BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN"

Transkripsi

1 32 BAB 6 RINGKASAN PENELITIAN Validasi metode analisis merupakan suatu proses untuk menentukan keabsahan dan pertanggungjawaban suatu hasil percobaan di laboratorium, tetapi dalam proses dan perhitungannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit serta membutuhkan tingkat akurasi perhitungan yang baik, maka seiring dengan perkembangan teknologi informasi dibuat suatu perangkat lunak komputer yang bernama Sistem Validasi Metode Analisis Kromatografi (SVMAK) yang dapat menghitung validasi metode lebih cepat dan akurat. Dalam proses validasi ini, perangkat lunak SVMAK dirancang dengan metode analisis komparatif dengan menggunakan kurva kalibrasi yang berdasarkan pada tiga jenis penggunaan metode baku, yaitu baku luar, baku dalam, dan baku tinambah. tahapan validasi dihitung berdasarkan ketiga jenis metode baku tersebut. Perangkat lunak dibangun dan diuji sistem dan keakuratan perhitungannya dengan sistem black box testing sesuai dengan spesifikasi perangkat lunak validasi yang diharapkan dengan menggunakan perangkat lunak pemograman Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access sebagai media penyimpanan data. Dari hasil perancangan ini diperoleh perangkat lunak SVMAK yang dapat menghitung tahapan validasi dengan lebih cepat dan menunjukkan kesesuaian hasil perhitungan dengan data uji hasil penelitian yang telah divalidasi serta hasil perhitungan manual. Adapun saran untuk pembuatan perangkat lunak SVMAK ini adalah diperlukannya pengembangan perangkat lunak SVMAK ini sehingga diperoleh perangkat lunak yang memiliki cakupan yang lebih luas selain dari kromatografi, perhitungan yang lebih akurat dan meminimalisir kesalahan atau cacat program.

2 33 PUSTAKA Snyder. L.R, Joseph J.K and Joseph L.G, 1997, Practical HPLC Method Development, 2nd ed., John Willey and sons, Inc., New York, , Schelfler, William C., 1978, Statistika untuk Biologi, Farmasi, kedokteran, dan ilmu yang bertautan, Penerbit ITB, Bandung, Swartz, M.E, and Ira S, Krull, 1997, Analytical Method Development and Validation, Marcel Dekker, Inc., New York, Novian, Agung, 2004, Panduan Microsoft Visual Basic, Penerbit Andi, Bandung, 1-5 Ibrahim, Slamet, 2007, Makalah Pengembangan dan Validasi Metode Analisis, Sekolah Farmasi ITB, Bandung, Johnson, E.L., and Stevenson, R., 1991, Dasar Kromatografi Cair, Terjemahan, K. Padmawinata, Penerbit ITB, Bandung, , Aptech Worldwide, 2002, Database Design with MS Access 2000, Aptech Worldwide, New Jersey, 3-8. The United States Pharmacopeial Convention, 1999, The United States Pharmacopeia, 24 th Ed., United States Pharmacopeial Convention Inc., Rockville,

3 LAMPIRAN A PERSYARATAN VALIDASI DAN KRITERIA PENERIMAAN KARAKTERISTIK VALIDASI Tabel 1.1 Tabel Persyaratan Validasi untuk Tiap Jenis Metode Analisis Metode Pengujian / Analisis Parameter Kategori II Kategori II Kategori Kategori Validasi Kategori I (Kuantitatif) (Uji Batas) III IV Linieritas Ya Ya Tidak Ya Tidak Akurasi Ya Ya * Ya Tidak Presisi Ya Ya Tidak Ya Tidak Rentang Ya Ya * Ya Tidak Spesifisitas Ya Ya Ya Ya Ya Batas Deteksi Tidak Ya Ya * Tidak Batas Kuantisasi Tidak Ya Ya * Tidak Robustness Ya Ya Ya * Tidak * Dapat dipersyaratkan tergantung sifat metode Keterangan : Kategori I Kategori II Kategori III Kategori IV Metode analisis untuk penetapan kadar komponen utama dalam bahan baku obaat atau bajhan aktif (termasuk pengawet) dalam produk farmasi Metode analisis untuk penetapan cemaran dalam bahan baku obat atau hasil degradasi dalam produk farmasi, metode ini terdiri dari penetapan kuantitatif dan uji batas Metode analisis untuk penetapan karakteristik sediaan (disolusi, pelepasan obat, dll) Metode Analisis untuk identifikasi 34

4 LAMPIRAN A (Lanjutan) Tabel 1.2 Tabel Kriteria Penerimaan Linieritas dan Rentang Uji Level Rentang Kriteria Penerimaan 20 sampai 120 % R 0,999 Penetapan bahan baku obat 6 %y intercept 2,0 % dan sediaan Farmasi V xo 2,0 % % R 0,99 Disolusi 5-8 %y intercept 5,0 % V xo 5,0 % Cemaran 5 LOQ sampai 2 % R 0,98 V xo 5,0 % Cleaning Validation 5 LOQ sampai 20 % R 0,98 V xo 5,0 % Keterangan : R = Koefisien korelasi V xo = Koefisien Variansi garis regresi %y intercept = y-intercept / respon detektor x 100 % 35

