USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI DAN PENGONTROLAN KETERSEDIAAN MATERIAL PANEL GDSA DI PT. GUNA ERA MANUFAKTURA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI DAN PENGONTROLAN KETERSEDIAAN MATERIAL PANEL GDSA DI PT. GUNA ERA MANUFAKTURA"

Transkripsi

1 USULAN PERBAIKAN LAYOUT PRODUKSI DAN PENGONTROLAN KETERSEDIAAN MATERIAL PANEL GDSA DI PT. GUNA ERA MANUFAKTURA Aditya Jo Salli, Amriyanto Palulu, Johan Fahrizki Binus University, Ratulangi 124, Makassar, , Binus University, Apartemen Serpong Green View, Serpong, Tanggerang Selatan, , Binus University, Accasia 1550 RT 01 RW 14 Komplek Bukit Nusa Indah, Kel. Sarua Indah, Kec. Pamulang, Tanggerang Selatan, , Dosen Pembimbing: Nike Septivani, S.T, M.M Abstrak Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di PT. Guna Era Manufaktura pada lantai produksi panel listrik GDSA ditemukan permasalahan diantaranya, perusahaan tidak memiliki sistem-sistem yang mengatur ketersediaan material sehingga sering terjadi delay delivery beberapa material impor penyusun panel GDSA yang mengakibatkan WIP dari panel listrik GDSA menjadi sangat tinggi yaitu sekitar tiga sampai empat bulan dan kapasitas produksi saat ini tidak mampu memenuhi permintaan akibat proses produksi yang kurang baik. Dengan adanya permasalahan diatas, maka untuk pembahasannya digunakan metode peramalan, Master Production Schedule (MPS) dan Material Requirement Planning (MRP) untuk permasalahan ketersediaan material dan melakukan pembagian job desk dengan membuat sel sel produksi untuk membuat subsub assembly penyusun panel GDSA berdasarkan kategori material, menetapkan waktu baku setiap sel produksi untuk mengetahui kapasitas produksi dan menggunakan Activity Relationship Chart (ARC) untuk menentukan derajat kedekatan sebagai langkah dalam membuat layout usulan sehingga didapatkan layout lantai produksi yang lebih baik dengan sel-sel produksi didalamnya. Kata Kunci: Activity Relationship Chart, Peramalan, Master Production Schedule, Material Requirement Planning, layout

2 Abstract According to observation that have been done at PT. Guna Era Manufaktura at GDSA production floor, problems found are, company doesn t have systems that monitors availability of materials so delivery delay often occurs for import materials that GDSA cubicle need resulting in very high work in process for GDSA cubicle that is between three to four months and at this moment, production capacity unable to meet demands because of poor production process. With the problems at hand, the use of forecasting, Master Production Schedule (MPS), and Material Requirement Planning (MRP) for materials availability problem and give job desk to every production cell to make subsub assembly for GDSA cubicle based on materials category, set a standard time for each production cell to determine the production capacity and use Activity Relationship Chart (ARC) to determined closeness relationship as the first step on making proposed layout to find a better layout for a better results with the cell production in it. Keywords: Activity Relationship Chart, forecasting, Master Production Schedule, Material Requirement Planning, layout PENDAHULUAN Persaingan dalam dunia industri saat ini sangatlah ketat, berbagai macam produk dan inovasi telah banyak berkembang diikuti oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat. Inovasi, kualitas, tepat dalam menebak pasar, dan mengikuti perkembangan zaman adalah salah satu faktor utama kesuksesan sebuah produk di pasaran. PT Guna Elektro melakukan berbagai inovasi layanan dan produk sehingga menjadi salah satu Engineering Firms terpercaya di Indonesia. Salah satu produk elektrikal yang dipasarkan oleh PT Guna Elektro adalah panel listrik dimana produk tersebut diproduksi oleh anak perusahaan PT Guna Elektro yaitu PT Guna Era Manufaktura. Panel tipe GDSA menjadi pokok pengamatan di PT Guna Era Manufaktura karena panel tersebut memiliki komponen penyusun yang paling kompleks dan memiliki beberapa material impor dengan jangka waktu pemesanan yang cukup lama dan sering mengalami keterlambatan dan tidak adanya sistem yang mengatur proses pengadaan dan ketersediaan material untuk menunjang proses produksi. Pada saat ini PT Guna Era Manufaktura menggunakan sistem make to order dalam memproduksi panel listrik. Namun jika dilihat dalam beberapa tahun terakhir, permintaan panel listrik di PT Guna Era Manufaktura sering terjadi peningkatan yang signifikan khususnya untuk panel listrik tipe GDSA yang melebihi kapasitas produksi perusahaan. Oleh karena itu perlu dilakukan perbaikan sistem produksi untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan permintaan yang signifikan tersebut. Pada kondisi saat ini, peralatan yang digunakan dalam pembuatan panel listrik tidak tersedia di areal produksi sehingga operator harus mengambil peralatan tersebut ditempatnya. Hal tersebut menyebabkan pemborosan waktu yang tidak perlu. Untuk itu, perlu dilakukan perbaikan pada sistem produksi panel listrik dengan merancang suatu stasiun kerja dengan memperhitungkan luas layout dan menetapkan waktu produksi untuk memproduksi satu unit panel untuk menjadi dasar dalam menetapkan kapasitas produksi. METODE PENELITIAN Hal pertama yang dilakukan adalah observasi untuk melihat bagaimana kondisi lingkungan perusahaan guna menentukan permasalahan apa yang sedang terjadi di perusahaan. Observasi dilakukan di PT Guna Era Manufaktura di ruang produksi E6 dengan fokus utama produk panel listrik kubikel PMT (fixed type) tipe GDSA dan observasi juga dilakukan di gudang penyimpanan inventory. Data-data yang dikumpulkan adalah: (1) Data bill of material panel listrik (2) Data inventory panel listrik (3) Data penalti

3 keterlambatan pengiriman panel listrik (4) Data demand panel listrik (5) Alur Produksi Panel (6) Data waktu proses produksi panel listrik GDSA. Pengolahan data dilakukan dengan menerapkan metodemetode yang terdapat pada textbook, jurnal dan ilmu-ilmu yang didapatkan didalam perkuliahan. Metode yang digunakan antara lain: PPIC yang terbagi atas, (1) forecasting (2) master production schedule (3) material requirement planning dan manufacturing yang terbagi atas, (2) Activity relationship diagram (3) worksheet dan dimensionless block diagram (4) waktu baku dan waktu normal (5) alur produksi panel. Langkah terakhir yang dilakukan pada pengamatan ini adalah memberikan kesimpulan dan saran dari hasil data yang telah diolah dan analisa hasil untuk menjelaskan perbandingan menggunakan metode yang baru dengan yang lama dan cara penyelesaian permasalahan serta menyampaikan saran untuk pengembangan selanjutnya. HASIL DAN BAHASAN Data permintaan untuk panel GDSA yang digunakan adalah data permintaan selama 2 tahun yaitu dari Juli 2013 Juni 2015, adapun data adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Permintaan Panel GDSA Tahun Bulan Demand Jul Aug 20 Sep 28 Okt 43 Nov 26 Des 28 Jan 30 Feb 24 Mar 69 Apr 103 Mei 42 Jun 25 Jul 73 Aug 128 Sep 30 Okt 115 Nov 39 Des 83 Jan 35 Feb 96 Mar 72 Apr 126 Mei 21 Jun 46 Peramalan untuk produk panel GDSA dilakukan dengan menggunakan software SPSS 21. Data yang digunakan pada peramalan ini adalah data permintaan dari bulan Juli 2013 Juni 2015.

4 Gambar 4.1 Data Permintaan Panel GDSA Bulan Juli 2013 Juni 2015 Dengan menggunakan software SPSS dengan membandingkan nilai MAPE, RMSE, dan MAE. Hasil tersebut disajikan dalam tabel dibawah ini: Tabel 4.2 Perbandingan Nilai RMSE, MAPE, MAE Tiap Metode Metode RMSE MAPE MAE Simple Seasonal 22,686 45,787 18,310 Winter s Additive 19,204 45,626 15,079 Perhitungan forecast dilakukan dengan bantuan software SPSS. Adapun dengan software maka perhitungan yang dilakukan akan menghasilkan forecast yang akurat dan mengurangi kesalahan pada perhitungan jika dibandingkan secara manual. Metode yang digunakan antara lain Simple Seasonal, dan Winter s Additive Method. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Peramalan Dengan Software SPSS (Winter s Method) Tahun Bulan Demand Forecast 2015 Jul 71 Aug 96 Sep 47 Okt 93 Nov 42 Des Jan 33 Feb 56 Mar 63 Apr 102 Mei 15 Jun 15 Untuk membuat sebuah master production schedule maka hasil peramalan yang telah dilakukan sebelumnya akan digunakan kembali sebagai data permintaan untuk menghasilkan sebuah MPS Tabel 4.4 Master Production Schedule Item No. : GDSA Description : - Lead Time : 2 Days Safety Stock : 0 On Hand : 0 DTF : 3 Months Lot Size : 1 Unit PTF : 9 Months

5 Period Past Due Forecast Customer Order PAB ATP MS Material requirement planning yang dilakukan adalah terhadap part-part dari panel GDSA tetapi tidak semua part dibuat MRP nya melainkan terhadap part yang lebih sering mengalami keterlambatan pada saat periode pemesanan. Part-part yang sering mengalami keterlambatan adalah: part D6, part key, part capacitive divider, dan part operating handle. Tabel 4.5 Summary Pemesanan Tiap Part Component On Hand (unit) Safety Lot Size Stock (unit) (unit) Lead Time (month) Order Cost Holding Cost D Rp Rp500 Keylock Rp Rp500 Capacitive Divider Rp Rp500 Operating Handle Rp Rp500 Tabel 4.6 Bill of Material Tiap Part No Komponen Level Description QTY BOM (Each) 1 2 LBS 1 Pcs 2 3 D6 1 Pcs 3 3 Keylock 1 Pcs 4 3 Capacitive Divider 3 Pcs 5 3 Operating Handle 1 Pcs Tabel 4.7 MRP Silver Meal Part D6 Period Past Due Gross Requirement PO Receipt PO Release

6 Tabel 4.8 MRP Silver Meal Part Keylock Period Past Due Gross Requirement PO Receipt PO Release Tabel 4.9 MRP Silver Meal Part Capacitive Divider Period Past Due Gross Requirement PO Receipt PO Release Tabel 4.10 MRP Silver Meal Part Operating Handle Period Past Due Gross Requirement PO Receipt PO Release Tabel Biaya Kumulatif Tiap Part Component D6 Keylock Capacitive Divider Operating Handle Total Cost Rp Rp Rp Rp Total Rp

7 NO QTY DPP+PPN Tabel 4.12 Data Denda PLN Terhadap Keterlambatan Pengiriman Produk TGL S P K BATAS KIRIM TGL KIRIM KETERLAMBATAN (HARI) TOTAL DENDA 1 30 Rp /04/13 01/06/13 26/06/13 25 Rp Rp /09/13 17/10/13 28/10/13 11 Rp Rp /09/13 04/11/13 14/11/13 10 Rp Rp /02/13 04/04/13 24/04/13 20 Rp Rp /10/14 22/11/14 15/12/14 23 Rp Rp /07/14 20/08/14 02/09/14 13 Rp Total Rp Rp Setelah perhitungan tabel MPS maka selanjutnya dibuat tabel MRP dengan tujuan untuk mengetahui perencanaan pembelian material, berapa jumlah material yang harus dipesan, kapan material harus dipesan serta total cost yang dikeluarkan. Dengan adanya MRP pembelian material akan lebih terjadwal dengan baik untuk menghindari terjadinya keterlambatan produksi, kekurangan dan kelebihan stok material di gudang. Untuk kasus ini difokuskan pada material yang sering terlambat dan mempunyai lead time paling lama. Material tersebut adalah D6/LBS, Capacitive Divider, Keylock, dan Operating Handle. Material tersebut di import dari Italy dengan lead time 3 bulan sehingga waktu produksi sangat bergantung dengan kelengkapan material tersebut, akibatnya perusahaan seringkali mendapatkan penalty dari customer dengan jumlah penalty yang tinggi. Jika total cost masing-masing material dibandingkan dengan jumlah penalty maka akan terlihat perbandingan yang cukup besar dimana cost MRP jauh lebih kecil dari pada cost penalty yang mencapai Rp Dengan penerapan MRP maka proses produksi akan terjadwal tepat waktu sehingga terhindar dari biaya penalty.

8 Gambar 4.2 Flow Produksi Panel Listrik GDSA Berdasarkan flow di atas, terlihat bahwa input dari proses produksi panel GDSA adalah berupa raw material. Raw material kemudian dirakit berdasarkan urutan proses sehingga menjadi 1 unit finished goods panel GDSA. Gambar 4.3 Flow Produksi Panel Listrik GDSA Usulan Berdasarkan flow di atas, dapat dilihat bahwa input dari proses produksi adalah raw material dan sub-sub assembly yang dapat dirakit atau dipersiapkan bersamaan tanpa harus mengikuti alur proses produksi. Tabel 4.13 Job Desk Tiap Sel No Tipe Sel Job Desk 1 Sel Rangka 1. Persiapan dan Perakitan Rangka 2. Perakitan Pintu, Interlock, Cover dan Earting Switch 2 Sel Busbar Pembuatan Busbar 3 Sel Wiring Pembuatan Wiring 4 Sel Assembly Finished Goods 5 Sel Packing, Testing, and Finishing 1. Persiapan dan Pemasangan LBS 2. Pemasangan Pintu dan Interlock 3. Pemasangan Mounting dan Duct Kabel 4. Pemasangan Wiring 5. Pemasangan Heater dan Thermostat 6. Pemasangan CT dan VT 7. Pemasangan VCB 8. Pemasangan Busbar 9. Pemasangan Cover 1. Melakukan Tes QC 2. Finishing 3. Packing

9 NO Tabel 4.14 Summary Waktu Standar Tiap Sel Produksi Sel Produksi StandardTime (detik) 1 Sel Rangka Sel Wiring Sel Busbar Sel Assembly finished Goods Sel Packing, Testing & finishing Total Sebagai perbandingan dengan sistem saat ini dimana 1 panel dikerjakan sesuai alur yang ada maka akan menghasilkan waktu baku detik atau 375 menit, maka dalam sehari jumlah unit yang dihasilkan adalah 2 unit (asumsi yang bekerja adalah 2 tim yang terdiri dari 4 orang pekerja dan material lengkap) atau 44 unit panel/ bulan (asumsi hari kerja 22 hari). Jika sub-sub assembly di stock terlebih dahulu di hari pertama, dan dilanjutkan perakitan di Sel Assembly Finished Goods di hari kedua dengan waktu baku detik atau 96 menit/unit, maka yang dapat dihasilkan adalah 5 unit/hari atau 105 panel perbulan (asumsi jumlah hari kerja Sel Assembly Finished Goods adalah 21 hari/bulan). Gambar 4.4 Layout Lantai Produksi Sekarang Setelah melakukan perhitungan waktu baku dan menetapkan strategi produksi agar berjalan dengan baik, kemudian dilakukan re-layout pada lantai produksi panel GDSA untuk mengetahui letak-letak sel produksi dan department pendukung didalam areal produksi. Gambar 4.5 Activity Relationship Chart

10 Gambar 4.6 Dimensionless Block Diagram Gambar 4.7 Layout Lantai Produksi Usulan Pada layout usulan, terjadi perubahan areal produksi dimana telah dibuatkan sel sel yang saling berhubungan dalam alur produksi panel GDSA. Selain itu, pada layout usulan ditambahkan pula Warehouse 1 sebagai tempat menyimpan raw material dan sub assembly panel GDSA dan Warehouse Finished Goods yang digunakan untuk menyimpan Unit Finished Goods Panel GDSA Gambar 4.8 Informasi Alur Produksi Panel GDSA

