BAB V PENUTUP. Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain:
|
|
- Ari Budiaman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melakukan analisis data maka hasil penelitian yang dapat dirangkum oleh penulis antara lain: 1. Pelaksanaan kurikulum pendidikan usia dini yang dilaksanakan oleh TK Bethany School Salatiga dilihat dari konteks, masukan, proses dan hasil adalah sebagai berikut: a. Konteks Dari aspek ini yang dilihat dari kurikulum dan lingkungan pembelajaran, maka di TK Bethany school kedua hal ini merupakan dukungan yang baik bagi pelaksanaan kurikulumnya. Hanya ada sedikit hal yang harus diperbaiki pada lingkungan pembelajaran. Kurikulum atau silabus TK Bethany School telah dipersiapkan dan direncanakan sebelum pelaksanaan. Selain dikembangkan berdasarkan acuan minimal yaitu Permendiknas No.58 Tahun 2009, juga telah diusahakan bisa memenuhi kebutuhan anak TK pada masa sekarang yaitu kemampuan calistung namun tetap direncanakan untuk menjadi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna dalam penerapannya. Lingkungan pembelajaran di TK Bethany School dianggap sudah menyenangkan, nyaman, menarik dan aman. Namun masih memiliki kekurangan antara lain, 111
2 guru tidak bisa menyiapkan lingkungan pembelajaran luar ruangan karena tidak adanya halaman outdoor. Solusi untuk kegiatan luar ruangan adalah melakukan field trip namun hal itu masih belum maksimal. Meskipun tidak menggangu pembelajaran namun, anak tidak bisa mengembangkan diri dengan kegiatankegiatan yang seharusnya dilakukan diluar ruangan. Selain itu penataan lingkungan pembelajaran juga belum menunjukkan keterpaduan misalnya dalam hal penyediaan buku dan display-display di kelas. Sehingga belum bisa sepenuhnya mendukung belajar anak. b. Masukan (Input) Hasil penelitian mengenai guru, siswa, dan sarana prasarana yang masuk ke dalam aspek input menunjukkan bahwa ketiganya menjadi dukungan yang baik dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School. Meskipun ada beberapa hal yang harus ditingkatkan pada guru. Guru TK Bethany School sebagai pelaksana kurikulum belum memenuhi kualifikasi akademik yaitu memiliki latar belakang pendidikan usia dini atau psikologi. Namun demikian mereka hampir memenuhi kompetensi pedagogis, kepribadian, profesional dan sosial. Mengapa dikatakan hampir? Karena ada beberapa guru yang dalam hal-hal tertentu belum bisa memenuhinya antara lain kemampuan menyiapkan APE dan perannya sebagai motivator. Kompetensi itu sangat penting dalam peran guru sebagai pelaksana kurikulum. Oleh karena itu hal-hal yang belum bisa dipenuhi tersebut memerlukan perubahan kearah yang lebih baik 112
3 Usia peserta didik di TK ini telah sesuai dengan sasaran kurikulum TK yang memang diperuntukkan bagi anak berusia 4 - <6 tahun. Perbandingan jumlah peserta didik dan guru yang tidak terlalu banyak, yaitu 1 guru membimbing 8 sampai 10 anak juga memungkinkan mereka mendapat perhatian dan bimbingan yang maksimal. Dalam hal sarana prasarana, TK ini telah menyediakan secara lengkap dan dalam kondisi baik untuk mendukung proses belajar mengajar. Hal tersebut antara lain: ruangan, sarana pendukung kerja dan pembelajaran, dokumen silabus, alat permainan edukatif, media audiovisual, bahan pustaka serta sarana untuk display karya anak. Meskipun ada hal-hal yang belum terpenuhi, namun tidak mengganggu proses pembelajaran karena guru bisa mengatasinya selama ini. c. Proses Dalam strategi instruksional yang dilakukan oleh guru-guru di TK Bethany School ketika melaksanakan kurikulum di dalam kelas sudah berusaha melakukan prinsip-prinsip yang intinya memusatkan kegiatan pada anak. Strategi-strategi yang dilakukan adalah berdasarkan jenis kegiatan misal dalam organisasi kelas, pemberian perhatian ke anak, penciptaan iklim belajar dan adanya peraturan namun juga kebebasan bermain. Semua berusaha diarahkan untuk kebutuhan anak merasa nyaman dan belajar dengan baik. Namun, untuk beberapa guru masih perlu meningkatkan perannya sebagai motivator seperti dalam memberikan perhatian dan mendorong anak saat belajar. 113
4 Di TK Bethany School, dalam kegiatan belajar mengajar menggunakan metode pengajaran yang bervariasi disesuaikan kegiatan. Hal tersebut tidak hanya penting dilakukan dalam rangka menanamkan konsep ke anak dengan cara yang menyenangkan tetapi juga bisa mendukung fungsi pendidikan antara lain adaptasi, bermain dan perkembangan. Begitupun dalam pemanfaatan media pembelajaran dan Alat Permainan Edukatif (APE) disesuaikan dengan kegiatan. Persiapan sudah diusahakan sehari sebelum media atau APE digunakan. Hambatan yang ditemui adalah kondisi media atau APE, waktu persiapan kurang, kemampuan guru dalam membuat APE dan bahan dalam pembuatan APE. Dalam proses pelaksanaan kurikulum, interaksi yang terjadi di TK Bethany School ada dua jenis. Interaksi antara anak dan anak yang sudah baik, serta antara anak dan guru yang belum maksimal. Beberapa guru hanya berinteraksi dengan anak secara efektif saat belajar hal-hal yang bersifat akademik dengan anak saat di meja atau menyampaikan materi. Sementara interaksi verbal maupun nonverbal dengan anak diluar kegiatan itu hanya terjadi sesekali. Kemudian juga apabila ada anak-anak yang tidak percaya diri atau tidak berani berinteraksi dengan merespon guru saat proses belajar di kelas, guru banyak memberikan motivasi. Misalnya dengan memberikan kesempatan tampil atau berpendapat, pujian dan memberi mereka partner dalam kegiatan. Hal ini sesuai fungsi mereka sebagai motivator yang baik bagi anak. Namun juga, tidak semua guru melakukan hal tersebut. Semestinya, semua guru tidak 114
5 hanya berinteraksi dengan anak pada saat belajar saja namun selama jam sekolah karena akan sangat penting untuk mengenal karakteristik anak. Guru-guru TK tidak pernah meninggalkan anak selama jam sekolah seperti guru dijenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mereka terus berada didekat anak sampai jam sekolah berakhir. Apabila mereka bisa memanfaatkan hal tersebut untuk berinteraksi dengan anak lebih efektif, mereka akan lebih mengenal anak. Sehingga, dengan pengenalan itu mampu mendukung guru bisa menerapkan pembelajaran yang efektif. Selanjutnya, guru-guru TK Bethany School menyatakan tidak selalu tepat dan sesuai dalam melaksanakan kurikulumnya. Hal itu dikarenakan pertama iklim belajar yang tidak mendukung. Kedua, adanya kegiatan lain seperti seminar, persiapan acaraacara tertentu, dan libur mendadak. Ketiga, karena materi, media atau APE yang tidak bisa digunakan sesuai apa yang sudah direncanakan. Masalah ini bisa mempengaruhi pencapaian tujuan kurikulum. Aspek terakhir dari evaluasi proses adalah pedoman penilaian. TK Bethany telah melakukan penilaian dengan pedoman yang jelas dalam alat, ruang lingkup maupun jenis penilaian. Dimana semuanya mengacu pada Permendiknas No.58 Tahun Penilaian dan pelaporan ke orang tua telah dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dengan aspek penilaian yang baik ini bisa dimanfaatkan oleh orang tua maupun guru untuk kepentingan perkembangan anak. Aspek proses ini menjadi fokus dalam pelaksanaan kurikulum karena dalam bagian inilah kurikulum 115
6 dijalankan. Dari hasil penelitian bisa dikatakan evaluasi dalam aspek ini menunjukkan bahwa di TK Bethany School proses-proses dalam pelaksanaan kuriukulum telah terlaksana dengan berbagai variasi untuk mencapai tujuan pendidikan TK. Namun demikian ada beberapa hal yang menjadi hambatan selain berbagai hal yang menjadi dukungan yang baik bagi implementasi kurikulum TK ini. d. Hasil Dari aspek hasil terlihat bahwa hasil pembelajaran belum memenuhi kebutuhan yang diharapkan, yaitu kebutuhan anak untuk menguasai kompetensi berupa perkembangan-perkembangan sebagai bekal melanjutkan pendidikan di tingkat dasar. Hasil pembelajaran menunjukkan bahwa tidak semua anak mencapai tingkat-tingkat perkembangan yang menjadi tujuan pembelajaran. Namun TK Bethany School belum pernah melakukan tindak lanjut berarti dengan alasan pertama, karena standar di TK ini dikembangkan lebih luas dari standar minimal, sehingga bila anak tidak mencapai standar perkembangan TK Bethany School, mereka sudah mencapai standar minimal yang diharuskan; kedua, anak tidak harus menguasai semua perkembangan karena sekolah mempertimbangkan kemampuan maupun bakat anak. Namun, mengingat pentingnya pendidikan TK sebagai dasar perkembangan seseorang bagi keberhasilan perkembangan hidup selanjutnya, seharusnya kesenjangan hasil yang dicapai dan diperoleh ini tetap ditindaklanjuti. 116
7 2. Terdapat beberapa hal yang menjadi faktor penunjang dan penghambat dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School. a. Faktor Pendukung Beberapa hal yang menjadi faktor pendukung pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School adalah pertama, dukungan yang baik dari aspek konteks berupa kurikulum serta lingkungan pembelajaran yang direncanakan dan disiapkan sebelum pelaksanaan kurikulum. Kedua, dukungan yang baik aspek input yaitu sebagian besar guru yang memiliki kompetensikompetensi (pedagogis, sosial, profesional dan kepribadian), peserta didik dengan usia dan jumlah yang tepat, serta sarana prasarana yang lengkap. Ketiga, aspek proses yang terlaksana dengan berbagai variasi di dalamnya dalam rangka pencapaian tujuan kurikulum. Hal tersebut dapat dilihat dalam hal penggunaan strategi instruksional, pemanfaatan media pembelajaran oleh guru, metode pengajaran, serta penilaian. b. Faktor Penghambat Beberapa hal yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan kurikulum di TK Bethany School adalah dari aspek konteks yaitu tidak mempunyai halaman luar ruangan. Pada aspek input adalah sekolah belum mampu mengusahakan halaman luar ruangan. Selanjutnya dari aspek proses adalah kompetensi beberapa guru belum terpenuhi dengan baik dalam hal peran motivator, interaksi, dan kemampuan menyiapkan APE. Selain itu 117
8 guru kesulitan mengatur waktu dan mendapat bahan APE atau materi tertentu. Terakhir, dari aspek hasil adalah belum adanya tindak lanjut yang serius dalam merespon kesenjangan hasil pembelajaran yang direncanakan dengan yang didapatkan. Dari berbagai hasil penelitian yang ditemukan tersebut penulis mengambil kesimpulan bahwa suatu kurikulum akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh: (1) kurikulum dan lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan dengan matang, (2) guru yang berkompetensi, (3) jumlah dan usia peserta didik yang tepat, (4) sarana prasarana yang memadai, (5) strategi instruksional yang baik, (6) metode pengajaran yang bervariasi, (7) pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai, dan (8) mempunyai pedoman penilaian yang jelas. Namun sebaliknya kurikulum akan terhambat jika hal-hal berikut ini terjadi, yaitu: (1) lingkungan pembelajaran dan sarana prasarana tidak memadai, (2) guru tidak maksimal dalam menjalankan peranperannya dan dalam menggunakan media maupun alat permainan edukatif (APE), (3) terjadi ketidaktepatan antara kurikulum yang direncanakan dengan yang diterapkan, dan terakhir (4) tidak adanya tindak lanjut mengenai kesenjangan hasil pembelajaran yang diharapkan dan yang diperoleh. 118
9 B. Saran 1. Implikasi Teoritis Penelitian ini mempunyai kesimpulan bahwa kurikulum akan berjalan dengan baik apabila didukung oleh: (1) kurikulum dan lingkungan pembelajaran yang dipersiapkan dengan matang, (2) guru yang berkompetensi, (3) jumlah dan usia peserta didik yang tepat, (4) sarana prasarana yang memadai, (5) strategi instruksional yang baik, (6) metode pengajaran yang bervariasi, (7) pemanfaatan media pembelajaran yang sesuai, dan (8) mempunyai pedoman penilaian yang jelas. Hal ini mendukung serta melengkapi hasil penelitian Syadid (2011), Sauri (2010), Sadri (2011) dan Hiryanto, dkk (2011). Maka implikasi teoritis yang bisa dikembangkan adalah bahwa untuk melaksanakan sebuah kurikulum dengan baik maka sebuah sekolah atau lembaga pendidikan harus didukung oleh aspek-aspek yang baik pula dalam hal kurikulum, lingkungan pembelajaran, guru, peserta didik dan sarana prasarana. 2. Implikasi Terapan Berdasarkan evaluasi dari masing-masing aspek dalam CIPP ada beberapa saran untuk pihak sekolah sebagai berikut: a. Kepada sekolah, karena guru belum memiliki kualifikasi akademik serta masih adanya guru yang belum bisa menyiapkan bahan ajar terutama APE dan menjalankan perannya dengan baik maka 119
10 sekolah bisa mengusulkan kepada yayasan yang membawahi TK Bethany School supaya meningkatkan kegiatan training ataupun seminar bagi guru sehingga mereka mempunyai wadah bagi pengembangan diri. Kompetensi-kompetensi guru akan semakin berkembang untuk menjembatani latar belakang pendidikan usia dini yang belum mereka miliki. Selain itu mampu menambah pengetahuan maupun ketrampilan guru dalam menyiapkan bahan ajar serta pada akhirnya semua guru bisa menjalankan peran terutama sebagai fasilitator dan motivator bagi anak lebih baik lagi. b. Kepada kepala sekolah dan guru, kesenjangan hasil yang menunjukkan tidak tercapainya beberapa perkembangan oleh anak belum direspon serius; Namun mengingat pentingnya tahap perkembanganperkembangan di usia TK untuk keberhasilan anak selanjutnya, maka kepala sekolah dan guru supaya merespon atau mengevaluasi hasil-hasil yang menunjukkan ketidaktercapaian tersebut pada akhir semester atau tahun ajaran. Sehingga perubahan dalam aspek perencanaan dan proses pembelajaran yang dilakukan tidak hanya berdasarkan mengurangi beban belajar anak maupun beban administrasi guru, tapi juga berdasarkan hasil evaluasi tersebut. c. Kepada guru, karena tidak mempunyai halaman luar ruangan sehingga setting pembelajaran untuk kegiatan luar ruangan tidak bisa dilakukan, maka guru harus berkonsultasi dengan kepala sekolah untuk menambah porsi kegiatan field-trip. Sehingga dengan hal itu mampu mengisi kekurangan sarana 120
11 halaman luar dan yang lebih penting lagi kegiatan pembelajaran menjadi lebih lengkap bagi anak. d. Kepada guru, terjadinya ketidaktepatan pelaksanaan kurikulum atau tidak mampunya menyiapkan bahan ajar terutama APE dengan maksimal karena alasan waktu maka guru perlu meningkatkan kemampuan manajemen waktunya. Dengan jam kerja yang panjang yaitu 8 jam, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. Guru bisa mebicarakan dengan kepala sekolah maupun antar guru untuk menemukan solusi. Guru juga bisa menyiapkan kurikulum dengan mempertimbangkan hal-hal yang sekiranya menjadi hambatan seperti acara sekolah ataupun libur yang telah ditetapkan, membuat prioritas, tidak menunda apa yang harus dilakukan, ataupun memanfaatkan sistem team teaching yang berlaku. 3. Keterbatasan Penelitian dan Rekomendasi Penelitian Lanjutan Penelitian ini dilakukan dengan metode CIPP yang melibatkan banyak aspek untuk diteliti, dan dalam penelitian ini lebih banyak fokus pada aspek proses. Peneliti selanjutnya bisa menggunakan metode lain yang bisa membuat penelitian lebih fokus pada aspek selain proses sehingga analisis dan hasilnya diharapkan bisa lebih melengkapi. 121
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan upaya pembinaan pada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada. prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Upaya dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pada prinsipnya yang memiliki tanggung jawab besar adalah penyelenggara pendidikan. Guru sebagai bagian
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pondasi awal untuk menumbuhkembangkan semua kemampuan, bakat, kreativitas dan kemandirian anak. Menurut Undang-Undang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Bangsa merupakan lembaga pendidikan dengan Standar Sekolah Nasional Plus
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan Sekolah Dasar Pelita Bangsa didirikan pada tanggal 27 September 2003 oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Sekolah Pelita Bangsa merupakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Sekolah Bethany School yang berlokasi di Kota Salatiga adalah salah satu lembaga pendidikan yang mengembangkan pelayanan PAUD dan Sekolah Dasar (SD). Lebih khusus
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
104 BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan Keseluruhan deskripsi, analisis dan pembahasan yang ada dalam tesis ini merupakan upaya untuk menjawab pertanyaan penelitian dan mencapai tujuan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mensukseskan pembangunan bangsa. Dalam rangka peningkatan kualitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan dewasa ini tengah mendapat sorotan yang sangat tajam berkaitan dengan tuntutan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dalam rangka mempertahankan hidup. Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan asset utama dan dalam pembentukannya membutuhkan proses yang tidak mudah dan cepat tetapi diperlukan sarana yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kualitas pendidikan di Indonesia masih tergolong rendah. Indikator paling nyata dari rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia adalah rendahnya perolehan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Dalam bagian ini akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi penelitian yang dirumuskan dari deskripsi temuan penelitian dan pembahasan hasil-hasil penelitian dalam bab
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. disampaikan kessimpulan-kessimpulan utama.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian, maka berikut ini disampaikan kessimpulan-kessimpulan utama. A. Kesimpulan 1. Kondisi guru, kurikulum, kepemimpinan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Formal dalam memasuki era globalisasi ditandai dengan adanya suatu perubahan (inovasi). Perubahan pada hakekatnya adalah sesuatu yang wajar karna itu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Guru memiliki peran dan tanggung jawab yang besar dalam proses pendidikan, di mana tugas seorang guru bukan hanya memberikan transfer ilmu dan seperangkat
Lebih terperinciEVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga
EVALUASI PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN USIA DINI Studi Pada Taman Kanak-kanak Bethany School Salatiga Tesis Diajukan kepada Program Pascasarjana Magister Manajemen Pendidikan untuk Memperoleh Gelar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pegangan untuk menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas :
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keinginan terwujudnya pendidikan nasional yang berkualitas tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bagian deskripsi, analisis dan pembahasan telah di paparkan gambaran mengenai Implementasi Muatan Lokal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dalam Mewujudkan Pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kebijakan pembangunan dibidang pendidikan diarahkan untuk meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Starata 1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH PENGALAMAN MENGAJAR DAN PROFESIONALISME GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI IPS EKONOMI KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 JATIROTO TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperincipeningkatan SDM berkualitas menjadi sangat penting, Terutama dengan dua hal (teori dan praktek) harus berjalan seiring dan saling melengkapi.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Globalisasi, menuntut kemampuan kompetitif dalam berbagai aspek, termasuk dalam Sumberdaya Manusia (SDM). Sehubungan dengan itu, upaya peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia pendidikan, persoalan yang berkaitan dengan guru. senantiasa menjadi salah satu topik perbincangan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia pendidikan, persoalan yang berkaitan dengan guru senantiasa menjadi salah satu topik perbincangan yang begitu menarik. Sehubungan dengan tingkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, keterampilan, dan keahlian tertentu pada individu untuk mengembangkan diri sehingga mampu
Lebih terperinciPERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR DI GUGUS 1 BARUGA KOTA KENDARI
PERAN KELOMPOK KERJA GURU (KKG) DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR JURNAL HASIL PENELITIAN SITI MURNI NUR G2G1 015 116 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017 1 PERAN KELOMPOK
Lebih terperinciPEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI
i PEMBELAJARAN DI TK AL AZHAR SOLO BARU DITINJAU DARI SUDUT PANDANG MULTIPLE INTELLIGENCES SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan Guna
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Deskripsi variabel a. Kepemimpinan kepala sekolah dengan dimensi orientasi
Lebih terperinciPENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG
PENGELOLAAN KKG DI GUGUS SULTAN AGUNG DABIN 6 KARANGRAYUNG RINGKASAN TESIS Diajukan kepada Program Studi Magister Manajemen Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu bagian dari proses pertumbuhan seseorang yaitu dalam mengenal, mempelajari, mengetahui, menganalisa dan menciptakan suatu pengetahuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah pendidikan. Guru memegang peran utama dalam pembangunan pendidikan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Guru merupakan komponen yang palingmenentukan dalam sistem pendidikan secara keseluruhan yang harus mendapat perhatian yang sentral, pertama dan utama. Figur
Lebih terperinciBAB 5. SIMPULAN dan SARAN
124 BAB 5 SIMPULAN dan SARAN 5.1 Simpulan Dengan memperhatikan hasil analisa dan pembahasan di atas mengenai usulan alat ukur jiwa wirausaha untuk mengembangkan jiwa wirausaha, maka dapat ditarik simpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengusahakan tercapainya pendidikan nasional. Sistem Pendidikan Nasional
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pendidikan nasional adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan lainnya untuk mengusahakan
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian penulis Tesis dengan judul. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Edutaiment (Edukasi
1 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian penulis Tesis dengan judul Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berwawasan Edutaiment (Edukasi Dan Entertaiment) DalamMeningkatkan Motivasi Belajar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan mutu pendidikan selalu menjadi isu sentral dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Nasional. Upaya peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi peserta didik. Guru harus mampu menjadi wadah dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran Bahasa Indonesia memiliki peranan penting pada saat kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pembelajaran di sekolah dapat melatih keterampilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasal 1 ayat 1, Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (2006: 3) menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kualitas guru sampai saat ini tetap menjadi persoalan yang penting (crucial). Menjadi persoalan yang crucial karena pada kenyataannya keberadaan guru di berbagai
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan penelitian yang telah dilaksanakan mengenai studi tentang Peranan Kinerja MGMP PKn dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru SMP (Studi Kasus Terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Nuansa Aulia. 2010), hlm. 63. 1 Dadi Permadi, Daeng Arifin, The Smiling Teacher, (Bandung:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan unsure yang penting dan utama dalam konteks pembangunan bangsa dan negara. Dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal di sekolah, pendidik merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekolah memiliki keunggulan dan berkualitas adalah dambaan bagi guru, siswa, orang tua, pengelola sekolah bahkan menjadi tujuan pemerintah. Sebagai kepala sekolah sudah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa bangsa yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah bangsa-bangsa telah menunjukkan bahwa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan data yang telah dikumpulkan dan dilakukan analisis pembahasan tentang kinerja pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik di SMK
Lebih terperinciBAB V PENUTUP A. Kesimpulan
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan analisis yang telah dipaparkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1. Perencanaan pendidikan Life Skill di Sekolah Dasar Lebah Putih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kualitas pelaksanaan pendidikan di sekolah ditentukan oleh berbagai unsur, seperti guru, sarana pembelajaran, aktivitas siswa, kurikulum dan faktor lain seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis data pada bab IV dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan belajar secara keseluruhan sudah efektif baik itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pendidikan yang di berikan anak sejak dini merupakan dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh yaitu ditandai dengan karakter budi pekerti luhur pandai
Lebih terperincitujuan pelatihan dalam proses pengkajian kebutuhan pelati)(an^>
BABV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan pada bab-bab terdahulu, maka berikut ini disajikan kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. layanan pendidikan diperoleh setiap individu pada lembaga pendidikan secara
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap individu. Sejak lahir, setiap individu sudah membutuhkan layanan pendidikan. Secara formal, layanan pendidikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah:
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Model Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian evaluasi dengan model CIPP. Komponen evaluasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Konteks (context)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi. Azzra (Ambarita, 2010:37) mengatakan seorang guru yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Guru adalah salah satu unsur terpenting pada komponen pendidikan. Sebab guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan siswa. Keberhasilan pendidikan
Lebih terperinciOLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP
HAND OUT MATA KULIAH KELOMPOK BERMAIN KODE MK/SKS : UD 408/2 SKS OLEH : NINING SRININGSIH, M.PD NIP. 132 316 930 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU - PAUD JURUSAN PEDAGOGIK FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. kanak-kanak yang meliputi perencanaan pembelajaran yang dibuat oleh guru,
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Simpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini berpijak pada deskripsi empirik mengenai implementasi kurikulum pendidikan lingkungan hidup di taman kanak-kanak
Lebih terperinciRASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang
RASIONAL 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang mampu menghadapi dan mengantisipasi berbagai dampak perubahan semakin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap bangsa memiliki sistem dan visi pendidikan yang berbeda-beda.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peran penting dalam keberhasilan suatu bangsa. Setiap bangsa memiliki sistem dan visi pendidikan yang berbeda-beda. Berdasarkan Peraturan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul merupakan aset yang paling berharga bagi setiap Negara. Indonesia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-3 di dunia, memiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kurikulum dan Pelaksanaan Kurikulum 1. Kurikulum Ada berbagai definisi dari kurikulum. Dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciII. KAJIAN PUSTAKA. keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau
9 II. KAJIAN PUSTAKA A. Profesionalisme Guru Profesional adalah seseorang yang memiliki keahlian, pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja. Peningkatan profesionalisme guru atau pendidik PAUD adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara garis besar masih lebih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia secara garis besar masih lebih banyak bersifat klasikal. Artinya, berorientasi pada kuantitas untuk dapat melayani sebanyak-banyaknya
Lebih terperinciPERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)
PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **) A. Pendahuluan Undang- Undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 pasal 11 ayat 1 mengamanatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dirumuskan dari Standar Kelulusan (SKL). Penyusunan kurikulum 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi, pengembangan kurikulum 2013 diarahkan pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari Standar Kelulusan (SKL). Penyusunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada
1 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pada pasal 11 ayat 1 mengamanatkan kepada pemerintah dan pemerintah daerah untuk menjamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat. tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Relakang Penelitian Berkembangnya kompetisi antarnegara di dunia sebagai akibat tumbuhnya era perdagangan bebas menyebabkan semakin meningkatnya kebutuhan terhadap kualitas
Lebih terperinciBerdasarkan hasil temuan penelitian temngkap bahwa pelaksanaan. biasa telah berjalan dan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan yang ada,
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Kesimpulan berikut ini didasarkan atas hasil penelitian, dan pembahasan, serta kajian kepustakaan yang relevan dan temuan selama penelitian berlangsung.
Lebih terperinci2015 UPAYA GURU D ALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN VOKASIONAL BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kecakapan hidup adalah berbagai jenis keterampilan yang memupuk dan melatih remaja putra dan putri menjadi anggota masyarakat yang kreatif, inovatif, produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada saat ini pembelajaran di sekolah harus bervariasi agar bisa menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran dimana siswa dapat tertarik pada
Lebih terperinciProfil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior
Jurnal Riset Pendidikan ISSN: 2460-1470 Profil Keterampilan Mengajar Mahasiswa Calon Guru Melalui Kegiatan Induksi Guru Senior STKIP Al Hikmah Surabaya e-mail: kurnia.noviartati@gmail.com Abstrak Guru
Lebih terperinci.BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI. kepala sekolah terhadap kemampuan professional guru. berpengaruh terhadap kemampuan professional guru.
.BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI dan REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hipotesis yang diajukan, maka hasil penelitian ini sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara kepemimpinan
Lebih terperinciALASAN : Mengapaa harus dirancang?
ALASAN : Mengapaa harus dirancang? 1 Menganalisis kebutuhan merupakan salah satu kegiatan penting dalam mendesain pembelajaran 2 Hal ini sesuai dengan tujuan desain yang dikembangkan untuk membantu menyelesaikan
Lebih terperinciTinjauan Mata Kuliah. Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1. Kegiatan Belajar 1: Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan Rangkuman Tes Formatif 1 1.
Daftar Isi Tinjauan Mata Kuliah. i Modul 1: HAKIKAT KURIKULUM 1.1 Pengertian Kurikulum 1.2 Latihan... 1.10 Rangkuman. 1.11 Tes Formatif 1 1.12 Komponen Kurikulum... 1.16 Latihan... 1.30 Rangkuman. 1.31
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dari keterangan dan data-data yang diperoleh dari berbagai nara sumber melalui wawancara, observasi langsung, study dokumentasi dan penggabungan dari ketiga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Penyempurnaan kurikulum dilakukan baik oleh dinas pendidikan maupun oleh sekolah yang diberi kebebasan untuk mengelola kurikulum sesuai dengan keadaan sekolah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Imas Alamiah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan dari pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang berakhlak mulia,kreatif, mandiri, berilmu, demokratis, bertanggung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan, maju mundurnya kualitas manusia dapat dilihat dari kualitas pendidikannya. Adapun tujuan pendidikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1. Profil SD Negeri 1 Tegorejo Penelitian Evaluasi Program Supervisi Akademik ini mengambil lokasi di SD Negeri 1 Tegorejo Kecamatan Pegandon Kabupaten Kendal yang
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia. Berdasarkan Undang-undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 Bab 1, menyatakan bahwa pendidikan adalah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian laporan penelitian tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian di atas bahwa evaluasi kinerja guru SD bersertifikat Pendidik memberikan kontribusi yang berarti terhadap Peningkatan mutu Pembelajaran. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konferensi Jenewa tahun 1979 ( Saputra, 2005: 3) bahwa aspek aspek yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia pra sekolah merupakan usia yang efektif untuk mengembangkan berbagai potensi yang dimiliki anak. Potensi yang ada pada anak usia dini meliputi aspek aspek perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dasar merupakan jenjang terbawah dari sistem pendidikan nasional, ditetapkan dalam UU 20/2003. Pendidikan dasar diselenggarakan dalam upaya mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi saat ini menuntut adanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Salah satu wahana untuk
Lebih terperinciLatihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012
Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) huruf A, B, C, atau D pada lembar jawaban! 1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI
BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab V ini dipaparkan hal-hal yang berkenaan dengan simpulan dan rekomendasi penelitian. Simpulan penelitian dikemukakan secara sistematis sesuai dengan pertanyaan penelitian,
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.1.1 Tingkat Intent to Leave di Kalangan Guru PAUD Satria Tunas Bangsa dan TK Kamulyan Terpadu Dari keseluruhan enam guru, terdapat dua guru yang memiliki keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang melibatkan unsur-unsur yang diharapkan meningkatkan pendidikan yang berkualitas (Zainal Aqib, 2002 : 79). Guru sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 bab I, bahwa pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan undang-undang Sisdiknas No.20 tahun 2003 bab I, bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan bangsa Indonesia. Sesuai dengan Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan dalam segala aspek, baik dalam hal Proses Belajar Mengajar, kualitas dan kuantitas tenaga pendidik serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan sebagai suatu usaha sadar yang direncanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, yaitu untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses bantuan yang diberikan dalam usaha untuk mencapai perkembangan yang optimal dari siswa sesuai dengan bakat dan minat
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali)
ANALISIS DAMPAK AKREDITASI SEKOLAH DALAM PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN (Studi Kasus Di SD Negeri Donohudan 3 Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali) TESIS Diajukan Kepada Program Pasca Sarjana Universitas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seorang mahasiswa yang belajar di perguruan tinggi akan mendapatkan bekal berupa teori yang telah diterima selama perkuliahan, yang nantinya setelah lulus dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh mahasiswa. Prestasi adalah hasil dari usaha mengembangkan bakat secara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan perkembangan suatu bangsa, selain itu pendidikan juga memegang peranan
Lebih terperinciolah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan
BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan zaman, lembaga pendidikan menjadi semakin berkembang dan berkualitas, madrasah merupakan salah satu lembaga pendidikan Islam di Indonesia.
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan
BAB V PENUTUP Pada bab ini akan menyajikan kesimpulan dari urian sebelumnya dan merupakan intisari dari hasil penelitian dan jawaban dari persoalan penelitian. Kesimpulan yang diperoleh selanjutnya akan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian SMP-RSBI RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) adalah sekolah yang melaksanakan atau menyelenggarakan pendidikan bertaraf internasional, dimana baru sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menciptakan atau mewujudkan pendidikan nasional yaitu menurut Undangundang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat, dan orang tua. Kerja sama antara kedua pihak diharapkan dapat menciptakan atau mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca
Lebih terperinciINOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT
INOVASI PEMBELAJARAN DENGAN PENGGUNAAN MEDIA POWER POINT UNTUK PENINGKATAN PENGUASAAN KONSEP BIOLOGI MELALUI METODE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SMA MUHAMMADIYAH PURWODADI TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, peningkatan mutu, serta relevansi dan efisiensi untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 mengamanatkan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Oleh karena itu dibutuhkan sistem pendidikan nasional yang mampu menjamin
Lebih terperinci