BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan penelitian dilakukan pada siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen dan SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas kontrol. Sebelum dilakukan perlakuan, kedua kelas diberikan soal pre-test. Pre-test dilakukan untuk mengetahui keadaan kedua kelas homogen dan berdistribusi normal. Instrumen Pre-test dan Post-test yang digunakan sebelumnya dilakukan uji coba pada siswa kelas 5 SD Negeri Tlogo untuk mengetahui tingkat validitasdan reliabilitas butir soal. Penelitian ini terdapat dua kelas yaitu kelas eksperimen diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran NHT, sedangkan kelas kontrol hanya menggunakan model konvensional. Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pembelajaran IPS mengenai materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi. Setelah kedua kelas diberikan perlakuan, kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi soal post-test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Materi perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi dapat disebutkan SK dan KD yang sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu: Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi dan kemajuan teknologi di lingkungan Kabupaten/Kota dan Propinsi. Kompetensi Dasar 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi komunikasi dan transportasi serta pengalaman penggunaannya. Kegiatan pembelajaran kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat diuraikan melalui penjelasan berikut ini: 31

2 32 Kelompok Eksperimen Pembelajaran pada kelas eksperimen terlaksana pada tanggal maret 2016 dengan waktu pembelajaran 2 x 35 menit (3 pertemuan). Pertemuan 1 dan 2: a. Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan mengajak siswa bernyanyi lagu Menanam Jagung bersama-sama untuk memberikan motivasi belajar. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan inti Kegiatan inti dimulai dengan guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 6 orang dengan cara mengambil amplop. Setelah kelompok terbagi siswa bergabung dengan anggota lainnya dan setiap anggota diberi nomor 1-6 untuk dipasang di kepala. Selanjutnya guru memberikan siswa materi tentang teknologi produksi masa lalu dan masa kini, siswa diminta menyimak dan mempelajarinya. Memberikan kesempatan siswa memahami materi dengan saling bertukar pendapat tentang materi teknologi produksi, komunikasi masa lalu dan masa kini. Setelah semua siswa mempelajari materi yang diberikan, guru memberikan soal tentang membandingkan dan menyebutkan jenis-jenis teknologi produksi dan komunikasi masa lalu dan masa kini yang harus dipecahkan bersama kelompoknya, soal tersebut sudah ada pada amplop yang diberikan guru saat pembagian kelompok. Setelah siswa mendapat soal, setiap siswa mendiskusinya bersama anggota kelompoknya dam menjawabnya di lembar kerja siswa. Guru berkeliling dalam setiap kelompok untuk memantau kemajuan setiap kelompok dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Guru membimbing siswa menyampaikan jawabannya dengan dipanggil nomor di kepalanya. Nomor yang dipanggil harus menjawab pertanyaan yang sudah ada dalam amplopnya. Setelah nomor yang dipanggil memaparkan jawabannya, kelompok lain yang bernomor sama memberikan tanggapan ataupun saran terhadap jawaban tersebut. Guru

3 33 memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal hal yang belum dipahami. c. Kegiatan penutup Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dengan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Pertemuan 3: a. Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan mengajak siswa bernyanyi lagu Naik Delman bersama-sama untuk memberikan motivasi belajar. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang perkembangan teknologi transportasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan inti Kegiatan inti dimulai dengan guru membagi siswa dalam kelompok yang beranggotakan 6 orang dengan cara mengambil amplop. Setelah kelompok terbagi siswa bergabung dengan anggota lainnya dan setiap anggota diberi nomor 1-6 untuk dipasang di kepala. Selanjutnya guru memberikan siswa materi tentang teknologi produksi masa lalu dan masa kini, siswa diminta menyimak dan mempelajarinya. Memberikan kesempatan siswa memahami materi dengan saling bertukar pendapat tentang materi teknologi transportasi masa lalu dan masa kini. Setelah semua siswa mempelajari materi yang diberikan, guru memberikan soal tentang membandingkan dan menyebutkan jenis-jenis teknologi transportasi masa lalu dan masa kini yang harus dipecahkan bersama kelompoknya, soal tersebut sudah ada pada amplop yang diberikan guru saat pembagian kelompok. Setelah siswa mendapat soal, setiap siswa mendiskusinya bersama anggota kelompoknya dam menjawabnya di lembar kerja siswa. Guru berkeliling dalam setiap kelompok untuk memantau kemajuan setiap kelompok dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. Guru membimbing siswa menyampaikan jawabannya

4 34 dengan dipanggil nomor di kepalanya. Nomor yang dipanggil harus menjawab pertanyaan yang sudah ada dalam amplopnya. Setelah nomor yang dipanggil memaparkan jawabannya, kelompok lain yang bernomor sama memberikan tanggapan ataupun saran terhadap jawaban tersebut. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal hal yang belum dipahami. c. Kegiatan penutup Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dengan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Setelah itu guru memberikan soal evaluasi/soal post-test kepada siswa. Kelas Kontrol Pembelajaran pada kelas eksperimen terlaksana pada tanggal maret 2016 dengan waktu pembelajaran 3 x 35 menit (2 pertemuan). Pertemuan 1: a. Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan mengajak siswa bernyanyi lagu Menanam Jagung bersama-sama untuk memberikan motivasi belajar. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan inti Kegiatan inti dimulai dengan guru memperlihatkan gambar alat teknologi produksi dan komunikasi, seperti alat tenun, mesin jahit, ketongan dan handphone. Selanjutnya guru menjelaskan materi tentang teknologi produksi, komunikasi masa lalu dan masa sekarang, siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru melakukan tanya jawab dengan siswa untuk menyebutkan macammacam alat produksi, komunikasi masa lalu dan masa sekarang. Selanjutnya guru melakukan tanya jawab dengan siswa berhubungan dengan gambar, kemudian membandingan teknologi produksi, komunikasi masa lalu dan masa kini. Setelah

5 35 itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. c. Kegiatan penutup Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dengan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Pertemuan 2: a. Kegiatan awal Kegiatan awal dimulai dengan memberi salam kepada siswa, dilanjutkan dengan berdoa yang dipimpin oleh ketua kelas. Guru mengecek kehadiran siswa, dilanjutkan mengajak siswa bernyanyi lagu Naik Delman bersama-sama untuk memberikan motivasi belajar. Setelah itu guru melakukan apersepsi dengan melakukan tanya jawab kepada siswa tentang perkembangan teknologi transportasi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. b. Kegiatan inti Kegiatan inti dimulai dengan guru memperlihatkan gambar alat transportasi masa lalu dan masa kini. Selanjutnya guru tanya jawab dengan siswa berkaitan dengan gambar. Guru menjelaskan materi tentang teknologi transportasi masa lalu dan masa sekarang, siswa mendengarkan penjelasan dari guru. Guru mengajak siswa bermain sambil belajar dengan lagu Kereta Api. Guru memberi hadiah kepada siswa yang bisa menjawab pertanyaan dalam permainan tersebut. Setelah itu guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami. c. Kegiatan penutup Pada kegiatan akhir pembelajaran guru menguji pemahaman siswa dengan tanya jawab mengenai materi yang telah dipelajari. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari. Setelah itu guru memberikan soal evaluasi/soal post-test kepada siswa.

6 Hasil Penelitian Kelas Eksperimen Hasil analisis deskriptif data post-test dalam penelitian ini diperoleh dari nilai post-test hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tlogo sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 siswa. Jumlah soal post-test sebanyak 30 soal pilihan ganda yang diambil dari soal yang valid setelah dilakukan analisis validitas instrumen tes. Post-test dilaksanakan tanggal 23 Maret 2016 pada pukul Post-test berfungsi untuk mengukur hasil belajar IPS sesudah diberi treatment atau perlakuan penggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT). Distribusi frekuensi skor Post-test dihitung dengan menggunakan rumus: P Keterangan: P= Panjang Kelas Interval R= Jarak atau Rentang K= Jumlah Kelas Maka cara untuk mencari panjang kelas (P) interval pada hasil Post-test yaitu sebagai berikut: 1. Menghitung jarak atau rentangan (R) R = data tertimggi- data terendah R = = Menghitung jumlah kelas (K) dengan n (jumlah peserta tes) K = 1+ 3,3. log n K = 1+ 3,3. log 30 = 1+ 3,3. 1,477 = 1+ 4,8741 = 5,8741 = 6 3. Menghitung panjang kelas interval (P) P = R K P = 33

7 37 6 P = 5,5 = 6 4. Menentukan batas kelas interval dengan rumus: (64 + 6) = 70 1 = 69 (70 + 6) = 76 1 = 75 (76 + 6) = 82 1 = 81 (82 + 6) = 88 1 = 87 (88 + 6) = 94 1 = 93 (94 + 6) = = 99 (nilai tertinggi adalah 100) Data distribusi frekuensi nilai post-test pada siswa dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai post-test Kelas Eksperimen SD Negeri Tlogo No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Jumlah Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM antara 64 sampai dengan 69 ada 2 siswa atau 7% dari 30 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM antara 94 sampai 100 ada 4 siswa atau 13% dari 30 siswa. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut:

8 Frekuensi Series Skor Post-test Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah Gambar 4.1 Diagram Batang Distribusi Nilai Post-test Kelas Eksperimen Di bawah ini merangkum data sesudah diberikan perlakuan penggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Tlogo yang telah disajikan pada tabel 4.2 yang meliputi ukuran tendensi sentral Range, Mean, Maximum,Minimum, Standard Deviation, dan Variance Nilai Posttest Valid N (listwise) Tabel 4.2 Deskriptif Statistik Nilai Prost-test Kelas Eksperimen N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Variance ,13 9,291 86, Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah Tabel 4.2 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 30 mempunyai rentangan (Range) sebanyak 33 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam distribusi frekuensi. Skor minimum sebesar 67 dan skor maksimum 100 dengan

9 39 rata-rata hitung (Mean) 84,13. Standar deviasi (Std. Deviation) sebesar 9,291 yang berfungsi untuk menunjukkan tingkat (derajat) variasi kempok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Nilai varians (Variance) sebesar 86,326 yang berfungsi untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data. Kelas Kontrol Hasil analisis deskriptif data post-test dalam penelitian ini diperoleh dari nilai post-test hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Karangtengah 01 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa. Jumlah soal post-test sebanyak 30 soal pilihan ganda yang diambil dari soal yang valid setelah dilakukan analisis validitas instrumen tes. Post-test dilaksanakan tanggal 24 Maret 2016 pada pukul Post-test berfungsi untuk mengukur hasil belajar IPS sesudah diberi treatment atau perlakuan penggunakan model pembelajaran konvensional. Distribusi frekuensi skor Post-test dihitung dengan menggunakan rumus seperti menghitung distribusi frekuensi skor post-test kelas eksperimen. Maka cara untuk mencari panjang kelas (P) interval pada hasil Post-test yaitu sebagai berikut: 1. Menghitung jarak atau rentangan (R) R = data tertimggi- data terendah R = 93-57= Menghitung jumlah kelas (K) dengan n (jumlah peserta tes) K = 1+ 3,3. log n K = 1+ 3,3. log 30 = 1+ 3,3. 1,477 = 1+ 4,8741 = 5,8741 = 6 3. Menghitung panjang kelas interval (P) P = R K P = 36 6 P = 6

10 40 4. Menentukan batas kelas interval dengan rumus: (57 + 6) = 63 1 = 62 (63 + 6) = 69 1 = 68 (69 + 6) = 75 1 = 74 (75 + 6) = 81 1 = 80 (81 + 6) = 87 1 = 86 (87 + 6) = 93 1 = 92 (nilai tertinggi adalah 93) Data distribusi frekuensi nilai post-test pada siswa dapat dilihat dalam tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Nilai post-test Kelas Kontrol SD Negeri Karangtengah 01 No Interval Nilai Frekuensi Persentase (%) Jumlah Sumber: berdasarkan data yang telah diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai di bawah KKM antara 57 sampai dengan 62 ada 5 siswa atau 17% dari 30 siswa, sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM antara 87 sampai 93 terdiri dari 3 siswa atau 10% dari 30 siswa. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi tersebut, dapat dibuat diagram batang seperti pada gambar berikut:

11 41 Frekuensi Series Skor Post-test Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah Gambar 4.2 Diagram Batang Distribusi Nilai Post-test Kelas Kontrol Di bawah ini merangkum data sesudah diberikan perlakuan penggunakan model pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri Karangtengah 01 yang telah disajikan pada tabel 4.4 yang meliputi ukuran tendensi sentral Range, Mean, Maximum,Minimum, Standard Deviation, dan Variance Tabel 4.4 Deskriptif Statistik Nilai Post-test Kelas Kontrol N Range Minimum Maximum Mean Std. Variance Deviation Nilai ,50 9,321 86,879 Posttest Valid N (listwise) 30 Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah Tabel 4.4 menunjukkan jumlah data (N) sebanyak 30 mempunyai rentangan (Range) sebanyak 36 berfungsi untuk mencari panjang kelas dalam distribusi frekuensi. Skor minimum sebesar 57 dan skor maksimum 93 dengan

12 42 rata-rata hitung (Mean) 70,50. Standar deviasi (Std. Deviation) sebesar 9,321 yang berfungsi untuk menunjukkan tingkat (derajat) variasi kempok atau ukuran standar penyimpangan dari reratanya. Nilai varians (Variance) sebesar 86,879 yang berfungsi untuk mengetahui tingkat penyebaran atau variasi data. Perhitungan uji t dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS 20 menggunakan Paired Samples Test dengan tujuan untuk melihat perbedaan ratarata hasil belajar IPS antar siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) dengan siswa yang diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Hasil perhitungan uji t dapat dilihat pada tabel 4.5 di bawah ini: Tabel 4.5 Hasil Uji t Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Paired Samples Test Pai r 1 Kelas_Ekperim en - Kelas_Kontrol Mea n 13,6 33 Std. Deviatio n Paired Differences t df Sig. (2- Std. 95% Confidence tailed) Error Interval of the Mean Difference Lower Upper 13,655 2,493 8,535 18,732 5,469 29,000 Sumber: Berdasarkan data yang telah diolah Berdasarkan tabel 4.5 diketahui hasil perhitungan uji t yang menggunakan Paired Samples Test terlihat bahwa nilai t hitung 5,469> t tabel 2,002, probabilitas signifikan 0,000 < 0,05. Setelah dilakukan uji t hitung maka dapat dianalisis hipotesisnya sebagai berikut: Ho: Rata-rata nilai kelompok eksperimen = rata-rata nilai kelompok kontrol, artinya bahwa, tidak ada pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Ha: Nilai rata-rata kelompok ekperimen > nilai rata-rata kelompok kontrol, artinya ada pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT)

13 43 terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Hasil t-hitung diperoleh hasil sig. 0,000 < 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima artinya ada pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Hal ini ditunjukkan adanya perbedaan mean hasil belajar kelompok eksperimen yaitu 84,13, sedangkan mean hasil belajar kelompok kontrol yaitu 70,50. Selisih mean nilai hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 13, Pembahasan Hasil penelitian Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada mata pelajaran IPS dengan pokok bahasan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi menunjukkan hasil belajar kelas eksperimen yang menggunkan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Hal ini ditunjukkan adanya perbedaan mean hasil belajar kelompok eksperimen yaitu 84,13, sedangkan mean hasil belajar kelompok kontrol yaitu 70,50. Selisih mean hasil belajar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebesar 13,63. Berdasarkan perhitungan uji t menunjukkan bahwa nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 dan t-hitung sebesar 5,469 > t-tabel 2,002 sehingga hipotesis ada pengaruh model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 4 SD Negeri Tlogo Tuntang Kabupaten Semarang semester II tahun pelajaran 2015/2016. Terjadinya perbedaan hasil belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol salah satunya disebabkan adanya penggunakan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) pada kelompok eksperimen. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk aktif dalam proses belajar, bekerjasama dalam kelompok dan berani mengeluarkan pendapat dalam

14 44 tugas yang diberikan guru. Hal ini senada dengan pendapat Anita Lie dalam Isjoni (2011: 16) adalah pembelajaran gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang dilakukan melatih siswa untuk menjadi pendengar yang baik, bekerjasama dalam kelompok, saling membantu dan saling menghargai pendapat orang lain sehingga siswa merasa senang dan tidak bosan dalam pembelajaran yang dilakukan. Model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) terlaksana dengan baik karena siswa diharap selalu siap dalam mengikuti pelajaran maupun menjawab pertanyaan, melakukan diskusi dengan benar, saling tolong-menolong dengan teman yang mengalami kesulitan, Hal ini sejalan dengan kelebihan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) yang dikemukaan oleh Ahmad Zuhdi (2010:65) kelebihannya yaitu Setiap siswa menjadi siap semua yaitu dengan pembelajaran menggunakan model NHT siswa akan aktif mengikuti pembelajaran dan fokus agar dalam menjawab pertanyyan siswa tidak mengalami kesulitan, dapat melakukan diskusi dengan sungguhsungguh yaitu dengan berkelompok siswa akan bekerja sama memecahkan atau menjawab pertanyaan, dan siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai dengan adanya diskusi siswa yang kurang memahami materi akan dibantu dengan anggota yang lain yang sudah memahami materi. Perbedaan hasil belajar dikarenakan pembelajaran NHT menekankan pada aktivitas dan interaksi diantara siswa saling membantu dalam memahami materi, saling bertanya jawab hal-hal yang tidak dimengerti, siswa saling berkerjasama, saling memotivasi dengan memberikan waktu lebih banyak untuk berfikir atau menjawab dan saling membantu antar anggota kelompok yang mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah atau soal. Pembelajaran akan berlangsung baik dengan saling mendukung dalam meningkatkan kemampuan kognitif dan kemampuan bekerjasamanya, sehingga motivasi siswa menjadi lebih meningkat dalam mengikuti setiap kegiatan belajar dikelas dan pada akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajarnya.