Universitas Sumatera Utara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Universitas Sumatera Utara"

Transkripsi

1 Kakanda Misiani, S.Si selaku Staf Administrasi Program Studi Magister Matematika FMIPA USU yang telah banyak memberikan pelayanan yang baik kepada penulis selama mengikuti perkuliahan. Pihak Pemerintah Kabupaten Nias Barat terutama Bupati Nias Barat yang telah memberikan Tugas Belajar sekaligus membiayai perkuliahan S-2 Matematika di. Seluruh rekan-rekan Mahasiswa Program Studi Magister Matematika FMIPA USU tahun 2013 yang telah memberikan bantuan moril serta motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibunda tercinta Yuhanis Waruwu dan Ayahanda Abdul Afif Laia yang mencurahkan kasih sayang dan dukungan kepada penulis serta Etek Hj. Nur Latifah Waruwu, S.H, M.H. Terima kasih juga buat Istri tercinta Wartini Zebua beserta anak-anak saya; Anita Rahmi Laia, Atmajaya Rahman Laia, Berkat Gunawan Laia, Ahmad Syukur Laia dan Asni Rasyidah Laia yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis dalam penulisan tesis ini. Terima kasih kepada sahabat-sahabatku serta rekan-rekan lainnya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Semoga Allah SWT memberikan balasan atas jasa-jasa mereka yang telah diberikan kepada penulis. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik saran untuk penyempurnaan tesis ini. Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan pihak-pihak lain yang memerlukannya. Terima kasih. Medan, Juni 2015 Penulis, Arsyad Thalib Laia v

2 RIWAYAT HIDUP Arsyad Thalib Laia dilahirkan di Awaai Kec. Sirombu pada tanggal 27 November 1980 dari pasangan Bapak Abdul Afif Laia & Ibu Yuhanis Waruwu. Penulis lulus dari pendidikan Sekolah Dasar Inpres Tetesua pada tahun 1993, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Sirombu pada tahun 1996, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sirombu tahun Pada tahun 1999 memasuki tingkat Perguruan Tinggi di IKIP Gunungsitoli Fakultas MIPA Jurusan (S-1) Matematika dan lulus tahun Pada tahun 2004 penulis bekerja sebagai tenaga pengajar di SMA Negeri 1 Sirombu sampai sekarang. Pada tahun 2005 penulis menikah dengan Wartini Zebua dan dianugerahi 5 (lima) orang anak yaitu; Anita Rahmi Laia, Atmajaya Rahman Laia, Berkat Gunawan Laia, Ahmad Syukur Laia dan Asni Rasyidah Laia. Pada tahun 2013, Penulis melanjutkan pendidikan pada Program Studi Magister (S-2) Matematika di dengan pembiayaan oleh Pemerintah Kabupaten Nias Barat. Selain kegiatan akademik, penulis juga aktif di berbagai kegiatan organisasi masyarakat Penulis dipercaya sebagai: 1. Ketua Komisi Pendidikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Nias Barat dari tahun 2012 sampai sekarang. 2. Sekretaris Umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Kabupaten Nias Barat dari tahun 2012 sampai sekarang. 3. Sekretaris Umum Al Jamiyatul Washliyah Kabupaten Nias Barat dari tahun 2012 sampai sekarang. 4. Sekretaris Umum Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Nias Barat dari tahun 2013 sampai sekarang. vi

3 DAFTAR ISI Halaman PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR RIWAYAT HIDUP DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR i ii iii iv vi vii ix x BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Perumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4 BAB 2 ANALISIS REGRESI DAN METODE KERNEL Model Analisis Regresi Model regresi parametrik Model regresi nonparametrik Metode Kernel Smoothing Teknik Smoothing Kernel 14 vii

4 2.5 Estimator Kernel 15 BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK Estimator Estimasi titik Estimasi interval Nadaraya-Watson Estimator Distribusi yang asimtotis 19 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Estimasi regresi nonparametrik 20 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan saran 26 DAFTAR PUSTAKA 27 viii

5 DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 4.1 Statistika deskriptif sepeda motor Nilai rata-rata, nilai tengah dan standar deviasi 21 ix

6 DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 2.1 Scatterplot smoothing Diagram pencar data sepeda motor Diagram analisis estimasi regresi Diagram pencar data sepeda motor Model formula nonparametrik 24 x

7 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan dasar dari sebuah analisis regresi adalah untuk mengetahui bagaimana respon sebuah peubah Y terhadap perubahan yang terjadi pada peubah lainnya yaitu X. Hubungan antara X dan Y dapat dituliskan sebagai berikut: Y = m(x)+ ε (1.1) dimana m merupakan sebuah fungsi regresi dan ε merupakan nilai error yang mengijinkan terjadinya deviasi dari hubungan yang murni secara deterministik (Halim dan Bisono, 2006). Data yang akan diolah merupakan himpunan pasangan terurut {(X i,y i )},i =1,...,n yang memuat informasi tentang fungsi m. Dari data ini kemudian akan diperoleh suatu dugaan atau nilai estimasi dari fungsi m tersebut. Berdasarkan bentuk fungsinya, pendekatan yang digunakan untuk model estimasi fungsi regresi ada dua jenis, yaitu pendekatan parametrik dan nonparametrik. Pendekatan parametrik dilakukan jika asumsi bentuk g diketahui, sedangkan pendekatan non parametrik menghubungkan variabel prediktor X terhadap variabel respon Y tanpa diketahui model dari fungsi g. Dalam hal ini, diasumsikan bahwa fungsi g termuat dalam kelas fungsi mulus; artinya mempunyai turunan yang kontinu atau dapat diintegralkan secara kuadrat. Terdapat beberapa teknik smoothing dalam model regresi nonparametrik antara lain histogram, estimator kernel, deret orthogonal, estimator spline, k- NN, deret fourier, dan wavelet (Eubank, 1999). Regresi nonparametrik dengan pendekatan kernel merupakan metode yang sering digunakan. Pendekatan kernel memiliki bentuk yang lebih fleksibel dan perhitungan matematisnya mudah dikerjakan. Ada beberapa jenis fungsi kernel, antara lain: kernel unif orm, triangle, epanech nikov, quartik, triweight, Gaussian, dan cosinus. Dalam regresi kernel pemilihan parameter pemulus (bandwidth) jauh lebih penting dibandingkan 1

