PENGARUH METODE SOSIODRAMA DALAM MATA PELAJARAN AGAMA BUDDHA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA KELAS VII SMP PERGURUAN BUDDHI TANGERANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH METODE SOSIODRAMA DALAM MATA PELAJARAN AGAMA BUDDHA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA KELAS VII SMP PERGURUAN BUDDHI TANGERANG"

Transkripsi

1 PENGARUH METODE SOSIODRAMA DALAM MATA PELAJARAN AGAMA BUDDHA TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN AFEKTIF SISWA KELAS VII SMP PERGURUAN BUDDHI TANGERANG ARTIKEL OLEH DESI KARTIKAWATI Disusun sebagai Tugas Akhir Di Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Tangerang Banten Jurusan Dharmacarya 2013

2 ABSTRACT Kartikawati, Desi Influence Learning Methods sociodramas in Buddhism Subjects to Improve Ability Affective Seventh Grade Students Junior High School (SMP) Education Buddhi Tangerang. Minithesis. Dharmacarya Department, State Foreign Buddhist College of Sriwijaya, Tangerang, Banten. Preceptor I Gimin Edi Susanto, B.A. (Hons)., Preceptor II Waluyo, M.Pd. Keywords: Methods sociodramas, Affective, Students Issues raised in this study are still many teachers do not use teaching methods well, and many students who have a good attitude and lack of morals on others. Affective abilities of students are still lacking and the low ability of teachers to improve students' affective abilities. This study aims to identify and describe whether there are differences between the methods sociodramas and speech method in Buddhist lessons for junior high school affective abilities students Buddhi Tangerang.This study is an experiment, there were 117 respondents from the total number of junior high school students of Buddhi Tangerang completed questionnaires affective given after learning is complete, the questionnaire is to determine the attitudes, morals, values, interests, and selfconcept of every junior high school of students Buddhi Tangerang. Analysis of the data in this study using the Independent Samples Test or t test. Results of data analysis in this study showed that there was no difference between the methods sociodramas with speech method on the ability affective of junior high school college students Budhi Tangerang. This is evidenced by the probability value of which is much higher than the standard of Based on these results the authors concluded that in order to change attitudes, morals, values of life, self-concept, and interest someone takes a long time. Therefore, as teachers must continue to provide guidance to the students to moral attitudes and poor students can be better, and the ability to increase students' affective, so that objectives can be achieved. Finally, the author suggests that teachers with good teaching methods, varied and not monotonous, so students do not get bored. Teachers also must always provide guidance and motivation to their students, providing lessons that contain good moral values. As the students also have to follow the lessons of Buddhism well, so that students will develop affective skills.

3 1. Pendahuluan Pada dasarnya anak mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan yang layak yang bersifat formal di sekolah atau informal dalam keluarga dan non formal di sekolah minggu. Pendidikan akan mendukung perkembangan sikap yang baik karena telah dibimbing dan diarahkan ke hal-hal yang baik. Sehingga idealnya anak tumbuh kembang dengan positif seperti ucapan atau perkataan anak sopan, perilaku anak baik, ucapannya bermanfaat. Sikap baik ditunjukan dengan menghormati orang tua, teman, dan guru, memberi salam ketika bertemu orang tua, guru, dan teman. Selain karena adanya faktor keluarga dan sekolah, faktor lingkungan dan teknologi juga memberikan peran penting bagi baik buruknya sikap,konsep diri, nilai, dan moral siswa Sekolah Menengah Pertama. Pergaulan dengan teman yang kurang baik di masyarakat, penggunaan teknologi modern yang tidak terkontrol juga akan membuat anak menjadi bersikap tidak baik dan memiliki moral yang kurang baik. Siswa Sekolah Menengah pertama ini masih ingin mencari dan mengetahui hal-hal yang baru, dan masih sulit untuk mengontrol sikap serta perilakunya sehari-hari, untuk itu lingkungan yang kurang baik akan membuat seseorang berperilaku tidak baik karena terpengaruh keadaan disekelilingnya. Berbagai faktor di atas dapat membawa akibat yang negatif bagi perkembangan sikap seorang anak. Ucapan yang kasar dan tidak sopan akan menyinggung teman dan guru, serta merugikan orang lain, sikap tidak acuh ketika bertemu dengan teman maupun guru, tidak memperhatikan guru ketika mengajar, membuat ramai di kelas, atau sebaliknya menjadi pasif di dalam kelas ketika pembelajaran berlangsung juga merupakan sikap yang tidak terpuji. Sikap seperti ini masih banyak di miliki oleh anak-anak. Apabila sikap anak yang tidak baik seperti di atas dibiarkan maka anak cenderung menjadi buruk dan anak tidak memiliki sikap dan moral yang baik. Anak kurang mengerti mana yang baik dan mana yang buruk, keadaan ini akan membahayakan siswa karena cenderung akan terus berperilaku dan bersikap yang salah.

4 Dari pemaparan tersebut di atas yang membuat penulis ingin mengetahui apakah metode sosiodrama mempengaruhi kemampuan afektif pada siswa Sekolah Menengah Pertama. Seberapa besar pengaruh metode pembelajaran sosidrama yang digunakan oleh guru pendidikan agama Buddha untuk meningkatkan kemampuan afektif siswa. Penulis ingin meneliti permasalahan tersebut antara lain karena guru agama Buddha masih banyak yang menggunakan metode klasikal dalam kegiatan pembelajaran, dan memiliki kemampuan rendah dalam meningkatkan kemampuan afektif siswa Sekolah Menengah Pertama. Dengan adanya penelitian ini diharapkan nilai sikap dan moral anak menjadi lebih baik, baik terhadap orang tua, guru, maupun teman.

5 II. Pembahasan 2.1 Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran sangat penting bagi seorang guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, yaitu untuk menjadikan pembelajaran semakin menarik dan bervariasi sehingga peserta didik dapat belajar dengan baik. Seperti yang dikemukakan oleh Ahmad Sabri metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok (Ahmad, 2010:57). Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran Pengertian Metode Sosiodrama Dalam pembelajaran, guru harus mampu menggunakan metode pembelajaran yang bermacam-macam dan kreatif salah satunya yaitu metode pembelajaran sosiodrama. Sosiodrama adalah metode pembelajaran bermain peran untuk memecahkan masalahmasalah yang berkaitan dengan fenomena sosial, permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia seperti masalah kenakalan remaja, narkoba, gambaran keluarga yang otoriter, dan lain sebagainya (Depdiknas, 2000: 23). Sosiodrama digunakan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan akan masalah-masalah sosial serta mengembangkan kemampuan siswa untuk memecahkannya. Dari penjelasan tersebut dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran sosiodrama merupakan metode mengajar dengan cara bermain peran dan siswa mempraktikkan secara langsung tentang pelajaran yang sedang diberikan oleh guru, sehingga akan membuat siswa semakin kreatif karena siswa akan terlibat secara langsung dalam kegiatan pembelajaran tersebut. selain itu siswa juga lebih mampu memahami materi

6 pelajaran yang disampaikan oleh guru. Seperti yang telah dikemukakan oleh Brown Sociodrama is a learning method that creates deep understanding of the social systems that shape us individually and collectively artinya Sosiodrama adalah metode belajar yang menciptakan pemahaman yang mendalam mengenai sistem sosial yang membentuk kita secara individu dan kolektif (Brown, 2005: 17). 2.3 Pengertian Afektif Pendidikan sebagai sebuah proses belajar memang tidak cukup dengan sekedar mengejar masalah kecerdasannya saja. Berbagai potensi anak didik atau subyek belajar lainnya juga harus mendapatkan perhatian yang proporsional agar berkembang secara optimal. Aspek atau faktor rasa, emosi, maupun sikap juga perlu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang. Sejalan dengan pengertian kognitif, afektif, psikomotorik tersebut, juga mengenal istilah cipta, rasa, dan karsa yang dicetuskan tokoh pendidikan Ki Hajar Dewantara. Konsep ini juga mengakomodasi berbagai potensi anak didik. Baik menyangkut aspek cipta yang berhubungan dengan otak dan kecerdasan, aspek rasa yang berkaitan dengan emosi dan perasaan, serta karsa atau keinginan maupun ketrampilan yang lebih bersifat fisik. Konsep kognitif, afektif, dan psikomotorik dicetuskan oleh Benyamin Bloom pada tahun Karena itulah konsep tersebut juga dikenal dengan istilah Taksonomi Bloom. Seperti yang diungkapkan oleh Kuswana Afektif atau intelektual adalah mengenai sikap, minat, emosi, nilai hidup dan operasiasi siswa (Kuswana, 2011:22). Kecerdasan afektif merupakan suatu kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik yaitu dalam hal sikap/tindakan, mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk. Bott juga mengungkapkan the affective domain deals with attitudes, values, feelings, and emotions (Bott, 1996 :13). Dari penjelasan Bott tersebut bahwa domain afektif merupakan domain mengenai sikap, nilai, perasaan dan emosi seseorang, khususnya peserta didik dalam

7 kegiatan pembelajaran di sekolah. Seorang peserta didik harus mampu mengontrol sikap, emosi dan perasaan yang dimilikinya sehingga kegiatan pembelajaran di kelas akan berjalan dengan baik Klasifikasi tujuan domain afektif terbagi lima kategori : Penerimaan (Receiving) Mengacu kepada kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sitimulasi yang tepat. Penerimaan merupakan tingkat hasil belajar terendah dalam domain afektif. Siswa mampu memberikan respon kepada orang lain, serta mampu mengetahui keadaan di sekelilingnya Pemberian Respon atau Partisipasi (Responding) Satu tingkat di atas penerimaan, dalam hal ini siswa menjadi terlibat secara afektif, menjadi peserta dan tertarik untuk berpartisipasi aktif dengan orang lain Penilaian atau Penentuan Sikap (valuing) Mengacu kepada nilai atau pentingnya kita untuk terikat pada objek atau kejadian tertentu dengan reaksi-reaksi seperti menerima, menolak atau tidak menghiraukan apapun dari orang lain. Tujuan-tujuan tersebut dapat diklasifikasikan menjadi sikap, nilai moral, dan konsep diri seseorang Organisasi (organization) Mengacu kepada penyatuan nilai, sikap-sikap yang berbeda dengan orang lain yang membuat lebih konsisten dapat menimbulkan konflik-konflik internal dalam diri seseorang dan membentuk suatu sistem nilai dalam diri, mencakup tingkah laku yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari Karakterisasi / Pembentukan Pola Hidup ( characterization by a value or value complex).

8 Mengacu kepada karakter dan pembentukan pola hidup serta hubungannya dengan sikap seseorang. Nilai-nilai sangat berkembang dan teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih baik dan konsisten serta lebih mudah diperkirakan. Tujuan dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi jiwa. 2.4 Pendidikan Agama Buddha Pendidikan berasal dari istilah sikkha (latihan), tersirat bahwa pendidikan merupakan proses belajar, latihan pelajaran, mempelajari, mengembangkan dan pencapaian penerangan. Pada isitilah ini termasuk juga disiplin moral ( síla), konsentrasi ( samadhi), dan pengetahuan atau kebijaksanaan (pañña). Demikian proses secara terus-menerus dari perhatian pendidikan sebagai sifat fungsional dari latihan, praktik, dan kemajuan setahap demi setahap (anupubbasikkha anupubbakiriyä anupubbapaëipadä). Pendidikan pada dasarnya bersifat terbuka tidak ada yang disembunyikan, Dhamma yang diajarkan oleh sang Buddha mengundang untuk dibuktikan disebut ehipasiko, artinya datang dan lihat (Davids, 2008: 285). Karena itu pendidikan memberi tempat yang seluas - luasnya pada pengajian, pemahaman yang rasional, dan pengalaman empiris. Dalam praktiknya orientasi pendidikan harus pada proses, suatu proses pada dasarnya merupakan rangkaian sebab akibat, seseorang yang melihat sebab akibat, yaitu melihat Dhamma. 2.5 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yang menggunakan metode eksperimen. Berdasarkan pendapat Sugiyono eksperimen merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Sedangkan menurut Arikunto, peneliti sengaja membangkitkan timbulnya sesuatu kejadian atau keadaan, kemudian diteliti bagaimana keadaannya. Metode eksperimen ini digunakan karena peneliti ingin memberikan perlakuan mengenai metode sosiodrama. Penelitian ini berusaha untuk menemukan ada tidaknya perbedaan antara metode

9 pembelajaran sosiodrama dengan metode ceramah dalam pendidikan agama Buddha terhadap peningkatan kemampuan afektif anak di Sekolah Menengah Pertama Perguruan Buddhi Tangerang. Penelitian ini akan dilaksanakan dari April 2013 sampai dengan Juni Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama Perguruan Buddhi Jalan Imam Bonjol No. 41 Karawaci Tangerang Banten. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah semua siswa kelas VII SMP Perguruan Buddhi Tangerang tahun ajaran 2012/2013 yang terdiri atas lima kelas. 2.6 Deskripsi Data Berdasarkan data penelitian yang telah diperoleh dan diolah menggunakan bantuan program Statistical Product and Service Solution (SPSS) maka diperoleh hasil seperti pada tabel 1 berikut ini: Tabel 1 Deskriptif Penelitian Group Statistics afektif metode sosiodrama ceramah N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Dari tabel di atas diketahui kelas eksperimen dengan skor rata-rata sebesar , simpangan baku sebesar dari populasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Buddhi Tangerang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 71 responden yang terdiri dari kelas VII A, B, dan E. Kelas control mempunyai skor rata-rata sebesar , simpangan baku sebesar dari populasi siswa SMP tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 46 responden yang terdiri dari kelas VII C dan D. Secara umum, rata-rata nilai afektif siswa lebih tinggi setelah diberikan pengajaran dengan metode sosiodrama dibandingkan dengan metode ceramah.

10 Tabel 2 Statistik Deskriptif Variabel Afektif Descriptive Statistics afektif Valid N (listwise N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviatio Variance Dari tabel di atas diketahui bahwa skor afektif mempunyai rentang sebesar 37, skor terendah yaitu 97, skor tertinggi yaitu 134, rata-rata sebesar , simpangan baku sebesar 7.705, dan varian sebesar dari populasi siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Perguruan Buddhi Tangerang tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 117 responden. Rangkuman Hasil Analisis Uji Perbedaan (Uji t) Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference afektif Equal variances Equal variances assumed not assumed % Confidence Interval of the Difference Lower Upper Dari uji independent samples test atau t test, didapat t hitung sebesar 0,707 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,482. Oleh karena itu probabilitasnya (0,482) jauh lebih besar dari 0,05, sehingga dapat dikatakan bahwa Ha ditolak dan Ho diterima. Artinya, tidak ada perbedaan antara metode sosiodrama dengan metode ceramah pada mata pelajaran Agama Buddha terhadap peningkatan kemampuan afektif siswa kelas VII SMP Perguruan Buddhi.

11 2.7 Pembahasan Hasil Penelitian Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan antara metode sosiodrama dengan metode ceramah terhadap kemampuan afektif siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan ditolak, artinya tidak ada perbedaan antara metode sosiodrama dengan metode ceramah dalam pelajaran Agama Buddha terhadap kemampuan afektif siswa kelas VII SMP Perguruan Buddhi. Tidak adanya perbedaan dalam penelitian ini dimungkinkan karena adanya kesalahankesalahan atau kata-kata yang kurang dimengerti oleh siswa yang terdapat pada angket afektif yang telah disebar. Angket yang dimungkinkan terjadi kesalahan atau ketidakjelasan terdapat pada butir nomor 22 yang menyebutkan saya berkeyakinan bahwa kinerja pendidik sudah maksimal, pada butir ini siswa cenderung mengisinya dengan jawaban ragu-ragu karena siswa masih bingung dengan pernyataan tersebut. Angket yang kurang mengerti oleh responden, juga terdapat pada butir nomor 23 yaitu saya berkeyakinan bahwa peserta didik yang ikut bimbingan tes cenderung akan diterima di perguruan tinggi. Pernyataan yang masih kurang dipahami siswa juga terdapat pada butir nomor 24 yaitu saya berkeyakinan sekolah tidak akan mampu mengubah tingkat kesejahteraan masyarakat pada pernyataan ini siswa masih belum dapat memahami maksud dari pernyataan tersebut sehingga siswa banyak bertanya maksud dari pernyataan tersebut. Pernyataan yang kurang dimengerti oleh responden juga terdapat pada butir nomor 25 yaitu saya berkeyakinan bahwa perubahan selalu membawa masalah. Ketidakpahaman siswa dalam memahami maksud beberapa butir angket tersebut akan mempengaruhi siswa dalam mengisi angket, sehingga siswa akan mengisinya dengan tidak objektif dan tidak sesuai dengan keadaan yang dialaminya.

12 III. Penutup 3.1 Simpulan Dari hasil analisis data di atas, dapat disimpulkan beberapa hal seperti dibawah ini, yaitu: Tidak ada perbedaan antara metode sosiodrama dengan metode ceramah dalam pelajaran Agama Buddha terhadap kemampuan afektif siswa kelas VII SMP Perguruan Buddhi Tangerang Tidak adanya perbedaan antara kedua metode tersebut dimungkinkan karena ada faktor-faktor lain, seperti keluarga, sekolah, latar belakang siswa, keadaan siswa saat mengisi angket, waktu pengisian angket, dan lingkungan masyarakat. Selain itu untuk mengubah kemampuan afektif seseorang dibutuhkan waktu yang relatif lama, karena kemampuan afektif yang sudah ada dalam diri seseorang sudah menjadi karakter sehingga mampu di rubah dengan waktu yang lama Untuk Guru Guru harus menggunakan berbagai metode pembelajaran yang beragam supaya dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa. Kemampuan afektif pada siswa dapat ditingkatkan tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama, oleh karena itu hendaknya guru harus selalu membimbing dan mengarahkan siswa ke hal-hal yang baik melalui pembelajaran agama maupun Budi Pekerti Untuk Siswa Siswa dituntut untuk belajar dan mengikuti proses pembelajaran dengan baik, siswa harus mampu mengembangkan kemampuan afektifnya sendiri dengan cara belajar dan mengikuti semua pelajaran dengan baik, khususnya pelajaran Agama di Sekolah.

13 3.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, penulis memberikan saran, diantaranya yaitu: Guru disarankan menggunakan berbagai metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa. Guru juga harus memberikan materi pelajaran yang bernilai moral seperti pendidikan agama dan budi pekerti sehingga siswa akan belajar tentang sikap dan perilaku yang baik Siswa harus belajar dan mengikuti pelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan afektif dengan baik seperti pendidikan Agama Buddha, mata pelajaran Budi Pekerti dan mengikuti bimbingan guru BK (Bimbingan Konseling).

14 DAFTAR PUSTAKA Anguttara Nikaya: of the gradual sayings Vol. III, RHYS. Davids. London: Pali Text Society. Arifin, Zaenal Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Boeree, George Metode Pembelajaran dan Pengajaran Kritik dan Sugesti Terhadap Dunia Pendidikan, Pembelajaran, Kecerdasan. Jogja: AR_Ruzz Media. Bhikkhu Bodhi Samyutta Nikaya. Jakarta: DhammaCitta Press. Bott, A.Paul Testing and Assessment in Occupational and Technical Education. United States Of America. Cintiawati, Wena dan Lanny Anggawati Petikan Anguttara Nikaya. Klaten: Vihara Bodhivamsa, Wisma Dhammaguna. Desmita Psikologi Perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Digha Nikaya: The Long Discourses of the Buddha Maurice Walshe. London: Pali Text Society. Sacred Books Of The Buddhist Vols. I. RHYS. Davids. London: Pali Text Society. Sacred Books Of The Buddhist Vols. III. RHYS. Davids. London: Pali Text Society. Djamarah, Syaiful Bahri dan A. Zain Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Emil, Rosmali Tugas Dan Peranan Guru, (online), ( diakses 2 januari 2013). Gulo Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Hurlock, Elizabeth Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga Kuswana, wowo sunaryo Taksonomi Berpikir. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Linawati Pengaruh Metode Sosiodrama dalam Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Tingkat Afeksi Peserta Didik Kelas 4 di MI NU Sabilul Khoirot Desa Jojo Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus Tahun 2006/2007". Skripsi tidak diterbitkan. Kudus: STAIN Kudus. Purwanto, Ngalim Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

15 Rizkiyaturrohmah, Peni Pengaruh Penerapan Metode Sosiodrama (Bermain Peran) Terhadap Minat dan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X MAN Klaten Semester Gasal Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Sabri, Ahmad Strategi Belajar Mengajar Microteaching. Ciputat: Quantum Teaching. Sudijono, Anas Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Supandi, Cunda. J. (penterjemah) Dhammapada. Bandung: Karaniya. Suparman, Atwi. Desain Intruksional Modern. Jakarta: Erlangga. Syamrilaode februari Diakses tanggal 18 februari 2013 pukul WIB. Tanireja, Tukiman dan Hidayati Mustafidah Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Tim Ekayana Guru-Guru Pewaris Jalan. Bandung: Ekayana. Tim Penerjemah Khotbah-Khotbah Panjang Sang Buddha Digha Nikaya. DhammaCitta. Tim Penulis Pengantar Pendidikan. Semarang: CV. IKIP Semarang Press. U Ko Lay Panduan Tipitaka. Klaten: Vihara Bodhivamsa.. Uno, Hamzah Perencanaan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Widya, Surya dan Sasanadhaja Dhammapada. Jakarta: Yayasan Abdi Dhamma Indonesia. Wijaya-mukti, Krishnanda, Wacana Buddha-Dhamma. Jakarta: Yayasan Dharma Pembangunan dan Ekayana Buddhist Centre. Wibowo, Hari Pengantar Teori-Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran. Banten: Dinas Pendidikan Propinsi Banten.

16

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 Tyas Wahyu Ningsih Universitas Negeri Malang Email :

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Laporan keuangan triwulan periode tahun 2009-2011 maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 88 BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN 1. Penyajian dan Analisis Data A. Penyajian data tentang hasil evaluasi siswa ketika menggunakan media flash dan evaluasi secara tulis. Table 4.1 Hasil nilai siswa saat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN DESIMAL SISWA KELAS V SDN BLIMBING KECAMATAN MOJO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Salatiga, SMP Negeri 7 adalah salah satu Sekolah Menengah Pertama di Kota Salatiga yang terletak dijalan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Data Tujuan dari dilaksanakanya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh penerapan model pembelajaran tutor sebaya berbantuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sumogawe 03 dan SD negeri Sumogawe 04 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 67 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Tuntang, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang beralamat

Lebih terperinci

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono

MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP. Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono MODEL QUANTUM TEACHING DISERTAI METODE EKSPERIMEN DAN DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMP Winda Ayu Wijayanti, Indrawati, Trapsilo Prihandono Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini diadakan di SD Negeri Gedong 02 kecamatan Banyubiru dan SD Negeri Gedong 03 kecamatan Banyubiru kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA

PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA PENGARUH MODEL TIME TOKEN DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN MASA PEMERINTAHAN RAJA-RAJA DALAM SUB TEMA PERJUANGAN PARA PAHLAWAN KELAS IV SDN I KARANGTURI TAHUN AJARAN 2014/2015 ARTIKEL

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama

Lebih terperinci

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN:

Bravo s Jurnal Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang ISSN: PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DEMONSTRASI TERHADAP MOTIVASI SISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN DI SMK PLUS UMAR ZAHID SEMELO BANDAR KEDUNGMULYO JOMBANG Mochammad

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha

Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran ISSN PPs Universitas Pendidikan Ganesha PENGARUH METODE SUGESTI IMAJINASI DENGAN MEDIA FOTO TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS DESKRIPSI DITINJAU DARI MINAT MENULIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 DENPASAR Ida Ayu Putu Udiyani Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Mulyoharjo dan SD Negeri 5 Mulyoharjo Jepara Kecamatan Jepara Semester 2 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Kristen Satya Wacana Salatiga yang berada di Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga, dan penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Deskripsi Data 4.1.1.1. Deskripsi Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas 8A dan 8C SMP Stella Matutina

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI INFORMATION SEARCH DAN PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP N 10 PADANG Oleh: Nama : Yulia

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BERMAIN PERAN TERHADAP KEMAHIRAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BINTAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL E-JOURNAL Oleh EKA PUTRI NINGSIH NIM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Diskripsi Data 4.1.1.1 Objek Dan Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan pada semester 2 tahun pelajaran 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Sampel Penelitian Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Kristen Satya Wacana Salatiga tahun ajaran 2013/2014 yang terbagi atas tiga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di SD N Salaman 1 yang terletak di dusun Kauman desa Salaman, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. SD N

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test Lampiran 1 LAMPIRAN Uji Perbedaan Group Statistics Perusahaan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean ROA AQUA 3 7,9500,56000,32332 INDF 3 3,6967 1,28442,74156 Independent Samples Test Levene's Test for

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Hasil Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Deskripsi dari pelaksanaan pembelajaran menggunakan model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Gugus Setdjonegoro yang merupakan gugus yang terdapat di Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo. Adapun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian Gambaran Umum Subjek penelitian 48 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek dan Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sawit dan siswa kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolahan yaitu SD Negeri 02 Salatiga dan SD Negeri Dukuh 01. SD Negeri 02 Salatiga beralamatkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah %

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. No Rombel Jumlah siswa Persentase 1 Kelas IVa 33 50% 2 Kelas IVb 33 50% Jumlah % 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Todanan 01 Blora yang menjadi subjek penelitian ini adalah 1 SD paralel. Terdapat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kalongan 02, 04 pada kelas 4 semester II (genap) tahun ajaran 2015-2016. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum MI Walisongo 1. Tinjauan Historis Berdasarkan sumber yang didapatkan, MI Walisongo Semarang sudah berumur kurang lebih 29 tahun sejak berdirinya, terhitung

Lebih terperinci

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 2016: ISSN (Cetak) ISSN (Online) J. Pijar MIPA, Vol. XI No.2, September 216: 11-12 ISSN 197-1744 (Cetak) PENERAPAN PENILAIAN NON TES SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI

Lebih terperinci

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan

Peningkatan Motivasi Belajar Anak Asuh Melalui Layanan Konselor Volume 2 Number 4 December 2013 ISSN: Print 1412-9760 Received October 13, 2013; Revised Nopember 13, 2013; Accepted December 30, 2013 http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Peningkatan

Lebih terperinci

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR

PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PENGARUH MANAJEMEN KELAS DAN KEAKTIFAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR PUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek dan Pelaksanaan Peneltian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 01 Kecamatan Sidomukti Kota Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III SDN Mangunsari 07 Salatiga, yang dijadikan sebagai kelompok eksperimen dan siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Subjek Penelitian Penilitian ini diadakan di SD Negeri Mangunsari 03 yang terletak di Kelurahan Mangunsari Kecamatan Sidomukti Kota Madya Salatiga Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Gambaran Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N I BERGAS yang beralamat di Karangjati, Kec. Bergas, Kab. Semarang. Populasi

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif

HASIL PENELITIAN. Analisis Deskriptif HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan data item yang valid yang ada, maka selanjutnya akan dibuat kategorisasi untuk menentukan tinggi rendahnya harga diri dalam penelitian ini akan dibuat 5

Lebih terperinci

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah

Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah 56 Uji perbedaan yang dilakukan adalah menguji rata-rata N-Gain hasil belajar ranah kognitif masing-masing kelas yang telah dilakukan pembelajaran dengan media pembelajaran berbasis TIK Bahasa Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SDN Kumpulrejo 01 Salatiga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kumpulrejo 01 Salatiga yang beralamatkan di di jalan Amarta nomor 03 Randuares Kecamatan Argomulyo Kota

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas V di SD Negeri Sumberejo 01 yang berjumlah 21 orang dengan rincian 12 orang putra

Lebih terperinci

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar

Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 2 (2) December 2014 CONSILIUM Efektifitas Media Gambar untuk Meningkatkan Wawasan Karir Peserta Didik Sekolah Dasar Dani Wijanarko,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SDN Harjosari I dan SDN Harjosari II tahun pelajaran 2011/2012.

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL Disusun Oleh SIDROTUL KHASANAH 202009117 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan metode pembelajaran make a match dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di gugus Ki Hajar Dewantara kecamatan Randublatung kabupaten Blora. Pada gugus ini terdapat 8 SD imbas.

Lebih terperinci

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA Caesar Listya Mahendra; Kriswandani; Erlina Prihatnani Email

Lebih terperinci

OLEH: ANNA NUR DWI WAHYUNINGRUM NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Sardjono, M.M. 2. Dra. Sumiyarsi

OLEH: ANNA NUR DWI WAHYUNINGRUM NPM Dibimbing oleh: 1. Drs. Sardjono, M.M. 2. Dra. Sumiyarsi Artikel Skripsi JURNAL PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL JENISJENIS USAHA DAN KEGIATAN EKONOMI DI INDONESIA KELAS V SEMESTER 1 SDN CAMPUREJO 2 TAHUN AJARAN 2016/2017

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH: PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP PEMAHAMAN PERUBAHAAN BUMI DAN ALAM SEMESTA PADA SISWA KELAS V SDN GEMPOLAN KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN AJARAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika siswa kelas VIII MTs Ma arif NU Bacem Tahun Ajaran BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Penyajian Data Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Brain Gym dan seberapa besar pengaruhnya terhadap hasil belajar

Lebih terperinci

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students' STUDENT PERCEPTION OF RELATIONSHIP SKILLS TEACHING STUDENTS WITH MOTIVATION PIPS PPL DEPARTMENT STUDENT LEARNING IN THE SUBJECT IPS SMP CITY STATE 3 JAMBI 2) 3) Evi Febriyanti 1), Amin Saib 2), Kuswanto

Lebih terperinci

Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP

Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP CONSILIUM : Jurnal Program Studi Bimbingan dan Konseling First Published Vol 4 (1) June 2016 CONSILIUM Keefektifan Permainan Scrabble untuk Meningkatkan Kreativitas Peserta Didik SMP Ria Karunia Arumningtyas,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidorejo Lor 2 dan SD Negeri Sidorejo Lor 6. Kelas yang digunakan untuk penelitian yaitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui empat tahap prosedur penelitian, yaitu tahap persiapan penelitian, tahap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Deskripsi Subyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi subyek penelitian adalah siswa kelas VIII G dan VIII H SMP NEGERI 3 SALATIGA tahun pelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di dua Sekolah Dasar Negeri Gendongan Kecamatan Tingkir. Subyek penelitian ini meliputi siswa kelas IV SD

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Jurnal Penelitian Pendidikan Matematika (2017), 1 (1), 66 76 66 PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN DENGAN METODE PARTISIPATIF TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA DALAM MATERI GESERAN Sunardi Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sekolah dasar yang ada di Kecamatan Randublatung terdiri dari 6 Gugus di antaranya Gugus Diponegoro, Gugus Gajah Mada, Ki Hajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah di MI Ma arif Sraten dan MI Ma arif Tarbiyatul Aulad Jombor Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA SMA Desti Anggistia*, Eko Suyanto, I Dewa Putu Nyeneng FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen, yaitu jenis Quasi Experimental Design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Subyek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa SMP N 10 Salatiga yaitu kelas VII D dan kelas VII E. Kelas VIID diberi perlakuan model pembelajaran

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PERILAKU PRO-SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Dian Setyorini ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DIDUKUNG MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENJELASKAN HUBUNGAN ANTARA STRUKTUR AKAR TUMBUHAN DAN FUNGSINYA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KABUPATEN TRENGGALEK

Lebih terperinci

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, 4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Data yang diperoleh dari penelitian ini berupa nilai pretest dan posttest siswa dan hasil observasi keterlaksanaan pembelajaran. Data tersebut kemudian dianalisis melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Kristen 01 dan SD Kristen 03 Kabupaten Woosobo. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

Lebih terperinci

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pamona Utara yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman no 21 Tentena, Kecamatan Pamona Puselemba, Kabupaten

Lebih terperinci

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman

Ari Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 TANGGUL Ari Soraya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji

BAB IV ANALISIS DATA. sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji 107 BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam analisis data ini dimaksudkan pula untuk menguji kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1.

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI. Oleh Sukanti 1. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1 Tahun 2011, Hlm. 74-82 PENILAIAN AFEKTIF DALAM PEMBELAJARAN AKUNTANSI Oleh Sukanti 1 Abstrak Terdapat empat karakteristik afektif yang penting dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 04 Kutowinangun dan SD Negeri 07 Kutowinangun yang terletak di Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 19 BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian eksperimen ini dilakukan di SD Kristen Satya Wacana Salatiga yang berlokasi di Jalan Yos Sudarso no. 1 Salatiga,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 01 Nampu dan Sekolah Dasar Negeri 01 Jetis Kecamatan Karangrayung Kabupaten

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA 1 PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Lebih terperinci

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013,

Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 03 Tahun 2013, PENGARUH PENERAPAN PERMAINAN KECIL TERHADAP MINAT BELAJAR SERVICE UNDERHAND DAN PASSING BAWAH BOLA VOLI (Studi Pada Siswa Kelas IV SDN Sambikerep V/613 Surabaya) Eka Rama Mahendra Mahasiswa S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 04 dan SD Negeri Mangunsari 07 tahun ajaran 2015/2016. Pemilihan

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG

PENGARUH PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG PENGARUH PENGGUNAAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 13 PALEMBANG Oleh Evi Sri Damayanti, Aseptianova, Nasepti@yahoo.co.od FKIP Biologi Universitas

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016 PENGARUH METODE EKSPERIMEN DIDUKUNG MEDIA VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN SIFAT- SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V SDN SAMBIREJO 2 TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi

BAB IV HASIL PENELITIAN. hanya pada ranah kognitif. Tes hasil belajar sebelum diperlakukan diberi 63 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Data hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diukur dengan instrumen berupa tes soal pilihan ganda, untuk mengetahui seberapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil dan Temuan Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Watuagung 01 dan 02, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan 6162 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data nilai tes kemampuan komunikasi matematis siswa dan data hasil skala sikap. Selanjutnya,

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH:

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Serjana Pendidikan. Pada Program Studi Pendidikan Biologi OLEH: PENGARUH PEMBERIAN MODEL WORD SQUARE DENGAN MODEL CROSSWORD PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI DAMPAK PENCEMARAN BAGI KEHIDUPAN PADA SISWA KELAS VII SMPN 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016? SKRIPSI

Lebih terperinci

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A

Disusun Oleh: DENI EKA RINTAKASIWI A PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP PEMBENTUKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 JURNAL PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIK MODELLING TERHADAP TINGKAT DISIPLIN DIRI SISWA DI SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE EFFECT OF GROUP GUIDANCE WITH MODELLING TECHNIQUE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III semester II SD Kristen Satya Wacana. Kelas III dibagi menjadi dua kelas paralel

Lebih terperinci

Edu Geography

Edu Geography Edu Geography 1 (2) (2013) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA TERHADAP TINGKAT PARTISIPASI ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN TINGGI Agus Arifin,

Lebih terperinci

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENGARUH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN TERHADAP PEMAHAMAN POTENSI DIRI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KALIKOTES KLATEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Deni Maryana Abstract This research aims to find out

Lebih terperinci

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN EKSPERIMEN DAN PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN IT Differences of Student Result Learning Used Experiment Model and Direct Learning

Lebih terperinci

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application IJGS 2 (1) (2013) Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ijgs MENINGKATKAN PEMAHAMAN KARAKTER DIRI MELALUI LAYANAN INFORMASI SISWA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 56 BAB IV HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Pair Checks Berbasis Masalah Kontekstual Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa

Lebih terperinci

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA ISSN 2502-5872 M A T H L I N E PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING (CPS) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN ADAPTIF MATEMATIS SISWA Dian Nopitasari Universitas Muhammadiyah Tangerang, d_novietasari@yahoo.com

Lebih terperinci

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG Oleh: Baiti Nur Atika dan Yani Kusmarni 1 ABSTRAK Skripsi ini berjudul Hubungan Antara

Lebih terperinci