BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Sumbetri Megah merupakan perusahaan yang bergerak dalam usaha pembuatan tiang listrik beton pra-tegang. Pada awalnya, perusahaan ini bernama Elektrika Timber yang bergerak dibidang pengawetan tiang listrik yang terbuat dari kayu (wood pole). Seiring dengan perjalanan waktu dan perkembangan teknologi, maka tiang listrik kayu diganti dengan tiang listrik beton. Hal ini didukung pula oleh adanya rencana pemerintah dalam melestarikan alam dan lingkungan hidup sehingga usaha pengawetan wood pole diganti dengan usaha pembuatan tiang listrik beton. Perusahaan PT. Sumbetri Megah berdiri dengan nama awal PT. Sumatera Beton Industri, yang disahkan berdasarkan akte notaris MU. Sembiring No. 25 Tanggal 13 Januari 1983, lalu berdasarkan akte notaris MU. Sembiring N0. 28 Tanggal 20 Mei 1983 nama perusahaan berganti menjadi PT. Sumbetri Megah. PT. Sumbetri Megah dibeli oleh pemegang saham baru yaitu PLN (Perusahaan Listrik Negara) berdasarkan akte Tanggal 9, 10, 11, 12 April 1995 dihadapan Notaris Munir Nasution. Perusahaan ini juga tercatat sebagai anggota APTI (Asosiasi Produsen Tiang Beton Indonesia) dan dalam proses produksinya mengikuti Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun Uji coba produksi dilakukan pada tahun 1986, dan penjualan tiang beton baru terwujud pada bulan april Sampai saat ini, perusahaan telah

2 memproduksi enam jenis tiang listrik yang dibagi berdasarkan ukuran panjang tiang. Keenam jenis tiang listrik ini dapat dibagi lagi berdasarkan ukuran panjang tiang, beban rencana dan pemakaian kawat tembaga sebagai arde. Produksi tiang listrik ini disesuaikan dengan standard permintaan PLN, tetapi perusahaan tetap terbuka pada permintaan pasar yang lain, dengan tingkat produksi dan standard kualifikasi produk yang sudah ditentukan secara tepat menurut spesifikasi pada kontrak perjanjian dengan pelanggan Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Sumbetri Megah memproduksi tiang listrik beton pra tegang dengan ukuran 7 m, 9 m, 11 m, 12 m, 13 m, dan 14 m. Dari semua jenis tiang ini yang memiliki permintaan terbesar adalah tiang dengan ukuran 12. Hal ini disebabkan jenis tiang tersebut sering digunakan sebagai tiang listrik jalan raya. Tiang listrik berikutnya yang paling banyak diproduksi yaitu ukuran 14 m yang umumnya digunakan di daerah perbukitan atau daerah yang berlembah. Berdasarkan pemakaian kawat tembaganya, tiang listrik beton ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: 1. Tiang listrik tanpa menggunakan kawat tembaga 2. Tiang listrik yang menggunakan kawat tembaga Tiang listrik beton menggunakan kawat tembaga sebagai grounding (E) atau pentanahan. Jumlah produksi tiang ini sekitar 10% dari keseluruhan produksi tiang. Tembaga dalam tiang berfungsi untuk menangkal petir dengan cara

3 mengalirkan elektron-elektron dari awan melalui kawat tembaga dan kemudian meredamnya ke tanah. Jenis tiang listrik beton pra tegang yang diproduksi PT. Sumbetri Megah dapat dilihat pada Tabel 2.1. berikut. Tabel 2.1. Jenis Tiang Listrik Beton Pra Tegang pada PT. Sumbetri Megah No. Jenis Tiang Panjang (m) Tebal Tiang (cm) Diameter Ujung (cm) Beban Rencana (dan) E E E E E E E E E Sumber: PT. Sumbetri Megah 2.3. Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi adalah bagian yang menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang saling berkaitan untuk pencapaian suatu tujuan tertentu. Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung

4 jawab serta hubungan satu sama lain dapat digambarkan pada suatu struktur organisasi, sehingga para pegawai dan karyawan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan, dari siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggung jawab. PT. Sumbetri Megah memiliki struktur organisasi fungsional dan staff. Bentuk fungional ditunjukkan dengan pimpinan yang mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan berwenang memberi komando kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut. Dimisalkan seorang manajer teknik memiliki bawahan dan berwenang memberi komando kepada kepala bagian teknik & pengembangan serta kepala bagian pengawasan & pengendalian. Manajer keuangan dan operasi berhak menegur semua karyawan selama menyangkut masalah keuangan dan administrasi. Struktur organisasi staff ditandai dengan adanya bagian kontrol internal, yang berfungsi memberi masukan kepada pimpinan dan tidak berhak secara langsung menegur bawahan. Struktur organisasi pada PT. Sumbetri Megah dapat dilihat pada Gambar 2.1.

5 DEWAN KOMISARIS DIREKTUR WAKIL DIREKTUR PIMPINAN KONTROL INTERN MANAGER TEKNIK MANAGER PABRIK MANAGER KEU & ADM KEPALA BAGIAN TEKNIK DAN PENGEMBANGAN KEPALA BAGIAN PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN KEPALA BAGIAN ADM KEPALA BAGIAN TEKNIK KEPALA BAGIAN PRODUKSI KEPALA BAGIAN KEUANGAN & AKUNTANSI KEPALA BAGIAN ADMINISTRASI DAN SDM KEPALA SUPERVISOR PEMASARAN MANAGER PABRIK KEPALA SEKSI EVALUASI DAN LAPORAN KETUA SEKSI GUDANG KETUA SEKSI LAB DAN QC KEPALA SHIFT KETUA SEKSI KEUANGAN KETUA SEKSI ADM UMUM MANAGER PABRIK KETUA SEKSI ADM & KEU KETUA REGU LISTRIK KETUA PENULANGAN KETUA SEKSI AKUNTANSI KETUA SEKSI SDM KETUA SEKSI UMUM KETUA SEKSI MEKANIK KETUA REGU PENGECORAN KETUA SEKSI KEAMANAN KETUA SEKSI PERAWATAN MESIN KETUA REGU SPINNING DAN STEAMING KETUA SEKSI POLIKLINIK KETUA REGU FINISHING Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Sumbetri Megah

