0 DISKANLA JATIM COVER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "0 DISKANLA JATIM COVER"

Transkripsi

1 0 DISKANLA JATIM COVER

2 PROFIL DESA PESISIR JAWA TIMUR Volume 3 (Kepulauan Madura) SUKANDAR CITRA SATRYA UTAMA DEWI MULIAWATI HANDAYANI CHULDYAH J. HARSINDHI ARSYIL WISUDA MAULANA SUPRIYADI ALI BAHRONI Pengawasan DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA DISKANLA JATIM 1

3

4 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOLUME III (KEPULAUAN MADURA) Penanggungjawab Ir. Fatkhur Rozaq, M.Si Penulis: SUKANDAR MULIAWATI HANDAYANI CITRA SATRYA UTAMA DEWI CHULDYAH J. HARSINDHI ARSYIL WISUDA MAULANA SUPRIYADI ALI BAHRONI Desain Cover Rois Syarif Qoidhul Haq Dicetak Oleh CV. Vox Consultindo Diterbitkan Oleh Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR Surabaya, Desember 2016 DISKANLA JATIM i

5 Kata Pengantar Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunianya sehingga Buku PROFIL DESA PESISIR JAWA TIMUR (Volume 3: Kepulauan Madura) telah dapat diselesaikan. Buku profil ini merupakan sebuah buku yang memuat data data dasar terkait dengan desa pesisir di selatan Jawa Timur. Buku ini diharapkan dapat membantu pemerintah, swasta, dan masyarakat yang akan melakukan pembangunan, pengembangan, maupun berinvestasi di wilayah pesisir selatan Jawa Timur. Buku ini dapat dicetak dan diterbitkan karena kerjasama tim besar yang terus bekerja dan berkarya untuk Kawasan Pesisir di Jawa Timur. Terimakasih disampaikan kepada Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur yang telah memfasilitasi terbitnya buku ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan untuk tim penulis yang telah bekerja keras mengumpulkan data dan menyusun buku dengan cukup baik, seluruh dinas pemerintah dan masyarakat pesisir selatan Jawa Timur, serta seluruh staf Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan yang telah ikut membantu dalam penyelesaian buku ini. Kami menyadari masih terdapat kekurangan dalam buku ini untuk itu kritik dan saran terhadap penyempurnaan buku ini sangat diharapkan. Semoga buku ini dapat memberi maanfaat bagi pemerintah, swasta, dan masyarakat di Kawasan Pesisir Selatan Jawa Timur. Surabaya, Desember 2016 Kepala Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan. Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur Ir. Fatkhur Rozaq, M.Si ii DISKANLA JATIM

6 Prakata Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan YME karena atas Rahmah dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku yang berjudul Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur, Vol. III Kepulauan Madura. Penulisan buku ini merupakan serangkaian pekerjaan yang bertahap dan berkelanjutan. Adapun buku sejenis adalah Profil Desa Pesisir Vol. I Kabupaten di Utara Jawa Timur dan Profil Desa Pesisir Vol. II Kabupaten di Selatan Jawa Timur. Penyusunan buku ini dimulai dari awal hingga akhir tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Atas masukan dan kritik sarannya, penyusun mengucapkan banyak terima kasih. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya stakeholder Pesisir Kepulauan Madura dalam aktivitas pengelolaan wilayah pesisir dan laut. Surabaya, Desember 2016 Penyusun DISKANLA JATIM iii

7 Daftar Isi Kata Pengantar... ii Prakata... iii Daftar Isi... iv Daftar Gambar... vi BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Maksud dan Tujuan... 8 BAB II PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN BANGKALAN... 9 KECAMATAN KAMAL KECAMATAN SOCAH KECAMATAN LABANG KECAMATAN BANGKALAN KECAMATAN TANJUNGBUMI KECAMATAN SEPULUH KECAMATAN KLAMPIS KECAMATAN KWANYAR KECAMATAN MODUNG KECAMATAN AROSBAYA BAB III PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN SUMENEP KECAMATAN SARONGGI KECAMATAN GILIGENTENG KECAMATAN TALANGO KECAMATAN KALIANGET KECAMATAN PRAGAAN KECAMATAN BLUTO KECAMATAN ARJASA KECAMATAN BATUPUTIH KECAMATAN SAPEKEN KECAMATAN GAPURA KECAMATAN DUNGKEK KECAMATAN NONGGUNONG iv DISKANLA JATIM

8 KECAMATAN GAYAM KECAMATAN RAAS KECAMATAN PASONGSONGAN KECAMATAN AMBUTEN KECAMATAN DASUK KECAMATAN MASALEMBU BAB IV PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN SAMPANG KECAMATAN CAMPLONG KECAMATAN SRESEH KECAMATAN BANYUATES KECAMATAN KETAPANG KECAMATAN SAMPANG KECAMATAN SOKOBANAH KECAMATAN PANGARENGAN BAB V PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN PAMEKASAN KECAMATAN TLANAKAN KECAMATAN PADEMAWU KECAMATAN GALIS KECAMATAN LARANGAN KECAMATAN PASEAN KECAMATAN BATUMARMAR Daftar Pustaka DISKANLA JATIM v

9 Daftar Gambar Gambar 1. Desa Pesisir di Provinsi Jawa Timur...4 Gambar 2. Desa Pesisir di Kabupaten Bangkalan...10 Gambar 3. Kondisi Penutupan Terumbu Karang Di Bagian Barat Sapeken...41 Gambar 4. Pulau Mandangin Gambar 5. Produksi Rumput Laut di Kabupaten Pamekasan vi DISKANLA JATIM

10 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOL. III KEPULAUAN MADURA BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Sumberdaya pesisir terdiri dari sumberdaya perikanan dan sumberdaya kelautan. Keberadaan sumberdaya tersebut berbagi menjadi beberapa ekosistem, antara lain pertambakan, pantai pasir, estuari, hutan rawa pasang-surut, mangrove, padang lamun, terumbu karang, perikanan demersal dan perikanan pelagis. Di antara ekosistem-ekosistem tersebut, terdapat empat ekosistem sangat utama yang terkait dengan sumber daya hayati pantai, yaitu ekosistem terumbu karang, mangrove, estuari dan padang lamun. Ekosistem ini telah banyak dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan, walaupun ada beberapa yang menimbulkan dampak negatif yang berpotensi mencemaskan masyarakat. Pengelolaan dan perlindungan lingkungan laut dan pesisir dalam konteks otonomi daerah telah diatur dalam Undang - Undang Nomor 23 Tahun Kewenangan pemerintah propinsi dalam pengelolaan dan perlindungan laut lingkungan laut dan pesisir adalah 12 mil dari garis pantai. Sedangkan kewenangan pemerintah kabupaten/kota adalah 4 mil dari garis pantai, meliputi: (a) eksplorasi, eksploitasi, konservasi dan pengelolaan laut dan pesisir, (b) pengaturan administratif, (c) pengaturan ruang, (d) penegakan hukum terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh daerah atau yang dilimpahkan kewenangannya oleh pemerintah pusat, (e) dan pemeliharaan keamanan dan kedaulatan Negara. DISKANLA JATIM 1

11 Pengelolaan perikanan yang dijelaskan dalam Undang - Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perikanan adalah semua upaya, termasuk proses yang terintegrasi dalam pengumpulan informasi, analisis, perencanaan, konsultasi, pembuatan keputusan, alokasi sumberdaya ikan, dan implementasi serta penegakan hukum dari peraturan perundang-undangan di bidang perikanan, yang dilakukan oleh pemerintah atau otoritas lain yang diarahkan untuk mencapai kelangsungan produktivitas sumberdaya hayati perairan dan tujuan yang telah disepakati. Pengelolaan pesisir yang dilakukan secara sektoral tanpa memperhatikan pola perencanaan dan pengelolaan laut secara terpadu berpotensi menimbulkan degradasi sumber daya laut dunia pada umumnya dan di Indonesia pada khususnya. Perencanaan dan pengelolaan pesisir berbasis ekosistem sangat relevan untuk strategi pembangunan berkelanjutan karena akan dapat menjamin proses ekologi di laut, keanekaragaman biologi laut, dan kelangsungan hidup untuk seluruh populasi spesies laut asli. Implementasi dari perencanaan dan pengelolaan pesisir secara terpadu dan berbasis ekosistem harus dilakukan melalui proses perencanaan wilayah laut (regional marine planning) yang didukung oleh partisipasi Pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam rangka integrasi perencanaan dan pengelolaan lintas provinsi. Pemerintah perlu mewujudkan pengaturan perencanaan dan pengelolaan yang mampu untuk mengakomodasi berbagai halhal, seperti penataan wilayah berbasis ekosistem pesisir skala luas dan mendorong persiapan dan implementasi perencanaan wilayah pesisir. Perubahan paradigma pembangunan yang sentralistik menjadi desentralisitik secara langsung mempengaruhi bentuk pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan. Di samping itu, perubahan tersebut memiliki dampak yang berkaitan langsung dengan kelembagaan, baik di pusat maupun di 2 DISKANLA JATIM

12 daerah. Untuk itu, diperlukan strategi dan taktik komprehensif yang dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan kabupaten/kota, provinsi, dan lintas provinsi, dalam hal pengelolaan kelautan dan pemanfaatan sumber daya kelautan untuk kepentingan nasional. Bentuk pemerintahan terbawah dalam pengelolaan sumberdaya pesisir adalah Desa Pesisir. Desa pesisir memiliki karakteristik yang berbeda dengan desa secara umumnya. Perbedaan tersebut tidak semata pada aspek geografisekologis, tetapi juga pada karakteristik ekonomi dan sosial-budaya. Secara geografis, desa pesisir berada di perbatasan antara daratan dan lautan. Desa pesisir memiliki akses langsung pada ekosistem pantai (pasir atau berbatu), mangrove, estuaria, padang lamun, serta ekosistem terumbu karang. Kondisi geografis-ekologis desa pesisir mempengaruhi aktivitas-aktivitas ekonomi masyarakat di dalamnya. Kegiatan ekonomi di desa pesisir dicirikan oleh aktivitas pemanfaatan sumberdaya dan jasa lingkungan pesisir. Aktivitas ekonomi mencakup perikanan, perdagangan, wisata bahari, dan transportasi. Karakteristik ekologi bersama-sama dengan karakteristik ekonomi desa pesisir membentuk karakteristik sosial-budaya. Cara berbicara yang lugas, terbuka, dan keberanian mengambil resiko adalah bagian dari ciri masyarakat pesisir. Karakteristik ekonomi yang penuh ketidakpastian, seperti penangkapan ikan, juga mendorong terciptanya struktur sosial yang bersifat patron-klien. Hubungan patron-klien disebut dalam istilah yang berbeda-beda di setiap daerah. Di Sulawesi selatan, patron-klien dikenal dengan istilah punggawa-sawi,. di Tangerang ada istilah langam, dandi Aceh ada toke bangku. Sebagai sebuah institusi, patron-klien mampu mengatasi masalah ketidakpastian usaha para nelayan. Namun demikian, pola patron-klien itu sendiri juga memiliki tingkat keragaman yang tinggi, tergantung dari tingkat hubungan emosional antara DISKANLA JATIM 3

13 patron-klien dan tingkat surplus transfer dalam arus hubungan dari patron ke klien dan sebaliknya. Pendataan desa pesisir di seluruh Indonesia mencapai lebih dari 8,090 desa, yang tersebar di seluruh pulau besar maupun kecil. Desa-desa pesisir tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang tentunya memerlukan pendekatan pembangunan yang berbeda-beda pula. Provinsi Jawa Timur, khususnya Kepulauan Madura, merupakan wilayah dengan jumlah desa pesisir sebanyak 274 desa. Jika secara kuantitas, jumlah desa pesisir di Kepulauan Madura lebih besar di bandingkan dengan Pesisir Utara Jawa timur (234 desa) dan Pesisir Selatan Jawa Timur (137 desa). Hal ini dikarenakan, kepulauan Madura merupakan wilayah berbentuk kepulauan yang dikelilingi langsung oleh perairan. Gambar 1. Desa Pesisir di Provinsi Jawa Timur 4 DISKANLA JATIM

14 Secara geologis, Kepulauan Madura merupakan kelanjutan bagian utara Pulau Jawa, kelanjutan dari pengunungan kapur yang terletak di sebelah utara dan di sebelah selatan Lembah Solo. Bukit-bukit kapur di Madura merupakan bukit-bukit yang lebih rendah, lebih kasar dan lebih bulat daripada bukit-bukit di Jawa dan letaknyapun lebih bergabung. Kepulauan Madura memiliki topografi yang relatif datar di bagian selatan dan semakin kearah utara tidak terjadi perbedaan elevansi ketinggian yang begitu mencolok. Selain itu, Pulau Madura juga merupakan dataran tinggi tanpa gunung berapi dan tanah pertanian lahan kering. Komposisi tanah dan curah hujan yang tidak sama dilereng-lereng yang tinggi letaknya justru terlalu banyak sedangkan di lereng-lereng yang rendah malah kekurangan dengan demikian mengakibatkan Madura kurang memiliki tanah yang subur. Luas keseluruhan Kepulauan Madura kurang lebih km², atau kurang lebih 10 persen dari luas daratan Jawa Timur. Adapun panjang daratan kepulauannya dari ujung barat di Kamal sampai dengan ujung Timur di Kalianget sekitar 180 km dan lebarnya berkisar 40 km. Pulau ini terbagi dalam empat wilayah kabupaten. Dengan Luas wilayah untuk kabupaten Bangkalan 1.144, 75 km² terbagi dalam 8 wilayah kecamatan, kabupaten Sampang berluas wilayah 1.321,86 km², terbagi dalam 12 kecamatan, Kabupaten Pamekasan memiliki luas wilayah 844,19 km², yang terbagi dalam 13 kecamatan, dan kabupaten Sumenep mempunyai luas wilayah 1.857,530 km², terbagi dalam 27 kecamatan yang tersebar diwilayah daratan dan kepulauan. Pesisir Kepulauan Madura memiliki ekosistem mangrove. Keberadaan mangrove ini memberikan nilai ekonomis yang tinggi. Mangrove sebagai green belt yang turut menjaga garis pantai agar tidak terjadi abrasi, pengendali banjir, dan beberapai fungsi lainnya. Dalam decade terakhir ini, pemanfaatan hutan mangrove terus meningkat bukan saja dari pemanfaatan lahannya, tetapi juga dari DISKANLA JATIM 5

15 segi pemanfaatan secara tradisional (skala kecil) dan komersial (skala besar). Selain mangrove, di perairan Madura juga terdapat ekologi terumbu karang, meskipun saat ini sudah banyak yang mengalami kerusakan baik secara alami diakibatkan oleh lingkungan maupun yang diakibatkan oleh ulah manusia. Terumbu karang menjadi tempat hidup bagi beraneka jenis ikan dan dapat memberikan manfaat yang banyak baik bagi tujuan pariwisata maupun penelitian. Selain itu, beberpa pesisir kabupaten Pamekasan juga sebagai sentral produksi budidaya rumbut laut yang hingga saat ini telah dipasarkan ke luar negeri. Gambar. Wilayah pesisir di Kepulauan Madura Dilihat dari posisi sumberdaya perikanan, jenis ikan yang banyak dihasilkan di perairan Madura adalah adalah jenis-jenis ikan pelagis (permukaan) seperti ikan layang (Decapterus russeli) dan ikan tongkol (Euthynnus sp.). Selain ikan pelagis, beberapa ikan demersal seperti ikan kerapu juga menjadi komoditas utama perikanan tangkap di Kepulauan Madura. Ikan ini memiliki musim penangkapan 6 DISKANLA JATIM

