BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kebutuhan manusia didasari oleh tiga hal yaitu sandang, pangan, dan papan, karena hal itu dibutuhkan setiap saat bagi manusia untuk melangsungkan kehidupannya. Penelitian ini membahas salah satu faktor kebutuhan individu yang bisa dibilang besar tapi diperlukan yaitu tentang papan atau rumah. Kebutuhan akan rumah diperlukan karena sebagai tempat berteduh manusia. Rumah dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat karena sudah menjadi kebutuhan primer untuk tempat berlindung. Rumah merupakan hal-hal yang sangat diperlukan oleh manusia sehingga setiap orang berusaha semaksimal mungkin untuk bisa mendapatkan rumah. Perumahan berfungsi bukan hanya sebagai tempat tinggal saja, berlindung dari panas dan hujan akan tetapi fungsi semakin berkembang dan dapat menjadi tempat rekreasi keluarga. Rumah diharapkan dapat memberikan suasana kehidupan aman, tenteram, dan sejahtera dan berada dalam lingkungan yang sehat. Selain itu kebutuhan mempunyai rumah yang bagus, sehat dan indah merupakan prestise pemilik rumah. Proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca pembelian. Tugas pemasar adalah memahami perilaku pembeli pada tiap - tiap tahap dan pengaruh yang bekerja pada tahap-tahap itu (Setiadi, 2003:16). Proses pembelian rumah oleh konsumen harus memperhatikan beberapa faktor yaitu harga, pendapatan pribadi,

2 lokasi dan fasilitas dari perumahaan tersebut, sehingga konsumen betul-betul merasa puas dan tepat dengan keputusan pembelian. Harga merupakan salah satu keputusan yang harus dipertimbangkan konsumen sebelum membeli suatu produk. Jika harga produk yang ditawarkan produsen ke konsumen tidak sesuai dengan kualitasnya, hal ini akan membuat konsumen kecewa dan berfikir ulang untuk membeli produk tersebut ( Setiadi, 2003 : 83 ). Maka dari itu perusahaan property harus menerapkan harga rumah sesuai dengan nilai manfaat yang di berikan konsumen. Adapun daftar harga perumahaan PT. Kharisma Graha jaya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. TABEL 1.1 Data Harga Rumah per Tipe di Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Tipe Ukuran Harga Uang Muka Dp ( 20 % ) 30/72 ( 6 x 12 ) Rp ,- Rp ,- 36/72 ( 6 x 12 ) Rp ,- Rp ,- 45/72 ( 7 x 14 ) Rp ,- Rp ,- 55/72 ( 7 x 15 ) Rp ,- Rp ,- 70/72 ( 10 x 15 ) Rp ,- Rp ,- 90/72 ( 11 x 15 ) Rp ,- Rp ,- Sumber data : Data Manajemen PT. kharisma Graha Jaya tahun 2010 Perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat memunculkan kecenderungan untuk membangun rumah bermacam-macam dari model tradisional, eropa, minimalis dan lain-lainya sesuai dengan Kebutuhan dan keinginan orang. Kebutuhan dan keinginan setiap orang membeli rumah, sangat ditentukan oleh daya beli dan kemampuan pendapatan orang tersebut. Dengan