6 Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga Kerja 2.2. Perincian tenaga kerja pada PT. Sumbetri Megah dapat dilihat pada Tabel Tabel 2.2. Perincian Tenaga Kerja pada PT. Sumbetri Megah No Lokasi Departemen Pegawai Tetap Pegawai Borongan (Orang) (Orang) 1 Kantor Pusat 16-2 Pabrik a. Kantor pabrik 4 - b. Bagian produksi Mandor Bagian perangkaian Mixer I Mixer II Spinning dan steaming I Spinning dan steaming II Spinning dan steaming III Spinning dan steaming IV Perendaman 4 - Finishing/ penutupan mal Penyusunan tiang - 10 c. Bagian mekanik 4 - d. Bagian gedung 3 - e. Security 6 - f. Bagian Umum 2 - Total Pegawai Sumber: PT. Sumbetri Megah Total karyawan yang ada di PT. Sumbetri Megah adalah 109 orang. Jumlah karyawan borongan dapat bertambah atau berkurang. Penambahan maupun pengurangan karyawan borongan biasanya berdasarkan pertimbangan pada jumlah tiang listrik yang akan diproduksi sesuai dengan kontrak yang ada maupun kebijakan lain perusahaan.

7 Jam Kerja Jam kerja yang berlaku di PT. Sumbetri Megah diatur sebagai berikut: 1. Jam kerja normal Jam kerja normal ini berlaku untuk karyawan di kantor pusat dan kantor pabrik. Ada tiga jam kerja dengan perincian sebagai berikut : a. Pukul WIB (kerja) b. Pukul WIB (istirahat) c. Pukul WIB (kerja) 2. Jam kerja Shift Jam kerja shift berlaku untuk karyawan produksi, yang terdiri dari dua shift kerja yaitu : a. Shift I : Kerja pada pukul WIB dengan waktu istirahat pada pukul WIB. b. Shift II : Kerja pada pukul WIB dengan istirahat pada pukul WIB (Namun hal ini biasanya diberlakukan bila perusahaan sedang mengejar target ataupun memiliki pesanan tiang yang besar (biasanya pesanan diatas tiang) namun memiliki batas waktu yang singkat, dan pada kondisi demikian biasanya penambahan tenaga kerja borongan dilakukan) Sistem Pengupahan dan Fasilitas Staf dan karyawan perusahaan digaji menurut skala gaji sesuai dengan jenjang organisasi, yang telah diatur secara terperinci.

8 Pada struktur organisasi terdapat tingkatan jabatan yang sebanding dengan besarnya gaji, yaitu: 1. Tingkat Eksekutif 2. Tingkat Staf Manager 3. Pegawai / Karyawan tetap Perusahaan 4. Pegawai / Karyawan Borongan. Gaji diberikan secara bulanan, baik untuk karyawan tetap maupun karyawan borongan. Upah untuk karyawan borongan diberikan berdasarkan jumlah tiang listrik yang diproduksi untuk satu bulan. PT. Sumbetri Megah memberikan insentif dan fasilitas untuk mendorong staff dan karyawan agar bekerja lebih giat dan meningkatkan prestasi. Insentif dan fasilitas yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Pemberian tunjangan hari raya 2. Pemberian cuti Perusahaan memberikan cuti tahunan, cuti sakit, cuti hari raya, cuti khusus (insidentil) kepada karyawan tetap. 3. Fasilitas Kerja Perusahaan menyediakan perlengkapan K3 seperti pakaian kerja, sarung tangan, kacamata las dan helm bagi karyawan produksi. 4. Tunjangan tugas Tunjangan tugas hanya diberikan pada karyawan tetap di pabrik, berupa uang makan harian.

9 5. Jaminan sosial Semua karyawan memiliki jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek). Baik karyawan produksi yang mengalami cedera atau meninggal dunia akibat kecelakaan kerja diberikan santunan sesuai dengan undang-undang kecelakaan kerja. Jika meninggal dunia diberikan santunan kepada keluarga atau ahli warisnya 6. Mess/penginapan Bagi karyawan maupun tamu di PT. Sumbetri Megah disediakan mess/penginapan tanpa memungut bayaran Proses Produksi Standar Mutu Produk PT. Sumbetri Megah memiliki anggapan bahwa mutu produk adalah hal yang sangat penting pada pengoperasian perusahaan, oleh sebab itu perusahaan berpedoman untuk selalu melakukan pengujian pada produk-produk yang dihasilkan perusahaan. Bentuk pengujian ini antara lain: a. Slump Test Slump Test adalah pengujian terhadap penyusutan concrete sehingga dapat diketahui apakah adukan concrete sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan. Caranya, diambil concrete sebagai sampel, kemudian concrete tersebut dimasukkan ke dalam slump dan dipadatkan dengan besi tumpul, setelah dipadatkan selama 2 menit, slump dilepas dan didiamkan selama 3 menit kemudian diukur tinggi permukaannya. Penyusutan yang berlaku adalah 2 cm s/d

10 4 cm. Maksudnya adalah penyusutan yang terjadi pada adukan beton pada saat produksi dan setelah produk itu selesai tidak melebihi 4 cm. b. Promp Test (Tes Kubus) Tes kubus digunakan untuk mengukur kekerasan beton. Kubus yang digunakan berukuran 20 x 20 cm. Caranya, diambil concrete sebagai sampel, kemudian dibawa ke laboratorium dan didiamkan selama 7 hari sampai mengeras atau jika ingin cepat, sampel tadi di steaming selama 4 jam di bagian produksi. Setelah mengeras, diproses dengan promp test. Standar Peraturan Beton Indonesia tahun 1971 keras beton harus mencapai 450 kg/cm 2 setelah 3 hari perendaman. c. Hammer Test Hammer Test adalah proses pengujian untuk menguji kekerasan tiang. Apabila spinning dan proses pengeringan baik, maka kekerasan tiang akan sesuai dengan yang diharapkan. Caranya, diambil concrete sebagai sampel, kemudian dibawa ke tempat pengujian dan sampel tadi dibiarkan mengeras selama 7 hari lalu sampel yang telah mengeras dipukul dengan hammer untuk menguji kekerasan. d. Proof Test Proof Test adalah tes untuk menguji kelenturan tiang. Apabila spinning dan proses pengeringan baik, maka kelenturan tiang akan sesuai dengan yang

