BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
|
|
- Sonny Hadiman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 24 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Perangkat lunak validasi metode analisis ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak pemograman yang biasa dipakai yaitu Microsoft Visual Basic 6.0, dimana perangkat lunak pemograman ini merupakan perangkat lunak berbasic bahasa Basic yang bersifat lebih flexibel dan mudah untuk digunakan terutama untuk programmer pemula dibandingkan bahasa pemograman yang lain. Pada perangkat lunak pemograman ini digunakan beberapa fitur yang mendukung dalam pembuatan perangkat lunak validasi metode analisis, yaitu fitur ADO-DB yang merupakan bagian middle-ware dari Microsoft Visual Basic sebagai fitur database yang menghubungkan visual basic dengan Microsoft Jet dan Microsoft Access sebagai perangkat lunak berbasis database sehingga memungkinkan perangkat lunak validasi metode analisis ini untuk menyimpan data yang dimasukkan kedalam program. Selain itu, fitur lainnya adalah fitur MS-Flex Grid yang merupakan fitur pembuatan tabel, pengisian tabel dan perubahan data dalam tabel, serta fitur web browser sebagai fitur yang berhubungan langsung dengan Internet Explorer yang dapat berfungsi sebagai media cetak sehingga data yang telah diproses dan diperoleh hasil atau kesimpulannya dapat dicetak pada media kertas. Selain itu juga perangkat lunak validasi metode analisis ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel XP sebagai media pendukung diluar Microsoft Visual Basic yang digunakan untuk membuat grafik regresi linier dari kurva kalibrasi yang dilakukan perangkat lunak. Perangkat lunak validasi metode analisis terbagi dalam empat bagian besar modul yaitu modul introduksi, modul input data, modul output data, dan modul validasi metode analisis. Pada modul introduksi ditampilkan form yang muncul pertama kali ketika pengguna menjalankan perangkat lunak ini. Didalam form ini terdapat dua combo-box yaitu combo-box untuk nama proyek, dan combo-box untuk nama percobaan. Combo-box nama proyek diisi oleh pengguna dengan nama yang dikehendaki pengguna dan ketika suatu nama proyek dituliskan didalam combo-box ini maka program akan secara otomatis menyimpan nama tersebut didalam database perangkat lunak. Combo-box nama percobaan merupakan combo-box untuk menuliskan nama percobaan dan seperti combo-box nama proyek combo-box ini secara otomatis akan menyimpan nama percobaannya didalam database program. Suatu proyek dalam perangkat lunak ini memungkinkan untuk melakukan beberapa percobaan sehingga setiap percobaan yang dilakukan dan dimasukkan
2 25 kedalam perangkat lunak dikelompokkan berdasarkan nama proyek yang dituliskan oleh pengguna didalam program ini. Adapun jenis percobaan yang dapat dilakukan dalam perangkat lunak ini ada 6 jenis percobaan yang terbagi dalam dua bagian yaitu jenis percobaan dengan metode kurva kalibrasi yaitu metode untuk membuat kurva kalibrasi dari suatu percobaan dengan input data atau jumlah pengukuran yang dilakukan lebih dari 6 pengukuran dan jenis percobaan yang lain adalah metode single data yaitu metode analisis dengan menggunakan satu kali pengukuran dimana metode ini lebih bersifat penentuan kadar sampel uji dengan menggunakan satu kali pengukuran. Dari setiap metode yang berdasarkan jumlah pengukuran tersebut dibagi dalam tiga jenis metode baku yang digunakan yaitu metode baku luar, metode baku dalam dan metode baku tinambah. Jadi dalam satu proyek, pengguna dapat membuat percobaan yang terdiri enam jenis percobaan dengan jumlah percobaan dalam satu proyek tidak dibatasi. Pada perangkat lunak ini, apabila pengguna menuliskan nama proyek dan nama proyek tersebut telah ada dan tersimpan sebelumnya didalam program, maka program akan langsung mengacu pada proyek yang telah ada tersebut, dan begitu pula untuk nama percobaannya dalam proyek tersebut. Sehingga apabila pengguna menuliskan