11 KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil pengolahan dan analisa data yang telah dikumpulkan di PT Guna Era Manufaktura maka dapat ditarik beberapa kesimpulan untuk permasalahan di PT Guna Era Manufaktura yaitu: 1. Dilakukan peramalan menggunakan 2 metode peramalan dengan pola seasonal yaitu simple seasonal dan winter s additive, didapatkan nilai forecast error terkecil yaitu dengan menggunakan metode winter s additive Master Production Schedule (MPS) dibuat untuk mengetahui jumlah panel yang harus diproduksi disesuaikan dengan peramalan. Material penyusun panel GDSA yang sering mengalami delay delivery adalah material impor dengan lead time paling tinggi yaitu part D6, keylock, capacitive divider,dan operating handle dengan biaya kumulatif metode Silver Meal masing-masing part yaitu Rp ,00 dan lead time pemesanan 3 bulan. 2. Dilakukan perubahan sistem kerja dimana proses produksi dibagi dengan membentuk sel-sel produksi yang memiliki job desk berdasarkan kategori raw material. 3. Berdasarkan hasil perhitungan waktu baku didapatkan jumlah unit yang dihasilkan pada flow produksi usulan yaitu 5 unit panel perhari atau 105 unit perbulan, meningkat 61 unit perbulan dibandingkan dengan hasil produksi menggunakan flow saat ini yaitu 44 unit panel/bulan. 4. Digunakan metode kualitatif yaitu Activity Relationship Chart (ARC) dalam menentukan derajat kedekatan antar departemen di PT Guna Era Manufaktura sehingga didapatkan solusi untuk menyusun tataletak departemen yang lebih efektif dalam pembuatan layout usulan. Ada beberapa saran juga yang dapat diberikan kepada perusahaan sebagai penunjang kemajuan dan eksistensi perusahaan dalam dunia bisnis: 1. Selalu melakukan forecasting dalam jangka pendek agar dapat memperkirakan kebutuhan demand selanjutnya. 2. Material yang mempunyai lead time paling lama menjadi fokus utama dalam pengadaan agar tidak terjadi overtime production. 3. Perlunya melakukan training untuk meningkatkan skill dari para pekerja sehingga sistem sel dapat diterapkan secara maksimal. 4. Pemilihan material handling equipment yang tepat sesuai karakter material yang dibutuhkan agar tiap sel dapat beroperasi dengan efektif. 5. Memenuhi kebutuhan setiap sel terutama tools dan equipment yang lengkap agar tidak terjadi saling meminjam tools antar sel yang dapat mengakibatkan waste yang tidak diperlukan. 6. Menerapkan sistem yang terkomputerisasi untuk tiap sel kerja sehingga semua sel dapat termonitor dengan baik dan memudahkan flow komunikasi. REFRENSI Baroto, T. (2002). Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Black, J. T., & Hunter, S. L. (2003). Lean Manufacturing System and Cell Design. Dearborn: Society of Manufacturing Engineers. Groover, M. P. (2009). Fundamentals of Modern Manufacturing. United States of America: John Willey & Son. Inc. Gunung Rinjani, N. A., Candiasa, I. M., & Koyan, I. W. (2013). Pengembangan CD Interaktif Pembelajaran Statistik Dengan Mengaplikasikan SPSS (Statistical Package for Social Science) Sebagai Pengolah Data. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Penelitian dan Evaluasi Pendidikan (Volume 3). Hanafie, A. (2012). Evaluasi Perancangan Mesin Perontok Padi (Combine Harverter) Yang Ergonomis Dengan Pendekatan Waktu Standar. ILTEK, Volume 7, Nomor 14, Haslindah. (2007). Analisis Ergonomis Dalam Perancangan Fasilitas Kerja Untuk Proses Perontok Padi (Threser) Dengan Pendekatan Biomekanika. ILTEK, Volume II, Nomor 3, 238.

12 IBM. (2012). IBM SPSS Forecasting 21. USA: IBM. Limbong, I., Tarore, H., Tjakra, J., & Walangitan, w. (2013). Management Pengadaan Material Bangunan dengan Menggunakan Metode MRP. Jurnal Sipil Statik Vol.1 No6, Mei 2013 ( ) ISSN: , 424. Render, B., & Heizer, J. (2001). Prinsip-Prinsip Manajemen Operasi. Jakarta: Salemba Empat (PT Salemba Emban Patria). Sipper, D., & Buffin, R. L. (1997). Production: Planning, Control, and Integration. United State: McGraw Hill. Yudha Astana, I. N. (2007). Perencanaan Persediaan Bahan Baku Berdasarkan metode MRP. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol. 11, No. 2, Juli 2007, 185. RIWAYAT PENULIS Aditya Jo Salli lahir di kota Makassar pada 12 Juni Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada Penulis aktif di Institute of Industrial Engineers Binus University Student Chapter #716 sebagai Ex-Media Development Manager. Amriyanto Palulu lahir di kota Palu pada 15 Juli Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada Penulis aktif di Institute of Industrial Engineers Binus University Student Chapter #716 sebagai Ex-Vice President. Johan Fahrizki lahir di kota Tanggerang pada 31 Desember Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Teknik Industri pada Penulis aktif di HIMTRI (Himpunan Mahasiswa Teknik Industri Binus University sebagai Aktivis.

13

14

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam dunia industri saat ini sangatlah ketat, berbagai macam produk dan inovasi telah banyak berkembang diikuti oleh daya beli masyarakat yang semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap pendahuluan sebelum memasuki bagian pengolahan data. Data yang dibutuhkan untuk pengolahan terlebih dahulu didokumentasikan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Arti dan Peran Persediaan Persediaan sesungguhnya memiliki arti yang penting bagi perusahaan, baik yang berorintasi perdagangan, industri jasa maupun industri

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo

Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Pinta Imanda *1), Akhmad Nidhomuz Zaman 2), Harnan Haryono Saputra 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Production Planning and Inventory Control 2.1.1 Forecasting Peramalan (forecasting) adalah seni dan ilmu memprediksi peristiwaperistiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1. Material Requirement Planning (MRP) Menurut Heryanto (1997, p193), persediaan adalah bahan baku atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA Fitri Susianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words : Raw Materials, Material Requirement Planning, Lot for Lot. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In running a manufacturing company, the company need several steps to transform raw materials into finished goods. The process starts from ordering raw materials until distribution to the consumer.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada

ABSTRAK. Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada ABSTRAK Kemampuan dan keterampilan manajemen mengelola sumber daya yang ada sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Pada saat perusahaan semakin besar dan berkembang, kemampuan manajemen untuk

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Peramalan Kebutuhan Bahan Baku Pada bab ini berisikan tentang analisa hasil dari pengolahan data dalam perhitungan Forecasting dan MRP tepung terigu untuk 12 bulan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - data penjualan - data kebutuhan bahan baku - data IM F - data biaya pesan - data biaya simpan Pengolahan Data : - Peramalan

Lebih terperinci

ANALISA DAN USULAN PERENCANAAN PRODUKSI PLANT 1 UNTUK MENGATASI STOP LINE ASSEMBLY PLANT DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA

ANALISA DAN USULAN PERENCANAAN PRODUKSI PLANT 1 UNTUK MENGATASI STOP LINE ASSEMBLY PLANT DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA ANALISA DAN USULAN PERENCANAAN PRODUKSI PLANT 1 UNTUK MENGATASI STOP LINE ASSEMBLY PLANT DI PT. FSCM MANUFACTURING INDONESIA Hendry Arestyanata; Bambang Sugiharto hendry.arestyanata@live.com ABSTRACT Shortage

Lebih terperinci

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X

JSIKA Vol. 5, No. 11, Tahun 2016 ISSN X RANCANG BANGUN APLIKASI PERENCANAAN PRODUKSI KEBUTUHAN BAHAN BAKU PADA CV. MITRA TECHNO SAINS BERBASIS WEB Kentdra Handyono 1) Sri Hariani Eko Wulandari 2) Rudi Santoso 3) S1 / Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan

Lebih terperinci

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB

Jurnal String Vol.1 No.2 Tahun 2016 ISSN : PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB PENENTUAN TEKNIK PEMESANAN MATERIAL PADA PROYEK STEEL STRUCTURE MENGGUNAKAN WINQSB Juliana Program Studi Teknik Informatika, Universitas Indraprasta PGRI Email : kallya_des @yahoo.com Abstrak Perencanaan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram untuk pemecahan masalah yang terdapat pada PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) dapat dilihat dalam diagram 3.1 di bawah ini. Mulai Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

Rencana Produksi & Rencana Induk

Rencana Produksi & Rencana Induk Rencana Produksi & Rencana Induk Pokok Bahasan: I. Struktur PPIC II. Strategi Dasar Produksi III. Perhitungan Rencana Produksi IV. Contoh Rencana Produksi dengan MTS V. Contoh Rencana Produksi dengan MTO

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN

BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data yang dilakukan pada perusahaan bertujuan untuk melakukan proses pengolahan data dan memecahkan masalah di perusahaan. Proses pengumpulan

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero

Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero Perencanaan Kebutuhan Komponen Tutup Ruang Transmisi Panser Anoa 6x6 PT PINDAD Persero Rizky Saraswati 1), dan I Wayan Suletra 2) 1) Mahasiswa Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat

BAB I PENDAHULUAN. Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecenderungan semakin maju dan berkembangnya perekonomian kota Malang membuat persaingan semakin ketat di seluruh sector industry dan masing-masing perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 60 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan untuk penelitian ini adalah : 1. Data Kapasitas Produksi Adapun kapasitas produksi reguler perhari untuk satu lini produksi

Lebih terperinci

Soal Latihan Ujian MPO (MRP, Scheduling, Layout, Aggregate Planning and AHP)

Soal Latihan Ujian MPO (MRP, Scheduling, Layout, Aggregate Planning and AHP) Soal Latihan Ujian MPO (MRP, Scheduling, Layout, Aggregate Planning and AHP) Mata Kuliah Dosen Nama Mahasiswa NRP : Manajemen Produksi dan Operasi (MPO) : Dr. Ir. Yandra Arkeman, M.Eng : M. Maulana Hamzah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH BAB III KERANGKA PEMECAHAN MASALAH 3.1 Pengembangan Kerangka Kerja Secara garis besar terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyelesaikan penelitian ini. Langkah-langkah tersebut yaitu studi

Lebih terperinci

Perencanaan Kebutuhan Material (MRP)

Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Komponen-komponen: 1. Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang. 2. Sistem

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai

Lebih terperinci

INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL

INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL Budi Aribowo 1 ; Natasari 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT

DAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT DAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT... II KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI... V DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR LAMPIRAN... XI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH... 1 1.2. PERUMUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer

BAB I PENDAHULUAN. disepakati dengan pelanggan dan akan berakibat menurunnya customer BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perencanaan, pengendalian, dan pemeliharaan persediaan barang-barang fisik merupakan suatu masalah yang lazim di semua perusahaan. Untuk kebanyakan perusahaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirement Planning (MRP) Menurut Gaspersz (2005:177) Perencanaan kebutuhan material (material requirement planning = MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Metodologi yang dipakai dalam pemecahan masalah merupakan penerapan dari metode perbaikan proses berkesinambungan (Continuous Prosess Improvement)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seperti yang kita lihat dan rasakan sekarang ini persaingan di dunia bisnis semakin lama semakin tinggi dan sulit. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ)

BAB I PENDAHULUAN. Sumber: (Dokumentasi CV. ASJ) BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang CV. ASJ merupakan salah satu perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri sandal, berlokasi di kota Bandung, Jawa Barat. CV. ASJ memproduksi sandal pria dari

Lebih terperinci

ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA

ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA ANALISA BIAYA PENGENDALIAN & PERENCANAAN BAHAN BAKU DI PT. ALIANSI TEMPRINA NYATA GRAFIKA Chairul Rozi dan Resa Taruna Suhada Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Mercu Buana, Jakarta.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian dan tujuan rancang fasilitas Wignjosoebroto (2009; p. 67) menjelaskan, Tata letak pabrik adalah suatu landasan utama dalam dunia industri. Perancangan tata letak pabrik

Lebih terperinci

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi

Sistem Produksi. Produksi. Sistem Produksi. Sistem Produksi Sistem Produksi Sistem Produksi 84 Produksi Produksi disebut juga dengan istilah manufaktur merupakan salah satu fungsi dalam perusahaan (fungsi lainnya a.l pemasaran, personalia, dan finansial). Produksi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Persediaan 2.1.1.1 Definisi serta Tujuan Perencanaan dan Pengendalian Persediaan Persediaan (inventory) didefinisikan sebagai sumber daya yang di simpan

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK ABSTRAK PT Gemilang Putra Mandiri Sejahtera (GPMS) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pakan ternak seperti ayam dan bebek yang berlokasi di Sukabumi. Saat ini perusahaan mengalami permasalahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya

Lebih terperinci

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT.

USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. USULAN PENENTUAN TEKNIK LOT SIZING TERBAIK DENGAN MINIMASI BIAYA DALAM PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEBUTUHAN CANVAS EP 200 CONVEYOR BELT DI PT. XWZ Lina Gozali, Andres, Rhio Handika Program Studi Teknik

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords : Raw material inventory control, MRP, lot sizing. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Nowadays, the snack food industry has rapidly growing. With so many snack food company established, it creates high level competition between them. To maintain the quality of the products is not

Lebih terperinci

CAPACITY PLANNING. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr. / Euis Nina S. Y., ST, MT

CAPACITY PLANNING. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr. / Euis Nina S. Y., ST, MT CAPACITY PLANNING Modul ke: Definisi Kapasitas, Manajemen Kapasitas, Capacity Planning Factors, Bill of Capacity, dan Capacity Requirement Planning. Fakultas Pascasarjana Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PPIC AIR MINERAL DI PT. X

PERANCANGAN SISTEM PPIC AIR MINERAL DI PT. X Widya, et al. / Perancangan Sistem PPIC Air Mineral di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 217, pp. 79-86 PERANCANGAN SISTEM PPIC AIR MINERAL DI PT. X Ferdian Rama Widya 1, Tanti Octavia 2 Abstract:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN. penggerakan, dan pengendalian aktivitas organisasi atau perusahaan bisnis atau jasa 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RERANGKA PEMIKIRAN A. Kajian Pustaka A.1. Teori A.1.1 Manajemen Produksi dan Operasi Menurut Haming (2011:24) Manajemen Operasional dapat diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan

Lebih terperinci

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING)

PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) BAB PERENCANAAN MATERIAL YANG DIBUTUHKAN (MATERIAL REQUIREMENT PLANNING) TUJUAN: Setelah memahami materi ini Mahasiswa diharapkan dapat:. Memahami perencanaan terhadap dependent demand.. Mengetahui manfaat

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Ardaneswari DPC *) *) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Hasil pengumpulan data yang didapat dari departemen PPIC (Production Planning and Inventory Control) PT. Pulogadung Pawitra Laksana (PT. PPL) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi

BAB I PENDAHULUAN. kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk memenuhi order dari konsumen, perusahaan perlu meningkatkan kinerja khususnya dalam perencanaan produksi. Salah satu perencanaan produksi adalah dengan melakukan

Lebih terperinci

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning

Achmad Sumbaryadi. Keywords: Lot Sizing, Inventory Cost, Material Requirement Planning PENERAPAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING UNTUK MEMINIMUMKAN BIAYA PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. FAJAR PLASINDO Achmad Sumbaryadi Manajemen Informatika Akademi Manajemen Informatika dan Komputer

Lebih terperinci

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE)

Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) Available online at http://jurnal.yudharta.ac.id/v2/index.php/jkie Journal Knowledge Industrial Engineering (JKIE) PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PADA

Lebih terperinci

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X

PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X Yusuf Eko Nurcahyo Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya Email : yusufekonurcahyo@gmail.com Abstrak Permintaan

Lebih terperinci

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP)

USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Profesionalisme Akuntan Menuju Sustainable Business Practice PROCEEDINGS USULAN PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU BOKS PANEL DENGAN MENGGUNAKAN METODE MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Gidion

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii PERUNTUKAN... iii AYAT AL-QURAN... iv PEDOMAN PENGGUNAAN TUGAS AKHIR... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xv BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N

K E L O M P O K S O Y A : I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N K E L O M P O K S O Y A : A H M A D M U K T I A L M A N S U R B A T A R A M A N U R U N G I K A N O V I I N D R I A T I I N D A N A S A R A M I T A R A C H M A N S A L I S U B A K T I T R I W U L A N D

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Manajemen Permintaan Pada dasarnya manajemen permintaan (demand management) didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia industri menyebabkan terjadinya persaingan yang cukup ketat antar perusahaan. Kualitas merupakan faktor dasar konsumen terhadap

Lebih terperinci

Material Requirements Planning (MRP)

Material Requirements Planning (MRP) Material Requirements Planning (MRP) Pokok Bahasan: I. Tujuan MRP II. Input & Output MRP III. Contoh Logika MRP & Struktur Produk IV. Contoh MRP Kereta Dorong V. Sistem Informasi MR Kuliah ke-4: Rabu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Flow diagram pemecahan masalah dapat dilihat pada diagram 3.1 Mulai Identifikasi Masalah Pengumpulan Data : - Data Produksi - Data Kebutuhan bahan baku - Inventory Master

Lebih terperinci

MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI

MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI 2013 MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI TI 3002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung TI 3002 Praktikum

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC

Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati

Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI. Awalludiyah Ambarwati Week 11 SIA SIKLUS PRODUKSI Awalludiyah Ambarwati Production Methods Continuous Processing creates a homogeneous product through a continuous series of standard procedures. Batch Processing produces discrete

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk

Lebih terperinci

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo

Khristian Edi Nugroho; Dimas Rahmawan; Prayogo Adi Utomo USULAN TATA LETAK ULANG MENGGUNAKAN SOFTWARE QUANTITATIVE SYSTEMS UNTUK MEMINIMALKAN JARAK PERPINDAHAN BAHAN DI LANTAI PRODUKSI DEPARTEMEN MECHANIC PT JEFTA PRAKARSA PRATAMA Khristian Edi Nugroho; Dimas

Lebih terperinci

Perancangan Sistem PPIC di PT XYZ

Perancangan Sistem PPIC di PT XYZ Perancangan Sistem PPIC di PT XYZ Cynthia Candradewi 1, I Gede Agus Widyadana 2 Abstract: PT XYZ is having difficulty in giving the exact completion time. Sales department always says that the order will

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.1. Persediaan Persediaan merupakan salah satu pos modal dalam perusahaan yang melibatkan investasi yang besar. Kelebihan persediaan dapat berakibat pemborosan atau tidak efisien,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)

BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Persediaan Persediaan (inventory) adalah sumber daya ekonomi fisik yang perlu diadakan dan dipelihara untuk menunjang kelancaran produksi, meliputi bahan baku (raw

Lebih terperinci

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X

Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Dalam bab ini akan dikemukakan hasil dari pengumpulan dan pengolahan data yang dilakukan pada bab IV dan kaitannya dengan teori yang menjadi landasan dalam pengolahan data tersebut.

Lebih terperinci