PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI TEKNIK KOREKSI TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS VII A SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA
|
|
- Hadi Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI MELALUI TEKNIK KOREKSI TEMAN SEBAYA PADA SISWA KELAS VII A SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA Inggrit Rosari Rea,I Made Sutama, I Nyoman Seloka Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia {rea_inggrit@yahoo.co.id, selokasudiar@yahoo.co.id, sutama@yahoo.com}@undiksha.ac.id Abstrak Penelitian ini bertujuan (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja dengan penggunaan teknik koreksi teman sebaya, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja setelah pembelajaran menggunkan teknik koreksi teman sebaya, dan (3) mendeskripsikan respons siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan dua siklus. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang efektif, peningkatan kemampuan menulis narasi pada siswa, dan respons siswa terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi. Data dikumpulkan dengan metode observasi, kuesioner/angket, dan tes/unjuk kerja. Data yang diperoleh dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi dilakukan dengan beberapa langkah sesuai dengan rencana pembelajaran yang dirancang, (2) penggunaan teknik koreksi teman sebaya dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja, (3) penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi mendapat respons sangat positif dari siswa. Peningkatan kualitas menulis narasi siswa dapat dilihat dalam perbandingan skor rata-rata klasikal. Sebelum diadakan tindakan, skor rata-rata klasikal 66,40. Skor tersebut meningkat menjadi 72,76 pada siklus I. Pada siklus II, skor rata-rata naik lagi menjadi 77,72. Kata kunci : kemampuan menulis, narasi, teknik koreksi teman sebaya Abstract The purposes of this study were (1) to describe effective learning steps in improving students writing narration skill for the students in VII A grade SMP Katolik Santo Paulus Singaraja by using peer correction technique, (2) to describe improvement of students writing narration skill for the students in VII A grade SMP Katolik Santo Paulus Singaraja after using peer correction technique and (3) to describe the responses from the students in VII A grade SMP Katolik Santo Paulus Singaraja toward the use of peer correction technique in learning to improve students writing narration 1
2 skill. This study was a classroom action research which was conducted in two cycles. The subject of this study was teacher and students in VII A grade SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. The object of study in this research was effective learning steps, improvement of students writing narration skill and students responses toward the use of peer correction technique in writing narration learning. The data were gathered by using observation sheet, questionnaire and test/portfolio. The data were analyzed by using descriptive qualitative and quantitative technique. The result of this study showed that (1) the use of peer correction technique in writing narration learning was done in some steps based on lesson plan that was being designed, (2) the use of peer correction technique can improve students writing narration skill for the students in VII A grade SMP Katolik Santo Paulus Singaraja, (3) the use of peer correction technique in writing narration learning got positive responses from the students. The improvement in the quality of the students writing narration skill could be seen by comparing the average classical score. Before the treatment, average classical score was In cycle I, the score improved to be Then in cycle II the score improved again became Keywords: writing skill, narration, peer correction technique PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, khususnya dalam pembelajaran bahasa Indonesia, menulis merupakan salah satu dari empat aspek keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa. Menulis dapat membantu siswa dalam berlatih berpikir, mengungkapkan gagasan, memecahkan masalah, dan salah satu bentuk berpikir yang juga merupakan alat untuk membuat orang lain (pembaca) berpikir. Hal tersebut senada dengan pendapat Akhadiah (1998:129) yang menyatakan bahwa lewat menulis seseorang dapat mengenali potensi diri, memperluas cakrawala, mendorong seseorang dalam belajar aktif, dan membiasakan seseorang berpikir dan berbahasa secara tertib. Tarigan (1986:5) menjelaskan bahwa kegiatan menulis merupakan kegiatan menuangkan ide/gagasan dengan menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampai. Keterampilan menulis seseorang bukan merupakan bakat, melainkan merupakan keterampilan yang dapat dikembangkan melalui pelatihan yang berkesinambungan. Keterampilan menulis perlu ditumbuhkembangkan dalam dunia pendidikan karena dapat melatih siswa untuk berpikir kritis dalam menanggapi segala sesuatu. Menulis juga dapat memudahkan seseorang merasakan dan menikmati hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi, memecahkan masalah-masalah, dan menyusun urutan pengalaman. Sampai saat ini, kegiatan menulis menjadi hal yang wajib diajarkan dan dilatihkan pada setiap satuan pendidikan. Menulis merupakan penjabaran standar kompetensi (SK) dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang masih diberlakukan pada sebagian besar satuan pendidikan di Indonesia. Menurut Muslich (2012:10), KTSP sendiri merupakan kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan pada masing-masing satuan pendidikan/sekolah (SD, SMP, SMA). Kurikulum ini memberikan kebebasan bagi satuan pendidikan untuk menyusun standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) dalam perencanaan pembelajaran. Standar kompetensi inilah yang memuat jabaran mengenai keterampilan menulis di sekolah menengah pertama yang dapat diimplementasikan dalam bentuk mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat. Kemampuan menulis narasi tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan mulai pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau tidak berkembang. 2
3 Sudah jelas bahwa menulis narasi merupakan kompetensi menulis yang sudah ada dan diteruskan pada jenjang Sekolah Menengah Pertama. Siswa dapat mengungkapkan perasaan, ide, dan gagasannya kepada orang lain melalui kegiatan menulis narasi. Kemampuan menulis narasi tidak secara otomatis dapat dikuasai oleh siswa, tetapi harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur sehingga siswa akan lebih mudah berekspresi dalam kegiatan menulis. Sehubungan dengan itu kemampuan menulis harus ditingkatkan mulai pendidikan Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. Apabila kemampuan menulis tidak ditingkatkan, kemampuan siswa untuk mengungkapkan pikiran atau gagasan melalui bentuk tulisan akan semakin berkurang atau tidak berkembang. Pada kenyataan di lapangan, kemampuan menulis narasi siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja pada tahun pelajaran 2013/2014 masih rendah. Siswa belum terampil dalam menyusun kalimat-kalimat dan belum memperhatikan tanda baca dalam menulis karangan narasi. Hal tersebut dapat ditunjukkan dengan perolehan nilai yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang diharapkan. Melalui hasil observasi, peneliti juga menemukan bahwa pengajaran menulis narasi masih kurang inovatif. Siswa juga kurang bersungguh-sungguh dalam mengikuti pembelajaran menulis narasi di kelas. Berdasarkan survei awal pada kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja, diperoleh keterangan bahwa dari 25 siswa hanya ada 5 siswa yang mencapai KKM, sedangkan 20 siswa lainnya masih belum mencapai KKM sebesar 75. Hal ini menunjukkan bahwa dari 25 siswa, hanya 20% yang memperoleh skor tuntas. Sisanya adalah 80% yang memperoleh skor belum tuntas. Selain penilaian hasil pembelajaran, dalam survei awal ini juga diambil penilaian proses pembelajaran. Hasilnya menunjukkan bahwa nilai proses pembelajaran siswa di kelas yang mencakup aspek keaktifan, perhatian, konsentrasi, minat, dan motivasi dalam pembelajaran masih terlihat rendah. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kurang aktif dan mengalami kesulitan mengembangkan gagasannya untuk menulis narasi sehingga guru perlu berupaya dalam mengembangkan pembelajaran yang inovatif dengan maksud agar tujuan pembelajaran dapat tercapai khususnya dalam pembelajaran menulis narasi. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan bapak Nengah Seken, selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas tersebut, diperoleh informasi bahwa memang benar kemampuan siswa dalam kompetensi menulis narasi masih sangat rendah. Guru mengungkapkan bahwa ia telah berusaha menuntut siswa untuk mengalirkan ide dalam menulis berbantuan media majalah dan surat kabar. Guru juga sering mengemukakan refleksinya terhadap tulisan siswa pada saat membagikan hasil tulisan. Akan tetapi, hal itu dirasa masih belum berdampak karena pada kenyataannya tulisan siswa masih kurang lugas dan kurang tepat dari segi tata penulisannya. Hal itu dikarenakan siswa masih merasa kesulitan dalam menulis, baik dalam pemilihan kosakata, penguasaan ejaan, penggunaan konjungsi atau kata penghubung, penggunaan kalimat efektif, bahkan dalam penggunaan tanda baca. Berdasarkan hasil obeservasi lebih lanjut, peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yang menyebabkan rendahnya kualitas menulis narasi pada siswa di kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. Pertama, dalam proses pembelajaran di kelas, guru belum menggunakan teknik khusus yang mampu menarik perhatian siswa. Pada saat mengajar, guru banyak menceramahkan dan menjelaskan materi secara utuh, padahal dalam proses pembelajaran, siswa diharapkan lebih berperan aktif. Guru lebih berpatokan pada hasil akhir, sehingga proses berlatih yang dilakukan oleh siswa belum berjalan dengan maksimal. Siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran di kelas. Siswa kurang diajak untuk memikirkan suatu 3
4 pemecahan permasalahan terkait dengan konsep atau materi yang diajarkan oleh guru. Kedua, dalam praktik menulis, banyak siswa yang menganggap kegiatan menulis adalah kegiatan yang sulit sekaligus membosankan. Kebingungan, ide mandeg, tidak tahu mau menulis apa, melamun, gangguan lingkungan, penyusunan bahasa, sulit mengungkapkan kata-kata, merasa tidak berbakat, dan merasa tulisan harus langsung sempurna merupakan masalah pelik yang dialami siswa dalam setiap kegiatan menulis. Siswa pun takut untuk mulai menulis dan merasa bosan. Saat pembelajaran berlangsung, hanya satu atau dua orang siswa yang mengacungkan tangan untuk menanyakan hal-hal yang belum mereka pahami, sedangkan siswa lainnya sibuk dengan urusannya sendiri. Ada yang keasyikan bersenda gurau dengan teman sebangku, melamun, sampai ada yang tertidur si kelas. Ketiga, sebagian besar siswa sebenarnya belum memahami materi ajar. Pada saat guru menyuruh siswa untuk menyunting ceritanya masing-masing, siswa menjadi bingung. Siswa tidak tahu kesalahan ataupun perbaikan yang harus dilakukan saat menyunting tulisannya. Siswa yang pintar beranggapan bahwa tulisan yang mereka buat sudah baik dan tidak terdapat kesalahan sehingga mereka tidak perlu melakukan perbaikan. Keadaan ini berbanding terbalik dengan siswa yang kurang kemampuannya dalam menulis. Padahal, dalam penilaian yang dilakukan oleh guru, dua kategori siswa ini sama-sama memiliki kesalahan yang harus diperbaiki guna penyempurnaan tulisan. Alhasil, penyuntingan yang dilakukan oleh siswa secara individu tidak dapat meningkatkan nilai yang sebelumnya. Berkaitan dengan hal tersebut, peneliti bersama guru bidang studi bahasa Indonesia, Nengah Seken, memilih untuk menerapkan teknik koreksi teman sebaya (peer correction) dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi. Hal ini didasarkan pada kenyataan yang selama ini terjadi, yaitu siswa kurang berminat, kurang terlibat secara aktif, dan teknik pengoreksian hasil tulisan siswa masih dilakukan oleh gurunya sendiri. Akibatnya, siswa kurang memahami dan mengalami lebih mendalam cara menulis yang baik dan cara membetulkan kesalahan yang ada dalam tulisan mereka. Secara singkat dapat dijelaskan, bahwa hasil pekerjaan siswa yang dikoreksi oleh guru, tanpa melibatkan siswa secara langsung, akan membuat siswa lebih mudah melupakan kesalahan yang telah dilakukan. Teknik ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi siswa untuk melatih diri dalam mengenali kesalahan yang mereka lakukan atau kesalahan yang dilakukan oleh teman-temannya. Pendapat ini senada dengan yang disampaikan oleh Stevick (dalam Suryani 2009:27) yang mengungkapkan bahwa pemberian koreksi atau umpan balik yang dilakukan oleh teman sebaya siswa merupakan cara koreksi kesalahan yang lebih informatif karena diberikan oleh orang yang memiliki kemampuan yang sebanding. Selain itu, kegiatan koreksi yang melibatkan siswa secara langsung akan mampu membuat ingatan siswa bertahan lebih lama. Adapun alasan lain peneliti bersama guru memilih teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis adalah bahwa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja merupakan kumpulan siswa-siswi yang memiliki kemampuan bervariatif (tidak ada kelas unggulan). Mereka juga merupakan siswa yang cukup aktif sehingga teknik koreksi teman sebaya ini dapat diterapkan pada kelas tersebut. Hal ini mengingat teknik koreksi teman sebaya dalam penerapannya di kelas mengharuskan siswa untuk cenderung lebih aktif. Teknik koreksi teman sebaya ini dapat dipandang sebagai salah satu implementasi SAL (student active learning). Hal ini didasarkan oleh adanya pandangan baru dalam pembelajaran menulis di sekolah-sekolah yang saat ini lebih menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada kegiatan siswa (student centre). Pandangan ini diharapkan mampu 4