16 yaitu di sekitar bulan Agustus-Maret, di mana puncak musim terjadi pada bulan April-Juli. Potensi sumberdaya ikan kerapu di perairan Madura ini mencapai ton dengan usaha penangkapan optimum trip. Selain sumberdaya hayati di atas, kepulauan Madura juga menyimpan berbagai potensi migas yang terletak di sebelah barat Pulau Madura, potensi garam yang dapat mencukupi 600 ribu ton dari total kebutuhan garam nasional sebesar 2,4 juta ton. Terlebih lagi potensi wisata di sepanjang pantai Kepulauan Madura memiliki prospek pengembangan unggul. Disamping potensi sumberdaya alam, beberapa permasalahan pesisir Kepulauan Madura membutuhkan urgensi penyelesaian. Permasalahan tersebut antara lain adalah penggunaan hutan mangrove yang tidak sesuai peruntukannya, abrasi yang terjadi di hampir setiap di pantai-pantai Madura, penggunaan alat tangkap ikan destruktif seperti penggunaan bom ikan yang merusak terumbu karang dan penangkapan ikan yang berlebih. Produktivitas sumberdaya pesisir memiliki batas tertentu yang harus dipertahankan untuk kelangsungan hidup manusia. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya tidak sama dengan hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya barang yang dipakai dalam proses produksi. Semakin cepat pertumbuhan ekonomi akan semakin banyak barang sumber daya yang diperlukan dalam proses produksi. Pendataan menyeluruh yang meliputi profil masing-masing desa pesisir di Kepulauan Madura merupakan langkah awal upaya pengkajian potensi pesisir Kepulauan Madura. Pengkajian inimenjadituntutandan kebutuhan yangharus dipenuhi sebagaipaduan atas perumusan konsep pengelolaan pesisir terkait dengan pemenuhan kebutuhan ekonomi masyarakat pelestarian sumberdaya pesisir di masa yang akan datang. Profil desa menjadi database pengkajian DISKANLA JATIM 7

17 lanjutan yang lebih mendalam dalam pemeliharaan wilayah pesisir di Kepulauan Madura oleh stakeholder terkait di masa yang akan datang. 2. Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Profil Desa Pesisir Jawa Timur, Volume III Kepulauan Madura adalah untuk melakukan Pemetaan secara geografis, aspek kependudukan masyarakat pesisir yang terdiri dari aspek sosial-budaya, ekonomi dan kelembagaan, pemetaan potensi dan sumberdaya hayati pesisir serta aktifitas pengelolaan sumberdaya pesisir yang telah berlangsung di masing-masing wilayah. Sedangkan tujuan dari penulisan Profil Desa Pesisir Jawa Timur, Volume III Kepulauan Madura ini adalah dapat menyajikan data riil yang memuat kuantitas desa yang berbatasan dengan perairan, khususnya di Kepulauan Madura serta mampu memberikan gambaran profil masing-masing desa tersebut secara diskriptif melalui tulisan maupun peta atau gambar. Pemetaan desa pesisir dapat dilakukan melalui tahapan sebagai berikut : (a) penyusunan indeks, (b) pembuatan tipologi, dan (c) analisis tipologi. Saat ini desa pesisir berkembang secara alamiah tanpa sebuah desain yang sistematik. Ini terjadi karena belum adanya instrumen untuk memetakan desa pesisir, sehingga tipologi desa pesisir juga belum pernah dirumuskan berbasis pada berbagai atribut yang komprehensif. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk memulai mengidentifikasi atribut-atribut multi-dimensi: ekonomi, politik, ekologi, sosial, dan budaya sebagai indikator. Dengan atribut-atribut tersebut kemudian dapat dibuat indeks pembangunan desa pesisir, yang selanjutnya menjadi dasar bagi penyusunan tipologi desa pesisir. Tipologi tersebut akan memudahkan jalan dalam rangka merumuskan strategi transformasi, sehingga strategi tersebut bisa efektif dilaksnakan. 8 DISKANLA JATIM

18 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOL. III KEPULAUAN MADURA BAB II PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN BANGKALAN DISKANLA JATIM 9

19 Kabupaten Bangkalan secara geografis berada pada koordinat Bujur Timur dan Lintang Selatan. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.260,14 km 2, yang terbagi menjadi 18 Kecamatan. Kabupaten ini merupakan ujung barat Pulau Madura dengan sepuluh Kecamatan yang berbatasan dengan laut. Batas wilayah administrasi Kabupaten Bangkalan adalah sebagai berikut: sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Sampang, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura dan sebelah barat berbatasan dengan Selat Madura. Secara umum, daratan yang berbatasan dengan laut memiliki ketinggian m di atas. Daratan ini meliputi kecamatan Modung, Kwanyar, Labang, Kamal, Socah, Bangkalan, Arosbaya, Klampis, Sepulu dan Tanjung Bumi. Sedangkan daratan yang berada di bagian tengah pulau cenderung lebih tinggi. Gambar 2. Desa Pesisir di Kabupaten Bangkalan 10 DISKANLA JATIM

20 Pada tahun 2009 Kabupaten Bangkalan telah menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangkalan Tahun Di dalam peraturan ini ditetapkan visi Terwujudnya Penataan Ruang Kabupaten Bangkalan Sebagai Pintu Gerbang Madura Menuju Kota Industri, Pariwisata dan Jasa. Hal ini didukung dengan diresmikannya Jembatan Suramadu yang menghubungkan Kota Surabaya dengan bagian timur Kamal. Pembangunan jembatan ini ditujukan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura yang meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Provinsi Jawa Timur. Dengan demikian, dampak pembangunan jembatan ini diharapkan memiliki peran strategis dalam peningkatan kegiatan ekonomi, distribusi barang dan jasa serta kegiatan pariwisata yang merupakan bagian pembangunan Kota Megapolitan Surabaya. Luasnya wilayah pesisir di Kabupaten Bangkalan menjadikan wilayah kabupaten ini memiliki sumberdaya perikanan dan kelautan yang melimpah. Sektor perikanan meliputi perikanan laut dan darat. Syah (2010) mengatakan bahwa sektor perikanan kabupaten bangkalan didukung oleh cangkupan wilayah laut yang luas dan keberadaan sentra penangkapan ikan dan perikanan darat yang tersebar di sepanjang garis pantainya. Komoditas perikanan tangkap antara lain adalah udang, cumi-cumi, ikan tongkol, layang, kakap, rajungan dan ikan pari. Sedangkan produksi perikanan darat terdiri dari ikan mas, tawes dan udang windu. Panjang garis pantai di Kabupaten Bangkalan memberikan peluang berkembangnya potensi pariwisata dan rekreasi. Terdapat beberapa destinasi wisata menarik seperti Galangan Kapal, Mercusuar, Petilasan Jokotole, Perairan mulai dari Jembatan Suramadu hingga Sembilangan, DAS Gladag Lanjang, Pantai Rongkang dan beberapa pantai disekitaran kaki Jembatan Suramadu. Icon DISKANLA JATIM 11

21 Jembatan terpanjang se-asia Tenggara ini turut menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Madura. Sektor pesisir lainnya yang kian berkembang yakni produksi garam. Produksi garam di Kabupaten Bangkalan baru dimulai pada tahun 2013, yaitu pada saat harga garam naik, sebagian nelayan akhirnya memilih menjadi petani garam dibandingkan melaut atau membudidaya rumput laut. Luas lahan garam di Kabupaten Bangkalan mencapai 155,6 hektare tersebar lima kecamatan yakni, Kecamatan Tanjung Bumi, Sepuluh, Klampis, Kamal dan Kecamatan Kwanyar. Mata pencaharian masyarakat pesisir di sektor perikanan maupun pertanian turut memberikan berpengaruh terhadap pembentukan karakter pada kehidupan sosial dan budaya masyarakat, misalnya dengan adanya berbagai ritual dan perkumpulan yang bersifat keagamaan mulai dari yang bersifat harian seperti pengajian maupun yang bersifat peringatan hari besar agama atau peringatan hari bersejarah lainnya. Budaya yang terdapat di Kabupaten Bangkalan terkait dengan adanya mushola atau tempat beribadah di rumah setiap muslim serta adanya budaya karapan sapi yang kental di Kabupaten Bangkalan. Nuansa keagamaan Islam yang kental di Kabupaten Bangkalan sebagai akibat dari agama Islam menjadi agama mayorits masyarakat di wilayah ini. Pesisir Bangkalan memiliki permasalahan dari segi masyarakat, faktor alam maupun permasalahan akibat faktor antropogenik. Permasalahan yang telah lama dibicarakan dalam beberapa media massa adalah konflik antar nelayan hingga terjadi pertumpahan darah. Namun akhir-akhir ini nampaknya konflik antar nelayan telah menipis seiring dengan meningkatnya dan meluasnya pengetahuan dan pendidikan masyarakat. Sedangkan permasalahan yang dihadapi masyarakat pesisir Bangkalan akibat faktor alam adalah kenaikan paras air laut sebagai efek dari pemanasan global (Global warming) yang diperparah dengan perubahan garis pantai. 12 DISKANLA JATIM

22 Siswanto et al (2010), dalam hasil penelitiannya menyebutkan bahwa berdasarkan perhitungan dan analisa refraksi, pengamatan lapangan, analisa citra Landsat dan analisa perubahan garis pantai disebabkan karena transformasi gelombang akibat perubahan kontur bathimetri sejajar garis pantai, terutama pada lingkungan dengan daya dukung yang rendah akibat rusaknya perlindungan alamiah, berupa penipisan ketebalan vegetasi mangrove. Tingkat kerentanan terhadap tingginya paras air laut berpotensi terjadi di Kecamatan Kwarnyar, Arosbaya dan Sepulu, mengingat pesisir tiga kecamatan tersebut memiliki banyak aktivitas pertambakan yang turut meningkatkan kerentanan. Faktor antropogenik yang berpotensi mengakibatkan konflik yang besar adalah beratnya tekanan eksploitasi sumberdaya pesisir serta pesatnya laju pencemaran, secara gradual yang dipengaruhi oleh masuknya limbah baik domestik maupun industri yang mengakibatkan penurunan kualitas perairan dan produktivitas ekosistem (Syah, 2010). Seperti halnya kasus overfishing di Perairan Kwanyar, dimana perairan ini termasuk dalam perairan Selat Madura yang memiliki luas km 2. Perairan ini merupakan kawasan pantai semi tertutup dan sempit dengan potensi sumber daya yang relatif terbatas yang dieksploitasi oleh banyak nelayan (over crowded) dengan karakteristik armada penangkapan skala kecil. Pemanfaatan sumberdaya perikanan Selat Madura menunjukkan kondisi pemanfaatan ikan pelagis dan ikan demersal yang mengindikasikan telah terjadi over-exploited dimana jumlah armada penangkapan ikan telah melampaui jumlah yang seharusnya diijinkan. DISKANLA JATIM 13

23 KECAMATAN KAMAL Nama Desa : Tajungan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gili Anyar dan Desa Banyuajuh Barat : Selat Madura Utara: Desa Gili Barat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.69 km - Jumlah KK : 753 jiwa - Laki-laki : 984 jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Gili Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gili Ayar Selatan : Desa Tajungan Barat : Selat madura Utara: Desa Telang c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.62 km - Jumlah KK : 530 jiwa - Laki-laki : 792 jiwa - Perempuan : 856 jiwa Nama Desa : Banyu Ajuh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kebun Barat : Selat Madura Utara: Desa Gili Anyar dan Desa Tajungan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.70 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Tanjung Jati a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batuparon Barat : Desa Kebun 14 DISKANLA JATIM

24 Utara: Desa Gili Barat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.70 km - Jumlah KK : 675 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Kebun a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tanjung Jati Barat : Desa banyuajuh Utara: Desa Gili Barat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 4.12 km - Jumlah KK : 978 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Telang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pendebah Selatan : Desa Gili Barat Barat : Sealt Madura Utara: Kecamatan Socah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3 km - Jumlah KK : 737 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Kamal a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kebun Barat : Desa Banyuajuh Utara: Desa Gili Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.82 km - Jumlah KK : 737 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 15

25 KECAMATAN SOCAH Nama Desa : Pernajuh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Socah Selatan : Desa Darkiring Barat : Selat Madura Utara: Desa Kramat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.85 km - Jumlah KK : 295 jiwa - Laki-laki : 592 jiwa - Perempuan : 614 jiwa Nama Desa : Dakiring a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Petaongan dan Desa Juanyar Barat : Selat Madura Utara: Desa Pernajuh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.2 km - Jumlah KK : 741 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Junganyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura Utara: Desa Dakiring c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 4.25 km - Jumlah KK : 889 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Socah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bulu Selatan : Desa Bulu Barat : Selat Madura Utara: Desa Dakiring 16 DISKANLA JATIM

26 d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.33 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 71 jiwa Nama Desa : Buluh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pendabah Selatan : Desa Telang Barat : Selat Madura Utara: Desa Socah c. Topografi desa : d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.30 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 71 jiwa DISKANLA JATIM 17

27 KECAMATAN LABANG Nama Desa : Kesek a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pangpong Barat : Kecamatan Kamal Utara: Desa Labang c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.26 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Sukolilo Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sukolilo Timur Barat : Desa Pangpong Utara: Desa Be engas c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.27 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Sukolilo Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Kwanyar Barat : Desa Sukolilo Barat Utara: Desa Bumiaji c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.56 km - Jumlah KK : 892 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 18 DISKANLA JATIM

28 KECAMATAN BANGKALAN Nama Desa : Sembilangan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kramat Selatan : Kecamatan Socah Barat : Selat Madura Utara: Desa Ujung Piring c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.93 km : 5 mdpl - Jumlah KK : 251 jiwa - Laki-laki : 455 jiwa - Perempuan : 575 jiwa Nama Desa : Ujung Piring a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kramat Selatan : Desa Sembilngan Barat : Selat Madura c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 4.68 km : 5 mdpl - Jumlah KK : 374 jiwa - Laki-laki : 819 jiwa - Perempuan : 873 jiwa Nama Desa : Mertajasah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Mlajah Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Kramat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2 km : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 19

29 Nama Desa : Mlajah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kemayoran Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Mertajasah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.09 km : 5 mdpl - Jumlah KK : 336 jiwa - Laki-laki : 626 jiwa - Perempuan : 668 jiwa Nama Desa : Kemayoran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kraton Selatan : Desa Mlajah Barat : Desa Mertajasah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.42 km : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Pangeranan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Penjagaan Selatan : Desa Keraton Barat : Selat Madura c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.23 km : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 20 DISKANLA JATIM

30 Nama Desa : Pejagan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bancoran Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Pangeranan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.63 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Bancaran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sabiyan Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Penjagaan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.4 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Sabiyan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gebang Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Banceran d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.92 km : 5 mdpl - Jumlah KK : 627 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 21

31 Nama Desa : Gebang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Burneh Selatan : Kecamatan Socah Barat : Desa Sembiyan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.88 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : 583 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 22 DISKANLA JATIM

32 KECAMATAN TANJUNGBUMI Nama Desa : Bumi Anyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kabupaten Sampang Selatan : Desa Tambakpocok Barat : Desa Paseseh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 5.3 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Paseseh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bumianyar Selatan : Desa Larangan Timur dan Desa Bungkeng Barat : Desa Telaga Biru c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.64 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Telaga Biru a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Paseseh Selatan : Desa Banjangdaja Barat : Desa Macajah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.63 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Tanjung Bumi DISKANLA JATIM 23

33 a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Peseseh Selatan : Desa Telaga Biru Barat : Desa Macajeh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.33 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Macajah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tanjungbumi Dan Desa telaga Biru Selatan : Desa Bandangdaja Barat : DesaTlango c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.88 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Tlangoh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Macajah Selatan : Desa Tanggungguh Barat : Desa Banyusangka c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : 874 jiwa - Perempuan : 917 jiwa 24 DISKANLA JATIM

34 Nama Desa : Banyu Sangka a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tlango Selatan : Desa Paseseh Barat : Kecamatan Sepuluh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.44 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Aengtabar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Macajah Selatan : Desa Tagungguh Barat : Desa Tlango c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.10 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : 826 jiwa - Perempuan : 814 jiwa DISKANLA JATIM 25

35 KECAMATAN SEPULUH Nama Desa : Maneron a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sepuluh dan Desa Klabetan Selatan : Desa Maneron Barat : Kecamatan Klampis c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.51 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : 854 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Sepuluh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Prancak dan Desa Baylor Selatan : Desa Klebetan Barat : Desa Maneron c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.94 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Prancak a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Baylor dan Desa Labuhan Selatan : Desa Baylor Barat : Desa Sepuluh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.32 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : 909 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 26 DISKANLA JATIM

36 Nama Desa : Labuhan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa lambung Paseser dan Desa Tanagura Timur Selatan : Desa Tanagura Barat Barat : Desa Labuhan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.56 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : 211 jiwa - Laki-laki : 345 jiwa - Perempuan : 464 jiwa Nama Desa : Lembung Paseser a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur :Kecamatan Tanjung Bumi Selatan : Desa Tanagura Timur Barat : Desa Labuhan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.08 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl - Jumlah KK : 263 jiwa - Laki-laki : 520 jiwa - Perempuan : 593 jiwa DISKANLA JATIM 27

37 KECAMATAN KLAMPIS Nama Desa : Tolbuk a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Muara Selatan : Desa Muara Barat : Selat Madura Utara: Desa Ko ol c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.21 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 410 jiwa - Laki-laki : 755 jiwa - Perempuan : 850 jiwa Nama Desa : Muarah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Polongan Selatan : Desa Tengket Barat : Selat Madura Utara: Desa Tolbuk c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.77 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 800 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Larangan Glintong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Manero Selatan : Desa Payaksagan Barat : Desa Manonggal c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.39 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 28 DISKANLA JATIM

38 Nama Desa : Larangan Sorjan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Larangan Glintong Selatan : Desa Manonggal Barat : Desa Tenggun Dajjah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.62 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 760 jiwa - Laki-laki : 940 jiwa - Perempuan : 980 jiwa Nama Desa : Tenggun Daya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Larangan Sorjan Selatan : Desa Klampis Barat : Desa bulung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.34km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Ko'ol a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tobaddung Selatan : Desa Tolbuk Barat : Selat Madura c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 5.08 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 820 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 29

39 Nama Desa : Tobaddung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Trogan Selatan : Desa Ko ol Barat : Selat Madura Utara: Desa Mrandung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.57 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 570 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Mrandung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Buluk Selatan : Desa Tobaddung Barat : Selat Madura Utara: Selat madura c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 4.79 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 612 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Buluk Agung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bator Selatan : Desa Bulung Barat : Desa Mrandung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.74 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 30 DISKANLA JATIM

40 Nama Desa : Bator a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tenggun Dajah Selatan : Desa tenggun Dajah Barat : Desa Buluk Agung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.60 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Klampis Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Klampis Timur Selatan : Desa Bator Barat : Desa Bator c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.88 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 910 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Klampis Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tenggun Dajah Selatan : Desa Bator Barat : Desa Klampis Barta c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.97 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : 725 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 31

41 KECAMATAN KWANYAR Nama Desa : Tebul a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kwanyar Barat Barat : Kecamatan Labang Utara: Desa Ketetang c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.08 km - Jumlah KK : 567 jiwa - Laki-laki : 833 jiwa - Perempuan : 892 jiwa Nama Desa : Kwanyar Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pesanggrahan Barat : Desa Tebul Utara: Desa Ketetang dan Desa Pesangrahan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.17 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Pasanggrahan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Karangentang Barat : Desa Kwanyar Barat Utara: Desa Mormbuh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.49 km - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Karanganyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batah Barat 32 DISKANLA JATIM

42 Barat : Desa Karangentang Utara: Desa Paoran c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.9 km - Jumlah KK : 461 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Batah Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batah Timur Barat : Desa karanganyar Utara: Desa Janteh c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.17 km - Jumlah KK : 886 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Batah Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Modung Barat : Desa Batah Barat Utara: Desa Janten c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.62 km - Jumlah KK : 904 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 33

43 KECAMATAN MODUNG Nama Desa : Pangpajung a. Letak astronomis : BT LS b. Batas desa Timur : Desa Paterman Barat : Desa Serabi barat Utara: Desa Serabi Timur c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.16 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : 890 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Patereman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Keacamatan Sreseh Kab. Sampang Barat : Desa Pangpajung Utara: Desa Serabi Timur dan Desa Kolla c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.38 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Serabi Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pangpajung Barat : Desa Pateteng Utara: Kecamatan Blegah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.75 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 71 jiwa 34 DISKANLA JATIM

44 Nama Desa : Patengteng a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Serabi Barat Barat : Desa Suwu an Utara: Kecamatan Blegah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.56 km e. Ketinggian dari laut : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 71 jiwa Nama Desa : Langpanggang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pateteng Barat : Desa Suwu an Utara: Desa Suwu an dan Desa Pateteng c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.8 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : 645 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Suwaan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pateteng dan Desa langpanggang Barat : Desa Brakas Dajah Utara: Kecamatan Blegah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.8 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 35

45 Nama Desa : Modung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Suwu an Barat : Desa Karanganyar Utara: Desa Brakas Dajah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.99 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : 871 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Karang Anyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Modung Barat : Kecamatan Kwanyar Utara: Desa Brakasdajah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.7 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 36 DISKANLA JATIM

46 KECAMATAN AROSBAYA Nama Desa : Lajing a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Balung Selatan : Kecamatan Burneh Barat : Laut Jawa Utara: Desa Tengket c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.91 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Tengket a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Buduran Selatan : Desa Lajing Barat : Laut Jawa Utara: Kecamatan Klampis c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.4 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl - Jumlah KK : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 37

47 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOL. III KEPULAUAN MADURA BAB III PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN SUMENEP 38 DISKANLA JATIM

48 Kabupaten Sumenep terletak di ujung timur Kepaulauan Madura. Kabupaten ini memiliki keunikan bentuk wilayahnya karena terdiri dariwilayah daratan dengan pulau yang tersebar sebanyak 126 pulau. Secara astronomis, kabupaten ini terletak pada koordinat '54" '48" Bujur Timur dan 4 55'-7 24' Lintang Selatan. Sejumlah 38% dari jumlah keseluruhan pulau (48 pulau), merupakan pulau berpenghuni, sisanya merupakan pulau yang tidak berpenghuni. Wilayah daratan memiliki luasan 1.146,927 Km 2 (54,79%) terbagai atas 18 Kecamatan. Sedangkan wilayah kepulauan memiliki luasan 946,531 Km 2 (45,21%) terbagi atas 9 Kecamatan. Berikut ini adalah peta letak desa pesisir di Kabupaten Sumenep: Gambar. Desa Pesisir di Kabupaten Sumenep Pulau Karamian di Kecamatan Masalembu adalah pulau terluar di bagian utara yang berdekatan dengan Kalimantan Selatan. Pulau ini dapat ditemput dengan jarak ± 151 Mil dari Pelabuhan Kalianget, sedangkan Pulau Sakala DISKANLA JATIM 39

49 merupakan pulau terluar di bagian timur yang berdekatan dengan Pulau Sulawesi. Pulau Sakala dapat ditempuh sejauh ± 165 Mil dari Pelabuhan Kalianget. Batas Kabupaten Sumenep adalah sebagai berikut: sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura dan Laut Bali, sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan dan sebelah timur berbatasan dengan Laut Jawa dan Laut Flores (BAPPEDA JATIM, 2013) Kabupaten Sumenep memiliki wilayah perairan yang luas, dengan panjang pantai 577,76 km memiliki potensi perikanan dan kelautan yang sangat besar. Rata-rata produksi perikanan dan kelautan per tahun yang untuk penangkapan ikan laut sekitar mencapai ,6 ton, sedangkan produksi perikanan budidaya sekitar ton. Komoditas perikanan tangkap berupa ikan kerapu (di Kecamatan Sapeken dan Kangayan); udang dan lobster dari Kecamatan Arjasa, Kangayan, Sapeken, Masalembu, Ra as, Gayam, Nonggunong, Talango dan rumput laut dari Kecamatan Bluto, Saronggi, Giligenting, Pasongsongan, Ambunten, Batuputih, Dungkek, Kangayan, Sapeken, Masalembu. Selain itu, Kabupaten Sumenep merupakan produksi kerang mutiara, tepatnya di wilayah perairan Kecamatan Sapeken, Kangean (terutama di perairan Pulau Paliat, Pulau Sapungkur dan Pulau Saobi). Hasil perikanan tangkap tidak hanya dijual dalam bentuk ikan segar, namun juga dijual dalam bentuk olahan ikan kering, ikan asapan dan terasi. Terdapat delapan kecamatan yang diprioritaskan untuk pengembangan industri pengolahan perikanan di Kabupaten Sumenep. Delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Dungkek, Sapeken, Ambunten, Pragaan, Masalembu, Raas, Pasongsongan dan Kecamatan Nonggunong. Keberadaan pulau-pulau kecil di Kabupaten Sumenep membuat potensi pariwisata kabupaten ini harus digalakkan. Wisata andalan Kabupaten Sumenep 40 DISKANLA JATIM

50 adalah Pantai Lombang dan Pantai Slopeng. Pemanfaatan sektor ini akan membuat Sumenep menjadi kawasan yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Kepulauan Kangean memiliki daya tarik wisata berupa keindahan pantai dan terumbu karangnya yang terdapat di Pulau Kangean, Pulau Paliat, dan Pulau Sepanjang. Promosi menjadi bagian yang penting menjelang diberlangsungkannya International event di Kepulauan tersebut. Pulau Sapeken memiliki dataran terumbu karang yang cukup landai dan pada sisi tubir mulai terjadi penurunan kemiringan dasar perairan yang cukup curam. Rata-rata jarak pesisir pantai hingga tubir berkisar antara 250 meter yang paling dekat hingga berjarak 800 meter yang paling jauh. Kondisi arus di sekitar pulau di pengaruhi oleh pergerakan arus dari Samudera Indonesia yang melalui Selat Bali menuju perairan Laut Jawa ataupun sebaliknya. Gambar 3. Kondisi Penutupan Terumbu Karang Di Bagian Barat Sapeken Terumbu karang yang terlihat pada gambar di atas masih dalam kondisi yang cukup baik untuk di manfaatkan dan dijaga kelestariannya. Kementerian Perikanan dan Kelautan (2012) menyebutkan bahwaq kondisi terumbu karang pada bagian barat ini cukup menarik untuk dikelola lebih lanjut dalam kaitan konservasi maupun pemanfaatan. Terlepas dari kondisi terumbu karang yang baik, ancaman dan kerusakan terumbu karang secara alami maupun oleh manusia DISKANLA JATIM 41

51 hampir ditemukan pada semua bagian pengamatan dari Pulau Sapeken, namun penambangan karang dan penambangan pasir yang dilakukan oleh masyarakat lebih banyak pada bagian selatan dan utara pulau. Sedangkan kegiatan penambangan pasir dan batu karang di lakukan untuk membangun rumah-rumah penduduk yang terlihat semakin padatnya wilayah pemukiman di Pulau Sapeken. Ancaman lain di Pulau Sapeken adalah pencurian ikan atau ilegal fishing kerap terjadi pada wilayah sekitar pulau baik oleh nelayan tradisional daerah lain ataupun nelayan dengan armada kapal yang besar seperti kapal dengan alat tangkap purseine yang menurut pengakuan masyarakat setempat ikut melakukan penangkapan ikan secara ilegal dan turut andil dalam kerusakan terumbu karang di Sapeken. (Kementerian Perikanan dan Kelautan, 2012) Prioritas pengembangan kepulauan di Sumenep yang utama adalah sarana dan prasarana transportasi, mengingat bentuk wilayahnya kepulauan. Bidang transportasi akan mendukung banyak aspek, seperti peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pengembangan pariwisata. Gambar. Pantai Pulau Manok 42 DISKANLA JATIM

52 KECAMATAN SARONGGI Nama Desa : Kebundadap Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Tanjung Barat : Desa Langsar Utara: Desa Kebundadap Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.66 km : 887 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 96 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 16 unit Nama Desa : Pagarbatu a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tanjung Barat : Selat Madura Utara: Desa Langsar d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.18 km : jiwa - Laki-laki : 188 jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 218 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 57 unit Nama Desa : Tanjung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Pagarbatu Utara: Desa Kebundadap Timur d. Luas desa : 1290 Ha e. Panjang garis pantai : 9.5 km DISKANLA JATIM 43

53 : 986 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 196 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 46 unit 44 DISKANLA JATIM

54 KECAMATAN GILIGENTENG Nama Desa : Galis a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gedugan Barat : Selat Madura Utara: Desa Aenganyar d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.16 km : 40 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 135 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 59 unit Nama Desa : Gedungan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Galis Utara: Desa Bringsang d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 40 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 146 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 86 unit Nama Desa : Bringsang a. Letak astronomis : LS Bt b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Bringsang Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha DISKANLA JATIM 45

55 e. Panjang garis pantai : 4.03 km : 26 mdpl : 762 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 114 jiwa III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 74 unit Nama Desa : Aenganyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bringsang Selatan : Desa Galis Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.24 km : 40 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 109 jiwa III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 72 unit Nama Desa : Lombang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lapa Taman Selatan : Desa Taman Sare Barat : Desa Bilangan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 8.10 km : 40 mdpl : jiwa 46 DISKANLA JATIM

56 - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 74 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 50 Nama Desa : Jate a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lombang Barat : Desa Banmaleng Utara: Desa Banmaleng d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.49 km : 20 mdpl : 641 jiwa - Laki-laki : 963 jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 89 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 40 unit Nama Desa : Banbaru a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lombang Selatan : Desa Jate Barat : Desa Banmaleng d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.51 km : 20 mdpl : 708 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 84 jiwa III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 35 unit DISKANLA JATIM 47

57 Nama Desa : Banmaleng a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jate dan Desa Banbaru Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.02 km : 32 mdpl : 926 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 106 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 50 unit 48 DISKANLA JATIM

58 KECAMATAN TALANGO Nama Desa : Padike a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Cabiya Barat : Selat madura Utara: Desa Talngo d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.18 km : 20 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 213 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 109 rumah tangga II Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 72 unit Nama Desa : Cabbiya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Essang Barat : Desa Padike Utara: Desa Gapurana d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.49 km : 49 mdpl : 961 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 170 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 90 rumah tangga DISKANLA JATIM 49

59 Nama Desa : Essang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kombang Barat : Desa Cabiya Utara: Desa Palasa d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.5 km : 41 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 93 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 62 rumah tangga Nama Desa : Kombang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Essang Utara: Desa Poteran d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.86 km : 16 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 361 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 260 rumah tangga 50 DISKANLA JATIM

60 Nama Desa : Poteran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Kombang Barat : Desa Palasa d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.18 km : 14 mdpl : 1,528 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 297 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 200 rumah tangga Nama Desa : Palasa a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Poteran Selatan : Desa Essang Barat : Desa Gapurana d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.63 : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 132 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 17 rumah tangga DISKANLA JATIM 51

61 Nama Desa : Gapurana a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Palasa Selatan : Desa Cabiya Barat : Desa Talango d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.42 km : 12 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 116 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 63 rumah tangga Nama Desa : Talango a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gapurana Selatan : Desa Padike Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.78 km : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 50 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 12 rumah tangga 52 DISKANLA JATIM

62 KECAMATAN KALIANGET Nama Desa : Pinggirpapas a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Sealt Madura Barat : Desa Nambakor Utara: Desa Karanganyar d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.74 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 119 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 170 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 65 unit Nama Desa : Karang Anyar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Pinggirpipis Barat : Desa Gunggung Utara: Desa Marengan Laok d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.53 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 356 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 78 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 20 unit DISKANLA JATIM 53

63 Nama Desa : Marenganlaok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Karanganyar Barat : Desa Pabian Utara: Desa Kertasada d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.09 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 197 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 51 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 18 unit Nama Desa : Kertasada a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Marengan Laok Barat : Desa Marengan Daya Utara: Desa Kalianget Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.07 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 254 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 108 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 26 unit 54 DISKANLA JATIM

64 Nama Desa : Kalianget Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kalianget Barat Barat : Desa Kalimook d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.99 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 77 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 33 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 10 unit Nama Desa : Kalianget Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Sealat Madura Selatan : Selat madura Barat : Desa Kalianget Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.7 km : 3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 109 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 84 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 25 unit DISKANLA JATIM 55

65 KECAMATAN PRAGAAN Nama Desa : Keduara Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sendang dan Desa Rombasan Barat : Kabupaten Pamekasan Utara: Kabupaten Pamekasan dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.69 km : 25 mdpl : 847 jiwa - Laki-laki : 1.341jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 84 rumah tangga III Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 25 unit Nama Desa : Sendang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sentol Daja Barat : Desa Kaduara Timur Utara: Desa Rombasan dan Desa Sento Laok dan Dtaran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.30 km : 5 mdpl : 256 jiwa - Laki-laki : 442 jiwa - Perempuan : 507 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 95 rumah tangga 56 DISKANLA JATIM

66 Nama Desa : Sentol Laok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pakamban Laok Barat : Desa Sendang Utara: Kecamatan Guluk-guluk c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.72 km : 20 mdpl : 316 jiwa - Laki-laki : 454 jiwa - Perempuan : 460 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 10 rumah tangga Nama Desa : Pakambanlaok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jadung Barat : Desa Sento Laok dan Desa Sentol Daja Utara: Desa Pakamban Daja c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa Ha e. Panjang garis pantai : 1.48 km : 5 mdpl : 647 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Jaddung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pragaan Laok dan Desa Pragaan Daja Selatan : Selat amdura Barat : Desa Pakamban Daja dan Desa Pakamban Laok Utara: Kecamatan Guluk-guluk c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.05 km : 450 mdpl : jiwa DISKANLA JATIM 57

