BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM"

Transkripsi

1 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas serta kinerja dari suatu perusahaan adalah peningkatan kinerja dari setiap karyawan, semakin baik kinerja dari karyawan tersebut maka akan semakin berkembang perusahaan tersebut. Pada saat ini PT.Bintang Pharma telah memiliki 364 orang karyawan dalam melakukan aktivitas pekerjaan yang di bagi dalam beberapa divisi dan jabatan. Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh masing-masing kepala bagian setiap bulannya dan dilaporkan kepada bagian personalia perusahaan. Bagian personalia akan menentukan dan merekomendasikan kepada direktur perusahaan calon karyawan yang berprestasi untuk mendapatkan penghargaan. Dalam menentukan calon karyawan terbaik berdasarkan perhitungan penilaian kinerja karyawan, pihak personalia mengalami beberapa kendala dalam proses perhitungannya, kendala kendala itu antara lain : 1. Kompetensi karyawan dinilai dengan perhitungan manual tanpa menggunakan komputerisasi. 2. Seringnya terjadi pemborosan waktu ketika mencari data karyawan terbaik. 3. Belum ada sistem yang khusus untuk memberikan informasi tentang penilaian karyawan terbaik pada PT.Bintang Pharma. Berdasarkan dari kendala kendala yang dihadapi oleh pihak personalia yang disebutkan diatas, maka pihak perusahaan memerlukan suatu sistem 47

2 48 pendukung keputusan yang juga menggunakan metode tertentu sehingga keputusan akhir yang menjadi tujuan perusahaan akan tercapai dalam pemilihan karyawan berprestasi. Dalam hal ini, penulis mencoba merancang dan menawarkan kepada pihak personalia perusahaan berupa suatu model sistem pendukung keputusan untuk menetukan karyawan terbaik menggunakan metode SAW, karena metode ini menentukan nilai bobot untuk setiap atribut kemudian dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi alternatif terbaik, sesuai kriteria yang telah ditetapkan perusahaan. Indikator penilaian untuk menentukan karyawan terbaik yang telah ditetapkan oleh perusahaan adalah pola kerja, disiplin, intelektual, kompetensi dan pengalaman kerja dari masing masing karyawan. Dengan menggunakan metode SAW berupa perangkingan dari nilai karyawan, diharapkan keputusan untuk menentukan karyawan terbaik lebih tepat dan akurat karena sudah didasarkan pada kriteria dan bobot yang sudah ditetapkan perusahaan, sehingga dapat menentukan siapa yang berhak mendapatkan penghargaan dan predikat karyawan terbaik dari direktur perusahaan. III.2. Penerapan Metode / Algoritma Penerapan metode / algoritma merupakan metode yang digunakan untuk mengkodekan pengetahuan dalam sebuah sistem pengambilan keputusan yang berbasis pengetahuan (knowledge base). Basis pengetahuan mengandung pengetahuan untuk pemahaman dan merupakan inti dari sistem pengambilan

3 49 keputusan, yaitu dengan menerapkam algoritma Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode SAW (Simple Additive Weighting). Algoritma FMADM adalah: 1. Memberikan nilai setiap alternatif (Ai) pada setiap kriteria (Cj) yang sudah ditentukan, dimana nilai tersebut di peroleh berdasarkan nilai crisp; i=1,2, m dan j=1,2, n. 2. Memberikan nilai bobot (W) yang juga didapatkan berdasarkan nilai crisp. 3. Melakukan normalisasi matriks dengan cara menghitung nilai rating kinerja ternormalisasi (rij) dari alternatif Aipada atribut Cj berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan / benefit = MAKSIMUM atau atribut biaya / cost = MINIMUM). Apabila berupa artibut keuntungan maka nilai crisp (Xij) dari setiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp MAX (MAX Xij) dari tiap kolom, sedangkan untuk atribut biaya, nilai crisp MIN (MIN Xij) dari tiap kolom atribut dibagi dengan nilai crisp (Xij) setiap kolom. 4. Melakukan proses perankingan dengan cara mengalikan matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). 5. Menentukan nilai preferensi untuk setiap alternatif (Vi) dengan cara menjumlahkan hasil kali antara matriks ternormalisasi (R) dengan nilai bobot (W). Nilai Vi yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif Ai lebih terpilih [1]. III.2.1 Flowchart Metode SAW dalam Menentukan Karyawan Terbaik Metode SAW (Simple Additive Weighting) sering juga dikenal istilah metode

4 50 penjumlahan berbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja pada setiap alternative pada semua atribut. Metode SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan (X) ke suatu skala yang dapat diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut: dengan r adalah rating kinerja ternormalisasi dari alternatif Aij i pada atribut C; i=1,2,...,m dan j=1,2,...,n. Dimana r ij adalah rating kinerja ternomalisasi dari alternatif A i pada atribut C j ; i=1,2,,m dan j=1,2,,n. Nilai preferensi untuk setiap alternative (V i ) diberikan sebagai : Nilai V i yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternative A i lebih terpilih. Langkah Penyelesaian dalam penelitian ini menggunakan FMADM metode SAW : 1. Menentukan kriteria-kriteria yang akan dijadikan acuan dalam pengambilan keputusan, yaitu Ci.

