembakan terhadap delapan TNI dan empat warga oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM). Bagaimana tanggapan Anda terkait hal ini?
Organisasi Papua Merdeka (OPM) terus beraksi dalam beberapa bulan terakhir di Papua. Aparat keamanan dan kepolisian jadi sasaran, termasuk warga sipil. Sudah banyak korban yang tewas karenanya, termasuk
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Kekalahan Uni Soviet dalam perang dingin membuatnya semakin lemah sehingga berada dalam ujung tanduk kehancuran, momentum yang tepat ini dimanfaatkan oleh negara-negara
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini. Tulisan ilmiah tersebut dapat
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Bagian dari bab ini memaparkan mengenai tulisan ilmiah yang digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam penelitian ini. Tulisan ilmiah tersebut dapat berupa jurnal,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pada tahun 2003, telah diterbitkan sebuah komisi independen untuk Indonesia yang dinamakan Indonesian Commission dan merupakan bagian dari Pusat Tindak Pencegahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah memproklamasikan Kosovo sebagai Negara merdeka, lepas dari Serbia. Sebelumnya Kosovo adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang lebih dikenal dengan multikultural yang terdiri dari keragaman ataupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang dicirikan oleh adanya keragaman budaya. Keragaman tersebut antara lain terlihat dari perbedaan bahasa, etnis dan agama.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Sejarah Korea yang pernah berada di bawah kolonial kekuasaan Jepang menimbulkan penderitaan bagi masyarakat Korea. Jepang melakukan eksploitasi sumber
Lebih terperinciPENOLAKAN SRI LANKA TERHADAP RESOLUSI UNHRC A/HRC/19/2 TAHUN 2012PASCA KONFLIK ETNIS 2009
ejournal Ilmu Hubungan Internasional, 2015, 3 (4) 1039-1052 ISSN 2477-2623 (online), ISSN 2477-2615 (print), ejournal.hi.fisip-unmul.ac.id Copyright 2015 PENOLAKAN SRI LANKA TERHADAP RESOLUSI UNHRC A/HRC/19/2
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah India dan Pakistan merupakan dua negara yang terletak di antara Asia Tengah dan Asia Tenggara yang terlingkup dalam satu kawasan, yaitu Asia Selatan. Negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melahirkan berbagai masalah di daerah. Hasil dari sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintahan sentralistis yang dijalankan sebelum masa reformasi telah melahirkan berbagai masalah di daerah. Hasil dari sumber daya alam yang berlimpah di daerah banyak
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008
BAB IV PENUTUP A.Kesimpulan Sangat jelas terlihat bahwa Asia Tengah memerankan peran penting dalam strategi China di masa depan. Disamping oleh karena alasan alasan ekonomi, namun juga meluas menjadi aspek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Zaman globalisasi saat ini pembangunan nasional sudah semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zaman globalisasi saat ini pembangunan nasional sudah semakin ditingkatkan. Semakin maju, masyarakat semakin cerdas dan semakin mengerti hak serta kewajiban
Lebih terperinciBAB II ISU IMIGRAN ILEGAL DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
BAB II ISU IMIGRAN ILEGAL DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Persoalan imigran ilegal di Indonesia bukanlah suatu perkara yang mudah. Perpindahan manusia antarnegara pada dasarnya merupakan sebuah kegiatan
Lebih terperinciBAB IV PENUTUP. Hal itu dikarenakan kemunculannya dalam isu internasional belum begitu lama,
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Dalam sejarah terorisme di abad ke-20, dikenal sebuah kelompok teroris yang cukup fenomenal dengan nama Al Qaeda. Kelompok yang didirikan Osama bin Laden dengan beberapa rekannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tidak pernah dijajah. Meskipun demikian, negara ini tidak luput dari
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Thailand merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang tidak pernah dijajah. Meskipun demikian, negara ini tidak luput dari permasalahan konflik dalam
Lebih terperincivariable yang nyata di dalam tubuh SAARC. India sebagai pivotal power di kawasan memang sudah melakukan beberapa upaya untuk mendukung integrasi
BAB IV KESIMPULAN Skripsi ini berusaha untuk menjawab dua pertanyaan masalah, yaitu mengapa kohesivitas regional di dalam SAARC sampai saat ini masih cenderung lemah dan juga apa saja yang dapat dilakukan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Tenggara, yakni Association South East Asian Nations atau yang dikenal
BAB V KESIMPULAN Malaysia merupakan negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, sebagai negara yang berada di kawasan Asia Tenggara, Malaysia merupakan salah satu pendiri organisasi di kawasan Asia Tenggara,
Lebih terperinciBAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME
BAB 4 PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN SEPARATISME A. KONDISI UMUM Gerakan pemisahan diri (separatisme) dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di wilayah Aceh, Papua, dan Maluku merupakan masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media visual yang bekerja dengan gambar-gambar, simbol-simbol, dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Film pertama kali dipertontonkan di Paris, Perancis pada tahun1895. Dari waktu ke waktu film mengalami perkembangan, baik dari teknologi yang digunakan maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Yofa Fadillah Hikmah, 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perang merupakan suatu konflik dua pihak atau lebih dan dapat melalui kontak langsung maupun secara tidak langsung, biasanya perang merupakan suatu hal yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. belum bisa diwujudkan dalam setiap rezim pemerintahan. Isu pembangunan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan pembangunan antar wilayah masih merupakan masalah yang dihadapi bangsa Indonesia. Pelaksanaan pembangunan yang adil dan merata belum bisa diwujudkan
Lebih terperinciKebangkitan ekonomi Korea Selatan tidak dicapai dengan mudah karena melalui proses yang panjang dan berliku. Dari proses yang panjang tersebut,
BAB V Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Korea Selatan adalah salah satu negara termiskin di dunia pada tahun 1950 dan ekonominya sebagian besar tergantung pada bantuan ekonomi AS. Tetapi sekarang Korea
Lebih terperinciThere are no translations available.
There are no translations available. Kapolri, Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian, Ph.D menjadi salah satu pembicara dalam Panel Discussion yang diselenggarakan di Markas PBB New York, senin 30
Lebih terperinciyang berperan sebagai milisi dan non-milisi. Hal inilah yang menyebabkan skala kekerasan terus meningkat karena serangan-serangaan yang dilakukan
Bab V Kesimpulan Hal yang bermula sebagai sebuah perjuangan untuk memperoleh persamaan hak dalam politik dan ekonomi telah berkembang menjadi sebuah konflik kekerasan yang berbasis agama di antara grup-grup
Lebih terperinciLampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja
Lampiran Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Maret 2011 Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja membuat graffiti politik, puluhan orang tewas ketika pasukan keamanan menindak Demonstran Mei
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. menjadi dua bagian utama, yaitu Jawa Timur dataran dengan. seluruh luas wilayah Provinsi Jawa Timur dan 10% merupakan
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Keadaan Geografis Provinsi Jawa Timur terletak antara 111,0 BT hingga 114,4 BT dan garis lintang 7,12 LS dan 8,48 LS dengan luas wiliyah 47.157,72
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewan keamanan PBB bertugas untuk menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas nama negaranegara anggota PBB.
Lebih terperinciVersi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013
2013 Versi ke 3 akan diluncurkan tahun 2013 Pesan Presiden Republik Indonesia (Peluncuran FSVA Nasional tahun 2009) Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia, karena itu pemenuhannya tidak hanya untuk
Lebih terperinciBAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.
BAB 4 KESIMPULAN Korea Utara sejak tahun 1950 telah menjadi ancaman utama bagi keamanan kawasan Asia Timur. Korea Utara telah mengancam Korea Selatan dengan invasinya. Kemudian Korea Utara dapat menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang memiliki fokus dan kepedulian pada bidang-bidang kemanusiaan. Didirikan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Islamic Relief Worldwide adalah salah satu organisasi Islam Internasional yang memiliki fokus dan kepedulian pada bidang-bidang kemanusiaan. Didirikan pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan merupakan sebuah upaya atau proses untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR TABEL... vii DAFTAR SINGKATAN... viii KATA PENGANTAR... ix ABSTRAK...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara Indonesia adalah memajukkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya
Lebih terperinciISU-ISU TERKINI ASEAN. Dewi Triwahyuni
ISU-ISU TERKINI ASEAN Dewi Triwahyuni Beberapa isu terkait ASEAN saat ini: Kasus Pengungsi Myanmar (Rohingya) Masyarakat Ekonomi ASEAN ASEAN & Kerjasama IORA ASEAN & Konflik Laut Cina Selatan IORA & ASEAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konvensi-konvensi Den Haag tahun 1899 merupakan hasil Konferensi Perdamaian I di Den Haag pada tanggal 18 Mei-29 Juli 1899. Konvensi Den Haag merupakan peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah Australia begitu gencar dalam merespon Illegal, Unreported, Unregulated Fishing (IUU Fishing), salah satu aktivitas ilegal yang mengancam ketersediaan ikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di dunia. Masalah kemiskinan telah menyebabkan masalah lain muncul, salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan merupakan masalah yang banyak dialami oleh negara-negara di dunia. Masalah kemiskinan telah menyebabkan masalah lain muncul, salah satunya adalah masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kelompok anak punk oleh sebagian masyarakat dianggap sebagai kelompok yang meresahkan serta mengganggu ketertiban umum. Di setiap sudut kota sering pula kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tesis ini akan membahas tentang peran Komunitas Internasional dalam menghadirkan dan mendukung Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) di Bosnia Herzegovina pada proses
Lebih terperinciRELASI TINGKAT KONFLIK DAN KEMISKINAN DI ASIA SELATAN
RELASI TINGKAT KONFLIK DAN KEMISKINAN DI ASIA SELATAN Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, maka dalam sub bab ini akan dianalisis keterkaitan antara konflik yang cenderung kronis semenjak negara-negara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Kornblurn dalam Susan, mengatakan bahwa konflik menjadi fenomena yang
