BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Profil SMAN 1 Srandakan. sekolah menengah atas yang beralamatkan di Jl. Pandansimo Km.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Profil SMAN 1 Srandakan. sekolah menengah atas yang beralamatkan di Jl. Pandansimo Km."

Transkripsi

1 54 A. Deskripsi Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi Lokasi Pnenelitian a. Profil SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan merupakan lembaga pendidikan sekolah menengah atas yang beralamatkan di Jl. Pandansimo Km.1, Desa Trimurti, Kecamatan Srandakan, kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini berada dipingiran kota sekaligus berada di pinggir kali progo dan tidak jauh dari pusat pemerintahan desa srandakan. Keberadaan sekolah yang mudah di jangkau karena tidak jauh dari jalur utama Srandakan- kulon progo. SMAN 1 Srandakan dilewati jalur utama obyek wisata pantai baru sehingga keberadaanya mudah diketahui. Keadaan lingkungan sekolah yang berada pada lokasi strategis, berada dipinggiran kota sehingga jauh dari kebisingan dan keramaian kota yang menjadikan suasana menjadi nyaman dan tenang sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi kondusif. Meskipun suasana lingkungan sekolah yang dirasa cukup panas karena berada di pinggiran kali progo namun usaha penghijauan selalu dilaksanakan untuk menciptakan suasana yang asri (Observasi, 15 juli 2012). SMAN 1 Srandakan memiliki suasana yang harmonis antara siswa, karyawan dan guru. Siswa menghormati guru selaku orang tua ketika disekolah dengan selalu memberi salam tiap

2 55 bertemu. Terciptanya suasana seperti ini tentunya tidak terlepas dari kerja keras guru selaku pendidik serta karyawan sekolah. Peran aktif guru dalam mendidik siswa agar menjadi peserta didik yang berkualitas selalu ditunjukan tanpa mengenal lelah. Unggulan dari sekolah ini terdapat pada bidang seni membatik dimana siswa di ajarkan cara membatik serta diberikan kesempatan untuk mengali kemampuan setiap individu mengenai seni membatik (Observasi, 15 juli 2012). Pada peringatan 17 agustus siswa diberikan kesempatan untuk menjadi peserta dan pengibar bendera merah putih. SMAN 1 Srandakan menjadi perwakilan untuk terlibat langsung di lapangan pemerintah desa Srandakan. Sebuah kehormatan bagi siswa yang mewakili sekolah untuk tingkat kecamatan srandakan. Selain itu siswa menciptakan ahlak dan moral setiap bulan ramadhan selalu melakukan kegiatan agama secara rutin. Serta setiap harinya siswa dibiasakan untuk sholat Dzuhur berjamaah sehingga siswa menjadi terbisa untuk melaksanakan hal-hal yang positif (Observasi, 15 juli 2012). b. Sejarah Berdirinya SMAN 1 Srandakan SMAN 1 Srandakan pada awalnya bernama SMA PGRI Srandakan yang berlokasi di jalan Mangiran. SMA PGRI menempati gedung desa yang berada di dekat pasar mangunan. Setelah dirasa tempatnya yang tidak mendukung untuk kegiatan

3 56 belajar mengajar yang letaknya di dekat jalan raya dan gedung yang terbatas. Sebelum dipindahkan siswanya hanya berjumlah 60 orang (Dra, Badriah S.PD, wawancara 25 Januari 2013). Pergantian dari SMA PGRI menjadi SMAN 1 Srandakan terlaksana semenjak Pada awal pembangunan hanya tersedia 9 ruang yakni 6 ruang kelas, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru dan ruang TU. Untuk meningkatkan jumlah siswa SMAN 1 Srandakan memiliki Visi, Mendidik siswa yang cerdas, terampil, kompetitif, dan Berkepribadian Indonesia serta Berakhlak mulia. Serta memiliki misi, Menyelenggarakan proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dengan berbasis Iptek dan Imtaq, menyelenggarakan pembelajaran keterampilan hidup (life skill) sebagai bekal hidup di masyarakat, menyelenggarakan pembelajaran muatan lokal dan kebudayaan Indonesia, menyelenggarakan pendidikan akhlak mulia, percaya diri, tertib, disiplin, jujur, dan bertanggung jawab. Namun sekarang SMAN 1 Srandakan memiliki siswa sebanyak 256 siswa, 20 guru serta 12 ruang kelas (Observasi, 25 januari 2013) c. Gambaran Umum SMAN 1 Srandakan a. Kondisi fisik SMAN 1 Srandakan berdiri diatas tanah seluas m 2, dengan luas bangunan m 2, halaman m 2, lapangan olahraga m 2 serta luas kebun m 2.

4 57 Memiliki 12 kelas yang diantaranya kelas X 4 ruang kelas, XI 4 ruang kelas dan kelas XII 4 ruang kelas. Dalam rangka meningkatkan potensi guru, siswa dan karyawan SMAN 1 Srandakan dilengkapi dengan sarana dan prasarana pendukung diantaranya adalah (Observasi, 25 Januari 2012) a. Fasilitas Ruang 1) Ruang kelas terdiri dari 4 kelas X, 4 ruang kelas XI, dan 4 Ruang kelas XII 2) Laboratorium Biologi 3) Laboratorium Kimia 4) Laboratorium Fisika 5) Laboratorium Komputer b. Fasilitas Penunjang 1) Masjid 2) Perpustakaan 3) Lapangan upacara 4) Unit Kesehatan Siswa 5) Bimbingan Konseling 6) Lapangan Sepak Bola 7) Lapangan Basket 8) Lapangan Sepak Takrau 9) Lapangan Basket 10) Parkir luas

5 58 B. Hasil Penelitian 1. Realitas Pembelajaran Sejarah di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan Pembelajaran sejarah di SMAN 1 Srandakan kelas XI IPS 1 selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya mengunakan modul dan dan penugasan. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal dalam setiap pertemuanya, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal kemudian dibahas secara bersama-sama. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru bertujuan untuk melatih siswa cakap dalam penyelesaian tugas berupa soal-soal untuk pencapaian materi pembelajaran. Namun terdapat kelemahan yakni siswa yang tidak serius mengerjakan soal akan mendapatkan nilai yang rendah serta pehaman materi yang tidak merata (Dra. Hariningsih,wawancara, 28 Februari 2013). Ketika pelajaran akan dimulai masih banyak siswa yang berkeliaran dan sebagian siswa masih mengobrol dengan temanya. Keaktifan siswa dikelas masih kurang, ditunjukkan dengan siswa hanya menjadi pendengar dan tidak aktif dalam kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu, diperlukan pengunaan media dan penerapan metode yang lebih menarik sehingga siswa berminat dalam mengikuti pelajaran sejarah (Observasi, 28 Februari 2013).

6 59 2. Peningkatan Minat Belajar Siswa dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Group Investigation di Kelas XI IPS I a. Kegiatan Pra-Tindakan Sebelum peneliti menjabarkan secara detail mengenai hasil penelitian. Terlebih dahulu menjabarkan proses sebelum pelaksanaan tindakan. Terlebih dahulu meminta izin kepada pihak sekolah untuk melakukan penelitian, peneliti kemudian mencari surat izin secara resmi melalui badan penelitian daerah (Bapeda). Peneliti mengurus surat perizinan penelitian dari kampus yang ditujukan kepada Sekretariat Daerah Yogyakarta. Kemudian mengurus perizinan ke Bapeda Bantul. Setelah mendapatkan surat menyurat akhirnya mengurus perijinan kembali ke SMAN 1 Srandakan. Pengajuan surat ditujukan kepada kepala sekolah kemudian baru berdiskusi dengan guru mata pelajaran. Pengajuan surat perizinan penelitian bertujuan sebagai persyaratan yang harus dipenuhi seorang peneliti sebelum melakukan penelitian. Setelah semua proses perizinan selesai barulah peneliti melakukan diskusi atau percakapan dengan guru mengenai proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation untuk meningkatkan minat belajar siswa (Observasi, 12 November 2012). Setelah melakukan percakapan dan perbincangan yang panjang dengan Ibu Dra, Hariningsih di SMAN 1 Srandakan, dapat ditarik kesimpulan bahwa permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