5 51 2. Menentukan rating kecocokan setiap alternatif pada setiap kriteria. 3. Membuat matriks keputusan berdasarkan kriteria (Ci), kemudian melakukan normalisasi matriks 4. berdasarkan persamaan yang disesuaikan dengan jenis atribut (atribut keuntungan ataupun atribut biaya) sehingga diperoleh matriks ternormalisasi R. 5. Hasil akhir diperoleh dari proses perankingan yaitu penjumlahan dari perkalian matriks ternormalisasi R dengan vektor bobot sehingga diperoleh nilai terbesar yang dipilih sebagai alternatif terbaik (Ai) sebagai solusi. Penilaian pegawai dilakukan dengan melihat nilai - nilai terhadap kriteria yaitu pola kerja, kepribadian, intelektual, kompetensi dan pengalaman. Selanjutnya masing-masing kriteria tersebut dijadikan sebagai faktor untuk menentukan penilaian pegawai sehingga menghasilkan keputusan pemilihan pegawai berprestasi dan himpunan fuzzy nya adalah Rendah, Cukup, Baik, dan Terbaik. Himpunan ini kemudian diperlakukan sebagai input kedalam sistem FMADM (dalam hal ini disebut sebagi Ci). Flowchart proses SAW digunakan untuk menggambarkan alur kerja dalam proses penilaian karyawan sehingga mendapatkan karyawan berprestasi dilingkungan PT.Bintang Pharma. Berikut ini adalah flowchart sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik pada PT.Bintang Pharma :

6 Gambar III.1. Flowchart Proses SAW dalam Menentukan Karyawan Terbaik 52

7 53 III.2.2 Studi Kasus Penerapan Metode SAW Dalam penilaian karyawan di lingkungan PT.Bintang Pharma dengan menggunakan Fuzzy Multiple Attribute Decision Making (FMADM) dengan metode Simple Additive Weighting (SAW) diperlukan kriteria dan bobot yang digunakan sebagai penilaian pegawai sehingga mendapatkan prioritas atau rangking didalam menghasilkan alternatif terbaik yaitu berupa karyawan yang berprestasi. Sebagai contoh kasus, berikut ini adalah tabel nilai bobot kriteria yang didapatkan dari hasil riset penulis pada perusahaan tempat penulis melakukan riset. Tabel III.1. Tabel Bobot Kriteria No Aspek Kriteria Definisi Bobot (W) Inisiatif, proaktif, kreatif serta dapat 1 Pola Kerja (C1) menyelesaikan pekerjaan dalam waktu 25% secepat mungkin dan efesien Dapat bekerjasama dengan rekan kerja, memiiliki motivasi untuk berprestasi, 2 Kepribadian (C2) bertanggung jawab, teliti serta dapat 25% melaksanakan pekerjaan sepenuh kemampuannya tanpa harus diawasi 3 Intelektual (C3) Memiliki pengetahuan serta keterampilan teknis untuk menunjang pekerjaannya serta mampu mengerjakan tugas diluar tugas utamanya 25% Kemampuan karyawan menyelesaikan 4 Kompetensi (C4) pekerjaan yang dibebankan kepadanya serta paham dan menguasai prosedur-prosedur 15% terkait yang berlaku 5 Pengalaman (C5) Besarnya dedikasi yang ditunjukkan terhadap pekerjaan dan mampu meminimalisasi kesalahan dan mampu memelihara milik perusahaan serta dapat mengefesiensikan biaya dan barang yang dipakai untuk melaksanakan tugasnya 10%

8 54 Dari masing-masing bobot tersebut, maka ditentukan variable yang dirubah kedalam bilangan fuzzy yaitu nilai bobot 0 untuk sangat rendah (SR), nilai bobot 0.2 untuk rendah (R), nilai bobot 0.4 untuk sedang (S), nilai bobot 0.6 untuk tengah (T1), nilai bobot 0.8 untuk tinggi (T2) dan nilai bobot 1 untuk sangat tinggi (ST) yang ditunjukkan pada Gambar berikut ini : Gambar III.2. Grafik Bobot Penilaian Agar dapat dibentuk matriks keputusan penilaian kinerja karyawan sehingga dapat memberikan bantuan terhadap pihak personalia dalam menentukan karyawan yang berprestasi dengan mengambil 6 sampel data karyawan yang ditunjukkan pada tabel berikut : Tabel III.2. Tabel Kriteria Penilaian Penilaian Alternatif Pola Kerja (C1) Kepribadian (C2) Intelektual (C3) Kompetensi (C4) Pengalaman (C5) Henry (A1) Yusnida (A2) Fedlin (A3) Febri (A4) Suri (A5) Roni (A6)

9 55 Dari sampel pada tabel III.2 diatas, diubah kedalam matrik keputusan (X) di tunjukkan pada gambar berikut ini Gambar III.3. Matriks Penilaian Pengambilan nilai maksimal (tertinggi) dari masing-masing kolom kriteria dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel III.3. Tabel Nilai Maksimal Kriteria Alternatif Max Max Max Max Max C1 C2 C3 C4 C5 C1 C2 C3 C4 C5 A A A A A A Kemudian dilakukan normalisasi matriks X berdasarkan persamaan (1) sebagai berikut :

