EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR RC EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH ALIEN FAHLEVI NRP Dosen Pebibing I Dr.Ir.Edijatno,CES,.DEA. Dosen Pebibing II Ir.Bahid Tohary, M.Eng JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopeber Surabaya 2017

2 USAN TEKNIK SIL Fakultas Teknik Sipil dan PerenTeknologi Sepuluh Nopeabaya 2 TUGAS AKHIR RC EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH ALIEN FAHLEVI NRP Dosen Pebibing I Dr.Ir.Edijatno,CES,.DEA. Dosen Pebibing II Ir.Bahid Tohary, M.Eng JURUSAN TEKNIK SIPIL Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopeber Surabaya 2017

3 FINAL PROJECT - RC EVALUATION OF GRIYA PETRA RESIDENCE DRAINAGE SYSTEM PURWODADI GROBOGAN REGENCY CENTRAL JAVA ALIEN FAHLEVI NRP First Advisor: Dr. Ir. Edijatno, CES., DEA. Second Advisor: Ir. Bahid Tohary,M.Eng. DEPARTMENT OF CIVIL ENGINEERING Faculty of Civil Engineering and Planning Institut Teknologi Sepuluh Nopeber Surabaya 2017

4

5 ii

6 EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN Naa Mahasiswa : Alien Fahlevi NRP : Jurusan : Lintas Jalur S-1 Teknik Sipil Dosen Pebibing 1 : Dr.Ir.Edijatno,CES.,DEA Dosen Pebibing 2 : Ir.Bahid Tohary,M.Eng Abstrak : Genangan akibat luapan air hujan erupakan salah satu perasalahan yang dihadapi pada wilayah perkotaan, terasuk Kota Purwodadi. Daerah yang sering engalai genangan yaitu di peruahan dengan ketinggian dan laa genangan yang beraneka raga. Pebangunan peruahan Griya Petra yang ada di Purwodadi Grobogan erupakan suatu usaha untuk eningkatkan perekonoian di Purwodadi. Peruahan ini erupakan daerah yang dahulunya persawahan kondisi geografisnya rendah dan datar. Saluran Jalan Gajah Mada erupakan saluran buangan air dari kawasan peruahan, diana saluran ini akan enuju ke sungai Serang. Untuk engetahui distribusi curah hujan yang terjadi adalah dengan enggunakan etode analisa distribusi noral, analisa distribusi log pearson type III, dan analisa distribusi gubel. Setelah itu ketiga etode tersebut diuji dengan etode chi square dan sirnov-kologorov. Sedangkan perhitungan intensitas hujan dihitung dengan etode ononobe dan debit rencana dihitung dengan etode rasional. Sedangkan perhitungan fullbank capacity dilakukan dengan persaaan anning. Dari hasil Analisis evaluasi ini enunjukkan bahwa banjir yang terjadi disebabkan siste drainase yang tidak berfungsi lagi. Dikarenakan sebagian diensi saluran yang tidak eadai untuk enapung debit banjir Q 2 tahun Q 5 dan Q 10 sehingga perlu iii

7 dilakukan pelebaran, dan perencanaan ulang siste jaringan drainase sehingga enghasilkan siste drainase yang berkelanjutan. Dengan debit ijin keluar Peruahan adalah 0,274 3 /dt, aka direncanakan kola tapung diensi 50 x 50 dengan kedalaan 1,25. Kata Kunci : Drainase peruahan, Diensi Saluran, Kola Tapung iv

8 EVALUATION OF GRIYA PETRA RESIDENCE DRAINAGE SYSTEM PURWODADI GROBOGAN REGENCY CENTRAL JAVA Nae : Alien Fahlevi NRP : Departen : Civil Engineering FTSP-ITS Advisor 1: Dr.Ir.Edijatno, CES., DEA 2: Ir.Bahid Tohary, M.Eng Abstract: Inundation by rain water overflow is one of the probles faced in urban areas, including for Purwodadi. Areas that often experience a puddle that is in residential area with diverse heights and long inundation. Petra Griya resindential construction in Purwodadi Grobogan is an attept to boost the econoics in Purwodadi. This residential is an area that was forerly paddy field with low and flat geographical conditions. Jalan Gajah Mada waterway is a drain waterway fro residential areas, where this waterway will be heading to Serang river. To deterine the distribution of the rainfall is using noral distribution analysis, analysis of log Pearson type III distribution, and analysis of the Gubel distribution. Three of these ethods were tested by chi square ethod and Kologorov-Sirnov. While the calculation of rain intensity is calculated by Mononobe ethod and discharge plans is calculated by rational ethod. While the calculation fullbank capacity is done with anning equation. Fro the results of this analysis indicate that floods are occurring due to the drainage syste not working anyore. As the ajority of waterway diensions are inadequate to contain the flood discharge Q2 Q5 and Q10 so we need widening and redesign of net drainage syste resulting siste sustainable drainage. With the exit perit debit residential is / s, v

9 then the planned reservoir diensions 50 x 50 with a depth of Keywords: Residential Drainage, Waterway Diension, Reservoir vi

10 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat enyelesaikan Tugas Akhir dengan judul EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH seperti yang diharapkan. Tugas Akhir ini disusun penulis dala rangka eenuhi salah satu syarat kelulusan Progra Studi S-1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS. Penulis enyadari bahwa dala proses penyusunan Tugas Akhir ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak sangat diharapkan penulis agar diasa yang akan datang enjadi lebih baik. Selaa proses penyusunan Tugas Akhir ini, penulis endapatkan banyak bibingan, dukungan dan pengarahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati dan rasa horat yang besar penulis enyapaikan rasa teria kasih yang tulus kepada : 1. Allah SWT yang eberikan keudahan dan kelancaran dala enyelesaikan Tugas Akhir. 2. Orang Tua dan seluruh keluarga yang selalu eberikan otifasi, dukungan dan doa sehingga penulis bisa enyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. 3. Dr.Ir.Edijatno,CES.,DEA dan Ir.Bahid Tohary,M.Eng selaku dosen pebibing yang dengan sepenuh hati ebibing dan ebantu eberikan arahan dan saran yang berharga dala penyelesaian penulisan Tugas Akhir ini. 4. Teria kasih pada Anak anak kontrakan kandang belajar yang sudah banyak ebantu. 5. Tean-tean seperjuangan dari Teknik Sipil Lintas Jalur ITS yang telah banyak ebantu, eberikan otivasi dan kerjasaanya selaa bersaa-saa kuliah di ITS. vii

11 Penulis enyadari bahwa asih banyak kekurangan dala penyusunan Tugas akhir ini. Oleh karena itu penulis sangat engharapkan kritik dan saran dari seua pihak dei kesepurnaan tugas akhir ini. Akhir kata, seoga dala Tugas Akhir ini eberikan anfaat bagi siapa saja. Surabaya, Januari 2017 Alien Fahlevi viii

12 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i iii v vii ix xi xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruusan Masalah Tujuan Manfaat Batasan Masalah... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penentuan Hujan DAS/Kawasan Analisis Hidrologi Perhitungan Curah Hujan Rata Rata DAS Kawasan Gabaran Siste Drainase Peruahan Griya Petra Analisis Frekuensi Distribusi Hujan Jenis Distribusi Hujan Perhitungan Distribusi Noral Perhitungan Distribusi Gubel Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III Uji Distribusi Data Hujan Metode Chi Kuadrat Metode Sirnov Kologorof Debit Banjir Rencana Perhitungan Debit Banjir Rencana ix

13 Perhitungan Intensitas Hujan Waktu Konsentrasi (t c) Koefisien Pengaliran (C) Analisis Hidrolika Kapasitas Saluran Perhitungan Kecepatan Aliran Tinggi Jagaan Kola Tapung Analisis Kola Tapung Popa Air BAB III METODOLOGI 3.1 Bagan Alir Studi Literatur Survey Lapangan Pengupulan Data Tahap Analisa Kesipulan BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hidrologi Analisis DAS Kawasan Analisis Curah Hujan Rata-Rata DAS/Kawasan Analisis Frekuensi Distribusi Hujan Metode Distribusi Log Pearson Tipe III Metode Distribusi Gubel Uji Kecocokan Distribusi Probablitas Uji Frekuensi Distribusi dengan Metode LogChi Kuadrat Uji Distribusi dengan Metode Sirnov Kologorov Kesipulan Analisa Frekuensi Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang x

14 4.1.5 Analisis Debit Banjir Rencana Koefisien Pengaliran (C) Perhitungan Waktu Konsentrasi Perhitungan t 0, t c dan t f Intensitas Hujan Rencana Perhitungan Debit Banjir Rencana Analisis Hidrolika Evaluasi diensi saluran pada kawasan Peruahan Perhitungan diensi kawasan Glugu Analisis Kola Tapung BAB V PENUTUP 5.1 Kesipulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN BIODATA PENULIS xi

15 Halaan ini sengaja dikosongkan xii

16 DAFTAR GAMBAR Gabar 1.1 Peta Lokasi Studi... 1 Gabar 1.2 Peta Batas Lokasi Studi... 4 Gabar 1.3 Layout Peruahan... 5 Gabar 2.1 Lokasi Peruahan Griya Petra Sub DAS Gabar 2.2 Kawasan Glugu DAS kali Serang... 8 Lokasi Peruahan Griya Petra Sub DAS Kawasan Glugu DAS kali Serang... 9 Gabar 2.3 Arah Aliran Drainase Peruahan Griya Petra 10 Gabar 2,4 Penapang Persegi 30 Gabar 2.5 Hidrograf Rasional Kola Tapung T d = T c 32 Gabar 2.6 Hidrograf Rasional Kola Tapung T d> T c 33 Gabar 3.1 Diagra Alir Pengerjaan Tugas Akhir Gabar 4.1 Gabar 4.2 Lokasi Peruahan Griya Petra Sub DAS Kawasan Glugu DAS kali Serang Lokasi Peruahan Griya Petra Sub DAS Kawasan Glugu DAS kali Serang Gabar 4.3 Lokasi Perencanaan Kola Tapung Gabar 4.4 Grafik Hidrograf SP Gabar 4.5 Grafik Hidrograf Saluran LP Gabar 4.6 Grafik Hidrograf inflow Kola Tapung Gabar 4.7 Volue Kola Tapung kondisi td =2ja Gabar 4,8 Volue Tapungan dan Popa xiii

17 Halaan ini sengaja dikosongan xiv

18 DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi Tabel 2.2 Reduced Mean (Yn) Tabel 2.3 Reduced Standard Deviation (Sn) Tabel 2.4 Reduced Variate (Yt) Tabel 2.5 Nilai K L Distribusi Log-Pearson Tipe III Tabel 2.6 Interprestasi hasil Tes Chi-Kuadrat (X 2 ) Tabel 2.7 Nilai Kritis untuk uji Sirnov Kologorof Tabel 2.8 Koefisien Pengaliran (C) Tabel 2.9 Koefisien Habatan (nd) Tabel 2.10 Koefisien Manning Tabel 2.11 Tinggi Jagaan Berdasarkan Jenis Saluran Tabel 4.1 Data Curah Hujan harian aksiu Tahunan Tabel 4.2 Perhitungan Paraeter Statistik Tabel 4.3 Perhitungan Metode Log Pearson Tipe III Tabel 4.4 Perhitungan Distribusi Gubel Tabel 4.5 Peilihan Distribusi yang sesuai Tabel 4.6 Variabel Reduksi Koefisien (k) Tabel 4.7 Perhitungan Uji Chi Chi Kuadrat Tabel 4.8 Batas Sub Kelopok Chi Kuadrat Tabel 4.9 Wailayah luas dibawah Kurva Noral Tabel 4.10 Nilai Kritis Do Uji Sirnov Kologorof Tabel 4.11 Perhitungan Uji Sirnov Kologorov Log Pearson Tipe III Tabel 4.12 Kesipulan Uji Kecocokan Chi Kuadrat dan Uji Sirnov Kologorov Tabel 4.13 Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang Tabel 4.14 Perhitungan Diensi xv

19 Halaan ini sengaja dikosongan xvi

20 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dala pebangunan kawasan peruahan siste drainase erupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dari perencanaan bangunan konstruksi sipil. Banyak faktor yang epengaruhi dala perencanaan siste drainase peruahan, antara lain, intensitas curah hujan, topografi dan lain-lain. Perencanaan drainase peruahan erupakan faktor yang harus dipertibangkan dala pebangunan suatu kawasan peruahan disaping erencanakan struktur bangunannya. Drainase peruahan erupakan prasarana yang intinya berfungsi untuk engalirkan debit air hujan yang engalir pada kawasat tersebut tanpa luapan dan genangan. Masalah banjir atau genangan terjadi di koplek peruahan Griya Petra yang terletak di kecaatan Purwodadi Kabupaten Grobogan seperti ditunjukan dala gabar 1.1. Lokasi Peruahan Gabar 1.1 Lokasi Studi Peruahan Griya Petra Kecaatan Purwodadi Kabupaten Grobogan 1

21 2 Dala perkebangannya kawasan peruahan ini, ada beberapa perasalahan, salah satunya genangan setiap usi penghujan yang disebabkan oleh saluran drainase yang sudah tidak apu enapung debit lipasan hujan. Pada tahun 2014 banjir yang enggenangi peukian ini dirasa eresahkan, dikarenakan hujan yang deras dan saluran yang tidak bisa berjalan sesuai fungsinya, sehingga air yang seharusnya engalir ke saluran drainase Gajah Mada tidak dapat engalir dengan baik. Tinggi genangan tersebut berkisar c dengan laa genangan 2-3 ja. Kawasan peruahan ini dulunya erupakan daerah persawahan yang kondisi geografisnya rendah dan datar, seiring berjalannya waktu perkebangan di wilayah ini seakin padat dengan enjadikan areal persawahan enjadi peukian. Dari uraian tersebut di atas aka penulis akan elakukan penelitian atas kejadian genangan banjir yang ada pada kawasan peruahan tersebut di atas dengan judul tugas akhir Evaluasi Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. 1.2 Ruusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, aka perasalahan yang dapat diruuskan pada Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaiana besarnya debit banjir yang enyebabkan genangan pada kawasan peruahan Griya Petra? 2. Bagaiana diensi saluran yang ada pada siste drainase saluran Peruahan Griya Petra? 3. Bagaiana yang harus dilakukan untuk enanggulangi genangan yang terjadi? 1.3 Tujuan Berdasarkan peruusan asalah di atas, aka tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

22 3 1. Menghitung besarnya debit banjir yang enyebabkan genangan pada kawasan Peruahan Griya Petra. 2. Menghitung kapasitas dan diensi saluran yang ada pada siste drainase peruahan Griya Petra 3. Mengusulkan peecahan asalah agar tidak terjadi genangan di peruahan Griya Petra. 1.4 Manfaat 1. Meberikan usulan peecahan asalah genangan yang terjadi pada kawasan peruahan Griya Petra Purwodadi Kabupaten Grobogan Kepada Pengelola 2. Bagi penulis dapat tabahan ilu dengan wawasan khususnya peecahan asalah genangan banjir pada kawasan peruahan Griya Petra. 1.5 Batasan Masalah Batasan asalah yang akan dibahas dala Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh sedientasi tidak di perhitungkan. 2. Libah ruah tangga tidak diperhitungkan. 3. Tidak eperhitungkan anggaran biaya. 1.6 Lokasi Lokasi Studi dibatasi dengan batas batas sebagai berikut seperti ditunjukkan dala gabar 1.2 Sebelah Utara Sebelah Selatan Sebelah Barat Sebelah Tiur : Desa Kuripan : Desa Ngebak : Jalan Gajah Mada : Area Persawahan

23 4 Lokasi Peruahan Gabar. 1.2 Batas Lokasi Studi Peruahan Griya Petra Kecaatan Purwodadi Kabupaten Grobogan

24 Gabar 1.3 Siste Drainase Peruahan Griya Petra 5

25 6 Halaan Ini Sengaja dikosongkan

26 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Pustaka disini diaksudkan adalah segala refrensi, istilah ruusan yang terkait dengan studi tugas akhir ini seperti akan dijelaskan dala uraian berikut. 2.1 Penentuan Hujan DAS/Kawasan Dala tugas akhir ini penentuan hujan kawasan dihitung dari data hujan dari beberapa stasiun penakar hujan yang ada di kawasan tersebut. Hal ini disebabkan karena tidak tersedianya data debit. 2.2 Analisis Hidrologi Dala analisis hidrologi ini akan dilakukan perhitungan yang bertujuan untuk engolah data hujan enjadi debit rencana dengan periode ulang tertentu, seperti yang akan dijelaskan dala uraian berikut Perhitungan Curah Hujan Rata Rata DAS/Kawasan Dala penentuan curah hujan rata-rata DAS/kawasan data hujan yang diperoleh dari stasiun pencatat atau penakar akan dihitung dengan beberapa etode. Dala tugas akhir ini enggunakan etode aritatik. Data curah hujan yang digunakan berdasarkan data dari stasiun hujan yang berpengaruh pada lokasi Studi. Adapun data curah hujan yang diperoleh adalah data curah hujan selaa 20 tahun terakhir. 1. Metode rata-rata Aritatik Metode ini yang paling sederhana dala perhitungan curah hujan rata-rata DAS. Metode ini cocok untuk kawasan dengan topografi rata atau datar. 7

27 8 Ruus : R= 1 n (R1+ R2 + R Rn)... (2.1) Keterangan : R : Curah hujan rata-rata DAS ( /hari ) n : Julah stasiun yang digunakan R 1+ R 2 + R 3 +Rn : Curah hujan rerata tahunan di tiap stasiun penakar hujan () Gabaran Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kawasan Peruahan Griya Petra Berada di Kecaatan Purdodadi Kabupaten Grobogan dan asuk dala kawasan Glugu Sub DAS kali Glugu dan DAS kali Serang, seperti yang ditunjukkan pada gabar 2.2 dan 2.3. Adapun luasan asing asing, seperti dala rincian berikut : 1. Kawasan Glugu : 0,10 k 2 2. Sub DAS : 35 k 2 3. DAS Serang : 140,98 k 2

28 9 Gabar 2.1 Lokasi Peruahan Griya Petra pada Kawasan sub DAS Glugu, DAS kali Serang Gabar 2.2 Lokasi Peruahan Griya Petra pada Kawasan sub DAS Glugu, DAS kali Serang

29 10 Gabar 2.3 Arah Aliran Drainase Peruahan Griya Petra

30 Analisis Frekuensi Distribusi Hujan Dari perhitungan curah hujan rata-rata DAS, selanjutnya dianalisis secara statistik untuk endapatkan pola sebaran data curah hujan yang sesuai dengan pola sebaran data curah hujan rata-rata. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Deviasi Standar (Sd): Ruus : Sd = (Xi X ) 2 n 1 Keterangan : Sd : Standart Deviasi Xi : Nilai varian ke i X : Nilai rata-rata varian n : Julah data 2. Koefesien Skewness (Cs) (2.3) Keencengan (skewness) adalah suatu nilai yang enunjukkan derajat ketidak siestrisan dari suatu bentuk distribusi. Ruus : Cs = nσ(xi X) (n 1)(n 2)Sd3...(2.4) Keterangan : n : julah data Xi : Nilai varian ke i X : Nilai rata-rata varian Cs : Koefisien Skewness Sd : Standart Deviasi

31 12 3. Koefesien Kurtosis (Cs) Pengukuran Kurtosis diaksud untuk engukur keruncingan dari bentuk kurva distribusi, yang uunya dibandingkan dengan distribusi noral. Ruus : Ck = nσ(xi X) (n 1)(n 2)(n 3)Sd Keterangan : Ck : Koefisien Kurtosis Xi : Nilai varian ke i X : Nilai rata-rata varian n : Julah data Sd : Standart Deviasi 4. Koefisien Variasi (Cv) 4... (2.5) Koefisien Variasi adalah nilai perbandingan antara deviasi standar dengan nilai rata rata hitung suatu distribusi. Ruus : Cv = Sd X... (2.6) Keterangan : Cv : Koefisien variasi X : Nilai rata-rata hujan Sd : Standart Deviasi Jenis Distribusi Data Hujan Untuk jenis distribusi data hujan, ada beberapa aca distribusi yang sering dipakai dala perhitungan seperti dala urutan berikut:

32 13 1. Distribusi Noral Distribusi noral dala analisis hidrologi distribusi noral sering digunakan untuk enganalisis frekuensi curah hujan, analisis stastistik dari distribusi curah hujan tahuan, debit ratarata tahunan. 2. Distribusi Gubel Distribusi Gubel atau Distribusi Extri Tipe I digunakan untuk analisis data aksiu, isalnya untuk analisis frekuensi banjir. 3. Distribusi Log Pearson Tipe III Distribusi Log Pearson Tipe III digunakan untuk analisis hidrologi dengan nilai varian iniu isalnya analisis frekuensi distribusi dari debit iniu (low flows). Distribusi Log Pearson Tipe III digunakan apabila nilai Cs tidak eenuhi untuk Distribusi Gubel aupun Distribusi Noral. Tabel 2.1 Distribusi Frekuensi No Distribusi Persyaratan 1 Noral 2 Log Noral Cs = 0 Ck = 3 Cs = Cv³+3Cv Ck = Cv⁸ + 6Cv⁶ + 15Cv⁴ +16Cv² + 3 Cs = 1,14 3 Gubel Ck = 5,4 4 log pearson III Selain dari nilai diatas/flexibel Suber : Soewarno,1995

33 Perhitungan Distribusi Noral Perhitungan curah hujan rencana enurut Metode Distribusi Noral, epunyai peruusan sebagai berikut: XTr = X + k. S.....(2.7) Keterangan : X Tr: Perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang tertentu X : Nilai rata-rata hitung variat Sd : Standar deviasi nilai variat k : Faktor frekuensi, erupakan fungsi dari pada peluang atau periode ulang dan tipe odel ateatik dari distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang Perhitungan Distribusi Gubel Langkah-langkah perhitungan curah hujan rencana dengan Metode Gubel langkah perhitungannya adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan standar deviasi Sd = (Xi X ) 2 n 1 (Loebis,1984) Keterangan : Sd : Standart Deviasi Xi : Nilai varian ke i X : Nilai rata-rata varian n : Julah data 2. Perhitungan nilai faktor frekuensi (K)... (2.8) K = Y t Y n S n... (2.9) (Loebis,1984)

34 15 Keterangan : K : Faktor frekuensi Yn : Harga rata rata reduce variate (Tabel 2.2) Sn : Reduced standard deviation (Tabel 2.3) Yt : Reduced variated (Tabel 2.4) 3. Peritungan hujan rencana periode ulang T tahun X tr = X r + ( K. S d )... (2.10) (Loebis,1984) Keterangan : Xtr : Hujan dengan periode ulang tertentu (tahunan) Xr : Harga rata rata hujan harian (/hari) K : Faktor Frekuensi Sd : Standar deviasi 4. Perhitung harga faktor periode ulang Yt Yt = -ln. ln ( Tr )... (2.11) Tr 1 Keterangan : Tr = Periode Ulang (tahun) Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III Perhitungan curah Hujan Rencana enurut Metode Log Pearson Tipe III, Mepunyai Langkah-langkah peruusan sebagai berikut: 1. Ubah data ke dala kebentuk logarita X = Log X... (2.12) 2. Menghitung harga rata-rata Log x = n i=1 Log x i n... (2.13)

35 16 3. Menghiitung harga Standart Deviasi S = n i=1 (log x i- log x)² n-1... (2.14) 4. Menghitung koefisien keencengan (skewness) Cs = n n i=1 (log x i- log )³ x...(2.15) (n-1)(n-2)(s d ) 3 5. Menghitung logarita data curah hujan dengan periode ulang T dengan ruus berikut: Log x = log x +K L.Sd... (2.16) Keterangan: Log x : perkiraan nilai yang diharapkan terjadi dengan periode ulang tahunan tertentu Log x : nilai rata-rata hitung varian Sd : Standar Deviasi nilai varian K L : factor frekuensi, erupakan fungsi dari peluang atau periode ulang dan tipe odel ateatik distribusi peluang yang digunakan untuk analisis peluang, seperti Tabel 2.5 Besarnya nilai Sn, Yn, dan Yt dapat dilihat dala Tabel 2.2; 2.3; 2.4 Tabel 2.2 Reduced ean (Yn) N Yn N Yn n Yn n Yn n Yn 10 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,5585

36 17 Lanjutan Tabel 2.2 N Yn N Yn n Yn n Yn n Yn 14 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,5578 Suber Soewarno, 1995 Tabel 2.3 Harga Reduced Deviation (Sn) N Sn N Sn n Sn n Sn n Sn 10 0, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,2013

37 18 Lanjutan Tabel , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,1973 Suber Soewarno, 1995 Periode Ulang Tr (tahun) Tabel 2.4 Reduced variate (Yt) Reduced Variate Ytr Periode Ulang Tr (tahun) Reduced Variate Ytr 2 0, , , , , , , , , , , , , ,2121 Suber Soewarno, 1995

38 19 Keenc engan (CS) Tabel 2.5 Nilai K L distribusi Log Pearson Tipe III Periode Ulang (tahun) peluang (%) ,5 0,1 3,0-0,360 0,400 1,180 2,278 3,152 4,051 4,970 7,250 2,5-0,360 0,518 1,250 2,262 3,048 3,845 4,652 6,600 2,2-0,360 0,574 1,284 2,240 2,970 3,705 4,444 6,200 2,0-0,307 0,609 1,302 2,219 2,912 3,605 4,298 5,910 1,8-0,282 0,643 1,318 2,193 2,848 3,499 4,147 5,660 1,6-0,254 0,675 1,329 2,163 2,780 3,388 3,990 5,390 1,4-0,225 0,705 1,337 2,128 2,706 3,271 3,828 5,110 1,2-0,195 0,732 1,340 2,087 2,626 3,149 3,661 4,820 1,0-0,164 0,758 1,340 2,043 2,542 3,022 3,489 4,540 0,9-0,148 0,769 1,339 2,018 2,498 2,957 3,401 4,395 0,8-0,132 0,780 1,336 1,998 2,453 2,891 3,312 4,250 0,7-0,116 0,790 1,333 1,967 2,407 2,824 3,223 4,105 0,6 0,099 0,800 1,328 1,939 2,359 2,755 3,132 3,960 0,5-0,083 0,808 1,323 1,910 2,311 2,686 3,041 3,185 0,4-0,066 0,816 1,317 1,880 2,261 2,615 2,949 3,670 0,3-0,050 0,824 1,309 1,849 2,211 2,544 2,856 3,525 0,2-0,033 0,830 1,301 1,818 2,159 2,472 2,763 3,380 0,1-0,017 0,836 1,292 1,785 2,107 2,400 2,670 3,235 0,0 0,000 0,842 1,282 1,751 2,054 2,326 2,576 3,090-0,1 0,017 0,836 1,270 1,761 2,000 2,252 2,482 3,950-0,2 0,033 0,850 1,258 1,680 1,945 2,178 2,388 2,810-0,3 0,050 0,853 1,245 1,643 1,890 2,104 2,294 2,675-0,4 0,066 0,855 1,231 1,606 1,834 2,029 2,201 2,540-0,5 0,083 0,856 1,216 1,567 1,777 1,955 2,108 2,400

39 20 Lanjutan Tabel 2.5-0,6 0,099 0,857 1,200 1,528 1,720 1,880 2,016 2,275-0,7 0,116 0,857 1,183 1,488 1,663 1,806 1,926 2,150-0,8 0,132 0,856 1,166 1,448 1,606 1,733 1,837 2,035-0,9 0,148 0,854 1,147 1,407 1,549 1,660 1,749 1,910-1,0 0,164 0,852 1,128 1,366 1,492 1,588 1,664 1,800-1,2 0,195 0,844 1,086 1,282 1,379 1,449 1,501 1,625-1,4 0,225 0,832 1,041 1,198 1,270 1,318 1,351 1,465-1,6 0,254 0,817 0,994 1,116 1,166 1,197 1,216 1,280-1,8 0,282 0,799 0,945 1,035 1,069 1,087 1,097 1,130-2,0 0,307 0,777 0,895 0,959 0,980 0,990 1,995 1,000-2,2 0,330 0,752 0,844 0,888 0,900 0,905 0,907 0,910-2,5 0,360 0,711 0,711 0,793 0,798 0,799 0,800 0,802-3,0 0,396 0,636 0,660 0,666 0,666 0,667 0,667 0, Uji Distribusi Data Hujan Uji distribusi data hujan ada dua jenis uji yang akan dipakai pada studi ini, yaitu uji Chi-Kuadrat dan Sirnov Kologorof berikut: Metode Chi - Kuadrat Chi-kuadrat yang diaksudkan untuk enentukan apakah persaaan distribusi peluang yang telah dipilih dapat ewakili dari distribusi statistik sapel data yang dianalisis. G (Oi Ei)2 X 2 = i=1... (2.17) Keterangan: Ei X 2 : Harga Chi-Kuadrat G : Julah Kelas Oi : Frekuensi yang terbaca pada kelas yang saa

40 21 Ei : Frekuensi yang diharapkan sesuai pebagian kelasnya. Julah kelas distribusi dihitung dengan persaaan Sturges: G= 1 + 3,332 log n... (2.18) Keterangan : G : julah kelas n : julah data Derajat Kebebasan (DK) Dk = G (P+1)... (2.19) Prosedur Uji Chi-Kuarat adalah: 1. Urutkan data pengaatan (dari besar ke kecil atau sebaliknya); 2. Kelopokkan data enjadi G sub grup, tiap-tiap sub grup inial 4 data pengaatan; 3. Julahkan data pengaatan sebesar O i tiap-tiap sub grup; 4. Julahkan data dari persaaan distribusi yang digunakan sebesar E i ; 5. Tiap-tiap sub grup dihitung nila (O i -E i ) 2 dan (O i-e i ) 2 6. Julah seluruh G sub grup nilai (O i-e i ) 2 untuk enentukan nilai Chi-Kuadrat hitung; 7. Tentukan derajat kebebasan Dk = G - (P+1) (nilai P banyaknya paraeter, untuk uji Chi Kuadrat adalah 2) Interprestasi hasil uji adalah sebagai berikut: 1. Apabila peluang lebih dari 5%, aka persaan distribusi yang digunakan dapat diteria. 2. Apabila peluang kurang dari 1%, aka persaaan distribusi yang digunakan tidak dapat diteria. 3. Apabila peluang berada diantara 1-5%, aka tidak ungkin engabil keputusan, isal perlu tabahan data. Untuk elihat Interpretasi hasil Tes Chi-Kuadrat dapat elihat Tabel 2.6. E i E i

41 22 Tabel 2.6 Interpretasi hasil Tes Chi-kuadrat (X 2 ) Degres of Freedo Probability of a Deviation Greter then X^2 0,2 0,1 0,05 0,01 0, ,642 2,706 3,841 6,635 10, ,129 4,605 5,991 9,21 13, ,642 6,251 7,815 11,345 16, ,989 7,779 9,488 13,277 18, ,274 9,212 11,04 15,045 20, ,558 10,645 12,592 16,812 22, ,803 12,017 14,047 18,475 24, ,03 13,362 15,507 20,09 26, ,242 14,684 16,919 21,666 27, ,442 15,987 18,307 23,209 29, ,631 12,275 19,675 24,725 31, ,812 18,546 21,026 26,217 32, ,985 19,812 22,362 27,688 34, ,151 21,064 23,685 29,141 36, ,311 22,307 24,996 30,548 37, ,465 23,542 26, , ,615 24,769 27,587 33,469 40, ,76 25,98 18,869 34,805 42, ,9 27,204 30,144 36,191 43, ,038 28,412 31,41 37,566 45,315 Suber :Suripin, 2004