5 memberikan kontribusi yang berarti bagi peningkatan kemampuan menulis. Dengan adanya kegiatan siswa mencari dan menemukan kesalahan dalam kelompok kelas, siswa berpeluang mengambil bagian secara aktif untuk mencoba, mencari, dan membetulkan kesalahan temannya sehingga memungkinkan siswa yang berpengetahuan lebih akan mengambil porsi pembicaraan lebih besar. Pada kegiatan ini, siswa yang lemah dapat belajar banyak dari siswa yang berkemampuan lebih. Penggunaan teknik koreksi teman sebaya ini dipilih karena teknik ini dianggap tepat untuk meningkatkan kemampuan menulis dan meningkatkan keaktifan siswa dalam pembelajaran di kelas. Anggapan ini sudah teruji dalam penelitian-penelitian yang relevan di antaranya dilakukan oleh Suryani (2009) dengan judul penelitian Penerapan Teknik Koreksi Teman Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan pada Siswa Kelas X AP 2 SMK Murni 2 Surakarta. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran serta peningkatan kemampuan menulis karangan siswa setelah diterapkannya teknik koreksi teman sebaya. Penelitian yang relevan juga dilakukan oleh Sumarwati, Suyatmin, dan Siti Mulyani pada tahun 2008 dengan judul Penerapan Teknik Peer-Correction dalam Pembelajaran Menulis untuk Meningkatkan Penguasaan Bahasa Indonesia Tulis Siswa Kelas VIII SMP. Kesimpulan penelitian ini adalah adanya peningkatan keaktifan dan kesungguhan siswa dalam pembelajaran menulis, serta adanya peningkatan kualitas hasil dan kualitas proses dalam pembelajaran menulis setelah diterapkan teknik peercorrection. Penelitian di atas dilakukan dalam rangka mengatasi permasalahan pembelajaran yang berkaitan dengan materi menulis dan teknik koreksi teman sebaya. Berdasarkan penelitian-penelitian inilah peneliti terdorong untuk melakukan penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi Melalui Teknik Koreksi Teman Sebaya pada Siswa Kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini membahas tentang (1) langkah-langkah pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja dengan penggunaan teknik koreksi teman sebaya, (2) peningkatan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja setelah pembelajaran menggunakan teknik koreksi teman sebaya, dan (3) respons siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi. Sejalan dengan masalah itu, penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan langkah-langkah pembelajaran yang efektif untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja, (2) mendeskripsikan peningkatan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja setelah pembelajaran menggunakan teknik koreksi teman sebaya, dan (3) mendeskripsikan respons siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK). Prinsip utama dalam penelitian tindakan kelas adalah pemberian tindakan dalam siklus yang bertahap dan berkelanjutan hingga memperoleh hasil yang telah ditetapkan. Ada beberapa ahli yang mengemukakan model penelitian tindakan kelas dengan bagan yang berbeda, namun secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan (4) refleksi (Arikunto dkk., 2008:16). Penentuan tindakan siklus kedua berdasarkan hasil tindakan pada siklus pertama dan seterusnya. Dari siklus 5
6 dasar yang pertama inilah peneliti dapat menilai adanya kesalahan atau kekurangan sehingga dapat diperbaiki dengan mengembangkannya dalam spiral ke perencanaan tindakan kedua (Wiriaatmadja, 2007:63). Suandi (2008:31) mengemukakan bahwa subjek penelitian adalah benda, hal, atau orang tempat variabel melekat dan dipermasalahkan dalam penelitian. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. Sementara itu, objek dalam penelitian ini terdiri atas (1) objek yang mencerminkan proses, yaitu langkah-langkah pembelajaran yang efektif melalui penggunaan teknik koreksi teman sebaya, (2) objek yang mencerminkan produk atau hasil yang meliputi peningkatan kemampuan menulis narasi pada siswa melalui penggunaan teknik koreksi teman sebaya dan respons siswa terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi. Data dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas data kualitatif dan data kuantitatif. Data yang dikumpulkan adalah data mengenai kemampuan menulis narasi, langkah-langkah pembelajaran, dan respons siswa terhadap pelaksanaan tindakan. Sehubungan dengan itu, data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan metode observasi, metode kuesioner/angket, dan metode kuesioner/unjuk kerja. Adapaun instrumen yang digunakan disesuaikan dengan metode pengumpulan data, antara lain (1) metode observasi menggunakan pedoman observasi; (2) metode angket menggunakan angket/kuesioner; (3) metode tes menggunakan tes dan pedoman pengeskoran tulisan siswa. Data yang sudah terkumpul selanjutnya dianalisis secara deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Analisis data deskriptif kualitatif dilakukan dengan menggunakan kata-kata (verbal), sedangkan analisis data deskriptif kuantitatif dilakukan dengan mengolah data yang berupa angka-angka statistik. Data tentang langkah-langkah pembelajaran yang efektif untuk kegiatan menulis narasi melalui penggunaan teknik koreksi teman sebaya, kemampuan siswa dalam menulis narasi melalui penggunaan teknik koreksi teman sebaya, dan respons siswa terhadap pembelajaran menulis narasi melalui penggunaan teknik koreksi teman sebaya dianalisis dengan analisis data deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif. Mengacu pada karakteristik PTK, keberhasilan pelaksanaan penelitian ini ditandai dengan adanya perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya, ada peningkatan. Perubahan tersebut dapat diketahui dengan membandingkan antara sebelum dan setelah tindakan. Namun, agar keberhasilan penelitian ini dapat diketahui secara pasti (valid), diperlukan kriteria atau patokan sebagai kriteria keberhasilan penerapan tindakan. Kiteria keberhasilan dalam penelitian ini, yakni (1) langkah-langkah pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran menulis narasi melalui teknik koreksi teman sebaya efektif untuk diterapkan, (2) kemampuan menulis siswa ditunjukkan dengan 75% siswa mendapat nilai 75 (mengacu pada KKM bahasa Indonesia kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja, (3) 75% siswa menunjukkan respons positif terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi. Dengan demikian, penelitian ini dikatakan berhasil dan dapat dihentikan jika sudah memenuhi kriteria keberhasilan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN. Sesuai dengan hasil yang diperoleh dalam penelitian ini, ada beberapa temuan yang diperoleh dalam penelitian ini. Temuan-temuan itu antara lain adalah sebagai berikut. Pertama, dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan teknik koreksi teman sebaya, ada beberapa langkah yang harus diikuti agar keterampilan menulis narasi siswa bisa meningkat. Langkah-langkah pembelajaran tersebut sudah mendekati harapan Semi (1990:10), yaitu seorang penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar yang meliputi (1) keterampilan berbahasa (keterampilan menggunakan ejaan, tanda baca, 6
7 pembentukan kata, pemilihan kata, serta penggunaan kalimat efektif); (2) keterampilan penyajian (keterampilan pembentukan dan pengembangan paragraf atau keterampilan untuk merinci pokok bahasan ke dalam susunan yang sistematis; dan (3) keterampilan perwajahan (keterampilan pengaturan tipografi dan pemanfaatan sarana tulis secara efektif dan efisien, tipe huruf, penjilidan, penyusunan tabel dan lain-lain). Perlu ditambahkan bahwa ketiga keterampilan tersebut akan saling menunjang dalam kegiatan menulis apabila didukung oleh keterampilan menyimak, membaca, serta berbicara dengan baik. Langkah-langkah pembelajaran yang diterapkan antara lain (1) mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam pembuka, (2) mengondisikan kelas kemudian mengecek kehadiran siswa, (3) menyampaikan KD, tujuan pembelajaran, dan manfaat pembelajaran, (4) menyampaikan teknik pembelajaran dan mengajukan beberapa peraturan yang akan disepakati selama pembelajaran berlangsung, (5) memberikan apersepsi dengan bertanya jawab berkaitan dengan pengalaman siswa dalam menulis narasi, (6) menyampaikan materi menulis narasi dan langkah-langkah menulis narasi dengan teknik koreksi teman sebaya, (7) menugasi siswa untuk membentuk kelompok belajar yang terdiri atas dua orang, (8) mebagikan teks yang berjudul Antara yang Lazim dan yang Benar kepada tiap kelompok, (9) memberikan penjelasan mengenai teks tersebut dan menjelaskan pula kaidah penggunaan bahasa Indonesia dalam penulisan, (10) membagikan teks narasi kepada siswa, (11) memberikan penjelasan dan penegasan mengenai pokok-pokok penilaian dalam sebuah tulisan, (12) memberikan latihan kepada siswa secara berkelompok untuk mengoreksi narasi yang telah disiapkan, (13) membimbing siswa dalam memperbaiki kesalahan berbahasa yang ditemukan dalam penulisan narasi, (14) bersama siswa memeriksa hasil kerja siswa dalam mengoreksi narasi yang dibagikan, (15) menyilakan siswa untuk memilih sebuah pengalaman yang mengesankan, (16) meminta siswa untuk menuliskan kerangka pengalaman tersebut, (17) menyilakan siswa untuk mengembangkan kerangka tersebut menjadi narasi yang utuh, (18) meminta siswa menukarkan narasi yang telah dibuat, (19) membimbing siswa dalam melakukan koreksi berdasarkan pedoman pengoreksian yang telah dijelaskan, (20) meminta siswa mengembalikan hasil koreksinya kepada teman yang bersangkutan, (21) memberikan penegasan kembali tentang penulisan narasi yang baik dan benar, (22) menyilakan siswa untuk menulis ulang narasinya dengan menambahkan hal-hal yang dianggap kurang, (23) menyilakan siswa untuk mengumpulkan narasi yang telah diperbaiki untuk dinilai oleh guru, (24) memberikan umpan balik atau penguatan terhadap hasil kerja siswa dan merefleksi proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, (25) memfasilitasi/membimbing siswa dalam membuat rangkuman hasil pembelajaran, dan (26) mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam penutup. Langkahlangkah pembelajaran di atas sudah disesuaikan dengan pendapat Walz (dalam Sukojo dkk. 2004:13), yaitu sebelum kegiatan teknik koreksi teman sebaya dilakukan, pada tahap-tahap permulaan hendaknya siswa perlu diberi umpan balik (feedback). Pemberian umpan balik ini dapat berupa kegiatan tanya jawab seputar tulisan narasi. Setelah ditemukan jawaban yang tepat, barulah guru membagikan contoh teks narasi kepada siswa. Siswa diminta untuk memperhatikan cara memperbaiki kesalahan bahasa tulis yang terdapat dalam teks tersebut. Implementasi teknik koreksi teman sebaya dipaparkan dengan cara berikut ini. 1) Memberi simbol-simbol dan singkatan. Cara yang sering dugunakan guru untuk memotivasi pembelajar, khususnya yang sedang belajar menulis supaya mereka bisa melakukan koreksi sendiri adalah dengan memberi berbagai simbol atau singkatan pada tulisannya. Penanda tersebut biasanya ditempatkan pada bagian margin, tidak pada sumber atau letak kesalahan yang sebenarnya. 7
8 Dengan demikian, pembelajar harus menentukan sendiri letak-letak kesalahannya dan membetulkan kesalahan tersebut. Namun, untuk pembelajar yang masih kesulitan dengan cara itu, penanda tersebut kurang efektif sehingga perlu dibuat yang lebih khusus. Hendrickson dalam Sukojo (2004:14) mengusulkan seperangkat penanda koreksi tidak langsung pada tulisan pembelajar dari kelas-kelas permulaan. Pemberian tanda tersebut meliputi (1) garis bawah untuk penulisan huruf atau kata yang salah, (2) lingkaran untuk pemakaian tanda baca yang tidak tepat, (3) tanda panah untuk penempatan bagian kalimat yang tidak pada tempatnya, dan (4) tanda tanya untuk bagian-bagian yang membingungkan. 2) Memberi contoh-contoh kesalahan dan pembetulannya. Untuk jenis kesalahan yang sifatnya tidak terlalu kompleks atau mudah untuk ditemukan sendiri oleh pembelajar, pelaksanaan koreksi dapat dilakukan pengajar dan pembelajar secara bersama. Pengajar (guru) terlebih dahulu memberikan contohcontoh mengenai satu jenis kesalahan, kemudian pembelajar (siswa) harus mengoreksi tulisan untuk jenis kesalahan yang sama dengan bimbingan pengajar. Selanjutnya, pembahasan dapat dilakukan pada jenis kesalahan yang lain. Jenis-jenis kesalahan yang dapat dikoreksi dilakukan dengan cara memberi contoh-contoh penempatan tanda baca, yaitu tanda titik dan koma, pemakaian huruf kecil dan kapital, dan penulisan kata depan dan imbuhan. Untuk menentukan jenis kesalahan yang bisa dikoreksi dengan cara ini, pengajar dapat melakukannya berdasarkan tingkat kemampuan pembelajar. 3) Menggunakan referensi tentang kaidah-kaidah bahasa tulis. Untuk menerapkan cara ini, terlebih dahulu pengajar atau guru menyeragamkan bukubuku referensi atau buku-buku pegangan siswa mengenai kaidah-kaidah penulisan. Referensi yang memuat kaidah-kaidah bahasa tulis tersebut dapat berupa buku pedoman penulisan komposisi, buku pedoman pembentukan istilah, dasardasar komposisi, tata kalimat, dan kamus. Dengan berpedoman pada buku-buku yang telah dimiliki pembelajar, pengajar dapat menandai bagian-bagian tulisan yang salah dengan menuliskan nomor halaman buku dan identitas yang lebih khusus berkenaan dengan kaidah penulisan yang dapat membantu pembelajar untuk memperbaiki kesalahan tersebut. Selain hal di atas, untuk melakukan kegiatan koreksi teman sebaya, guru perlu memiliki pengetahuan mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seloka (2006:129) menyatakan bahwa dalam situasi resmi, seperti proses belajar-mengajar, penulisan karya ilmiah, dan surat-menyurat resmi, dituntut penggunaan bahasa Indonesia baku. Beliau pun mengeluarkan tulisan yang bertajuk Antara yang Lazim dan yang Benar. Tulisan ini berfokus pada paparan mengenai bentuk-bentuk dan kaidah-kaidah bahasa Indonesia baku serta bentuk-bentuk yang lazim digunakan sehari-hari. Dalam kaitannya dengan bahasa tulis, hal praktis yang perlu dipaparkan berkenaan dengan penggunaan bahasa Indonesia meliputi (1) pemakaian huruf, (2) penulisan kata,(kata turunan, kata depan, partikel, dan kata bilangan tingkat), (3) unsur serapan, (4) tanda baca (tanda titik, tanda koma, dan tanda titik dua), (5) diksi (kata depan, kata ganti, idiom, ungkapan penghubung, dan kata-kata yang sering salah pemakaiannya), (6) struktur kata (bentukan kata yang menyalahi kaidah, pembentukan kata yang bersistem, dan struktur DM), dan (7) penataan kalimat (kalimat pragmentaris, kalimat kontaminasi, kalimat pleonastis, kalimat tidak logis, kalimat salah nalar, kalimat bermakna ganda, dan interferensi). Temuan kedua, keterampilan menulis narasi siswa meningkat setelah pembelajaran menggunakan teknik koreksi teman sebaya. Pada refleksi awal, sebelum menggunakan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi, skor rata-rata menulis narasi siswa adalah 66,40, sedangkan pada siklus I, yakni setelah menggunakan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi, skor rata- 8
9 rata siswa menjadi 72,76. Kemudian, setelah diberikan tindakan pada sklus II, skor rata-rata yang diperoleh siswa adalah 77,72. Temuan ketiga, siswa memberikan respons sangat positif terhadap penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi. Pada siklus I, respons siswa dikategorikan positif dengan skor rata-rata adalah 38,2 (positif). Pada siklus II, respons siswa terhadap pembelajaran menulis narasi meningkat sebesar 3,6, yaitu menjadi 41,8 (sangat positif). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan penyajian di atas, ada beberapa hal yang menjadi simpulan dalam penelitian ini. Pertama, dalam pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan teknik koreksi teman sebaya, ada beberapa langkah yang harus diikuti agar keterampilan menulis narasi siswa bisa meningkat. Kedua, kemempuan menulis narasi siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja meningkat setelah menggunakan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajarannya. Hal ini terbukti dari peningkatan hasil belajar siswa pada refleksi awal, siklus I, dan siklus II. Pada refleksi awal, sebelum menggunakan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran menulis narasi, skor rata-rata menulis narasi siswa adalah 66,40. Pada siklus I, skor rata-rata keterampilan menulis narasi siswa meningkat sebesar 6,36 menjadi 72,76 setelah menggunakan teknik koreksi teman sebaya. Pada siklus II, skor ratarata keterampilan menulis narasi siswa meningkat lagi sebesar 4,96 menjadi 77,72. Dari peningkatan tersebut, ketuntasan belajar klasikal yang dicapai siswa sudah memenuhi tuntutan yang diharapkan. Pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan teknik koreksi teman sebaya di kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja sudah mencapai tujuan pembelajaran. Ketiga, Penggunaan teknik koreksi teman sebaya dalam pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis narasi mendapat respons sangat positif dari siswa kelas VII A SMP Katolik Santo Paulus Singaraja. Hal tersebut dapat dibuktikan melalui jawaban kuesioner siswa. Pada siklus I, respons siswa dikategorikan positif dengan skor rata-rata adalah 38,2 (positif). Pada siklus II, respons siswa terhadap pembelajaran menulis narasi meningkat sebesar 3,6, yaitu menjadi 41,8 (sangat positif). Siswa merasa senang mengikuti pembelajaran menulis narasi dengan menggunakan teknik koreksi teman sebaya. Berdasarkan simpulan di atas, saransaran yang dapat peneliti sampaikan adalah (1) guru-guru bahasa Indonesia disarankan untuk menggunakan teknik koreksi teman sebaya sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia, teknik ini diharapkan bisa digunakan untuk meningkatkan kompetensi menulis lainnya dan (2) hasil yang dicapai dan keterbatasan dalam penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pijakan bagi peneliti lain untuk meneliti sisi lain dari teknik koreksi teman sebaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah. DAFTAR PUSTAKA Abrams, H.M A Glossaly of Literary Terms. New York : Holt Rinerhart and Winston, Inc. Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Aglesindo Akhaidah, Sabarti, dkk Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga. Arikunto, Suharsimi dkk Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Muslich, Masnur Melaksanakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas) Itu Mudah. Jakarta: Bumi Aksara. Semi, Atar Anatomi Sastra. Padang: CV Angkasa Raya. 9
10 Menulis Efektif. Padang: CV Angkasa Raya. Suandi, I Nengah Pengantar Metodologi Penelitian Bahasa. Singaraja: Undiksha. Sumarwati dkk Penerapan Teknik Peer- Correction dalam Pembelajaran Menulis untuk Meningkatkan Penguasaan Bahasa Indonesia Tulis Siswa Kelas VIII SMP; Penelitian dengan Dana Dikti. Surakarta: LPPM UNS. Suryani, Penerapan Teknik Koreksi Teman Sebaya untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan pada Siswa Kelas X AP 2 SMK Murni 2 Surakarta Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: FKIP. Tarigan, Henry Guntur Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Wiriaatmadja, Rochiati Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. 10
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MODEL CIRCUIT LEARNING DI KELAS V SD KANISIUS JOMEGATAN BANTUL ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciPEMANFAATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS XD SMA NEGERI 1 KINTAMANI
1 PEMANFAATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA KELAS XD SMA NEGERI 1 KINTAMANI Ni Kadek Ariustini, I Nengah Martha, I Nyoman Seloka Sudiara Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPendahuluan. Kharisma et all, Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman...