10 56

11 57 Dari hasil perhitungan normalisasi matriks X diatas, maka hasil matriks X dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Alternatif Tabel III.4. Tabel Hasil Normalisasi Kriteria C1 C2 C3 C4 C5 A A A A A A

12 58 Setelah mendapatkan nilai normalisasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perangkingan dengan mengunakan rumus : Berdasarkan rumus diatas, maka untuk mendapatkan preferensi nilai keputusan adalah dengan cara perkalian Bobot (W) * Hasil Normalisasi. Bobot (W) adalah : [0,250 0,250 0,250 0,150 0,100]. V1 = (0.250*1.00) + (0.250*1) + (0.250*0.889) + (0.150*0.959) + (0.100*1.00) = V2 = (0.250*0.944) + (0.250*0.840) + (0.250*0.889) + (0.150*0.858) + (0.100*0.5) = V3 = (0.250*1) + (0.250*0.851) + (0.250*0.944) + (0.150*0.909) + (0.100*1.00) = V4 = (0.250*1) + (0.250*0.947) + (0.250*0.833) + (0.150*1) + (0.100*1) = V5 = (0.250*0.889) + (0.250*0.798) + (0.250*1) + (0.150*0.808) + (0.100*0.5) = V6 = (0.250*0.778) + (0.250*0.851) + (0.250*0.755) + (0.150*0.909) + (0.100*0.5) = 0.780

13 59 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode SAW maka nilai terbesar ada pada V1 dengan nilai sehingga alternatif pegawai A adalah alternatif yang terpilih sebagai karyawan yang mendapat predikat terbaik. Hasil perhitungan vektor diatas dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Alternatif Tabel III.5. Tabel Nilai Preferensi Keputusan Preferensi Keputusan C1 C2 C3 C4 C5 Nilai Preferensi Peringkat Penilaian A A A A A A III.3. Desain Sistem Perancangan desain sistem yang akan dibangun menggunakan pemodelan Unified Modelling System (UML). Diagram-diagram yang digunakan use case diagram, activity diagram, class diagram dan squence diagram. III.3.1. Use Case Diagram Use case diagrams merupakan pemodelan untuk menggambarkan kelakuan (behavior) sistem yang akan dibuat. Diagram use case mendeskripsikan sebuah interaksi antara satu atau lebih actor dengan sistem yang akan dibuat. Dengan pengertian yang cepat, diagram use case digunakan untuk mengetahui fungsi apa saja yang ada didalam sebuah sistem dan siapa saja yang berhak menggunakan

14 60 fungsi fungsi tersebut. Berikut ini merupakan usecase diagram sistem pendukung keputusan pemilihan karyawan terbaik menggunakan metode saw Gambar III.4. Use Case Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW III.3.2. Class Diagram Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diperusahaanasi akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metoda/fungsi), berikut gambar Class Diagram :

15 61 Gambar III.5. Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik dengan Menggunakan Metode SAW III.3.3. Activity Diagram Activity diagram menggambarkan berbagai alir aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alir berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka berakhir. Activity diagram juga dapat menggambarkan proses paralel yang mungkin terjadi pada beberapa eksekusi yaitu :

16 62 1. Activity Diagram Login Admin Berikut gambar activity diagram untuk login admin Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple AdditiveWeighting) Studi Kasus PT.Bintang Pharma. Start Masukkan Username Username dan Password Salah Masukkan Password Sukses Sistem Admin End Gambar III.6. Activity Diagram Login Admin 2. Activity Diagram Data Divisi Activity diagram data divisi merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datadivisi. Activity diagram data divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

17 63 Gambar III.7. Activity Diagram Data Divisi 3. Activity Diagram Data Jabatan Activity diagram data divisi merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datajabatan. Activity diagram data divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini :

18 64 Gambar III.8. Activity Diagram Data Jabatan 4. Activity Diagram Data Karyawan Activity diagram data bobot merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel datakaryawan. Activity diagram data karyawan ditunjukkan pada gambar berikut ini :

19 65 Gambar III.9. Activity Diagram Data karyawan 5. Activity Diagram Data Bobot Kriteria Activity diagram data bobot merupakan activity diagram untuk proses save, edit, search dan delete data pada tabel kriteria. Activity diagram data kriteria ditunjukkan pada gambar berikut ini :

20 66 Gambar III.10. Activity Diagram Bobot Kriteria 6. Acitivity Diagram Penilaian Karyawan Activity diagram penilaian karyawan merupakan activity diagram untuk save, deleete, dan menghitung dengan metode saw untuk menentukan nilai dan rangking karyawan pada tabel nilai. Activity diagram penilaian karyawan ditunjukkan pada gambar berikut ini:

21 67 Gambar III.11. Activity Diagram Penilaian Karyawan 7. Activity Diagram Perhitungan Metode SAW Activity diagram perhitungan metode saw merupakan activity diagram untuk proses, cek priode, dan menghitung nilai preferensi keputusan untuk menentukan rangking karyawan pada tabel normalisasi. Activity diagram perhitungan metode saw ditunjukkan pada gambar berikut ini:

22 68 Gambar III.12. Activity Diagram Perhitungan Metode SAW III.3.4. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan interaksi antar objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display, dan sebagainya) berupa message yang digambarkan terhadap waktu. Sequence diagram terdiri atar dimensi vertikal (waktu) dan dimensi horizontal (objek-objek yang terkait). Sequence diagram juga memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya terjadi untuk menghasilkan sesuatu didalam use case. Berikut ini

23 69 adalah tahapan yang terjadi didalam use case yg digambarkan didalam sequence diagram, antara lain : 1. Sequence diagram form login Admin. Berikut ini merupakan gambar tentang squence diagram pada form login Admin form login database menu utama admin admin login validasi login username dan password salah result username dan password valid Gambar III.13. Sequence Diagram pada Form Login Admin 2. Sequence diagram form input Data Karyawan Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form input Data Karyawan :

24 70 Gambar III.14. Sequence Diagram Form Data Karyawan 3. Sequence diagram form input Data Bobot Kriteria Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form input Data Bobot Kriteria :

25 71 Form Bobot Kriteria Data Kriteria Database admin masukkandata() pesankosong tambahdatobobot tambahdatabobotberhasil tambahdatabobot prosestambahdata pesanberhasil tampildata() pesankosong ubahdatabobot ubahdahdatabobot ubahdatabobotberhasil ubahdatabobot prosesubahdata pesanberhasil tampildata() hapusdata() hapusdataberhasil Gambar III.15. Sequence Diagram Form Data Bobot Kriteria 4. Sequence diagram form Penilaian Karyawan Berikut ini merupakan gambar Sequence diagram form input Penilaian

26 72 Form Peniilaian Data Nilai Database admin masukkandata() pesankosong tambahdatanilai tambahdatanilaiberhasil tambahdatanilai prosestambahdata pesanberhasil tampildata() pesankosong ubahdatanilai ubahdahdatanilai ubahdatanilaiberhasil ubahdatanilai prosesubahdata pesanberhasil tampildata() hapusdata() hapusdataberhasil Gambar III.16. Sequence Diagram pada Form Login Admin 5. Sequence diagram form keluar admin. admin : Berikut ini merupakan gambar tentang Sequence diagram form keluar

27 73 keluar Admin keluar kembali login Gambar III.17. Sequence Diagram pada Form Keluar Admin 6. Sequence diagram form laporan Berikut ini merupakan sequence diagram laporan untuk melihat informasi penilaian karyawan terbaik serta peringkat penilaian untuk priode tertentu : Gambar III.18. Sequence Diagram pada Form Laporan per-priode 7. Squence diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Berikut ini merupakan sequence diagram sisstem pendukung keputusan untuk menentukan karyawan terbaik :

28 74 Admin :Admin Menu Master Proses Utility Laporan Proses Penilaian Karyawan Back Data User Program Back Lap.Nilai per-priode Back Gambar III.19.Class Diagram Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik III.4. Desain Database Perancangan database berguna untuk menyimpan data - data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Dalam perancangan database di bentuk satu file yang berguna untuk menyimpan tabel - tabel yang diperlukan sebagai basis penyimpanan suatu data. III.4.1. Normalisasi Normalisasi database biasanya jarang dilakukan dalam database skala kecil dan dianggap tidak diperlukan pada penggunaan personal. Namun seiring dengan berkembangnya informasi yang dikandung dalam sebuah database, proses normalisasi akan sangat membantu dalam menghemat ruang yang digunakan oleh setiap tabel di dalamnya, sekaligus mempercepat proses permintaan data. Pada tahap ini semua data direkam tanpa format tertentu dan data bisa jadi mengalami duplikasi.

29 75 1. Bentuk Normal Pertama ( 1NF/ First Normal Form) a. Tabel Normal Pertama 2. Bentuk Normal Kedua (2NF/ Second Normal Form) a. Tabel DataUser NamaUser Kunci Akses b. Tabel DataJabatan KdJabatan Jabatan c. Tabel DataDivisi KdDivisi Divisi d. Tabel DataKaryawan NIK Nam a Alam at Temp alahi r TglLa hir No HP NoK TP NP WP Em ail JKela min Aga ma Stat us KdJ abat an KdDi visi TglG abung Id_Kr iteria

30 76 e. Tabel DataKriteria ID_Kriteria Description K_PolaKerja K_Pribadi K_Intelektual K_Kompetensi K_Pengalaman f. Tabel DataNilai NoUr ut TglNi lai Bulan Tahun NI K NPola Kerja NPri badi NIntele ktual NKo mpete nsi NPenga laman NKet erang an 3. Bentuk Normal Ketiga (3NF/ Third Normal Form) a. Tabel DataUser NamaUser* Kunci Akses a. Tabel DataJabatan KdJabatan* Jabatan b. Tabel DataDivisi KdDivisi* Divisi

31 77 c. Tabel DataKaryawan NIK* Nam a Alam at Temp alahi r TglLa hir No HP NoK TP NP WP Em ail JKela min Aga ma Stat us KdJ abat an KdDi visi TglG abung Id_Kr iteria d. Tabel DataKriteria ID_Kriteria* Descriptio n K_PolaK erja K_Priba di K_Intelek tual K_Kompete nsi K_Pengalam an e. Tabel DataNilai NoUr ut* TglNi lai Bulan Tahun NI K NPola Kerja NPri badi NIntele ktual NKo mpete nsi NPenga laman NKet erang an III.4.2. Desain Tabel Database Pada aplikasi Sistem pendukung keputusan ini, semua record disimpan pada database yang dibuat dengan SQL Server Berikut adalah tabel struktur data pada setiap tabel di dalam Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple Additive Weighting) Studi Kasus PT.Bintang Pharma. Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataUser Primery key : NamaUser.

32 78 Tabel III.6. Tabel DataUser No Field Name Type Width Keterangan NamaUser varchar 50 Nama User Pengguna Kunci varchar 25 Password Akses varchar 20 Level Pengguna Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataJabatan Primery key : KdJabatan. Tabel III.7. Tabel DataJabatan No Field Name Type Width Keterangan 1 2 KdJabatan varchar 5 Kode Jabatan Jabatan varchar 30 Nama Jabatan Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataDivisi Primerykey : KdDivisi. Tabel III.8. Tabel DataDivisi No Field Name Type Width Keterangan 1 2 KdDivisi varchar 5 Kode Divisi Divisi varchar 30 Nama Divisi

33 79 Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataKaryawan Primery key : NIK Tabel III.9. Tabel DataKaryawan No Field Name Type Width Keterangan NIK varchar 8 Nomor Induk Karyawan Nama varchar 50 Nama Karyawan Alamat varchar 50 Alamat Karyawan TempatLahir varchar 25 Tempat Kelhiran TglLahir datetime datetime Tangggal Lahir JKelamin varchar 15 Jenis Kelamin NoKTP varchar 18 Nomor KTP NPWP varchar 18 Nomor NPWP NoHP varchar 15 Nomor Handphone varchar 50 Alamat Agama varchar 25 Agama Status varchar 35 Status Pernikahan KdDivisi varchar 5 Kode Divisi KdJabatan varchar 5 Kode Jabatan TglGabung datetime datetime Tanggal Mulai Bekerja StatusKerja varchar 10 Status Karyawan TglResign datetime datetime Tanggal Berhenti ID_Kriteria varchar 3 Id Kriteria

34 80 Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataKriteria Primery key : ID_Kriteria. Tabel III.10. Tabel DataKriteria No Field Name Type Width Keterangan ID_Kriteria varchar 3 Id Kriteria Description varchar 15 Nama Kriteria K_PolaKerja numeric (18, 3) Bobot Kriteria K_Pribadi numeric (18, 3) Bobot Kepribadian K_Intelektual numeric (18, 3) Bobot Intelektual K_Kompetensi numeric (18, 3) Bobot Kompetensi K_Pengalaman numeric (18, 3) Bobot Pengalaman Nama database : SPKKaryawan, Nama Tabel : DataNilai Primery key : NoUrut Tabel III.11. Tabel DataNilai No Field Name Type Width Keterangan NoUrut varchar 3 Nomor Urutan Penilaian TglNilai datetime 10 Tanggal Penilaian Bulan varchar 15 Bulan Penilaian Tahun varchar 4 Tahun Penilaian NIK varchar 8 Nomor Induk Karyawan NPolaKerja numeric (18, 0) Nilai Pola Kerja NPribadi numeric (18, 0) Nilai Kepribadian

35 NIntelektual numeric (18, 0) Nilai Intelektual NKompetensi numeric (18, 0) Nilai Kompetensi NPengalaman numeric (18, 0) Nilai Pengalaman Keterangan varchar 15 Keterangan Penilaian III.5. Rancangan Tampilan 1. Rancangan antar muka form login Saat user pertama sekali membuka program maka akan dihadapkan pada form login ini. User diminta untuk memasukkan user name, password dan pilihan akses agar dapat masuk ke menu utama program. Gambar III.20. Rancangan Antar Muka Form Login 2. Rancangan antar muka form menu utama Antar muka ini merupakan antar muka yang berisi beberapa sub menu rancangan sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik. Rancangan antar muka menu utama ditunjukkan pada gambar berikut ini :

36 82 Gambar III.21. Rancangan Antar Muka Form Menu Utama 3. Rancangan antar muka form divisi Form divisi ini berguna untuk menginputkan data dari divisi karyawan bekerja. Rancangan antar muka form divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini : Gambar III.22. Rancangan Antar Muka Form Divisi

37 83 4. Rancangan antar muka form jabatan Form divisi ini berguna untuk menginputkan data dari divisi karyawan bekerja. Rancangan antar muka form divisi ditunjukkan pada gambar berikut ini : Gambar III.23. Rancangan Antar Muka Form Jabatan 5. Rancangan antar muka form karyawan Perancangan input form data karyawan dirancang untuk dapat menyimpan data karyawan. Berikut adalah ini adalah rancangan input data karyawan : Gambar III.24. Rancangan Antar Muka Form Karyawan

38 84 6. Rancangan antar muka form bobot kriteria Rancangan form bobot kriteria berguna untuk menambah menghapus dan merubah data bobot kriteria sebagai kriteria karyawan terbaik. Data yang di inputkan berdasarkan dengan perusahaan penulis melakukan riset. Gambar III.25. Rancangan Antar Muka Form Bobot Kriteria 7. Form Penilaian Karyawan Form ini dirancang untuk melakukan penilaian terhadap karyawan yang nantinya akan dipilih sesuai dengan kinerja karyawan selama periode yang telah ditentukan. Berikut rancangan form penilaian : Gambar III.26. Rancangan antar muka form Penilaian Karyawan