42 Metode Sirnov Kologorof Uji Sirnov Kologorov sering juga disebut uji kecocokan non paraetik, karena pengujiannya tidak enggunakan fungsi distribusi tertentu. Dari hasil analisa distribusi digunakan distribusi Log Pearson Tipe III. Contoh perhitungannya sebagai berikut : 1. Mengurutkan data curah hujan () dari besar ke kecil. 2. Mencari nilai P(X) =, Keterangan: n+1 : rangking data n : julah data 3. Mencari nilai P(X<) = 1 P(X) Log X (log x) 4. Mencari nilai f(t) =, Keterangan: Sd Log X log X = Pertahun Sd : Standart Deviasi 5. Mencari nilai P (X<) didapat dari tabel Mencari nilai P (X) = 1 P (X<) 7. Mencari nilai D = P (X<) P(X<) Tabel 2.7. Nilai Kritis untuk uji Sirnov Kologorof n Derajat Kepercayaan (ϭ) 0,20 0,10 0,05 0,01 5 0,45 0,51 0,56 0, ,32 0,37 0,41 0, ,27 0,30 0,34 0,4 20 0,23 0,26 0,29 0, ,21 0,24 0,27 0, ,19 0,22 0,24 0, ,18 0,20 0,23 0, ,17 0,19 0,21 0,25 N > 50 Suber : Suripin,2004 1,07 1,22 1,36 1,63 N 0,5 N 0,5 N 0,5 N 0,5

43 Debit Banjir Rencana Debit banjir rencana adalah debit terbesar yang keungkinan akan terjadi pada periode ulang yang direncanakan. Besarnya debit banjir rencana tergantung dari tinggi hujan rencana dengan periode ulang yang direncanakan, sehingga debit banjir rencana dengan hujan rencana epunyai periode ulang yang saa Perhitungan Debit Banjir Rencana Debit banjir rencana ialah besarnya debit banjir yang digunakan sebagai dasar erencanakan pengaanan bahaya banjir pada suatu kawasan. Untuk kawasan kecil seperti peruahan Griya Petra untuk enghitung debit banjir rencana enggunakan etode rasional : Q = 0,278. C. I. A... (2.20) Keterangan : Q : Debit banjir ( 3 /dt) C : Koefisien pengaliran I : Intensitas hujan (/ja) A : Luas DAS (k 2 ) Koefisien pengaliran (C) Koefisien pengaliran erupakan perbandingan antara julah air yang engalir di suatu daerah akibat turunnya hujan, dengan julah hujan yang turun di daerah tersebut. Koefisien pengaliran di suatu daerah dapat di pengaruhi beberapa faktor yaitu kondisi hujan, lahan dan bentuk daerah pengaliran, keiringan daerah aliran dan keiringan dasar sungai, daya infiltrasi dan perkolasi tanah, kebebasan tanah, suhu, angin, evaporasi dan tata guna lahan. Cgab = A 1. C 1 + A 2. C 2+ + A n. C n A 1 + A A n

44 25 C rata rata = A i.c i A Keterangan :... (2.25) Ci : koefisien pengaliran asing-asing area Ai : Luas bagian Daerah asing-asing area Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 2.8. Tabel 2.8. Koefisien pengaliran C Koponen lahan Koefisien C ( %) Jalan : - aspal beton bata/paving Atap Lahan beruput: - tanah berpasir, - landai (2%) cura (7%) tanah berat, - landai (2%) cura (7%) Untuk Aerika Utara, harga secara keseluruhan : Koefisien pengaliran total Lahan C (%) Daerah perdagangan - penting, padat kurang padat Koponen lahan Koefisien C ( %) Area perukian : - peruahan tunggal peruahan kopel berjauhan peruahan kopel berdekatan peruahan pinggir kota 25-40

45 26 - aparteen Area industri : - ringan berat Taan dan aka Taan berain Lahan kosong/terlantar Tanah Pertanian Suber: McGuen, 1989 dala Suripin, Perhitungan Intensitas Hujan ( I ) Intensitas hujan adalah tinggi atau kedalaan air hujan per satuan waktu. Sifat uu hujan adalah akin singkat hujan berlangsung, intensitasnya cenderung akin tinggi dan akin besar periode ulangnya akin tinggi pula intensitasya. Seandainya data hujan yang diketahui hanya hujan harian, aka oleh Mononobe diruuskan sebagai berikut: Ruus Mononobe: I = R ( 24 t c ) (2.21) Keterangan : R 24 I t c : Curah hujan harian () : Intensitas hujan (/ja) : Waktu konsentrasi hujan (ja) Waktu konsentrasi (t c ) Waktu konsentrasi t c didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan oleh titik air untuk engalir dari tepat hidrolis terjauh di daerah alirannya ke suatu titik yang ditinjau (inlet), dengan pengertian pada saat itu seluruh aliran eberikan kontribusi aliran di titik tersebut. Dala penyelesaian tugas akhir ini waktu konsentrasi dihitung dengan ruus di bawah ini:

46 27 t c =t o + t f... (2.22) Keterangan : t o : waktu yang dibutuhkan untuk engalir di perukaan untuk encapai inlet t f : waktu yang diperlukan untuk engalir di sepanjang saluran encapai outlet 1. Perhitungan t o a. Peruusan yang uu untuk enghitung t o Ruus Kerby (1959) t o =1,44. [n d x l 0 s ]0,467`... (2.23) Keterangan: l 0 : jarak titik terjauh ke inlet () n d : koefisien setara koefisien kekasaran (dapat dilihat di Tabel 2.8) s :keiringan edan Tabel 2.9 Harga koefisien habatan, nd Jenis Perukaan nd Lapisan Seen dan aspal beton Perukaan Licin dan Kedap Air 0.02 Perukaan Licin dan Kokoh 0.10 Tanah dengan ruput tipis dan gundul dengan perukaan sedikit kasar 0,20 Padang ruput dan Reruputan 0.40 Hutan Gundul 0.60 Hutan ribun dan hutan gundul rapat dengan haparan ruput jarang sapai rapat 0.80 Suber: Fifi Sofia, 2006 Untuk keperluan perhitungan drainase perukaan, harga nd untuk penutup perukaan yang tidak tercantu pada tabel di atas, dianalogikan dengan harga-harga pada tabel tersebut.

47 28 2. Perhitungan t f : t f = L saluran V saluran... (2.24) Keterangan : t f L saluran V saluran 2.3 Analisis Hidrolika : waktu konsentrasi di saluran (enit) : panjang saluran () : kecepatan aliran di saluran (/dt) Pada analisa hidrolika akan dilakukan perhitungan yang bertujuan untuk engetahui kapasitas saluran yang ada dala eneria debit rencana Kapasitas Saluran Kapasitas saluran didefinisikan sebagai debit aksiu yang apu dilewatkan oleh setiap penapang elintang sepanjang saluran. Kapasitas saluran ini digunakan sebagai acuan untuk enyatakan apakah debit yang direncanakan tersebut apu untuk dialirkan oleh saluran pada kondisi saluran yang ada tanpa terjadi peluapan air. Kapasitas saluran dihitung berdasarkan ruus: Q = 1 n. R2/3.i 1/2.A... (2.26) Keterangan : Q : debit saluran ( 3 /dt) n : koefisien kekasaran Manning R : jari-jari hidrolis saluran() i : keiringan saluran A : luas penapang basah saluran( 2 )

48 Perhitungan Kecepatan Aliran anning : Kapasitas saluran dapat dihitung berdasarkan ruus V = 1 n. R2 3. I (2.27) Keterangan : V n R I : Kecepatan (/dt) : Koefisien kekasaran Manning : jari jari hidrolis : Keiringan saluran Tabel 2.10 Nilai Koefisien Manning Tipe saluran n Saluran dari pasangan batu tanpa plengsengan Saluran dari pasangan batu dengan pasangan Saluran dari beton Saluran ala dari ruput Saluran dari batu Suber : Chow, 1988 Pada tugas akhir ini saluran drainase yang ada berbentuk persegi terbuat dari beton. Ruus-ruus dari penapang saluran tersebut adalah sebagai berikut: 1. Penapang persegi: b Gabar 2.4 Penapang Persegi A = b x h... (2.28) P = b + 2h... (2.29) w h

49 30 R = A... (2.30) P Keterangan : A : Luas Penapang Saluran ( 2 ) R : Jari jari Hidrolis () P : Keliling basah saluran () b : Lebar dasar saluran () h : Tinggi air dala Saluran () w : Tinggi jagaan Tinggi Jagaan Tinggi jagaan (W) diperlukan untuk eberikan ruang bebas di atas uka air untuk enapung adanya tabahan debit diluar debit rencana isalnya: gelobang karena angin, terjadinya aliran balik loncatan air, sedientasi atau peningkatan koefisien kekasaran atau kesalahan operasi bangunan air di saluran. Besarnya tinggi jagaan dapat dilihat dala Tabel Tabel 2.11 Tinggi jagaan berdasarkan Jenis Saluran Jenis Saluran Tinggi Jagaan, W () Saluran-saluran Tersier Saluran-saluran Sekunder Saluran-saluran Prier Sungai-sungai 1.00 Suber: Fifi Sofia, Kola Tapung Kola tapung direncanakan untuk enapung seentara air hujan dari area Peruahan sebelu dibuang ke saluran pebuang kota di tepi Jalan Gajah Mada. Sehingga adanya tabahan debit akibat adanya perubahan tata guna lahan akibat adanya peruahan tidak terjadi perubahan debit. Dala perencanaan kola tapung perlu dilengkapi pintu air dan popa, untuk engalirkan air dari kola tapung ke saluran kota.

50 Analisis Kola Tapung Volue yang didapat dialirkan ke kola tapung, sedangkan untuk analisis kola tapung perhitungannya enggunakan cara hidrograf rasional. 1. Untuk T c = T d Q ( 3 /s) Qp Tc Td Gabar 2.5 Hidrograf Rasional Kola Tapung T d = T c Untuk volue lipasan nilainya saa dengan luasan segitiga. 2. Untuk T d>t c Q ( 3 /s) Qp Tc Td Gabar 2.6 Hidrograf Rasional Kola Tapung T d> T c Diana: Q : debit ( 3 /dt) T c : waktu konsentrasi T d : asusi laa hujan (laa air ditapung dala kola) Q p : laju aliran (debit puncak) ( 3 /dt) Popa Air Popa air diperlukan apabila outflow tidak dapat engalir secara gravitasi, atau saat debit lipasan dari hujan terlalu besar dan kola tapung sudah tidak apu lagi enapung debit

51 32 lipasan dari air hujan. Debit yang keluar atau outflow aksiu pada popa adalah saa dengan kapasitas popa. Hubungan antara aliran asuk, kapasitas popa atau aliran keluar, dan kapasitas tapungan dinyatakan dala persaaan kontinuitas dala bentuk berikut: Qi - Qo = d... (2.32) dt Diana: Qi = laju aliran asuk ( 3 /dt) Qo = laju aliran keluar atau kapasitas popa ( 3 /dt) t = waktu (detik) = volue tapungan ( 3 )

52 BAB III METODOLOGI 3.1 Bagan Alir Bagan alir adalah rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dala Tugas Akhir ini, yang diulai dari Studi Pustaka dilanjutkan survey lapangan setelah itu dilakukan pengupulan data, pengupulan data disini ada data prier dan data sekunder. Setelah itu dilakukan analisa yaitu analisa Hidrologi dan analisa Hidrolika. Setelah di lakukan analisa, Apabila debit hujan rencana elebihi kapasitas saluran yang ada aka dilakukan peilihan alternatif yaitu dengan perencaan ulang kebali. Selanjutnya dapat dilihat dala gabar Studi Literatur Mencari referensi teori-teori difinisi istilah yang akan digunakan dala penyusunan tugas akhir. Teori-teori yang diperoleh dari studi kepustakaan, dala penulisan tugas akhir ini enggunakan literatur dari buku-buku yang berhubungan dengan siste drainase. 3.3 Survey Lapangan Survey lapangan dilakukan untuk engetahui dan engidentifikasi seluruh perasalahan yang ada dilapangan, untuk endukung sepurnanya perhitungan dan analisa. Survey lapangan dapat dilakukan dengan cara: 1. Meninjau daerah studi Hal yang dilakukan untuk engetahui kondisi sebenarnya daerah yang akan digunakan untuk studi. 2. Wawancara dengan warga sekitar Langkah ini dilakukan untuk engetahui lebih jelas dan lengkap engenai daerah studi. 33

53 34 MULAI STUDI LITERATUR SURVEY LAPANGAN PENGUMPULAN DATA DATA HIDROLOGI -DATA HUJAN DATA HIDOLIKA -EKS SALURAN PERHITUNGAN HUJAN WILAYAH ANALISIS HIDROLIKA PERHITUNGAN DISTRIBUSI STATISTIK EVALUASI PENAMPANG OK NOT OK PERENCANAAN ULANG DIMENSI SALURAN PERENCANAAN FASILITAS DRAINASE KESIMPULAN SELESAI Gabar 3.1 Diagra Alir Pegerjaan Tugas Akhir

54 Pengupulan Data Pengupulan data disini dikategorikan enjadi 2 yaitu data prier dan data sekunder. 1. Data Prier Data prier didapatkan dari peninjauan langsung di lapangan atau wawancara langsung dengan warga sekitar 2. Data Sekunder Data sekunder didapatkan tanpa peninjauan langsung di lapangan. Data yang sudah ada dari instansi terkait ini didapatkan elalui perijinan terlebih dahulu, eliputi: a. Data Hujan b. Peta Topografi c. Layout Peruahan 3.5 Tahap Analisa Untuk engetahui perasalahan dan elakukan evaluasi terhadap siste drainase Peruahan Griya Petra perlu dilakukan beberapa analisa sebagai berikut: 1. Analisa Hidrologi a. Analisa hujan rata-rata DAS atau Kawasan 1) Analisa distribusi statistik 2) Analisa Uji kecocokan distribusi 3) Analisa hujan Rencana b. Analisa debit hidrologi 1) Perhitungan waktu konsentrasi 2) Perhitungan C gabungan 3) Perhitungan Debit Rencana 2. Analisa Hidrolika a. Analisa kapasitas saluran yang ada dan analisa kapasitas saluran yang direncakan. b. Perhitungan diensi saluran dengan eperhatikan debit aksiu yang direncanakan c. Penentuan tinggi jagaan dari asing-asing saluran.