67 - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 26 rumah tangga Nama Desa : Pragaanlaok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Preduan Barat : Desa Jeddung Utara: Desa Pragaan Daja dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.87 km : 5 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 16 rumah tangga Nama Desa : Prenduan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Aeng Panas Barat : Desa Prgaan Daja dan Desa Pragaan Laok Utara: Kecamatan Ganding dan Dataran tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.14 km : 200 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 15 rumah tangga Nama Desa : Aengpanas a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Karduluk Barat : Desa Prenduan Utara: Kecaatan Ganding dan Dataran sedang 58 DISKANLA JATIM

68 d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.38 km : 150 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 172 rumah tangga Nama Desa : Karduluk a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Bluto Barat : Desa Aeng Panas Utara: Kecamatan Ganding c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.56 km : 350 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 31 rumah tangga DISKANLA JATIM 59

69 KECAMATAN BLUTO Nama Desa : Gulukmanjung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kapedi Barat : Kecamatan Pragaan Utara: Desa Kapedi c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.44 km : 350 mdpl : 655 jiwa - Laki-laki : 764 jiwa - Perempuan : 862 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 22 rumah tangga Nama Desa : Kapedi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pekandangan Barat Barat : Desa Guluk Manjung Utara: Kecamatan Sraonggi dan Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.37 km : 375 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Pakandangan Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pekandangan Tengah Barat : Desa Pekandangan Barat Utara: Desa Gilang dan Desa Erabu c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.38 km : 400 mdpl 60 DISKANLA JATIM

70 : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 291 rumah tangga Nama Desa : Pakandangan Tengah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pekandangan Sangra Barat : Pekandangan Barat Utara: Desa Sera Tengah Dan Desa Serah Barat c. Topografi desa : Dtaran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.23 km : 375 mdpl : 561 jiwa - Laki-laki : 812 jiwa - Perempuan : 820 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 75 rumah tangga Nama Desa : Pakandangan Sangra a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Aeng Dake Barat : Desa Pekandangan Tengah Utara: Desa Sera Timur Dan Sera Tengah c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.31 km : 425 mdpl : 781 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 20 rumah tangga DISKANLA JATIM 61

71 Nama Desa : Aengdake a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Aengbaja Kenek Barat : Desa Pekandangan Sangra Utara: Desa Karang Cempaka c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.03 km : 300 mdpl : 814 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 22 rumah tangga Nama Desa : Aengbaja Kenek a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bluto Barat : Desa Aeng Daka Utara: Desa Masaran dan Desa Baja Raja c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.02 km : 200 mdpl : 915 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 28 rumah tangga Nama Desa : Bluto a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lobuk Barat : Desa Aengbaja Kenek Utara: Desa Bumbungan c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.38 km : 175 mdpl 62 DISKANLA JATIM

72 : 761 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 13 rumah tangga Nama Desa : Lobuk a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Saronggi Barat : Desa Bluto Utara: Kecamatan Saronggi c. Topografi desa : Dataran Sedang d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.59 km : 150 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa DISKANLA JATIM 63

73 KECAMATAN ARJASA Nama Desa : Batuputih a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lembayangan Barat : Desa Sumber Arjasa Utara: Desa Timurjang-jang dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 5 mdpl : 393 jiwa - Laki-laki : 457 jiwa - Perempuan : 470 jiwa - Nelayan : 28 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 189 rumah tangga Nama Desa : Bilisbilis a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa kalikatak Selatan : Desa Sumber nangka Barat : Selat Jawa Utara: Selat Jawa c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 20 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 60 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 35 rumah tangga 64 DISKANLA JATIM

74 Nama Desa : Saobi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 5 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 148 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 410 rumah tangga Nama Desa : Cangkraman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Torjek Barat : Desa Lembayangan Utara: Desa Jukong - Jukong dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 7.54 km : 5 mdpl : 231 jiwa - Laki-laki : 319 jiwa - Perempuan : Nelayan : 55 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 65 rumah tangga DISKANLA JATIM 65

75 Nama Desa : Sawahsumur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Arjasa Barat : Desa Paseraman Utara: Desa Dandung c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.45 km : 35 mdpl : 960 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 31 rumah tangga Nama Desa : Paseraman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Swah Sumur Barat : Desa Gelaman Utara: Desa Kali Anyar c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.09 km : 30 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 10 rumah tangga 66 DISKANLA JATIM

76 Nama Desa : Duko a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kalisangka Selatan : Desa Kali anyer Barat : Desa Blibis c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.18 km : 23 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 56 jiwa Nama Desa : Kolokolo a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Buddi Barat : Desa Angkatan Utara: Desa Duko c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 15 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 14 jiwa DISKANLA JATIM 67

77 Nama Desa : Angkatan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kolo-kolo Barat : Selat Madura Utara: Desa Laokjang-jang dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 9.6 km : 10 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 157 jiwa Nama Desa : Kalisangka a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Duko Selatan : Desa Laok jang-jang Barat : Selat Madura Utara: Desa Bili-bilis d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.9 km : 5 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 242 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 95 rumah tangga 68 DISKANLA JATIM

78 Nama Desa : Kalikatak a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Angon-angon Selatan : Desa Kali Anyer Barat : Desa Duko c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.56 km : 25 mdpl : 2,679 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 115 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 23 rumah tangga Nama Desa : Angonangon a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sambakati Selatan : Desa kalianyer Barat : Desa Kalikatak c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.3 km : 25 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 25 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 62 rumah tangga DISKANLA JATIM 69

79 Nama Desa : Pabian a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dandung Selatan : Desa Paseraman Barat : Desa Sambakati d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 6.11 km : 5 mdpl : 513 jiwa - Laki-laki : 496 jiwa - Perempuan : 578 jiwa - Nelayan : 83 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 28 rumah tangga Nama Desa : Daandung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Timur Jang-jang Selatan : Desa Swah Sumur Barat : Desa Pabiyan Utara: Sela Madura dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3 km : 40mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 107 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 25 rumah tangga 70 DISKANLA JATIM

80 Nama Desa : Timurjanjang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jukong - Jukomng Selatan : Desa Batuputih Barat : Desa Dandung dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.4 km : 40 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 122 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 31 rumah tangga Nama Desa : Jukongjukong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Torjek Selatan : Desa Cangkraman Barat : Desa Timurjang-jang dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.04 : 40 mdpl : 526 jiwa - Laki-laki : 601 jiwa - Perempuan : 631 jiwa - Nelayan : 32 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 46 rumah tangga DISKANLA JATIM 71

81 Nama Desa : Buddi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gelaman Barat : Desa Kolo-Kolo Utara: Desa Kali Anyar d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 5 mdpl : 896 jiwa - Laki-laki : 999 jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 24 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 915 rumah tangga Nama Desa : Gelaman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pajanager Barat : Desa Buddi Utara: Desa Paseraman c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 30 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 12 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 7 rumah tangga 72 DISKANLA JATIM

82 Nama Desa : Pajanangger a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura Utara: Desa Gelaman d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 10 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 107 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 4 rumah tangga Nama Desa : Kangayan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Selat Bali Barat : Desa Torjek Utara:Selat Madura dan Dataran Renadah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 45 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 259 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 70 rumah tangga DISKANLA JATIM 73

83 Nama Desa : Toerjek a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kangayan Barat : Desa Jukong- Jukong dan Desa Cangkraman dan Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 45 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 83 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 56 rumah tangga Nama Desa : Tembayangan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura c. Topografi desa : Dataran Rendah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 25 mdpl : 231 jiwa - Laki-laki : 319 jiwa - Perempuan : 411 jiwa - Nelayan : 55 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 44 rumah tangga 74 DISKANLA JATIM

84 KECAMATAN BATUPUTIH Nama Desa : Juruandaya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa jangkong Selatan : Desa Juruan Daya Barat : Desa Badur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 7.22 km : 250 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 196 rumah tangga c. Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Tangkap : 46 unit Nama Desa : Badur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Juruan Daya Selatan : Desa Dang-gedang Barat : Desa Dang-gedang c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.24 km : 250 mdpl : 551 jiwa - Laki-laki : 677 jiwa - Perempuan : 805 jiwa - Nelayan : 6 jiwa DISKANLA JATIM 75

85 Nama Desa : Gedanggedang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Badur Selatan : Desa Aeng Merah Barat : Desa Batuh Putih Daya c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.48 km : 250 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 10 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 25 rumah tangga Nama Desa : Batuputih Daya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dang-gedang Selatan : Desa Batu Putih Laok Barat : Desa Bantelan c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.02 km : 250 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 7 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 18 rumah tangga 76 DISKANLA JATIM

86 Nama Desa : Bantelan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batu Putih Daya Selatan : Desa Larangan Barma Barat : Desa Sergang c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.72 km : 150 mdpl : 693 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 27 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 39 rumah tangga Nama Desa : Sergang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bantelan Selatan : Desa Bulaan Barat : Desa Bulaan c. Topografi desa : Dataran Tinggi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.50 km : 250 mdpl : 513 jiwa - Laki-laki : 927 jiwa - Perempuan : 983 jiwa - Nelayan : 20 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 71 rumah tangga DISKANLA JATIM 77

87 KECAMATAN SAPEKEN Nama Desa : Sabuntan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 1.5 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 535 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 26 rumah tangga Nama Desa : Paliat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Sealt Bali Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 1.5 mdpl : 901 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 438 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 565 rumah tangga 78 DISKANLA JATIM

88 Nama Desa : Sapeken a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 34.5 km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 147 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 276 rumah tangga Nama Desa : Sapiil a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 451 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 31 rumah tangga DISKANLA JATIM 79

89 Nama Desa : Sepanjang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 53.1 km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 217 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 2189 rumah tangga Nama Desa : Sakala a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 1 mdpl : 706 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 207 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 380 rumah tangga 80 DISKANLA JATIM

90 Nama Desa : Tanjungkiaok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Sepanjang d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 813 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 27 rumah tangga Nama Desa : Pagerungan Kecil a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 6.75 km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 887 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 396 rumah tangga DISKANLA JATIM 81

91 Nama Desa : Pagerungan Besar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 9.63 km : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 787 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 920 rumah tangga 82 DISKANLA JATIM

92 KECAMATAN GAPURA Nama Desa : Karangbudi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Baban Barat : Desa Beraji Utara: Desa Lanjuk d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.37 km : 725 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 53 rumah tangga Nama Desa : Baban a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batudinding b Barat : Desa Karang Budi Utara: Desa Lanjuk d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.02 km : 721 jiwa - Laki-laki : 963 jiwa - Perempuan : 998 jiwa DISKANLA JATIM 83

93 Nama Desa : Batudinding a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gapura Barat : Desa Baban Utara: Desa Lanjuk d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.52 km : 493 jiwa - Laki-laki : 859 jiwa - Perempuan : 925 jiwa Nama Desa : Banjar Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Banjar Timur Barat : Desa Batudinding Utara: Desa Polokloan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.78 km : 721 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 84 DISKANLA JATIM

94 Nama Desa : Banjar Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Polokloan Barat : Desa Banjar Barat Utara: Desa Polokloan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.74 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Gersik Putih a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura Utara: Desa Gapura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 6.17 km : 395 jiwa - Laki-laki : 562 jiwa - Perempuan : 627 jiwa DISKANLA JATIM 85

95 Nama Desa : Andulang a. Letak astronomis : LS BBT b. Batas desa Timur : Desa Longos Selatan : Selat madura Barat : Desa Gresik Putih Utara: Desa Batang-batang Laok d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.32 km : 1000 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Longos a. Letak astronomis : BT LS b. Batas desa Timur : Selatan : Barat : Utara: d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.48 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa 86 DISKANLA JATIM

96 Nama Desa : Grujugan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jadung Barat : Desa Longos Utara: Desa Banuaju Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.93 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Palokloan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gresk Putih Barat : Selat Madura Utara: Desa Tamidung d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.58 km : 608 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 485 rumah tangga DISKANLA JATIM 87

97 KECAMATAN BATANG-BATANG Nama Desa : Lombang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Dungkek Selatan : Desa Taman Sare Barat : Desa Bilangan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.04 km : 40 mdpl : 1229 jiwa - Laki-laki : 1987 jiwa - Perempuan : 1218 jiwa Nama Desa : Bilangan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lombang Selatan : Desa Batang-batang Barat : Desa Dapenda d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.29 km : 31 mdpl : 323 jiwa - Laki-laki : 452 jiwa - Perempuan : 497 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 74 rumah tangga c. Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya - Perikanan tangkap : 50 unit 88 DISKANLA JATIM

98 Nama Desa : Dapenda a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bilangan Selatan : Desa Nyabakan Barat Barat : Desa Legung Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.62 km : 31 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 68 jiwa Nama Desa : Legung Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dapenda Selatan : Desa Batang - batang Barat : Desa Legung Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.95 km : 19 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 411 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 579 rumah tangga DISKANLA JATIM 89

99 Nama Desa : Legung Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Legung Timur Selatan : Desa Nyabakan Barat Barat : Desa Jangkong d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.35 km : 21 mdpl : 630 jiwa - Laki-laki : 991 jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 48 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 776 rumah tangga Nama Desa : Jangkong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Legung Barat Selatan : Desa Kolpo Barat : Desa Juruan Daya d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.12 km : 23 mdpl : 443 jiwa - Laki-laki : 661 jiwa - Perempuan : 735 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 429 rumah tangga 90 DISKANLA JATIM

100 KECAMATAN DUNGKEK Nama Desa : Jadung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Romben Barat Barat : Desa Grujugan Utara: Desa Candi d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.8 km : 25,75 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa Nama Desa : Romben Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Romben Rana Barat : Desa Jadung Utara: Desa Dungkek d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.56 km : 26,50 mdpl : 522 jiwa - Laki-laki : 681 jiwa - Perempuan : 823 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 34 rumah tangga DISKANLA JATIM 91

101 Nama Desa : Romben Rana a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Romben Guna Selatan : Desa Dungkek Barat : Desa Romben Barat Utara: Desa Dungkek d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 27,50 mdpl : 542 jiwa - Laki-laki : 684 jiwa - Perempuan : 831 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 33 rumah tangga Nama Desa : Romben Guna a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bicabbi Barat : Desa Romben Rana Utara: Desa Taman Sare d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.44 km : mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 74 rumah tangga 92 DISKANLA JATIM

102 Nama Desa : Bicabi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dungkek Barat : Desa Romben Guna Utara: Desa Taman Sare d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.28 km : 36 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 143 rumah tangga Nama Desa : Dungkek a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lapalaok Barat : Desa Bicabbi Utara: Desa Bunpenang d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.67 km : 32.5mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 43 rumah tangga DISKANLA JATIM 93

103 Nama Desa : Lapalaok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Lapa Daya d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.5 km : mdpl : 786 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 135 rumah tangga Nama Desa : Lapadaya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lapanlaok Selatan : Desa Dungkek Barat : Desa Lapan Taman d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.32 km : mdpl : 325 jiwa - Laki-laki : 430 jiwa - Perempuan : 445 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 100 rumah tangga 94 DISKANLA JATIM

104 Nama Desa : Lapataman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Lapan laok Selatan : Desa Bunpenang Barat : Kecamatan Batang - Batang d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.06 km : mdpl : 781 jiwa - Laki-laki : 836 jiwa - Perempuan : 972 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 46 rumah tangga Nama Desa : Bancamara a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan Selat Madura : Barat : Selat Madura Utara: Desa Banraas d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.74 km : mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 12 rumah tangga DISKANLA JATIM 95

105 Nama Desa : Banraas a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Bancarama Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 6.16 km : 17 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 261 rumah tangga 96 DISKANLA JATIM

106 KECAMATAN NONGGUNONG Nama Desa : Sokarami Paseser a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Talaga Selatan : Desa Sakorami Timur Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.04 km : 10 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 420 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 146 rumah tangga Nama Desa : Nonggunong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Sono Barat : Desa Sumber Utara: Desa Rosong d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.99 km : 6 mdpl : 583 jiwa - Laki-laki : 693 jiwa - Perempuan : 732 jiwa - Nelayan : 240 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 140 rumah tangga DISKANLA JATIM 97

107 Nama Desa : Rosong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Tanah Merah Barat : Desa Talag d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.73 km : 6 mdpl : 445 jiwa - Laki-laki : 474 jiwa - Perempuan : 573 jiwa - Nelayan : 200 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 134 rumah tangga Nama Desa : Talaga a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Sakorami Timur Barat : Desa Rosong d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.15 km : 4 mdpl : 735 jiwa - Laki-laki : 876 jiwa - Perempuan : 1.89 jiwa - Nelayan : 250 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 87 rumah tangga 98 DISKANLA JATIM

108 Nama Desa : Sonok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Gendang Timur Barat : Desa Gendang Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 15 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 978 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 130 rumah tangga DISKANLA JATIM 99

109 KECAMATAN GAYAM Nama Desa : Gayam a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jambuir Barat : Selat Madura Utara: Desa kalaong d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.41 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 355 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 156 rumah tangga Nama Desa : Pancor a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Prambanan Barat : Desa Gayam Utara: Desa Prambanan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.20 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 250 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 360 rumah tangga 100 DISKANLA JATIM

110 Nama Desa : Prambanan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Pancor Utara: Desa Gendang Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 160 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 324 rumah tangga Nama Desa : Kalowang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Nymaplong Selatan : Desa Jambuir Barat : Selat Madura Utara: Desa Tarebung d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.66 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 46 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 163 rumah tangga DISKANLA JATIM 101

111 Nama Desa : Tarebung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gendang Barat Selatan : Desa kaloang Barat : Selat Madura Utara: Kecamatan Nonggunong d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.68 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 127 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 72 rumah tangga 102 DISKANLA JATIM

112 KECAMATAN RAAS Nama Desa : Ketupat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 6.90 km : 4.8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 270 rumah tangga Nama Desa : Jungkat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa karang Nangka Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.91 km : 4 mdpl : 947 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 128 rumah tangga DISKANLA JATIM 103

113 Nama Desa : Karopah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Karang Nangka Selatan : Desa Karang Nangka Barat : Desa Karang Nangka d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.92 km : 5.3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 36 rumah tangga Nama Desa : Karangnangka a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Alas Malang Barat : Desa Jungkat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3 km : 9.9 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 98 rumah tangga 104 DISKANLA JATIM

114 Nama Desa : Alasmalang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Brakas Selatan : Desa Karang Nangka Barat : Desa Karang Nangka d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.5 km : 8 mdpl : 948 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 58 rumah tangga Nama Desa : Poteran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Brakas Barat : Desa Karang Nangka Utara: Desa Alas Malang c. Topografi desa : Patai d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.36 km : 8.4 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 57 rumah tangga DISKANLA JATIM 105

115 Nama Desa : Brakas a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Potteran d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 6.3 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 81 rumah tangga Nama Desa : Tonduk a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : km : 16.6 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Non-nelayan : 539 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 129 rumah tangga 106 DISKANLA JATIM

116 Nama Desa : Guwaguwa a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.71 km : 6.9 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 400 rumah tangga DISKANLA JATIM 107

117 KECAMATAN PASONGSONGAN Nama Desa : Pasongsongan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Panaongan Selatan : Desa Tempo Timur Barat : Kecamatan Pasean d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.32 km : 14 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 133 rumah tangga Nama Desa : Panaongan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Paddangan Selatan : Desa Soddara Barat : Desa Pasongsongan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.55 km : 10 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 61 rumah tangga 108 DISKANLA JATIM

118 Nama Desa : Padangdangan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ambutten Selatan : Desa Soddara Barat : Desa Panangoan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.31 km : 12 mdpl : 875 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 12 rumah tangga DISKANLA JATIM 109

119 KECAMATAN AMBUTEN Nama Desa : Ambunten Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Ambuten Tengah Selatan : Desa Soddara Barat : Desa Padadangan d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.48 km : 25 mdpl : 889 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 7 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 8 rumah tangga Nama Desa : Ambunten Tengah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ambuten Timur Selatan : Desa Soddara Barat : Desa Ambuten Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.48 km : 25 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 246 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 16 rumah tangga 110 DISKANLA JATIM

120 Nama Desa : Ambunten Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Campor Barat Selatan : Desa Tambak Agung Barat Barat : Desa Ambuten Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.87 km : 7 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 709 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 293 rumah tangga Nama Desa : Tambaagung Tengah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bukabu Selatan :Desa Rubaru Barat : Desa Ambuten Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.56 km : 35 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 789 rumah tangga DISKANLA JATIM 111

121 Nama Desa : Campor Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Campor Timur Selatan : Desa Bukabu Barat : Desa Tambak Agung tengah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.23 km : 10 mdpl : 641 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 20 jiwa Nama Desa : Campor Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Beluk Kenek Selatan : Desa Keles Barat : Desa Campor Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.63 km : 8 mdpl : 318 jiwa - Laki-laki : 398 jiwa - Perempuan : 472 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 36 rumah tangga 112 DISKANLA JATIM

122 Nama Desa : Beluk Ares a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Beluk Raja Selatan : Desa Beluk Kenek Barat : Desa Campor Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.71 km : 8 mdpl : 326 jiwa - Laki-laki : 486 jiwa - Perempuan : 534 jiwa - Nelayan : 4 jiwa Nama Desa : Beluk Kenek a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Beluk Raja Selatan : Desa Batubellak Barat Barat : Desa Campor Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.63 km : 20 mdpl : 527 jiwa - Laki-laki : 659 jiwa - Perempuan : 937 jiwa - Nelayan : 21 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 8 rumah tangga DISKANLA JATIM 113

123 Nama Desa : Beluk Raja a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Slompeng Selatan : Desa Batu Bella Barat Barat : Desa Beluk Kenek d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.18 km : 20 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 391 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 47 rumah tangga 114 DISKANLA JATIM

124 KECAMATAN DASUK Nama Desa : Dasuktimur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Batu Putih Selatan : Desa mantajun Barat : Desa Dasuk Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.5 km : 28 mdpl : 248 jiwa - Laki-laki : 385 jiwa - Perempuan : 380 jiwa - Nelayan : 72 jiwa Nama Desa : Dasukbarat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dasuk Timur Selatan : Desa Dasuk Laok Barat : Desa Kerta timur d. Luas desa : 596 Ha e. Panjang garis pantai : 2.96 km : 37 mdpl : 385 jiwa - Laki-laki : 510 jiwa - Perempuan : 548 jiwa - Nelayan : 26 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 53 rumah tangga DISKANLA JATIM 115

125 Nama Desa : Kertatimur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dasuk Barat Selatan : Desa Jelbudan Barat : Desa Kerta Barat d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.96 km : 73 mdpl : 489 jiwa - Laki-laki : 655 jiwa - Perempuan : 677 jiwa - Nelayan : 29 jiwa Nama Desa : Kertabarat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa kerta timur Selatan : Desa sema an Barat : Desa sema.an d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 0.93 km : 182 mdpl : 499 jiwa - Laki-laki : 671 jiwa - Perempuan : 944 jiwa - Nelayan : 61 jiwa 116 DISKANLA JATIM

126 Nama Desa : Semaan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kerta Barat Selatan : Desa Batubella Timur Barat : Desa Slopeng d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.07 km : 75 mdpl : 600 jiwa - Laki-laki : 899 jiwa - Perempuan : 944 jiwa Nama Desa : Slopeng a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kerta Baratn Selatan : Desa Sama.an Barat : Kecamatan Ambuten d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.22 km : 32 mdpl : 742 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 164 jiwa DISKANLA JATIM 117

127 KECAMATAN MASALEMBU Nama Desa : Sukajeruk a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Masalima d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 5.77 km : 12 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : jiwa Nama Desa : Karamian a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 8.13 km : 7 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 982 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 360 rumah tangga 118 DISKANLA JATIM

128 Nama Desa : Massalima a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sukajeruk Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 4.71 km : 8 mdpl : 544 jiwa - Laki-laki : 612 jiwa - Perempuan : 688 jiwa - Nelayan : 216 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 287 rumah tangga Nama Desa : Masakambing a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.93 km : 8 mdpl : 544 jiwa - Laki-laki : 612 jiwa - Perempuan : 668 jiwa - Nelayan : 216 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 287 rumah tangga DISKANLA JATIM 119

129 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOL. III KEPULAUAN MADURA BAB IV PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN SAMPANG 120 DISKANLA JATIM

130 Kabupaten Sampang secara geografis terletak di antara 113 o o 39 Bujur Timur dan 6 o 05-7 o 13 Lintang Selatan. Batas wilayah Kabupaten ini di sebelah utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pamekasan, sebelah selatan berbatasan dengan Selat Madura, dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bangkalan. Wilayah pesisir Kabupaten Sampang berada di daratan Pulau Madura dan memiliki satu pulau yang terpisah, yakni Pulau Mandangin atau familiar disebut sebagai Pulau Kambing (BAPPEDA JATIM, 2013). Wilayah pesisir di Kabupaten Sampang terletak di tujuh kecamatan, yaitu Kecamatan Banyuates, Ketapang, Sokobanah, Sreseh, Pangarengan, Sampang dan Kecamatan Camplong. Pesisir Kabupaten Sampang merupakan salah satu sentra penghasil garam terbesar di pulau Madura. Namun, sejauh ini potensi tersebut dirasabelum dioptimalkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Sampang. Usaha tambak garam dilakukan secara tradisional dan modern. Masyarakat mengelola usaha tambak garam secara tradisional, sedangkan pengelolaan usaha tambak garam secara modern dilakukan oleh beberapa perusahaan, diantaranya PT Garam (persero) maupun perusahaan swasta lainnya. Pengelolaan usaha tambak garam diharapkan dapat memberikan nilai positif terhadap upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat apabila dilakukan dengan manajemen dan strategi yang baik. Keberadaan tambak garam di Kabupaten Sampang membuka peluang untuk dijadikan salah satu ikon wisata minat khusus. DISKANLA JATIM 121

131 Gambar. Desa Pesisir di Kabupaten Sampang Pulau Mandangin yang merupakan satu-satunya pulau yang terletak di Kabupaten Sampang memiliki potensi wisata bahari dengan ekosistem terumbu karang yang indah. Pengembangan wisata ini perlu mendapat dukungan masyarakat, khususnya dalam menjaga dan melestarikan ekosistem, agar menjadi daerah yang nyaman, aman, dan tenang, sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung (Siswanto dan Nugraha, 2016). 122 DISKANLA JATIM

132 Gambar 4. Pulau Mandangin Sumber: Pulau Mandangin memiliki luas daratan 90,04 Ha. Ukurannya memang tidak terlalu luas di bagian selat Madura, dapat ditempuh dengan menggunakan perahu tradisonal melalui pelabuhan Tanglok selama kurang lebih 90 menit. Pulau ini dikelilingi pasir putih yang indah, Terumbu karang yang mengelilingi pulau Mandangin, serta kehidupan unik masyarakat pulau ini sebagai nelayan dan pengrajin perahu menjadi attaksi wisata bahari yang menarik. Komposisi substrat dasar perairan sekitar Pulau Mandangiin merupakan zona windward dan zona leeward. Menurut Coremap (2006), zona windward merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin, sedangkan zona leeward merupakan sisi yang membelakangi arah datangnya angin. Nilai rata-rata faktor oseanografi pada zona windward dan zona leeward terdapat perbedaan kualitas faktor oseanografi (Muhlis, 2011). Hasil Penelitian dari Guntur, et al (2016), komposisi substrat dasar perairan Pulau Mandangin merupakan daerah fringing reef (terumbu karang tepi). Hal ini menunjukkan bahwa zona leeward mempunyai susunan substrat dasar yang beragam, diantaranya rubble, sand, rock, dead coral, dead coral withal gae, sponge, alga, coral massive, dan coral submassive. DISKANLA JATIM 123

133 Permasalahan ancaman pencemaran dan degradasi lingkungan setelah adanya jembatan Suramadu juga turut menjadi permasalahan yang patut menjari sorotan publik di Kabupaten Sampang. Pembukaan Jembatan suramadu berefek pada naiknya harga lahan di sekitaran jembatan, hingga menjadi peluang adanya konversi lahan dan reklamasi. Beberapa ekosistem mangrove mengalami penurunan covering dan penurunan carrying capacity beberapa pesisir, khususnya wilayah Camplong akibat abrasi air laut di bagian selatan Pulau Madura. Kualitas dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap kegiatan lainnya, seperti budidaya laut. Kabupaten Sampang merupakan salah satu daerah penghasil lorjuk (Solen sp.) terbesar diantara tiga kabupaten di Pulau Madura lainnya (Abida et al., 2013; Wahyuni et al., 2015). Namun sejauh ini, lorjuk belum berhasil dibudidayakan oleh masyarakat sekitar. Permasalah lainnya adalah overlapping pemanfaatan lahan yang menjadi pelik ketika kebutuhan ekonomi masyarakat semakin meningkat. Seperti halnya konversi hutan mangrove yang seharusnya menjadi green belt, menjadi pemukiman maupun industri, hingga berefek pada konflik horizontal pada penentuan dan pemanfaatan wilayah penangkapan ikan. Terlebih, ancaman pencemaran perairan dari pembuangan limbah industri memperkuat asumsi bahwa ptelah terjadi penurunan carryng capacity di pesisir selatan Pulau Madura. 124 DISKANLA JATIM

134 KECAMATAN CAMPLONG Nama Desa : Taddan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Banjar Talela Barat : Desa Banyu Anyar Utara: Desa Gunung Maddah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.50 km e. Ketinggian dari : 22 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 37 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 7 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Gillnet, Tremelnet, Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 4 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 7130 unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) Nama Desa : Banjar Talela a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tambaan Barat : Desa Taddan Utara: Desa Anggersek c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.99 km e. Ketinggian dari : 23 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 90 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 52 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Gillnet, Tremelnet, Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 7 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 7130 unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) DISKANLA JATIM 125

135 Nama Desa : Tambaan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Dharma Camplong Barat : Desa Banjar Talela Utara: Desa Prajjan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.70 km e. Ketinggian dari : 21 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 171 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 213 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gillnet, Tremelnet, Pursen, Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 4 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 7130 unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) Nama Desa : Dharma Camplong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sejati Barat : Desa Tambaan Utara: Desa Banjar Tabulu c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.93 km e. Ketinggian dari : 26 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 414 jiwa c. Rumah tangga perikanan : rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gillnet, Tremalnet, Pursen, Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 2 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 7130 unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) 126 DISKANLA JATIM

136 Nama Desa : Sejati a. Letak astronomis : LS Bt b. Batas desa Timur : Desa Dharma Tanjung Barat : Desa Dharma Camplong Utara: Desa Rabasan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.23 km e. Ketinggian dari : 28 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 134 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 160 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gillnet, Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 1,5 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : 7130 unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) Nama Desa : Dharma Tanjung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bandaran Barat : Desa Sejati Utara: Desa Mangngar c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.85 km e. Ketinggian dari : 17 mdpl - Laki-laki : 3,535 jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 477 jiwa c. Rumah tangga perikanan : rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gillnet,Pancing, Perangkap. III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil : 100 jiwa (jumlah total di Kecamatan Camplong) perikanan KECAMATAN SRESEH DISKANLA JATIM 127

137 Nama Desa : Noreh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Labuhan Barat : Desa Paterman Utara: Desa Klobur c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 4.69 km e. Ketinggian dari : 15 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 405 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 400 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 20 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 78 unit c. Pengolahan hasil perikanan : 9 jiwa (jumlah total di Kecamatan Sreseh) Nama Desa : Labuhan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Taman Barat : Desa Noreh Utara: Desa Marparan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.5 km e Ketinggian dari : 15 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 481 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 600 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Dogol, Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) d. Mangrove : 15 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 35 unit c. Pengolahan hasil perikanan : 9 jiwa (jumlah total di Kecamatan Sreseh) 128 DISKANLA JATIM

138 Nama Desa : Taman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sreseh Barat : Desa Labuhan Utara: Desa Marparan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.39 km e Ketinggian dari : 27 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 155 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 100 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Dogol, Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 56,49 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 143 unit c. Pengolahan hasil perikanan : 9 jiwa (jumlah total di Kecamatan Sreseh) Nama Desa : Sreseh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Taman Utara: Desa Disana c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 5.3 km e. Ketinggian dari : 94 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 330 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 250 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Dogol, Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 9 jiwa (jumlah total di Kecamatan Sreseh) DISKANLA JATIM 129

139 KECAMATAN BANYUATES Nama Desa : Nepa a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Banyu Sokah Selatan : Desa Tlagah Barat : Desa Tebanah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.02 km e. Ketinggian dari : 10 mdpl : - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 399 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 113 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill Net, Rumpon III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) Nama Desa : Batioh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tlagah Selatan : Desa Montor Barat : Desa Masaran c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.01 km d. Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 91 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 71 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill Net, Pancing Cumi III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) 130 DISKANLA JATIM

140 Nama Desa : Masaran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batioh Selatan : Desa Marbatoh Barat : Desa Banyuates c. Luas desa : Ha d Panjang garis pantai : 1.75 km e Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 81 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 57 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill Net, Dogol, Pancing Cumi, Rumpon III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) Nama Desa : Banyuates a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Masaran Selatan : Desa Marbatoh Barat : Desa Jatra Timur c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.28 km e Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 267 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 89 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Purse Seine, Gill Net, Pancing Cumi, Rumpon III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) DISKANLA JATIM 131

141 Nama Desa : Jatra Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Banyuates Selatan : Desa Kembang Jeruk Barat : Desa Trapang c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1.6 km e. Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : 1,303 jiwa - Nelayan : 133 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 78 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill Net III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) Nama Desa : Trapang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jatra Timur Selatan : Desa Asem Jarah Barat : Desa Bumi Anyar Utara: Sselat Madura c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.05 km e. Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : 715 jiwa - Perempuan : 763 jiwa - Nelayan : 14 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 60 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill Net, Pancing Cumi III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : 53 unit (jumlah total di Kecamatan Banyuates) 132 DISKANLA JATIM

142 KECAMATAN KETAPANG Nama Desa : Pangereman a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bira Tengah Selatan : Desa Karang Anyar Barat : Desa Bira Barat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.91 km e. Ketinggian dari : 25 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 6 jiwa III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) Nama Desa : Bira Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pangeraman Selatan : Desa Pancor Barat : Desa Ketapang Timur c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.24 km e. Ketinggian dari : 30 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 35 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 115 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) DISKANLA JATIM 133

143 Nama Desa : Ketapang Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bira Barat Selatan : Desa Bunten Timur Barat : Desa Ketapang Daya c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.25 km e Ketinggian dari : 50 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 3 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 0 III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) Nama Desa : Ketapang Daya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ketapang Timur Selatan : Desa Bunten Barat Barat : Desa Ketapang Laok c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.66 km e. Ketinggian dari : 30 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 658 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 324 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) 134 DISKANLA JATIM

144 Nama Desa : Ketapang Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ketapang Selatan : Desa Ketapang Laok Barat : Desa Paopale Daya c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.06 km e. Ketinggian dari : 40 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 639 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 546 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) Nama Desa : Rabiyan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ketapang Barat Selatan : Desa Paopale Dya Barat : Desa Banyu Sokah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.33 km e. Ketinggian dari : 25 mdpl - Laki-laki : 794 jiwa - Perempuan : 951 jiwa - Nelayan : 35 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 0 III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) c. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) DISKANLA JATIM 135

145 Nama Desa : Banyusokah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Rabiyan Selatan : Desa Tlagah Barat : Desa Tlagah c. Luas desa : 1674 Ha d Panjang garis pantai : 3.54 km e. Ketinggian dari : 20 mdpl - Laki-laki : 980 jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 4 jiwa III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) c. Pengolahan hasil perikanan : 11 unit (jumlah total di Kecamatan Ketapang) 136 DISKANLA JATIM

146 KECAMATAN SAMPANG Nama Desa : Pulau Mandangin a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura c. Luas desa : Ha d Panjang garis pantai : 5.62 km e. Ketinggian dari : 2,75 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 4021rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Dogol, Purse Seine, Gill net, Jaring tiga lapis, Rumpon, Bubu, pancing tegak, pancing cumi III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) d. Mangrove : Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 416 unit ( jumlah total di Kecamatan Sampang) Nama Desa : Aeng Sareh a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Polagan Barat : Desa Gulbung Utara: Desa Patarongan c. Luas desa : Ha d Panjang garis pantai : 3.36 km e. Ketinggian dari : 1,90 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 162 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 189 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Dogol, Gill net, Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 15 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 416 unit ( jumlah total di Kecamatan Sampang) DISKANLA JATIM 137

147 Nama Desa : Polagan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Banyuanyar Barat : Desa Aeng Sarah Utara: Desa Gunung Sekar d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 3.6 km : 1,90 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 92 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 20 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) b. Mangrove : 82.2 Ha IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 416 unit ( jumlah total di Kecamatan Sampang ) 138 DISKANLA JATIM

148 KECAMATAN SOKOBANAH Nama Desa : Sokobana Daya a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tamberu Barat Selatan : Desa Soko Banah Tengah Barat : Desa Bira Timur d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 2.27 km : 82 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 129 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 120 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Purse Seine, Gill Net, Jaring Tiga Lapis, Rumpon III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 13 unit ( jumlah total di Kecamatan Sokobanah) Nama Desa : Tamberu Barat Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa tamberu timur Selatan : Desa Tamberu Daya Barat : Desa Sokobanah Daya c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.66 km e. Ketinggian dari : 54 mdpl f. Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 122 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 125 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Purse Seine, Gill net, Rumpon III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 13 unit ( jumlah total di Kecamatan Sokobanah) DISKANLA JATIM 139

149 a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tamberu Selatan : Desa Tamberu Daya Barat : Desa Tamberu Barat c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2.09 km e. Ketinggian dari : 57 mdpl f. Penduduk, Sosial Budaya, Ekonomi dan kelembagaan - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 245 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 785 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Purse Seine, Gill net, Dogol III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Perikanan budidaya : c. Pengolahan hasil perikanan : 13 unit ( jumlah total di Kecamatan Sokobanah) Nama Desa : Bira Tengah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bira Timur Selatan : Desa Bira Tengah Barat : Desa Pangeraman d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.67 km : 36 mdpl : KK - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 131 jiwa c. Jenis alat tangkap : Payang, Gill net, Jaring tiga lapis III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) b. Pengolahan hasil perikanan : 13 unit ( jumlah total di Kecamatan Sokobanah) 140 DISKANLA JATIM

150 Nama Desa : Bira Timur a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Sokobanah Daya Selatan : Desa Sokobanah Laok Barat : Desa Bira Tengah d. Luas desa : Ha e. Panjang garis pantai : 1.67 km : 118 mdpl : KK - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 43 jiwa III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) c. Pengolahan hasil perikanan : 13 unit ( jumlah total di Kecamatan Sokobanah) DISKANLA JATIM 141

151 KECAMATAN PANGARENGAN Nama Desa : Apaan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Gulbug Barat : Selat Madura dan Desa Pangerangan Utara: Desa Pancagaan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3.09 km e. Ketinggian dari : 6 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 119 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 43 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) Nama Desa : Gulbung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Aeng Sareh Barat : Desa Apaan Utara: Desa Pancanggaan c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0.69 km e. Ketinggian dari : 6 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 246 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 121 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 42,54 Ha (luasan total di Kabupaten Sampang) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Perikanan tangkap : unit (jumlah total di Kabupaten Sampang) 142 DISKANLA JATIM

152 PROFIL DESA PESISIR PROVINSI JAWA TIMUR VOL. III KEPULAUAN MADURA BAB V PROFIL DESA PESISIR DI KABUPATEN PAMEKASAN DISKANLA JATIM 143

153 Kabupaten Pamekasan terletak di bagian tengah Pulau Madura. Ibu kota kabupaten ini terletak di kecamatan Pamekasan. Secara Geografis, wilayah kabupaten Pamekasan berbatasan dengan Laut Jawa di bagian utara, Selat Madura di bagian selatan, Kabupaten Sampang di bagian barat, dan Kabupaten Sumenep di bagian timur (BAPPEDA JATIM, 2013). Secara astronomis, Kabupaten Pamekasan terletak pada Lintang Selatan dan Bujur Timur, dengan ketinggian dari 350 meter (tertinggi) dan 6 meter (terendah). Berikut ini adalah gambaran desa pesisir yang terletak di Kabupaten Pamekasan: Gambar: Desa pesisir di Kabupaten Pamekasan Potensi pengembangan wilayah Kabupaten Pamekasan sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Kabupaten Pamekasan terbagi menjadi tiga satuan wilayah pengembangan. Di bagian selatan, arahan pengembangan sektor perdagangan dan jalan skala regional industri kecil dan 144 DISKANLA JATIM

154 menengah, pariwisata, permukiman, perkantoran, perikanan budidaya tambak (bandeng dan udang), budidaya rumput laut, penangkapan dan pengolahan hasil perikanan, pelabuhan skala regional dan terminal tipe A, tambak garam dan kawasan konservasi hutan bakau. Pengembangan sektor perikanan dan kelautan di bagian selatan menjadi vital, terkait dengan perbatasan wilayah selatan dengan Selat Madura. Arah pengembangna bagian tengah merupakan pengembangan non-sektor perikanan, sedangkan arah pengembangan bagian utara yang berbatasan dengan Laut Jawa berada pada sektor perdagangan dan jasa, pertambangan mineral non logam dan batuan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan tangkap, pariwisata, industry kecil dan menengah. Potensi pesisir Kabupaten Pamekasan, tidak jauh berbeda dengan kabupaten-kabupaten lain di Pulau Madura. Tambak garam juga menjadi promadona roda perekonomian di wilayah pesisir kabupaten ini. Dalam Profil Komoditas Unggulan Kabupaten Pamekasan disebutkan bahwa, luas areal tambak garam di Kabupaten Pamekasan adalah 888 hektar yang tersebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Galis, Pademawu dan Tlanakan. Pada musim kemarau normal, produksi garam rakyat di Kabupaten Pamekasan dapat mencapai 90 ribu ton. Pemasaran produksi garam di Wilayah Kabupaten Pamekasan dilakukan oleh beberapa perusahaan, antara lain PT. Budiono Bangun Persada, PT. Garam, PT. Elit Star dan PT. Sumatraco. Potensi pesisir kedua Kabupaten Pamekasan adalah sektor budidaya rumput laut, dengan total produksi 212,383 ton/tahun yang bersentra di kecamatan Pademawu. Dalam Profil Komoditas Unggulan Kabupaten Pamekasan disebutkan bahwa produksi rumput laut Kabupaten Pamekasan pada tahun 2008 mencapai 81,5 ton. Pada tahun 2009, produksi rumput laut meningkat pesat mencapai 268 ton (228,8%). Peningkatan tersebut berlanjut pada tahun 2010 (264,2%) dan 2011 DISKANLA JATIM 145

155 (26,1%). Secara umum dalam kurun waktu empat tahun produksi rumput laut di Kabupaten Pamekasan telah meningkat 141 persen. Gambar 5. Produksi Rumput Laut di Kabupaten Pamekasan Sumber: Budidaya rumput laut merupakan mata pencaharian yang menguntungkan bagi masyarakat pesisir. Usaha ini mulai dikembangkan sejak tahun 2007 dan berkembang pesat pada perode Jenis rumput laut yang dikembangkan yaitu Eucheuma cottoni dan Euchema Alavarezii. Di kalangan industri, rumput laut produksi Kabupaten Pamekasan dikenal berkualitas tinggi. Hal ini dikarenakan dalam proses pengeringan rumput laut tidak dicampur dengan garam. Pemasaran rumput laut Kabupaten Pamekasan dikelola oleh perusahaan yang berlokasi di Surabaya dan Gresik. Potensi pesisir ketiga Kabupaten Pamekasan adalah produksi perikanan tangkap berupa ikan Teri, dengan total produksi pertahun berkisar ton. Sentra utama usaha penangkapan ikan teri terdapat di Pesisir Selatan meliputi Kecamatan Pademawu, Talankan, Galis dan Larangan, dan akhir-akhir ini meluas ke pesisir utara yaitu Kecamatan Pasean dan Batumarmar. Hasil 146 DISKANLA JATIM

156 tangkapan teri sebagian besar langsung diserap perusahaan-perusahaan pengolahan Ikan Teri, yakni CV. Mahera, UD. Dharma Laut dan PT. MPI. Pengolahan Ikan Teri oleh perusahaan-perusahaan ini menaikkan value olahan Teri berstandar ekspor. Negara tujuan ekspor olahan teri dari Kabupaten Pamekasan adalah Jepang. Selain potensi sumberdaya alam pesisir yang baik, Kabupaten Pamekasan juga memiliki Kawasanwisata pesisir Talang Siring yang merupakan icon prioritas pengembangan wisata di Kabupaten Pamekasan. Wisata ini terletak di di Desa Montok dan Kaduara Barat, kecamatan Larangan. Kawasan Wisata Talang Siring menawarkan serangkaian wisata yang mencangkup keindahan Pantai Talang Siring, Makam Joko Tarub, Perahu Nelayan, Kesenian Saronen, pusat oleh-oleh khas Madura, Tradisi Petik Laut dan Kawasan Hutan Mangrove. Dengan kepemilikan potensi sumberdaya alam pesisir dan wisata yang mengagumkan, Kabupaten Pamekasan tidak terlepas dari berbagai permasalahan pesisir. Bagian selatan Kabupeten Pamekasan yang berbatasan dengan Selat Madura memiliki arus dan dinamika sedimentasi dan abrasi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan Pesisir Utara Madura yang menghadap Laut Jawa. Kondisi ini ditambah dengan letak posisi geografis Pesisir Selatan wilayah Pamekasan yang merupakan Jalur Lintas Madura dari Bangkalan di ujung barat menuju Sumenep di ujung timur. Hal ini mengakibatkan dinamika aktifitas dan mobilitas penduduk yang jauh lebih tinggi dibanding pesisir utara yang berpotensi terhadap reklamasi pantai untuk perluasan areal pemukiman, penggalian pasir untuk bahan bangunan dan konversi kawasan mangrove untuk kepentingan masyarakat. Konversi lahan Kawasan Hutan Mangrove di Kabupaten Pamekasan yang telah berlangsung 15 tahun belakangan ini. Hasil penelitian Suprakto (2005), tercatat bahwa telah terjasi penurunan kawasan mangrove di Kabupaten DISKANLA JATIM 147

157 Pamekasan sebesar 55,1 Ha. Degresasi ini khususnya terjadi dikecamatan Pademawu, dan Galis dengan konversi kawasan hutan mangrove menjadi permukiman, kawasan industrigaram, tambak serta kematian vegetasi akibat penambangan pasir dan pembuangan sampah plastik. 148 DISKANLA JATIM

158 KECAMATAN TLANAKAN Nama Desa : Dabuan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Mangar Barat : kabupaten Sampang Utara: Desa Terak c. Luas desa : 421,434 Ha d. Panjang garis pantai : 1,363 km e. Ketinggian dari : 23 mdpl - Laki-laki : 892 jiwa - Perempuan : 965 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 21 Rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) Nama Desa : Mangar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bandaran Barat : Desa Dabuan Utara: Kecamatan Propo c. Luas desa : 427 Ha d. Panjang garis pantai : 0,637 km e. Ketinggian dari : 31 mdpl - Laki-laki : Perempuan : III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) DISKANLA JATIM 149

159 Nama Desa : Bandaran a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kramat Barat : Desa Mangar Utara: Desa Larangan Slampar c. Luas desa : 285,938 Ha d. Panjang garis pantai : 1 km e. Ketinggian dari : 1 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 82 Rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Purse Seine III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 105 jiwa Nama Desa : Kramat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Ambat Barat : Desa Bandaran Utara: Desa Larangan Slampar c. Luas desa : 379,536 Ha d. Panjang garis pantai : 1,42 km e Ketinggian dari : 2 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 82 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Gillnet III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 52 jiwa 150 DISKANLA JATIM

160 Nama Desa : Ambat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tlanakan Barat : Desa Kramat Utara: Desa Larangan Slampar c. Luas desa : 3,75 Km 2 d. Panjang garis pantai : 2,213 km e. Ketinggian dari : 7 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 19 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Purse Seine, Cantrang, Gill net, Pukat Udang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 55 jiwa Nama Desa : Branta Pesisir a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Larangan Tokol Barat : Desa Tlanakan Utara: Desa Gugul d. Luas desa : 208,450 Ha e. Panjang garis pantai : km : 2 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa c. Rumah tangga perikanan : 148 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Purse Seine, Payang, Gill net, Pukat Udang, Pukat ikan III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) d. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya c. Pengolahan hasil perikanan : 92 jiwa DISKANLA JATIM 151

161 Nama Desa : Branta Tinggi a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tlesah Barat : Desa Branta Pesisir Utara: Desa Larangan Tokol c. Luas desa : 439,240 Ha d. Panjang garis pantai : 2,754 km e. Ketinggian dari : 1 mdpl - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 80 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Gill net, Pukat Ikan, Pancing Ulur, Bubu III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 81 jiwa Nama Desa : Tlesah a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Pademawu Barat : Desa Brantas Tinggi Utara: Desa Larangan Tokol c. Luas desa : 190,665 Ha d. Panjang garis pantai : 0,866 km e Ketinggian dari : 15 mdpl - Laki-laki : 602 jiwa - Perempuan : 676 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 38 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Pukat Udang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 51,99 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) b. Mangrove : 18,68 Ha (Luasan total di kecamatan Tlanakan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 27 jiwa 152 DISKANLA JATIM