5 LAMPIRAN A (Lanjutan) Tabel 1.3 Tabel Kriteria Penerimaan Akurasi (Kecermatan) Uji Level Rentang Kriteria Penerimaan Konsentrasi Penetapan kadar bahan baku obat dan sediaan Farmasi 3 dengan 3 kali pengujian 70, 100, 130 % ± 2 % ( 98,0 % - 102,0 %) rata-rata untuk setiap sampel Disolusi 3 dengan 3 kali pengujian % % % ± 5 % ( 95,0 % - 105,0 %) rata-rata untuk setiap sampel Cemaran 1 dengan 3 kali pengujian LOQ - 1 % (kadar analit) ± 20 % ( 80,0 % - 120,0 %) rata-rata untuk setiap sampel Cleaning Validation 3 dengan 3 kali pengujian LOQ 20 kali LOQ ± 50 % ( 50,0 % - 150,0 %) rata-rata untuk setiap sampel ICH merekomendasikan, menganalisis sampel menggunakan 9 kali penentuan, minimal 3 kali level konsentrasi ( 3 x 3 pengujian) 36

6 LAMPIRAN A (Lanjutan) Tabel 1.4 Tabel Kriteria Penerimaan Presisi (Keseksamaan) Pengujian Repeatabilitas dan Presisi Antara Level dan Rentang Kriteria Penetapan kadar / 3 level 3 kali 70, 100, 130 % RSD 2,0 % keseragaman kandungan atau 6 penetapan pada 100 % Disolusi 12 sampel kadar rendah RSD 20,0 % Cemaran (kadar rendah) 6 Replikat pada LOQ RSD 20,0 % Cleaning Validation 6 Replikat pada 10 LOQ RSD 20,0 % Keterangan : RSD = Relatif Standard Deviation atau Simpangan Baku Relatif LOQ = Limit of Quantitation 37

7 LAMPIRAN B PERANCANGAN TAMPILAN DAN STRUKTUR PERANGKAT LUNAK SVMAK Gambar 3.1 Tampilan Antarmuka Perangkat Lunak SVMAK Secara Garis Besar LAMPIRAN B 38

8 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.2 Struktur Modul Perangkat Lunak SVMAK 39

9 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.26 Diagram Alur Validasi Linieritas Metode Kalibrasi Baku Luar 40

10 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.27 Diagram Alur Validasi Akurasi Presisi Metode Kalibrasi Baku Luar 41

11 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.28 Diagram Alur Validasi Linieritas Metode Kalibrasi Baku Dalam 42

12 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.29 Diagram Alur Validasi Akurasi Presisi Metode Kalibrasi Baku Dalam Start N = 0 Sigma C = 0 Sigma R = 0 Masukkan C dan R Masukkan C B dan R B N = N + 1 Ya Sigma R/R B = Sigma R/R B + R/R B Sigma C = Sigma C + C Ada tambahan data? N = 1 Tidak N >1 Perhitungan nilai Rasio Respon (k) Perhitungan Statistika R/R B Hasil Pengukuran Data Perhitungan Statistika Persamaan Garis regresi Linier k = (R/R B ) / (C/C B) Perhitungan C berdasarkan nilai k Konsen (Cu) Hasil pengukuran % Recovery Cu / Cs x 100% % Recovery Simpangan Baku dari % Recovery Koefisien Variansi (Kv) = S / X^ x100% Apakah K <= log C Tidak Ya Valid Tidak Valid End 43

13 LAMPIRAN B (Lanjutan) Gambar 3.30 Diagram Alur Validasi Spesifisitas Start Waktu Retensi (t) dan Lebas Alas Puncak (W) Resolusi =2(t R1 - t R2 ) / W 1 - W 2 Angka Lempeng (N) Faktor Kapasitas k` = (t R - t 0 ) / t 0 Faktor Selektivitas α = k`1 / k`2 Apakah N > 2000 Ya Apakah Rs > 1.5? Ya Apakah α > 1? Ya Tidak Tidak Baik Tidak Buruk End 44

14 LAMPIRAN C PENGUJIAN DAN UJI STABILITAS PERANGKAT LUNAK SVMAK Tabel 3.1 Tabel Pengujian Perangkat Lunak SVMAK pada Modul Introduksi No Langkah Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status 1 Memasukkan hanya nama Proses dihentikan dan ditampilkan Proses dihentikan dan ditampilkan pesan OK proyek tanpa nama percobaan atau sebaliknya pesan kesalahan untuk memasukkan nama proyek atau percobaan kesalahan untuk memasukkan nama proyek atau percobaan 2 Memasukan nama proyek Pilihan jenis percobaan yang Pilihan jenis percobaan yang tersedia OK dan nama percobaan yang sudah tersimpan tersedia menjadi tidak bisa dirubah menjadi tidak bisa dirubah 3 Memasukkan nama proyek dan nama percobaan yang sudah tersimpan Proses dilanjutkan ke form input data sesuai dengan jenis percobaan yang dipilih Proses dilanjutkan ke form input data sesuai dengan jenis percobaan yang dipilih OK 45

15 LAMPIRAN C (Lanjutan) Tabel 3.2 Tabel Pengujian Perangkat Lunak SVMAK pada Modul Input Data No Langkah Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status 1 Memasukan nilai nol pada semua parameter Data tidak dapat dimasukkan kedalam tabel, proses dihentikan dan ditampilkan pesan kesalahan 2 Memasukan nilai yang Data tidak dapat dimasukkan berupa huruf kedalam tabel, proses dihentikan dan ditampilkan pesan kesalahan 3 Memasukan nilai yang Data nilai dimasukkan kedalam tabel berupa angka yang sesuai 4. Memasukan data untuk Proses tidak dapat dilanjutkan dan kurva kalibrasi dan akurasi ditampilkan pesan kesalahan kurang dari 6 pengukuran Data tidak dapat dimasukkan kedalam OK tabel, proses dihentikan dan ditampilkan pesan kesalahan Data tidak dapat dimasukkan kedalam OK tabel, proses dihentikan dan ditampilkan pesan kesalahan Data nilai dimasukkan kedalam tabel yang OK sesuai Proses tidak dapat dilanjutkan dan OK ditampilkan pesan kesalahan 5 Memasukan data Proses tidak dapat dilanjutkan dan Proses tidak dapat dilanjutkan dan OK keberulangan kurang dari 3 pengukuran ditampilkan pesan kesalahan ditampilkan pesan kesalahan 6. Memasukkan data interday kurang dari 3 hari dan 3 data Proses tidak dapat dilanjutkan dan ditampilkan pesan kesalahan Proses tidak dapat dilanjutkan dan ditampilkan pesan kesalahan OK 46

16 No Langkah Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status 7. Menekan tombol kembali Data yang telah dimasukkan dalam Data yang telah dimasukkan dalam form OK dan batal form tidak tersimpan dalam database tidak tersimpan dalam database 8. Menekan tombol Kembali dan Simpan Data yang telah dimasukkan dalam form tersimpan dalam database Data yang telah dimasukkan dalam form tersimpan dalam database OK 47

17 LAMPIRAN C (Lanjutan) Tabel 3.3 Tabel Pengujian Perangkat Lunak SVMAK pada Modul Output Data No Langkah Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status 1 Pemanggilan data hasil input Data yg tersimpan dapat ditampilkan Data yg tersimpan ditampilkan kembali OK data kedalam tabel di output data kembali pada tabel output data pada tabel output data 2 Validasi Perhitungan Perhitungan oleh SVMAK sesuai Perhitungan oleh SVMAK sesuai dengan OK dengan perhitungan secara manual perhitungan secara manual 3 Menekan Tombol Grafik Regresi Membuka Microsoft Excel dan menampilkan Grafik Regresi linier data Microsoft Excel Terbuka otomatis dan ditampilkan grafik regresi linier dari data OK 48

18 LAMPIRAN C (Lanjutan) Tabel 3.4 Tabel Pengujian Perangkat Lunak SVMAK pada Modul Validasi dan Printout No Langkah Pengujian Hasil yang Diharapkan Hasil Pengujian Status 1 Pemanggilan data input dan Data yg tersimpan dapat ditampilkan Data yg tersimpan ditampilkan kembali OK output data kedalam tabel pada form validasi kembali kedalam tabel pada form validasi kedalam tabel pada form validasi 2 Validasi perhitungan Perhitungan oleh SVMAK sesuai Perhitungan oleh SVMAK sesuai OK dengan perhitungan secara manual dengan perhitungan secara manual 3 Validasi Kesimpulan Kesimpulan sesuai dengan hasil Kesimpulan sesuai dengan hasil OK perhitungan perhitungan 4. Menekan tombol Cetak Proses dilanjutkan dengan membuka Proses dilanjutkan dengan membuka OK form Printout sesuai dengan jenis form validasi form Printout sesuai dengan jenis form validasi 5. Menekan tombol interday pada form akurasi Proses dilanjutkan dengan membuka form output interday sesuai dengan jenis percobaannya Proses dilanjutkan dengan membuka form output interday sesuai dengan jenis percobaannya OK 49

19 LAMPIRAN C (Lanjutan) Tabel 3.5 Tabel Uji Stabilitas Perangkat Lunak SVMAK No Sistem Operasi Hasil Pengujian Status 1 Windows 98 Perangkat lunak SVMAK berjalan OK dengan baik 2 Windows XP Profesional Edition Perangkat lunak SVMAK berjalan OK Servis Pack 1 dengan baik 3 Windows XP Profesional Edition Service Pack 2 Perangkat lunak SVMAK berjalan dengan baik OK 50

20 LAMPIRAN D VALIDASI PERHITUNGAN Tabel 3.6 Tabel Validasi Perhitungan Perangkat Lunak SVMAK Menggunakan Data Kurva Kalibrasi Lisinopril dengan Metode Baku Luar Hasil Perhitungan No. Parameter Perangkat Lunak SVMAK Hasil Penelitian Perhitungan Manual Microsoft Excel XP 1. Slope (b) , Intercept (a) , Koef. Korelasi 0,9997 0, , SB thd Regresi (Sy/x) 5. Koef. Variasi Regresi (Vx0) 6. Batas Deteksi , (LOD) Batas , Kuantitasi (LOQ) 51

21 LAMPIRAN D (Lanjutan) Tabel 3.7 Tabel Validasi Perhitungan Perangkat Lunak SVMAK Menggunakan Data Kurva Kalibrasi Lisinopril - Enalapril Maleat dengan Metode Baku Dalam Hasil Perhitungan No. Parameter Perangkat Lunak SVMAK Hasil Penelitian Perhitungan Manual Microsoft Excel XP 1. Slope (b) ,0287 0, Intercept (a) ,1672 0, Koef. Korelasi ,9994 0,9993 0, SB thd Regresi 0,2268-0, (Sy/x) 5. Koef. Variasi 4,9215-4,92 - Regresi (Vxo) 6. Batas Deteksi 23,625 16,92 23,625 - (LOD) 7. Batas Kuantitasi 78,75 56,40 78,75 - (LOQ) 52

22 LAMPIRAN E TAMPILAN ANTAR MUKA PERANGKAT LUNAK SVMAK Gambar 3.3 Tampilan Antarmuka Form Introduksi 53

23 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.4 Tampilan Antarmuka Form Input Data Kalibrasi Metode Baku Luar 54

24 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.5 Tampilan Antarmuka Form Input Data Kalibrasi Metode Baku Dalam 55

25 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.6 Tampilan Antarmuka Form Input Data Kalibrasi Metode Baku Tinambah 56

26 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.7 Tampilan Antarmuka Form Input Data Interday Kalibrasi Metode Baku Luar 57

27 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.8 Tampilan Antarmuka Form Input Data Akurasi Presisi Interday Baku Dalam 58

28 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.9 Tampilan Antarmuka Form Input Data Akurasi Presisi Interday Metode Baku Tinambah 59

29 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.10 Tampilan Antarmuka Form Input Data Spesifisitas 60

30 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.11 Tampilan Antarmuka Form Output Data Kalibrasi Metode Baku Luar 61

31 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.12 Tampilan Antarmuka Form Output Data Kalibrasi Metode Baku Dalam 62

32 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.13 Tampilan Antarmuka Form Output Data Kalibrasi Metode Baku Tinambah 63

33 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.14 Tampilan Antarmuka Form Validasi Linieritas Metode Baku Luar 64

34 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.15 Tampilan Antarmuka Form Printout Validasi Linieritas Metode Baku Luar 65

35 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.16 Tampilan Antarmuka Form Validasi Akurasi Presisi Metode Baku Luar 66

36 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.17 Tampilan Antarmuka Form Printout Validasi Akurasi Presisi Metode Baku Luar 67

37 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.18 Tampilan Antarmuka Form Validasi Akurasi Presisi Interday Metode Baku Luar 68

38 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.19 Tampilan Antarmuka Form Printout Validasi Akurasi Presisi Interday Metode Baku Luar 69

39 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.20 Tampilan Antarmuka Form Output Spesifisitas 70

40 LAMPIRAN E (Lanjutan) Gambar 3.21 Tampilan Antarmuka Form Printout Output Spesifisitas 71

41 LAMPIRAN E (LANJUTAN) Gambar 3.22 Tampilan Antarmuka Form Single Data Metode Baku Luar 72

42 LAMPIRAN E (LANJUTAN) Gambar 3.23 Tampilan Antarmuka Form Single Data Metode Baku Dalam 73

43 LAMPIRAN E (LANJUTAN) Gambar 3.24 Tampilan Antarmuka Form Single Data Metode Baku Tinambah 74

44 LAMPIRAN E (LANJUTAN) Gambar 3.25 Tampilan Antarmuka Grafik Regresi Linier Metode Baku Luar 75

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN 24 BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Perangkat lunak validasi metode analisis ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak pemograman yang biasa dipakai yaitu Microsoft Visual Basic 6.0, dimana perangkat

Lebih terperinci

EKA JATNIKA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM VALIDASI METODE ANALISIS KROMATOGRAFI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI

EKA JATNIKA PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM VALIDASI METODE ANALISIS KROMATOGRAFI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI EKA JATNIKA 10700064 PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK SISTEM VALIDASI METODE ANALISIS KROMATOGRAFI PROGRAM STUDI SAINS DAN TEKNOLOGI FARMASI SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2 0 0 7 Pada kutipan atau

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini dibahas mengenai validasi metode analisis beserta karakteristiknya, metode analisis komparatif atau instrumental, kromatografi cari kinerja tinggi sebagai objek dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spektrum Derivatif Metil Paraben dan Propil Paraben BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah krim wajah. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Salah satu produk kosmetik yang banyak menggunakan bahan pengawet sebagai bahan tambahan adalah hand body lotion. Metode analisis yang sensitif dan akurat diperlukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Penentuan Linieritas Linieritas metode analisis kalsium dalam tanah dengan AAS ditentukan dengan cara membuat kurva hubungan antara absorbansi pada sumbu y dan konsentrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penentuan Panjang Gelombang Maksimum Penentuan panjang gelombang maksimum ini digunakan untuk mengetahui pada serapan berapa zat yang dibaca oleh spektrofotometer UV secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan analisis semakin dikenal secara luas, bahkan mulai dilakukan secara rutin dengan metode sistematis. Hal ini didukung pula oleh perkembangan yang pesat dari

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Validasi merupakan proses penilaian terhadap parameter analitik tertentu, berdasarkan percobaan laboratorium untuk membuktikan bahwa metode tersebut memenuhi syarat sesuai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan pada Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Februari sampai Mei tahun 2012. 3.2 Alat-alat Alat alat yang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN..

DAFTAR ISI.. ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. DAFTAR ISI ABSTRAK.. KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH. DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR. DAFTAR LAMPIRAN.. i ii iii iv vi vii viii BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang.. 1 1.2 Rumusan Masalah.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU BAB III METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi USU pada bulan Februari 2012 April 2012. 2.2 Alat dan Bahan 2.2.1 Alat-alat Alat-alat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PERCOBAAN 1. Pembuatan larutan induk standar fenobarbital dan diazepam Ditimbang 10,90 mg fenobarbital dan 10,90 mg diazepam, kemudian masing-masing dimasukkan ke dalam

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN Penetapan kadar metoflutrin dengan menggunakan kromatografi gas, terlebih dahulu ditentukan kondisi optimum sistem kromatografi gas untuk analisis metoflutrin. Kondisi

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI

VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI VALIDASI METODE ANALISIS PENENTUAN KADAR HIDROKINON DALAM SAMPEL KRIM PEMUTIH WAJAH MELALUI KLT-DENSITOMETRI SKRIPSI diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi syarat-syarat untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengambilan Sampel Dalam penelitian ini, pengambilan lima sampel yang dilakukan dengan cara memilih madu impor berasal Jerman, Austria, China, Australia, dan Swiss yang dijual

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. Pencarian kondisi analisis optimum levofloksasin a. Pemilihan komposisi fase gerak untuk analisis levofloksasin secara KCKT Pada penelitian ini digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Fase gerak : dapar fosfat ph 3,5 : asetonitril (80:20) : panjang gelombang 195 nm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Optimasi Sistem KCKT Sistem KCKT yang digunakan untuk analisis senyawa siklamat adalah sebagai berikut: Fase diam : C 18 Fase gerak : dapar fosfat ph

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE 3.1 WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2011, bertempat di Laboratorium Pangan Pusat Pengujian Obat dan Makanan Nasional Badan POM RI,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif.

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian deskriptif. 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penyiapan sampel dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kualitatif Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami*

PHARMACY, Vol.06 No. 02 Agustus 2009 ISSN Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami* PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL DALAM TETES MATA PADA SEDIAAN GENERIK DAN MERK DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Febriyanti Diah Puspita Sari*, Pri Iswati Utami* Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II

PERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II PERENCANAAN PENGAWASAN MUTU II Dr. Slamet Ibrahim KK FARMAKOKIMIA SEKOLAH FARMASI ITB PENGAWASAN MUTU 1. Bahan baku : meliputi pemeriksaan Identifikasi Kemurnian Penetapan tetapan fisika Penetapan kadar

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian studi voltametri siklik asam urat dengan menggunakan elektroda nikel sebagai elektroda kerja ini bertujuan untuk mengetahui berbagai pengaruh dari parameter yang ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Optimasi esterifikasi DHA Dilakukan dua metode esterifikasi DHA yakni prosedur Lepage dan Merck, kemudian larutan DHA (oil) yang termetilasi dengan kadar akhir DHA

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pengukuran serapan harus dilakukan pada panjang gelombang serapan maksimumnya agar kepekaan maksimum dapat diperoleh karena larutan dengan konsentrasi tertentu dapat memberikan

Lebih terperinci

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY

SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY 9 SIMULTANEOUS DETERMINATION OF PARACETAMOL AND IBUPROFENE MIXTURES BY HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY Penetapan secara Simultan Campuran Parasetamol dan Ibuprofen dengan Kromatografi Cair Kinerja

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Penentuan kadar Aspartam ini dilakukan menggunakan alat KCKT, dengan sistem kromatografi fasa terbalik, yaitu polarisitas fasa gerak lebih polar daripada fasa diam dengan kolom

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Pengembangan Metode Pengembangan metode dapat dilakukan dalam semua tahapan ataupun hanya salah satu tahapan saja. Pengembangan metode dilakukan karena metode

Lebih terperinci

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008

Analisis Fenobarbital..., Tyas Setyaningsih, FMIPA UI, 2008 4 3 5 1 2 6 Gambar 3. Alat kromatografi cair kinerja tinggi Keterangan : 1. Pompa LC-10AD (Shimadzu) 2. Injektor Rheodyne 3. Kolom Kromasil TM LC-18 25 cm x 4,6 mm 4. Detektor SPD-10 (Shimadzu) 5. Komputer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen

Lebih terperinci

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009

Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI : 2009 JURNAL TEKNOLOGI PROSES DAN INOVASI INDUSTRI, VOL. 2, NO. 1, JULI 2017 19 Verifikasi Metode Pengujian Sulfat Dalam Air dan Air Limbah Sesuai SNI 6989.20 : 2009 Methods Verification of Sulfat Analysis in

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI PENGEMBANGAN METODE PENENTUAN KADAR VALSARTAN DALAM PLASMA DARAH MANUSIA SECARA IN VITRO MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI HENDRIANTO 2443012018 PROGRAM STUDI S1 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015

BAB II METODE PENELITIAN. Universitas Sumatera Utara pada bulan Januari-April 2015 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Tempat danwaktupenelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian Fakultas Farmasi pada bulan Januari-April 2015 2.2Bahan-bahan 2.2.1 Sampel Sampel yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah Balai Penelitian Tanaman Sayuran (BALITSA), jalan Tangkuban Perahu No. 157 Lembang, Bandung. 3.2.

Lebih terperinci

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI

OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI OPTIMASI DAN VALIDASI METODE ANALISIS SUKROSA UNTUK MENENTUKAN KEASLIAN MADU PERDAGANGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti 1*, Ibrahim Arifin 1 1 Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi,

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi, BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. LOKASI Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi, Departemen Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia. B. BAHAN Levofloksasin

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN Pada penelitian ini diawali dengan penentuan kadar vitamin C untuk mengetahui kemurnian vitamin C yang digunakan sebagai larutan baku. Iodium 0,1N digunakan sebagai peniter

Lebih terperinci

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK

VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK VALIDASI METODE ANALISIS TABLET LOSARTAN MERK B YANG DITAMBAH PLASMA MANUSIA DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI FASE TERBALIK Ika Yuni Astuti *, Wiranti Sri Rahayu, Dian Pratiwi Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. HASIL 1. Pemilihan Kondisi Optimum Kromatografi Gas untuk Analisis DHA Kondisi analisis optimum kromatografi gas terpilih adalah dengan pemrograman suhu dengan suhu awal

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Preparasi sampel Daging bebek yang direbus dengan parasetamol dihaluskan menggunakan blender dan ditimbang sebanyak 10 g kemudian dipreparasi dengan menambahkan asam trikloroasetat

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN

PHARMACY, Vol.06 No. 03 Desember 2009 ISSN ANALISIS SIKLAMAT PADA AGAR-AGAR YANG BEREDAR DI PASAR WAGE PURWOKERTO DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Rizki Widyaningsih*, Pri Iswati Utami* Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Purwokerto,

Lebih terperinci

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI

MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MODUL MATERI UJIAN PERPINDAHAN JABATAN FUNGSIONAL PENGAWAS FARMASI DAN MAKANAN TERAMPIL KE AHLI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) BADAN POM RI MATA PELAJARAN : ACUAN STANDAR METODE PENGUJIAN BADAN PENGAWAS OBAT

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA

PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA Harmita Departemen Farmasi FMIPA-UI ISSN : 1693-9883 Majalah Ilmu Kefarmasian,, 117-135 PETUNJUK PELAKSANAAN VALIDASI METODE DAN CARA PERHITUNGANNYA ABSTRACT Each analysis method by some reason, must be

Lebih terperinci

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50)

Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Lampiran 1. Kromatogram Penyuntikan Kloramfenikol Baku untuk Menentukan Perbandingan Fase Gerak yang Optimum Perbandingan fase gerak metanol-air (40:60) Perbandingan fase gerak metanol-air (50:50) Perbandingan

Lebih terperinci

Nama Mata Kuliah : Kromatografi

Nama Mata Kuliah : Kromatografi Nama Mata Kuliah : Kromatografi Kode/SKS : 2602/2SKS Prasarat : Kimia Analitik II Dan Kimia Organik II Status Mata Kuliah : Wajib Deskripsi Mata Kuliah : Mata kuliah kromatografi merupakan mata kuliah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli 2012 sampai dengan bulan Januari 2013. Proses penyemaian, penanaman, dan pemaparan dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Perancangan dan pembuatan Sistem Informasi Produksi Barang Pada PT. Kedaung Group Medan dengan sistem yang dibangun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari:

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap implementasi program adalah tahap penerapan dari analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat sebelumnya. Implementasi terdiri dari: Pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan Sistem Pendukung Keputusan Siswa Berprestasi Dengan Metode WP (Weighted Product) dapat

Lebih terperinci

Validasi metode analisa penetapan kadar.(nining Sugihartini, dkk) 111

Validasi metode analisa penetapan kadar.(nining Sugihartini, dkk) 111 Validasi metode analisa penetapan kadar.(nining Sugihartini, dkk) 111 VALIDASI METODE ANALISA PENETAPAN KADAR EPIGALOKATEKIN GALAT DENGAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI VALIDATION METHOD OF QUANTITATIVE

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG)

APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG) APLIKASI SISTEM INFORMASI PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN (STUDI KASUS RUMAH SAKIT ISLAM SITI KHADIJAH PALEMBANG) M.Agustiawan, Andri Wijaya Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Teknik Musi Jl. Bangau

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Sistem Sistem Pendukung Keputusan Jumlah Produksi Sarung tangan Karet Pada PT. Intan Hevea

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program adalah implementasi dari analisa dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi ini

Lebih terperinci

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan

Validasi metode merupakan proses yang dilakukan TEKNIK VALIDASI METODE ANALISIS KADAR KETOPROFEN SECARA KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Erina Oktavia 1 Validasi metode merupakan proses yang dilakukan melalui penelitian laboratorium untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menghasilkan informasi-informasi yang sesuai dengan kebutuhan administrasi BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi dan evaluasi adalah tahap mengimplementasikan analisis dan perancangan yang telah dibuat agar dapat melakukan proses rekam medis dan menghasilkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pembahasan mengenai hasil mencakup spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) serta tampilan output perangkat lunak. IV.1.1.

Lebih terperinci

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR NISTATIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI DAN APLIKASINYA DALAM SEDIAAN SALEP SKRIPSI

VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR NISTATIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI DAN APLIKASINYA DALAM SEDIAAN SALEP SKRIPSI VALIDASI METODE PENETAPAN KADAR NISTATIN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI DAN APLIKASINYA DALAM SEDIAAN SALEP SKRIPSI Oleh : Puji Lestari 125010761 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS WAHID HASYIM

Lebih terperinci

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml

Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml Lampiran 1. Spektrum Serapan Penentuan Panjang Gelombang Analisis Spektrum serapan derivat kedua deksametason 5 mcg/ml Spektrum serapan derivat kedua deksklorfeniramin 20 mcg/ml 45 Lampiran 1. (lanjutan)

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. UCAPAN TERIMA KASIH... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... vii v DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMA KASIH... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar

Lebih terperinci

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA

VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA VALIDASI METODE PENGUJIAN LOGAM TEMBAGA PADA PRODUK AIR MINUM DALAM KEMASAN SECARA SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM NYALA (Testing Methods Validation of Copper in Bottled Drinking Water Using Flame Atomic

Lebih terperinci

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA PENDAHULUAN Nyamuk merupakan serangga yang dapat mengancam kesehatan manusia, karena dapat menjadi vektor berbagai penyakit, antara lain malaria dan demam berdarah. Saat ini, wilayah penyebaran nyamuk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Processor Intel Pentium IV 2.41GHz RAM 512 MB DDR. Hard disk 40 GB. Monitor 15 Samsung SyncMaster 551v 52 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi dari perangkat keras yang digunakan dalam perancangan program adalah sebagai berikut : Processor Intel Pentium IV 2.41GHz

Lebih terperinci

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA A. ALAT Alat kromatografi kinerja tinggi (Shimadzu, LC-10AD VP) yang dilengkapi dengan detektor UV-Vis (SPD-10A VP, Shimadzu), kolom Kromasil LC-18 dengan dimensi kolom

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element

BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element 74 BAB V PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM 5.1. Pengujian Pengujian sistem dimaksudkan untuk menguji semua element element perangkat lunak yang dibuat apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan. 5.1.1.

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. komponen sistem yang diimplementasikan dan mengetahui kelemahan dari BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian merupakan bagian yang terpenting dalam siklus pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk untuk memeriksa kekompakan antara komponen

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA RINGKASAN RINGKASAN Pengembangan dan Validasi Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi pada Analisis Andrografolida dalam Bahan Baku dan Tablet Fraksi Etil Asetat Andrographis paniculata Pada pengembangan produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada Perancangan

Lebih terperinci

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN

PHARMACY, Vol.07 No. 02 Agustus 2010 ISSN ANALISIS SILDENAFIL SITRAT PADA JAMU TRADISIONAL KUAT LELAKI MERK A DAN B DENGAN METODE KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Angga Tiya Warma Sarigih, Anjar Mahardian Kusuma, Pri Iswati Utami Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus:

HASIL DAN PEMBAHASAN. Perhitungan Kadar Kadar residu antibiotik golongan tetrasiklin dihitung dengan rumus: 8 Kolom : Bondapak C18 Varian 150 4,6 mm Sistem : Fase Terbalik Fase Gerak : Asam oksalat 0.0025 M - asetonitril (4:1, v/v) Laju Alir : 1 ml/menit Detektor : Berkas fotodioda 355 nm dan 368 nm Atenuasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari sistem Informasi Penerrapan Metode Variable Costing Dalam Pengolahan Data produksi Kerajinan Pada Dinas Tenaga Kerja

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada penelitian ini telah dilakukan pengembangan dan validasi metode analisis untuk penetapan kadar vitamin A dalam minyak goreng sawit secara KCKT menggunakan kolom C 18 dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. dan pengujian merupakan langkah yang dilakukan setelah melakukan 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Berdasarkan perancangan software pada bab sebelumnya, maka dihasilkan sebuah aplikasi fingerscan untuk keamanan ruang kelas. Implementasi dan pengujian merupakan langkah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium riset dan laboratorium kimia instrumen Jurusan Kimia, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHUUAN PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi merupakan penyakit utama di Indonesia karena prevalensinya cukup tinggi, yaitu 25,8% untuk usia 18 tahun (Riset Kesehatan Dasar, 2013), meskipun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi administrasi gudang.

Lebih terperinci

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016

PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2016 PENETAPAN KADAR KLORAMFENIKOL DAN PREDNISOLON DALAM SEDIAAN KRIM SECARA SPEKTROFOTOMETRI DERIVATIF DENGAN METODE ZERO CROSSING SKRIPSI OLEH: DELYUVIN NASUTION NIM 131524106 PROGRAM EKSTENSI SARJANA FARMASI

Lebih terperinci

Kata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT

Kata kunci : deksametason, jamu pegal linu, KCKT ANALISIS BAHAN KIMIA OBAT DEKSAMETASON DALAM JAMU PEGAL LINU MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI Aqnes Budiarti 1 *, Muhamad Barik Ulfa Faza 1 1 Jurusan S1 Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ibuprofen 2.1.1 Sifat Fisikokimia Menurut Ditjen POM (1995), sifat fisikokimia dari Ibuprofen adalah sebagai berikut : Rumus Struktur : Gambar 1. Struktur Ibuprofen Nama Kimia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah asam klorida pekat 37% (Merck KG, aa), sampel krim, metil paraben pa (Brataco), dan propil paraben

Lebih terperinci

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke

BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke 74 BAB V PENGUJIAN SISTEM DAN IMPLEMENTASI 5.1. Pengujian Pengujian program adalah pengujian dimana user memasukan data ke dalam sistem informasi yang sudah dibuat. Dengan adanya pengujian ini maka data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hidrokortison asetat adalah kortikosteroid yang banyak digunakan sebagai antiinflamasi local akibat dermatitis. Hidrokortison dapat mencegah dan menekan timbulnya gejala

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN. Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Pada dasarnya perancangan sistem yang dibuat oleh peneliti adalah mengenai perancangan software. Software yang dimaksud adalah aplikasi database yang digunakan untuk menyimpan

Lebih terperinci

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

@UKDW BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap gereja yang memiliki banyak jemaat dan kegiatan tentunya memiliki beberapa kebijakan dalam mengelola keuangannya. Kebijakan terkait keuangan tersebut

Lebih terperinci

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI

VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI VALIDASI PENETAPAN KADAR ASAM ASETIL SALISILAT (ASETOSAL) DALAM SEDIAAN TABLET BERBAGAI MEREK MENGGUNAKAN METODE KOLORIMETRI SKRIPSI Oleh: DENNY TIRTA LENGGANA K100060020 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari perancangan penerapan data mining untuk mengatur penempatan stok makanan dan minuman pada kedai kopi Uleekareng

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Analisis Sistem Pada sub bab ini penulis akan menganalisis masalah yang ada dan menentukan kebutuhan dari sistem yang akan dibuat. 3.1.1 Identifikasi Masalah

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi uraian mengenai tahapan untuk membangun / mewujudkan rancangan sistem baru secara nyata. Kegiatan yang dibahas meliputi pengujian perangkat lunak. Diagram UML untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Implementasi merupakan suatu penerapan perancangan aplikasi yang dapat dimengerti oleh mesin dengan spesifikasi perangkat lunak (software) dan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2011, pengambilan sampel dilakukan di Sungai Way Kuala Bandar Lampung,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan awal aplikasi pengaturan lampu lalu lintas berdasarkan Metode Webster menggunakan Visual Basic 6.0 sampai dengan

Lebih terperinci

RINGKASAN. Kata kunci : Optimasi; Fase Gerak; Campuran dalam Sirup; HPLC

RINGKASAN. Kata kunci : Optimasi; Fase Gerak; Campuran dalam Sirup; HPLC Hasnah Lidiawati. 062112706. 2015. Optimasi Fase Gerak pada penetapan kadar campuran dextromethorphane HBr dan diphenhydramine HCl dalam sirup dengan metode HPLC. Dibimbing Oleh Drs. Husain Nashrianto,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Cefadroxil 2.1.1 Sifat fisikokimia Menurut USP (2007), sifat fisikokimia cefadroxil adalah sebagai berikut: Rumus struktur : Gambar 1 Struktur cefadroxil Nama Kimia : 5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct-2-ene-1-carbocylic

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah aplikasi pengolahan data. yang dapat mengukur keberhasilan suatu percobaan. Percobaan yang

BAB I PENDAHULUAN. satunya adalah aplikasi pengolahan data. yang dapat mengukur keberhasilan suatu percobaan. Percobaan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi memegang peranan penting di berbagai bidang kehidupan. Segala aktifitas yang dilakukan manusia dapat dipermudah dengan adanya berbagai

Lebih terperinci

STATISTIKA TERAPAN (PS603)

STATISTIKA TERAPAN (PS603) RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) STATISTIKA TERAPAN (PS603) PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN SEKOLAH PASCA SARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 1 RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER 1. Identitas Nama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Aplikasi Pada bab ini akan dilakukan impelementasi dan pengujian terhadap sistem. Implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya, yakni proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi

BAB I PENDAHULUAN. proses pengolahan data akuntansi menjadi suatu informasi yang berguna bagi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap perusahan menerima masukkan masukkan dan mengubah menjadi keluaran keluaran dalam bentuk produk dan jasa. Pada setiap perusahaan, frekuensi terjadinya transaksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Bahan 2.1.1. Sifat Fisika dan Kimia Omeprazole Rumus struktur : Nama Kimia : 5-metoksi-{[(4-metoksi-3,5-dimetil-2- piridinil)metil]sulfinil]}1h-benzimidazol Rumus Molekul

Lebih terperinci