nama proyek dan nama percobaan yang sama dengan yang telah tersimpan didalam program, maka secara otomatis perangkat lunak akan memberitahu pengguna bahwa percobaan ini telah ada dan akan memanggil kembali data-data yang telah tersimpan didalam percobaan tersebut apabila pengguna menjalankan perangkat lunak dengan nama yang sama tersebut. Modul kedua dari perangkat lunak ini adalah form input data. Pada form input data ini form yang akan muncul adalah form berdasarkan pilihan jenis percobaan yang dipilih pengguna pada form introduksi, jadi apabila pengguna memilih jenis percobaan metode kurva kalibrasi dengan metode baku dalam, maka form yang akan muncul pada form input data adalah form khusus untuk metode kurva kalibrasi dengan menggunakan metode baku dalam, begitu pula untuk metode yang lainnya. Untuk setiap metode dalam form input data dengan pilihan metodenya adalah metode kurva kalibrasi terdapat empat jenis input data yang terdapat didalamnya yaitu input data untuk kalibrasi, input data untuk akurasi dan presisi, input data untuk akurasi dan presisi interday, dan input data untuk penentuan spesifisitas. Seluruh input data yang ada dalam program ini mengacu pada parameter yang digunakan dalam kromatografi cair kinerja tingga (KCKT) dan kromatografi gas. Untuk form input data dengan pilihan metode
3 26 kalibrasi dengan baku luar parameter yang digunakan adalah konsentrasi sampel uji dengan satuan (µg/ml) dan luas kromatogram sampel dengan satuan mv.det untuk input data kalibrasi, sedangkan untuk input data akurasi dan presisi parameter yang digunakan adalah berat sampel teoritis dalam satuan mg, luas kromatogram dengan satuan mv.det, serta faktor pengenceran. Untuk input data akurasi dan presisi interday parameter yang digunakan sama dengan parameter akurasi dan presisi tetapi didalam form ini terdapat pilihan untuk menentukan jumlah data dan jumlah hari yang ingin dimasukkan kedalam program. Dan input data yang terakhir adalah input data spesifisitas dengan parameter yang digunakan adalah parameter yang digunakan dalam uji kesesuaian sistem dalam KCKT dan kromatografi gas yaitu waktu retensi terbesar dan terkecil, lebar alas kromatogram, lebar kromatogram pada 5 % tinggi, dan jarak dari maksimum ke tepi kromatogram (f) serta parameter waktu retensi terhadap luas kromatogram untuk penentuan keberulangan penyuntikan. Untuk input data kalibrasi, input data akurasi dan presisi, input data akurasi dan presisi interday serta keberulangan penyuntikan setiap pengguna memasukkan data akan tersimpan dalam tabel yang telah tersedia dengan terdapat pilihan simpan, edit, dan hapus untuk menyimpan dan merubah dan menghapus input data yang dimasukkan kedalam tabel tersebut. Untuk metode kurva kalibrasi dengan menggunakan baku dalam parameter yang digunakannya adalah konsentrasi sampel uji, luas kromatogram sampel uji, konsentrasi baku dalam, dan luas kromatogram baku dalam. Untuk input akurasi dan presisinya parameternya adalah berat sampel teoritis, angka banding luas kromatogram sampel uji dengan baku, serta faktor pengenceran. Untuk metode kurva kalibrasi dengan baku tinambah parameter yang digunakan adalah konsentrasi sampel uji, konsentrasi sampel uji yang ditambahkan dan luas kromatogram. Untuk input akurasi dan presisinya parameternya adalah berat sampel uji, berat baku yang ditambahkan, luas kromatogram dan faktor pengenceran. Untuk input data spesifisitas, pada satu proyek terdapat satu input data spesifisitas, sehingga pada beberapa percobaan dengan proyek yang sama, input spesifisitas pada setiap metode baku akan mengacu pada pada input spesifisitas yang sama. Setelah input data dimasukkan, perangkat lunak akan melakukan pengujian dengan mengecek apakah nilai yang dimasukkan adalah nol semua, pengecekan jumlah input data yang ada apakah kurang atau lebih dari 6 input data untuk kalibrasi dan penentuan akurasi dan presisi, serta 3 input data minimal untuk keberulangan penyuntikan.
4 27 Form output data pada perangkat lunak validasi metode analisis ini akan ditampilkan kembali data-data dari input data kalibrasi pada tabel kemudian program akan melakukan perhitungan berdasarkan perintah yang dimasukkan kedalam perangkat lunak selama perancangan sesuai dengan rumus perhitungan yang telah ditetapkan. perangkat lunak akan menampilkan nilai untuk setiap parameter yang ada yaitu jumlah, rata-rata, jumlah kuadrat, serta simpangan bakunya serta jumlah input data yang dimasukkan. Parameter yang menjadi acuan dalam pembuatan garis regresi berbeda-beda untuk setiap metode baku, dimana konsentrasi sampel uji terhadap luas kromatogram adalah parameter untuk metode baku luar, konsentrasi sampel uji terhadap angka banding luas kromatogram uji dengan baku adalah parameter untuk metode baku dalam, dan konsentrasi baku terhadap luas kromatogram parameter untuk metode baku tinambah. Pada form output ini program akan menghitung dan menampilkan nilai untuk regresinya yaitu kemiringan garis (b), intercept atau garis perpotongan terhadap sumbu Y (a), nilai gawat t (n-2), koefisien korelasi (r), simpangan baku terhadap regresi (Sy/x), koefisien variansi regresi (Vx0), dan rasio respon yang khusus untuk metode baku dalam dengan menggunakan rumus perhitungan yang telah ditetapkan yang ditulis pada saat coding program selama perancangan dengan bahasa yang dapat dibaca oleh perangkat lunak perancang. Pada form output ini juga terdapat tombol untuk melihat grafik regresi linier yang dihasilkan dengan secara langsung akan membuka perangkat lunak pendukung Microsoft Excel dan akan ditampilkan grafik yang dihasilkan. Modul terakhir pada perangkat lunak ini adalah form validasi yang terbagi dalam tiga bagian validasi, yaitu validasi linieritas, validasi akurasi dan presisi, serta validasi spesifisitas. Pada validasi linieritas ditampilkan kembali data-data yang diperlukan untuk validasi linieritas yaitu kemiringan garis (b), intercept atau garis perpotongan terhadap sumbu Y (a), nilai gawat t (n-2), koefisien korelasi (r), simpangan baku terhadap regresi (Sy/x), koefisien variansi regresi (Vx0) dan dilakukan perhitungan oleh program ini nilai slope antar data pada data-data untuk kurva kalibrasi, dilakukan perhitungan nilai batas deteksi dan batas kuantitasi yang terbagi menjadi batas deteksi dan batas kuantitasi menurut IUPAC dan menurut Miller, dimana nilai untuk IUPAC akan dapat ditampilkan apabila jumlah pengukuran yang dilakukan lebih dari 20 pengukuran. Kemudian ditampilkan kesimpulan untuk validasi linieritas yaitu persamaan garis regresi linier yang dihasilkan, koefisien korelasi (r) yang dihasilkan harus lebih besar dari 0,997 sebagai koefisien korelasi untuk bahan obat, koefisien variasi regresi (Vx0) harus lebih kecil dari 2
5 28 % dan nilai gawat t (n-2) dengan aras keberartian 0,05 yang menunjukkan adanya korelasi yang signifikan antara sumbu X dan sumbu Y. Dari hasil perhitungan perangkat lunak validasi metode analisis ini dengan menggunakan data percobaan dari hasil penelitian terhadap lisinopril yang menggunakan kurva kalibrasi dengan metode baku luar didapatkan bahwa nilai yang diperoleh untuk persamaan garis adalah y = 29785,292x ,057, dengan koefisien korelasinya adalah 0,9997 dan nilai batas deteksi adalah 12,097 µg/ml, dan batas kuantitasi adalah 40,323 µg/ml. Sedangkan dari hasil penelitian persamaan garis yang diperoleh adalah y = 29688,10x ,17, dengan koefisien korelasinya adalah 0,9997 dan nilai batas deteksi adalah 12,80 µg/ml dan batas kuantitasi adalah 42,67 µg/ml. Form validasi akurasi dan presisi ditampilkan dengan menampilkan kembali tabel input data akurasi dan presisi pada tabel baru, kemudian dilakukan perhitungan berat sampel hasil pengukuran pada tabel tersebut dengan cara menginterpolasi luas kromatogram yang diperoleh terhadap persamaan garis yang diperoleh pada kurva kalibrasi dan mengkalikan konsentrasi yang didapat dengan faktor pengenceran menjadi nilai berat sampel hasil pengukuran. Persen perolehan kembali dan persen perolehan kembali rata-rata ditampilkan didalam form ini. Untuk validasi presisi dilakukan perhitungan simpangan baku relatif atau standar deviasi dari persen perolehan kembali dengan menggunakan rumus yang telah ditetapkan, serta dihitung simpangan baku relatif berdasarkan kurva terompet Horwitz (reproduksibilitas), dalam perangkat lunak ini konsentrasi yang digunakan adalah konsentrasi 100 % sehingga nilai reproduksibilitasnya ada 2 %. Kesimpulan presisi ditentukan dengan membandingkan simpangan baku relatif dari persen perolehan kembali yang harus kurang dari reproduksibilitas (2 %) untuk mendapatkan nilai presisi yang baik. Dari hasil perhitungan dengan perangkat lunak validasi metode analisis kromatografi ini dengan metode baku luar didapatkan bahwa terdapat perbedaan nilai perolehan kembali ketika dibandingkan dengan nilai perolehan kembali dari hasil penelitian yang menjadi sumber. Hasil penentuan akurasi dan presisi berdasarkan kurva kalibrasi lisinopril dari hasil penelitian didapatkan rata-rata persen perolehan kembali adalah 99,87 % dengan simpangan baku relatifnya adalah 1,1 %. Sedangkan dari hasil perhitungan perangkat lunak validasi metode analisis ini didapatkan nilai persen perolehan kembali rata-rata adalah 92,856 % dengan nilai simpangan baku relatifnya adalah 1,103 %. Perbedaan nilai
6 29 persen perolehan kembali ini dapat disebabkan karena tidak tercantumnya nilai faktor pengenceran yang pasti, sehingga faktor pengenceran yang yang dimasukkan penulis pada bagian input data adalah faktor pengenceran dari perhitungan pada prosedur percobaan yang dilakukan pada penelitian tersebut. Pada form validasi akurasi dan presisi ini juga terhubung dengan form validasi akurasi dan presisi interday, dimana pada form ini dilakukan perhitungan akurasi dan presisi interday berdasarkan input data yang dimasukkan pada bagian input data akurasi dan presisi interday. Pada form ini dilakukan perhitungan berat hasil pengukuran dari setiap data yang dimasukkan, kemudian ditentukan persen perolehan kembali berdasarkan pada data yang sama tetapi berbeda hari, serta persen perolehan kembali rata-rata total untuk seluruh data. Simpangan baku relatif dihitung berdasarkan persen perolehan kembali rata-rata total. Form validasi spesifisitas ditampilkan dengan menampilkan kembali data-data yang dimasukkan dalam keberulangan penyuntikan kemudian dilakukan perhitungan simpangan baku relatif dari waktu retensi dan luas kromatogram. Pada form ini juga dilakukan perhitungan untuk nilai pemisahan (resolusi), angka lempeng (N), asimetri (As), faktor kapasitas (k ) dan faktor selektivitas (α). Hasil dari perhitungan diatas kemudian dibandingkan dengan nilai-nilai menurut pustaka, dan ditampilkan memenuhi syarat atau tidaknya parameter-parameter spesifisitas tersebut. Dari hasil penelitian penetapan kadar lisinopril dalam sediaan tablet dengan KCKT ini tidak mencantumkan data-data spesifik mengenai waktu retensi terbesar dan terkecil, lebar alas kromatogram, dan data untuk asimetri, sehingga penulis tidak dapat membandingkan nilai spesifisitas yang diperoleh perangkat lunak validasi metode analisis dengan nilai spesifisitas dari hasil penelitian. Sedangkan untuk simpangan baku relatif untuk waktu retensi dan luas kromatogram menunjukkan perbedaan dimana dari hasil penelitian SBR waktu retensinya adalah 0,13 % dan SBR luas kromatogramnya adalah 0,35 %. Sedangkan menurut hasil perhitungan perangkat lunak validasi metode analisis didapatkan SBR waktu retensi adalah 0,095 % dan SBR luas kromatogram adalah 0,031%. Dari seluruh form validasi metode analisis ini terhubung dengan form khusus yang digunakan untuk mencetak hasil validasi beserta kesimpulannya kedalam media kertas, form ini menggunakan fitur pendukung Microsoft Visual Basic yaitu Web Browser dimana
7 30 hasil dari perhitungan validasi memungkinkan untuk dikonversikan dan ditampilkan ke dalam Web Browser dan kemudian dicetak ke dalam media kertas. Pada modul single data, dilakukan perhitungan penentuan kadar sampel apabila menggunakan metode analisis dengan menggunakan satu kali pengukuran. Pada metode single data baku luar parameter yang digunakan adalah luas kromatogram sampel uji dengan satuan mv.det, konsentrasi baku dengan satuan µg/ml, luas kromatogram baku, dan luas kromatogram blangko. Biasanya metode baku luar dengan satu kali pengukuran ini dilakukan apabila tidak terdapatnya galat tentu atau galat sistem. Sedangkan untuk metode single data baku dalam parameter yang diukurnya adalah konsentrasi analit pembanding, luas kromatogram analit pembanding, konsentrasi baku, luas kromatogram baku, dan luas kromatogram sampel uji. Pada perhitungannya sebelum penentuan kadar sampel dihitung, perangkat lunak akan menghitung dulu nilai rasio respon (k) dengan melalui perhitungan baku dalam tunggal antara analit pembanding dengan baku dalam, setelah nilai ratio respon diperoleh, maka penentuan kadar sampel uji dihitung terhadap konsentrasi dan luas kromatogram baku. Untuk single data metode baku tinambah, perhitungan dilakukan berdasarkan luas kromatogram sampel sebelum ditambahkan baku dan setelah ditambahkan baku.
BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN
32 BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN Validasi metode analisis merupakan suatu proses untuk menentukan keabsahan dan pertanggungjawaban suatu hasil percobaan di laboratorium, tetapi dalam proses dan perhitungannya
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
3 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai validasi metode analisis beserta karakteristiknya, metode analisis komparatif atau instrumental, kromatografi cari kinerja tinggi sebagai objek dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam
Lebih terperinciEKA JATNIKA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM VALIDASI METODE ANALISIS KROMATOGRAFI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI
EKA JATNIKA 10700064 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM VALIDASI METODE ANALISIS KROMATOGRAFI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2 0 0 7 Pada kutipan atau
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Penetapan kadar metoflutrin dengan menggunakan kromatografi gas, terlebih dahulu ditentukan kondisi optimum sistem kromatografi gas untuk analisis metoflutrin. Kondisi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal
Lebih terperinciAnalisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008
4 3 5 1 2 6 Gambar 3. Alat kromatografi cair kinerja tinggi Keterangan : 1. Pompa LC-10AD (Shimadzu) 2. Injektor Rheodyne 3. Kolom Kromasil TM LC-18 25 cm x 4,6 mm 4. Detektor SPD-10 (Shimadzu) 5. Komputer
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU
BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos. Konsentrasi 1665,5 mcg/ml sebagai Larutan Baku I (LB1)
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Larutan Baku Profenofos Kadar baku Profenofos = 98,% Berat Profenofos yang ditimbang = 4,4 mg Volume larutan = 5 ml Konsentrasi Profenofos 98,% = 4,4mg 98, 6 10 mcg =
Lebih terperinciIII. BAHAN DAN METODE
III. BAHAN DAN METODE 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2011, bertempat di Laboratorium Pangan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan POM RI,
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Validasi merupakan proses penilaian terhadap parameter analitik tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi syarat sesuai
Lebih terperinciBAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang
BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA A. ALAT Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang dilengkapi dengan detektor UV-Vis (SPD-10A VP, Shimadzu), kolom Kromasil LC-18 dengan dimensi kolom
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara
Lebih terperinciPerbandingan fase gerak metanol-air (50:50)
Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Kloramfenikol Baku untuk Menentukan Perbandingan Fase Gerak yang Optimum Perbandingan fase gerak metanol-air (40:60) Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Perbandingan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Pengumpulan Sampel Pengumpulan sampel ini dilakukan berdasarkan ketidaklengkapannya informasi atau keterangan yang seharusnya dicantumkan pada etiket wadah dan atau pembungkus.
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pada penelitian ini diawali dengan penentuan kadar vitamin C untuk mengetahui kemurnian vitamin C yang digunakan sebagai larutan baku. Iodium 0,1N digunakan sebagai peniter
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Sistem kromatografi yang digunakan merupakan kromatografi fasa balik, yaitu polaritas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam, dengan kolom C-18 (n-oktadesil silan)
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di
34 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:
8 Kolom : Bondapak C18 Varian 150 4,6 mm Sistem : Fase Terbalik Fase Gerak : Asam oksalat 0.0025 M - asetonitril (4:1, v/v) Laju Alir : 1 ml/menit Detektor : Berkas fotodioda 355 nm dan 368 nm Atenuasi
Lebih terperinciSIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY
9 SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY Penetapan secara Simultan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen dengan Kromatografi Cair Kinerja
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PERCOBAAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di
30 III. METODOLOGI PERCOBAAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Juni 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Instrumentasi Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
Lebih terperinciDAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..
DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.
Lebih terperinciGambar 1. Alat kromatografi gas
68 A B Gambar 1. Alat kromatografi gas Keterangan: A. Unit utama B. Sistem kontrol 69 Gambar 2. Kromatogram larutan standar DHA 1552,5 µg/g Kondisi: Kolom kapiler VB-wax (60 m x 0,32 mm x 0,25 µm), fase
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi,
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. B. BAHAN Levofloksasin
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan dan validasi metode analisis untuk penetapan kadar vitamin A dalam minyak goreng sawit secara KCKT menggunakan kolom C 18 dengan
Lebih terperinciPerbandingan fase gerak Larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M-metanol (60:40) dengan laju alir 1 ml/menit
Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Deksklorfeniramin maleat Baku untuk Mencari Perbandingan Fase Gerak larutan kalium dihidrogen posfat 0,05 M - Metanol yang Optimal untuk Analisis. A Perbandingan fase
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinciBAB IV PROSEDUR KERJA
BAB IV PROSEDUR KERJA 4.1. Sampel 4.1.1. Pengumpulan Sampel Sampel yang digunakan berupa minuman serbuk dalam kemasan sachet yang beredar di pasar Bandung. Sampel yang digunakan diambil dari sebuah toko
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan analisis semakin dikenal secara luas, bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode sistematis. Hal ini didukung pula oleh perkembangan yang pesat dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN PUSTAKA
PENDAHULUAN Nyamuk merupakan serangga yang dapat mengancam kesehatan manusia, karena dapat menjadi vektor berbagai penyakit, antara lain malaria dan demam berdarah. Saat ini, wilayah penyebaran nyamuk
Lebih terperinciValidasi metode merupakan proses yang dilakukan
TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat
Lebih terperinciVALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI
VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii
v DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar
Lebih terperinciABSTRAK ABSTRACT
29 Analisis Cd Pada Sediaan EyeShadow Dari Pasar Kiaracondong Bandung Analysis of Cadmiumon on EyeShadow Derived From Kiaracondong Market Bandung Fenti Fatmawati 1,, Ayumulia 2 1 Program Studi Farmasi,
Lebih terperinciPENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI HENDRIANTO 2443012018 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI SISTEM. tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan. Tahap Implementasi Sistem
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Setelah tahap penganalisaan dan perancangan, maka langkah selanjutnya dalam membangun sebuah sistem informasi adalah menguji apakah sistem tersebut siap diterapkan atau diimplementasikan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di
23 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Agustus 2014 di Laboratorium Kimia Analitik FMIPA Universitas Lampung. B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 sebagai software aplikasi pemrograman, Microsoft Acess 2007 sebagai
Lebih terperinciRINGKASAN. Kata kunci : Optimasi; Fase Gerak; Campuran dalam Sirup; HPLC
Hasnah Lidiawati. 062112706. 2015. Optimasi Fase Gerak pada penetapan kadar campuran dextromethorphane HBr dan diphenhydramine HCl dalam sirup dengan metode HPLC. Dibimbing Oleh Drs. Husain Nashrianto,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Riset Kimia Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Setiabudhi No. 229, Bandung. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinciBAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Kebutuhan Implementasi Tahap implementasi merupakan kelanjutan dari kegiatan perancangan sistem dan dapat dipandang sebagai suatu usaha dalam mewujudkan sistem yang
Lebih terperinciUNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH
UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS FARMASI LAPORAN PENELITIAN DAN PUBLIKASI ILMIAH UJI SENSITIVITAS PEREAKSI PENDETEKSI KUNING METANIL DI DALAM SIRUP SECARA SPEKTROFOTOMETRI CAHAYA TAMPAK Oleh: Novi Yantih
Lebih terperinciVALIDASI METODE SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF ULTRAVIOLET UNTUK PENENTUAN RESERPIN DALAM TABLET OBAT NIKEN WULANDARI
VALIDASI METDE SPEKTRFTMETRI DERIVATIF ULTRAVILET UNTUK PENENTUAN RESERPIN DALAM TABLET BAT NIKEN WULANDARI DEPATEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BGR BGR 2007
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegitan yang memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Kegunaan peramalan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA
Harmita Departemen Farmasi FMIPA-UI ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian,, 117-135 PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA ABSTRACT Each analysis method by some reason, must be
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Perancangan Sistem Tujuan dari perancangan sistem adalah untuk memenuhi kebutuhan user mengenai gambaran yang jelas tentang perancangan sistem yang akan dibuat serta diimplementasikan.
Lebih terperinciLampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.)
Lampiran 1. Gambar Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) 93 Lampiran. Identifikasi Tumbuhan 94 Lampiran 3. Bagan Alir Proses Pembuatan Larutan Sampel Sampel Kubis Hijau (Brassica oleracea L.) sebanyak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. ultraviolet secara adisi standar menggunakan teknik ekstraksi MSPD dalam. penetapan residu tetrasiklin dalam daging ayam pedaging.
III. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif yang mengarah pada pengembangan metode dengan tujuan mengembangkan spektrofotometri ultraviolet secara adisi standar
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah
Lebih terperinciLampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium
Lampiran 1. Kurva Absorbansi Maksimum Kalsium Lampiran. Perhitungan Persamaan Garis Regresi dan Koefisien Korelasi (r) dari Data Kalibrasi Kalsium No. Konsentrasi (mcg/ml) (X) Absorbansi (Y) XY X Y 1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya kandungan logam Timbal pada kerupuk rambak dengan menggunakan alat Spektrofotometer serapan atom Perkin Elmer 5100 PC. A.
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan, sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah
Lebih terperinci3.3 Pengumpulan Data Primer
10 pada bagian kantong, dengan panjang 200 m dan lebar 70 m. Satu trip penangkapan hanya berlangsung selama satu hari dengan penangkapan efektif sekitar 10 hingga 12 jam. Sedangkan untuk alat tangkap pancing
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Analisis Kuantitatif Departemen Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Depok, pada
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
45 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Laporan skripsi ini mencoba untuk membuat sebuah perancangan aplikasi permainan Color Memory menggunakan metode Brute Force. Dalam proses pembuatan aplikasi
Lebih terperinciLampiran. Dapar fosfat ph. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1. Kromatogram penyuntikan larutan Naa Siklamat ph dapar fosfat yang optimum pada analisis untuk mencari Dapar fosfat ph 4,5 dengan perbandingan fase gerak dapar fosfat : methanol (70:30) dan
Lebih terperinciPHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN
ANALISIS SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU TRADISIONAL KUAT LELAKI MERK A DAN B DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Angga Tiya Warma Sarigih, Anjar Mahardian Kusuma, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi
Lebih terperinciLampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) , ,14 3.
Lampiran 1. Perhitungan Pembakuan Natrium Hidroksida 1 N. No. Berat K-Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) 1. 1000 5,1. 1003 5,14 3. 101 5, Normalitas NaOH Berat Kalium Biftalat (mg) Volume NaOH (ml) Berat Ekivalen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai antiinflamasi local akibat dermatitis. Hidrokortison dapat mencegah dan menekan timbulnya gejala
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN
BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pengukuran serapan harus dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimumnya agar kepekaan maksimum dapat diperoleh karena larutan dengan konsentrasi tertentu dapat memberikan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN UJI COBA
BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY
LAPORAN PRAKTIKUM ANALISA VITAMIN C METODE HPLC HIGH PERFORMANCE LIQUID CROMATOGRAPHY Hari/Tanggal Praktikum : Kamis/ 30 Juni 2016 Nama Mahasiswa : 1. Irma Yanti 2. Rahmiwita 3. Yuliandriani Wannur Azah
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perancangan dan desain yang telah dibuat. Kebutuhan sistem terdiri atas dua
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi sistem merupakan tahap untuk menjalankan perangkat lunak yang telah dianalisis dan dirancang pada bab sebelumnya. Dalam melakukan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer mempunyai arti yang luas dan berbeda untuk orang yang berbeda. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa Latin Computare yang berarti
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014
33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan Juli 2014 di laboratorium Kimia Analitik Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut :
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Berdasarkan perancangan sistem yang dibuat sebelumnya, maka perancangan dapat diimplementasikan dalam tahap-tahap sebagai berikut : 4.1. Implementasi Aplikasi Untuk menjalankan
Lebih terperinciJurnal Farmasi Higea, Vol. 9, No. 2, 2017
Pengembangan dan Validasi Metode Analisis Betametason Tablet dengan Metode Absorbansi dan Luas Daerah di Bawah Kurva Secara Spektrofotometri Ultraviolet Ridho Asra 1), Harrizul Rivai 2), Widya Astuty 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan institusi pendidikan secara pesat akhir-akhir ini membawa persaingan yang cukup ketat, sehingga membuat institusi tersebut berusaha untuk memperbaiki sarana
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1.Preparasi Sampel Larutan standar dibuat dengan melarutkan standar tetrasiklin sebanyak 10 mg dalam metanol 100 ml dari larutan standar tersebut lalu dibuat larutan baku dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. BAHAN 1. Standar DHA murni (Sigma-Aldrich) 2. Standar DHA oil (Tama Biochemical Co., Ltd.) 3. Bahan baku dengan mutu pro analisis yang berasal dari Merck (kloroform, metanol,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben
Lebih terperinciKata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT
ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti 1 *, Muhamad Barik Ulfa Faza 1 1 Jurusan S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas
Lebih terperinciBAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI
BAB IV TESTING DAN IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Implementasi sistem merupakan sebuah tahap meletakan sistem yang diusulkan atau dikembangkan jika nantinya sistem tersebut telah siap dijalankan
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN
BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
32 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Oktober sampai Desember 2013 bertempat di Laboratorium Biomassa Terpadu Jurusan Kimia FMIPA Universitas Lampung.
Lebih terperincimassa = 2,296 gram Volume = gram BE Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi ml Natrium Fosfat 28 mm massa 1 M = massa 0,028 =
Lampiran 1. Perhitungan Pembuatan Pereaksi 1. 500 ml Natrium Fosfat 28 mm M massa 1 x Mr V(liter) 0,028 massa 1 x 164 0, 5 massa 2,296 gram 2. 500 ml Amonium Molibdat 4 mm M massa 1 x Mr V(liter) massa
Lebih terperinci