39 85 8. Rancangan form matriks nilai keputusan metode saw Form ini dirancang untuk menghitung nilai keputusan dengan menggunakan metode saw, dimana dalam proses perhitungannya di buat didalam matriks nilai awal, matriks perhitungan rumus dengan cara membagi nilai awal perkolom di bagi dengan nilai maksimal perkolom, sehingga hasilnya nanti di masukkan ke dalam matriks normalisasi. Hasil dari matriks normalisasi kemudian di jumlahkan sehinggadapatlah hasil nilai preferensi sistem pendukung keputusan menentukan karyawan terbaik dengan metode saw sesuai priode yang di tentukan. Berikut ini merupakan gambar rancangan form matriks : Gambar III.27. Rancangan Antar Muka Form Matriks Nilai Preferensi Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode SAW

40 86 9. Laporan Data Karyawan Laporan ini dirancang untuk menampilkan data karyawan PT.Bintang Pharma. Isi laporan berupa nik karyawan, nama, alamat, nohp, divisi dan jabatan karyawan. Berikut merupakan rancangan laporan data karyawan : Gambar III.28. Rancangan Antar Muka Laporan Data Karyawan

41 Laporan Data Bobot Kriteria Laporan ini dirancang untuk menampilkan data bobot kriteria penilaian yang ditetapkan oleh perusahaan. Isi laporan berupa idkriteria, bobot pola kerja, bobot kepribadian, bobot intelektual, bbobot kompetensi serta bobot pengalaman kerja karyawan. Berikut merupakan rancangan laporan data bobot kriteria : Gambar III.29. Rancangan Antar Muka Laporan Bobot Kriteria

42 Laporan Proses Perhitungan Penilaian Karyawan per-priode Laporan ini dirancang untuk menampilkan hasil penilaian karyawan untuk priode bulanan. Isi laporan berupa nama karyawan, priode penilaian, nilai awal, nilai maksimal, nilai normalisasi dan nilai preferensi keputusan, berikut rancangan tampilan laporan per-priode : Gambar III.30. Rancangan Antar Muka Laporan Penilaian Karyawan per- Priode Menggunakan Metode SAW

43 Laporan Nilai Karyawan per-priode Laporan ini dirancang untuk menampilkan hasil penilaian karyawan untuk priode bulanan. Isi laporan berupa nilai preferensi pola kerja, preferensi kepribadian, preferensi intelektual, preferensi kompetensi, preferensi pengalaman, total nilai serta rangking penilaian karyawan per-priode. Berikut rancangan tampilan laporan nilai karyawan per-priode : Gambar III.31. Rancangan Laporan Nilai Karyawan per-priode

44 55

45 56

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Masalah Analisa masalah bertujuan untuk mengklarifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pembelian sepeda motor bekas yang sedang berjalan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan penentuan gaji karyawan baru ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio. Net

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dapat berperan sebagai seorang ahli peternakan. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Sistem pendukung keputusan pemilihan bibit kelinci ini diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual studio. Net dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Analisis dilakukan agar dapat menemukan masalah-masalah dalam pengolahan sistem pendukung keputusan pemilihan tempat penanaman teh dengan menggunakan

Lebih terperinci

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW

PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW ISSN : 2302-305 STMIK AMIKOM Yogyakarta, - Februari 2015 PEMILIHAN PEGAWAI BERPRESTASI BERDASAR EVALUASI KINERJA PEGAWAI DENGAN METODE SAW Lili Tanti1) 1) Sistem Informasi Universitas Potensi Utama Jl

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan sistem yang dirancangan berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan kata lain terjadi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Jumlah Produksi Keramik pada PT. Jui Shin Medan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Sistem pendukung keputusan seleksi pemain utama ini adalah manajer/pelatih tidak memperhatikan kriteria penilaian dan bobot kriteria dalam menentukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Penentuan Kualitas Buah Apel Menggunakan Metode SAW Pada Swalayan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Salah memilih perguruan tinggi punya dampak yang signifikan terhadap kehidupan anak di masa mendatang. Problem psikologis mempelajari sesuatu yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah adalah salah satu cara agar suatu penelitian tidak menyimpang jauh dari tujuan semula. Dalam analisis masalah ini dilakukan pembahasan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada proses metode penilitian dengan metode waterfall. Analisa sistem dilakukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibangun pada Sistem Pendukung Keputusan Menentukan Karyawan Terbaik Dengan Metode SAW (Simple

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Sistem yang sedang berjalan pada saat ini dalam proses seleksi penerimaan team leader di PT. KAO Indonesia masih secara semikomputerisasi, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Saat ini, PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Bandar Klippa masih mengalami kesulitan dalam memilih kualitas produksi buah kelapa sawit yang berkualitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Bayi adalah anak dari manusia atau hewan yang masih berusia sangat muda. Ketika bayi sudah mulai berjalan, disebut dengan balita. Umumnya istilah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Pada prosesnya dalam pemilihan lokasi untuk membangun usaha bengkel sepeda motor, masyarakat biasanya mengalami beberapa kesulitan. Kesulitan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum sistem pendukung keputusan prestasi belajar siswa pada SMK Krakatau Medan yakni menganalisis

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem pendukung keputusan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses konsultasi pemilihan alat KB jangka panjang dengan metode BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Penjualan Alat-Alat Pada Toko Eiger Berbasis Mobile Dan Client-Server yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masyarakat menjadi kritis dalam penentuan kartu paket internet di dalam kualitas jaringan, kuota dan harga. Masyarakat terkadang bingung ketika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Masalah Pada zaman sekarang ini banyak sekali usaha butik dengan segala macam jenis pakaian mulai dari pakaian anak-anak, dewasa, muslimah, dll. Namun.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana seseorang memilih smartphone

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 36 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Dari hasil analisa yang dilakukan oleh penulis pada SMP Harapan Mekar Medan khususnya pada bagian Penerimaan dan Pengeluaran Dana Bantuan Operasional

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap bagaimana kualitas sebuah tiang pancang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai program absensi siswa berbasis SMS Gateway yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem. III.1. Analisis Masalah

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Menentukan Kualitas Buah Dikotil Terbaik Pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam perhitungan premi asuransi akan nasabah pada PT. Asuransi Harta Aman Pratama masih bersifat semi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses pemilihan operator terbaik dengan metode SAW.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. memaparkan proses pemilihan operator terbaik dengan metode SAW. BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Analisa sistem yang dijelaskan pada bab ini adalah sebagai bahan perbandingan dengan sistem yang akan dirancang. Di sini penulis akan memaparkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELULUSAN UJIAN SARINGAN MASUK JALUR PMDK BERDASARKAN NILAI RATA-RATA MATEMATIKA DAN BAHASA INGGRIS Fitrah Rumaisa, S.T., Tanti Nurafianti Universitas Widyatama, Jl. Cikutra

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses pemilihan karyawan berprestasi pada CV. Cyber Computindo saat ini masih dilakukan secara manual dan tidak efisiensi dari segi

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MAHASISWA BERPRESTASI DI STIKES MUHAMMADIYAH PRINGSEWU DENGAN METODE SAW Fitria Ningsih Jurusan Manajemen Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09 Pringsewu

Lebih terperinci

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia

Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia Penerapan Metode Simple Additive Weighting Pada Aplikasi Penilaian Kinerja Dosen Fakultas Ilmu Komputer Unversitas Muslim Indonesia St. Hajrah Mansyur 1 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Muslim Indonesia

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 (SNATI 2009) ISSN: Yogyakarta, 20 Juni 2009 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA BANK BRI MENGGUNAKAN FMADM (STUDI KASUS: MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA) Henry Wibowo S 1), Riska Amalia

Lebih terperinci

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA

LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA LAPORAN SISTEM PENUJANG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMAAN BEASIWA BAGI MAHASISWA Disusun Oleh: ANDY WIJAYA [14121020] ASIDIK THAIB [14121028] ADRIANUS NOLA PALI [14121049] PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.. Analisis Masalah Analisis yang berjalan pada sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Pegawai

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW

PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW PENENTUAN SISWA BERPRESTASI PADA SMK WIDYA YAHYA GADINGREJO DENGAN METODE SAW RATIH ERNAWATI Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen dan Informatika STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wismarini no.09

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1 Tampilan Hasil Hasil dari tampilan sistem pendukung pengambilan keputusan seleksi tender proyek konstruksi perencanaan dan program di Balai Wilayah Sungai Sumatera II menggunakan

Lebih terperinci

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR

SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR SISTEM PENILAIAN KARYAWAN TERBAIK MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PADA DEALER MOTOR Aris Rakhmadi 1*, Bambang Efirianto 2 1,2 Prodi Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika, Universitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Dinas Perhubungan Sumatra Utara adalah kesulitan dalam pencatatan serta menentukan banyak setoran pendapatan

Lebih terperinci

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015

Jurnal Informasi Volume VII No.1 / Februari / 2015 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BEASISWA KOPERTIS DI FAKULTAS TEKNIK UNSUR CIANJUR MENGGUNAKAN FUZZY MADM DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Ai Musrifah Ela Sopiyillah ABSTRAK Fakultas Teknik

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dibutuhkannya lulusan yang memiliki kemampuan hard skills dan soft skills yang seimbang, sehingga mahasiswa dituntut dapat aktif dan memiliki

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Proses yang sedang berjalan dalam perekrutan calon karyawan pada PT. Anugerah Bersama Lestari masih bersifat semi komputerisasi. Dimana petugas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses yang sedang berjalan dalam sistem informasi geografis lokasi kantor telkom di kota medan masih bersifat manual. Bentuk manual

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Evaluasi Kinerja Dosen Menggunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di Rutan Kelas I Medan dalam hal pengolahan remisi tahanan masih dilakukan menggunakan aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Mengidentifikasi masalah adalah langkah pertama yang dilakukan dalam tahap analisa. Masalah dapat diidentifikasikan sebagai suatu pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Pada saat penulis melakukan penelitian pada Kantor Dinas Pertanian Provinsi Sumatra Utara. Penulis mengamati ada beberapa kelemahan dari sistem