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Konflik dalam kehidupan manusia Kornblurn dalam Susan, mengatakan bahwa konflik menjadi fenomena yang paling sering muncul karena konflik selalu menjadi bagian hidup manusia yang
Lebih terperinciSignifikasi Kawasan Asia Pasifik. Yesi Marince, S.Ip., M.Si
Signifikasi Kawasan Asia Pasifik Yesi Marince, S.Ip., M.Si A NEW WORLD AND ASIA PACIFIC ORDER Bagaimana Berakhirnya Perang Dingin mempengaruhi kawasan Asia Pasifik? 1. Alasan pelaksanaan containment policy
Lebih terperinciLATAR BELAKANG, PROSES, DARI KONFLIK ANTARA INDIA DENGAN PAKISTAN SEMPAI SAAT INI. Oleh: Yasir M Hadi
LATAR BELAKANG, PROSES, DARI KONFLIK ANTARA INDIA DENGAN PAKISTAN SEMPAI SAAT INI Oleh: Yasir M Hadi Sebelum kita berbicara tentang masalah konflik antara India dengan Pakistan,terlebih dahulu kita harus
Lebih terperinciBENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL.
BENTUK KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN-BADAN KERJASAMA EKONOMI KERJA SAMA EKONOMI BILATERAL: antara 2 negara KERJA SAMA EKONOMI REGIONAL: antara negara-negara dalam 1 wilayah/kawasan KERJA SAMA EKONOMI
Lebih terperincimengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea
BAB V PENUTUP Tesis ini menjelaskan kompleksitas keamanan kawasan Asia Timur yang berimplikasi terhadap program pengembangan senjata nuklir Korea Utara. Kompleksitas keamanan yang terjadi di kawasan Asia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Posisi manusia selalu menjadi tema sentral dalam setiap program pencapaian pembangunan. Dalam skala internasional dikenal tujuan pembangunan milenium (Millenium
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (disparity) terjadi pada aspek pendapatan, spasial dan sektoral. Golongan kaya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi yang menimbulkan ketimpangan dalam pembangunan (disparity) terjadi pada aspek pendapatan, spasial dan sektoral. Golongan kaya makin kaya sedangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1 Tuhana Andrianto, Mengapa Papua Bergolak, (Yogyakarta: Gama Global Media, 2001), Hlm
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia mempunyai beberapa konflik yang mewujud ke dalam bentuk separatisme. Salah satunya adalah gerakan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di tanah Papua. Tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satuan pendidikan, khususnya pendidikan dasar dan menengah, bila
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu dari sekian banyak persoalan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman kebutuhan kelompok dan individu masyarakat, tak terkecuali
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip partisipasi, transparansi dan akuntabilitas dalam good governance menjamin berlangsungnya proses pembangunan yang partisipatoris dan berkesetaraan gender. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan tidak mengenal batasan, baik di pedesaan ataupun perkotaan. Saat ini kemiskinan di Indonesia menjadi sorotan dunia, tingkat ekonomi Indonesia pada tahun
Lebih terperincibesar-besaran di Sri Lanka menimbulkan ketidaksukaan bagi Sinhala karena Tamil banyak mengisi lapangan pekerjaan di Sri Lanka. 4 Gambar 1.1 Persebaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketimpangan politik, ekonomi, sosial-budaya dan agama dapat menimbulkan kecemburuan terhadap pihak tertentu. Hal tersebut menyebabkan adanya keinginan masyarakat di
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
105 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari skripsi dengan judul GEJOLAK PATANI DALAM PEMERINTAHAN THAILAND (Kajian Historis Proses Integrasi Rakyat Patani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rotan yang terdapat di Dunia, yang terdiri dari 9 genus. Negara berkembang lainnya, Indonesia hanya mampu mengekspor bahan mentah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sampai saat ini Indonesia merupakan Negara penghasil rotan terbesar di dunia dengan perkiraaan 85% bahan baku rotan di seluruh dunia dihasilkan di Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan daerah lain di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarah perjalanan sistem kepemerintahannya, Indonesia sempat mengalami masa-masa dimana sistem pemerintahan yang sentralistik pernah diterapkan. Di bawah rezim
Lebih terperinciJurnal Imiah PENETAPAN PROVINSI GORONTALO SEBAGAI TEMPAT PELAKSANAAN PROGRAM ART GOLD UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) PADA TAHUN
Jurnal Imiah PENETAPAN PROVINSI GORONTALO SEBAGAI TEMPAT PELAKSANAAN PROGRAM ART GOLD UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME (UNDP) PADA TAHUN 2009-2013 Determination of Gorontalo Province as a Place of
Lebih terperinciIndeks Keamanan Manusia Indonesia (IKMI) Dimensi, Variabel, dan Indikator
Indeks Keamanan Manusia Indonesia (IKMI) Dimensi, Variabel, dan Indikator I. Dimensi Keamanan dari Bencana (Kebencanaan) Dalam UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana disebutkan bahwa wilayah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Diskriminasi gender yang terjadi di Sri Lanka bukanlah hal yang baru, namun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Diskriminasi gender yang terjadi di Sri Lanka bukanlah hal yang baru, namun hingga saat ini masih belum ada jalan keluar bagi permasalahan diskriminasi yang dialami
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1
KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBANGUNAN PERDAMAIAN DAN PENANGANAN KONFLIK 1 Oleh Herry Darwanto 2 I. PERMASALAHAN Sebagai negara yang masyarakatnya heterogen, potensi konflik di Indonesia cenderung akan tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digencarkan Amerika Serikat. Begitupula konflik yang terjadi di Asia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembicaraan mengenai hak-hak dan perlakuan terhadap tawanan perang telah dimulai lebih dari satu abad yang lalu dan saat ini pun sedang menjadi isu hangat pasca dikobarkannya
Lebih terperinciANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT. Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA
ANALISA PENYEBAB TERJADINYA KONFLIK HORIZONTAL DI KALIMANTAN BARAT Alwan Hadiyanto Dosen Tetap Program Studi Ilmu Hukum UNRIKA Sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945, tujuan bangsa Indonesia adalah menciptakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN Melalui Buku Pegangan yang diterbitkan setiap tahun ini, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat memperoleh gambaran umum tentang proses penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciTelah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:
LAMPIRAN II UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PENGESAHAN INTERNATIONAL CONVENTION FOR THE SUPPRESSION OF TERRORIST BOMBINGS, 1997 (KONVENSI INTERNASIONAL PEMBERANTASAN PENGEBOMAN
Lebih terperinciSambutan Presiden RI pd Kunker ke PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Citeurep, tgl.28 Apr 2014 Senin, 28 April 2014
Sambutan Presiden RI pd Kunker ke PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, di Citeurep, tgl.28 Apr 2014 Senin, 28 April 2014 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA KUNJUNGAN KERJA KE PT. INDOCEMENT TUNGGAL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekuatan militer merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga stabilitas negara. Semua negara termasuk Indonesia membangun kekuatan militernya untuk menjaga keamanan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia
BAB V KESIMPULAN Runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1990an merubah konstelasi politik dunia. Rusia berubah dari super power state menjadi middle-power state (negara dengan kekuatan menengah). Kebijakan luar
Lebih terperinciturut melekat bagi negara-negara di Eropa Timur. Uni Eropa, AS, dan NATO menanamkan pengaruhnya melalui ide-ide demokrasi yang terkait dengan ekonomi,
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dengan berbagai aspek yang telah dinilai oleh pembuat kebijakan di Montenegro untuk bergabung dalam NATO, terdapat polemik internal dan eksternal yang diakibatkan oleh kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang India merdeka pada tanggal 15 Agustus 1947. Kemerdekaan India diperjuangkan melalui perlawanan fisik maupun perlawanan non fisik. Perlawanan fisik di India salah satunya
Lebih terperinciPERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI
PERTEMUAN I DEVELOPING COUNTRY: KONSEP & KONTROVERSI Dewi Triwahyuni TERMINOLOGI NEGARA BERKEMBANG PERANG DINGIN SEBELUM BLOK KAPITALIS SESUDAH KONSEP : NEGARA DUNIA KESATU NEGARA DUNIA KEDUA NEGARA DUNIA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Masalah Masyarakat majemuk yang hidup bersama dalam satu wilayah terdiri dari berbagai latar belakang budaya yang berbeda tentunya sangat rentan dengan gesekan yang dapat
Lebih terperinci