TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN TANAH PADA PROYEK GRAND ISLAND
|
|
- Ivan Lesmono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TUGAS AKHIR OPTIMASI BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN PENGANGKUTAN DAN PENIMBUNAN TANAH PADA PROYEK GRAND ISLAND PAKUWON CITY DENGAN PROGRAM LINIER QARIATULLAILIYAH NRP DOSEN PEMBIMBING : Ir. RETNO INDRYANI, MS 1
2 Latar Belakang Proyek Grand Island merupakan proyek pembangunan kawasan perumahan yang dilengkapi dengan danau buatan, club house, jalan akses, serta pump station. Kawasan Grand Island memiliki luas ,97 m2 atau sekitar 155 ha. Kondisi Eksisting merupakan tambak dan hutan bakau dengan elevasi rata-rata + 1,8 m Elevasi rencana proyek +3,2 m Untuk mendapatkan kondisi terbaik yang menguntungkan tanpa mengalami kerugian materi dan waktu dapat diperhitungkan dengan programa linier menggunakan metode simpleks Perlu dilakukan pekerjaan penimbunan untuk mendapatkan elevasi rencana Dibutuhkan alat berat dump truck untuk pekerjaan pengangkutan dan bulldozer untuk pekerjaan penimbunan 2
3 Program linier metode matematik yang mengalokasi sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan keuntungan dan meminimumkan biaya (Siringorongo 2005). Metode simpleks suatu prosedur matematik untuk mencari solusi optimal dari suatu masalah pemrograman linier yang didasarkan pada proses iterasi (Herjanto 1999). Permasalahan Bagaimana menentukan biaya minimum penggunaan alat berat pada pekerjaan pengangkutan dan penimbunan material pada Proyek Grand Island dengan menggunakan program linier? Tujuan Dapat menentukan biaya minimum penggunaan alat berat pada pekerjaan pengangkutan dan penimbunan material pada Proyek Grand Island dengan menggunakan program linier. 3
4 Ruang Lingkup 1. Pekerjaan yang ditinjau berupa pekerjaan pengangkutan dan penimbunan tanah. 2. Alat berat yang ditinjau berupa dump truck dan bulldozer dengan 4 tipe pada masing-masing alat berat. 3. Dalam menentukan biaya minimum pada penggunaan alat berat digunakan program linier dengan metode simpleks. 4. Penentuan solusi optimum dilakukan dengan mencari jumlah jam operasional sewa dari masing-masing tipe alat berat. Manfaat Penelitian 1. Memberikan wawasan bagi penulis tentang penentuan solusi optimum dengan menggunakan program linier 2. Dapat digunakan pengguna jasa konstruksi dalam menentukan solusi optimum pada perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi pekerjaan 4
5 Metodologi Permasalahan A Studi Literatur Data Penelitian : - Data teknis proyek - Gambar dan volume Pekerjaan Analisa Metode Kerja Pembuatan Model Matematik Analisa dengan Program Linier Metode Simpleks Kesimpulan dan Saran A Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian 5
6 Analisa Data Pekerjaan Pengangkutan Alat yang digunakan : Dump truck Kapur, berasal dari Madura Pengangkutan material Data Alat Berat Dump truck Sirtu, berasal dari Ngoro Paras, berasal dari Madura Keterangan DT 7m 3 DT 9m 3 DT 15m 3 DT 25m 3 Kapasitas Truk 7 m 3 9 m 3 15 m 3 25 m 3 Ukuran bak truk 3,8m x 2m x 0,9m 4m x 2m x 1,3m Biaya sewa alat berat/jam Kebutuhan solar/ jam 4,5m x 2,3m x 1,5m 6m x 2,5m x 1,7m Rp /jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam 6 liter/jam 6 liter/jam 7,5 liter/jam 9,6 liter/jam 6
7 Data Produktivitas Alat Berat Dump truck Tipe Truk Kapur Sirtu Paras DT 7 m 3 Jumlah DT (unit) Produktivitas DT (m 3 /jam) DT 9 m 3 Jumlah DT (unit) Produktivitas DT (m 3 /jam) DT 15 m 3 Jumlah DT (unit) Produktivitas DT (m 3 /jam) DT 25 m 3 Jumlah DT (unit) Produktivitas DT (m 3 /jam) Biaya Dump truck perjam Biaya DT 7m 3 DT 9m 3 DT 15m 3 DT 25m 3 Biaya sewa alat berat/jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Biaya operator Rp /jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Efisiensi pemakaian 0,8 0,8 0,8 0,8 Biaya bahan bakar (6/0,8 )x = Rp /jam (6/0,8 )x = Rp /jam (7,5/0,8 )x = Rp /jam (9,6/0,8 )x = Rp /jam Biaya Total Rp Rp Rp Rp
8 Metode Kerja Pengangkutan Penggalian material dengan excavator dan memuat hasil galian ke dalam truk Pengangkutan material menuju lokasi proyek Truk kembali menuju lokasi penggalian material Penumpahan material pada sisi area yang akan di timbun 8
9 Model Matematis Pengangkutan Material Kapur Variabel keputusan X 1 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 7 m 3 X 2 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 9 m 3 X 3 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 15 m 3 X 4 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 25 m 3 Fungsi tujuan Biaya perjam pada dump truck 7m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 9m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 15m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 25m 3 adalah Rp ,00 Minimalkan Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + C 3 X 3 + C 4 X 4 Dimana : C 1 = biaya sewa 112 dump truck 7m 3 sebesar Rp ,00 C 2 = biaya sewa 90 dump truck 9m 3 sebesar Rp ,00 C 3 = biaya sewa 56 dump truck 15m 3 sebesar Rp ,00 C 4 = biaya sewa 34 dump truck 25m 3 sebesar Rp ,00 Fungsi tujuan pengangkutan kapur Minimalkan : Z = ,00X ,00X ,00X ,00X 4 9
10 Fungsi Kendala 1. Kendala waktu sewa alat Sewa minimum masing-masing adalah 210 jam. X jam X jam X jam X jam 2. Kendala waktu penyelesaian pekerjaan Pekerjaan ini direncanakan harus selesai dalam waktu 403 hari atau sekitar jam. X 1 + X 2 + X 3 + X jam 3. Kendala Volume Pengangkutan Kapur Volume total untuk pengangkutan kapur yaitu ,16 m ,72 X ,71 X ,56 X ,17 X ,16 m 3 4. Kendala Ketidaknegatifan X 1, X 2, X 3, X
11 Model Matematis Pengangkutan Material Sirtu Variabel keputusan X 1 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 7 m 3 X 2 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 9 m 3 X 3 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 15 m 3 X 4 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 25 m 3 Fungsi tujuan Biaya perjam pada dump truck 7m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 9m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 15m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 25m 3 adalah Rp ,00 Minimalkan Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + C 3 X 3 + C 4 X 4 Dimana : C 1 = biaya sewa 297 dump truck 7m 3 sebesar Rp ,00 C 2 = biaya sewa 223 dump truck 9m 3 sebesar Rp ,00 C 3 = biaya sewa 141 dump truck 15m 3 sebesar Rp ,00 C 4 = biaya sewa 84 dump truck 25m 3 sebesar Rp ,00 Fungsi tujuan pengangkutan sirtu Minimalkan Z = ,00X ,00X ,00X ,00X 4 11
12 Fungsi Kendala 1. Kendala waktu sewa alat Sewa minimum masing-masing adalah 210 jam. X jam X jam X jam X jam 2. Kendala waktu penyelesaian pekerjaan Pekerjaan ini direncanakan harus selesai dalam waktu 136 hari atau sekitar jam. X 1 + X 2 + X 3 + X jam 3. Kendala Volume Pengangkutan Sirtu Volume total untuk pengangkutan sirtu yaitu ,99 m ,77 X ,70 X ,31 X ,01 X ,99 m 3 4. Kendala Ketidaknegatifan X 1, X 2, X 3, X
13 Model Matematis Pengangkutan Material Paras Variabel keputusan X 1 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 7 m 3 X 2 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 9 m 3 X 3 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 15 m 3 X 4 = jumlah jam operasional pemakaian dump truck 25 m 3 Fungsi tujuan Biaya perjam pada dump truck 7m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 9m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 15m 3 adalah Rp ,00 Biaya perjam pada dump truck 25m 3 adalah Rp ,00 Minimalkan Z = C 1 X 1 + C 2 X 2 + C 3 X 3 + C 4 X 4 Dimana : C 1 = biaya sewa 102 dump truck 7m 3 sebesar Rp ,00 C 2 = biaya sewa 77 dump truck 9m 3 sebesar Rp ,00 C 3 = biaya sewa 49 dump truck 15m 3 sebesar Rp ,00 C 4 = biaya sewa 29 dump truck 25m 3 sebesar Rp ,00 Fungsi tujuan pengangkutan paras Minimalkan Z = ,00X ,00X ,00X ,00X 4 13
14 Fungsi Kendala 1. Kendala waktu sewa alat Sewa minimum masing-masing adalah 210 jam. X jam X jam X jam X jam 2. Kendala waktu penyelesaian pekerjaan Pekerjaan ini direncanakan harus selesai dalam waktu 405 hari atau sekitar jam. X 1 + X 2 + X 3 + X jam 3. Kendala Volume Pengangkutan Paras Volume total untuk pengangkutan paras yaitu ,96 m 3 321,21 X ,77 X ,66 X ,16 X ,96 m 3 4. Kendala Ketidaknegatifan X 1, X 2, X 3, X
15 Hasil analisa Biaya minimum yang dapat dikeluarkan untuk pekerjaan pengangkutan kapur adalah Rp ,94 dengan menggunakan 210 jam dump truck 7 m 3, 210 jam dump truck 9 m 3, 210 jam dump truck 15 m 3 dan 4.932,93 jam dump truck 25 m 3. Biaya minimum yang dapat dikeluarkan untuk pekerjaan pengangkutan sirtu adalah Rp. 72,998,010, dengan menggunakan 210 jam dump truck 7 m 3, 210 jam dump truck 9 m 3, 210 jam dump truck 15 m 3 dan jam dump truck 25 m 3. Biaya minimum yang dapat dikeluarkan untuk pekerjaan pengangkutan paras adalah Rp 66,448,466, dengan menggunakan 210 jam dump truck 7 m 3, 210 jam dump truck 9 m 3, 210 jam dump truck 15 m 3 dan jam dump truck 25 m 3. 15
16 Analisa Data Pekerjaan Penimbunan Alat yang digunakan : Bulldozer Data Alat Berat Bulldozer Tipe Bulldozer D21P D31PX D37PX D65PX Kapasitas Blade 0,89 m 3 1,83 m 3 2,24 m 3 4,42 m 3 Biaya Sewa alat berat/jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Kebutuhan solar/jam 8,75 liter/jam 12,5 liter/jam 12,5 liter/jam 25 liter/jam 16
17 Biaya Bulldozer perjam Biaya D21P D31PX D37PX D25PX Biaya sewa alat berat/jam Rp / jam Rp /jam Rp / jam Rp / jam Biaya operator Rp /jam Rp /jam Rp /jam Rp /jam Efisiensi pemakaian 0,75 0,8 0,8 0,8 Biaya bahan bakar (10/0,75 )x = Rp ,67/jam (12,5/0,75 )x = Rp ,33/jam (12,5/0,75)x = Rp ,33jam (25/0,75 )x = Rp ,67/jam Biaya Total Rp ,67 Rp ,33 Rp ,33 Rp ,67 Data Produktivitas Alat Berat Bulldozer Tipe Bulldozer Kapasitas Blade (m 3 ) Produktivitas (m 3 /jam) D21P D31PX D37PX D65PX
18 Metode Kerja Penimbunan Pembentukan lantai kerja dengan menimbun kapur pada tambak hingga mencapai elevasi rencana yaitu +3,2 meter. Melakukan pekerjaan persiapan penginstalan PVD (Prefabricated Vertical Drain) dengan melakukan penandaan pada titik-titik yang akan dipancang. Melakukan penimbunan paras setebal ±1,5 meter dari elevasi +3,7 meter hingga elevasi +5,2 meter. Melakukan penginstalan PVD dengan memancang geotextile sedalam 17 meter pada setiap titik dengan menggunakan alat hydraulic rig. Melakukan penimbunan sirtu setebal ± 50 cm dari elevasi +3,2 meter hingga elevasi +3,7 meter. 18
19 Model Matematis Variabel keputusan Y 1 = jumlah jam operasional pemakaian bulldozer D21P Y 2 = jumlah jam operasional pemakaian bulldozer D31PX Y 3 = jumlah jam operasional pemakaian bulldozer D37PX Y 4 = jumlah jam operasional pemakaian bulldozer D25PX Fungsi tujuan Biaya perjam pada bulldozer D21P adalah Rp ,67 Biaya perjam pada bulldozer D31PX adalah Rp ,33 Biaya perjam pada bulldozer D37PX adalah Rp ,33 Biaya perjam pada bulldozer D65PX adalah Rp ,67 Minimalkan Z = C 1 Y 1 + C 2 Y 2 + C 3 Y 3 + C 4 Y 4 Dimana : C 1 = biaya sewa bulldozer D21P sebesar Rp ,67 C 2 = biaya sewa bulldozer D31PX sebesar Rp ,33 C 3 = biaya sewa bulldozer D37PX sebesar Rp ,33 C 4 = biaya sewa bulldozer D65PX sebesar Rp ,67 Fungsi tujuan pekerjaan penimbunan Minimalkan Z = ,67Y ,33Y ,33Y ,67Y 4 19
20 Fungsi Kendala 1. Kendala waktu sewa alat Sewa minimum masing-masing adalah 210 jam. Y jam Y jam Y jam Y jam 2. Kendala waktu penyelesaian pekerjaan Pekerjaan ini direncanakan harus selesai dalam waktu 628 hari atau sekitar jam. Y 1 + Y 2 + Y 3 + Y jam 3. Kendala Volume Penimbunan material Volume total untuk penimbunan yaitu ,10 m 3. 73,09Y ,30Y ,97Y ,01Y ,10 m 3 4. Kendala Ketidaknegatifan Y 1, Y 2, Y 3, Y
21 Hasil analisa Biaya minimum yang dapat dikeluarkan untuk pekerjaan penimbunan adalah Rp. 8,271,827, dengan menggunakan 210 jam bulldozer D21P, 210 jam bulldozer D31PX, 210 jam bulldozer D37PX dan jam D25PX. 21
22 Kesimpulan Pekerjaan pengangkutan pada proyek memiliki total biaya Rp ,17 dengan 944 hari durasi pekerjaan. Berdasarkan hasil analisa untuk pekerjaan pengangkutan didapatkan biaya minimim Rp ,06 dengan 630 hari durasi pekerjaan. Sedangkan untuk pekerjaan penimbunan proyek memiliki total biaya Rp ,50 dengan 628 hari durasi pekerjaan. Berdasarkan hasil analisa untuk pekerjaan pengangkutan didapatkan biaya minimim Rp ,23 dengan 621 hari durasi pekerjaan. 22
23 SEKIAN DAN TERIMA KASIH 23
Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Grand Island Surabaya Dengan Program Linier
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Grand Island Surabaya Dengan Program Linier Qariatullailiyah,
Lebih terperinciOptimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan Program Linier
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) C-1 Optimasi Biaya Penggunaan Alat Berat untuk Pekerjaan Pengangkutan dan Penimbunan pada Proyek Grand Island Surabaya dengan
Lebih terperinciSatrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas Zacoeb
Kajian Biaya Penggunaan Alat Berat Untuk Pekerjaan Pengangkutan Dan Penimbunan Pada Proyek Perumahan Villa Bukit Tidar Malang Dengan Program Linier Metode Simpleks Satrio Agung Wibowo, Harimurti, Achfas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :
54 BAB III METODOLOGI 3.. Umum. Metodologi merupakan suatu metode pendekatan untuk menyelesaikan masalah dengan memperhatikan sumber data dan fasilitas yang tersedia. Metodologi menguraikan langkah-langkah
Lebih terperinciSTUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK
JUDUL PENELITIAN STUDI PEMILIHAN ALTERNATIF PENGADAAN KENDARAAN OPERASIONAL TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK Oleh : IRAWAN SUDARSONO Nrp. 3106 207 713 1 Latar Belakang Timbulan
Lebih terperinciBAB IV TINJAUAN KHUSUS
BAB IV TINJAUAN KHUSUS 4.1 Lingkup Tinjauan Khusus Tinjauan khusus pada laporan kerja praktek ini adalah metode pelaksanaan pekerjaan pondasi. Pada tinjauan ini, penulis memaparkan metode pelaksanaan pekerjaan
Lebih terperinciANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR
57 ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR Z.A Fikri 1), Budi Rahmawati 2), Ninik Paryati 3) 1,2,3) Teknik Sipil Universitas Islam 45 Bekasi Jl. Cut Meutia No. 83
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA
PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA 138+000-151+000 SUMATRA Disusun oleh : KHAIRUL MUTTAQIN 3107 040 207 Peta Lokasi Peta Lokasi Peta Lokasi
Lebih terperinciPERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA
PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA MUHAJIR SORDIAN SUHARTA Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas
Lebih terperinciSTUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA
TUGAS AKHIR STUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA NURFIAH 3106100706 Latar Belakang Perkembangan lalu lintas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. alat-alat tersebut untuk mendapatkan harga besaran estimasi kapasitas alat yang paling
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam melaksanakan suatu pekerjaan dengan sistem mekanisasi menggunakan alat-alat berat, hal yang sangat penting dilakukan adalah menghitung kapasitas operasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam melakukan pekerjaan, seorang Engineer diharapkan dapat menentukan solusi terbaik dari masalah yang dihadapinya. Solusi tersebut harus sesuai dengan ketersediaan
Lebih terperinciJurnal Kontruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut
PERBANDINGAN BIAYA DAN WAKTU PEMAKAIAN ALAT BERAT BULLDOZER DAN EXCAVATOR DIBANDINGKAN DENGAN BACKHOE LOADER PADA PEMBANGUNAN PETERNAKAN AYAM DAYEUH MANGGUNG Robby Maulana Sopa 1, Sulwan Permana 2, Ida
Lebih terperinciRINTA ANGGRAINI
TUGAS AKHIR OPTIMALISASI WAKTU DAN BIAYA DENGAN MENGGUNAKAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN RELOKASI JALAN ARTERI RAYA PORONG (PAKET 4) KABUPATEN SIDOARJO JAWA TIMUR RINTA ANGGRAINI 3 040 67 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii ABSTRAKSI... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vii DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DATAR GAMBAR... xv DAFTAR LAMBANG,
Lebih terperinciZULFIKAR JAUHARI NRP
TUGAS AKHIR MANAJEMEN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN TOL MOJOKERTO KERTOSONO STA. 5+350 STA. 10+350 DENGAN MENGGUNAKAN PERKERASAN KAKU DI KABUPATEN MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR ZULFIKAR JAUHARI NRP. 3110040601
Lebih terperinciASSALAMUALAIKUM WR.WB
ASSALAMUALAIKUM WR.WB Disusun Oleh : 1. Akhmad Arif (3106030026) 2. Atho Adil Sansail (3106030142) LATAR BELAKANG Kurangnya persediaan air baku pada saat musim kemarau TUJUAN RUMUSAN MASALAH BATASAN MASALAH
Lebih terperinciANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT
ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT (Studi kasus : Proyek Pengurugan Lahan KPRI MEKAR, Jln Sunan Kalijaga No 239, Rangkasbitung Lebak Banten) Oleh : Andri Gustiono, *Budiono, **Heny Purwanti Abstrak Pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai wilayah hutan yang cukup luas dan merupakan negara terpenting penghasil berbagai kayu bulat tropis, kayu
Lebih terperinciKAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI
KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI {Studi Kasus Proyek Pembangunan Jalan Tol BOCIMI (Bogor, Ciawi, Sukabumi)} Oleh: Achmad Hidayat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan alat berat yang tepat memegang peranan yang penting. Peralatan dianggap memiliki kapasitas tinggi bila peralatan tersebut menghasilkan produksi yang tinggi
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB
ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB. MALINAU PADA DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI KALIMANTAN TIMUR ABDUL GAFUR Fakultas Teknik
Lebih terperinciJURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 ISSN:
JURNAL LOGIKA, Vol XVI, No 1 Maret Tahun 2016 ISSN: 1978-2560 PENGARUH JENIS DAN SUSUNAN ARMADA ALAT BERAT PEKERJAAN TANAH TERHADAP OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU Nikko Rozy (Universitas Swadaya Gunung Jati)
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH (Studi Kasus: Proyek Pembangunan Stock Yard Suzuki Negara, Jln Denpasar-Gilimanuk, Kec Melaya, Kab Jembrana, Bali) TUGAS AKHIR Oleh : Refly
Lebih terperinciANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB
ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN
Lebih terperinciTUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA
TUGAS AKHIR OLEH : MUHAMMAD RIDWAN 3111040602 PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Pelaksanaan Pembangunan jalan di Ruas Jalan Trenggalek Pacitan STA 15+ 000
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK
PENERAPAN MODEL TRANSPORTASI DALAM RANGKA EFISIENSI BIAYA PENEMPATAN TOWER CRANE PADA MULTI PROYEK Marino Hutagalung NRP : 0121076 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata, MT FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL
Lebih terperinciARDYCHA PRAYUDHA NRP
TUGAS AKHIR ESTIMASI BIAYA DAN WAKTU PEKERJAAN PERKERASAAN RIGID PAVEMENT TOL SURABAYA- MOJOKERTO STA 37+000 42+000 JAWATIMUR ARDYCHA PRAYUDHA NRP. 3111040612 PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 TEKNIK SIPIL Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kudus adalah daerah di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur pantai timur laut jawa. Masyarakat Kabupaten Kudus rata-rata memiliki mata pencaharian
Lebih terperinciTAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH
TEKNIK PELAKSANAAN BANGUNAN AIR Pertemuan #3 TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH ALAMSYAH PALENGA, ST., M.Eng. RUANG LINGKUP 1. PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH 2. PELAKSANAAN PEKERJAAN GEOTEKNIK (pertemuan selanjutnya).
Lebih terperinciBAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat
BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan
Lebih terperinciFakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
Tugas Akhir : OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN GREEN HILL GRESIK Oleh : FIDYANAH ASHRI 3111.105.051 Dosen Pembimbing : YUSRONIYA EKA PUTRI, ST, MT Ir. RETNO INDRYANI, MS Fakultas Teknik
Lebih terperinciKOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah
BIDANG PENGAIRAN DINAS PEKERJAAN UMUM KEGIATAN : DAFTAR ANALISA SATUAN JENIS PEKERJAAN Pembangunan Turap/ Talud/Bronjong KABUPATEN TOBA SAMOSIR PEKERJAAN : 0 NOMOR : SUB SEKTOR : PROGRAM : LOKASI : 0 KODE
Lebih terperinciOptimasi Jumlah Unit Rumah Tiap Tipe Pada Perumahan Green Hill Gresik
1 Optimasi Unit Tiap Pada Perumahan Green Hill Gresik Fidyanah Ashri, Yusroniya Eka Putri, Retno Indryani Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh pember
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:
ANALISIS BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH (Studi Kasus Perencanaan Bandar Udara Lokasi Desa Pusungi Kec. Ampana Tete Kab. Tojo Una-una, Sulawesi Tengah) Stefi Priescha Tauro Jermias Tjakra,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia yang semakin maju ini jaringan kerja sangat penting peranannya untuk memajukan suatu usaha atau pun proyek yang sederhana hingga proyek besar karena jaringan
Lebih terperinciTUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL
TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM Merupakan Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)
PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur) Oleh: Dosen pembimbing: Annis Nur Uzma Ir. Putu artama
Lebih terperinciPenggalian dengan menggunakan metode kerja yang menjamin stabilitas kemiringan lereng samping dan tidak membahayakan
METODE PELAKSANAAN Proyek Normalisasi Kali Sunter Paket I 1. Kisdam dan Dewatering Dilaksanakan pada bangunan yang memerlukan kisdam dan pengeringan dengan sebelumnya dilakukan perhitungan dimensi kisdam/struktur
Lebih terperinciPERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN STRUKTUR KLINIK BEDAH ORTHOPEDI CITRALAND SURABAYA
PERENCANAAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN STRUKTUR KLINIK BEDAH ORTHOPEDI CITRALAND SURABAYA Disusun Oleh : Tannia Kurnia Putri M. Leksi Budianto NRP. 3111030059 NRP. 3111030094 Dosen Pembimbing : Ir. Widjonarko,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Tinjauan Umum BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dilakukan analisis dan pembahasan mengenai proses analisis perbedaan waktu dan biaya akibat perubahan dari desain sheet pile baja menjadi
Lebih terperinciBAB VII METODE PELAKSANAAN
BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1 Persiapan a. Pembersihan dan pembuatan jalan masuk Sebelum pekerjaan dimulai lapangan kerja harus dibersihkan dari berbagai tanaman. Pada pekerjaan timbunan untuk tanggul,
Lebih terperinciPemrograman Linier (4)
Pemrograman Linier (4) Metode dua fase Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia Sesuai dengan namanya, metode dua fase menyelesaikan problem PL dalam dua tahap (fase): 1 Ubah model PL ke dalam bentuk
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN UNDERPASS MAYJEN SUNGKONO SURABAYA
A TUGAS AKHIR RC14-1501 OPTIMASI BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN UNDERPASS MAYJEN SUNGKONO SURABAYA DENNY DWIPUTRA NOTOPRASETIO NRP. 3114 106 051 Dosen Pembimbing Cahyono Bintang Nurcahyo,
Lebih terperinciJurnal Sipil Statik Vol.1 No.8, Juli 2013 ( ) ISSN:
APLIKASI METODE STEPPING-STONE UNTUK OPTIMASI PERENCANAAN BIAYA PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PROYEK PEMELIHARAAN RUAS JALAN DI SENDUK, TINOOR, DAN RATAHAN) Nurjuliawati Putri Haji Ali H.
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI RINGKASAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada umumnya, setiap pekerjaan pembangunan sipil selalu berkaitan dengan masalah pekerjaan tanah. Pekerjaan tanah ini dilakukan mulai dari menggali, menggusur, memindahkan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV Hasil dan analisis BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Deskripsi proyek Nama proyek : Rukan Palladium blok A. Project Island Golf Island Lokasi Developer Konsultan Kontraktor No.SPK Sifat SPK. : Pantai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jalan Tol Solo Kertosono adalah jalan tol sepanjang 177,12 km terbagi menjadi 2 ruas tol yakni Solo-Ngawi 90,10 km dan Ngawi-Kertosono sepanjang 87,02 km. Proyek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat dengan berbagai fungsi, jenis, bentuk dan merek. Dalam pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada proyek-proyek konstruksi saat ini, pengunaan alat berat merupakan hal terpenting. Karena dalam setiap pembangunan proyek menggunakan alat berat dengan berbagai
Lebih terperinciBAB 2. PROGRAM LINEAR
BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciBAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY
BAB VII PERHITUNGAN RINCI PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH UTAMA KOTA NIAMEY 7.1 Umum Perhitungan rinci perencanaan sistem distribusi air bersih utama wilayah pengembangan kota Niamey mencakup
Lebih terperinciTINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA
TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA Taufik Dwi Laksono, Dosen Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto Dwi Sri Wiyanti, Dosen Teknik Sipil Universitas
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I
PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I Lantai III Kantor Bupati Jl. Geser Masohi 97511 Tlp./Fax. (0914) 21685 E-mail : ulp.malukutengah@gmail.com BERITA ACARA ADENDUM DOKUMEN
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
8 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam suatu instansi atau industri maupun perusahaan, adanya penentuan jumlah produksi yang tepat merupakan suatu hal yang sangat penting. Sistem penentuan jumlah
Lebih terperinciDAFTAR ISI... RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB
DAFTAR ISI RINGKASAN... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 2 1.3. Tujuan
Lebih terperinciJalan Soekarno-Hatta Km. 09 Tondo, Palu 94118, Indonesia.
JIMT Vol. 12 No. 1 Juni 2015 (Hal. 35 43) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X OPTIMALISASI PERENCANAAN BIAYA DISTRIBUSI BAHAN MATERIAL KERIKIL PECAH TERSARING SUATU PROYEK KONSTRUKSI
Lebih terperinciBAB III METODOLODI PERHITUNGAN
21 BAB III METODOLODI PERHITUNGAN 3.1 TINJAUAN UMUM Metodologi yang dimaksud dalam tugas akhir ini adalah metode pengumpulan data dan pengolahan data, guna menunjang penyelesaian laporan Tugas akhir dengan
Lebih terperinciOPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II)
OPTIMASI BIAYA DAN DURASI PROYEK MENGGUNAKAN PROGRAM LINDO (STUDI KASUS: PEMBANGUNAN DERMAGA PENYEBERANGAN SALAKAN TAHAP II) Kristi Elsina Leatemia R. J. M. Mandagi, H. Tarore, G. Y. Malingkas Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam matematika terdapat metode untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan yang optimal. Metode ini adalah pemrograman linier.
Lebih terperinciMETODE PELAKSANAAN. Pekerjaan Perbaikan Darurat Bencana Erupsi Gunung Merapi (Paket 2) - Lanjutan 1
I. INFORMASI / PENDAHULUAN 1. Peta lokasi pekerjaan : (lihat lampiran) a Lokasi pelaksanaan pekerjaan 2. Informasi Pekerjaan & Lapangan a Site : - Luas tempat kerja : memanjang - Topografi : daerah aliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman sekarang ilmu pengetahuan dan teknologi telah mempengaruhi berbagai macam aspek kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah ilmu pengetahuan mengenai penerapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perbaikan Tanah adalah kumpulan upaya-upaya yang dapat dilakukan terhadap tanah yang memiliki karakteristik teknis (engineering properties) yang bermutu rendah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini kebutuhan akan energi mengalami peningkatan yang sangat signifikan khususnya terhadap batubara. Batubara merupakan sumber energi utama bagi manusia. Indonesia
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA
PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN GEDUNG P1 P2 UK PETRA Kelvin Rudy Sutanto 1, Michael Halmar Kosasi 2, Andi 3 ABSTRAK : Pemilihan alat berat mempengaruhi efisiensi dan profitabilitas pada
Lebih terperinciBab 2 LANDASAN TEORI
Bab 2 LANDASAN TEORI 2.1 Linear Programming Linear Programming (LP) merupakan metode yang digunakan untuk mencapai hasil terbaik (optimal) seperti keuntungan maksimum atau biaya minimum dalam model matematika
Lebih terperinciBAB VII METODE PELAKSANAAN
BAB VII METODE PELAKSANAAN 7.1. UMUM Aspek teknologi sangat berperan dalam suatu proyek konstruksi. Umumnya, aplikasi teknologi ini banyak diterapkan dalam metode metode pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
Lebih terperinciJURNAL TEKNIK ITS Vol. 7, No. 1 (2018) ISSN: ( Print)
D37 Perbandingan Pondasi Bangunan Bertingkat Untuk Pondasi Dangkal dengan Variasi Perbaikan Tanah dan Pondasi Dalam Studi Kasus Pertokoan di Pakuwon City Surabaya Adrian artanto, Indrasurya B. Mochtar,
Lebih terperinciAlternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Alternatif Perencanaan Gedung 3 Lantai pada Tanah Lunak dengan dan Tanpa Pondasi Dalam Fitria Wahyuni, Indrasurya B.Mochtar Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Program linier adalah suatu cara untuk menyelesaikan persoalan pengalokasian sumber-sumber yang terbatas di antara beberapa aktivitas yang bersaing, dengan cara
Lebih terperinciRENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR
RENCANA TEKNIS PENATAAN LAHAN PADA BEKAS PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI QUARRY 1 PT. HOLCIM BETON PASURUAN JAWA TIMUR Oleh : Arif Gumilar Prodi Teknik Pertambangan UPN Veteran Yogyakarta Contact: 085764131445,
Lebih terperinciPROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n
PROGRAMA INTEGER Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +. + c n x n d. k. a 11 x 1 + a 12 x 2 +.a 1n x n < b 1.. a m1 x 1 + a m2 x 2 +.a mn x n < b m x 1 ; x 2 ;.x n > 0 Semua variabel keputusan
Lebih terperinciBAB 3 LINEAR PROGRAMMING
BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming
Lebih terperinciOPT.IMASI ALAT ANGKUT PENGIRIMAN BERAS (Studi Kasus pada PT. Umbul Berlian Semarang)
2012 Enty Nur Hayati 58 OPT.IMASI ALAT ANGKUT PENGIRIMAN BERAS (Studi Kasus pada PT. Umbul Berlian Semarang) Enty Nur Hayati Dosen Fakultas Teknik Universitas Stikubank Semarang DINAMIKA TEKNIK Vol. VI,
Lebih terperinciTabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang
5.1.3 Analisa Teknis Pada analisa teknis terdapat hasil dari masing-masing alternatif adalah sebagai berikut : 5.1.3.1 Perhitungan Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang Alternatif ini menggunakan tiang pancang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kudus adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang terletak di jalur pantai timur laut Jawa. Sebagian besar masyarakat Kudus menggantungkan mata pencahariannya
Lebih terperinciBIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P.
BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P. Abstrak Pemindahan tanah mekanik atau pelaksanaan pengerukan/timbunan
Lebih terperinciPEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA
PEMROGRAMAN LINEAR I KOMANG SUGIARTHA DEFINISI PEMROGRAMAN LINEAR Pemrograman Linear merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciBAB 2 PROGRAM LINEAR
BAB 2 PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan
Lebih terperinciREKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA
REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN PEKERJAAN NO. DIVISI URAIAN JUMLAH 1 2 3 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. UMUM DRAINASE PEKERJAAN TANAH PELEBARAN PERKERASAN DAN BAHU JALAN PERKERASAN BERBUTIR PERKERASAN ASPAL
Lebih terperinciejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012
ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN 0000-0000,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012 ANALISA TEKNIS PRODUKSI ALAT BERAT UNTUK PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PENAMBANGAN BATUBARA PIT X PT. BINTANG SYAHID
Lebih terperinciSTABILISASI TANAH HIDROLIS
STABILISASI TANAH HIDROLIS Pre-fabricated Vertical Drain Oleh : Andika Satria Agus (0907132986) Jurusan Teknik SIpil, Fakultas Teknik, Universitas Riau Prefabricated Vertical Drain (PVD) adalah adalah
Lebih terperinciREKAPITULASI : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG
REKAPITULASI KEGIATAN : REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM PEKERJAAN : PERENC. REHAB/PEMELIHARAAN JALAN POROS UPT TANJUNG AGUNG PANJANG 3,3 KM LOKASI : UPT TANJUNG AGUNG KABUPATEN
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Teknik Sipil No. 1, Vol. 1, Maret 2014
EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN GEDUNG TRAINING CENTRE UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO 1) LIONY DWI PUTRI TAKAREDAS, 2) ARFAN UTIARAHMAN 1) Mahasiswa S1 Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan dengan luas wilayah daratan dan perairan yang besar. Kawasan daratan dan perairan di Indonesia dibatasi oleh garis pantai yang menempati
Lebih terperinciSKRIPSI OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH MENGGUNAKAN METODE PROGRAMA LINEAR INTEGER
SKRIPSI OPTIMASI BIAYA DAN WAKTU PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH MENGGUNAKAN METODE PROGRAMA LINEAR INTEGER EDUARDUS ALBERT WINARTO NPM : 2012410203 PEMBIMBING : Zulkifli Bachtiar
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN
IDENTIFIKASI KENDALA MODEL OPTIMASI JUMLAH UNIT RUMAH TIAP TIPE PADA PERUMAHAN Yusroniya Eka Putri Jurusan Teknik Sipil FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Sukolilo Surabaya, Telp 031-5946094
Lebih terperinciBAB II EARTHMOVING DAN HAULING
BAB II EARTHMOVING DAN HAULING I. PENDAHULUAN Earthmoving merupakan proses atau metode pemindahan material berupa tanah atau batu dari 1 loksasi ke lokasi lainnya. Biasanya aktivitas earthmoving terkait
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK
EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK Studi Kasus : Proyek Pembangunan Jalan Sei Rakyat Labuhan Bilik Sei Berombang Kecamatan Panai Tengah Panai Hilir Kabupaten Labuhan Batu Syafriani 1, Ir. Joni
Lebih terperinciBahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT.
BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 2006 1 TEKNIK VARIABEL ARTIFISIAL Dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring berjalannya waktu, kebutuhan akan tempat tinggal semakin mengalami peningkatan permintaan baik dari kalangan menengah ke bawah maupun dari kalangan menengah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Alat Berat Alat berat adalah peralatan mesin berukuran besar yang didesain untuk melaksanakan fungsi konstruksi seperti pengerjaan tanah (earthworking) dan memindahkan
Lebih terperinciOPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN- MALANG. (Optimalization of Using Heavy Equipment on Pandaan-Malang Highway Project)
OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN- MALANG (Optimalization of Using Heavy Equipment on Pandaan-Malang Highway Project) Annisa Citra La Shinta, Harimurti, M. Hamzah Hasyim Jurusan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Program Linier Menurut Aminudin (2005), program linier merupakan suatu model matematika untuk mendapatkan alternatif penggunaan terbaik atas sumber-sumber yang tersedia. Kata linier
Lebih terperinciLecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng
Lecture 5 : Dynamic Programming (Programa Dinamis) Hanna Lestari, ST, M.Eng Definisi Suatu teknik kuantitatif yang digunakan untuk membuat suatu rangkaian keputusan yang saling berkaitan. (Hillier & Lieberman,
Lebih terperinciDAFTAR ISI JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERSETUJUAN MOTO DAN PERSEMBAHAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI Halaman JUDUL i HALAMAN PENGESAHAN ii HALAMAN PERSETUJUAN iii MOTO DAN PERSEMBAHAN iv ABSTRAK v ABSTRACT vi KATA PENGANTAR vii DAFTAR ISI viii DAFTAR TABEL xi DAFTAR GAMBAR xiv DAFTAR LAMPIRAN
Lebih terperinciSTUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA
STUDI DAMPAK PEMBEBASAN LAHAN TERHADAP ASPEK BIAYA DAN ASPEK WAKTU PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL SURABAYA MOJOKERTO SEKSI IA Nama : Nurfiah Nrp : 3106100706 Dosen Pembimbing : 1. Putu Artama Wiguna,
Lebih terperinciLAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN WALIKOTA MADIUN NOMOR : 050.401.012 / 279 /2017 TANGGAL : 18 Desember 2017 ANALISA HARGA SATUAN KEGIATAN KONSTRUKSI PEMERINTAH KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2018 KODE BARANG URAIAN
Lebih terperinci2.5 PERBEDAAN PENELITIAN... 16
DAFTAR ISI Halaman Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Lembar Persetujuan... iii ABSTRAK... iv ABSTRACT... v MOTTO... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...
Lebih terperinci