Peningkatan Keterampilan Menulis Pengumuman dengan Teknik Peer Correction pada Siswa Kelas IV A di SDN Semboro 04 Jember Tahun Pelajaran 2013/2014 (Improving Skill Writing Announcement by Using Peer Correction
Lebih terperincie-journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume : Vol: 2 No: 1 Tahun:2014)
UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS BERBAHASA INDONESIA MELALUI AKTIVITAS MENGANALISIS KESALAHAN DALAM PENGAJARAN MENULIS SISWA DI KELAS VIIIA SMP KATOLIK SANTO PAULUS SINGARAJA Ida Ayu Made Oka Dwijayanti¹, I
Lebih terperinciPEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD
ARTIKEL PEMANFAATAN VIDEO KARTUN ANIMASI BANG ONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XI IPB 1 DI SMA NEGERI 1 UBUD OLEH I WAYAN SUARJAYA NIM 0912011061 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS III SD N PENCAR 2, SLEMAN ARTIKEL JURNAL Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk
Lebih terperinciOleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 43 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: Prihatini Mualifah Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciJ-SIMBOL (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS SISWA KELAS X Oleh Linda Permasih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. email: linda.permasih99@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciMEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN
MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN Dyah Dwi Hapsari 1), Sukarno 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: dyah.hapsari11@yahoo.com
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK KOREKSI SESAMA TEMAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 SINGARAJA.
1 PENERAPAN TEKNIK KOREKSI SESAMA TEMAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 SINGARAJA oleh I Gusti Ayu Mariyati, NIM 0912011016 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKN SISWA ARTIKEL Oleh : NI NYOMAN GUNIATI 0914041089 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGRAAAN FAKULTAS ILMU
Lebih terperinciPertama Diterima: 27 April 2017 Bukti Akhir Diterima: 06 Mei 2017
25 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DAN MEDIA VIDEO DAKWAH UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS X MA RIANA HASTITI 1),
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI KELAS IV SD NEGERI 03 PURUS KECAMATAN PADANG BARAT Winda Anggraini 1,Marsis
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING Arnika Andriani 1), Suharno 2), Yulianti 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SISWA KELAS IVB PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MODEL CONCEPT SENTENCE DI SD NEGERI 35 PAGAMBIRAN PADANG Helviyanti 1, Syofiani 2, Hidayati Azkiya 2
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA BROSUR PERJALANAN WISATA SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X
ARTIKEL PENGGUNAAN MEDIA BROSUR PERJALANAN WISATA SEBAGAI STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS X.1 SMA SARASWATI SINGARAJA OLEH ANAK AGUNG RATNA RAKASIWI NIM 0912011042
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII.2 DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI SMP NEGERI 2 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN Wilda Fathia 1), Gusnetti
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN STRATEGI BUKU BERGAMBAR MINIM KATA SISWA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 1 IMOGIRI, BANTUL ARTIKEL E-JOURNAL Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW
1 PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMP NEGERI I SOLOK SELATAN ), ), ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar menuntut seseorang untuk berpikir ilmiah dan mengungkapkan pikirannya secara ilmiah dalam komunikasi ilmiah. Sarana yang digunakan dalam pembelajaran
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA
Natalia (2017). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Bantuan Media Video Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Teks Eksposisi Siswa. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan..Vol.
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD
Peningkatan Keterampilan Menulis... (Ismi Nur Azizah) 2.313 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD IMPROVING THE WRITING SKILLS BY USING
Lebih terperincioleh Ni Komang Dewi Sariani, NIM Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Ganesha
Penerapan Metode Menganalisis Kesalahan untuk Meningkatkan Kualitas Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI IA.2 SMA Laboratorium Undiksha Singaraja dalam Pembelajaran Menulis oleh Ni Komang Dewi Sariani, NIM
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE Septiana Ika Wulandari 1), Retno Winarni 2), Matsuri 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD
Peningkatan Keterampilan Menulis... (Nur Endah Pratiwi) 2.519 PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MELALUI MODEL KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE KELAS III SD IMPROVING THE WRITING ESSAY SKILLS
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN Afina Nur Fadhila 1), St. Y. Slamet 2), Djaelani 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG
PENINGKATAN MINAT DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS IV MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD KARTIKA I-11 PADANG Ria Kumala Sari 1, Hasnul Fikri 2, Zulfa Amrina 2. Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN
2.886 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi Juni Tahun 2016 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI PENERAPAN STRATEGI PQ4R KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI GEMBONGAN THE IMPROVEMENT OF READING
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE Aliffah Kartikasar, Soegiyant, Usad, Rukaya PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta 57616 e-mail:
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS X AP 1 SMK PGRI 2 GIANYAR
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENULIS KARANGAN ARGUMENTASI DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING DI KELAS X AP 1 SMK PGRI 2 GIANYAR Ketut Juni Adi Purnawan 1, I Nengah Martha 2, I Wayan Wendra 3 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE Prihatin Nurul Aslamin 1), Usada 2), Lies Lestari 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 1 (2) (2012) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SUBTEMA KEBIASAAN MAKANKU MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL Maulia Nurul
Lebih terperinciFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Padang
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA MELALUI MODEL SCRAMBLE DI KELAS IV SDN 04 LAGAN GADANG HILIR KABUPETEN PESISIR SELATAN Deswira Wahyuni 1 Gusnetti, 2 Zulfa Amrina 2 1 Mahasiswa
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL
852 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS V SDN 1 BLUNYAHAN BANTUL IMPROVING THE SPEAKING SKILL
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciMENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER
MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF MELALUI MEDIA PUZZLE PADA SISWA KELAS III SDN GRENDEN 02 PUGER JEMBER (Improving the third grade student's ability in writing a paragraph by using puzzle as the
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SURAT DINAS MENGGUNAKAN METODE INKUIRI SMP NEGERI 1 SELIMBAU Jumiati, Syambasril, Paternus Hanye Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Untan Pontianak
Lebih terperinciKata kunci: hasil belajar, penggunaan huruf, Think Pair Share
Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PENGGUNAAN HURUFMELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS III SDN
Lebih terperinciKeywords: REIS techniques and storytelling abilities.
PENGGUNAAN TEKNIK REIS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA KHUSUSNYA BERCERITA PADA SISWA KELAS VII 12 SMP NEGERI 2 SINGARAJA Komang Ayu Sriantini (0812011080) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR SERI Antonius Hari Suharto 1), H. Soegiyanto S.U 2), Sadiman 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi No. 449, Surakarta
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012
KEMAMPUAN MENULIS NARASI BERDASARKAN PENULISAN KEMBALI PENGALAMAN YANG MENYENANGKAN PADA SISWA KELAS VII SLTP AL IRSYAD SURAKARTA TAHUN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh : ARIF NUGROHO A 310030103
Lebih terperinciARTIKEL PENELITIAN. oleh. RiaParamita NPM
ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SDN 11 KURAO PAGANG PADANG oleh RiaParamita
Lebih terperincie-journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Volume 3 No. 1 Tahun 2015)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2TAMPAKSIRING Ni Ketut Sriani, I Made Sutama, Ida Ayu Made Darmayanti
Lebih terperinciTAHUN AJARAN 2015/2016
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN SEDERHANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS III SDN 1 GONDANGWAYANG TEMANGGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016 Dyah Candraningrum
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XD SMA NEGERI 1 SELEMADEG
1 PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNTING KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XD SMA NEGERI 1 SELEMADEG oleh Ni Wayan Wina Noviantari, NIM 0912011047 Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI BEBAS MELALUI PENGGUNAAN METODE ESTAFET WRITING
Oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Galuh ABSTRAK Salah satu hal penting dalam pembelajaran menulis puisi bebas adalah kemampuan mengemukakan perasaan menulis dalam
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN DAN TANDA BACA DALAM MENULIS TEKS LAPORAN OBSERVASI DENGAN METODE JIGSAW
Sibawae (2017). Peningkatan Kemampuan Penggunaan Ejaan Dan Tanda Baca Dalam Menulis Teks Laporan Observasi Dengan Metode Jigsaw. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan. Vol. 1 (1) pp. 15-20. PENINGKATAN
Lebih terperinciAbstract. Pendahuluan
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASIF PADA TEKS PIDATO SISWA KELAS IX.2 DENGAN TEKNIK TIRU MODEL DI SMP NEGERI 1 SOLOK SELATAN Elita Sinatra 1), Marsis 2), Gusnetti 2) ¹Mahasiswa jurusan Pendidikan
Lebih terperinciJoyful Learning Journal
JLJ 3 (3) (2014) Joyful Learning Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jlj PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SUBTEMA KEBIASAAN MAKANKU MELALUI MODEL PBL DENGAN MEDIA AUDIO-VISUAL Maulia Nurul
Lebih terperinciOleh ABSTRAK. Kata kunci : Self Regulated Learning (SRL), hasil belajar, respon siswa
Penerapan Model Pembelajaran Self Regulated Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VIII A SMP Bhaktiyasa Singaraja Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh Komang Sudadiartharia, NIM 0815051029 Jurusan
Lebih terperinciRirin Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman Volume 1, No. 2, September 2016
Ririn Budi U. K. Peningkatan Kemampuan Menulis Cerpen... Halaman 140 146 Volume 1, No. 2, September 2016 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMAN 1 PAKUSARI DENGAN METODE KONTEKSTUAL Ririn
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar
NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA SISWA KELAS III SD NEGERI SEPAT 2 SRAGEN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciKeyword: CIRC, Learning, Phoem
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TENTANG MENULIS PUISI BEBAS PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 1 SELANG
Lebih terperinciJurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENGGUNAAN METODE SHOW AND TELL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VII.C DI SMP NEGERI 1 SERIRIT TAHUN AJARAN 2014/2015 Luh Eka Trislijayanti 1, Sang
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA
KEMAMPUAN MENULIS TANGGAPAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMPN I WAY JEPARA Oleh Poppy Ayu Marisca Siti Samhati Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: poppymarisca@ymail.com Abstract The skill of writing
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
7 BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Hakikat Kemampuan Kemampuan dapat diartikan sebagai kesanggupan seseorang dalam melakukan kegiatan. Setiap melakukan kegiatan pasti diperlukan suatu
Lebih terperinciOLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI PADA SISWA KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH Vera Puspita Liangsari NIM 209311084 ABSTRAK
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERDEKLAMASI MELALUI METODE DEMONSTRASI LANGSUNG PADA SISWAKELAS VIIA SMP NEGERI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Ni Made Rai Purnamayanti, IGA. Pt. Tuti Indrawati dan Ni Luh Sukanadi
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNTING PARAGRAF ARGUMENTATIF DARI SEGI BAHASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X.4 SMA SARASWATI SERIRIT
1 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYUNTING PARAGRAF ARGUMENTATIF DARI SEGI BAHASA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS X.4 SMA SARASWATI SERIRIT oleh Ni Putu Eka Narwianti, NIM 0912011045 Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bersifat sangat penting demi terwujudnya kehidupan pribadi yang mandiri dengan taraf hidup yang lebih baik. Sebagaimana pengertiannya menurut Undang-undang
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL
112 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 2 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS V SD N KARANGMOJO BANTUL IMPROVING
Lebih terperinciPENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS
PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS DAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 SUKOMULYO Oleh: Dhestanto Oktorahadi
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS X.8 DENGAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DI SMAN 1 KECAMATAN PAYAKUMBUH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA Yunia Mentari
Lebih terperinciPENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN
PENERAPAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKAN RESPON POSITIF SISWA DALAM PELAJARAN PKN ARTIKEL Oleh : DWI ANA PERTIWI 0914041042 JURUSAN PENDIDIKAN PANCASILA
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS KETERAMPILAN MENULIS WACANA DESKRIPSI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS XI LUKIS 1 SMK NEGERI 3 KASIHAN BANTUL
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI SMP NEGERI 13 PONTIANAK Karin Ajeng Febriani, Nanang Heryana, Djon Lasmono Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia,
Lebih terperinciKeywords: speaking skill, continous story telling technique, elementary school
Meningkatkan Keterampilan Berbicara... (Nirmala Ratna Sari) 157 PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI TEKNIK CERITA BERANTAI SISWA KELAS IV IMPROVING SPEAKING SKILL OF FOURTH GRADE STUDENTS TROUGHOUT
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X. Oleh
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMPRODUKSI TEKS EKSPOSISI MELALUI MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X Oleh Endang Sumarsih Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. Dr. Edi Suyanto, M.Pd. Email: endangsumarsih.es@gmail.com Abstrac
Lebih terperinciPENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN
PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA DENGAN TEKNIK PETA PIKIRAN KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN Yepi Febri Yunita 1), Hasnul Fikri 2), Dra. Dainur Putri, M.Pd 2)
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG
PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL SCRAMBLE PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 KAMPUNG OLO PADANG Lizarmi Zul 1, Syofiani 2, Erwinsyah Satria 2 1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL Misnan SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: mien4n@gmail.com Abstract: This classroom action research aims to improve
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH
KEMAMPUAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN SISWA KELAS VIII SMP N 20 PADANG DALAM MENULIS SURAT DINAS E JURNAL ILMIAH ANNAJMI MUSALFIAH NIM. 09080205 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION
900 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 9 Tahun ke-6 2017 PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION IMPROVING THE READING COMPREHENSION
Lebih terperinciUpaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example
Upaya Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Narasi Ekspositoris Siswa Kelas XI SMK Yapek Gombong dengan Metode Example Non-Example Oleh : Dina Wardiah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa
Lebih terperincioleh Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN DAP (DEVELOPMENTALLY APPROPRIATE PRACTICE) DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CERPEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 SERIRIT oleh Nyoman
Lebih terperinciPendahuluan. Rizkya et al., Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya...