8 2 dengan memilih fungsi kernel. Nilai parameter bandwidth yang kecil akan memberikan grafik yang kurang mulus namun memiliki bias yang kecil. Sebaliknya, nilai parameter bandwidth yang besar akan memberikan grafik yang sangat mulus tetapi memiliki bias yang besar. Regresi nonparametrik merupakan suatu cabang ilmu statistik yang mempelajari prosedur-prosedur inferensial dengan kesahihan yang tidak bergantung kepada asumsi-asumsi yang kaku, analisis yang tidak menggunakan parameterparameter dan tidak mensyaratkan data harus berdistribusi normal dan sebagainya. Regresi nonparametrik digunakan untuk menganalisis data yang berskala nominal dan ordinal dari populasi yang bebas distribusi. Regresi nonparametrik juga dikenal sebagai teknik pemulusan scatterplot. Teknik ini merupakan salah satu yang biasa diandalkan untuk mendapatkan bentuk kurva yang mulus (smooth) terhadap titik-titik acak yang dibentuk oleh sumbu y maupun x. Asumsi dasar pada regresi nonparametrik ini adalah adanya kehadiran fungsi m( ) yang berseuaian dengan variabel respon y dan variabel penduga x. Tujuan dari analisis regresi nonparametrik ini adalah untuk menemukan sebuah pola yang tepat pada suatu data tanpa melibatkan asumsi tentang bagaimana bentuk dari fungsi regresi yang tidak diketahui tersebut. Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan metode kernel untuk menghadirkan estimasi Nadaraya- Watson (Nadaraya, Watson (1964)). Hubungan antara Y dengan X pada sampel berukuran n data pengamatan (x 1,y 1 ),...(x n,y n ) dapat dinyatakan dengan model regresi sebagai berikut : y i = m(x i )+σε i,i=1,...,n. (1.2) dimana ε 1,...,ε n merupakan nilai error acak dengan E(ε i )=0danV(ε i )=1. Pasangan (x i,y i ) merupakan sebuah barisan dimana x 1 <...<x n dan x [0, 1], (Wand, 1995). E(Y X = x i )=m(x) dan V (Y X = x i )=σ 2 i. Oleh sebabnya, model tersebut dikatakan bersifat homoskeditas.

9 3 Pertanyaan yang sering muncul adalah; bagaimana cara memodelkan estimasi regresi nonparametrik untuk mendapatkan rumus estimasi nadaraya watson. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis akan menjelaskan suatu prosedur yang dapat digunakan adalah metode kernel. Metode kernel adalah teknik statistik nonparametrik untuk mengestimasi nilai E(Y X) = m(x) atau y = m(x) dalam suatu variabel. Metode ini banyak digunakan pada ilmu statistik terapan seperti; proses kendali pada industi, uji coba klinis, uji coba kehidupan dan lain sebagainya. Metode ini sangat cocok dan sangat mudah untuk dilakukan bahkan pada setiap tahapan-tahapannya. Metode kernel memiliki tahapan yang lebih fleksibel, perhitungan matematisnya mudah disesuaikan sehingga diperoleh hasil yang lebih baik dan akurat. Terlebih lagi, metode ini memungkinkan peneliti data membuat keputusan berdasarkan kemungkinan terkecil pada ukuran sampel yang ada. Dengan demikian sangatlah tepat apabila dalam hal ini diberlakukan model estimasi metode kernel pada regresi nonparametrik. Jadi, penulis mengambil judul Model estimasi regresi nonparametrik dengan metode kernel. 1.2 Perumusan Masalah Sesuai dengan permasalahan dalam hal ini melihat hubungan antara dua variabel tanpa bergantung pada asumsi baku sangatlah tepat model estimasi regresi nonparametrik dengan menggunakan metode kernel untuk mendapatkan estimasi Nadaraya Watson. Jadi dengan demikian maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana model estimasi regresi nonparametrik dengan metode kernel.

10 4 1.3 Tujuan Penelitian Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini adalah: 1. Menerapkan analisis hubungan non-linear antara dua variabel dengan menggunakan ukuran sampel terkecil yang memungkinkan; 2. Menghadirkan pengenalan singkat akan estimasi regresi nonparametrik; 3. Uraian metode kernel untuk mendapatkan rumusan Nadaraya-Watson dalam model estimasi regresi nonparametrik. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang model estimasi regresi nonparametrik dengan metode kernel untuk serta bisa menjadi acuan bagi penelitian yang relevan atau lebih kompleks lagi.

11 BAB 2 ANALISIS REGRESI DAN METODE KERNEL Istilah regresi telah umum dikenal oleh berbagai pihak. Tak jarang juga persoalan ini menjadi kajian yang menarik untuk dibahas. Pada bab ini akan dibahas tentang model regresi nonparametrik beserta sifatnya. Pemaparan ini tentunya diharapkan agar mempermudah dalam mengkaji bab-bab berikutnya serta untuk mendukung hasil penelitian ini. 2.1 Model Analisis Regresi Para peneliti sering tertarik mengkaji hubungan antara suatu variabel dengan variabel yang lainnya. Sebagai contoh, apakah merokok menyebabkan kanker paruparu?. Sebuah studi yang dilakukan oleh pemerintahan Inggris. Penelitian tersebut mengambil data dari 25 kelompok kerja yang terdiri dari ribuan responden pria dengan usia yang sama. Variabel pertama menunjukkan jumlah rata-rata rokok yang dihisap per hari pada setiap jenis pekerjaan. Variabel yang lainnya adalah jumlah rata-rata angka kematian. Untuk mengetahui hubungan antara angka kematian dan jumlah rokok yang dihisap, perlu dilakukan kajian terhadap model analisis regresi. Analisis regresi merupakan metode statistika yang biasa digunakan untuk mengetahui hubungan antara satu atau lebih variabel penduga yang biasa dinotasikan dengan y dan variabel kontrol yang biasa dinotasikan dengan variabel x. Analisis ini biasa dipergunakan untuk menyelesaikan persoalan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Di dalam ilmu statistika, pendekatan analisis yang biasa digunakan untuk mengestimasi fungsi regresi ada dua jenis, yaitu parametrik dan nonparametrik. Untuk lebih jelaskan perhatikan penjelasan pada subbab berikut Model regresi parametrik Dalam ilmu statistika, analisis regresi merupakan suatu teknik untuk memodelkan hubungan antara variabel terikat (depentent variable) dengan satu atau bebera- 5

12 6 pa variabel bebas (independent variable). Dalam regresi sendiri, variabel terikat dimodelkan sebagai sebuah fungsi atas variabel bebas, nilai parameter yang berkaitan, serta nilai eror yang merepresentasikan variasi dalam variabel terikat tersebut. Model regresi yang demikian disebut model regresi parametrik. Model regresi yang demikian dapat ditulis seperti pada persamaan (2.1) berikut ini: y i = f(β,x i)+ε i (2.1) dimana β =(β 1,...,β p ) merupakan sebuah vektor parameter yang akan diestimasi, sementara X i =(x 1,...,x k ) merupakan sebuah vektor penduga ke-i dari n data pengamatan. Nilai eror ε i diasumsikan berdistribusi normal dengan rata-rata 0 dan konstanta varians σ 2 (Fox, (2002)). Gujarati (2006) mendefinisikan analisis regresi sebagai kajian terhadap hubungan satu variabel terikat (variabel yang diterangkan) dengan satu atau lebih variabel bebas (variabel yang menerangkan). Melalui analisis regresi ini, hubungan antar variabel dapat dengan mudah diketahui. Model regresi sederhana dapat dinyatakan sebagai berikut: Y i = β 0 + β 1 X 1 + ε i, i =1,,2,...,n (2.2) dengan: Y i : Variabel tidak bebas pada pengamatan ke-i X i : Variabel bebas pada pengamatan ke-i β 0 dan β 1 : Parameter-parameter yang tidak diketahui ε i : Nilai error (galat/kesalahan) Pada kasus model analisis regresi parametrik, peneliti biasanya menggunakan metode kuadrat terkecil untuk menduga parameter-parameter regresi dengan sampel yang teramati dan melandaskan kesimpulan-kesimpulan yang menyangkut parameter-parameter pada beberapa asumsi yang harus dipenuhi. Salah satu asumsi yang harus dipenuhi adalah kenormalan galat, yaitu bahwa galat berditribusi normal dengan rata-rata nol dan simpangan baku tertentu. Apabila asumsi kenormalan tidak terpenuhi, analisis alternatif yang dapat digunakan adalah dengan metode regresi nonparametrik. Hal ini dikarenakan oleh

13 7 statistik nonparametrik tidak menuntut terpenuhi banyak asumsi, misalnya data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, dan sebagainya Model regresi nonparametrik Berbeda dengan model regresi yang dijelaskan sebelumnya, untuk kasus regresi nonparametrik, model regresinya dimodelkan tanpa adanya suatu variabel yang dianggap sebagai parameter. Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik dapat digunakan pada data yang memiliki sebaran normal atau tidak. Statistik nonparametrik biasanya digunakan untuk melakukan analisis pada data nominal atau ordinal. Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapat digunakan dengan mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaan metode statistik parametrik, terutama yang berkaitan dengan distribusi normal. Nama lain yang sering digunakan untuk statistik nonparametrik adalah statistik bebas distribusi. Analisa regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana membangun sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu fenomena alami atas dasar fenomena yang lain. Analisa regresi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan secara luas dalam ilmu pengetahuan terapan. Regresi di samping digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antar peubah regresi, juga dapat dipergunakan untuk peramalan. Dalam banyak hal, pengamatan-pengamatan yang akan dikaji tidak selalu memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari uji-uji parametrik sehingga kerap kali dibutuhkan teknik-teknik inferensial dengan validitas yang tidak bergantung pada asumsi-asumsi yang kaku. Dalam hal ini, teknik-teknik dalam regresi nonparametrik memenuhi kebutuhan ini karena tetap valid walaupun tidak diperlukan pemenuhan asumsi kenormalan galat dan hanya berlandaskan asumsi- asumsi yang sangat umum. Penggunaan regresi nonparametrik dilandasi pada asumsi:

14 8 1. Contoh yang diambil bersifat acak dan kontinu; 2. Regresi (Y X) bersifat linier; 3. Semua nilai X i saling bebas; 4. Data diasumsikan tidak berdistribusi normal. Perbandingan statistik nonparametrik dan statistik parametrik. Kekurangan dan kelebihan setiap pemilihan prosedur pengujian data, apakah itu menggunakan nonparametrik atau parametrik memiliki kelebihan dan kekurangan masingmasing. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing prosedur: Kelebihan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah: 1. Asumsi yang digunakan minimum sehingga mengurangi kesalahan penggunaan; 2. Perhitungan dapat dilakukan dengan cepat dan mudah; 3. Konsep dan metode nonparametrik mudah dipahami bahkan oleh seseorang dengan kemampuan matematik yang minim; 4. Dapat diterapkan pada skala peubah kualitatif (nominal dan ordinal). Kekurangan statistik nonparametrik dibandingkan dengan statistik parametrik ialah: 1. Bila digunakan pada data yang dapat diuji menggunakan statistika parametrik maka hasil pengujian menggunakan statistik nonparametrik menyebabkan pemborosan informasi; 2. Pekerjaan hitung-menghitung (aritmetik) karena memerlukan ketelitian terkadang menjemukan.

15 9 Prosedur nonparametrik digunakan sebaiknya: 1. Bila hipotesis yang diuji tidak melibatkan suatu parameter populasi; 2. Bila data telah diukur menggunakan skala nominal atau ordinal; 3. Bila asumsi-asumsi yang diperlukan pada suatu prosedur pengujian parametrik tidak terpenuhi; 4. Bila penghitungan harus dilakukan secara manual. Menurut jenisnya data terdiri dari data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Data kuantitatif dapat dibedakan menjadi: 1. Data interval yaitu data yang diukur dengan jarak diantara dua titik pada skala yang sudah diketahui; 2. Data rasio yaitu data yang diukur dengan suatu proporsi. Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantifikasi agar dapat diproses. Kuantifikasi dapat dilakukan dengan mengklasifikasi data dalam bentuk kategori. Data kualitatif dapat dibedaka menjadi: 1. Data nominal yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori; 2. Data ordinal yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kategori, namun posisi data tidak sama derajatnya karena dinyatakan dalam skala peringkat. Secara umum, model regresi nonparametrik dapat ditulis dengan cara yang sama, hanya saja fungsi f tidak memiliki nilai parameter. y i = f(x i )+ε i (2.3) = f(x i1,x i2,...,x ik )+ε i