3 kata lain faktor keuangan seseorang yang disesuaikan dengan harga rumah yang akan di beli dan sangat menentukan tipe dan jenis perumahan yang akan dibeli. Lokasi yang bagus bisa memudahkan seseorang pelanggan menikmati proses pembelian, apalagi berkaitan dengan lokasi perumahaan yang tepat dan strategis dekat dari tempat kerja, sarana umum dan nyaman ditempati oleh calon penghuni perumahaan tersebut. Sebaliknya lokasi perumahaan yang tidak baik merupakan kelemahaan bagi pihak developer meskipun memiliki cukup kemampuan mengelola tapi sulit juga berkembang bisnis property tersebut. Pemilihan lokasi bagi seorang developer, memerlukan pengambilan keputusan yang ekstensif. Fasilitas di perumahaan yang ada sangat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Fasilitas perumahaan yang lengkap dengan adanya seperti sarana ibadah, keamanan, olahraga, listrik, air, jalan aspal dan lain sebagainya, merupakan hal yang harus dipenuhi oleh perumahaan. Fasilitas yang ada di perumahaan harus di rawat bahkan ditambah sesuai kebutuhan pelanggan atau penghuni perumahaan. Bidang usaha perumahan menjadi terbuka lebar dan berkembang pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaan yang mengelola bisnis perumahan. Dalam menghadapi persaingan bisnis perumahan yang semakin ketat, maka perusahaan perumahaan harus bisa memberikan keunggulan - keunggulan dan fasilitas-fasilitas yang berbeda dari yang lainnya. Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan menampilkan faktor harga dan pendapatan yang berpengaruh signifikan mempengaruhi keputusan pembelian perumahan karena para harga

4 yang ditawarkan lebih murah dengan tipe yang sama di perumahan lain dan juga para penghuni kebanyakan menengah ke bawah di perumahan PT. Kharisma Graha Jaya ini, berdasarkan pengamatan sementara saya di lapangan. Perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Ini awalnya didirikan untuk para PNS, TNI, POLRI dan Pensiunan serta masyarakat menengah kebawah sehingga Harga Rumah cukup terjangkau sesuai dengan pendapatan mereka. Lokasi perumahan pun nyaman walaupun agak jauh tetapi di lewati satu line angkot kedalam komplek serta dilengkapi fasilitas keamanan, mesjid dan tempat olahraga. TABE1.2 Daftar Penjualan Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Tahun Tahun Jumlah Total 897 Sumber Data : Manajemen Pemasaran PT. Kharisma Graha Jaya Tahun 2010 ( data diolah). Berdasarkan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah tersebut, maka penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Rumah Pada Perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan.

5 B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. 2. Faktor mana yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah PT. Kharisma Graha Jaya Medan C. Kerangka Konseptual Penelitian Titik tolak memahami pembeli adalah model rangsangan tanggapan. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli akan menghasilkan keputusan pembeli tertentu. Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah selain fasilitas pada sebuah perumahan antara lain, harga, tingkat pendapatan, dan lokasi dan fasilitas turut mempengaruhi keputusan pembelian rumah. Keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu usia pembelian dan tahap siklus hidup, pekerjaan keadaan ekonomis gaya hidup serta kepribadian dan konsep pribadi pendidikan. Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi lagi oleh faktor psikologis yang termasuk dalam hal ini adalah motif persepsi, pengetahuaan serta kepercayaan pendirian ( Kotler 2008: 226 ). Berdasarkan uraian diatas, berikut ini akan dikemukkan suatu kerangka konseptual penelitian yang akan bermanfaat sebagai penuntun yang juga akan

6 mencerminkan alur berfikir dan merupakan dasar untuk perumusan hipotesis, sebagai berikut : Faktor Harga ( X 1 ) Faktor Pendapatan ( X 2 ) Keputusan Pembelian ( Y ) Faktor Lokasi ( X 3 ) Faktor Fasilitas ( X 4 ) Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber : Kotler ( 2000 ) data diolah D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara berdasarkan rumusan masalah yang kebenarannya akan di uji dalam pengujian hipotesis ( Sugiyono, 2006 : 306 ). Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka hipotesis yang akan diajukan penulis adalah faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas secara bersama-sama mempunyai pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya ( Gardenia ) E. Tujuan dan Manfat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a Mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah pada PT.Kharisma Graha Jaya Medan.

7 b Mengetahui dan menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan. 2. Manfaat Penelitian a Bagi Perusahaan, untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh faktor harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian rumah, agar dapat ditentukan strategi apa yang di gunakan dalam pemasaran rumah pada PT. Kharisma Graha Jaya Medan. b Bagi Peneliti, penelitian ini merupakan suatu Momen yang tepat untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari dan memperaktekkan dilapangan dan juga bisa dapat ilmu yang baru dari hasil penelitian tentang bagaimana cara membangun rumah dan konsep pemasaran rumah. c Bagi Pihak lain, sebagai bahan referensi yang dapat memberikan tambahan teori baru sehingga bisa menjadi acuan untuk melakukan penelitian yang serupa. F. METODE PENELITIAN 1. Batasan Operasional Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam membahas dan menganalisis permasalahan, maka penelitian ini dibatasi pada faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian rumah pada perumahan PT.Kharisma Graha Jaya Medan.

8 Variabel yang dianalisis pada penelitian ini adalah : X 1 = faktor harga X 2 = faktor tingkat pendapatan X 3 = faktor lokasi X 4 = faktor fasilitas 2. Definisi Operasional Variabel Untuk mengetahui variabel-variabel yang sudah di identifikasi, maka perlu definisi operasional dari masing-masing sebagai upaya pemahaman dalam definisi penelitian. Definisi variabel-variabel yang diteliti adalah sebagai berikut : a Faktor harga (X 1 ), adalah harga rumah atau sejumlah uang yang dibayarkan responden untuk membeli rumah pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. Indikator pengukurnya sebagai berikut : 1. Kemampuan konsumen membayar sejumlah harga 2. Kemampuan terjadinya tawar menawar 3. Nilai Jual Kembali 4. Harga rumah sesuai manfaat b Faktor Pendapatan (X 2 ), adalah seberapa besar penghasilan konsumen yang menjadi responden. Penghasilan konsumen dapat dijadikan sebagai acuan tentang kemampuan membayar cicilan kredit rumah. Indikator pengukurannnya adalah dengan menggunakan : 1. Penghasilan tetap setiap bulan 2. Rutinitas pendapatan

9 3. Terjaminnya kelancaran angsuran rumah c Faktor Lokasi (X 3 ), adalah jarak tempat kerja dengan lokasi perumahan tempat-tempat penting lainnya. Indikator pengukurnya dengan menilai tanggapan responden mengenai : 1. Lokasi perumahaan kota 2. Lokasi perumahaan dengan pasar 3. Lokasi dekat dengan tempat kerja atau beraktivitas 4. Lokasi perumahaan dengan sarana umum 5. Lokasi perumahaan dekat dengan Pendidikan anak d.faktor Fasilitas (X 4 ) adalah sarana yang disediakan oleh perumahaan PT. Kharisma Graha Jaya Medan, indikator pengukurannya : 1. Fasilitas listrik, telpon dan air 2. Fasilitas keamanan 3. Fasilitas tempat rekreasi dan bersantai 4. Fasilitas olahraga e Keputusan Pembelian ( Y ) Keputusan Pembelian adalah variabel terikat, merupakan suatu tindakan pemilihan salah satu atau lebih dari dua alternatif yang ada. Variabel terikat diukur berdasarkan keputusan pembelian yang dilakukan responden terhadap produk, dalam hal ini adalah rumah. Indikator pengukurannya : 1. Pencarian informasi 2. Mengevaluasi informasi dan penawaran-penawaran yang ada 3. Ketepatan dalam mengambil keputusan

10 4. Dampak psikologis setelah melakukan keputusan pembelian rumah. TABEL 1.3 Operasional Variabel Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala Ukur X 1 (Harga) Harga rumah atau 1. Kemampuan konsu- Likert sejumlah uang yang men membayar sejum- diberikan responden lah harga. untuk membeli rumah 2. Kemungkinan terjadi- pada Perusahaan nya tawar menawar. 3. Nilai jual kembali. 4. Harga rumah sesuai manfaat. X 2 Seberapa besar 1. Penghasilan tetap tiap Likert (Pendapatan) penghasilan konsumen bulan. yang menjadi responden. 2. Rutinitas pendapatan. 3. Terjadinya kelancaran angsuran rumah. X 3 (Lokasi) Jarak tempat kerja dengan 1. Lokasi perumahan Likert lokasi perumahan dan dengan kota. tempat tempat lainnya. 2. Lokasi perumahan dengan pasar. 3. Lokasi perumahan dengan tempat kerja. 4. Lokasi perumahan

11 dengan sarana umum. 5. Lokasi perumahan 6. dengan pendidikan anak. X 4 Fasilitas Sarana yang disediakan 1. Fasilitas listrik, air, Likert Oleh Perumahaan telepon 2. Fasilitas keamanan 3. Fasilitas tempat rekreasi dan bermain 4. Fasilitas Olah Raga Y Sikap atau upaya dari 1. Pencarian informasi. Likert (Keputusan konsumen untuk 2. Mengevaluasi infor- Pembelian) mendapatkan rumah yang masi dari penawaran. mereka inginkan dan 3. Ketepatan dalam me- memutuskan membeli muaskan. serta menggunakan 4. Dampak psikologis rumah tersebut. setelah memutuskan. Sumber : Kotler ( 2001 ) data diolah 3. Skala Pengukuran Variabel Skala pengukuran variabel yang digunakan adalah likert scale. Pada sekala ini mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. ( Ginting dan situmorang, 2008 :121 ). Biasanya skala yang diajukan terdiri dari 5 atau 7 penilaian

12 Pengukuran dengan skala likert ini dilakukan dengan pembagian dan responden memilih salah satu jawaban dan diberi skor tertentu. TABEL 1.4 Skala Pengukuran Variabel Responden No Keterangan responden Skor 1. Sangat tidak setuju 1 2. Tidak Setuju 2 3. Ragu-ragu 3 4. Setuju 4 5. Sangat Setuju 5 Sumber : Ginting Paham ( 2008, 121 ) 4. Tempat dan Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kompleks Gardenia atau PT. Kharisma Graha Jaya Medan, Jl. Sidodadi, Johor Pelaksanaannya pada bulan November sampai Desember Populasi dan Sampel a. Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian ( Kuncoro 2003 ; 103 ). Pada penelitian ini populasi adalah pembeli rumah sekaligus penghuni pada perumahan PT. Kharisma Graha Jaya Medan. berjumlah 500 kepala keluarga yang menempati rumah saat ini

13 b. Sampel di ambil dengan metode purposive sampling yaitu : 10 % dari jumlah populasi. Menurut Gay ( Ginting, 2008 : 132 ) jumlah ini dianggap sudah representatif untuk mewakili populasi. Jadi, dalam penelitian ini ukuran sampel sebesar 10 % dari populasi c. Untuk menentukan jumlah sampel, penulis menggunakan rumus Slovin ( Ginting, 2008:132) sebagai berikut : n = N 1+ N. e 2 Dimana: n = Jumlah sampel N = Ukuran populasi e = Taraf kesalahan yaitu 10% atau 0,1 Populasi (N) berjumlah 500 kepala keluarga yang diwakili perorang, sehingga jumlah sampel adalah: n = ( 500 x 0,1 2 ) n = 83,3 atau 84 kepala keluarga ( yang diwakilkan perorang ) Teknik yang digunakan dalam menentukan individu sampel adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiyono, (2006:307). Kriteria sampel adalah sebagai berikut: 1. Responden lajang yang sudah mandiri atau suami-istri 2. Responden diambil dari tiap sample pertipe rumah