1 Peningkatan Kemampuan Menyusun Kata menjadi Kalimat Tanya dengan Media Kartu Kata pada Siswa Kelas III SDN Wirowongso 1 Jember Tahun Pelajaran 2012/2013 (Improving Student's Arrange Words to be Interogative
Lebih terperinciWardhani et al., Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi...
Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Media Gambar Berseri Siswa Kelas IV SDN 3 Tlogosari Sumbermalang Situbondo Pelajaran 2012/2013 (The Improving Writing Narrative Essay by
Lebih terperinciPENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)
PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) Yelda Regesti 1, Fazri Zuzano 1, Arlina Yuza 1 1 Program Studi
Lebih terperinci(Using Cooperative Learning STAD Model To Improve Writing Skill Of The First Year Students At SMPN 25 Pekanbaru) DARUSMAN AR *)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI KELAS VII SMP NEGERI 25 PEKANBARU (Using Cooperative Learning STAD Model To Improve
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGANALISIS UNSUR INSTRINSIK CERITA LEGENDA SISWA KELAS V SDN 034 SUKAJADI KOTA PEKANBARU Otang
Lebih terperinciGERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI SISWA SMP Raisya Andhira Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia raisyaandhira@student.upi.edu
Lebih terperinciISSN Kumpulan Artikel Mahasiswa Pendidikan Teknik Informatika (KARMAPATI) Volume 2, Nomor 3, Mei 2013
Penerapan Model Pembelajaran Interactive Conceptual Instruction (ICI) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Jaringan Komputer Pada Siswa Kelas X/TKJ SMK TI Bali Global Singaraja I Wayan Ardana 1, I Gede Sudirtha
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH
KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI BERDASARKAN TEKS WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR KABUPATEN PESISIR SELATAN ARTIKEL ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciPENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 1 KUBU
1 PENERAPAN TEKNIK PEMODELAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI PADA SISWA KELAS X3 SMA NEGERI 1 KUBU Ni Kadek Ima Suryani, I.B. Putrayasa, I Made Astika Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinciOleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM
Penerapan Model Pembelajaran Metakognitif untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Singaraja Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh I Putu Budhi Sentosa, NIM 1015057117 Jurusan
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE Usep Prasetiyo Utomo 1), Hartono 2), M. Shaifuddin 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinciKESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD. Oleh
KESESUAIAN ISI DAN BAHASA BUKU TEKS BAHASA INDONESIA KELAS VIII TERBITAN KEMDIKBUD Oleh Trie Utami Nurlaksana Eko Rusminto Karomani Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan e-mail: trie.utami333@gmail.com
Lebih terperinciHALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN
HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL KEPALA BERNOMOR STRUKTUR DI SDN 03 BATUNG Disusun Oleh: RENI FIRMASARI
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR Febriana Dwi Fitri Astuti 1), Sukarno 2), H. Soegiyanto 3) PGSD FKIP
Lebih terperinciKata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.
ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN SISWA KELAS V MI MUHAMMADIYAH KLOPOGODO, KECAMATAN GOMBONG, KABUPATEN KEBUMEN, TAHUN 2014/2015 Oleh: Sri Wardani Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA
Peningkatan Kemampuan Menulis (Rahayu Dwi Putriani) 806 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA UNTUK ANAK TUNARUNGU KELAS X DI SLB NEGERI PURBALINGGA THE IMPROVEMENT OF
Lebih terperinciOleh. Ni Wayan Purni Lestari,
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI PRACTICE-REHEARSAL PAIRS (PRAKTIK BERPASANGAN) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KKPI SISWA KELAS X TB4 SMK NEGERI 2 TABANAN TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN METODE FIELD TRIP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS VII A.3 SMP NEGERI 1 SINGARAJA
PENERAPAN METODE FIELD TRIP SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA DI KELAS VII A.3 SMP NEGERI 1 SINGARAJA Ida Agung Ayu Mila Pradnyani, I Made Sutama, I Made Astika Jurusan
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA SISWA KELAS VIIIA SMP NEGERI 1 CANDIPURO MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN TEKNIK MIND MAPPING Increasing Ability to Write Report Text by VIIIA Students
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PICTURE AND PICTURE PADA SISWA SEKOLAH DASAR Siti Mundziroh, Andayani, Kundharu Saddhono Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas
Lebih terperinciOleh: Dian Kartika Sari program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS WACANA NARASI DENGAN METODE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS VIII H SMP NEGERI 3 KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Dian Kartika Sari program
Lebih terperinciPENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN Sutikno Apriyadi 1), Samidi 2), M Ismail Sriyanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta
Lebih terperinci1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2), 3), Dosen Prodi PGSD FKIP UNS
PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN Katrin Primadyaningsih 1), Siti Kamsiyati 2), Endang Sri Markamah 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl.
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA Elly Suryani SMP Negeri 1 Stabat, kab. Langkat e-mail: m.ellysuryani@gmail.com Abstract: The purpose of this study to
Lebih terperinciPENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI
PENINGKATAN MENARASIKAN TEKS WAWANCARA DENGAN TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VII.4 SMPN 6 BUKITTINGGI Oleh: Venny Jayanty 1, Wirsal Chan 2, Ellya Ratna 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinci