SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI
|
|
- Doddy Dharmawijaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SURVEI NASIONAL ANTI KORUPSI 1
2 METODOLOGI RISET 2
3 Data survei dikumpulkan dari April Juni, 2017 Catatan : Tanggal mencakup Survei kuantitatif Nasional dan Provinsi Oversample, dan Survei kualiatif (FGD) 7/26/17 FOOTER GOES HERE 3
4 Temuan berdasarkan SURVEI KUANTITATIF dan penjelasan lebih lanjut dengan DATA KUALITATIF SURVEI KUANTITATIF Dari rumah ke rumah (tatap muka), menggunakan tablet/perangkat genggam Sampel total 2,235 (Warga Indonesia usia 19 th lebih atau di bawah 19 th dan berstatus menikah) (MOE +/- 2.1%) Melibatkan 34 Provinsi, 177 Kabupaten/Kota, 212 Desa/Kelurahan Total 2,335 didistribusikan ke 51% urban dan 49% rural DATA KUALITATIF Focus group discussion/ Triad Melibatkan 15 grup (Masyarakat Umum, Petugas Kesehatan, Petugas BPJS) Dilaksanakan di 5 Provinsi (Sumatera Utara, DKI Jakarta, Banten, Maluku Utara, Jawa Timur) Melibatkan 2 kota di setiap Provinsi (Perwakilan urban dan rural) 7 provinsi oversample untuk memungkinkan analisis mendalam Focus Group Discussion dengan grup masyarakat umum (8 * 177 terdiri dari 133 Kabupaten dan 46 Kota responden) Triad dengan grup Petugas Kesehatan dan grup Petugas BPJS (3 responden) 7/26/17 FOOTER GOES HERE 4 7/26/17 FOOTER GOES HERE 4
5 Profil Responden 5
6 Profil demografi sample 2017 serupa dengan sample 2016 (tapi sedikit lebih muda, kurang berpendidikan dan kurang makmur) 31% 29% 17% 23% 38% 35% 16% 11% 50% 50% 50% 50% Tahun 2016 Tahun 2017 Perempuan Laki-Laki Tahun 2016 Tahun % 27% 56% 53% 22% 20% 22% 27% 28% 30% 26% 24% 22% 21% Tahun 2016 Tahun th th th diatas 50 th Tahun 2016 Tahun /26/17 FOOTER GOES HERE 6
7 Sampel 2017 identik dengan 2016 di bidang geografi 20% 20% 26% 26% 16% 16% 16% 15% 6% 6% 8% 8% 5% 5% 3% 4% Tahun 2016 Tahun % 51% 49% 49% Urban Rural Year 2016 Year /26/17 FOOTER GOES HERE 7
8 Temuan 8
9 Temuan kunci Warga negara terus pesimis terhadap tren korupsi Optimisme tentang keseriusan pemerintah untuk melawan korupsi telah meningkat dari level yang sudah tinggi Ada perbedaan yang sangat signifikan antara kesiapan mengajukan keluhan dan pengalaman melakukan pengaduan keluhan yang sebenarnya Suap kecil / gratifikasi adalah bentuk korupsi yang paling umum, hal yang penting : pentingnya pencegahan KPK terus menerima tingkat kepuasan yang tinggi.
10 A. Toleransi warga terhadap korupsi 10
11 Praktik suap terus dianggap tidak wajar Base : Semua Responden 30% 26% 69% 69% Wajar Tidak Wajar Tidak Tahu/ Menolak Menjawab 1% 5% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P1. Menurut pendapat B/I/S, apakah merupakan hal yang wajar atau tidak wajar bagi masyarakat Indonesia memberikan sesuatu seperti: uang, barang, hiburan, hadiah di luar persyaratan/ketentuan untuk memperlancar suatu proses atau sebagai bentuk terima kasih ketika berhubungan dengan instansi pemerintah?
12 Tahun 2017 Penduduk yang memiliki tingkat pendapatan dan pendidikan tinggi, lebih cenderung mengatakan bahwa korupsi adalah tidak wajar PRESENTASE RESPONDEN YANG MENJAWAB TIDAK WAJAR 57% Pendidikan 69% 74% 79% 66% Jender 72% Tidak Pernah Sekolah/SD SMP SMA Diploma/S1/S2/S3 Perempuan Laki-laki 60% Pengeluaran 71% 73% 65% Daerah 72% Rural Urban
13 Kebanyakan orang Indonesia terus menolak nepotisme. Namun persentase mereka yang menganggap nepotisme adalah "normal" meningkat sejak tahun lalu Base : Semua responden Suatu kejahatan Tidak etis Tindakan yang perlu dilakukan untuk memperlancar suatu proses Normal Tidak Tahu/ Menolak Menjawab 51% 43% 30% 20% 12% 11% 13% 8% 5% 6% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P2. Apakah pendapat B/I/S mengenai penggunaan hubungan pribadi untuk memperlancar proses pengurusan suatu kepentingan? Itu adalah... KARTU BANTU
14 Tahun 2017 Masyarakat yang lebih cenderung menerima nepotisme sebagai "normal": Kurang berpendidikan, berpenghasilan kecil PERSENTASE RESPONDEN YANG MENJAWAB NORMAL & TINDAKAN YANG PERLU DILAKUKAN 13% 54% 34% 45% 37% 28% 23% 33% 33% 44% 42% 29% Tahun 2016 Tahun 2017 Perempuan Laki-laki Tahun 2016 Tahun % 32% 32% 42% 28% 37% 44% 42% 31% 31% Tahun 2016 Tahun 2017 Rural Urban Tahun 2016 Tahun 2017
15 B. Persepsi Korupsi 15
16 87% melihat tidak ada perbaikan pada level korupsi dalam 1 tahun terakhir Base : Semua Responden 70% 18% 55% 32% Meningkat Tidak mengalami perubahan Menurun Tidak Tahu 11% 13% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P3. Dalam dua tahun terakhir, bagaimana menurut B/I/S tingkat korupsi di Indonesia saat ini, apakah meningkat, menurun, atau tidak mengalami perubahan? 15
17 Tahun 2017 Pendaftaran CPNS, Polisi, Pengadaan, Pengadilan, Anggaran dianggap yang TER- korup Base : Semua Responden (n : 2.235) LEVEL KORUPSI TINGGI DI SEKTOR BERIKUT Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 56% Polisi Pengadaan barang dan jasa untuk Pemerintah Pengadilan Implementasi anggaran oleh Pemerintah 50% 48% 45% 44% Universitas Perawatan kesehatan masyarakat Ketika mengurus kelengkapan administrasi publik berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 27% 27% 25% 23% P4. Menurut pendapat B/I/S, seberapa tinggi penyebaran korupsi ketika...(bacakan SEKTOR) (BACAKAN JAWABAN : TINGKAT KORUPSI TINGGI, TINGKAT KORUPSI RENDAH)
18 Tahun 2017 Pengalaman korupsi mempengaruhi Persepsi korupsi LEVEL KORUPSI TINGGI DI SEKTOR BERIKUT Pengadilan 56% 86% Polisi 55% 83% Perawatan kesehatan masyarakat Universitas Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 24% 33% 60% 59% 59% 82% Pernah diperas Tidak pernah diperas berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 21% 43% Ketika mengurus kelengkapan administrasi publik 20% 44% Pengadaan barang dan jasa untuk Pemerintah 23% 21% Implementasi anggaran oleh Pemerintah 23% 19% P4. Menurut [endapat B/I/S, seberapa tinggi penyebaran korupsi ketika...(bacakan SEKTOR) (BACAKAN JAWABAN : TINGKAT KORUPSI TINGGI, TINGKAT KORUPSI RENDAH)
19 C. Pengalaman Korupsi 19
20 Tahun 2017 PERNAH BERHUBUNGAN DENGAN LEMBAGA Base : Semua Responden (n : 2.235) Permintaan uang tidak resmi paling umum dilakukan di Kepolisian dan aplikasi pegawai negeri sipil PERNAH DIMINTA UANG TIDAK RESMI Base : Responden yang pernah berhubungan dengan sektor Layanan dokumen administratif 52% Layanan dokumen administratif 25% Pelayanan perawatan kesehatan 43% Pelayanan perawatan kesehatan 6% berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 30% berhubungan dengan pihak administrasi dan guru 15% Polisi 13% Polisi 41% Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 11% Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil 29% Universitas umum 9% Universitas umum 23% Pengadilan P7. Dalam 1 tahun terakhir, pernahkah B/I/S atau keluarga B/I/S berhubungan dengan pegawai pemerintah dalam hal di bawah ini? 6% Pengadilan 32% P8. Apakah B/I/S atau keluarga B/I/S pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang B/I/S butuhkan di luar biaya resmi?
21 Jumlah suap atau pemerasan rata-rata adalah Rp ,- P11. Secara rata-rata, berapakah nilai uang yang diminta ke atau diberikan oleh B/I/S atau salah satu keluarga B/I/S ke pegawai pemerintah tersebut? tolong beritahu kami hanya nilai uang ekstra yang diberikan (tidak termsuk nilai biaya resmi nya)
22 Total korupsi kecil di Indonesia tahun lalu paling sedikit Rp 1.2 Trillion Catatn : Penghitungan estimasi diatas berdasarkan jumlah household (Sumber : Buku Statistika tahun2015) P10A. Dalam 1 tahun terakhir, seberapa seringkah B/I/S atau anggota keluarga B/I/S Diminta memberikan uang/hadiah kepada pegawai pemerintah untuk menyelesaikan suatu proses tertentu? Apakah satu kali, 2-5 kali, 6-10 kali, atau lebih dari 10 kali? (KARTU BANTU) P10B. Dalam 1 tahun terakhir, seberapa seringkah B/I/S atau anggota keluarga B/I/S Memberikan uang/hadiah kepada pegawai pemerintahuntuk menyelesaikan suatu proses tertentu? Apakah satu kali, 2-5 kali, 6-10 kali, atau lebih dari 10 kali? (KARTU BANTU) P11. Secara rata-rata, berapakah nilai uang yang diminta ke atau diberikan oleh B/I/S atau salah satu keluarga B/I/S ke pegawai pemerintah tersebut? tolong beritahu kami hanya nilai uang ekstra yang diberikan (tidak termsuk nilai biaya resmi nya)
23 D. Persepsi terhadap Tindakan Anti-Korupsi 23
24 Pemerintah meningkatkan citra positifnya dalam keseriusan memerangi korupsi selama 1 tahun terakhir Base : Semua Responden Sangat Serius Serius Tidak Serius Sangat Tidak Serius Tidak Tahu 52% 49% 28% 20% 21% 10% 7% 7% 3% 3% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P20. Menurut B/I/S, apakah Pemerintahan Indonesia sudah cukup serius melawan korupsi? KARTU BANTU
25 Tindakan Anti Korupsi Paling Efektif: Dokumen Admin, Kesehatan Masyarakat, Sekolah / Guru. Paling Efektif: Pekerjaan Pemerintah, Universitas, Pengadilan Base : Semua Responden PEMBERANTASAN KORUPSI ADALAH EFEKTIF / SUKSES Mengurus kelengkapan administrasi publik Pelayanan Kesehatan pihak administrasi dan guru di sekolah negeri Implementasi budget oleh pemerintah Polisi Pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah Mendaftar kerja jadi Pegawai Negri Sipil Universitas Pengadilan 22% 20% 16% 20% 18% 17% 16% 23% 16% 17% 18% 44% 35% 36% 33% 31% 30% Tahun 2016 Base : Resp Tahun 2017 Base : Resp P6. (UNTUK SETIAP YA DI P5) Sebelumnya B/I/S memberitahu saya bahwa pemerintah sudah mengambil langkah untuk mengatasi korupsi di bidang di bawah ini. Seberapa sukses kah langkah pemberantasan korupsi oleh pemerintah di bidang tersebut? (BACAKAN 1-2)
26 E. Partisipasi masyarakat dalam usaha anti korupsi 26
27 Tahun 2017 Sebagian besar menganggap pemerintah (bukan masyarakat) yang paling berperan memberantas korupsi Base : Semua responden (n : 2.335) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 63% Presiden 37% Polisi 28% Masyarakat Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Pemerintah Daerah 15% 15% 13% Kejaksaaan Agung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) 8% 8% P23. Menurut pendapat B/I/S, siapakah yang bertanggung jawab untuk mengatasi masalah korupsi di Indonesia? (ROTASI PILIHAN JAWABAN) (KARTU BANTU DI TABLET) (PROBING MAKSIMAL TIGA JAWABAN)
28 Ketertarikan masyarakat dalam mempelajari isu korupsi meningkat, tapi tetap rendah SANGAT TERTARIK Mekanisme pengaduan korupsi Cara masyarakat membela hak ketika berhadapan dengan korupsi Yang bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas korupsi Langkah pemerintah untuk mencegah korupsi Detail tentang investigasi dan tuntutan terhadap pejabat publik yang dituduh kasus korupsi Langkah pemerintah dalam menghadapi korupsi Usaha KPK untuk menegakkan peraturan pemberantasan korupsi Kekayaan dan aset dari pejabat publik Perundang-undangan terkait perlawanan terhadap korupsi 8% 10% 11% 12% 12% 14% 14% 15% 15% 15% 13% 15% 17% 19% 18% 20% 23% 23% Tahun 2016 Tahun 2017 P36. Seberapa besarkah ketertarikan B/I/S untuk mengetahui topik-topik di bawah ini? Apakah B/I/S sangat tertarik, tertarik, tidak tertarik, atau sangat tidak tertarik? (BACA A-I) KARTU BANTU
29 Tahun 2017 Ketertarikan yang lebih tinggi dalam mempelajari korupsi semakin tinggi pada mereka yang menganggap korupsi adalah tidak wajar SANGAT TERTARIK Mekanisme pengaduan korupsi 16% 54% Cara masyarakat membela hak ketika berhadapan dengan korupsi 24% 23% Yang bisa dilakukan masyarakat untuk memberantas korupsi 16% 14% Langkah pemerintah untuk mencegah korupsi 21% 72% Detail tentang investigasi dan tuntutan terhadap pejabat publik yang dituduh kasus korupsi Langkah pemerintah dalam menghadapi korupsi Usaha KPK untuk menegakkan peraturan pemberantasan korupsi Kekayaan dan aset dari pejabat publik 17% 18% 19% 14% 60% 55% 46% 84% Suap adalah wajar Base : Resp Suap adalah TIDAK wajar Base : 588 Resp Perundang-undangan terkait perlawanan terhadap korupsi 14% 45% P36. Seberapa besarkah ketertarikan B/I/S untuk mengetahui topik-topik di bawah ini? Apakah B/I/S sangat tertarik, tertarik, tidak tertarik, atau sangat tidak tertarik? (BACA A-I) KARTU BANTU P1. Menurut pendapat B/I/S, apakah merupakan hal yang wajar atau tidak wajar bagi masyarakat Indonesia memberikan sesuatu seperti: uang, barang, hiburan, hadiah di luar persyaratan/ketentuan untuk memperlancar suatu proses atau sebagai bentuk terima kasih ketika berhubungan dengan instansi pemerintah?
30 Kesiapan masyarakat untuk membela haknya tetap tinggi Base : Semua responden 21% 33% 59% 51% Sangat siap Siap Tidak siap Sangat tidak siap Tidak tahu/tidak menjawab 14% 10% 1% 5% 1% 5% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P12. Seberapa siapkah B/I/S untuk membela hak B/I/S sebagai warga negara ketika pegawai pemerintah mempersulit urusan B/I/S dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU
31 Mereka yang tidak siap untuk komplain mengatakan tidak punya infomasi mengenai caranya. Isu kekhawatiran adanya balas dendam menurun Base : Respondent yang TIDAK siap / SANGAT TIDAK siap Tidak memiliki informasi yang cukup mengenai cara memperoleh kembali hak saya 30% 33% Tidak yakin dapat memperoleh kembali hak saya 19% 17% Dibutuhkan waktu (termasuk untuk perjalanan, menunggu antrian, dll) 10% 9% Takut akan balas dendam Dibutuhkan biaya tambahan (termasuk biaya transportasi, telepon, atau pengiriman surat) Mungkin prosesnya tidak menyenangkan atau memalukan 9% 9% 6% 7% 13% 17% Tahun 2016 Base : 261 Resp Tahun 2017 Base : 304 Resp Tidak menjawab 6% 13% P14. Apakah alasan utama B/I/S tidak siap untuk membela hak B/I/S dari pegawai pemerintahan bila mengalami kesulitan dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU
32 Komplain paling sering dilakukan ke Supervisor dari oknum pegawai pemerintah Base : Responden yang siap / SANGAT tidak siap Melaporkannya pada atasan yang bersangkutan 60% Mencoba berdamai dengan cara tidak resmi 8% 60% Melaporkan ke LAPOR!SP4N atau sistem pengaduan pemerintah lainnya 5% 11% Melaporkan ke KPK 5% 7% Meminta bantuan pengacara atau dukungan LSM 5% 5% Tahun 2016 Base : Resp Menuliskan di media sosial 4% 9% Tahun 2017 Berpartisipasi dalam demonstrasi melawan korupsi 4% 5% Base : Resp Melaporkan ke inspektorat kementrian yang terkait 0% 3% Melaporkan ke media massa 2% 3% P13. Bagaimanakah cara B/I/S untuk membela hak B/I/S sebagai warga negara ketika pegawai pemerintah mempersulit urusan B/I/S dalam mendapatkan pelayanan birokrasi? KARTU BANTU
33 Keluhan yang dilaporkan (tentang korupsi) tetap rendah Base : Respondent yang melaporkan isu korupsi (n : 51) Tidak pernah diperas Pernah diperas 8% Polisi (37%) KPK (24%) NGO (20%) Lembaga tempat mendapatkan layanan publik (18%) Kejaksaan Agung (10%) Pemerintah daerah (10%) Media (10%) Tahun % Base : Respondent yang melaporkan isu korupsi (n : 77) Tahun % 7% Polisi (23%) KPK (14%) NGO (13%) Lembaga tempat mendapatkan layanan publik (29%) Kejaksaan Agung (3%) Pemerintah daerah (10%) Media (0%) P8. Apakah B/I/S atau keluarga B/I/S pernah diminta memberikan hadiah/uang untuk mendapatkan pelayanan yang B/I/S butuhkan di luar biaya resmi? P15. Pernahkah B/I/S mengajukan laporan ke lembaga pemerintah atau lembaga swadaya masyarakat terkait kasus korupsi?
34 LAPOR! kurang dikenal dan kurang digunakan Base : Semua responden Tidak tahu LAPOR! 86% 89% Tahu LAPOR!, tapi tidak pernah menggunakannya Tahu Lapor! dan pernah menggunakannya 11% 10% 3% 1% Base : Resp Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp P17. Pernahkah B/I/S mendengar sistem pelaporan dari pemerintah terkait masalah pelayanan publik yang dinamakan LAPOR! (Layanan Aspirasi Pengaduan Online Rakyat)? P18. Apakah B/I/S pernah menggunakan sistem tersebut?
35 F. Persepsi terhadap KPK 35
36 Tingkat kepuasan terhadap KPK sangat tinggi dan stabil Base : Responden yang tahu KPK Sangat puas Puas Tidak puas Sangat tidak puas Tidak tahu/tidak menjawab 61% 58% 25% 24% 9% 12% 4% 4% 1% 2% Tahun 2016 Tahun 2017 Base : Resp Base : Resp P31. Apakah B/I/S merasa sangat puas, puas, tidak puas, sangat tidak puas terhadap kinerja KPK saat ini? KARTU BANTU
37 Tahun 2017 Evaluasi terhadap kinerja umumnya didasarkan pada catatan penangkapan Base : Responden yang puas / sangat puas terhadap kinerja KPK Base : Respondent yang tidak puas / sangat tidak puas terhadap kinerja KPK Lebih banyak koruptor yang ditangkap dan diadili 63% Tidak berkurangnya koruptor yang ditangkap dan diadili 34.0% Tidak pandang bulu Semakin banyak orang paham dan anti terhadap korupsi Penyelenggara negara semakin takut melakukan korupsi 13% 6% 3% Pilih kasih Tidak berkurangnya pemberian dan penerimaan gratifikasi (hadiah) dan suap kepada pejabat negara 6.5% 6.5% Pungutan liar dalam pelayanan publik semakin berkurang 3% Tidak meningkatnya orang yang paham dan anti terhadap korupsi 4.8% Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi 2% Penyelenggara negara tidak semakin takut melakukan korupsi 4.6% Semakin banyak keuangan negara yang terselamatkan 2% Tidak berkurangnya pungutan liar dalam pelayanan publik 2.7% Pemberian dan penerimaan gratifikasi (hadiah) dan suap kepada pejabat negara berkurang Memberantas korupsi dengan cepat 1% 1% Tidak meningkatnya partisipasi masyarakat dalam memberantas korupsi 2.5% Transparan dalam memberantas korupsi 1% Tidak meningkatnya keuangan negara yang terselamatkan 0.2% P32/P33. Mengapa B/I.S puas / tidak puas dengan kinerja KPK saat ini?
GLOBAL! CORRUPTION! BAROMETER 2017
GLOBAL! CORRUPTION! BAROMETER 2017 v GCB memotret kinerja pemberantasan korupsi berdasarkan pendapat dan pengalaman masyarakat di masing-masing negara dalam kurun waktu 12 bulan terakhir. v Survei berbasis
Lebih terperinciLEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL
KETIDAKPERCAYAAN PUBLIK PADA LEMBAGA PEMBERANTASAN KORUPSI SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL 10-22 OKTOBER 2010 Latar Belakang Sejak reformasi, penegakan hukum yang berkaitan dengan pemberantasan korupsi menjadi
Lebih terperinciPERAN SERTA MASYARAKAT
PERAN SE R MASYARA TA KAT KORUPSI TERJADI DI BANYAK SEKTOR. SETIDAKNYA ADA 11 SEKTOR YANG POTENSIAL RAWAN KORUPSI: PENDIDIKAN ANGGARAN DANA BANTUAN SOSIAL PENYALAHGUNAAN APBD MAFIA HUKUM DAN PERADILAN
Lebih terperinciKEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN KORUPSI: OPINI PUBLIK DI ASIA TENGGARA
KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN KORUPSI: OPINI PUBLIK DI Transparency International adalah organisasi masyarakat sipil global yang berada di garis terdepan dalam upaya perlawanan terhadap korupsi. Melalui lebih
Lebih terperinciTANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER. Jakarta, 9 Juli 2013
1 TANGGAPAN TERHADAP GLOBAL CORRUPTION BAROMETER Jakarta, 9 Juli 2013 SEKTOR KORUPSI KPK 1. Bansos 2. APBN-APBD (banggar, satuan tiga = belanja K/L) 3. Hutan 4. Pajak 5. Kebijakan publik 6. Izin importasi
Lebih terperinciRencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi
Rencana Strategis Komisi Pemberantasan Korupsi 2004-2007 Draft untuk mendapatkan masukan Daftar Isi Daftar Isi... 2 Pendekatan Perencanaan Stratejik... 3... 4... 4... 5... 6... 7... 8 Sumberdaya Yang Diperlukan...
Lebih terperinciTREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 2017
TREN PENANGANAN KASUS KORUPSI SEMESTER I 217 LATAR BELAKANG 1. Informasi penanganan kasus korupsi yang ditangani oleh aparat penegak hukum tidak dipublikasi secara transparan, khususnya Kepolisian dan
Lebih terperinciSatu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013
Satu Dasawarsa Pemberantasan Korupsi Pendidikan, 2003-2013 Divisi Monitoring Pelayanan Publik Indonesia Corruption Watch Jakarta, 29 Agustus 2013 Latar Belakang Tujuan Pendidikan Pemenuhan hak warga negara
Lebih terperinciEVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK Dampak Kerja 6 Bulan Pemerintahan Jokowi-JK Temuan Survei 23-31 Maret 2015 2 PENDAHULUAN Skema konstitusi menempatkan presiden sebagai kepala
Lebih terperinciDisusun dan dipublikasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Desember 2012 Buku ini
Disusun dan dipublikasikan oleh Direktorat Penelitian dan Pengembangan Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi Jakarta, Desember 2012 Buku ini didesain dan dicetak dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa
Lebih terperinciGOOD GOVERNANCE GUNA MENCEGAH TSUNAMI SOSIAL. Oleh: Sofian Effendi Universitas Gadjah Mada
GOOD GOVERNANCE GUNA MENCEGAH TSUNAMI SOSIAL Refleksi 2006 dan Perspektif 2007 Oleh: Sofian Effendi Universitas Gadjah Mada Stabilitas Ekonomi Mampukan Pemerintah KIB ciptakan stabilitas ekonomi dan stabilitas
Lebih terperinciSURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI
LAPORAN NARATIF DAERAH KHUSUS IBUKOTA (DKI) JAKARTA SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation
Lebih terperinciKEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI
KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI TEMUAN SURVEI: 8-17 Desember 2011 Jl. Lembang Terusan D 57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website: www.lsi.or.id, Email:
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. suatu kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antar seseorang dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan adalah kebutuhan pokok bagi manusia, bahkan dapat dikatakan bahwa pelayanan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Pelayanan merupakan suatu kegiatan yang
Lebih terperinciKAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007
KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA Temuan Survei 22 25 Juli 2007 Ringkasan temuan utama Secara umum, kampanye yang sedang berlangsung tidak merubah perilaku pemilih. Kampanye
Lebih terperinciSambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016
Sambutan Presiden RI - Pembukaan KNPK dan Peluncuran Program Jaga, Jakarta, 1 Desember 2016 Kamis, 01 Desember 2016 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PEMBUKAAN KONFERENSI NASIONAL PEMBERANTASAN KORUPSI
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1300, 2013 BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN. Pengendalian Gratifikasi. Sistem. PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciLAPORAN NARATIF KALIMANTAN TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI
LAPORAN NARATIF KALIMANTAN TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation Dipersiapkan oleh
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM. Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014
i LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM Berdasarkan Permenpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2014 PENGADILAN NEGERI MUARA ENIM KABUPATEN MUARA ENIM - SUMATERA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tindak kecurangan yang dilakukan oleh aparatur sipil negara seperti perilaku
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pembangunan adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara nyata dengan mempertimbangkan sinergitas antar sektor dan arah kebijakan program
Lebih terperinciAHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015
AHOK VS DPRD LSI DENNY JA Maret 2015 AHOK VS DPRD Pasca konflik KPK vs Polri, salah satu isu yang menarik perhatian publik adalah konflik Ahok vs DPRD DKI. Ahok dinilai melakukan tindakan inkonstitusional
Lebih terperinciBADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN
Lebih terperinci1II PROFIL RESPONDEN...
Daftar Isi Daftar Isi... 2 Bagian 1 PENDAHULUAN... 3 Latar Belakang... 3 Tujuan Survei... 4 Lokasi Survei... 4 Bagian 1I MODEL SURVEY... 5 Sumber Data... 5 Sempel Responden... 5 Waktu Pengumpulan Data...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Korupsi merupakan salah satu bentuk fraud yang berarti penyalahgunaan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Korupsi merupakan salah satu bentuk fraud yang berarti penyalahgunaan jabatan di sektor publik untuk kepentingan pribadi (Tuanakotta). Korupsi berasal dari bahasa
Lebih terperinciPencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi
Modul ke: Pencegahan dan Upaya Pemberantasan Korupsi Fakultas Rusmulyadi, M.Si. Program Studi www.mercubuana.ac.id Konsep Pemberantasan Korupsi Kebijakan penanggulangan kejahatan yang biasa dikenal dengan
Lebih terperinciLAPORAN NARATIF NUSA TENGGARA TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI
LAPORAN NARATIF NUSA TENGGARA TIMUR SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation Dipersiapkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. aparatur pemerintah dan kalangan-kalangan yang memiliki akses kekuasaan.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keterpurukan pemerintah semenjak jatuhnya rezim Orde Baru dibawah kepemimpinan Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 menjadi pemandangan yang wajar dilihat maupun didengar
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 82 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jenis fraud (kecurangan) yang terjadi di setiap negara ada kemungkinan berbeda, hal ini karena praktek fraud antara lain sangat dipengaruhi oleh kondisi hukum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat, sehingga harus diberantas 1. hidup masyarakat Indonesia sejak dulu hingga saat ini.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia seutuhmya yang adil, makmur, sejahtera dan tertib berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang
Lebih terperinciMam MAKALAH ISLAM. Paradigma Baru Pelayanan KUA Bidang Perkawinan
Mam MAKALAH ISLAM Paradigma Baru Pelayanan KUA Bidang Perkawinan 22, September 2014 Makalah Islam Paradigma Baru Pelayanan KUA Bidang Perkawinan Asep Rohadian,Lc (Penghulu KUA Ciampea Kabupaten Bogor)
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 064 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PELAYANAN PUBLIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciINDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha. Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia
INDEKS PERSEPSI KORUPSI INDONESIA 2017Survei Di Antara Pelaku Usaha Survei di antara Pelaku Usaha 12 Kota di Indonesia 2012 2013 2014 2015 2016 SKOR 32 PERINGKAT 118 SKOR 32 PERINGKAT 114 SKOR 34 PERINGKAT
Lebih terperinciLAPORAN NARATIF SULAWESI SELATAN SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI
LAPORAN NARATIF SULAWESI SELATAN SURVEI DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation Dipersiapkan oleh
Lebih terperinciNOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TENTANG
NOTA KESEPAHAMAN ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Nomor : Nomor : Nomor : TENTANG KERJA SAMA DALAM PEMBERANTASAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAN KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI No. Pol.:Kep/ 16 /VII/2005 Nomor : 07 / POLRI - KPK/VII/2005 TENTANG KERJASAMA ANTARA POLRI DAN KPK
Lebih terperinciTrio Hukum dan Lembaga Peradilan
Trio Hukum dan Lembaga Peradilan Oleh : Drs. M. Amin, SH., MH Telah diterbitkan di Waspada tgl 20 Desember 2010 Dengan terpilihnya Trio Penegak Hukum Indonesia, yakni Bustro Muqaddas (58), sebagai Ketua
Lebih terperinciLAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA
i LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DI PENGADILAN NEGERI BLORA Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 16 Tahun 2014 tentang Pedoman Survei
Lebih terperinciIntegritas Pelayanan Publik
Integritas Pelayanan Publik Sosialisasi UU No 25 Th 2009 Bagi kementrian / lembaga ( Instansi Pusat ) Kementrian PAN dan RB 21 Juni 2011 Haryono Umar Pimpinan KPK Kondisi saat ini dipengaruhi oleh : 1)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 secara tegas menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang berdasarkan atas hukum ( rechtstaat ), tidak
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
Lebih terperinciProvinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota, serta Pelaksanaan Cuti Pejabat Negara dalam Kampanye Pemilu
BANTUAN DAN FASILITAS PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMILU ANGGOTA DPR, DPD, DAN DPRD TAHUN 2014 SUMATERA Disampaikan pada: Rapat KALIMANTAN Koordinasi Nasional dalam rangka Pemantapan
Lebih terperinciGlobal Corruption Barometer 2013
Global Corruption Barometer 2013 Tentang GCB Mengukur efektivitas pemberantasan korupsi dan mengidentifikasi sektorsektor yang rawan di setiap negara. Basis GCB adalah pengalaman masyarakat umum, sementara
Lebih terperinciDEPARTEMEN KRIMINOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA. Kuesioner Penelitian
DEPARTEMEN KRIMINOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA Kuesioner Penelitian Selamat pagi/siang/sore/malam, Bapak/Ibu yang budiman, Saya adalah seorang mahasiswa pada Departemen
Lebih terperinciKomisi Pemberantasan Korupsi. Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Komisi Pemberantasan Korupsi Peranan KPK Dalam Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Bahwa tindak pidana korupsi yang selama ini terjadi secara meluas, tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga
Lebih terperinciWALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR
1 WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BLITAR,
Lebih terperincib. bahwa Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciTrend Pemberantasan Korupsi 2013
Trend Pemberantasan Korupsi 20 Pembahasan. Sumber data dan periode pemantauan 2. Penindakan perkara korupsi 20. Pelaksanaan fungsi koordinasi dan supervisi 4. Kesimpulan 5. Rekomendasi Waktu dan Metode
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciPENUTUP. Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dapat. Korupsi (KPK) sebagai lembaga negara independen dalam sistem
BAB V PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Analisis Kedudukan Komisi Pemberantasan Korupsi Dalam Sistem Ketatanegaraan Indonesia dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut: A. Kesimpulan
Lebih terperinciKRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU
KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU 18 28 Juli 09 Jl. Lembang Terusan No. D57, Menteng Jakarta Pusat, 103, Indonesia Telp. (021) 391-9582,
Lebih terperinciTindak Pidana Korupsi
Tindak Pidana Korupsi 1. Apa korupsi itu? Korupsi adalah semua perbuatan atau tindakan yang diancam dengan sanksi sebagaimana diatur di dalam UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI YUDISIAL Menimbang: DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah
Lebih terperinciBAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
BAB 11 PENGHORMATAN, PENGAKUAN, DAN PENEGAKAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA I. Permasalahan yang Dihadapi Penegakan hukum sebagai salah satu indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan hukum sangat
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran Komisi Kejaksaan Republik Indonesia, perlu
Lebih terperinci(Sakernas), Proyeksi Penduduk Indonesia, hasil Sensus Penduduk (SP), Pendataan Potensi Desa/Kelurahan, Survei Industri Mikro dan Kecil serta sumber
I. Pendahuluan Salah satu tujuan Millenium Development Goals (MDGs) dari delapan tujuan yang telah dideklarasikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2000 adalah mendorong kesetaraan gender dan
Lebih terperinciSURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)
SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM) BADAN PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN BANJAR TAHUN 2017 Jl. Pangeran Hidayatullah, No. 1 Martapura Telp. (0511) 4721358 Fax. (0511) 4721027 Kalimantan Selatan 70611 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciPELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK
PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK TEMUAN SURVEI DESEMBER 2011 Jl. Lembang Terusan D-57, Menteng, Jakarta Pusat 10310 Telp. (021) 391 9582, Fax (021) 391 9528 Website: www.lsi.or.id, Email:
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN SINGKAT RAPAT DENGAR PENDAPAT UMUM BADAN LEGISLASI DPR RI DENGAN PROF. DR. ROMLI ATMASASMITA DAN PROF. DR. ANDI HAMZAH DALAM RANGKA PENGHARMONISASIAN,
Lebih terperinciKONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA
KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA Hasil Survei Nasional SMRC 2016-2017 Jl. Kusumaatmaja No. 59, Menteng, Jakarta Pusat 10340 kontak@saifulmujani.com www.saifulmujani.com Latar belakang Beberapa
Lebih terperinciPendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti-Korupsi Untuk Perguruan Tinggi Delik Korupsi Dalam Rumusan Undang-Undang 1 1 Bab 07 Never let corruptors unpunished DELIK KORUPSI DALAM RUMUSAN UNDANG-UNDANG Delik Korupsi Dalam Rumusan
Lebih terperinciPerilaku Permisif Masyarakat Terhadap Korupsi di Indonesia
Perilaku Permisif Masyarakat Terhadap Korupsi di Indonesia Akhir tahun 2012 lalu ditutup dengan sejumlah fenomena korupsi yang makin merajalela dan telah masuk ke berbagai sendi kehidupan masyarakat. Fenomena
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 16 PERATURAN BUPATI BANJARNEGAR NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANJARNEGARA DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan penelitian Corruption Perception Index (CPI) tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Korupsi di Indonesia masih menjadi salah satu persoalan yang paling besar. Berdasarkan penelitian Corruption Perception Index (CPI) tahun 2015 menyatakan bahwa
Lebih terperinciKEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : KEP Nomor : KEP- IAIJ.
KEPUTUSAN BERSAMA KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA Nomor : KEP- 1 11212005 Nomor : KEP- IAIJ.A11212005 TENTANG KERJASAMA ANTARA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI DENGAN
Lebih terperinciINTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014
INTEGRITAS SEKTOR PUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Direktorat Litbang, Deputi Pencegahan Komisi Pemberantasan Korupsi www.kpk.go.id Agenda 1. Latar Belakang 2. Definisi, Tujuan dan Metodologi 3. Fakta Hasil
Lebih terperinci2017, No Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 3874), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
No.1017, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BEKRAF. Pengendalian Gratifikasi. PERATURAN KEPALA BADAN EKONOMI KREATIF NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGENDALIAN GRATIFIKASI DI LINGKUNGAN BADAN EKONOMI
Lebih terperinciMetodologi. Survey kuantitatif dengan metode CATI (Computer Assisted Telephone Interview)*
Metodologi Pihak yang secara mandiri (tidak diwakilkan oleh pihak lain) pernah menyampaikan aspirasi/pengaduan terhadap layanan publik melalui ORI. Pihak ini tidak termasuk staff ORI Survey kuantitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan masyarakat mengenai peningkatan kualitas dalam pelayanan publik hingga saat ini belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh pemerintah. Kualitas pelayanan
Lebih terperinciLembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia. Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014
Lembaga Survei Indonesia - IFES Indonesia Survei Nasional Pasca Pemilihan Umum Presiden 2014 Oktober 2014 Temuan Utama Masyarakat Indonesia secara umum memberikan penilaian yang positif terhadap pelaksanaan
Lebih terperinciTemuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi
Temuan Survei Pandangan Masyarakat terhadap Keberadaan KPK dalam pemberantasan Korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) www.antikorupsi.org Jakarta, 26 November 2015 Latar Belakang Proses seleksi calon
Lebih terperinciPaska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober
Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober 2015 1 Paska Setahun Jokowi-JK Dibutuhkan Menteri Utama? Mayoritas publik yaitu sebanyak 64.63 % menyatakan bahwa Jokowi memerlukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN sampai dengan Desember peneliti untuk melakukan pengumpulan data.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitan : Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan November 2009 sampai dengan Desember 2010. 2. Tempat Penelitian : Penelitian ini
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
www.bpkp.go.id PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG KOMISI KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT No.50/08/61/Th. XVIII, 13 Agustus 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT TAHUN 2014 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) PROVINSI KALIMANTAN BARAT 2014
Lebih terperinciETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI. Norita ST., MT. Modul ke: Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri
Modul ke: 10 Defi Fakultas Teknik ETIK UMB PENGERTIAN KORUPSI PRINSIP ANTI-KORUPSI Norita ST., MT Program Studi Teknik Industri Korupsi secara Etimologi Istilah korupsi berasal dari bahasa latin corrumpere,
Lebih terperinciAssalamu alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR-RI Pada Acara Gelar Nasional Pencegahan Korupsi Komite Pusat Gerakan Masyarakat Peduli Akhlak Mulia (GMP-AM) Di Exhibition Hall-SMESCO
Lebih terperinciSALAH PERSEPSI SOAL KORUPSI
SALAH PERSEPSI SOAL KORUPSI Oleh: ANATOMI MULIAWAN Dosen Fakultas Hukum Universitas Indonusa Esa Unggul ABSTRAK Pemberantasan korupsi merupakan isu yang sedang hangat di Indonesia. Rasanya semua media
Lebih terperinciPROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL
PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL 2009 2014 Data Survei Nasional 18 26 Agustus 2009 Prepared by: INDO BAROMETER Jl. Cikatomas I No. 29, Kebayoran Baru, Jakarta 12180 Telp: 021 7260588 (Hunting) Fax: 021
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013
No. 14/07/53/Th.XVII, 04 Juli 2014 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) 2013 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) NTT 2013 SEBESAR 73,29 DARI SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA INI NAIK 0,62 POIN DIBANDINGKAN DENGAN IDI
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu upaya guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang Repbulik Indonesia Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan
Lebih terperinciRANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN
RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN (yang telah disahkan dalam Rapat Paripurna DPR tanggal 18 Juli 2006) RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK
Lebih terperinciTren Korupsi Semester 1 Tahun Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan-
Tren Korupsi Semester 1 Tahun 2014 -Korupsi Daerah Makin Mengkhawatirkan- Divisi Investigasi 2014 Pembahasan 1 Sumber data tren penanganan korupsi 2 Pemaparan data tren penanganan korupsi 3 Perbandingan
Lebih terperinciSurvei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T) 1. Pendahuluan Dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan publik secara berkelanjutan, maka
Lebih terperinciPERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-026/A/JA/10/2013 TENTANG
PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIK INDONESIA NOMOR : PER-026/A/JA/10/2013 TENTANG PENANGANAN DAN PERLINDUNGAN TERHADAP PELAPOR PELANGGARAN HUKUM DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciLAPORAN NARATIF JAWA TIMUR SURVEY DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI
LAPORAN NARATIF JAWA TIMUR SURVEY DASAR TERHADAP PEMAHAMAN, PERSEPSI DAN PRAKTIK PEMILIH TERKAIT DENGAN ASPEK PEMILU DI ENAM TARGET PROPINSI Dipersiapkan untuk The Asia Foundation Dipersiapkan oleh Polling
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013
No. 35/07/31/XVI, 7 Juli 2014 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) DKI JAKARTA 2013 SEBESAR 71,18 DARI SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA INI TURUN 6,54 POIN DIBANDINGKAN
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016
No. 82/9/71/Th. XI, 15 September 2017 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2016 SEBESAR 76,34 DALAM SKALA 0 SAMPAI 100. IDI adalah
Lebih terperinciProf. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA.
www.bpkp.go.id PERBAIKAN PENGENDALIAN INTERNAL DI SEKTOR PUBLIK MELALUI PERAN INTERNAL AUDIT DALAM UPAYA PENCEGAHAN FRAUD Oleh: Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFrA. Deputi Kepala BPKP Bidang Investigasi
Lebih terperinciPeran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik
Peran ORI dalam penyelesaian laporan/pengaduan dan pengawasan implementasi UU Pelayanan Publik Oleh : Budi Santoso, SH, LL.M (Ombudsman RI Bid.Penyelesaian Laporan/Pengaduan) Jakarta, 24 Juli 2013 Rekapitulasi
Lebih terperinciAdministrative Policy Bahasa Indonesian translation from English original
Tata Tertib Semua unit Misi KONE adalah untuk meningkatkan arus pergerakan kehidupan perkotaan. Visi kita adalah untuk Memberikan pengalaman terbaik arus pergerakan manusia, menyediakan kemudahan, efektivitas
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014
No. 58/08/71/Th. IX, 13 Agustus 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2014 SEBESAR 83,94 DALAM SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA
Lebih terperinciFraud yang terjadi pada kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah
BAB 1 INTRODUKSI 1.1 Latar Belakang Fraud yang terjadi pada kegiatan pengadaan barang/jasa pemerintah menjadi pekerjaan yang tidak pernah terselesaikan dalam pemberantasan korupsi di Indonesia. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. karakteristik yang berbeda, maka survei kepuasan masyarakat dalam rangka pelaksanaan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pelayanan Publik yang dilakukan oleh aparatur pemerintah saat ini belum memenuhi harapan masyarakat. Hal ini dapat di ketahui dari berbagai keluhan masyarakat yang di
Lebih terperinciINDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015
No. 57/08/71/Th. X, 3 Agustus 2016 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015 INDEKS DEMOKRASI INDONESIA (IDI) SULAWESI UTARA TAHUN 2015 SEBESAR 79,40 DALAM SKALA 0 SAMPAI 100, ANGKA INI
Lebih terperinciKeterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, Jumat, 26 Juni 2009
Keterangan Pers Presiden RI tentang Penegakan Hukum dan Pemberantasan Korupsi, 26-6-09 Jumat, 26 Juni 2009 Â KETERANGAN PERS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENEGAKAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI,
Lebih terperinciBagaimana Cara Memberantas Korupsi?
Bagaimana Cara Memberantas Korupsi? 1001 CARA BERANTAS KORUPSI Tidak ada cara lain, korupsi harus diberantas. Selain merusak sendisendi kehidupan berbangsa dan bernegara, korupsi juga merusak sistem perekonomian.
Lebih terperinciPENERAPAN ANTIKORUPSI PADA DUNIA BISNIS PERAN KADIN DALAM MEWUJUDKAN PENGUSAHA BERINTEGRITAS
PENERAPAN ANTIKORUPSI PADA DUNIA BISNIS PERAN KADIN DALAM MEWUJUDKAN PENGUSAHA BERINTEGRITAS FAKTOR YANG PALING BERMASALAH DALAM BERBISNIS Sumber: World Economic Forum 2017 PERINGKAT INDEX PERSEPSI KORUPSI
Lebih terperinci