WORKING PAPER. Anisa Cicilya. Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021) ,

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "WORKING PAPER. Anisa Cicilya. Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021) ,"

Transkripsi

1 WORKING PAPER ANALISIS LINE BALANCING MODEL BARU TIPE K41 PADA GENERAL SUB ASSEMBLY LINI A BAGIAN STEERING HANDLE DENGAN METODE ALGORITMA SEMUT, ALGORITMA GENETIKA, RANK POSITIONAL WEIGHT, DAN STOPWATCH TIME STUDY DI PT ACD Anisa Cicilya Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021) , a.cicilya@yahoo.com Dr. Anggara Hayun Anujuprana S.T., M.T. Binus University, Jl.KH.Syahdan No. 9 Kemanggisan, (021) ABSTRACT Problems experienced by the achievement of production that the target of the units in 2150 units/day could not be fullfil as been defined in February-March 2014 with 1873 units/day. The longest cycle time can be caused by many things also, from the unequal division of labor so that the necessary analysis for the balance of the assembly line. Analysis used the method for line balancing are Ant Colony, Genetic Algorithms, Rank Positional Weight, and Stopwatch Time Study. With a high of efficiency line, low of balance delay, and low of smoothness index will makes decrease idle time for man power and increase the products output. The best analysis method for this case is using Ant Colony mix Initial Solution by Rank Positional Weight with 84,93% of Line Efficiency, 15,07% of Balance Delay and 10,87 of Smoothness Index.(AC) Keywords : Line Balancing, Ant Colony, Genetic Algorithm, Rank Positional Weight, Line Efficiency, Balance Delay, Smoothness Index, Products Output.

2 ABSTRAK Masalah yang dialami adalah tidak tercapainya target produksi yang telah ditetapkan perusahaan yaitu 2150 unit/hari pada periode Februari-Maret 2014 yang hanya mencapai 1873 unit/hari. Waktu siklus yang terlalu panjang dapat disebabkan banyak hal, salah satunya adalah pembagian beban kerja yang tidak merata sehingga diperlukan analisis terkait keseimbangan lini tersebut. Analisis keseimbangan lini yang digunakan adalah Algoritma Semut, Algoritma Genetika, Rank Positional Weight dan Stopwatch Time Study. Dengan efisiensi lini yang tinggi maka waktu menunggu dan kelancaran proses dari lini akan semakin rendah, dengan begitu tidak adanya waktu kosong dari man power sehingga hasil produksi akan meningkat. Metode analisis terbaik untuk masalah ini menggunakan Algoritma Semut dengan solusi awal Rank Positional Weight dengan Efisiensi Lini 84,93%, Balance Delay 15,07% dan Smoothness Index 10,87.(AC) Kata kunci : Line Balancing, Algoritma Semut, Algoritma Genetika, Rank Positional Weight, Efisiensi Lini, Balance Delay, Smoothness Index, Hasil Produksi. 1. PENDAHULUAN PT ACD merupakan salah satu perusahaan otomotif besar di Indonesia yang bergerak di bidang pembuatan sepeda motor yang saat ini memiliki 4 fasilitas pabrik perakitan dengan kapasitas produksi mencapai 4,2 juta unit sepeda motor pertahun dan total karyawan sekitar orang. Dalam proses produksi di PT ACD masih melakukan beberapa perbaikan elemen kerja pada beberapa work station yang terdapat pada lini produksi. Hal ini akan mempengaruhi keseimbangan lini produksi dan dapat menimbulkan hambatan. Algoritma Semut (AS) adalah metode metaheuristic untuk mengoptimalkan lini produksi. Karakteristik dari AS adalah adanya Pheromone semut yang digunakan sebagai jejak sebagai pembentuk jalur yang ditinggalkan untuk semut lainnya, dan kemudian semut lainnya memutuskan apakah akan mengikuti jejak tersebut atau tidak. Algoritma Genetika (AG) merupakan algoritma pencarian dengan heuristic yang didasarkan atas mekanisme evolusi biologis. Evolusi biologis adalah variasi dari kromosom antar individu organisme. Variasi kromosom ini akan mempengaruhi laju reproduksi dan tingkat kemampuan organisme agar tetap hidup. Rank Positional Weight (RPW) merupakan salah satu metode heuristic yang menggunakan cara penjumlahan waktu dari elemen-elemen kerja yang terkontrol dalam sebuah work station sebagai bobot posisi. Stopwatch Time Study (STS) merupakan suatu metode pengukuran waktu kerja yang sangat baik untuk jenis pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive). Data waktu diukur dengan stopwatch yang didapat berdasarkan aktifitas aktual, kemudian dicatat dan diolah untuk mempertimbangkan tempo waktu kerja man power dengan menambahkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran (allowance) didalamnya. Pada penelitian ini dilakukan Line Balancing untuk model baru tipe K41 di Gen Sub Assy Steering Handle Lini A dengan menggunakan metode AS, AG, RPW, dan STS agar target sesuai kapasitas produksi yang telah ditetapkan perusahaan dapat terpenuhi. 2. LANDASAN TEORI 2.1 Stopwatch Time Study (STS) Wignjosoebroto (2003: ) mengatakan bahwa metode pengukuran waktu kerja dengan jam henti (Stopwatch Time Study atau STS) sangat baik untuk jenis pekerjaan yang berulang-ulang (repetitive). Data waktu diukur dengan stopwatch yang didapat berdasarkan aktifitas aktual, kemudian dicatat dan diolah untuk mempertimbangkan tempo waktu kerja man power dengan menambahkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran (allowance) didalamnya. Niebel (1993: ) juga mengatakan setelah pengambilan sampel data Waktu Siklus (Ws) secara aktual, selanjutnya melakukan perhitungan Waktu Normal (Wn) dengan menambahkan Faktor Penyesuaian (P) di dalamnya dan Waktu Baku (Wb) dengan menambahkan Faktor Kelonggaran (K) di dalamnya. Berikut adalah gambar diagram alir perhitungan dengan metode STS yang terdapat pada gambar 2.1.

