Veni Hadju Nurpudji Astuti
|
|
- Surya Makmur
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Veni Hadju Nurpudji Astuti
2 Penelitian di Unhas; yang dilaksanakan di Pusat Studi Gizi dan Pangan, mahasiswa S3, S2, dan S1. Kendala waktu, pada umumnya yang bisa disampaikan adalah penelitian PSGP. Studi S2 dan S3 pada umumnya intervensi, dan tidak disajikan pada kesempatan ini. Studi S1 pada umumnya deskriptif namun sampelnya kecil walaupun berasal dari berbagai daerah di Indonesia Timur.
3 KELOMPOK IBU HAMIL/ MENYUSUI 2. Provinsi Gorontalo
4 Gakin (n=114) Non Gakin (n=6) Total (n=120)
5 Frekuensi Makan : Meningkat Menurun Jumlah Konsumsi : Meningkat Menurun n % Pantangan Makan : Ya Tidak Makanan yg dianjurkan Ya Tidak
6 Kalori Protein KH Lemak Kalesteral SFA MUFA PUFA Phytat Fiber Trimister 1-2 (n=55) Konsumsi Trimister 3 (n=65) Konsumsi
7 Energi Protein Vit. A Vit. D Vit. E Thiamin Kalsium Fosfor Besi Seng
8 KELOMPOK IBU HAMIL/ MENYUSUI 2. Provinsi Sulawesi Selatan
9 Jenis Zat Gizi Mean ± SD RDA* % RDA Energi (kkal) 1301,63 ± 474, ,16 Protein (g) 48,42 ± 17, ,26 Vitamin A (RE) 604,65 ± 483, ,58 Vitamin D ( g) 13,73 ± 7, ,3 Vitamin E (mg) 4,89 ± 2, ,3 Vitamin C (mg) 31,78 ± 32, ,39 Thiamin (mg) 0,52 ± 0,18 1,3 40 Riboflavin (mg) 0,53 ± 0,29 1,4 37,86 Niasin (mg) 7,18 ± 2, ,23 Vitamin B6 (mg) 0,81 ± 0,39 1,7 47,64 As. Folat ( g) 1170,35 ± 613, ,06 Vit. B12 ( g) 3,69 ± 2,093 2,6 142,13 Kalsium (mg) 208,19 ±183, ,91 Posfor (mg) 739,54 ± 256, ,26 Magnesium (mg) 167,95 ± 63, ,98 Besi (mg) 6,12 ±10, ,49 Zink (mg) 5,92 ± 10,18 13,5 43,86 Fiber (gr) 7,08 ± 4, ,61 Phitat (gr) 0,74 ± 0, ,46 RDA untuk ibu hamil trimester II dan Kelompok umur tahun (Reference : AKG
10 100 84, ,8 40,2 53,2 59, ,8 0 anemia normal tr I tr II tr III Gambar 4 : Distribusi Status Hemoglobin Berdasarkan Usia Kehamilan Ibu 10
11 KELOMPOK BAYI DAN BALITA 1. Provinsi Gorontalo
12 Gakin (N = 198) Non Gakin (n= 42) Total (n = 240)
13 Kurus STATUS GIZI BALITA Pendek Gakin Non gakin Total
14 (n=49) (n=44) (n=56) Total (n=44) (n=48) (n=240 )
15 Kab. Gorontalo Nasional (SUSENAS 2003) Stunting (pendek) Wasting (kurus) Kab. Gorontalo Nasional (SKIA'95) Kab. Gorontalo Nasional (SKRT'01)
16 (n=49) '6-11 ' Total
17 n % 1. Pernah menerima ASI Waktu pertama kali disusui (n=225): < 1 Jam 3. Pralakteal : Madu 1-23 Jam Jam 48 Jam Air gula Air Putih
18 n % 1. Pemberian MP-ASI pertama 0 bln 1 bln 2 bln 3 bln 4 bln 2. Jenis MP-ASI pertama Bubur Pabrik Bubur tepung / beras Sagu Pisang Lainnya 3. Cara pemberian MP-ASI Pakai sendok Pakai tangan lainnya
19 Konsumsi MP-ASI anak balita (6-11 bln) n = bln WHO* Konsumsi % Protein Vitamin A Folate Niasin Asam pantotent Riboflovin Thiamin Vitamin B Vitamin B Vitamin C Vitamin D Kalsium Fhosfor Magnesium Kalium Besi Zinc Mangan
20 Asupan Energi Umur Rekomendasi Asupan % 6-11 bln* bln* bln * Dianggap masih menyusui
21 Asupan Kalori 6-11 bulan bulan Energi 190 kkal bulan 24 Energi 366 kkal Protein 65 Energi 508 kkal 11 Lemak Karbohidrat
22
23 Asupan Kalori Umur Rekomendasi Asupan % 6-11 bulan* bulan* bulan * Dianggap masih menyusui
24 Asupan Makronutrien 6-11 bulan 8,94 13, bulan ,61 Protein Lemak Karbohidrat Protein Lemak Karbohidrat bulan Protein Lemak Karbohidrat
25 Konsumsi MP-ASI anak balita (6-11 bln) 6-11 bln WHO* Konsumsi % Protein Vitamin A Folate Niasin Asam pantotent Riboflovin Thianin Vitamin B Vitamin B Vitamin C Vitamin D Kalsium Fhosfor Magnesium Kalium Besi Zinc Mangan