55 Kesipulan Menentukan Solusi dari perasalahan yang terjadi dengan hasil akhir berupa perencanaan siste drainase dan diensi saluran yang di dapat dari hasil perhitungan yang telah dilakukan

56 BAB IV ANALISIS PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hidrologi Dala analisis Data Hidrologi ini akan dilakukan pengolahan data hujan enjadi debit rencana dengan periode ulang tertentu. Hal ini dikarenakan data debit tidak tersedia Analisis DAS Kawasan Kawasan Peruahan Griya Petra asuk dala kawasan Sub DAS kali Glugu,DAS Serang dan siste pebuangnya akan engarah ke kali Lusi,dan beruara ke kali Serang yang di tunjukkan pada gabar 4.1;4.2 Gabar 4.1 Lokasi Peruahan Griya Petra pada Kawasan Glugu,Sub DAS Glug, DAS kali Serang 37

57 38 Gabar 4.2 Lokasi Peruahan Griya Petra pada Sub DAS Glugu, DAS kali Serang Analisis Curah Hujan Rata-Rata DAS/Kawasan Dala Tugas akhir ini data hujan yang digunakan hanya satu stasiun hujan, yaitu stasiun hujan Nglejok dengan koordinat S E. Data yang tersedia adalah 20 tahun. Adapun data yang dipakai diulai dari tahun seperti Tabel 4.1. Sebelu eilih analisis distribusi yang akan di pakai, dilakukan perhitungan analisis terlebih dahulu pada data yang ada. Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksiu ( ). No Tahun Tanggal Rax No Tahun Tanggal Rax Feb Mar Mar Feb Nop Okt Okt Mar Mar Feb Nop Nop 103

58 39 Lanjutan Tabel Mar Feb Mar Mar Apr Nop Apr Des 108 Suber : Dinas PU Kota Purwodadi Analisis Frekuensi Distribusi Hujan Dala pengerjaan tugas akhir ini, ada 3 aca Frekuensi distribusi yang akan di analisa. Dipakai 3 jenis frekuensi distribusi tersebut yang eenuhi persyaratan untuk dipakai dala enghitung debit hujan, yakni : 1. Frekuensi Distribusi Noral 2. Frekuensi Distribusi Gubel 3. Frekuensi Distribusi Log Pearson Tipe III Perhitungan Paraeter Dasar Statistik dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Perhitungan Paraeter Dasar Statistik No Xi (Xi - Xrt) (Xi - Xrt) 2 (Xi - Xrt) 3 (Xi - Xrt) , , , , , , , , , , , ,30 858, , , ,30 372, , , ,30 204, , , ,30 18,49 79, , ,30 5,29 12,167 27, ,70 7,29-19,683 53, ,70 75,69-658, ,9761

59 40 Lanjutan Tabel ,70 216, , , ,70 216, , , ,70 349, , , ,70 515, , , ,70 712, , , ,70 767, , , ,70 767, , , ,70 942, , , , , , , , , , ,8 julah , , Rata-rata 105,7 Suber : Hasil Perhitungan Dari Tabel 4.2 didapatkan paraeter paraeter sebagai berikut : 1. Nilai Rata Rata: X = ΣX i n = =105,7 2. Standart Deviasi (Xi X ) 2 Sd= n-1 3. Koevisien Variasi Cv= Sd X = 35, ,7 =0, Koefisien Keencengan = 23286, =35,008 Cs = n (X i X ) 2 (n 1)(n 2)Sd³ = 20 x ,12 (20 1)(20 2)35,008 3 = 1,435

60 41 5. Koefisien Ketajaan Ck = = n (X i X ) 2 (n 1)(n 2)(n 3)Sd x (20 1)(20 2)(20 3)35,008 4 = 5, Metode Distribusi Log Pearson Tipe III Perhitungan Distribusi Log Pearson Tipe III dapat dilihat pada Tabel 4.3 No Xi Log Xi Tabel 4.3 Perhitungan Log Pearson Tipe III Log Xrata Logx - logx rt (Logx - logx rt) 2 (Logx - logx rt) ,312 2,005 0,307 0,094 0, ,207 2,005 0,202 0,041 0, ,170 2,005 0,166 0,027 0, ,130 2,005 0,126 0,016 0, ,097 2,005 0,092 0,009 0, ,079 2,005 0,075 0,006 0, ,041 2,005 0,037 0,001 0, ,033 2,005 0,029 0,001 0, ,013 2,005 0,008 0,000 0, ,987 2,005-0,018 0,000 0, ,959 2,005-0,046 0,002 0, ,959 2,005-0,046 0,002 0, ,940 2,005-0,065 0,004 0, ,919 2,005-0,086 0,007-0, ,898 2,005-0,107 0,011-0, ,892 2,005-0,113 0,013-0, ,892 2,005-0,113 0,013-0,001

61 42 Lanjutan Tabel ,875 2,005-0,130 0,017-0, ,845 2,005-0,160 0,025-0, ,845 2,005-0,160 0,025-0,004 Σ 40,093 0,000 0,315 0,030 Suber : Hasil Perhitungan 1. Nilai Rata Rata: LogX = i = n i=1 2. Standart Deviasi Log x i n = 40,093 =2, Sd = (LogX i LogX ) 2 i = 0,315 n = 0, Koefisien Keencengan Cs = n (LogX i LogX ) 3 (n 1)(n 2)Sd 3 20 x 0,030 = (20 1)(20 2)0,129 3 = 0, Periode Ulang 2 tahun Log x = log x + k. S log x Log x = 2,005 + (-0,132. 0,129) Log x = 1,988 x= 97,20 5. Periode Ulang 5 tahun Log x = log x + k. S log x Log x = 2,005 + (0,780. 0,129) Log x = 2,105 x = 127,39 6. Periode Ulang 10 tahun Log x = log x + k. S log x Log x = 2,005 + (1,336. 0,129)

62 43 Log x = 2,177 x = 150, Metode Distribusi Gubel 4.4 Perhitungan Distribusi Gubel dapat dilihat pada Tabel Tabel 4.4 Perhitungan Distribusi Gubel No Xi Xi - X rt (Xi - X rt) 2 (Xi - X rt) , , , , , , , , , ,30 858, , ,30 372, , ,30 204, , ,30 18,49 79, ,30 5,29 12, ,70 7,29-19, ,70 75,69-658, ,70 216, , ,70 216, , ,70 349, , ,70 515, , ,70 712, , ,70 767, , ,70 767, , ,70 942, , , , , , , ,293 julah , ,12 Ratarata 105,7 Suber : Hasil Perhitungan Yn = 0,5236 (Tabel 2.2)

63 44 Sn = 1,0628 (Tabel 2.3) 1. Standart Deviasi S = n i=1 (x x )² n 1 S = 23286,2 19 = 35, Periode Ulang 2 Tahun Y T=2 = ln [ln ( Tr Tr 1 )] = ln [ln ( )] = X T=2 =x + yt yn Sd sn = 105, x 35,008 1,0628 = 100,54 Periode ulang 5 tahun Y T=5 = ln [ln ( Tr Tr 1 )] = ln [ln ( )] = 1.51 X T=5 =x + yt yn S sn = , ,0628 = 138,19 Periode ulang 10 tahun Y T=10= ln [ln ( Tr Tr 1 )] = ln [ln ( )] = 2,25 x 35,008

64 45 X T=10=x + yt yn S sn = , x 35,008 1,0628 = 162,56 Dari hasil perhitungan paraeter dasar statistik yang telah diperoleh, selanjutnya dilakukan perhitungan persyaratan paraeter dari asing-asing jenis frekuensi dengan rincian sebagai berikut: 1. Frekuensi distribusi Noral Cs = 1,43 Ck = 5,36 2. Frekuensi Distribusi Log Noral Cs = Cv 2 +3Cv = 0, (3 x 0,331) = 1,03 Ck = Cv⁸ + 6Cv⁶ + 15Cv⁴ +16Cv² + 3 = 0,331⁸ + (6 x 0,331⁶) + (15 x 0,331⁴) + (16 x 0,331²) + 3 = 4,94 3. Frekuensi Distribusi Gubel Cs = 1,43 Ck = 5,39 Dari Tabel 4.5 dapat diketahui distribusi yang eenuhi syarat dan dapat digunakan pada tugas akhir ini adalah Log Pearson Tipe III. Selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.5 Tabel 4.5 Peilihan Distribusi Yang sesuai No Distribusi Persyaratan Hasil Hitungan keterangan 1 Noral Cs 0 1,43 tidak Ck 3 5,36 diteria 2 Log Noral Cs = Cv³+3Cv 1,03 Ck = Cv⁸ + 6Cv⁶ + 15Cv⁴ +16Cv² + 3 4,94 tidak diteria

65 46 3 Gubel Lanjutaan Tabel 4.5 Cs = 1,14 1,43 Ck = 5,4 5,36 4 log pearson III Selain dari nilai diatas/flexibel Suber : Hasil Perhitungan Uji Kecocokan Distribusi Probablitas tidak diteria Diteria Ada dua cara yang dipilih untuk enguji apakah jenis distribusi frekuensi yang dipilih sesuai dengan data yang ada, yaitu uji Chi-Kuadrat dan Sirnov Kologorof Uji Frekuensi Distribusi dengan Metode Chi Kuadrat Uji Chi Kuadrat diaksudkan untuk enentukan apakah jenis frekuensi distribusi yang telah dipilih ( Frekuensi distribusi Log Pearson Tipe III) dapat ewakili dari distribusi statistik sapel data yang dianalisis. Frekuensi Distribusi Log Pearson Tipe III Julah data (n) = 20 Julah kelas (G) = 1 + 3,322 log (n) = 1 + 3,322 log (20) = 5,322 5 Menentukan derajat kebebasan (dk) = G-(P+1) = = 2 Berdasarkan peluang data pengaatan dijadikan 5 sub kelopok dengan interval peluang (P) = 1/G =1/5 = 0,20 1. Sub grup 1 : P 0,20 2. Sub grup 2 : 0,20 < P 0,40 3. Sub grup 3 : 0,40 < P 0,60 4. Sub grup 4 : 0,60 < P 0,80 5. Sub grup 5 : P > 0,80 Syarat Nilai X 2 yang diperoleh harus lebih kecil dari nilai X 2 Cr (Chi kuadrat kritis), untuk suatu derajat nyata tertentu, yang sering di abil 5% derajat kebebasan. Persaaan dasar yang digunakan dala etoda distribusi Log Pearson Tipe III adalah

66 47 Xt = x + k.sd Untuk harga k dapat dilihat pada Tabel 4.6 didapat nilai sebagai berikut : Tabel 4.6 Variabel reduksi Koefisien (k) Periode Ulang ( Tahun ) Peluang k 1,001 0,999-3,05 1,005 0,995-2,58 1,010 0,990-2,33 1,050 0,950-1,64 1,110 0,900-1,28 1,25 0,800-0,84 1,33 0,750-0,67 1,43 0,700-0,52 1,67 0,600-0,25 2 0, ,5 0,400 0,25 3,33 0,300 0,52 4 0,250 0,76 5 0,200 0, ,100 0, ,050 0, ,020 0, ,010 0, ,005 0, ,002 0,84 Suber ; Soewarno Berdasarkan persaaan garis lurus : Xt = 2,005 + k. 0,129 Untuk P = 1,00 Xt = 2, ,05. 0,129 = 1,612 Untuk P = 0,80 Xt = 2, ,84. 0,129 = 1,896 Untuk P = 0,60 Xt = 2, ,25. 0,129 = 1,972 Untuk P = 0,40 Xt = 2, ,25. 0,129 = 2,037 Untuk P = 0,20 Xt = 2, ,84. 0,129 = 2,113

67 48 Selanjutnya perhitungan Uji Chi Kuadrat distribusi Log Pearson Tipe III sebagai berikut: 1. Julahkan data pengaatan Oi tiap-tiap sub-grup (kelas) 2. Julahkan data dari persaaan distribusi yang digunakan Ei = ( n ) Julah Grup = ( 20 5 ) Ei = 4 3. ( Ei Oi ) ² = ( 4 5 ) ²= 0,25 Ei 4 Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.8 Tabel 4.7 Perhitungan Uji Chi Kuadrat Peringkat () xi P = /(n+1) OI OI 1 2,312 4,76% 2 2,207 9,52% 3 2,170 14,29% 4 2,130 19,05% 5 2,097 23,81% 6 2,079 28,57% 7 2,041 33,33% 8 2,033 38,10% 9 2,013 42,86% 10 1,987 47,62% 11 1,959 52,38% 12 1,959 57,14% 13 1,940 61,90% 4 x < 2, ,037 < x < 2,113 1,972 < x < 2,037 1,896 < x < 1,972

68 ,919 66,67% 15 1,898 71,43% 16 1,892 76,19% 17 1,892 80,95% 18 1,875 85,71% 19 1,845 90,48% 20 1,845 95,24% Σ 40,093 X rata 2,005 S 0, Suber : Hasil Perhitungan 5 X < 1,896 Tabel 4.8 Batas Sub Klopok Chi Kuadrat no nilai batas Oi Ei (Oi - Ei) 2 (Oi Ei)² Ei 1 x< 1, ,25 2 1,896 < x< 1, ,25 3 1,972 < x< 2, ,25 4 2,037 < x< 2, ,25 5 x > 2, ,00 Julah Data ,00 Suber : Hasil Perhitungan Kesipulan x 2 = 1. Dengan (dk) = 2 dan α = 5% Nilai x 2 Cr = 5,991 di dapat dari Tabel 2.6, jadi x 2 Cr >x 2 sehingga distribusi peluang dapat diteria.

69 Uji Distribusi dengan Metode Sirnov Kologorov Uji Sirnov Kologorov sering juga disebut uji kecocokan non paraetik, karena pengujiannya tidak enggunakan fungsi distribusi tertentu. Dari hasil analisa distribusi digunakan distribusi Log Pearson Tipe III. 1. Dari Tabel 4.3 didapat data hujan tahun 2008 dengan tinggi hujan 205 didapat : (peringkat/no rangking) = 1 n (julah data) = 20 x = 2,005 Dengan ruus peluang : P(X) = = 1 = 0,048 n Besarnya P(X<) didapat dengan ruus : P = 1 P(X) = 1 0,048 = 0, Nilai f(t) dapat dicari dengan ruus: f(t) = log Rax Logx ) sd = 2, ,129 = 2,38 4. Besarnya peluang teoritis P(X<) dicari enggunakan Tabel 4.9 wilayah luas di bawah kurva noral dari nilai f(t). Dari tabel 4.9 dengan nilai f(t) = 2,38 Sehingga besarnya P (X<) = 0,9913 Nilai D dapat dicari dengan ruus D = P(X<) P (X<) = 0,952 0,9913 = 0,039 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada Tabel 4.11

70 51 Tabel 4.9 Wilayah luas Dibawah Kurva Noral 1,00 0,0000 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07 0,08 0,0900-3,4 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0003 0,0002-3,3 0,0005 0,0005 0,0005 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004 0,0004 0,0003-3,2 0,0007 0,0008 0,0006 0,0006 0,0006 0,0006 0,0006 0,0005 0,0005 0,0005-3,1 0,0010 0,0009 0,0009 0,0009 0,0008 0,0008 0,0008 0,0008 0,0007 0,0007-3,0 0,0013 0,0013 0,0013 0,0012 0,0012 0,0011 0,0011 0,0011 0,0010 0,0010-2,9 0,0019 0,0018 0,0018 0,0017 0,0016 0,0016 0,0015 0,0015 0,0014 0,0014-2,8 0,0026 0,0025 0,0025 0,0023 0,0022 0,0022 0,0021 0,0021 0,0020 0,0019-2,7 0,0036 0,0034 0,0033 0,0032 0,0030 0,0030 0,0029 0,0028 0,0027 0,0026-2,6 0,0047 0,0045 0,0044 0,0043 0,0040 0,0040 0,0039 0,0038 0,0037 0,0036-2,5 0,0062 0,0060 0,0059 0,0057 0,0055 0,0054 0,0052 0,0051 0,0049 0,0048-2,4 0,0082 0,0080 0,0078 0,0075 0,0073 0,0071 0,0069 0,0068 0,0066 0,0064-2,3 0,0107 0,0104 0,0102 0,0099 0,0096 0,0094 0,0091 0,0089 0,0087 0,0084-2,2 0,0139 0,0136 0,0132 0,0129 0,0125 0,0122 0,0119 0,0116 0,0113 0,0110-2,1 0,0179 0,0174 0,0170 0,0166 0,0162 0,0158 0,0154 0,0150 0,0146 0,0143-2,0 0,0228 0,0222 0,0217 0,0212 0,0207 0,0202 0,0197 0,0192 0,0188 0,0183-1,9 0,0287 0,0281 0,0274 0,0268 0,0262 0,0256 0,0250 0,0244 0,0239 0,0233-1,8 0,0359 0,0352 0,0344 0,0336 0,0329 0,0322 0,0314 0,0307 0,0301 0,0294-1,7 0,0446 0,0436 0,0427 0,0418 0,0409 0,0401 0,0392 0,0384 0,0375 0,0367-1,6 0,0548 0,0537 0,0526 0,0516 0,0505 0,0495 0,0485 0,0475 0,0465 0,0455-1,5 0,0668 0,0655 0,0643 0,0630 0,0618 0,0606 0,0594 0,0582 0,0571 0,0559-1,4 0,0808 0,0793 0,0778 0,0764 0,0749 0,0735 0,0722 0,0708 0,0694 0,0681-1,3 0,0968 0,0951 0,0934 0,0918 0,0901 0,0885 0,0869 0,0853 0,0838 0,0823-1,2 0,1151 0,1131 0,1112 0,1093 0,1075 0,1056 0,1038 0,1020 0,1003 0,0985-1,1 0,1357 0,1335 0,1314 0,1292 0,1271 0,1251 0,1230 0,1210 0,1190 0,1170-1,0 0,1587 0,1562 0,1539 0,1515 0,1492 0,1469 0,1446 0,1423 0,1401 0,1379-0,9 0,1841 0,1814 0,1788 0,1762 0,1736 0,1711 0,1685 0,1660 0,1635 0,1611-0,8 0,2119 0,2090 0,2061 0,2033 0,2005 0,1977 0,1949 0,1922 0,1894 0,1867-0,7 0,2420 0,2389 0,2358 0,2327 0,2296 0,2266 0,2236 0,2206 0,2177 0,2148-0,6 0,2743 0,2709 0,2676 0,2643 0,2611 0,2578 0,2546 0,2514 0,2483 0,2451-0,5 0,3085 0,3050 0,3015 0,2981 0,2946 0,2912 0,2877 0,2843 0,2810 0,2776-0,4 0,3446 0,3409 0,3372 0,3336 0,3300 0,3264 0,3228 0,3192 0,3156 0,3121-0,3 0,3821 0,3783 0,3745 0,3707 0,3669 0,3632 0,3594 0,3557 0,3520 0,3483-0,2 0,4207 0,4168 0,4129 0,4090 0,4052 0,4013 0,4364 0,3936 0,3897 0,3859-0,1 0,4602 0,4562 0,4522 0,4483 0,4443 0,4404 0,4761 0,4325 0,4286 0,4247 0,0 0,5000 0,4960 0,4920 0,4880 0,4840 0,4801 0,4761 0,4721 0,4681 0,4641 0,0 0,5000 0,5080 0,5080 0,5120 0,5160 0,5199 0,5239 0,5279 0,5319 0,5359 0,1 0,5398 0,5438 0,5478 0,5517 0,5557 0,5596 0,5636 0,5675 0,5714 0,5753 0,2 0,5793 0,5832 0,5871 0,5910 0,5948 0,5987 0,6026 0,6064 0,6103 0,6141 0,3 0,6179 0,6217 0,6255 0,6293 0,6331 0,6368 0,6404 0,6443 0,6480 0,6517 0,4 0,6554 0,6591 0,6628 0,6664 0,6700 0,6736 0,6772 0,6808 0,6844 0,6879 0,5 0,6915 0,6950 0,6985 0,7019 0,7054 0,7088 0,7123 0,7157 0,7190 0,7224 0,6 0,7257 0,7291 0,7324 0,7357 0,7389 0,7422 0,7454 0,7486 0,7517 0,7549 0,7 0,7580 0,7611 0,7642 0,7673 0,7704 0,7734 0,7764 0,7794 0,7823 0,7852

71 52 Lanjutan Tabel 4.9 0,8 0,7881 0,7910 0,7939 0,7967 0,7995 0,8023 0,8051 0,8078 0,8106 0,8133 0,9 0,8159 0,8186 0,8212 0,8238 0,8264 0,8289 0,8315 0,8340 0,8365 0,8389 1,0 0,8413 0,8438 0,8461 0,8485 0,8508 0,8531 0,8554 0,8577 0,8599 0,8621 1,1 0,8643 0,8665 0,8686 0,8708 0,8729 0,8749 0,8770 0,8790 0,8810 0,8830 1,2 0,8849 0,8869 0,8888 0,8907 0,8925 0,8944 0,8962 0,8980 0,8997 0,9015 1,3 0,9032 0,9049 0,9066 0,9082 0,9099 0,9115 0,9131 0,9147 0,9162 0,9177 1,4 0,9192 0,9207 0,9222 0,9236 0,9251 0,9265 0,9278 0,9292 0,9306 0,9319 1,5 0,9332 0,9345 0,9357 0,9370 0,9382 0,9394 0,9406 0,9418 0,9429 0,9441 1,6 0,9452 0,9463 0,9474 0,9484 0,9495 0,9505 0,9515 0,9525 0,9535 0,9545 1,7 0,9554 0,9564 0,9573 0,9582 0,9591 0,9599 0,9608 0,9616 0,9625 0,9633 1,8 0,9641 0,9649 0,9656 0,9664 0,9671 0,9678 0,9686 0,9693 0,9699 0,9706 1,9 0,9713 0,9719 0,9726 0,9732 0,9738 0,9744 0,9750 0,9756 0,9761 0,9767 2,0 0,9772 0,9778 0,9783 0,9788 0,9791 0,9798 0,9803 0,9808 0,9812 0,9817 2,1 0,9821 0,9826 0,9830 0,9834 0,9838 0,9842 0,9846 0,9850 0,9854 0,9857 2,2 0,9861 0,9864 0,9868 0,9871 0,9875 0,9878 0,9881 0,9884 0,9887 0,9890 2,3 0,9893 0,9896 0,9696 0,9901 0,9904 0,9906 0,9909 0,9911 0,9913 0,9916 2,4 0,9918 0,9920 0,9922 0,9925 0,9927 0,9929 0,9931 0,9932 0,9934 0,9936 2,5 0,9938 0,9940 0,9941 0,9943 0,9945 0,9946 0,9948 0,9949 0,9951 0,9952 2,6 0,9953 0,9955 0,9956 0,9957 0,9959 0,9960 0,9961 0,9962 0,9963 0,9964 2,7 0,9965 0,9966 0,9967 0,9968 0,9969 0,9970 0,9971 0,9972 0,9973 0,9974 2,8 0,9974 0,9975 0,9976 0,9977 0,9977 0,9978 0,9979 0,9979 0,9980 0,9981 2,9 0,9981 0,9982 0,9982 0,9983 0,9984 0,9984 0,9985 0,9985 0,9986 0,9986 3,0 0,9987 0,9987 0,9987 0,9988 0,9988 0,9989 0,9989 0,9989 0,9990 0,9990 3,1 0,9990 0,9991 0,9991 0,9991 0,9992 0,9992 0,9992 0,9993 0,9993 0,9993 3,2 0,9993 0,9993 0,9994 0,9994 0,9994 0,9994 0,9994 0,9996 0,9995 0,9995 3,3 0,9995 0,9995 0,9995 0,9996 0,9996 0,9996 0,9996 0,9996 0,9996 0,9997 3,4 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9997 0,9998 Tabel 4.10 Nilai Kritis Do Uji Sirnov Kologorov n Derajat Kepercayaan 0,20 0,10 0,05 0,01 5 0,45 0,51 0,56 0, ,32 0,37 0,41 0, ,27 0,30 0,34 0,4 20 0,23 0,26 0,29 0, ,21 0,24 0,27 0, ,19 0,22 0,24 0, ,18 0,20 0,23 0,27

72 53 Lanjutan Tabel ,17 0,19 0,21 0, ,16 0,18 0,20 0, ,15 0,17 0,19 0,23 1,07 1,22 1,36 1,63 N > 50 N 0,5 N 0,5 N 0,5 N 0,5 Suber : Babang Triatodjo Tabel 4.11 Perhitungan Uji Sirnov Kologorov Log Pearson Tipe III LogR P = /(n+1) P(X<) f(t) P'(X) P'(X<) D 1 2,312 0,048 0,952 2,38 0,0087 0,9913 0, ,207 0,095 0,905 1,57 0,0582 0,9418 0, ,170 0,143 0,857 1,29 0,0985 0,9015 0, ,130 0,190 0,810 0,98 0,1635 0,8365 0, ,097 0,238 0,762 0,72 0,2358 0,7642 0, ,079 0,286 0,714 0,58 0,2810 0,7190 0, ,041 0,333 0,667 0,29 0,3859 0,6141-0, ,033 0,381 0,619 0,22 0,4129 0,5871-0, ,013 0,429 0,571 0,06 0,4761 0,5239-0, ,987 0,476 0,524-0,14 0,5557 0,4443-0, ,959 0,524 0,476-0,35 0,6368 0,3632-0, ,959 0,571 0,429-0,35 0,6368 0,3632-0, ,940 0,619 0,381-0,51 0,6950 0,3050-0, ,919 0,667 0,333-0,66 0,7454 0,2546-0, ,898 0,714 0,286-0,83 0,7967 0,2033-0, ,892 0,762 0,238-0,87 0,8078 0,1922-0, ,892 0,810 0,190-0,87 0,8078 0,1922 0, ,875 0,857 0,143-1,01 0,8438 0,1562 0, ,845 0,905 0,095-1,24 0,8925 0,1075 0, ,845 0,952 0,048-1,24 0,8925 0,1075 0,060 Σ 40,09 Dax 0,060 X rata 2,005 Do 0,29 Sd 0,129 Suber : Hasil Perhitungan Dari perhitungan nilai D, pada Tabel 4.11 enunjukkan nilai D ax = 0,060

73 54 Do = Didapat dari Tabel 4.10 dengan derajat kebebasan 5% dan 20 julah data, yaitu sebesar = 0.29 Syarat : Dax < Do, 0,060 < 0,29, aka persaaan distribusi Log Pearson Tipe III dapat diteria Kesipulan Analisa Frekuensi Dari perhitungan uji kecocokan Chi Kuadrat dan Sirnov Kologorov di atas, aka dapat dihasilkan rekapitulasi seperti yang tapak pada Tabel Tabel 4.12 Kesipulan Uji Kecocokan Chi Kuadrat dan Uji Sirnov Kologorov Jenis Distribusi Log Pearson Tipe III Uji Chi Kuadrat Uji Sirnov Kologorov Xh² X²kr Ket Daks Do Ket 1 < 5,991 OK 0,060 < 0,29 OK Suber : Hasil Perhitungan Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang Untuk perhitungan curah hujan periode ulang digunakan distribusi Log Pearson Tipe III. Paraeter statistik yang didapat dari perhitungan Tabel 4.3 distribusi tersebut adalah Julah data (n) = 20 Nilai Rata-rata = 2,005 Standar deviasi = 0, Berdasarkan Tabel 4.3 didapat Cs : 0, Hitung nilai k Nilai k dihitung berdasarkan nilai Tr dan nilai Cs, didapat untuk Tr = 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun dan Cs = 0,808 pada Tabel 2.5 didapat nilai k 2 = -0,132 ; k 5 = 0,780; k 10 = 1,336 Hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun R 2 = x +K.sd = 2,005 + (-0,132).(0,129) = 1,988

74 55 Jadi, R 2 = antilog z 2 = 97,20 Hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun R 5 = x +K.sd = 2,005 + (0,780).(0,129) = 2,105 Jadi, R 2 = antilog z 2 = 127,39 Hujan rencana dengan periode ulang 5 tahun R 10 = x +K.sd = 2,005 +(1,336).(0,129) = 2,177 Jadi, R 2 = antilog z 2 = 150,23 Berikut rekapitulasi perhitungan curah hujan rencana untuk periode ulang 2, 5 dan 10 tahun pada tabel Tabel 4.13 Perhitungan Curah Hujan Periode Ulang Periode Ulang Cs k Log Xrata Slogx Log x R () 2-0,132 1,988 97,20 5 0, ,780 2,005 0,129 2, , ,336 2, ,23 Suber : Hasil Perhitungan Analisa Debit Banjir Rencana Koefisien Pengaliran (C) Perhitungan keofisien pengaliran berdasarkan luas daerah tangkapan hujan dan tata guna lahan.sehingga nilai koefisien pengaliran dapat dilihat pada Tabel 2.9. Nilai koefisien pengaliran (C) yang diabil untuk beberapa tata guna lahan sebagai berikut : Bangunan = 0,3 (Tabel 2.8) Paving = 0,5 (Tabel 2.8) Berikut erupakan untuk perhitungan C gabungan ST4-7 Diketahui : Bangunan = 0,00060 k 2 C1 = 0,3

75 56 Paving = 0,00023 k 2 C2 = 0,5 C gabungan = A ic i A = (0,00060x0,3)+(0,00023x0,5) 0,0006+0,00023 = 0,36 Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lapiran Perhitungan Waktu Aliran Perhitungan waktu konsentrasi pada kawasan Peruahan Griya Petra eliputi perhitungan waktu aliran air pada atap peruahan (t 0), perhitungan waktu aliran pada saluran (t f) dan pada perhitungan waktu pengalaliran air pada titik yang dituju (t c) disebut juga waktu konsentrasi Perhitungan t 0, t c dan t f Pada kawasan peruahan Griya Petra terdiri dari beberapa peruahan yang eliki luasan berbeda. Asusi yang digunakan untuk estiasi nilai adalah jalan paving dengan nilai s 0=0,002 n d=0,02 (Tabel 2.9) 1. Perhitungan nilai t 0 untuk Saluran ST4 7 Diketahui : Saluran = ST4-7 Jarak titik terjauh - Banguan (L0) = 10 - Paving (L0) = 3 Panjang saluran (L) = 76,4 n d = 0,02 perukaan licin dan kedap air ( lihat pada tabel 2.9) Keiringan Lahan = 0,002 Panjang Saluran = 76,4 (data Lapangan) t 0 Bangunan = 1,44( ndxi 0 1 s2 0,467 ) = 1,44( 0,02x10 1 0,0022 0,467 )

76 57 t 0 Jalan = 1,44( ndxi 0 1 s2 0,467 ) = 2,898 enit = 1,44( 0,02x3 = 0,965enit 0,467 1) 0, Perhitungan t f t f 3. Perhitungan t c = = L saluran v saluran 76,4 0,272x60 = 4,689 enit t c = t 0 + t f = 2, ,689 = 7,58 enit = 0,126 ja Intensitas Hujan Rencana (I) Intensitas hujan periode ulang 5 tahun ini enggunakan ruus Mononobe. I = R x (24 tc )2/3 dihitung Diana : I : Intensitas hujan (/ja) tc : Laanya waktu konsentrasi dari hulu ke bagian titik tinjau (ja) R24 : Curah hujan aksiu harian (/ja) (Suber: Suripin, 2004) Contoh perhitungan I ST 4-7 I = R x (24 tc )2/3 I = 127,39 24 I = 175,29 x ( 24 0,126 )2/3

77 Perhitungan Debit Banjir Rencana Untuk kawasan kecil seperti peruahan Griya Petra untuk enghitung debit banjir rencana enggunakan etode rasional. Contoh perhitungan sebagai berikut dengan Intensitas periode ulang 5 tahun : 1. Saluran ST4-7 A = 0,00083 k 2 C = 0,36 I = 175,29 Q = 0,278. C. I. A = 0,278. 0,36.175,29. 0,00083 = 0,014 3 /dt 4.2 Analisis Hidrolika Pada analisis hidrolika akan dilakukan perhitungan yang bertujuan untuk engetahui kapasitas saluran yang ada dala eneria debit rencana periode ulang 2 tahun 5 tahun 10 tahun. Pada tugas akhir ini saluran drainase yang ada berbentuk persegi Evaluasi Diensi Saluran pada Kawasan Peruahan Berikut erupakan contoh perhitungan diensi untuk saluran ST 1-2. Untuk saluran berpenapang segiepat. debit periode ulang 5 tahun (Q 5) Q hidrologi = 0,013 3 /dt h = 0,17 s = 0,0004 n = 0,014 (sal.beton) Luas Penapang (A) = b x h = b x 0,17 = 0,017b 2 Penapang basah (P) = b + 2h = b + (2x0,17) = b + 0,34 Jari jari hidrolis (R) = A P

78 59 = 0,017b b+0,34 Kecepatan Aliran (v) = 1 n x R 2 3 x S 1 2 Q = v x A = 1 n x R 2 3 x S 1 2 x b x h = 1 0,014 2 o,17 b x ( ) 3 x 0, b+0, b.0,17 0,013 = x ( ) 3 x 0, x b x 0,17 0,014 b+ 0,32 b = 0,3 B eksisting < b rencana ( Meluber) Hasil Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada lapiran Perhitungan Diensi Saluran Kawasan Glugu Perhitungan diensi saluran luar kawasan peruahan sebagai berikut : 1. Perhitungan tc enggunakan ruus Kiprich : 0,87 x L2 tc = ( 1000 x s )0,385 Keterangan : tc L s tc = ( : waktu konsentrasi (ja) : panjang lintasan air dari titik terjauh sapai titik yang ditinjau (k) : keiringan rata-rata daerah lintasan air 0,87 x 0, x 0,0002 )0,385 = 0,4128 ja 2. Perhitungan Intensitas enggunakan periode ulang 5 tahun I = R x (24 tc )2/3

79 60 I = 127,39 24 I = 79,58 3. Perhitungan Debit x ( 24 0,4128 )2/3 A = 0,065 k 2 C = 0,45 (Tabel 2.8) Q = 0,278 x C x I x A = 0,278. 0,3. 79,58. 0,065 = 0,434 3 /dt 4. Perencanaan diensi saluran Kawasan Glugu Q hidrologi = 0,434 3 /dt n = 0,014 (sal.beton) bila b = 2,5h Luas Penapang (A) = b x h = 2,5h x h = 2,5h 2 Penapang basah (P) = b + 2h = 2,5h + 2h = 4,5h Jari jari hidrolis (R) = A P = 2,5h² 4,5h = 1 2 h Kecepatan Aliran (v) = 1 n x R 2 3 x I 1 2 b = 2,5h = 2,5 x (0,6) = 1,5 Q = v x A = = 1 n x R 2 3 x S 1 2 x b x h 2 1 x 0,014 (1 h) 3 x I ,434 = x 0,014 (0,5h)2 3 x s 1 2 x 2,5h x h Dicoba h = 0,6

80 61 1 0,434 = x 0,014 (0,5h)2 3 x I 1 2 x 2,5h x h 1 = x (0,5 x 0,014 0,6)2 3 x I 1 2 x 2,5(0,6) x 0,6 I = 0,0002 Didapat I = 0, ,434 = x 0,014 (0,5h)2 3 x 0, x 2,5h x h h 1 = x (0,5 x h) 2 3 x 0, x 2,5h x h 0,014 = 0,6 Tabel 4.14 Perhitungan Diensi Naa Saluran S.kawasan Glugu h air () bsal () A () P () R () n s V (/dt) Q (³/dt) 0,6 1,5 0,895 2,694 0,332 0,014 0,0002 0,485 0,434 tc nt tc ja R24 I /ja C A (k) Q (³/dt) w b () () () H saluran 24,774 0, ,39 79,59 0,45 0,0654 0,434 0,9 1,50 1,50 Suber : Hasil perhitungan

81 62 Berikut adalah lokasi penepatan kola tapung dan saluran luar kawasan glugu, dapat dilihat pada gabar 4.3 Gabar 4.3 Lokasi Kola tapung dan saluran Luar kawasan Glugu

82 63 Gabar 4.4 Denah saluran Luar kawasan Glugu dengan Saluran Gajah Mada Gabar 4.5 Potongan Meanjang saluran Prier peruahan dengan Saluran Gajah Mada Gabar 4.6 Saluran Kawasan Glugu

83 Analisis Kola Tapung Pada kawasan peruahan Griya Petra, akan direncanakan sebuah kola tapung dan beberapa buah popa. Air dari kawasan peruahan seentara akan ditapung di kola dan perlahan akan dibuang ke saluran jalan Gajah Mada sesuai dengan debit yang d ijinkan. 1. Perhitungan diensi kola tapung dihitung dengan Q 5 tahun. Q sebelu ada peruahan Q = 0,278. C. I. A C = 0,3 (sebelu ada peruahan) A = 0,04129 k 2 (Lapiran Tabel Evaluasi Diensi Saluran) Q = 0,278. 0,3. 79,59. 0,04129 = 0,274 3 /dt Q 5 tahun sesudah ada peruahan Q = 0,305 3 /dt (Lapiran Tabel Evaluasi diensi Saluran) Q yang diijinkan asuk dala saluran Gajah Mada = 0,274 3 /dt (sebelu ada peruahan) Q yang harus ditahan dala kola tapung = Q 5 Sesudah peruahan Q 5 Sebelu peruahan = 0,305 3 /dt 0,274 3 /dt = 0,031 3 /dt Hujan diperhitungkan berlangsung 2 ja (td) Volue Kola Tapung = 0,305 x 2 x 60 x 60 = = Ukuran kola tapung ( sesuai kondisi lahan yang ada) B = 50 L = 50 H = 0,6 (sesuai tinggi air di saluran prier) w = 0,65 (total h = 1,25 ) Q yang harus di tahan dikola = 0,031 3 /dt = 0,031 x 2 x 60 x 60

84 65 = 223,2 3 = 225 = 225 = 0,09 50x50 = 0,20 (sebagai abang pintu) Pebuangan air kola tapung ke saluran Gajah Mada 1. Dengan enggunakan pintu Q yang diijinkan dibuang ke saluran Gajah Mada = 0,274 3 /dt Q pintu = C. bpt. t bukaan pintu 2g. h air 0,274 = 0,85. bpt. 0,6. 2.9,81.0,6 bpt = 0,5 Kontrol bukaan 0,274 = 0,85 x 0,5 x t x 2.9,81.0,6 t bukaan = 0,20 Volue air yang harus dibuang = 50 x 50 x 0,6 = Waktu yang diperlukan untuk ebuang air = ( ,274 ) = 5475 detik = 1,5 ja 2. Bila enggunakan popa kapasitas 0,2 3 /dt Waktu = ( ,2 ) = 7500 detik = 2,5 ja

85 66 Gabar 4.7 Denah Kola Tapung Gabar 4.8 Potongan Meanjang kola tapung dan saluran Gajah Mada

86 BAB V PENUTUP 5.1 Kesipulan Dari uraian secara uu dan perhitungan secara teknis pada bab-bab sebelunya dapat disipulkan bahwa : 1. Penyebab terjadinya genangan di peruahan Griya Petra adalah ketidak apuan beberapa ruas saluran untuk enapung debit, periode ulang 2 tahun ada (10 ruas saluran), periode ulang 5 tahun (26 ruas saluran) dan periode ulang 10 tahun (50 ruas saluran) dari 71 ruas saluran. 2. Dari hasil evaluasi aka diensi saluran yang ada, untuk debit periode ulang 2 tahun, 5 tahun dan 10 tahun, perlu adanya peeliharaan saluran 3. Dari hasil evaluasi aka perlu dilakukan redesign atau penyesuaian saluran. Selain redesign juga akan dilakukan perencanaan fasilitas drainase berupa kola tapung yang dilengkapi dengan siste pintu pebuangan dan siste popa agar air yang asuk ke saluran pebuang kota sesuai ketentuan peerintah Kabupaten Grobogan. 5.2 Saran Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan pada Tugas Akhir ini, terdapat beberapa saran yang bisa diadikan sebgai bahan pertibangan, antara lain sebgai berikut: 1. Untuk encegah terjadinya banjir / genangan pada kawasan peruahan Griya Petra Kecaatan Purwodadi Kabupaten Grobogan perlu dilakukan hal hal sebagai berikut : a. Perlu adanya penyesuaian diensi saluran seperti hasil evaluasi 67

87 68 b. Air hujan dari luar kawasan peruahan Griya Petra, agar tidak asuk ke kawasan peruahan, perlu di alirkan elalui saluran pebuang tersendiri.

88 DAFTAR PUSTAKA 1. Anggrahini Hidrolika Saluran Terbuka. CV Citra Media, Surabaya. 2. Soewarno. (1995). Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data Hidrologi. Bandung: Nova 3. Sofia, fifi Modul Drainase. Surabaya 4. Suripin, (2003). Siste Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan, Yogyakarta: Andi. 5. Triatodjo, B. (2010).Hidrologi Terapan, Yogyakarta: Beta Offset.

89 Halaan Ini Sengaja Dikosongkan

90 KE Ds NGEMBAK JL. GAJAH MADA KE Ds KURIPAN A ' ' NAMA MAHASISWA / NRP DOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Evaluasi Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Alien Fahlevi / Dr.Ir.Edijatno Ir.Bahid Tohary,M.Eng B E D C

91 ST2 - ST2' L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan ST1 - ST2 L.Saluran 57,20 A.Bangunan 500 A.Jalan 171,6 3 ST3 - ST2 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan , ,05 SP63 - SP64 L.Saluran 56,7 A.Bangunan A.Jalan 170,1 ST4 - ST7 L.Saluran 76,35 A.Bangunan 600 A.Jalan 229,05 2 2' ST6 - ST7 L.Saluran 52 A.Bangunan 600 A.Jalan 156 ST7 - ST8 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan ST2' - ST8 23 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan 69 ST5 - ST2' L.Saluran 40,35 A.Bangunan 400 A.Jalan 121,05 SS8 - SS9 L.Saluran 112,3 A.Bangunan 1280 A.Jalan 336,9 SS9 - SS63 L.Saluran 157,5 A.Bangunan 1004 A.Jalan 282,5 A.Jalan 9 5 KOLAM TAMPUNG SS48 - SS49 L.Saluran 50,2 A.Bangunan 600 A.Jalan 150,6 SS49 - SS51 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan SS51 - SS52 L.Saluran 60 A.Bangunan 700 A.Jalan 180 SS52 - SS54 L.Saluran 79,2 A.Bangunan A.Jalan 237,6 SS62 - SS63 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan SS57 - ST62 L.Saluran 21,4 A.Bangunan 323 A.Jalan 64,2 SS56 - SS57 L.Saluran 31 A.Bangunan A.Jalan 93 8 SS46 - ST57 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan ST10 - ST11 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235,35 SS40 - SS41 L.Saluran 82,5 A.Bangunan 960 A.Jalan 247,5 SS41 - SS9 L.Saluran 6 A.Bangunan SS11 - SS40 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan SS13 - SS11 L.Saluran 26 A.Bangunan A.Jalan 78 SS54 - SS62 L.Saluran 33,1 A.Bangunan 360 A.Jalan 99,3 62 ST38 - ST39 L.Saluran 79,9 A.Bangunan 960 A.Jalan 239,7 SS39 - SS41 L.Saluran 26 A.Bangunan A.Jalan 78 ST55 - ST56 L.Saluran 48,5 A.Bangunan 730 A.Jalan 144,5 ST45 - ST46 L.Saluran 79,2 A.Bangunan 1276 A.Jalan 237,6 12 SS15 - SS13 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan SS37 - SS39 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan ST59 - ST61 L.Saluran 60,4 A.Bangunan 803 A.Jalan 181,2 14 SS17 - SS15 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan SS27' - SS28 L.Saluran 24,5 A.Bangunan A.Jalan 73,5 SS28 - SS31 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan SS31 - SS33 L.Saluran 27,1 A.Bangunan A.Jalan 81,3 SS33 - SS35 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan ST47 - ST48 L.Saluran 22,5 A.Bangunan A.Jalan 67,5 ST47 - ST49 L.Saluran 85 A.Bangunan 600 A.Jalan 255 ST50 - ST51 L.Saluran 23 A.Bangunan A.Jalan 69 ST50 - ST52 L.Saluran 85 A.Bangunan 700 A.Jalan 255 ST53 - ST54 L.Saluran 31 A.Bangunan A.Jalan 93 ST58 - ST60 L.Saluran 61,5 A.Bangunan 760 A.Jalan 184,5 SS61 - SS56 SS60 - SS61 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan 6 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan ST44 - ST45 L.Saluran 114 A.Bangunan 742 A.Jalan ST30 - ST31 L.Saluran 84,4 A.Bangunan 960 A.Jalan 253,2 ST43 - ST44 L.Saluran 110,5 A.Bangunan A.Jalan 331,5 ST34 - ST35 L.Saluran 84,4 A.Bangunan 960 A.Jalan 253,2 20 ST22 - ST23 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235, ST12 - ST13 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235,35 6 ST38 - SS40 L.Saluran 26,1 A.Bangunan A.Jalan 78,3 55 ST14 - ST15 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235, ST27 - ST27' 73, ,12 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan ST32 - ST33 L.Saluran 84,4 A.Bangunan 960 A.Jalan 253,2 22 ST42 - ST43 L.Saluran 111 A.Bangunan 1276 A.Jalan 333 ST24 - ST29 L.Saluran 112,8 A.Bangunan 920 A.Jalan 338,4 SS19 - SS17 SS21 - SS19 SS23 - SS21 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan 6 L.Saluran A.Bangunan A.Jalan L.Saluran A.Bangunan A.Jalan 6 27' Saluran SS35 - SS37 L.Saluran 25 A.Bangunan A.Jalan ST18 - ST19 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235,35 ST16 - ST17 18 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235, ST20 - ST21 L.Saluran 78,45 A.Bangunan 931,37 A.Jalan 235,35 SS36 - SS37 L.Saluran 84,4 A.Bangunan 960 A.Jalan 253, ST29 - ST28 L.Saluran 84,4 A.Bangunan 960 A.Jalan 253,2 ST26 - ST36 L.Saluran 6 A.Bangunan A.Jalan L.Saluran A.Bangunan A.Jalan ST25-ST26 168, , JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER JUDUL TUGAS AKHIR Evaluasi Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah NAMA MAHASISWA / NRP Alien Fahlevi / DOSEN PEMBIMBING Dr.Ir.Edijatno Ir.Bahid Tohary,M.Eng NAMA GAMBAR SKEMA JARINGAN

92 KE Ds NGEMBAK JL. GAJAH MADA KE Ds KURIPAN A ' ' JUDUL TUGAS AKHIR NAMA MAHASISWA / NRP DOSEN PEMBIMBING NAMA GAMBAR JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Evaluasi Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah Alien Fahlevi / Dr.Ir.Edijatno Ir.Bahid Tohary,M.Eng SALURAN GAJAH MADA SALURAN GAJAH MADA B SALURAN LUAR KAWASAN GLUGU KOLAM TAMPUNG E D C

93 RUMAH POMPA SALURAN GAJAH MADA JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DANPERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER JUDUL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH NAMA GAMBAR SALURAN PRIMER , DENAH KOLAM TAMPUNG NAMA MAHASISWA / NRP ,00 ALIEN FAHLEVI / DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Edijatno, CES., DEA. Ir. Bahid Tohary, M.Eng. SKALA GAMBAR 1 : 100 NO. GAMBAR JML GAMBAR DENAH KOLAM TAMPUNG SKALA 1 : 100 KETERANGAN

94 RUMAH POMPA PINTU AIR SALURAN PRIMER PERUMAHAN JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DANPERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER w = SALURAN GAJAH MADA JUDUL TUGAS AKHIR h = EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN JAWA TENGAH POTONGAN MEMANJANG KOLAM TAMPUNG SKALA 1 : NAMA GAMBAR DENAH KOLAM TAMPUNG NAMA MAHASISWA / NRP SALURAN LUAR KAWASAN GLUGU SALURAN TEPI JALAN GAJAH MADA SALURAN KAWASAN GLUGU SALURAN GAJAH MADA 0.5 ALIEN FAHLEVI / DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Edijatno, CES., DEA. Ir. Bahid Tohary, M.Eng SKALA GAMBAR DENAH SALURAN LUAR KAWASAN GLUGU SKALA 1 : 100 POTONGAN MEMANJANG SALURAN KAWASAN GLUGU SKALA 1 : : NO. GAMBAR JML GAMBAR KETERANGAN POTONGAN MELINTANG SALURAN KAWASAN GLUGU SKALA 1 : 100

95 JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI S1 LINTAS JALUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER JUDUL TUGAS AKHIR EVALUASI SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRIYA PETRA KOTA PURWODADI KABUPATEN GROBOGAN NAMA GAMBAR LONG SECTION NAMA MAHASISWA / NRP 82,5 ALIEN FAHLEVI / DOSEN PEMBIMBING Dr. Ir. Edijatno, CES., DEA. Ir. Bahid Tohary, M.Eng SKALA GAMBAR NO.GAMBAR JML GAMBAR KETERANGAN

96 Alien Fahlevi, Penulis dilahirkan di Searang 4 Mei 1993, erupakan anak pertaa dari 2 bersaudara. Penulis telah enepuh pendidikan foral di TK Muhaadiyah (Godong), SDN Penawangan 1 (Penawangan), SMP Negeri 1 Penawangan (Penawangan), SMA Negeri 1 Godong. Setelah lulus dari SMA Negeri 1 Godong, penulis elanjutkan studi di Jurusan Diploa III Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro pada tahun Keudian setelah lulus dari Diploa III Teknik Sipil Undip, penulis engikuti ujian asuk Progra S1 Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil FTSP-ITS dan diteria di Progra S1 Lintas Jalur Jurusan Teknik Sipil FTSP- ITS pada periode Genap 2014 dan terdaftar dengan NRP Dijurusan Teknik Sipil ini penulis engabil bidang studi Hidroteknik dengan judul Tugas Akhir Evaluasi Siste Drainase Peruahan Griya Petra Kota Purwodadi Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Penulis sepat aktif dala beberapa kegiatan seinar yang diselenggarakan oleh Undip aupun ITS.

PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN

PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN PERENCANAAN DIMENSI SALURAN DRAINASE KAWASAN PABRIK PT. SINAR ALAM PERMAI KABUPATEN BANYUASIN SUMATERA SELATAN Mega Gusti Heka Student, Civil Engineering Departent, University of Sriwijaya, Palebang 30227,

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. penelitian tentang Analisis Kapasitas Drainase Dengan Metode Rasional di BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini menggunakan tinjauan pustaka dari penelitian-penelitian sebelumnya yang telah diterbitkan, dan dari buku-buku atau artikel-artikel yang ditulis para peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geoscience atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geoscience atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Analisis Hidrologi Hidrologi merupakan salah satu cabang ilmu bumi (Geoscience atau Science de la Terre) yang secara khusus mempelajari tentang siklus hidrologi atau siklus air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti

BAB I PENDAHULUAN. segi kuantitas dan kualitasnya. Penambahan jumlah konsumen yang tidak di ikuti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air erupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan anusia. Manusia tidak dapat elanjutkan kehidupannya tanpa penyediaan air yang cukup dala segi kuantitas dan kualitasnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah drainase kota sudah menjadi permasalahan utama pada daerah perkotaan. Masalah tersebut sering terjadi terutama pada kota-kota yang sudah dan sedang berkembang

Lebih terperinci

4. BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA

4. BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4. BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. TINJAUAN UMUM Dalam rangka perencanaan bangunan dam yang dilengkapi PLTMH di kampus Tembalang ini sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 Tinjauan Umum Dalam menganalisistinggi muka air sungai, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data-data. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan stabilitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. hidrologi dengan panjang data minimal 10 tahun untuk masing-masing lokasi BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Stasiun Pengamat Hujan Untuk melakukan analisa ini digunakan data curah hujan harian maksimum untuk tiap stasiun pengamat hujan yang akan digunakan dalam analisa

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2 GRESIK VIRDA ILLYINAWATI 3110100028 DOSEN PEMBIMBING: PROF. Dr. Ir. NADJAJI ANWAR, Msc YANG RATRI SAVITRI ST, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan

Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Perumahan Grand City Balikpapan Rossana Margaret, Edijatno, Umboro Lasminto Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan

Lebih terperinci

ANALISIS DIMENSI EFEKTIF SALURAN DRAINASE DI PERUMAHAN PURIMUJUR RW IV KECAMATAN KROYA SKRIPSI WAHYU PERMADI

ANALISIS DIMENSI EFEKTIF SALURAN DRAINASE DI PERUMAHAN PURIMUJUR RW IV KECAMATAN KROYA SKRIPSI WAHYU PERMADI ANALISIS DIMENSI EFEKTIF SALURAN DRAINASE DI PERUMAHAN PURIMUJUR RW IV KECAMATAN KROYA SKRIPSI WAHYU PERMADI 1203010034 PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO AGUSTUS,

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo

Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo JURNAL TEKNIK POMITS Vol., No., (04) -6 Perencanaan Sistem Drainase Stadion Batoro Katong Kabupaten Ponorogo Yusman Rusyda Habibie, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT

PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT PERENCANAAN SALURAN DRAINASE DI GAYUNGSARI BARAT SURABAYA DENGAN BOX CULVERT Disusun Oleh : AHMAD RIFDAN NUR 3111030004 MUHAMMAD ICHWAN A 3111030101 Dosen Pembimbing Dr.Ir. Kuntjoro,MT NIP: 19580629 1987031

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala prioritas pembangunan nasional dan daerah di Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. adalah merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dalam RTRW

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. adalah merupakan ibu kota dari Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Dalam RTRW Bab IV Analisis Data dan Pembahasan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 URAIAN UMUM Jalan Melong merupakan salah satu Jalan yang berada di Kecamatan Cimahi Selatan yang berbatasan dengan Kota Bandung. Kota

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI

BAB IV ANALISA HIDROLOGI BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1. Diagram Alir M U L A I Data Curah Hujan N = 15 tahun Pemilihan Jenis Sebaran Menentukan Curah Hujan Rencana Uji Kecocokan Data - Chi Kuadrat - Smirnov Kolmogorov Intensitas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data

BAB V ANALISA DATA. Analisa Data BAB V ANALISA DATA 5.1 UMUM Analisa data terhadap perencanaan jaringan drainase sub sistem terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR NOTASI

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014)

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2014) 1-11 1 Perencanaan Sistem Drainase Hotel Swissbel Bintoro Surabaya Dea Deliana, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil

Lebih terperinci

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Peil Banjir Peil Banjir adalah acuan ketinggian tanah untuk pembangunan perumahan/ pemukiman yang umumnya di daerah pedataran dan dipakai sebagai pedoman pembuatan jaringan drainase

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya 1 Perencanaan Sistem Drainase Apartemen De Papilio Tamansari Surabaya Agil Hijriansyah, Umboro Lasminto, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN

BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN BAB IV ANALISA DATA CURAH HUJAN 4.1 Tinjauan Umum Dalam menganalisis tinggi muka air sungai, sebagai langkah awal dilakukan pengumpulan data. Data tersebut digunakan sebagai perhitungan stabilitas maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan di bidang-bidang lain, seperti sosial, politik, dan budaya. perbedaan antara yang kaya dengan yang miskin. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan ekonoi erupakan asalah penting bagi suatu negara, untuk itu sejak awal pebangunan ekonoi endapat tepat penting dala skala prioritas pebangunan nasional

Lebih terperinci

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA

TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TINJAUAN PERENCANAAN DRAINASE KALI GAJAH PUTIH KODIA SURAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada program D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Uraian Umum Sesuai dengan program pengembangan sumber daya air di Sulawesi Utara khususnya di Gorontalo, sebuah fasilitas listrik akan dikembangkan di daerah ini. Daerah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA BAB IV ANALISIS HIDROLOGI DAN PERHITUNGANNYA 4.1 Tinjauan Umum Dalam merencanakan normalisasi sungai, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah

BAB IV ANALISA. membahas langkah untuk menentukan debit banjir rencana. Langkahlangkah BAB IV ANALISA 4.1 Analisa Hidrologi Sebelum melakukan analisis hidrologi, terlebih dahulu menentukan stasiun hujan, data hujan, dan luas daerah tangkapan. Dalam analisis hidrologi akan membahas langkah

Lebih terperinci

PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Oleh : USFI ULA KALWA NPM :

PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. Oleh : USFI ULA KALWA NPM : PERENCANAAN EMBUNG MEMANJANG DESA NGAWU KECAMATAN PLAYEN KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA Laporan Tugas Akhir Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Bumi terdiri dari air, 97,5% adalah air laut, 1,75% adalah berbentuk es, 0,73% berada didaratan sebagai air sungai, air danau, air tanah, dan sebagainya. Hanya 0,001% berbentuk uap

Lebih terperinci

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU

ANALISIS PERUBAHAN LUASAN AREAL PERTANAMAN DAERAH IRIGASI UPT-1 SUNGAI PAKU BERDASARKAN DEBIT AIR PADA SALURAN PRIMER BENDUNGAN SUNGAI PAKU NLISIS PERUBHN LUSN REL PERTNMN DERH IRIGSI UPT- SUNGI PKU BERDSRKN DEBIT IR PD SLURN PRIMER BENDUNGN SUNGI PKU Virgo Trisep Haris, Lusi Dwi Putri, Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru E-ail:lusidwiputri@unilak.ac.id

Lebih terperinci

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK

KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA. Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK KAJIAN DRAINASE TERHADAP BANJIR PADA KAWASAN JALAN SAPAN KOTA PALANGKARAYA Novrianti Dosen Program Studi Teknik Sipil UM Palangkaraya ABSTRAK Pertumbuhan kota semakin meningkat dengan adanya perumahan,

Lebih terperinci

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan

Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Analisa Frekuensi dan Probabilitas Curah Hujan Rekayasa Hidrologi Universitas Indo Global Mandiri Norma Puspita, ST.MT Sistem hidrologi terkadang dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa yang luar biasa, seperti

Lebih terperinci

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya

Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (013) 1-6 1 Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong Sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing, Mahendra Andiek M, Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

PLANNING SYSTEM OF SECONDARY DRAINAGE CHANNELS TAMBAKSARI SURABAYA PERENCANAAN SISTEM SALURAN SEKUNDER DRAINASE

PLANNING SYSTEM OF SECONDARY DRAINAGE CHANNELS TAMBAKSARI SURABAYA PERENCANAAN SISTEM SALURAN SEKUNDER DRAINASE FINAL PROJECT APPLIED RC 145501 PLANNING SYSTEM OF SECONDARY DRAINAGE CHANNELS TAMBAKSARI SURABAYA TUGAS AKHIR TERAPAN RC 145501 PERENCANAAN SISTEM SALURAN SEKUNDER DRAINASE TAMBAKSARI Fajar Guntur Saketi

Lebih terperinci

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya.

Demikian semoga tulisan ini dapat bermanfaat, bagi kami pada khususnya dan pada para pembaca pada umumnya. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan mengucap puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas besar Mata Kuliah Rekayasa Hidrologi SI-2231. Tugas besar ini dimaksudkan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI

BAB V ANALISIS HIDROLOGI DAN SEDIMENTASI BAB V 5.1 DATA CURAH HUJAN MAKSIMUM Tabel 5.1 Data Hujan Harian Maksimum Sta Karanganyar Wanadadi Karangrejo Tugu AR Kr.Kobar Bukateja Serang No 27b 60 23 35 64 55 23a Thn (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 54 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 TINJAUAN UMUM Perencanaan bendungan Ketro ini memerlukan data hidrologi yang meliputi data curah hujan. Data tersebut digunakan sebagai dasar perhitungan maupun perencanaan

Lebih terperinci

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN

STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN BUANGAN AKHIR PADA SISTEM DRAINASE KOTA PALANGKA RAYA UNTUK MENGURANGI GENANGAN Tri Utai Handayani. 1, Suhardjono. 2, Very Derawan, 2 2) Dosen Jurusan Teknik Pengairan Fakultas

Lebih terperinci

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X

Vol.14 No.1. Februari 2013 Jurnal Momentum ISSN : X Vol.14 No.1. Februari 013 Jurnal Momentum ISSN : 1693-75X Perencanaan Teknis Drainase Kawasan Kasang Kecamatan Batang Anai Kabupaten Padang Pariaman Ir. Syofyan. Z, MT*, Kisman** * Staf Pengajar FTSP ITP

Lebih terperinci

BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI

BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI BAB V PERENCANAAN TEKNIS RINCI 5. PERHITUNGAN DIMENSI SALURAN 5.. Perhitungan Diensi Saluran Tersier Saluran tersier tidak direncanakan sebagai jalur navigasi sehingga perhitungan diensi untuk salutan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HIDROLOGI. dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut

BAB IV ANALISA HIDROLOGI. dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut BAB IV ANALISA HIDROLOGI 4.1 Uraian Umum Secara umum analisis hidrologi merupakan satu bagian analisis awal dalam perancangan bangunan-bangunan pengairan. Untuk maksud tersebut akan diperlukan pengumpulan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN DI BENOWO, SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN DI BENOWO, SURABAYA TUGAS AKHIR (RC14-1501) PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN PERUMAHAN DI BENOWO, SURABAYA KHARISMA AGUNG NRP 3113 100 111 Dosen Pembimbing Prof. Dr. Ir. Nadjadji Anwar, M.Sc. DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya

Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Jurnal APLIKASI Volume 14, Nomor 2, Agustus 2016 Studi Evaluasi Sistem Saluran Sekunder Drainase Tambaksari kota Surabaya Edy Sumirman, Ismail Sa ud, Akhmad Yusuf Zuhdi Program Studi Diploma Teknik Sipil

Lebih terperinci

PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI KEMUNING, SAMPANG BAB I PENDAHULUAN

PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI KEMUNING, SAMPANG BAB I PENDAHULUAN 2 PERENCANAAN PENGENDALIAN BANJIR KALI KEMUNING, SAMPANG Nama Mahasiswa : Agung Tri Cahyono NRP : 3107 100 014 Jurusan : Teknik Sipil, FTSP-ITS Dosen Pembimbing : Ir. Bambang Sarwono, M.Sc Abstrak Banjir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan

BAB I PENDAHULUAN. daya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi, dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pebangunan daerah sebagai bagian yang integral dari pebangunan nasional dilaksanakan berdasakan prinsip otonoi daerah dan pengaturan suber daya nasional yang

Lebih terperinci

MENU PENDAHULUAN ASPEK HIDROLOGI ASPEK HIDROLIKA PERANCANGAN SISTEM DRAINASI SALURAN DRAINASI MUKA TANAH DRAINASI SUMURAN DRAINASI BAWAH MUKA TANAH

MENU PENDAHULUAN ASPEK HIDROLOGI ASPEK HIDROLIKA PERANCANGAN SISTEM DRAINASI SALURAN DRAINASI MUKA TANAH DRAINASI SUMURAN DRAINASI BAWAH MUKA TANAH DRAINASI PERKOTAAN NOVRIANTI, MT. MENU PENDAHULUAN ASPEK HIDROLOGI ASPEK HIDROLIKA PERANCANGAN SISTEM DRAINASI SALURAN DRAINASI MUKA TANAH DRAINASI SUMURAN DRAINASI BAWAH MUKA TANAH DRAINASI GABUNGAN DRAINASI

Lebih terperinci

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA

ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA ANALISA HIDROLOGI dan REDESAIN SALURAN PEMBUANG CILUTUNG HULU KECAMATAN CIKIJING KABUPATEN MAJALENGKA Ai Silvia Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email: silviahuzaiman@gmail.com

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS M. HARRY YUSUF PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PADA RENCANA KAWASAN INDUSTRI DELI SERDANG DI KECAMATAN MEDAN AMPLAS TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Memenuhi ujian sarjana Teknik

Lebih terperinci

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK MEMBUAT KURVA INTENSITY-DURATION-FREQUENCY (IDF) DI KAWASAN KOTA LHOKSEUMAWE

ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK MEMBUAT KURVA INTENSITY-DURATION-FREQUENCY (IDF) DI KAWASAN KOTA LHOKSEUMAWE ANALISIS CURAH HUJAN UNTUK MEMBUAT KURVA INTENSITY-DURATION-FREQUENCY (IDF) DI KAWASAN KOTA LHOKSEUMAWE Fasdarsyah Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Malikussaleh Abstrak Rangkaian data hujan sangat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA. Perdanakusuma tahun Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview

BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA. Perdanakusuma tahun Data hujan yang diperoleh selanjutnya direview BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENGUMPULAN DATA 4.1 Tahapan Pengolahan Data IV - 1 Perolehan data hujan didapatkan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta, berupa curah hujan bulanan

Lebih terperinci

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG LEMBAR PENGESAHAN ii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN SISTEM DRAINASE BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Akademis Dalam Menyelesaikan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 PENGOLAHAN DATA HIDROLOGI 4.1.1 Data Curah Hujan Curah hujan merupakan data primer yang digunakan dalam pengolahan data untuk merencanakan debit banjir. Data ini diambil dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode Rasional di Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Metode Rasional di Kampus I Universitas Muhammadiyah Purwokerto. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Arkham Fajar Yulian (2015) dalam penelitiannya, Analisis Reduksi Limpasan Hujan Menggunakan Metode Rasional di Kampus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Dr.Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Menurut Dr.Ir. Suripin, M.Eng. (2004;7) drainase mempunyai arti BAB II DASAR TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Umum Drainase merupakan salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian pengertian Berikut ini beberapa pengertian yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis, adalah sebagai berikut :. Hujan adalah butiran yang jatuh dari gumpalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI IV-1 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1. Tinjauan Umum Dalam merencanakan bangunan air, analisis awal yang perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan untuk menentukan besarnya debit

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN POMPA AIR JEMURSARI TERHADAP SISTEM DRAINASE WONOREJO

EFEKTIFITAS PENAMBAHAN POMPA AIR JEMURSARI TERHADAP SISTEM DRAINASE WONOREJO MAKALAH TUGAS AKHIR EFEKTIFITAS PENAMBAHAN POMPA AIR JEMURSARI TERHADAP SISTEM DRAINASE WONOREJO AJENG PADMASARI NRP 07 00 0 Dosen Pembimbing: Ir. Sofyan Rasyid, MT JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN HASIL. Sungai

BAB IV ANALISIS DAN HASIL. Sungai BAB IV ANALISIS DAN HASIL 4.1.Analisis Hidrograf 4.1.1. Daerah Tangkapan dan Panjang Sungai Berdasarkan keadaan kontur pada peta topografi maka dibentuk daerah tangkapan seperti berikut, beserta panjang

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI PERENCANAAN SISTEM DRAINASE KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS SAM RATULANGI Heri Giovan Pania H. Tangkudung, L. Kawet, E.M. Wuisan Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sam Ratulangi email: ivanpania@yahoo.com

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE UNESA DENGAN ADANYA PENGEMBANGAN KAWASAN SURABAYA BARAT

EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE UNESA DENGAN ADANYA PENGEMBANGAN KAWASAN SURABAYA BARAT TUGAS AKHIR (RC14-1510) EVALUASI KAPASITAS SALURAN DRAINASE UNESA DENGAN ADANYA PENGEMBANGAN KAWASAN SURABAYA BARAT PANGLIMA RAIZAL MAHENDRA NORMAN NRP 3113 100 085 Dosen Pembimbing Dr.Ir.Edijatno NIP.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP

TUGAS AKHIR. Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya. Tjia An Bing NRP TUGAS AKHIR Perencanaan Sistem Drainase Pembangunan Hotel di Jalan Embong sawo No. 8 Surabaya Tjia An Bing NRP. 3109 100 112 Dosen Pembimbing : Mahendra Andiek M, ST.MT. Ir. Fifi Sofia Jurusan Teknik Sipil

Lebih terperinci

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG

PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG Ringkasan judul artikel nama penulis 1 nama penulis 2 PENDAMPINGAN PERENCANAAN BANGUNANAN DRAINASE DI AREA PEMUKIMAN WARGA DESA TIRTOMOYO KABUPATEN MALANG Tiong Iskandar, Agus Santosa, Deviany Kartika

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

PROGRAM PENDIDIKAN EKSTENSION DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DRAINASE UNTUK MENANGGULANGI BANJIR PADA KECAMATAN MEDAN SELAYANG DAN KECAMATAN MEDAN SUNGGAL ( Studi Kasus : Jl. Jamin Ginting, Jl. Dr. Mansyur dan Jl. Gatot Subroto ) FITHRIYAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii

ABSTRAK. Kata Kunci: debit banjir, pola aliran, saluran drainase sekunder, Mangupura. iii ABSTRAK Kota Mangupura sebagai sebuah kawasan kota baru mengalami perkembangan yang sangat dinamis, dimana infrastruktur dan sarana prasarana publik sesuai standar perkotaan terus berkembang. Peningkatan

Lebih terperinci

Tommy Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado

Tommy Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado Analisis Debit Banjir Di Sungai Tondano Berdasarkan Simulasi Tommy Tiny Mananoma, Lambertus Tanudjaja Universitas Sam Ratulangi Fakultas Teknik Jurusan Sipil Manado Email:tommy11091992@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK 1 PERENCANAAN SISTEM DRAINASE SEGOROMADU 2,GRESIK Virda Illiyinawati, Nadjadji Anwar, Yang Ratri Savitri Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 19 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Data Umum Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air baik kelebihan air yang berada di bawah permukaan tanah maupun air yang berada

Lebih terperinci

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air.

Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah. - Membawa air dari permukaan ke pembuangan air. 4.4 Perhitungan Saluran Samping Jalan Fungsi Saluran Jalan Berfungsi mengendalikan limpasan air di permukaan jalan dan dari daerah sekitarnya agar tidak merusak konstruksi jalan. Fungsi utama : - Membawa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Hidrologi Intensitas hujan adalah tinggi hujan atau volume hujan tiap satuan waktu. Besarnya intensitas hujan berbeda-beda, tergantung dari lamanya curah

Lebih terperinci

PERENCANAAN DRAINASE KELURAHAN KAMPUNG PONDOK KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN

PERENCANAAN DRAINASE KELURAHAN KAMPUNG PONDOK KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN PERENCANAAN DRAINASE KELURAHAN KAMPUNG PONDOK KECAMATAN PARIAMAN TENGAH KOTA PARIAMAN Apri Yeko, Mawardi Samah, Nazwar Djali Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Lokasi dari objek penelitian ini berada pada Kecamatan Rancaekek, tepatnya di Desa Sukamanah dan Kecamatan Rancaekek sendiri berada di Kabupaten Bandung.

Lebih terperinci

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan

Peta Sistem Drainase Saluran Rungkut Medokan Latar Belakang Saluran Rungkut Medokan adalah salah satu saluran sekunder yang ada di Surabaya. Ada 6 saluran sekunder yaitu Rungkut Asri, Rungkut Asri Utara, Rungkut Medokan, Rungkut Asri Timur, Medokan

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN GRAND CITY BALIKPAPAN Rossana Margaret K. 3109.100.024 Dosen pembimbing : Dr. Ir. Edijatno Dr. techn. Umboro Lasminto, ST., MSc. LETAK KAWASAN GRAND CITY LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI

BAB IV ANALISIS HIDROLOGI BAB IV ANALISIS HIDROLOGI IV - 1 BAB IV ANALISIS HIDROLOGI 4.1 TINJAUAN UMUM Dalam merencanakan bangunan air, analisis yang penting perlu ditinjau adalah analisis hidrologi. Analisis hidrologi diperlukan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ELGINA FEBRIS MANALU. Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc

TUGAS AKHIR ELGINA FEBRIS MANALU. Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc TUGAS AKHIR KAJI ULANG SISTEM DRAINASE UNTUK MENGATASI BANJIR GENANGAN DI PERUMAHAN VILLA JOHOR, KEC. MEDAN JOHOR Disusun oleh: ELGINA FEBRIS MANALU 09 0404 061 Dosen Pembimbing: IR. TERUNA JAYA, M.Sc

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... DAFTAR ISI Halaman Judul... Lembar Pengesahan... Berita Acara Tugas Akhir... Lembar Persembahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Abstrak... i ii iii iv vi viii xi xii

Lebih terperinci

Jurnal Rancang Bangun 3(1)

Jurnal Rancang Bangun 3(1) STUDI KELAYAKAN KAPASITAS TAMPUNG DRAINASE JALAN FRANS KAISEPO KELURAHAN MALAINGKEDI KOTA SORONG Ahmad Fauzan 1), Hendrik Pristianto ) 1) Mahasiswa Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Sorong

Lebih terperinci

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik

1 1. POLA RADIASI. P r Dengan : = ½ (1) E = (resultan dari magnitude medan listrik) : komponen medan listrik. : komponen medan listrik 1 1. POLA RADIASI Pola radiasi (radiation pattern) suatu antena : pernyataan grafis yang enggabarkan sifat radiasi suatu antena pada edan jauh sebagai fungsi arah. pola edan (field pattern) apabila yang

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI

TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI TUGAS AKHIR ANALISIS DEBIT BANJIR DAS ASAM DI KOTA JAMBI Disusun dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Persyaratan Program Sarjana Teknik Sipil oleh: Adhi Wicaksono 10.12.0021 Ardhian E. P. 10.12.0027 PROGRAM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Tukad Unda, Hidrgraf Satuan Sintetik (HSS), HSS Nakayasu, HSS Snyder

ABSTRAK. Kata kunci : Tukad Unda, Hidrgraf Satuan Sintetik (HSS), HSS Nakayasu, HSS Snyder ABSTRAK Tukad Unda adalah adalah sungai yang daerah aliran sungainya mencakup wilayah Kabupaten Karangasem di bagian hulunya, Kabupaten Klungkung di bagian hilirnya. Pada Tukad Unda terjadi banjir yang

Lebih terperinci

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST

EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR ALFRENDI C B HST EVALUASI KAPASITAS SISTEM DRAINASE DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik Sipil Disusun Oleh : ALFRENDI C B HST

Lebih terperinci

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT

PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 150 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT PEMETAAN MEDAN ELEKTROMAGNETIK PADA PEMUKIMAN PENDUDUK DI BAWAH JARINGAN SUTT 5 KV PLN WILAYAH KALIMANTAN BARAT Baharuddin Progra Studi Teknik Elektro, Universitas Tanjungpura, Pontianak Eail : cithara89@gail.co

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Variabel 2.1.1 Data Pengertian data enurut Webster New World Dictionary adalah things known or assued, yang berarti bahwa data itu sesuatu yang diketahui atau dianggap.

Lebih terperinci

TINJAUAN PERENCANAAN DIMENSI PENAMPANG BATANG MARANSI DAN BATANG LURUIH KOTA PADANG

TINJAUAN PERENCANAAN DIMENSI PENAMPANG BATANG MARANSI DAN BATANG LURUIH KOTA PADANG TINJAUAN PERENCANAAN DIMENSI PENAMPANG BATANG MARANSI DAN BATANG LURUIH KOTA PADANG Benny Syahputra, Nazwar Djali, Lusi Utama Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Bung

Lebih terperinci

BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB II BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Dalam suatu penelitian dibutuhkan pustaka yang dijadikan sebagai dasar agar terwujud spesifikasi yang menjadi acuan dalam proses penelitian. Pada bab ini

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI

PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI PENGEMBANGAN FASILITAS SISI UDARA BANDARA BLIMBINGSARI, KABUPATEN BANYUWANGI Bayu Surya Dara T, Ir. Hera Widyastuti, MT. PhD., Istiar, ST. MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,

Lebih terperinci

EVALUASI DESAIN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA TANJUNG SELOR. The Design Evaluation of Tanjung Selor City Drainage System Masterplan SKRIPSI

EVALUASI DESAIN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA TANJUNG SELOR. The Design Evaluation of Tanjung Selor City Drainage System Masterplan SKRIPSI EVALUASI DESAIN MASTERPLAN SISTEM DRAINASE KOTA TANJUNG SELOR The Design Evaluation of Tanjung Selor City Drainage System Masterplan SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Menempuh Gelar Sarjana Pada

Lebih terperinci

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya

Dampak Pembangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Dapak Pebangunan SMPN 3 Blitar Terhadap Kinerja Lalu Lintas Sekitarnya Miftachul Huda 1), Dwi Muryanto 2) 1) Teknik Sipil, Teknik, Universitas Muhaadiyah Surabaya Jl. Sutorejo No. 59 Surabaya, 60113 Eail:

Lebih terperinci

PERHITUNGAN DEBIT DAN LUAS GENANGAN BANJIR SUNGAI BABURA

PERHITUNGAN DEBIT DAN LUAS GENANGAN BANJIR SUNGAI BABURA PERHITUNGAN DEBIT DAN LUAS GENANGAN BANJIR SUNGAI BABURA TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi syarat penyelesaian pendidikan sarjana teknik sipil Disusun oleh : BENNY STEVEN 090424075 BIDANG STUDI TEKNIK

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM DRAINASE TAMBAK

EVALUASI SISTEM DRAINASE TAMBAK TUGAS AKHIR RC14-1501 EVALUASI SISTEM DRAINASE TAMBAK WEDI ANISTISIA ARTHA KARTINA NRP.3114.106.025 Dosen Pembimbing Dr. Techn Umboro Lasminto., ST., MSc. PROGRAM SARJANA LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL Fakultas

Lebih terperinci

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA

PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Perencanaan Sistem Drainase Perumahan The Greenlake Surabaya PERENCANAAN SISTEM DRAINASE PERUMAHAN THE GREENLAKE SURABAYA Riska Wulansari, Edijatno, dan Yang Ratri Savitri. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur

Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur JURNAL TEKNIK ITS Vol. 6, No. 2 (2017), 2720 (201928X Print) C82 Perencanaan Penanggulangan Banjir Akibat Luapan Sungai Petung, Kota Pasuruan, Jawa Timur Aninda Rahmaningtyas, Umboro Lasminto, Bambang

Lebih terperinci

EVALUASI DAN ANALISA DESAIN KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI PASAR TAVIP PEMERINTAHAN KOTA BINJAI

EVALUASI DAN ANALISA DESAIN KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI PASAR TAVIP PEMERINTAHAN KOTA BINJAI EVALUASI DAN ANALISA DESAIN KAPASITAS SALURAN DRAINASE DI PASAR TAVIP PEMERINTAHAN KOTA BINJAI TUGAS AKHIR Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat Untuk Menempuh Ujian Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL

PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL PENGARUH POSISI BEBAN DAN MOMEN INERSIA TERHADAP PUTARAN KRITIS PADA MODEL POROS MESIN KAPAL Waris Wibowo Staf Pengajar Akadei Mariti Yogyakarta (AMY) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk endapatkan

Lebih terperinci

EVALUASI DRAINASE DAN PENANGANAN GENANGAN PERUMAHAN DHARMA HUSADA INDAH UTARA SURABAYA

EVALUASI DRAINASE DAN PENANGANAN GENANGAN PERUMAHAN DHARMA HUSADA INDAH UTARA SURABAYA TUGAS AKHIR TERAPAN - RC 145501 EVALUASI DRAINASE DAN PENANGANAN GENANGAN PERUMAHAN DHARMA HUSADA INDAH UTARA SURABAYA SATRIA YOGA PRANATA NRP. 3114 030 150 RESZHA PAHLAVI ALI NRP. RESZHA 3114 PAHLAVI

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENANGANAN SISTEM DRAINASE SUNGAI TENGGANG SEMARANG DENGAN PEMODELAN MENGGUNAKAN EPA SWMM

TUGAS AKHIR PENANGANAN SISTEM DRAINASE SUNGAI TENGGANG SEMARANG DENGAN PEMODELAN MENGGUNAKAN EPA SWMM TUGAS AKHIR PENANGANAN SISTEM DRAINASE SUNGAI TENGGANG SEMARANG DENGAN PEMODELAN MENGGUNAKAN EPA SWMM Diajukan Sebagai Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Tingkat Sarjana Strata 1 (S-1) Pada Program

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT

EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT EVALUASI SISTEM DRAINASE DI DAERAH SIMO GUNUNG, SIMO MULYO BARAT, SIMO MULYO, DARMO SATELIT, DAN DARMO INDAH YANG BERADA DI SURABAYA BARAT Annisaa Fitri, Alwafi Pujiharjo, Agus Suhariyanto Jurusan Teknik

Lebih terperinci

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG

ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Jurnal Iliah MEDIA ENGINEERING Vol. 3, No. 2, Juli 2013 ISSN 2087-9334 (94-98) ANALISA GELOMBANG KEJUT TERHADAP KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI JALAN WALANDA MARAMIS BITUNG Octaviani Litwina Ada Aluni

Lebih terperinci

PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI USAHA MEREDUKSI DEBIT BANJIR ( STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN SELAYANG KELURAHAN ASAM KUMBANG )

PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI USAHA MEREDUKSI DEBIT BANJIR ( STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN SELAYANG KELURAHAN ASAM KUMBANG ) PERENCANAAN KOLAM RETENSI SEBAGAI USAHA MEREDUKSI DEBIT BANJIR ( STUDI KASUS : KECAMATAN MEDAN SELAYANG KELURAHAN ASAM KUMBANG ) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendahuluan Saluran Kanal Barat yang ada dikota Semarang ini merupakan saluran perpanjangan dari sungai garang dimana sungai garang merupakan saluran yang dilewati air limpasan

Lebih terperinci