lemodul PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "lemodul PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)"

Transkripsi

1 1 le BAB 1 DESAIN MODEL Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system (flowchart), untuk menunjukkan secara tepat arti fisiknya / urutan prosedur kerja terkait dimana nantinya physical system dapat menunjukkan kepada user bagaimana nantinya sistem secara fisik akan diterapkan dan Logical Model (Diagram Arus Data) untuk melihat fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika proses kerja. Arus Data di DAD dapat dijelaskan dengan menggunakan Kamus Data. PROSEDUR SISTEM PERMINTAAN BARANG 1. Setiap Awal Tahun Ka. Bag. Umum akan memberikan daftar stok barang dan daftar departemen perusahaan kepada staf umum untuk dicatat dalam file barang dan file departemen perusahaan. Berdasarkan Data Barang yang ada, Staf Umum akan memberikan daftar barang perusahaan kepada seluruh departemen agar masing-masing departemen mengetahui barang apa saja yang bisa diminta 2. Setiap Awal bulan departemen perusahaan mengajukan permintaan barang kepada staf umum dengan memberikan formulir permintaan barang (FPB) yang berisi data-data departemen pemohon dan barang yang diminta. Staf umum akan melakukan pengecekan departemen dan barang apakah departemen terdaftar dan barang ada. 3. Jika tidak terdaftar atau barang tidak ada maka permintaan akan ditolak dengan mengembalikan FPB. Jika terdaftar dan barang ada, maka FPB akan dicatat dalam file permintaan. 4. Staf Umum akan membuat Daftar Permintaan Barang Departemen kepada Ka. Bag. Umum untuk meminta persetujuan Jumlah barang yang diminta oleh masing-masing departemen. Ka. Bag Umum akan memberikan verifikasi untuk daftar permintaan barang tersebut kepada staf umum. 5. Staf Umum akan mendata hasil verifikasi dari Ka.Bag Umum ke dalam file permintaan dan mengurangi stok barang pada file barang sesuai verifikasi yang ada. 6. Staf umum akan membuat bukti permintaan barang (BPB) yang akan diberikan ke departemen perusahaan yang meminta berikut barang. 7. Setiap akhir bulan staf umum akan membuat laporan permintaan barang kepada Ka. Bag. Umum sebagai laporan akhir.

2 2 PHYSICAL MODEL (FLOWCHART SYSTEM) Ka. Bag Umum Staf Umum Departemen Perusahaan START 1 2 Memberikan daf brg & daf dept prsh Terima daf brg & daf dept prsh Terima Daf Brg Prsh Daf Brg Daf Dept Prsh 1 Daf Dept Prsh Daf Brg Entry Daftar Daf Brg Prsh Memberikan FPB Dept_prsh Brg FPB Cetak Daf 3 Brg Prsh Daf Brg Prsh 4 Memberikan Daf Brg Prsh Terima Tolakan & FBP Kembali 3 FPB 2 x Menerima FPB END FPB Cek Dept 6 Dept Terdaftar T Y 5 Tolak & Kembalikan FBP FPB 4

3 3 Ka. Bag Umum Staf Umum Departemen Perusahaan Brg Terima Lap Permintaan Barang Cek Brg Terima BPB Lap Permintaan Brg Ada T 6 BPB x Y x Entry FPB 7 Terima Daf Minta Dept Cetak Daf Minta Dept Daf Minta Dept Daf Minta Dept 7 Permintaan Verifikasi Daf Minta Dept 8 Dept_prsh Daf Minta Dept Verifikasi Terima Verifikasi Daf Minta Dept Cetak BPB 8 Daf Minta Dept Verifikasi BPB Berikan BPB 9 Buat Lap Permintaan Barang Lap Permintaan 10

4 4 LOGICAL MODEL (DATA FLOW DIAGRAM) CONTEXT DIAGRAM (Level 0) Daf_brg Daf_minta_d ept_verifikasi Daf_ brg_ prsh FPB SISTEM PERMINTAAN KA. BAG. UMUM Daf_Dept_Prsh BARANG FPB_kembali DEPARTEMEN PERUSAHAAN Daf_Minta_Dept Lap_Permintaan BPB ZERO DIAGRAM (Level 1) Daf_minta_dept KA. BAG. UMUM Daf_Brg 2.0 Pengolahan Daf_brg_prsh Dept_Prsh Permintaan Barang FPB Daf_Dept_Prsh 1.0 Pendataan Daftar Barang & Daftar Dept Perusahaan BRG BPB DEPARTEMEN PERUSAHAAN FPB_Kembali Lap_Permintaan 3.0 * Cetak Laporan Permintaan PERMINTAAN Daf_minta_dept_verifikasi

5 5 DETAIL DIAGRAM 1.0 (Level 2) KA. BAG. UMUM Daf_Brg Daf_Dept_Prsh 1.1 * Entry Daftar Barang BRG 1.2 * Entry Daftar Departemen Perusahaan Dept_Prsh DETAIL DIAGRAM 2.0 (Level 2) DEPARTEMEN PERUSAHAAN FPB Dept_Prsh 2.2 * FPB_Kembali Terima & Periksa BRG FPB 2.5* Cetak BPB KA. BAG UMUM FPB_OK PERMINTAAN 2.3 * Entry FPB Daf_minta_dept Daf_minta_dept_verifikasi Daf_Brg_Prsh BPB 2.4 * 2.1 * Pengolahan Cetak Daf Brg Verifikasi Perusahaan Permintaan

6 6 BAB 2 DESAIN INPUT ( RANCANGAN INPUT) Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah datadata yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh organisasi. Data dari hasil transaksi merupakan masukan bagi sistem informasi. Hasil dari sistem informasi tidak terlepas dari data yang dimasukkan. Kualitas masukan menentukan kualitas keluaran Garbage In Garbage Out Fungsi / Manfaat Dokumen Atau Formulir Sebagai Dokumen Dasar Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap Data dapat dicatat dengan jelas, konsisten dan akurat Dapat mendorong lengkapnya data, karena data yang dibutuhkan tertera dengan lengkap di dokumen dasar Bertindak sebagai pendistribusian data sesuai jumlah tembusan yang dibuat ke setiap bagian yang membutuhkan Dapat digunakan sebagai suatu pembuktian atas terjadinya suatu transaksi Dapat dijadikan sebagai cadangan atau pelindung (back up) dari file-file komputer Karakteristik formulir Rancangan Input (Visual Display Terminal) Efektif Formulir dan layar masukan melayani tujuam spesifik dalam sistem informasi Akurat Menunjukan bahwa rancangan masukan adalah tepat dan sempurna Mudah penggunaannya Tidak membutuhkan waktu ekstra / pelatihan khusus dalam pemasukan data Konsisten Formulir dan layar masukan adalah seragam Sederhana Formulir dan layar masukan adalah terfokus pada perhatian user Menarik (atraktif) User senang menggunakannya A. Perancangan Formulir Pedoman perancangan formulir masukan : Mudah diisi Sesuai dengan yang diinginkan Akurat Bentuk masukan harus atraktif Mempertimbangkan media pemasukan Pertimbangan dalam merancang formulir kertas : 1. Lamanya formulir tersebut akan disimpan 2. Tampilan dari formulir 3. Frekuensi penggunaan 4. Cara pemakain formulir (kasar, secara halus, dilipat atau dibawa-bawa oleh pemakainya) 5. Keadaan lingkungan (berlemak, kotor, panas, dingin, lembab, atau mengadung asam) 6. Metode pengisian formulir tersebut ditulis dengan tangan atau di cetak dengan mesin 7. Keamanan tehadap penghapusan isi data

7 7 8. Ukuran kertas yang dipergunakan (8,5 x 11 Inci atau 8,5 x 14 Inci) 9. Warna yang dipergunakan (sebaiknya menggunakan warna-warna yang cerah, warna yang baik adalah warna yang datanya mudah dibaca, terutama bila menggunkan karbon.) 10. Judul Dokumen 11. Nomor Dokumen untuk menunjukkan keunikan dari masing-masing dokumen (sebaiknyadi letakkan di pojok kiri / kanan bawah) 12. Nomor Urut Dokumen untuk melakukan pengendalian terhadap kehilangan dokumen dengan loncatnya nomor urut dari susunannya( sebaiknya letakkan di pojok kanan atas) 13. Nomor dan jumlah halaman 14. Spasi ( dikhususkan untuk dokumen yang diisi dengan menggunakan mesin, agar pengisian tidak menimpa tulisan dari dokumen yang ada) 15. Caption Adalah kata-kata yang dicetak di dokumen untuk menunjukkan siapa yang harus mengisi dan apa yang harus diisi. Beberapa jenis caption antara lain : BOX CAPTION Merupakan caption yang dicetak didalam suatu kotak dan data harus diisikan di dalam kotak tersebut juga. NAMA ALAMAT TANGGAL MASUK GOLONGAN STATUS YES/NO CHECK OFF CAPTION Menunjukkan dimana harus mengisikan ya / tidak YA TIDAK 1. Menikah 2. Umur Diatas 17 Tahun HORIZONTAL CHECK CAPTION Menunjukkan salah satu pilihan yang harus dipilih dengan disajikan secara mendatar PENDIDIKAN TERAKHIR SD SMP SMA D3 S1 S2 S3 CHECKLIST CAPTION Menunjukkan Daftar pilihan yang dapat dipilih PEKERJAAN YANG TELAH DILAKUKAN : Verifikasi Data Awal Memasukkan Data ke Komputer Mencetak Data Entry Proses Data

8 8 BLOCKED SPACES CAPTION Menunjukkan kotak-kotak ruang kosong yang harus diisi dengan data NOMOR FAKTUR SCANNABLE FORM CAPTION Caption yang menunjukkan tempat-tempat yang harus diisi pada formulir yang akan dibaca oleh alat scanner. 16. Pembagian Area / Zona Formulir dibagi menjadi beberapa block / zona yang masing-masing berisi data terkait. Fungsi zona ini juga dipakai dalam merancang layar. Area Organisasi Nama Organisasi & Alamat No Halaman Area Judul Area Control - Tanggal - Nomor Urut Form Area Objek - Nama dari Objek (Pelanggan, Pemasok) - Alamat dan Lokasi Area Intruksi Area Body - Item detail, Quantity, Units, Indetifier, Description, Models, Prices, Cost, Extentions, Code, etc Area Pesan / Berita Area Otorisasi Zona Total - Keterangan - Total Seluruh - Distribusi - Pajak - Potongan - Sisa No Form Penjelasan : Judul : sebaiknya tidak lebih dari 2 atau 3 kata Instruksi : usahakan format formulir mampu menjelaskan dengan sendirinya. Jangan terlalu banyak instruksi rinci Manfaatkan garis kotak dan caption

9 9 B. PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRY (PENGKODEAN) / LAYAR Tujuan : Memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah akurat Dicapai dengan : Pengkodean yang efektif dan efisien Penangkapan dan pemasukkan data yang efektif dan efisien Menjamin kualitas melalui validasi Pedoman Umum Pengkodean Harus Mudah Diingat (dilakukan dengan menghubungkan kode tsb dengan obyek yang diwakili oleh kode tersebut) Unik (tidak ada kode yang kembar) Fleksibel (Memungkinkan adanya perubahan atau penambahan item baru dengan tetap diwakili oleh kode yang sama) Efisien (Ringkas), kode harus singkat sehingga mudah diingat Konsisten (Kode harus konsisten dengan kode yang telah digunakan sebelumnya) Harus Distandarisasi ( Kode yang digunakan dalam suatu organisasi dengan bagian yang berbeda harus distandarisasikan, agar tidak terjadi kesalahpahaman. Contoh : format tanggal) Sebaiknya menghindari penggunaan spasi dalam pengkodean Hindari karakter yang Mirip / membingungkan( Untuk karakter yang memiliki bentuk atau bunyi yang mirip. Contoh : O, I, Z, S dan 0, 1, 2, 5 Panjang Kode harus sama untuk kode yang sejenis Dapat diurutkan (sortable) Jenis-jenis / Tipe kode : 1. Simple Sequence Code Pemberian nomor urut Tidak adanya hubungan antara nomor urut dengan data yang diberi nomor tsb Lebih baik dari pengkodean acak o Eliminasi pemberian kode yang sama o Dapat memperkirakan item yang dapat dinput Contoh : Order Product Customer 5676 Kursi Roda Andi Lukito 5677 Kursi Tamu Firman 5678 Kursi Lipat Zacky & Rini 5679 Kursi Anak-anak Helfi 2. Alphabetic Derivation Code Mengurangi kesalahan dibandingkan dengan simple sequence code Menggunakan huruf atau dikombinasikan dangan angka Biasanya digunakan sebagai nomor account (contoh : No. Nasabah, No. pendaftaran,dll) 3. Classification Code Digunakan untuk membedakan kelompok data Menggunakan karakter tunggal (huruf atau angka) Sebagai cara singkat untuk mewakili suatu : orang, tempat, benda dll Contoh :

10 10 Code Tax Deducable Item I Interest payments M Medical Payments T Taxes C Contribution S Supplies Masalah timbul bila ada beberapa item memiliki code yang sama, diatasi dengan menggunakan lebih dari satu karakter 4. Block Sequence Code Pengembangan dari sequence code Data dikelompokkan berdasarkan karakteriktik yang sama Contoh : Kode Name of S/W Package Type Multiplan Spreadsheet 102 VP-Planner S Q L 201 Oracle Database 202 dbase Wordstar Word Perfect 8.2 Word Processing 302 Ms Word Signifigcant Digit Subset Code Maknanya tersembunyi bagi orang awam tapi dimengerti oleh orang internal Berupa suatu bilangan dengan banyak angka Contoh : NPM = Nomor Pokok Mahasiswa Code : Explaration : Mnemonic Code Digunakan untuk membantu pengingatan Kombinasi huruf dan simbol Contoh : Code JKT BKK DPS Fasilkom Universitas Indo Global Nomor Urut Angkatan Jurusan Fakultas Arti Jakarta Bangkok Denpasar Mandiri (IGM)

11 11 7. Function Code Misalnya digunakan untuk mengkode fungsi yang harus dilakukan komputer Sebagai pengganti input yang terlalu panjang Contoh : Digunakan untuk mengupdate inventory. Code Function 1. Delivered 2. Sold 3. Returned Perancangan Layar Modus layar Teks 25 baris x 80 kolom 1 jenis font, ukuran karakter sama Grafis Resolusi yang beragam ( 640 x 480, 800 x 600, 1024 x 768, 1024 x 1024 ) Screen Total area layar monitor yang bias dipakai Window Bagian dari screen, biasanya empat bersegi, dalam satu waktu yang bersamaan bias ada lebih dari satu, boleh saling menimpa Widget Window, tempat fungsi tertentu Event Proses terhadap widget, melalui input device Perancangan layar masukan yang baik Jika layar masukan disajikan berdasarkan dokumen/formulir masukan maka rancang layar masukan mirip dengan formulir masukan. Untuk masukan dengan data tertentu, gunakan Daftar data yang diperoleh Windows Pop-Up Widget List atau Drop Down List Widget radio button (untuk check-off) Jika entri tampilan terlalu banyak, gunakan pendekatan parent-child (header-detail) Tampilan yang balance akan mudah dibaca Pedoman perancangan Layar 1. Buatlah rancangan layar yang sederhana 2. Buatlah tampilan yang konsisten 3. Sediakan fasilitas perpindahan antar layar 4. Buatlah tampilan layar yang menarik Merancang Menu Antar muka berbasis menu memberikan user atas sejumlah pilihan yang telah dirancang sebelumnya. Prinsip-prinsip utama Menu harus ringkas tetapi mempunyai arti tetentu Minimumkan data yang harus di entry

12 12 Bila dipakai berulang kali oleh user yang ahli, harus disediakan pilihan yang dapat kebutuhan dengan cepat Urutan dirancang secara alami dari aplikasi tersebut Caption dari item diidentifikasikan melalui urutan tertentu atau sandi mnemonic Pilihan yang biasa terdapat pada menu adalah : keying, pointing, touching, voice input Teknik Merancang Jendela Menu Jendela Judul Jendela judul menjelaskan isi dari informasi atau tampilan dilayar. Jendela Instruksi Jendela intruksi umumnya dibutuhkan untuk layar input yang memerlukan intruksi-intruksi kepada user bagaimana memasukan input Jendela Tubuh Jendela tubuh merupakan daerah tampilan yang paling perlu. Jendelan ini merupakan daerah dimana user memasuikkan data dan output ditampilkan oleh komputer Title Window / Judul Instruction Window / instruksi Body Window / Tubuh Escape Window

13 13 BAB 3 DESAIN OUTPUT ( RANCANGAN OUTPUT) Objectivitas Rancangan Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi. Output yang dihasilkan sistem informasi dapat berubah : Output tercetak atau berupa Media Keras (kertas, microfilm) Output melalui tampilan layar atau Media lunak Audio Tujuan Rancangan Output 1. Sasaran output adalah menyediakan/ melayani informasi bagi user 2. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement) 3. Output yang disampaikan harus memadai untuk kebutuhan user (tidak berlebihan) 4. Jaminan bahwa output sesuai kebutuhan 5. Jaminan ketepatan penyampaian output 6. Memilih device dan media komputer yang baik Klasifikasi Output Output Eksternal Dibuat untuk disampaikan kepada pihak-pihak di luar sistem/organisasi Misal : Tagihan pelanggan Laporan tahunan Laporan untuk pelanggan, vendor Dan lain lain Output Internal Dibuat untuk kebutuhan didalam organisasi. Dibedakan antara historical report dan exception report Historical Report Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/periode tertentu (laporan periodik) Exception Report Menyajikan informasi bagi pimpinan, yang berisi informasi perkecualian (laporan perkecualian) Turnaround Document Output berupa dokumen yang dikembalikan, misalnya bagian dari statement nasabah yang harus diisi dan dikembalikan nasabah

14 14 Format Output Bentuk atau format dari output dapat berupa keterangan-keterangan (narrative), tabel atau grafik. Bantuk yang paling banyak digunakan adalah bentuk grafik / bagan dan tabel. Laporan Berbentuk Tabel NOTICE REPORT Merupakan bentuk laporan yang memerlukan perhatian khusus. Laporan ini dibuat sesederhana mungkin, tetapi jelas agar setiap permasalahan yang terjadi bisa tampak dengan jelas dan langsung bisa ditangani CV. SAHABAT KOMPUTER LAPORAN PENURUNAN JUMLAH PENJUALAN MENURUT JENIS BARANG BULAN DESEMBER 2007 DAERAH PENJUALAN % PENURUNAN PALEMBANG 10,00 % JAKARTA 25,00 % SURABAYA 10,50 % EQUIPOISED REPORT Isi dari laporan ini adalah hal-hal yang bertentangan dengan maksud untuk membuat suatu perencanaan ( pengambilan keputusan) CV. SAHABAT KOMPUTER LAPORAN PERENCANAAN PANGSA PASAR BARU DAERAH JAKARTA TAHUN 2008 JELEK KEADAAN PASAR BAIK Penjualan Rp Rp Harga Pokok Penjualan Rp Rp Laba Kotor Rp Rp Biaya Penjualan Rp Rp Biaya Adm Rp Rp Laba (rugi) (Rp ) Rp

15 15 VARIANCE REPORT Laporan ini menunjukkan selisih (variance) antara standar yang sudah ditetapkan dengan hasil kenyataannya CV. SAHABAT KOMPUTER LAPORAN KINERJA DEPARTEMEN PEMBELIAN BULAN DESEMBER 2007 BARANG UNIT HARGA HARGA SELISIH TOTAL DIBELI DIBELI SESUNGGUHNYA STANDAR HARGA SELISIH IBM PC XT R MONITOR R HARD DISK L TOTAL R COMPARATIVE REPORT Laporan ini berisi pembandingan antara satu hal dengan hal lainnya. Misalnya laporan Rugi laba atau neraca antara tahun berjalan dengan tahun-tahun sebelumnya Laporan Berbentuk Grafik Laporan dalam bentuk grafik dapat digambarkan atau diklasifikasikan sebagai bagan garis (line chart), bagan batang (bar chart) dan bagan pastel (pie chart). Langkah-langkah Desain Output Secara Umum 1. Menentukan Kebutuhan Output dari Sistem baru dimana output yang akan didesain dapat ditentukan dari arus data keluaran (output) yang ada pada Diagram Arus Data 2. Menentukan Parameter dari Output ( tipe output, formatnya, media yang digunakan, alat output, jumlah tembusan, distribusi, dll) Pedoman Pembuatan Output Tercetak a. Laporan dirancang untuk dibaca dari kiri ke kanan b. Item yang penting diletakkan sedemikian rupa sehingga mudah ditemukan c. Semua halaman harus mempunyai titel, tanggal, dan nomor halaman d. Semua kolom harus dilabel e. Singkatan sebaiknya dihindarkan Metode Perancangan Output yang Efektif 1. Informasi yang disampaikan terdiri dari : Informasi yang tetap (constant information) Informasi yang tetap (sama) setiap kali dicetak, misal : judul, label kolom dll Informasi yang berubah (variable information) Informasi yang berisi data atau hasil perhitungan yang menjadi isi output. Misal : Isi detail 2. Pada lay-out harus ditunjukkan panjang informasi dan jenis data setiap informasi variable, misal : Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah 30 karakter alfanumerik diberi tanda X sebanyak 30 buah. Untuk menunjukkan panjang informasi sejumlah tujuh karakter numerik diberi tanda 9 sebanyak tujuh buah. Bila ingin ada tanda pemisah harus dicantumkan, contoh : ,99

16 16 3. Jika informasi yang ditampilkan berulang-ulang dalam suatu kolom, gunakan tanda garis memanjang dari atas ke bawah pada kolom tersebut (detail lines) 4. Untuk menghitung lebar tiap kolom, tentukan panjang field sesuai dengan kamus data Misal : Kolom NPM pada laporan daftar mahasiswa. a) Panjang field sesuai kd, 10 karakter b) Panjang judul 18 karakter c) Ditambah 2 spasi kosong untuk jarak dengan kolom berikutnya d) Jumlahnya menjadi panjang kolom, yaitu Gunakan printer lay-out form (lihat contoh) Tahap-tahap Pembuatan Lay-Out Output Tercetak 1) Tentukan kebutuhan laporan 2) Tentukan pemakai laporan tsb Staf operasi laporan operasional Manajer laporan manajerial 3) Tentukan elemen data yang akan dimasukkan 4) Hitung jumlah karakter tiap kolom 5) Buat judul laporan 6) Tentukan jumlah detil setiap halaman 7) Tentukan jumlah halaman setiap laporan 8) Tentukan tanggal laporan (tanggal tertentu atau per periode) 9) Buat judul tiap kolom 10) Tentukan jenis data (A,X,9) pada informasi variable 11) Tentukan letak summary (control break) 12) Lakukan review dengan pemakai dan pemrogram Contoh Laporan Operasional : PT. JAYA ABADI Tgl : dd-mm-yyyy Hal : 99 LAPORAN PENJUALAN PERIODE : dd-mm-yy S/D dd-mm-yy TGL No FAKTUR PELANGGAN BARANG JML HARGA NILAI dd-mm-yy XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX TOTAL PER FAKTUR XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX TOTAL PER FAKTUR TOTAL PER TANGGAL dd-mm-yy XXXXXX XXXX-XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX XXXXXXXXXX TOTAL PER FAKTUR TOTAL PER TANGGAL TOTAL KESELURUHAN BERSAMBUNG.

17 17 Contoh Laporan Managerial PT. JAYA ABADI TGL : dd-mm-yyyy HAL : 99 REKAPITULASI PENJUALAN PERIODE : dd-mm-yy S/D dd-mm-yy TGL No FAKTUR PELANGGAN NILAI FAKTUR dd-mm-yy XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX TOTAL PER TANGGAL dd-mm-yy XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXX XXXX-XXXXXXXXXXXXXXXXXX TOTAL PER TANGGAL TOTAL KESELURUHAN BERSAMBUNG Pedoman Tambahan Jika jumlah halaman laporan lebih dari satu maka pada bagian bawah halaman (kecuali halaman terakhir) dicetak keterangan bersambung dan pada akhir laporan dihalaman terakhir dicetak keterangan akhir laporan Jika suatu kolom numerik merupakan hasil perkalian dua kolom numeric lainnya (misalnya NILAI JUAL, yang merupakan hasil perkalian JUMLAH UNIT dan HARGA PER UNIT) pastikan bahwa jumlah digit yang disediakan cukup Jika terjadi level break tambahkan satu baris kosong sebagai pemisah Hindari data duplikat (pada laporan berlevel) Bedakan LAPORAN dari DAFTAR Selain laporan dalam bentuk angka, laporan dalam bentuk grafik cukup bermanfaat bagi manajemen level menengah ke atas

18 18 BAB 4 PERANCANGAN FILE Tujuan Perancangan File : 1. Ketersediaan data (data avaibility) 2. Akurat dan konsistensi (data integrity) 3. Penggunaan stroage yang efisien 4. Kemudahan dalam updating 5. Kemudahan dalam reviewing data Jenis-Jenis File : 1. File Master Berisi record suatu entitas Atribut (field)-nya boleh diupdate Jumlah recordnya relatif permanen Contoh : - File Master Mahasiswa - File Master Dosen - File Master Barang - File Master Pelanggan 2. File Table Mirip file master, umumnya hanya read only Contoh : - File Tabel Bulan - File Tabel Mata Kuliah 3. File Transaksi Merekam data transaksi Mengupdate file master Jumlah recornya terus bertambah Contoh : - File Transaksi Penjualan - File Transaksi Retur Penjualan - File Transaksi Perkuliahan 4. File Pelantara/Sementara/Kerja Dibentuk supaya proses lebih cepat Contoh - File indeks ======= Berisi record key yang terurut - File Sort ======= File / transaksi terurut - File Laporan ======= Hitung cukup sekali, cetak berkali-kali

19 19 A. NORMALISASI Pengertian Normalisasi Normalisasi adalah proses dekomposisi struktur data yang kompleks menjadi bentuk yang normal berdasarkan aturan mengenai data dependency Normalisasi juga merupakan suatu pendekatan formal yang menguji data elemen dan data secara bersama ke dalam suatu bentuk yang dapat menampung perubahan pada masa yang akan datang Data store berfungsi sebagai : - Penampung data masukan (formulir) - Sumber data untuk menghasilkan informasi keluaran (laporan, inquiry) Data store pada DFD berisi data yang redudansi Normalisasi biasanya dilakukan terhadap data store Tahapan dalam Normalisasi : Normal Pertama (1NF). Hilang kan semua kelompok data yang berulang (repeating group) dan tentukan primary key. Hasilnya adalah relasi dibagi-bagi menjadi relasi yang lebih sederhana. Normal Kedua (2NF). Semua non key attribute (Field yang bukan record key) harus full dependent kepada primary key Normal Ketiga (3NF). Hilangkan transitive dependency, yaitu sebuah non-key attribute yang tergantung pada non -key attribute yang lain dalam satu relasi. ` Contoh Soal : CV.SAHABAT JAKARTA SURAT ORDER No. SO Tanggal SO Kode Pelanggan Nama Pelanggan Alamat Tgl Rencana Kirim Jangka Pembayaran : xxxxxx : dd-mm-yyyy : xxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx : dd-mm-yyyy : 99 Hari Kode Nama Jumlah Harga Total Barang Barang Order Satuan Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99, ,999,999 Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99, ,999,999 Xxxx Xxxxxxxxxxxxxxxx 9,999 99, ,999,999 Total Seluruh 9,999,999,999

20 20 Diketahui : Ms_Barang Ms_Pelanggan + Nama_Brg + Jumlah + Harga_satuan + Nama_Plg + Alamat + Telepon + Pertanyaan : Buatlah Normalisasi sampai bentuk normal ketiga menurut E.F.Codd dan James Martin?... Menurut cara E.F.Codd UN NF. Tr_Order = No_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pemby + {Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah _Order+ Harga_Satuan + Total } + Total_Seluruh. 1 NF. Tr_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total + Total_Seluruh. 2 NF. Tr_Order_Header + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Total_seluruh Tr_Order_Detail + Jumlah_Order Ms_Barang + Nama_Brg + Jumlah + Harga_satuan 3 NF. Tr_Order_Header + Tgl_Order + #Kd_Plg + Tgl_Rencana_Kirim +Jangka_Pembayaran+ Total_seluruh Ms_Pelanggan + Nama_Plg + Alamat + Telepon + Tr_Order_Detail +@ #Kode_Brg + Jumlah_Order Ms_Barang + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan Menurut cara James Martin UN NF. Tr_Order + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + {Kode_Brg + Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total } + Total_Seluruh. 1 NF. Tr_Order_Header + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Total_Seluruh. Tr_Order_Detail +Nama_Brg + Jumlah_Order + Harga_Satuan + Total

21 21 2 NF. Tr_Order_Header + Tgl_Order + Kd_Plg + Nama_Plg + Alamat + Tgl_Rencana_Kirim + Jangka_Pembayaran + Total_seluruh Tr_Order_Detail =@#No_Order + Jumlah_Order Ms_Barang + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan 3 NF. Tr_Order_Header + Tgl_Order + #Kd_Plg + Tgl_Rencana_Kirim+ Jangka_Pembayaran+ Total_seluruh Ms_Pelanggan + Nama_Plg + Alamat + Telepon + Tr_Order_Detail + Jumlah_Order Ms_Barang + Nama_Brg + Jumlah + harga_satuan Kesimpulan : Dengan demikin dapat dilihat bahwa perbedaan melakukan normalisasi menurut cara E.F.Codd dan James Martin hanya pada langkah untuk melakukan Normalisasi ke satu saja, pada Normalisasi kedua sudah sama. Apalagi pada Normalisasi ketiga sudah pasti sama.

22 22 Kamus Data Datastore BRG DEPT_PRSH PERMINTAAN {#kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+jml_minta+jml_realisasi} NORMALISASI (E.F.CODD) UNF (Un Normalized Form) PERMINTAAN INF (First Normalized Form) PERMINTAAN = no_fpb+tgl_fpb+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+ 2NF (Second Normalized Form) PERMINTAAN_HEADER PERMINTAAN_DETAIL BRG 3NF (Third Normalized Form) PERMINTAAN_HEADER DEPT_PRSH PERMINTAAN_DETAIL BRG NORMALISASI (JAMES MARTIN) UNF (Un Normalized Form) PERMINTAAN INF (First Normalized Form) PERMINTAAN_HEADER PERMINTAAN_DETAIL = no_fpb+tgl_fpb+kd_dept+nm_dept+nm_ka_dept+nip_ka_dept+ {kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+jml_minta+jml_realisasi} 2NF (Second Normalized Form) PERMINTAAN_HEADER PERMINTAAN_DETAIL BRG

23 23 3NF (Third Normalized Form) PERMINTAAN_HEADER DEPT_PRSH PERMINTAAN_DETAIL BRG B. SPESIFIKASI FILE Hasil normalisasi data hanya menunjukkan atribut (field) apa saja yang terdapat dalam sebuah file Spesifikasi file memberikan rincian yang lebih lengkap Spesifikasi file berisi : Kode File, Nama File, Organisasi, Primary Key, Foreign Key, Panjang Record dan Diskripsi Field (No, Nama Field, Type Field, Panjang, Decimal, Keterangan) Primary Key hanya satu sedangkan Foreign Key boleh lebih dari satu jenis (disesuaikan dengan keperluan) dan boleh beberapa field Tipe field : Numeric, Character, Date, Boolean Contoh : Nama File : Master_Pelanggan Kode File : Ms_Plg Organisasi : Indexed Sequential Primary Key : Kd_Plg Foreign Key : - Panjang Record : 95 No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan 1 Kd_Plg Character 4 - Kode Pelanggan 2 Nm_Plg Character 25 - Nama Pelanggan 3 Alamat Character 30 - Alamat 4 Telepon Character 11 - Telepon 5 Character Pelanggan Nama File : Master_Barang Kode File : Ms_Brg Organisasi : Indexed Sequential Primary Key : Kd_Brg Foreign Key : - Panjang Record : 28 No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan 1 Kd_Brg Character 4 - Kode Barang 2 Nm_Brg Character 15 - Nama Barang 3 Jumlah Numeric 4 0 Jumlah Barang 4 Harga_satuan Numeric 5 0 Harga Satuan

24 24 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2) Contoh Spesifikasi File Setelah di Lakukan Normalisasi Nama File : Transaksi_Order_Header Kode File : Tr_Order Organisasi : Indexed Sequential Primary Key : No_Order Foreign Key : Kd_Plg Panjang Record : 28 No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan 1 No_Order Character 6 - Nomor Order 2 Tgl_Order Date 8 - Tanggal Order 3 Kd_Plg Character 4 - Kode Pelanggan 4 Tgl_Renc_Kirim Date 8 - Tgl Rencana Kirim 5 Jangka_Pembaya Numeric 2 - Jangka Pembayaran ran Nama File : Transaksi_Order_Detail Kode File : Tr_Order Organisasi : Indexed Sequential Primary Key : No_order Foreign Key : No_Order, Kode_Brg Panjang Record : 15 No Nama Field Type Panjang Decimal Keterangan 1 No_Order Character 6 - Nomor Order 2 Kd_Brg Numeric 5 0 Kode Barang 3 Jumlah_Order Numeric 4 0 Jumlah Barang

25 25 ENTITY RELATIONSHIP DIAGRAM (ERD) A. VERSI CHEN Diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan antar entity dalam suatu sistem. ERD tidak menggambarkan aliran data atau proses. Komponen ERD : 1. Entity 2. Relationship 3. Attribute 1. Entity Segala sesuatu yang dapat dijelaskan dengan data, kelompok benda / objek, diberi nama denga kata benda. 2. Relationship Asosiasi antara satu atau beberapa entity, diberi nama dengan kata kerja 3. Attribute Propety / karakteristik suatu entity atau relationship SIMBOL YANG DIGUNAKAN Segi empat, menyimbolkan entity Belah ketupat, menyimbolkan relationship Nama Entity Nama relationship JENIS RELATIONSHIP (CARDINALITY) One to One (1 : 1) Mahasswa 1 Milik 1 KTM

26 26 One to Many atau Many-To-One ( 1 : M atau M : 1) PELANGGAN 1 Lakukan M SEWA 1 VCD M Kurangi Many to Many (N : M) Pelanggan N Memesan M Barang A. VERSI JAMES MARTIN Simbol-simbol yang digunakan : Nama Entity Entity / Terminal Relationship Garis relasi / hubungan dilengkapi dengan cardinality (frekuensi hubungan) CARDINALITY / JENIS-JENIS RELATIONSHIP 1. A berasosiasi dengan satu dan hanya B A B

27 27 2. A berasosiasi dengan Nol atau satu B A B 3. A berasosiasi dengan satu atau lebih B A B 4. A berasosiasi denga Nol, satu atau lebih B A B 5. A berasosiasi dengan lebih dari satu B A B Pelanggan Barang Pesanan Rincian Pesanan

28 28 CONTOH Seorang pelanggan melakukan satu atau beberapa pesanan Sebuah pesanan mempunyai satu rincian pesanan (detail order) Satu rincian pesanan terdiri dari satu atau beberapa barang Contoh 1 : ERD menurut CHEN Order 1 Mliki 1 Detail Order N 1 Lakukan Kurangi 1 N Pelanggan Barang Contoh 2 : ERD Menurut JAMES MARTIN Order Detail Order Pelanggan Barang

29 29 BAB 5 PERANCANGAN PROSES A. BAGAN TERSTRUKTUR Bagan terstruktur (structured chart) mirip dengan bagan berjenjang (hierarchy chart). Sama dengan bagan berjenjang, bagan terstruktur juga digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara bentuk berjenjang dalam modul dan submodul. Bagan terstruktur adalah suatu alat yang digunakan untuk menjelaskan suatu sistem dalam bentuk modul dan submodul. Bagan terstruktur digunakan dalam perancangan terstruktur dari suatu sistem informasi yang menunjukkan hubungan elemen data dan elemen kontrol, modul dan hubungan antar modul dalam suatu program. Dengan adanya bagan terstruktur dapat diketahui : Masukan dari sebuah modul Keluaran dari modul tersebut Apa yang dilakukan oleh modul tersebut Simbol-simbol di Bagan Terstruktur : Module. Menggambarkan suatu modul (kumpulan perintah / intruksi program) Connection. Menghubungkan suatu modul dengan modul yang lain Loop. Menyatakan perulangan selama kondisi terpenuhi dalam suatu modul Decision. Simbol ini menunjukkan suatu penyeleksian kondisi di dalam modul Couple. Menunjukkan suatu data atau elemen kontrol yang dikirimkan dari suatu modul kemodul lainnya. Panah dengan lingkaran kosong menunjukkan data yang dikirim dan panah dengan lingkaran diblock menunjukkan elemen kontrol yang dikirim.

30 30 Contoh : Hitung Potongan Menunjukkan suatu modul dengan nama Hitung Potongan Contoh : A Modul A memanggil modul B, Setelah proses dari modul B selesai, maka proses kembali ke modul A yang memanggilnya. B Contoh : P A Q Modul memanggil modul B dan elemen data P dikirimkan dari modul A ke modul B. hasil proses dari modul B mengirimkan elemen data Q dan elemen kontrol Flag ke modul A. Flag B Contoh : A Modul A memanggil modul B bila kondisi yang diseleksi terpenuhi. Maka modul A juga memanggil modul C berulang kali yang ditunjukkan oleh simbol perulangan. B C

31 X X Total t r s i 31 Perulangan di Bagan Terstruktur Proses perulangan juga dapat ditunjukkan oleh bagan terstruktur dengan simbol arah panah yang melingkar. Banyaknya peulangan yang dilakukan secara explisit memang tidak tampak dibagan terstruktur ini, tetapi ditunjukkan oleh proses di modul letak perulangan itu terjadi. Contoh : Menghitung Total T o al X is b a H Masukan Data Hitung Total Tampilkan Hasil Keputusan di Bagan Terstruktur Seringkali didalam suatu modul terdapat suatu penyeleksian kondisi yang akan membuat keputusan tentang kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh modul ini. Berdasarkan keputusan-keputusan ini, maka suatu modul akan memanggil modul yang lainnya. Contoh : Hitung Penjualan Potongan untuk Dealer P e ju n n la a P g n n a to o Potongan untuk Agen P ot o n g a n P e n j u a lan B e Hitung Penjualan Bersih h

32 32 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) MODULE SPECIFICATION (SPESIFIKASI MODUL) Setiap modul pada Bagan Terstruktur harus memiliki Module Specification. Tanpa ini kita tidak akan mengetahui apa yang terjadi di dalam modul tersebut. Banyak cara / metode yang dapat digunakan untuk menggambarkan modul tersebut. Spesifikasi modul menjadi pedoman bagi programmer dalam membuat program (coding). Metode yang digunakan dapat berupa : 1. Narasi, uraian proses dalam bentuk cerita 2. Bahasa Indonesia / Inggris yang terstruktur 3. Decision Table (tabel keputusan) 4. Decision tree (pohon keputusan) Contoh : Prosedur Pembelian Kredit ( limit ) Terima Pembelian Kredit Kondisi 1 : Cek Batas Limit Kredit Jika tidak dilampaui, maka Pembelian Kredit Dilayani Jika dilampaui, maka Kondisi 2 : Cek Histori Bayar Jika Buruk, maka Pembelian Kredit Ditolak Jika Baik, maka Kondisi 3 : Cek Limit Pembelian Jika > 1 jt, maka tolak Jika <= 1 jt, maka minta Persetujuan Manajer Penyelesaian dengan Spesifikasi Modul NARASI Penjelasan proses dalam bentuk kalimat : Untuk setiap pembelian dari pelanggan harap diperiksa : Apabila batas kredit dilampaui maka periksa histori pembayarannya. Apabila historinya kurang baik maka ditolak. Apabila historinya baik dan pembelian tidak melebihi 1 juta rupiah mintalah persetujuan manajer, bila lebih dari 1 juta rupiah maka ditolak.

33 33 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) BAHASA INDONESIA TERSTRUKTUR Instruksi Proses dengan Bahasa Indonesia : JIKA MAKA JIKA MAKA SELAIN ITU AKHIR JIKA AKHIR JIKA SELAMA LAKUKAN ULANG AKHIR SELAMA SAMPAI LAKUKAN KASUS KASUS KASUS * BUKA FILE... * BACA FILE... * BACA FILE... BERDASARKAN... * TULIS FILE... * TUTUP FILE... * HITUNG... * CETAK KE PRINTER * TAMPIL KE LAYAR......

34 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) Instruksi tidak mutlak (kaku), yang penting dapat dimengerti Contoh Bahasa Indonesia Terstruktur : MODUL Validasi_Pembelian_Kredit Cek Limit Kredit JIKA Pembelian Kredit > Limit_Kredit MAKA Cek Histori Bayar JIKA Histori_Bayar = Buruk MAKA Tolak SELAIN ITU Cek Jumlah Beli JIKA Nilai_Beli <= 1 juta MAKA Minta_persetujuan_manajer SELAIN ITU Tolak AKHIR JIKA AKHIR JIKA SELAIN ITU Pembelian_dilayani AKHIR JIKA AKHIR MODUL STRUCTURED ENGLISH Instruksi Proses dengan Bahasa Inggris : IF THEN IF THEN ELSE END IF END IF WHILE DO REPEAT... END WHILE UNTIL DO CASE CASE CASE END CASE

35 35 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) * OPEN FILE... * READ FILE... * WRITE FILE... * REWRITE FILE... * SEARCH FILE... FOR... * LOCATE FILE... FOR... * PRINT... * DISPLAY... * INPUT... * CALCULATE... * COMPUTE... Contoh Structured English MODULE Validasi_Pembelian_Kredit VERIFICATION Limit Kredit IF Pembelian Kredit > Limit_Kredit THEN VERIFICATION Histori Bayar IF Histori_Bayar = Buruk THEN Tolak ELSE VERIFICATION Jumlah Beli IF Nilai_Beli <= 1 juta THEN Minta_persetujuan_manajer ELSE Tolak END IF END IF ELSE Pembelian_dilayani END IF END MODULE DECISION TABLE Aturan Kondisi Kredit Limit Dilampaui Y Y Y Y N N N N History Pembayaran Baik Y Y N N Y Y N N Pembelian Diatas 1 Juta Y N Y N Y N Y N Pembelian Diterima X X X X Aksi Tolak X X X Minta Persetujuan Manajer X

36 36 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) DECISION TREE Decision tree merupakan alat yang digunakan unutk menjelaskan aturan bisnis yang komplek yang sulit dijelaskan melalui spesifikasi modul Pembelian diastas 1 juta ditolak Kredit dilampui History pembayaran Baik Pembelian dibawah 1 juta minta Persejutujuan manjer History pembayaran kurang baik ditolak Kredit limit tidak dilampui diterima PROSEDUR SISTEM PERMINTAAN BARANG 1. Setiap Awal Tahun Ka. Bag. Umum akan memberikan daftar stok barang dan daftar departemen perusahaan kepada staf umum untuk dicatat dalam file barang dan file departemen perusahaan. Berdasarkan Data Barang yang ada, Staf Umum akan memberikan daftar barang perusahaan kepada seluruh departemen agar masing-masing departemen mengetahui barang apa saja yang bisa diminta 2. Setiap Awal bulan departemen perusahaan mengajukan permintaan barang kepada staf umum dengan memberikan formulir permintaan barang (FPB) yang berisi data-data departemen pemohon dan barang yang diminta. Staf umum akan melakukan pengecekan departemen dan barang apakah departemen terdaftar dan barang ada. 3. Jika tidak terdaftar atau barang tidak ada maka permintaan akan ditolak dengan mengembalikan FPB. Jika terdaftar dan barang ada, maka FPB akan dicatat dalam file permintaan. 4. Staf Umum akan membuat Daftar Permintaan Barang Departemen kepada Ka. Bag. Umum untuk meminta persetujuan Jumlah barang yang diminta oleh masing-masing departemen. Ka. Bag Umum akan memberikan verifikasi untuk daftar permintaan barang tersebut kepada staf umum. 5. Staf Umum akan mendata hasil verifikasi dari Ka.Bag Umum ke dalam file permintaan dan mengurangi stok barang pada file barang sesuai verifikasi yang ada. 6. Staf umum akan membuat bukti permintaan barang (BPB) yang akan diberikan ke departemen perusahaan yang meminta berikut barang. 7. Setiap akhir bulan staf umum akan membuat laporan permintaan barang kepada Ka. Bag. Umum sebagai laporan akhir Kamus Data Datastore BRG DEPT_PRSH PERMINTAAN {#kd_brg+jns_brg+nm_brg+sat_brg+jml_minta+jml_realisasi}

37 37 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) SPESIFIKASI MODUL Spesifikasi modul Pendataan Daftar Barang dan Daftar Departemen Perusahaan (1.0) Terima Daf_Brg Input Kd_brg Buka File BRG Baca File BRG Jika Kd_brg Daf_brg = Kd_brg File BRG maka Pesan Kode Sudah Ada, Isi Kode lain Selain Itu Input js_brg, nm_brg, sat_brg, jml_stok, peroide_cetak_brg Simpan File BRG Akhir Jika Tutup File BRG Terima Daf_Dept_Prsh Input Kd_Dept Buka File Dept_prsh Baca File Dept_Prsh Jika Jika Kd_Dept Daf_Dept_Prsh = Kd_Dept File Dept_Prsh maka Pesan Kode Sudah Ada, Isi Kode lain Selain Itu Input nm_dept, nip_ka_dept, nm_ka_dept, periode_cetak_dept Simpan File Dept_prsh Akhir Jika Tutup File Dept_Prsh Akhir Proses Spesifikasi Modul Pengolahan Permintaan Barang (2.0) Buka File Brg Baca File Brg Input Kd_brg Jika Kd_brg ada maka Tampilkan Data Barang Cetak Daf_brg_prsh Tutup File Brg Terima FPB Input kd_dept FPB Buka File Dept_Prsh Baca File Dept_Prsh Jika Kd_Dept Daf_Dept_Prsh <> Kd_Dept File Dept_Prsh maka Pesan Departemen tidak terdaftar FPB_Kembali Selain Itu Input Kd_brg FPB Jika Kd_brg Daf_brg <> Kd_brg File BRG dan Jml_brg_FPB > jml_brg File BRG maka Pesan Barang Tidak Ada FPB_Kembali Selain Itu FPB_OK Input No_FPB FPB

38 38 MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( APSI2) Jika No_FPB FPB = No_FPB File Permintaan maka Pesan nomor sudah ada, isi nomor baru Selain itu Input tgl_fpb,jml_minta Simpan File Permintaan Akhir Jika Akhir Jika Akhir Jika Cetak Daf_minta_dept Terima Daf_minta_dept_verifikasi Buka file permintaan. Dept_prsh, brg Baca file permintaan, dept_prsh, brg Input No_FPB daf_minta_dept_verifikasi Jika No_FPB daf_minta_dept_verifikasi <> No_FPB File Permintaan maka Pesan nomor TIDAK ada, isi nomor lain Selain itu Tampilkan data permintaan Input jml_realisasi Updata File Permintaan Akhir jika Update file brg Cetak BPB Kirim BPB Tutup File Permintaan, dept_prsh, brg Akhir modul Spesifikasi modul 3.0 (Cetak Laporan Permintaan ) Buka File Permintaan, Dept_prsh,brg Baca File Permintaan, Dept_prsh,brg Masukkan Periode_awal, Periode_akhir Jika Tgl_FPB >=Periode_awal dan Tgl_FPB <=Periode_akhir maka Cetak Tgl_Cetak, hal_cetak Cetak Tgl_FPB, No_FPB, nm_dept, kd_brg, jns_brg, nm_brg, sat_brg, jml_minta, Jml_realisasi, tot_fpb, tot_tgl,tot_sel Akhir Jika Tutup File Permintaan, dept_prsh,brg Akhir modul

BAB 4 PERANCANGAN FILE

BAB 4 PERANCANGAN FILE BAB PERANCANGAN FILE Tujuan Perancangan File :. Ketersediaan data (data avaibility). Akurat dan konsistensi (data integrity). Penggunaan stroage yang efisien. Kemudahan dalam updating 5. Kemudahan dalam

Lebih terperinci

BAB 5 PERANCANGAN PROSES GDFGDGG A. BAGAN TERSTRUKTUR

BAB 5 PERANCANGAN PROSES GDFGDGG A. BAGAN TERSTRUKTUR BAB 5 PERANCANGAN PROSES GDFGDGG A. BAGAN TERSTRUKTUR Bagan terstruktur (structured chart) mirip dengan bagan berjenjang (hierarchy chart). Sama dengan bagan berjenjang, bagan terstruktur juga digunakan

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)

MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2) BAB 2 DESAIN INPUT ( RANCANGAN INPUT) Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data-data yang terjadi dari transaksi-transaksi yang dilakukan oleh

Lebih terperinci

Historical Report Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/periode tertentu (laporan periodik)

Historical Report Menyajikan informasi rinci kegiatan suatu kelompok/periode tertentu (laporan periodik) BAB 3 DESAIN OUTPUT ( RANCANGAN OUTPUT) Objectivitas Rancangan Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi. Output yang dihasilkan sistem

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2)

MODUL PERKULIAHAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI ( A&PSI2) BAB 1 DESAIN MODEL Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system (flowchart), untuk menunjukkan secara tepat arti fisiknya / urutan prosedur kerja

Lebih terperinci

Model (Diagram Arus Data) untuk melihat fungsi-fungsi di sistem informasi secara

Model (Diagram Arus Data) untuk melihat fungsi-fungsi di sistem informasi secara BAB 1 DESAIN MODEL Analis sistem dapat mendesain model dari sistem informasi yang diusulkan dalam bentuk physical system (flowchart), untuk menunjukkan secara tepat arti fisiknya / urutan prosedur kerja

Lebih terperinci

PERANCANGAN OUTPUT. Bentuk Laporan

PERANCANGAN OUTPUT. Bentuk Laporan PERANCANGAN OUTPUT Output adalah produk dari system informasi yang dapat dilihat. Output dapat berupa hasil di media kertas atau hasil di media lunak (berupa tampilan di layar video).selain itu output

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN KAMUS DATA & INPUT

ANALISA PERANCANGAN KAMUS DATA & INPUT ANALISA PERANCANGAN KAMUS DATA & INPUT Kamus Data adalah suatu aplikasi khusus dari jenis kamus-kamus yang digunakan sebagai referensi kehidupan sehari-hari Kegunaan Kamus Data : 1. Memvalidasi diagram

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 8 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Sub pokok bahasan : 1) Desain Output terinci a. Bentuk laporan b. Pedoman desain laporan c. Alat-alat desain output terinci d. Mengatur tata letak isi output e.

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI

PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI SP122 - Perancangan Sistem Informasi 12 / 1-17 PERANCANGAN PROSEDUR DATA ENTRI Tujuan Memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem adalah akurat Dicapai dengan Pengkodean yang efektif dan efisien

Lebih terperinci

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI

BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 1 BAB XII PERANCANGAN SIM SECARA TERINCI 12.1. Perancangan Output Secara Terinci Perancangan sistem secara umum hanya memuat tentang kebutuhan output apa saja pada sistem baru. Sedangkan perancangan output

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN OUTPUT & INPUT

ANALISA PERANCANGAN OUTPUT & INPUT PERTEMUAN 3 ANALISA PERANCANGAN OUTPUT & INPUT PERANCANGAN OUTPUT Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui sistem informasi dapat berupa hardcopy atau softcopy, melalui intranet,

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM TERINCI

PERANCANGAN SISTEM TERINCI PERANCANGAN SISTEM TERINCI PERANCANGAN OUTPUT Tujuan Perancangan Output adalah mengubah data menjadi informasi yang berkualitas dan dapat digunakan. Tujuan akhirnya adalah untuk proses pengambilan keputusan.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 4 ANALISA PERANCANGAN INPUT & OUTPUT

PERTEMUAN 4 ANALISA PERANCANGAN INPUT & OUTPUT PERTEMUAN 4 ANALISA PERANCANGAN INPUT & OUTPUT PERANCANGAN OUTPUT Output adalah informasi yang dikirim kepada para pengguna melalui sistem informasi dapat berupa hardcopy atau softcopy, melalui internet,

Lebih terperinci

PROCESS SPECIFICATION

PROCESS SPECIFICATION SP112 - Analisa Sistem Informasi 08-09 / 1-22 PROCESS SPECIFICATION Setiap proses (bubble) di DFD harus memiliki process specification. Tanpa ini kita tidak akan mengetahui apa yang terjadi di dalam proses

Lebih terperinci

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA)

Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Bab 6 DATA FLOW DIAGRAM (DIAGRAM ALIR DATA) Salah satu tool yang paling penting bagi seorang analis sistem Penggunaan DFD sebagai modeling tool dipopulerkan oleh Tom DeMacro (1978) dan Gane & Sarson (1979)

Lebih terperinci

CONTOH SOAL UTS ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sumber dari dosen ADK diketik oleh

CONTOH SOAL UTS ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sumber dari dosen ADK diketik oleh CONTOH SOAL UTS ANALISA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI Sumber dari dosen ADK diketik oleh : @cahyachangcut 1. Contoh sebuah datastore adalah: a. Proses manual b. Laporan-laporan c. File Suplier d. Suplier

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p1), sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2001, p2) sistem pada

Lebih terperinci

Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016

Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016 Perancangan (Desain) Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Jurusan Sistem Informasi Univesitas Gunadarma PTA 2015/2016 Tujuan Pembelajaran Merancang sistem baru sesuai analisa kebutuhan sistem.

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL UTS APSI

LATIHAN SOAL UTS APSI LATIHAN SOAL UTS APSI KETENTUAN SOAL - Untuk soal no. 1 s/d 17, pilihlah salah satu jawaban yang paling benar - Untuk soal no. 18 s/d 26, a. Jika pernyataan (1) dan (2) benar b. Jika pernyataan (1) dan

Lebih terperinci

Bagian I Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Menyilang Pada Huruf a, b, c, d, atau e Pada Kertas Soal ini

Bagian I Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Menyilang Pada Huruf a, b, c, d, atau e Pada Kertas Soal ini Bagian I Jawablah Pertanyaan Di Bawah Ini Dengan Menyilang Pada Huruf a, b, c, d, atau e Pada Kertas Soal ini 1. Dibawah ini yang merupakan peranan dari fungsi analis sistem adalah: a. Penganalis sistem

Lebih terperinci

PERANCANGAN PROSES. tidak membutuhkan antar muka inter-aktif dan transaksi boleh diaku-mulasikan untuk selang waktu tertentu sebelum diproses?

PERANCANGAN PROSES. tidak membutuhkan antar muka inter-aktif dan transaksi boleh diaku-mulasikan untuk selang waktu tertentu sebelum diproses? SP122 - Perancangan Sistem Informasi 0-10 / 1-24 PERANCANGAN PROSES Tiga dimensi Perancangan Proses Ada 3 buah dimensi yang harus diperhatikan saat merancang proses. Data Flow Diagram (DFD) 1. Dimensi

Lebih terperinci

Bab 5 FLOWCHART (DIAGRAM ALIR) PENULISAN dan SIMBOL FLOWCHART Penulisan Flowchart terbagi 5(lima), yaitu :

Bab 5 FLOWCHART (DIAGRAM ALIR) PENULISAN dan SIMBOL FLOWCHART Penulisan Flowchart terbagi 5(lima), yaitu : Bab 5 FLOWCHART (DIAGRAM ALIR) Suatu metode untuk menggambarkan suatu tahapan penyelesaian masalah secara sederhana, terurai, rapi dan jelas dengan menggunakan simbol-simbol yang standar. Penggambaran

Lebih terperinci

MODUL 7 DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT)

MODUL 7 DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT) 1 Desain Sistem Terinci (Output dan Input) MODUL 7 DESAIN SISTEM TERINCI (OUTPUT DAN INPUT) MATERI 1. Desain Output 1.1 Macam-macam Bentuk Laporan 1.2 Pedoman Desain Laporan 1.3 Pengaturan Tata Letak Isi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT

PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT A. Perancangan input PERANCANGAN INPUT DAN OUTPUT Masukan (input) merupakan awal dimulainya proses informasi. Bahan mentah dari informasi adalah data yang terjadi dari transaksi transaksi. Apabila sampah

Lebih terperinci

PERTEMUAN 7 QUIZ ONLINE

PERTEMUAN 7 QUIZ ONLINE PERTEMUAN 7 QUIZ ONLINE 1. Dibawah ini yang menjadi sasaran perancangan sistem adalah, kecuali.. a. Mengidentifikasi Masalah Kebutuhan User b. Menentukan secara tepat banyaknya informasi c. Melakukan upaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau

BAB III LANDASAN TEORI. informasi (Information System) atau disebut juga processing system atau BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

B. DESAIN TERINCI INPUT

B. DESAIN TERINCI INPUT B. DESAIN TERINCI INPUT Input mengawali dimulainya proses informasi. Input perlu direncanakan untuk mengkonversikan data mentah ke dalam informasi yang berguna (input output). Beberapa kegiatan untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI 1 Modul ke: 02 Pengembangan Sistem dan Teknik Dokumentasi Fakultas FEB Program Studi AFRIZON, SE, M.Si, AK Siklus Transaksi Siklus-Siklus Pemrosesan Transaksi Siklus pendapatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004) Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

Parno, SKom., MMSI. Personal Khusus Tugas

Parno, SKom., MMSI.  Personal  Khusus Tugas Parno, SKom., MMSI Email Personal parno@staff.gunadarma.ac.id Email Khusus Tugas parno2012@gmail.com Personal Website http://parno.staff.gunadarma.ac.id Personal Blog http://nustaffsite.gunadarma.ac.id/blog/parno

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Informasi Dan Data Informasi di jaman modern seperti ini sangat dibutuhkan oleh setiap individu maupun suatu organisasi. Karena informasi dapat digunakan sebagai bahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Sistem adalah kumpulan dari elemen elemen yang saling berkaitan dan tersusun untuk mencapai suatu tujuan tertentu. 1 Informasi adalah data yang diolah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh karena itu kita perlu 39 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Tujuan dari analisis ini adalah untuk mengetahui gambaran persoalan terhadap sistem yang sedang berjalan (Current sistem). Oleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat.

BAB II LANDASAN TEORI. Bagian dari administrasi yang khusus mencatat segala kejadian yang. keuangan suatu badan atau perkumpulan tiap-tiap saat. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan ( Jogiyanto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Antrian (Queue) Antrian sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari contohnya dalam sistem pembelian karcis kereta api atau bioskop, dimana orang yang datang pertama akan diberi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Sutabri (2004), sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama

Lebih terperinci

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA )

MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) MAKALAH REKAYASA PERANGKAT LUNAK ( PEMODELAN DATA ) Disusun Oleh : MUKHAMAT JAFAR 41813120014 MATA KULIAH : REKAYASA PERANGKAT LUNAK DOSEN : WACHYU HARI HAJI, S.KOM, MM UNIVERSITAS MERCUBUANA 2015 Mukhamat

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur Yang Baru Pemasok Dipilih Berdasarkan Jawaban Penawaran Harga Bersaing dari Berbagai Pemasok. Pemasok harus dipilih tidak berdasarkan hubungan

Lebih terperinci

3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK

3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK 1 RPL 3. ANALISA KEPERLUAN PERANGKAT LUNAK Topik meliputi : 1. Fungsi Analisa Keperluan 2. Prinsip Analisa 3. Domain Informasi 4. Partisi 5. Data Flow Diagram (DFD) Setelah mempelajari ini, diharapkan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Observasi Melakukan survey dan wawancara secara langsung di Koperasi Karyawan Perguruan Tinggi Swasta ABC Surabaya. Dari wawancara tersebut diperoleh data secara langsung

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sebuah sistem pengolahan informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Tahapan yang diperlukan dalam pembuatan sebuah sistem informasi yaitu menganalisa sistem yang telah ada. Analisa tersebut merupakan proses pembelajaran

Lebih terperinci

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI

DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Minggu 9 DESAIN SISTEM AKUNTANSI TERINCI Sub pokok bahasan : A. Desain dialog layar terminal B. Desain database terinci C. Desain teknologi terinci A. Desain dialog layar terminal Desain dialog layar terminal

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam analisis sistem ini akan diuraikan sejarah singkat dari Apotek 55 yang berlokasi di jalan Moh.Toha No.127 Bandung, Visi dan Misi dari apotek,

Lebih terperinci

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM

ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Pertemuan 5 ANALISA PERANCANGAN PROGRAM Spesifikasi Proses Spesifikasi Proses atau minispec, karena merupakan Sebagian kecil dari spesifikasi proyek total yang diciptakan untuk proses-proses primitif atas

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI 9 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Data dan Informasi Data merupakan fakta yang digambarkan dengan simbol-simbol, gambargambar, nilai-nilai, uraian karakter yang mempunyai arti pada suatu konteks

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

BAB III LANDASAN TEORI. adalah sebagai berikut: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Ladjamudin (2005) Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai berikut. a. Suatu sistem yang dibuat oleh

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Penjelasan sistem dan perkembangan IT secara umum 1.2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan Tugas Akhir Tujuan penulisan Tugas Akhir sebagai salah satu syarat kelulusan Program

Lebih terperinci

1. STRUCTURED ENGLISH (SE)

1. STRUCTURED ENGLISH (SE) 1 1. STRUCTURED ENGLISH (SE) Structured English (SE) adalah peralatan pengembangan system yang menggunakan struktur bahasa inggris dan mirip bahasa pemrograman. SE merupakan alat yang efisien untuk menerangkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan

BAB III LANDASAN TEORI. Henry Simamora (2000) dalam buku Akuntansi Basis Pengambilan BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penjualan Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka secara langsung dapat merugikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Aplikasi Aplikasi dapat diartikan sebagai program komputer yang dibuat untuk menolong manusia dalam melaksanakan tugas tertentu ( kamus komputer, 1996, Hal:20). Aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM ANALISIS PERANCANGAN SISTEM A. Pengantar Sistem adalah kumpulan elemen yang masing-masing elemen tersebut memiliki fungsi masingmasing, namun secara bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan dari adanya

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan

BAB III LANDASAN TEORI. Pihak-pihak yang terkait dengan transaksi transfer: a. Remitter/Applicant, yaitu pemilik dana (pengirim) yang akan 12 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Transfer Bank Transfer adalah pemindahan dana antar rekening di suatu tempat ke tempat yang lain, baik untuk kepentingan nasabah atau untuk kepentingan bank itu sendiri. Pihak-pihak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem dengan cara menguraikan sistem tersebut kedalam elemen yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Tahapan yang diperlukan pada pembuatan suatu program yaitu menganalisa sistem yang telah ada mengenai kelebihan dan kekurangan sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada bagian administrasi, pengolahan data tersebut diawali dari data order kertas ke bagian administrasi dengan mencatat data order

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam perencanaan operasional kerja penjualan produk, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliran-aliran informasi dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Proses sistem informasi keluar masuk barang yang berjalan pada pada PT. Union bersifat semi komputer yang mana dalam pembuatan laporan bulanan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6].

BAB II LANDASAN TEORI. yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. dan lebih berarti bagi yang menerimanya RAY[6]. 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Dasar Sistem Informasi Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan RAY[6]. Informasi adalah data

Lebih terperinci

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD)

ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM. Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) ANALISIS & PERANCANGAN SISTEM Pertemuan 5-DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DIAGRAM ALUR DATA (DAD) 1. KONSEP PERANCANGAN TERSTRUKTUR Pendekatan perancangan terstruktur dimulai dari awal 1970. Pendekatan terstruktur

Lebih terperinci

RANCANGAN KELUARAN. 2. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement)

RANCANGAN KELUARAN. 2. Output harus sesuai dengan kebutuhan user (user requirement) SP122 - Perancangan Sistem Informasi 03 05 / 1 35 RANCANGAN KELUARAN Objectivitas Rancangan : Output adalah informasi yang akan diberikan kepada user, sebagai hasil pengolahan aplikasi sistem informasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Microsoft Visual Basic 6.0 Microsoft Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemrograman komputer. Bahasa pemrograman adalah perintah perintah yang dimengerti oleh komputer untuk

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 62 BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Usulan a. Prosedur Permintaan Pembelian & Penerimaan Material 1. Dimulai dari Staff Purchasing & Logistik ketika mendapat peringatan dari

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem bertujuan untuk mengetahui bagaimana sistem yang sedang berjalan, apa saja kendala, hambatan, serta kelebihan dan

Lebih terperinci

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Langkah-Langkah Analisis Sistem Analisis Sistem Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan,

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Analisis Sistem Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di Bagian penjualan obat apotek, maka didapatkan proses-proses yang terjadi dalam kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

CONTOH HASIL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE KONVENSIONAL

CONTOH HASIL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE KONVENSIONAL CONTOH HASIL PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK DENGAN METODE KONVENSIONAL ANALISIS. Deskripsi Prosedur Deskripsi prosedur penjualan barang:. Pembeli membawa barang-barang yang dibeli ke Bagian Kasir.. Petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. AnalisisMasalah Berdasakan analisis dan hasil penelitian yang dilakukan terhadap sistem yang sedang berjalan yang dibutuhkan dalam membangun aplikasi peramalan

Lebih terperinci

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD)

DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) Rekayasa Sistem Informasi - Politeknik Harapan Bersama Tegal 1/9 DATA FLOW DIAGRAM (DFD) / DIAGRAM ARUS DATA (DAD) DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1. Diagram Konteks Data, Pembayaran Faktur Penjualan Sistim Administrasi Penjualan Laporan Pimpinan Gambar 4.1 : Diagram Konteks 19 19 4.2. Diagram Zero Data dan Penjualan 1.0

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah dari pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam kegiatan bisnis untuk mempertahankan area pemasaran, toko komputer mengalami beberapa permasalahan-permasalahan yang menyangkut kebutuhan data

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti oleh penulis adalah Yakina Art Shop yang beralamat di Jl. Raya Pasekon No.47 Cipanas Cianjur, Jawa Barat. Adapun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan

BAB II LANDASAN TEORI Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Program Aplikasi Pelayanan administrasi Kependudukan Program Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan atau menyelesaikan masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 41 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Pada bagian ini, penulis memaparkan tentang analisis sistem yang berjalan pada sekolah valentine mulai dari analisa dokumen,

Lebih terperinci

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007

PARADIGMA VOL. IX. NO. 2, APRIL 2007 HUBUNGAN PERALATAN PENDUKUNG SISTEM PADA CONTOH KASUS PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN DATA ORDER PAKAIAN BERBASIS KOMPUTER PADA BINATU KSH Oleh : Kusumahati ABSTRAK Peralatan pendukung yg dibutuhkan untuk

Lebih terperinci

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1

L-1 PO CUST 1 SJ 1 INVOICE 1 L-1 Dokumen. Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan Formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi. Nama dokumen dicantumkan di tengah simbol.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah kedalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci