Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017"

Transkripsi

1 Nomor : 500/Disperindagsar/ Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangann RI Perihal : Permohonan Usulan DAK 2017 Di- Jakarta Yang bertanda tangan dibawah ini, Bupati Kabupaten Pelalawan bersama ini mengusulkan program/kegiatan prioritas pembangunan Kabupaten Pelalawan, dalam tahun anggaran 2017, yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), Tahun Anggaran 2017, meliputi: Bidang Sarana Perdagangan dan Industri : A. Subbidang Sarana Perdagangan 1. Pembangunan Pasar Rakyat 1,800,000,000 Jumlah 1,800,000,000 Total Dana Sebesar Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah Berkenaan dengan hal tersebut, kami menyatakan bahwa kami akan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang diusulkan dan mendapatkan alokasi pendanaan DAK dengan kesungguhan dan penuh tanggung jawab. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS Tembusan ini disampaikan kepada Yth : 1. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional RI/Kepala BAPENNAS di Jakarta 2. Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan RI di Jakarta 3. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau di Riau 4. Bappeda Kabupaten Pelalawan di RIAU

2 DAFTAR USULAN RENCANA KEGIATAN KABUPATEN PELALAWAN YANG BERSUMBER DARI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) 10. BIDANG SARANA PERDAGANGAN NO KEGIATAN TARGET DANA LOKASI TOTAL BIDANG SARANA 1,800,000,000 PERDAGANGAN A. Sub Bidang Sarana Perdagangan 1,800,000, Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Cik Andak Wahid, Desa Padang Luas- Langgam 2. Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Pasar Sidomukti, Desa Sidomukti Pangkalan Kuras 3. Pembangunan Pasar Rakyat 4 Unit 600,000,000 Pasar Sukamaju, Desa Kampung Baru - Ukui Keterangan : 1. Kolom Target untuk menu pasar rakyat diisi maksimal 3 dan 2 pasar di lokasi alamat yang berbeda. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS

3 DATA TEKNIS DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TAHUN ANGGARAN 2017 PEMERINTAH DAERAH KAB. PELALAWAN No JENIS DATA VOLUME SATUAN KETERANGN 1 Memiliki lahan yang dibuktikan Ya dengan sertifikat tanah 2 Volume konsumsi barang kebutuhan - Ton pokok dan barang penting 3 Volume produksi barang kebutuhan - Ton pokok dan barang penting 4 Nilai perdagangan barang kebutuhan - Rupiah pokok dan barang penting antar propinsi 5 Jumlah potensi UTTP di wilayah 1500 Unit kerjanya (diluar kwh meter dan meter air) 6 Jumlah SDM yang telah dan/ atau 1 Orang sedang mengikuti Diklat Penera 7 Komitmen membentuk UPTD dan Ya pengawasan kemetrologian 8 Jumlah pasar tertib ukur 0 Unit 9 Volume kapasitas penyimpanan - Ton Gudang SRG 10 Volume permintaan penyimpanan - Ton komoditas 11 Telah menerbitkan resi gudang untuk - Resi komoditas SRG secara aktif dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir 12 Telah memiliki sarana penunjang Tidak gudang berupa RMU dan atau Truk 13 Memiliki areal/lahan yang berada Tidak dalam 1 (satu) areal dengan gudang SRG untuk membangun rumah RMU dan parkir truks 14 Rata-rata volume produksi padi di kabupaten / kota dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir Ton Keterangan 1 Lahan dengan sertifikat tanah merupakan syarat mutlak untuk seluruh menu DAK pada subbidang sarana perdagangan. 2 Dalam hal lahan merupakan milik masyarakat adat harus sudah ada penyerahan dari masyarakat adat kepada Pemerintah Daerah untuk dimanfaatkan bagi kepentingan umum dan tidak dalam keadaan sengketa. 3 Volume produksi dan konsumsi dirinci per barang kebutuhan pokok dan barang kebutuhan penting. Pangkalan Kerinci, Mei 2016 BUPATI PELALAWAN H. M. HARRIS

4 JUSTIFIKASI USULAN PROGRAM/KEGIATAN APBN 2017 SKPD Program Kegiatan Dana : Disperindagsar Kabupaten Pelalawan : Peningkatan sarana dan Prasarana Perdagangan : Pembangunan Pasar Pedesaan : Rp ,00 (Satu Milyar Delapan Ratus Juta Rupiah) A. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Pelalawan yakni terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industry yang tangguh dalam masyarakat yang beradab, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan mulai dari akses jalur transportasi sampai dengan fasilitas sarana dan prasarana perekonomian merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan. Sarana dan prasarana perekonomian dalam konteks yang lebih spesifik adalah pasar. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi, bahkan kebanyakan fenomena ekonomi berhubungan dengan pasar. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktifitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang. Disinilah semua produsen baik yang langsung dari sumbernya maupun produsen dalam bentuk perdagangan perantara, bertemu dengan pemakai atau pembeli yang akan memanfaatkan barang dari penjual. Untuk kenyamanan dan mempunyai akses yang cukup baik, perlu dirancang suatu tempat pertemuan yang betul-betul representative dan memadai. Pada dasarnya pasar dapat dikelompokkan ke dalam pasar modern dan pasar tradisional. Pasar Tradisonal merupakan infrastruktur ekonomi daerah sebagai pusat kegiatan distribusi dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lainnya. Keberadaan Pasar Tradisional semakin menurun seiring dengan perkembangan pasar swasta dan pasar modern khususnya di daerah perkotaan atau berkarakteristik perkotaan. Pasar tradisional lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan, sehingga memiliki kesan (image) yang tradisional pula, seperti becek, kotor, kurang nyaman, dan fasilitas minim : parkir, toilet, semenisasi Jalan Masuk ke Lingkungan Pasar dan tempat pengolahan sampah, fisik kurang terawat. Berikut data pasar di Kabupaten Pelalawan : Data Pasar Kabupaten Pelalawan NO KECAMATAN JUMLAH PASAR Pangkalan Kerinci Bandar Seikijang Langgam Pangkalan Kuras

5 Bandar Petalangan Pangkalan Lesung Ukui Kerumutan Bunut Pelalawan Teluk Meranti Kuala Kampar Tabel 1. Jumlah Data Kabupaten Pelalawan B. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari Pembangunan Pasar, antara lain : 1. Menambah ruang usaha bagi masyarakat 2. Mewujudkan ruang publik sebagai tempat transaksi ekonomi dan interaksi sosial yang refresentatif 3. Meningkatkan dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya 5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6. Mewujudkan Pasar Bersih, Aman, Nyaman dan Segar 7. Meningkatkan daya saing dan optimalisasi pasar tradisional menghadapai pesaingan dengan pasar modern. C. Kondisi Existing Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat, oleh karena itu perlu adanya kerjasama dalam pembangunan secara berkesinambungan dibidang Fasilitas dan infrastruktur pasar di daerah yang belum tersebar secara merata di Kabupaten Pelalawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi pedagang serta dapat memperlancar arus Distribusi produk yang akan diperdagangkan. Sebagaian besar pasar di Kabupaten Pelalawan memang sudah lanjut usia, daya tampungnya tidak lagi kuasa untuk memberikan kenyamanan kepada para pedagang dan pengunjungnya. Beberapa fasilitas dan infrastrukturnya sudah banyak yang usang dan tidak maksimal untuk mendukung kinerjanya sebagai ujung tombak logistik dan distribusi komoditaskomoditas kebutuhan sehari-hari masyarakat. Adapun untuk menghadapi perdagangan global, peran pasar-pasar sangatlah diharapkan. untuk itu pasar-pasar yang ada perlu didukung dengan fasilitas-faslitas pemasaran yang mendukung terjadinya ekspor komoditas Indonesia keberbagai negara dan juga tata kelola yang lebih canggih dari yang sudah diterapkan.

6 D. Permasalahan. Untuk kedepannya pasar tradisional yang mampu bertahan dengan kokoh hingga kini didaerah ataupun kota diharapkan dapat mampu mengungguli pasar modern dengan memanfaatkan potensi suasana belanja sambil wisata. sehingga perekonomian daerah di Kabupaten Pelalawan ke depan akan mendorong ekonomi serta dapat ditingkatkan daya saingnya dengan membenahi, baik fisik maupun pengelolaan manajemennya dan dapat bersaing menuju masyarakat ekonomi asean ( MEA ). Selain itu, pasar modern tetap memiliki peluang besar untuk terus tumbuh berkembang dan memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tidak sedikit masyarakat beralih kepasar modern, fakta tersebut membuat sejumlah pihak khawatir pasar tradisional akan semakin tersingkir. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Pelalawan mengharapkan Pemerintah Provinsi Riau mendukung untuk menciptakan pasar rakyat yang ideal yakni pasar yang sehat, bersih, tidak membahayakan konsumen, tertib hukum dalam hal penggunaan takaran atau timbangan dan harus mempromosikan atau memberikan ruang secara maksimal bagi produk-produk petani dan produk nasional melalui bantuan yang diusulkan ini. E. Uraian Kegiatan Pasar Suka Maju Kecamatan Ukui Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Suka Maju M Rp Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00 Pasar Sido Mukti Kecamatan Pangkalan Kuras Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Sido Mukti M Rp Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00

7 Pasar Cik Andak Wahid Desa Padang Luas Kecamatan Langgam Rata-Rata Jumlah Hari No Nama Pasar Luas Tanah Jumlah Pedagang Omzet /Transaksi Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Status Tanah perbulan Minggu 1 Padang M Rp. 1 (satu) dalam (Dalam Luas seminggu Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00 F. Manfaat Bagi masyarakat di daerah dengan adanya pembangunan pasar sangat dibutuhkan bukan semata-mata tempat jual beli saja, bahkan sangat erat dengan konsepsi hidup dan sosial budaya. Dan tidak semata-mata mewadahi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana interaksi sosial dan rekreasi dengan suasana dan produknya yang khas dari masing masing daerah. Selain itu juga dapat bermanfaat sebagai berikut : - Mewujudkan Pasar Rakyat yang besih, aman, nyaman dan berdaya saing - Terpenuhinya kebutuhan dan kepuasan masyarakat - Memperlancar perkembangan perekonomian daerah - Dapat terpenuhinya serapan pembangunan di daerah - Meningkatnya perekonomian masyarakat di daerah - Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) Pangkalan Kerinci, Februari 2016 Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pelalawan Drs. H. ZUERMAN DAS, MM NIP

8 1. Latar Belakang Dalam upaya mewujudkan Visi Kabupaten Pelalawan yakni terwujudnya Kabupaten Pelalawan yang maju dan sejahtera melalui pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang didukung oleh pertanian yang unggul dan industry yang tangguh dalam masyarakat yang beradab, beriman, bertaqwa dan berbudaya melayu tahun Peningkatan sarana dan prasarana perkotaan mulai dari akses jalur transportasi sampai dengan fasilitas sarana dan prasarana perekonomian merupakan hal yang mutlak untuk diperhatikan. Sarana dan prasarana perekonomian dalam konteks yang lebih spesifik adalah pasar. Pasar merupakan salah satu lembaga yang paling penting dalam institusi ekonomi, bahkan kebanyakan fenomena ekonomi berhubungan dengan pasar. Berfungsinya lembaga pasar sebagai institusi ekonomi tidak terlepas dari aktifitas yang dilakukan oleh pembeli dan pedagang. Disinilah semua produsen baik yang langsung dari sumbernya maupun produsen dalam bentuk perdagangan perantara, bertemu dengan pemakai atau pembeli yang akan memanfaatkan barang dari penjual. Untuk kenyamanan dan mempunyai akses yang cukup baik, perlu dirancang suatu tempat pertemuan yang betul-betul representative dan memadai. Pada dasarnya pasar dapat dikelompokkan ke dalam pasar modern dan pasar tradisional. Pasar Tradisonal merupakan infrastruktur ekonomi daerah sebagai pusat kegiatan distribusi dan pemasaran produk yang dihasilkan oleh masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lainnya. Keberadaan Pasar Tradisional semakin menurun seiring dengan perkembangan pasar swasta dan pasar modern khususnya di daerah perkotaan atau berkarakteristik perkotaan. Pasar tradisional lebih banyak digunakan oleh masyarakat pedesaan, sehingga memiliki kesan (image) yang tradisional pula, seperti becek, kotor, kurang nyaman, dan fasilitas minim : parkir, toilet, semenisasi Jalan Masuk ke Lingkungan Pasar dan tempat pengolahan sampah, fisik kurang terawat. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari revitalisasi Pasar, antara lain : 1. Menambah ruang usaha bagi masyarakat 2. Mewujutkan ruang publik sebagai tempat transaksi ekonomi dan interaksi sosial yang refresentatif 3. Meningkatkan dan memperlancar arus distribusi barang dan jasa 4. Meningkatkan pendapatan masyarakat setempat dan sekitarnya 5. Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) 6. Mewujudkan Pasar Bersih, Aman, Nyaman dan Segar 7. Meningkatkan daya saing dan optimalisasi pasar tradisional menghadapai pesaingan dengan pasar modern.

9 Data Pasar Kabupaten Pelalawan NO KECAMATAN JUMLAH PASAR Pangkalan Kerinci Bandar Seikijang Langgam Pangkalan Kuras Bandar Petalangan Pangkalan Lesung Ukui Kerumutan Bunut Pelalawan Teluk Meranti Kuala Kampar Tabel 1. Jumlah Data Kabupaten Pelalawan 3. Sasaran Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat oleh karena itu perlu adanya kerjasama dalam pembangunan secara berkesinambungan dibidang Fasilitas dan infrastruktur pasar di daerah yang belum tersentuh oleh pembangunan di Kabupaten Pelalawan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian bagi pedagang serta dapat memperlancar arus Distribusi produk yang akan diperdagangkan. 4. Keluaran / Output - Memperlancar perkembangan perekonomian daerah - Dapat terpenuhinya serapan pembangunan di daerah - Meningkatnya perekonomian masyarakat di daerah - Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah ( PAD ) 5. Manfaat Bagi masyarakat di daerah dengan adanya pembangunan pasar sangat dibutuhkan bukan semata-mata tempat jual beli saja, bahkan sangat erat dengan konsepsi hidup dan sosial budaya. Dan tidak semata-mata mewadahi kegiatan ekonomi, tetapi juga sebagai sarana interaksi sosial dan rekreasi dengan suasana dan produknya yang khas dari masing masing daerah.

10 6. Dampak yang diharapkan. Untuk kedepannya pasar tradisional yang mampu bertahan dengan kokoh hingga kini didaerah ataupun kota diharapkan dapat mampu mengungguli pasar modern dengan memanfaatkan potensi suasana belanja sambil wisata. sehingga perekonomian daerah di Kabupaten Pelalawan ke depan akan mendorong ekonomi serta dapat ditingkatkan daya saingnya dengan membenahi, baik fisik maupun pengelolaan manajemennya dan dapat bersaing menuju masyarakat ekonomi asean ( MEA ). 7. Gambaran umum kondisi wilayah A. Luas Wilayah Kabupaten Pelalawan dengan luas ,94 km², dibelah oleh aliran Sungai Kampar, serta pada kawasan ini menjadi pertemuan dari Sungai Kampar Kanan dan Sungai Kampar Kiri. Kabupaten Pelalawan memilik beberapa pulau yang relatif besar yaitu: Pulau Mendol, Pulau Serapung dan Pulau Muda serta pulau-pulau yang tergolong kecil seperti: Pulau Tugau, Pulau Labuh, pulau Baru Pulau Ketam dan Pulau Untut. Secara geografis, Kabupaten Pelalawan meliputi wilayah teritorial dengan luas ,14 km², terletak pada 1 25 LU, 0 20 LS dan antara BThingga BB dan berbatas dengan daerah sebagai berikut: Utara Selatan Barat Timur : Kabupaten Siak dan Bengkalis : Kabupaten Indragiri Hulu, Indragiri Hilir dan Kuantan Singingi : Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar : Kabupaten Karimun dan Kepulauan Riau Sebagaimana daerah-daerah lainnya, Kabupaten Pelalawan merupakan salah satu daerah pertumbuhan ekonomi yang tergolong cepat. Dalam rangka mengakomodir lajunya pertumbuhan disegala sektor, maka Pemerintah Kabupaten Pelalawan secara berkesinambungan melakukan pembangunan dibidang fasilitas dan infrastruktur. Kabupaten Pelalawan dapat dengan mudah dijangkau melalui transportasi darat, laut dan udara. Adapun fasilitas dan infrastruktur lain yang sudah tersedia di Kabupaten ini adalah jaringan listrik, jaringan Pos dan Telekomunikasi, Perbankan dan sarana kesehatan.

11 Gambar. Peta Provinsi Riau Gambar 1 : Peta Provinsi Riau Data Luas Wilayah Kabupaten Pelalawan dan Kabupaten sekitarnya yang berbatasan dengan Kabupaten Pelalawan, terlihat pada tabel sebagai berikut : No. Nama Kabupaten Luas Wilayah Jumlah Penduduk 1 Pelalawan ,94Km Kabupaten Siak 8, Km Bengkalis 11,932 Km Indragiri Hulu 8.198,26 Km Indragiri Hilir ,97 Km Kuantan Singingi 7.656,03 Km Kota Pekanbaru 446,50 Km2 897,767 8 Kabupaten Kampar 9.756,74 Km2 686,030 9 Kabupaten Karimun km² Pulau Riau/Bintan ,01 km² Tabel 2. Wilayah Kabutapen Pelalawan dan Kabupaten Sekitar Data Luas Wilayah dan Penduduk Kecamatan di Kabupaten Pelalawan, pada tabel sebagai berikut : No. Nama Kecamatan Luas Wilayah Jumlah Penduduk 1 Langgam ,09 Ha Bunut ,77 Ha Pangkalan Kuras ,79 Ha

12 4 Kuala Kampar ,19 Ha Pangkalan Kerinci ,53 Ha Ukui ,06 Ha Pelalawan ,31 Ha Pangkalan Lesung ,12 Ha Kerumutan ,66 Ha Teluk Meranti ,41 Ha Bandar Petalangan ,16 Ha Bandar Sekijang ,2 Ha Tabel 3. Luas Wilayah dan Penduduk Kecamatan di Kabupaten Pelalawan Gambar Peta Kabupaten Pelalawan. Gambar 2 : Peta Kabupaten Pelalawan B. Topografi Kabupaten Pelalawan tersebar disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dengan karakter wilayah dataran rendah, termasuk pulau endapan yang terdapat di Kecamatan Kuala Kampar, dengan rasio ketinggian kurang dari 200 meter diatas permukaan laut. Daratannya dibelah oleh sungai besar; Sungai Kampar yang bermuara ke Selat Malaka, yang mana sungai tersebut dapat berfungsi sebagai sarana perhubungan, irigasi, dan sumber air minum. Pada beberapa tempat, daratannya dengan kondisi berbukit dan bergelombang terdiri dari orgonosal, yaitu jenis tanah yang mengandung bahan organik. Kabupaten Pelalawan memiliki iklim tropis dengan suhu

13 berkisar antara 22 C sampai 32 C dan kelembaban udara dengan rata-rata 80-88% dan curah hujan rata-rata m²/tahun. C. Klimatologi Struktur wilayah merupakan daratan rendah dan bukit-bukit, dataran rendah membentang ke arah timur dengan luas wilayah mencapai 93 % dari total keseluruhan. Secara fisik sebagian wilayah ini merupakan daerah konservasi dengan karakteristik tanah pada bagian tertentu bersifat asam dan merupakan tanah organik, air tanahnya payau, kelembaban dan temperatur udara agak tinggi. D. Demografi Berdasarkan data statistik terbaru, populasi penduduk Kabupaten Pelalawan berjumlah jiwa dengan rata-rata kepadatan penduduk 20,42 jiwa/km² yang terdiri dari masyarakat Pesisir, Petalangan dan pendatang dari daerah lain. Penduduk Kabupaten Pelalawan sebagian besar (65%) bekerja disektor pertanian dan 35% bekerja diberbagai bidang pekerjaan, seperti Pegawai Negeri, perdagangan, buruh dan lain-lain. E. Sosial Budaya Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri pada tanggal 12 Oktober Sementara peresmian operasionalnya dilakukan oleh Bapak Gubernur Riau pada tanggal 5 Desember 1999, dimana Pangkalan Kerinsi sebagai Ibu Kota Kabupaten Pelalawan. Pembentukan Kabupaten Pelalawan atas dasar Kesepakatan dan Kebulatan Tekad bersama yang dilakukan melalui musyawarah besar masyarakat Kampar Hilir pada tanggal 11 s/d 13 April 1999 di Pangkalan Kerinci. Rapat tersebut menghadirkan seluruh komponen masyarakat yang terdiri dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda, Lembaga-Lembaga Adat, Kaum Intelektual, Cerdik Pandai dan Alim Ulama. Dari musyawarah besar tersebut ditetapkan Pelalawan yang bermula dari Kerajaan Pekantua, yang melepaskan diri dari Kerajaan Johor tahun 1699 M, kemudian berkuasa penuh atas daerah ini. F. Potensi Wilayah 1. Sektor Pertanian Potensi lahan dibedakan menjadi dua yaitu potensi lahan sawah dan potensi lahan kering. Lahan sawah meliputi sawah pasang surut dan sawah tadah hujan dengan potensi ha. Lahan pasang surut banyak dibudidayakan di daerah sepanjang Sungai Kampar.

14 Sedangkan potensi lahan kering mencapai ,5 ha yang terdiri dari ladang, tegalan dan pekarangan. a. Tanaman Pangan Total produksi padi tahun 2011 mencapai ,77 tons. Produksi padi sistemnya disambung dari lahan pasang surut dan tadah hujan, belum ada sistem irigasi. Tanaman palawija dengan luas tanaman dan panen terbesar adalah jagung, sebagian besar berada di Kecamatan Teluk Meranti. Luas tanaman mencapai ha dengan luas panen ha. Selain itu ada juga ubi kayu, kedelai, ubi jalar, kacang tanah, kacang hijau dan talas. Tanaman sayuran yang biasa ditanam kacang panjang kwintal, cabe rawit kwintal dan cabe besar kwintal b. Perkebunan Sektor perkebunan terutama kelapa sawit dan karet membeikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian Pelalawan G. Gambaran Umum Pembangunan Pasar di Kabupaten Pelalawan 1. Pasar Suka Maju Kecamatan Ukui Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Suka Maju M Rp Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00 2. Pasar Sido Mukti Kecamatan Pangkalan Kuras Rata-Rata No Nama Luas Jumlah Omzet Pasar Tanah Pedagang /Transaksi perbulan 1 Sido Mukti M Rp Jumlah Hari Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Minggu 1 (satu) dalam seminggu Status Tanah (Dalam Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00

15 3. Pasar Padang Luas Kecamatan Langgam Rata-Rata Jumlah Hari No Nama Pasar Luas Tanah Jumlah Pedagang Omzet /Transaksi Buka Pasar Dalam 1 (Satu) Status Tanah perbulan Minggu 1 Padang M Rp. 1 (satu) dalam (Dalam Luas seminggu Pengurusan) Pembangunan/Revitalisasi Pasar : - Pembangunan Los Pasar 8x12 sebanyak 4 Unit = Rp ,00 H. Akses Transportasi Panjang jalan di Kabupaten Pelalawan terdiri dari jalan negara dan jalan provinsi serta jalan kabupaten yang merupakan jalan aspal. Kabupaten Pelalawan dapat dengan mudah dijangkau melalui transportasi darat, laut dan udara. Adapun fasilitas dan infrastruktur lain yang sudah tersedia di Kabupaten ini adalah jaringan listrik, jaringan Pos dan Telekomunikasi, Perbankan dan sarana kesehatan. I. Tata Kelola Pasar a) Pengelolaan Pengelolaan Pasar Kabupaten Pelalawan dilaksanakan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar melalui Bidang Pengelolaan Pasar, pelaksanaan di lapangan dilaksanakan oleh Petugas Pemungut Retribusi Pasar di Kecamatan b) Dasar Hukum Pelayanan Retribusi : Perda Kabupaten Pelalawan Nomor : 02 Tahun 2012 Tentang Retribusi Jasa Umum c) Jumlah Personil : Petugas Pemungut Retribusi Pasar di Kabupaten Pelalawan berjumlah 12 orang d) Sistem Retribusi : Retribusi Jasa Umum : - Petugas pengelola pasar memungut langsung ke pedagang harian setiap hari pasar - Petugas Pemungut Ristribusi Pasar (setiap bulan) memungut retribusi pasar kepada pengelola masing-masing pasar - Kemudian petugas pemungut retribusi pasar menyetor ke kas umum daerah melalui Bank Riau Kepri - Bukti setoran kemudian diberikan kepada bendahara penerimaan dinas.

16 J. Penutup Demikian proposal yang dapat kami sampaikan, besar harapan kami proposal ini dapat dipertimbangkan untuk dikabulkan. Atas kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Pangkalan Kerinci, Februari 2016 Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar Kabupaten Pelalawan Drs. H. ZUERMAN DAS, MM NIP

Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangan RI Perihal : Permohonan Usulan DAK

Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangan RI Perihal : Permohonan Usulan DAK Nomor : 510 / 01 /Disperindagkop- UKM Kepada Yth, Lamp : 1 (satu) Berkas Menteri Perdagangan RI Perihal : Permohonan Usulan DAK Tahun 2017 Di- Jakarta Yang bertanda tangan dibawah ini, Bupati KAB. PULAU

Lebih terperinci

DAK Sub Bidang Sarana Perdagangan Tahun Biro Perencanaan, Kementerian Perdagangan

DAK Sub Bidang Sarana Perdagangan Tahun Biro Perencanaan, Kementerian Perdagangan DAK Sub Bidang Sarana Perdagangan Tahun 2017 Biro Perencanaan, Kementerian Perdagangan Jakarta, April 2016 RANCANGAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN 2017 Arah Kebijakan Meningkatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN PELALAWAN BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemekaran wilayah pada dasarnya salah satu upaya untuk mempercepat proses pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya upaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Sejarah Kabupaten Pelalawan 1 Kabupaten Pelalawan dibentuk berdasarkan UU. No. 53 Tahun 1999, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Kampar, dan diresmikan oleh

Lebih terperinci

: 510 I 179 /Disperindag/2016

: 510 I 179 /Disperindag/2016 4. Bappeda I(abupaten KAB. LABUHAN BATU SEI.ATAN disumatera UTARA BUPATI LABUHANBATU SELATAN Nomor Lamp Perihal : 510 I 179 /Disperindag/2016 : 1 (satu) Be*as : Permohonan Usulan DAK Tahun 2017 Kepada

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU

IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi 69 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi Lampung yang letak daerahnya hampir dekat dengan daerah sumatra selatan.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang 70 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Tanggamus 1. Keadaan Geografis Tanggamus merupakan salah satu kabupaten di Propinsi Lampung yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

PROPOSAL PEMBANGUNAN GUDANG SRG BESERTA FASILITAS PENDUKUNGNYA DALAM RANGKA PERCEPATAN IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

PROPOSAL PEMBANGUNAN GUDANG SRG BESERTA FASILITAS PENDUKUNGNYA DALAM RANGKA PERCEPATAN IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT PROPOSAL PEMBANGUNAN GUDANG SRG BESERTA FASILITAS PENDUKUNGNYA DALAM RANGKA PERCEPATAN IMPLEMENTASI SISTEM RESI GUDANG DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LAMPUNG BARAT TAHUN 2016 BUPATI

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan. Memorandom Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Pelalawan Hal 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Maksud dan Tujuan. Memorandom Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Pelalawan Hal 1 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN Dokumen Memorandum Program Sanitasi (MPS) merupakan dokumen yang berisikan program dan kegiatan hasil konsolidasi dengan SKPD terkait dan terintegrasi dengan dokumen

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPOSAL PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR CPTA MULYA KECAMATAN PUTRI HIJAU, PASAR TANJUNG HARAPAN KECAMATAN ULOK KUPAI DAN PASAR AIR MURING KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis 3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis Penelitian dilakukan di dua kabupaten di Provinsi Jambi yaitu Kabupaten Batanghari dan Muaro Jambi. Fokus area penelitian adalah ekosistem transisi meliputi

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi PENDAHULUAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Gubernur No. 28 Tahun 2015 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Dinas Perkebunan Provinsi Riau, pada pasal 2 ayat 2 dinyatakan bahwa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang 43 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Umum Kecamatan Sragi a. Letak Geografis Kecamatan Sragi merupakan salah satu kecamatan dari 17 Kecamatan yang ada di

Lebih terperinci

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN

PROPOSAL DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROPOSAL PEMBANGUNAN/REVITALISASI PASAR CPTA MULYA KECAMATAN PUTRI HIJAU, PASAR TANJUNG HARAPAN KECAMATAN ULOK KUPAI DAN PASAR AIR MURING KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan daerah provinsi di Indonesia, yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa. Ibu kota Provinsi Daerah Istimewa

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara sampai 49 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak dan Luas Daerah Penelitian Secara geografis, Kabupaten OKU Selatan terletak antara 4 0 14 sampai 4 0 55 Lintang Selatan dan diantara 103 0 22 sampai 104

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Bengkalis merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Wilayahnya mencakup daratan bagian pesisir timur Pulau Sumatera dan wilayah kepulauan,

Lebih terperinci

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016

DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM DAN PENANAMAN MODAL KABUPATEN KAIMANA PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2016 PROPOSAL PEMBANGUNAN PASAR RAKYAT AIR TIBA II DISTRIK KAIMANA KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir.

BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu. yang meliputi wilayah Rengat dan Tembilahan di sebelah Hilir. 37 BAB III GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kabupaten Indragiri Hulu 1. Wilayah Pembentukan Kabupaten Indragiri Hulu pada awainya ditetapkan dengan UU No. 12 Tahun 1956 tentang pembentukan

Lebih terperinci

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Laporan Akhir Kajian Iventarisasi Potensi Sumber Daya Alam di Kabupaten Pelalawan Tahun KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI Isi Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xiv I. PENDAHULUAN......1 1.1. Latar Belakang......1 1.2. Maksud dan Tujuan Studi......8 1.2.1. Maksud......8

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti secara geografis terletak pada koordinat antara sekitar 0 42'30" - 1 28'0" LU dan 102 12'0" - 103 10'0" BT, dan terletak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Keadaan Geografi Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105,14 sampai dengan 105,45 Bujur Timur dan 5,15 sampai

Lebih terperinci

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Kondisi Geografis Kota Makassar secara geografi terletak pada koordinat 119 o 24 17,38 BT dan 5 o 8 6,19 LS dengan ketinggian yang bervariasi antara 1-25 meter dari

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 615 5 No. Publikasi : 18 Katalog BPS : 1101002.1404020 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006

KATA PENGANTAR. Atas dukungan dari semua pihak, khususnya Bappeda Kabupaten Serdang Bedagai kami sampaikan terima kasih. Sei Rampah, Desember 2006 KATA PENGANTAR Untuk mencapai pembangunan yang lebih terarah dan terpadu guna meningkatkan pembangunan melalui pemanfaatan sumberdaya secara maksimal, efektif dan efisien perlu dilakukan perencanaan, pelaksanaan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota 66 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kota Bandarlampung 1. Letak Geografis Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Kemiling, Kota Bandarlampung. Kota Bandarlampung memiliki luas wilayah

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63 km 2 atau sebesar 11,11% dari IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Way Kanan 1. Geografi Kabupaten Way Kanan adalah salah satu dari 15 kabupaten/kota di Propinsi Lampung yang memiliki luas wilayah 3.921,63

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Provinsi Lampung yang dikukuhkan berdasarkan Undang-Undang Negara Republik 47 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Profil Kabupaten Pringsewu 1. Sejarah Singkat Kabupaten Pringsewu Kabupaten Pringsewu merupakan salah satu Daerah Otonom Baru (DOB) di Provinsi Lampung yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN

BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN BAB II PROFIL KABUPATEN PELALAWAN A. SEKILAS PELALAWAN Sejarah Singkat Nama Kabupaten Pelalawan berawal dari nama sebuah kerajaan Pelalawan yang pusat kerajaannya berada di pinggir sungai Kampar. Kerajaan

Lebih terperinci

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 36 BAB IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN A. Keadaan Geografi Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Ngawi secara geografis terletak pada koordinat 7º 21 7º 31 LS dan 110º 10 111º 40 BT. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif 28 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperlihatkan dan menguraikan keadaan dari

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BEDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada Bab ini, akan dijelaskan isu-isu strategis berdasarkan permasalahan yang ada pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan

I. PENDAHULUAN. nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan. dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah tersebut. Tujuan dari pembangunan daerah adalah untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan.

BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. 43 BAB IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sragi Kabupaten Lampung Selatan. Kecamatan Sragi merupakan sebuah Kecamatan yang ada

Lebih terperinci

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN

BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN BAB V PROFIL KAWASAN PENELITIAN 5.1. LATAR BELAKANG DESA KESUMA Kawasan penelitian yang ditetapkan ialah Desa Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau. Desa ini berada pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak

IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI. Undang-Undang No. 61 tahun Secara geografis Provinsi Jambi terletak IV. GAMBARAN UMUM PROVINSI JAMBI 4.1 Keadaan Umum Provinsi Jambi secara resmi dibentuk pada tahun 1958 berdasarkan Undang-Undang No. 61 tahun 1958. Secara geografis Provinsi Jambi terletak antara 0º 45

Lebih terperinci

pelalawankab.bps.go.id

pelalawankab.bps.go.id ISBN : 979 484 622 8 No. Publikasi : 25 Katalog BPS : 1101002.1404041 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : 12 + iii Naskah : Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Gambar Kulit : Seksi Integrasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan. Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105. IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Selatan 4.1.1. Keadaan Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105.14 sampai dengan 105, 45 Bujur Timur dan 5,15

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di 38 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Pesawaran merupakan salah satu dari 14 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Lampung. Secara geografis Kabupaten Pesawaran terletak antara

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. memiliki aksesibilitas yang baik sehingga mudah dijangkau dan terhubung dengan IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa wukirsari merupakan salah satu Desa dari total 4 Desa yang berada di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. Desa Wukirsari yang berada sekitar

Lebih terperinci

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi

1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database 2. Penyempurnaan Aplikasi 1. Penyempurnaan Database Struktur Database Existing SIPD A. Data Umum 1. Demografi 2. Geografi 3. Pemerintahan B. Sosial Budaya 1. Kesehatan 2. Pendidikan,

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN

BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN 6 BAB IV DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN.. Sejarah Singkat Kabupaten Kampar Kabupaten Kampar adalah salah satu kabupaten di Provinsi Riau, yang terbentuk pada tahun. Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Militer

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Gambaran Umum Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kabupaten Pelalawan Kabupaten Pelalawan terletak disepanjang Sungai Kampar bagian hilir dan terdapat

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis Kota Metro Posisi wilayah Kota Metro berada di tengah Provinsi Lampung, secara geografis terletak pada 5,6 0 5,8 0 lintang selatan dan 105,17 0-105,19

Lebih terperinci

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR

IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR IV. KONDISI SUB-SEKTOR PERTANIAN TANAMAN PANGAN DI KABUPATEN ROKAN HILIR 4.1. Letak Geografis dan Luas Wilayah Kabupaten Rokan Hilir merupakan hasil pemekaran Kabupaten Bengkalis dengan Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN

ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN ADMINISTRASI DAN KEPENDUDUKAN 1. ADMINISTRASI PEMERINTAHAN : 12 Kecamatan 106 Desa 2. DEMOGRAFI (TAHUN 2010*): Jumlah Pddk (jiwa) : 345.741 Pertumbuhan Pddk : 7,39 % 3. POSISI STRATEGIS WILAYAH : - Berada

Lebih terperinci

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI SIAK PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIAK NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYERTAAN MODAL PEMERINTAH KABUPATEN SIAK PADA BADAN USAHA MILIK DAERAH (BUMD) TAHUN 2009 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 43 IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Geografis 1. Letak dan Batas Wilayah Kabupaten Kudus secara geografis terletak antara 110º 36 dan 110 o 50 BT serta 6 o 51 dan 7 o 16 LS. Kabupaten Kudus

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor

BAB II GAMBARAN UMUM. Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor BAB II GAMBARAN UMUM 2.1 Gambaran Umum Kabupaten Kampar Kabupaten Kampar dibentuk berdasarkan Undang Undang Nomor 12 tahun 1956, kemudian dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999, maka

Lebih terperinci

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan

Buku Putih Sanitasi (BPS) Kabupaten Pelalawan BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1 Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik Geografis Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur pulau Sumatera antara 00 0 48 32 Lintang Utara 00 0 24 14 Lintang

Lebih terperinci

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN

2015 PERBANDINGAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ANTARA PETANI PLASMA DENGAN PETANI NON PLASMA DI KECAMATAN KERUMUTAN 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Geografi menguraikan tentang litosfer, hidrosfer, antroposfer, dan biosfer. Di dalam lingkup kajian geografi pula kita mengungkapkan gejala gejala yang

Lebih terperinci

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

- 2 - II. PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. - 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA KELOLA PRODUK-PRODUK UNGGULAN PERTANIAN DAN PERIKANAN DI JAWA TIMUR I. UMUM Wilayah Provinsi Jawa Timur yang luasnya

Lebih terperinci

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR

4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BLITAR 4.1 Kondisi Fisik Wilayah Beberapa gambaran umum dari kondisi fisik Kabupaten Blitar yang merupakan wilayah studi adalah kondisi geografis, kondisi topografi, dan iklim.

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR GAMBARAN UMUM SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI (SNSE) KABUPATEN INDRAGIRI HILIR Pada bab ini dijelaskan mengenai gambaran umum SNSE Kabupaten Indragiri Hilir yang meliputi klasifikasi SNSE Kabupaten Indragiri

Lebih terperinci

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI

BAB II KONDISI WILAYAH STUDI II-1 BAB II 2.1 Kondisi Alam 2.1.1 Topografi Morfologi Daerah Aliran Sungai (DAS) Pemali secara umum di bagian hulu adalah daerah pegunungan dengan topografi bergelombang dan membentuk cekungan dibeberapa

Lebih terperinci

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2

2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2 1 1 DEFINISI 2 PERENCANAAN 3 PENGANGGARAN 4 PROGRES 5 PERMASALAHAN 2 Dekonsentrasi Dekonsentrasi adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS Perencanaan pembangunan antara lain dimaksudkan agar Pemerintah Daerah senantiasa mampu menyelaraskan diri dengan lingkungan. Oleh karena itu, perhatian kepada mandat

Lebih terperinci

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROV. SULAWESI TENGAH 2016 PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN AGRIBISNIS DALAM MENGAKSELERASI PROGRAM PANGAN BERKELANJUTAN DAN PENINGKATAN NILAI TUKAR PETANI (NTP) PROVINSI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan yang dititikberatkan pada pertumbuhan ekonomi berimplikasi pada pemusatan perhatian pembangunan pada sektor-sektor pembangunan yang dapat memberikan kontribusi pertumbuhan

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH DAN PRODUKSI PADI SAWAH DI DAERAH PENELITIAN 4.. Gambaran Umum Wilayah Kabupaten PPU secara geografis terletak pada posisi 6 o 9 3-6 o 56 35 Bujur Timur dan o 48 9 - o 36 37 Lintang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. akan mempengaruhi produksi pertanian (Direktorat Pengelolaan Air, 2010). BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Air merupakan salah satu komponen penting untuk kehidupan semua makhluk hidup di bumi. Air juga merupakan kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km²

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG. wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir, Propinsi Riau yang memiliki luas 531,22 km² BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH PULAU BURUNG 2.1 Letak Geografis Pulau Burung Pulau Burung merupakan salah satu kecamatan dari 17 kecamatan yang berada dalam wilayah administratif Kabupaten Indragiri Hilir,

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Jumlah petani di Indonesia menurut data BPS mencapai 45% dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 42,47 juta jiwa. Sebagai negara dengan sebagian besar penduduk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Geografis dan Demografis Kota Pekanbaru Kota Pekanbaru mempunyai Visi yang dirumuskan oleh aparat penyelenggara pemerintah kota Pekanbaru menuju

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN

MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN MAKALAH AKUNTANSI PEMERINTAHAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR Disusun oleh: Kelompok 8 Akuntansi Pemerintahan 1. Annisa Fitri (03) 2. Lily Radhiya Ulfa (18) 3. Wisnu Noor Fahmi (37)

Lebih terperinci

PROPOSAL PEMBANGUNAN GEDUNG UPTD METROLOGI LEGAL KABUPATEN BATANG KABUPATEN BATANG DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI

PROPOSAL PEMBANGUNAN GEDUNG UPTD METROLOGI LEGAL KABUPATEN BATANG KABUPATEN BATANG DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI PROPOSAL PEMBANGUNAN GEDUNG UPTD METROLOGI LEGAL DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN DAN KOPERASI TAHUN 2016 BUPATI BATANG Alamat : Jl. RA. Kartini No.1 Batang 51215 Jawa Tengah, Telp. (0285) 391571 Fax. (0285)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan

I. PENDAHULUAN. Pasar dinyatakan sebagai kumpulan pembeli dan penjual yang melakukan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara tradisional menurut Kotler (2007) pasar merupakan tempat fisik dimana para pembeli dan penjual berkumpul untuk membeli dan menjual barang. Pasar dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD)

9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) 9.b PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN SIAK TAHUN 2016 (CAPAIAN KINERJA SKPD BERDASARKAN TARGET RPJMD) DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KABUPATEN SIAK PENGUKURAN PENCAPAIAN PERJANJIAN

Lebih terperinci

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN

PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOM OR 7 TAHUN PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI SIAK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN SIAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI SIAK,

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR MANJUNTO 2014 Statistik Daerah Kecamatan Air Manjunto 2014 Halaman i

Lebih terperinci

BUPATI BATANG. Kepada :

BUPATI BATANG. Kepada : BUPATI BATANG Alamat : Jl. RA. Kartini No.1 Batang 51215 Jawa Tengah, Telp. (0285) 391571 Fax. (0285) 391051 Batang, 25 April 2016. Kepada : Nomor : 050 / 0623 /2016. Yth. Bapak Menteri Perdagangan. R.I

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

2017, No Indonesia Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2387); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.784, 2017 KEMENDAG. Pembangunan dan Pengelolaan Sarana Perdagangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37/M-DAG/PER/5/2017 TENTANG

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 84 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak Geografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105 o 14 sampai dengan 105 o 45 Bujur Timur dan 5

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN. dan Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19 BAB II TINJAUAN LOKASI PENELITIAN A. Tinjauan Kota Pekanbaru 1. Letak dan Luas Kota Pekanbaru terletak antara 101 14-101 34 Bujur Timur dan 0 25-0 45 Lintang Utara. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.19

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 47 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan 1. Letak geografis, topografi, dan pertanian Kabupaten Lampung Selatan Wilayah Kabupaten Lampung Selatan

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN. Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN SLEMAN A. Letak Geografis Kabupaten Sleman Berdasarkan kondisi geografisnya wilayah Kabupaten Sleman terbentang mulai 110⁰ 13' 00" sampai dengan 110⁰ 33' 00" Bujur Timur, dan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016 Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi Jambi, 31 Mei 2016 SUMBER PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jambi pada Februari 2015 sebesar 4,66

Lebih terperinci

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD METROLOGI KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017

PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD METROLOGI KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 PROPOSAL PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA UPTD METROLOGI KABUPATEN KAIMANA MELALUI DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) SUB BIDANG SARANA PERDAGANGAN TAHUN ANGGARAN 2017 DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI UMKM

Lebih terperinci

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013

HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 No. 35/07/14/Th.XV, 1 Juli 2014 HASIL PENCACAHAN LENGKAP SENSUS PERTANIAN 2013 DAN SURVEI PENDAPATAN RUMAH TANGGA USAHA PERTANIAN 2013 RATA-RATA PENDAPATAN RUMAH TANGGA PERTANIAN DI RIAU TAHUN 2013 DARI

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih.

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan Pendahuluan ini kami sampaikan, atas kerjasama semua pihak yang terkait kami ucapkan terima kasih. [Type text] [Type text] [Type tex[type text] [T KATA PENGANTAR Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-nya Laporan Akhir Studi Penerapan Mekanisme Insentif

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Banjararum terletak sekitar 26 km dari Puasat Pemerintahan Kabupaten Kulon IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Alam 1. Letak geografis dan batas administrasi Desa Banjararum merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Kulon Progo, Daerah

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM Jaringan jalan merupakan salah satu prasarana untuk meningkatkan laju pertumbuhan perekonomian suatu daerah. Berlangsungnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 48 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Utara 1. Kondisi Geografis Kabupaten Lampung Utara merupakan salah satu dari 14 kabupaten/kota yang ada di Propinsi Lampung. Kabupaten

Lebih terperinci

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT.

STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT. STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Statistik Daerah Kecamatan Air Dikit 214 Halaman ii STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 STATISTIK DAERAH KECAMATAN AIR DIKIT 214 Nomor ISSN : - Nomor Publikasi

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara 7 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Gunungkidul adalah daerah yang termasuk dalam wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gunungkidul memiliki luas 1.485,36 Km 2 terletak antara

Lebih terperinci

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN

IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 92 IV. ANALISIS SITUASIONAL DAERAH PENELITIAN 4.1. Kota Bekasi dalam Kebijakan Tata Makro Analisis situasional daerah penelitian diperlukan untuk mengkaji perkembangan kebijakan tata ruang kota yang terjadi

Lebih terperinci