26 Konsumsi MP-ASI anak balita (12-23 bln) bln WHO* Konsumsi % Protein Vitamin A A. folat Niasin A. pantotenat Riboflavin Thiamin Vitamin B Vitamin B Vitamin C Vitamin D Kalsium Fosfor Magnesium Kalium Besi Zinc Mangan
27 Vit. A Vit. E Vit. B1 Vit. B2 Vit. C Asupan Gizimikro Vitamin Anak Balita bln
28 Frekuensi Konsumsi Anak 6-11 bln Umur 6-11 bln 3 x/ minggu Buah lain B ubur pabrik Ikan Snac/krup. 18.7% 21.3% 26.7% 36.0% Sayur hijau 14.6% Telur Susu fo rmula M ie instan Kacang hijau Susu sapi Sayur merah 9.3% 8.0% 8.0% 5.4% 4.0% 4.0% Daging sapi Tempe Daging ayam Hati Buah merah 0.0% 0.0% 0.0% 0.0% 0.0%
29 Umur bln min. 3 x / minggu Ikan 86.8% Snack,kerupuk Sayuran hijau 46.9% 55.1% Buah lain 38.8% M ie instan Telur Susu sapi Kacang hijau Bubur pabrik Sayur merah Susu formula Buah merah Tempe/tahu Daging ayam Hati Daging sapi 18.3% 17.3% 16.3% 10.2% 8.1% 5.1% 4.1% 3.0% 1% 1.0% 0.0% 26.5%
30 Prevalensi Gizi kurang dan Gizi buruk BB/U TB/U BB/TB Gizi kurang Gizi baik
31 Status Gizi menurut Umur BB/U Z-score umur anak (bulan)
32 Status Gizi menurut Umur TB/U Z-score Umur anak (bul an)
33 Status Gizi menurut Umur BB/TB Z-score Umur anak (bulan)
34 Status gizi anak balita menurut BB/U, TB/U dan BB/TB berdasarkan kelompok umur ,435,8 27,7 34,3 26,6 13,5 9,5 4,2 4,1 5,3 6, , ,8 10,9 4,3 2, ,2 0,5 I II III IV I II III IV I II III IV BB/U TB/U BB/TB I = 0 5 bulan (n=72) II = 6-11 bulan (n=74) III = bulan (n=94) IV = bulan (n=201)
35
36 50 BB/U 50 BB/TB Malra MTB Malra MTB <-3 z-score <-2 z-score TB/U Malra MTB
37 50 BB/U bl 6-11 bl bl bl bl bl TB/U bl 6-11 bl bl bl bl bl
38 Malra (%) MTB (%) Menerima MP-ASI Pemberian MP-ASI pertama : 1 3 bl 4 5 bl 6 bl Jenis MP-ASI pertama : Bubur beras Bubur Instant (pabrik)
39 Asupan Kalori di Malra Umur Rekomendasi Asupan % 6-11 bulan* bulan* bulan * Dianggap masih menyusui
40 Asupan Kalori di MTB Umur Rekomendasi Asupan % 6-11 bulan* bulan* bulan * Dianggap masih menyusui
41 Konsumsi MP-ASI anak balita (6-11 bln) di Malra 6-11 bln WHO* Konsumsi % Protein Vitamin A Folate Niasin Asam pantotent Riboflovin Thiamin Vitamin B Vitamin B Vitamin C Vitamin D Kalsium Fhosfor Magnesium Kalium Besi Zinc Mangan
42 Konsumsi MP-ASI anak balita (6-11 bln) di MTB 6-11 bln WHO* Konsumsi % Protein Vitamin A Folate Niasin Asam pantotent Riboflovin Thiamin Vitamin B Vitamin B Vitamin C Vitamin D Kalsium Fhosfor Magnesium Kalium Besi Zinc Mangan
43 Frekuensi Konsumsi Makanan MP-ASI Pada Anak 6-11 bln Maluku Tenggara Maluku Tenggara Barat Sayur hju 36.0 Buah lain 12.5 Ikan 20.8 Sayur mrh 8.4 Susu fml 12.5 Ikan 6.3 Bubur pbr 12.5 Susu frm 6.3 Buah mrh 10.4 Bubur pbr 4.2 Buah lain 10.4 Telur 4.2 Snack/krp 6.3 Buah mrh 4.2 Telur 4.2 Susu sapi 2.1 Sayur mrh 4.2 Dag. ayam 2.1 Susu sapi 0.0 Hati 2.1 Dag. Sapi 0.0 Kac. Hijau 2.1 Dag.ayam Hati Sayur hju Jus buah Tahu/tmp 0.0 Snack/krp 2.1 Kac. Hijau 0.0 Dag. 0.0 Sapi Jus buah Tahu/tmp
44 Frekuensi Konsumsi Makanan MP-ASI pada Anak bln Maluku Tenggara Maluku Tenggara Barat Ikan 64.3 ikan 43.4 Sayur hju 64.3 sayur hijau 41.5 Buah lain 14.3 Buah mrh 17.0 Sayur mrh 10.8 buah lain 13.2 Telur 10.7 Kac. Hju 7.5 Buah mrh 10.7 Snack/krp 3.8 Susu frm 7.1 Susu frm 1.9 Snack/krp 7.1 Bubur pbr 1.9 Susu sapi 5.4 Susu sapi 1.9 Bubur pbr 3.6 Dag. Sapi 1.9 Dag. Sapi 3.6 Hati 1.9 Dag. Ayam 3.6 Sayur mrh 1.9 Tahu/tmp 3.6 Dag. Ayam 0.0 Kac. Hju 3.6 Telur 0.0 Jus buah 3.6 Tahu/tmp 0.0 Hati 1.8 Jus buah 0.0
45 Frekuensi Konsumsi Makanan MP-ASI pada Anak bln Maluku Tenggara Maluku Tenggara Barat Ikan 81.2 Ikan 49.0 Sayur hju 56.9 Sayur hju 36.0 Buah mrh 18.8 Buah mrh 17.0 buah lain 18.8 buah lain 15.4 Snack/krp 13.2 Sayur mrh 9.8 Sayur mrh 12.5 Susu sapi 9.2 susu sapi 9.7 Telur 8.5 Telur 8.4 Kac. Hju 7.2 Kac. Hju 7.7 Snack/krp 7.2 Dag. Sapi 4.2 Dag.sapi 5.3 Jus buah 4.2 Susu frm 2.0 Susu frm 3.5 Bubur pbr 2.0 Hati 2.1 Tahu/tmp 2.0 Tahu/tmp 2.1 Jus buah 2.0 Dag. Ayam 1.4 Dag. Ayam 0.7 Bubur pbr 0.7 Hati 0.7
46 1. Kabupaten Takalar
47 ± Mean SD < -2 z - Score WHZ WAZ HAZ WHZ WAZ HAZ Total Sex Pria Wanita Umur 6-11 bln bln bln Kecamatan I II III IV V VI VII
48 59.6% 65.4% 68.9% 62.1% 27.9% 12.5% 25.2% 9.3% 23.6% 7.5% 31.1% 6.8% Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah SOSEK RENDAH SOSEK CUKUP
49 sayuran hijau krup uk,t aro,chicki ikan 81.5% 92.9% 84.3% t elur t emp e 25.7% 24.3% mie inst an 51.4% sayuran merah 15.8% b uah 35.8% kacang d ag ing sap i d ag ing ayam hat i 10.0% 2.9% 0.0% 0.0% susu no n f o rmula susu f o rmula 15.7% 21.4% b ub ur p ab rik 2.9%
50 1. Kabupaten Barru
51 Pola Makan Anak Kelompok umur Hanya ASI ASI + Minuman lainnya ASI + Makanan padat 0-1 (n=116) 88,8 8,6-2-3 (n=96) 73,9 16,7 6,3 4-5 (n=105) 37,1 15,2 45,7 6-8 (n=94) 6,4 3,2 90, (n=96) 4,2 2,1 93, (n=107) , (n=86) - 1,2 68,6
52 Energi (kkal) Protein (g) Vitamin A (RE) Thiamin (mg) Riboflavin (mg) Niacin (mg) Vitamin B12 Asam folat (mg) Vitamin C Kalsium Fosfor Magnesiium Besi Seng RDA (7-12 bln) ,4 0,5 3,8 0, bulan (n=94) ,08 0,14 1,0 0, ,4 1, bulan (n=96) ,09 0,11 1,12 0, ,3 1,1
53 Lanjutan RDA (13-36 bln) bulan (n=107) bulan (n=86) Energi (kkal) Protein (g) Vitamin A (RE) Thiamin (mg) 0,5 0,17 0,17 Riboflavin (mg) 0,6 0,18 0,18 Niacin (mg) 5,4 2,67 2,67 Vitamin B12 0,5 1,14 0,76 Asam folat (mg) Vitamin C Kalsium Fosfor Magnesiium Besi 8 2,0 2,3 Seng 10 1,8 2,1
54 45 Status Gizi (BB/U) 40 41,2 41, % 15 17, Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
55 Pemberian ASI 41,6 41,5 41,4 41,3 41,6 % 41,2 41,1 41,2 41 ASI Eksklusif Non-ASI Eksklusif
56 Status Gizi 45,00 40,00 35,00 30,00 25,00 43,90 % 20,00 15,00 10,00 5,00 30,90 25,20 - Gizi Baik Gizi Kurang Gizi Buruk
57 1. Kabupaten Mamuju Utara
58 Perbandingan konsumsi makanan anak balita dengan RDA Indonesia RDA Asupan % Energi ,3 56,2 Protein 25 26,6 106,4 Vitamin A ,8 89,1 Vitamin D 10 8,8 88,0 Vitamin E 6 2,7 45,0 Thiamin 0,5 0,28 56,0 Riboflavin 0,6 0,35 58,3 Niasin 5,4 4,27 79,1 Vitamin B 12 0,5 2,11 422,0 Asam Folat 40 51,94 129,9 Piridoksin 1,0 0,45 45,0 Vitamin C 40 14,2 35,5 Kalsium ,87 45,4 Fosfor ,82 178,7 Besi 8 3,69 46,1 Zinc 10 2,5 25,0
59 n <-3 SD >-2 SD SD Total ,0 26,5 61,5 Sex Pria Wanita ,7 9,5 25,3 27,6 60,0 62,9 Kel. Umur 0 5 bln 6 11 bln bln bln Status gizi anak berdasarkan berat badan per umur (BB/U) ,7 10,0 10,9 16,7 18,5 30,0 27,3 26,9 77,8 60,0 61,8 56,4
60 Status gizi anak berdasarkan tinggi badan per umur (TB/U) n <-2-2 SD SD Total ,0 48,0 Sex Pria Wanita ,0 44,8 40,0 55,2 Kel. Umur 0 5 bln 6 11 bln bln bln ,2 37,5 58,2 65,4 77,8 62,5 41,8 34,6
61 KELOMPOK ANAK SEKOLAH
62 1. Kabupaten Mamuju Utara
63 Status gizi siswa SD berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) IMT<14 IMT 14 n % n % Total (200) 32 16, ,0 Jenis kelamin Pria (110) Wanita (90) ,5 16, ,5 83,3
64 Status Anemia siswa SD di daerah penelitian Status Hb (n=88) Normal (Hb 12) Anemia ringan (10 Hb<12) Anemia sedang (8 Hb<10) Anemia berat (Hb<8) n % 39 44, ,9 5 5,7 1 1,1