162 KECAMATAN PADEMAWU Nama Desa : Baddurih a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Jaring dan Desa Pagangan Barat : Kecamatan Tlanakan Utara: Desa Sopa ah c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3,148 km e. Ketinggian dari : 3 mdpl : 591 jiwa - Laki-laki : 902 jiwa - Perempuan : 981 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 38 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Gill net, Pancing Ulur III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 101,13 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) b. Mangrove : 276,71 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 56 jiwa Nama Desa : Pagagan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Manjungan Barat : Desa Baddurih Utara: Desa Jarin c. Luas desa : 256,609 Ha d Panjang garis pantai : 1,528 km e. Ketinggian dari : 3 mdpl : 720 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 33 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Purse Seine, Gill net, Pancing Ulur III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 101,13 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) b. Mangrove : 276,71 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 73 jiwa DISKANLA JATIM 153

163 Nama Desa : Majungan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa padelangan Barat : Desa Pagangan Utara: Desa Durbuk c. Luas desa : 364,567 Ha d. Panjang garis pantai : 0,447 km e. Ketinggian dari : 2 mdpl : 628 jiwa - Laki-laki : 992 jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 187 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 101,13 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) b. Mangrove : 276,71 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) Nama Desa : Padelegan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Desa Majungan Utara: Desa Tanjung c. Luas desa : 797,678 Ha d. Panjang garis pantai : 10,587 km e. Ketinggian dari : 4 mdpl : 942 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 246 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 101,13 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) b. Mangrove : 276,71 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) 154 DISKANLA JATIM

164 Nama Desa : Tanjung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Selat madura dan Desa Padelengan Barat : Desa Pademawu Timur Utara: Desa Pademawu Timur c. Luas desa : 559,767 Ha d. Panjang garis pantai : 3,244 km e. Ketinggian dari : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 246 jiwa c. Jenis alat tangkap : Payang, Jaring Insang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 101,13 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) b. Mangrove : 276,71 Ha (Luasan total di kecamatan Pademawu) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 71 jiwa DISKANLA JATIM 155

165 KECAMATAN GALIS Nama Desa : Pandan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Barat : Selat Madura Utara: Desa Galis c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3,125 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 112 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Mangrove : 68, 06 Ha (Luasan total di kecamatan Galis) Nama Desa : Lembung a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Pandan Barat : Desa Galis Utara: Lembung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2,388 km e. Ketinggian dari : 5 mdpl : 394 jiwa - Laki-laki : 659 jiwa - Perempuan : 663 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 10 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Gill net III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Mangrove : 68, 06 Ha (Luasan total di kecamatan Galis) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 68 jiwa 156 DISKANLA JATIM

166 Nama Desa : Polagan a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Desa Lembung Barat : Desa Rulay Utara: Artodung c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 2,106 km e. Ketinggian dari : 1 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 77 rumah tangga d. Jenis alat tangkap : Payang, Gill net, Bubu III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Mangrove : 68, 06 Ha (Luasan total di kecamatan Galis) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 76 jiwa DISKANLA JATIM 157

167 KECAMATAN LARANGAN Nama Desa : Montok a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura Selatan : Kecamatan Gilis Barat : Desa panangguan Utara: Desa Kudara Barat c. Luas desa : 292,33 Ha d. Panjang garis pantai : 1,359 km e Ketinggian dari : 124 mdpl : 956 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 77 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Bubu III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 18,09 Ha (Luasan total di kecamatan Larangan) b. Mangrove : 2,66 Ha (Luasan total di kecamatan Larangan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 50 jiwa Nama Desa : Kaduara Barat a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Selat Madura dan Kabupaten Sumenep Selatan : Desa mantok Barat : Desa Duko Timur Utara: Kecamatan Kadur c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0,504 km e. Ketinggian dari : 80 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 30 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Gill net, Bubu III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 18,09 Ha(Luasan total di kecamatan Larangan) b. Mangrove : 2,66 Ha (Luasan total di kecamatan Larangan) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 78 jiwa 158 DISKANLA JATIM

168 KECAMATAN PASEAN Nama Desa : Bindang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kabupaten Sumenep Selatan : Desa Dempo Timur Barat : Desa Batukerboy c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1,385 km e. Ketinggian dari : 7 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 39 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 165 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 71,85 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) b. Mangrove : 3,01 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 2 jiwa Nama Desa : Batukerbuy a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Bindang Selatan : Desa Dempo Barat Barat : Desa Tlonton Raja c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 5,322 km e. Ketinggian dari : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 246 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 4 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 71,85 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) b. Mangrove : 3,01 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 123 jiwa DISKANLA JATIM 159

169 Nama Desa : Tlonto Raja a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Batukerboy Selatan : Kecamatan Waru Barat : Desa Sotobar c. Luas desa : 1532,60 Ha d. Panjang garis pantai : 3,156 km e. Ketinggian dari : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa - Nelayan : 252 jiwa c. Rumah tangga perikanan : 84 jiwa d. Jenis alat tangkap : Pancing tonda III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 71,85 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) b. Mangrove : 3,01 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 220 jiwa Nama Desa : Sotabar a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Tonton Raja Selatan : Desa Tagangser Barat : Kecamatan Batubarbar c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 3,05 km e Ketinggian dari : 8 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 142 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 71,85 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) b. Mangrove : 3,01 Ha (Luasan total di kecamatan Pasean) 160 DISKANLA JATIM

170 KECAMATAN BATUMARMAR Nama Desa : Blaban a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kapong Selatan : Desa Batu Bintang Barat : Kabupaten Sampang Utara: Laut Jawa c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0,44 km e. Ketinggian dari : 22 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 33 rumah tangga III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 33,36 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) b. Mangrove : 3,41 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 31 jiwa Nama Desa : Tamberu a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Pasean Selatan : Desa Ponjanan Barat Barat : Desa Blaban Utara: Laut Jawa c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0,512 km e Ketinggian dari : 10 mdpl : 482 jiwa - Laki-laki : 787 jiwa - Perempuan : 886 jiwa b. Rumah tangga perikanan : 33 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 33,36 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) b. Mangrove : 3,41 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 30 jiwa DISKANLA JATIM 161

171 Nama Desa : Batu Bintang a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Kapong Selatan : Desa Lesok Laok Barat : Desa Blaban Utara: Laut Jawa c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1,59 km e. Ketinggian dari : 17 mdpl : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 80 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Gill net III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 33,36 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) b. Mangrove : 3,41 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 16 jiwa Nama Desa : Kapong a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Kecamatan Pasean Selatan : Desa Ponjanan Barat Barat : Desa Blaban Utara: Laut Jawa c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 1,368 km e. Ketinggian dari : 10 mdpl : 890 jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 36 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Payang, Gill net, Pancing, Tonda III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 33,36 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) b. Mangrove : 3,41 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) IV Aktivitas Pengelolaan Sumberdaya a. Pengolahan hasil perikanan : 9 jiwa 162 DISKANLA JATIM

172 Nama Desa : Lesong Daja a. Letak astronomis : LS BT b. Batas desa Timur : Desa Pojanan Barat dan Desa Kapong Selatan : Desa Lesong Laok Barat : Desa Blaban Utara: Laut Jawa c. Luas desa : Ha d. Panjang garis pantai : 0,858 km : jiwa - Laki-laki : jiwa - Perempuan : jiwa b. Rumah tangga perikanan : 51 rumah tangga c. Jenis alat tangkap : Gill net III Ekosistem dan Sumberdaya Hayati Pesisir a. Terumbu karang : 33,36 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) b. Mangrove : 3,41 Ha (Luasan total di kecamatan Batumarmar) DISKANLA JATIM 163

173 Daftar Pustaka Abida, I. W, Wahyuni, E. A., dan Efendy, M Pengembangan Pola Marikultur Sebagai Suatu Upaya Pencegahan Overfishing dan Peningkatan Produksi Kerang Lorjuk (Solen spp). Laporan Penelitian Hibah Bersaing. LPPM. Universitas Trunojoyo Madura Aries Dwi Siswanto, Aries D., Nugraha, Wahyu A Permasalahan dan Potensi Pesisir di Kabupaten Sampang, Sampang s Coastal Problems and Potentials. Jurnal Kelautan Vol.9, No. 1, April 2016 ISSN: (print), (online). Coremap Pelatihan Ekologi Terumbu Karang. Benteng. Kabupaten Selayar. Guntur, Arifin, Samsul dan Muzaky, Oktiyas L., Komposisi Penyusun Terumbu Karang Tepi (Fringing Reef) Di Pulau Mandangin Kabupaten Sampang, Madura. Jurnal Saintek Perikanan Vol.11 No.2 : 94-98, Februari Irianto, B. Profil Komoditi Unggulan kabupaten Pamekasan. Badan Perencanaan dan Pembangunan Kabupaten Pamekasan. Kementrian kelautan dan perikanan Identifikasi Potensi dan Pemetaan Sumberdaya Pulau-Pulau Kecil. Pulau Sapeken, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur. Laporan. Muhlis Ekosistem Terumbu Karang dan Kondisi Oseanografi Perairan Kawasan Wisata Bahari Lombok. 16: DISKANLA JATIM

174 Peraturan Daerah Kabupaten Pamekasan Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pamekasan Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangkalan Tahun Rizkiyani, Alifiana H.,, Suprihardjo, Rimadewi. Pengembangan Kawasan Wisata Pesisir Talang Siring di Kabupaten Pamekasan. Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, FTSP, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Siswanto, Aries D., Pratikto W. A, dan Suntoyo Analisa Stabilitas Garis Pantai di Kabupaten Bangkalan. Jurnal Ilmu Kelautan Desember 2010 Vol. 15 (4) Suprakto, B., Studi Tentang Dinamika Mangrove Kawasan Pesisirselatan Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timurdengan Data Penginderaan Jauh. Pertemuan Ilmiah Tahunan MAPIN XIV. Gedung Rektorat lt. 3 Kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Surabaya. Syah, Achmad F., Indikasi Kenaikan Muka Air Laut di Pesisir Kabupaten Bangkalan, Madura. Jurusan Ilmu Kelautan, Universitas Trunojoyo. Wahyuni, E. A., Insafitri, Ciptadi, G., dan Ihsan, M. N Sebaran Kerang Pisau (Solen sp) di Perairan Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan II. FIKP. Universitas Hasanuddin. Makasar. DISKANLA JATIM 165

175 TENTANG PENULIS Ir.Sukandar, MP. lahir di Randuagung, 12 Desember Penulis menamatkan program pendidikan S-1 dan S-2 di Universitas Brawijaya. Penulis adalah dosen di Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan. Beberapa mata kuliah yang diasuh olehpenulis diantaranya Metode Penangkapan Ikan, Konservasi Sumberdaya Pesisir Dan Laut Dan Pemetaan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan, Widya Selam. Penulis telah berpengalaman bekerja dalam dunia perikanan dan kelautan sejak tahun 2000 dan penulis juga aktif dalam melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dengan membina 246 Kelompok Masyarakat Pengawas (POKMASWAS) di kawasan pesisir Jawa Timur. Muliawati Handayani, S.Pi, M.Si lahir di Cilacap, 05 Oktober Penulis menyelesaikan program Sarjana dan Magister di Universitas Diponegoro, Semarang. Beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh penulis diantaranya adalah Studi Karakteristik Ekositem Mangrove dan ikan Karang di beberapa Pesisir Selatan Jawa dan penelitian Variasi Genetik Calcius elegans Di Pantai Selatan Jawa terkait faktor spasial yang didanai oleh International Graduate Program for Asia Pasific Region University of the Ryukyus. Saat ini penulis menjadi seorang dosen tetap di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Beberapa mata kuliah yang diasuh oleh penulis antara lain:bioteknologi Kelautan, Pengantar Bioteknologi dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir. Citra Satrya Utama Dewi, M.Si lahir di Jember, pada 27 januari Ibu dari dua putri ini menyelesaikan program sarjana dan magister Ilmu Kelautan di Institut Pertanian Bogor (IPB). Penulis telah berpengalaman bekerja dalam dunia perikanan kelautan sejak Tahun 2007, dan saat ini menjadi dosen tetap di Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, Malang. Beberapa mata kuliah yang diasuh oleh penulis, antara lain: Renang, Widya Selam, Selam Keahlian, Botani Laut, dan Konservasi Sumberdaya Pesisir dan Laut. Penulis telah menghasilkan beberapa karya ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan pertemuan ilmiah, dan dalam Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, yang berjudul Keragaman Lamun Di Teluk Banten, Provinsi Banten dan Komponen Fitokimia dan Toksisitas Senyawa Bioaktif dari Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii dari Pulau Pramuka, DKI Jakarta. 166 DISKANLA JATIM

176 Chuldyah Jengkarili Harsindhi, S,Kel. Akrab disapa Uldy, lahir di Kota Palu, Sulawesi Tengah pada tanggal 24 Agustus Chuldyah merupakan lulusan jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Selama masa kuliah aktif mengikuti kegiatan penelitian sebagai asisten peneliti dibidang karang dan ekologinya. Selain itu aktif juga dalam club selam kampus (FISHDIC-Fisheries Diving Club). Chuldyah pernah menjadi salah satu enumerator hiu yang bekerjasama dengan BPSPL (Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Laut) di Muncar, Banyuwangi. Saat ini bekerja sebagai volunteer di sebuah badan penelitian kampus level fakultas di Universitas Brawijaya. Arsyil Wisuda Maulana, lahir di Pasuruan 13 Agustus Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UB, lulus pada tahun 2016 dengan penelitian Khamir Laut Sebagai Stater Fermentasi Blondo Padatlimbah Dari Olahan Virgin Coconut Oil (VCO) Dengan Penambahan Molase Dan Lama Fermentasi Yang Berbeda. Supriyadi, lahir di Pamekasan 6 Juli Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Sosial Ekonomi Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, lulus pada tahun Penulis saat ini sedang menempuh pendidikan program Magister Ekonomi Pertanian Pascasarjana Pertanian Universitas Brawijaya. Ali Bahroni, lahir di Pasuruan 21 September Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan Universitas Brawijaya, lulus pada tahun Penulis saat ini mendapatkan amanah dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Pemerintah Kabupaten Pasuruan sebagai Ketua Forum Pengembangan Ekonomi Kawasan Timur Kabupaten Pasuruan tahun DISKANLA JATIM 167

177 168 DISKANLA JATIM

PEMETAAN KERUSAKAN MANGROVE DI MADURA DENGAN MEMANFAATKAN CITRA DARI GOOGLE EARTH DAN CITRA LDCM

PEMETAAN KERUSAKAN MANGROVE DI MADURA DENGAN MEMANFAATKAN CITRA DARI GOOGLE EARTH DAN CITRA LDCM PEMETAAN KERUSAKAN MANGROVE DI MADURA DENGAN MEMANFAATKAN CITRA DARI GOOGLE EARTH DAN CITRA LDCM Oleh : Firman Farid Muhsoni, S.Pi., M.Sc Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura email

Lebih terperinci

Sidang Akhir Tugas Akhir

Sidang Akhir Tugas Akhir Sidang Akhir Tugas Akhir Aji Muda Casaka Laboratorium E-Bisnis Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Dosen Pembimbing: Faizal Johan Atletiko, S.Kom,

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan yang luas, yaitu sekitar 3,1 juta km 2 wilayah perairan territorial dan 2,7 juta km 2 wilayah perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE)

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pulau-pulau kecil memiliki potensi pembangunan yang besar karena didukung oleh letaknya yang strategis dari aspek ekonomi, pertahanan dan keamanan serta adanya ekosistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu

BAB I PENDAHULUAN. BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Indramayu secara geografis berada pada 107 52'-108 36' BT dan 6 15'-6 40' LS. Berdasarkan pada ketinggiannya Kabupaten Indramayu berada pada ketinggian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. repository.unisba.ac.id. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini Indonesia sedang melakukan pembangunan wilayah yang bertujuan menyejahterakan rakyat atau menjadi lebih baik dari sebelumnya. Indonesia terdiri dari pulau-pulau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan, memiliki 18 306 pulau dengan garis pantai sepanjang 106 000 km (Sulistiyo 2002). Ini merupakan kawasan pesisir terpanjang kedua

Lebih terperinci

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI PACITAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir pulau kecil pada umumnya memiliki panorama yang indah untuk dapat dijadikan sebagai obyek wisata yang menarik dan menguntungkan, seperti pantai pasir putih, ekosistem

Lebih terperinci

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang

Pemanfaatan jenis sumberdaya hayati pesisir dan laut seperti rumput laut dan lain-lain telah lama dilakukan oleh masyarakat nelayan Kecamatan Kupang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Kupang adalah salah satu kabupaten dengan ekosistem kepulauan. Wilayah ini terdiri dari 27 pulau dimana diantaranya masih terdapat 8 pulau yang belum memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari pulau dan BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan mempunyai lebih dari 17.000 pulau dan wilayah pantai sepanjang 80.000 km atau dua kali keliling bumi melalui khatulistiwa.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian

BAB I PENDAHULUAN. besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan, yang memiliki potensi besar sumberdaya pesisir dan pulau-pulau kecil, disisi lain masyarakat yang sebagian besar bertempat

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim

IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Kondisi Geografis dan Iklim Provinsi Banten secara geografis terletak pada batas astronomis 105 o 1 11-106 o 7 12 BT dan 5 o 7 50-7 o 1 1 LS, mempunyai posisi strategis pada lintas

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Luas Wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung secara geografis terletak pada 104 0 50 sampai 109 0 30 Bujur Timur dan 0 0 50 sampai 4 0 10 Lintang

Lebih terperinci

Sekapur Sirih. Sumenep, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep. Maryadi, SH, M.Hum

Sekapur Sirih. Sumenep, Agustus 2010 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sumenep. Maryadi, SH, M.Hum 1 Sekapur Sirih Sesuai dengan Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) bertanggung jawab menyediakan data statistic dasar dengan menyelenggarakan kegiatan Sensus

Lebih terperinci

PERSEMBAHAN PRODI ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNTUK MARITIM MADURA

PERSEMBAHAN PRODI ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNTUK MARITIM MADURA PERSEMBAHAN PRODI ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA UNTUK MARITIM MADURA Penanggung Jawab: Ketua Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Trunojoyo Madura Editor: Prof. Dr. Ir. M. Zainuri, M.Sc.