14 3. Responden yang sudah menempati rumah 6. Jenis Data a Data Primer yang diperoleh dari subjek penelitian melalui observasi dan wawancara serta kuisioner dengan responden b Data Sekunder diperoleh dari bagian pemasaran, internet dan kepustakaan. 7. Teknik Pengambilan Keputusan a Observasi yaitu pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian. Teknik yang dipakai adalah pengamatan langsung terhadap fasilitas perumahan. b Wawancara dengan bertanya langsung kepada staf dan karyawan bagian pemasaran. c Kuisioner yaitu daftar berisi pertanyaan untuk di isi oleh para responden. d Studi Dokumentasi yaitu mengumpulkan data dari informasi, buku-buku dan jurnal-jurnal ilmiah. 8. Teknik analisa Data a Metode Analisis Deskriftif Yaitu merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum objek yang diteliti. b Metode Analisis Statistik Yaitu untuk mengetahui pengaruh harga, tingkat pendapatan, lokasi dan fasilitas terhadap keputusan pembelian. Yang digunakan adalah :

15 1. Uji Validitas dan Reabilitas Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik, maka kuisioner yang dijadikan instrumen pengumpulan data harus di uji terlebih dahulu tentang validitas dan reabilitasnya. Validitas dilakukan kepada 30 orang responden perumahan dan uji reabilitasnya dulakukan terhadap 84 orang responden perumahan PT. Kharisma Graha Jaya tersebut. 2. Uji Normalitas Uji Normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah harus memiliki distribusi normal. Uji normalitas data dapat dilihat dari grafik histogramnya yakni distribusi data dengan bentuk lonceng dan hasil gambar output SPSS normal P-P plot yang menunjukkan seberapa data penelitian suatu variabel dikatakan normal jika gambar distribusi dengan titik titik data yang mengikuti dan searah garis diagonal. Untuk memastikan apakah data sepanjang garis diagoanal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogrov Smirnov (1 sample KS). 3. Uji Regresi Multikolinearitas Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multikolinearitas yaitu adanya problem multikolinearitas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independennnya.

16 4 Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat kepercayaan 5% (0,05) dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, 2008:73). 5. Analisis Regresi berganda Untuk menganalisis besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua dikenal dengan analisis regresi berganda. Untuk memperoleh hasil yang lebih terarah, peneliti menggunakan bantuan software SPSS ( Statistic Product and service Solution ) versi bentuk persamaan regresi dengan empat variabel independen yaitu : Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e Dimana : Y A = Keputusan pembelian konsumen = Konstanta b 1, b 2, b 3, b 4 = Koefisien regresi yang akan dicari X 1 = Skor dimensi harga X 2 = skor dimensi tingkat pendapatan X 3 = Skor dimensi lokasi X 4 = Skor dimensi fasilitas e = Error/variabel pengganggu

17 5. Uji Statistik F Uji ini disebut juga signifikasi simultan. Kuncoro ( 2003 : 19 ) mengatakan uji pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimaksudkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya : H 0 : b 1 = b 2 = b 3 = b 4 = 0, artinya apakah suatu independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel independen.α H a : b 1 # b 2 # b 3 b 4 = 0, artinya semua variabel secara simultan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : H 0 diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % H a diterima jika F hitung < F tabel pada α = 5 % 6. Uji Statistik t Uji statistik t disebut juga sebagai uji signifikasi individual. Uji ini menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Bentuk Pengujiannya adalah : H 0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen.

18 H 0 : b i = 0, artinya variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan : H 0 diterima jika t hitung, t tabel pada α = 5 % H a diterima jika t hitung, t tabel pada α = 5 % 7. Koefisien Determinasi ( R 2 ) Suharyadi dan Purwanto mengatakan koefisien atau ketepatan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat pada suatu persamaan regresi. Dengan kata lain koefisien determinasi menunjukkan kemampuan variabel X (X 1, X 2 + X 3 + X 4 ) yang merupakan variabel tidak bebas. Semakin nilai koefisien dterminasi, maka semakin baik kemampuan variabel X menerangkan variabel Y.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud

BAB I PENDAHULUAN. pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jasa adalah tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri konveksi dewasa ini sangat pesat. Industri konveksi saat ini dianggap sebagai suatu lahan yang sangat menjanjikan bagi para pengusaha. Kini pakaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi keinginan dari konsumen. Perkembangan teknologi informasi memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kedudukan konsumen semakin penting dalam hubungannya dengan organisasi atau perusahaan, konsumen menuntut tidak terbatas terpenuhinya kebutuhan tetapi juga yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen

BAB I PENDAHULUAN. masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli. Pada proses pengambilan keputusan biasanya konsumen BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengambilan keputusan pada dasarnya merupakan proses pemecahan masalah. Kebanyakan konsumen, baik konsumen individu maupun pembeli organisasi melalui proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aktivitas masyarakat saat ini yang semakin tinggi menyebabkan pola konsumsi pangan masyarakat berubah. Perubahan pola atau gaya hidup masyarakat yang sudah semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian adalah suatu bentuk populasi yang berada dalam letak geografis tertentu dengan karakteristik yang sesuai dengan penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih.

BAB III METODE PENELITIAN. (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif menurut Ginting & Situmorang (2008), yaitu penelitian yang menghubungkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005.

BAB I PENDAHULUAN. empat juta orang dibanding yang tercatat pada Februari 2005. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, yang saat ini sudah mencapai lebih dari 200 juta jiwa, bertambah pula kebutuhan pangan, papan, lapangan kerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengikuti trend yang berkembang di pasar. Oleh karena itu, para pemasar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sifat manusia cenderung konsumtif, yang berarti bahwa konsumen selalu mengkonsumsi produk atau jasa sepanjang waktu. Perilaku konsumtif ini muncul selain dikarenakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi.

BAB III METODE PENELITIAN. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil objek penelitian pada AJB. Asuransi Jiwa Pendidikan Bumiputera 1912 Pekanbaru Cabang Sukajadi. Waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuannya. Pemikiran yang berorientasi pasar merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran memiliki peranan yang sangat penting bagi perusahaan. Dengan adanya pemasaran yang tepat akan mempermudah perusahaan untuk mencapai tujuannya. Pemikiran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil menyebabkan daya beli masyarakat menurun dan akibatnya konsumen lebih berorientasi pada harga. Orientasi konsumen pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Operasional Variabel Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independen) Yaitu variabel yang tidak dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian akan dilakukan mulai bulan Oktober 2015 sampai November 2015. Penelitian dilakukan pada SPBU 34-17145 Bekasi Timur. Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang

BAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia memberi pelajaran berharga tentang kekuatan struktur usaha Indonesia. Usaha besar yang jumlahnya sedikit namun menguasai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. nasabah bank umum yang diambil secara acak di DIY. pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada subjek sebagai BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Unit analisis pada penelitian ini adalah nasabah bank umum yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini telah membawa para pelaku dunia usaha ke persaingan yang sangat ketat untuk memperebutkan konsumen. Berbagai pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang diambil oleh peneliti selama bulan Mei Juni 2015. Penelitian ini untuk mengatahui Pengaruh Citra Merek dan Periklanan Terhadap

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan topik penulisan dalam rangka penyusunan laporan dari suatu penelitian.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL BAB III METODE PENELITIAN 3.1. VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL 3.1.1. Inventarisasi Aset Inventarisasi aset terdiri dari 2 (dua) aspek yaitu inventarisasi fisik dan inventarisasi yuridis.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1.1.1 Variabel Penelitian Variabel Bebas Variabel bebas adalah 1ariable yang mempengaruhi 1ariable terikat baik yang pengaruhnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis dalam dunia pemasaran semakin berkembang dengan ketat, oleh karena itu bagi perusahaan yang mempunyai keinginan untuk memenangkan persaingan

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI

PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN BUBUR AYAM CIKINI Nama : FITRI WULANDHARI NPM : 13212013 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Sulastri, SE.MM Latar Belakang Perkembangan dunia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1. Objek dan Subjek Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Menurut Umar (2003) objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan.

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Rumah makan bebek goreng H. Slamet merupakan rumah makan franchise BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian di laksanakan di rumah makan bebek goreng H.Slamet yang berlokasi di Jl. Jend, Sudirman No 201 (depan SPBU wonosari), dengan pertimbangan : 1.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel bebas (independent), yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah merupakan salah satu perusahaan jasa. Dimana seluruh kegiatan perbankan menawarkan tradisi pelayanan terbaik melalui penyediaan produk dan layanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai maka penelitian ini termasuk penelitian explanatory research, yaitu tipe penelitian yang bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi masyarakat dan tumbuhnya lembaga-lembaga keuangan yang menawarkan jasa sejenis dengan jasa yang ditawarkan koperasi seperti jasa simpan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 JENIS PENELITIAN Desain dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, dikatakan metode kuantitatif karena penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut

III. METODOLOGI PENELITIAN. explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut III. METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory (tingkat penjelasan). Menurut Sugiyono (2011), penelitian menurut tingkat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sifat Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kombinasi yaitu memakai strategi metode yang digunakan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner.

BAB III METODE PENELITIAN. gambaran penjelasan mengenai hasil penelitian serta penelitian ini. dari responden dengan menggunakan kuesioner. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni pendekatan penelitian dengan menyajikan data-data yang bersifat deskriptif berupa gambaran penjelasan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui bahwa penelitian asosiatif yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah merupakan penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengembangan karier atau Carrier development adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan-peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi dalam

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di warung makan Sari Rasa Pak Ndut, Jalan Slamet Riyadi, Nomor 159, Kartasura, Sukoharjo Solo. Pengambilan data dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini yaitu penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, yang dilakukan melalui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y) BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan dianalisis adalah harga (X1), promosi (X2),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada di PT. Indonesia Toray Synthetics (ITS) yang beralamat di Jl. Moh. Toha Km.1 Tangerang, Banten. Penelitian ini akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan tidak terlepas dari bermacam perubahan baik itu yang bersumber dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesulitan pihak manajemen perusahaan untuk meramalkan, memperkirakan dan memastikan keadaan di masa mendatang ialah terjadinya perubahan. Kehidupan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya. dalam industri ini demi mencapai tujuan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini bisnis makanan berkembang dengan semakin banyaknya tempat-tempat makan dengan berbagai macam konsep. Sejalan dengan perkembangan ini, para pelaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai

BAB III METODE PENELITIAN. Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia Unit Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis. Penelitian ini dimulai sejak bulan April sampai selesai.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Menurut Sugiyono menjelaskan bahwa suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. Barat. Penelitian ini dilakukan pada Maret 2016 sampai dengan selesai. 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di Perusahaan yang sudah terdaftar sebagai PKP (Pengusaha Kena Pajak) yang beromzet 4,8 milyar pertahun diwilayah Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Kuantitatif adalah data penelitian berupa angka- angka dan analisis menggunakan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN KOPI BAR MARGONDA DEPOK Nama : Yunita Eriyanti NPM : 17212971 Jurusan Pembimbing : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE.,MM

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. beralamat di jalan Lintas Pekanbaru-Duri KM.72. Dari bulan Agustus tahun

BAB 3 METODE PENELITIAN. beralamat di jalan Lintas Pekanbaru-Duri KM.72. Dari bulan Agustus tahun BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penulis langsung mengadakan penelitian di Kandis Swalayan yang beralamat di jalan Lintas Pekanbaru-Duri KM.72. Dari bulan Agustus tahun 2013 sampai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Perkembangan dunia bisnis yang dari tahun ke tahun semakin meningkat, menyebabkan banyak sekali perusahaan baik dibidang produk atau jasa saling berkompetisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah

BAB III METODE PENELITIAN. objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal (variabel tertentu). Subjek adalah BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2012) adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal objektif,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah daerah tempat akan diadakannya penelitian yang mendukung dalam penulisan penelitian itu sendiri. Dalam hal ini yang akan dijadikan

Lebih terperinci

maka developer harus memberikan kualitas rumah yang bermutu tinggi. Untuk

maka developer harus memberikan kualitas rumah yang bermutu tinggi. Untuk maka developer harus memberikan kualitas rumah yang bermutu tinggi. Untuk memberikan sesuatu yang beda terhadap perumahan yang akan dibangun maka perlu meningkatkan kualitas perumahan yang berbeda dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan keuntungan. Hal ini dilakukan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada koperasi di Kabupaten Bantul. Objek yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah para debitur yang mengalami kredit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berlokasi di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dalam jangka waktu 6 bulan, yaitu dari bulan September 2015 sampai dengan bulan Februari 2016. Tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. natural pekanbaru, yang terletak di jln. Kapling 1 no 12. Penelitian ini dilakukan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang menyangkut pembahasan penulisan ini. Maka penulis mengambil lokasi penelitian pada salon

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian PT TELKOM merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa telekomunikasi, termasuk jaringan internet. Sejalan dengan banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan membahas beberapa metode dalam penelitian, seperti objek dan subjek penelitian, teknik pengambilan sampel, teknik pengumpulan data, identifikasi variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah rumah yang berada di Perumahan Pangebatan Lestari yang berlokasi di Kabupaten Banyumas. Perumahan Pangebatan Lestari terletak

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek dan Objek Penelitian Subjek pada penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli di toko Elizabeth. Objek pada penelitian ini yaitu produk yang dijual pada toko Elizabeth

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu,

BAB III METODE PENELITIAN. untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini, menjelaskan tentang langkah-langkah yang digunakan untuk membahas permasalahan yang diambil dalam penelitian. Selain itu, dibagian ini juga dijelaskan mengenai alat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode

BAB III METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan merupakan penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu rencana untuk memilih jenis penelitian apakah yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan.

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh atau hubungan itu terhadap kedua variabel tersebut. berlokasi di Jl Jamin Ginting, Km 10 No. 21, Medan. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan lokasi, waktu penelitian. 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah asosiatif, menurut Sugiyono (2005), penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keputusan menunjukkan arti kesimpulan terbaik individu nasabah untuk melakukan keputusan. Nasabah melakukan kegiatan-kegiatan dalam mencapai kesimpulan terbaik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai.

BAB III METODE PENELITIAN. yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau pada 10 Maret 2013 sampai selesai. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PD. Bank Perkreditan Rakyat Rokan Hilir, yang berada di Jl.Perdagangan No.09 Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian yang menggabungkan dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis memilih lokasi penelitian di Salman Laundry Bhayangkara Kota Serang. Penelitian ini di lakukan kurang lebih selama 3 bulan. Lokasi ini dipilih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh suatu pengusaha agar dapat mencapai sukses dalam persaingan adalah berusaha mencapai tujuan untuk menciptakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana BAB III METODE PENELITIAN 1. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif kuantitatif dimana pencarian faktanya dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa :

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian. Jenis data dalam penelitian ini berupa : 81 BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi pada PT. Petro Papua Energi Duri Kabupaten Bengkalis. Jl. Simp. Rangau Km.3 Duri. Sedangkan waktu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menguji hipotesis yang telah ditetapkan kemudian menginterprestasikan hasil 43 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian. hubungan atau pengaruh yang satu dengan yang lain.

BAB III METODEOLOGI PENELITIAN. A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian. hubungan atau pengaruh yang satu dengan yang lain. BAB III METODEOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Tempat dan Waktu Penelitian a. Jenis Penelitian Jenis penelitian penelitian ini adalah asosiatif. Pendekatan asosiatif adalah pendekatan dengan menggunakan dua

Lebih terperinci

BAB II METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Jenis Penelitian Metode merupakan suatu cara atau teknik yang dapat membantu penelitian tentang bagaimana penelitian dilakukan. Menurut Sugiyono (2012: 2) mengemukakan bahwa

Lebih terperinci