3 Mulai Persiapan 1. Observasi lapangan. 2. Pilih pekerjaan yang akan diukur. 3. Informasikan tujuan pengukuran ke atasan. 4. Pilih work station & man power lalu catat waktu Elemental Breakdown 1. Urutkan waktu siklus sesuai elemen kerja. Pengamatan & Pengukuran 1. Lakukan pengamatan dan pengukuran waktu sejumlah N untuk tiap siklus atau elemen kegiatan. 2. Pilih pekerjaan yang akan diukur. 3. Tetapkan performance rate dari kegiatan man power. Cek Keseragaman & Kecukupan Data N' = N + n 1. Keseragaman. a) Subjektif b) Batas Kontrol 3 2. Pilih pekerjaan yang akan diukur. N' Waktu Normal (Wn) = Waktu Siklus (Ws). Performance Rating Waktu Baku (Wb) = Waktu Normal (Wn). 100%. 100% x allowance Selesai Gambar 2.1 Perhitungan STS 2.2 Definisi Line Balancing Hill (2013: ) mengatakan bahwa Line of balancing mempelajari bagaimana merancang suatu lintasan produksi agar tercapai keseimbangan beban pekerjaan yang dialokasikan kepada seluruh man power di tiap work station yang saling berkaitan dalam satu lini produksi, sehingga tiap work station tersebut memiliki waktu kerja yang lamanya tidak melebihi waktu siklus dari work station tersebut. Konsep line balancing tepat diterapkan dalam lingkungan repetitive manufacture produksi massal. Suatu lini perakitan didefinisikan sebagai sekelompok orang dan atau mesin yang melakukan tugas-tugas sekuensial dalam merakit suatu produk. Nasution (2003: ) mengatakan bahwa saling keterkaitannya antara pekerjaan digambarkan dalam precedence diagram atau precedence network. Sehingga diharapkan penyelesaian tugas produksi antar work station berjalan dengan lancar dan dengan kecepatan yang tetap atau seimbang. Untuk mendapatkan nilai kinerja sebuah lini, urutan pengerjaannya dapat dilihat pada gambar diagram alir 2.2.

4 Gambar 2.2 Diagram Alir Line Balancing 2.3 Algoritma Semut (AS) Sabuncuoglu, Erel, dan Alp (2009: ) mengatakan bahwa Algoritma Semut berasal dari observasi kehidupan nyata. Semut dapat dieksploitasi untuk mengkoordinasi populasi dari agen artificial yang bekerjasama untuk memecahkan masalah dengan cara komputerisasi. Cara kerja dari Algoritma Semut ini sesuai dengan namanya, yaitu menggunakan sifat dari semut yang selalu mencari rute terpendek untuk menghubungkan antara tempat makanan dengan sarang semut. Algoritma Semut merupakan salah satu metode yang dilakukan oleh semut untuk memecahkan suatu permasalahan dari suatu kelompok yang menggunakan metode solusi optimal sebagai salah satu intelegensi heuristic. Cara kerja dari metode semut adalah menetapkan suatu lini produksi dengan pekerjaan yang paling minimal dari tempat produksi sehingga pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan waktu yang paling minimal.

5 Semut memiliki sifat komunikasi yang baik, yang menjadikan langkah utama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik, dimana semut menggunakan unsur kimia berupa Pheromones (Phi). Penggunaan Algoritma Semut ini dilakukan berdasarkan komunikasi semut yang menggunakan indera penciuman untuk memecahkan segala bentuk persoalan dengan menggunakan beberapa variabel tertentu. Gozali, Widodo, dan Bernhard (2012: ) mengatakan bahwa tahapan dalam Algoritma Semut terbagi menjadi dua, yaitu tahap Inisialisasi dan tahap Local Search dengan menggunakan Simulasi Monte Carlo, adapun langkah-langkah dalam perhitungannya dengan menggunakan program Matlab dapat dilihat pada gambar 2.3. Mulai Tahap Inisialisasi Pemilihan kandidat elemen kerja (L) Variabel input R, t*j, σl, σ*, a, M, CT, sesuai L ke Matlab Perhitungan nilai t*j dan σ* B Cum tj baru CT Ya Kandidat elemen kerja yang dapat masuk work station Perhitungan nilai Utilisasi dan Probabilitas tiap elemen kerja Tidak Elemen kerja tidak masuk work station Perhitungan nilai Metric Perhitungan nilai Pheromone Tahap Local Search dengan Simulasi Monte Carlo Pemilihan elemen kerja dari kandidat L Elemen kerja terpilih akan masuk ke work station Perbaharuan nilai statistik Sisa elemen kerja Tidak Perhitungan nilai objektif Ya B Selesai Gambar 2.3 Perhitungan Metode AS Dengan Matlab

6 2.4 Rank Positional Weight (RPW) Langkah awal dalam penyelesaian dengan metode ini yaitu dengan membuat precedence diagram berdasarkan jaringan kerja serta besar waktu baku untuk tiap elemen kerjanya. Selanjutnya metode ini mengutamakan waktu elemen kerja yang terpanjang, dimana elemen kerja ini akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk ditempatkan ke dalam work station yang kemudian akan diikuti oleh elemen kerja lain yang memiliki waktu lebih rendah. Berikut ini adalah gambar diagram alir 2.4 metode Rank Positional Weight (RPW) untuk menyelesaikan keseimbangan lini. Mulai Tentukan precedence diagram sesuai dengan aktual Tentukan bobot posisi untuk setiap elemen kerjannya dengan memperhatikan precedence diagram. Cara menentukan bobot posisinya adalah ; Bobot RPW = Waktu Elemen Kerja i + Waktu Elemen Kerja Pengikut Urutkan elemen kerja berdasarkan bobot posisi yang telah didapatkan pada tahap-2, lakukan pengurutannya mulai dari elemen kerja yang memiliki bobot posisi yang terbesar. Penempatan elemen kerja yang memiliki bobot posisi terbesar sampai yang terkecil kesetiap work station. Ws CT Jika pada work station terdapat waktu yang berlebihan, maka ganti elemen kerja yang dalam work station tersebut ke work station berikutnya selama tidak menyalahi precedence diagram Ulangi lagi tahap- 4 dan tahap-5 diatas sampai seluruh elemen pekerjaan telah ditempatkan ke dalam work station. Selesai Gambar 2.4 Perhitungan Metode RPW 2.5 Algoritma Genetika (AG) Tiacci (2014:2-4) mengatakan bahwa Algoritma Genetika merupakan metode metaheuristic yang dapat berevolusi secara beragam, keberagaman evolusi biologis adalah variasi dari kromosom antar individu organisme. Variasi dari kromosom ini akan mempengaruhi laju reproduksi dan tingkat kemampuan organisme tersebut agar tetap hidup. Algoritma Genetika merupakan suatu metode untuk optimisasi yang didasari dari proses genetika organ-organ biological. Secara umum kekuatan dari metode Algoritma Genetika adalah teknik yang kuat dan dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dari berbagai sudut. Diagram alir proses optimisasi dengan metode Algoritma Genetika dengan menggunakan program simulasi Evolver dapat dilihat pada gambar 2.5.

7 Mulai Data lini dengan solusi awal AS atau RPW Input data lini solusi awal AS atau RPW ke Evolver Setting : Mutation Rate Setting : Crossover Rate Setting : Population Setting : Looping Selesai Gambar 2.5 Perhitungan AG Optimisasi AS Atau RPW Dengan Evolver 3. METODOLOGI PENELITIAN Nazir (2005:35-43) mengatakan bahwa untuk memudahkan dalam melakukan analisis diperlukan beberapa tahap. Tahap-tahap tersebut dikonversikan menjadi sebuah metode penelitian yang dapat dilihat di gambar 3.1. Mulai Observasi Lapangan Identifikasi Masalah Batasan Masalah Penentuan Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : 1. Data hasil produksi periode Februari-Maret Data elemen kerja 3. Data waktu elemen kerja 4. Precedence diagram proses assy K41 A Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian

8 A Analisis Lini Saat Ini Metode Stopwatch Time Study : 1. Uji Data 2. Efisiensi Lini 3. Balance Delay 4. Smoothness Index Analisis Lini Usulan Untuk Perbaikan Algoritma Semut Rank Positional Weight Algoritma Genetika Perbandingan Kinerja Lini Saat Ini Dengan Usulan : 1. Efisiensi Lini 2. Balance Delay 3. Smoothness Index Kesimpulan Dan Saran Selesai Gambar 3.1(lanjutan) Diagram Alir Penelitian 4. ANALISIS DAN BAHASAN Setelah menganalisis dengan metode Stopwatch Time Study, Algoritma Semut, Rank Positional Weight, Algoritma Genetika solusi awal Algoritma Semut, dan Algoritma Genetika solusi awal Rank Positional Weight, menunjukan bahwa Algoritma Genetika solusi awal Algoritma Semut menghasilkan kinerja yang lebih baik. Hal ini dikarenakan Efisiensi Lini, Balance Delay, dan Smoothness Index yang lebih baik jika dibandingkan dengan keadaan lini saat ini dan seluruh lini usulan perbaikan yang ada. Berikut adalah tabel perbandingan kinerja dari lini A yang dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1 Perbandingan Antar Seluruh Nilai Kinerja Lini A Saat Ini AS RPW AG-AS AG-RPW Waktu Work Station Terpanjang (detik) 25,24 23,99 23,99 23,99 23,99 Efisiensi Lini (%) 80,73 84,93 84,93 84,93 84,93 Balance Delay (%) 19,27 15,07 15,07 15,07 15,07 Smoothness Index 16,23 12,32 12,22 10,87 11,11 Jumlah Work Station Output Perhari (unit)

9 5. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan rancangan lini usulan perbaikan di PT ACD dapat ditarik kesimpulan : 1. Berdasarkan hasil pengolahan data lini saat ini, waktu baku siklus terpanjang yaitu 25,24 detik/unit. Kondisi ini menyebabkan tidak tercapainya target produksi dengan ketentuan Cycle Time atau Tact Time senilai 24 detik/unit, sehingga dibutuhkan perbaikan dalam keseimbangan lini perakitan. 2. Berdasarkan analisis pada penelitian ini ditemukan penyebab dari tidak tercapainya target produksi adalah terdapat potensi bottle neck karena tidak seimbangnya pembagian beban tugas atau elemen kerja antar work station, terutama pada work station 219 (F) yang memiliki waktu baku siklus terpanjang yaitu 25,24 detik. 3. Berdasarkan analisis perhitungan lini A usulan menggunakan metode Algoritma Semut jika dibandingkan dengan keadaan lini A saat ini, Efisiensi Lini meningkat dari 80,73% menjadi 84,93%. Balance Delay menurun dari 19,27% menjadi 15,07%. Dan Smoothness Index juga menurun dari 16,23 menjadi 12, Berdasarkan analisis perhitungan lini A usulan menggunakan metode Rank Positional Weight jika dibandingkan dengan keadaan lini A saat ini, Efisiensi Lini meningkat dari 80,73% menjadi 84,93%. Balance Delay menurun dari 19,27% menjadi 15,07%. Dan Smoothness Index juga menurun dari 16,23 menjadi 12, Berdasarkan analisis perhitungan lini A usulan menggunakan metode Algoritma Genetika dengan solusi awal Algoritma Semut jika dibandingkan dengan keadaan lini A saat ini, Efisiensi Lini meningkat dari 80,73% menjadi 84,93%. Balance Delay menurun dari 19,27% menjadi 15,07%. Dan Smoothness Index juga menurun dari 16,23 menjadi 10, Berdasarkan analisis perhitungan lini A usulan menggunakan metode Algoritma Genetika dengan solusi awal Rank Positional Weight jika dibandingkan dengan keadaan lini A saat ini, Efisiensi Lini meningkat dari 80,73% menjadi 84,93%. Balance Delay menurun dari 19,27% menjadi 15,07%. Dan nilai Smoothness Index juga menurun dari 16,23 menjadi 11, Berdasarkan perbandingan metode perhitungan yang telah dilakukan untuk usulan lini A, maka hasil perhitungan dengan metode Algoritma Genetika solusi awal Algoritma Semut dapat diusulkan sebagai usulan perbaikan lini A karena Efisiensi Lini A pada proses assembly untuk model baru tipe K41 di Gen Sub Steering Handle meningkat dari 80,73% menjadi 84,93% dengan Balance Delay menurun dari 19,27% menjadi 15,07% dan Smoothness Index juga menurun dari 16,23 menjadi 10,87 serta pembagian beban tugas pekerjan atau elemen kerja lebih seimbang sehingga dapat memenuhi target produksi sesuai dengan kapasitas produksi yang telah ditetapkan perusahaan yang semula hanya 1873 unit perhari kemudian setelah perbaikan menjadi 2150 unit perhari. 5.2 Saran Saran yang dapat diberikan untuk PT ACD setelah dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan dapat mengaplikasikan usulan lini perbaikan ini dengan metode Algoritma Genetika solusi awal Algoritma Semut untuk dapat mencapai target produksi sesuai kapasitas produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. 2. Perusahaan disarankan dapat menerapkan metode Algoritma Semut solusi awal Algoritma Genetika apabila terjadi perubahan sistem kerja.

10 Daftar Pustaka Astra Honda Motor Tentang AHM. ( ) dari Ayuningtyas R, Setyanto N. W, Efranto R. Y. (2014). Analisis Peningkatan Produktivitas dan Efisiensi Kerja Dengan Penerapan Kaizen Gozali L, Widodo L, Bernhard M. (2012). Analisa Keseimbangan Lini Pada Departemen Chassis PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Dengan Algoritma Genetika Ant Colony, Rank Positional Weight, dan Algoritma Genetika. Jurnal Teknik Industri Hamza R. M. A, & Al-Manaa J. Y. (2013). Selection of Balancing Method for Manual Assembly Line of Two Stages Gearbox. International Journal of Global Perspective on Engineering Management, 2 (2), Hill, M Technical Note Five Facility Layout Chapter 8. ( ) dari Nasution, A. H. (2003). Perencanaan & Pengendalian Produksi. (Jilid-1). Surabaya : Guna Widya. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. (Jilid-6). Bogor : Ghalia Indonesia Niebel, B. W. (1993). Motion and Time Study. (9 th edition). Boston : Massachusetts. Palisade Evolver 6 Sophiscated Optimization for Spreadsheets. ( ) dari Sabuncuoglu I, Erel E, Alp A. (2009). Ant Colony Optimization for the Single Model U-type Assembly Line Balancing Problem. International Journal Production Economics Tiacci, L. (2014). Coupling a Genetic Algorithm Approach and a Discrete Event Simulator to Design Mixed-Model Un-Paced Assembly Lines With Parallel Workstations and Stochastic Task Times. UGM, Tim Pengarang. (2008). Laboratorium Komputasi Matematika dan Statiska Jurusan Matematika FMIPA UGM. Jogjakarta : UGM. Wignjosoebroto, S. (2003). Pengantar Teknik & Manajemen Industri. (Jilid-1). Surabaya : Guna Widya. Wignjosoebroto, S. (2003). Ergonomi Studi Gerak dan Waktu. (Jilid-1). Surabaya : Guna Widya.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja (Time Study) Wignjosoebroto (2003:130-132) mengatakan bahwa pengukuran Waktu Kerja (Time Study) merupakan suatu usaha dalam menentukan lamanya waktu bekerja

Lebih terperinci

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT

PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT Jurnal Teknik dan Ilmu Komputer PERBAIKAN LINI FINISHING DRIVE CHAIN AHM OEM PADA PT FEDERAL SUPERIOR CHAIN MANUFACTURING DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN METHODS TIME MEASUREMENT Lina Gozali *, Lamto

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Observasi lapangan Identifikasi masalah Pengumpulan data : 1. Data komponen. 2. Data operasi perakitan secara urut. 3. Data waktu untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Line Balancing Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi massal, dimana dalam proses produksinya harus dibagikan pada seluruh operator sehingga beban kerja

Lebih terperinci

PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR)

PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR) PENYEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE HEURISTIK (STUDI KASUS PT XYZ MAKASSAR) Saiful, Mulyadi, DAN Tri Muhadi Rahman Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI

KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI KESEIMBANGAN LINI PRODUKSI PADA PT PAI Citra Palada Staf Produksi Industri Manufaktur, PT ASTRA DAIHATSU MOTOR HEAD OFFICE Jln. Gaya Motor III No. 5, Sunter II, Jakarta 14350 citra.palada@yahoo.com ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Menurut Baroto (2002, p192), aliran proses produksi suatu departemen ke departemen yang lainnya membutuhkan waktu proses produk tersebut. Apabila terjadi hambatan atau

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL Berdasarkan pengumpulan dan pengolahan data yang ada pada bab sebelumnya, maka akan dilakukan analisis guna mengetahui hasil yang lebih optimal. Pembahasan ini dilakukan untuk memberikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Definisi Line Balancing Line Balancing merupakan metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang saling berkaitan/berhubungan dalam suatu lintasan atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Line Balancing Line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan banyaknya work station

Lebih terperinci

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang)

ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang) ANALISIS PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DAN EFISIENSI KERJA DENGAN PENERAPAN KAIZEN (Studi Kasus pada PT Beiersdorf Indonesia PC Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITY AND WORK EFFICIENCY IMPROVEMENT WITH KAIZEN

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teknik Pengukuran Kerja Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. Teknik pengukuran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya.

BAB I PENDAHULUAN. dan juga hasil sampingannya, seperti limbah, informasi, dan sebagainya. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya, sistem produksi terdiri dari elemen input, proses dan elemen output. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin, tenaga kerja, modal

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flowchart Metode Penelitian Berikut ini adalah diagram alir yang digunakan dalam penyelesaian studi kasus ini: Mulai Studi Pendahuluan: Pengamatan flow process produksi Assembly

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Keseimbangan Lini Keseimbangan lini merupakan suatu metode penugasan sejumlah pekerjaan ke dalam stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini produksi sehingga

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Optimasi adalah persoalan yang sangat penting untuk diterapkan dalam segala sistem maupun organisasi. Dengan optimalisasi pada sebuah sistem

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Efektifitas 2.1.1. Pengertian Efektifitas Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Observasi Lapangan Identifikasi Masalah Studi Kepustakaan Pengambilan Data Waktu Siklus Pengujian Waktu Siklus : 1. Uji Keseragaman Data 2. Uji Kenormalan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU

IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU IMPLEMENTASI METODE HEURISTIK DAN SIMULASI UNTUK MENYEIMBANGKAN LINI PERAKITAN LAMPU Septian Andrew Susanto 1) dan Nurhadi Siswanto 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya,

Lebih terperinci

: Neneng Suryani NPM : : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI

: Neneng Suryani NPM : : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI Nama : Neneng Suryani NPM : 35412283 Jurusan : Teknik Industri Dosen Pembimbing : Dr. Emirul Bahar, ACSI Analisis Efisiensi Lintasan Dengan Menggunakan Metode Ranked Position Weight (RPW) dan Metode Ant

Lebih terperinci

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Chitose Indonesia MFG merupakan suatu perusahaan yang bergerak pada bidang industri manufaktur dengan produk utamanya berupa kursi yang terbuat dari bahan baku logam. Perusahaan menerapkan

Lebih terperinci

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP)

Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP) Analisis Kebutuhan Man Power dan Line Balancing Jalur Supply Body 3 D01N PT. Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP) Umi marfuah 1), Cholis Nur Alfiat 2) Teknik Industri Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB VI LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING BAB VI LINE BALANCING 6.1 Landasan Teori Keseimbangan lini perakitan (line balancing) merupakan suatu metode penugasan pekerjaan ke dalam stasiun kerja-stasiun kerja yang saling berkaitan dalam satu lini

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Teknik Pengukuran Data Waktu Jam Henti Di dalam penelitian ini, pengukuran waktu setiap proses operasi sangat dibutuhkan dalam penentuan waktu baku setiap

Lebih terperinci

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X

ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI ASSEMBLY LINE B PADA BAGIAN MAIN LINE DENGAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DI PT. X Constance Dorthea Renata, Sevenpri Candra, Rida Zuraida Binus University, Jl. K.H. Syahdan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Studi Gerak dan Waktu ( Barnes h.257 ) Studi Gerak dan Waktu merupakan suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT Multi Garmenjaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Penulis melakukan pengamatan pada lini produksi produk celana jeans yang diproduksi secara mass production. Masalah

Lebih terperinci

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing

Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing Erwanto, et al / Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing / Jurnal Titra, Vol.5, No 2, Juli 2017, pp. 387-392 Perbaikan Lintasan CU dengan Metode Line Balancing Intan Mei Erwanto 1, Prayonne

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Di era globalisasi ini, fashion merupakan tuntutan dari gaya hidup berbagai kalangan di masyarakat. Oleh karena itu, perusahaan yang bergerak di industri pakaian berlomba untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

Kata Kunci : Keseimbangan Lintasan, Metode Ranked Positional Weight, Produktivitas 1. PENDAHULUAN

Kata Kunci : Keseimbangan Lintasan, Metode Ranked Positional Weight, Produktivitas 1. PENDAHULUAN ANALISA PENINGKATAN EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN PENDEKATAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHT (RPW) PADA PRODUK K25-6101 DI PT. BANSHU ELECTIC INDONESIA Edi Susanto 1, Asep Hermawan 1, Andriana

Lebih terperinci

ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X

ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS ANALISIS LINE BALANCING PADA LINI PERAKITAN HANDLE SWITCH DI PT. X Didit Damur Rochman, Wiring Respati Caparina. Program Studi Teknik

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN

MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN 2017 Firman Ardiansyah E, Latif Helmy 16 MENINGKATKAN EFISIENSI LINTASAN KERJA MENGGUNAKAN METODE RPW DAN KILLBRIDGE-WESTERN Firman Ardiansyah Ekoanindiyo *, Latif Helmy * * Program Studi Teknik Industri

Lebih terperinci

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric

ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric ANALISIS ASSEMBLY LINE BALANCING PRODUK HEAD LAMP TYPE K59A DENGAN PENDEKATAN METODE HELGESON-BIRNIE Studi Kasus PT. Indonesia Stanley electric Abstrak Heru Saptono 1),Alif Wardani 2) JurusanTeknikMesin,

Lebih terperinci

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING Yayan Indrawan, Ni Luh Putu Hariastuti Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya Putu_hrs@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efisien dalam dunia industri berarti memanfaatkan sumber daya sedemikian rupa sehingga tidak ada waktu dan tenaga yang terbuang sia-sia sehingga dapat menghasilkan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV SURYA ADVERTISING & T SHIRT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Jenis produk yang diproduksi perusahaan meliputi kemeja lengan panjang, kemeja lengan pendek, kaos

Lebih terperinci

Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali

Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali Analisis Line Balancing dengan RPW pada Departemen Sewing Assembly Line Style F1625W404 di PT. Pan Brothers, Boyolali Ghany Sayyida Nur Arifiana *1), I Wayan Suletra 2) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam melakukan penelitian diperlukan adanya tahapan-tahapan yang jelas agar penelitian yang dilakukan terarah, tahapan ini disusun ringkas dalam sebuah metodologi penelitian.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Cara Kerja Pada laporan skripsi ini penelitian cara kerja menggunakan metode penelitian yang dilakukan melalui operation process chart. Dan dalam perhitungan untuk

Lebih terperinci

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem

pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem 24 pekerja normal untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang dijalankan dalam sistem kerja terbaik. Pengertian dari waktu baku yang normal,wajar, dan terbaik dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa waktu baku

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual

BAB V ANALISA HASIL Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual BAB V ANALISA HASIL 5.1. Kondisi Keseimbangan Lintasan Produksi Aktual Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, kondisi aktual saat ini tidak seimbang penyebab utama terjadinya ketidak seimbangan lintasan

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI

ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 5, No. 03(2016), hal 229-238 ANALISIS METODE MOODIE YOUNG DALAM MENENTUKAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI Dwi Yuli Handayani, Bayu Prihandono,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pembebanan Pembebanan (loading) dapat diartikan pekerjaan yang diberikan kepada mesin atau operator. Pembebanan menyangkut jadwal waktu kerja operator dalam kurun waktu satu hari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Tenda Trijaya Indonesia merupakan salah satu perusahaan tenda yang terpercaya kualitasnya. Perusahaan ini menjadi pemasok ke departemen sosial, perusahaan-perusahaan besar di Indonesia, bahkan

Lebih terperinci

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D

Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D Analisa Keseimbangan Lintasan Dengan Menggunakan Metode Helgeson-Birnie (Ranked Positional Weight) Studi Kasus PT. D Adi Kristianto Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sarjanawiyata

Lebih terperinci

BAB VI LINE BALANCING

BAB VI LINE BALANCING BAB VI LINE BALANCING 6.1. Landasan Teori Line Balancing Menurut Gaspersz (2004), line balancing merupakan penyeimbangan penugasan elemen-elemen tugas dari suatu assembly line ke work stations untuk meminimumkan

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN LINE PRODUKSI DRIVE ASSY DI PT. JIDECO INDONESIA

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN LINE PRODUKSI DRIVE ASSY DI PT. JIDECO INDONESIA ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN LINE PRODUKSI DRIVE ASSY DI PT. JIDECO INDONESIA Sutarjo, ST. Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana Purwakarta Email : Sutarjo06@gmail.com Risris Nurjaman, MT. Dosen Universitas

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN ALUR PROSES PRODUKSI PADA INDUSTRI GARMEN DENGAN TEKNIK SIMULASI DAN LINE BALANCING PADA PT DIAN CITRA CIPTA

USULAN PERBAIKAN ALUR PROSES PRODUKSI PADA INDUSTRI GARMEN DENGAN TEKNIK SIMULASI DAN LINE BALANCING PADA PT DIAN CITRA CIPTA USULAN PERBAIKAN ALUR PROSES PRODUKSI PADA INDUSTRI GARMEN DENGAN TEKNIK SIMULASI DAN LINE BALANCING PADA PT DIAN CITRA CIPTA Johni Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan. Berikut ini merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. manajemen pemasaran, dan manajemen keuangan. Berikut ini merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Manajemen Operasi 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Manajemen operasi merupakan salah satu fungsi bisnis yang sangat berperan penting dalam

Lebih terperinci

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger

Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Perbaikan Keseimbangan Lintasan di Lini Produksi ECOSS Perusahaan Heat Exchanger Ardityo Irawan 1 Abstract: PT XYZ is one of the company that produce heat exchanger in Indonesia. The Company developing

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV WATTOO WATTOO GARMENT merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garment. Dalam kegiatan produksinya, CV WATTOO WATTOO GARMENT ini memproduksi bermacam-macam pakaian anak-anak sesuai

Lebih terperinci

Perancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja

Perancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja Performa (2012) Vol. 11, No. 2: 75-84 Perancangan Keseimbangan Lintasan Produksi untuk Mengurangi Balance Delay dan Meningkatkan Efisiensi Kerja Burhan,1), Imron Rosyadi NR 2) dan Rakhmawati 1) 1) Program

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Kerangka Pemikiran Kerangka pemikiran yang menjadi landasan dalam penyusunan dan penyelesaian masalah dalam pembuatan laporan skripsi ini adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat

BAB I PENDAHULUAN. massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keseimbangan lintasan perakitan berhubungan erat dengan produksi massal. Sejumlah pekerjaan perakitan dikelompokkan kedalam beberapa pusatpusat kerja,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peta Kerja Peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (biasanya kerja produksi). Lewat peta-peta ini kita bisa melihat semua langkah

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA DENGAN METODE KESEIMBANGAN LINI PADA DIVISI PLASTIC PAINTING PT. XYZ Lina Gozali, Andres dan Feriyatis Program Studi Teknik Industri Universitas Tarumanagara e-mail: linag@ft.untar.ac.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Time and Motion Study Time and motion study adalah suatu aktivitas untuk menentukan waktu yang dibutuhkan oleh seorang operator (yang memiliki skill rata-rata dan terlatih) baik

Lebih terperinci

Improvement Proses Screwing pada Lini Kaleng Kopi di PT Sinar Djaja Can

Improvement Proses Screwing pada Lini Kaleng Kopi di PT Sinar Djaja Can Improvement Proses Screwing pada Lini Kaleng Kopi di PT Sinar Djaja Can Billy Sutjiono 1 dan I Nyoman Sutapa 2 Abstract: PT Sinar Djaja Can is a manufacturing company which produces cans with 2 categories,

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk.

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk. ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITION WEIGHT (RPW) (STUDI KASUS: PT. KRAKATAU STEEL, Tbk. CILEGON, BANTEN) Herlina Putri W, Ahmad Sidiq, dan Reza Maulana Program

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING

Seminar Nasional IENACO ISSN PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING PENGELOMPOKAN STASIUN KERJA UNTUK MENYEIMBANGKAN BEBAN KERJA DENGAN METODE LINE BALANCING Joko Susetyo, Imam Sodikin, Adityo Nugroho Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri, Institut Sains

Lebih terperinci

BAB VII SIMULASI CONVEYOR

BAB VII SIMULASI CONVEYOR BAB VII SIMULASI CONVEYOR VII. Pembahasan Simulasi Conveyor Conveyor merupakan peralatan yang digunakan untuk memindahkan material secara kontinyu dengan jalur yang tetap. Keterangan yang menjelaskan suatu

Lebih terperinci

Vincent Nataprawira, Kartika Suhada Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha

Vincent Nataprawira, Kartika Suhada Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha Perbaikan Lintasan Produksi dalam Upaya Mencapai Target Produksi dengan Menggunakan Metode Rank Positional Weight, Region Approach dan Algoritma Genetika (Studi Kasus di CV Surya Advertising and T-Shirt,

Lebih terperinci

LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA)

LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA) LINE BALANCING LINI PERAKITAN PRODUK TORCH LIGHT (STUDI KASUS PT ARISAMANDIRI PRATAMA) Ratna Purwaningsih, Prima Hazairin Program Studi Teknik Industri Email : ratna_ti2005@yahoo.com Abstrak Line balancing

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian keseimbangan lini (line balancing)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini adalah pengertian keseimbangan lini (line balancing) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Konsep Line Balancing 2.1.1 Pengertian Line Balancing Berikut ini adalah pengertian keseimbangan lini (line balancing) menurut beberapa para ahli : Menurut Gasperz (2004)

Lebih terperinci

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO

APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO B-2- APLIKASI PREDETERMINED TIME SYSTEM DAN RANKED POSITIONAL WEIGHT PADA OPTIMALISASI LINTASAN PRODUKSI UPPER-SHOE DI PT. ECCO INDONESIA, SIDOARJO Rina Lukiandari, Abdullah Shahab ITS Surabaya ABSTRAK

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA DENGAN PENDEKATAN REGION LINE BALANCING ( STUDI KASUS DI PT. TRIANGLE MOTORINDO )

PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA DENGAN PENDEKATAN REGION LINE BALANCING ( STUDI KASUS DI PT. TRIANGLE MOTORINDO ) PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA DENGAN PENDEKATAN REGION LINE BALANCING ( STUDI KASUS DI PT. TRIANGLE MOTORINDO ) Haryo Santoso ) Abstrak Ketidakseimbangan alokasi elemen-elemen kerja pada Lintasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Studi Gerak dan Waktu Studi gerak dan waktu terdiri atas dua elemen penting, yaitu studi waktu dan studi gerakan. 2.1.1. Studi Waktu Menurut Wignjosoebroto (2008), pengukuran

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle time

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle time BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kerja praktek di industri otomotif sunter yaitu data cycle

Lebih terperinci

USULAN PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA PADA LINI PERAKITAN CURRENT COIL (STUDI KASUS: PT. PADMA SOODE INDONESIA)

USULAN PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA PADA LINI PERAKITAN CURRENT COIL (STUDI KASUS: PT. PADMA SOODE INDONESIA) USULAN PENINGKATAN EFISIENSI STASIUN KERJA PADA LINI PERAKITAN CURRENT COIL (STUDI KASUS: PT. PADMA SOODE INDONESIA) Gidion Karo-Karo 1, Seri Hendra E-mail: gidion_k@yahoo.com 1 Penulis Gidion Karo-karo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Penelitian kerja dalam kaitannya dengan upaya peningkatan produktifitas. Analisa dan penelitian kerja adalah suatu aktifitas yang ditujukan untuk mempelajari prinsip-prinsip atau

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tetap menjaga mutu dan produktivitasnya untuk dapat bersaing di pasar dunia, maka PT

BAB I PENDAHULUAN. tetap menjaga mutu dan produktivitasnya untuk dapat bersaing di pasar dunia, maka PT 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seiring dengan kemajuan teknologi dan saratnya persaingan pasar dibidang komponen automotive, maka perusahaan komponen automotive khususnya filter, harus tetap menjaga

Lebih terperinci

Abstrak. Kata Kunci : Penyeimbangan Lintasan, Algoritma Genetika, Efisiensi

Abstrak. Kata Kunci : Penyeimbangan Lintasan, Algoritma Genetika, Efisiensi Usulan Perbaikan Lintasan Produksi Produk Kemeja Lengan Panjang Dewasa Dalam Upaya Mencapai Target Produksi Dengan Menggunakan Algoritma Genetika (Studi Kasus Di CV Mitra Abadi Sejahtera Bandung) Proposed

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI LINE REAR AXLE ASSY DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT. XYZ

MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI LINE REAR AXLE ASSY DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT. XYZ MENINGKATKAN KAPASITAS PRODUKSI LINE REAR AXLE ASSY DENGAN METODE LINE BALANCING DI PT. XYZ Margono Sugeng 1) dan Ari Setyawan 2) Program Studi Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional email:

Lebih terperinci

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi)

Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi) 1 Line Balancing (Keseimbangan Lini Produksi) 2 Konsep Dasar Stasiun kerja (Work Stations) adalah area kerja yang terdiri dari satu atau lebih pekerja/mesin yang mempunyai tugas khusus Lini produksi (Production

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Proses Produksi Proses produksi adalah serangkaian aktifitas yang diperlukan untuk mengolah ataupun merubah sutu kumpulan masukan (input) menjadi sejumlah keluaran (output) yang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 STUDI KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE-METODE HEURISTIK SERTA PERENCANAAN KEGIATAN

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007 / 2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 iv UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007 / 2008 ANALISIS KESEIMBANGAN LINI PERAKITAN MODEL CJM 1.5 DENGAN METODE RANK POSITIONAL WEIGHT DI PT.

Lebih terperinci

PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA

PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA PERANCANGAN LINE BALANCING DALAM UPAYA PERBAIKKAN LINI PRODUKSI DENGAN SIMULASI PROMODEL DI PT CATERPILLAR INDONESIA Renty Anugerah Mahaji Puteri 1*, Wiwik Sudarwati 2 1,2 Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Line Balancing Line Balancing adalah serangkaian stasiun kerja (mesin dan peralatan) yang dipergunakan untuk pembuatan produk. Line Balancing (Lintasan Perakitan) biasanya

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI Keseimbangan lini produksi bermula dari lini produksi masal, dimana tugas-tugas yang dikerjakan dalam proses harus dibagi kepada seluruh operator agar beban kerja dari para operator

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT)

PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) PERENCANAAN JUMLAH OPERATOR PRODUKSI DENGAN METODE STUDI WAKTU (STUDI KASUS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PRODUK LAUT) Kelvin Teknik Industri, Sekolah Tinggi Teknik Surabaya kelvin@stts.edu ABSTRAK Aliran produksi

Lebih terperinci

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ

MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ MINIMALISASI BOTTLENECK PROSES PRODUKSI DENGAN METODE LINE BALANCING PADA PT. XYZ SUSAN Program Studi Teknik Industri,Fakultas Teknik,Universitas Tanjungpura susanindustri11@yahoo.com Abstract- PT. XYZ

Lebih terperinci

PENINGKATAN EFSIENSI DAN PRODUKTIVITAS KINERJA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS RANGKED POSITIONAL WEIGHT METHOD PT. X

PENINGKATAN EFSIENSI DAN PRODUKTIVITAS KINERJA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS RANGKED POSITIONAL WEIGHT METHOD PT. X PENINGKATAN EFSIENSI DAN PRODUKTIVITAS KINERJA MELALUI PENDEKATAN ANALISIS RANGKED POSITIONAL WEIGHT METHOD PT. X Komarudin dan Rudi Saputra Teknik Industri, Institut Sains dan Teknologi Nasional ABSTRAK

Lebih terperinci

MENINGKATKAN EFISIENSI LINI PADA LINE PROFILING DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING KILBRIDGE-WESTER HEURISTIC DI PT. MULTIKARYA SINARDINAMIKA

MENINGKATKAN EFISIENSI LINI PADA LINE PROFILING DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING KILBRIDGE-WESTER HEURISTIC DI PT. MULTIKARYA SINARDINAMIKA MENINGKATKAN EFISIENSI LINI PADA LINE PROFILING DENGAN MENGGUNAKAN METODE LINE BALANCING KILBRIDGE-WESTER HEURISTIC DI PT. MULTIKARYA SINARDINAMIKA Ni Putu Eka Jaya Santhi School of Industrial Engineering,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bagian pada bagian ini akan diuraikan tentang tinjauan pustaka dan landaran teori yang sesuai dengan ACO dan AG. 2.1 Algoritma Ant Colony Optimization Secara umum pencarian

Lebih terperinci

PROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN

PROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN PROGRAM KOMPUTASI RANKED POSITIONAL WEIGHT UNTUK KESEIMBANGAN LINTASAN PERAKITAN Engelina C. Dengah Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik Unika De La Salle Manado Kampus Kairagi I Kombos Manado

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007 Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Teknik Industri Semester Genap tahun 2006/2007 Optimalisasi Proses Produksi Dengan Usulan Lini Keseimbangan Pada CV. Teluk Harapan Alexander

Lebih terperinci

LINE BALANCING DENGAN METODE RANKED POSITION WEIGHT ( RPW)

LINE BALANCING DENGAN METODE RANKED POSITION WEIGHT ( RPW) LINE BALANCING DENGAN METODE RANKED POSITION WEIGHT ( RPW) Ita purnamasari, Atikha Sidhi Cahyana Program Studi Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Sidoarjo Ip@ecco.com, atikhasidhi@umsida.ac.id ABSTRAK

Lebih terperinci

DAFTAR ISI DAFTAR ISI

DAFTAR ISI DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRAK Perkembangan industri manufaktur dan tingkat persaingan yang ada saat ini menimbulkan permasalahan yang kompleks. Salah satu permasalahan yang paling penting dalam suatu industri manufaktur

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Keseimbangan Lini engolahan data Gambar 4.1 Skema Metodologi Penelitian 79 A Perancangan Keseimbangan Lini Metode

Lebih terperinci

BAB II STUDI LITERATUR

BAB II STUDI LITERATUR BAB II STUDI LITERATUR 2.1. Assembling Line Balancing Lini produksi adalah penempatan area-area kerja dimana operasi-operasi diatur secara berturut-turut dan material bergerak secara kontinu melalui operasi

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN LINI BERDASARKAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN PREDETERMINED TIME SYSTEMS PADA PERAKITAN UPPER NCVS1.06 DI PT.ASIA DWIMITRA INDUSTRI

USULAN PERBAIKAN LINI BERDASARKAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN PREDETERMINED TIME SYSTEMS PADA PERAKITAN UPPER NCVS1.06 DI PT.ASIA DWIMITRA INDUSTRI USULAN PERBAIKAN LINI BERDASARKAN METODE KESEIMBANGAN LINI DAN PREDETERMINED TIME SYSTEMS PADA PERAKITAN UPPER NCVS1.06 DI PT.ASIA DWIMITRA INDUSTRI Diana Tjan 1, Muhamad Fadhli Farhan 2, Sanidhya Nurwulan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 125 BAB V ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN 5.1 Hasil Analisis Dari Ketiga Metode Tabel 5.1 Hasil Perbandingan dari ketiga Metode METODE OBJEK PERCOBAAN 1 PERCOBAAN 2 Line Efficiency 91.37% 94.41% RPW Balance

Lebih terperinci

LAMPIRAN A PERHITUNGAN SIMPLE CASE SECARA MANUAL E

LAMPIRAN A PERHITUNGAN SIMPLE CASE SECARA MANUAL E LAMPIRAN A PERHITUNGAN SIMPLE CASE SECARA MANUAL E Simple Case Contoh kasus line balancing : 35 35 O - 7 O - 8 20 20 30 40 20 25 50 25 O - 1 O - 2 O - 5 O - 6 O - 9 O - 10 O - 11 O - 12 40 30 O - 3 O -

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT INKABA adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi produk berbahan dasar karet. Perusahaan menerapkan sistem produksi mass production dan job order. Engine mounting adalah salah satu

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. viii

DAFTAR LAMPIRAN. viii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...iii DAFTAR ISI...v DAFTARTABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR LAMPIRAN... viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG...1 1.2. TUJUAN...2 II. TINJAUAN PUSTAKA... 3 2.1.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI

PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI TUGAS AKHIR PERANCANGAN KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI MENGGUNAKAN METODE RANKED POSITIONAL WEIGHTS DAN PENDEKATAN SIMULASI (STUDI KASUS PADA PT WIJAYA PANCA SENTOSA FOOD) Ditulis untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

Manajemen Perakitan Mesin Traktor Tangan Iseki-Agrindo Model KAI 711

Manajemen Perakitan Mesin Traktor Tangan Iseki-Agrindo Model KAI 711 Manajemen Perakitan Mesin Traktor Tangan IsekiAgrindo Model KAI 7 Arthur Yanny Leiwakabessy ) FakultasTeknik Universitas Pattimura Ambon Email : arthur.leiwakabessy@gmail.com Abstrak Penjadwalan adalah

Lebih terperinci

PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN METODE 5S UNTUK MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI

PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN METODE 5S UNTUK MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI PERBAIKAN METODE KERJA BERDASARKAN MICROMOTION STUDY DAN METODE 5S UNTUK MENYEIMBANGKAN LINTASAN PRODUKSI Risanita Setyananda Widodo, Imam Sodikin, Titin Isna Oesman Jurusan Teknik Industri, Institut Sains

Lebih terperinci