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Tual adalah salah satu kota kepulauan yang ada di Provinsi Maluku dengan potensi sumberdaya kelautan dan perikanan yang cukup melimpah serta potensi pariwisata yang

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan pesisir merupakan daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut. Kawasan pesisir merupakan ekosistem yang kompleks dan mempunyai nilai sumberdaya alam yang tinggi.

Lebih terperinci

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya

Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya 1 Analisis Kesesuaian Lahan Wilayah Pesisir Kota Makassar Untuk Keperluan Budidaya PENDAHULUAN Wilayah pesisir merupakan ruang pertemuan antara daratan dan lautan, karenanya wilayah ini merupakan suatu

Lebih terperinci

4. Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas. 5. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2009 tentang Biaya

4. Undang Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas. 5. Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 2 Tahun 2009 tentang Biaya SURAT KEPUTUSAN KETUA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN Nomor : W13-A30/09/HK.00.8/SK/01/2017 TENTANG JARAK RADIUS PEMANGGILAN PADA PENGADILAN AGAMA BANGKALAN TAHUN 2017 Menimbang : 1. Bahwa berdasarkan Undang

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL

IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL IDENTIFIKASI POTENSI DAN PEMETAAN SUMBERDAYA PULAU-PULAU KECIL Nam dapibus, nisi sit amet pharetra consequat, enim leo tincidunt nisi, eget sagittis mi tortor quis ipsum. PENYUSUNAN BASELINE PULAU-PULAU

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan negara yang memiliki kawasan pesisir sangat luas, karena Indonesia merupakan Negara kepulauan dengangaris pantai mencapai sepanjang 81.000 km. Selain

Lebih terperinci

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR

KELURAHAN BAROMBONG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya hingga Laporan Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu (Integrated Coatal Managemen-ICM)

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1/PERMEN-KP/2016 TENTANG PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI DALAM PENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir

Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir Definisi dan Batasan Wilayah Pesisir Daerah peralihan (interface area) antara ekosistem daratan dan laut. Batas ke arah darat: Ekologis: kawasan yang masih dipengaruhi oleh proses-proses laut seperti pasang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya. Hal ini sesuai dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. yang kaya. Hal ini sesuai dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Negara Indonesia terkenal memiliki potensi sumberdaya kelautan dan pesisir yang kaya. Hal ini sesuai dengan sebutan Indonesia sebagai negara kepulauan (archipelagic

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terumbu karang dan asosiasi biota penghuninya secara biologi, sosial ekonomi, keilmuan dan keindahan, nilainya telah diakui secara luas (Smith 1978; Salm & Kenchington

Lebih terperinci

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM

PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL. SUKANDAR, IR, MP, IPM PENGANTAR SUMBERDAYA PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL SUKANDAR, IR, MP, IPM (081334773989/cak.kdr@gmail.com) Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Sebagai DaerahPeralihan antara Daratan dan Laut 12 mil laut

Lebih terperinci

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir

Kimparswil Propinsi Bengkulu,1998). Penyebab terjadinya abrasi pantai selain disebabkan faktor alamiah, dikarenakan adanya kegiatan penambangan pasir I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir merupakan wilayah yang memberikan kontribusi produksi perikanan yang sangat besar dan tempat aktivitas manusia paling banyak dilakukan; bahkan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Potensi geografis yang dimiliki Indonesia berpengaruh terhadap pembangunan bangsa dan negara. Data Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2011 menunjukkan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan fakta fisiknya, Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang

Lebih terperinci

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas 26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara maritim dengan garis pantai sepanjang 81.290 km dan luas laut termasuk Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) seluas 5,8 juta km 2 (Dahuri et al. 2002).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kekayaan sumberdaya alam wilayah kepesisiran dan pulau-pulau kecil di Indonesia sangat beragam. Kekayaan sumberdaya alam tersebut meliputi ekosistem hutan mangrove,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tata Ruang dan Konflik Pemanfaatan Ruang di Wilayah Pesisir dan Laut Menurut UU No. 26 tahun 2007, ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah teritorial Indonesia yang sebagian besar merupakan wilayah pesisir dan laut kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam ini berpotensi untuk dimanfaatkan bagi

Lebih terperinci

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Sukabumi 4.1.1 Letak geografis Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Provinsi Jawa Barat dengan jarak tempuh 96 km dari Kota Bandung dan 119 km

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai sepanjang 81.000 km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih 50.000 km 2 (Moosa et al dalam

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan luas 49 307,19 km 2 memiliki potensi sumberdaya hayati laut yang tinggi. Luas laut 29 159,04 Km 2, sedangkan luas daratan meliputi

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

1. PENDAHULUAN Latar Belakang 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesisir dan laut Indonesia merupakan wilayah dengan potensi keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Sumberdaya pesisir berperan penting dalam mendukung pembangunan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan

PENDAHULUAN. Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan PENDAHULUAN Latar Belakang Sumberdaya perikanan laut di berbagai bagian dunia sudah menunjukan adanya kecenderungan menipis (data FAO, 2000) terutama produksi perikanan tangkap dunia diperkirakan hanya

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di Dunia, yang terdiri dari 17.508 pulau dan garis pantai sepanjang 95.181 km (terpanjang ke empat di Dunia setelah Canada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove yang cukup besar. Dari sekitar 15.900 juta ha hutan mangrove yang terdapat di dunia, sekitar

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R Oleh : Andreas Untung Diananto L 2D 099 399 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tabel 1.1 Luas Hutan Mangrove di Indonesia Tahun 2002 No Wilayah Luas (ha) Persen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia dengan panjang garis pantai sekitar 81.000 km serta lebih dari 17.508 pulau dan luas laut sekitar 3,1 juta km

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) merupakan salah satu provinsi yang masih relatif muda. Perjuangan keras Babel untuk menjadi provinsi yang telah dirintis sejak

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut dan jumlah pulau yang besar. Panjang garis pantai Indonesia mencapai 104.000 km dengan jumlah

Lebih terperinci

Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu

Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu Potensi Cabe Jamudi Beberapa Kabupaten di Madura sebagai Bahan Jamu Ratna Dewi Judhaswati Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Jawa Timur ratnajudhas14@yahoo.com Abstrak Ramuan Jamu Madura sudah

Lebih terperinci

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir

5.1. Analisis mengenai Komponen-komponen Utama dalam Pembangunan Wilayah Pesisir BAB V ANALISIS Bab ini berisi analisis terhadap bahasan-bahasan pada bab-bab sebelumnya, yaitu analisis mengenai komponen-komponen utama dalam pembangunan wilayah pesisir, analisis mengenai pemetaan entitas-entitas

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wilayah pesisir dan laut merupakan daerah dengan karateristik khas dan bersifat dinamis dimana terjadi interaksi baik secara fisik, ekologi, sosial dan ekonomi, sehingga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam. pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu sektor yang memiliki peranan yang cukup besar dalam pembangunan perekonomian nasional adalah sektor pariwisata. Dunia pariwisata Indonesia sempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bermukim pun beragam. Besarnya jumlah kota pesisir di Indonesia merupakan hal

BAB I PENDAHULUAN. bermukim pun beragam. Besarnya jumlah kota pesisir di Indonesia merupakan hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak abad ke-18, pertumbuhan penduduk di dunia meningkat dengan tajam. Lahan lahan dengan potensi untuk dipergunakan sebagai tempat bermukim pun beragam. Besarnya

Lebih terperinci

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU

PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU PENANGANAN TERPADU DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DI WILAYAH PESISIR, LAUTAN DAN PULAU Zonasi Wilayah Pesisir dan Lautan PESISIR Wilayah pesisir adalah hamparan kering dan ruangan lautan (air dan lahan

Lebih terperinci

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar

KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS (KLHS) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Polewali Mandar BAB II PROFIL WILAYAH KAJIAN Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan berkelanjutan telah

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu

BAB I. PENDAHULUAN. sebagai sebuah pulau yang mungil, cantik dan penuh pesona. Namun demikian, perlu BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pulau Lombok memiliki luas 467.200 ha. dan secara geografis terletak antara 115 o 45-116 o 40 BT dan 8 o 10-9 o 10 LS. Pulau Lombok seringkali digambarkan sebagai

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang

V. KEADAAN UMUM WILAYAH. 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang V. KEADAAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Wilayah Kelurahan Pulau Panggang Wilayah Kelurahan Pulau Panggang terdiri dari 12 pulau dan memiliki kondisi perairan yang sesuai untuk usaha budidaya. Kondisi wilayah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia tidak hanya dikaruniai tanah air yang memiliki keindahan alam yang melimpah, tetapi juga keindahan alam yang mempunyai daya tarik sangat mengagumkan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dimanfaatkan untuk menuju Indonesia yang maju dan makmur. Wilayah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara maritim, kurang lebih 70 persen wilayah Indonesia terdiri dari laut yang pantainya kaya akan berbagai jenis sumber daya hayati dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia diramaikan oleh isu perubahan iklim bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, yang memiliki ± 18.110 pulau dengan garis pantai sepanjang 108.000 km, serta

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pulau Madura merupakan wilayah dengan luas 15.250 km 2 yang secara geografis terpisah dari Pulau Jawa dan dikelilingi oleh selat Madura dan laut Jawa. Sebagai kawasan yang

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH KONDISI GEOGRAFIS Kota Batam secara geografis mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak di jalur pelayaran dunia internasional. Kota Batam berdasarkan Perda Nomor

Lebih terperinci

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR

BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR BAB V. KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN ALOR 5.1. Visi dan Misi Pengelolaan Kawasan Konservasi Mengacu pada kecenderungan perubahan global dan kebijakan pembangunan daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kedua di dunia setelah Kanada, sehingga 2/3 luas wilayah Indonesia merupakan. untuk menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

BAB I PENDAHULUAN. kedua di dunia setelah Kanada, sehingga 2/3 luas wilayah Indonesia merupakan. untuk menuju Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar di dunia dengan jumlah pulau sekitar 17.500 pulau dan memiliki garis panjang pantai terpanjang kedua di dunia

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut

1. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang dua per tiga luasnya ditutupi oleh laut dan hampir sepertiga penduduknya mendiami daerah pesisir pantai yang menggantungkan hidupnya dari

Lebih terperinci

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM Indonesia diposisi silang samudera dan benua 92 pulau terluar overfishing PENCEMARAN KEMISKINAN Ancaman kerusakan sumberdaya 12 bioekoregion 11 WPP PETA TINGKAT EKSPLORASI

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung PENDAHULUAN Latar Belakang Wilayah pesisir Indonesia kaya dan beranekaragam sumberdaya alam. Satu diantara sumberdaya alam di wilayah pesisir adalah ekosistem mangrove. Ekosistem mangrove merupakan ekosistem

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 97 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2011-2030 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa sebagai pelaksanaan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang diperkirakan memiliki kurang lebih 17 504 pulau (DKP 2007), dan sebagian besar diantaranya adalah pulau-pulau kecil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Pantai adalah daerah di tepi perairan yang dipengaruhi oleh air pasang tertinggi dan air surut terendah. Garis pantai adalah garis batas pertemuan antara daratan dan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam 2 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mangrove merupakan ekosistem unik dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Oleh karena adanya pengaruh laut dan daratan, di kawasan mangrove terjadi interaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendahuluan 1. Orientasi Pra Rekonstruksi Kawasan Hutan di Pulau Bintan dan Kabupaten Lingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Hutan sebagai sebuah ekosistem mempunyai berbagai fungsi penting dan strategis bagi kehidupan manusia. Beberapa fungsi utama dalam ekosistem sumber daya hutan adalah

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia dan terletak pada iklim tropis memiliki jenis hutan yang beragam. Salah satu jenis hutan

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU

ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU ANALISIS DAYA DUKUNG MINAWISATA DI KELURAHAN PULAU TIDUNG, KEPULAUAN SERIBU Urip Rahmani 1), Riena F Telussa 2), Amirullah 3) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan USNI Email: urip_rahmani@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah

IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN. Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah IV. GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Kota Bandar Lampung Bandar Lampung merupakan Ibukota Provinsi Lampung yang merupakan daerah yang dijadikan sebagai pusat kegiatan pemerintahan, politik,

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Taman Nasional menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem

Lebih terperinci

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN

BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terdiri atas lautan, Indonesia memiliki potensi sumberdaya perikanan yang potensial untuk dikembangkan sebagai salah

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG PENCADANGAN KAWASAN TERUMBU KARANG PASIR PUTIH SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO BUPATI SITUBONDO, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN LAMONGAN Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga Naskah Akademis untuk kegiatan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lamongan dapat terselesaikan dengan baik

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumberdaya alam seperti air, udara, lahan, minyak, ikan, hutan dan lain - lain merupakan sumberdaya yang esensial bagi kelangsungan hidup manusia. Penurunan

Lebih terperinci

Rencana Strategis

Rencana Strategis - PP Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota - PP Nomor 42/2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 53 IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografis Selat Rupat merupakan salah satu selat kecil yang terdapat di Selat Malaka dan secara geografis terletak di antara pesisir Kota Dumai dengan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lahan basah memiliki peranan yang sangat penting bagi manusia dan lingkungan. Fungsi lahan basah tidak saja dipahami sebagai pendukung kehidupan secara langsung seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang secara geografis terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera Pasifik mempunyai keanekaragaman

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki wilayah perairan laut yang sangat luas, terdiri dari wilayah perairan teritorial dengan luas sekitar 3,1 juta km 2 dan zona ekonomi ekslusif (ZEE)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Selat Lembeh merupakan suatu kawasan khas yang terletak di wilayah Indonesia bagian timur tepatnya di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara dengan berbagai potensi sumberdaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa laut, dan 1/3 wilayahnya berupa daratan. Negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi

BAB I PENDAHULUAN. membentang dari Sabang sampai Merauke yang kesemuanya itu memiliki potensi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang terpanjang di dunia, lebih dari 81.000 KM garis pantai dan 17.508 pulau yang membentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,

Lebih terperinci

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010

PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 PROFIL DINAS PEKERJAAN UMUM PENGAIRAN KABUPATEN SUMENEP TAHUN 2010 SATUAN KERJA A. DASAR HUKUM SATUAN KERJA 1. Peraturan daerah Kabupaten Sumenep Nomor 02 Tahun 2006 tentang Pembentukan Organisasi Dinas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia terbentang sepanjang 3.977 mil diantara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik terdiri dari luas daratan 1.91

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

PROFIL SANITASI SAAT INI

PROFIL SANITASI SAAT INI BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI Tinjauan : Tidak ada narasi yang menjelaskan tabel tabel, Data dasar kemajuan SSK sebelum pemutakhiran belum ada ( Air Limbah, Sampah dan Drainase), Tabel kondisi sarana

Lebih terperinci