65 Tabel Perbandingan konsumsi makanan Siswa SD dengan RDA Indonesia RDA Asupan % Energi ,44 56,9 Protein 45 42,4 94,2 Vitamin A ,3 66,9 Vitamin D 10 14,34 143,4 Vitamin E 10 4,67 46,7 Thiamin 1,0 0,44 44 Riboflavin 1,0 0,43 43 Niasin 9 6,5 72,2 Vitamin B 12 1,0 3, Asam Folat 90 96,44 107,2 Piridoksin 1,7 0,68 40 Vitamin C 50 20,6 41,2 Kalsium ,15 20,7 Fosfor ,7 125,9 Besi 14 3,85 27,5 Zinc 15 3,61 24,1
66 KELOMPOK REMAJA
67 1. Kabupaten Mamuju Utara
68 Tabel Status gizi menurut IMT, KEK dan Anemia pada remaja putri di daerah penelitian Status IMT IMT<18 IMT 18 Status KEK Normal (LILA 23,5 cm) KEK (LILA<23,5 cm) Status Hb (n=96) Normal (Hb 12) Anemia ringan (10 Hb<12) Anemia sedang (8 Hb<10) Anemia berat (Hb<8) N % ,0 69,0 45,5 54,5 28,1 45,8 25,0 1,1
69 Perbandingan konsumsi makanan Remaja putri dengan RDA Indonesia RDA Asupan % Energi ,2 51,7 Protein 62 40,42 65,2 Vitamin A ,1 50,8 Vitamin D 10 11, Vitamin E 8 3,6 45,0 Thiamin 1,0 0,41 41,0 Riboflavin 1,2 0,42 35,0 Niasin 10 6,3 63,0 Vitamin B 12 1,0 2,8 280,0 Asam Folat ,5 63,5 Piridoksin 1,5 0,68 45,3 Vitamin C 60 23,7 39,5 Kalsium ,88 20,0 Fosfor ,95 131,5 Besi 19 3,45 18,2 Zinc 15 3,56 23,7
70 53 Status Anemia ,4 % ,6 45 Normal Anemia
71 KELOMPOK DEWASA
72 1. Kabupaten Mamuju Utara
73 Status gizi ibu balita berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) n % Underweight (IMT < 18,5) 14 7,0 Normal (18,5 IMT 23,0) 82 41,0 Overweight (23,0<IMT<25,0) 42 21,0 Obesitas (IMT 25,0) 62 31,0
74 KELOMPOK MANULA
75 INTERVENSI GIZI DI MASYARAKAT
76 PELAYANAN GIZI DI RUMAH SAKIT DAN INSTITUSI
77 Masih banyak data yang belum dapat dikemukakan (Skripsi, thesis, disertasi) Sejauhmana data yang dipaparkan akan dapat membantu penyusunan Instrumen Kajian Pelayanan Gizi Data yang ada saat ini dapat dikumpulkan apabila diberikan waktu yang cukup (bila sangat diperlukan).
Status Gizi Masyarakat di Kabupaten Maluku Tenggara dan Maluku Tenggara Barat Propinsi Maluku
Status Gizi Vol. I, ARTIKEL No. 1 tahun ASLI 2008 Jurnal Propinsi Madani Maluku FKM UMI Jurnal Kesehatan Masyarakat Madani, ISSN.1979-2287,Vol.01 No.01, Tahun 2008 Status Gizi Masyarakat di Kabupaten Maluku
Lebih terperinciKehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan.
Kehamilan akan meningkatkan metabolisme energi karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya juga mengalami peningkatan selama masa kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut dibutuhkan untuk
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2013 TENTANG ANGKA KECUKUPAN GIZI YANG DIANJURKAN BAGI BANGSA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Pertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan antropometri (berat badan, tinggi badan, atau ukuran tubuh lainnya) dari waktu ke waktu, tetapi lebih
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG BAGI ANAK REMAJA. CICA YULIA, S.Pd, M.Si
GIZI SEIMBANG BAGI ANAK REMAJA CICA YULIA, S.Pd, M.Si Remaja merupakan kelompok manusia yang berada diantara usia kanak-kanak dan dewasa (Jones, 1997). Permulaan masa remaja dimulai saat anak secara seksual
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Asupan Gizi Ibu Hamil 1. Kebutuhan Gizi Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh keadaan gizi (Kemenkes, 2014). Indonesia merupakan akibat penyakit tidak menular.
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas kerja yang tinggi. Ketiga hal ini dipengaruhi oleh keadaan gizi
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi dan Status Gizi Karakteristik Sosial Ekonomi Karakteristik sosial ekonomi dibagi menjadi dua, yaitu karakteristik individu dan karakteristik keluarga.
Lebih terperinciPenting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui
Penting Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui 1 / 11 Gizi Seimbang Untuk Ibu Hamil Dan Menyusui Perubahan Berat Badan - IMT normal 18,25-25 tambah : 11, 5-16 kg - IMT underweight < 18,5 tambah : 12,5-18 kg - IMT
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL
71 Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Tanggal wawancara: Kode responden PENGETAHUAN, SIKAP, PRAKTEK KONSUMSI SUSU DAN STATUS GIZI IBU HAMIL Nama Responden :... Alamat :...... No. Telepon :... Lokasi penelitian
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes
GIZI SEIMBANG BALITA OLEH : RINA HASNIYATI, SKM, M.Kes 1 GIZI BALITA dan ANAK 1-5 tahun Balita Dibedakan : * 1 3 tahun : Batita * 4 5 tahun : usia pra sekolah >5 thn- 9 tahun anak-anak Pertambahan tinggi
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:HK TENTANG
NOMOR:HK.00.05.5.1142 TENTANG ACUAN PENCANTUMAN PERSENTASE ANGKA KECUKUPAN GIZI PADA LABEL PRODUK PANGAN RI, Menimbang : a. bahwa pangan yang disertai pernyataan mengandung vitamin, mineral, dan atau zat
Lebih terperinci2011, No BAB 9 FORMAT
5 LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.03.1.23.11.11. TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475
Lebih terperinciPEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi
Tanggal 16 Oktober 2014 PEMBERIAN MP ASI SETELAH ANAK USIA 6 BULAN Jumiyati, SKM., M.Gizi PENDAHULUAN Usia 6 bulan hingga 24 bulan merupakan masa yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan
Lebih terperinciHasil Studi Biaya Pangan. Kerjasama BAPPENAS & WFP
Hasil Studi Biaya Pangan Kerjasama BAPPENAS & WFP Maret 2017 Struktur Presentasi Investasi di bidang gizi Peningkatan Nilai Untuk Uang 1 Pengantar Studi Biaya Pangan 2 Metode 3 Hasil dan Temuan 4 Pengalaman
Lebih terperinci3. plasebo, durasi 6 bln KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
persisten, RCT 2. Zn + Vit,mineral 3. plasebo, durasi 6 bln BB KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS BB, PB Zn dan Zn + vit, min lebih tinggi drpd plasebo Kebutuhan gizi bayi yang tercukupi dengan baik dimanifestasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan salah satu unsur yang sangat dibutuhkan dalam unsur pembangunan. Peningkatan kemajuan teknologi menuntut manusia untuk dapat beradaptasi dengan
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa
Lebih terperinci2013, No.710 6
6 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWASAN MINUMAN KHUSUS IBU HAMIL DAN/ATAU IBU MENYUSUI PERSYARATAN KEAMANAN, MUTU DAN GIZI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengukuran Indeks Pembangunan Manusia ( IPM ), kesehatan adalah salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus dipandang
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
27 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Sosial Ekonomi Sampel dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan rentang usia 20-55 tahun. Menurut Hurlock (2004) rentang usia sampel penelitian ini dapat dikelompokkan
Lebih terperinciNurlindah (2013) menyatakan bahwa kurang energi dan protein juga berpengaruh besar terhadap status gizi anak. Hasil penelitian pada balita di Afrika
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah gizi masih menjadi perhatian di negara berkembang termasuk Indonesia. Hal ini dapat terlihat di dalam rumusan Millennium Development Goals (MDGs) goal pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan salah satu indikator keberhasilan layanan kesehatan di suatu Negara. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia
Lebih terperinciLampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura
Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Puskesmas Putri Ayu Kecamatan Telanaipura 66 67 Lampiran 2. Kisi-kisi instrumen perilaku KISI-KISI INSTRUMEN Kisi-kisi instrumen pengetahuan asupan nutrisi primigravida
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. namun WHO menetapkan remaja (adolescent) berusia antara tahun.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan salah satu kelompok usia yang memiliki tingkat kerentanan cukup tinggi disaat masa pertumbuhan dan pada masa ini terjadi proses kehidupan menuju kematangan
Lebih terperinciSPESIFIKASI PENGADAAN BARANG PROYEK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2011 UNTUK BALITA KURANG GIZI
SPESIFIKASI PENGADAAN BARANG PROYEK PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT TAHUN 2011 UNTUK BALITA KURANG GIZI Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan (PMT-P) untuk balita dengan berat badan di bawah standart dalam bentuk
Lebih terperinciPOLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN
POLA PEMBERIAN ASI DAN STUNTING BAYI USIA ENAM SAMPAI SEBELAS BULAN Trini Sudiarti Program Sudi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia 2017 1 Kerangka Paparan vpendahuluan vtinjauan Pustaka
Lebih terperinciMENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT. Nur Indrawaty Liputo. Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
MENU BERAGAM BERGIZI DAN BERIMBANG UNTUK HIDUP SEHAT Nur Indrawaty Liputo Bagian Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Disampaikan pada Seminar Apresiasi Menu Beragam Bergizi Berimbang Badan Bimbingan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gizi memegang peranan penting dalam siklus hidup manusia. Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan dengan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Ksep Pengetahuan 2.1.1. Pengertian Pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
Lebih terperinciGIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7
GIZI WANITA HAMIL SEMESTER VI - 6 DAN 7 METABOLISME MINERAL PADA WANITA HAMIL : KALSIUM DAN FOSFOR Selama kehamilan metabolisme kalsium dan fosfor mengalami perubahan. ABSORBSI kalsium dalam darah menurun
Lebih terperinciBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.03.1.23.11.11.09605 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN NOMOR HK.00.06.51.0475 TAHUN 2005 TENTANG
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI )
TINJAUAN PUSTAKA Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI ) Sebagai acuan bagi produsen pangan dalam memproduksi MP-ASI, Indonesia telah menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang MP-ASI yang terdiri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduk usia lanjut di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Struktur penduduk dunia saat ini menuju proses penuaan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah dan proporsi penduduk usia lanjut. Proporsi penduduk usia lanjut di Indonesia
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Status Gizi Status gizi merupakan keadaan yang diakibatkan oleh status keseimbangan antara jumlah asupan zat gizi atau jumlah makanan (zat gizi) yang dikonsumsi dengan jumlah
Lebih terperinciSTATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN
Pendidikan Biologi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mata Kuliah (Pilihan): Ilmu Gizi 2 SKS STATUS GIZI, ANGKA KECUKUPAN GIZI, DAN PENILAIAN KONSUMSI PANGAN Kompetensi
Lebih terperinciDIIT SERAT TINGGI. Deskripsi
DIIT SERAT TINGGI Deskripsi Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati. Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan. Serat terdiri
Lebih terperinciINFORMASI NILAI GIZI
Format Informasi Nilai Gizi untuk pangan yang biasa dikombinasikan dengan pangan lain sebelum dikonsumsi INFORMASI NILAI GIZI Takaran saji. (URT) ( g) Jumlah Sajian per Kemasan :. JUMLAH PER SAJIAN Sereal
Lebih terperinciMasa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai
Masa nifas adalah masa dimulai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta sampai 6 minggu setelah melahirkan (Pusdiknakes, 2003:003). Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Era Globalisasi seharusnya membawa pola pikir masyarakat kearah yang lebih modern. Dimana saat ini telah berkembang berbagai teknologi canggih yang dapat membantu
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR PENGUJIAN BAHAN PANGAN
No. BAK/TBB/BOG311 Revisi : 00 Tgl. 01 Mei 2010 Hal 1 dari 9 BAB III ACUAN LABEL GIZI Jika kita membeli produk makanan atau minuman di supermarket, seringkali Informasi Nilai Gizi yang tercetak pada kemasan
Lebih terperinci12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG
12 PESAN DASAR NUTRISI SEIMBANG Makanlah Aneka Ragam Makanan Kecuali bayi diperlukan tubuh baik kualitas maupun kuantintasnya Triguna makanan; - zat tenaga; beras, jagung, gandum, ubi kayu, ubi jalar,
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
23 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Contoh Karakteristik contoh meliputi usia, pendidikan, status pekerjaan, jenis pekerjaan, riwayat kehamilan serta pengeluaran/bulan untuk susu. Karakteristik contoh
Lebih terperinciPola Makan Sehat. Oleh: Rika Hardani, S.P.
Pola Makan Sehat Oleh: Rika Hardani, S.P. Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-2, Dengan Tema: ' Menjadi Ratu Dapur Profesional: Mengawal kesehatan keluarga melalui pemilihan dan pengolahan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kehidupan sehari-hari, pangan mempunyai peranan penting bagi
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pola Pangan Anak Balita Dalam kehidupan sehari-hari, pangan mempunyai peranan penting bagi manusia. Peran pokok pangan adalah untuk mempertahankan
Lebih terperincikekurangan energi kronik (pada remaja puteri)
kekurangan energi kronik (pada remaja puteri) BAB I PENDAHALUAN A. LATAR BELAKANG Masalah gizi masih merupakan beban berat bagi bangsa, hakekatnya berpangkal dari keadaan ekonomi dan pengetahuan masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendek atau stunting. Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik berupa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai negara berkembang, Indonesia masih menghadapi berbagai masalah kesehatan terutama dalam bidang gizi. Salah satu permasalahan gizi yang cukup penting dan perlu
Lebih terperinciPengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya
Pengertian Bahan Pangan Hewani Dan Nabati Dan Pengolahannya Secara garis besar, bahan pangan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu bahan pangan asal tumbuhan (nabati) dan bahan pangan asal hewan (hewani).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting menurut WHO Child
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stunting merupakan kondisi kronis yang menggambarkan terhambatnya pertumbuhan karena malnutrisi jangka panjang. Stunting menurut WHO Child Growth Standart didasarkan
Lebih terperinciISSN InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI. di Indonesia. 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia
ISSN 2442-7659 InfoDATIN PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI SITUASI GIZI di Indonesia 25 Januari - Hari Gizi dan Makanan Sedunia Pembangunan kesehatan dalam periode tahun 2015-2019 difokuskan
Lebih terperinciPENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG
PENYUSUNAN DAN PERENCANAAN MENU BERDASARKAN GIZI SEIMBANG Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi
Lebih terperinciPenyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang
Penyusunan dan Perencanaan Menu Berdasarkan Gizi Seimbang By. Jaya Mahar Maligan Laboratorium Nutrisi Pangan dan Hasil Pertanian PS Ilmu dan Teknologi Pangan Jurusan THP FTP UB Menu France : daftar yang
Lebih terperinciPeran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak
v Peran ASI Bagi Tumbuh Kembang Anak Speaker: dr. FALLA ADINDA BIOGRAFI dr. Fala Adinda Pringgayuda Dokter Laktasi sertifikasi SELASI (Sentra Laktasi Indonesia) Head consultant doctor PT Pathlab Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tergantung orang tua. Pengalaman-pengalaman baru di sekolah. dimasa yang akan datang (Budianto, 2009).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak SD (sekolah dasar) yaitu anak yang berada pada usia 6-12 tahun, memiliki fisik yang lebih kuat dibandingkan dengan balita, mempunyai sifat individual dalam banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN (6; 1) (11)
anemia. (14) Remaja putri berisiko anemia lebih besar daripada remaja putra, karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia adalah keadaan dimana jumlah eritrosit dalam darah kurang dari yang dibutuhkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa Kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir.