16 10 Analisis regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana membangun sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu fenomena alami atas dasar fenomena yang lain. Analisa regresi merupakan salah satu teknik statistik yang digunakan secara luas dalam ilmu pengetahuan terapan. Regresi di samping digunakan untuk mengetahui bentuk hubungan antar peubah regresi, juga dapat dipergunakan untuk peramalan. Regresi nonparametrik merupakan suatu teknik analisis data dalam statistika yang dapat menjelaskan hubungan antara variabel prediktor dengan variabel respon yang tidak diketahui bentuk fungsinya karena sebelumnya tidak ada informasi tentang bentuk fungsi tersebut dan hanya diasumsikan mulus (smooth) dalam arti termuat dalam suatu ruang fungsi tertentu sehingga regresi nonparametrik sangat mempertahankan fleksibilitasnya. Dalam banyak hal, pengamatan-pengamatan yang akan dikaji tidak selalu memenuhi asumsi-asumsi yang mendasari uji-uji parametrik sehingga kerap kali dibutuhkan teknik-teknik inferensial dengan validitas yang tidak bergantung pada asumsi-asumsi yang kaku. Dalam hal ini, teknik-teknik dalam regresi nonparametrik memenuhi karena tetap valid walaupun tidak diperlukan pemenuhan asumsi kenormalan galat dan hanya berlandaskan asumsi-asumsi yang sangat umum. Dalam regresi nonparametrik bentuk kurva juga tidak diketahui, kurva regresi hanya diasumsikan termuat dalam suatu ruang fungsi yang berdimensi tak hingga dan merupakan fungsi mulus (smooth) Tujuan dari persoalan regresi nonparametrik adalah untuk mengestimasi fungsi regresi f secara langsung, bukannya untuk mengestimasi parameter seperti yang dijelaskan pada persoalan regresi nonlinier sebelumnya. Banyak metode regresi nonparametrik secara implisit mengasumsikan bahwa fungsi f merupakan fungsi yang kontinu dan mulus /smooth (Nason dan Silverman, (1994, 2000). Sama halnya dengan persoalan regresi nonlinier parametrik, pada persoalan regresi nonparametrik juga mengasumsikan bahwa ε i NID(0,σ 2 ). Suatu kasus khusus yang penting pada model umumnya adalah bentuk regresi nonparamtrik sederhana, dimana hanya ada satu prediktor saja. y i = f(x i )+ε i (2.4)

17 11 Regresi nonparametrik sederhana yang ditunjukkan oleh persamaan (2.4) juga dikenal dengan teknik pemulusan terpencar. Teknik ini merupakan suatu aplikasi yang sangat penting untuk menemukan kurva yang mulus pada titik-titik yang terpencar (scatterplot). Gambar 2.1 menunjukkan sebuah teknik pemulusan pada titik-titik terpencar seperti yang telah dijelaskan. Gambar 2.1 Scatterplot smoothing Dikarenakan sulitnya untuk mendapatkan model umum regresi nonparametrik saat terdapat banyak penduga, maka ada beberapa model yang dikembangkan untuk menghadapi situasi seperti ini. Salah satu modelnya dinamakan model regresi aditif seperti pada persamaan (2.5) berikut ini. y i = α + f 1 (x i1 )+f 2 (x i2 )+...+ f k (x ik )+ε i (2.5) dimana fungsi regresi parsial f j (.) diasumsikan mulus dan terestimasi dari data yang ada. Model ini pada dasarnya lebih terbatas bila dibandingkan dengan model regresi nonparametrik, akan tetapi masih lebih baik dibandingkan model regresi linier. 2.2 Metode Kernel Bilamana terdapat data yang sangat banyak dimana X = x i, maka cara mengatasinya adalah dengan mencari nilai rata-rata setiap y i pada data tersebut. Dan juga karena X berdistribusi kontinu, maka tidak perlu dilakukan pengamatan berulang pada data dengan nilai yang sama.

18 12 Solusi dari persoalan tersebut adalah dengan memperhatikan ketetanggaan x i, untuk itu perlu dilakukan sejumlah pengamatan di ketetanggan tersebut. Trik yang sangat jelas adalah dengan cara melakukan estimasi bias serta estimasi varians. Andai dilakukan pengamatan pada sejumlah besar data X. Misalkan x±h untuk sebarang bandwidth h > 0. Maka estimator Nadaraya-Watson (1964) ˆm NW (x) yang ditunjukkan pada persamaan (3.1) merupakan rata-rata nilai y i untuk pengamatan i sedemikian sehingga X i berada pada ketetanggaannya. ˆm NW (x) = = n i=1 K( x x i h)y i n i=1 K( x x i h) n i=1 y ik( x x i ) h n i=1 K( x x i ) (2.6) h dengan K(u) merupakan Kernel. Pada dasarnya, fungsi regresi dapat dituliskan seperti pada persamaan (3.2) berikut. m(x) = yf(x, y)dy f(x) (2.7) dimana, f(x, y) = 1 n H h y n K ( H 1 (x x i ) ) ( ) y yi K i=1 h y dan h y merupakan bandwidth untuk pemulusan data y. Dengan demikian, f(x) = = = f(x, y)dy 1 n ( ) y K(H 1 yi (x x i )) K dy n H h y h y i=1 1 n K(H 1 (x x i )) (2.8) n H i=1

19 13 dan yf(x, y)dy = = 1 n ( ) y K(H 1 yi (x x i )) yk dy n H h y h y i=1 1 n K(H 1 (x x i ))y i (2.9) n H i=1 Kemudian lakukan substitusi persamaan (3.3) dan (3.4) ke persamaan (3.2), maka diperoleh: m(x) = = 1 n n H i=1 K(H 1 (x x i ))y i 1 n n H i=1 K(H 1 (x x i )) n i=1 y ik( x x i ) h n i=1 K( x x i ) h 2.3 Smoothing Tujuan dari smoothing adalah untuk membuang variabilitas dari data yang tidak memiliki efek sehingga ciri-ciri dari data akan tampak lebih jelas. Smoothing sendiri telah menjadi sinonim dengan metode-metode yang biasa digunakan untuk mengestimasi fungsi-fungsi yang ada pada regresi nonparametrik. Beberapa metode smoothing dalam berbagai konteks dapat dijumpai di Priestly (1981), Silverman (1986), Eubank (1988), Haerdle (1990) dan Hart (1997). Teknik smoothing yang akan digunakan pada penelitian ini adalah teknik smoothing Kernel. Teknik ini merupakan pengembangan dari teknik smoothing menggunakan metode kernel. Metode Kernel merupakan teknik smoothing yang paling sederhana yang biasa digunakan pada persoalan regresi nonparametrik. Misalkan fungsi m(x) akan diestimasi untuk beberapa x [0, 1]. Jika m adalah fungsi kontinu, maka nilainilai fungsi pada x i yang berdekatan dengan x semestinya akan cukup dekat dengan m(x). Hal itu memberikan usulan bahwa merata-ratakan nilai Y i yang bersesuaian dengan x i yang dekat dengan x akan menghasilkan estimator tak bias untuk fungsi m(x).

20 14 Sementara itu, pada teknik smoothing Kernel secara sederhana tersebut digantikan dengan jumlahan berbobot. Biasanya bobot yang lebih besar diberikan pada Y i yang nilai x i nya mendekati titik estimasi x. 2.4 Teknik Smoothing Kernel Teknik smoothing Kernel sering digunakan pada persoalan regresi nonparametrik. Sesuai dengan namanya, teknik ini menggunakan pendekatan Kernel. Pendekatan Kernel memiliki bentuk yang lebih fleksibel dan perhitungan matematisnya mudah dikerjakan (Wand, 1995). Alasan lain dari penggunaan teknik ini dikarenakan pada dasarnya fungsi Kernel (Wand, 1995) memenuhi kondisi sebagai berikut: (i) K(x)dx =1 (ii) xk(x)dx =0 (iii) x 2 K(x)dx = k 0 Penduga Kernel didefinisikan seperti pada persamaan (4.1) berikut ini. f(x; h) = 1 n n K h (x X i ) (2.10) i=1 Terlihat bahwa f(x; h) bergantung pada fungsi Kernel K dan parameter h yang disebut bandwidth. Bentuk bobot Kernel ditentukan oleh fungsi Kernel K, sedangkan ukuran bobotnya ditentukan oleh parameter pemulus h. Ada beberapa fungsi Kernel (Wand, 1995), antara lain: 1 1. Uniform 2 u 1 2. Triangle (1 u )I u 1 3. Epanechnikov 3 4 u2 )I u 1 4. Quartic u2 ) 2 I u 1 5. Triweight u2 ) 3 I u Gaussian 4 u2 )I u 1 π 7. Cosinus π I 4 2 u 1

21 15 Untuk mengestimasi fungsi regresi m(x) pada model regresi nonparametrik, Nadaraya dan Watson pada tahun 1964 mendefiniskan estimator Kernel sehingga disebut estimator Nadaraya-Watson (Hardle, 1994). Penjelasan tentang estimator Nadaraya-Watson akan dijelaskan pada Bab selanjutnya. 2.5 Estimator Kernel. Estimator kernel merupakan pengembangan dari estimator histogram. Suatu histogram disusun dengan meletakkan titik-titik data ke dalam suatu bin atau kelas. Setiap bin dinyatakan secara grafik oleh segiempat dengan lebar sama dan tinggi proposional dengan banyaknya titik-titik data yang terletak dalam bin tersebut. Estimator kernel merupakan estimator linier yang sama dengan estimator lainnya, perbedaannya hanya karena metode kernel lebih khusus dalam penggunaan metode bandwith. Beberapa kelebihan estimator kernel adalah fleksibel, bentuk matematisnya mudah, dan dapat mencapai tingkat kekonvergenan yang relatif cepat

MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN METODE KERNEL

MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN METODE KERNEL MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN METODE KERNEL TESIS Oleh ARSYAD THALIB LAIA 137021005/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 MODEL ESTIMASI REGRESI

Lebih terperinci

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK

BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK BAB 3 MODEL ESTIMASI REGRESI NONPARAMETRIK Dalam melakukan estimasi pada suatu kasus regresi nonparametrik, ada banyak metode yang dapat digunakan. Yasin (2009) dalam makalahnya melakukan estimasi regresi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI. Regresi Non-Parametrik Statistik nonparametrik disebut juga statistik bebas sebaran. Statistik nonparametrik tidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi. Statistik nonparametrik

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor. Misalkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor. Misalkan X adalah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Menurut Hardle (1994) analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel

Lebih terperinci

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL

PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL PREDIKSI INFLASI DI PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN REGRESI KERNEL Firmanti Suryandari, Sri Subanti, Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS ABSTRAK. Inflasi merupakan proses meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu alat statistika yang banyak digunakan untuk mengetahui hubungan antara sepasang variabel atau lebih. Misalkan X adalah variabel

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas teori-teori dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pembahasan teori meliputi pengertian data secara umum dan data sirkular, ukuran

Lebih terperinci

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES

PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES PEMILIHAN BANDWIDTH PADA ESTIMATOR NADARAYA-WATSON DENGAN TIPE KERNEL GAUSSIAN PADA DATA TIME SERIES (Studi Kasus: Penutupan Indeks Harga Saham Harian Jakarta Islamic Index (JII) Periode 1 Januari 2016

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (respon) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel penjelas), dengan

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA

PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA PERBANDINGAN TINGKAT AKURASI REGRESI NONPARAMETRIK SPLINE DAN REGRESI NONPARAMETRIK KERNEL PADA PERTUMBUHAN BALITA DI KOTA SURAKARTA Febriani Astuti, Kartiko, Sri Sulistijowati Handajani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Krugman dan Maurice (1994) dalam Aziz (2011), kurs adalah harga sebuah mata uang dari suatu negara yang diukur dan dinyatakan dengan mata uang lainnya. Karena

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Data Data merupakan kumpulan keterangan atau fakta yang diperoleh dari satu populasi atau lebih. Data yang baik, benar dan sesuai dengan model menentukan kualitas kebijakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel

BAB I PENDAHULUAN. menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan fungsional antara variabel prediktor ( ) dan variabel respon ( ), dimana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu analisis statistik yang sering digunakan untuk menyelidiki pola hubungan fungsional antara variabel prediktor dan variabel respon

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bagian pertama bab ini diberikan tinjauan pustaka yang berisi penelitian sebelumnya yang mendasari penelitian ini Pada bagian kedua bab ini diberikan teori penunjang yang berisi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau

BAB I PENDAHULUAN. dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu analisis dalam statistika yang dipergunakan untuk menaksir pola hubungan antara variabel prediktor atau variabel bebas X dengan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Himpunan Fuzzy Tidak semua himpunan yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari terdefinisi secara jelas, misalnya himpunan orang miskin, himpunan orang pandai, himpunan orang tinggi,

Lebih terperinci

Analisis Regresi Spline Kuadratik

Analisis Regresi Spline Kuadratik Analisis Regresi Spline Kuadratik S 2 Oleh: Agustini Tripena Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Regresi spline

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi telah diterapkan pada berbagai bidang, seperti administrasi bisnis, ekonomi, ilmu-ilmu pengetahuan sosial, kesehatan, dan biologi. Keberhasilan dalam

Lebih terperinci

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah

BAB III REGRESI SPLINE = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah BAB III REGRESI SPLINE 3.1 Fungsi Pemulus Spline yaitu Fungsi regresi nonparametrik yang telah dituliskan pada bab sebelumnya = + dimana merupakan fungsi pemulus yang tidak spesifik, dengan adalah faktor

Lebih terperinci

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS

5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS 5 MODEL ADITIF VECTOR AUTOREGRESSIVE EXOGENOUS Pendahuluan Pada model VARX hubungan peubah penjelas dengan peubah respon bersifat parametrik. Stone (1985) mengemukakan pemodelan yang bersifat fleksibel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jika kita mempunyai data yang terdiri dari dua atau lebih variabel maka sewajarnya untuk mempelajari cara bagaimana variabel-variabel itu dapat berhubungan, hubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya

BAB I PENDAHULUAN. pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam beberapa kasus penelitian, peneliti terkadang harus melakukan pengukuran terhadap data yang bersatuan waktu atau derajat arah yang nilainilainya berulang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hubungan tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan beberapa tinjauan pustaka sebagai landasan teori pendukung penulisan penelitian ini. 2.1 Analisis Regresi Suatu pasangan peubah acak seperti (tinggi, berat)

Lebih terperinci

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL

REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL Jurnal Matematika UNAND Vol. 2 No. 3 Hal. 167 174 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND REGRESI LINIER NONPARAMETRIK DENGAN METODE THEIL ALDILA SARTI Program Studi Matematika, Fakultas Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA DENGAN METODE THEIL SKRIPSI Oleh : Prayitno Amigoro NIM. J2E 004 242 PROGRAM STUDI STATISTIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel prediktor terhadap variabel respons. Hubungan fungsional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Dalam ilmu statistika, metode yang dapat digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara satu variabel atau lebih dengan satu variabel atau lebih lainnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan salah satu teknik analisis statistika yang paling banyak digunakan. Pada kejadian sehari hari terdapat hubungan sebab akibat yang muncul,

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA MODEL REGRESI NONPARAMETRIK BERDASARKAN ESTIMATOR POLINOMIAL LOKAL KERNEL PADA KASUS PERTUMBUHAN BALITA 1 Mifta Luthfin Alfiani, 2 Indah Manfaati Nur, 3 Tiani Wahyu Utami 1,2,3 Program Studi Statistika,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur. Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat

Lebih terperinci

STATISTIK NON PARAMETRIK (1)

STATISTIK NON PARAMETRIK (1) 11 STATISTIK NON PARAMETRIK (1) Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail : debrina@ub.ac.id Blog : http://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline Metode Statistik : Parametrik

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI LINEAR PADA STATISTIKA NON PARAMETRIK. Desi Rahmatina. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK

ANALISIS REGRESI LINEAR PADA STATISTIKA NON PARAMETRIK. Desi Rahmatina. Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK ANALISIS REGRESI LINEAR PADA STATISTIKA NON PARAMETRIK Desi Rahmatina Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang ABSTRAK Penelitian ini mengkaji analisis regresi linear pada statistika

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis Regresi adalah analisis statistik yang mempelajari bagaimana memodelkan sebuah model fungsional dari data untuk dapat menjelaskan ataupun meramalkan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Model regresi yang baik memerlukan data yang baik pula. Suatu data dikatakan baik apabila data tersebut berada di sekitar garis regresi. Kenyataannya, terkadang terdapat

Lebih terperinci

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PEMETAAN ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN REMBANG. Program Studi Statistika, UNIMUS

SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PEMETAAN ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN REMBANG. Program Studi Statistika, UNIMUS SMALL AREA ESTIMATION UNTUK PEMETAAN ANGKA MELEK HURUF DI KABUPATEN REMBANG Moh Yamin Darsyah 1, Iswahyudi Joko Suprayitno 2 1 Program Studi Statistika, UNIMUS Email: mydarsyah@unimus.ac.id 2 Program Studi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis, dan

Lebih terperinci

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y.

REGRESI LINIER. b. Variabel tak bebas atau variabel respon -> variabel yang terjadi karena variabel bebas. Dapat dinyatakan dengan Y. REGRESI LINIER 1. Hubungan Fungsional Antara Variabel Variabel dibedakan dalam dua jenis dalam analisis regresi: a. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyusunan skripsi sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi program Strata 1 (S1) jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik adalah ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan, pengolahan, penganalisisa, penafsiran, dan penarikan kesimpulan

Lebih terperinci

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS

REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS REGRESI SPLINE BIRESPON UNTUK MEMODELKAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES MELITUS Dhina Oktaviana P, I Nyoman Budiantara Mahasiswa Jurusan Statistika ITS Surabaya, Dosen Jurusan Statistika ITS Surabaya

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1

PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK. Agustini Tripena 1 PENENTUAN MODEL REGRESI SPLINE TERBAIK Agustini Tripena 1 1) Program Studi Matematika, Fakultas Sains dan Teknik, Univesitas Jenderal Soedirman, Purwokerto tripena1960@yahoo.co.id Abstrak Pada paper ini

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks adalah himpunan bilangan real yang disusun secara empat persegi panjang, mempunyai baris dan kolom dengan bentuk umum : Tiap-tiap bilangan yang berada didalam

Lebih terperinci

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN 2005-2009 TUGAS AKHIR SAHAT MANIK 082407116 PROGRAM STUDI DIPLOMA III STATISTIKA DEPARTEMEN

Lebih terperinci

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi.

BAB II METODE ANALISIS DATA. memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu model regresi. 10 BAB II METODE ANALISIS DATA 2.1 Pengertian Regresi Berganda Banyak data pengamatan yang terjadi sebagai akibat lebih dari dua variabel, yaitu memerlukan lebih dari satu variabel dalam membentuk suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. satu peubah prediktor dengan satu peubah respon disebut analisis regresi linier BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi pertama kali dikembangkan oleh Sir Francis Galton pada abad ke-19. Analisis regresi dengan satu peubah prediktor dan satu peubah

Lebih terperinci

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR

MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR UNIVERSITAS DIPONEGORO 01 ISBN: -0-1-0-1 MODEL REGRESI NONPARAMETRIK DENGAN PENDEKATAN DERET FOURIER PADA KASUS TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DI JAWA TIMUR Alan Prahutama Dosen Jurusan Statistika Undip

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

MODEL MANAJEMEN PEROLEHAN HOTEL UNTUK MULTIPLE DAY STAY DENGAN ADANYA KETIDAKPASTIAN

MODEL MANAJEMEN PEROLEHAN HOTEL UNTUK MULTIPLE DAY STAY DENGAN ADANYA KETIDAKPASTIAN MODEL MANAJEMEN PEROLEHAN HOTEL UNTUK MULTIPLE DAY STAY DENGAN ADANYA KETIDAKPASTIAN TESIS Oleh RIMA APRILIA 097021077/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi merupakan metode analisis data yang telah diterapkan secara luas pada berbagai bidang penelitian, sebagai contoh penelitian-penelitian dalam ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan

BAB II LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan BAB II LANDASAN TEORI 21 Konsep Dasar Analisis Regresi Analisis regresi (regressison analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Analisis Regresi Linier Analisis regresi merupakan teknik yang digunakan dalam persamaan matematik yang menyatakan hubungan fungsional antara variabel-variabel. Analisis regresi linier

Lebih terperinci

ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK

ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK Jurnal Matematika Vol. 2 No. 1, Juni 2012. ISSN : 1693-1394 ESTIMATOR KERNEL DALAM MODEL REGRESI NONPARAMETRIK I Komang Gede Sukarsa e-mail: sukarsakomang@yaoo.com I Gusti Ayu Made Srinadi e-mail: srinadiigustiayumade@yaoo.co.id

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan sebagai konsep statistik pada tahun 1877 oleh Sir Francis Galton. Dia 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Dalam ilmu statistika teknik yang umum digunakan untuk menganalisa hubungan antara dua variabel atau lebih adalah analisa regresi linier. Regresi pertama

Lebih terperinci

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3.

PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE. Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3. PEMODELAN KURS RUPIAH TERHADAP MATA UANG EURO DENGAN PENDEKATAN REGRESI SPLINE Sulton Syafii Katijaya 1, Suparti 2, Sudarno 3 1 Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP 2,3 Staff Pengajar Jurusan Statistika

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang 13 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Istilah regresi pertama kali digunakan oleh Francis Galton. Dalam papernya yang terkenal Galton menemukan bahwa meskipun terdapat tendensi atau kecenderungan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 39 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder tersebut merupakan data cross section dari data sembilan indikator

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 21 Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, namun perubahan nilai variabel itu dapat disebabkan oleh berubahnya variabel lain yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Regresi Tidak jarang dihadapkan dengan persoalaan yang melibatkan dua atau lebih peubah atau variabel yang ada atau diduga ada dalam suatu hubungan tertentu. Misalnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. disebut dengan bermacam-macam istilah: variabel penjelas, variabel 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Regresi dalam statistika adalah salah satu metode untuk menentukan tingkat pengaruh suatu variabel terhadap variabel yang lain. Variabel yang pertama disebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur

BAB I PENDAHULUAN. Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Statistika adalah salah satu cabang ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur yang digunakan dalam pengumpulan, penyajian, analisis dan interpretasi data. Statistika

Lebih terperinci

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb.

PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER. Agustini Tripena Br.Sb. JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 2011 PEMILIHAN PARAMETER PENGHALUS DALAM REGRESI SPLINE LINIER Agustini Tripena Br.Sb. Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Indonesia ABSTRAK.

Lebih terperinci

ESTIMASI BIAS MENGGUNAKAN BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE

ESTIMASI BIAS MENGGUNAKAN BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE ESTIMASI BIAS MENGGUNAKAN BOOTSTRAP DAN JACKKNIFE TESIS Oleh SAFRINA SEMBIRING 127021030/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 ESTIMASI BIAS MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat pada BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Sistem Informasi Sebelum merancang sistem perlu dikaji konsep dan definisi dari sistem.. Sistem informasi terdiri dari input, proses, dan output, seperti yang terlihat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Normal Salah satu distribusi frekuensi yang paling penting dalam statistika adalah distribusi normal. Distribusi normal berupa kurva berbentuk lonceng setangkup yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction).

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti ramalan atau taksiran pertama kali diperkenalkan Sir Francis Galton pada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Regresi Analisis regresi merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk mengetahui pola hubungan antara dua atau lebih variabel. Istilah regresi yang berarti

Lebih terperinci

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R.

REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R. Abstract. Keywords: Spline Truncated, GCV, Software R. REGRESI SEMIPARAMETRIK SPLINE TRUNCATED DENGAN SOFTWARE R Tiani Wahyu Utami 1), Alan Prahutama 2) 1 Program studi Statistika, FMIPA, Universitas Mumammadiyah Semarang email: tianiutami@unimus.ac.id 2 Departemen

Lebih terperinci

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK

PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No. 2 (2013), hal 121 126. PENENTUAN GENERALIZED CROSS VALIDATION (GCV) SEBAGAI KRITERIA DALAM PEMILIHAN MODEL REGRESI B-SPLINE TERBAIK Yuyun

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Deret Fourier Dalam bab ini akan dibahas mengenai deret dari suatu fungsi periodik. Jenis fungsi ini sering muncul dalam berbagai persoalan fisika, seperti getaran mekanik, arus

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pernyataan penelitian yang bersifat

BAB 3 METODE PENELITIAN. adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pernyataan penelitian yang bersifat 65 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Mengacu pada referensi Sugiyono (2002 : 45), desain penelitian yang digunakan adalah permasalahan asosiatif, yaitu suatu pernyataan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki

BAB 2 LANDASAN TEORI. regresi adalah sebuah teknik statistik untuk membuat model dan menyelediki BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan, dan hal tersebut biasanya diselidiki sifat hubungannya.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor

BAB 2 LANDASAN TEORI. Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Analisis regresi merupakan bentuk analisis hubungan antara variabel prediktor (variabel independent) dengan variabel outcome (variabel dependen) untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara dua variabel yang terdiri dari variabel tak bebas (Y ) dengan

BAB I PENDAHULUAN. hubungan antara dua variabel yang terdiri dari variabel tak bebas (Y ) dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Analisis regresi adalah metode statistika yang paling sering digunakan dalam segala bidang ilmu pengetahuan, analisis ini bertujuan untuk memodelkan hubungan antara

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Regresi Linier Sederhana Dalam beberapa masalah terdapat dua atau lebih variabel yang hubungannya tidak dapat dipisahkan karena perubahan nilai suatu variabel tidak selalu terjadi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel - variabel lain yang mempengaruhinya. Misalnya pada kinerja

Lebih terperinci

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB Ι PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB Ι PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Belakangan ini peranan metode peramalan sangat diperlukan untuk dapat memberikan gambaran di kemudian hari dalam berbagai bidang, baik itu ekonomi, keuangan, pertanian

Lebih terperinci

EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP JPY

EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP JPY UJM 2 (2) (2013) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm EFISIENSI RELATIF ESTIMATOR FUNGSI KERNEL GAUSSIAN TERHADAP ESTIMATOR POLINOMIAL DALAM PERAMALAN USD TERHADAP

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada 19 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Analisis Regresi Perubahan nilai suatu variabel dapat disebabkan karena adanya perubahan pada variabel-variabel lain yang mempengaruhinya.misalnya pada seorang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di

BAB II LANDASAN TEORI. landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di 5 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas pengertian-pengertian dasar yang digunakan sebagai landasan pembahasan pada bab selanjutnya. Pengertian-pengertian dasar yang di bahas adalah sebagai berikut: A.

Lebih terperinci

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR

APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR APLIKASI REGRESI SPLINE UNTUK MEMPERKIRAKAN TINGKAT FERTILITAS WANITA BERDASARKAN UMUR Oleh : Isnia Dwimayanti (0 09 06) Pembimbing : DR Drs I Nyoman Budiantara, MS ABSTRAK Tingginya tingkat fertilitas

Lebih terperinci

OPTIMISASI DENGAN ADANYA BIG DATA PROBLEM

OPTIMISASI DENGAN ADANYA BIG DATA PROBLEM OPTIMISASI DENGAN ADANYA BIG DATA PROBLEM TESIS Oleh MUHAMMAD HUDA FIRDAUS 147021019/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 OPTIMISASI DENGAN ADANYA BIG

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Statistik Menurut Sofyan (2013) pengertian statistik berasal dari bahasa Latin, yaitu status yang berarti negara dan digunakan untuk urusan negara. Pada mulanya, statistik

Lebih terperinci

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak

Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Analisis Regresi Statistik merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang paling banyak mendapatkan perhatian dan dipelajari oleh ilmuan dari hampir semua ilmu bidang

Lebih terperinci

ESTIMASI PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN REMBANG DENGAN PENDEKATAN SAE-NONPARAMETRIK. Program Studi Pendidikan Matematika, UNIMUS 2

ESTIMASI PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN REMBANG DENGAN PENDEKATAN SAE-NONPARAMETRIK. Program Studi Pendidikan Matematika, UNIMUS 2 ESTIMASI PENGELUARAN PER KAPITA DI KABUPATEN REMBANG DENGAN PENDEKATAN SAE-NONPARAMETRIK Iswahyudi Joko Suprayitno 1, Moh Yamin Darsyah 2, Budiharto 3 1 Program Studi Pendidikan Matematika, UNIMUS 2 Program

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SOCIOSCIENTIFIC DALAM MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH MENENGAH UMUM

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SOCIOSCIENTIFIC DALAM MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH MENENGAH UMUM PENGAMBILAN KEPUTUSAN SOCIOSCIENTIFIC DALAM MATA PELAJARAN SAINS DI SEKOLAH MENENGAH UMUM TESIS Oleh HARIYANTO 127021023/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Babakan Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor. Pemilihan tersebut dengan pertimbangan bahwa wilayah tersebut merupakan

Lebih terperinci

MODEL PERSOALAN RUTE TERBUKA KENDARAAN DENGAN KETERBATASAN WAKTU DAN ADANYA PERSINGGAHAN

MODEL PERSOALAN RUTE TERBUKA KENDARAAN DENGAN KETERBATASAN WAKTU DAN ADANYA PERSINGGAHAN MODEL PERSOALAN RUTE TERBUKA KENDARAAN DENGAN KETERBATASAN WAKTU DAN ADANYA PERSINGGAHAN TESIS Oleh AGHNI SYAHMARANI 107021008/MT FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di:

JURNAL GAUSSIAN, Volume 1, Nomor 1, Tahun 2012, Halaman Online di: JURNAL GAUSSIAN, Volume, Nomor, Tahun 0, Halaman 93-0 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL REGRESI KERNEL Icha

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM)

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Metode Regresi 2.2 Model Aditif Terampat ( Generalized additive models , GAM) II. TINJAUAN PUSTAKA. Metode Regresi Analisis regresi merupakan bagian dalam analisis statistika yang digunakan untuk memodelkan hubungan antara peubah tidak bebas (respon) dengan satu atau beberapa peubah

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan)

PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) PEMODELAN REGRESI SPLINE (Studi Kasus: Herpindo Jaya Cabang Ngaliyan) I Made Budiantara Putra 1, I Gusti Ayu Made Srinadi 2, I Wayan Sumarjaya 3 1 Jurusan Matematika, Fakultas MIPA - Universitas Udayana

Lebih terperinci

PENDUGA KURVA REGRESI NONPARAMETRIK LINEAR DAN NONLINEAR DENGAN METODE PRIESTLEY-CHAO, NADARAYA- WATSON DAN METODE FOURIER. Skripsi.

PENDUGA KURVA REGRESI NONPARAMETRIK LINEAR DAN NONLINEAR DENGAN METODE PRIESTLEY-CHAO, NADARAYA- WATSON DAN METODE FOURIER. Skripsi. PENDUGA KURVA REGRESI NONPARAMETRIK LINEAR DAN NONLINEAR DENGAN METODE PRIESTLEY-CHAO, NADARAYA- WATSON DAN METODE FOURIER Skripsi Oleh ADELLA FITRIA MARLIN JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Konsep Dasar Statistika Statistik merupakan cara cara tertentu yang digunakan dalam mengumpulkan, menyusun atau mengatur, menyajikan, menganalisa dan memberi interpretasi terhadap

Lebih terperinci