Peningkatan Kompetensi Membaca Gambar Teknik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peningkatan Kompetensi Membaca Gambar Teknik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa"

Transkripsi

1 Peningkatan Kompetensi Membaca Gambar Teknik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Siswa Felix Juni Sutrisman ( ST) Mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik. Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik (Juhana, 2008:12). Membaca gambar teknik merupakan salah satu kompetensi kejuruan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) program studi keahlian teknik mesin yang harus dikuasai oleh siswa. Siswa lulusan SMK harus mempunyai kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri atau dunia usaha. Dalam kasus yang terjadi pada siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK IPT Karangpanas Semarang, diperoleh informasi bahwa kompetensi siswa terhadap mata pelajaran membaca gambar teknik masih kurang. Untuk mencapai kompetensi di atas KKM ( nilai >75) banyak siswa yang membutuhkan remedial (mengulang). Beberapa hal yang menjadi penyebab siswa gagal mencapai kompetensi yang diharapkan pada mata pelajaran membaca gambar teknik. Metode pembelajaran dengan cara konvensional, yakni cara mengajar banyak ceramah dan cenderung monoton membuat siswa kurang antusias dalam pembelajaran, sehingga tidak efektif. Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif dan positif dalam kelompok. Di dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil saling membantu satu sama lain. Setiap anggota kelompok harus membantu temannya dalam satu kelompok dalam rangka keberhasilan kelompoknya. Dengan kata lain, penghargaan kelompok didasarkan pada kinerja kelompok. Dalam pembelajaran Membaca Gambar Teknik ini, siswa belum boleh mengakhiri diskusinya sebelum mereka yakin bahwa seluruh anggota timnya menyelesaikan seluruh tugas. Pada saat siswa sedang bekerja dalam kelompok, guru berkeliling di antara anggota kelompok, memberikan pujian dan mengamati bagaimana kelompok bekerja. Tujuan yang ingin dicapai dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah agar siswa meningkat minatnya dalam belajar Membaca Gambar Teknik sehingga siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap yang positif. Untuk mengatasi kondisi kelas yang demikian, sebenarnya banyak terdapat model pembelajaran yang dapat digunakan. Berdasarkan berbagai uraian di atas salah satu alternatif model pembelajaran yang ingin peneliti terapkan dalam penelitian ini adalah model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas XI Teknik Pemesinan SMK IPT Karangpanas yang berlokasi di Jalan Dr. Wahidin 110 Semarang. Jumlah siswa yang diteliti ada 26 orang, dengan latar belakang sosial ekonomi yang heterogen. Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Berdasarkan data hasil penelitian, tampak bahwa kompetensi membaca gambar teknik melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siklus I dan Siklus II mengalami peningkatan. Berdasarkan data di atas setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode kooperatif tipe STAD pada siklus I siswa terlihat meningkat kompetensinya rata-rata sebesar 74,94 dan pada siklus II meningkat kompetensinya rata-rata sebesar 77,27. Persentase siswa yang > KKM 75 meningkat pada siklus I sebesar 57,69% dan pada siklus II sebesar 76,92%, sehingga penggunaan metode kooperatif STAD dalam penelitian ini dapat menjadikan pembelajaran membaca gambar teknik meningkat lebih baik dan menyenangkan. Dari angket siswa disimpulkan bahwa ada peningkatan minat siswa, baik terhadap mata pelajaran membaca gambar teknik maupun pelaksanaan pembelajarannya. Hal ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan minat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar membaca gambar teknik. Indikator kinerja guru diambil dari observasi terhadap persiapan dan pelaksanaan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan skor penilaian paling rendah adalah baik. Oleh karena itu berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, maka model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan kompetensi membaca gambar teknik bagi siswa. Implikasi dalam pembelajaran adalah: (a). Guru dapat menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk berbagai kelas dan mata pelajaran; (b). Pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat memberikan Gardan. Vol. 3. No. 2, November

2 motivasi kuat untuk siswa, dapat berprestasi lebih tinggi, memperoleh pengalaman langsung dan dapat mengembangkan pengetahuan, ketrampilan dan perubahan sikap yang positif. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan kompetensi membaca gambar teknik bagi siswa, yaitu (a) Nilai rata-rata siswa meningkat dari kondisi awal 73,21 menjadi 74,94 pada siklus I dan 77,27 pada siklus II (indikator rata-rata siswa > KKM 75) ; (b) Ketuntasan belajar secara klasikal meningkat dari 34,62% (deskripsi awal) menjadi 57,69% pada siklus I dan 76,92% pada siklus II (indikator ketuntasan belajar > 75%); (c) Minat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar membaca gambar teknik meningkat dari tidak berminat (deskripsi awal) menjadi berminat pada siklus I dan sangat berminat pada siklus II. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka saran-saran yang diajukan adalah: (1) Guru agar lebih memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar mengajar lebih baik, sebaiknya tidak hanya berada didepan kelas, tetapi sesekali harus berjalan kebelakang sambil memonitor siswa agar selalu aktif mengikuti pembelajaran; (2) Karena banyak siswa yang suka minat dengan gambar, maka guru sebaiknya bisa menggunakan tampilan gambar media bergambar secara bervariasi, sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa secara visual; (3) Guru agar memotivasi siswa lebih intensif lagi dan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri pada siswa; (4) Guru sebaiknya lebih meluangkan waktu pendampingan kepada kelompok siswa yang lamban dalam meningkatkan kompetensi belajarnya. Kata Kunci : Peningkatan Kompetensi, Membaca Gambar Teknik, Kooperatif STAD PENDAHULUAN Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan ahli teknik. Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai bahasa teknik atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik. Membaca gambar teknik merupakan salah satu kompetensi kejuruan di SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) program studi keahlian teknik mesin yang harus dikuasai oleh siswa. Siswa lulusan SMK harus mempunyai kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri atau dunia usaha. Namun pada kenyataannya kompetensi siswa dalam memahami mata pelajaran tersebut masih kurang. Siswa kurang memahami materi pelajaran, salah membaca gambar, salah dalam membuat ukuran gambar dan sebagainya. Kesalahan-kesalahan ini sangatlah fatal, karena gambar teknik sebagai bahasa teknik tidak bisa digunakan sebagai alat komunikasi kerjadan hasil produk yang dibuat menjadi tidak sesuai dengan perencanaan. Dalam kasus yang terjadi pada siswa kelas XI jurusan teknik pemesinan SMK IPT Karangpanas Semarang, diperoleh informasi bahwa kompetensi siswa terhadap mata pelajaran membaca gambar teknik masih kurang. Untuk mencapai kompetensi di atas KKM ( nilai >75) banyak siswa yang membutuhkan remedial (mengulang). Beberapa hal yang menjadi penyebab siswa gagal mencapai kompetensi yang diharapkan pada mata pelajaran membaca gambar teknik adalah: - Siswa pasif dalam belajar dan banyak bergantung kepada guru sebagai sumber utama pengetahuan. - Guru enggan menggunakan model pembelajaran dalam mengajar dan selalu terpaku pada metode ceramah. Praktek pendidikan di sekolah tahun 1960 bahwa praktek pendidikan menitik beratkan pada segi pengajaran, bukan pada siswa yang belajar. Praktek tersebut ditandai oleh peran guru yang Gardan. Vol. 3. No. 2, November

3 dominan dan siswa hanya menghafalkan pelajaran. Sebagai akibatnya siswa pasif dan kurang termotivasi untuk belajar, yang akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar yang dicapai. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran harus mengenal dan melaksanakan dengan baik berbagai pedoman, strategi, pendekatan, teknik, metode serta model pembelajaran. Untuk itu diperlukan sebuah strategi belajar baru yang lebih memberdayakan siswa. Sebuah strategi belajar yang tidak mengharuskan siswa menghafal materi ajar, tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkontruksikan di pikiran mereka sendiri. Menurut pandangan konstruktivisme tentang belajar, guru tidak begitu saja memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi siswalah yang harus aktif membangun pengetahuan dalam pikiran mereka sendri. Belajar menurut teori konstruktivisme adalah membangun pengetahuan sedikit demi sedikit, yang kemudian hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak sekonyongkonyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat fakta-fakta, konsep-konsep, atau kaidah yang siap untuk diambil atau diingat. Manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Melalui proses belajar yang mengalami sendiri, menemukan sendiri, secara berkelompok seperti bermain, maka anak menjadi senang, sehingga tumbuhlah minat untuk belajar. Tugas guru dalam pembelajaran membaca gambar teknik di sekolah menengah kejuruan antara lain menyajikan materi ajar gambar teknik sesuai dengan standar bahasa gambar teknik dan akan mampu memfasilitasi perkembangan potensi sikap, berfikir, berprilaku dan ketrampilan dasar ilmiah yang terdapat pada diri siswa. Kegiatan belajar merupakan sebuah proses interaksi yang bernilai pendidikan, didalamnya terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa. Keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran merupakan hal yang paling utama. Untuk mengatasi kondisi kelas yang demikian, sebenarnya banyak terdapat model pembelajaran yang dapat digunakan. Berdasarkan berbagai uraian di atas salah satu alternatif model pembelajaran yang ingin peneliti terapkan dalam penelitian ini adalah model Cooperative Learning tipe Student Teams Achievement Division (STAD). Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul : Peningkatan Kompetensi Membaca Gambar Teknik Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Siswa Kelas XI Teknik Pemesinan SMK IPT Karangpanas Semarang. TINJAUAN PUSTAKA Kompetensi Membaca Gambar Teknik Belajar merupakan proses manusia untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan, dan sikap. Pengetahuan dibangun dalam pikiran. Setiap individu membangun sendiri pengetahuannya. Pengetahuan yang dibangun terdiri dari tiga bentuk, yaitu pengetahuan fisik, pengetahuan logikamatematik, dan pengetahuan sosial. Belajar merupakan suatu proses yakni suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Menurut Gagne (Baharuddin,2012), proses belajar, terutama belajar yang terjadi di sekolah, melalui Gardan. Vol. 3. No. 2, November

4 tahap-tahap atau fase-fase: motivasi, konsentrasi, mengolah, menyimpan, menggali 1, menggali 2, prestasi dan umpan balik. 1. Tahap motivasi Tahap motivasi yaitu saat motivasi dan keinginan siswa untuk melakukan kegiatan belajar bangkit. Siswa sadar akan tujuan yang ingin dicapai dan bersedia melibatkan diri. 2. Tahap konsentrasi Tahap kosentrasi yaitu saat siswa harus memusatkan perhatian, yang telah ada pada tahap motivasi, untuk menuju pada hal-hal yang relevan dengan apa yang dipelajari. 3. Tahap mengolah Siswa menahan informasi yang diterima dari guru dalam ingatan jangka pendek (Short Term Memory/STM), kemudian mengolah informasi-informasi untuk diberi makna berupa sandi-sandi sesuai dengan penangkapan masing-masing. 4. Tahap menyimpan Siswa menyimpan informasi yang diolah dalam ingatan jangka panjang (Long Term Memory/LTM). Informasi dimasukkan ke dalam ingatan. Hasil belajar sudah diperoleh, sebagian atau keseluruhan. 5. Tahap menggali 1 Informasi yang tersimpan dalam ingatan jangka panjang digali dan dimasukkan ke dalam ingatan jangka pendek atau dikaitkan dengan sesuatu diluar lingkup bidang studi yang bersangkutan. Dimasukkan kembali dalam LTM. 6. Tahap menggali 2 Siswa menggali informasi yang tersimpan di LTM dan mempersiapkannya sebagai masukan bagi fase prestasi, baik langsung atau melalui STM. 7. Tahap prestasi Informasi yang digali digunakan untuk prestasi atau kompetensi yang menampakkan hasil belajar. 8. Tahap umpan balik. Siswa mendapat konfirmasi sejauh mana prestasinya tepat. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku (change behavior). Ini berarti bahwa hasil dari belajar hanya dapat diamati dari tingkah laku, yaitu adanya perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak terampil menjadi terampil. Tanpa mengamati tingkah laku hasil belajar, kita tidak akan dapat mengetahui ada tidaknya hasil belajar. Karena belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku, maka diperlukan pembelajaran yang bermutu yang langsung menyenangkan dan mencerdaskan siswa. Pengertian Model Pembelajaran Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran, dan Gardan. Vol. 3. No. 2, November

5 membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) Berdasarkan teori pendidikan dan teori belajar dari para ahli tertentu. (2) Mempunyai nilai atau tujuan pendidikan tertentu. (3) Dapat dijadikan pedoman untuk perbaikan kegiatan belajar mengajar di kelas. (4) Memiliki bagian-bagian model yang dinamakan : (a) urutan langkah-langkah pembelajaran (syntax); (b) adanya prinsip-prinsip reaksi; (c) sistem sosial; dan (d) sistem pendukung. (5) Memiliki dampak sebagai akibat terapan model pembelajaran. (6) Membuat persiapan mengajar (desain instruksional) dengan pedoman model pembelajaran yang dipilihnya. Pembelajaran pada hakekatnya merupakan proses interaksi antara guru dengan siswa, baik interaksi langsung (kegiatan tatap muka) maupun secara tidak langsung (kegiatan dengan menggunakan berbagai media pembelajaran). Didasari oleh adanya perbedaan interaksi tersebut, maka kegiatan pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai model pembelajaran. Contoh-contoh model pembelajaran antara lain: (1) model pembelajaran kooperatif, (2) model pembelajaran kontekstual, (3) model pembelajaran berbasis masalah, (4) model pembelajaran langsung, dan lain-lain. METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian Penelitian ini berusaha mengkaji tentang peningkatan kompetensi membaca gambar teknik melalui pembelajaran kooperatif tipe STAD. Oleh karena itu penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat guru mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktek pembelajaran. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di SMK IPT Karangpanas Semarang yang berlokasi di jalan Dr. Wahidin 110 Semarang, pada semester genap tahun pelajaran 2012/ Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai bulan Oktober 2012 sampai dengan bulan Maret Gardan. Vol. 3. No. 2, November

6 3. Subjek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa kelas XI program keahlian teknik pemesinan, dengan jumlah siswa 26 anak, pada mata pelajaran membaca gambar teknik. Standar kompetensi adalah memilih teknik gambar yang benar, dengan kompetensi dasar penunjukkan ukuran. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (class action research). Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (Aqib, 2009:22), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perncanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut : Gambar 1. Alur PTK menurut Model Kemmis & Taggart Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Silabus, yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolahan kelas, dan penilaian hasil belajar. Gardan. Vol. 3. No. 2, November

7 2. Rencana Pelaksanaan Pelajaran (RPP), yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar. 3. Lembar Kegiatan Siswa, yaitu lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data. 4. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar a. Lembar observasi pengolahan metode pembelajaran Kooperatif tipe STAD, untuk mengamati kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. b. Lembar observasi aktivitas guru, untuk mengamati aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran. 5. Tes Formatif Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes formatif ini diberikan setiap akhir putaran. Metode Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, observasi aktivitas siswa dan guru, dan tes formatif. HASIL PENELITIAN Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Gambar Teknik dengan Metode Kooperatif tipe STAD pada Tindakan Kelas Siklus I a. Perencanaan Tahap perencanaan ini merupakan perbaikan-perbaikan langkah kegiatan yang sudah dilakukan pada pertemuan pertama. Pada kesempatan tersebut guru berperan sekaligus sebagai peneliti dan teman sejawat sebagai kolabolator mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perencanaan awal adalah: 1) Peneliti dan teman sejawat mendiskusikan identifikasi masalah dan perumusan masalah, perangkat pembelajaran, berupa penetuan kompetensi dasar dan indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul/bahan ajar dan media pembelajaran. 2) Menyusun skenario pembelajaran, yaitu: - Guru memberikan apersepsi dengan menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan yaitu penunjukkan ukuran. - Guru menjelaskan singkat tentang penunjukkan ukuran 3) Persiapan instrumen penelitian, lembar evaluasi dan lembar observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data. Gardan. Vol. 3. No. 2, November

8 b. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh peneliti yang sekaligus berperan sebagai guru. Adapun tugas guru pendamping (teman sejawat) adalah melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. c. Observasi dan Evaluasi 1) Observasi dan Evaluasi Siswa Hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan pembelajaran Membaca Gambar Teknik pertemuan kedua dan ketiga menunjukkan bahwa: a) Nilai terendah = 63,50 b) Nilai tertinggi = 82,00 c) Nilai rata-rata = 74,94 d) Siswa yang kompeten (N > KKM 75) ada 15 anak atau sebesar 57,69% dari jumlah siswa Tabel 1. Kategori Skor Nilai Membaca Gambar Teknik Siklus I Nilai Kategori Frekuensi Persentase Baik sekali 0 0 % Baik 15 57,69 % Cukup 11 42,31 % 0 59 Kurang 0 0 % Jumlah % Gambar 2. Peningkatan Nilai Membaca Gambar Teknik pada Siklus I Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK IPT Karangpanas Semarang pada kategori cukup 42,31% dan sebagian besar Gardan. Vol. 3. No. 2, November

9 siswa memiliki prestasi belajar baik ada 57,69%. Hasil pada Siklus I menunjukkan siswa mengalami peningkatan hasil belajar. 2) Observasi dan Evaluasi Kinerja Guru Hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat terhadap proses belajar mengajar yang disampaikan oleh peneliti sebagai guru, antara lain: a) Guru telah membuat rencana kegiatan sangat baik (lihat lampiran 18) b) Guru telah membuat pelaksanaan kegiatan sangat baik (lihat lampiran 19) c) Ada beberapa perbaikan yang sudah dilakukan guru sewaktu mengajar pada Siklus I ini antara lain: d. Refleksi (1) Guru sudah berkeliling mendamping masing-masing kelompok siswa. (2) Guru sudah dapat mengajak siswa untuk berperan aktif mengikuti kegiatan belajar mengajar pelajaran membaca gambar teknik. (3) Guru sudah menyediakan contoh-contoh gambar sebagai alat peraga agar siswa lebih mengerti. Siswa sudah aktif pada saat kegiatan awal maupun kegiatan inti, dan minat siswa terhadap kegiatan pembelajaran sudah muncul. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar, diperoleh gambaran siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut : No Tabel 2. Refleksi Hasil Pembelajaran pada Siklus I Hasil Tindakan Kelas Kondisi Awal Siklus I Indikator ketuntasan : - Nilai rata-rata siswa (X) > KKM 75 - Ketuntasan belajar (P) > 75 % Refleksi 1 Nilai rata-rata = 73,21 Nilai rata-rata = 74,94 Diskriptif Komparatif: Nilai rata-rata meningkat dari 73,21 menjadi 74,94 Persentase siswa kompeten = 34,62% Persentase siswa kompeten = 57,69% Persentase siswa kompeten meningkat dari 34,62% menjadi 57,69% 2 Siswa yang pasif masih banyak Siswa yang pasif agak banyak Deskriptif kualitatif Siswa yang pasif berkurang dari banyak menjadi agak banyak Siswa sebagian besar tidak berani bertanya Siswa sebagian tidak berani bertanya Siswa tidak berani bertanya berkurang dari sebagian besar menjadi sebagian Gardan. Vol. 3. No. 2, November

10 No Kondisi Awal Kreaktivitas siswa dalam belajar masih rendah Motivasi belajar kurang Hasil Tindakan Kelas Siklus I Kreaktivitas siswa dalam belajar agak tinggi Motivasi belajar cukup Refleksi Kreativitas siswa meningkat dari rendah ke agak tinggi Motivasi belajar meningkat dari kurang menjadi cukup Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan peneliti dan guru teman sejawat pada siklus I tersebut, maka dilakukan refleksi sebagai berikut: 1) Kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatf tipe STAD pada siklus I sudah ada peningkatan kompetensi siswa dari 34,62% menjadi 57,69%, namun belum mencapai batas ketuntasan 75%. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: a) Siswa belum sepenuhnya dapat mengikuti sistem pembelajaran yang digunakan ini, karena belum terbiasa menghadapi sistem pembelajaraan kooperatif tipe STAD. b) Interaksi antar siswa masih kurang, karena beberapa siswa masih ada yang kurang percaya diri menerima penjelasan dari teman kelompoknya. 2) Pendampingan kepada kelompok siswa yang kurang prestasi belajarnya belum efektif. Sehingga rekomendasi yang harus ditindaklanjuti dalam pelaksanaan pada siklus II adalah 1) Guru agar memotivasi siswa lebih intensif lagi dan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri pada siswa. 2) Guru agar memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik, sebaiknya lebih meluangkan waktu pendampingan kepada kelompok siswa yang lamban dalam meningkatkan kompetensi belajarnya. 3) Guru agar memberikan penjelasan di dalam pendampingan siswa dengan cara atau gaya yang berbeda agar siswa lebih nyaman dan dapat menangkap penjelasan yang diberikan guru maupun teman siswa. 4) Guru agar dapat menunjukkan contoh gambar dengan penunjukkan ukuran dari sumber yang berbeda-beda agar siswa ada gambaran tentang materi yang diberikan. Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Gambar Teknik dengan Metode Kooperatif tipe STAD pada Tindakan Kelas Siklus II a. Perencanaan Tahap perencanaan ini merupakan perbaikan-perbaikan langkah kegiatan yang sudah dilakukan pada pertemuan siklus I. Pada kesempatan tersebut guru berperan sekaligus sebagai peneliti dan teman sejawat sebagai kolabolator mempersiapkan rencana tindakan yang akan dilakukan dalam proses penelitian. Beberapa hal yang harus dipersiapkan dalam perencanaan awal adalah: Gardan. Vol. 3. No. 2, November

11 1) Peneliti dan teman sejawat mendiskusikan identifikasi masalah dan perumusan masalah, perangkat pembelajaran, berupa penetuan kompetensi dasar dan indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), modul/bahan ajar dan media pembelajaran. 2) Menyusun skenario pembelajaran, yaitu: a) Guru memberikan apersepsi dengan menjelaskan kepada siswa tentang materi yang akan diajarkan yaitu penunjukkan ukuran. b) Guru menjelaskan singkat tentang penunjukkan ukuran 3) Persiapan instrumen penelitian, lembar evaluasi dan lembar observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data. b. Pelaksanaan Tindakan ini dilaksanakan oleh peneliti yang sekaligus berperan sebagai guru. Adapun tugas guru pendamping (teman sejawat) adalah melakukan observasi terhadap proses pembelajaran dan melakukan wawancara kepada beberapa siswa setelah pembelajaran berakhir. c. Observasi dan Evaluasi 1) Observasi dan Evaluasi Siswa Hasil observasi dan evaluasi pada pelaksanaan pembelajaran Membaca Gambar Teknik pertemuan keempat dan kelima menunjukkan bahwa: a) Nilai terendah = 67,50 b) Nilai tertinggi = 84,00 c) Nilai rata-rata = 77,27 d) Siswa yang kompeten (N > KKM 75) ada 20 anak atau sebesar 76,92% dari jumlah siswa Tabel 3. Kategori Skor Nilai Membaca Gambar Teknik Siklus II Nilai Kategori Frekuensi Persentase Baik sekali 0 0 % Baik 20 76,92 % Cukup 6 23,08 % 0 59 Kurang 0 0 % Jumlah % Gardan. Vol. 3. No. 2, November

12 Gambar 3. Peningkatan Nilai Membaca Gambar Teknik pada Siklus II Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa kelas XI Teknik Pemesinan SMK IPT Karangpanas Semarang pada kategori cukup 23,08% dan sebagian besar siswa memiliki prestasi belajar baik ada 76,92%. 2) Observasi dan Evaluasi Kinerja Guru Hasil pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat terhadap proses belajar mengajar yang disampaikan oleh peneliti sebagai guru, antara lain: 1. Guru telah membuat rencana kegiatan sangat baik (lihat lampiran 20) 2. Guru telah membuat pelaksanaan kegiatan sangat baik (lihat lampiran 21) 3. Ada beberapa perbaikan yang sudah dilakukan guru sewaktu mengajar pada Siklus II ini antara lain: a) Guru sudah memotivasi siswa lebih intensif dan membangkitkan semangat dan kepercayaan diri pada siswa. b) Guru sudah memperbaiki pelaksanaan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih baik, dan dapat meluangkan waktu pendampingan kepada kelompok siswa yang lamban dalam meningkatkan kompetensi belajarnya. c) Guru sudah memberikan penjelasan di dalam pendampingan siswa dengan cara atau gaya yang berbeda agar siswa lebih nyaman dan dapat menangkap penjelasan yang diberikan guru maupun teman siswa. d) Guru sudah dapat menunjukkan contoh gambar dengan penunjukkan ukuran dari sumber yang berbeda-beda agar siswa ada gambaran tentang materi yang diberikan. d. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar, diperoleh gambaran siswa selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, yaitu sebagai berikut : Gardan. Vol. 3. No. 2, November

13 No 1 No Tabel 4. Refleksi Hasil Pembelajaran pada Siklus II Kondisi Awal Hasil Tindakan Kelas Siklus I Siklus II Indikator ketuntasan : - Nilai rata-rata siswa (X) > KKM 75 - Ketuntasan belajar (P) > 75 % Nilai rata-rata = 74,94 Kondisi Awal Siklus I Persentase siswa kompeten = 57,69% 2 Siswa yang pasif agak banyak Nilai rata-rata = 77,27 Hasil Tindakan Kelas Siklus II Persentase siswa kompeten = 76,92% Siswa yang pasif sedikit Refleksi Diskriptif Komparatif: Nilai rata-rata meningkat dari 74,94 menjadi 77,27 Refleksi Persentase siswa kompeten meningkat dari 57,69% menjadi 76,92% Deskriptif kualitatif Siswa yang pasif berkurang dari agak banyak menjadi sedikit Siswa sebagian tidak berani bertanya Siswa sedikit tidak berani bertanya Siswa yang tidak berani bertanya berkurang dari sebagian menjadi sedikit Kreaktivitas siswa dalam belajar agak tinggi Kreaktivitas siswa dalam belajar tinggi Kreativitas siswa meningkat dari agak tinggi ke tinggi Motivasi belajar Motivasi belajar meningkat dari cukup Motivasi belajar baik cukup menjadi baik Kelemahan yang dimiliki oleh guru pada siklus I sudah mampu teratasi dengan baik pada siklus II. Kemudian pada pelaksanaan tindakan, guru sudah mampu mengelola kelas dengan baik sehingga tidak ditemukan kelemahan guru. Berdasarkan hasil refleksi, siklus II dikatakan berhasil dan sudah mencapai kriteria ketuntasan yang direncanakan. Hal ini dapat dilihat pada tabel hasil evaluasi siswa dalam meningkatkan kompetensi siswa dalam pembelajaran membaca gambar teknik. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan penelitian tindakan kelas, maka simpulan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dapat meningkatkan kompetensi membaca gambar teknik bagi siswa, terbukti (a) Nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan hingga mencapai 74,94 pada siklus I dan 77,27 pada siklus II > dari indikator nilai KKM 75; (b) Ketuntasan belajar klasikal mengalami peningkatan mencapai 57,69% pada siklus I dan 76,92% pada siklus II > dari indikator ketuntasan belajar 75%; Gardan. Vol. 3. No. 2, November

14 2. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD), dapat diterapkan pada pelaksanaan pembelajaran membaca gambar teknik bagi guru dan siswa, dapat meningkatkan kemampuan guru dalam kegiatan belajar mengajar, dan guru lebih termotivasi untuk menggunakan cara-cara yang tepat dalam mengadakan bimbingan ke siswa, terbukti minat siswa terhadap kegiatan belajar mengajar membaca gambar teknik meningkat dari tidak berminat (kondisi awal) menjadi berminat pada siklus I dan sangat berminat pada siklus II. 3. Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: (a) Guru mengadakan persiapan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran, yaitu membuat perangkat pembelajaran, seperti Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Menyiapkan perangkat observasi dan evaluasi untuk guru dan siswa; (b) Guru menerapkan pelaksanaan tindakan kelas dalam kegiatan belajar mengajar membaca gambar teknik, dengan cara guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang akan dicapai dan memotivasi siswa belajar, guru menyajikan informasi atau materi pembelajaran, guru membagi siswa kedalam kelompok belajar yang terdiri 4-5 orang per kelompok, guru membimbing setiap kelompok belajar, guru mengevaluasi hasil kerja siswa, guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok. DAFTAR PUSTAKA Aqib, Zainal, 2009, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Yrama Widya. Baharuddin, dan Wahyuni, Esa Nur, 2012, Teori Belajar dan Pembelajaran, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Dimyati, dan Mudjiono, 2010, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Juhana, Ohan, dan Suratman, 2008, Menggambar Teknik Mesin dengan Standar ISO, Bandung: Pustaka Grafika. Marmo, dan Idris, M, Strategi dan Metode Pengajaran, Menciptakan Keterampilan Mengajar yang Efektif dan Edukatif, Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Pujiati, Irma, 2008, Peningkatan Motivasi dan Ketuntasan Belajar Matematika Melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Vol.1No.1, Purwokerto: Jurnal Ilmiah Kependidikan. Rusman, 2012, Model-model Pembelajaran, Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sunarti, B dan Yusuf, Munawir, 2008, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: Rineka Cipta. Yogaswara, Eka, 2004, Membaca Gambar Teknik SMK, Bandung: CVArmico Yunus, Falah, 2008, Meningkatkan Percepatan Belajar Dalam Pembelajaran KKPI Melalui Metode Kooperatif STAD Kelas XII AP SMK Negeri 1 Samarinda. Gardan. Vol. 3. No. 2, November

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang 14 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Alasan menggunakan lokasi atau tempat ini yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB III METODOLOGI PENELITIAN c) Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK/classroom action research). Suharsimi Arikunto mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini akan dibahas tentang hasil penelitian meliputi deskripsi kondisi awal, deskripsi hasil siklus I, deskripsi hasil perbaikan pada siklus II, pembahasan

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR PKn SISWA PADA MATERI POKOK HAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION DI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING UNTUK MELIHAT DAYA SERAP SISWA KELAS VIII-1 SMP NEGERI 29 MEDAN T.SERI AMINAH Guru SMP Negeri 29 Medan Email : bangunsardiana@yahoo.com ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu 153 PENINGKATAN HASIL BELAJAR PADA MATERI KEGIATAN EKONOMI DAN PEMANFAATAN POTENSI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DI SMP NEGERI 1 WONOAYU Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah. Guru mengawali

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus (Kondisi Awal) Pembelajaran pada prasiklus ini, penulis menggunakan metode Student Teams Achievmet Division (STAD). Guru mengawali pembelajaran

Lebih terperinci

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas IV SDN 2 Donggulu Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student-Team Achievement-Division Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar

Muhammad Iqbal Baihaqi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Balitar KONSTRUKTIVISME, Vol. 9, No. 2, Juli 2017 p-issn: 1979-9438; e-issn: 2442-2355 FKIP Universitas Islam Balitar, Blitar Http://konstruktivisme.unisbablitar.ejournal.web.id; Email: konunisba@gmail.com PENERAPAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Penelitian 3.1.1. Setting Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas II SDN Sumur 03 Kecamatan Cluwak Kabupaten Pati pada semester ganjil bulan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO Andi Kristanto, S.Pd., M.Pd Dosen Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu pendidikan, Universitas Negeri Surabaya andi.unesa@yahoo.com

Lebih terperinci

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel : Jurnal Handayani Vol. 5 (2) Juni 2016 MENINGKATKAN SIKAP BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) PADA SISWA KELAS VIII-2 MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN SMP NEGERI

Lebih terperinci

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel :

Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA KELAS VIII-2 DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENTDEVISION (STAD) DI SMP NEGERI 3 BERASTAGI Antonius Girsang Guru SMP Negeri 3 Berastagi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

JEMBER TAHUN PELAJARAN

JEMBER TAHUN PELAJARAN PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING MODEL PROBLEM BASED INTRODUCTION (PBI) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MATERI MENGIDENTIFIKASIKAN CIRI- CIRI NEGARA BERKEMBANG DAN NEGARA MAJU BAGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. 10 siswa perempuan dan 19 siswa laki-laki. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas III SDN 1 Kaliawi Bandar Lampung dengan jumlah siswa 29 orang yang terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Kalirejo Kudus. Adapun yang akan diteliti yaitu hasil belajar siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti

PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA. Tino Santigiarti Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, April 2016 ISSN 2087-3557 PENERAPAN METODE STAD PADA MATERI AJAR PENGGUNAAN ATURAN SINUS, COSINUS, DAN RUMUS LUAS SEGITIGA SMA Negeri 1 Ulujami

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Seting Waktu Penelitian ini dilakukan di SD Islam Kauman Kecamatan Pati Kota Waktu pelaksanaan diawali dengan tahap persiapan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Alat Peraga Melalui Model Pembelajaran Cooperative Learning Metode Stad Pada Materi Pokok Bangun Ruang Sisi Datar Bagi Siswa Subadi (08120090) Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pengertian Metode dan Penelitian Metode adalah cara atau prosedur yang digunakan untuk menganalisa suatu masalah dalam penelitian (Ratna, 2004:34). Kualitas penelitian tergantung

Lebih terperinci

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro

Wari Prastiti SMA Negeri 5 Metro p-issn: 2337-5973 e-issn: 2442-4838 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MELALUI METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA 1 SMAN 5 METRO Wari Prastiti

Lebih terperinci

Mardiana Jamil Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Meulaboh Diterima 14 Oktober 2017/Disetujui 15 November 2017

Mardiana Jamil Guru Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Meulaboh   Diterima 14 Oktober 2017/Disetujui 15 November 2017 1-5 MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA MATERI BENTUK STRUKTUR SOSIAL DALAM KEHIDUPAN SISWA KELAS XI TATA BUSANA SMK NEGERI

Lebih terperinci

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA

INOVASI KOOPERATIF MODEL STAD MATERI POKOK MEMAHAMI KEPUTUSAN BERSAMA Jurnal Inovasi Pembelajaran Karakter (JIPK) Vol. 2, No. 1, Maret 2017 ISSN 2541-0393 (Media Online) 2541-0385 (Media Cetak ) SD Negeri Wanatawang 03 Songgom Brebes *Diterima September 2016, disetujui November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan BAB III METODE PENELITIAN I. A. Subyek dan Tempat Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan Merbau Mataram semester genap tahun pelajaran 2011/2012

Lebih terperinci

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama

Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika 2 Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Potensi Utama Suci Dahlya Narpila Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) KOMBINASI MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS IV SDN SUNGAI MIAI 5 BANJARMASIN Noorhafizah

Lebih terperinci

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1996), hlm.10. Rosdakarya, 2009), hlm. 13. hlm Ibnu Hadjar, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Raja Grafindo BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data, yang dikembangkan untuk memperoleh pengetahuan dengan mengajukan

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP MUHAMMAD IDRIS Guru SMP Negeri 3 Tapung iidris.mhd@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN. Jurnal Penelitian Pendidikan Indonesia (JPPI) Vol. 1, No. 3, Juli 2016 ISSN 2477-2240 (Media Cetak) 2477-3921 (Media Online) IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau Harsono M. Timumun, Muchlis L. Djirimu, Lestari M.P. Alibasyah Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian 1. Prosedur Penelitian Menurut pendapat Igak Wardhani dan Kuswaya Wihardit (2008:1.7) pengertian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari bahasa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang digunakan penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau juga disebut dengan istilah Classroom Action Research. Penelitian tindakan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TRAINING PADA MATA PELAJARAN PENJASKES DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA IV SD NEGERI 101804 GEDUNG JOHOR Saptariani Br. Purba Surel : fauryhidayati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Penelitian 3.3.1 Setting Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SDN Banaran, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Batang. Dipilihnya kelas tersebut sebagai

Lebih terperinci

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2.

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1. Oleh: Tuminah 2. Penerapan Strategi Pembelajaran... PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SD 1 Oleh: Tuminah 2 Abstrak Pada umumnya pelajaran Matematika

Lebih terperinci

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel :

Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga Guru Mata Pelajaran IPA SMP Negeri 1 Lubuk Pakam Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TIPE THINK PAIR SHARE PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Mondang Syahniaty Elfrida Sinaga

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 1 BILAH

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN X Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 4 ISSN 2354-614X Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Division) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh. 1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA Oleh Bustaman Asis Abstrak Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas

Lebih terperinci

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN : 2089-8592 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK SISWA KELAS XII

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SDK Ogomojolo Pada Materi Perjuangan Bangsa Indonesia Sebelum Kemerdekaan Melalui Metode Resitasi Ayub Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. tahap prasurvei hingga dilaksanakan tindakan. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Sekolah Dasar di Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan terhadap sistim, cara kerja, proses, isi, dan kompetensi atau situasi 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bersifat reflektif, partisipatif, kolaboratif, dan spiral, bertujuan untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

BAB III METODE PENELITIAN. terkendali untuk menemukan dan memecahkan masalah pembelajaran di kelas. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dan menggunakan desain penilitian tindakan kelas (classroom action research),

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA Model Pembelajaran Kooperatif (Dimas Panji Yunarto) 1 MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR K3LH DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA ENHANCING ACTIVITY AND

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masalah yang sangat menonjol yang dihadapi oleh pendidikan matematika adalah pada umumnya hasil belajar para siswa yang belum memuaskan. Hal itu disebabkan

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa pada Pra Siklus No Aspek yang Diamati Kategori Kemunculan Jumlah Siswa 26 dapat dilihat dari hasil observasi yang penulis laksanakan terhadap aktivitas belajar siswa seperti yang disajikan dalam tabel 4.1 di halaman berikut. Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 25 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum penelitian dilakukan, dalam kegiatan pembelajaran IPS di Kelas 4 guru masih menggunakan metode pembelajaran tradisional.

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR PKN MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD PADA SISWA SD Feri Tirtoni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammmadiyah Sidoarjo Jl. Mojopahit

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PROBLEM POSING DALAM MEWUJUDKAN ACTIVE JOYFULL EFFECTIVE LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Mariyoto

Lebih terperinci

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA DENGAN MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT DI KELAS V SD NEGERI 106146 MULIOREJO MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri 106146 Muliorejo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi dan refleksi (Aqip, 2006) seperti gambar berikut. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari 2 siklus, dimana setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin

Lebih terperinci

NICO SATYA YUNANDA A54F100019

NICO SATYA YUNANDA A54F100019 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION BERBASIS LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 SUGIHMANIK KECAMATAN TANGGUNGHARJO KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM Rosmian Situmorang Guru IPS SMPN 1 Lubuk Pakam Surel : rosmian.situmorang@yahoo.co.id ABSTRAK

Lebih terperinci

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan PMIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), Vol. 3 No. 1 Tahun 2014 Program Studi Pendidikan Kimia Universitas Sebelas Maret ISSN 2337-9995 jpk.pkimiauns@ymail.com UPAYA PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATERI

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT DWI ASTUTI MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DEVELOPMENT (STAD) Oleh: Dwi Astuti Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Ahmad

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SD Negeri 5 Pringsewu Barat Kabupaten Pringsewu, dengan waktu penelitian mulai bulan Maret sampai dengan bulan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 8 ISSN 2354-614X Meningkatkan Kemampuan Siswa Mengelompokan Hewan Berdasarkan Makanannya Melalui Penerapan Model Kooperatif Tipe STAD di Kelas IV SD Negeri 2 Wombo

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Menurut Kunandar PTK adalah suatu kegiatan yang dilakukan

Lebih terperinci

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek

Oleh: Sri Wahyuni SDN 3 Malasan, Durenan, Trenggalek 114 JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI BAGIAN BAGIAN TUMBUHAN MELALUI METODE KOOPERATIF STAD PADA SISWA KELAS IV SDN 3 MALASAN KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN

BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN BAB III METODE DAN RENCANA PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang bermakna penelitian yang didesain untuk membantu guru mengetahui

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Seting Penelitian 1. Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada Sekolah Dasar Negeri 3 Jatibaru Kecamatan Tanjung Bintang Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DI KELAS XII IPA 1 SMA NEGERI 5 PALEMBANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Waluyo Guru Biologi SMA Negeri 5 Palembang Abstrak:

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR 577 PENERAPAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR Budi Utami 1), Sugiharto 1), Nurma Yunita Indriyanti 1) 3) Program Studi Pendidikan Kimia

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI DELITUA KABUPATENDELI SERDANG MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA GAMBAR DAN KARTU KATA SISWAKELAS 1-B SD NEGERI 101800 DELITUA KABUPATENDELI SERDANG Sri Gusmiati Guru SD Negeri 101800 Delitua Surel : sri_gurmati@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA A. Deskripsi Data Berdasarkan data yang diperoleh dari sekolah keadaan siswa kelas 3 MIN Wonoketingal pada semester satu diperoleh data yaitu dari 28 siswa dikategorikan

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun : PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI 1 TEGALGONDO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

Yusra Guru Matematika SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS VIII-3 SMP NEGERI 30 PEKANBARU TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Yusra Guru Matematika SMP Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah %

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. No Ketuntasan Belajar Jumlah Siswa Jumlah Persentase 1 Tuntas 8 36 % 2 Belum Tuntas % Jumlah % BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Pembelajaran pra siklus dilaksanakan pada Hari Senin, 15 Oktober 2012 di kelas IV SDN Rejoagung 01 tentang materi penghitungan FPB dan KPK, yang

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD Dinamika Vol. 3, No. 2, Oktober 2012 ISSN 0854-2172 UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL MATEMATIKA MATERI SIFAT-SIFAT KESEBANGUNAN DAN SIMETRI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SD Negeri

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Prasiklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan selama 2 minggu di kelas 5 Sekolah Dasar Negeri Bugel 02 semester II Tahun Pelajaran 2013/2014

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) kolaboratif. Menurut Zainal Aqib (2006:13), penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Ngurensiti 02 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati pada semester I Tahun 2011/2012. Subyek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di kelas IV SD Negeri 3 Kalirejo Kudus kurang efektif. Guru memulai pembelajaran dengan mengucapkan salam dan menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah proses sepanjang hayat dari perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua komitmen manusia

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8

DAFTAR ISI. A. Kajian Teori... 8 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR BAGAN... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS Sukri Karnedi SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti menggunakan jenis PTK kolaboratif yaitu kerja sama antara peneliti dengan guru kelas.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 5 sebanyak 25 siswa, laki-laki sebnyak 13 anak dan perempuan sebanyak 12 anak. Jumlah

Lebih terperinci

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 16, No. 2, Oktober 2014 ISSN 2087-3557 PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING PADA MATERI AJAR POWER POINT (PPt) SMP Teuku Umar Semarang Abstrak

Lebih terperinci

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Hasmiati, Baharuddin, dan Sukayasa. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pengurangan Bilangan Sampai Dengan 500 Kelas II SDN 2 Tinigi Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli Hasmiati,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP 2 SUSUKAN kelas VII F semester 2 tahun pelajaran 2013/2014, dengan jumlah siswa sebanyak 28 siswa, terdiri dari siswa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas 5 semester II tahun pelajaran 2013/2014 di SD Negeri Candirejo 02 yang terletak di Jl.

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Student Team Achievement Division (STAD), yang merupakan suatu variasi BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan tindakan berupa model pembelajaran Student

Lebih terperinci

Penerapan Pembelajaran Kooperatif

Penerapan Pembelajaran Kooperatif PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE INDEX PUZZLE MATCH PADA MATERI JARINGAN TUMBUHAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA-6 DI SMA MUHAMMADIYAH 2 SIDOARJO Ida Fithria Guru Biologi SMA

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT DALAM PEMBELAJARAN KOMPETENSI SISTEM PENGISIAN DI KELAS XI A SMK TEXMACO PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Dody Bactiar Email:

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Learning Tipe STAD di Kelas 3 SD Inpres 1 Siney Insani, Samsurizal M. Suleman, dan Fatma Dhafir Mahasiswa Program Guru

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek,Tempat, Waktu Penelitian 1. Subyek penelitian Subyek penelitian ini adalah pendidik sebagai peneliti, sedangkan peningkatan hasil belajar siswa sebagai akibat dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Sekolah Dasar Kalibeji 01 Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang terletak di Jalan Raya muncul Desa Kalibeji Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAMS GAME TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS KELAS IIIA SDN SEMBORO 01 JEMBER TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Kasmiati 10 Abstrak. Tujuan pembelajaran

Lebih terperinci