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. dalam jumlah yang tepat dan berkualitas baik. lingkungan kotor sehingga mudah terinfeksi berbagai penyakit.
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Balita merupakan kelompok usia dalam daur kehidupan yang mana pertumbuhannya tidak sepesat pada masa bayi, tetapi aktifitasnya banyak. Bermain dan selalu bermain
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG. Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat
BAB I LATAR BELAKANG A. Latar Belakang Masalah gizi di Indonesia sampai saat ini masih mencakup 4 hal yaitu Kekurangan Vitamin A (KVA), Anemia Gizi Besi (AGB), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY)
Lebih terperinciGIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA
1 GIZI SEIMBANG PADA USIA DEWASA 2 PENDAHULUAN Keberhasilan pembangunankesehatan Tdk sekaligus meningkat kan mutu kehidupan terlihat dari meningkatnya angka kematian orang dewasa karena penyakit degeneratif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah adalah investasi bangsa, karena mereka adalah generasi penerus bangsa. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia harus dilakukan sejak dini, secara
Lebih terperincimakalah KEK dalam kehamilan
makalah KEK dalam kehamilan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Empat masalah gizi utama di Indonesia yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK), Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), Kekurangan Vitamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kuning melalui proses fermentasi jamur yaitu Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer, atau Rhizopus oligosporus. Tempe dikenal sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia mempunyai beranekaragam biji-bijian kacang polong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan tempe seperti kacang merah, kacang hijau, kacang tanah, biji kecipir,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Juni 2007 Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. H.
KATA PENGANTAR Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Rawan pangan dan gizi masih menjadi salah satu masalah besar bangsa ini. Masalah gizi berawal
Lebih terperinciPokok Bahasan. Ruang Lingkup. Gizi Bagi Pekerja. Kebutuhan Gizi Pekerja. ASI di Tempat Kerja 31/03/2014 2
Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI 31/03/2014
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penanggulangan masalah gizi dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang paling baik adalah pada masa menjelang dan saat prenatal, karena: (1) penelitian
Lebih terperinciV. HASIL DAN PEMBAHASAN
V. HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI BERDASARKAN STUDI LITERATUR Studi literatur ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi sebanyakbanyaknya mengenai empat jenis produk yang diproduksi PT.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Status Gizi Status gizi sangat berkaitan erat dengan status kesehatan masyarakat dan merupakan salah satu faktor yang menenutkan kualitas sumber daya manusia, status gizi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan fisiknya dan perkembangan kecerdasannya juga terhambat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anemia merupakan keadaan masa eritrosit dan masa hemoglobin yang beredar tidak memenuhi fungsinya untuk menyediakan oksigen bagi jaringan tubuh (Handayani, 2008). Anemia
Lebih terperinciNutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif. dr. Yulia Megawati
Nutrisi untuk Mendukung Tenaga Kerja yang Sehat dan Produktif dr. Yulia Megawati Tenaga Kerja Adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciBab 1.Pengenalan MP ASI
Bab 1.Pengenalan MP ASI Apa sih MPASI itu? MPASI adalah singkatan dari Makanan Pendamping ASI. Pendamping ASI, jadi ASI tetap diberikan kepada bayi ya... Hal pertama yang harus kita ingat adalah usia bayi,
Lebih terperinci67,3 54,5 43,6 32,7 1,8 0. Kategori umur orangtua contoh. Gambar 3 Sebaran umur orangtua contoh
31 Karakteristik Sosial Ekonomi keluarga Umur orangtua Sebaran umur orangtua contoh dikelompokkan menjadi empat golongan, yaitu kelompok remaja (
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat dilakukan. pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010-2015 dilakukan pembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan bangsa. Pemerintah memiliki
Lebih terperincienergi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
KESEIMBANGAN ENERGI Jumlah energi yang dibutuhkan dan yang dilepaskan dari makanan harus seimbang Satuan energi :kilokalori yaitu sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu air sebesar 1 kg sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anak usia sekolah dasar adalah anak yang berusia 6-12 tahun. Selama usia sekolah, pertumbuhan tetap terjadi walau tidak secepat pertumbuhan yang terjadi sebelumnya pada
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara berkembang, termasuk. Riskesdas, prevalensi anemia di Indonesia pada tahun 2007 adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anemia merupakan masalah gizi yang sering terjadi di dunia dengan populasi lebih dari 30%. 1 Anemia lebih sering terjadi di negara berkembang, termasuk Indonesia.
Lebih terperinciPENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF
PENGARUH KONSELING GIZI PADA IBU KELUARGA MISKIN TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Di susun oleh : Ai Nurhayati GMK - A.5633 Komisi Pembimbing Ketua : Prof.Dr. Ir. Hardinsyah, MS Anggota: Prof.DR.Ir. Hidayat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi kelangsungan hidup suatu bangsa. Status gizi yang baik merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keadaan gizi yang baik dapat dicapai dengan memperhatikan pola konsumsi makanan terutama energi, protein, dan zat gizi mikro. Pola konsumsi makanan harus memperhatikan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemahaman Menurut W.J.S Poerwodarminto, pemahaman berasal dari kata "Paham yang artinya mengerti benar tentang sesuatu hal. Pemahaman merupakan tipe belajar yang lebih tinggi
Lebih terperinciGizi Dalam Siklus Kehidupan BAYI
Gizi Dalam Siklus Kehidupan BAYI OLEH ALFIAH DARA LUBIS ( 5143142002 ) ANGGUN SARASWATI T. ( 5142142008 ) AUDINA UTAMI ( 5141142003 ) AZRA AULIA ( 5142142001 ) WINDA ARISKA ( 5141142015 ) ULFA MAHARANI
Lebih terperinciPANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
PANDUAN PENGISIAN KUESIONER PEMANTAUAN STATUS GIZI (PSG) DAN MONITORING EVALUASI KEGIATAN PEMBINAAN GIZI I. IDENTITAS LOKASI 1. Provinsi : Tulis nama dan kode provinsi dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciLEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN
85 LAMPIRAN 1 LEMBAR KESEDIAAN DALAM PENELITIAN Penelitian yang berjudul : Penilaian Asupan Kalsium Berdasarakan Jenis Kelamin, Tingkat Pengetahuan, Aktivitas Olahraga, dan Tingkat Pendidikan Orang Tua
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan. Komponen ini memberikan kontribusi. dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan dan gizi merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam pembangunan. Komponen ini memberikan kontribusi dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpenuhi. Anak sekolah yang kekurangan gizi disebabkan oleh kekurangan gizi pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keadaan gizi kurang dapat ditemukan pada setiap kelompok masyarakat. Pada hakikatnya keadaan gizi kurang dapat dilihat sebagai suatu proses kurang asupan makanan ketika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. trimester III sebesar 24,6% (Manuba, 2004). Maka dari hal itu diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah atau jumlahnya kurang dari kadar normal. Di Indonesia prevalensi anemia pada
Lebih terperinciABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013
ABSTRAK PENELITIAN BERBASIS PROGRAM STUDI (PRODI) TAHUN 2013 Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Universitas Hasanuddin Kampus Unhas Tamalanrea Jln. Perintis Kemerdekaan KM. 10 Makassar
Lebih terperinci7 Manfaat Daun Singkong
7 Manfaat Daun Singkong Manfaat Daun Singkong Penduduk asli negara Indonesia tentunya sudah tidak asing lagi dengan pohon singkong. Pohon singkong merupakan salah satu jenis tanaman yang banyak ditanam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lainnya gizi kurang, dan yang status gizinya baik hanya sekitar orang anak
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Hasil analisis data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas 2005) menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan gizi kurang pada anak usia sekolah yaitu
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR MUTU GIZI, PELABELAN, DAN PERIKLANAN SUSU FORMULA PERTUMBUHAN DAN FORMULA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-3 TAHUN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLantin sulistyorini, Erti Ikhtiarini Program studi Ilmu Keperawatan Program studi Ilmu Keperawatan
KULIAH KERJA NYATA PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KKN-PPM) GERAKAN SAYANG IBU DAN BAYI (GeSIB) SEBAGAI SOLUSI MASALAH KURANG ENERGI KALORI (KEK) PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN JELBUK KABUPATEN JEMBER Lantin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang dibutuhkan setiap hari dalam jumlah tertentu sebagai sumber energy dan zat-zat gizi. Kekurangan atau kelebihan dalam
Lebih terperinci- Beri tanda (X) pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat. - Pertanyaan berupa isian, harap dijawab dengan singkat dan jelas
Lampiran 1 Kuesioner penelitian Kuesioner ini digunakan untuk memperoleh informasi mengenai persepsi dan pola konsumsi konsumen di Jakarta Pusat terhadap produk uman ibu hamil dan/atau ibu menyusui. Hasil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup manusia dimulai sedini mungkin sejak masih bayi. Salah satu faktor yang memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Sarapan Pagi Sarapan pagi adalah makanan atau minuman yang memberikan energi dan zat gizi lain yang dikonsumsi pada waktu pagi hari. Makan pagi ini penting karena makanan yang
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. zat gizi, diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi, diberikan pada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009
KUESIONER PENELITIAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG NUTRISI BAGI KESEHATAN DI SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 MEDAN TAHUN 2009 No. Responden : Kelas : Diisi oleh peneliti Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah
Lebih terperinci: Ceramah, presentasi dan Tanya jawab
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) Pokok Bahasan : Kesehatan Bayi Sub Pokok Bahasan : Penyuluhan MP ASI Sasaran : Ibu yang mempunyai Bayi usia 0-2 tahun di Puskesmas Kecamatan Cilandak Waktu : 30 menit (08.00-08.30)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak, masa remaja, dewasa sampai usia lanjut usia (Depkes, 2003).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gizi merupakan salah satu penentu kualitas sumber daya manusia. Kekurangan gizi akan menyebabkan kegagalan pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan, menurunkan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
4 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pola Konsumsi Makanan Dalam kehidupan sehari-hari, orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu kebutuhan pokok manusia. Fungsi pokok makanan adalah untuk
Lebih terperinci