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN JURUSAN MENGGUNAKAN METODE FUZZY SAW (Studi Kasus SMKN 4 Bandar lampung) Fitria¹, sulyono² ¹, ² Department of Informatics Engineering, The Informatics and Busines,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Serdang Tanjung Purba Kab. Deli Serdang adalah adanya kesulitan serta kesalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. 50 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN CALON SISWA BARU DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) PADA SMA NEGERI 1 SINGKIL Rahmawan cibro ( 12110675) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum penilaian hasil kerja security pada STMIK Potensi Utama yakni menganalisis

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN

Prosiding Seminar Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi Vol. 1, No. 1, September 2016 ISSN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN TERBAIK PER TRIWULAN PT.CAHAYA FAJAR KALTIM PLTU EMBALUT TANJUNG BATU MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Handri Murdianto *,1, Dyna Marisa Khairina

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Analisis masalah merupakan tahap pertama dalam tahapan analisis yang bertujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahanpermasalahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Aplikasi Keamanan Database Menggunakan Algoritma Vigenere dan Algoritma RC4 yang meliputi analisa sistem dan desain sistem. III.1.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERBAIKAN INFRASTRUKTUR TI OLEH DIVISI PUSLIA DI BAPENDA PROVINSI JAWA BARAT DENGAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) Penulis, Lucky Setia Sarinputra Pembimbing, Parlindungan,

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan SMAN 1 Percut Sei Tuan dalam menentukan Pemilihan jurusan menggunakan beberapa faktor ng menjadi kriteria. Pemilihan jurusan mengacu

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan sistem tersebut, maka perlu diketahui bagaimana sistem yang sedang berjalan pada perusahaan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Masalah Adapun analisa masalah pada Aplikasi Kontrak Kerja Berbasis Sistem Terdistribusi pada Koperasi PT.Inalum yaitu : 1. Dalam menginput data Karyawan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi pembayaran biaya pemeriksaan pasien unit radiologi RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem ng Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi dalam pengembangan sumber daya manusia yang ada pada Victory Education Center adalah sistem pencatatan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III. 1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Berbagai produsen handphone menawarkan produk dengan berbagai pilihan beragam serta kelebihan yang berbeda dari masing masing

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PENERIMA BEASISWA DI SMA NEGERI 6 PANDEGLANG Heri Sulistiyo Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonrsia Jln.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Yang Sedang Berjalan Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh PT. Blue Bird Medan adalah kesulitan dalam mencatat dan membedakan Penyusutan Aktiva

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih

SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih SISTEM PEMBERIAN BEASISWA DENGAN MENERAPKAN FMADM (FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING) DAN SAW (SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING) Delpiah Wahyuningsih Dosen Teknik Informatika STMIK Atma Luhur Pangkalpinang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 5.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Mutiara College adalah salah satu lembaga contoh tempat bimbingan UN yang terdapat di daerah Tangerang. Lembaga ini memiliki focus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 34 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Di kota Medan telah banyak bank pemerintah yang terus memperbanyak lokasi tempat mereka beroprasi diwilayah kota Medan. Berbagai bank menawarkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Analisa sistem yang berjalan untuk proses pengadaan alat kerja clening service yang dilakukan pada CV. Sapta Darma Utama Medan ini masih

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Masalah-masalah yang sering dihadapi oleh Kantor SAR Banda Aceh adalah kesulitan dalam mengolah dan mencatat penerimaan dan pengeluaran kas yang

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI DI KANTOR POS BLORA DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Akmalia Puspitaningrum Program Studi Sistem Informasi,

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM 31 BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah PT. Perkebunan Nusantara III (Persero), belum memiliki sebuah sistem informasi yang terprogram, belum adanya aplikasi khusus yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM. Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan dalam hal pemberian cuti pegawai masih dilakukan menggunakan aplikasi sederhana yaitu aplikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom, Tbk Medan Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM

IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM IMPLEMENTASI SISTEM REKOMENDASIAN PENERIMAAN BEASISWA DENGAN MENGGUNAKAN FMADM Anis Yusrotun Nadhiroh Jurusan Teknik Informatika - STT Nurul Jadid Paiton ayusrotun@gmail.com ABSTRAK Sesuai dengan peraturan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang sedang berjalan dan untuk mempelajari sistem yang ada, diperlukan suatu penggambaran aliranaliran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING STUDI KASUS SMK BINA LATIH KARYA BANDAR LAMPUNG Luluk Wulandari 12100597 Sistem Informasi STMIK Pringsewu

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Komputer ( S.Kom ) Pada Prodi Teknik Informatika OLEH : SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI FAKULTAS TEKNIK DI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Setelah penulis melaksanakan penelitian di Kantor Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil, dan seperti yang telah diuraikan penulis pada bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis sistem dilakukan guna mengetahui gambaran umum seleksi pendataan agunan pinjaman yaitu menganalisis tentang sistem

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Tujuan analisis sistem dalam pembangunan aplikasi sistem pendukung keputusan ini adalah untuk mendapatkan semua kebutuhan pengguna dan sistem,

Lebih terperinci