11 diharapkan, caranya, tiang lisrik yang berada di stock yard dibawa ke lapangan di dekat perendaman, lalu diuji dengan culling machine untuk diuji kelenturannya. Pengujian mutu produk dilakukan di laboratorium PT. Sumbetri Megah. Pada umumnya uji mutu produk dilakukan setiap kali produksi ataupun setiap periode, namun jika perusahaan tidak melakukan uji mutu tersebut, maka pihak manajemen dapat mentolerir hal itu dengan syarat komposisi bahan yang digunakan dalam produksi sesuai dengan standar teknis yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perusahaan ataupun Standar Perusahaan Listrik Negara (SPLN) Bahan yang Digunakan dalam Produksi Untuk menghasilkan produk tiang listrik beton dengan mutu yang baik maka digunakan bahan-bahan yang berkualitas baik pula. Untuk menghasilkan produk tersebut, PT. Sumbetri Megah membutuhkan bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong yang berasal dari berbagai daerah yang sudah teruji kelayakannya di laboratorium pabrik dan sesuai standar Peraturan Beton Indonesia Bahan Baku Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi tiang listrik beton di PT. Sumbetri Megah adalah: 1. Semen Semen yang digunakan adalah semen Portland dengan merk Semen Padang, tipe I. PT. Sumbetri Megah menggunakan merk Semen Padang tipe I

12 disebabkan jenis ini sesuai dengan standar teknis yang telah ditetapkan sebelumnya serta murah dan semen ini diperoleh dari Medan, namun dalam kondisi tertentu misalnya terjadinya bencana alam di daerah pemasok Semen Padang maka pihak PT. Sumbetri Megah mengantisipasinya dengan menggunakan merk lain misalnya Andalas dan Tiga Roda yang merupakan merk semen yang juga sesuai dengan standar teknis. Semen Portland tipe I adalah semen Portland biasa (regular), yaitu semen yang umum digunakan untuk bangunan biasa. Semen untuk konstruksi beton bertulang adalah bahan yang mengeras dengan adanya air, yang dinamakan semen hidraulik. 2. Pasir Pasir diperoleh dari Stabat. Pasir yang digunakan disesuaikan dengan Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) yaitu pasir yang cukup kasar dengan gradasi yang baik yaitu yang tertahan ayakan 30 mesh sebanyak 2%, 40 mesh minimum 2,5%. Maksud dari ayakan dengan mesh 40 adalah jumlah lubang dalam 1 inchi linier sebanyak 40. Kandungan lumpur/ tanah pada pasir yang digunakan maksimum 5%. Untuk melihat ukuran ayakan dan persentase yang tertinggal dalam mesh, dapat dilihat pada Tabel 2.3 berikut. Tabel 2.3. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal Ukuran Mesh % Tertinggal ,0 40 2,5

13 Tabel 2.3. Ukuran Mesh dan Persen Tertinggal (Lanjutan) Ukuran Mesh % Tertinggal 50 3,0 70 6, , , , ,0 Sumber: PT. Sumbetri Megah 3. Batu Split/ Batu Pecah Batu yang digunakan adalah batu split dengan diameter 5-12 mm. Maksudnya adalah PT. Sumbetri Megah menggunakan batu split dengan ukuran minimum 5 mm dan ukuran maksimum 12 mm. Hal ini berarti pihak perusahaan akan menolak batu split yang ukurannya tidak sesuai dengan spesifikasi teknis di atas. Batu split ini diperoleh dari daerah Binjai. Bentuk batu split yang baik yang diterima oleh pabrik adalah batu yang tidak pipih, yang mempunyai permukaan pecah pada seluruh bidangnya. Kandungan lumpur/ tanah pada batu pecah maksimum 1%. Batu split dikatakan sebagai agregat kasar karena memiliki diameter lebih besar dari 5 mm. Umumnya batu split yang digunakan dalam concrete menempati 75 % dari isi total beton, sehingga dalam penyeleksian penerimaan batu split pihak pabrik sangat berhati-hati karena akan mempengaruhi perilaku beton.

14 4. Air Air yang digunakan dalam proses produksi pada PT. Sumbetri Megah adalah air yang berasal dari sumur bor. Dalam pengecoran tidak diperbolehkan menggunakan air asin. Hal ini disebabkan karena jika dalam pengoperasiannya menggunakan air asin maka ketahanan dari tiang listrik beton tidak akan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Faktor penyebabnya antara lain adalah air asin dapat menyebabkan korosi atau dapat menimbulkan karat pada rangka-rangka besi yang ada distruktur penyusun tiang listrik beton. Pada prinsipnya, sebelum digunakan terlebih dahulu diperiksa kesadahan dan keasaman air di laboratorium. Hal ini untuk menjamin mutu dan karakteristik yang dikehendaki oleh pelanggan maupun sesuai dengan standar teknis yang disyaratkan dalam Standar Perusahaan Listrik (SPLN). 5. Rangka Rangka diperoleh dari proses perakitan tulangan atau perangkaian. Bahan pembentuknya adalah: a. Prestressed concrete wire (PC wire) dengan Ø 7 mm. PC wire diperoleh dari distributor di Jakarta. b. Kawat paku dengan Ø 4 mm, diperoleh dari Medan c. Kawat beton dengan Ø 0,5 mm diperoleh dari Medan atau Pangkalan Berandan.

