TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ayam Arab Betina dan Jantan (Meijers, 2010)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1. Ayam Arab Betina dan Jantan (Meijers, 2010)"

Transkripsi

1 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Arab Ayam Arab ada dua jenis yaitu Brakel Kriel-Silver dan Brakel Kriel-Golden yang merupakan ayam lokal yang tergolong unggul di Belgia. Pola warna bulunya sangat menarik, dari kepala hingga leher dengan bulu-bulu yang memanjang berwarna seperti berjilbab. Ayam Arab Silver memiliki warna bulu dari kepala hingga leher putih keperakan dan warna bulu badan totol hitam putih atau lurik hitam. Warna bulu dari kepala hingga leher ayam Arab Golden adalah merah dan warna bulu badannya adalah merah lurik kehitaman. Produktivitas telur ayam Arab cukup tinggi, warna dan bentuk telur ayam Arab sama dengan ayam lokal. Hal ini merupakan daya tarik yang menyebabkan banyak peternak mulai membudidayakan ayam ini secara serius (Abubakar et al., 2005; Diwyanto dan Prijonono, 2007; Roberts, 2008). Ciri khas ayam Arab dapat dilihat pada Gambar 1. Gambar 1. Ayam Arab Betina dan Jantan (Meijers, 2010) Secara genetis, ayam Arab termasuk jenis ayam petelur. Di Indonesia, produksi telurnya dapat mencapai 300 butir/tahun (Natalia et al., 2005). Harga DOC ayam Arab lebih tinggi dibandingkan ayam Kampung biasa, warna kerabang telur putih, dan harga induknya tinggi. Ayam Arab dapat dijadikan bibit untuk perbaikan genetik ayam lokal, sifat mengeram hampir tidak ada, sehingga waktu bertelur panjang. Kelemahan ayam ini antara lain warna kulit dan daging hitam sehingga nilai jual afkirnya rendah, sifat mengeram hampir tidak ada sehingga apabila

2 dikembangkan maka perlu ditetaskan menggunakan mesin tetas atau ayam lain. (Natalia et al., 2005). Kualitas telur ayam Arab menurut Diwyanto dan Prijonono (2007) secara umum adalah berat telur 42,5 g/butir, berat kuning telur 16,0 g/butir, berat putih telur 13,9 g/butir, berat kerabang 5,6 g/butir. Kualitas fisik telur ayam Arab secara umum ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Kualitas Fisik Telur Ayam Arab Parameter Telur Ayam Arab Berat Telur (g/ butir) Indeks Telur 0,75 Persentase Putih Telur (%) 51,07 Persentase Kuning Telur (%) 35,74 Persentase Kerabang Telur (%) 13,19 Sumber : Abubakar et al. (2005) Telur dan Komposisi Telur Telur ayam segar konsumsi adalah telur ayam yang tidak mengalami proses pendinginan dan tidak mengalami penanganan pengawetan serta tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan embrio yang jelas, kuning telur belum tercampur dengan putih telur, utuh dan bersih (Dewan Standardisasi Nasional, 2008). Telur tersusun atas tiga bagian utama yaitu kerabang dengan membran kerabang, putih telur dan kuning telur. Sebutir telur ayam White Leghorn menurut Yamamoto et al. (2007) terdiri dari 28%-29% kuning telur, 60%-63% putih telur dan 9%-11% kerabang. Struktur bagian-bagian telur ditunjukkan pada Gambar 2. 4

3 Putih Telur Lapisan encer luar Lapisan kental Lapisan encer dalam Lapisan khalaza Khalaza Kuning Telur Bintik punat (germinal) Leher latebra Lapisan kuning telur cerah Lapisan kuning telur gelap Membran vitelin Sel Kutikula Lapisan bunga karang (CaCO 3 ) Lapisan mammilari Membran Sel Kantung udara Membran luar telur Membran dalam telur Gambar 2. Struktur Bagian-Bagian Telur (Mine, 2008) Kerabang Telur Kualitas kerabang telur ditentukan oleh tebal dan stuktur kulitnya (Yamamoto et al., 2007). Kerabang telur sebagian besar terbangun atas kalsium karbonat (CaCO 3 ) sehingga kandungan kalsium dalam ransum perlu diperhatikan untuk mendapatkan ketebalan kerabang telu yang optimum. Tebal kerabang optimum adalah 0,31 mm (Romanoff dan Romanoff, 1963). Kerabang telur tersusun atas 95,1% garam-garam anorganik (dengan kalsium sebanyak 98%) dan 3,3% bahan organik terutama protein dan air (Yamamoto et al., 2007; Romanoff dan Romanoff, 1963). Mineral lainnya yang terkandung dalam kerabang adalah garam, karbonat, fosfat dan magnesium (Yamamoto et al., 2007). Penurunan kualitas kerabang telur seiring dengan meningkatnya umur ayam disebabkan oleh: 1) jumlah kalsium dalam tulang medullary menurun, 2) jumlah kerabang (berat) pada tiap minggu selama fase produksi telur. Selain itu, terdapat perbedaan ketebalan pada kerabang coklat dan kerabang putih. Kerabang coklat lebih tebal dibandingkan kerabang putih (North, 1984; Bell dan Weaver, 2002; Yamamoto et al., 2007). Kerabang yang diproduksi pada suhu di atas suhu normal (20-26 C) akan bersifat tipis, lebih ringan dan mudah retak baik telur ayam lokal (Islam et al., 2001; Nwachukwu et al. 2006) maupun untuk telur ayam ras petelur (Bell dan Weaver, 2002; Yamamoto et al., 2007). Oguntunji dan Alabi (2010) menyebutkan bahwa kerabang telur dipengaruhi oleh sifat genetik, nutrisi di dalam pakan, hormon, lingkungan dan manajemen. Kualitas kerabang telur yang rendah pada suhu lingkungan yang tinggi (>32 C) juga disebabkan oleh rendahnya konsumsi pakan ayam. Konsumsi pakan akan menurun pada suhu yang tinggi sehingga nutrien yang 5

4 diperoleh pun rendah. Kemampuan ayam untuk menghasilkan kerabang berkualitas baik sangat tergantung pada kalsium dalam pakan yang dicerna dan cadangan pada tulang. Rendahnya konsumsi pakan dapat menyebabkan kurangnya persediaan kalsium dalam tubuh ayam pada saat pembentukan telur, sehingga kerabang telur menjadi tipis. Putih Telur dan Kuning Telur Putih telur terdiri dari beberapa lapisan yang berbeda kekentalannya, yaitu lapisan encer luar, lapisan kental luar, lapisan kental dalam dan lapisan encer dalam. Perbedaan kekentalan ini disebabkan perbedaan kandungan ovomucin. Putih telur terdiri atas 12% protein dan 88% air. Warna jernih atau kekuningan pada putih telur disebabkan oleh pigmen ovoflavin. Kandungan air putih telur lebih banyak dibandingkan dengan bagian lainnya sehingga selama penyimpanan bagian inilah yang paling mudah rusak. Kerusakan ini terjadi terutama disebabkan oleh keluarnya air dari serabut ovomucin yang berfungsi sebagai pembentuk struktur putih telur (Romanoff dan Romanoff, 1963; Yamamoto et al., 2007). Kuning telur mempunyai warna yang bervariasi, mulai dari kuning pucat sampai jingga. Kuning telur mengandung zat warna (pigmen) yang umumnya termasuk dalam golongan karotenoid yaitu santofil, lutein, dan zeasantin serta sedikit betakaroten dan kriptosantin. Warna atau pigmen yang terdapat dalam kuning telur sangat dipengaruhi oleh jenis pigmen yang terdapat dalam ransum yang dikonsumsi (Winarno, 2002) dan setiap ayam mempunyai kemampuan berbeda untuk merubah pigmen karoten tersebut menjadi warna kuning telur (Romanoff dan Romanoff, 1963). Castellini et al. (2006) menyatakan bahwa jagung kuning dan hijauan seperti rumput dapat menyebabkan warna pekat pada kuning telur. Kualitas Telur Kualitas telur merupakan kumpulan ciri-ciri telur yang mempengaruhi selera konsumen (Stadelman dan Cotteril, 1973). Kualitas fisik dan kimia sebutir telur tergantung pada kualitas isi telur dan kulit telur. Kualitas fisik telur ditunjukan oleh karakteristik telur yang meliputi berat telur, bentuk telur, berat putih, kuning, dan kerabang telur, nilai haugh unit, indeks telur dan kuning telur. Kuning dan putih telur konsumsi harus bebas dari noda darah ataupun noda daging, putih telur harus bersifat 6

5 kental dengan posisi kuning telur berada di bagian tengah dan berbentuk cembung. Kerabang telur harus dalam keadaan utuh, licin, dan bebas dari kotoran ayam yang menempel (DSN, 2008). Karakteristik kimia telur secara keseluruhan meliputi kandungan air, abu, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Faktor kualitas dibagi menjadi dua yaitu faktor kualitas eksterior yang meliputi warna, bentuk, tekstur, keutuhan, kebersihan kerabang dan kualitas interior meliputi kekentalan putih telur, bentuk kuning telur, dan ada tidaknya noda pada putih atau kuning telur (USDA, 1964; DSN, 2008). Ketentuan standar kualitas telur tersebut ditunjukan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2. Persyaratan Tingkatan Mutu Telur No. Faktor Mutu Faktor Mutu Mutu I Mutu II Mutu III 1 Kerabang A. Keutuhan Utuh Utuh Utuh B. Bentuk Normal Normal Abnormal C. Kelicinan Licin (halus) Boleh ada bagian yang kasar Boleh kasar D. Kebersihan Bersih bebas dari kotoran yang menempel atau pun noda Bersih bebas dari kotoran yang menempel, boleh ada sedikit noda Bersih bebas dari kotoran yang menempel, boleh ada noda 2 Kantung udara (dilihat dengan peneropongan) A. Kedalaman Kurang dari 0,5 cm 0,5-0,9 cm 1 cm atau lebih B. Kebebasan bergerak 3 Keadaan putih telur Diam ditempat Bebas dari noda, darah, daging, dan benda asing lainnya Bebas bergerak Bebas dari noda, darah, daging, dan benda asing lainnya Kekentalan Kental Sedikit encer 4 Keadaan kuning telur A. Bentuk Cembung Agak gepeng Gepeng B. Posisi Ditengah Ditengah agak jelas C. Bayangan batas-batas Tidak jelas Agak jelas Jelas D. Kebersihan Bersih Bersih Sumber: SNI (DSN, 2008) Bebas bergerak dan mungkin seperti busa Boleh ada sidikit noda tapi tidak boleh ada benda asing lainnya Encer, tetapi putih telur belum bercampur dengan kuning telur Agak kepinggir Boleh ada sedikit noda 7

6 Tabel 3. Klasifikasi Persyaratan Kualitas Telur Ayam Bagian yang Kualitas diamati Aa A B C Kerabang Bersih Bersih Bersih sampai Bersih sampai dengan ternoda dengan ternoda yang tidak nyata yang agak nyata (1/32 1/16 (tidak lebih dari ¼ bagian bagian permukaan) permukaan) Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak retak Bentuk normal Normal Agak normal Nyata abnormal Kantung Kedalaman <0,3 Kedalaman = 0,3 Kedalaman = 0,6- Kedalaman >0,3 udara cm 0,6 cm 0,90 cm cm Tidak terjadi Tidak terjadi Bebas perpindahan perpindahan Diameter kantung Diameter kantung Bergelembung (tidak terbatas) udaranya 0,6 cm udaranya 0,6 cm Cerah dan teratur Cerah dan teratur Cerah dan agak tidak teratur Keruh dan tidak teratur Putih telur Bersih Bersih Bersih Mungkin mengandung noda Kental Kental Agak cair Lembek dan berair HU > 72 HU = HU = Keruh dan tidak teratur Kuning telur Terpusat Agak berpusat Nyata tidak Nyata tidak berpusat berpusat Batas bayangan Batas bayangan Batas bayangan Batas bayangan kabur agak jelas lebih jelas jelas sekali Tidak bernoda Tidak ternoda Terdapat noda Mungkin sudah yang tidak serius memperlihatkan noda-noda lain yang serius, bukan noda darah atau noda daging Cembung Cembung Mendatar Mendatar Sumber : USDA (1964), Bell dan Weaver (2002), Robert (2008). 8

7 Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas telur ayam diantaranya adalah 1. Sebelum telur dikeluarkan dari organ reproduksi ayam 1. Faktor genetik Perbedaan sifat genetik seperti kelas, strain, family, dan individu ayam berpengaruh terhadap warna kerabang dan warna kuning telur, tekstur dan ketebalan kerabang, berat telur, adanya noda darah dan banyaknya putih telur kental (Islam et al., 2001). Strain dan breed ayam (Bell dan Weaver, 2002) mempengaruhi berat telur yang dihasilkan pada setiap periode bertelur. Beberapa strain ayam mampu menghasilkan kerabang telur yang lebih baik di banding strain lainnya. Strain dan breed ayam dengan produksi telur yang baik memiliki kecenderungan terhadap penurunan kualitas kerabang. 2. Umur induk ayam Bertambahnya umur induk ayam menyebabkan menurunnya kemampuan fungsi fisiologis alat reproduksi dan semakin berkurangnya kualitas telur, terutama ketebalan kerabang telur (Romanoff dan Romanoff, 1963). Tumuova dan Ledvinka (2009) mengatakan bahwa peningkatan umur ayam berhubungan positif terhadap peningkatan berat telur, berat kuning, berat dan tebal kerabang. Bentuk telur ayam yang abnormal (Bell dan Weaver, 2002) adalah seperti keretakan kerabang, bodychecked eggs (bentuk telur bergelombang seperti tubuh ayam), kerabang tipis disebabkan umur ayam yang semakin tua. 3. Faktor pakan Kandungan nutrien pakan yang rendah dalam ransum akan menghasilkan kualitas telur yang rendah pula, sebaliknya peningkatan kandungan nutrien dalam pakan sesuai dengan kebutuhan akan menghasilkan telur berkualitas tinggi. Pemberian hijauan segar atau kering yang berkualitas unggul akan membantu diproduksinya warna kuning telur yang lebih menarik (Romanoff dan Romanoff, 1963). Pakan yang kekurangan kandungan kalsium dan fosfor akan menghasilkan telur dengan kerabang yang tipis dan rapuh. Peningkatan kandungan protein, asam linoleat dan energi pakan dapat meningkatkan ukuran dan berat telur (Bell dan Weaver, 2002; Lesson dan Summers, 2005). Ditjenak (2006) menetapkan standar pakan yang dapat diberikan bagi ayam lokal periode bertelur (>18 minggu) dengan 9

8 kandungan protein kasar sebesar 15%, kalsium 2,5%, pospor 0,7%, asam amino lysine 0,9%, methionin 0,4% dan energi 2750 kkal/kg pakan. 4. Penyakit Penyakit yang sering menyerang ayam buras adalah tetelo, gumboro, fowl fox, snot, pulorum, dan koksidiosis (Zainuddin dan Wibawan, 2007). Jenis penyakit yang menyerang pernapasan seperti tetelo atau yang sering disebut newcastle deases (ND) dan Infectious Bronchitis (IB) dapat menimbulkan abnormalitas pada kerabang telur (Bell dan Weaver, 2002). 5. Suhu lingkungan Suhu lingkungan yang panas dapat menyebabkan stres dan penurunan nafsu makan pada ayam, sehingga pemenuhan nutrien bagi tubuh dan produksi ayam tidak tercukupi. Hal ini dapat mengurangi ketebalan dan kekuatan kerabang. Suhu optimum dalam kandang bagi ayam petelur adalah C. Telur ayam hasil persilangan ayam Leher Gundul dan ayam Berbulu Terbalik yang diteliti oleh Nwachukwu et al. (2006) memiliki kualitas telur yang baik (tebal kerabang, berat kuning dan putih telur, indeks kuning telur, dan haugh unit) pada rentang suhu lingkungan 27 C. 2. Sesudah telur keluar dari organ reproduksi ayam Telur yang dihasilkan oleh induk ayam perlu ditangani dengan tepat dan secepatnya, sehingga telur tidak mengalami penurunan kualitas. Pengambilan telur dari kandang baterai sebaiknya dilakukan sesering mungkin sehingga telur tidak terinjak atau dipatuk ayam (Bell dan Weaver, 2002). Salah satu manajemen peternakan yang berhubungan dengan penanganan telur ayam adalah pengepakan. Pengepakan akan berpengaruh terhadap kerusakan telur karena telur pecah akan menekan kerusakan komponen dan sifat fisikokimia lainnya (Romanoff dan Romanoff, 1963; Bell dan Weaver, 2002). Beberapa sifat pengepak telur ayam yang berguna dalam pemasaran antara lain dapat menghindari kerusakan fisik, mengurangi evaporasi air, mengurangi kontaminasi kotoran dan penyerapan bau yang tidak diinginkan (Winarno, 2002). Pengemasan telur ayam harus dilakukan secara hati-hati agar telur tidak retak. Lama dan suhu penyimpanan telur ayam turut berperan terhadap kualitas telur. Semakin lama telur ayam disimpan dapat mengakibatkan terjadinya penguapan isi 10

9 telur dan kantung udara membesar. Telur ayam jika disimpan pada suhu di atas 20 o C menyebabkan terjadinya penguapan air dan CO 2 dari dalam telur. Hal ini mengakibatkan kantung udara pada telur semakin membesar (Hardjosworo et al., 1989; Bell dan Weaver, 2002). Bentuk, Keutuhan dan Kebersihan Telur Ayam Bentuk telur yang menyimpang merupakan keabnormalan pada telur yang dapat mempengaruhi penerimaan konsumen terhadap telur tersebut. Keabnormalan telur adalah adanya butiran-butiran kasar pada permukaan kerabang, tidak licin, tidak rata, kulit telur bergelombang sepanjang badan telur (body-check), tidak proporsional, bintik-bintik kapur, titik-titik jernih, dan lubang kecil pada kerabang (Gambar 3). Sebagian besar dari keabnormalan ini disebabkan oleh infeksi penyakit, umur ayam yang bertambah tua, stress akibat adanya ganguan, penyebaran kalsium atau kapur tidak merata pada saat pembentukan telur, komposisi nutrien pakan yang kurang tepat, dan kelembaban yang tinggi. Lubang pada kulit telur dapat terjadi dikarenakan telur dipatuk oleh induk atau terkena kuku ayam (Bell dan Weaver, 2002). (a) Gambar 3. Titik Kapur pada Kerabang Telur (a) dan Titik Kasar pada Kerabang Telur (b) (b) Kelainan pada kerabang telur dapat berupa retak kasar dan retak halus yang mempengaruhi keutuhan telur. Keretakan kerabang umumnya ddisebabkan oleh kandungan kalsium dan fosfor dalam pakan, serta pengaruh dari suhu yang tinggi. Keretakan pada telur biasanya terjadi akibat genetik, waktu peneluran (pagi atau sore), waktu pengumpulan telur, masa bertelur yang terlalu panjang, suhu, penyakit, retak saat oviposisi, retak saat telur menggelinding pada lantai cage, penanganan 11

10 yang kurang tepat saat pengumpulan dan pengeloksian telur atau saat perjalanan (Bell dan Weaver, 2002). Kualitas telur ayam juga dinilai dari kebersihan kerabang telur. Kerabang telur yang terkontaminasi oleh ekskreta dapat mengakibatkan penurunan kualitas telur. Ekskreta dapat membawa bakteri-bakteri yang merugikan seperti Salmonella melalui pori-pori pada kerabang telur yang dapat mengkontaminasi isi telur. Ekskreta ayam juga dapat menimbulkan bau pada telur (Bell dan Weaver, 2002). Berat Telur Ayam Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap berat telur ayam adalah umur ayam, suhu lingkungan, strain dan breed ayam, umur ayam, kandungan nutrisi dalam ransum, berat tubuh ayam, dan waktu telur dihasilkan (Bell dan Weaver, 2002). Kekurangan protein, kalsium, vitamin D, dan garam besi menyebabkan turunnya berat telur. Penyusutan berat telur ayam dapat terjadi karena adanya penguapan air selama penyimpanan, terutama pada bagian putih telur dan sebagian kecil oleh penguapan gas-gas seperti CO 2, NH3, N 2, dan H 2 S akibat degradasi komponen organik telur (Romanoff dan Romanoff, 1963; Buckle et al., 1985; Bell dan Weaver, 2002). Telur ayam yang diteliti oleh Islam et al. (2001) pada lingkungan yang bersuhu tinggi (>27 C) umumnya memiliki berat yang lebih rendah dibandingkan lingkungan bersuhu rendah (<20 C). Berat telur yang dihasilkan pada umur ayam minggu mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur ayam (Tumuova dan Ledvinka 2009; Bell dan Weaver, 2002). Indeks Telur Pilliang (1992) dan Septiawan (2007) mengatakan bahwa bentuk telur dipengaruhi oleh lebar tidaknya diameter isthmus. Semakin lebar diameter isthmus, maka bentuk telur yang dihasilkan cenderung bulat dan apabila diameter isthmus sempit, maka bentuk telur yang dihasilkan cenderung lonjong. Semakin tinggi nilai indeks telur, maka bentuk telur tersebut akan semakin bulat. Bentuk oval atau bulat pada telur dipengaruhi oleh dinding saluran telur selama pembentukan. Indeks telur diperoleh dari hasil pengukuran panjang dan lebar telur (lebar/panjang X 100) dan kisaran indeks telur yang normal adalah 0,70-0,74. Jika terjadi penyimpangan nilai indeks, telur akan memiliki penampilan yang kurang menarik dan menjadi rentan 12

11 terhadap kerusakan kemasan dan pengiriman. Bentuk dan indeks telur dikendalikan oleh faktor genetik (Bell dan Weaver, 2002). Haugh Unit Haugh unit (HU) digunakan untuk mengukur kualitas putih telur. Haugh unit yang tinggi menunjukkan kualitas putih telur tersebut juga tinggi (Bell dan Weaver, 2002). Nilai HU untuk telur yang baru ditelurkan adalah 100, sedangkan untuk telur dengan mutu terbaik nilainya 75. Telur yang busuk biasanya memiliki nilai HU dibawah 50 (Buckle, 1987). Penurunan nilai HU pada telur akan mempengaruhi kualitas telur. Tingkatan kualitas telur berdasarkan nilai HU yaitu jika >72 termasuk kualitas AA, nilai HU antara termasuk kualitas A dan nilai HU antara termasuk kualitas B (USDA, 1964; Brown, 2000). Haugh unit dipengaruhi umur ayam dan genotipnya, musim, kandungan nutrisi pakan, lama dan suhu selama penyimpanan (Williams, 1992). Umur ayam yang meningkat dan suhu lingkungan di atas 30 C menyebabkan penurunan nilai HU. Kandungan magnesium dalam pakan perlu ditingkat agar penurunan kekentalan putih telur dapat diperlambat sehingga nilai HU dapat terjaga. Suhu ideal yang mampu mempertahankan nilai HU lebih lama adalah penyimpanan telur pada suhu freezer yaitu 0-0,5 C dan pada refrigarator suhu penyimpanan harus dipertahankan antara C. Indeks Kuning Telur Indeks kuning telur digunakan untuk menyatakan kondisi di dalam telur secara umum dan bersifat perhitungan matematika yang terukur. Pengukurannya dengan cara membandingkan tinggi kuning telur dan lebar kuning yang baru dipecahkan di atas meja kaca (Romanoff dan Rommanoff, 1963). Nilai indeks kuning telur segar beragam antara 0,33-0,50 dengan nilai rata-rata 0,42 (Buckle et al., 1985). Binawati (2008) menuliskan kisaran nilai indeks kuning telur ayam Arab adalah 0,39-0,42. Indeks kuning telur ditentukan oleh bentuk kuning telur. Bentuk kuning telur tergantung pada kekuatan membran vitelin dan lapisan khalaza di sekitar kuning telur. Setelah ovoposisi, struktur ini secara bertahap mengalami perubahan fisik dan kimia yang mengurangi kemampuan membran vitelin dan khalaza untuk mempertahankan bentuk kuning telur tetap bulat. Perubahan ini mengubah kekuatan 13

12 membran vitelin sehingga kadar air berpindah dari putih menjadi kuning, meningkatkan ukuran kuning dan selanjutnya melemahkan membran. Hal ini menyebabkan permukaan kuning telur menjadi datar pada saat telur dipecahkan (Bell dan Weaver, 2002). Daya ikat membran vitelin dipengaruhi oleh kandungan protein dalam pakan. Membran vitelin terbentuk atas 87% protein, 3 % lemak dan 10% karbohidrat (Yamamoto et al., 2007). Karakteristik Kimia Telur Sebutir telur secara umum mengandung zat-zat nutrien seperti air, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Kadar air putih telur sebesar 88% (Bell dan Weaver, 2002; Yamamoto et al., 2007). Protein terdapat di seluruh bagian telur, namun presentase protein lebih banyak terdapat dalam kuning dan putih telur yaitu 44% dan 50%. Kerabang dan membran kerabang telur juga mengandung protein sebanyak 6%. Lemak di dalam telur banyak terdeposit dalam kuning telur berupa trigliserida, fosfolipid, kolesterol, serebrosid dan beberapa jenis lemak lainnya (Yamamoto et al., 2007). Rataan persentase protein dalam putih dan kuning telur ayam Arab menurut Binawati (2008) adalah 8,68-9,62% dan 13,70-14,61%. Komponen-komponen kimia secara umum di dalam sebutir telur ayam Ras, ayam Kampung dan ayam Arab ditunjukan pada Tabel 4. Tabel 4. Komposisi Kimia Telur Ayam Ras, Ayam Kampung dan Ayam Arab Komponen Ayam Ras Ayam Kampung ** Ayam Arab ** Putih Kuning Kerabang Utuh Utuh Utuh (%) Kadar air 88,00 48,20 1,60 75,50 74,00 72,96 Kadar abu 0,50-0,60 1,10 0,80-1,00 0,80-1, Protein 9,70-10,60 15,70-16,60 3,00* 12,80-13,40 12,80 12,74 Lemak 0,03 31,80-35,50 2,00* 10,50-11,80 11,50 9,22 Karbohidrat 0,40-0,90 0,20-1,00 0,00* 0,30-0,10 11,50 3,67 Mineral 1,00* 1,00* 95,00* Sumber : Bell dan Weaver (2002), * Scanes et al. (2004), ** Susmiyanto et al. (2010) 14

13 Hampir semua jenis vitamin terdapat di dalam telur ayam yaitu vitamin yang bersifat larut dalam lemak (A, D, E, dan K) dan beberapa vitamain larut air (riboflavin, asam pantotenat, thiamin, niasin, asam folat, dan vitamin B12), kecuali vitamin C. Bagian telur ayam yang banyak mengandung vitamin adalah kuning telur. Sebutir telur ayam mengandung 12% vitamin A, 6% vitamin D, 9% riboflavin dan 8% asam pantontenat. Telur ayam juga mengandung zat-zat mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, natrium, khlor, ferrum, yodium, zinkum, kobalt, kuprum, dan mangan. Kandungan mineral dalam kuning telur sangat rendah, dan fosfor merupakan mineral paling banyak terdapat dalam kuning telur. Sulfur, kobalt, natrium, dan khlorin mempunyai konsentrasi lebih tinggi dalam putih telur dibandingkan mineral lainnya. Di dalam kerabang telur ayam, kadar kalsium lebih tinggi daripada mineral lainnya bahkan mencapai 98% (Yamamoto et al., 2007). Komposisi kimia telur dipengaruhi oleh jenis pakan, umur ayam, kondisi lingkungan (Bell dan Weaver, 2002; Yamamoto et al., 2007). Pakan dengan kandungan nutrisi yang buruk akan menghasilkan kualitas telur yang rendah. Kekurangan protein menyebabkan kuning telur dan putih telur memiliki berat yang rendah. Kekurangan kalsium dalam masa produksi akan menyebabkan kerabang telur ayam akan tipis dan mudah retak. Lemak di dalam telur ayam dapat dimanipulasi atau ditingkatkan melalui kadar lemak di dalam pakan (Bell dan Weaver, 2002). Ayam yang berumur lebih muda menghasilkan telur dengan ukuran yang lebih kecil, dan telur berukuran lebih kecil biasanya memiliki persentase kuning telur yang lebih besar. Telur ayam dengan persentase berat kuning telur yang lebih besar umumnya memiliki kandungan nutrien yang lebih tinggi dibandingkan telur dengan persentase kuning telur yang kecil (Yamamoto et al., 2007; Tumuova dan Ledvinka, 2009). Kandungan protein, pospor dan khlorin di dalam telur ayam dipengaruhi oleh umur ayam. Kandungan lemak dan kolestrol dalam kuning telur meningkat seiring meningkatnya umur ayam. Pada suhu yang tinggi, telur ayam yang dihasilkan berukuran kecil dan komposisi telur akan menurun, sehingga nilai gizi dalam telur pun menjadi rendah (Yamamoto et al., 2007). 15

KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA TELUR AYAM ARAB PADA DUA PETERNAKAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR SKRIPSI JULIANA F. SODAK

KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA TELUR AYAM ARAB PADA DUA PETERNAKAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR SKRIPSI JULIANA F. SODAK KARAKTERISTIK FISIK DAN KIMIA TELUR AYAM ARAB PADA DUA PETERNAKAN DI KABUPATEN TULUNGAGUNG, JAWA TIMUR SKRIPSI JULIANA F. SODAK DEPARTEMEN ILMU PRODUKSI DAN TEKNOLOGI PETERNAKAN FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and

TINJAUAN PUSTAKA. gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and II. TINJAUAN PUSTAKA.1. Telur dan Komposisi Telur Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan makhluk hidup baru. Menurut Whitaker and Tannenbaum

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum Selama penelitian pada masa adaptasi terjadi kematian delapan ekor puyuh. Faktor perbedaan cuaca dan jenis pakan serta stres transportasi mungkin menjadi penyebab kematian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan

I. PENDAHULUAN. Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Ketersediaan telur yang tidak mengenal musim, keunggulan gizi dari telur dan peningkatan jumlah penduduk di Indonesia yang diikuti dengan tingginya kesadaran

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kualitas Telur Kedalaman Kantung Udara HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Telur Pembesaran kantung udara telur ayam ras dengan pengolesan minyak kelapa dapat ditekan sampai umur simpan 35 hari (Tabel 6). Kedalaman kantung

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

II. TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Gambaran Umum Ayam Ras Petelur Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama

I. PENDAHULUAN. unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Itik adalah salah satu jenis unggas yang memiliki kelebihan dibandingkan dengan unggas yang lain. Itik mampu mempertahankan produksi telur lebih lama dibandingkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

I. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pertambahan jumlah penduduk Indonesia yang disertai dengan perkembangan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan terjadinya

Lebih terperinci

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air

4 Telur biasanya juga mengandung semua vitamin yang sangat dibutuhkan kecuali vitamin C. Vitamin larut lemak (A, D, E, dan K), vitamin yang larut air TINJAUAN PUSTAKA Telur Telur merupakan bahan pangan asal hewan yang mempunyai daya pengawet alamiah yang paling baik, karena memiliki suatu pelindung kimia dan fisis terhadap infeksi mikroba. Mekanisme

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Breeding Center Puyuh Penelitian ini dilakukan di Pusat Pembibitan Puyuh Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaranyang terletak di lingkungan Kampus Universitas

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor

HASIL DAN PEMBAHASAN. Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor 29 IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Telur Tetas Itik Rambon Total jumlah itik yang dipelihara secara minim air sebanyak 48 ekor dengan jumlah itik betina 42 ekor dan itik jantan 6 ekor. Sex ratio

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan

I. PENDAHULUAN. dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur ayam ras merupakan bahan pangan yang mengandung protein cukup tinggi dengan susunan asam amino lengkap. Secara umum telur ayam ras merupakan pangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Telur Ayam Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang bernilai gizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena

PENDAHULUAN. mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena 1 I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Puyuh (Coturnix-coturnix japonica) merupakan jenis unggas darat yang mempunyai potensi yang cukup besar sebagai penghasil telur karena produktivitasnya cukup tinggi.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa

TINJAUAN PUSTAKA. Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Umum Burung Puyuh Burung puyuh dalam istilah asing disebut quail yang merupakan bangsa burung liar yang mengalami proses domestikasi. Ciri khas yang membedakan burung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus

PENDAHULUAN. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Ayam tipe petelur berperan penting sebagai sumber protein. Sasaran sub sektor

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Itik merupakan ternak jenis unggas air yang termasuk dalam kelas Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, tribus Anatini dan genus Anas (Srigandono,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (2001) adalah sebagai Kingdom Animalia, Subkingdom Metazoa, Phylum

TINJAUAN PUSTAKA. (2001) adalah sebagai Kingdom Animalia, Subkingdom Metazoa, Phylum II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur memiliki sifat nervous (mudah terkejut), bentuk tubuh ramping, cuping telinga berwarna putih, produksi telur tinggi (350 butir/ekor/tahun), efisien dalam

Lebih terperinci

Kuantitas dan kualitas telur ayam arab (Gallus turcicus) silver dan gold

Kuantitas dan kualitas telur ayam arab (Gallus turcicus) silver dan gold Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan 23 (2): 19-24 ISSN: 0852-3581 Fakultas Peternakan UB, http://jiip.ub.ac.id/ Kuantitas dan kualitas telur ayam arab (Gallus turcicus) silver dan gold M. H. Yumna, Achmanu Zakaria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu sumber protein yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat dan merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya

Lebih terperinci

Gambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)

Gambar 1. Struktur Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963) TINJAUAN PUSTAKA Struktur dan Komposisi Telur Telur merupakan bahan pangan yang sempurna, karena mengandung zat-zat gizi yang lengkap bagi pertumbuhan mahluk hidup baru. Protein yang terdapat pada telur

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking

TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking TINJAUAN PUSTAKA Itik Peking Itik peking adalah itik yang berasal dari daerah China. Setelah mengalami perkembangan di Inggris dan Amerika Serikat, itik ini menjadi popular. Itik peking dapat dipelihara

Lebih terperinci

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan

Buletin Peternakan Edisi IV 2017 Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Prov. Sulawesi Selatan PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN SEBAGAI PELUANG USAHA Oleh : Andi Mulia, Staff Pengajar di UIN Alauddin Makassar Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh

TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh TINJAUAN PUSTAKA Karakteristik Puyuh Puyuh merupakan salah satu komoditi unggas sebagai penghasil telur dan daging yang mendukung ketersediaan protein hewani yang murah serta mudah didapat (Permentan,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan

I. PENDAHULUAN. Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi menyebabkan peningkatan permintaan protein hewani seperti telur, susu, dan daging. Telur merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari

PENDAHULUAN. salah satunya pemenuhan gizi yang berasal dari protein hewani. Terlepas dari 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring meningkatnya pertumbuhan penduduk, kebutuhan pangan semakin meningkat pula. Pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat jenisnya beragam, salah satunya pemenuhan

Lebih terperinci

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR

11/10/2017. Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur MACAM TELUR Telur Titis Sari Kusuma 1 MACAM TELUR 2 1 TELUR Nilai gizi telur sangat lengkap, sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, >> tiap butir telur akan diperoleh sekitar 8 gram protein. Kandungan asam

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

II. TINJAUAN PUSTAKA. sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Telur Itik Telur itik merupakan salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang sangat lezat, mudah dicerna dan bergizi tinggi. Telur itik umumnya berukuran

Lebih terperinci

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh

Gambar 3. Kondisi Kandang yang Digunakan pada Pemeliharaan Puyuh HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Lingkungan Tempat Penelitian Pemeliharaan puyuh dilakukan pada kandang battery koloni yang terdiri dari sembilan petak dengan ukuran panjang 62 cm, lebar 50 cm, dan tinggi

Lebih terperinci

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR

STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR STRUKTUR, KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI TELUR Kuliah Minggu ke 5 Kelas B Materi kuliah Ilmu Pascapanen Peternakan, Fakultas Peternakan UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Telur sebagai produk hasil ternak lebih

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah dari ayam hutan yang telah didomestikasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

II. TINJAUAN PUSTAKA. tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Telur Itik Tegal Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat (Sudaryani, 2003). Telur sebagai sumber

Lebih terperinci

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Kampung Teras Toyib Desa Kamaruton Desa Kamaruton adalah salah satu bagian dari Kecamatan Lebak Wangi, yang berbatasan dengan desa Teras Bendung di sebelah utara

Lebih terperinci

TEKNOLOGI TELUR. Pada umumnya telur mempunyai 3 struktur bagian, yaitu :

TEKNOLOGI TELUR. Pada umumnya telur mempunyai 3 struktur bagian, yaitu : TEKNOLOGI TELUR STRUKTUR UMUM TELUR Pada umumnya telur mempunyai 3 struktur bagian, yaitu : Kulit Telur Mengandung Ca = 98.2 % Mg = 0.9 % ( menentukan kekerasan cangkang/kulit); P = 0.9%. Ketebalan yang

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian berupa konsumsi pakan, produksi telur, konversi pakan serta konsumsi lemak, protein, serat dan vitamin A ayam petelur pada tiap perlakuan tecantum dalam Tabel

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian produksi telur ayam Arab dilaksanakan di Laboratorium Lapang Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (Blok B), sedangkan penelitian kualitas internal

Lebih terperinci

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU).

PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU). 23 PENGARUH LAMA SIMPAN TELUR ITIK TERHADAP PENURUNAN BERAT, INDEKS KUNING TELUR (IKT), DAN HAUGH UNIT (HU). Joko Purdiyanto dan Slamet Riyadi Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk 8 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Ayam Ras Petelur Tipe Medium Ayam petelur merupakan ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Jenis ayam ini merupakan spesies Gallus domesticus.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Telur

TINJAUAN PUSTAKA. Telur TINJAUAN PUSTAKA Telur Telur adalah salah satu bahan makanan asal ternak yang dikenal bergizi tinggi karena mengandung zat-zat makanan yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti asam-asam amino

Lebih terperinci

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN

TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN TELUR ASIN 1. PENDAHULUAN Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memilik rasa yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah. Telur dapat

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Asal mula ayam petelur adalah berasal dari ayam hutan yang ditangkap

Lebih terperinci

Gambar 1. Struktur Bagian-Bagian Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963)

Gambar 1. Struktur Bagian-Bagian Telur (Romanoff dan Romanoff, 1963) TINJAUAN PUSTAKA Telur dan Komposisi Telur Telur ayam ras potensial untuk mempertahankan kehidupan embrio ayam karena mengandung nutrien yang cukup bagi pertumbuhan dan perkembangan sebelum penetasan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain

BAB I PENDAHULUAN. Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis unggas, seperti ayam,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pangan yang berasal dari hewan merupakan sumber protein dan mengandung asam amino esensial yang tidak disuplai dari bahan pangan lain, sehingga sangat berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di

ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di ACARA III PEMBUATAN PRODUK DAN UJI KUALITAS PRODUK TELUR A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Telur merupakan salah satu dari beberapa produk yang di hasilkan dari unggas.telur merupakan salah satu produk

Lebih terperinci

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008

Telur ayam konsumsi SNI 3926:2008 Standar Nasional Indonesia Telur ayam konsumsi ICS 67.120.20 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata...ii 1 Ruang lingkup... 1 2 Acuan normatif... 1 3 Istilah dan definisi... 1

Lebih terperinci

Struktur Telur. Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman

Struktur Telur. Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman Struktur Telur Suhardi, S.Pt.,MP Universitas Mulawarman Struktur dan komposisi telur 1.Kuning telur (yolk) 2.Putih telur (albumen) 3.Membrane shell 4.Kerabang telur Kuning Telur (31%): 1. Latebra : Pertautan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan)

KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan) KARAKTERISTIK DAN KOMPOSISI DAGING (lanjutan) ILMU PASCA PANEN PETERNAKAN (Kuliah TM 5) normal DFD Gambar daging sapi yang memiliki DIA normal dan daging yang memiliki DIA tinggi sehingga tampak gelap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Telur Ayam Ras Telur ayam adalah bahan makanan yang dikonsumsi berbagai kalangan masyarakat Indonesia. Konsumsi telur sebenarnya merupakan salah satu alternatif pemenuhan

Lebih terperinci

Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur

Telur. Titis Sari Kusuma. Ilmu Bahan Makanan-Telur Telur Titis Sari Kusuma Ilmu Bahan Makanan-Telur 1 MACAM TELUR Ilmu Bahan Makanan-Telur 2 TELUR Nilai gizi telur sangat lengkap, sumber protein yang baik, kadarnya sekitar 14%, >> tiap butir telur akan

Lebih terperinci

Penyiapan Mesin Tetas

Penyiapan Mesin Tetas Dian Maharso Yuwono Pemeliharaan unggas secara intensif memerlukan bibit dalam jumlah yang relatif banyak, sehingga penetasan dengan mesin semakin diperlukan. Penetasan telur unggas (ayam, itik, puyuh,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna kerabang cokelat

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan tipe ringan. Tipe medium umumnya bertelur dengan warna kerabang cokelat 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang khusus dibudidayakan untuk menghasilkan telur secara komersil. Saat ini terdapat dua kelompok ayam petelur yaitu tipe medium

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Struktur, Komposisi, dan Kualitas Telur Telur adalah salah satu bahan makanan hasil ternak unggas yang bergizi tinggi dan bermanfaat untuk pemenuhan gizi masyarakat. Telur merupakan

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN SPIRULINA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM ARAB

PENGARUH PEMBERIAN SPIRULINA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM ARAB PENGARUH PEMBERIAN SPIRULINA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERIOR TELUR AYAM ARAB THE EFFECTS OF USING SPIRULINA IN THE RATION FEED CONSUMPTION TO INTERIOR QUALITY OF CHICKEN EGG OF ARAB Dede Nurzamzam

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Itik Peking Itik Peking merupakan itik tipe pedaging yang termasuk dalam kategori unggas air yang cocok untuk dikembangbiakkan di Indonesia. Sistem pemeliharaan itik Peking

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan peternakan dari tahun ke tahun semakin pesat dengan meningkatnya kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Salah satu produk hasil peternakan yang paling disukai

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan sumber protein. Di Indonesia terdapat bermacam-macam

PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan sumber protein. Di Indonesia terdapat bermacam-macam 1 I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Itik merupakan salah satu ternak unggas yang memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan sumber protein. Di Indonesia terdapat bermacam-macam jenis itik lokal dengan karakteristik

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam arab (Gallus turcicus) adalah ayam kelas mediterain, hasil persilangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ayam arab (Gallus turcicus) adalah ayam kelas mediterain, hasil persilangan 7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Deskripsi Ayam Arab Ayam arab (Gallus turcicus) adalah ayam kelas mediterain, hasil persilangan dengan ayam buras (Kholis dan Sitanggang, 2002). Ayam arab merupakan ayam lokal

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, permintaan konsumen terhadap produk hasil ternak juga meningkat. Produk hasil ternak yang dipilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Profil Ayam Kedu dan Status Nutrisi Ayam Kedu merupakan jenis ayam kampung yang banyak dikembangkan di Kabupaten Temanggung. Ayam Kedu merupakan ayam lokal Indonesia yang

Lebih terperinci

TELUR ASIN PENDAHULUAN

TELUR ASIN PENDAHULUAN TELUR ASIN PENDAHULUAN Telur asin,merupakan telur itik olahan yang berkalsium tinggi. Selain itu juga mengandung hampir semua unsur gizi dan mineral. Oleh karena itu, telur asin baik dikonsumsi oleh bayi

Lebih terperinci

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh

I. TINJAUAN PUSTAKA. A. Puyuh I. TINJAUAN PUSTAKA A. Puyuh Coturnix coturnix japonica merupakan jenis puyuh yang populer dan banyak diternakkan di Indonesia. Puyuh jenis ini memiliki ciri kepala, punggung dan sayap berwarna coklat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Konsumsi Minum Data hasil pengamatan dan analisis rata-rata konsumsi air minum selama penelitian disajikan pada Tabel 3. Tabel 1. Rata-rata konsumsi air minum (ml/ekor/minggu)

Lebih terperinci

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu.

II KAJIAN KEPUSTAKAAN. membentuk beberapa variasi dalam besar tubuh, konformasi, dan warna bulu. II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1 Klasifikasi Itik Itik adalah jenis unggas air yang tergolong dalam ordo Anseriformes, family Anatidae, genus Anas dan termasuk spesies Anas javanica. Proses domestikasi membentuk

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa

1. PENDAHULUAN. Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Telur itik adalah salah satu pilihan sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah dicerna, bergizi tinggi, dan harganya relatif murah sehingga

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab

HASIL DAN PEMBAHASAN. Inseminasi Buatan pada Ayam Arab HASIL DAN PEMBAHASAN Inseminasi Buatan pada Ayam Arab Ayam Arab yang ada di Indonesia sekarang adalah ayam Arab hasil kawin silang dengan ayam lokal. Percepatan perkembangbiakan ayam Arab dapat dipacu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Bangunan Penetasan Bangunan penetasan adalah suatu tempat yang dibangun dengan konstruksi khusus sesuai dengan kapasitas produksi, kandang dan ruangan penetasan harus terpisah.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan ayam broiler sangat dipengaruhi oleh kandungan nutrisi yang terdapat dalam pakan. Pakan merupakan campuran berbagai macam bahan organik

Lebih terperinci

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F

BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA. Disusun oleh: Sandwi Devi Andri S1 teknik informatika 2F BISNIS TELOR ASIN DAN KEUNTUNGANYA Disusun oleh: Sandwi Devi Andri 10.11.3934 S1 teknik informatika 2F JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA JENJANG STRATA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK

Lebih terperinci

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya.

SUSU. b. Sifat Fisik Susu Sifat fisik susu meliputi warna, bau, rasa, berat jenis, titik didih, titik beku, dan kekentalannya. SUSU a. Definisi Susu Air susu termasuk jenis bahan pangan hewani, berupa cairan putih yang dihasilkan oleh hewan ternak mamalia dan diperoleh dengan cara pemerahan (Hadiwiyoto, 1983). Sedangkan menurut

Lebih terperinci

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36.

Tilatang Kamang Kabupaten Agam meliputi Nagari Koto Tangah sebanyak , Gadut dan Kapau dengan total keseluruhan sebanyak 36. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peternakan merupakan sektor yang memiliki peluang sangat besar untuk dikembangkan sebagai usaha di masa depan. Kebutuhan masyarakat akan produkproduk peternakan akan semakin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUTAKA

BAB II TINJAUAN PUTAKA BAB II TINJAUAN PUTAKA A. SIFAT FISIK TELUR Struktur Telur 1) Struktur telur ayam buras / kampung ayam buras / kampung Gambar 1.1 Struktur telur Kuning telur terbungkus oleh selaput tipis yang dinamakan

Lebih terperinci

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN

PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN PERUBAHAN-PERUBAHAN YANG TERJADI PADA SUSU, TELUR DAN DAGING PASCA PANEN Pertemuan Minggu ke 6 Kelas B Juni Sumarmono & Kusuma Widayaka ILMU PASCAPANEN PETERNAKAN 2017 Kualitas Baik Edible (dapat dimakan)

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari,

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari, 19 III. BAHAN DAN METODE A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada April 2015 bertempat di Desa Tegal Sari, Kecamatan Gading Rejo, Kabupaten Pringsewu, di Peternakan Ayam Petelur

Lebih terperinci

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur

Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur Titis Sari Kusuma 1 Mahasiswa mengetahui perubahan fisiko kimia telur Mahasiswa mengetahui kerusakan selama penyimpanan Mahasiswa mengetahui cara penanganan telur 2 Normal >>> setelah ditelurkan mempunyai

Lebih terperinci

Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai

Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal. masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Sumber pemenuhan kebutuhan protein asal hewani yang cukup dikenal masyarakat Indonesia selain ayam ialah itik. Usaha beternak itik dinilai menguntungkan bagi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) TINJAUAN PUSTAKA Tanaman dan Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Manggis (Garcinia mangostana L.) termasuk buah eksotik yang digemari oleh konsumen baik di dalam maupun luar negeri, karena rasanya yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Lokal Persilangan Ayam lokal persilangan merupakan ayam lokal yang telah mengalami proses persilangan, ayam ini dapat dipanen lebih cepat yaitu 2 bulan (Munandar dan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707

TINJAUAN PUSTAKA. Tabel 1. Standar Performa Mingguan Ayam Broiler CP 707 TINJAUAN PUSTAKA Ayam Broiler Ayam broiler adalah istilah yang biasa digunakan untuk menyebutkan ayam hasil budidaya teknologi peternakan dengan menyilangkan sesama jenisnya. Karekteristik ekonomi dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyedia bahan makanan di Indonesia (Lainawa et al., 2015). Usaha ternak puyuh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyedia bahan makanan di Indonesia (Lainawa et al., 2015). Usaha ternak puyuh 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica) Puyuh Jepang (Coturnix coturnix japonica) merupakan spesies dari genus Coturnix yang tersebar luas di seluruh daratan Eropa, Asia,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Keadaan Umum di dalam Kandang Rataan temperatur dan kelembaban di dalam kandang selama penelitian dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rataan Suhu dan Kelembaban Relatif Kandang Selama

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein

I. PENDAHULUAN. Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Secara umum, ternak dikenal sebagai penghasil bahan pangan sumber protein hewani yang dibutuhkan bagi hidup, tumbuh dan kembang manusia. Daging, telur, dan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32

HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 3. Suhu Kandang Selama Lima Minggu Penelitian Pengukuran Suhu ( o C) Pagi Siang Sore 28-32 HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Lingkungan Mikro Kandang Kandang Penelitian Kandang penelitian yang digunakan yaitu tipe kandang panggung dengan dinding terbuka. Jarak lantai kandang dengan tanah sekitar

Lebih terperinci

SKRIPSI MUTU FISIK TELUR AYAM RAS (STUDI KASUS DI PASAR SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU) WITIA REFRIYETNI NIM

SKRIPSI MUTU FISIK TELUR AYAM RAS (STUDI KASUS DI PASAR SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU) WITIA REFRIYETNI NIM SKRIPSI MUTU FISIK TELUR AYAM RAS (STUDI KASUS DI PASAR SIMPANG BARU KOTA PEKANBARU) WITIA REFRIYETNI NIM 10582002356 PROGRAM STUDI PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medium (dwiguna). Tipe petelur memiliki ciri-ciri tubuh ramping, cuping telinga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medium (dwiguna). Tipe petelur memiliki ciri-ciri tubuh ramping, cuping telinga 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur adalah ayam yang dibudidayakan untuk menghasilkan telur secara komersil atau dapat dikatakan jenis ayam yang memiliki produksi telur tinggi. Ayam

Lebih terperinci

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001).

KAJIAN KEPUSTAKAAN. dengan menggunakan bahan pakan sumber kalsium (ISA, 2009). kerabang maka kalsium dapat diserap sampai 72% (Oderkirk, 2001). II KAJIAN KEPUSTAKAAN 2.1. Deskripsi Mineral 2.1.1. Kalsium Kalsium merupakan golongan mineral yang dibutuhkan oleh ayam petelur untuk pembentukan kerabang telur dan pemenuhan akan zat ini tidak cukup

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Isa Brown, Hysex Brown dan Hyline Lohmann (Rahayu dkk., 2011). Ayam 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Ayam petelur merupakan ternak unggas petelur yang banyak dikembangkan di Indonesia. Strain ayam petelur ras yang dikembangkan di Indonesia antara lain Isa Brown,

Lebih terperinci

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin

Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin PENGOLAHAN TELUR Pendahuluan, Telur Cair, Telur Asin Materi 8 TATAP MUKA KE-8 Semester Genap 2015-2016 BAHAN KULIAH TEKNOLOGI HASIL TERNAK Laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Materi

MATERI DAN METODE. Materi MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Nutrisi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan. Pemeliharaan

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek.

I PENDAHULUAN. tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Burung puyuh (Coturnix coturnix japonica) merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang tinggi, ukuran relatif kecil berkaki pendek. Burung ini merupakan burung liar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sapi Potong Sapi potong pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu sapi lokal (Bos sundaicus), sapi Zebu (Bos indicus) dan sapi Eropa (Bos taurus). Sapi potong merupakan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pakan Ayam Pakan merupakan bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, hewan,ataupun bahan lain yang diberikan kepada ternak. Pakan tersebut diberikan kepada ayam dalam

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak

PENDAHULUAN. jualnya stabil dan relatif lebih tinggi dibandingkan dengan ayam broiler, tidak I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ayam lokal merupakan jenis ayam yang banyak dipelihara orang di Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Ayam lokal telah mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Pembibit Ayam pembibit atau parent stock (PS) adalah ayam penghasil final stock dan merupakan hasil pemeliharaan dengan metode perkawinan tertentu pada peternakan generasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) ada juga yang menyebut siput

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) ada juga yang menyebut siput BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teoritis 1. Keong Mas Keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) ada juga yang menyebut siput murbei merupakan salah satu jenis keong air tawar yang berasal dari Benua Amerika,

Lebih terperinci

PENGANTAR. Latar Belakang. dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan perekonomian dan mengurangi

PENGANTAR. Latar Belakang. dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan perekonomian dan mengurangi PENGANTAR Latar Belakang Perkembangan industri perunggasan di Indonesia memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif yaitu meningkatkan perekonomian dan mengurangi pengangguran, sedangkan dampak

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. penyediaan daging itik secara kontinu. Kendala yang dihadapi adalah kurang

PENDAHULUAN. penyediaan daging itik secara kontinu. Kendala yang dihadapi adalah kurang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha peternakan unggas di Indonesia semakin berkembang seiring dengan banyaknya kebutuhan protein hewani terutama itik lokal. Itik mulai digemari oleh masyarakat terutama

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

TINJAUAN PUSTAKA. telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Deskripsi Ayam Ras petelur Ayam ras petelur merupakan tipe ayam yang secara khusus menghasilkan telur sehingga produktivitas telurnya melebihi dari produktivitas ayam lainnya.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wiharto (2002) a yam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Wiharto (2002) a yam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ayam Petelur Menurut Wiharto (2002) a yam petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yang dipelihara khusus untuk diambil telurnya. Suprijatna (2005) menyatakan bahwa ayam pada awalnya

Lebih terperinci