7 60 sejarah di SMAN 1 Srandakan memiliki jumlah jam pelajaran yang sedikit serta materi yang banyak sehingga pembelajaran menjadi tidak efektif yang sering dikejar oleh waktu dan pembagian materi yang dirasa tidak terpenuhi karena materi sejarah yang banyak. Ketertarikan siswa untuk mengikuti dan memperhatikan pelajaran yang masih rendah, seperti ketika pelajaran akan dimulai masih banyak siswa yang berkeliaran di luar kelas dan saat pelajaran dimulai sebagian siswa masih mengobrol dengan rekannya. Keaktifan siswa dikelas yang masih kurang, ditunjukkan dengan siswa hanya menjadi pendengar yang tidak aktif untuk bertanya dan menanggapi penjelasan guru. Selain permasalahan diatas, kurangnya minat siswa terhadap pelajaran sejarah membuat siswa semakin sulit untuk memahami materi pembelajaran sejarah (Dra, Hariningsih, wawancara, 29 Januari 2013). Berdasarkan hasil perbincangan tersebut terlihat bahwa tugas guru untuk memecahkan permasalahan tersebut. Perlu adanya perubahan dalam pembelajaran agar mampu meningkatkan minat belajar siswa. Karena dengan menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi akan membuat siswa semakin tertarik untuk mengikuti pelajaran. Ketika siswa merasa senang terhadap suatu proses pembelajaran akan berpengaruh pula pada nilai-nilai dan rasa ketertarikan untuk mengikuti pelajaran sejarah. Metode pembelajaran baru yang dipilih dalam penelitian ini adalah dengan metode Group Investigation (Dra,Hariningsih, wawancara, 29 Januari 2013).

8 61 Fokus utama adalah mengubah pola pikir siswa yang selama ini menganggap pelajaran sejarah membosankan diperlukan metode pembelajaran yang menarik, manyenangkan. Dijelaskan kepada guru sejarah bahwa penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat belajar siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Group Investigation yang lebih menekankan kerja sama dalam kelompok untuk melakukan investigasi terhadap masalah-masalah yang sedang dihadapi. Dengan melakukan Investigasi diharapkan siswa dapat berfikir kritis sehingga dalam memecahkan masalah dapat mereka lakukan yang akhirnya dapat meningkatkan keaktifan dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran sejarah (Dra. Hariningsih, wawancara, 29 Januari 2013) Di SMAN 1 Srandakan terdapat 12 kelas, untuk kelas X 4 kelas, XI 4 kelas dan XII 4 kelas. Sebelum penelitian dilakukan, peneliti melakukan pertimbangan yang matang untuk menentukan sempel kelas mana yang akan digunakan. Berhubung penelitian ini dilaksanakan pada semester genap maka tidak mungkin menggunakan kelas XII, karena kelas akan UAN. Berdasarkan pertimbangan guru, peneliti beserta guru memutuskan penelitian akan dilakukan di kelas XI IPS (Obsevasi, 29 Januari 2013) Berdasarkan pertimbangan dari guru dan hasil observasi, kelas yang diambil untuk diteliti adalah kelas XI IPS 1. Dipilih kelas XI IPS 1 digunakan sebagai tempat penelitian karena minat siswa dalam

9 62 mengikuti pelejaran yang tergolon rendah, pemahaman materi yang tidak merata, serta keaktifan dalam kegiatan pembelajara yang masih rendah. Namun pada dasarnya kelas ini memiliki keberanian untuk berpendapat yang lebih dibandingkan kelas lainya. Selain itu yang menjadi pertimbangan adalah sewaktu melakukan kegiatan PPL peneliti mengampu kelas ini sehingga dirasa sudah saling kenal antar siswa sehingga dalam pengamatan tidak mengalami hambatan. Penelitian dimulai pada tanggal 4 Februari 2013 dengan Ibu Dra, Hariningsih sebagai observer sekaligus kolaborator dan peneliti sebagai guru yang mengajar (Observasi, 29 Januari 2013) Peneliti menjelaskan mengenai pokok-pokok yang harus dilakukan guru maupun peneliti sebelum melakukan metode Group Investigation. Peneliti bersama guru kolaborator menentukan materi yang akan digunakan sebagai penelitian. Peneliti sebagai guru harus menjelaskan tujuan pembelajaran dan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation dengan sejelas mungkin terhadap siswa. Peneliti juga harus mampu membantu siswa dalam pembelajaran sejarah. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanaan tiga siklus dengan standar kompetensi menganalisis perkembangan bangsa Indonesia sejak masuknya pengaruh barat sampai dengan pendudukan Jepang. Penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan yang berjumlah 21 siswa (observasi, 30 Januari 2013).

10 63 b. Penyusunan Rencana Tindakan Rancangan dibuat sebagai pedoman untuk guru sejarah, sehingga dapat mempermudah dalam proses pembelajaran. Selain itu rancangan dibuat untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Group Investigation. Guru berperan sebagai observer atau pengamat sekaligus kolaborator yang membantu proses pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode Group Investigation. Tugas guru sebagai observer adalah mengamati berlangsungnya proses pembelajaran dengan menggunakan metode Group Investigation terutama tentang minat belajar siswa. Rencana penelitian dilakukan dalam tiga siklus atau tiga putaran yang masing-masing siklus memiliki materi yang berbeda. Siklus I pertemuan pertama yakni Menganalisis Perlawanan Rakyat Maluku, Perang Paderi, Perang Diponegoro, Perang Aceh. Siklus I pertemuan kedua yakni Mengidentifikasi Paham Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme, dan Paham Demokrasi. Siklus II pertemuan pertama yakni, menganalisis Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, Indische Partij. Siklus II pertemuan kedua yakni Mengidentifikasi Terbentuknya PPPKI, Kongres Pemuda, Petisi Suetarjo, dan GAPI(Gabungan Politik Indonesia). Siklus III pertemuan pertama menganalisis masuknya Jepang ke wilayah Indonesia, Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat, Perlawanan rakyat terhadap Jepang. Siklus III pertemuan kedua yaitu dampak pendudukan jepang

11 64 bidang politik dan ekonomi, pendidikan dan kebudayaan, menganalisis BPUPKI, dan PPKI. Setelah masing-masing rancangan tindakan berakhir, peneliti selalu melakukan diskusi dengan kolaborator sebagai bentuk refleksi untuk memperbaiki tindakan pada siklus selanjutnya. c. Pelaksanaan Tindakan Penelitian Tindakan kelas ini dilakukan dalam tiga siklus yang masing-masing pelaksanaanya dilakukan dua kali pertemuan. Sehingga jumlah dari tiga siklus adalah enam kali pertemuan hasilnya dapat diklasifikasikan sebagai berikut. Siklus I a. Perencanaan 1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan Pendudukan Jepang 2) Kompetensi dasar : Menganalisis perkembangan pengaruh Barat dan perubahan ekonomi, demografi, dan kehidupan sosial budaya masyarakat di Indonesia pada masa kolonial 3) Indikator : Menganalisis Kedudukan dan Dampak Kehidupan Masyarakat Pada Masa Kolonial 4) Sumber belajar : a. Modul

12 65 b. I Wayan Badrika Sejarah untuk SMA Jilid 2 Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. c. M. Habib Mustopo Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. 5) Metode : Metode Group Investigation b. Pelaksaan Siklus I dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan pertama 4 Februari x45 Pukul wib dengan materi menganalisis perlawanan rakyat Maluku, Perang Paderi, Perang Diponegoro, Perang Aceh, dan pertemuan kedua 7 Februari x45 pukul wib, dengan materi menganalisis Paham Nasionalisme, Liberalisme, Sosialisme dan Paham Demokrasi. Pelaksanaan pembelajaran ini menggunakan metode Group Investigation dipadukan dengan penggunaan modul bertujuan untuk mempermudah siswa dalam mengamati materi secara singkat dan jelas. a) Pertemuan Pertama 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan

13 66 3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan menerapkan dan menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan metode Group Investigation 4) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan masing- masing kelompok terdiri dari 4 siswa, karena siswa yang hadir hanya 17 dari 21 siswa keseluruan 5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul 6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Perlawanan Rakyat Maluku, Kelompok 2 membahas Perang Pederi, Kelompok 3 Perang diponegoro, dan kelompok 4 Perang Aceh 7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi, disertai dengan proses tanya jawab 9) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas jalanya diskusi 10) Guru membagikan angket setelah tindakan 11) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya 12) Penutup mengucapkan salam dan doa

14 67 b) Pertemuan Kedua 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan 3) Guru menyampaikan pembelajaran dengan menerapkan dan menyampaikan langkah-langkah pelaksanaan metode Group Investigation 4) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena siswa yang hadir hanya 17 dari 21 siswa keseluruan 5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul 6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Nasionalisme, Kelompok 2 membahas Liberalisme, Kelompok 3 Sosialisme, dan kelompok 4 Paham Demokrasi 7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi, disertai dengan proses tanya jawab 9) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas jalanya diskusi 10) Guru membagikan angket setelah tindakan

15 68 11) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya 12) Penutup mengucapkan salam dan doa c. Pengamatan a) Pengamatan Terhadap Guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus pertama ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap dan sesuai dengan Standar Kompetensi maupun Kompetensi Dasarnya. Guru juga telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sekaligus memberikan apresiasi di awal pertemuan dengan baik. b) Pengamatan Terhadap Siswa Pelaksanaan kegiatan pembelajaran siklus I sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group Investigation yang telah dipersiapkan peneliti. Maka minat siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai berikut. 1) Minat belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada saat sebelum dan sesudah tindakan. a. Minat belajar siswa sebelum tindakan Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar 59,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

16 69 variabelnya adalah Rendah sebesar 17,64%, sedang 23,52%, Tinggi 35,29%, Sangat Tinggi 23,52%. b. Minat belajar siswa sesudah tindakan Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar 59,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori variabelnya adalah Rendah sebesar 17,64%, sedang 23,52%, Tinggi 35,29%, Sangat Tinggi 23,52%. Berdasarkan angket sebelum dan setelah tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa setelah menggunakan metode Group Investigation sebesar 59,00% menjadi 64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%. Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 64,00% maka berdasarkan indikator keberhasilannya menunjukkan 70% maka siklus I dikatakan belum berhasil karena belum memenuhi kategori pencapaian keberhasilan minatnya. d. Refleksi Berdasarkan penelitian pada siklus I proses pembelajaran dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh hasil dari pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka dapat diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini.

17 70 Tabel 10. Minat Belajar Siswa Pada Siklus I. Angket Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Ratarata Pencapaian Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 59,00% 17,64% 23,52% 35,,29% 23,52% 64,00% 17,64% 23,52% 35,,29% 29,42% masing kategori variabelnya sebelum tindakan 17,64% %, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29% dan 23,52% %. Sedangkan minat siswa setelah tindakan Diketahui bahwa pada Siklus I rata-rata minat belajar siswa sebelum tindakan sebesar 59,00%, setelah tindakan menjadi 64,00% atau mengalami peningkatan sebesar 5%. Dengan masingsebesar rendah Sangat Tinggi dengan masing- masing kategori variabelnya Rendah 17,64%, Sedang 23,52%, Tinggii 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41% %. Maka untuk mengetahui peningkatan minat pada siklus I dapat dilihat dari gambar grafik berikut. 80% 60% 40% 20% 0% 64% 59% 35.29% % 17.64% 23.52% 9.41% 5% 17.64% 23.52% 23.52% Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Minat Gambar 4. Minat Belajar Siswa Siklus I

18 71 Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka refleksi pada siklus I dapat diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa sebelum tindakan sebesar 54,00% dan setelah tindakan sebesar 69,00% yang mengalami peningkatan sebesar 5%. Setelah dilakukan pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya. a. Siswa mengalami kebingungan dalam penjelasan langkahlangkah pembelajaran penerapan metode Group Investigation. b. Siswa mengalami kesulitan dalam mencari dan menemukan informasi dari sumber-sumber buku. c. Banyak siswa yang belum melakukan koordinasi dengan baik atau kerja sama dengan kelompoknya. Adapun usaha perbaikan atau solusi yang dilakukan yakni pada siklus selanjutnya. d. Guru menjelaskan secara detail, dan pemggunaan bahasa yang mudah dipahami siswa dalam menjelaskan langkah-langkah metode Group Investigation. e. Guru mengarahkan dan memberikan bantuan informasi sumber buku yang akan digunakan serta menunjukkan cara menentukan pokok-pokok dalam temuan. f. Guru memberikan dorongan dan arahan kepada setiap siswa mengenai tindakan yang dilakukan dalam kegiatan kerja sama antar kelompoknya.

19 72 Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus I dijadikan sebagai perbaikan dan penyempurnaan penelitian dan dilanjutkan ke siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan sebesar 70% untuk pencapaian indikator dikatakan berhasil. Siklus II a. Perencanaan 1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan Pendudukan Jepang 2) Kompetensi Dasar : Menganalisis Hubungan Antara Perkembangan Paham Baru dan Transformasi Sosial dengan Kesadaran dan Pergerakan Kebangsaan 3) Indikator : Menganalisis Hubungan Paham Baru Dengan Munculnya Kesadaran Kebangsaan 4) Sumber belajar : a. Modul b. Hand Out c. I Wayan Badrika Sejarah untuk SMA Jilid 2 Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. d. M. Habib Mustopo Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. 5) Metode : Metode Group Investigation

20 73 b. Pelaksanan Siklus II dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan pertama 11 Februari x45 Pukul wib dengan materi menganalisis terbentuknya Organisasi Budi Utomo, Sarekat Islam, Perhimpunan Indonesia, dan Indische Partij dan pertemuan kedua 14 Februari x 45 pukul wib, dengan materi menjelaskan terbentuknya PPPKI, Kongres Pemuda, Petisi Sutarjo, dan Perkembangan GAPI. Pelaksanaan pembelajaran ini menggunakan metode Group Investigation yang dipadukan dengan media Modul dan Hand Out. Penggunaan modul mempermudah siswa meringkas materi dan pemahaman secara singkat. Penggunaan media Hand Out bertujuan untuk memudahkan dalam pemahaman dengan meberikan ringkasan dan penjelasan materi secara runtut dan jelas. Sehingga melalui media Hand Out dapat meningkatkan ketertarikan siswa dan perhatian siswa yang dapat mempermudah dalam memahami informasi sumber sehingga minat belajar siswa meningkat. a) Pertemuan Pertama 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan

21 74 3) Guru menerapkan dan menegaskan langkah-langkah pelaksanaan metode Group Investigation 4) Guru memberikan media Modul dan Hand Out 5) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena siswa yang hadir hanya 19 dari 21 siswa keseluruan 6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas Organisasi Budi Utomo, Kelompok 2 membahas Sarekat Islam, Kelompok 3 Perhimpunan Indonesia, dan kelompok 4 Indische Partij. 7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi 9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi dalam kegiatan presentasinya 10) Guru memberikan penguatan dalam hasil diskusi 11) Guru bersama kolaborator menyimpulkan dan membahas jalanya diskusi 12) Guru membagikan angket setelah tindakan 13) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya 14) Penutup mengucapkan salam dan doa

22 75 b) Pertemuan Kedua 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan 3) Guru menerapkan dan menegaskan kembali langkahlangkah pelaksanaan metode Group Investigation 4) Guru memberikan media Modul dan Hand Out 5) Guru membagi kelas menjadi empat kelompok dengan masing- masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa, karena siswa yang hadir hanya 19 dari 21 siswa keseluruan 6) Guru membagikan sumber bacaan dan lembaran Hand out, 7) Guru menugaskan kelompok 1 membahas terbentuknya PPPKI, Kelompok 2 membahas Kongres Pemuda, Kelompok 3 Petisi Sutarjo, dan kelompok 4 Perkembangan GAPI 8) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 9) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi 10) Guru memberikan penguatan dalam hasil diskusi

23 76 11) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi dalam kegiatan presentasinya 12) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan membahas jalanya diskusi 13) Guru membagikan angket setelah tindakan 14) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya 15) Penutup mengucapkan salam dan doa c. Pengamatan a) Pengamatan terhadap guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus dua ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap dan sesuai dengan Setandar Kompetensi maupun Kompetensi Dasarnya. Guru sudah membuat media dengan baik dan menarik. Guru membuat media Modul dan Hand out, dan telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sekaligus memberikan apersepsi di awal pertemuan dengan baik. b) Pengamatan terhadap siswa Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group Investigation yang telah dievaluasi pada siklus I. Maka minat

24 77 siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai berikut. (1) Minat siswa pada siklus II dapat dilihat pada saat sebelum dan sesudah tindakan. g. Minat siswa sebelum tindakan Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar 63,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori variabelnya adalah Rendah sebesar 21,05%, sedang 15,78%, Tinggi 31,57%, Sangat Tinggi 31,57%. h. Minat siswa setelah tindakan Minat sesudah tindakan secara keseluruhan sebesar 74,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori variabelnya adalah Rendah sebesar 10,52%, sedang 15,78%, Tinggi 36,84%, Sangat Tinggi 36,84%. Berdasarkan angket sebelum dan sesudah tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sebelum menggunakan metode Group Investigation sebesar 63,00% setekah tindakan menjadi 74,00% atau mengalami peningkatan sebesar 11%. Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus II sebesar 74,00% maka berdasarkan indikator keberhasilannya menunjukkan 70% maka siklus II dikatakan mencapai keberhasilan karena telah memenuhi kategori pencapaian keberhasilan minatnya.

25 78 d. Refleksi Berdasarkan penelitian pada siklus II proses pembelajaran dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh dari hasil pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka dapat diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini. Tabel 11. Minat Belajar Siswa Pada Siklus II. Angket Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Ratarata Pencapaian Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi 63,00% 21,05% 15,78% 31,57% 31,57% 74,00% 10,52% 15,78% 36,84% 36,84% Diketahui bahwa pada Siklus II rata-rata minat belajar siswa sebelum tindakan sebesar 63,00%, setelah tindakan menjadi 74,00% setelah tindakan atau mengalami kenaikan sebesar 11%. Dengan masing-masing kategori variabelnya sebelum tindakan sebesar rendah 21,05%, Sedang 15,78%, Tinggi 31,57% dan Sangat Tinggi 31,57%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan sebesar dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 10,52%, Sedang 15,78%, Tinggi 36,84%, dan Sangat Tinggi 36,84%. Maka untuk mengetahui peningkatan minat pada siklus II dapat dilihat dari gambar grafik berikut.

26 79 74% 80% 60% 40% 20% 0% 63% 36.84% 36.84% 11% 31.57% % 10.52% 15.78% 7% 15.78% Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Minat Gambar 5. Minat Belajar Siswa Siklus II Berdasarkan hasil penelitian yang telah diketahui mengalami peningkatan dari siklus I sebesar 5% kemudian pada siklus II minat belajar siswa meningkat menjadi 11% atau mengalami peningkatan sebesar 6%. Setelah dilakukan pengamatan terdapat beberapa kelemahan diantaranya. a. Sebagian siswa masih pasif dalam kegiatan presentasi b. Siswa belum percaya diri dalam penyampaiann hasil presentasi dikelas. Adapun usaha perbaikan atau solusi yang dilakukan pada siklus selanjutnya. a. Guru membimbing siswa yang pasif untuk lebih berperan dan diberikan perhatian serta kesempatan untuk bertanya dan menanggapi dalam kegiatan presentasi. b. Guru memberikan motivasi dan semangat kepada siswa agar lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya.

27 80 Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus II dijadikan sebagai perbaikan dan penyempurnaan penelitian dilanjutkan ke siklus III yang digunakan sebagai pemantapan pelaksanaan siklus sebelumnya. Karena pada siklus II dapat dikatan penelitian berhasil meskipun perlu perbaikan agar permasalahan yang timbul dapat teratasi pada siklus selanjutnya. Pada siklus II sebesar 74,00% berdasarkan indikator keberhasilan 70% menunjukkan penelitian berhasil yang dilanjutkan sebagai pemantapan pada siklus ke III. Siklus III a. Pengamatan 1) Standar Kompetensi : Menganalisis Perkembangan Bangsa Indonesia Sejak Masuknya Pengaruh Barat Sampai Dengan Pendudukan Jepang 2) Kompetensi Dasar : Menganalisis Proses Interaksi Indonesia Jepang dan Dampak Pendudukan Militer Jepang Terhadap Kehidupan Masyarakat di Indonesia 3) Indikator : Menganalisis Zaman Pendudukan Jepang di Indonesia 4) Sumber belajar : a. Modul

28 81 b. Hand Out c. Power Point d. I Wayan Badrika Sejarah untuk SMA Jilid 2 Kelas XI Program Ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga. e. M. Habib Mustopo Sejarah untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Yudhistira. 5) Metode : Metode Group Investigation, b. Pelaksanaan Siklus III dilakukan dalam dua tahapan yaitu pertemuan pertama 21 Februari x 45 Pukul wib dengan materi menganalisis masuknya Jepang ke wilayah Indonesia, Gerakan Tiga A, Pusat Tenaga Rakyat (Putera), Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang, dan pertemuan kedua 28 Februari x 45 pukul wib, dengan materi menjelaskan dampak Pendudukan Jepang Bidang Politik dan Ekonomi, Dampak Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, menganalisi BPUPKI, dan PPKI. Penggunaan modul mempermudah siswa meringkas materi dan pemahaman secara singkat. Penggunaan media Hand Out bertujuan untuk memudahkan dalam pemahaman dengan memberikan ringkasan dan penjelasan materi secara runtut dan jelas. Sehingga melalui media Hand Out dapat meningkatkan ketertarikan siswa dan perhatian siswa yang dapat mempermudah dalam memahami

29 82 informasi sumber sehingga minat belajar siswa meningkat. Penggunaan media Power Point bertujuan untuk memberikan daya tarik karena dapat menampilkan penjelasan materi secara menarik, runtut dan singkat. Melalui penggunaan power point diharapkan siswa dalam mendeskripsikan dan berimajinasi terhadap pendudukan jepang lebih jelas karena memperhatikan alur peristiwa dan gambar tokoh yang dapat menimbulkan kemampuan berfikir kritis siswa sehingga minat belajar siswa meningkat. a) Pertemuan Pertama 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan 3) Guru menerapkan metode Group Investigation 4) Guru mengarahkan siswa bergabung dalam kelompoknya yang terdiri dari 4-5 siswa per kelompoknya, 5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul, Hand Out, Power Point 6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas menganalisis masuknya Jepang ke wilayah Indonesia, Kelompok 2 membahas Gerakan Tiga A, Kelompok 3 membahas Pusat

30 83 Tenaga Rakyat (Putera), Kelompok 4 membahas Perlawanan Rakyat Terhadap Jepang. 7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil diskusi 9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi dalam kegiatan presentasinya 10) Guru bertindaak sebagai penguat dari hasil presentasi diskusi 11) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan melakukan refleksi jalanya diskusi 12) Guru membagikan angket setelah tindakan 13) Guru menyampaikan materi pertemuan selanjutnya dengan pemberian tugas pada setiap kelompoknya 14) Penutup mengucapkan salam dan doa b) Pertemuan Kedua 1) Guru Membuka salam, doa dan Presensi, guru memberikan semangat kepada siswa untuk mengikuti pelajaran sejarah 2) Guru membagikan angket sebelum pembelajaran dilaksanakan 3) Guru menerapkan metode Group Investigation

31 84 4) Guru mengarahkan siswa bergabung dengan masingmasing kelompok terdiri dari 4-5 siswa 5) Guru membagikan sumber bacaan dan Modul, Hand out, Power Point 6) Guru menugaskan kelompok 1 membahas menjelaskan dampak Pendudukan Jepang Bidang Politik dan Ekonomi, Kelompok 2 membahas dampak Pendudukan Jepang Bidang Pendidikan dan Kebudayaan, Kelompok 3 menganalisi BPUPKI, Kelompok 4 membahas PPKI. 7) Guru memberikan waktu untuk siswa berdikusi bersama kelompok 8) Guru membimbing siswa untuk melakukan presentasi hasil investigasi 9) Guru membimbing siswa untuk bertanya dan menanggapi dalam kegiatan presentasinya 10) Guru pelajaran bertindak sebagai penguat hasil presentasi diskusi 11) Guru bersama kolabolator menyimpulkan dan merefleksi hasil diskusi 12) Guru membagikan angket setelah tindakan 13) Guru mengucapkan terima kasih karena telah membantu menerapkan metode Group Investigation 14) Penutup mengucapkan salam dan doa

32 85 c. Pengamatan a) Pengamatan Terhadap guru Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siklus tiga ini guru telah membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan baik. RPP telah dibuat dengan lengkap dan sesuai dengan Setandar Kompetensi maupun Kompetensi Dasarnya. Guru sudah membuat media dengan baik dan menarik. Guru membuat media Hand out, Power Point dan telah menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sekaligus memberikan apersepsi di awal pertemuan dengan baik. b) Pengamatan terhadap siswa Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan skenario pembelajaran dengan metode Group Investigation yang telah dievaluasi pada siklus I. Maka minat siswa sebelum dan sesudah tindakan dapat diketahui sebagai berikut. (1) Minat siswa pada siklus III dapat dilihat pada saat sebelum dan sesudah tindakan. a. Minat siswa sebelum tindakan Minat sebelum tindakan secara keseluruhan sebesar 71,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori

33 86 variabelnya adalah Rendah 9,25%, sedang 19,04%, Tinggi 38,09%, Sangat Tinggi 33,33%. b. Minat siswa setelah tindakan Minat sesudah tindakan secara keseluruhan sebesar 86,00%. Apabila dihitung masing-masing kategori variabelnya adalah Rendah 4,76%, sedang 9,52%, Tinggi 38,09%, Sangat Tinggi 47,61% Berdasarkan angket sebelum dan sesudah tindakan di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa sebelum menggunakan metode Group Investigation sebesar 71,00% setekah tindakan menjadi 86,00% atau mengalami peningkatan sebesar 15%. Diketahui bahwa rata-rata minat belajar siswa pada siklus III sebesar 86,00% maka berdasarkan indikator keberhasilannya menunjukkan 70% maka siklus III dikatakan mengalami peningkatan keberhasilan yang signifikan karena telah melebihi kategori pencapaian keberhasilan minatnya. d. Refleksi Berdasarkan penelitian pada siklus III proses pembelajaran dengan penerapan metode Group Investigation yang diperoleh dari hasil pengisian angket sebelum dan sesudah tindakan maka dapat diketahui minat belajar siswa berdasarkan tabel berikut ini.

34 87 Angket Rata-rata Pencapaian Rendah Sedang Tinggi Sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Tabel 12. Minat Belajar Siswa Pada Siklus III. Sangat Tinggi 71,00% 9,52% 19,04% 38,,09% 33,33% 86,00% 4,76% 9,52% 38,,09% 47,61% Dapat dideskripsikan bahwa pada siklus III mengalami kenaikan sebelum tindakan sebesar 71,00% menjadi 86,00% sesudah tindakan atau mengalami peningkatann sebesar 15%. Dengan masing-masing kategori variabelnya sebesar rendah 9,52% %, Sedang 19,04%, Tinggi 38,09% dan Sangat Tinggi 33,33%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan sebesar 86,00%. Dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 9,52% %, Tinggi 38,09%, dan Sangat Tinggi 4,76%, Sedang 47,61%. Maka peningkatan minat dapat dilihat tabel berikut. 100% 80% 60% 40% 20% 0% 86% 71% 38.09% % 15% 38.09% 33.33% 4.76% 19.04% 9.52% 9.52% Rata-rata Rendah Sedang Tinggi Sangat Tinggi sebelum Tindakan Sesudah Tindakan Minat Gambar 6. Minat Belajar Siswa Siklus III

35 88 Berdasarkan hasil penelitian yang telah diketahui mengalami peningkatan dari siklus II sebesar 11% kemudian pada siklus III minat belajar siswa meningkat menjadi 15% atau mengalami peningkatan sebesar 4%. Sehingga diketahui bahwa rata-rata minat dari siklus II sampai III sebesar 5%. Setelah dilakukan pengamatan pada siklus tiga terdapat beberapa kelemahan diantaranya. a. Sebagian siswa tidak kondusif dalam melakukan sesi tanya jawab dalam presentasi Adapun usaha perbaikan atau solusi yang harus dilakukan yakni. c. Guru membimbing siswa agar lebih kondusif dan bisa mengendalikan suasan ketika dikusi presentasi dilakukan dengan memperhatikan secara khusus pada siswa yang dianggap ribut ketika sedang presentasi. Berdasarkan temuan kelemahan yang terjadi pada siklus III dijadikan sebagai refleksi perbaikan dalam siklus III. Pada siklus III dapat dikatan penelitian sudah berhasil meskipun perlu dilakukan penguatan dan renungan perbaikan agar permasalahan yang timbul dapat teratasi ketika sedang berlangsung kegiatan. Pada siklus III indikator keberhasilan 70% menunjukkan keberhasilan yang sudah signifikan sehingga penelitian dapat dihentikan karena sudah mencapai keberhasilan yang tinggi.

36 89 Setelah diketahui pencapaian kategori siklusnya pada peningkatan minat belajar siswa variabel setiap kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan. Maka dapat dikatan setiap siklusnya mengalami kenaikan yang dilihat dari masing-masing siklus. Hasilnya siklus I minat siswa sebelum tindakan sebesar 59,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 64,00% maka mengalami peningkatan sebesar 5%, siklus II minat siswa sebelum tindakan sebesar 63,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 74,00% maka mengalami peningkatan 11%, siklus III minat siswa sebelum tindakan 71,00% dan setelah tindakan minat siswa sebesar 86,00% maka mengalami peningkatan 15%. Sesuai dengan penjabaran setiap siklusnya maka dapat dilihat dari gambar sebagai berikut. Gambar 7. Peningkatan Minat Siswa Setiap siklusnya 100% 86% 74% 64% 59% 63.00% 71.00% 50% 0% 5% 11.00% 15.00% Siklus I Siklus II Siklus III Minat Setelah Tindakan Sesudah Tindakan

37 90 C. Pembahasan 1. Realitas Pembelajaran Sejarah di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan Pembelajaran sejarah di SMAN 1 Srandakan kelas XI IPS 1 selama ini masih menggunakan metode pembelajaran yang konvensional. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru hanya mengunakan modul dan dan penugasan. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal-soal dalam setiap pertemuanya, siswa diberi waktu untuk mengerjakan soal kemudian dibahas secara bersama-sama. Pembelajaran yang diterapkan oleh guru bertujuan untuk melatih siswa cakap dalam penyelesaian tugas berupa soal-soal untuk pencapaian materi pembelajaran. Namun terdapat kelemahan yakni siswa yang tidak serius mengerjakan soal akan mendapatkan nilai yang rendah. Berdasarkan realitas yang ada maka peneliti menerapkan metode baru yakni Group Investigation. Pelaksanaan pembelajaran metode Group Investigation di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan secara umum dikatan berjalan cukup baik. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Masing-masing siklus terdiri dari beberapa komponen yakni perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Setiap siklusnya terdiri dari dua pertemuan, pertemuan pertama dan kedua. Setiap siklusnya peneliti membagikan angket sebelum dan sesudah tindakan untuk mengetahui tingkat minat siswa dalam setiap siklusnya. Pelaksanaan metode Group Investigation pada siklus I siswa mengunakan sumber bacaan buku dan Modul, bekerja bersama