15 Bahan Tambahan Bahan tambahan yang digunakaan dalam proses produksi tiang listrik beton di PT. Sumbetri Megah adalah: 1. Tembaga/ Pengantar Grounding Tembaga digunakan untuk tiang listrik beton yang memiliki grounding/arde. Tembaga ini berfungsi untuk menetralkan elektron-elektron bila tersambar petir. 2. Terminal dan Plat Grounding (kuningan) Kuningan ini dipakai untuk mengikat tembaga sebagai saluran grounding/ arde pada rangka Bahan Penolong Bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi tiang listrik beton di PT. Sumbetri Megah adalah: 1. Minyak sawit Minyak sawit digunakan untuk mengolesi mal agar concrete (bahan adukan) tidak melekat pada mal, sehingga permukaan beton menjadi halus. 2. Minyak gemuk Minyak gemuk digunakan untuk mengolesi baut press, sehingga mempermudah proses penegangan. 3. Minyak solar Minyak solar digunakan sebagai bahan bakar mesin genset jika saluran listrik dari PLN terputus.

16 4. Cat Pylox Cat Pylox digunakan dalam pemberian merk, logo, kode tiang dan tanggal produksinya Uraian Proses Proses produksi yang diuraikan adalah proses pembuatan tiang listrik beton pra tegang tipe E, yang dikerjakan pada jalur atau unit I. Proses produksi secara umum dapat dilihat pada Gambar 2.2.

17 Pc Wire Kawat Paku spiral Kawat beton Kawat paku cincin Kuningan Kawat tembaga Perangkaian Pemasukan rangka dalam mal Sisa Potongan PC Wire Semen Pasir Air Zat Aditif Batu split Energi listrik PLN Pencampuran bahan (Mixing) Energi listrik PLN Pemasukan campuran ke dalam mal (Concrete Filling) Mur dn baut Penutupan mal dan penegangan PC Wire (stressing) Energi listrik PLN Pemutaran (Spinning) Energi listrik PLN Air Boiler Uap Panas Penguapan (Steaming) Air Pembuka baut Proses Pembukaan Mal Cetakan atas dan cetakan bawah Cat Pylox Pemberian Logo Air Perendaman Semen Pasir Air Adonan dempul Penutup atas tiang Cat pylox Penyelesaian akhir (Finishing) Gambar 2.2. Blok Diagram Produksi Tiang Listrik Beton di PT. Sumbetri Megah

18 1. Proses Perangkaian a. Pemotongan PC wire PC wire yang telah diuji tegangannya, dibawa ke rumah PC wire, dan dipotong sesuai dengan tipe tiang yang diinginkan dengan mesin pemotongan (cutting machine). b. Pembentukan Ulir PC wire yang telah dipotong, diberi ulir pada kedua ujungnya. Panjang ulir adalah sama untuk setiap tiang, yakni ± 10 cm. PC wire diberi ulir untuk mempermudah proses penegangan. c. Pembentukan Spiral Kawat paku dibentuk menjadi spiral dengan jumlah lilitan yang disesuaikan dengan panjang tiang. Pembuatan spiral ini dilakukan pada mesin spiral yang bekerja secara otomatis. Maksudnya, jika pembentukan spiral untuk jenis tiang tertentu selesai dibentuk, maka mesin akan berhenti secara otomatis. d. Pembentukan Cincin Sisa pembentukan spiral akan dibentuk menjadi cincin/ring. Spiral ini dipotong-potong dengan menggunakan tang, sesuai dengan ukuran yang telah ditetapkan. Spiral yang telah dipotong, kemudian dilas sehingga membentuk cincin. Cincin ini berfungsi untuk menahan rangkaian agar rangkaian menjadi kokoh dan tidak bergelombang.

19 e. Pemotongan Kawat Beton Kawat beton dipotong sepanjang cm dengan menggunakan mesin gerinda. Kemudian diberi bentuk seperti huruf U dan berfungsi untuk mengikat spiral dan cincin pada PC Wire. f. Pembentukan Rangka PC wire yang telah diulir dimasukkan ke meja perangkaian dan bagian pangkalnya diikat dengan baut. PC wire yang dibutuhkan adalah enam buah. Kemudian spiral direntangkan di sepanjang PC wire. Ujung PC wire ditahan, dan pada bagian pangkal ditegangkan. Cincin dipasangkan dengan jarak dari pangkal 40 cm dan jarak antar cincin adalah 1 m. Spiral yang sudah direntangkan diikatkan pada PC wire. 2. Proses Pengecoran a. Pemasukan Rangka ke Dalam Mal Mal disediakan di atas meja cetakan, dan diolesi dengan minyak sawit. Rangka dimasukkan ke dalam mal, bagian ujung rangka diberi minyak sawit. Baut dipersiapkan dan diberi minyak gemuk. Penutup ujung mal dipasang, baut press dimasukkan dan disambungkan dengan PC wire. Kemudian letak rangka diluruskan dan PC wire direntangkan. b. Pencampuran Bahan (Mixing) Pasir, batu split, semen, air dan zat aditif dimasukkan ke dalam mixer. Ukuran/ komposisi dari masing-masing bahan dapat dilihat pada Tabel 2.4.

20 No Tipe Tiang Semen (Kg) Pasir (Kg) Tabel 2.4. Komposisi Bahan Pembuatan Beton Pra-Tegang Batu Split (Kg) PC Wire (Kg) Kawat Paku (Kg) Kawat Beton (Kg) Air (Kg) Komposisi Arde (Kg) Massa Tiang Per Batang (Kg) Polos Pakai Arde Ring Spiral Kuningan BC. Draft Besi Beton ,40 0,20 3,20 0,40 21,00 0,15 0,25 1,74 303,20 305, ,80 0,40 4,80 0,60 41,00 0,15 0,36 2,22 589,60 592, ,80 0,40 4,80 0,60 42,00 0,15 0,36 2,22 664,60 667, ,80 0,40 4,80 0,60 47,00 0,15 0,36 2,22 780,60 783, ,80 0,70 5,60 0,70 56,00 0,23 0,52 2,52 818,8 822, ,80 0,70 5,60 0,70 68,00 0,23 0,52 2,52 989,80 993, ,80 0,80 6,20 0,90 75,00 0,23 0,75 2, ,7 1131, ,20 0,90 7,00 1,00 87,00 0,23 0, , , ,60 1,20 9,00 1,20 9,00 0,23 0,85 3, , ,62 Sumber: PT. Sumbetri Megah

21 Pada mixer tersedia tempat pengukuran bahan sehingga mempermudah proses, sedangkan air dialirkan melalui selang yang dimasukkan ketika pencampuran bahan sedang berlangsung. Campuran dari bahan-bahan ini disebut concrete. e. Concrete Filling Setelah rangka selesai diset pada mal, maka concrete dibawa dengan trolley dan dituang pada mal. Bagian ujung mal (1,5 m dari ujung mal) harus diisi padat, agar tiang tidak mudah patah sedangkan bagian pangkal tidak terlalu padat sehingga ada ruang kosong yang akan diisi saat spinning berlangsung. d. Penutupan mal dan Stressing Mal ditutup dengan menggunakan baut dan mur di sepanjang mal. Baut dan mur yang dibutuhkan tergantung tipe tiang yang diinginkan. Untuk menguatkan ikatan baut dan mur digunakan alat pengencang yang disebut impact tool setelah itu dilakukan stressing akhir pada PC wire. Penegangan ini lebih mudah dilakukan, karena kedua ujung PC wire telah terlebih dahulu diberi ulir. Bagian ujung mal diberi pen, yang berfungsi untuk membuat lubang pada ujung tiang. Diameter pen adalah 9 mm. 3. Spinning Spinning adalah proses pemutaran mal yang bertujuan untuk memadatkan concrete dalam mal dengan memanfaatkan gaya sentrifugal yang ditimbulkan oleh mesin spinning. Spinning yang baik menghasilkan tiang beton yang padat, tanpa rongga-rongga pada tiang. Spinning dilakukan dalam tiga tahap yaitu:

22 a. Tahap I : 300 rpm selama 3 menit b. Tahap II : 600 rpm selama 3 menit c. Tahap III : 1000 rpm selama 10 menit 4. Steaming Steaming adalah tahapan proses dengan menggunakan uap panas untuk mempercepat proses pengeringan. Sisa dari proses pengeringan ini berupa air yang dibawa ke tempat pembuangan limbah cair. Pengeringan berlangsung selama 4 (empat) jam dengan suhu C, dan tekanan 10 kg/cm 2. Uap panas dimasukkan ke dalam mal melalui pipa-pipa yang berisi uap dari boiler. Setelah selesai, mal dibiarkan dingin selama menit dan akhirnya diangkat ke bagian pembukaan cetakan. Jika boiler bermasalah (tidak dapat digunakan) maka pembekuan concrete (hardening) dalam cetakan dilakukan secara alami, dan membutuhkan waktu 2 (dua) hari. 5. Proses Pembukaan Mal Mal terdiri dari dua bagian, yaitu bagian penutup atas dan bagian bawah. Mal dibuka dengan melepaskan penutup di kedua ujung mal. Penutup ujung mal ini dibuka pada saat steaming masih berlangsung, sehingga mempermudah keluarnya air hasil penguapan. Kemudian baut dibuka, dan bagian atas mal ditarik menggunakan crane. Mal bagian bawah dimiringkan sehingga tiang keluar dari cetakan dan didinginkan selama menit.

23 6. Proses Pemberian Logo Tiang listrik beton diberi logo perusahaan, jenis tiang, tanggal pembuatan tiang, unit pembuatan tiang, dengan menggunakan cat Pylox. 7. Perendaman Tiang listrik beton direndam di dalam kolam selama satu hari satu malam (24 jam). Tiang disusun secara sejajar dari bawah ke atas dan diberi pembatas broti penahan diantara tiang agar kedudukan tiang seimbang (tidak bergeser). Tujuan perendaman ini adalah proses penyempurnaan pengerasan tiang. 8. Finishing Selesai perendaman, tiang listrik beton dibawa ke bagian penyimpanan dengan truk. Daerah penyimpanan berada di lapangan terbuka (stock yard) sehingga mempermudah proses pengeringan. Di stock yard inilah tiang kemudian diberi penutup yang terbuat dari semen, sehingga tiang yang sebelumnya berlubang bagian atasnya, menjadi tertutup. Pada tahap ini, bagian tutup atas tiang kemudian diberi nomor urut pembuatan tiang, dengan menggunakan cat pylox, sedangkan proses pengeringan membutuhkan waktu 21 hari (dua puluh satu) hari, hingga akhirnya dapat diangkut ke lokasi pemasaran tiang. Jenis semen yang digunakan dalam pembuatan beton ini adalah semen Portland yang biasanya memerlukan waktu kurang lebih dua minggu untuk mencapai kekuatan yang cukup pada saat cetakan-cetakan dibuka, struktur beton akan mencapai kekuatan rencana setelah 28 hari, dan setelah masa itu kekuatan

24 akan terus bertambah sedikit demi sedikit. Salah satu solusi yang dapat diambil jika menginginkan produk lebih cepat dipakai adalah dengan menggunakan semen berkekuatan awal tinggi, yang harganya lebih mahal dibandingkan dengan semen Portland biasa, tetapi dengan memakai bahan tersebut, dalam waktu satu sampai tiga hari, bisa didapat kekuatan yang sama besarnya dengan kekuatan yang dicapai dalam 28 hari apabila dipakai Portland biasa. Bahan tersebut mamiliki komposisi dasar yang sama dan proses penggilingannya dilakukan dengan lebih halus, kedua-duanya dilakukan baik sesudah maupun sebelum proses peleburan menjadi butiran di dalam tanur. Kedua ujung tiang ditutup dan akan mengering dalam beberapa jam. Ujung ini ditutup dengan menggunakan campuran semen, pasir, dan air yang dibentuk seperti lingkaran untuk kemudian ditempelkan pada ke dua ujung tiang. Jika PC wire masih tampak keluar pada permukaan ujung tiang, maka PC wire dipotong dengan mesin gerinda. Dilakukan juga penebalan untuk merk, kode tiang, dan tanggal pembuatan tiang Mesin dan Peralatan PT. Sumbetri Megah mengunakan mesin-mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi tiang listrik beton. Berikut akan diuraikan mesin-mesin dan peralatan yang digunakan untuk menunjang kegiatan produksi tiang listrik beton.

25 Mesin Produksi 1 Mesin yang digunakan dalam proses produksi yaitu: Tabel 2.5. Mesin Produksi No Nama Fungsi Spesifikasi Jlh Mixer (pada unit Merk : KABAG/ RTM 750 I) Mixer (pada unit II) Water Dosen System Mesin Spinning Untuk mencampur pasir, batu split, semen dan air Untuk mencampur pasir, batu split, semen dan air Untuk mengukur volume air yang akan digunakan. Untuk memutar cetakan dengan menggunakan gaya sentrifugal yang bertujuan untuk memadatkan adonan beton di dalam cetakan. Dimensi : 5325 x 5600 x 9450 (OxWxH) mm Daya : 22 KW Kapasitas : 1500 Kg Tegangan : 240 Volt Cos φ : 0,85 Buatan : Jerman Merk : concrete Mixer/ JS 500 Dimensi : 3165 x 3300 x 450 (OxWxH) mm Daya : 15 KW Kapasitas : 800 Kg Tegangan : 240 Volt Cos φ : 0,85 Buatan : Cina Merk : NW40 Ausf Merk : Kapasitas : / 160 r/min Tegangan : 240 Volt Cos φ : 0,87

26 Tabel 2.5. Mesin Produksi (Lanjutan) No Nama Fungsi Spesifikasi Jlh Boiler Untuk menghasilkan Merk : KB/ uap panas untuk membantu pengeringan beton. Max prod. uap : 4200 Kg/Hr Tekanan kerja: : 10 Kg/ Cm Mesin Penegang PC Wire Untuk menegangkan PC Wire. Cos φ : 0,86 Luas Pemanasan : 73 m 2 Buatan : PT. Karpindo Bahagia, Surabaya Merk : Paul/ Buatan : Jerman 3 7 Mesin Ulir (Treading Machine) Untuk membuat ulir pada ujung PC wire Merk : Paul/ Dimensi : 5325 x 5600 x 9450 (O x W x H) mm 1 8 Mesin Spiral Untuk membuat spiral dari kawat paku yang berdiameter 4 mm Buatan : Jerman Merk : Paul/ Tegangan : 24 Volt Cos φ : 0,83 1 Buatan : Jerman 9 Hoist Crane Alat transportasi untuk memindahkan concrete tiang listrik beton prategang yang masih dalam mal Merk : DA Kapasitas : 3 Ton Cos φ : 0, Mesin pengunci (Hydraulic JEIN) Untuk mengunci kepala PC wire pada saat penegangan Merk : Paul Kapasitas : 3 Ton 3

27 Tabel 2.5. Mesin Produksi (Lanjutan) No Nama Fungsi Spesifikasi Jlh Mesin pemotong Untuk memotong PC Merk : RF/ 0,75/ PC wire wire sesuai dengan 1 ukuran tiang. Tegangan : 220/380 Volt Cos φ : 0,85 12 Mesin Gerinda Untuk menghaluskan permukaan tiang, juga sebagai mesin potong PC wire yang berlebih Merk : J Power : 2 HP Cos φ : 0,83 1 Buatan : Kwantung, Cina 13 Mesin Las (Arc Welder) Untuk mengelas Merk : Kubota/ AT- SS 5 Berat ; 68 Kg Peralatan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi pembuatan tiang listrik pra-tegang di PT. Sumbetri Megah yaitu: 1. Forklift Forklift digunakan untuk mengangkut semen dari gudang bahan baku semen ke lokasi pabrik. 2. Pole Carrier Pole Carrier merupakan alat bantu sorong yang memiliki landasan rel yang digunakan sebagai alat bantu untuk memindahkan tiang ke lokasi perendaman. 3. Tang Tang digunakan untuk menggunting kawat paku disaat perangkaian tulangan.

28 4. Palu Palu digunakan untuk memukul pen pada saat penutupan cetakan. 5. Kuas atau Kain Kuas atau kain digunakan untuk mengoleskan minyak sawit ke bagian dalam mal. 6. Scrap Digunakan untuk meratakan adukan pada saat adukan baru dituang ke dalam rangkaian tulang Utilitas Untuk membantu kelancaran proses produksi dan kerja perusahaan, digunakan unit-unit pendukung antara lain: 1. Pembangkit Tenaga Listrik Sumber energi listrik diperoleh dari PLN dan bila aliran listrik PLN terputus maka digunakan Generator dengan daya 167 kva. 2. Bengkel Bengkel sebagai tempat melakukan perbaikan terhadap mesin atau peralatan yang mengalami kerusakan berat dimana kerusakan tersebut tidak bisa langsung diperbaiki di dalam pabrik dan kerusakan yang memerlukan waktu perbaikan yang cukup lama.

29 3. Laboratorium Laboratorium digunakan untuk melakukan beberapa pengetasan terhadap material maupun produk jadi, hal ini dilakukan untuk melihat sesuai tidaknya dengan standar mutu produk jadi yang telah di tetapkan perusahaan. 4. Air Air bersih disediakan dari sumur bor, yang ditampungkan ke dalam bak penampungan.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Sumbetri Megah adalah salah satu industri pembuatan tiang listrik beton pra tegang yang ada di Sumatera Utara. Perusahaan ini berdiri pada

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Wijaya Karya didirikan pada tanggal 11 Maret 1960 berdasarkan keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja No. 5 Tahun 1960 dengan nama

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Perlu kita ketahui bahwa bahan bangunan atau material bangunan memegang peranan penting dalam suatu konstruksi bangunan ini menentukan kekuatan, keamanan, dan

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di

BAB III METODE PENELITIAN. Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di 26 BAB III METODE PENELITIAN Metodelogi penelitian dilakukan dengan cara membuat benda uji (sampel) di Laboratorium Bahan dan Konstruksi Fakultas Teknik Universitas Lampung. Benda uji dalam penelitian

Lebih terperinci

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG Denny 1,Jonathan 2 dan Handoko 3 ABSTRAK : Dalam dunia konstruksi, balok beton bertulang adalah barang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN 1. Kuat tekan beton yang direncanakan adalah 250 kg/cm 2 dan kuat tekan rencana ditargetkan mencapai 282 kg/cm 2. Menurut hasil percobaan yang telah dilakukan

Lebih terperinci

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBAR UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980, yang didirikan oleh beberapa orang pemegang saham. Awalnya perusahaan ini dikenal dengan nama bengkel cakrawala.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Uraian Umum Manajemen pelaksanaan dilakukan dalam rangka menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek yang akan berlangsung. Manajemen pelaksanaan bukan

Lebih terperinci

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR

PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR PERBAIKAN BETON PASCA PEMBAKARAN DENGAN MENGGUNAKAN LAPISAN MORTAR UTAMA (MU-301) TERHADAP KUAT TEKAN BETON JURNAL TUGAS AKHIR Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Strata

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi parabola dengan merek BP Sat dan merek QQ. PT. Bintang Persada Satelit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Pengecoran Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Waktu dan tempat pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada jam 08.00 sampai dengan 12.00

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Wijaya Karya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang konstruksi di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 11 Maret 1960 berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Inti Jaya Logam merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan sparepart boiler. Perusahaan tersebut didirikan oleh pemiliknya yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A.

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan dan Material Penelitian Bahan-bahan yang digunakan dalam campuran beton dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Agregat halus yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Luckyndo berdiri dimulai pada tahun 1980 dan berlokasi di Amplas. Pada tahun 1993, kepemilikan PT. Luckyndo berganti dan lokasi pabrik dipindahkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek 25 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek Holcim, didapatkan dari toko bahan bangunan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC (Portland Composite Cement) Merek Holcim, didapatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Dalam penelitian ini yang digunakan adalah variabel bebas dan terikat. Variabel bebas meliputi prosentase Silica fume dalam campuran beton (5%) dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

PENGENDALIAN MUTU DAN PROSES PEMBUATAN TIANG PANCANG SENTRIFUGAL PADA PT WIJAYA KARYA BETON JL. RAYA BINJAI KM 15,5 DELI SERDANG

PENGENDALIAN MUTU DAN PROSES PEMBUATAN TIANG PANCANG SENTRIFUGAL PADA PT WIJAYA KARYA BETON JL. RAYA BINJAI KM 15,5 DELI SERDANG PENGENDALIAN MUTU DAN PROSES PEMBUATAN TIANG PANCANG SENTRIFUGAL PADA PT WIJAYA KARYA BETON JL. RAYA BINJAI KM 15,5 DELI SERDANG LAPORAN Ditulis untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Semester VI

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium.

BAB III METODOLOGI Diagram Alir Tugas Akhir. Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium. Skala Laboratorium. BAB III METODOLOGI 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir Diagram alir Tugas Akhir Rancang Bangun Tungku Peleburan Alumunium Skala Laboratorium. Gambar 3.1. Diagram Alir Tugas Akhir 27 3.2. Alat dan Dalam rancang

Lebih terperinci

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen portland komposit merek Holcim, didapatkan dari toko bahan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen komponen yang akan dibuat adalah komponen

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Barata Indonesia (Persero) berdiri dengan nama PT. Barata Metal Works & Engineering berdiri pada tahun 1971 di Gresik, Surabaya. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Cakrawala Elecorindo yang beralamat di Jl. Pancing No. 8 Blok C Komplek Pergudangan MMTC. merupakan salah satu perusahaan yang berbentuk perseroan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang

III. METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: yang padat. Pada penelitian ini menggunakan semen Holcim yang III. METODE PENELITIAN A. Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Semen Semen adalah bahan pembentuk beton yang berfungsi sebagai pengikat butiran agregat dan mengisi ruang antar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat III. METODE PENELITIAN A. Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fly ash terhadap kuat tekan paving block. Di Indonesia, paving block pada umumnya dibuat dari campuran semen, pasir, dengan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC-

METODOLOGI PENELITIAN. untuk campuran lapis aspal beton Asphalt Concrete Binder Course (AC- 41 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai 18 BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian Proses pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1 berikut ini: Mulai Mengumpulkan Data dan Informasi Persiapan Alat dan Bahan Pengujian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri bahan dan bangunan. Perusahaan ini berdiri sejak tahun 2003 dengan

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN BAB IV PROSES PEMBUATAN 4.1. Proses Pengerjaan Proses pengerjaan adalah suatu tahap untuk membuat komponen-komponen pada mesin pengayak pasir. Komponen-komponen yang akan dibuat adalah komponen yang tidak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pada mulanya perusahaan ini didirikan awal tahun 1980-an hanya dengan beberapa orang, yang biasa disebut bengkel cakrawala. Perusahaan ini awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret hingga April 2016 di Laboratorium Keteknikan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan. Bahan

Lebih terperinci

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari

PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR. Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo. Intisari PENGARUH BENTUK AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON NON PASIR Oleh : Novi Andhi Setyo Purwono & F. Eddy Poerwodihardjo Intisari Beton merupakan bahan bangunan yang amat populer di masyarakat karena bahan

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut.

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam melaksanakan proyek pembangunan maka pastilah digunakan alat - alat tertentu sesuai kebutuhan untuk mendukung pembangunan tersebut. Alat

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

BAB III METOLOGI PENELITIAN

BAB III METOLOGI PENELITIAN BAB III METOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Metode yang digunakan adalah untuk mendekatkan permasalahan yang diteliti sehingga menjelaskan dan membahas permasalahan secara tepat. Skripsi ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Uraian Umum Metode penelitian adalah langkah-langkah atau metode yang dilakukan dalam penelitian suatu masalah, kasus, gejala, issue atau lainnya dengan jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. TINJAUAN UMUM Dalam penelitian ini variabel yang digunakan adalah variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu variasi persentase limbah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT

TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT TINJAUAN KUAT LENTUR PLAT LANTAI MENGGUNAKAN TULANGAN WIRE MESH DENGAN PENAMBAHAN POLYVINYL ACETAT Tugas Akhir untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat sarjana S-1 Teknik Sipil disusun oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Lokasi penelitian dilakukan di Laboratorium, Laboratorium yang digunakan pada penelitian ini adalah Laboratorium Teknologi Bahan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON

Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Majalah Ilmiah Unikom, Vol.6, hlm. 61-68 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON Bidang Teknik PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN MUTU BETON YATNA SUPRIYATNA Jurusan Teknik Sipil Universitas Komputer Indonesia

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu 3.1.1. TEMPAT Pengujian dilakukan di laboratorium Prestasi Mesin Universitas Medan Area terhadap hasil rancang bangun alat Uji Konduktivitas Thermal Material.

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. sesuai dengan fungsi masing-masing peralatan. Adapun alat-alat yang dipergunakan BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Peralatan Dalam pekerjaan proyek konstruksi peralatan sangat diperlukan agar dapat mencapai ketepatan waktu yang lebih akurat, serta memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Umum Beton merupakan campuran antara semen, agregat, air, dan kadangkadang memakai bahan tambah yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan, serat sampai bahan bangunan

Lebih terperinci

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** *Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan **

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Beton Menggunakan Campuran Pasir Gunung Penggunaan pasir gunung pada campuran beton sebagai agregat halus pernah diteliti oleh Arman (2014) dengan judul Studi Desain Campuran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembuatan peralatan transportasi air berupa propeller (baling-baling) dan pengolahan aluminium menjadi batang aluminium merupakan usaha pertama kali

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik. Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam

Lebih terperinci

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN

BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN BAB IV MATERIAL DAN PERALATAN 4.1 Material Dari standar teknis yang ditetapkan untuk suatu pekerjaan pondasi bored pile dimana material yang digunakan semuanya harus sesuai dengan kriteria standar teknis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200) PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200) Asri Mulyadi 1), Fachrul Rozi 2) Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Palembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri jasa BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Industri logam jalan Mahkamah Medan adalah suatu usaha yang tergolong dalam Usaha Kecil Menegah (UKM) mikro yang bergerak di bidang industri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis. Penentuan Bahan Material. Pengujian Bahan Material. Sesuai. Mix Desain. Sesuai. Pembuatan Benda Uji BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Bagan Alur Penelitian Mulai Hipotesis Survei Bahan Studi Literatur Penentuan Bahan Material Pengujian Bahan Material Sesuai Mix Desain Sesuai Pembuatan Benda Uji Perawatan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Sipil Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat signifikan dalam menentukan proses pelaksanaan pekerjaan tersebut dengan baik, benar, dan

Lebih terperinci

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II

Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II ISBN 978 602 9019 74 2 Analisis Pemakaian Abu Vulkanik Gunung Merapi untuk Mengurangi Pemakaian Semen pada Campuran Beton Mutu Kelas II Agus Muldiyanto, dan Purwanto Jurusan Teknik Sipil Universitas Semarang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur,

BAB III METODE PENELITIAN. Utara. Adapun pengujian yang akan dilakukan adalah pengujian kuat lentur, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pelaksanaan Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Pelaksanaan pembuatan benda uji dan pengujian genteng beton serat dilakukan di pabrik genteng beton Mulia di jalan Gatot Subroto,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 1. PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Cakupan

Lebih terperinci

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut

III. METODE PEMBUATAN. Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut 16 III. METODE PEMBUATAN A. Waktu dan Tempat Tempat pembuatan mesin pengaduk adonan kerupuk ini di bengkel las dan bubut Amanah, jalan raya candimas Natar, Lampung Selatan. Pembuatan mesin pengaduk adonan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan, Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). B. Peralatan Penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran lapis aspal

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan obyek berupa paving blok mutu rencana 400 Kg/ dan 500 Kg/ sebanyak masing-masing 64 blok. Untuk setiap percobaan kuat tekan dan tarik belah paving

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni 2014 sampai dengan bulan Juli 2014 di Laboratorium Daya, Alat, dan Mesin Pertanian Jurusan Teknik Pertanian Fakultas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia teknik sipil, teknologi mengenai beton merupakan hal yang wajib untuk dipahami secara teoritis maupun praktis mengingat bahwa beton merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN

BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN BAB IV PROSES PEMBUATAN DAN PENGUJIAN 4.1 Alat Dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan bagian rangka, pengaduk adonan bakso dan pengunci pengaduk adonan bakso adalah : 4.1.1 Alat Alat yang

Lebih terperinci

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL

PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL PENGARUH LUBANG DALAM BETON TERHADAP KEKUATAN MEMIKUL BEBAN AKSIAL SAFRIN ZURAIDAH 1, HANDO 2, K BUDIHASTONO Jurusan Teknik Sipil-UNITOMO Surabaya Email : safrini@yahoo.com Abstrak Dunia usaha properti

Lebih terperinci

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu.

III. METODE PROYEK AKHIR. dari tanggal 06 Juni sampai tanggal 12 Juni 2013, dengan demikian terhitung. waktu pengerjaan berlangsung selama 1 minggu. 24 III. METODE PROYEK AKHIR 3.1. Waktu dan Tempat Proses pembuatan Proyek Akhir ini dilakukan di Bengkel Bubut Jl. Lintas Timur Way Jepara Lampung Timur. Waktu pengerjaan alat pemotong kentang spiral ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT. Jaya Beton Indonesia dibangun oleh PT. Pembangunan Jaya pada tahun 1978 yang muncul dari aspirasi untuk mengikuti kemajuan perkembangan

Lebih terperinci