HESTI HAERANI. PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK
|
|
- Sonny Sugiarto Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP SINETRON EMAK IJAH PENGEN KE MEKAH DI SCTV (Studi Pada Followers HESTI HAERANI PT Surya Citra Televisi SCTV Tower - Senayan City Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta Telepon ABSTRAK TUJUAN PENELITIAN, adalah untuk mengetahui apa persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah dengan menggunakan penelitian kuantitatif yang menempatkan persepsi sebagai satu-satunya variabel dalam penelitian ini. Dengan data primer yang digunakan adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden yang dipilih dan diolah hasilnya dengan perhitungan statistik. HASIL YANG DICAPAI adalah dari penelitian yang telah dilaksanakan, bahwa semua pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada responden dalam kuisioner rata-rata baik. SIMPULAN dari penelitian ini adalah semua pertanyaan yang peneliti tanyakan kepada responden dalam kuisioner rata-rata baik. Dengan saran yang bisa diberikan oleh peneliti adalah agar suatu perusahaan baik Televisi maupun tidak, baik untuk meningkatkan kualitas perusahaan tersebut dibidang apapun agar audiens dapat terhibur dan puas atas program yang ditayangkan. Kata Kunci : Persepsi, Sinetron, Emak Ijah Pengen Ke Mekah, Khalayak.
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak terhadap program sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu melalui sudut pandang khalayak yang menyaksikan tayangan sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah, sehingga dalam penelitian ini hanya digunakan satu variabel, yaitu variabel persepsi. Maka metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey deskriptif, guna menjelaskan atau mendeskripsikan persepsi khalayak tersebut. Pada dasarnya komunikasi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia yang bermasyarakat. Sebagai makhluk yang bersosial, manusia selalu berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman maupun untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Baik berupa komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Karena sangat pentingnya peran komunikasi dalam kehidupan, maka diciptakan bentuk-bentuk komunikasi yang akan membuat komunikasi lebih efisien dan efektif. Salah satu bentuk komunikasi yaitu komunikasi massa. Komunikasi massa menurut Joseph A. Devito meurumuskan definisi komunikasi massa yang pada intinya merupakan penjelasan tentang pengertian massa serta tentang media yang digunakannya. Ia mengemukakan definisinya dalam dua pernyataan. Yang pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditunjukkan kepada massa kepada khalayak banyak. Yang kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan oleh pemancar yang audio atau visual (Effendy, 1986: 26). Dari penjelasan komunikasi massa yang telah dijabarkan, dapat kita ketahui bahwa dibutuhkannya suatu media yang dapat mencangkup khalayak yang banyak, yaitu media massa. Media massa adalah suatu saluran sebagai penghubung informasi yang akan disampaikan kepada khalayak yang luas. Media massa yang kita ketahui yaitu ada media massa televisi, radio, surat kabar, majalah dan media online melalui internet. Salah satu bentuk media massa yang sudah sangat lekat dengan khalayak Indonesia yaitu media massa televisi. Televisi merupakan media massa yang punya dampak paling besar terhadap khalayaknya. Dikarenakan televisi yang menyampaikan dan menghadirkan informasi berupa audio visual, membuat penonton merasa sangat interaktif. Sudah banyak program-program acara yang dihadirkan oleh stasiun televisi untuk disajikan kepada khalayaknya. Beragam program informasi dan hiburan yang sudah disajikan kepada banyak khalayak penonton televisi. Program hiburan yang disajikan kepada khalayak sangatlah beragam, salah satunya yaitu sinetron. Sinetron merupakan kepanjangan dari sinema elektronik. Sinetron merupakan salah satu program televisi yang cukup diminati. Untuk itu peneliti berniat untuk meneliti apa persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Karena pada dasarnya setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu hal, terutama dalam penelitian ini yaitu terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Dan juga ingin mengetahui seberapa besar pengaruh sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terhadap persepsi khalayak. Perumusan Masalah Pada hakikatnya setiap individu memiliki persepsinya yang berbeda tentang suatu hal, terutama dalam persepsi suatu program acara di televisi. Walaupun pembuat program sudah mengetahui apa arti dan tujuan dari program acara yang dibuat. Namun karena persepsi setiap individu berbeda-beda, maka persepsi dari program acara yang ditonton akan berbeda-beda juga menurut khalayaknya. Salah satu sinetron yang tayang di televisi Indonesia, yaitu Emak Ijah Pengen Ke Mekah yang tayang di SCTV. Sinetron yang bertema religi dan komedi ini cukup menarik perhatian karena jalan ceritanya yang cukup unik dan tokoh-tokoh pemeran dalam sinetron ini juga punya keunikan tersendiri dalam membawakan alur ceritanya untuk semakin menarik. Dalam sinetron ini menceritakan bagaimana
3 kehidupan sebuah keluarga yang berjuang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya, dan juga dengan beberapa pemeran pembantu yang berperan sebagai tetangga/penghuni kampung tersebut. Jalan cerita yang cukup unik karena diadaptasi dari film layar lebar Emak Ijah Ingin Ke Mekah, yang kemudian dengan berjalannya episode sampai sekarang jalan cerita terus dikembangkan sehingga menimbulkan keragaman situasi dalam sinetron tersebut. Pemeran antagonis dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah yaitu ada Hj. Ida yang berperan sebagai ibu dari Nisa yang menjalin hubungan dengan Abbas anak dari Emak Ijah. Kisah awal yang menceritakan bagaimana perjuangan Abbas dan Nisa yang ingin mendapatkan restu dari Hj. Ida untuk menjalin hubungan, dan bagaimana perjuangan Emak Ijah yang ingin pergi ke Mekah untuk beribadah Haji/ Umroh. Setelah masalah utama pada cerita awal tersebut terjawab, yaitu Abbas dan Nisa sudah menjadi pasangan suami & istri, dan Emak Ijah yang sudah pergi Umroh bersama Abbas ke Mekah. Kini masalah baru muncul dari pemeran lainnya. Pada awal kehadiran sinetron ini pemeran utamanya yaitu ada Abbas, Nisa, Hj. Ida dan Emak Ijah. Kini pemeran utama beralih pada Bang Ocid, Munaroh, Zacky, Mancung, Babeh Frengky dan masih dengan Hj. Ida sebagai pemeran antagonis. Jalan cerita beralih menceritakan bagaimana perjalanan cinta Munaroh dan Bang Ocid. Munaroh yang awalnya istri dari Zacky, namun sudah bercerai. Munaroh merupakan seorang ibu yang berusaha untuk mempertahankan keluarganya, yaitu dengan Zacky. Namun perilaku Zacky yang sering merugikan keluarganya, seperti sering mencuri dan memanfaatkan orang lain untuk keuntungannya diri sendiri, maka Munaroh memilih untuk menceraikan Zacky. Kemudian Bang Ocid yang memang sudah jatuh cinta dengan Munaroh sejak SMA, mempunyai jalan terang untuk mendekati Munaroh untuk dijadikan istrinya. Tapi kemudian ada Babeh Frengky, yaitu salah satu pemeran antagonis dalam sinetron ini. Babeh Frengky adalah ayah dari Bang Ocid yang juga ingin Munaroh menjadi istrinya. Dengan segala cara untuk menyingkirkan Bang Ocid untuk berhubungan dengan Munaroh. Babeh Frengky berhasil mendapatkan Munaroh untuk dijadikan istrinya. Namun Munaroh dan Bang Ocid masih menunjukkan perasaan saling tertarik antara satu sama lain. Kemudian ada Mancug, yaitu anak kecil dengan segala kepolosannya, kelucuannya dan kepintarannya membuat cerita dalam sinetron ini menjadi semakin unik. Mancung merupakan anak dari Mami Linda, yang tinggal di kampung itu juga. Mancung kerap hadir di berbagai situasi penting dalam cerita di sinetron ini. Maka dari itu lah peran Mancung yang sebenarnya tidak begitu penting, tapi karena kehadirannya dan juga aktingnya yang sangat bagus membuat karakter Mancung sangat menonjol dalam sinetron ini. Maka pada penelitian ini, peneliti akan memilih beberapa pemeran yang ada didalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah yang akan dikategorikan pada pemeran antagonis dan pemeran protagonist untuk dijaikan fokus penelitian Namun setiap khalayak yang menonton dan mengikuti jalan cerita sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah pasti mempunyai persepsinya masing-masing. Seperti pada asumsi dasar dari model teori S-O- R, media massa menimbulkan efek yang terarah, segera dan langsung terhadap komunikan. Stimulus Response Theory atau S-R theory. Model ini menunjukkan bahwa komunikasi merupakan proses aksireaksi. Artinya model ini mengasumsikan bahwa kata-kata verbal, isyarat non verbal, simbol-simbol tertentu akan merangsang orang lain memberikan respon dengan cara tertentu. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditentukan perumusan masalah yang terdapat penelitian ini, yaitu Apa persepsi khalayak tentang sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah dalam penelitian ini, yaitu : a. Apa persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV?
4 Tujuan dan Manfaat Tujuan Untuk mengetahui apa persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV. Manfaat 1. Manfaat Akademis : Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita lebih memahami tentang Pengembangan ilmu komunikasi pada umumnya dan pengembangan teori S-O-R pada khususnya yang berkaitan dengan pengaruh sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah di SCTV terhadap persepsi khalayak. 2. Manfaat Praktis : Bagi praktisi pertelevisian dan sinetron lebih khususnya dapat dijadikan bahan masukan informasi serta pertimbangan ide-ide kreatif dalam mengemas suatu jalan cerita sinetron, agar sinetron tersebut mampu bersaing dan bertahan ditengah maraknya persaingan dibidang industri petelevisian. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti hubungan antarvariabel. Variabel-variabel ini diukur (biasanya dengan instrument penelitian) sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat dianalisis berdasarkan prosedur statistik. Peneliti menggunakan metode penelitian survey deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian. Metode ini merupakan metode yang paling tepat diantara 3 metode penelitian yang lain, karena penelitian ini terdiri dari satu variabel, yaitu variabel persepsi. Jenis survey ini digunakan untuk menggambarkan (mendeeskripsikan) populasi yang sedang diteliti. Fokus riset ini adalah perilaku yang sedang terjadi dan terdiri dari satu variabel, Variabel Penelitian Penelitian ini hanya menguji satu buah variabel, yaitu variabel persepsi. Persepsi dalam penelitian ini adalah persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah yang tayang di SCTV. Populasi dan Sampel Peneliti gunakan yaitu melalui followers atau pengikut akun Twitter resmi dari sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah, Pengikut akun dapat dikatakan mewakili populasi dari jumlah khalayak yang menyaksikan sinetron Emak Ijah Ke Mekah. Jumlah followers atau pengikut akun pada tanggal 7 Mei 2014 sebanyak followers. Jumlah itulah yang akan dimasukkan pada rumus Taro Yamane untuk mengetahui seberapa besar sampel yang akan diambil oleh peneliti. Jumlah sampel yang diambil dengan menggunakan rumus Taro Yamane yang dikutip oleh Rahmat (1998:82) sebagai berikut:
5 N n = (N.d² + 1) Dimana ; n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi d² = Nilai Presisi yang ditetapkan (Ridwan, 2004:65). n = ( (0,1)2+ 1) n = = 99,16 = 100 (dibulatkan) Teknik Pengumpulan Data Peneliti menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data yang akan diolah nantinya. Kuesioner adalah saftar pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Disebut juga angket. Kuesioner bisa dikirim melalui pos atau periset mendatangi secara langsung responden. Bisa diisi saat periset dating sehingga pengisiannya didampingi periset, bahkan periset bisa bertindak sebagai pembaca pertanyaan dan responden tinggal menjawab berdasarkan jawaban yang disediakan. Kuesioner bisa diisi sendiri oleh responden tanpa bantuan atau kehadiran periset. Kemudian hasilnya bisa dikirim atau diambil sendiri oleh periset. Berbagai cara diatas yang biasa terjadi dalam periset. Teknis Analisis Data Analisis yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Analisis Univariat. Analisis Univariat adalah analisis terhadap satu variable. Jenis analisis ini dilakukan untuk riset deskriptif., dan menggunakan statistic deskriptif. Hasil penghitungan statistic deskriptif ini nantinya merupakan dasar bagi penghitungan analisis berikutnya, misalnya untuk menghitung hubungan antarvariabel. Keabsahan Penelitian Hasil dari suatu penelitian kuantitatif diperoleh dengan menggunakan perhitungan SPSS. Dengan menghitung setiap hasil jawaban dari setiap pertanyaan dalam kuesioner yang dibagikan kepada masing masing responden. Dari hasil perhitungan tersebut akan diperoleh hasil dari rumusan masalah dalam suatu penelitian. Dengan menggunakan Uji Reabilitas dan Uji Validitas.
6 HASIL DAN BAHASAN Uji Realibilitas Reabilitas diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan alpha Cronbach yang diukur berdasarkan skala alpha Cronbach 0 sampai 1. Jika skala itu dikelompokkan kedalam lima belas rank yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterprestasikan sebagai berikut: 1. Nilai alpha Cronbach 0,00 0,20, kurang reliabel. 2. Nilai alpha Cronbach 0,21 0,40, agak reliabel. 3. Nilai alpha Cronbach 0,41 0,60, cukup reliabel. 4. Nilai alpha Cronbach 0,61 0,80, reliabel. 5. Nilai alpha Cronbach 0,81 1,00, sangat reliabel. (Triton, 2005) Berikut hasil penghitungan SPSS pada uji reabilitas pada tiap 5 subdimensi. Gambar 1. Hasil Uji Reabilitas Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa hasil dari 5 subdimensi pada sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah reliable, karena memenuhi nilai Cronbach s Alpha diatas 0,5, yang artinya indikator pertanyaan yang terdapat pada dimensi pengalaman dapat dipercaya.
7 Uji Validitas Tabel 1. Tabel KMO Pada Persepsi Terhadap Manusia KMO and Bartlett s Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..849 Approx. Chi-Square Bartlett s Test of Df 120 Sphericity Sig..000 Tabel 2. Tabel KMO Pada Persepsi Terhadap Objek KMO and Bartlett's Test Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy..746 Approx. Chi-Square Bartlett's Test of Df 91 Sphericity Sig..000 Berdasarkan tabel diatas, hasil uji KMO menunjukkan hasil sebesar 0,849 dan 0,746yang berarti lebih besar dari 0,5 yang artinya penelitian ini mempunyai validitas yang bermanfaat (Meritorius). Dengan demikian data dianggap valid dan dapat digunakan dalam penelitian. Hal ini diperkuat dengan hasil uji Bartlett s Test of Sphericity dan dengan nilai Sig sebesar 0.000, nilai Sig lebih kecil dari 0.005, sehingga dinyatakan valid. Garis Continuum Analisis Univariat Peran Hj. Ida sebagai pemeran antagonis membuat cerita menarik Akting Sinta Mu in sebagai Hj. Ida sudah sangat baik dalam memerankan peran yang galak/ antagonis Tokoh Hj. Ida dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah sangat berperan penting dalam kelangsungan cerita Peran Babeh Frengky sebagai pemeran antagonis membuat cerita semakin menarik Tabel 3. Garis Continuum Subdimensi Peran Antagonis
8 Pemilihan aktor Urip Arphan sudah tepat untuk memerankan Babeh Frengky sebagai Bapak tiri dari Bang Ocid Akting Urip Arphan sangat baik dalam memerankan Babeh Frengky sebagai peran yang galak/ antagonis Tabel 4. Garis Continuum Subdimensi Peran Protagonis Kelucuan tokoh Bang Ocid membuat cerita sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah menarik Akting Ucup Nirin sebagai Bang ocid sudah sangat baik Tokoh Bang ocid menjadi trademark atau pioneer utama dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah 418 Kecantikan dan kebaikan Munaroh membuat cerita menjadi menarik 391 Pemilihan aktris Asha Shara sebagai Munaroh sudah sangat tepat 388 Tokoh Munaroh menjadi salah satu trademark atau pioner 373 utama dalam jalan cerita sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah
9 Kepolosan dan kelucuan peran Mancung membuat cerita 385 semakin menarik Pemilihan aktris cilik Misca Fortuna dalam memerankan tokoh Mancung sudah sangat tepat Akting Misca Fortuna sebagai Mancung sudah sangat baik Tokoh Mancung menjadi salah satu trademark atau pioneer utama juga dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah Tabel 5. Garis Continuum Subdimensi Isi Cerita Jalan cerita lebih menarik setelah berangkatnya Emak Ijah ke Mekah untuk ibadah Umroh Bercerainya Munaroh dengan Zacky membuat jalan cerita selanjutnya menjadi sangat menarik Kisah percintaan Munaroh dan Bang Ocid yang selalu mendapatkan halangan membuat penasaran penonton Hadirnya Babeh Frengky sebagai ayah tiri Bang Ocid, yang kemudian menikah dengan Munaroh merupakan bagian yang paling menarik dari sinetron ini
10 Setelah meninggalnya Babeh Frengky dan membuat Munaroh menjadi janda lagi merupakan akhir yang menarik Sebagai sinetron yang bertemakan religi, kandungan nilai islami tidak terlalu mencolok Unsur menghibur dan komedi sangat melekat dalam isi cerita sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah Jalan cerita yang semakin lama semakin menarik Tabel 6. Garis Continuum Subdimensi Waktu Penayangan Penempatan jam tayang sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah sudah sangat tepat Durasi atau lamanya penayangan selama 2 jam membuat sangat puas menontonnya Tabel 7. Garis Continuum Subdimensi Soundtrack Beragamnya lagu-lagu atau backsound dalam setiap adegan membuat daya tarik lebih dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah Lagu-lagu ciptaan sendiri dari sinetron ini sangat beragam dan unik
11 Soundtrack/lagu ciptaan sendiri seperti Munaroh, Goyang Ubur-ubur dan Cinta Ditolak sangat memikat perhatian penonton Soundtrack Munaroh sangat unik dan melekat di pikiran para penonton SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Persepsi yang dihasilkan dalam penelitian ini, dapat dideskripsikan sebagai berikut: a. Dari hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi peran antagonis dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terbukti memiliki persepsi yang baik dengan skor (70.8%). b. Hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi peran protagonist dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terbukti memiliki persepsi yang sangat baik (81.3%). c. Setelah hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi isi cerita dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terbukti memiliki persepsi yang sangat baik 419 (83.8%). d. Hasil dari rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi waktu penayangan dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terbukti memiliki persepsi yang baik 348 (69%). e. Dari hasil rata-rata yang telah diukur pada sub dimensi soundtrack dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah terbukti memiliki persepsi yang sangat baik 419 (83.8%). Saran Sejalan dengan hasil penelitian yang didapat oleh peneliti, maka peneliti memberikan saran yang sekiranya akan berguna dikemudian hari. Peneliti menyarankan kepada para pekerja televisi agar selalu berusaha untuk memberikan karya seni yang lebih baik lagi agar mampu memberikan pendidikan bagi penontonnya. Selain itu, diharapkan agar konsep cerita yang ada dalam sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah mampu dikembangkan lebih baik lagi, dalam bidang informasi seputar religi, mengingat bahwa sinetron ini bertemakan religi-komedi. Tentu saja lebih menghibur lagi penontonnya yang menyaksikan sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Dan yang paling penting harus dikembangkan kembali isi pesan yang positif. Dikarenakan banyaknya khalayak atau penonton televisi yang menganggap bahwa sinetron mempunyai banyak sisi negative, maka penulis menyarankan agar sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah mampu memperkaya pesan yang positif dan tayangan sinetron yang mendidik, sehingga semakin banyak penonton yang tertarik untuk menonton sinetron. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk: 1. Peneliti selanjutnya mampu memperdalam kembali dimensi persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah 2. Diharapkan peneliti yang akan meneliti tentang persepsi khalayak terhadap sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah dapat menambahkan data yang belum disajikan di dalam penelitian ini. 3. Peneliti berharap semoga skripsi ini berguna sebagai tolak ukur, alat bantu dan dapat menjadi referensi teori serta acuan teori dalam melakukan penelitian yang berikutnya.
12 REFERENSI Ardianto, Elvinaro. Lukiati Komala, Siti Karlinah Komunikasi Massa Suatu Pengantar Edisi Revisi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Effendy, Onong Uchjana Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rakhmat, Jalaluddin Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunyoto, Danang Analisis Validitas & Asumsi Klasik.Yogyakarta: Penerbit Gava Media. RIWAYAT PENULIS Hesti Haerani lahir di kota Tangerang pada tanggal 26 April Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University) dalam bidang Komunikasi Pemasaran Broadcasting pada tahun Saat ini sedang menjalankan usaha kecil bersama sahabatnya di bidang kuliner.
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ini adalah tentang pendeskripsian sebuah persepsi khalayak terhadap program sinetron Emak Ijah Pengen Ke Mekah. Sudut Pandang dalam penelitian ini yaitu
Lebih terperinciPersepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03)
Persepsi Khalayak Terhadap Tayangan Sinetron Yusra dan Yumna Di RCTI (Studi Deskriptif Pada Warga Tangerang Khususnya Desa Rempoa RW 03) Utamy Mauludiyah 1200979713 PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh dari data
Lebih terperinciPENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN
PENGARUH TAYANGAN ilook DI NET TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENGUBAH GAYA BERPAKAIAN (Studi Pada Followers Twitter @ilook_net ) TRIASIH AYU LESTARI Universitas Bina Nusantara Jalan Kebon Jeruk Raya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori-teori tertentu dengan cara meneliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu
32 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu jenis penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Paradigma Penelitian Paradigma Kuantitatif (Positivisme) berakar pada pandangan teoritis Auguste Comte dan Emile Durkheim pada abad ke 19 dan awal abad ke 20. Para Positivisme
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Hal yang penting bagi seorang peneliti dalam melakukan penelitian adalah pengetahuan mengenai pendekatan yang digunakan, karena pendekatan akan menentukan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sekarang ini media massa sudah menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. Dalam masyarakat modern, media massa mempunyai peran yang signifikan sebagai bagian
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM KREASI DAPUR SEHAT DI DAAI TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENJADI VEGETARIAN
PENGARUH PROGRAM KREASI DAPUR SEHAT DI DAAI TV TERHADAP MINAT PENONTON UNTUK MENJADI VEGETARIAN Febricia Binus University, Jakarta, Indonesia, 11480 Abstrak TUJUAN PENELITIAN ialah untuk mengetahui pengaruh
Lebih terperinciBAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI. PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV
BAB 3 RUANG LINGKUP OBSERVASI 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Televisi Transformasi Indonesia atau yang disingkat dengan TRANS TV adalah perusahaan televisi swasta yang dimiliki oleh grup TRANS CORPORATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap individu berusaha untuk mengenal dan mencari jati dirinya, mengetahui tentang orang lain, dan mengenal dunia luar atau selalu mencari tahu mengenai
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE
PERSEPSI MAHASISWA BINUS UNIVERSITY JURUSAN MARKETING COMMUNICATION ANGKATAN 2008 TERHADAP PROGRAM RADIO SHOW DI TV ONE Muhammad Asad Chalik Binus University, Marketing Communication, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting, bukan hanya dalam kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Tiada hari tanpa komunikasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan tindakan yang setiap hari dilakukan oleh individu. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan pesan, dan
Lebih terperinciPENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP
PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP Disusun oleh : Nama : Tiyas Widya Anggraini NPM : 17211133 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Bagus Nurcahyo, SE, MM Latar Belakang Salah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Secara umum, metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2009:2).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan penting dalam kehidupan manusia. Dapat dikatakan mendasar karena, sikap individu baik yang
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Riset kuantitafif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang menggambarkan dan menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian kuantitatif adalah sebuah metodologi yang menggunakan cara pengukuran berdasarkan variabel yang ada. Metode ini adalah metode ilmu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan komunikasi. Tindakan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman Judul Luar... i. Halaman Judul Dalam... ii. Halaman Persetujuan... iii. Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v
DAFTAR ISI Halaman Judul Luar... i Halaman Judul Dalam... ii Halaman Persetujuan... iii Halaman Pernyataan Dewan Penguji... v Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi Skripsi... vi Abstrak... iv Prakata...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik komunikasi verbal maupun komunikasi non verbal. Komunikasi bukan hanya sebuah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang pada dasarnya tidak dapat hidup hanya bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain. Umumnya manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan komunikasi sebagai wadah untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide, emosi, keterampilan
Lebih terperinciKorelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta
Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta FX Okta Indrawan Satriya / Drs. M. Antonius Birowo, MA., Ph. D Program
Lebih terperinciAsep Sugiarto Wina Puspitasari Universitas Negeri Jakarta ABSTRAK
Opini Publik Anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Negeri Jakarta terkait Surat Edaran oleh Kapolri No. SE/06/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech). Asep Sugiarto Wina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu perubahan dalam kehidupan sosial, budaya dan gaya hidup yang di sebabkan dari media massa baik media massa
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PENELITIAN. dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrument penelitian dapat
BAB IV ANALISIS PENELITIAN A. Hasil Pre-Test Pre-test dilakukan terhadap responden yang menjadi sampel penelitian. Jumlah responden yang diambil untuk pre-test sebanyak 30 orang. Pre-test dilakukan dengan
Lebih terperinciPENGARUH PROGRAM RELIGI KATA USTADZ SOLMED DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON
PENGARUH PROGRAM RELIGI KATA USTADZ SOLMED DI SCTV TERHADAP PERILAKU BERIBADAH PENONTON Trima Selviani dan Endang Setiowati Binus University, Jakarta, +6283873895000, trima.selvi@yahoo.com dan Binus University,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan Teknologi diiringi dengan semakin berkembangnya media massa cetak dan elektronik. Di era digital saat ini, telah banyak gadget yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan hiburan menjadi begitu penting bagi kita. Hampir setiap orang selalu menyediakan waktunya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan analisis statistik, bertujuan untuk membuat
Lebih terperinciANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS
ANALISIS PERSEPSI MAHASISWA SURYA UNIVERSITY TAHUN AJARAN 2013/2014 TERHADAP TAYANGAN FILM ANIMASI SPONGEBOB SQUAREPANTS Makalah Bahasa Indonesia Oleh: NAMA : KAHLIL GIBRAN ARDA YASSIN NIM : 004138322374193
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi sebagai suatu proses yang berkesinambungan tanpa awal dan akhir merupakan bagian dari kehidupan, secara terminologis atau menurut asal katanya dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan. Karena melalui informasi, manusia dapat mengetahui peristiwa yang sedang dan telah terjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan jaman saat ini, teknologi sekarang ini semakin berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu sendiri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya program acara variety show, reality show, infotainment menjadi
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Acara televisi saat ini didominasi oleh program acara hiburan yang hanya mengejar rating dan share yang berorientasi kepada keuntungan saja. Begitu banyaknya
Lebih terperinciPERSEPSI KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN SINETRON YUSRA DAN YUMNA DI RCTI (STUDI DESKRIPTIF PADA WARGA DI TANGERANG KHUSUSNYA DESA REMPOA RW 03) SKRIPSI
PERSEPSI KHALAYAK TERHADAP TAYANGAN SINETRON YUSRA DAN YUMNA DI RCTI (STUDI DESKRIPTIF PADA WARGA DI TANGERANG KHUSUSNYA DESA REMPOA RW 03) SKRIPSI Oleh UTAMY MAULUDIYAH 1200979713 Universitas Bina Nusantara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah sebuah kebutuhan manusia dan bisa dibilang yang utama, karena manusia berkomunikasi setiap hari. Dimana manusia sebagai mahluk sosial yang saling
Lebih terperinciAdelia Hildtruida ABSTRAK
PENGARUH PROGRAM INDONESIAN IDOL EPISODE AUDISI DI RCTI TERHADAP MINAT MENONTON (STUDI KASUS MAHASISWA BINA NUSANTARA JURUSAN MARKETING COMMUNICATION 2014) Adelia Hildtruida Binus University, Marketing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya teknologi dan komunikasi saat ini mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi tersebut dapat dengan
Lebih terperinciA. PETUNJUK PENGISIAN KUISIONER
L 1 LAMPIRAN 1 KUESIONER Saya Riska Arkandini mahasiswi semester 8 (delapan) Jurusan Komunikasi dan Multimedia bidang Broadcasting, mohon kesediaan anda untuk mengisi kuesioner berikut. Dimana kuesioner
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Kualitas dan Instrumen Data Uji kualitas merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi kriteria validitas dan reliabilitas.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian a. Uji itas Angket yang telah disebarkan kemudian di uji validitasnya dengan menggunakan program Statistical
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa memiliki peran yang sangat penting. Setiap manusia yang hidup memerlukan media massa. Masyarakat mendapat informasi dengan membaca surat kabar, menonton
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu hanya memapaparkan situasi yang didapat atau peristiwa yang diperoleh
Lebih terperinciPENGARUH FILM THE BILLIONAIRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA MARKETING COMMUNICATION BINA NUSANTARA UNIVERSITY ANGKATAN 2008)
PENGARUH FILM THE BILLIONAIRE TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA (STUDI KASUS PADA MAHASISWA MARKETING COMMUNICATION BINA NUSANTARA UNIVERSITY ANGKATAN 2008) Tri Oktofriandry Hutauruk Jl. Kebon Jeruk Raya No.
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Objek penelitian difokuskan kepada masalah yang diteliti yaitu pengaruh pemasaran hijau terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri penyiaran di Indonesia saat ini sangat berkembang dengan pesat. Sampai detik ini, terdapat banyak stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia seperti,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia pertelevisian sudah mulai mendominasi dunia informasi dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat. Televisi memberikan banyak sekali kemudahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di
Lebih terperinciTeam project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mudah untuk dicerna. Televisi secara universal juga mampu untuk menjangkau audiens
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Televisi merupakan salah satu jenis media massa yang paling diminati oleh masyarakat karena keunggulannya dalam memanjakan masyarakat melalui kemampuan audio
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Responden Penelitian ini ditujukan pada bank yang berada di Bandung Pusat dengan responden bersyarat yaitu seorang manajer bank. Dalam hal ini peneliti
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Langkah pertama yang dilakukan terhadap data hasil survei adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap alat ukur yaitu kuesioner. Hal ini dilakukan untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat manusia. Oleh karena itulah, ilmu komunikasi saat ini telah berkembang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah komunikasi massa. Komunikasi massa dapat di artikan dengan interaksi sosial melalui pesan.
Lebih terperinciBAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI
BAB 4 ANALISA DATA 4.1 PELAKSANAAN SURVEI Sebelum melaksanakan survei yang sebenarnya, peneliti terlebih dahulu melakukan uji pertanyaan kuesioner kepada empat responden yang dipilih berdasarkan tingkatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu media komunikasi massa yang paling sering digunakan dewasa ini adalah televisi. Televisi merupakan sarana media massa yang paling efektif dibandingkan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi massa visual. Lebih dari ratusan juta orang menonton film di bioskop, film televisi setiap minggunya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi adalah penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu. Komunikasi merupakan bagian yang penting yang tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Media TV, tidak lagi di pungkiri, adalah media yang paling mendominasi di Indonesia dalam penyebaran informasi. Lebih dari 60% masyarakat Indonesia, memperoleh
Lebih terperinciPENGARUH HOST TERHADAP MINAT KHALAYAK MENONTON (Studi Pada Follower
PENGARUH HOST TERHADAP MINAT KHALAYAK MENONTON (Studi Pada Follower Twitter @SUSUUYA_MNCTV) Suryanti Universitas Bina Nusantara theresiasuryanti@ymail.com Pembimbing: Dra. Endang Setiowati, M.SI Abstract
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi bisa terjadi ketika suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima. Harold
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan
Lebih terperinciIKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU
IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN (Studi Korelasional Tentang Iklan Tv Berlangganan Centrin Tv Terhadap Minat Masyarakat Berlangganan di Kelurahan Babura Kecamatan Medan Baru) ICHE. A. C. NAPITUPULU
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunakan sarana-sarana tertentu guna untuk mempengaruhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dimana ada variable independent (variabel yang mempengaruhi) dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini akan menggunakan jenis penelitian kuantitatif asosiatif, dimana penelitian ini akan menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih (Sugiyono,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. 36 Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe atau sifat dari penelitian ini menggunakan jenis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciPEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT
PEMBERITAAN KECELAKAAN PESAWAT TERBANG KOMERSIL INDONESIA DI TELEVISI DAN KEPERCAYAAN MASYARAKAT (Studi Korelasional di Perumahan Johor Indah Permai 1 Kota Medan) SITI ARDIYANTI 080904119 ABSTRAK Skripsi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tingkat kesukaan atau afektif merupakan salah satu komponen proses komunikasi massa yaitu efek. Efek adalah hasil yang dicapai dari usaha penyampaian pernyataan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahasa sebagai alat penyalurnya. Dalam bahasa komunikasi, pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia, yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat
Lebih terperinciABSTRACT. advertisement exposure on SCTV with the buying interest s students of
HUBUNGAN TERPAAN IKLAN BUKALAPAK DI SCTV DENGAN MINAT BELI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA ANGKATAN 2014 Oleh: Aji Setya Purnama, Bedjo Sukarno, Siswanta ABSTRACT Bukalapak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Media menjadi hal yang penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui informasi apa saja yang sedang terjadi di dalam maupun diluar negeri. Media dianggap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan media informasi khususnya televisi, membuat dunia semakin hari semakin dekat saja. Meskipun arus informasi yang mengalir tersebut akan mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan atau informasi dari komunikator kepada komunikan, melalui media sebagai alat yang menjembatani pesan untuk sampai kepada
Lebih terperinciPENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON
PENGARUH TERPAAN TAYANGAN PROGRAM ACARA WARNA TRANS7 TERHADAP SIKAP PENONTON (Studi Eksplanatif Kuantitatif mengenai Pengaruh Terpaan Tayangan Program Acara Warna TRANS7 Episode Seputar Fashion dan Kesehatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam
BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif, dalam pengertian bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha untuk mengungkapkan fakta. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Kuesioner disebar kepada 100 orang nasabah Bank Tabungan Negara cabang Pekalongan dengan kriteria nasabah yang akan atau sedang memanfaatkan pelayanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sifat Penelitian Tipe penelitian yang digunakan oleh penulis disini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif, yaitu merupakan penelitian yang hasilnya berupa
Lebih terperinciBab 3 METODE PENELITIAN
Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 latar belakang masalah Proses komunikasi pada hakekatnya adalah suatu proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain (komunikan). Secara umum,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. makhluk hidup yang lainnya, manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dunia ini semua makhluk hidup pasti akan selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak terkecuali manusia. Akan tetapi berbeda dengan makhluk hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu bagian terpenting dalam kehidupan bermasyarakat adalah interaksi atau komunikasi. Komunikasi memiliki peran yang sangat pnting pada era sekarang
Lebih terperinci(Shindy Nathasya ) 1. Usia anda saat ini adalah? a c b d. >35
76 LAMPIRAN 1 Kuesioner Saya mahasiwa Universitas Esa Unggul sedang meneliti Word Of Mouth dan kualitas produk terhadap kepuasan pembelian yang dimediasi minat beli di restoran Endorphin Eatery & Brew.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi semakin pesat. Hal ini ditandai dengan munculnya berbagai media komunkasi yang semakin canggih sehingga mampu memperkecil jarak antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Media massa berperan sebagai sumber rujukan di bidang pendidikan dan penyebaran informasi yang cepat. Dalam hal ini, media dapat meningkatkan tingkat pengetahuan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Pendekatan yang peneliti gunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif banyak dituntut menggunakan angka mulai dari pengumpulan data,
Lebih terperinciPERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN. Ayu Maiza Faradiba. Universitas Paramadina
PERSEPSI MAHASIWA TERHADAP IKLAN LUX VERSI BANDAR UDARA ATIQAH HASIHOLAN Ayu Maiza Faradiba Universitas Paramadina ABSTRAK Tujuan Penelitian: untuk mengetahui sejauh mana persepsi mahasiswa Universitas
Lebih terperinciPenulis menggunakan jenis pendekatan kuantitatif untuk penelitian ini. Pendekatan kuantitatif dipilih karena dalam penelitian ini menguji efektivitas
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Pada bab IV ini diawali dengan penjelasan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian. Selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai populasi dan sampel yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang digemari oleh. dapat menarik banyak orang untuk menontonnya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film merupakan salah satu media komunikasi massa yang digemari oleh banyak orang. Film menyajikan berbagai macam gagasan yang dapat menimbulkan dampak dari penayangannya,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
29 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, dengan metode kuantitatif dimana melalui kerangka koseptual (landasan teori), peneliti dapat menentukan
Lebih terperinci