38 91 bersama kelompok melakukan investigasi dan melakukan presentasi hasil investigasi. Pada siklus II dipadukan dengan penguatan dari guru mata pelajaran dan media Modul dan Hnd Out. Kegiatan prsentasi lebih dihidupkan dari pada siklus pertama karena lebih meningkatkan keaktifan dan kreatifitas siswanya. Pada siklus III dipadukan dengan penguatan guru serta, Modul, Hand Out Power Point. 2. Peningkatan Minat Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Group Investigation di Kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan. Peningkatan metode Group Investigation di SMAN1 Srandakan secara umum dapat berjalan lancar. Metode pembelajaran Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau inquiry, pengetahuan atau Knowledge, dan dinamika belajar kelompok. Penelitian dilaksanakan untuk siswa menyelesaikan sub tema masalah. Pengetahuan siswa dituangkan dalam kegiatan berkelompok melalui investigasi. Tahapan dalam penelitian dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian dilakukan dalam tahapan siklus yang terbagi berikut ini. Penerapan metode Group Investigation pada siklus I menggunakan sumber yang tersedia berupa buku dan Modul yang bertujuan sebagai bahan pembanding agar siswa mudah memahami penjelasan materi secara jelas. Pada siklus pertama materi yang

39 92 diajarkan adalah mengidentifikasi paham baru dan munculnya Ideologi di Asia Afrika. Setiap kelompok diberikan sub masalah dan melakukan investigasi bersama kelompok. Pada siklus I ini masih banyak siswa yang bingung dalam menerapkan langkah-langkah investigasi. Guru dan peneliti secara bersama-sama memberikan dorongan dan memberikan pengertian langkah-langkah investigasi lebih mendalam agar siswa mudah memahaminya. Minat siswa dengan penerapan metode Group Investigation pada siklus I terjadi peningkatan minat sebesar 5%. Pada Siklus I minat siswa mengalami peningkatan sebelum tindakan sebesar 59,00% menjadi 64,00% sesudah tindakan. Penggunaan modul berfungsi sebagai daya tarik agar siswa lebih mudah dalam menyimpulkan dan mencari penjelasan materi yang disajikan secara runtut. Pencapaian minat sebelum tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya rendah 17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29% dan Sangat Tinggi 23,52%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 17,64%, Sedang 23,52%, Tinggi 35,29%, dan Sangat Tinggi 29,41%. Pada siklus II metode Group Investigation dipadukan dengan media Modul, Hand Out. Penggunaan media Hand Out bertujuan untuk mempermudah siswa dalam pemahaman materi yang disajikan secara runtut dan menarik. Materi yang diajarkan mengaitkan hubungan paham baru dengan munculnya kesadaran kebangsaan. Pada

40 93 siklus ke II ini pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa mulai bisa meyesuaikan dengan penerapan metode ini, siswa tertarik, dan mulai aktif dalam pembelajaran dengan metode Group Investigation. Namun beberapa siswa masih ada yang belum aktif berpartisipasi dan masih malu-malu dalam mengungkapkan pendapat baik bertanya maupun menanggapi. Pada siklus II minat siswa meningkat sebesar 11%. Pada siklus II mengalami kenaikan sebelum tindakan sebesar 63,00% menjadi 74,00% sesudah tindakan. Penggunaan media Modul, dan Hand Out. Penambahan media Hand Out berfungsi sebagai media yang menarik yang dapat menarik perhatian dan meningkatkan aktifitas siswa sehingga minat siswa menjadi meningkat karena timbulnya ketertarikan dan rasa senang terhadap proses pembelajaran. Peningkatan minat sebelum tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya sebesar rendah 21,05%, Sedang 15,78%, Tinggi 31,57% dan Sangat Tinggi 31,57%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya Rendah 10,52%, Sedang 15,78%, Tinggi 36,84%, dan Sangat Tinggi 36,84%. Pada siklus III Metode Group Investigation dipadukan dengan Modul, Hand Out, dan Power Point. Penambahan media Power Point bertujuan untuk melengkapi media hand out yang dalam penampilanya lebih menarik menampilkan urutan peristiwa secara runtut dan gambar tokoh yang dapat meningkatkan imajinasi siswa dalam menganalisis

41 94 peristiwa yang terjadi. Pada siklus III materi yang diajarkan menganalisis zaman pendudukan Jepang di Indonesia. Pada siklus III proses pembelajaran berjalan dengan lancar, siswa sudah benar-benar memahami pembelajaran dengan metode Group Investigation. Partisipasi, minat, ketertarikan, dan kemandirian siswa sudah terlihat dalam siklus III. Siswa lebih memahami langkah-langkah yang harus dilakukan dalam investigasi. Sebagian siswa sudah mulai berani untuk bertanya dan menanggapi dalam proses presentasi sehingga siswa menjadi lebih bertangung jawab dalam melakukan investigasi kelompoknya. Pada siklus III minat siswa meningkat sebesar 15%. Pada siklus III kenaikan sebelum tindakan sebesar 71,00% menjadi 86,00% sesudah tindakan. Penggunaan media Power Point memilki fungsi sebagai media yang menarik yang dapat menampilkan materi yang disajikan secara jelas dan menarik sehingga dapat meningkatkan keaktifan dan kemapuan berfikir kritis siswa dalam menanggapi permasalahan peristiwa yang dihadapinya. Pencapaian minat siswa sebelum tindakan dengan masing-masing kategori variabelnya sebesar rendah 9,52%, Sedang 19,04%, Tinggi 38,09% dan Sangat Tinggi 33,33%. Sedangkan minat siswa setelah tindakan dengan masingmasing kategori variabelnya Rendah 4,76%, Sedang 9,52%, Tinggi 38,09%, dan Sangat Tinggi 47,61%. Hasil yang diperoleh pada siklus III menunjukkan ketercapaian tindakan sebesar 86% maka dapat

42 95 disimpulkan berdasarkan indikator keberhasilan maka melalui penggunaan media Group Investigation yang dipadukan dengan media Modul, Hand Out dan Power Point dapat meningkatkan minat belajar siswa sehingga penelitian bisa dihentikan dengan menunjukkan hasil yang signifikan. 3. Kelebihan dan Kekurangan Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Group Investigation. Penerapan metode Group Investigation di kelas XI IPS 1 di SMAN 1 Srandakan memiliki kelebihan yakni meningkatnya pertisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Siswa terlibat dalam pembentukan kelompok sampai presentasi hasil investigasi. Dengan melakukan investigasi mendalam siswa dituntut untuk terampil dan kreatif dalam menentukan hasil investigasi. Penerapan pembelajaran melalui metode Group Investigation dapat menambah wawasan dan pengetahuan siswa dalam mengali sumber informasi. Siswa menjadi terbiasa untuk berfikir kritis dalam menaggapi permasalahan setiap sub topiknya. Selain itu melalui pengalaman yang telah dilakukan dapat membentuk siswa lebih kreatif yang menciptakan ide-ide gagasan yang positif. Melalui penerapan metode Group Investigation dapat meningkatkan dinamika kelompok belajar yang ditunjukkan pada keaktifan siswa dalam kegiatan investigasi dan presentasi kelompok.

43 96 Dalam melakukan investigasi kelompok siswa dibebankan pada tugas masing-masing sesuai ketentuan yang telah dibuat bersama kelompoknya. Siswa dituntut untuk bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas dalam kelompoknya sehingga pembagian tugas dapat merata antar anggota kelompoknya. Kekurangan dalam pembelajaran sejarah melalui metode Group Investigation yakni terdapat pada keaktifan siswa yang tidak merata dalam presentasi hasil investigasi kelompok dan kurang kondusifnya siswa dalam melakukan presentasi. Kekurangan lain yang muncul dalam pembelajaran dengan metode Group Investigation adalah siswa yang lemah mengantungkan pada siswa yang pandai. Karena dalam melakukan investigasi siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4-5 siswa) yang memiliki kemampuan yang heterogen. 4. Pokok-pokok Temuan Penelitian a. Melalui penerapan metode Group Investigation siswa menjadi aktif dan tanggap dalam menghadapi permasalahan setiap sub topik dalam kelompoknya. Keaktifan berdasarkan pada pengamatan yang dilakukan pada siklus I menunjukan bahwa sebagian siswa yang aktif mengikuti pembelajaran dengan metode Group Investigation. Namun adanya refleksi dan evaluasi akhirnya keaktifan siswa meningkat pada siklus II dan siklus III. Siswa menjadi lebih aktif

44 97 untuk mencari sumber informasi serta dalam melakukan presentasi. Keaktifan terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya dan menanggapi dalam kegiatan pembelajaran. b. Melalui penerapan metode Group Investigation dapat menumbuhkan rasa kerja sama antar kelompoknya. Terlihat pada siklus I siswa terlihat bekerja sendiri-sendiri karena belum memahami langkah-langkah metode Group Investigation dengan baik. Maka guru melakukan pendekatan akhirnya kerjasama antar kelompok terjalin dengan baik ketika memasuki siklus II dan siklus III, karena semua kelompok memahami bahwa bekerja yang baik adalah membentuk kekompakan dan menjain komunikasi yang baik antar kelompoknya sehingga kerjasama mudah dilakukan. Dengan terjalin hubungan kerja sama maka siswa secara bersamasama dengan mudah menyelesaikan pokok masalahnya. c. Pembelajaran melalui metode Group Investigation di kelas XI IPS 1 SMAN 1 Srandakan siswa menjadi lebih berfikir kritis dalam menanggapi hasil investigasi. Memiliki rasa percaya diri yang mampu mengembangkan potensi dirinya untuk melakukan sebuah investigasi dengan menyelesaikan setiap permasalahan dalam kelompoknya. Serta siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang diterimanya. Guru memberikan dorongan semangat untuk memotivasi siswa agar lebih berminat mengikuti pelajaran sejarah dengan menerapkan metode Group Investigation.

45 98 Guru menjadi lebih aktif karena berperan sebagai fasilitator atau bukan sebagai subjek pembelajaran. d. Pembelajaran sejarah melalui metode Group Investigation terdapat siswa yang lemah mengantungkan pada siswa yang pandai dalam kelompoknya. Karena dalam melakukan investigasi siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4-5 siswa) yang memiliki kemampuan yang heterogen. Selain itu siswa kurang kondusif dalam melakukan hasil presentasi investigasi.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Data Hasil Penelitian 1. Pra siklus Pada tahap pra siklus ini yang dilakukan oleh peneliti berupa pendokumentasian daftar nama, daftar nilai peserta didik, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN DALAM PRESTASI, TERAMPIL DALAM KARYA DAN BUDAYA, BERWAWASAN IPTEK, BERLANDASKAN IMTAQ. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian SMP Negeri 2 Suruh Kabupaten Semarang, terletak di Jalan Salatiga- Dadapayam Km. 11 Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah

BAB IV HASIL PENELITIAN. Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan. MA Al Falaah BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Lokasi Penelitian Madrasah Aliyah (MA) Al Falaah terletak di Batumarta III. Blok D, Ds. Lekisrejo, Kec. Lubuk Raja, Kab. OKU, Sumatra Selatan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 Pelaksanaan siklus 1 dengan kompetensi dasar mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat, Klaten berdiri pada 26 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Profil Tempat Penelitian Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Bayat yang terletak di Jl. Kalikebo, Desa Wiro, Bayat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal (Pra Siklus) Kondisi awal adalah kondisi belajar siswa sebelum penelitian tindakan kelas dilakukan. Berdasarkan

Lebih terperinci

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas.

jumlah siswa sebanyak 423, maka jumlah kelas terbagi menjadi 12 kelas. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Candimulyo Magelang yang terletak di JL. Candimulyo, KM. 4, Candimulyo, Magelang. SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus (Kondisi Awal) Dalam pelaksanaan proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) IPS di SD Negeri Beji 2 Ungaran Timur Kabupaten semarang sebelum

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikenal di kabupaten Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo termasuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dikenal di kabupaten Sukoharjo. SMA Veteran 1 Sukoharjo termasuk BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Tempat Penelitian 1. Profil SMA Veteran 1 Sukoharjo SMA Veteran 1 Sukoharjo merupakan sekolah swasta yang cukup dikenal di kabupaten Sukoharjo.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Guna terlaksananya kegiatan PPL dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan, berbagai persiapan telah dilakukan oleh mahasiswa untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 52 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Panggang Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 15 Yogyakarta SMP Negeri 15 Yogyakarta adalah sekolah menengah pertama yang terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 4 Yogyakarta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 4 Yogyakarta 74 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 4 Yogyakarta Awalnya SMA Negeri 4 Yogyakarta bernama SMA Perdjoangan. Pemerintah mendirikan sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gabahan Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman Semester II Tahun Ajaran 2011/2012 dengan Subjek Penelitian Siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMP Negeri 3 Kalasan berlokasi di Sidokerto, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. Sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dilakukan untuk meraih visi tersebut adalah sebagai berikut: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tempat Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMAN 1 Sewon berlokasi di Jalan Parangtritis Km 5, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta. Visi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014. SMP Negeri 11 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 11 Yogyakarta pada semester II tahun ajaran 2013/2014.

Lebih terperinci

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM

Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih. asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen BM 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Model Pembelajaran kooperatif dengan tipe Group Investigation ini masih asing bagi siswa kelas XI 6 Program Keahlian Multi Media SMK Kristen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan 69 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Siklus I Kelas X ATPH dan X ATU Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri I Tulang Bawang Tengah Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Sekolah Tempat penelitian ini adalah MI Cepiring yang beralamatkan Desa Cepiring RT 10/RW 04 Cepiring Kabupaten Kendal. Ditinjau dari tenaga pengajarnya,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SDN Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di lingkungan rumah warga dan jauh dari pasar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Kondisi Sekolah Dalam tahun 1960-an dosen-dosen Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas dan IKIP Kristen Satya Wacana telah merasakan adanya satu kebutuhan pengadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK

BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK BAB IV ANALISIS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SDN KARANGMLATI 1 DEMAK A. Analisis Aspek-Aspek yang Diteliti Antara Pembelajaran Tutor Sebaya dan Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Kegiatan PPL merupakan kegiatan untuk melakukan praktek kependidikan yang meliputi: melakukan praktek mengajar dan membuat administrasi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian yang dilakukan meliputi: a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah yang meliputi wawancara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. PRA SIKLUS Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 dengan alokasi waktu 3 x 35 menit, dengan materi ajar menggapi cerita

Lebih terperinci

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan :

X f fx Jumlah Nilai rata-rata 61 Keterangan : 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri Wringingintung 01 yang dilaksanakan dalam 2 siklus. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 0188/O/1979 tentang pembukaan 149 sekolah baru di seluruh Indonesia. SMA

BAB IV HASIL PENELITIAN. 0188/O/1979 tentang pembukaan 149 sekolah baru di seluruh Indonesia. SMA BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Sejarah Singkat SMA Negeri 1 Sentolo SMA N 1 Sentolo resmi berdiri pada tanggal 3 September 1979 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Mentri Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di

BAB I PENDAHULUAN. kecerdasan, pengendalian diri dan keterampilan untuk membuat dirinya berguna di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara etis, sistematis, intensional dan kreatif dimana peserta didik mengembangkan potensi diri, kecerdasan, pengendalian

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi perencanaan pembelajaran, proses pelaksanaan pembelajaran meliputi kemampuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 50 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMA Swasta Cerdas Murni ini menerapkan metode pembelajaran diskusi kelompok dengan penggunaan media grafis pada materi pedosfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekitar 200 meter dari jalan raya Ring Road Utara. Kondisi fisik sekolah cukup 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum Sekolah SMP N 3 Depok beralamat di Sopalan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Yogyakarta. SMP Negeri 3 Depok berada cukup

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL Praktik mengajar merupakan kegiatan pokok pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), dimana mahasiswa ikut terlibat langsung dalam proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Saptosari, yang terletak di jalan Wonosari-Panggang Km.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Deskripsi Siklus 1 4.1.1.1. Perencanaan Tindakan 1 Pada tahapan ini, kegiatan penyusunan rencana pembelajaran dilakukan setelah diperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini adalah SMA Batik 1 Surakarta. Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan sebagai berikut.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Sekolah SDN Banyubiru 05 berada di Desa Banyubiru Kecamatan Banyubiru Kabupaten Semarang. SD ini terletak cukup dekat dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Seting dan Karateristik Subjek Penelitian 4.1.1 Seting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV pada Semester I tahun 2012/2013 SDN Sukoharjo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar materi cerpen yakni dalam mengidentifikasi unsur-unsur cerpen BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data hasil penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dokumentasi dan penilaian. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran Bahasa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi prasiklus, deskripsi siklus I, deskripsi siklus II. Deskripsi pra siklus membahas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tejosari yang terletak di Kelurahan Tejosari,

Lebih terperinci

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 148 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015 PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I WONOREJO KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013 Oleh:

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret. terletak di dusun Kedaton, desa Pleret, kecamatan Pleret, kabupaten BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Gambaran Umum SMA Negeri 1 Pleret SMA N 1 Pleret merupakan salah satu sekolah menegah yang terletak di dusun Kedaton, desa Pleret,

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DATA DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Hasil penelitian ini menggambarkan tentang pengamatan dan tindakan pembelajaran pra siklus, tindakan pada siklus I yang dilaksanakan pada hari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 49 4.1. Deskripsi Kondisi Awal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan di kelas 4 Sekolah Dasar Negeri 02 Katong semester II Tahun Pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4. Hasil Penelitian 4.1 Gambaran SMK T & I Kristen Salatiga Penelitian ini dilaksanakan di SMK T & I Kristen Salatiga, provinsi Jawa Tengah.SMK T&I Kristen Salatiga

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN MODEL THINK-PAIR-SHARE. Erly Pujianingsih Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN NKRI MELALUI PENERAPAN SD Negeri 02 Kebonsari, Karangdadap, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 2 Tanggel Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora Semester II Tahun

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Sidorejo Lor 06. Alamat Jalan Imam Bonjol 24 Salatiga, Kecamatan Sidorejo

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 1 Rojoimo. SD Negeri 1 Rojoimo terletak di Desa Mirombo Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo. SD Negeri

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di

BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di BAB III PERENCANAAN PEMBELAJARAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas XI IPA 3 di SMAN X Bandung yang berjumlah 40 siswa terdiri dari 25 siswa perempuan dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Padaan 02 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Semester II Tahun 2013/2014. Subjek penelitian adalah

Lebih terperinci

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates

KULIAH PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA SMA Negeri 2 Wates BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Sebelum tim KKN-PPL UNY 2014 diterjunkan ke lapangan dalam hal ini SMA N 2 Wates, Tim PPL terlebih dahulu melakukan observasi ke sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Mahasiswa yang bisa mengikuti kegiatan PPL adalah mahasiswa yang terdaftar sebagai mahasiswa UNY Program S1 program kependidikan pada semester

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau CAR (Classroom Action Research) yaitu penelitian yang pada hakikatnya merupakan rangkaian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran dan Subyek Penelitian Sekolah Dasar Negeri Suruh 02 berlokasi di Desa Suruh, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Subyek dalam

Lebih terperinci

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK. No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A.

FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK. No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan A. Universitas Negeri Yogyakarta FORMAT OBSERVASI PEMBELAJARAN DI KELAS DAN OBSERVASI PESERTA DIDIK NPma.1 untuk mahasiswa NAMA MAHASISWA : Prastiti Yuana Dewi PUKUL : 07.45-09-15 WIB NO. MAHASISWA : 13208241012

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data 1. Pra Siklus Peneliti terlebih dahulu melaksanakan observasi pembelajaran di kelas II MI Raudlatussibyan Sampang Karangtengah Demak pada hari Senin

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen. Kemranjen. Luas sekolah m 2 dan terbagi menjadi dua bagian. 75 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Tempat Penelitian a. Sejarah Singkat SMPN 1 Kemranjen SMP Negeri 1 Kemranjen terletak di Jln. Pramuka desa Karangjati, kecamatan

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek

Oleh: Sumirah SDN I Karanganyar, Gandusari, Trenggalek 122 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SDN I KARANGANYAR KECAMATAN GANDUSARI TRENGGALEK PADA BIDANG STUDI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action 26 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research). Arikunto (2006: 58) menjelaskan penelitian tindakan kelas adalah gabungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Awal Proses pembelajaran sebelum pelaksanaan PTK, guru mengajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional atau hanya ceramah. Guru cenderung mentransfer

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses pendidikan di SDN. Tujuan Pendidikan SDN Sambilawang tahun ajaran 2012/2013 BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SDN Sambilawang kecamatan Trangkil kabupaten Pati. Penyelenggaraan seluruh proses

Lebih terperinci

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SOSIOLOGI KELAS XI IIS 5 SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Reni Rasyita Sari Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menerapkan model Pembelajaran Generatif dalam mata pembelajaran Perawatan Perbaikan Mekanik Otomotif (PPMO).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau PTK. Hopkins dalam Kunandar (2010: 46), menyebutkan bahwa PTK adalah sebuah bentuk kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN Dalam Tri Dharma perguruan tinggi yang ketiga disebutkan tentang pengabdian kepada masyarakat. Hal tersebut dapat diartikan jika mahasiswa yang telah menyelesaikan tugas belajarnya di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi Penelitian. 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Letak Sekolah Dasar Negeri 01 Kaliwiro Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 01 Kaliwiro, yang beralamatkan di Jalan Selomanik

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR

BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR BAB IV DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA PERSIKLUS DAN ANALISIS DATA AKHIR A. Deskripsi Data 1. Gambaran Umum MTs NU Demak MTs NU Demak terletak di Jalan Raya Demak kota Kecamatan demak Kabupaten Demak. Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 11 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan guru fisika dan disertai penyebaran angket kepada siswa SMAN 1 Dolok Batu Nanggar pada bulan februari 2013 ditemukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Pengalaman Lapangan dikasanakan hanya satu bulan, berbeda dengan tahun tahun sebelumnya yang pelaksanaannya

Lebih terperinci

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan

olah raga, balai diklat di masyarakat atau instansi swasta. Sekolah atau lembaga pendidikan yang digunakan sebagai lokasi PPL dipilih berdasarkan BAB I PENDAHULUAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) memiliki bobot 3 SKS dan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa UNY yang mengambil jurusan kependidikan. Program

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Tlogodalem. SD Negeri Tlogodalem terletak di Dusun Ngadisari, Desa Tlogodalem, Kecamatan Kertek, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Sebelum pelaksanaan PPL banyak hal yang perlu dipersiapkan dan dilaksanakan oleh mahasiswa. Beberapa hal yang dilakukan mahasiswa dalam rangka

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Sekolah yang menjadi tempat penelitian adalah MTs Negeri Surakarta II kelas VIIC dengan jumlah 40 siswa (20 laki-laki dan 20 perempuan).

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share

BAB IV HASIL PENELITIAN. Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Prasiklus Penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Tipe Think Pair Share Berbantuan Video Pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus yang

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus yang BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian Hasil penelitian diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus siklus yang dilakukan dalam proses pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai 39 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Madrasah Ibtidaiyah (MI) Batu Tangga Kecamatan Batang Alai Timur Kabupaten Hulu Sungai Tengah terletak di Desa Batu Tangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SD Negeri 02 Ngeluk pada tanggal 8 maret 20 April 2013,

Lebih terperinci